referat kulit pitiriasis versikolor gafuran

Upload: gafuran-lavazquez

Post on 15-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

REFERAT PITIRIASIS VERSIKOLOR. Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur superfisial yang sering terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    1/23

    1

    BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN REFERAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN APRIL 2014

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    PITIRIASIS VERSIKOLOR

    OLEH :

    Abdul Gafur Zulkarnain, S.Ked

    10542 0059 09

    PEMBIMBING :

    Dr.dr. Hj. Sitti Musafirah Sp.KK

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2014

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    2/23

    2

    HALAMAN PENGESAHAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

    Nama : Abdul Gafur Zulkarnain, S.Ked

    NIM : 10542 0059 09

    Judul Referat : Pitiriasis Versikolor

    Telah menyelesaikan tugas tersebut dalam rangka kepaniteraan klinik pada

    bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    Makassar, April 2014

    Pembimbing

    (Dr. dr. Hj. Sitti Musafirah Sp.KK)

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    3/23

    3

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan

    hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan

    hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Referat ini dengan judul

    Pitiriasis Versikolor. Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam

    menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.

    Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan referat ini. Namun berkatbantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman

    sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

    Secara khusus penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih banyak

    kepada Dr. dr. Hj. Sitti Musafirah Sp.KK, selakupembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan

    arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga selesai.

    Penulis menyadari bahwa lapsus ini masih jauh dari yang diharapkan oleh

    karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran

    demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini.

    Semoga Referat ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis secara

    khusus.

    Makassar, April 2014

    Penulis

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    4/23

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pitiriasis versiolor adalah infeksi jamur superfisial kronik, umumnya tidak

    memberikan keluhan subjektif kecuali secara kosmetik dan terdapat pada lapisan

    tanduk yang disebabkan oleh flora normal kulit yaitu Malassezia furfur atau

    Pityrosporum Orbiculare yang berubah menjadi patogen yang dipengaruhi oleh

    beberapa faktor predisposisi misalnya suhu, kelembabapan udara, keringat,

    defisiensi imun dan genetik. Infeksi ini bersifat menahun, ringan, dan biasanya

    tanpa peradangan. Sinonim dari pitiriasis versikolor adalah Tinea Versikolor,

    Dermatomikosis furfurase, Kromofitosis, Liver Spots, Tinea Flava, Pitiriasis

    Versikolor tropika, Akromia Parasitic, Panu.1,2,3

    Pitiriasis Versikolor adalah penyakit universal bisa didapatkan didaerah

    beriklim sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat di daerah beriklim oleh karena

    tingginya temperatur dan kelembaban. Penyakit ini menyerang semua ras,

    Menyerang umur terutama dewasa muda, sedangkan umur kurang dari 1 tahun

    sangat jarang ditemukan Malassezia furfur. terbanyak pada usia 16-40 tahun.

    Tidak terdapat perbedaan frekuensi antara pria dan wanita. Kelainan kulit

    pitiriasis versikolor berupa bercak putih sampai cokelat, merah, dan hitam. Di atas

    lesi tampak skuama halus terutama dijumpai pada bagian atas dada, lengan atas

    tungkai atas, leher, muka, hingga kulit kepala yang berambut. Pada kulit yang

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    5/23

    5

    terang, lesi berupa makula cokelat muda dengan skuama halus dipermukaan. Pada

    kulit gelap penampakan yang khas berupa bercak hipopigmentasi.2,3

    Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan

    mikroskopis langsung, dan pemeriksaan dengan lampu wood. Pitiriasis versikolor

    cenderung untuk kambuh sehingga pengobatan harus dilakukan secara

    menyeluruh, tekun dan konsisten1,2

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    6/23

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Definisi

    Pitiriasis Versikolor adalah infeksi jamur superfisial pada lapisan korneum

    kulit yang bersifat ringan, menahun dan biasanya tidak terdapat keluhan subyektif.

