pengaruh disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompetensi …

194
PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada Karyawan PT. Express Kencana Lestari) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Santi Ferdiana 1112081000080 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA,

DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada Karyawan PT. Express Kencana Lestari)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Santi Ferdiana

1112081000080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم

1. Hasil Karya terbaik ini kupersembahkan untuk orang tua tercinta yang

telah memberi kasih sayangnya sepanjang hidupku. Semoga karya ilmiah

yang sederhana ini dapat menjadi setetes embun yang dapat menghibur

dan membasahi tenggorokan duka lara beliau selama mendidik aku.

2. Semoga karya ilmiah ini menjadi teladan dan pemicu bagi adikku tercinta

Reihan Pramudia Mukti untuk berkarya dan berbakti kepada Allah SWT.

3. Ya Allah ampunilah ayah bundaku dan kasihinilah mereka sebagaimana

mereka telah memberi kasih sayangnya kepada hamba dan jadikanlah

hamba, beserta adik sebagai hamba yang bertakwa.

4. Ya Allah..... Perkayalah Pembaca Skripsiku Ini Dengan Keilmuan Hiasilah

Hatinya Dengan Kesabaran dan Kasih Sayang; Muliakanlah Wajahnya

Dengan Ketaqwaan Dan Perindahlah Fisiknya Dengan Kesehatan Serta

Terimalah Amal Ibadahnya Dengan Kelipatgandaan Pahala. Karena Hanya

Engkau Dzat Penguasa Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang,

Amin......

Ananda

Santi Ferdiana

Page 3: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

iii

Page 4: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

iv

Page 5: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

v

Page 6: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

vi

Page 7: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

a. Nama Lengkap : Santi Ferdiana

b. Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 14 Juni 1995

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Alamat : Mentasan, Tanjung Sari Rt. 04/ Rw.

05 Kec. Kawunganten Kab. Cilacap

f. Telepon : 0813 2691 5979

g. Motto : Tetaplah menjadi diri sendiri.

h. E-mail : [email protected]

II. Latar Belakang Pendidikan

a. SD : SDN Mentasan 01 (2001 – 2007)

b. SMP : SMPN Kawunganten 01 (2007 – 2010)

c. SMA : SMAN Jeruk Legi 01 (2010 – 2012)

d. SI : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2016)

III. Latar Belakang Keluarga

a. Ayah : Sujadi Al edi

b. Ibu : Siti Maryam

c. Anak ke/dari : 1/2 Bersaudara

d. Alamat : Mentasan, Tanjung Sari Rt. 04/ Rw. 05 Kec.

Kawunganten Kab. Cilacap

Page 8: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

viii

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN

KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. Express Kencana Lestari)

ABSTRACT

This research purposed to investigate the influence of work discipline, the

work environment and competence to employee performance at PT. Express

Kencana Lestari. This research using quantitative research method with the

collection of data throughthe technique of questionnaires. Sample used for this

research is 50 employees of PT. Express Kencana Lestari, Depok by using

sampling jenuh method. The technique analysis used is multiple linear regression

with SPSS 22. The data analysis method used is the test data quality, classic

assumption test, test hypotheses and the coefficient of determination (R2). These

results indicate that the work discipline, work environment, and competence have

a significant effect either partially or simultaneously on employee performance.

Work discipline is the most dominant variable affecting employee performance.

Keywords: Work Discipline, Work Environment, Competency and Employee

Performance.

Page 9: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

ix

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN

KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. Express Kencana Lestari)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT. Express

Kencana Lestari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik

pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dan data pustaka. Sampel pada

penelitian ini adalah 50 orang karyawan PT. Express Kencana Lestari, Depok

dengan menggunakan metode sampel jenuh. Teknik analisis data yang digunakan

adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 22. Metode analisis

data yang digunakan adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan

koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan baik secara

parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja merupakan

variabel paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan.

Kata kunci: Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Kinerja

Karyawan.

Page 10: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang

menyempurnakan akhlak manusia di bumi. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, pasangan Sujadi Al edi dan Siti Maryam yang senantiasa

mendidik, membimbing, memotivasi dan mendoakan saya dengan tulus

agar selalu sukses dalam segala hal dan yang senantiasa memberikan

semangat baik moral maupun materiil kepada saya.

2. Kepada adik saya Reihan Pramudia Mukti, yang selalu memberi semangat

sama kakak. Dan untuk keluarga besarku makasih kalian selalu memberi

dukungan, motivasi, wejangan kepada saya.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah beserta wakilnya.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga

selaku pembimbing akademik.

Page 11: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xi

5. Ibu Ela Patriana selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Suhendra, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan

atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

7. Bapak Lili Supriyadi, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap permasalahan

atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

9. Seluruh pihak PT. Express Kencana Lestari yang telah memberikan izin

kepada saya untuk melakukan penelitian.

10. Manajemen SDM 2012 yang luar biasa kompak, terimakasih atas

dukungan dan doa kalian semua.

11. Nugroho Tri Atmoko, yang tak pernah lelah menyemangati saya,

menasehati dan membimbing saya. Terima kasih untuk semangat, doa dan

kasih sayang yang tiada henti-hentinya sayang. Thanks for your support.

12. Semua sahabat-sahabatku Sahabatzone Yayah, Shefa, Dewi, Dini, Abdi,

Hedra, Lutfi dan Zainul, terimakasih untuk semangat, dukungan dan doa

kalian.

Page 12: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xii

13. Seluruh senior manajemen yang juga memberikan kisah-kisah pengalaman

dalam penyelesaian skripsi sebagai bahan masukan bagi saya.

14. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan berbagai bantuan kepada saya.

15. Seluruh pihak yang turut mendoa’akan, mendukung dan membantu dalam

pembuatan skripsi, namun tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan bahkan kritik membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya

dalam bidang manajemen SDM.

Jakarta, 30 Mei 2016

Penulis

(Santi Ferdiana)

Page 13: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. v1

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 14

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 15

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 17

A. Landasan Teori ................................................................................ 17

1. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................. 17

a. Definisi Sumber Daya Manusia .............................................. 17

b. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ................. 18

2. Perilaku Organisasi ...................................................................... 20

3. Disiplin Kerja ............................................................................ 21

a. Definisi Disiplin Kerja ........................................................ 21

b. Macam-macam Disiplin Kerja ............................................ 24

c. Pendekatan Disiplin Kerja ................................................... 27

Page 14: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xiv

d. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ......................... 29

e. Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja ................. 32

4. Lingkungan Kerja ...................................................................... 33

a. Definisi Lingkungan Kerja .................................................. 33

b. Jenis Lingkungan Kerja....................................................... 35

5. Kompetensi ................................................................................ 40

a. Definisi Kompetensi ............................................................ 40

b. Jenis dan Kategori Kompetensi ........................................... 42

c. Faktor yang Memepngaruhi Kompetensi ............................ 44

d. Metode Penilaian Kompetensi ............................................. 47

6. Kinerja ....................................................................................... 48

a. Definisi Kinerja ................................................................... 48

b. Indikator-indikator Kinerja .................................................. 50

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja......................... 51

d. Kriteria Ukuran Kinerja ....................................................... 53

B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 55

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 66

D. Hipotesis .......................................................................................... 67

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 69

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 69

1. Locus, Fokus dan Waktu Penelitian .......................................... 69

a. Locus ................................................................................... 69

b. Fokus ................................................................................... 69

c. Waktu .................................................................................. 69

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 69

1. Populasi ..................................................................................... 69

2. Sampel ....................................................................................... 70

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 71

1. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 71

a. Data Primer (Primary data) ................................................ 71

Page 15: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xv

b. Data Sekunder (Secondary data) ........................................ 74

D. Metode Analisis Data ...................................................................... 74

1. Statistik Deskriptif .................................................................... 75

2. Uji Kualitas Data ....................................................................... 75

a. Uji Validitas Data ................................................................ 75

b. Uji Reliabilitas .................................................................... 76

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 76

a. Uji Normalitas ..................................................................... 76

b. Uji Multikolinearitas ........................................................... 77

c. Uji Heterokedastisitas ......................................................... 79

4. Uji Hipotesis ............................................................................. 80

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ...................... 80

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 81

5. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................. 82

6. Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 83

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 83

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 88

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 88

1. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................... 88

2. Visi dan Misi Perusahaan .......................................................... 89

3. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 89

B. Analisis dan Pembahasan ................................................................ 90

1. Karakteristik Responden ........................................................... 90

2. Distribusi Jawaban Responden ................................................. 97

3. Hasil Statistik Deskriptif ......................................................... 103

4. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................... 105

a. Hasil Uji Validitas Data .................................................... 105

b. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................... 108

5. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 109

a. Hasil Uji Normalitas ......................................................... 109

Page 16: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xvi

b. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................ 112

c. Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................. 114

6. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 115

a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t) ....................... 115

b. Uji signifikansi Simultan (Uji F) ...................................... 121

7. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 123

8. Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 125

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 127

A. Kesimpulan ......................................................................................... 127

B. Implikasi .............................................................................................. 127

C. Saran .................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 131

LAMPIRAN ................................................................................................... 135

Page 17: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xvii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Totalitas Absensi Karyawan Periode Januari-Desember 2015 ... 8

1.2 Data Sarana Prasarana Kerja ....................................................... 9

1.3 Data Posisi Jabatan dan Pendidikan Karyawan di PT. Express

Kencana Lestari ......................................................................... 11

1.4 KPI Setiap Divisi pada PT. Express Kencana Lestari periode 2014

dan 2015 .................................................................................... 13

2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ............................................... 55

3.1 Skala Likert ............................................................................... 72

3.2 Operasional Variabel Penelitian ................................................ 85

4.1 Jenis Kelamin ............................................................................ 91

4.2 Usia Responden ......................................................................... 92

4.3 Pendidikan Terakhir .................................................................. 93

4.4 Masa Bekerja ............................................................................. 94

4.5 Menurut Jabatan ........................................................................ 95

4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja (X1)..97

4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja (X2)

........................................................................................................ 98

4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi (X3) .. 100

4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y) ........... 101

4.9 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................... 103

4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1) .................. 106

4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X2) ............ 106

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi (X3) ...................... 107

4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) .............................. 108

4.14 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 109

4.15 Hasil Kolmogorov-Smirnov Test .......................................... 111

4.16 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 113

Page 18: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xviii

4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Metode Uji Glejser ..... 115

4.18 Hasil Uji t .............................................................................. 117

4.19 Hasil Uji F ............................................................................. 122

4.20 Hasil Regresi Linier Berganda .............................................. 123

4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ............................. 126

Page 19: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1.1 Karakteristik Kompetensi ......................................................... 43

1.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 66

4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Express Kencana Lestari ......... 90

4.2 Kurva Normal P-P Plot ........................................................... 110

Page 20: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp. Halaman

1. Kuesioner Penelitian ............................................................... 137

2. Data Pernyataan Kuesioner ..................................................... 143

3. Data Hasil Distrbusi Jawaban Responden............................... 151

4. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 162

5. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 162

6. Hasil Uji Validitas Data .......................................................... 163

7. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 173

8. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 175

Page 21: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor perhubungan (transportasi) adalah sebuah sektor yang

menjadi tulang punggung bagi perkembangan ekonomi sebuah negara.

Melalui sektor perhubungan maka ekonomi bergerak secara dinamis dari

waktu ke waktu. Sistem perhubungan (transportasi) yang baik akan

mendorong tumbuhnya ekonomi yang efisien dan berdaya saing.

Sebaliknya sistem perhubungan yang buruk dari sebuah negara juga akan

sangat berpengaruh terhadap munculnya ekonomi biaya tinggi di negara

tersebut. Taksi dan angkutan kota merupakan dua jenis angkutan darat di

Indonesia, yang perannya sangat melekat erat dalam keseharian

masyarakat perkotaan. Pada tahun 2007 saja, jumlah taksi dari 44

perusahaan yang beroperasi di Jakarta mencapai 16.045 unit. Jumlah

tersebut terus meningkat seiring dengan bertambahnya taksi baru yang

melayani masyarakat DKI Jakarta saat ini (www.kppu.go.id/ina).

Semakin bertambahnya jumlah taksi yang beroperasi di jakarta dan

sekitarnya menjadikan perusahaan harus selalu berusaha memberikan

pelayanan yang terbaik agar tetap mampu bersaing. Persaingan yang

semakin ketat ini mengharuskan perusahaan mampu melihat apa yang

diinginkan oleh konsumen (masyarakat) saat ini. Selain itu perusahaan

dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkompeten agar

Page 22: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

2

perusahaan mampu bersaing diera globalisasi. Taksi merupakan salah satu

transportasi yang dipilih oleh masyarakat karena kenyamanan dan

kemudahannya. Namun kenyamanan dan kemudahan ini tidak selalu

dirasakan oleh konsumen (masyarakat). Hal ini dikarenakan masih ada

beberapa keluhan yang dirasakan oleh konsumen (masyarakat), seperti

taksi yang tidak kunjung datang setelah melakukan pemesanan, supir taksi

yang ugal-ugalan, supir taksi yang kurang ramah terhadap konsumen

(www.rumahpengaduan.com,2015). Keluhan-keluhan ini menjadikan

konsumen merasa kecewa dan hal ini dapat memberikan dampak negatif

terhadap perusahaan.

Untuk mengantisipasi keluhan-keluhan dari konsumen (masyarakat),

perusahaan harus dapat memperbaiki dan selalu meningkatkan pelayanan

yang diberikan. Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh perusahan

maka tingkat kepuasaan konsumen akan meningkat dan akhirnya akan

memberikan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut. Hal ini

dikarenakan manajemen pelayanan publik merupakan setiap kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta terhadap sejumlah

manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik (menurut Sinambela

dalam Pasolong (2010:128).

Pelayanan yang berkualitas akan terwujud apabila kinerja

karyawan tinggi. Kinerja yang tinggi dapat dibentuk dengan adanya

kesadaran setiap pimpinan perusahaan untuk memberikan arahan

Page 23: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

3

mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh setiap karyawan, dengan

demikian karyawan dapat lebih memahami tanggung jawab pekerjaan

yang mereka lakukan. Selain itu suasana tempat kerja yang baik,

pemberian motivasi, penciptaan disiplin kerja yang baik dan kompensasi

yang sesuai kepada setiap karyawan, akan dapat meningkatkan semangat

karyawan dalam bekerja.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) mengemukakan

bahwa ”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Apabila kinerja karyawan

baik maka tujuan perusahaan akan mudah tercapai. Begitu sebaliknya

apabila kinerja karyawan buruk maka tujuan perusahaan akan sulit

tercapai. Dengan kata lain kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari

suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah

disiplin kerja (Brigita Ria Tumilaar, 2015). Disiplin kerja sangat penting

dalam suatu perusahaan, karena dengan adanya disiplin kerja karyawan

dapat mencapai tujuan sesuai dengan target yang telah ditentukan melalui

prosedur yang ada. Pendapat ini sesuai dengan pendapat (Hasibuan,

2012:193 dan 194) yang menyatakan “adanya tingkat disiplin kerja yang

baik mencerminkan kredibilitas karyawan mencapai suatu hasil kerja yang

optimal untuk kesuksesan perusahaan”. Bejo Siswanto dalam (Darsono

Page 24: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

4

dan Siswandoko, 2011:128) menerangkan disiplin ialah sikap

menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup

menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya

apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan.

Kedisiplinan seharusnya dipandang sebagai bentuk-bentuk latihan bagi

karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan. Semakin

disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja

perusahaan.

Selain disiplin kerja, lingkungan kerja juga mempengaruhi kinerja

karyawan (Siti dan Aniek, 2014). Lingkungan kerja yang terdiri atas

lingkungan fisik dan non fisik juga merupakan bagian yang tidak kalah

penting bagi kelangsungan kerja karyawan dalam menjalankan pekerjaan

yang kemudian akan memunculkan interaksi antara individu dengan

lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman cenderung akan

memotivasi karyawan bekerja lebih optimal. Menurut Nitisemito (dalam

Intanghina, 2008:97) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada

disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya kebersihan, musik

dan lain-lain.

Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila

manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan

Page 25: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

5

nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam

jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang

kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan

tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien

(Sedarmayanti, 2009:20). Dalam hal ini manusia akan selalu berusaha

untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berada disekitarnya.

Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan sebagai

manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat

mereka bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan,

setiap pegawai akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat

dalam lingkungan kerja (www.kajianpustaka.com/2014/). Menurut

Bambang dalam (Mohammad Nurrrulloh, 2013), lingkungan kerja

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai.

Seorang pegawai yang bekerja di lingkungan kerja yang mendukung dia

untuk bekerja secara optimal akan menghasilkan kinerja yang baik,

sebaliknya jika seorang pegawai bekerja dalam lingkungan kerja yang

tidak memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara optimal akan

membuat pegawai yang bersangkutan menjadi malas, cepat lelah sehingga

kinerja pegawai tersebut akan rendah.

Disamping disiplin kerja dan lingkungan kerja, faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah kompetensi (Siti dan Aniek,

2014). Menurut Richard E. Boyatzis (dalam Sudarmanto, 2009:46),

kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan

Page 26: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

6

kinerja unggul dan atau kreatif di dalam pekerjaan. Pengetahuan

kompetensi sangat membantu perusahaan untuk mengetahui sejauh mana

seorang karyawan dapat bekerja optimal dan memberikan kontribusi yang

sesuai dengan keinginan perusahaan. Apabila kompetensi atas diri seorang

karyawan telah diketahui maka perusahaan pun akan membantu

mengembangkan kompetensi karyawan dengan melakukan training dan

pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh karyawan guna meningkatkan

kompetensinya. Seorang karyawan bertanggungjawab dalam

menyelesaikan masalah dan menjalankan tugas, serta mentransfer

informasi kepada orang lain terkait tugas yang diinstruksikan oleh atasan

dapat dilihat dari kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Kompetensi

digunakan untuk merencanakan, membantu, dan mengembangan kinerja

karyawan (www.kompasiana.com).

Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan

teknologi yang semakin cepat maka setiap organisasi atau perusahaan

membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar

dapat memberikan pelayanan prima dan mencapai visi dan misi

perusahaan. Karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi diharapkan

mampu mencapai tujuan perusahaan sesuai yang telah direncanakan.

Dengan adanya kompetensi menjadikan perusahaan mampu bersaing

dengan perusahaan lainnya. Pengembangan SDM berbasis kompetensi

dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan

sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.

Page 27: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

7

PT. Express Kencana Lestari merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang jasa transportasi umum yaitu taksi. PT. Express Kencana Lestari

ini adalah salah satu kantor cabang dari PT. Express Transindo Utama

Tbk. (Express Group) yang terletak di depok. Perusahaan ini mempunyai

strategi tersendiri dalam rangka menciptakan kinerja karyawan yang

tinggi. Mengingat bahwa persaingan dibidang transportasi darat khususnya

taksi sekarang sangat ketat. Untuk itu perusahaan harus mampu

memberikan pelayanan terbaik serta selalu berinovasi agar konsumen

merasa puas dan tidak pindah ke taksi lain. Dalam meningkatkan

kedisiplinan karyawan PT. Express Kencana Lestari mempunyai peraturan

kerja yang berlaku. Karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang tinggi

akan mendapatkan rewards sedangkan karyawan yang mempunyai disiplin

kerja rendah akan mendapatkan punishment. Menurut Personalia Umum

(Bapak Aan Ade Saputro) meskipun sudah ada peraturan kerja namun

masih terlihat beberapa pelanggaran yang berkaitan dengan kedisiplinan

yaitu masih banyak karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja, seperti

tidak mengikuti breafing pagi yang dilaksanakan setiap hari kerja di depan

kantor / Pool Depok, absen / tidak masuk tanpa keterangan, istirahat dan

pulang mendahului, bermalas-malasan di kantor, datang ke kantor dan

pulang tidak sesuai jam kerja, dan kembali dari istirahat mendekati jam

pulang kerja (Sumber wawancara dengan Personalia Umum PT. Express

Kencana Lestari cabang Depok).

Page 28: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

8

Berikut fenomena totalitas absensi atau kehadiran karyawan PT.

Express Kencana Lestari periode 2015 cabang Depok:

Tabel 1.1

Totalitas Absensi Karyawan Periode Januari – Desember

2015

Bulan Jumlah

Karyawan

Absen Terlambat Keterangan

Sakit Izin Alfa

Januari 50 0 2 0 350 Dalam satu

bulan

karyawan

dapat

mengalami

sakit, izin,

alfa dan

terlambat

lebih dari

satu kali.

Februari 50 0 1 0 445

Maret 50 0 0 0 33

April 50 5 2 0 38

Mei 50 25 1 0 11

Juni 50 3 0 0 45

Juli 50 4 0 0 87

Agustus 50 3 0 0 91

September 50 9 20 23 60

Oktober 50 24 13 14 24

November 50 12 14 7 12

Desember 50 11 25 1 39

Total 50 96 76 45 1.175

Sumber : Absensi PT. Express Kencana Lestari (2015) Cabang Depok yang

telah diolah

Dari penjelasan tabel mengenai totalitas absensi di atas terlihat

bahwa total keterlambatan karyawan PT. Express Group Kencana Lestari

cabang Depok untuk periode 2015 mencapai 1.175 kali. Keseluruhan total

keterlambatan ini diperoleh dari jumlah karyawan yang terlambat setiap

harinya dan dijumlahkan pada setiap bulannya. Untuk keterlambatan

tertinggi terjadi pada bulan februari yaitu 445 kali sedangkan untuk

keterlambatan terendah terjadi pada bulan mei yaitu 11 kali. Kemudian

tingkat absen karena sakit sebanyak 96 orang dan karena alasan tertentu

atau izin sebanyak 76 orang. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Aan

Page 29: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

9

Ade Saputro, mayoritas karyawan izin tidak masuk karena ada

kepentingan keluarga. Selain itu masih ada karyawan yang tidak masuk

tanpa izin atau alfa sebanyak 45 orang. Dan alfa tertinggi terjadi pada

bulan september yaitu sebanyak 23 orang.

Selain masalah kedisiplinan masalah lingkungan kerja juga perlu

mendapatkan perhatian. Di PT. Express Kencana Lestari terindikasi

lingkungan kerja yang kurang nyaman. Hal ini didasarkan pengamatan/

obeservasi dan wawancara pra penelitian kepada 10 Karyawan PT.

Express Kencana Lestari secara acak diperoleh data, bahwa lingkungan

kerja belum sesuai dengan keinginan karyawan terutama lingkungan kerja

fisik. Selain itu terdapat beberapa sarana prasarana yang kurang baik

sehingga membuat karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja.

