pasar saham - 20 teori dow

30
Dow Theory Pasar Saham Georgius Rinaldo [email protected]

Upload: kuliahkita

Post on 18-Jul-2015

487 views

Category:

Economy & Finance


19 download

TRANSCRIPT

Dow TheoryPasar Saham

Georgius Rinaldo

[email protected]

PendahuluanDow theory adalah teori yang diciptakan oleh Charles H. Dow berdasarkan 9 tahun pengalamannya dalam obesrvasi keadaan market dan diuji William P Hamilton sepanjang 27 tahun dengan contoh yang relevan.

Berdasarkan observasinya tersebut, diciptakan prinsip-prinsip yang menjadi pegangan para trader.

Kita akan membahas prinsip teori Dow yang berguna.

Prinsip Teori Dow

Market discounts everything - pasar mengabaikan data yang diketahui dan tidak diketahui di domain publik. Jika terjadi hal yang tak terduga, akan terjadi kalibrasi ulang harga yang mencerminkan nilai aslinya yang sesuai.

Terdapat 3 Trend Pasar:- Primary Trend- Secondary Trend- Minor Trend

Prinsip Teori Dow

Primary Trend adalah trend utama dari pasar yang berlangsung dalam waktu setahun sampai beberapa tahun.

Secondary Trend adalah koreksi dari primary trend. Merupakan aksi balasan dari pergerakan besar pasar seperti koreksi di bull market dan pemulihan bear market.

Minor Trend atau Daily Trend fluktuasi sehari-hari di pasar. Disebut juga noise oleh para trader

Indeks Saling Mengonfirmasi - Konfirmasi trend tidak bisa dilakukan hanya dengan satu indeks. Trend baru tidak tercipta apabila ada satu indeks lain yang tidak searah.

Volume Harus Mengonfirmasi - Volume bersama harga harus saling mengonfirmasi. Misalkan uptrend harus dikonfirmasi dengan peningkatan volume dan sebaliknya.

Harga Close paling Penting - dibandingkan harga lain

Prinsip Teori Dow

Market phase pada dasarnya dibagi menjadi 3 fase. Ketiga fase ini adalah:

Dalam periode tertentu, fase ini akan terus berulang sehingga memberi kesempatan para trader atau investor untuk mengambil aksi.

Market Phase

Market Phase

Accumulation Phase - adalah fase yang terjadi setelah harga saham turun akibat banyaknya penjualan (steep sell-off) sehingga harga mencapai valuasi menjadi sangat rendah.

Pembeli belum berani membeli karena rasa takut akan kelanjutan penurunan harga yang dapat terjadi. Di saat inilah smart money masuk karena mencari investasi value.

Institutional investor akan membeli saham secara bertahap dalam periode tertentu. Aksi inilah yang membentuk fase akumulasi.

Penjual akan mudah menjual sahamnya karena pasti ada yang membelinya dan harga tidak akan turun lagi karena selalu ada pembelian besar. Fase ini dapat berlangsung sampai 7 bulan.

Market Phase

Market Phase

Ketika institutional investor telah menyerap saham yang ada, trader mulai bisa membaca support dengan adanya sentimen terbentuk. Faktor ini membawa harga naik - Fase ini disebut Mark Up Phase.

Pada fase ini, saham akan mengalami rally yang cepat dan tajam. Hal ini membuat para partisipan memiliki ekspektasi untuk level yang lebih tinggi dan kembali ke pasar.

Market Phase

Ketika telah mencapai nilai tertinggi yang baru (new high / all time high), semua orang mulai optimis dan kembali ke pasar - Fase ini disebut distribution phase.

Institutional investor yang telah masuk di accumulation phase (judicious / smart investor) tadi mulai menjual sahamnya sedikit demi sedikit secara teratur yang akan dibeli oleh partisipan pasar yang baru masuk ini sampai membentur resistance. Siklus ini akan terus berlanjut.

Formasi Grafik

Double Bottom dan Double Top - Dianggap sebagai pola pembalikan arah.Double bottom menyatakan pembalikan arah ke uptrend

Formasi Grafik

Sedangkan Double Top menyatakan pembalikan arah ke downtrend.

Jenis lain kedua formasi ini adalah triple top dan bottom.

Formasi Grafik

Head and Shoulder - Grafik yang memprediksi down trend

Trading Range

Trading range adalah pengembangan dari prinsip double dan triple formation.

Trend yang ingin diperkenalkan adalah sideways market - dimana harga menyentuh support / resistance berkali-kali membentuk lebih dari double atau triple formation.

Trend ini akan membentuk banyak “puncak” dan “lembah” pada grafik.

Trading Range

Keadaan Sideways yang seperti ini banyak dimanfaatkan para trader untuk melakukan transaksi singkat dengan return yang mungkin kecil tetapi “padat”.

