pengaruh pelatihan, kompetensi, disiplin kerja terhadap ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal...

20
1 PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT. X Dinda Adesya Triandini¹, Lia Suprihartini², Akhirman³ [email protected] Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Raja Ali Haji ABSTRAK Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, kompetensi, dan disiplin kerja terhadap promosi jabatan karyawan di PT. Cast laboratories Indonesia cabang Batam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan. Hasil pengujian secara simultan untuk variabel pelatihan, kompetensi, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap promosi jabatan dengan nilai signikansi sebesar 0,000 < 0,050 hasil pengujian secara parsial untuk variabel pelatihan terhadap promosi jabatan berdasarkan perbandingan thitung > ttabel (5,093 > 1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap promosi jabatan. Untuk variabel kompetensi hasil signifikasinya 0,049 < 0,050 dan berdasarkan perbandingan thitung > ttabel (2,001 > 1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap promosi jabatan. Dan untuk Variabel disiplin kerja diperoleh nilai thitung untuk variabel disiplin kerja adalah 2,009 dengan hasil signifikasinya 0,048 < 0,050 dan berdasarkan perbandingan thitung > ttabel (2,009 > 1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap promosi jabatan. Kata kunci: Pelatihan, Kompetensi, Disiplin Kerja, Promosi Jabatan 1 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 2Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 3Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Upload: hoanghanh

Post on 20-Jul-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

1

PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP

PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT. X

Dinda Adesya Triandini¹, Lia Suprihartini², Akhirman³

[email protected]

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Raja Ali Haji

ABSTRAK

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, kompetensi, dan

disiplin kerja terhadap promosi jabatan karyawan di PT. Cast laboratories Indonesia

cabang Batam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang

digunakan di dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan. Hasil pengujian secara simultan

untuk variabel pelatihan, kompetensi, dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap promosi jabatan dengan nilai signikansi sebesar 0,000 < 0,050 hasil

pengujian secara parsial untuk variabel pelatihan terhadap promosi jabatan berdasarkan

perbandingan thitung > ttabel (5,093 > 1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehingga variabel pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap promosi jabatan. Untuk

variabel kompetensi hasil signifikasinya 0,049 < 0,050 dan berdasarkan perbandingan

thitung > ttabel (2,001 > 1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel

kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap promosi jabatan. Dan untuk Variabel

disiplin kerja diperoleh nilai thitung untuk variabel disiplin kerja adalah 2,009 dengan

hasil signifikasinya 0,048 < 0,050 dan berdasarkan perbandingan thitung > ttabel (2,009 >

1,66515) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel disiplin kerja secara parsial

berpengaruh terhadap promosi jabatan.

Kata kunci: Pelatihan, Kompetensi, Disiplin Kerja, Promosi Jabatan

1 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji,

[email protected] 2Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

3Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Page 2: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

2

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor yang paling menentukan dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, Pengembangan sumber daya manusia

(SDM) perlu diberikan perhatian peningkatan kompetensi karyawan di suatu perusahaan.

Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh sejauh mana perhatian perusahaan terhadap SDM.

Topik mengenai pentingnya kompetensi karyawan didunia kerja saat ini memang sedang

hangat dibicarakan, kompetensi seseorang karyawan sangat berpengaruh terhadap

keberlangsungan kerja karyawan tersebut. Hal ini menjadi acuan bagi perusahaan untuk

mengetahui kemampuan kerja calon karyawan.

Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai

status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih

tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah dan hak-hak lainnya (Priyono dan Bina, 2016)

Sejalan dari penelitian yang dilakukan Listiyo Dwi Wardi Hana (2016) pendidikan

dan pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. sejalan

penelitian yang dilakukan Ida Ayu Gita Dwi Sasmita dan Ni Wayan Mujiati (2016)

diperoleh kesimpulan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap promosi jabatan

karyawan. Kemudian dari penelitian yang dilakukan Zubaidah Ira Yuliana (2017) yang

menyatakan ada hubungan antara penilaian prestasi kerja, kedisiplinan dengan promosi

jabatan PT. Batamec Shipyard .