Berikut tabel mengenai sarana prasarana lingkungan kerja di PT. Express

Kencana Lestari:

Tabel 1.2

Data Sarana Prasarana Kerja

No Jenis Sarana

Prasarana

Jumlah Keterangan

1 Komputer 27 Baik

2 Meja Kerja 27 Baik

3 Kursi Kerja 27 Baik

4 Lemari 10 Baik

5 AC 10 Kurang Baik

6 Toilet / WC 2 Kurang Baik

7 Parkiran 1 Kurang Baik

8 Printer 10 Kurang Baik

9 Tempat Sampah 5 Baik

Sumber: PT. Express Kencana Lestari

Page 30: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

10

Berdasarkan tabel 1.2 di atas diketahui bahwa sarana prasarana

kerja berupa komputer, meja kerja, kursi kerja dan lemari memiliki

keadaan baik. Sedangkan sarana prasarana berupa AC, toilet/WC, parkiran

dan printer memiliki keadaan kurang baik. Sarana prasana yang kurang

baik ini perlu diperhatikan oleh PT. Express Kencana Lestari, agar

kenyamanan karyawan dalam bekerja dapat terpenuhi sehingga kinerja

karyawan akan meningkat.

Untuk menghasilkan kinerja yang optimal PT. Express Kencana

Lestari sangat memperhatikan kompetensi dari setiap karyawannya. Hal

ini bertujuan agar kompetensi yang dimiliki setiap karyawan sesuai

dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Kompetensi ini diperlukan

agar tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan dapat diselesaikan

dengan baik secara efektif dan efisien. Serta mampu mencapai target yang

telah direncanakan. Kompetensi dapat dilihat dari beberapa hal, mulai dari

pendidikan, pengalaman kerja maupun keterampilan dari seorang

karyawan.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara pra penelitian kepada 10

karyawan PT. Express Kencana Lestari secara acak, ditemukan bahwa

terdapat beberapa karyawan yang menempati posisi tidak sesuai dengan

latar belakang pendidikannya serta tidak ada keseragaman pendidikan

dalam jabatan yang sama. Berikut tabel jabatan dan latar pendidikan

karyawan di PT. Express Kencana Lestari (terlampir pada halaman

selanjutnya):

Page 31: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

11

Tabel 1.3

Data Posisi Jabatan dan Pendidikan Karyawan di PT. Express

Kencana Lestari

No Jabatan Jumlah

Karyawan

Pendidikan Persentase

S2 S1 D3 SMA SMK TNI

1 KA Pool 1 - 1 - - - - 2%

2 SPV Admin 1 - 1 - - - - 2%

3 SPV

Operasional 1 - 1 - - - -

2%

4 Koor.

Operasional 1 - - 1 - - -

2%

5 Staff

Operasional 8 - 3 - 5 - -

16%

6 PAKK 1 1 - - - - - 2%

7 P&U 1 - - - 1 - - 2%

8 Koor. Gudang 1 - - 1 - - - 2%

9 Staff Gudang 2 - - - 2 - - 4%

10 Koor. Kasir 1 - 1 - - - - 2%

11 Staff Kasir 3 - 1 - 2 - - 6%

12 Koor. Mekanik 1 - - - - 1 - 2%

13 Staff Mekanik 19 - - - - 19 - 38%

14 Teknisi Umum 1 - - - 1 - - 2%

15 Koor. Security 1 - - - - - 1 2%

16 Danru. Security 1 - - - - - 1 2%

17 Staff Security 6 - 1 - 5 - - 12%

Total 50 1 9 2 16 20 2 100%

Sumber: Bagian Personalia Umum PT. Express Kencana Lestari yang telah

diolah

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas diketahui bahwa ada beberapa

jabatan yang latar pendidikannya tidak sama dengan deskripsi pekerjaan

yang ada. Selain itu juga terlihat bahwa ada beberapa staff yang memiliki

latar pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan koordinatornya. Padahal

idealnya koordinator memiliki latar pendidikan yang lebih tinggi

dibandingkan staffnya. Seperti yang terlihat dalam tabel bahwa KA Pool

Page 32: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

12

berpendidikan S1 sedangkan PAKK berpendidikan S2, koordinator

operasional berpendidikan D3 sedangkan staff operasional ada yang

berpendidikan S1. Fenomena ini harus diperhatikan oleh PT. Express

Kencana Lestari karena hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut

Martoyo (dalam AA Gede dan Nyoman, 2013) faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja karyawan adalah motivasi, kepuasan kerja,

kepemimpinan, tingkat stress, lingkungan kerja, aspek-aspek ekonomi,

kompensasi dan kondisi fisik pekerjaan. Setiap perusahaan mempunyai

standar kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan dalam periode

tertentu. Begitu juga dengan PT. Express Kencana Lestari mempunyai

KPI (Key Performance Indicator) untuk menilai kinerja setiap

karyawanya dalam periode satu tahun. Hasil KPI ini dapat digunakan oleh

perusahaan untuk melihat bagaimana pencapaian kinerja dari setiap

karyawan maupun pencapaian kinerja rata-rata dari setiap divisi yang ada.

Berikut KPI (Key Performance Indicator) setiap divisi pada PT.

Express Kencana Lestari cabang Depok periode 2014 dan 2015 (terlampir

pada halaman selanjutnya):

Page 33: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

13

Tabel 1.4

KPI (Key Performance Indicator) Setiap Divisi pada PT. Express

Kencana Lestari cabang Depok periode 2014 dan 2015

No Divisi Hasil Kinerja

Target 2014 2015

1 Kasir 87,47% 88,63% 100%

2 Operasi 88,21% 89,62% 100%

3 Mekanik 84,20% 87,77% 100%

4

PAKK (Penerimaan Administrasi

Komunikasi Kemitraan) 88,89% 90,05% 100%

5 P&U (Personalia Umum) 84,13% 88,40% 100%

6 Gudang 87,58% 89,28% 100%

7 Teknisi Umum (TU) 89,90% 90,88% 100%

8 Security 87,68% 88,30% 100%

Sumber: PT. Express Kencana Lestari Cabang Depok yang telah diolah

Dari data tabel KPI (Key Performance Indicator) setiap divisi PT.

Express Kencana Lestari cabang depok terlihat bahwa hasil kinerja dari

setiap divisi rata-rata mengalami peningkatan dalam periode 2014 dan

2015. Walaupun peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan dan

masih belum mencapai target yaitu 100%. Rata-rata hasil kinerja ini

diperoleh dari hasil kinerja setiap karyawan dijumlah dengan hasil kinerja

karyawan lain dalam setiap divisi kemudian dibagi jumlah karyawan

dalam divisi tersebut. Untuk divisi kasir hasil KPI tahun 2014 mencapai

87,47% dan 2015 mencapai 88,63% , terjadi peningkatan sebesar 1,16%.

Divisi operasi hasil KPI tahun mencapai 88,21% dan 2015 mencapai

89,62%, terjadi peningkatan sebesar 1,41%. Divisi mekanik hasil KPI

2014 mencapai 84,20% dan 2015 mencapai 87,77%, terjadi peningkatan

sebesar 3,57%. Divisi PAKK hasil KPI 2014 mencapai 88,89% dan 2015

mencapai 90,05%, terjadi peningkatan 1,16%. Divisi P&U hasil KPI tahun

Page 34: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

14

2014 mencapai 84,13% dan 2015 mencapai 88,40%, terjadi peningkatan

4,27%. Divisi gudang hasil KPI 2014 mencapai 87,58% dan 2015

mencapai 89,28%, terjadi peningkatan sebesar 1,7%. Divisi Teknisi Umum

hasil KPI 2014 mencapai 89,90% dan 2015 mencapai 90,08%, terjadi

peningkatan sebesar 0,18%. Dan divisi security hasil KPI 2014 mencapai

87,68% dan 2015 mencapai 88,30%, terjadi peningkatan sebesar 0,62%.

Berdasarkan keterangan tabel di atas menunjukan bahwa kinerja karyawan

PT. Express Kencana Lestari belum mampu mencapai target yang telah

ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar 100%. Hal ini terlihat dari rata-

rata pencapaian kinerja per divisi pada tahun 2014 dan 2015 hanya

mencapai 89%-90%.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas peneliti tertarik

untuk meneliti tentang “PENGARUH DISIPLIN KERJA,

LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN” (Studi Kasus pada PT. Express Kencana

Lestari).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi terhadap

kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari?

Page 35: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

15

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT.

Express Kencana Lestari?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kompetensi terhadap

kinerja karyawan di PT. Express Kencana Lestari.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi terhadap kinerja karyawan di PT.

Express Kencana Lestari.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

1. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi PT. Express Kencana

Lestari untuk memperhatikan Disiplin kerja, Lingkungan Kerja,

Kompetensi, dan Kinerja Karyawannya.

2. Untuk membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan

Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, dan Kompetensi Terhadap

Kinerja Karyawan.

3. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan

Page 36: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

16

Kerja, dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan.

b. Bagi penulis

1. Untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada

program Studi Manajemen.

2. Sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

bangku kuliah yang berupa teori-teori ke dalam suatu kenyataan

yang terjadi di lapangan, sehingga teori yang diperoleh dapat

dipergunakan pada kondisi yang sesungguhnya.

c. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis berkaitan

dengan dampak atau pengaruh antara Disiplin kerja, Lingkungan

Kerja, dan Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan.

d. Bagi lembaga Universitas Islam Negeri

1. Dapat dijadikan referensi bagi penulis lainnya yang melakukan

penelitian mengenai Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja,

dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan.

2. Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu di jurusan

manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya atau kajian

bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan

menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

Page 37: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Definisi Sumber Daya Manusia

SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja,

pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

dalam mewujudkan eksistensinya, atau potensi yang merupakan aset

dan berfungsi sebagai modal non material dalam organisasi bisnis,

yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik

dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Nawawi, 2012).

Menurut Rivai dan Sagala (2009) dalam Burhanuddin Yusuf

(2014:28) manajemen sumber daya manusia adalah salah satu bidang

dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat

dalam fungsi / bidang produksi, pemasaran, keuangan maupun

kepegawaian. Manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan

terhadap manajemen manusia (Sunyoto:2009) dalam Burhanuddin

Yusuf (2014:28). Pendekatan terhadap manajemen manusia didasarkan

pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia

merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi, di samping itu

efektivitas organisasi ditentukan oleh manajemen manusia. Menurut

Wilson Bangun (2012:6) mendefinisikan manajemen sumber daya

Page 38: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

18

manusia adalah sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, penggerakan, dan pengawasan, terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,

dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Jadi, manajemen sumber daya manusia dapat juga merupakan

kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta

penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik secara

individu maupun secara organisasi.

b. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam kaitan ini Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki beberapa

fungsi antara lain (Hasibuan, 2012:21) yaitu:

1. Fungsi manajerial

a. Perencanaan (planning), menentukan tujuan dan standar serta

menetapkan sistem dan prosedur.

b. Pengorganisasian (organizing), memberikan tugas khusus

kepada setiap SDM, menetapkan analisis pekerjaan dan analisis

jabatan.

c. Pengarahan (actuating), mengupayakan agar orang lain dapat

menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

d. Pengendalian (controlling), menetapkan standar pencapaian

hasil kerja dan lain-lain.

2. Fungsi operasional

a. Pengadaan tenaga kerja (Procurement), proses penarikan

Page 39: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

19

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

melalui pendidikan dan pelatihan.

b. Pengembangan (Development), proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

melalui pendidikan dan pelatihan.

c. Kompensasi (Compensation),pemberian balas jasa langsung

dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai

imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

d. Pengintegrasian (Integration),kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar

terciptanya kerja sama serasi dan saling menguntungkan.

e. Pemeliharaan (Maintenance), adalah kegiatan untuk

memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan

loyalitas karyawan, agar mereka mau tetap bekerja sama

sampai pensiun.

f. Kedisiplinan, merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan

kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit

terwujud tujuan yang maksimal.

g. Pemutusan hubungan kerja (Separation), putusnya hubungan

kerja seseorang dari suatu perusahaan disebabkan oleh

keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja

berakhir, pensiun dan lainnya.

Page 40: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

20

2. Perilaku Organisasi

Teori atau ilmu perilaku organisasi (organization behavior) pada

hakekatnya mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu

psikologi), yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah

laku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, kerangka dasar teori

perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni individu-

individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku

tersebut. Jadi, perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok

tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia,

sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Pengertian ini

sesuai dengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang

menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan

hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak.

Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan perilaku

manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.

Ada beberapa definisi tentang perilaku organisasi, menurut Keith

Davis dalam Husein Umar (2008:33) perilaku organisasi sebagai suatu

telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak

di dalam organisasi. Perilaku organisasi adalah sarana manusia bagi

keuntungan manusia. Sedangkan menurut Robbins (2003) perilaku

organisasi adalah bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh

individu, kelompok dan struktur dalam organisasiterhadap perilaku orang-

Page 41: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

21

orang yang terlibat di dalamnya, bertujuan untuk mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam meningkatkan efektivitas organisasi.

Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan

bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam kehidupan organisasi, orang

dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi, dilindungi, dan

dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku oganisasi adalah

bagaimana orang berperilaku di dalam suatu organisasi (Wibowo, 2013:1).

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak

perilaku dari individu, kelompok, struktur dalam organisasi, dengan maksud

menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi

(Robbins dan Judge, 2011:43) dalam Wibowo (2013:2).

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku

manusia di dalam organisasi dimana orang tersebut bekerja. Dimana sikap

dan perilaku tersebut dapat mempengaruhi baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap kinerja individu tersebut.

3. Disiplin Kerja

a. Definisi Disiplin Kerja

Menurut Anoraga (2006:46) disiplin dalam kamus bahasa

Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta adalah :

a. Latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala

perbuatannya selalu mentaati tata tertib.

b. Ketaatan pada aturan dan tata tertib.

Page 42: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

22

Suatu organisasi yang baik selalu mempunyai aturan internal

dalam rangka meningkatkan kinerjanya dan profesionalisme, budaya

organisasi maupun kebersamaan, kehormatan, dan kredibilitas

organisasi serta untuk menjamin tetap terpeliharanya tata tertib dalam

pelaksanaan tugas sesuai tujuan, peran, fungsi, wewenang dan

tanggung jawab institusi tersebut.

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk

mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai dan

Sagala, 2011:825). Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:129)

mengemukakan bahwa “Dicipline is management action to enforce

organization standards”. Berdasarkan pengertian tersebut disiplin

kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk

memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Menurut Prayudi Atmosudirjo dalam Darsono dan Siswandoko

(2011:128) menjelaskan disiplin ialah bentuk ketaatan dan

pengendalian diri yang rasional dan sadar, tidak emosional dan

pamrih. Disiplin kerja merupakan sesuatu kekuatan yang selalu

berkembang di tubuh para pekerja yang membuat mereka dapat

mematuhi keputusan dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

(Lateiner, 1983) dalam jurnal Rinoldy (2013).

Page 43: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

23

Kurangnya kesadaran dan kesediaan untuk bertindak atau

berperilaku sesuai norma dan peraturan atau undang-undang

menyebabkan individu atau pegawai berbuat indisipliner.

Kedisiplinan merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan perusahaan, badan atau organisasi dan norma-norma

sosial yang berlaku, kesadaran adalah sikap seseorang secara sukarela

mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung

jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap atau tingkah laku dan

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan organisasi atau

badan yang tertulis maupun tidak. Kedisiplinan adalah suatu sikap

tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari

perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis (Hasibuan,

2012:193,194).

Adapun dalam Undang-undang nomor 43 Tahun 1949

tentang perubahan atas Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 tentang

pokok-pokok kepegawaian bahwa “peraturan disiplin adalah suatu

peraturan yang membuat keharusan, larangan dan sanksi, apabila

keharusan tidak dituruti atau larangan dilanggar. Untuk menjamin tata

tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas maka dengan tidak

mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana

diadakan disiplin pegawai negeri sipil”. Disiplin belum dapat

dinyatakan efektif bekerja bilamana penampilan kedisiplinan itu

hanya berdasarkan ketakutan. Disiplin dalam arti sejati adalah hasil

Page 44: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

24

dari interaksi norma-norma yang harus dipatuhi. Norma-norma itu

tidak lain hanya bersangkutan dengan ukuran legalistik melainkan

berkaitan dengan etika dan tata krama.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

merupakan kesediaan individu untuk mentaati semua peraturan yang

ada di dalam organisasi atau perusahaan baik yang tertulis maupun

tidak tertulis secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak

manapun. Ketaatan tersebut dapat tercermin dari sikap dan perilaku

individu di dalam perusahaan yang secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap kinerja individu tersebut.

b. Macam-macam Disiplin Kerja

Mangkunegara (2011:129) mengutarakan macam-macam

displin kerja dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan

bersifat korektif:

1) Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan

pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan

yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah

untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara

preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-

peraturan perusahaan (Mangkunegara, 2011:129).

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam

membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu pula

Page 45: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

25

pegawai harus dan wajib mengetahui, memahami, semua pedoman

kerja serta peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan

(Mangkunegara, 2011:129). Disiplin preventif dapat dilihat dari

kartu absensi, tepat waktu, dan jam kerja kantor (Siagian,

2000:305).

Keberhasilan penerapan pendisiplinan preventif terletak

pada disiplin pribadi para pegawai organisasi. Akan tetapi agar

disiplin pribadi tersebut semakin kokoh, paling sedikit ada tiga hal

yang perlu diperhatikan manajemen, yaitu (Siagian, 2000:305):

1. Para anggota organisasi perlu didorong agar mempunyai rasa

memiliki organisasi, karena secara logika seseorang tidak akan

merusak sesuatu yang merupakan miliknya.

2. Para pegawai perlu diberikan penjelasan tentang berbagai

ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi.

Penjelasan dimaksud seyogianya disertai informasi lengkap

mengenai latar belakang berbagai ketentuan yang bersifat

normatif tersebut.

3. Para pegawai didorong menentukan sendiri cara-cara

pendisplinan diri dalam kerangka ketentuan yang berlaku umum

bagi seluruh anggota organisasi.

Page 46: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

26

2) Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai

dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap

mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada

organisasi. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin

perlu diberikan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku

(Mangkunegara, 2011:129). Sedangkan menurut Siagian

(2000:305) disiplin korektif adalah upaya penerapan disiplin

kepada karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran

atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi

standar yang telah ditetapkan dan kepadanya dikenakan sanksi

secara bertahap. Pendisiplinan korektif dapat dilihat dari taat dan

patuh terhadap peraturan, sanksi atau peringatan, hukuman untuk

mengurangi kelalaian. Tujuan pemberian sanksi adalah

(Mangkunegara, 2011:130):

1. Untuk memperbaiki pegawai pelanggar.

2. Memelihara peraturan yang berlaku, dan

3. Memberikan pelajaran bagi pelanggar.

Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya pada bobot

pelanggaran yang telah terjadi. Pengenaan sanksi biasanya

mengikuti prosedur yang sifatnya hierarki. Artinya pengenaan

sanksi diprakasai oleh atasan langsung pegawai yang bersangkutan,

Page 47: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

27

diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi dan keputusan akhir

diambil oleh pejabat pimpinan yang berwenang.

Pendisiplinan dilakukan secara bertahap, dengan

mengambill berbagai langkah yang bersifat pendisiplinan dimulai

dari yang paling ringan hingga yang paling terberat. Misalnya

dengan peringatan lisan, pernyataan ketidakpuasan oleh atasan

langsung, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan

pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian sementara,

pemberhentian atas permintaan sendiri, pemberhentiaan dengan

hormat tidak atas permintaan sendiri, pemberhentiaan tidak dengan

hormat.

c. Pendekatan Disiplin Kerja

Menurut Anwar Prabu mangkunegara (2011:130) ada tiga pendekatan

disiplin, yaitu pendekatan disiplin modern, disiplin dengan tradisi, dan

disiplin bertujuan.

a) Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah

keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini

berasumsi:

1) Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk

hukuman secara fisik.

2) Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses

hukum yang berlaku.

Page 48: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

28

3) Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau

prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses

penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.

4) Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak

terhadap kasus disiplin.

b) Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin

dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

1) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak

pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

2) Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran,

pelaksanaannya harus disesuaikan dengan tingkat

pelanggarannya.

3) Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada

pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.

4) Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman

yang lebih keras.

5) Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar

kedua kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.

c) Pendekatan Disiplin Bertujuan

Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:

1) Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh

semua pegawai.

Page 49: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

29

2) Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan

pembentukan perilaku.

3) Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih

baik.

4) Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung

jawab terhadap perbuatannya.

d. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2011), indikator-indikator

yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi,

diantaranya adalah:

1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan

secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada

karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang

bersangkutan, agar dia bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin

dalam melaksanakan pekerjaannya. Disinilah letak pentingnya asas

the right man in the right place and the right man in the right job.

2. Teladan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para

bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik,

Page 50: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

30

berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan. Hal

inilah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang

baik agar para bawahan pun mempunyai disiplin yang baik pula.

3. Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan

karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan

kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika

kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan

mereka akan semakin baik pula. Jadi semakin besar balas jasa

semakin baik kedisiplinan karyawan.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting

dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan

yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa

(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya

kedisiplinan kerja karyawan yang baik.

5. Waskat

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata yang paling

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.

Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi

perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya.

Hal ini berarti atasan harus selalu ada/hadir di tempat kerja agar

Page 51: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

31

dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya

yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

6. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan

karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan

akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan,

sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan karyawan. Pimpinan harus berani dan

tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang

indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

Pimpinan yang tegas dalam menerapkan hukuman bagi karyawan

yang indisipliner akan disegani oleh bawahannya dan diakui

kepemipinannya oleh bawahan.

8. Hubungan Kemanusiaan

Hubungan Kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan

ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.

Hubungan-hubungan baik yang bersifat vertikal maupun horizontal

harus tetap dijaga agar selalu harmonis.