Trading Range

Breakout - adalah dimana harga berhasil keluar dari area range setelah berada dalam area tersebut dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Sebelum kita mengetahui mengapa bisa breakout, kita akan mengetahui terlebih dahulu mengapa harga ada di range.

Trading Range

Ada 2 alasan utama harga ada tetap di range:1. Tidak ada dorongan fundamental yang mendorong

harga - biasanya laporan tahunan, peluncuran produk, ekspansi perusahaan, pergantian manajemen, merger, akuisisi, dll

2. Antisipasi dari pengumuman besar - ketika pasar menanti keputusan besar yang akan diumumkan perusahaan, para partisipan enggan melakukan pembelian atau penjualan.

Trading Range

Setelah saham breakout, range breakout menunjukkan adanya trend baru dan menghasilkan kesempatan trading.

Arah breakout ini bisa saja positif atau negatif tergantung yang memengaruhinya.

Trader akan menjual ketika breakout di level support dan akan membeli ketika breakout di level resistance.

Trading Range

Namun para trader wajib hati-hati dengan konsep false breakout - Hal ini terjadi ketika tidak ada dorongan yang cukup untuk membawa harga keluar dari range.

Kasus ini bisa jadi karena hype atau antusiasime atau panik sementara dari partisipan pasar retail terhadap event yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh - ditandai dengan volume yang kecil karena tidak ada smart money

Trading Range

Karakteristik breakout yang sebenarnya adalah:1. Memiliki volume yang tinggi2. Memiliki momentum harga yang kuat setelah breakout

Trading Range

Contoh breakout dari garis support (breakdown). Zona pertama dan kedua hampir menjebol garis support, namun tidak didukung volume. Pada zona ketiga akhirnya breakout dari garis support dengan ditandai volume yang besar dan terus turun.

Trading RangeGrafik disamping menunjukkan breakout terhadap garis resistance setelah menguji garis tersebut berkali-kali.

Ditandai dengan trend naik dan volume yang tinggi (lingkaran hijau terakhir)

Grafik telah berkali-kali mencapai garis resistance

The Flag Formation

Flag formation adalah sebuah susunan candlestick saham yang membentuk seperti tiang bendera.

Formasi ini terbentuk ketika saham telah melakukan rally naik yang cukup panjang sehingga mengalami koreksi untuk beberapa saat (turun).

Koreksi ini bisa berlangsung antar 5 - 15 hari.

The Flag Formation

Logikanya sederhana. Koreksi yang terjadi pada rally tersebut dikarenakan adanya partisipan retail yang ingin membatasi keuntungannya dengan melakukan aksi jual.

Walau begitu, ada juga partisipan lain dan bahkan smart money yang mau masuk dan membeli saham tersebut, sehingga hanya terjadi koreksi sedikit.

The Flag FormationGambar di samping adalah contoh flag formation.

Terjadi aksi jual yang menyebabkan harga turun dan volume yang lebih rendah karena aksi jual dari partisipan retail.

Reward to Risk Ratio (RRR)

Konsep ini sebenarnya tidak berkaitan dengan teori dow dan lebih ke arah manajemen resiko dan sistem trading.

Akan tetapi konsep ini penting diketahui bagi para trader yang terutama berpegangan pada analisis teknikal dan juga untuk para investor yang berpegangan pada analisis fundamental.

Reward to Risk Ratio (RRR)

Contoh:Entry (harga beli) : 550Stop Loss (jika rugi): 520Target : 570

Dalam jangka waktu pendek memang terlihat baik-baik saja, tetapi coba perhatikan lagi pada kasus berikutnya.

Reward to Risk Ratio (RRR)

Berapakah risknya? : 550 - 520 = 30Berapakah returnnya? (reward) : 570 - 550 = 20

Jika dilihat, ratio-nya, maka: 20/30 = 0.67.Tentunya menunjukkan bukan trading yang baik.

Trading yang baik setidaknya menghasilkan (reward/ratio) dengan angka > 1,3. Jika tidak, resikonya tak sebanding.

Reward to Risk Ratio (RRR)

Contoh:Entry (harga beli) : 1000Stop Loss (jika rugi): 980Target : 1040

Risk : 1000 - 980 = 20Reward : 1040 -1000 = 40RRR : 40 / 20 = 2

Reward to Risk Ratio (RRR)Dalam hal ini, trader meresikokan 20 rupiah untuk mendapat reward 2 kali lipat yaitu 40 rupiah, sehingga merupakan trade yang bagus.

Minimum RRR ditentukan oleh trader itu sendiri. Semakin hati-hati trader, semakin tinggi nilai RRR-nya. Misalkan 2 atau 2,2 , karena tidak berani mengambil resiko.

*Jika kondisi tidak terpenuhi, aksi jual boleh dilakukan (stop loss) supaya tidak rugi lebih lanjut.