BAHAN DAN METODE

Identifikasi Variabel

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, penelitian ini menggunakan 3

variable sebagai independent variable dan 1 dependent variable. Independent variable

(variabel bebas) dalam penelitian ini meliputi Pelatihan (X1), Kompetensi (X2) dan

Disiplin Kerja (X3) sedangkan dependent variable (variabel terikat) dalam penelitian ini

Page 3: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

3

adalah Promosi Jabatan yang disimbolkan (Y).

Adapun defenisi variabel pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk

meningkatkan keahlian keahlian, pengetahuan, tetapi meningkatkan, pengetahuan,

pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang Poltak Sinambela (2016:169). kompetensi

adalah peta kapasitas pegawai atau atribut pekerjaan yang di embannya, yang merupakan

kumpulan dan kemampuan, keterampilan, kematangan, pengalaman, keefektifan,

keefesienan dan kesuksesan dalam mengemban tanggung jawab pekerjaan Priansia

(2016:254). Displin kerja adalah kepatuhan pada aturan atau perintah ditetapkan oleh

organisasi. Selanjutnya disiplin adalah sebuah proses yang digunakan untuk menghadapi

permasalahan Lijan Poltak. (2016.:334). Suatu promosi berarti perpindahan dari suatu

jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah

dan hak-hak lainnya (Priyono dan Bina, 2016).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data

yang berupa angka-angka yang dapat dianalisis dan menghasilkan jawaban-jawaban atas

pertanyaan dari permasalahan.Sumber data yang digunakan adalah data primer, data yang

diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti yang belum pernah diolah oleh pihak lain melalui

hasil kuesioner dan observasi tentang lingkungan kerja fisik dan datayang di berikan oleh

manajemen perusahaan.

Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan datapenelitian yaitu: a). Kuesioner (Angket), merupakan

kuisioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tertuli kepada

responden mengenai konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cast

Laboratories Indonesia Cabang Batam yang diukur dengan skala likert (Sugiyono, 2017).

Page 4: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

4

b). Observasi tentang lingkungan kerja fisik dan data yang diperoleh dari manajemen

perusahaan. Data diolah dengan alat bantu olah data, yaitu SPSS versi 25.

Teknik Analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah

menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Ghozali (2016), uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk signifikan 5% dari degree of freedom

(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan

atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila rhitung< rtabel maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampelyang diteliti terbebas dari

gangguan normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2016).

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Dasar pengembalian keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05atau 5 persen maka data

terdistribusi secara normal.

b. Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas < 0,05 atau 5 persen maka data tidak

terdistribusi normal.

Uji Multikoloniearitas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

Page 5: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

5

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel indepen. Untuk menunjukkan adanya multikoliniearitas adalah tolerance ≥

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat

dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

veriabelindependen manakah yang dijelaskan oelh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi

nilai cut-off yang umum adalah:

a. Jika nilai tolerance > 0.10 persen dan nilai VIF < 10, Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Jika nilai tolerance <0.10 persen dan nilai VIF >10, maka dapat disimpulkan bahwa

ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Hipotesa multikolinearitas:

Ho = Tidak ada multikolinearitas

Ha = ada multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi terjadi ketidakpastian

variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskeditisitas.

Pada penelitian ini menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat

scatter plot. Jika pada catter plot memiliki titik-titik yang menyebar dan tidak membentuk

pola tertentu maka tidak terjadi adanya heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika menbentuk

pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas.

Page 6: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

6

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan menurut (Ghozali, 2016)

adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur,

mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel independen signifikan

secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada satu pun variabel independen yang

signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka dapat disimpulkan

model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

Keputusan pengujian ini adalah:

a) Jika signifikan, < 0,05, maka Ho ditolak (ada heteroskedastisitas).

b) Jika signifikan, <0,05 maka F Ho diterima (ada heteroskedastisitas)

Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalah

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena obsevasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya, hal ini sering ditemukan pada data

runtut waktu (time series). Run test merupakan sebagian dari statistic no parametric yang

dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi atau

tidak (Ghozali, 2016).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul

karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

keobservasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) Untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Waston, dimana dalam

Page 7: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

7

pengambilan keputusan dengan melihat beberapa jumlah sampel yang diteliti yang

kemudian dilihat angka ketentuannya pada tabel Durbin-Waston.