    Pitiriasis Versikolor ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus,

    disertai gatal.4,5

    II.2 Epidemiologi

    Di Amerika serikat dilaporkan bahwa penderita berusia 20-30 tahun

    perbandingan 1,09% pria dan 0,6% wanita. Insiden yang akurat di Indonesia

    belum ada namun diperkirakan 40-50% dari populasi dinegara tropis terkena

    penyakit ini, sedang negara subtropis yaitu Eropa tengah dan Utara hanya 0,5-1%

    dari semua penyakit jamur.Pitiriasis Versikolor banyak dijumpai di daerah tropis

    oleh karena tingginya temperatur dan kelembaban. Menyerang pria dan wanita.5,6

    II.3 Etiologi

    Pityrosporum ovale (juga dikenal sebagai Pityrosporum Orbiculare dan

    Malassezia furfur) yaitu jamur bersifat lipofilik yang normal berada pada lapisan

    keratin kulit dan folikel rambut setiap orang umur 15 tahun atau lebih tua. Ini

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    7/23

    7

    adalah organisme oportunis yang menyebabkan pitiriasis versikolor,Pityrosporum

    folliculitis, dan melibatkan patogenesis dermatitis seboroik. Infeksi Pityrosporum

    tidak menular, tetapi pertumbuhan flora kulit yang cepat akan menjadi beberapa

    kondisi yang menguntungkan.7

    Timbulnya penyakit maupun cepatnya pertumbuhan dari organisme

    Malassezia Furfurini dipengaruhi oleh banyak faktor predisposisi, dengan adanya

    faktor predisposisi ini maka organisme akan berubah dari bentuk saprofit

    kebentuk patogen. Faktor tersebut terbagi menjadi faktor eksogen yaitu

    kelembaban, cuaca panas, pakaian yang tertutup rapat, tingginya konsentrasi

    karbondioksida, dan faktor endogen yaitu adanya penyakit seboroik dermatitis,

    penyakit infeksi kronis lainnya, pengobatan imunosupresif, malnutrisi,

    hiperhidrosis, herediter, keadaan umum yang jelek, diabetes Melitus, dan

    pemakaian antibiotik jangka panjang. Sedangkan faktor penularan dari seseorang

    ke orang lain dapat terjadi melalui kontak langsung atau melalui perantara,

    contohnya pakaian atau tempat tidur.4,5

    II.4 Patomekanisme

    Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya

    pitiriasis versikolor ialah pityrosporum orbiculare yang berbentuk bulat atau

    pitirosporum ovale yang berbentuk oval. Keduanya merupakan organisme yang

    sama, dapat berubah sesuai dengan lingkungannya, misalnya suhu, media, dan

    kelembaban. Selama jamur ini masih dalam bentuk ragi maka kulit akan tetap

    seperti biasa atau normal. Dengan adanya faktor-faktor predisposis yaitu faktor

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    8/23

    8

    eksogen dan endogen maka jamur akan cepat bermultipikasi dan berubah bentuk.

    Jamur mengalami transformasi dari bentuk ragi kebentuk hifa yang disebut

    sebagaiMalassezia furfur, dimana bentuk ini akan berubah sifat dari flora normal

    menjadi patogen, yang didapatkan pada skuama dari lesi ptiriasis versikolor.

    Malazzesia furfur bermultiplikasi dengan cepat sehingga akan dihasilkan sel-sel

    tunas yang berkelompok dan terbentuknya filamen-filamen.8,9,10

    Jamur ini hanya dapat berkembang pada daerah kulit yang mempunyai

    kelenjar sebasea seperti bagian dada, punggung, lengan bagian atas, dan tidak

    pernah didapatkan pada telapak kaki atau telapak tangan karena tidak mempunyai

    kelenjar tersebut. Tumbuh secara optimal, tidak hanya pada lingkungan aerobik,

    lingkungan mikro aerofilik tetapi juga pada kondisi yang anaerobik. Jamur ini

    menyerang keratinosit sehingga terjadi proses keratolitik yang selanjutnya akan

    tampak adanya lesi pada kulit, dimulai dengan makula kecil lalu membesar dan

    dapat berkonfluensi.8,9

    Dengan proses biosintesa, lipoperoksidase dari jamur yang terdapat pada

    kulit yang mengandung lemak (sebum) akan menghasilkan asam dikarboksilat,

    utamanya asam azelic yang diketahui toksik terhadap melanosit, yaitu

    menimbulkan kerusakan pada melanosit, hancurnya melanosom, dan menghambat

    enzim tirosinase pada jalur produksi melanin sehingga pada kulit tersebut akan

    tampak gambaran hipopigmentasi atau hipomelanosis.Malassezinadalah reseptor

    agonis hidrokarbon yang menstimulasi apoptosis pada melanosit. Gambaran

    hiperpigmentasi umumnya disebabkan oleh meningkatnya ketebalan dari lapisan

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    9/23

    9

    keratin atau stratum korneum, adanya sel-sel inflamasi yang bertindak sebagai

    stimulus ke melanosit yang akhirnya menimbulkan banyak pigmen.9

    II.5 Gambaran Klinik

    Kelainan kulit pitiriasis versikolor sangat superfisial; dan tersering

    ditemukan di badan. Lesi kulit berupa bercak putih sampai coklat, merah, hitam.