Page 52: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

32

e. Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin dengan

memberikan peringatan, harus segera, konsisten, dan impersonal

(Anwar Prabu Mangkunegara, 2011:131).

a. Pemberian Peringatan

Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat

peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian peringatan

adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari pelanggaran yang

telah dilakukannya. Di samping itu pula surat peringatan tersebut

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian

kondite pegawai.

b. Pemberian Sanksi Harus Segera

Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang

sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya, agar

pegawai yang bersangkutan memahami sanksi pelanggaran yang

berlaku di perusahaan. Kelalaian pemberian sanksi akan

memperlemah disiplin yang ada. Di samping itu, memberi peluang

pelanggar untuk mengabaikan disiplin perusahaan.

c. Pemberian Sanksi Harus Konsisten

Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus

konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai

peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

Ketidakonsistenan pemberian sanksi dapat mengakibatkan pegawai

Page 53: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

33

merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan

pengabaian disiplin.

d. Pemberian Sanksi Harus Impersonal

Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda-

bedakan pegawai, tua muda, pria-wanita tetap diberlakukan sama

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai

menyadari dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan

yang berlku di perusahaan.

4. Lingkungan Kerja

a. Definisi Lingkungan Kerja

Keadaan lingkungana kerja yang baik akan memberikan

dampak yang positif bagi karyawan dalam meningkatkan prestasi

kerja karyawan. Hal itu merupakan salah satu cara yang dapat

ditempuh agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya tanpa

mengalami gangguan, karena lingkungan kerja sangat

mempengaruhi prestasi kerja karyawan.

Menurut Sedarmayanti (2011:2), lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan

sekitarnya dimana seseorang bekerja, serta pengaturan kerjanya

baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Kondisi

lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat

melaksanakan pekerjaannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Alex S Nitisemito (2001:183) mendifinisikan lingkungan kerja adalah

Page 54: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

34

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

diembannya.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:17) lingkungan

kerja yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja

yang menantang, pola komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan

fasilitas kerja yang relatif memadai. Definisi lingkungan kerja menurut

Stewart dalam Pesilia dan Octavia (2012:2) dalam jurnal Siti Untari dan

Aniek Wahyuati (2014), lingkungan kerja adalah serangkaian kondisi

atau keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi

tempat bekerja dari para karyawan yang bekerja di dalam lingkungan

tersebut.

Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah

penting, dalam hal ini diperlukan pengaturan maupun penataan faktor-

faktor lingkungan kerja dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.

261/MENKES/SK/II/1998 Tentang: Persyaratan Kesehatan Lingkungan

Kerja bahwa lingkungan kerja perkantoran meliputi semua ruangan,

halaman dan area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang

berhubungan dengan tempat kerja untuk kegiatan perkantoran.

Persyaratan kesehatan lingkungan kerja dalam keputusan ini

diberlakukan baik terhadap kantor yang berdiri sendiri maupun yang

berkelompok.

Page 55: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

35

Berdasarkan sejumlah pengertian lingkungan kerja menurut

para ahli dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala

sesuatu yang berada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang

berbentuk fisik maupun non fisik, baik itu langsung maupun tidak

langsung yang dapat mempengaruhi karyawan dalam bekerja.

b. Jenis Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2011:26) menyatakan bahwa secara garis besar,

jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2011:26) yang dimaksud lingkungan

kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat

disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik

secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik

dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:

1. Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai

seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum (seperti: rumah,

kantor, pabrik, sekolah, kota, sistem jalan raya, dan lain-lain).

Lingkungan perantara, dapat juga disebut lingkungan kerja yang

mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur,

kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran

mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain.

Page 56: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

36

Adapun menurut Sedarmayanti (2011:27), yang termasuk

lingkungan fisik dalam perusahaan antara lain adalah sebagai

berikut:

a) Penerangan/Cahaya

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi

pegawai guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja.

Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya)

yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang

jelas (kurang cukup) mengakibatkan penglihatan menjadi

kurang jelas, sehingga pekerjaan akan berjalan lambat, banyak

mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang

efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan

organisasi sulit dicapai.

b) Temperatur di tempat kerja

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia

mempunyai temperatur berbeda. Tubuh manusia selalu

berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan

suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar

tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut

ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat

menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan

temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi

Page 57: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

37

panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal

tubuh.

c) Sirkulasi udara di tempat kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup

untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses

metabolisme. Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar

oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah

bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi

kesehatan tubuh. Kotornya udara dapat dirasakan dengan sesak

napas, dan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terlalu lama,

karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan

mempercepat proses kelelahan. Sumber utama adanya udara

segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman

merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.

Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah

dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di

sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan

dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama

bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat

lelah setelah bekerja.

d) Kebisingan di tempat kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk

mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak

Page 58: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

38

dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama

dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu

ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan

kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan

yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan

membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya

dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan

dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada

tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa

menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu:

lamanya kebisingan, intensitas kebisingan, dan frekuensi

kebisingan.

e) Tata warna di tempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan

direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata

warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal

ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar

terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang

menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam

sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Selain warna

merangsang emosi atau perasaan, warna dapat memantulkan

sinar yang diterimanya. Banyak atau sedikitnya pantulan dari

cahaya tergantung dari macam warna itu sendiri.

Page 59: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

39

f) Dekorasi di tempat kerja

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik,

karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang

kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata

letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk bekerja.

g) Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap

dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya

keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu faktor keamanan

perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk

menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan

tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

b. Lingkungan Kerja Non Fisik

Sedarmayanti (2011:26) menyatakan bahwa lingkungan kerja

non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan

hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan

dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.

Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang

mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang

memiliki status yang sama. Kondisi yang hendaknya diciptakan

adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan

pengendalian diri (Nitisemito, 2001:171). Jadi lingkungan kerja non

Page 60: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

40

fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa

diabaikan.

5. Kompetensi

a. Definisi Kompetensi

Kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan,

kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang

diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter seorang

pekerja yang mampu menghasilkan kinerja baik dibandingkan orang

lain (Darsono dan Siswandoko, 2011:123).

Definisi kompetensi oleh McClelland dalam Rivai dan Sagala

(2011:299) adalah kompetensi sebagai karakteristik yang mendasar

yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau

dapat memprediksikan, kinerja yang sangat baik. Kompetensi

mencakup berbagai faktor teknis dan non teknis, kepribadian dan

tingkah laku, soft skills dan hard skills, kemudian banyak dipergunakan

sebagai aspek yang dinilai banyak perusahaan untuk merekrut

karyawan ke dalam organisasi (Sedarmayanti, 2007:125).

Menurut Richard E. Boyatzis dalam Sudarmanto (2009:46)

kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan

kinerja unggul dan atau efektif di dalam pekerjaan. Sutrisno (2011:203),

menjelaskan bahwa pengertian kompetensi dalam organisasi publik atau

privat sangat diperlukan terutama untuk menjawab tuntutan organisasi,

dimana adanya perubahan yang sangat cepat, perkembangan masalah

Page 61: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

41

yang sangat kompleks dan dinamis serta ketidakpastian masa depan

dalam tatanan kehidupan masyarakat. Kompetensi adalah suatu

kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang

didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaan ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan

kerja yang ditetapkan.

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau

melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan

dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

pekerjaan tersebut. Dengan demikian kompetensi menunjukkan

keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh oleh

profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang

terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut (Wibowo 2012:324).

Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kompetensi adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu

yang nantinya dapat menghasilkan kinerja yang unggul sesuai dengan

bidang pekerjaannya. Kompetensi ini dibutuhkan oleh seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Karakteristik tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan,

pengalaman, sikap, pemahaman serta keahlian yang dapat

menghasilkan kinerja yang unggul.

Page 62: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

42

b. Jenis dan Kategori Kompetensi

Di dalam menjelaskan makna kompetensi lebih jauh dan dalam,

tentu tidak akan lepas dari pemikiran beberapa nama dibawah ini.

Richard E. Boyatzis, seseorang yang telah memopulerkan kompetensi

dengan bukunya The Competent Manager, A Model for Effective

Performance pada awal 80-an, semenjak tulisan McClelland yang

cukup kontroversial Testing for Competence Rather Than Intelligence

1973. Kemudian, Lyle M. Spencer dan Signe Spencer, yang telah

“mengodifikasikan” kompetensi karena tulisan mereka merupakan

kristalisasi dari hasil penelitian pada sektor privat dan publik yang

berjudul “Competence at Work, Model for Superior Performance” pada

1993 (Sudarmanto, 2009:51).

Menurut Spencer (1993:9) dalam Wibowo (2012:325),

komponen-komponen kompetensi mencakup beberapa hal berikut:

1. Motives (motif) adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau

dikehendaki seseorang yang menyebabkan tindakan. Motif

menggerakan, mengarahkan, dan menyeleksi perilaku terhadap

kegiatan atau tujuan tertentu dan mejauh dari yang lain.

2. Traits (sifat) adalah karakteristik-karakteristik fisik dan respons-

respons konsisiten terhadap berbagai situasi atau informasi.

3. Self concept (konsep diri) adalah sikap, nilai, dan citra diri

seseorang.

Page 63: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

43

4. Knowledge (pengetahuan) adalah pengetahuan atau informasi

seseorang dalam bidang spesifik tertentu.

5. Skill (keterampilan) adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas

fisik tertentu atau tugas mental tertentu.

Dari komponen-komponen tersebut, keterampilan dan

pengetahuan sifatnya dapat dilihat (visible) dan mudah dikembangkan

dalam program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,

sedangkan citra diri, watak, motif sifatnya tidak tampak (hidden) dan

lebih sulit untuk dikembangkan melalui program pelatihan dan

pengembangan SDM. Penjelasan lebih lanjut sebagaimana Gambar 2.1

di bawah ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Kompetensi

(Sumber: Sudarmanto, 2009:54)

Page 64: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

44

c. Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi

Kompetensi bukan merupakan kemampuan yang tidak dapat

dipengaruhi. Michael Zwell (2000: 56-68) dalam Sudarmanto (2009:54-

57) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut:

1. Keyakinan dan Nilai-nilai

Kepercayaan dan nilai seseorang terhadap sesuatu sangat

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang. Seseorang

yang memiliki nilai dan kepercayaan dari tidak kreatif dan inovatif

cenderung tidak berpikir dan bersikap untuk menemukan sesuatu

yang baru dan menantang bagi dirinya. Kepercayaan dan nilai

seseorang dapat diubah. Maka demikian, hal ini sangat sulit dan

memakan waktu yang lama, karena nilai dan kepercayaan sering

kali telah menjadi karakter, pandangan, atau idendtitas seseorang.

Lingkungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan

dan nilai, dan budaya perusahaan memiliki dampak signifikan

terhadap aspek-aspek kompetensi. Kompetensi berakar pada

budaya organisasi. Budaya organisasi terbentuk dari aspek nilai dan

kepercayaan seseorang.

2. Keahlian / Keterampilan

Aspek ini memegang peranan sangat penting dalam

membentuk kompetensi. Sebagai contoh, public speaking adalah

keterampilan yang dapat dipelajari, dipraktikkan, dan diperbaiki.

Page 65: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

45

Keahlian menulis juga dapat diperbaiki dengan instruksi, latihan,

dan umpan balik. Dengan memperbaiki kemampuan bicara dan

keterampilan menulis, seseorang akan meningkat kecakapan

kompetensi komunikasinya. Pengembangan keahlian khusus yang

berhubungan dengan kompetensi dapat berdampak pada budaya

perusahaan dan kompetensi individu.

3. Pengalaman

Pengalaman merupakan elemen penting dalam membentuk

penguasaan kompetensi seseorang terhadap tugas. Seseorang

dengan sejumlah pengalaman tertentu dalam mengorganisir orang

dalam organisasi yang kompleks akan berbeda penguasaan

kompetensi manajerialnya dibandingkan dengan seseorang yang

tidak mempunyai pengalaman. Akumulasi pengetahuan dan

pengalaman yang menyatu dalam diri orang akan menjadikan

seseorang memiliki kompetensi yang tidak disadari dalam dirinya,

atau akan terbentuk dalam sikap dan perilaku seseorang.

4. Karakteristik personal

Karakteristik kepribadian seseorang turut berpengatuh

terhadap kompetensi seseorang. Kompetensi seseorang dalam

manajemen konflik dan negosisasi dari orang yang memiliki sifat

penyabar. Kompetensi membangun hubungan dan komunikasi

dengan tim kerja dari orang yang memiliki sifat introvet akan

Page 66: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

46

berbeda dengan orang yang memiliki sifat ekstrovet. Karakteristik

kepribadian betapapun dapat diubah, tetapi cenderung lebih sulit.

5. Motivasi

Motivasi seseorang terhadap suatu pekerjaan atau aktivitas

akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Motivasi merupakan

faktor kompetensi yang sangat penting. Motivasi merupakan faktor

yang cenderung dapat diubah. Dorongan, penghargaan, pengakuan,

dan perhatian terhadap individu dapat berpengaruh terhadap

motivasi seseorang.

6. Isu-isu emosional

Hambatan dan blok-blok emosional sering kali dapat

membatasi penguasaan kompetensi. Ketakutan membuat kesalahan,

perasaan malu, perasaan tidak suka, selalu berpikir negatif terhadap

seseorang, pengalaman masa lalu yang selalu negatif sangat

berpengaruh terhadap penguasaan kompetensi seseorang. Hal-hal

tersebut pada dasarnya dapat diubah dengan menciptakan

lingkungan kerja yang positif, terapi, dan mendorong seseorang

agar mengatasi hambatan dan blok-blok tersebut.

7. Kapasitas intelektual

Kapasitas intelektual seseorang akan berpengaruh terhadap

penguasaan kompetensi. Kompetensi tergantung pada kemampuan

kognitif, seperti berpikir konseptual dan berpikir analitis antara satu

Page 67: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

47

sama lain akan membedakan kompetensi seseorang dalam

pengambilan keputusan, kompetensi perencanaan, dan lain-lain.

d. Metode Penilaian Kompetensi

Metode penilaian kompetensi kerja dikembangkan oleh staf Mc

Beer dan perusahaannya yang menggunakan lima tahap untuk

menghasilkan suatu model valid suatu pekerjaan (Klemp, 1979) dalam

Sudarmanto (2009:61-63). Lima tahap itu adalah:

1) Menetukan ukuran tepat terhadap penampilan kerja dan

cara menilai pekerjaan itu karena; tanpa ukuran tepat, tidak

mungkin kinerja / penampilan kerja valid.

2) Analisis elemen pekerjaan yang dikembangkan dari konsep

analisis pekerjaan (primoff, 1973); hasil dari analisis

elemen pekerjaan adalah daftar terbobot dari karakteristik

yang dirasakan / diterima manajer sebagai suatu yang

penting dalam membedakan kinerja unggul dibanding rata-

rata dan karakteristik yang disyaratkan oleh suatu

pekerjaan.

3) Wawancara insiden kritis (Flanagan, 1954), yang juga

disebut Behavioral Event Interview (McClelland, 1975).

Hasil wawancara tersebut adalah deskripsi detail dari

sejumlah insiden kritis pekerjaan yang mencatat perilaku,

pemikiran, serta perasaan yang diwawancarai. Kejadian

secara sistematik dikode dalam sejumlah karakteristik atau

Page 68: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

48

kompetensi. Kode karakteristik-karakteristik tersebut

kemudian dikaitkan dengan kriteria kinerja.

4) Identifikasi dan administrasi tes serta ukuran yang dipilih

untuk menilai sejumlah kompetensi. Kompetensi tertentu

yang diuji secara empirik ditentukan melalui kode

wawancara; jawaban tes dan ukuran dikaitkan dengan

kriteria penampilan kerja; hasil dari tahap tiga dan empat

adalah daftar kompetensi yang telah divalidasi;

karakteristik tertentu yang telah ditunjuk dikaitkan kinerja

unggul dan efektif, sementara yang lain tidak.

5) Integrasi dari hasil tahapan. Hasil dari aktivitas ini adalah

model kompetensi kerja yang didasarkan pada sejumlah

karakteristik yang dinilai melalui sejumlah metodologi

pengukuran.

6. Kinerja

a. Definisi Kinerja

Secara etimologi, kata kinerja berarti suatu yang hendak dicapai,

prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Dalam Dictionary

Contemporary English Indonesia, istilah kinerja digunakan bila

seseorang menjalankan suatu proses dengan terampil sesuai dengan

prosedur dan ketentuan yang ada.

Menurut Faustino Cardosa Gomes dalam Anwar Prabu

Mangkunegara (2012:9) kinerja karyawan merupakan ungkapan seperti

Page 69: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

49

output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan

produktivitas. Kinerja bahkan dapat dilihat dari sudut performansi

dengan memberikan penekanan pada nilai efisiensi yang dikaitkan

dengan kualitas output yang dihasilkan oleh para pegawai berdasarkan

beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi

yang bersangkutan. Kinerja ialah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan

melalui perencanaan strategis suatu organisasi (Moeheriono, 2012:95).

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67)

mengemukakan bahwa ”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Sudarmanto (2009), kinerja merupakan catatan hasil yang

diproduksi / dihasilkan atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-

aktivitas selama periode waktu tertentu dan seperangkat perilaku yang

relevan dengan tujuan organisasi.

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan

kuat dengan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan

kontribusi ekonomi (Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi,

2012:226). Menurut Wibowo (2010:7) mengemukakan bahwa kinerja

adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut.

Page 70: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

50

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa kinerja merupakan hasil atau prestasi kerja yang dicapai oleh

seseorang sesuai dengan standar dan ketentuan yang telah ditentukan

dalam jangka waktu tertentu.

b. Indikator-indikator Kinerja

Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil yang diperoleh

dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu

tertentu. Ukuran-ukuran dari kinerja karyawan yang dikemukakan oleh

Gomes dalam jurnal Sujadi dan Sri Wiranti Setiyanti (2012) yaitu

sebagai berikut :

1. Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode yang ditentukan.

2. Quality of work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-

syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness : keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan

dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

yang timbul.

5. Cooperation : kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

atau sesama anggota organisasi

6. Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal

kehadiran dan penyelesaian kerja.

Page 71: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

51

7. Initiative : semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan

dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal Qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramahtamahan dan integritas pribadi.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Tinggi rendahnya kinerja seorang pegawai tentunya ditentukan

oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung

ataupun tidak langsung.

Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) menyatakan bahwa:

“Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Sedangkan

menurut Keith Davis (1964:484) dalam Anwar prabu Mangkunegara

(2011:67) dirumuskan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja adalah :

Human Performance = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

Ability = Knowledge + Skill

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +

Skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120)

dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih

Page 72: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

52

mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu,

pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya (the right man on the right place, the right man on the

right job).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan

kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk

mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri

pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara

psikofisik (sikap secara mental, fisik, tujuan dan situasi). Artinya

seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami

tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta mampu

memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

Menurut A. Dale Timple yang dikutip oleh Anwar Prabu

Mangkunegara (2006:15) faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal :

“Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan

sifat-sifat seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan.

Page 73: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

53

Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan

atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja dapat bersumber dari dalam individu pegawai

maupun dari luar individu. Tinggal bagaimana kebijakan organisasi

mampu menyelaraskan antara faktor-faktor tersebut.

d. Kriteria Ukuran Kinerja

Ukuran kinerja merupakan alat ukur yang harus bersifat

objektif sehingga diperlukan adanya kriteria yang sama. Dengan kriteria

yang diharapkan memberikan hasil yang dapat dibandingkan secara

objektif dan adil. Kriteria suatu ukuran kinerja menurut Armstrong dan

Baron (1998: 272) seharusnya adalah:

1. Dikaitkan dengan tujuan strategis dan mengukur apa yang secara

organisasional penting dan mendorong kinerja bisnis

2. Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas tim dan individu yang

berkepentingan

3. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas

dan bagaimana tingkah laku mereka

4. Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar pengukuran

5. Dapat diverifikasi, dengan mengusahakan informasi yang akan

menginformasi tingkat seberapa jauh harapan dapat dipenuhi

6. Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud

pengukuran dan ketersediaan data

Page 74: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

54

7. Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan

8. Bersifat komprehensif, mecakup semua aspek kinerja sehingga

keluarga ukuran tersedia

Page 75: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

55

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan perbedaan

Penelitian

1. Brigita Ria

Tumilaar

(2015)

a. Judul : Pengaruh Disiplin,

Gaya Kepemimpinan, dan

Motivasi Terhadap Kinerja

Karyawan pada BPJS

Ketenagakerjaan SULUT.

b. Tujuan: untuk menguji dan

menganalisis pengaruh

disiplin, gaya kepemimpinan

dan motivasu terhadap kinerja

karyawan BPJS

Ketenagakerjaan SULUT.

c. Metode : analisis regresi linier

berganda.

d. Sampel : purposive non

probability sampling dengan

jumlah sampel 45 karyawan

BPJS Ketenagakerjaan

SULUT.

Variabel independen :

Disiplin (X1)

Gaya

Kepemimpinan

(X2)

Motivasi (X3)

Variabel dependen :

Kinerja Karyawan

(Y)

Skala pengukuran :

Skala likert.

1. Displin, gaya

kepemimpinan dan

motivasi secara

simultan

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2. Disiplin dan gaya

kepemimpinan

secara parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja karyawan,

sementara motivasi

secara parsial tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Persamaan :

a. Adanya persamaan varaibel

independen disiplin kerja

dan variabel dependen

kinerja karyawan.

b. Skala pengukuran yang

digunakan yaitu skala likert.

c. Menggunakan metode

analisis regresi linier

berganda.

Perbedaan :

a. Dalam peneliti

terdahulu menggunakan

gaya kepemimpinan

dan motivasi sebagai

variabel independen.

b. Metode sampel yang

digunakan.

c. Jumlah sampel yang

dijadikan responden.

Bersambung ke halaman berikutnya

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Page 76: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

56

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan

Skala Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan perbedaan

Penelitian

2. Siti Untari

dan Aniek

Wahyuati

(2014)

a. Judul : Pengaruh Kompetensi

dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan.

b. Tujuan : untuk mengetahui

pengaruh kompetensi dan

lingkungan kerja baik secara

simultan maupun parsial

terhadap kinerja karyawan

CV Buana Mas Jaya

Surabaya.

c. Metode : analisis regresi

linier berganda

d. Sampel : seluruh karyawan

CV Buana Mas Jaya

Surabaya yang berjumlah 50

orang.

Variabel

independen :

Kompetensi

(X1)

Lingkungan

Kerja (X2)

Variabel dependen

:

Kinerja

Karyawan (Y)

Skala pengukuran :

Skala Likert

1. Secara simultan

menunjukkan pengaruh

kompetensi dan lingkungan

kerja secara bersama-sama

terhadap kinerja karyawan

yang bekerja pada CV

Buana Mas Jaya Surabaya

adalah signifikan. Hasil ini

didukung dengan perolehan

korelasi berganda sebesar

75,2%.