Terdapat beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dan pada

penelitian ini akan digunakan uji Durbin–Waston (DW Test).

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: Tidak ada Autokorelasi

Ha : Ada Autokorelasi

Syarat Uji Autokorelasi

Sumber: Ghozali (2016)

Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk mengukur relibilitas pengamatan, maka digunakan teknik Cronbach Alpha

dengan membandingkan nilai alpha dengan standarnya menggunakan alat bantu SPSS

dengan ketentuan:

1. Jika Cronbach Alpha .>0.6, maka instrument pengamatan dinyatakan realibel.

2. Jika Cronbach Alpha ,< 0.6, maka instrument pengamatan tidak realibel.

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dI

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dI ≤d ≤ du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – di < d < 4

Tidak ada korelasi negative Tidak ada keputusan 4- du ≤ d ≤ 4-dI

Tidak ada autokorelasi positif

atau negative

Tidak ditolak du < d < 4- du

Page 8: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

8

Regresi Linear Berganda

Model analisis ini dipilih karena penelitian inidirancang untuk meneliti variabel bebas

yang berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Menurut (Sugiono, 2013) analisis regresi

ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen, jika dua atau lebi variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi

(dinaik turunkan nilainya).Persamaan regresi linear berganda dapat di rumuskan sebagai

berikut:

Keterangan:

Y = Promosi Jabatann

X1 = Kompetensi

X2 = Pelatihan

X3 = Disiplin Kerja

b = Koefisien Regresi

a = Konstanta

e = Standar Error

Uji Regresi Parsial (Uji statistik t)

Pengujian hipotesis untuk masing-masing variabel Kompetensi, Pelatihan, Disiplin

Kerja terhadap Promosi Jabatan menggunakan uji regresi parsial (uji t). menurut Ghozali

(2016), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu veriabel

penjelas /independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan t dari masing-masing variabel yang diperoleh dar pengujian lebih

kecil dari nilai signifikan yang dipergunaakan yaitu sebesar 5 persen maka secara

parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 9: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

9

2. Jika nilai signifikan t dari masing-masing variabel yang diperoleh dari pengujian lebih

besar dari nilai signifikasi yang dipergunakan yaitu sebesar 5 persen maka secara

parsial variabel independen

Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen/terikat. Perlu diketahui untuk menguji hipotesis menggunakan statistik F

yakni dengan membandingkan nilai F hasil peritungan dengan nilai F menurut tabel. Bila

nilai F hitung lebih dari pada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali,

2016)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan untuk

memprekdisi variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat

signifikasnsi (a) sebesar 5 persen atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis

akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probbabilitas signifikasi <

0,05, maka hipotesis di terima. Hal ini berarti dapat digunakan untuk memprediksi variabel

independen. Jika nilai profabilitas signifikansi > 0,05 , maka hipotesis ditolak. Hal ini

berarti model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

Adapun mengenai hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Jika nilai F-hitung > F-tabel maka variabel X secara bersama-sama memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel Y.

2. Jika nilai F-hitung < F-tabel maka variabel X secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

Uji Koefisien Determinasi.

Uji Koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

Page 10: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

10

independen dalam menjelaskan variasi varian dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol daan satu. Nilai R-Square kecil berarti kemampuan variabel dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2016).

HASIL

Item pernyataan dikatakan valid apabila mempunyai nilai signifikan < 0,05 dan rhitung >

rtabel. Nilai rtabel adalah 0,2199. Untuk nilai rhitung validasi variabel promosi jabatan

(Y)

Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelatihan

Pelatihan rtabel rhitung Sig. Keterangan

Pertanyaan 1 0,2199 0,735 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,2199 0,747 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,2199 0,734 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,2199 0,647 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,2199 0,748 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,2199 0,557 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,2199 0,642 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,2199 0,520 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,2199 0,554 0,000 Valid

Pertanyaan 10 0,2199 0,354 0,001 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi

Kompetensi rtabel rhitung Sig. Keterangan

Pertanyaan 1 0,2199 0,572 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,2199 0,646 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,2199 0,759 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,2199 0,732 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,2199 0,629 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,2199 0,776 0,000 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Kerja (X3)