    Di atas lesi terdapat sisik halus.8

    Bentuk lesi tidak teratur, dapat berbatas tegas atau difus. Sering didapatkan

    lesi bentuk folikular atau lebih besar, atau bentuk numular meluas membentuk

    plakat. Kadang-kadang dijumpai bentuk campuran, yaitu folikular dengan

    numular, folikular dengan plakat ataupun folikular, atau numular dan plakat.5,8

    Gambar 1: Tine versikolor. tampak makula hipopigmentasi batas tidak tegas9

    Pada umumnya, pitiriasis versikolor tidak memberikan keluhan pada

    penderita. Kadang-kadang terdapat gatal yang ringan, tetapi biasanya penderita

    datang berobat karena alasan kosmetik yang disebabkan bercak hipopigmentasi.8

    Variasi warna lesi pada penyakit ini tergantung pada pigmen normal kulit

    penderita, paparan sinar matahari, dan lamanya penyakit. Kadang-kadang warna

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    10/23

    10

    lesi sulit dilihat, tetapi skuamanya dapat dilihat dengan pemeriksaan goresan pada

    permukaan lesi dengan kuret atau kuku jari tangan (coup dangle of besnier).

    Kekambuhan sering terjadi setelah pengobatan apabila pada suatu keadaan

    terdapat faktor predisposisi. Tempat predileksi penyakit terutama yang ditutupi

    pakaian seperti dada, punggung, perut, lengan atas, paha, leher, muka, dan kulit

    kepala berambut.7,8,9

    II.6 Diagnosis

    Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan

    mikroskopis langsung, dan pemeriksaan dengan lampu wood.8

    Gambaran klinis Pitiriasis versikolor ditegakkan berdasarkan adanya makula

    hipopigmentasi, hiperpigmentasi, atau kemerahan yang berbatas tegas ditutupi

    skuma halus. Pada pemeriksaan mikroskopis langsung, dengan larutan KOH 10-

    20%, tampak hifa pendek bersepta, kadang-kadang bercabang, atau hifa yang

    terpotong-potong dengan spora yang berkelompok, yang akan lebih mudah dilihat

    dengan penambahan zat warna tinta parker blue-black atau biru laktofenol.

    Gambaran ragi dan miselium tersebut sering dilukiskan sebagai meatball and

    spghetti. Pada pemeriksaan lampu wood memberikan efloresensi berwarna kuning

    keemasan.6

    Pengambilan skuama dapat dilakukan dengan kerokan menggunakan skalpel

    tumpul atau menggunakan selotip (cellotape) yang dilekatkan pada lesi.

    Pembuktian dengan biakanMalassezia. furfurtidak diagnostik karenaMalassezia

    furfurmerupakan flora normal kulit.6

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    11/23

    11

    II.7 Pemeriksaan Laboratorium

    1. Lampu wood8,10

    Lampu wood (lampu ultra violet gelombang panjang, black light) adalah

    suatu gelas lampu wood yang terdiri dari barium silikat yang mengandung 9%

    nikel oksida, bersifat opak terhadap sinar UV kecuali berkas cahaya dari panjang

    gelombang 320-400 nm.

    Lampu wood dapat digunakan dalam keadaan seperti

    1. Menemukan dan mengontrol jamur kulit kepala2. Penemuan Infeksi jamur lain

    Pitiriasis versikolor dapat berfloresensi kuning muda sampai keemasan.

    Pemeriksaan lampu wood memungkinkan untuk melihat dengan lebih jelas

    perubahan pigmentasi yang menyertai kelainan ini.