2. Hasil pengujian secara

parsial pada tingkat nyata

5% menunjukkan bahwa

variabel kompetensi dan

lingkungan kerja masing-

masing mempunyai

pengaruh yang nyata

terhadap kinerja karyawan.

Persamaan:

a. Adanya persamaan

variabel independen yaitu

kompetensi dan

lingkungan kerja dan

variabel dependen kinerja

karyawan.

b. Dengan menggunakan

skala pengukuran likert.

c. Jumlah sampel 50

responden.

d. Menggunakan teknik

analisis regresi linier

berganda.

Perbedaan :

a. Peneliti terdahulu tidak

menggunakan disiplin

kerja sebagai variabel

independen.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 77: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

57

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan Sampel

Penelitian

Variabel dan

Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan Penelitian

3. Sentot

Iskandar

dan

Enceng

Juhana

(2014)

a. Judul : Pengaruh Kompetensi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja serta Implikasinya Terhadap

Kinerja Guru Di SDN Baros Mandiri 5

Kota Cimahi.

b. Tujuan : untuk mengetahui kompetensi,

lingkungan kerja, kepuasaan kerja dan

kinerja di SDN Baros Mandiri 5 Kota

Cimahi, untuk mencari besarnya

pengaruh kompetensi, lingkungan kerja

terhadap kepuasan kerja di SDN Baros

mandiri 5 Kota Cimahi serta untuk

mengetahui besarnya pengaruh

kepuasaan kerja terhadap kinerja di SDN

Baros Mandiri 5 Kota Cimahi.

c. Metode : analisis deskriptif dengan

menggunakan analisis jalur (path

analysis).

d. Sampel : seluruh guru SDN Baros

Mandiri 5 Kota Cimahi yang berjumlah

39 orang.

Variabel

independen :

Kompetensi

(X1)

Lingkungan

Kerja (X2)

Variabel

dependen :

Kepuasan

Kerja (Y)

Variabel

intervening :

Kinerja Guru

(Z)

Skala pengukuran

:

Skala Likert

1. Gambaran

kompetensi,

lingkungan kerja,

kepuasan kerja dan

kinerja termasuk

dalam kategori baik,

dengan rata-rata skor

kompetensi yaitu

3,636, lingkungan

kerja yaitu 3,264,

kepuasan kerja yaitu

3,651 dan kinerja

yaitu 4,028.

2. Terdapat pengaruh

yang signifikan antara

kompetensi,

lingkungan kerja, dan

kepuasan kerja

terhadap kinerja guru

di SDN Baros

Mandiri 5 Kota

Cimahi.

Persamaan :

a. Adanya persamaan

variabel independen

yaitu kompetensi dan

lingkungan kerja.

b. Dengan menggunakan

skala pengukuran likert

Perbedaan :

a. Metode analisis yang

digunakan bukan path

b. Jumlah sampel yang

dijadikan responden

yaitu berjumlah 39

orang.

c. Tidak ada variabel

intervening.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 78: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

58

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan Penelitian

4. Nela Pima

Rahmawati,

Bambang

Swasto dan

Arik

Prasetyo

(2014)

a. Judul : Pengaruh

Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan.

b. Tujuan : untuk

mendeskripsikan dan

menganalisis pengaruh

lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan.

c. Metode : analisis deskriptif

dana analisis regresi linier

berganda.

d. Sampel 79 orang karyawan

kantor Pelayanan Pajak

Pratama Malang Utara.

Variabel independen :

Lingkungan kerja

(X)

Variabel dependen :

Kinerja karyawan

(Y)

Skala pengukuran :

Skala likert

1. Berdasarkan analisis deskriptif

menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyetujui

lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja non fisik yang

ada di perusahaan sudah baik

sehingga kinerja karyawan

meningkat.

2. Hasil analisis regresi linier

berganda menunjukkan bahwa

secara parsial lingkungan kerja

fisik mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

karyawan dan lingkungan kerja

non fisik juga mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja karyawan. Dan

secara simultan lingkungan kerja

fisik dan lingkungan kerja non

fisik mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Persamaan :

a. Variabel

independen dan

variabel dependen.

b. Menggunakan

analisis regresi

linier berganda.

c. Skala pengukuran

yang digunakan

yaitu likert.

Perbedaan :

a. Peneliti terdahulu

tidak menggunakan

variabel disiplin

kerja dan

kompetensi sebagai

variabel

independen.

b. Jumlah sampel

yang dijadikan

reponden yaitu 79

orang.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 79: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

59

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan perbedaan

Penelitian

5. Rinoldy. Z

(2013)

a. Judul : Pengaruh Disiplin Kerja

dan Kemampuan Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai (Studi kasus

pada Dinas Pertanian Peternaka

Perikanan dan Kehutanan Kota

Jambi)

b. Tujuan : untuk mengetahui

pengaruh disiplin kerja dan

kemampuan kerja terhadap

kinerja pegawai Dinas Pertanian

Peternakan Perikanan dan

Kehutanan Kota Jambi.

c. Metode : analisis regresi linier

berganda.

d. Sampel : sampel proporsional

sebanyak 53 orang.

Variabel independen

:

Disiplin Kerja

(X1)

Kemampuan

Kerja (X2)

Variabel dependen :

Kinerja Pegawai

(Y)

Skala pengukuran :

Skala Likert

1. Disiplin kerja memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Pertanian

Peternakan Perikanan dan

Kehutanan Kota jambi.

2. Kemampuan kerja memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Pertanian

Peternakan Perikanan dan

Kehutanan Kota jambi.

3. Disiplin kerja dan

kemampuan kerja secara

bersama-sama atau simultan

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

kinerja pegawai Dinas

Pertanian Peternakan

Perikanan dan Kehutanan

Kota jambi.

Persamaan :

a. Adanya persamaan

variabel independen

yaitu disiplin kerjadan

variabel dependen

kinerja karyawan.

b. Dengan menggunakan

skala pengukuran likert.

c. Metode analisis yang

digunakan yaitu regresi

linier berganda.

Perbedaan :

a. Peneliti terdahulu

menggunakan

kemampuan kerja

sebagai variabel

independen.

b. Jumlah sampel yang

digunakan.

c. Tidak ada uji asumsi

klasik

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 80: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

60

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan Penelitian

6. Erna Yuni

Lestari

(2013)

a. Judul : Pengaruh Disiplin Kerja,

Motivasi Kerja dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Guru (Studi

Kasus di SMA 11 Semarang)

b. Tujuan : untuk mengetahui

apakah ada pengaruh antara

variabel disiplin kerja, motivasi

kerja dan kompetensi terhadap

kinerja guru (studi kasus di

SMAN 11 Semarang).

c. Metode : survei terhadap guru-

guru dianalisis dengan regresi

linier berganda.

d. Sampel : semua guru SMAN 11

Semarang yang berjumlah 70

orang.

Variabel independen

:

Disiplin Kerja

(X1)

Motivasi Kerja

(X2)

Kompetensi (X3)

Variabel dependen :

Kinerja Guru (Y)

Skala pengukuran :

Skala likert

1. Variabel disiplin kerja (X1)

secara parsial tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja

guru, variabel motivasi

kerja (X2) secara parsial

berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja

guru, dan variabel

kompetensi (X3) secara

parsial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

guru.

2. Variabel disiplin kerja,

motivasi kerja dan

kompetensi secara simultan

berpengaruh sangat

signifikan terhadap kinerja

guru di SMAN 11

Semarang.

Persamaan :

a. Adanya persamaan

variabel independen

yaitu disiplin kerja

dan kompetensi serta

variabel dependen

yaitu kinerja.

b. Menggunakan skala

pengukuran likert.

c. Menggunakan

metode analisis linier

berganda.

Perbedaan :

a. Peneliti terdaulu

menggunakan

motivasi kerja pada

variabel independen.

b. Jumlah sampel yang

digunakan yaitu 70

orang.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 81: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

61

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan

Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan Penelitian

7. Dudung

Juhana

dan

Haryati

(2013)

a. Judul : Pengaruh Motivasi,

Disiplin dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Dinas Kesahatan Kota Cimahi.

b. Tujuan : untuk mengetahui

keadaan motivasi, disiplin,

lingkungan kerja dan kinerja

pegawai Dinas Kesehatan Kota

Cimahi, untuk mencari besarnya

pengaruh motivasi, disiplin dan

lingkungan kerja secara parsial

terhadap kinerja pegawai, dan

untuk mencari besarnya

pengaruh motivasi, disiplin dan

lingkungan kerja secara

simultan terhadap kinerja

pegawai.

c. Metode : sensus yang bersifat

analitis dengan menggunakan

analisis jalur (path analysis).

d. Sampel : 90 orang pegawai

Dinas Kesehatan Kota Cimahi.

Variabel

independen :

Motivasi (X1)

Disipin (X2)

Lingkungan

Kerja (X3)

Variabel dependen

:

Kinerja

pegawai (Y)

Skala pengukuran

:

Skala likert

1. Keadaan motivasi di Dinas

Kesehatan Kota Cimahi termasuk

ke dalam kategori baik (3, 5792),

keadaan disiplin kerja ada pada

kategori baik (3,6296), keadaan

lingkungan kerja ada pada kategori

baik (3,5096), keadaan kinerja

pegawai ada pada kategori baik

(3,6333).

2. Terdapat pengaruh yang signifikan

motivasi kerja terhadap kinerja

pegawai, terdapat pengaruh yang

signifikan disiplin kerja terhadap

kinerja pegawai, terdapat pengaruh

yang signifikan lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan

secara simultan antara motivasi,

disiplin dan lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai dengan

determinasi (R2) = 0,6631 atau

66,31%.

Persamaan :

a. Adanya persamaan

variabel independen

yaitu lingkungan

kerja dan dependen

yaitu kinerja.

b. Skala pengukuran

yang digunakan

yaitu likert.

Perbedaan :

a. Peneliti terdahulu

menggunakan

motivasi sebagai

variabel independen.

b. Tidak menggunakan

metode analisis jalur

(path analysis).

c. Jumlah sampel yang

digunakan yaitu 90

orang.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 82: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

62

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan

Penelitian

8. Victor

Obule

Ebuara,

Maurice

Ayodele

Coker

(2012)

a. Judul : Influence of Staff

Discipline and Attitude to

Work On Job Satisfaction

Lecturers in Tertiary

Institutions in Cross River

State

b. Tujuan : untuk mengetahui

pengaruh disiplin staf dan sikap

kerja terhadap kepuasan kerja

Dosen di perguruan tinggi di

Cross River State

c. Metode : Person product moment

correlation analysis and Analysis

of variance (ANOVA)

d. Sampel : 400 dosen

Variabel independen :

Staff Discipline

(X1)

Attitude to Work

(X2)

Variabel dependen :

Job satisfaction

(Y)

Skala pengukuran :

Skala likert

1. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dosen yang memiliki

persepsi yang tinggi, sedang,

atau rendah dari bagaimana staf

adalah disiplin tidak berbeda

dalam tingkat kepuasan kerja.

Juga, sikap terhadap pengajaran

di kelas, sikap dosen terhadap

tugas mendisiplinkan siswa,

sikap terhadap pengawasan

instruksi dan sikap dosen

terhadap pengelolaan kelas

tidak signifikan berhubungan

dengan kepuasan kerja mereka.

2. Hasil penelitian menunjukkan

hubungan yang signifikan

antara pengakuan kuliah dan

kepuasan kerja.

Persamaan :

a. Adanya

persamaan

variabel

independen yaitu

disiplin

b. Menggunakan

skala pengukuran

likert.

Perbedaan :

a. Peneliti terdahulu

menggunakan

sikap kerja sebagai

variabel

independen dan

kepuasan kerja

sebagai variabel

dependen

b. Jumlah sampel

yang digunakan

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 83: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

63

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan

Penelitian

9. Sujadi dan

Sri

Wiranti

Setiyani

(2012)

a. Judul : Perancangan Penilaian

Kinerja Pegawai Berdasarkan

Kompetensi Spencer (Studi Kasus

di Sub Dinas Pengairan, Dinas

Pekerjaan Umum, Kota

Probolinggo).

b. Tujuan : untuk menentukan

insentif karyawan secara adil dan

mengetahui manfaat bagi instansi

yang menerapkan instansi selain

gaji.

c. Metode : Analytical Hierarchy

Process

Variabel independen :

Penilaian kinerja

pegawai (X)

Variabel dependen :

Kompetensi

spencer (Y)

Skala pengukuran :

Metode penilaian

rating scales

1. Penilaian kinerja pegawai dengan

menggunakan kompetensi

Spencer akan terasa manfaatnya

bagi instansi yang menerapkan

insentif selain gaji yang diterima.

2. Sistem insentif dengan

pembagian laba, dengan

berdasarkan atas Nilai Prestasi

Kerja Karyawan akan

mencerminkan insentif yang

sesungguhnya sehingga

ketidaktepatan pemberian insentif

dapat dikurangi.

3. Penilaian prestasikerja sebaiknya

menggunakan kriteria penilaian

yang mencerminkan kondisi kerja

dan diberikan bobot yang tepat

agar mampu untuk memotivasi

produktivitas karyawan.

Persamaan :

a. Indikator kinerja

yang digunakan.

Perbedaan :

a. Metode analisis

yang digunakan.

b. Skala pengukuran

yang digunakan

c. Peneliti terdahulu

kinerja sebagai

variabel

independen dan

kompetensi

sebagai variabel

dependen.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 84: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

64

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan

Penelitian

10. Sabah

Agha,

Laith

Alrubaiee

dan Manar

Jamhour

(2012)

a. Judul: Effect of Core

Competence on Competitive

Advantage and Organizational

Performance.

b. Tujuan: untuk mengetahui

pengaruh kompetensi ini

terhadap keuntungan

kompetitif dan kinerja

organisasi.

c. Metode: context of Paint

Industry in the UAE

d. Sampel: 77 manajer

Variabel independen:

Core Competence

(X1)

Variabel dependen:

Competitive

Advantage (Y1)

Organizational

Performance (Y2)

a. Kompetensi inti memiliki

dampak yang kuat dan

positif pada keunggulan

kompetitif dan kinerja

organisasi.

b. Keunggulan kompetitif

berdampak signifikan pada

kinerja organisasi.

Persamaan:

a. Terdapat variabel

kompetensi dan

kinerja

Perbedaan:

a. Penelitian

terdahulu

menggunakan

variabel

keunggulan

kompetitif

b. Jumlah sampel

yang digunakan

c. Metode yang

digunakan

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 85: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

65

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti /

Tahun

Judul, Tujuan , Metode, dan

Sampel Penelitian

Variabel dan Skala

Pengukuran

Hasil dan Kesimpulan Persamaan dan

perbedaan

Penelitian

11. Akinyele

Samuel

Taiwo

(2010)

a. Judul : The Influence of Work

Environment on Workers

Productivity (A case of selected

oil and gas industry in Lagos,

Nigeria).

b. Tujuan : untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh

lingkungan kerja terhadap

produktivitas karyawan.

c. Metode : T-test analysis

d. Sampel : random sampling

Variabel independen :

Work

environtment (X)

Variabel dependen :

Wokers

productivity

1. Hasil analisis T-test

menunjukkan bahwa masalah

produktivitas karyawan berada

dalam lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang kondusif

merangsang kreativitas

karyawan.

2. Hasil uji t menunjukkan bahwa

perbaikan lingkungan kerja

dapat menyebabkan

produktivitas yang lebih tinggi

dari karyawan dan kondisi kerja

yang buruk berkontribusi rendah

terhadap produktivitas

karyawan.

Persamaan :

a. Adanya

persamaan

variabel

independen yaitu

lingkungan kerja.

Perbedaan :

a. Variabel dependen

yang digunakan.

b. Metode yang

digunakan.

c. Tidak

menggunakan

random sampling

dalam penentuan

sampel.

Sumber: beberapa jurnal

Page 86: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

66

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam penelitian ini,

maka dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran dari penelitian ini

seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

DISIPLIN KERJA (X1)

1. Disiplin Preventif

2. Disiplin Korektif

LINGKUNGAN KERJA

(X2)

1. Lingkungan Kerja Fisik

2. Lingkungan Kerja Non

Fisik

KOMPETENSI (X3)

1. Motives

2. Traits

3. Self concept

4. Knowledge

5. Skill

KINERJA

KARYAWAN (Y)

1. Quantity of work

2. Quality of work

3. Job Knowledge

4. Creativeness

5. Cooperation

6. Dependability

7. Initiative

8. Personal Qualities

H1

H2

22

H3

H4

METODE ANALISIS DATA:

1. Uji Kualitas Data

2. Uji Asumsi Klasik

3. Uji Hipotesis

4. Analisis Regresi

Berganda

5. Koefisien Determinasi

(R2)

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Page 87: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

67

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan

sebab-akibat dari variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya (Hamid,

2012:16). Sesuai dengan variabel –variabel yang akan diteliti maka

hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan.

Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan .

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan.

Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh variabel kompetensi terhadap kinerja karyawan.

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi

terhadap kinerja karyawan.

Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel kompetensi

terhadap kinerja karyawan.

4. Pengaruh variabel disiplin kerja, lingkungan kerja serta kompetensi

terhadap kinerja karyawan.

Page 88: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

68

Ho4 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja,

lingkungan kerja serta kompetensi terhadap kinerja karyawan

secara bersama-sama (simultan).

Ha4 : Terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja,

lingkungan kerja serta kompetensi terhadap kinerja karyawan

secara bersama-sama (simultan).

Page 89: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

69

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Locus, Fokus dan Waktu Penelitian

a. Locus

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Express Kencana Lestari yang

beralamat di Jl. Raya Parung Ciputat No. 21 Rt. 002 /Rw. 002

Kelurahan Kedaung, Sawangan Depok.

b. Fokus

Penelitian ini berfokus pada permasalahan mengenai disiplin kerja,

lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT.

Express Kencana Lestari.

c. Waktu

Penelitian ini diakukan selama empat (4) bulan mulai dari tanggal

12 Januari 2016 sampai dengan tanggal 28 April 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik

kesimpulannya” (Sugiyono, 2003:73). Dalam melakukan penelitian ini

penentuan sampel menggunakan metode sampel jenuh. Sampling

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi dijadikan

Page 90: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

70

sampel (Sugiyono, 2009:122). Jadi objek dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan PT. Express Kencana Lestari sebanyak 50 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:62) merupaka bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel adalah

subkelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam

penelitian (Malhotra, 2009:364).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel (Sugiyono, 2009:122). Pendapat ini sesuai dengan pandangan

(Sugiyono, 2009:122) yang menyatakan teknik ini dilakukan apabila

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 50

orang. Agar hasil penelitian ini lebih valid, peneliti menggunakan

seluruh populasi menjadi sampel. Hal tersebut sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Suharsimi (1996:120) bahwa: “Apabila besar

penduduk subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua,

tetapi jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil

antara 10-15% atau 10-25% dari populasi”. Jadi sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu seluruh karyawan PT.

Express Kencana Lestari sebanyak 50 orang.

Page 91: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

71

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi

proses penelitian ini, penulis melakukan serangkaian kegiatan yang

bersumber dari:

a. Data Primer (Primary data)

Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei

lapangan yang menggunakan metode pengumpulan data original

(Kuncoro, 2009:148). Data primer dalam penelitian ini diperoleh

dengan teknik kuesioner / angket, yaitu merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab (Sugiyono, 2012:142).

a) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2011). Kuesioner didesain sedemikian rupa sehingga

diharapkan semua responden dapat menjawab semua

pertanyaan. Kuesioner yang yang dibagikan disertai surat

permohonan pengisian kuesioner dan penjelasan mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan penelitian. Kuesioner dalam

penelitian ini yaitu dengan cara mengajukan daftar pertanyaan

Page 92: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

72

langsung kepada responden, yaitu karyawan PT. Express

Kencana Lestari. Kuesioner dalam penelitian ini diperoleh dari

beberapa referensi yang kemudian diolah dalam bentuk

pertanyaan dan pernyataan.

Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dibuat dengan skala

likert, yaitu skala yang berisi lima tingkatan jawaban yang

merupakan skala jenis ordinal sebagai berikut:

Apabila jawaban Sangat Setuju nilai 5

Apabila jawaban Setuju nilai 4

Apabila jawaban Ragu-ragu nilai 3

Apabila jawaban Tidak Setuju nilai 2

Apabila jawaban Sangat Tidak Setuju nilai 1

Berikut adalah tabel skala likert yang digunakan dalam

penelitian ini:

Tabel 3.1

Skala Likert

Pilihan jawaban Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

b) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan

karyawan PT. Express Kencana Lestari yang berhubungan

Page 93: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

73

dengan penelitian. Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit atau kecil (Sugiyono, 2011). Berikut jenis wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(a) Wawancara terbuka

Wawancara terbuka yaitu wawancara yang berdasarkan

pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya.

Contohnya, wawancara dengan menggunakan pertanyaan

yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang

(www.zakapedia.com). Wawancara terbuka dalam

penelitian ini dilakukan pada saat observasi pra penelitian.

(b) Wawancara tertutup

Wawancara tertutup yaitu wawancara yang berdasarkan

pertanyaan yang terbatas jawabannya. Contohnya,

wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan

(questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan

untuk dipilih, seperti setuju, tidak setuju, ya, tidak, sangat

baik, cukup, kurang (www.zakapedia.com). Wawancara

tertutup dalam penelitian ini dilakukan pada saat

Page 94: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

74

penyebaran kuesioner kepada responden yaitu seluruh

karyawan PT. Express Kencana Lestari.

b. Data Sekunder (Secondary data)

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh

pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna

data (Kuncoro, 2009:148). Adapun data sekunder yang digunakan

oleh penulis adalah:

a) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan (Library Research) adalah penelitian

yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan

(buku, dokumen, artikel, jurnal, internet dan lain sebagainya).

b) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dilakukan

dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari

Direktorat SDM dan Umum, yang terdiri dari profil, sejarah dan

lain sebagainya.

D. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil kuesioner akan diolah dan dianalisis

dengan tujuan data yang diolah tersebut menjadi sebuah informasi,

sehingga karakteristik dapat lebih dipahami untuk dijadikan dasar

pengambilan keputusan. Pengolahan dan dianalisis data dilakukan dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences)

Page 95: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

75

versi 22.0. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode

regresi linier berganda.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi (Sujarweni dan Endrayanto,

2012:23).

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

suatu data yang menunjukan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan

standar deviasi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas data digunakan untuk mengetahui valid atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut, (Ghozali, 2012:52).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha

0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir

atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan valid. Dalam

pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah:

a) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau

variabel tersebut valid.