Disiplin Kerja Rtabel rhitung Sig. Keterangan

Pertanyaan 1 0,2199 0,674 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,2199 0,664 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,2199 0,638 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,2199 0,673 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,2199 0,744 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,2199 0,522 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,2199 0,678 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,2199 0,695 0,000 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Page 11: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

11

Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Promosi Jabatan

Promosi Jabatan rtabel Rhitung Sig. Keterangan

Pertanyaan 1 0,2199 0,546 0,000 Valid

Pertanyaan 2 0,2199 0,710 0,000 Valid

Pertanyaan 3 0,2199 0,726 0,000 Valid

Pertanyaan 4 0,2199 0,658 0,000 Valid

Pertanyaan 5 0,2199 0,735 0,000 Valid

Pertanyaan 6 0,2199 0,731 0,000 Valid

Pertanyaan 7 0,2199 0,744 0,000 Valid

Pertanyaan 8 0,2199 0,773 0,000 Valid

Pertanyaan 9 0,2199 0,546 0,000 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dilihat bahwa dari variabel Pelatihan

(X1) dengan 10 butir pernyataan Kompetensi (X2) dengan 6 butir pernyataan, Disiplin

kerja (X3) dengan 8 butir pernytaan dan variabel Promosi jabatan (Y) dengan 9 butir

pernyataan,semuanya dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen dalam

penelitian ini karena semua item pernyataan lebih besar dari nilai rtabel, yaitu 0,2199.

Hasil Pengujian Reabilitas

Tabel 5. Hasil Pengujian Reabilitas

Variabel Cronbach Alpha

yang disarankan Cronbach Alpha Keterangan

Promosi Jabatan 0.60 0,859 Realibel

Pelatihan 0.60 0,827 Realibel

Kompetensi 0.60 0,778 Realibel

Dsisiplin Kerja 0.60 0,812 Realibel

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Dari tabel di atas diketahui Cronbach Alpha dari empat variabel yang diteliti

berada diatas 0,60. Dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam

penelitian ini memenuhi tingkat reabilitas yang dipersyaratkan.

Page 12: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

12

Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas mensyaratkan bahwa penyebaran data harus berada disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan gambar diatas

dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas

(berdistribusi normal). Artinya dalam penelitian ini berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Page 13: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

13

Tabel 6. Hasil Pengujian Kolmogrov-Smirnov

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .39044565

Most Extreme Differences Absolute .097

Positive .097

Negative -.090

Test Statistic .097

Asymp. Sig. (2-tailed) .059c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Tabel 7. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pelatihan .694 1.441

Kompetensi .500 1.999

Page 14: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

14

Displin Kerja .584 1.714

a. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai tolerance pada masing-masing

persamaan > dari 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan pada model regresi tidak

mengandung multikolinieritas. Artinya variabel bebas, yaitu variabel pelatihan, kompetensi

dan disiplin kerja saling mempengaruhi.

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Gambar 3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Dari analisis uji heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot adalah jika titik

grafik dalam grafik tersebar secara acak (tidak berbentuk pola), dimana titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Hasil Pengujian Autokorelasi

Tabel 8. Hasil Pengujian Durbin-Watson

Model Durbin-Watson

1 1.832

a. Predictors: (Constant), Displin Kerja, Pelatihan, Kompetensi

b. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai d adalah 1,832. Nilai n adalah 80 dan nilai

k adalah 3. Maka nilai dL adalah 1,5600 dan nilai dU adalah 1,7153. Setelah

dihitung 4-dU adalah 2,2847. Dari hasil pengujian pada tabel diatas dapat

Page 15: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

15

disimpulkan bahwa pada analisis regresi tidak terdapat autokorelasi.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 9. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.838 3.235

Pelatihan .399 .078 .469

Kompetensi .287 .143 .217

Displin Kerja .247 .123 .202

a. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil Pengujian t (Uji Parsial)

Tabel 10. Hasil Pengujian t (Uji Parsial)

Model t Sig.