    Gambar 2 : pemeriksaan lampu wood pada pitiriasis versikolor9

    3. Penemuan Infeksi BakteriaEritrasma suatu infeksi intertriginosa yang disebabkan oleh

    Corynebacterium minitissimum, berfloresensi merah batayang cerah atau

    orange merah jambu. Psedemonas aeroginosa, menyebabkan infeksi yang

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    12/23

    12

    berefloresensi hijau kekuningan karena piosianin. Dapat ditemukan

    sebelum terjadi pernanahan yang jelas sehingga bermanfaat dalam seleksi

    penderita luka bakar terhadap infeksi.

    4. Penentuan kelainan-kelainan pigmen5. Penentuan obat6. Aneka ragam penggunaan lain

    2. Pemeriksaan sediaan Langsung kerokan lesi 8,10

    Identifikasi jamur melaui pemeriksaan langsung dari kerokan kulit lesi merupakan

    hal penting dalam menegakkan diagnosis. Pengambilan bahan pemeriksaan yaitu

    skuma dari lesi dapat dilakukan beberapa cara:

    1. Jika lesi yang akan dikerok nampak kotor atau maserasi maka dibersihkanterlebih dahulu.

    2. Kerok skuama dengan menggunakan skalpel atau tepi dari gelas obyekatau kuku jari (coup dongle) atau selotipe untuk melepaskan sisik dari

    lesi. Tempelka pada kaca objek dan ditetesi larutan KOH 10-20% dan

    ditutup oleh kaca penutup. Dibiarkan 10 menit agar jaringan mengalami

    hidrolisis.

    3. Preparat lalu diperiksa dibawa mikroskop, dimana pada pemeriksaan iniakan tampak

    Hifa atau miselium dengan bentuk pendek, lurus, atau bengkok, kadangbercabang, bersepta memberikan gambaran cigar-butt.

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    13/23

    13

    Spora berukuran 4-8 mm, berbentuk bulat, sferis, lonjong, atau globoiddan berkelomok. Sering ditemukan hifa bersama kelompok spora dan

    membentuk gambaranspaghetti dan meatballsatau bacon dan egs.

    Sel tunas (budding cells) dangerm tube.

    Gambar 3: tampak gambaran spagetti and meatballsdari preparat KOH Malassezia9,14

    Spesies Malassezia mempunyai hifa bersepta yang biasanya tidak

    bercabang. Kira-kira berukuran 3 m dalam diameter. Konidia terlihat

    mengelilingi seltunas (budding sel) kira-kira berukuran 3m dalam diameter. Hifa

    dan konidia terlihat seperti gambaran menyerupaispagetty and meatballss.9,14

    3. Pemeriksaan biakan

    Malassezia furfur adalah jamur yang bersifat lipofilik yang tidak lazim

    dikultur. Spesies Malassezia ini tidak dapat tumbuh kecuali asam lemak

    ditambahkan kedalam medium. Temperatur yang diperlukan yaitu 35O

    C sampai

    37OC.14

    Biakan dilakukan dengan mengkultur skuama dari kerokan kulit lesi.

    Walaupun tidak penting untuk diagnosis, namun dapat memperlihatkan gambaran

    tersendiri. Biakan dilakukan dengan cara khusus yaitu dengan lapisn lemak atau

    olive oil atau lanolin oleh karena jamur bersifat lipofilik. Koloni yang tumbuh

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    14/23

    14

    berbentuk soliter, sedikit meninggi, bulat berwarna krem kuning, mengkilap, dan

    lama kelamaan akan menjadi kering dan keabu-abuan coklat.4

    II. 8 Penatalaksanaan

    Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun, dan konsisten.Khusus (topikal)5

    Obat topikal berupa sampo lebih mudah digunakan untuk seluruh tubuh,

    kecuali wajah dan genital, misalnya selenium sulfide 1,8%, 15-30 menit

    sebelum mandi, 1x/sehari, atau sampo ketokonazole 2%. Obat topikal lain

    seperti bila bentuk makular diberikan Salep whitfield atau larutan natrium

    tiosulfit 20% dioleskan setiap hari. Salep whitfield adalah campuran asam

    salisil 6% dan 12%. Asam salisil bersifat keratolitik dan asam benzoat

    bersifat fungistatik. Efek sampingnya dapat berupa iritasi ringan lokal pada

    tempat pemakaian. Bila bentuk folikular dapat dipakai tiosulfas natrikus 20-

    30%. Obat-obat anti jamur golongan imidazol (ekonazol, mikonazol,

    klotrimazol) dalam krim atau salep 1-2% juga berkhasiat. 8,11

    Pada kasus yang memerlukan pengobatan sistemik dapat digunakan obat

    antijamur sistemik seperti5,11

    Ketokonazole 200 mg/hari selama 10 hari.5Ketokonazole adalah termasuk dalam golongan imidazol. Ketokonazole