Page 96: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

76

b) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir

atau variabel tersebut tidak valid, (Ghozali, 2012:53).

b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,

2011:47). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reabilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut

sudah reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner

dengan bantuan program computer SPSS 22. Kriteria penilaian uji

reliabilitas adalah (Ghozali, 2012:48):

1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi

70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.

2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi

70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2012:160). Data yang baik dan normal adalah

Page 97: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

77

memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan

beberapa cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva probability

plot.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Jika data (titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

menunjukan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik)

menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2012:163).

Kemudian, normalitas data juga dapat dilihat dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Kolmogorov-Smirnov

Test yang paling sering digunakan di SPSS dalam hal mengecek

normalitas (Sufren dan Yonathan, 2013:65). Untuk mengetahui data

terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov Test adalah dengan memperhatikan angka pada Asymp.

Sig. (2-tailed), data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi >

0,05 dan data tidak berdistribusi tidak normal apabila nilai

signifikansi < 0,05 (Sufren dan Yonathan, 2013:68).

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012:105), uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

Page 98: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

78

antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di

dalam regresi adalah sebagai berikut:

- Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

- Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di

atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar

variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek

kombinasi dua atau lebih variabel independen.

- Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) varians inlfation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

Page 99: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

79

(terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variablilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena

VIF = 1 / Tolerance). Nilai cut off yang umum yang dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolenearitas adalah nilai

Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap

peneliti harus menentukan tingkat kolineritas yang masih dapat

ditolerir. Sebagai misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan

tingkat kolineritas 0,95. Walaupun multikolinearitas dapat

dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap

tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah

yang tidak berkorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2012:134), uji heteroskedasitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan

data crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data

Page 100: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

80

ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

dan besar).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, namun dalam penelitian ini peneliti melakukan

uji Glejser. Uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji metode

glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas

terhadap nilai mutlak untuk residualnya. Jika terdapat pengaruh

variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak residualnya

maka dalam model tersebut terdapat masalah heterokedastisitas

(Suliyanto, 2011:98). Gejala heteroskedastisitas juga ditunjukkan

apabila hasil dari uji glejser kurang dari ata sama dengan 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data mengalami heteroskedastisitas dan

sebaliknya (Ghozali, 2011:143).

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(parsial) terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi

(alpha) 5% (0,05). Jika nilai probability t lebih besar dari alpha 0,05

maka tidak ada pengaruh secara parsial dari variabel independen

terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai probability t lebih

kecil dari alpha 0,05 maka terdapat pengaruh secara parsial dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, dapat

Page 101: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

81

juga dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung

lebih besar dari ttabel maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat dikatakan

bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk

mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan

membandingkan tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika

nilai probability F lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi

tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen dengan

kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari alpha 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu, dapat juga

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung

lebih besar dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka

Page 102: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

82

dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Melihat dari hipotesis penelitian ini maka digunakan analisis

regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis regresi linier

berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas (X) dan variabel terikat

(Y), dalam penelitian ini yaitu antara disiplin kerja (X1), lingkungan

kerja (X2), kompetensi (X3), dan kinerja (Y). Menurut Sugiyono

(2009), persamaan analisis regresi linear berganda dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3+e

Keterangan :

Y = Kinerja

α = constanta

b1 = Koefisien regresi antara disiplin kerja dengan kinerja

b2 = Koefisien regresi antara lingkungan kerja dengan kinerja

b3 = Koefisien regresi antara kompetensi dengan kinerja

X1 = Variabel disiplin kerja

X2 = Variabel lingkungan kerja

X3 = Variabel kompetensi

e = Error

Page 103: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

83

6. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen hampir memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan

mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah

variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap

penambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak

peduli apakah variabel berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan

untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana

model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R

2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke

dalam model.

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari empat variabel, tiga variabel independen

dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah disiplin kerja, lingkungan kerja dan kompetensi sedangkan variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Variabel

Page 104: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

84

penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:59). Variabel-variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau mejadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2012:59). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Disiplin Kerja (X1),

Lingkungan Kerja (X2), dan Kompetensi (X3).

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2012:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah Kinerja Karyawan (Y).

Page 105: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

85

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1. Disiplin Kerja (X1)

Discipline is

management action

to enforce

organization

standards

(pelaksanaan

manajemen untuk

memperteguh

pedoman-pedoman

organisasi),

Mangkunegara

(2011:129).

a. Disiplin

Preventif

- Absensi

- Datang ke kantor

tepat waktu

- Tepat waktu

dalam

mengerjakan

tugas

- Tepat waktu

dalam

menyelesaikan

tugas

- Bekerja sesuai

jam kantor

Ordinal

b. Disiplin

Korektif

- Taat dan patuh

terhadap

peraturan

- Sanksi atau

peringatan

- Hukuman untuk

mengurangi

kelalaian

Ordinal

2. Lingkungan Kerja

(X2)

Lingkungan kerja

adalah keseluruhan

alat perkakas dan

bahan yang

dihadapi,

lingkungan

sekitarnya dimana

seseorang bekerja,

metode kerjanya,

serta pengaturan

kerjanya baik

sebagai perorangan

maupun sebagai

kelompok,

Sedarmayanti

(2011:2)

1.Lingkungan

Kerja Fisik

- Penerangan atau

cahaya

- Kebisingan

- Sirkulasi udara

- Tata warna ruang

kantor

- Penataan ruang

kantor

- Temperatur ruang

kantor

- Keamanan dalam

bekerja

Ordinal

2.Lingkungan

Kerja Non

Fisik

- Hubungan dengan

atasan

- Hubungan dengan

rekan kerja

Ordinal

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 106: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

86

Tabel 3.2 (Lanjutan)

No Variabel Dimensi Indikator Skala

3. Kompetensi (X3)

Kompetensi adalah

karakteristik dasar perilaku

individu yang

berhubungan dengan

kriteria acuan efektif dan

atau kinerja unggul

didalam pekerjaan atau

situasi (Lyle Spencer &

Signe Spencer, dalam

Sudarmanto 2009:46)

1. Motives

(motif)

- Dorongan untuk

bertindak dengan

kesadaran berpikir

Ordinal

2. Traits (sifat)

- Memiliki rasa

percaya diri

Ordinal

3. Self concept

(konsep diri)

- Memiliki nilai

yang diyakini

Ordinal

4. Knowledge

(pengetahua

n)

- Memiliki informasi

dalam bidang

pekerjaannya

Ordinal

5.Skill

(keterampilan)

- Kemampuan dalam

melaksanakan

tugas

Ordinal

4. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan

merupakan ungkapan

seperti output, efisiensi

serta efektivitas sering

dihubungkan dengan

produktivitas. Kinerja

bahkan dapat dilihat dari

sudut performansi dengan

memberikan penekanan

pada nilai efisiensi yang

dikaitkan dengan kualitas

output yang dihasilkan

oleh para pegawai

berdasarkan beberapa

standar yang telah

ditetapkan sebelumnya

oleh organisasi yang

bersangkutan Faustino

Cardosa Gomes dalam

Anwar Prabu

Mangkunegara (2012:9)

1. Quantity of

work

- Maampu mencapai

target yang

diberikan

Ordinal

2. Quality of

work

- Tingkat kesalahan

dalam

menyelesaikan

tugas yang

diberikan

- Teliti dalam

mengerjakan tugas

Ordinal

3. Job

Knowledge

- Mempunyai

pengetahuan yang

luas tentang

pekerjaannya

- Mengetahui

deskripsi dan

spesifikasi

pekerjaannya

dengan baik

Ordinal

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 107: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

87

Tabel 3.2 (Lanjutan)

No Variabel Dimensi Indikator Skala

4. Kinerja Karyawan

(Y)

Kinerja karyawan

merupakan ungkapan

seperti output,

efisiensi serta

efektivitas sering

dihubungkan dengan

produktivitas.

Kinerja bahkan dapat

dilihat dari sudut

performansi dengan

memberikan

penekanan pada nilai

efisiensi yang

dikaitkan dengan

kualitas output yang

dihasilkan oleh para

pegawai berdasarkan

beberapa standar

yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh

organisasi yang

bersangkutan

Faustino Cardosa

Gomes dalam Anwar

Prabu Mangkunegara

(2012:9)

4. Creativeness

- Kreatif

- Sikap dalam

menghadapi

masalah-

masalah yang

ada

Ordinal

5. Cooperation

- Mampu

bekerjasama

- Mampu

bersosialisasi

Ordinal

6. Dependability - Mampu

menyelesaika

n tugas yang

diberikan

secara tepat

waktu

Ordinal

7. Initiative - Mempunyai

semangat

kerja yang

tinggi

- Bertanggung

jawab

terhadap

tugas yang

diberikan

Ordinal

8. Personal

Qualities

- Mempunyai

pribadi yang

baik

Ordinal

Page 108: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

88

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Penelitian ini dilakukan di PT. Express Kencana Lestari

terhadap seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut yang

beralamat di Jl. Raya Parung Ciputat No. 21 Rt. 002 /Rw. 002

Kelurahan Kedaung, Sawangan Depok. PT. Express Kencana Lestari

merupakan salah satu kantor cabang dari PT. Express Trasindo Utama

Tbk. (Express Group) yang terletak di depok. Perusahaan ini berdiri

sejak bulan Oktober 2010 oleh Bapak Sugito selaku Kepala Pool di

PT. Express Kencana Lestari.

PT. Express Kencana Lestari bergerak dalam bidang

transportasi darat yaitu taksi. Pool depok ini merupakan salah satu

pool yang memiliki jumlah armada dan mitra terbanyak. Hingga saat

ini terdapat kurang lebih 500 armada serta terdapat lebih dari 1.000

mitra yang bergabung. Pada PT. Express Kencana Lestari ini sistem

pengupahan untuk pengemudi berbasis mitra. Dimana setiap

pengemudi wajib setor setiap hari sesuai yang telah ditentukan, dan

sisa pendapatan diluar setor menjadi milik pribadi. Jadi hasil dari

mengemudi tidak harus disetorkan semua melainkan hanya sebatas

target yang telah ditentukan saja.

Page 109: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

89

Dalam menjalankan usahanya PT. Express Kencana Lestari di

dukung oleh sumber daya manusia yang baik, hingga saat ini

perusahaan memiliki karyawan sebanyak 50 orang, dimana seluruh

karyawannya adalah pria.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi Perusahaan Transportasi Darat utama di Indonesia

yang memberikan keuntungan maksimal bagi para pemangku

kepentingan (pemerintah, pemegang saham, mitra, pengemudi,

karyawan, pelanggan, dan masyarakat).

b. Misi

Menyediakan layananan transportasi darat yang terintegrasi

secara profesional berdasarkan nilai perusahaan dan tata kelola

perusahaan yang baik, yang memegang erat etika bisnis untuk

memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Di dalam suatu perusahaan setiap karyawan diberikan tugas

sesuai dengan kriteria dan kemampuan masing-masing, agar setiap

karyawan mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Untuk

itu perlu adanya pengaturan pembagian tugas yang dijabarkan dalam

struktur organisasi yang berisi wewenang dan tanggung jawab mulai

dari pimpinan tertinggi hingga karyawan melalui beberapa jabatan dan

tingkatan.

Page 110: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

90

Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi PT. Express Kencana Lesati

cabang Depok

Sumber: Data Struktur Organisasi PT. Express Kencana Lestari, 2016

B. Analisis dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

a. Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang jenis kelamin

responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini (terlampir pada

halaman selanjutnya):

KOORDINATOR KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI

ITMS MEKANIK OPERASIONAL P A K K PERSONALIA & UMUM KASIR GUDANG SECURITY

RESKI LEGOWO SAMSUL BAHRI EDI SUPRIADI ANJAR ADITYA AAN ADE SAPUTRO FL. SUSILO ARPAN HAKIM MUJI UTOMO

STAF MEKANIK STAF MEKANIK STAF OPERASI T. Umum KASIR STAF GUDANG DANRU

RADIO ARGO UNDERSTEL YANTO PRASETYO ACEP RIVAI FX. SLAMET. R ARDI FAJAR SIDIK EKO SUNARYO

BUDI SUWANTORO AGUS WAHYUDI YUDIT DWI NURCAHYONO Ofice Boy IMAN SURYOADI TRI PRASETYO ANGGOTA

AGUS SUPRIADI KUSNO ARIEF SENTOSA AUMIL IDRIS WASDIYANTO ANDRIE ROSYID

MUHAMAD EDI.S RYAN SAPUTRA ANTON IWAN

ROIS SAHRONI Gardener RIZAL ALBERUNI

STAF MEKANIK M. ARYO DASANTYO MUSLIMIN ABD. SYAHRONI

ENGINE FARIZKY ARDIANSYAH MUH. NUH GIYANTO

SODIKIN ROHMAT

SUTARMAN

AGUS SUPARYOTO

STAF MEKANIK

TRANSMISI

AGUS KARTONO

STAF MEKANIK

BODY REPAIR

RAUP

DAHLAN

M.KOMARUDIN

ILHAM

BENY TRESNO.A

STAF MEKANIK

AC

SOBANA

ABDUL AZID

AKHMAD RIFAI RICKY PRAMANA PARULIAN

STRUKTUR ORGANISASI POOL

KEPALA POOL

SUHERMAN

KEPALA BAGIAN OPERASIONAL POOL KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI POOL

Page 111: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

91

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)

Jenis Kelamin:

a. Pria 50 100%

Total 50 100%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah responden

berdasarkan jenis kelamin pria memiliki presentase sebesar 100%

dari 50 orang. Hal ini dikarenakan seluruh karyawan yang bekerja

di PT. Express Kencana Lestari adalah pria.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Aan Ade Saputro

untuk saat ini seluruh karyawan yang bekerja di PT. Express

Kencana Lestari adalah pria karena pertimbangan bahwa yang

dihadapi secara langsung adalah mitra yang semuanya adalah pria,

namun untuk kedepannya tidak menutup kemungkinan karyawan di

PT. Express Kencana Lestari adalah perempuan.

a. Deskripsi Responden Menurut Usia

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang usia reponden

saat bekerja sebagai karyawan yang dapat dilihat pada tabel berikut

(terlampir pada halaman selanjutnya):

Page 112: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

92

Tabel 4.2

Usia

Keterangan

(Usia) Jumlah Responden Presentase (%)

20-25 tahun 3 6%

26-35 tahun 16 32%

36-45 tahun 25 50%

46-55 tahun 6 12%

Total 50 100%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karyawan PT.

Express Kencana Lestari cabang Depok didominasi oleh usia 36-45

tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 50%. Jumlah kedua adalah

usia 26-35 tahun sebanyak 16 orang atau sebesar 32%. Jumlah

ketiga adalah usia 46-55 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 12%.

Dan yang terakhir adalah usia 20-25 tahun sebanyak 3 orang atau

sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Express Kencana

Lestari didominasi oleh karyawan yang berusia matang dan sudah

berpengalaman dalam bekerja karena mayoritas karyawan berusia

36-45 tahun sebanyak 25 orang. Dari hasil wawancara yang

dilakukan peneliti secara random ditemukan informasi bahwa

karyawan yang berusi 36-45 tahun rata-rata bekerja di PT. Express

Kencana Lestari kurang lebih selama 5 tahun. Hal ini berarti bahwa

untuk mendapatkan kinerja yang optimal perusahaan sangat

membutuhkan sumber daya manusia yang berusia 36-45 tahun.

Dimana usia tersebut merupakan usia produktif bagi perusahaan

untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang optimal.

Page 113: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

93

b. Deskripsi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang pendidikan

terakhir responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini

(terlampir pada halaman selanjutnya):

Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)

a. SMA/SMK 36 72%

b. Diploma (D3) 2 4%

c. Sarjana (S1) 9 18%

d. Magister (S2) 1 2%

e. Lainnya 2 4%

Total 50 100%

(Sumber: Data primer yang diolah 2016)

Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan terakhir

responden didominasi oleh SMA/SMK sebanyak 36 orang atau

sebesar 72%. Kemudian Sarjana (S1) sebanyak 9 orang atau

sebesar 18%, Diploma (D3) sebanyak 2 orang atau sebesar 4%,

lainnya sebanyak 2 orang atau sebesar 4% dan Magister (S2)

sebanyak 1 orang atau sebesar 2%.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti secara

random, ditemukan informasi bahwa rata-rata karyawan yang

lulusan SMA/SMK berada pada posisi mekanik di PT. Express

Kencana Lestari cabang Depok. Hal ini berarti dalam proses

rekrutmen karyawan perusahaan membutuhkan karyawan yang

berpendidikan SMK dalam bidang perbengkelan, agar mampu

Page 114: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

94

mengecek dan merawat keadaan armada yang dimiliki perusahaan.

Sehingga armada yang dijalankan supir dalam keadaan aman dan

akan memberikan kenyamanan kepada konsumen.

c. Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang masa kerja

responden yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Masa Bekerja

Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)

a. >1 tahun 21 42%

b. 5-10 tahun 24 48%

c. 11-20 tahun 5 10%

d. >30 tahun 0 0

Total 50 100%

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa

responden sebagian besar dalam penelitian ini telah bekerja selama

5-10 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 48%. Responden

dengan kategori lama bekerja selama > 1 tahun sebanyak 21 orang

atau sebesar 42%, dan yang telah bekerja selama 11-20 tahun

sebanyak 5 orang atau sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa

PT. Express Kencana Lestari didominasi oleh karyawan yang

sudah berpengalaman dalam bekerja karena mayoritas responden

sudah bekerja selama 5-10 tahun.

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa mayoritas

karyawan PT. Express Kencana Lestari merasakan lingkungan

Page 115: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

95

kerja yang nyaman dan kondusif. Sehingga karyawan merasa betah

bekerja di PT.Express Kencana Lestari dan tidak ingin pindah ke

perusahaan lain.

e. Deskripsi Responden Menurut Jabatan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner penelitian maka diperoleh data tentang jabatan responden

yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

KA Pool 1 2

SPV Admin 1 2

SPV Operasional 1 2

Koor. Operasional 1 2

Staff Operasional 8 16

PAKK 1 2

PU 1 2

Koor. Gudang 1 2

Staff Gudang 2 4

Koor. Kasir 1 2

Staff Kasir 3 6

Koor. Mekanik 1 2

Staff Mekanik 19 38

Teknisi Umum 1 2

Koor. Security 1 2

Danru. Security 1 2

Staff Security 6 12

Total 50 100

(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)

Page 116: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

96

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa pangkat /

jabatan pada PT. Express Kencana Lestari didominasi oleh staff

mekanik sebesar 38% atau 19 responden. Kemudian pangkat /

jabatan staff operasional sebesar 16% atau 8 responden, pangkat /

jabatan staff security sebesar 12% atau 6 responden, pangkat /

jabatan staff kasir sebesar 6% atau 3 responden, dan pangkat /

jabatan staff gudang sebesar 4% atau 2 responden. Selanjutnya

untuk pangkat / jabatan kepala pool, spv. Admin, spv. Operasional,

PAKK, P&U, Koor. Operasional, Koor. Gudang, Koor. Mekanik,

Koor. Security, Danru Security, dan Teknisi Umum masing-masing

sebesar 2% atau 1 responden.

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Aan Ade Saputro

(2016), banyaknya staff mekanik yang berada di PT. Express

Kencana Lestari cabang depok bertugas untuk mengecek keadaan

dan memperbaiki keadaan armada taksi dikarenakan pool depok

merupakan salah satu pool yang memiliki armada terbanyak yaitu

lebih dari 500 armada. Hal ini berarti PT. Express Kencana Lestari

membutuhkan karyawan dalam posisi jabatan mekanik yang cukup

banyak, agar kualitas dari armada yang dijalankan oleh supir dapat

terjamin sehingga memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

2. Distribusi Jawaban Responden

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja (X1)

Page 117: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

97

Indikator-indikator dari variabel Disiplin Kerja (X1)

terbagi atas delapan pernyataan. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini (terlampir pada halaman selanjutnya):

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja (X1)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya memiliki absensi

kehadiran yang baik dalam

bekerja

0 0 12,0 56,0 32,0

2. Saya selalu datang ke

kantor tepat waktu sesuai

jam kantor

0 0 16,0 66,0 18,0

3. Saya selalu tepat waktu

dalam melaksanakan tugas

kerja di kantor

0 0 12,0 68,0 20,0

4. Saya selalu tepat waktu

dalam menyelesaikan tugas

kerja di kantor

0 0 20,0 54,0 26,0

5. Saya tidak pernah

meninggalkan pekerjaan

sebelum jam kerja selesai

0 0 12,0 56,0 32,0

6. Saya selalu taat dan patuh

terhadap peraturan yang

telah ditetapkan perusahaan

0 0 28,0 50,0 22,0

7. Perusahaan memberlakukan

sanksi atau peringatan yang

jelas kepada karyawan yang

melakukan kesalahan

0 0 14,0 72,0 14,0

8. Penegakan hukum yang

jelas akan memberikan efek

jera dan mengurangi

kelalaian bagi karyawan

yang melanggar disiplin

0 0 8,0 60,0 32,0

Jumlah 0 0 122,0 482,0 196,0

Rata-rata 0 0 15,25 60,25 24,50

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.5, menunjukan

bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan sebesar

Page 118: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

98

60,25%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS) sebesar

24,50% dan menjawab Ragu-ragu (RR) sebesar 15,25%. Jadi

dapat disimpulkan bahwa secara umum Disiplin Kerja karyawan

PT. Express Kencana Lestari sudah baik.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja (X2)

Indikator-indikator dari variabel Lingkungan Kerja (X2)

terbagi atas sebelas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja

(X2)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

1 Penerangan lampu dalam

ruangan sudah memadai

0 2,0 36,0 52,0 10,

0

2 Saya merasakan tingkat

kebisingan yang baik dalam

lingkungan kerja

0 2,0 38,0 56,0 4,0

3 Saya merasakan sirkulasi

udara ditempat kerja sudah

baik

0 6,0 28,0 62,0 4,0

4 Tata warna ruang kantor

membuat karyawan nyaman

dalam bekerja

0 10,0 40,0 46,0 4,0

5 Tata warna ruang kantor

membuat karyawan

semangat dalam bekerja

0 10,0 48,0 40,0 2,0

Page 119: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

99

(Lanjutan)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

6 Perusahaan menyediakan

ruang kerja yang nyaman

guna mendukung aktivitas

kerja

0 2,0 48,0 48,0 2,0

7 Penataan ruang kerja

memberikan kenyamanan

dalam bekerja

0 2,0 28,0 64,0 6,0

8 Temperatur di ruang kerja

sesuai dengan kebutuhan

karyawan

0 2,0 22,0 70,0 6,0

9 Adanya jaminan keamanan

lingkungan yang diberikan

perusahaan

0 6,0 24,0 64,0 6,0

10 Sudah terjalin hubungan

yang baik antara pimpinan

dengan karyawan

0 8,0 18,0 58,0 16,0

11 Sudah terjalin hubungan

yang baik antar sesama

karyawan

0 0 20,0 70,0 10,0

Jumlah 0 50,0 350,0 630,0 70,0

Rata-rata 0 4,55 31,82 57,27 6,36

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6, menunjukan

bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

presentase sebesar 57,27%. Lalu diikuti dengan menjawab Ragu-

ragu (RR) sebesar 31,82%, responden menjawab Sangat Setuju

(SS) sebesar 6,36% dan Tidak setuju sebesar 4,55%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa lingkungan kerja di PT. Express Kencana

Lestari secara umum sudah baik dan nyaman.