1 (Constant) 1.805 .075

Pelatihan 5.093 .000

Kompetensi 2.001 .049

Displin Kerja 2.009 .048

a. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Hasil Pengujian F (Uji Simultan)

Tabel 11. Hasil Pengujian F (Uji Simultan)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1209.874 3 403.291 31.419 .000b

Residual 975.513 76 12.836

Total 2185.388 79

a. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Page 16: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

16

b. Predictors: (Constant), Displin Kerja, Pelatihan, Kompetensi

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 12. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .744a .554 .536 3.583

a. Predictors: (Constant), Displin Kerja, Pelatihan, Kompetensi

b. Dependent Variable: Promosi Jabatan

Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 25, 2019

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Adjusted R Square adalah sebesar 0,536 atau 53,6%.

Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen yaitu pelatihan, kompetensi

dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu promise jabatan sebesar 53,6% atau variasi

variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 53,6% variabel

independen. Sedangkan sisanya 46,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian ini.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan regresi linier berganda maka hasil

penelitian mengenai pengaruh pelatihan, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi

jabatan, dapat dibuat pembahasan sebagai berikut:

Analisis Deskriptif

1 Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa promosi jabatan di PT. Cast Laboratories

Indonesia cabang Batam dinilai baik dimana mayoritas responden menyatakan

jawaban Setuju 51,8%.

Page 17: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

17

2 Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pelatihan di PT. Cast Laboratories

Indonesia cabang Batam dinilai cukup baik dimana mayoritas responden menyatakan

jawaban Setuju 44,5%.

3 Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kompetensi di PT. Cast Laboratories

Indonesia cabang Batam dinilai cukup baik dimana mayoritas responden menyatakan

jawaban Setuju 41,5%.

4 Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa disiplin kerja di PT. Cast Laboratories

Indonesia cabang Batam dinilai baik dimana mayoritas responden menyatakan

jawaban Setuju 53%.

Uji t Hitung (Uji Parsial)

1 Hasil uji t (parsial) diperoleh dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa variabel pelatihan

diperoleh nilai signifikasi t < 0,050 dan thitung > ttabel atau berarti H0 ditolak dan H1

diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

pelatihan terhadap promosi jabatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Pierre Al Khoury (2014) bahwa pelatihan secara signifikan

berpengaruh terhadap promosi jabatan.

2 Hasil uji t (parsial) diperoleh dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa variabel kompetensi

diperoleh nilai signifikasi t < 0,050 dan thitung > ttabel atau berarti H0 ditolak dan H1

diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

kompetensi terhadap promosi jabatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Daniel Putro Wicaksono (2015) bahwa kompetensi secara signifikan

berpengaruh terhadap promosi jabatan.

3 Hasil uji t (parsial) diperoleh dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa variabel disiplin kerja

diperoleh nilai signifikasi t < 0,050 dan thitung > ttabel atau berarti H0 ditolak dan H1

diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

Page 18: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

18

disiplin kerja terhadap promosi jabatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Elfina Okto Posmaida Damanik (2016) bahwa disiplin kerja secara

signifikan berpengaruh terhadap promosi jabatan.

Uji F Hitung (Uji Simultan)

Hasil uji F (siumultan) diperoleh dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa variabel

promosi jabatan diperoleh signifikasi F < 0,05 dan Fhitung > Ftabel atau berarti H0

ditolak dan H5 diterima, hal ini menunjukkan bahwa pelatihan, kompetensi dan

disiplin kerja berpengaruh positif secara simultan dan signifikan terhadap promosi

jabatan.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara parsial

maupun secara simultan Pelatihan (X1), Kompetensi (X2), dan Disiplin Kerja (X3)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Promosi Kerja Karyawan (Y) pada PT. Cast

Laboratories Indonesia cabang Batam.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih diberikan kepada:

1. Pimpinan dan karyawan PT. Cast Laboratories Indonesia Cabang Batam.

2. Dekan dan Ketua Jurusan Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim

Raja Ali Haji

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 19: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

19

Priyono, P., Bina, U., & Priyono, P. 2016. Buku manajemen sumber daya manusia (2).

Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Suwatno, Donni Juni Priansia. 2016. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan

Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Page 20: PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP ...repository.umrah.ac.id/3093/1/e jurnal dinda fix.pdfPENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN

20