referat tb paru

22
Tuberkulosis Paru Oleh Faradila Nidia Purwadianti Syntia ambelina Pembimbing dr. Ade Asyari, Sp.THT- KL

Upload: fara-dila

Post on 07-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • Tuberkulosis ParuOlehFaradilaNidia PurwadiantiSyntia ambelina

    Pembimbingdr. Ade Asyari, Sp.THT-KL

  • 60% dari kasus baru yang terjadi di seluruh duniaTuberkulosisasiaPENDAHULUANBerdasarkan data WHO pada tahun 2011,0,4-0,5 juta

  • DefinisiTB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis menular sangat sistemik, yakni sejenis tuberculosis bakteri tahan asam aerobic. Kuman TB Paru menyebar melalui transmisi udara, dan menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi oksigen yang tinggi seperti paru-paru.

  • Epidemiologi

  • EtiologiKuman Mycobacterium Tuberkulosis berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup sampai beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman selama beberapa tahun

  • Patogenesis

  • Faktor ResikoFaktor host Faktor lingkungan

  • Diagnosis

  • Gejala klinis

  • Pemeriksaan fisiksuara napas bronkial, suara napas melemah, ronki basah/ kering

  • Pemeriksaan MikrobiologisMinimal 2 sputum positive dari 3 spesimen SPSBTA Sputum Positive

  • Pemeriksaan Biakan KumanDengan metode konvensional, antara lain: a. Egg base media: Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudohb. Agar base media: Middlebrook

  • Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan standar adalah foto toraks PA

  • Alur diagnosis

  • Klasifikasi

  • Tatalaksana

  • PENUTUPTuberkulosis Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yakni sejenis tuberculosis bakteri tahan asam aerobic. Kuman tuberkulosis paru menyebar melalui transmisi udara, dan menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi oksigen yang tinggi seperti paru-paru

    Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mikrobiologis, pemeriksaan biakan kuman, pemeriksaan radiologi .

    Pengobatan tuberkulosis diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan. Paduan OAT yang digunakan di Indonesia dibagi menjadi 4 kategori.