    dikontraindikasikan pada penderita hipersensitif, ibu hamil, dan menyusui,

    serta penyakit hepar akut.11

    Itrakonazole 100 mg/hari selama 2 minggu.5

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    15/23

    15

    Itrakonazole merupakan obat antijamur keluarga azol yang baru. Obat ini

    adalah suatu triazol sintetik dan juga efek samping endokrinologinya lebih

    kecil dibanding ketokonazole. Obat ini mempunyai spektrum anti jamur

    yang lebih luas.12

    Gejala sisa hipopigmentasi akan menghilang secara perlahan.1II. 9 Diagnosis Banding

    1. Pitiriasis Alba

    Bentuk dermatitis yang tidak spesifik dan belum diketahui penyebabnya.

    Ditandai dengan skuama halus yang menghilang serta meninggalkan area yang

    depigmentasi. Menurut pendapat para ahli diduga adanya infeksi streptococcus,

    tetapi belum dapat dibuktikan. Pitiriasis alba juga merupakan manifestasi

    dermatitis non spesifik, yang belum diketahui penyebabnya. Sabun dan sinar

    matahari bukan merupakan faktor yang berpengaruh.5,10

    Pitiriasis alba sering dijumpai pada anak berumur 3-16 tahun (30-40%).

    Wanita dan pria sama banyak. Lesi berbentuk bulat, oval, atau plakat tidak teratur.

    Setelah eritema menghilang, lesi yang dijumpai hanya depigmentasi dengan

    skuama halus. Bercak biasanya multipel 4-20 dengan diameter antara - 2 cm.

    Pada anak-anak lokasi kelainan pada muka (50-60%), paling sering disekitar

    mulut, dagu, pipi, serta dahi. Lesi dapat juga dijumpai pada ekstremitas dan

    badan. Dapat simetri pada bokong, paha atas, punggung, dan ekstensor lengan,

    tanpa keluhan.8, 10

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    16/23

    16

    Gambar 4 Tampak makula hipopigmentasi pada daerah pipi

    2. Morbus Hansen

    Merupakan penyakit infeksi mikobakterium yang bersifat kronik dan

    progresif, mula-mula menyerang sistem saraf tepi, dan kemudian terdapat

    manifestasi klinik. PenyebabMycobacterium Leprae, basil tahan asam, kelompok

    umur terbanyak adalah 25-35 tahun, frekuensi wanita dan pria sama.5

    Lesi diawali dengan bercak putih bersisik halus pada bagian tubuh, tidak

    gatal, kemudian membesar dan meluas. Jika saraf sudah terkena, penderita

    mengeluh kesemutan/baal pada bagian tertentu, ataupun kesukaran menggerakkan

    anggota badan yang berlanjut dengan kekakuan sendi. Rambut alispun dapat

    rontok.5

    Lokalisasi bisa seluruh bagian tubuh. Efloresensi pada Tipe I : makula

    hipopigmentasi berbatas tegas, anestesi, pemeriksaan bakteriologi (-); tes

    lepromin (+). Pada Lepra tipe t uberculoid (TT) tampak makula eritematosa bulat

    atau lonjong, permukaan kering, batas tegas anastesi, bagian tengah sembuh,

    bakteriologi (-); tes lepromin positif kuat. Ada beberapa hal penting dalam

    menentukan diagnosa banding lepra yaitu:13

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    17/23

    17

    Kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak keputihan (hipopigmentasi)atau kemerahan (erithematous ) yang mati (anestesi).

    Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf. Gangguanfungsi saraf ini merupakan akibat dari peradangan kronis saraf tepi

    (neuritis perifer) bisa berupa mati rasa (gangguan fungsi sensoris),

    kelemahan otot atau kelumpuhan (gangguan fungsi motoris), Kulit

    kering dan retak (gangguan fungsi otonom)

    Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTApositif)

    Gambar 5. Kusta tipe indeterminan

    Gambar 6. Kusta tipe Tipe TT plakat berbatas tegas di tengahnya hipopigmentasi

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    18/23

    18

    3. Vitiligo

    Vitiligo adalah kondisi idiopatik yang terlokalisasi pada area tanpa adanya

    melanosit akibat makula depigmentasi. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh

    yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata.10

    Dapat mengenai semua ras dan kelamin. Awitan terbanyak sebelum umur 20

    tahun. Ada pengaruh faktor genetik. Pada penderita vitiligo, 5% akan mempunyai

    anak dengan vitiligo. Penyebab belum diketahui, berbagai faktor pencetus sering

    dilaporkan, misalnya krisis emosi dan trauma fisis.5

    Ada 4 tipe gambaran berdasarkan luas dan distribusinya. Focal, generalisata,

    universal, dan acrofasial. Pada umumnya pola generalisata. Sering pada daerah

    muka, bagian atas dada, tangan bagian dorsal, aksila, dan paha.15

    Gejala klinis berupa makula berwarna putih dengan diameter beberapa

    milimeter sampai beberapa sentimeter, bulat atau lonjong dengan batas tegas,

    tanpa perubahan epidermis yang lain. Kadang-kadang terlihat makula

    hipopigmentasi selain makula apigmentasi. Di dalam makula vitiligo dapat

    ditemukan makula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi perifolikular.

    Kadang ditemukan tepi lesi yang meninggi eritem dan gatal, disebut inflamatoar.

    Predileksi bagian ekstensor tulang terutama di atas ibu jari, mulut dan hidung,

    tibialis anterior dan pergelangan tangan bagian fleksor. Lesi bilateral dapat simetri

    ataupun asimetri. Mukosa jarang terkena, kadang-kadang mengenai genital

    eksterna, puting susu, bibir, ginggiva.8

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    19/23

    19

    Gambar 7 tampak makula hipopigmentasi pada daerah lutut dan tangan

    4. Pitiriasis Rosea

    Erupsi papuloskuamosa akut yang sering dijumpai. Morfologi khas berupa

    makula eritematosa lonjong dengan diameter terpanjang sesuai dengan lipatan

    kulit serta ditutupi oleh skuama halus.Penyebabnya belum diketahui secara pasti.

    Berbagai penelitian dilakukan mengemukakan hipotesis bahwa penyebabnya

    virus, dan untuk mencari kemungkinan virus, dan untuk kemungkinan reaktivasi

    virus herpes (HHV 6 dan HHV 7). Insiden tertinggi pada umur 15 dan 40 tahun.

    Prevalensi terbanyak pada musim semi dan musim gugur.10,15

    Timbul bercak seluruh tubuh tertutama daerah yang tertutup pakaian

    berbentuk bulat panjang mengikuti lipatan kulit. Diawali suatu bercak yang besar

    disekitarnya terdapat bercak agak kecil. Ukuran bercak dari seujung jarum pentul

    sampai sebesar uang logam. Dapat didahului oleh gejala prodromal ringan seperti

    badan lemah, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.5

    Efloresensi berupa makula eritroskuamosa anular dan soliter, berbentuk

    lonjong denga tepi hampit tidak nyata meninggi dan bagian sentral bersisik, agak

    berkeringat. Sumbu panjang lesi sesuai dengan garis lipatan kulit dan kadang-

    kadang menyerupai gambaran pohon cemara terbalik. Lesi inisial (herald patch:

    medallion) biasanya solitar, bentuk oval, anular, berdiameter 2-6 cm. Jarang

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    20/23

    20

    terdapat lebih dari 1 herald patc. Dapat tersebar diseluruh tubuh, terutama pada

    tempat yang tertutup pakaian.5,15

    Gambar 8 tampak lesi numular dan makula eritematosa. Lesi awal yang agak meninggi (herald patch)

    II.10 Prognosis

    Prognosis baik apabila pengobatan dilakukan menyeluruh, tekun, dan

    konsisten. Jamur penyebab pitiriasis versikolor merupakan bagian dari flora

    normal dan kadang tertinggal dalam folikel rambut. Hal ini yang mengakibatkan

    tingginya angka kekambuhan. Perjalanan penyakit umumnya berlangsung kronik

    dan hilang timbul bertahun-tahun serta bila tidak diobati lesi akan menetap dan

    meluas. Respon terhadap pengobatan umumnya baik, tetapi pengobatan yang

    sifatnya permanen sukar dicapai. Penyakit ini mempunyai angka kekambuhan

    yang tinggi yaitu sekitar 60% penderita akan mengalami kekambuhan pada tahun

    pertama dan sekitar 80% pada tahun kedua.8

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    21/23

    21

    BAB III

    KESIMPULAN

    Pitiriasis Versikolor adalah infeksi jamur superfisial pada lapisan korneum

    kulit yang bersifat ringan, menahun dan biasanya tidak terdapat keluhan subyektif.

    Pitiriasis Versikolor ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus,

    disertai gatal. Pitiriasis Versikolor adalah penyakit universal tapi lebih banyak

    dijumpai di daerah tropis oleh karena tingginya temperatur dan kelembaban.

    Menyerang hampir semua usia terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40 tahun.

    Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita. Diagnosis dapat ditegakkan

    berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan mikroskopis langsung, dan

    pemeriksaan dengan lampu wood. Penatalaksanaan meliputi terapi topikal dan

    sistemik. Perjalanan penyakit umumnya berlangsung kronik dan hilang timbul

    bertahun-tahun serta bila tidak diobati lesi akan menetap dan meluas. Respon

    terhadap pengobatan umumnya bai, tetapi pengobatan yang sifatnya permanen

    sukar dicapai. Penyakit ini mempunyai angka kekambuhan yang tinggi yaitu

    sekitar 60% penderita akan mengalami kekambuhan pada tahun pertama dan

    sekitar 80% pada tahun kedua.

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    22/23

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Emmy S Sjamsoe Dail. Penyakit Kulit Yang Umum di Indonesia: SebuahPanduan Bergambar. Medikal Multimedia Indonesia. Hal 33

    2. Robin graham-Brown,Tony Burns. Lecture Notes: Dermatologi edisi 8.Erlangga.2005. Hal 33-35

    3. Tony Burns, Stephen Breathnach, Neil Cox eds. Rooks Texbook ofDermatologyeight edition. Wiley-Blackwell. 2010. Hal 36.10-13

    4. Amiruddin Dali, Ilmu Penyakit Kulit, Makassar: Bagian Ilmu Penyakit Kulitdan Kelamin Fakultas Kedokteran Hasanuddin, 2003: Hal 65-74.

    5. Siregar R.S, Editor. Penyakit Jamur dalam Atlas Berwarna Saripati PenyakitKulit 2thEd. EGC : Jakarta : 2004. Hal 10-12,154-158

    6. Donna partogi, Pitiriasis versikolor dan diagnosis bandingnya. Dept IlmuKesehatan Kulit dan Kelamin FK USU. 2008, Hal 2-5.

    7. Fitzpatrick TB et al, Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology, 4 thedition. McGraw-Hill 2001: Hal 722-725.

    8. Sjahrial. Infeksi Jamur Kulit In : Ilmu Penyakit Kulit. Harahap M, Editor.Jakarta: Hipokrates; 2000. Hal 73-74.

    9. Fitzpatrick TB, Freedberg, Eisen, Wolf K, eds Dermatology in GeneralMedicine, edisi 8, New York: McGraw-Hill 2012 : 3281-3280.

    10. Djuanda, Prof.DR.Adhi, dkk,Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5.Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009: Hal 100-101,333-

    334.

    11. Staf pengajar departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Sriwijaya.KumpulanKuliah Farmakologi edisi 2.EGC, 2010 Hal 222-23.

  • 5/25/2018 REFERAT KULIT PITIRIASIS VERSIKOLOR GAFURAN

    23/23

    23

    12. Mary J. Mycek, Richard A. Harvey. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2.Widya Medika. 2010. Hal 344-346

    13. Bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Program Pengendalian PenyakitKusta Untuk Kepaniteraan Klinik. 2013 Hal: 9-12

    14. Fisher F. Superficial Patogen, Blastomucycete, Malassezia furfur inFundamental of Diagnostic Mycology. Saunders An Imprint of Elsevier

    Science. 1998. Hal 108-10.

    15. Odom RB, James W.D Berger. Vitiligo in Disease Of the Skin. A HarcourtHealth Science Company. 2000. Hal 1065-1066.