Page 120: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

100

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi (X3)

Indikator-indikator dari variabel Kompetensi (X3) terbagi

atas delapan pernyataan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompetensi (X3)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya selalu bersemangat

dalam bekerja

0 0 4,0 72,0 24,0

2. Saya melakukan pekerjaan

dengan kesadaran berfikir

0 0 0 62,0 38,0

3. Saya mempunyai

kepercayaan diri yang

tinggi

0 0 10,0 62,0 28,0

4. Saya mengerjakan tugas

dengan konsep dan nilai

yang saya miliki

0 0 16,0 72,0 12,0

5. Saya memiliki pengetahuan

dalam bidang ilmu

pekerjaan saya

0 0 8,0 70,0 22,0

6. Saya mengetahui informasi

yang berhubungan dengan

pekerjaan saya

0 0 2,0 74,0 24,0

7. Saya memiliki kemampuan

khusus yang sesuai dengan

pekerjaan saya

0 0 10,0 68,0 22,0

8. Saya menggunakan

keterampilan yang saya

miliki untuk bekerja

0 0 0 70,0 30,0

Jumlah 0 0 50,0 550,0 200,0

Rata-rata 0 0 6,25 68,75 25,0

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Dari data yang telah diolah pada tabel 4.7, menunjukan

bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan

presentase sebesar 68,75%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat

Page 121: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

101

Setuju (SS) sebesar 25,0% dan menjawab Ragu-ragu (RR) sebesar

6,25%. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kompetensi yang dimiliki

oleh karyawan PT. Express Kencana lestari secara umum sudah

baik.

d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y)

Indikator-indikator dari variabel Kinerja (Y) terbagi atas

enam belas pernyataan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

1 Saya mampu meyelesaikan

pekerjaan sesuai target yang

telah ditentukan oleh

perusahaan

0 0 26,0 54,0 20,0

2 Saya melaksanakan tugas

sesuai dengan SOP yang

berlaku dalam perusahaan

0 0 0 60,0 40,0

3 Saya teliti dalam

melaksanakan tugas

0 0 12,0 64,0 24,0

4 Dengan pengetahuan yang

saya miliki, saya mampu

melaksanakan pekerjaan

dengan baik

0 0 8,0 78,0 14,0

5 Dengan pengetahuan yang

saya miliki, saya lebih

menguasai bidang tugas yang

saya kerjakan

0 0 0 80,0 20,0

6 Saya mengetahui dengan baik

deskripsi pekerjaan saya

0 0 6,0 66,0 28,0

7 Saya mengetahui dengan baik

spesifikasi pekerjaan saya

0 0 8,0 68,0 24,0

Page 122: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

102

(Lanjutan)

No Pernyataan

Persentase (%)

STS

(1)

TS

(2)

RR

(3)

S

(4)

SS

(5)

8 Saya memiliki gagasan-

gagasan baru untuk

menyelesaikan tugas yang

lebih efektif dan produktif

0 0 34,0 52,0 14,0

9 Saya selalu memberikan ide

pada perusahaan yang

terkait dengan pelaksanaan

tugas

0 4,0 38,0 40,0 18,0

10 Saya mampu bekerjasama

dengan karyawan lain dalam

melaksanakan tugas

0 0 4,0 60,0 36,0

11 Saya mampu bersosialisasi

dengan baik dalam

menyelesaikan tugas

0 0 2,0 74,0 24,0

12 Saya selalu maksimal dalam

mengerjakan tugas-tugas

kantor

0 0 2,0 78,0 20,0

13 Saya mempunyai semangat

yang tinggi dalam

melaksanakan tugas-tugas

0 0 10,0 68,0 22,0

14 Saya bertanggung jawab

dalam melaksanakan tugas-

tugas

0 0 0 68,0 32,0

15 Saya merupakan pribadi

yang bersahaja, baik pada

atasan maupun rekan kerja

0 0 8,0 78,0 14,0

16 Saya merupakan pribadi

yang bertanggung jawab

terhadap tugas yang

dibebankan

0 0 0 80,0 20,0

Jumlah 0 4,0 158,0 1.068,0 370,0

Rata-rata 0 0,25 9,875 66,75 23,125

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Dari data yang diolah pada tabel 4.8, menunjukan bahwa

mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan presentase

sebesar 66,75%. Lalu diikuti dengan menjawab Sangat Setuju (SS)

sebesar 23,125%, menjawab Ragu-ragu (RR) sebesar 9,875% dan

Page 123: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

103

menjawab tidak setuju sebesar 0,25%. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari umumnya

sudah baik.

3. Hasil Statistik Deskriptif

Menurut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:23) statistik

deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel

atau populasi.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Kinerja yang akan

diuji secara statistik seperti terlihat dalam tabel 4.9:

Tabel 4.9

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Disiplin.Kerja 50 25 40 32,68 3,242

Lingkungan.Kerja 50 31 49 40,20 4,490

Kompetensi 50 29 40 33,50 2,550

Kinerja 50 55 75 66,02 4,153

Valid N (listwise) 50

Sumber: Data primer yang Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas memberikan informasi bahwa

pada variabel disiplin kerja menunjukan nilai maksimum adalah 40

dan nilai minimum 25 dengan nilai rata-rata 32,68 dan standar deviasi

sebesar 3,242. Hal ini berarti pada nilai minimum 25 responden lebih

banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

Page 124: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

104

ragu-ragu (RR) dan pada nilai maksimum 40 responden lebih banyak

memilih jawaban setuju (S) dan sangat setuju (SS).

Pada variabel lingkungan kerja didapat nilai maksimum adalah

49 dan nilai minimum 31 dengan nilai rata-rata 40,20 dan standar

deviasi sebesar 4,490. Hal ini berarti pada nilai minimum 31

responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS),

tidak setuju (TS), ragu-ragu (RR) dan pada nilai maksimum 49

responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat setuju

(SS).

Pada variabel kompetensi didapat nilai maksimum adalah 40

dan nilai minimum 29 dengan nilai rata-rata 33,50 dan standar deviasi

sebesar 2,550. Hal ini berarti pada nilai minimum 29 responden lebih

banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

ragu-ragu (RR) dan pada nilai maksimum 40 responden lebih banyak

memilih jawaban setuju (S) dan sangat setuju (SS).

Pada variabel kinerja didapat nilai maksimum adalah 75 dan

nilai minimum 55 dengan nilai rata-rata 66,02 dan standar deviasi

sebesar 4,153. Hal ini berarti pada nilai minimum 55 responden lebih

banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

5ragu-ragu (RR) dan pada nilai maksimum 78 responden lebih banyak

memilih jawaban setuju (S) dan sangat setuju (SS).

Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

berpendapat bahwa disiplin kerja, lingkungan kerja, kompetensi dan

Page 125: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

105

kinerja yang ada di PT. Express Kencana Lestari secara umum sudah

baik.

4. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas Data

Uji validitas data digunakan untuk mengetahui valid atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut, (Ghozali, 2012:52).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

uji moment product correlation atau yang lebih dikenal dengan

nama pearson correlation. Pengujian validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of

fredoom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Penelitian ini menggunakan semua sampel sejumlah (n) = 50, maka

besarnya df = 50 – 2 = 48. Dengan α = 0,05 maka diperoleh r tabel

sebesar 0,2787.

Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Disiplin

Kerja (X1) (terlampir pada halaman selanjutnya):

Page 126: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

106

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas

Variabel Disiplin Kerja (X1)

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X1.1 0,682** 0,2787 Valid

X1.2 0,677** 0,2787 Valid

X1.3 0,649** 0,2787 Valid

X1.4 0,702** 0,2787 Valid

X1.5 0,673** 0,2787 Valid

X1.6 0,801** 0,2787 Valid

X1.7 0,718** 0,2787 Valid

X1.8 0,510** 0,2787 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan pada Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel independen disiplin kerja (X1)

adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation

(rhitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan

tingkat signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel

Lingkungan Kerja (X2):

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas

Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X2.1 0,711** 0,2787 Valid

X2.2 0,662** 0,2787 Valid

X2.3 0,587** 0,2787 Valid

X2.4 0,655** 0,2787 Valid

X2.5 0,770** 0,2787 Valid

X2.6 0,595** 0,2787 Valid

X2.7 0,649** 0,2787 Valid

X2.8 0,493** 0,2787 Valid

X2.9 0,456** 0,2787 Valid

X2.10 0,686** 0,2787 Valid

X2.11 0,618** 0,2787 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Page 127: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

107

Berdasarkan pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel independen lingkungan kerja

(X2) adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation

(rhitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan

tingkat signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel

Kompetensi (X3):

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas

Variabel Kompetensi (X3)

Item

Pernyataan

r hitung r tabel Keterangan

X3.1 0,696** 0,2787 Valid

X3.2 0,661** 0,2787 Valid

X3.3 0,692** 0,2787 Valid

X3.4 0,571** 0,2787 Valid

X3.5 0,426** 0,2787 Valid

X3.6 0,646** 0,2787 Valid

X3.7 0,659** 0,2787 Valid

X3.8 0,579** 0,2787 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan dalam variabel independen kompetensi (X3)

adalah valid. Hal ini terlihat bahwa nilai pearson correlation

(rhitung) setiap item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan

tingkat signifikansi untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

Page 128: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

108

Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Kinerja

(Y):

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas

Variabel Kinerja (Y)

Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Y1.1 0,505** 0,2787 Valid

Y1.2 0,463** 0,2787 Valid

Y1.3 0,338** 0,2787 Valid

Y1.4 0,303** 0,2787 Valid

Y1.5 0,326** 0,2787 Valid

Y1.6 0,349* 0,2787 Valid

Y1.7 0,420** 0,2787 Valid

Y1.8 0,552** 0,2787 Valid

Y1.9 0,488** 0,2787 Valid

Y1.10 0,648* 0,2787 Valid

Y1.11 0,484** 0,2787 Valid

Y1.12 0,616* 0,2787 Valid

Y1.13 0,641** 0,2787 Valid

Y1.14 0,549** 0,2787 Valid

Y1.15 0,344** 0,2787 Valid

Y1.16 0,606** 0,2787 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa seluruh

pernyataan dalam variabel dependen kinerja (Y) adalah valid. Hal

ini terlihat bahwa nilai pearson correlation (rhitung) setiap item

pernyataan lebih besar dari nilai rtabel dengan tingkat signifikansi

untuk semua item pernyataan pada level 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,

2011:47). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

Page 129: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

109

dari waktu ke waktu. Untuk ukuran reliabilitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah koefisien Cronbach Alpha > 0,70

menunjukkan suatu konstruk atau variabel tersebut reliabel.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

N of Items Keterangan

Disiplin Kerja 0,826 8 Reliable

Lingkungan Kerja 0,844 11 Reliable

Kompetensi 0,764 8 Reliable

Kinerja 0,767 16 Reliable

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdsarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa Cronbach Alpha

yang lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukan bahwa seluruh

pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliable atau memiliki

tingkat kehandalan yang baik sehingga dapat digunakan dalam

analisis penelitian berikutnya.

5. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2012:160). Normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

grafik. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau

tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak

Page 130: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

110

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2012:163). Data yang baik

dan normal adalah memiliki distribusi normal.

Gambar 4.2 menunjukkan hasil uji normalitas dalam

penelitian ini:

Gambar 4.2

Kurva Normal P-P Plot

(Sumber: Data primer diolah, 2016)

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas maka dapat disimpulkan

bahwa dalam grafik normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar

garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.

Dalam hal ini, grafik menunjukkan bahwa model regresi sesuai

asumsi normalitas dan layak digunakan.

Kemudian, normalitas data juga dapat dilihat dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Kolmogorov-Smirnov

Test yang paling sering digunakan di SPSS dalam hal mengecek

Page 131: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

111

normalitas (Sufren dan Yonathan, 2013:65). Untuk mengetahui

data terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test adalah dengan memperhatikan angka

pada Asymp. Sig. (2-tailed), data berdistribusi normal apabila nilai

signifikansi > 0,05 dan data tidak berdistribusi tidak normal apabila

nilai signifikansi < 0,05 (Sufren dan Yonathan, 2013:68).

Tabel 4.15

Hasil Kolmogorov-Smirnov Test

(Sumber: Data primer diolah, 2016)

Melihat pada Tabel 4.15, data dalam penelitian ini memiliki

nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,200 > 0,05). Artinya, data dalam

penelitian ini data terdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah

pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat

antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Varian Invloation Factor (VIF). Nilai cut off yang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,29906809

Most Extreme Differences Absolute ,051

Positive ,051

Negative -,047

Test Statistic ,051

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Page 132: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

112

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

nilai Tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen (Ghozali, 2012:105).

Hasil pengujian VIF dan Tolerance dari model regresi dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,832 4,749 4,176 ,000

Disiplin.Kerja ,555 ,133 ,433 4,173 ,000 ,619 1,617

Lingkungan.K

erja ,298 ,082 ,322 3,628 ,001 ,844 1,184

Kompetensi ,480 ,174 ,295 2,756 ,008 ,583 1,714

a. Dependent Variable: Kinerja

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Hasil tabel di atas perhitungan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF Disiplin Kerja adalah 1,617,

nilai VIF Lingkungan Kerja adalah 1,184, nilai VIF Kompetensi

adalah 1,714. Ini menunjukkan tidak ada satu variabel independen

pun yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen

dalam model regresi. Hasil perhitungan juga menunjukkan nilai

Tolerance masing-masing variabel yaitu Disiplin kerja sebesar

0,619, Lingkungan Kerja sebesar 0,844, Kompetensi sebesar 0,583.

Page 133: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

113

Ini berarti menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Maka menurut nilai

Tolerance tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Imam Ghozali (2012:105), bahwa

nilai cut off yang umum digunakan untuk menilai adanya

multikolinearitas adalah jika nilai VIF ≤ 10 atau nilai Tolerance ≥

0,10.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:134).

Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi adanya atau

tidaknya heteroskedastisitas dengan melakukan uji Glejser, uji

heterokedastisitas dengan menggunakan uji metode glejser

dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap

nilai mutlak residualnya. Gejala heteroskedastisitas juga

ditunjukkan apabila hasil uji glejser kurang dari atau sama dengan

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami

heteroskedastisitas dan sebaliknya (Ghozali, 2011:143).

Page 134: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

114

Tabel 4.17

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Uji Glejser

Coefficientsa

Model Sig.

1 (Constant) ,536

Disiplin.Kerja ,077

Lingkungan.Kerja ,781

Kompetensi ,150

a. Dependent Variable: RES2

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Berdasarkan hasil uji glejser pada Tabel 4.17 di atas, dapat

dilihat pada kolom signifikan menunjukkan bahwa nilai signifikan

Disiplin Kerja adalah 0,077, nilai signifikan Lingkungan Kerja

adalah 0,781 dan nilai signifikan Kompetensi adalah 0,150. Ini

menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (independen) memiliki

nilai signikansi lebih besar dari probabilitas 0,05, hal tersebut

menandakan tidak terjadinya heteroskedastisitas.

6. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

(parsial) terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi

(alpha) 5% (0,05). Jika nilai probability t lebih besar dari alpha

0,05 maka tidak ada pengaruh secara parsial dari variabel

independen terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai

Page 135: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

115

probability t lebih kecil dari alpha 0,05 maka terdapat pengaruh

secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Selain itu, dapat juga dengan membandingkan nilai thitung

dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai thitung lebih kecil

dari ttabel maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara

parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,

2012:98).

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut

menurut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:93).

1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas:

a. Jika signifikan t < tingkat kesalahan (α = 0,05), maka H0

ditolak dan Ha diterima (berarti ada pengaruh).

b. Jika signifikan t > tingkat kesalahan (α = 0,05), maka H0

diterima dan Ha ditolak (berarti tidak ada pengaruh).

2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung :

a. Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima (berarti

ada pengaruh).

b. Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak (berarti

tidak ada pengaruh).

Page 136: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

116

Tabel 4.18

Hasil Uji t Hitung (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,832 4,749 4,176 ,000

Disiplin.Kerja ,555 ,133 ,433 4,173 ,000 ,619 1,617

Lingkungan.Ke

rja ,298 ,082 ,322 3,628 ,001 ,844 1,184

Kompetensi ,480 ,174 ,295 2,756 ,008 ,583 1,714

a. Dependent Variable: Kinerja

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Melihat output SPSS pada tabel 4.18 coefficients pada uji-t

di atas dan membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 2,01290 yang

diperoleh dari tabel t dengan df = n-k (50-4) yaitu 46 dan alpha

0,05. Berikut pembahasan dari uji parsial antara dimensi disiplin

kerja, lingkungan kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan

di PT. Express Kencana Lestari.

Hipotesis 1 : Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil uji t untuk variabel disiplin kerja (X1) terhadap

kinerja karyawan (Y) menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,000

nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan t hitung lebih besar

dari t tabel (4,173 < 2,013). Nilai t positif menunjukan bahwa

variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Maka

kesimpulan yang diambil adalah Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal

ini berarti disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 137: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

117

kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari. Pendapat ini

diperkuat oleh hasil penelitian Brigita Ria Tumilaar (2015) yang

berjudul “Pengaruh Disiplin, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan SULUT”,

yang menyatakan bahwa disiplin dan gaya kepemimpinan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam

jurnal tersebut menyatakan disiplin merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena tanpa adanya

disiplin maka segala kegiatan yang akan dilakukan akan

mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai

dengan harapan. Dengan demikian pimpinan PT. Express Kencana

Lestari harus selalu memperhatikan dan berusaha meningkatkan

disiplin kerja dari karyawannya. Hal ini dikarenakan tingkat

kedisiplinan karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan tersebut.

Hipotesis 2: Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil Uji t untuk variabel lingkungan kerja (X2) terhadap

kinerja karyawan (Y) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,001

nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,005) dan thitung lebih besar

dari ttabel (3,628 > 2,013). Nilai t positif menunjukan bahwa

variabel X2 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah Ha2 diterima dan H02 ditolak.

Page 138: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

118

Ini berarti lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari.

Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan

yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang

bekerja, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan

maupun sebagai kelompok. Kondisi lingkungan kerja dikatakan

baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan pekerjaannya

secara optimal, sehat, aman dan nyaman (Sedarmayanti, 2011).

Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila

manusia dapat melaksanakan pekerjaannya secara optimal, sehat,

aman dan nyaman. Penelitian ini didukung oleh penelitian

sebelumnya oleh Nela Pima Rahmawati, Bambang Swasto dan

Arik Prasetyo (2014) yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan pada kantor Pelayanan Pajak Pratama

Malang Utara”, yang menyatakan bahwa secara parsial lingkungan

kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan dan lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian PT.

Express Kencana Lestari harus senantiasa memperhatikan keadaan

dan kenyamanan lingkungan kerja di PT. Express Kencana Lestari.

Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan berpengaruh

terhadap kinerja dari para karyawan di dalam perusahaan.

Page 139: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

119

Hipotesis 3 : Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil uji t untuk variabel kompetensi (X3) terhadap kinerja

karyawan (Y) menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,008 nilai ini

lebih kecil dari 0,05 (0,008 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari ttabel

(2,756 > 2,013). Nilai t positif menunjukan bahwa variabel X3

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Maka kesimpulan

dapat diambil Ha3 diterima dan H03 ditolak. Ini berarti kompetensi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Express Kencana Lestari. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan Siti Untari dan Aniek

Wahyuati (2014) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Buana

Mas Jaya Surabaya”, yang menyatakan bahwa variabel kompetensi

dan lingkungan kerja masing-masing mempunyai pengaruh yang

nyata terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung

teori yang dikemukakan Darsono dan Siswandoko (2011:123),

Kompetensi adalah perpaduan keterampilan, pengetahuan,

kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang

diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter

seorang pekerja yang mampu menghasilkan kinerja baik

dibandingkan orang lain. Kompetensi merupakan kemampuan yang

harus dimiliki oleh setiap karyawan. Karyawan yang berkompeten

Page 140: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

120

akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Begitu juga sebaliknya karyawan yang tidak memiliki

kompetensi sesuai dengan jabatannya akan lebih sulit dalam

menyelesaikan pekerjaannya. PT. Express Kencana Lestari harus

lebih memperhatikan kompetensi dari setiap karyawannya agar

sesuai dengan deskripsi jabatan yang ada. Kesesuaian kompetensi

dan jabatan karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja dari

karyawan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Dan disiplin kerja merupakan variabel yang paling

berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai

standardized coefficients β dan tingkat signifikansi sebesar 0,000

(0,000 < 0,05).

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen untuk

mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan

membandingkan tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika

nilai probability F lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi

tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen dengan

kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak

Page 141: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

121

berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu, dapat juga

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung

lebih besar dari Ftabel maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka

dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

Hasil uji koefisien signifikansi simultan (uji statistik F)

sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 585,980 3 195,327 34,691 ,000b

Residual 259,000 46 5,630

Total 844,980 49

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Lingkungan.Kerja, Disiplin.Kerja

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Hipotesis 4: Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan

Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

Pengujian secara simultan pengaruh disiplin kerja (X1),

lingkungan kerja (X2), dan kompetensi (X3) terhadap kinerja

karyawan (Y). Dari Tabel 4.22 diperoleh nilai F hitung (34, 691) > F

tabel (2,81) dan nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05

atau nilai 0,000 < 0,005, maka Ha4 diterima dan H04 ditolak, berarti

secara bersama-sama (simultan) disiplin kerja (X1), lingkungan kerja

Page 142: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

122

(X2), dan kompetensi (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) PT. Express Kencana Lestari.

7. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 2.20

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,832 4,749 4,176 ,000

Disiplin.Kerja ,555 ,133 ,433 4,173 ,000 ,619 1,617

Lingkungan.

Kerja ,298 ,082 ,322 3,628 ,001 ,844 1,184

Kompetensi ,480 ,174 ,295 2,756 ,008 ,583 1,714

a. Dependent Variable: Kinerja

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda

digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang

untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang

digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan

persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diperoleh persamaan

linier berganda sebagai berikut:

Y = 19,832 + 0,555X1 + 0,298X2 + 0,480X3

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

Page 143: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

123

19,832 = Konstanta

X1 = Disiplin Kerja

X2 = Lingkungan Kerja

X3 = Kompetensi

a. Nilai konstanta (a) adalah menujukan besarnya nilai kinerja

karyawan (Y). Hal ini menyatakan bahwa jika variabel disiplin

kerja, lingkungan kerja dan kompetensi dianggap konstan,

maka nilai kinerja karyawan sebesar 19,832.

b. Disiplin kerja berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal

ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel disiplin kerja

(X1) sebesar 0,555. Ini berarti ada hubungan yang searah

pengaruhnya antara disiplin kerja dan kinerja karyawan.

Dimana semakin baik dan tinggi disiplin kerja maka semakin

meningkatkan kinerja karyawan.

c. Lingkungan kerja berbanding lurus terhadap kinerja karyawan.

Hal ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel lingkungan

kerja (X2) sebesar 0,298. Ini berarti ada hubungan yang searah

pengaruhnya antara lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

Dimana semakin baik dan nyaman lingkungan kerja maka

semakin meningkatkan kinerja karyawan.

d. Kompetensi berbanding lurus terhadap kinerja karyawan. Hal

ini terlihat dari koefisien regresi pada variabel kompetensi (X3)

sebesar 0,480. Ini berarti ada hubungan yang searah

Page 144: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

124

pengaruhnya antara kompetensi dan kinerja karyawan. Dimana

semakin baik dan tinggi kompetensi maka semakin

meningkatkan kinerja karyawan.

8. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Dalam output SPSS, koefisiensi

determinasi terletak pada Tabel model summeryb dan tertulis R square.

Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya R square yang sudah

disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan

jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Hasil uji

koefisiensi determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.21

Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (Uji R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,833a ,693 ,673 2,373 1,917

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Lingkungan.Kerja, Disiplin.Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

(Sumber: Data primer yang diolah, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,673. Hasil ini menunjukan bahwa

67,3% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja serta Kompetensi. Sedangkan

Page 145: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

125

sisanya 32,7% (100% - 67,3%) dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 146: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

127

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Express

Kencana Lestari. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan telah

dilakukan pengujian dengan menggunakan model regresi linier berganda,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari.

2. Variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari.

3. Variabel kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari.

4. Variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompetensi secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan

terhadap kinerja karyawan PT. Express Kencana Lestari.

5. Variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja

karyawan PT. Express Kencana Lestari adalah variabel disiplin kerja.

B. Implikasi

Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan di atas menyatakan bahwa

variabel independen yaitu disiplin kerja, lingkungan kerja, dan kompetensi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu

Page 147: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

128

kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Dengan demikian

penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain:

1. Implikasi terhadap disiplin kerja karyawan, yaitu sudah seharusnya

para karyawan di PT. Express Kencana Lestari terus meningkatkan

tingkat kedisiplinan dalam bekerja agar tujuan perusahaan dapat

tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini faktor yang

mempengaruhi tingkat disiplin kerja adalah karyawan memiliki absensi

kehadiran yang baik dalam bekerja, karyawan tidak pernah

meninggalkan pekerjaan sebelum jam kerja selesai dan penegakan

hukum yang jelas akan memberikan efek jera dan mengurangi

kelalaian bagi karyawan yang melanggar disiplin. Untuk itu PT.

Express Kencana Lestari dapat memberikan motivasi, saran,

bimbingan, nasehat dan menegakkan hukum dengan jelas agar

karyawan selalu meningkatkan kedisiplinan mereka, yang pada

akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerjanya.

2. Implikasi terhadap lingkungan kerja, yaitu perusahaan yang merupakan

tempat bekerja para karyawan haruslah memberikan fasilitas yang baik

dan lingkungan kerja yang nyaman. Dalam penelitian ini faktor yang

mempengaruhi tingkat lingkungan kerja adalah sudah terjalin

hubungan yang baik antara pimpinan dengan karyawan. Untuk itu PT.

Express Kencana Lestari harus senantiasa menjaga hubungan dan

komunikasi antara pimpinan dengan karyawan agar lebih mudah dalam

mencapai tujuan perusahaan.

Page 148: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

129

3. Implikasi terhadap kompetensi, yaitu para karyawan diharapkan

memiliki kemampuan dan keterampilan yang dapat menunjang dirinya

dalam bekerja. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi tingkat

kompetensi adalah karyawan melakukan pekerjaan dengan kesadaran

berfikir. Untuk itu PT. Express Kencana Lestari dapat memberikan

semangat dan motivasi agar karyawan lebih fokus dalam bekerja

sehingga tugas-tugasnya dapat selesai dengan baik dan maksimal.

C. Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya

Dengan telah selesainya dilakukan penelitian ini, diharapkan

peneliti selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai

referensi, dengan metode atau model penelitian yang berbeda dan

pada objek yang berbeda, misalnya pada jenis perusahaan atau

organisasi yang berbeda sehingga dapat dilihat perbedaannya. Serta

untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang

lebih banyak lagi agar hasil perhitungannya lebih akurat.

2. Bagi Akademisi

Semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat dijadikan acuan atau

pertimbangan dalam pembuatan karya ilmiah yang bersifat akademisi.

Page 149: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

130

3. Bagi perusahaan

Dengan hasil penelitian ini diharapkan agar PT. Express Kencana

Lestari dapat lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan

kinerja seluruh karyawannya. Seperti senantiasa mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki berupa memberikan pemahaman terhadap

aturan yang ada pada perusahaan dan memberikan kenyamanan di

lingkungan kerja serta meningkatkan tanggung jawab kepada seluruh

karyawan pentingnya sebuah kualitas yang akan dirasakan oleh

masyarakat (konsumen).

Page 150: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

131

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael. “Seni Manajemen Sumber Daya Manusia”. Penterjemah:

Sofyan Cikmat dan haryanto. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo,

1998.

Anoraga, Panji. “Psikologi Kerja”. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2005.

Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: Erlangga,

2012.

Darsono P. & Tjatjuk Siswandoko. “Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya

Manusia)”. Jakarta: Nusantara Consulting. 2011.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2011.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. Jakarta: FEB UINPress. 2012.

Hamzah, B. Uno. “Teori Motivasi dan Pengukurannya”. Jakarta: Bumi Aksara ,

2012.

Hasibuan, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2012.

Hasibuan, Malayu. S.P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi

Aksara, 2007.

Hasibuan, Malayu. S.P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Intanghina. “Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan”. 2008

Irfan, Fahmi. “Manajemen (Teori, Kasus, dan Solusi)”, cetakan kedua, Bandung:

Alfabeta cv. 2012.

Kelly, Joe, .”Organization Behavior”, an Exestensial-System Approach,

Homewood, Richard D. Iewin, Inc. 1974.

Mangkunegara, A. A Anwar Prabu, “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”, Cetakan Kesepuluh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011.

Mangkunegara, A. A Anwar Prabu, “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”, Cetakan Kesepuluh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2005.

Page 151: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

132

Moeheriono. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Bogor: Ghalia

Indonesia. 2012.

Nawawi, Hadari. “Evaluasi dan Manajemen Kinerja Di Lingkungan Perusahaan

dan Industri”. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.

Nawawi, Hadari. “Evaluasi dan Manajemen Kinerja Di Lingkungan Perusahaan

dan Industri”. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.

Nitisemito, Alex S. “Manajemen Personalia”. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2001.

Rahmawanti, Pima Nela. dkk. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan” (Studi Kasus Pada Karyawan Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Malang Utara). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.8 No.2.

2014.

Rinoldy, Z. “Pengaruh Disiplin Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota

Jambi”. Jurnal Dinamika Manajemen. ISSN 2338-123X Vol. 1 No. 1.

2013.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusia

untuk Perusahaan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

Rivai, Verithzal. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan”.

Jakarta: Raja Grafindo, 2009.

Robbins, Stephen P. “Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan Jilid 2”. Jakarta: PT

Indeks Gramedia, 2003.

Robbins, Stephen P. “Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan Jilid 2”. Jakarta: PT

Indeks Gramedia, 2007.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia”. Jakarta:

Bumi Aksara. 2001.

Sedarmayanti. “Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran”.

Bandung: CV. Mandar Maju, 2009.

Sedarmayanti. “Dasar-dasar Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran”.

Bandung: CV. Mandar Maju, 2011.

Setiyanti, Wiranti Sri dan Sujadi. “Perancangan Penilaian Kinerja Pegawai

Berdasarkan Kompetensi Spencer”. Jurnal STIE Semarang. ISSN 2252-

7826 Vol. 4 No.1. 2012.

Siagian, Sondang P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi

Aksara. 2000.

Page 152: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

133

Sudarmanto. “Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM”. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Sufren dan Yonathan Natanael. “Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak”.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2013.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: CV.

Alfabeta. 2012.

Sugiyono. “Metode Peneltian Bisnis”. Bandung: Alfabeta, 2011.

Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayanto, Poly. “Statistika untuk Penelitian”.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi 1. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2009.

Tumilaar, Ria Brigita. “Pengaruh Disiplin, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada BPJS Ketenagakerjaan SULUT”.

Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174 Vol. 3 No. 2. 2015.

Umar, Husein. “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma

Positivik dan Berbasis Pemecah Masalah” , Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2011.

Umar, Husein. “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma

Positivik dan Berbasis Pemecah Masalah”. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2008.

Untari, Siti dan Wahyuati, Aniek. “Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. Vol. 3

No. 10. 2014.

Wibowo, Rizki. “Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Equal

Employment Opportunity Terhadap Kinerja Karyawan” (Studi Kasus

Pada PT. ABR Arthapuspa Mega. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Wibowo. “Perilaku dalam Organisasi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2013.

Page 153: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

134

Wibowo. “Perilaku dalam Organisasi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012.

Wibowo. “Perilaku dalam Organisasi”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010.

Yusup, Burhanuddin H. “Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga

Keuangan Syariah”. Edisi Pertama. Cetakan Kesatu. Jakarta: Rajawali

Pers. 2014.

Zakki, Anis Muhammad. “Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

Karyawan” (Studi Kasus Pada BMT TAMZIS Area Yogyakarta). Skripsi

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2015.

Zubaedah. “Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, dan Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Guru dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening”

(Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Al Kholidin). Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

Internet:

http://www.kajianpustaka.com/2014/01/, diakses pada tanggal 02 Januari 2016

http://www.kompasiana.com/septhiaarr/mengapa-perusahaan-perlu-pengetahuan-

kompetensi-dan-motivasi/, diakses pada tanggal 02 Januari 2016

http://www.kppu.go.id/ina /2010/07/ kebijakan-persaingan-dalam-industri-taxi-di-

indonesia/, diakses pada tanggal 02 Januari 2016

http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-

wawancara.html, diakses pada tanggal 25 Juni 2016

Page 154: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

135

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 155: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

136

Page 156: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

137

Lampiran 1: Lembar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswi program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan

manajemen yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE), dengan ini saya:

Nama : Santi Ferdiana

NIM : 1112081000080

Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk

mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan

adalah “ Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompetensi Terhadap

Kinerja Karyawan (Studi kasus pada karyawan PT. Express Kencana Lestari)”.

Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan

untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset

termasuk penilaian kinerja Bapak/Ibu/Saudara/I, sehingga akan saya jaga

kerahasiannya sesuai dengan etika penilaian.

Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan

mejawab dengan lengkap.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting

memilih jawaban sesuai dengan pendapat anda.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I dalam

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menyatakan pendapat

dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Santi Ferdiana

Peneliti

Page 157: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

138

Kuesioner tentang

“Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Karyawan PT. Express Kencana Lestari Depok”

A. Data Diri Responden

1. Nama :...................................... (*boleh tidak diisi)

2. Usia :............................ Tahun

3. Jenis Kelamin : ☐Pria

4. Pendidikan Terakhir : ☐ SMA/SMK

☐ DIPLOMA (D3)

☐ SARJANA (S1)

☐ MAGISTER (S2)

☐Lainnya (.................................................)

5. Lama Bekerja : ☐ >1 Tahun

☐ 5-10 Tahun

☐ 11-20 Tahun

☐ >30 Tahun

B. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklist () pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih di

lembar jawaban yang telah disediakan. Pililah jawaban yang sesuai

dengan perasaan, pendapat, dan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya.

Keterangan :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Page 158: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

139

a. Variabel Disiplin Kerja

No Pernyataan Jawaban

STS TS RR S SS

1 Saya memiliki absensi kehadiran yang

baik dalam bekerja

2 Saya selalu datang ke kantor tepat

waktu sesuai jam kantor

3 Saya selalu tepat waktu dalam

melaksanakan tugas kerja di kantor

4 Saya selalu tepat waktu dalam

menyelesaikan tugas kerja di kantor

5 Saya tidak pernah meninggalkan

pekerjaan sebelum jam kerja selesai

6 Saya selalu taat dan patuh terhadap

peraturan yang telah ditetapkan

perusahaan

7 Perusahaan memberlakukan sanksi

atau peringatan yang jelas kepada

karyawan yang melakukan kesalahan

8 Penegakan hukum yang jelas akan

memberikan efek jera dan mengurangi

kelalaian bagi karyawan yang

melanggar disiplin

Page 159: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

140

a. Variabel Lingkungan Kerja

No Pernyataan Jawaban

STS TS RR S SS

1 Penerangan lampu dalam ruangan

sudah memadai

2 Saya merasakan tingkat kebisingan

yang baik dalam lingkungan kerja

3 Saya merasakan sirkulasi udara yang

baik ditempat kerja

4 Tata warna ruang kantor membuat

karyawan nyaman dalam bekerja

5 Tata warna ruang kantor membuat

karyawan semangat dalam bekerja

6 Perusahaan menyediakan ruang kerja

yang nyaman guna mendukung

aktivitas kerja

7 Penataan ruang kerja memberikan

kenyamanan dalam bekerja

8 Temperatur di ruang kerja sesuai

dengan kebutuhan karyawan

9 Adanya jaminan keamanan lingkungan

yang diberikan perusahaan

10 Sudah terjalin hubungan yang baik

antara pimpinan dengan karyawan

11 Sudah terjalin hubungan yang baik

antar sesama karyawan

Page 160: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

141

b. Variabel Kompetensi

No Pernyataan Jawaban

STS TS RR S SS

1 Saya selalu bersemangat dalam

bekerja

2 Saya melakukan pekerjaan dengan

kesadaran berfikir

3 Saya mempunyai kepercayaan diri

yang tinggi

4 Saya mengerjakan tugas dengan

konsep dan nilai yang saya miliki

5 Saya memiliki pengetahuan dalam

bidang ilmu pekerjaan saya

6 Saya mengetahui informasi yang

berhubungan dengan pekerjaan saya

7 Saya memiliki kemampuan khusus

yang sesuai dengan pekerjaan saya

8 Saya menggunakan keterampilan yang

saya miliki untuk bekerja

Page 161: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

142

c. Variabel Kinerja

No Pernyataan Jawaban

STS TS RR S SS

1 Saya mampu meyelesaikan pekerjaan

sesuai target yang telah ditentukan

oleh perusahaan

2 Saya melaksanakan tugas sesuai

dengan SOP yang berlaku dalam

perusahaan

3 Saya teliti dalam melaksanakan tugas

4 Dengan pengetahuan yang saya miliki,

saya mampu melaksanakan pekerjaan

dengan baik

5 Dengan pengetahuan yang saya miliki,

saya lebih menguasai bidang tugas

yang saya kerjakan

6 Saya mengetahui dengan baik

deskripsi pekerjaan saya

7 Saya mengetahui dengan baik

spesifikasi pekerjaan saya

8 Saya memiliki gagasan-gagasan baru

untuk menyelesaikan tugas yang lebih

efektif dan produktif

9 Saya selalu memberikan ide pada

perusahaan yang terkait dengan

pelaksanaan tugas

10 Saya mampu bekerjasama dengan

karyawan lain dalam melaksanakan

tugas

11 Saya mampu bersosialisasi dengan

baik dalam menyelesaikan tugas

12 Saya selalu maksimal dalam

mengerjakan tugas-tugas kantor

13 Saya mempunyai semangat yang

tinggi dalam melaksanakan tugas-

tugas

14 Saya bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas-tugas

15 Saya merupakan pribadi yang

bersahaja, baik pada atasan maupun

rekan kerja

16 Saya merupakan pribadi yang

bertanggung jawab terhadap tugas

yang dibebankan

Page 162: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

143

Lampiran 2: Data Pernyataan Kuesioner

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Disiplin Kerja

No Resp X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X.7 X1.8 TOTAL

1 5 5 5 4 3 4 4 5 35

2 5 4 4 5 5 4 4 5 36

3 4 4 4 5 3 4 4 4 32

4 5 5 4 4 5 5 4 5 37

5 4 4 4 5 4 4 5 5 35

6 4 4 4 4 4 4 4 4 32

7 4 4 4 4 4 4 4 5 33

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32

9 4 4 4 4 5 4 4 5 34

10 5 4 4 4 4 5 5 4 35

11 3 4 3 4 4 4 4 4 30

12 4 3 4 3 3 3 3 3 26

13 4 4 4 4 3 4 4 4 31

14 3 3 4 3 4 4 3 4 28

15 3 3 4 4 4 4 4 4 30

16 4 4 5 4 4 4 4 4 33

17 4 4 3 3 3 3 4 4 28

18 4 4 4 3 3 4 4 4 30

19 3 4 3 4 4 3 3 4 28

20 4 4 4 4 3 4 4 4 31

21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

22 4 4 4 3 3 3 3 4 28

23 5 4 4 4 3 4 4 4 32

24 4 4 4 4 4 4 4 4 32

25 4 4 4 5 4 4 4 5 34

26 4 4 4 5 4 5 5 5 36

27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 4 4 4 4 4 4 4 4 32

29 5 5 5 5 5 5 5 5 40

30 5 5 5 5 5 5 4 4 38

31 4 4 4 5 3 3 4 5 32

32 5 4 4 5 4 4 4 4 34

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32

34 3 3 3 3 3 3 3 4 25

35 3 3 3 4 3 3 4 5 28

36 4 4 5 4 3 4 4 4 32

Page 163: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

144

(Lanjutan)

No Resp X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 TOTAL

37 5 5 5 4 4 4 4 4 35

38 5 5 3 5 4 4 4 3 33

39 4 3 4 4 4 4 3 3 29

40 5 4 4 5 5 4 4 4 35

41 5 4 4 5 5 4 3 4 34

42 5 4 4 5 5 4 4 4 35

43 4 5 5 4 5 4 5 4 36

44 5 5 5 5 5 5 5 5 40

45 4 4 4 4 4 4 4 3 31

46 4 4 4 4 4 4 4 5 33

47 5 4 4 4 3 4 4 4 32

48 5 3 4 5 4 4 4 5 34

49 4 3 5 5 5 4 4 5 35

50 4 5 5 4 4 5 5 5 37

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja

No Resp X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 TOTAL

1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42

2 3 3 2 4 3 3 4 2 5 3 3 35

3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 37

4 2 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 33

5 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 40

6 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 36

7 4 3 3 4 3 3 3 5 3 4 4 39

8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43

9 3 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 43

10 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42

11 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 35

12 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 35

13 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 34

14 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 42

15 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 39

16 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 40

17 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 37

Page 164: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

145

(Lanjutan)

No Resp X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 TOTAL

18 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 42

19 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 41

20 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 39

21 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 38

22 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 34

23 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 38

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43

25 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 40

26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43

27 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 38

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

29 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 43

30 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 38

31 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 42

32 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

33 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46

34 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 32

35 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 41

36 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 38

37 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 47

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 46

39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43

40 3 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 34

41 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 4 31

42 3 4 3 2 2 4 3 4 2 3 3 33

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45

44 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 49

45 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 46

46 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 41

47 4 4 4 3 3 4 3 5 4 5 4 43

48 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 40

49 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 45

50 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 49

Page 165: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

146

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kompetensi

No Resp X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 TOTAL

1 4 4 4 4 4 4 4 5 33

2 4 4 5 5 3 5 5 5 36

3 4 4 4 3 4 4 4 4 31

4 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 4 5 4 4 4 4 4 33

6 4 4 4 4 4 4 4 4 32

7 5 5 5 4 4 5 5 5 38

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32

9 5 4 4 4 4 5 5 5 36

10 5 5 5 4 5 5 5 5 39

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 5 4 4 5 4 4 4 34

13 4 4 3 3 4 4 4 4 30

14 4 5 4 4 4 4 4 4 33

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

16 4 4 3 3 5 4 3 4 30

17 3 4 4 4 4 4 4 4 31

18 4 4 3 4 4 4 4 4 31

19 4 4 4 4 5 4 4 4 33

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 4 4 5 4 4 4 5 4 34

22 4 4 4 3 4 4 3 4 30

23 3 5 4 4 4 5 4 4 33

24 4 5 4 3 4 4 3 4 31

25 4 4 4 4 4 4 4 4 32

26 5 5 5 4 4 4 4 5 36

27 4 4 4 4 4 4 3 4 31

28 4 4 4 3 3 5 5 4 32

29 5 5 5 4 5 5 5 4 38

30 5 5 5 5 5 4 4 5 38

31 4 5 5 4 4 4 4 4 34

32 4 4 3 4 4 4 5 5 33

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32

34 4 4 4 4 3 3 3 4 29

35 4 4 3 4 4 4 4 4 31

36 4 4 4 5 4 4 4 5 34

37 4 4 4 4 4 4 4 4 32

38 4 5 4 4 4 4 4 4 33

Page 166: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

147

(Lanjutan)

No Resp X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 TOTAL

39 5 5 5 3 3 5 4 5 35

40 4 4 4 4 4 4 4 5 33

41 4 4 4 4 5 4 4 5 34

42 4 5 4 4 5 4 4 5 35

43 5 5 5 4 5 4 4 4 36

44 5 5 5 5 5 5 4 4 38

45 4 5 4 5 4 5 5 4 36

46 4 4 5 4 4 4 4 4 33

47 4 5 4 4 4 5 4 4 34

48 5 4 4 3 4 4 4 4 32

49 5 5 4 4 4 4 5 5 36

50 5 5 5 5 5 5 5 5 40

Page 167: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

148

Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja

No Resp

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

Y1.5

Y1.6

Y1.7

Y1.8

Y1.9

Y1.10

Y1.11

Y1.12

Y1.13

Y1.14

Y1.15 Y1.16 TOTAL

1 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

2 5 5 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 66

3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 63

4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 4 62

5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 4 4 5 69

6 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 67

7 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 68

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

9 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 70

10 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 72

11 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 67

12 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 60

13 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61

14 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 64

15 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 62

16 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

17 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 61

18 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 67

19 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 64

20 3 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 66

21 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 63

22 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 61

23 3 5 3 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 5 4 4 65

Page 168: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

149

(Lanjutan)

No

Res

p

Y1.

1

Y1.

2

Y1.

3

Y1.

4

Y1.

5

Y1.

6

Y1.

7

Y1.

8

Y1.

9

Y1.1

0

Y1.1

1

Y1.1

2

Y1.1

3

Y1.1

4

Y1.1

5

Y1.1

6

TOTA

L

24 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 70

25 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 69

26 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 74

27 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 61

28 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 63

29 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 68

30 5 5 5 4 4 5 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5 73

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 65

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

33 4 5 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 5 4 3 4 66

34 3 4 5 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 4 4 55

35 3 5 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 63

36 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 61

37 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 71

38 3 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 66

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

40 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 67

41 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 65

Page 169: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

150

(Lanjutan)

No Resp Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Y1.13 Y1.14 Y1.15 Y1.16 TOTAL

41 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 65

42 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 66

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 70

44 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 75

45 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66

46 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 65

47 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 69

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

49 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 72

50 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 75

Page 170: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

151

Lampiran 3: Data Hasil Distribusi Jawaban Responden

1. Variabel Disiplin Kerja

X1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 6 12,0 12,0 12,0

S 28 56,0 56,0 68,0

SS 16 32,0 32,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 8 16,0 16,0 16,0

S 33 66,0 66,0 82,0

SS 9 18,0 18,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 6 12,0 12,0 12,0

S 34 68,0 68,0 80,0

SS 10 20,0 20,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 6 12,0 12,0 12,0

S 28 56,0 56,0 68,0

SS 16 32,0 32,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 171: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

152

X1.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 14 28,0 28,0 28,0

S 25 50,0 50,0 78,0

SS 11 22,0 22,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 7 14,0 14,0 14,0

S 36 72,0 72,0 86,0

SS 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 7 14,0 14,0 14,0

S 36 72,0 72,0 86,0

SS 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X1.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 4 8,0 8,0 8,0

S 30 60,0 60,0 68,0

SS 16 32,0 32,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 172: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

153

2. Variabel Lingkungan Kerja

X2.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

RR 18 36,0 36,0 38,0

S 26 52,0 52,0 90,0

SS 5 10,0 10,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

RR 19 38,0 38,0 40,0

S 28 56,0 56,0 96,0

SS 2 4,0 4,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 3 6,0 6,0 6,0

RR 14 28,0 28,0 34,0

S 31 62,0 62,0 96,0

SS 2 4,0 4,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 173: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

154

X2.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 5 10,0 10,0 10,0

RR 20 40,0 40,0 50,0

S 23 46,0 46,0 96,0

SS 2 4,0 4,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 5 10,0 10,0 10,0

RR 24 48,0 48,0 58,0

S 20 40,0 40,0 98,0

SS 1 2,0 2,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

RR 24 48,0 48,0 50,0

S 24 48,0 48,0 98,0

SS 1 2,0 2,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

RR 14 28,0 28,0 30,0

S 32 64,0 64,0 94,0

SS 3 6,0 6,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 174: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

155

X2.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

RR 11 22,0 22,0 24,0

S 35 70,0 70,0 94,0

SS 3 6,0 6,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 3 6,0 6,0 6,0

RR 12 24,0 24,0 30,0

S 32 64,0 64,0 94,0

SS 3 6,0 6,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 4 8,0 8,0 8,0

RR 9 18,0 18,0 26,0

S 29 58,0 58,0 84,0

SS 8 16,0 16,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X2.11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 10 20,0 20,0 20,0

S 35 70,0 70,0 90,0

SS 5 10,0 10,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 175: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

156

3. Variabel Kompetensi

X3.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 2 4,0 4,0 4,0

S 36 72,0 72,0 76,0

SS 12 24,0 24,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 31 62,0 62,0 62,0

SS 19 38,0 38,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 5 10,0 10,0 10,0

S 31 62,0 62,0 72,0

SS 14 28,0 28,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 8 16,0 16,0 16,0

S 36 72,0 72,0 88,0

SS 6 12,0 12,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 176: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

157

X3.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 4 8,0 8,0 8,0

S 35 70,0 70,0 78,0

SS 11 22,0 22,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 1 2,0 2,0 2,0

S 37 74,0 74,0 76,0

SS 12 24,0 24,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 5 10,0 10,0 10,0

S 34 68,0 68,0 78,0

SS 11 22,0 22,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

X3.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 35 70,0 70,0 70,0

SS 15 30,0 30,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 177: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

158

4. Variabel Kinerja

Y1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 13 26,0 26,0 26,0

S 27 54,0 54,0 80,0

SS 10 20,0 20,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 30 60,0 60,0 60,0

SS 20 40,0 40,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 6 12,0 12,0 12,0

S 32 64,0 64,0 76,0

SS 12 24,0 24,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 4 8,0 8,0 8,0

S 39 78,0 78,0 86,0

SS 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 178: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

159

Y1.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 40 80,0 80,0 80,0

SS 10 20,0 20,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 3 6,0 6,0 6,0

S 33 66,0 66,0 72,0

SS 14 28,0 28,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 4 8,0 8,0 8,0

S 34 68,0 68,0 76,0

SS 12 24,0 24,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 17 34,0 34,0 34,0

S 26 52,0 52,0 86,0

SS 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 179: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

160

Y1.9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 2 4,0 4,0 4,0

RR 19 38,0 38,0 42,0

S 20 40,0 40,0 82,0

SS 9 18,0 18,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 2 4,0 4,0 4,0

S 30 60,0 60,0 64,0

SS 18 36,0 36,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 1 2,0 2,0 2,0

S 37 74,0 74,0 76,0

SS 12 24,0 24,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TS 1 2,0 2,0 2,0

S 39 78,0 78,0 80,0

SS 10 20,0 20,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 180: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

161

Y1.13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 5 10,0 10,0 10,0

S 34 68,0 68,0 78,0

SS 11 22,0 22,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 34 68,0 68,0 68,0

SS 16 32,0 32,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid RR 4 8,0 8,0 8,0

S 39 78,0 78,0 86,0

SS 7 14,0 14,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Y1.16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid S 40 80,0 80,0 80,0

SS 10 20,0 20,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

Page 181: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

162

Lampiran 4: Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Disiplin.Kerja 50 25,00 40,00 32,6800 3,24157

Lingkungan.Kerja 50 31,00 49,00 40,2000 4,49035

Kompetensi 50 29,00 40,00 33,5000 2,54951

Kinerja 50 55,00 75,00 66,0200 4,15265

Valid N (listwise) 50

Lampiran 5: Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Kerja Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,826 8

Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,844 11

Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,764 8

Hasil Uji Reliabilitas Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,767 16

Page 182: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

163

Lampiran 6: Hasil Uji Validitas Data

1. Variabel Disiplin Kerja

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 Total.X1

X1.1 Pearson

Correlation 1 ,532

** ,407

** ,500

** ,341

* ,478

** ,299

* ,086 ,682

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,015 ,000 ,035 ,550 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.2 Pearson

Correlation ,532

** 1 ,424

** ,260 ,295

* ,519

** ,519

** ,162 ,677

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,068 ,037 ,000 ,000 ,261 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.3 Pearson

Correlation ,407

** ,424

** 1 ,237 ,316

* ,540

** ,405

** ,247 ,649

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,097 ,025 ,000 ,004 ,084 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.4 Pearson

Correlation ,500

** ,260 ,237 1 ,521

** ,418

** ,418

** ,357

* ,702

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,068 ,097 ,000 ,003 ,003 ,011 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 183: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

164

(Lanjutan)

X1.5 Pearson

Correlation ,341

* ,295

* ,316

* ,521

** 1 ,536

** ,268 ,229 ,673

**

Sig. (2-tailed) ,015 ,037 ,025 ,000 ,000 ,060 ,110 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.6 Pearson

Correlation ,478

** ,519

** ,540

** ,418

** ,536

** 1 ,643

** ,258 ,801

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,070 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.7 Pearson

Correlation ,299

* ,519

** ,405

** ,418

** ,268 ,643

** 1 ,452

** ,718

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,004 ,003 ,060 ,000 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X1.8 Pearson

Correlation ,086 ,162 ,247 ,357

* ,229 ,258 ,452

** 1 ,510

**

Sig. (2-tailed) ,550 ,261 ,084 ,011 ,110 ,070 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Total.X1 Pearson

Correlation ,682

** ,677

** ,649

** ,702

** ,673

** ,801

** ,718

** ,510

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 184: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

165

2. Variabel Lingkungan Kerja

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 Total.X2

X2.1 Pearson Correlation 1 ,615** ,391

** ,518

** ,486

** ,234 ,357

* ,316

* ,067 ,425

** ,471

** ,711

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,000 ,103 ,011 ,025 ,646 ,002 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.2 Pearson Correlation ,615** 1 ,417

** ,386

** ,416

** ,438

** ,455

** ,249 ,115 ,279 ,255 ,662

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,006 ,003 ,001 ,001 ,081 ,426 ,050 ,073 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.3 Pearson Correlation ,391** ,417

** 1 ,333

* ,363

** ,212 ,222 ,345

* ,300

* ,260 ,181 ,587

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,003 ,018 ,010 ,139 ,122 ,014 ,034 ,068 ,208 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.4 Pearson Correlation ,518** ,386

** ,333

* 1 ,628

** ,144 ,312

* ,117 ,394

** ,277 ,266 ,655

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,018 ,000 ,319 ,027 ,419 ,005 ,052 ,062 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.5 Pearson Correlation ,486** ,416

** ,363

** ,628

** 1 ,434

** ,565

** ,228 ,311

* ,410

** ,420

** ,770

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,010 ,000 ,002 ,000 ,111 ,028 ,003 ,002 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.6 Pearson Correlation ,234 ,438** ,212 ,144 ,434

** 1 ,499

** ,308

* ,182 ,461

** ,291

* ,595

**

Sig. (2-tailed) ,103 ,001 ,139 ,319 ,002 ,000 ,030 ,207 ,001 ,040 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 185: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

166

(Lanjutan)

X2.7 Pearson Correlation ,357* ,455

** ,222 ,312

* ,565

** ,499

** 1 ,143 ,357

* ,368

** ,231 ,649

**

Sig. (2-tailed) ,011 ,001 ,122 ,027 ,000 ,000 ,322 ,011 ,009 ,106 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.8 Pearson Correlation ,316* ,249 ,345

* ,117 ,228 ,308

* ,143 1 -,053 ,411

** ,460

** ,493

**

Sig. (2-tailed) ,025 ,081 ,014 ,419 ,111 ,030 ,322 ,716 ,003 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.9 Pearson Correlation ,067 ,115 ,300* ,394

** ,311

* ,182 ,357

* -,053 1 ,199 ,194 ,456

**

Sig. (2-tailed) ,646 ,426 ,034 ,005 ,028 ,207 ,011 ,716 ,165 ,178 ,001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.10 Pearson Correlation ,425** ,279 ,260 ,277 ,410

** ,461

** ,368

** ,411

** ,199 1 ,567

** ,686

**

Sig. (2-tailed) ,002 ,050 ,068 ,052 ,003 ,001 ,009 ,003 ,165 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X2.11 Pearson Correlation ,471** ,255 ,181 ,266 ,420

** ,291

* ,231 ,460

** ,194 ,567

** 1 ,618

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,073 ,208 ,062 ,002 ,040 ,106 ,001 ,178 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Total.X2 Pearson Correlation ,711** ,662

** ,587

** ,655

** ,770

** ,595

** ,649

** ,493

** ,456

** ,686

** ,618

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 186: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

167

3. Variabel Kompetensi

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 Total.X3

X3.1 Pearson Correlation 1 ,437** ,499

** ,108 ,278 ,337

* ,354

* ,445

** ,696

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,454 ,051 ,017 ,012 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.2 Pearson Correlation ,437** 1 ,460

** ,216 ,338

* ,432

** ,203 ,207 ,661

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,133 ,016 ,002 ,158 ,150 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.3 Pearson Correlation ,499** ,460

** 1 ,345

* ,111 ,370

** ,302

* ,244 ,692

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,014 ,441 ,008 ,033 ,087 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.4 Pearson Correlation ,108 ,216 ,345* 1 ,235 ,201 ,359

* ,298

* ,571

**

Sig. (2-tailed) ,454 ,133 ,014 ,101 ,161 ,010 ,036 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.5 Pearson Correlation ,278 ,338* ,111 ,235 1 ,038 ,011 ,074 ,426

**

Sig. (2-tailed) ,051 ,016 ,441 ,101 ,795 ,940 ,609 ,002

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.6 Pearson Correlation ,337* ,432

** ,370

** ,201 ,038 1 ,604

** ,256 ,646

**

Sig. (2-tailed) ,017 ,002 ,008 ,161 ,795 ,000 ,073 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 187: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

168

(Lanjutan)

X3.7 Pearson Correlation ,354* ,203 ,302

* ,359

* ,011 ,604

** 1 ,411

** ,659

**

Sig. (2-tailed) ,012 ,158 ,033 ,010 ,940 ,000 ,003 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

X3.8 Pearson Correlation ,445** ,207 ,244 ,298

* ,074 ,256 ,411

** 1 ,579

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,150 ,087 ,036 ,609 ,073 ,003 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Total.X3 Pearson Correlation ,696** ,661

** ,692

** ,571

** ,426

** ,646

** ,659

** ,579

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 188: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

169

4. Variabel Kinerja

Correlations

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Y1.13 Y1.14 Y1.15 Y1.16

Total.

Y1

Y1.1 Pearson

Correlation 1 ,193 ,220 ,393

** ,044 -,019 ,081 ,241 -,068 ,323

* ,300

* ,498

** ,287

* ,188 -,116 ,192 ,505

**

Sig. (2-tailed) ,178 ,126 ,005 ,759 ,898 ,577 ,092 ,639 ,022 ,034 ,000 ,043 ,191 ,423 ,181 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.2 Pearson

Correlation ,193 1 -,097 ,246 ,204 ,272 ,286

* ,246 ,031 ,419

** ,408

** ,227 ,266 -,035 -,018 ,000 ,463

**

Sig. (2-tailed) ,178 ,502 ,085 ,155 ,056 ,044 ,085 ,833 ,002 ,003 ,113 ,062 ,809 ,904 1,000 ,001

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.3 Pearson

Correlation ,220 -,097 1 ,120 ,068 ,043 ,003 ,215 ,114 ,005 -,024 ,070 ,079 ,370

** ,120 ,153 ,338

*

Sig. (2-tailed) ,126 ,502 ,407 ,639 ,768 ,986 ,133 ,431 ,973 ,870 ,628 ,587 ,008 ,407 ,288 ,016

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.4 Pearson

Correlation ,393

** ,246 ,120 1 ,258 -,212 ,120 -,091 -,062 ,161 ,125 ,471

** ,050 ,096 -,201 ,043 ,303

*

Sig. (2-tailed) ,005 ,085 ,407 ,071 ,140 ,405 ,531 ,668 ,265 ,386 ,001 ,731 ,508 ,161 ,767 ,033

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 189: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

170

(Lanjutan)

Y1.5 Pearson

Correlation ,044 ,204 ,068 ,258 1 ,167 ,129 ,151 ,112 ,257 ,087 ,139 ,163 -,129 -,064 ,125 ,326

*

Sig. (2-tailed) ,759 ,155 ,639 ,071 ,247 ,372 ,296 ,437 ,072 ,548 ,336 ,259 ,373 ,656 ,387 ,021

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.6 Pearson

Correlation -,019 ,272 ,043 -,212 ,167 1 ,221 ,290

* ,004 ,168 ,047 ,091 ,180 ,118 ,107 ,259 ,349

*

Sig. (2-tailed) ,898 ,056 ,768 ,140 ,247 ,123 ,041 ,980 ,242 ,747 ,529 ,212 ,416 ,461 ,069 ,013

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.7 Pearson

Correlation ,081 ,286

* ,003 ,120 ,129 ,221 1 ,311

* ,195 ,097 ,099 ,199 ,136 ,035 ,200 ,037 ,420

**

Sig. (2-tailed) ,577 ,044 ,986 ,405 ,372 ,123 ,028 ,175 ,501 ,492 ,166 ,346 ,811 ,164 ,799 ,002

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.8 Pearson

Correlation ,241 ,246 ,215 -,091 ,151 ,290

* ,311

* 1 ,271 ,232 ,210 ,096 ,175 ,142 ,169 ,302

* ,552

**

Sig. (2-tailed) ,092 ,085 ,133 ,531 ,296 ,041 ,028 ,057 ,105 ,144 ,509 ,225 ,325 ,242 ,033 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 190: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

171

(Lanjutan)

Y1.9 Pearson

Correlation -,068 ,031 ,114 -,062 ,112 ,004 ,195 ,271 1 ,388

** ,059 ,111 ,392

** ,293

* ,260 ,237 ,488

**

Sig. (2-tailed) ,639 ,833 ,431 ,668 ,437 ,980 ,175 ,057 ,005 ,686 ,443 ,005 ,039 ,068 ,097 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.10 Pearson

Correlation ,323

* ,419

** ,005 ,161 ,257 ,168 ,097 ,232 ,388

** 1

,516*

*

,395*

*

,337*

,462*

*

-,076 ,257 ,648**

Sig. (2-tailed) ,022 ,002 ,973 ,265 ,072 ,242 ,501 ,105 ,005 ,000 ,004 ,017 ,001 ,602 ,072 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.11 Pearson

Correlation ,300

* ,408

** -,024 ,125 ,087 ,047 ,099 ,210 ,059 ,516

** 1 ,193 ,132 ,324

* ,125 ,304

* ,484

**

Sig. (2-tailed) ,034 ,003 ,870 ,386 ,548 ,747 ,492 ,144 ,686 ,000 ,179 ,360 ,022 ,386 ,032 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.12 Pearson

Correlation ,498

** ,227 ,070

,471*

*

,139 ,091 ,199 ,096 ,111 ,395** ,193 1 ,505

** ,292

* ,130 ,436

** ,616

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,113 ,628 ,001 ,336 ,529 ,166 ,509 ,443 ,004 ,179 ,000 ,039 ,370 ,002 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.13 Pearson

Correlation ,287

* ,266 ,079 ,050 ,163 ,180 ,136 ,175 ,392

** ,337

* ,132

,505*

*

1 ,316* ,361

* ,525

** ,641

**

Sig. (2-tailed) ,043 ,062 ,587 ,731 ,259 ,212 ,346 ,225 ,005 ,017 ,360 ,000 ,025 ,010 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Page 191: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

172

(Lanjutan)

Y1.14 Pearson

Correlation ,188 -,035 ,370

** ,096 -,129 ,118 ,035 ,142 ,293

* ,462

** ,324

* ,292

* ,316

* 1 ,280

* ,514

** ,549

**

Sig. (2-tailed) ,191 ,809 ,008 ,508 ,373 ,416 ,811 ,325 ,039 ,001 ,022 ,039 ,025 ,049 ,000 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.15 Pearson

Correlation -,116 -,018 ,120 -,201 -,064 ,107 ,200 ,169 ,260 -,076 ,125 ,130 ,361

*

,28

0*

1 ,473** ,344

*

Sig. (2-tailed) ,423 ,904 ,407 ,161 ,656 ,461 ,164 ,242 ,068 ,602 ,386 ,370 ,010

,04

9 ,001 ,014

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Y1.16 Pearson

Correlation ,192 ,000 ,153 ,043 ,125 ,259 ,037 ,302

* ,237 ,257 ,304

*

,436*

*

,525*

*

,51

4**

,473*

*

1 ,606**

Sig. (2-tailed) ,181

1,00

0 ,288 ,767 ,387 ,069 ,799 ,033 ,097 ,072 ,032 ,002 ,000

,00

0 ,001 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Total.Y1 Pearson

Correlation ,505

**

,463*

*

,338* ,303

* ,326

* ,349

* ,420

** ,552

** ,488

** ,648

**

,484*

*

,616*

*

,641*

*

,54

9**

,344* ,606

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,016 ,033 ,021 ,013 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,00

0 ,014 ,000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 192: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

173

Lampiran 7: Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,29906809

Most Extreme Differences Absolute ,051

Positive ,051

Negative -,047

Test Statistic ,051

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Page 193: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

174

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,832 4,749 4,176 ,000

Disiplin.Kerja ,555 ,133 ,433 4,173 ,000 ,619 1,617

Lingkungan.

Kerja ,298 ,082 ,322 3,628 ,001 ,844 1,184

Kompetensi ,480 ,174 ,295 2,756 ,008 ,583 1,714

a. Dependent Variable: Kinerja

3. Hasil Uji Heterokedastisitas

4. Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,693 2,713 ,624 ,536

Disiplin.Kerja ,137 ,076 ,326 1,806 ,077

Lingkungan.K

erja ,013 ,047 ,043 ,280 ,781

Kompetensi -,145 ,099 -,272 -1,463 ,150

a. Dependent Variable: RES2

Lampiran 8: Hasil Uji Hipotesis

1. Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19,832 4,749 4,176 ,000

Disiplin.Kerja ,555 ,133 ,433 4,173 ,000 ,619 1,617

Lingkungan.

Kerja ,298 ,082 ,322 3,628 ,001 ,844 1,184

Kompetensi ,480 ,174 ,295 2,756 ,008 ,583 1,714

a. Dependent Variable: Kinerja

Page 194: PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPETENSI …

175

2. Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 585,980 3 195,327 34,691 ,000b

Residual 259,000 46 5,630

Total 844,980 49

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Lingkungan.Kerja, Disiplin.Kerja

3. Uji R2

4. Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,833a ,693 ,673 2,373 1,917

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Lingkungan.Kerja, Disiplin.Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja