lingkungan hidup kabupaten ketapang

Upload: ainulparmalo

Post on 02-Mar-2016

255 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

BLH ketapang

TRANSCRIPT

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    1/203

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    2/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang i

    KATA PENGANTAR

    Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perludidukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan

    berkesinambungan. Informasi tersebut harus menggambarkan keadaan lingkunganhidup, tekanan yang terjadi terhadap lingkungan hidup dan permasalahan yang timbul,sehingga pemerintah dapat menentukan kebijakan yang akan diambil dalam

    menanggulangi permasalah tersebut.

    Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) ini merupakan sarana yang pentinguntuk mengkomunikasikan keadaan lingkungan hidup dalam rangka meningkatkanpemahaman masyarakat tentang keadaan lingkungan serta membantu pengambil

    keputusan menentukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki pengelolaanlingkungan.

    Penyusunan Laporan SLHD ini merupakan hasil pengkajian keadaan lingkungan hidup

    guna memberikan gambaran atas dampak kegiatan manusia dan alam yang terjaditerhadap lingkungan hidup di Kabupaten Ketapang. Laporan SLHD ini selain sebagaiacuan bagi penyelenggaraan pembangunan di daerah juga bermanfaat bagi masyarakat

    secara umum, bagi pelaku usaha, peneliti dan pemerhati lingkungan hidup di KabupatenKetapang. Format penyusunan laporan SLHD ini mengikuti sistematika yang terlampirpada Lampiran II C Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009dengan dilakukan penyesuaian karakteristik daerah Kabupaten Ketapang.

    Atas diterbitkannya Laporan SLHD ini, kami sampaikan ucapan terima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi dalam penyusunanLaporan SLHD ini. Semoga Laporan SLHD ini dapat menjadi bahan masukan yang baik

    bagi semua pihak yang memerlukannya.

    Ketapang, Oktober 2013

    BUPATI KETAPANG

    Drs. HENRI KUS, M.Si

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    3/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------- i

    DAFTAR I SI --------------------------------------------------------------------------- ii

    DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------- iii

    DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------- v

    DAFTAR LAMPI RAN------------------------------------------------------------------ vi

    BAB I KONDI SI LI NGKUNGAN HI DUP DAN KECENDERUNGANNYA

    A. Lahan dan Hutan ---------------------------------------------------------- 1B. Keanekaragaman Hayati-------------------------------------------------- 11C. Air ------------------------------------------------------------------------ 17D. Udara --------------------------------------------------------------------- 35E. Laut, Pesisir dan Pantai ------------------------------------------------- 38F. Iklim ---------------------------------------------------------------------- 47G. Kebencanaan ------------------------------------------------------------ 48

    BAB I I TEKANAN TERHADAP LI NGKUNGAN

    A. Kependudukan ----------------------------------------------------------- 53B. Pemukiman -------------------------------------------------------------- 57C. Kesehatan ---------------------------------------------------------------- 59D. Pertanian ----------------------------------------------------------------- 67E. Industri ------------------------------------------------------------------- 78F. Pertambangan ------------------------------------------------------------ 81G. Energi -------------------------------------------------------------------- 87H. Transportasi -------------------------------------------------------------- 88I. Pariwisata ---------------------------------------------------------------- 91J. Limbah B3 ---------------------------------------------------------------- 95

    BAB I I I UPAYA PENGELOLAAN LI NGKUNGAN

    A. Rehabilitasi Lingkungan ------------------------------------------------- 98B. Amdal -------------------------------------------------------------------- 101C. Penegakan Hukum ------------------------------------------------------- 102D. Peran serta Masyarakat ------------------------------------------------- 103E. Kelembagaan ------------------------------------------------------------ 104

    BAB I V REKOMENDASI ------------------------------------------------------------ 105

    DAFTAR P USTAKA ------------------------------------------------------------------- 108

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    4/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang iii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1. Luas Areal Berhutan di Kabupaten Ketapang -------------------------- 2

    Tabel 1.2. Luas Kerusakan Lahan Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang -------- 3

    Tabel 1.3. Operasi Pengamanan Hutan dan Tindak Lanjut Pengamanan -------- 4

    Di Kabupaten Ketapang Kurun Waktu 2006 2010

    Tabel 1.4. Jumlah Titik Api dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten 6Ketapang Tahun 2012

    Tabel 1.5. Produksi Kayu Bulat Menurut Asal Kayu di Kabupaten Ketapang Tahun 72010-2011

    Tabel 1.6. Realisasi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu ------- 8

    Tahun 2007 2013

    Tabel 1.7. Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu -------- 10Tahun 2014 2016

    Tabel 1.8. Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu -------- 10

    Tahun 2012 2026

    Tabel 1.9. Sungai Utama di Kabupaten Ketapang --------------------------------- 19

    Tabel 1.10. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Laur Tahun 2012 -------------- 22

    Tabel 1.11. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Pawan Tahun 2012 ------------ 23

    Tabel 1.12. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Keriau Tahun 2012 ------------ 25

    Tabel 1.13. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Kendawangan Tahun 2012 --- 27

    Tabel 1.14. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Pesaguan Tahun 2012 -------- 28

    Tabel 1.15. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Jelai Tahun 2012 -------------- 30

    Tabel 1.16. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Matan Tahun 2012 ------------ 31

    Tabel 1.17. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Kualan Tahun 2012 ----------- 33

    Tabel 1.18. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Tayap Tahun 2012 ------------ 34

    Tabel 1.19. Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien ------------------------------- 37

    Tabel 1.20. Banyaknya Pulau di Kabupaten Ketapang Menurut Kecamatan ------ 39

    Tabel 1.21. Jenis Vegetasi Mangrove Hasil Identifikasi di Kabupaten Ketapang -- 41

    Tabel 1.22. Curah Hujan dan Hari Hujan di Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman - 47Ketapang Tahun 2012

    Tabel 1.23. Prediksi Kebencanaan di Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang ------ 49

    Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Ketapang Menurut Kecamatan Tahun 2012 53

    Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Ketapang Menurut Kelompok Umur --- 54

    Tahun 2012

    Tabel 2.3. Rumah Tangga Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Atap ------------- 57

    Tabel 2.4. Rumah Tangga Kabupaten Ketapang Menurut Sumber Air Minum ---- 58

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    5/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang iv

    Tabel 2.5. Kelompok Umur Kasus Kerjadian HIV AIDS -------------------------- 65

    Tabel 2.6. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Kabupaten Ketapang Tahun 2012 69

    Tabel 2.7. Pemanfaatan Lahan Sawah Kabupaten Ketapang Tahun 2012 ------- 70

    Tabel 2.8. Luas Panen, Hasil Panen dan Produksi Tanaman Pangan ------------- 71Kabupaten Ketapang Tahun 2012

    Tabel 2.9. Luas Panen, Hasil Panen dan Produksi Tanaman Hortikultura -------- 72

    Kabupaten Ketapang Tahun 2012

    Tabel 2.10. Jumlah Populasi Tenak Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang Tahun 2012 73

    Tabel 2.11. Daftar Perusahaan Perkebunan Yang Sudah Memiliki IUP Kabupaten 74

    Ketapang Hingga Tahun 2013

    Tabel 2.12. Hasil Penilaian PROPER Tahun 2012 dan 2013 Kabupaten Ketapang 80

    Tabel 2.13. Sebaran Potensi Bahan Tambang dan Galian di Kabupaten Ketapang 81Tabel 2.14. Lokasi Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin Kabupaten Ketapang ----- 85

    Hingga Tahun 2013

    Tabel 2.15. Jumlah Pelanggan dan Produksi Listrik Tahun 2012 ------------------- 87

    Tabel 2.16. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan (Km) ------ 89

    Tabel 2.17. Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Status Jalan (Km) ---------------- 89

    Tabel 2.18. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Di ------------ 90Kabupaten Ketapang Tahun 2010, 2011 dan 2012

    Tabel 2.19. Sarana Pelabuhan Laut, Sungai dan Udara Di Kabupaten Ketapang 90

    Tabel 2.20. Lokasi Obyek Wisata di Kabupaten Ketapang -------------------------- 92

    Tabel 2.21. Nama-Nama Hotel dan Penginapan di Kabupaten Ketapang ---------- 92

    Hingga Tahun 2013

    Tabel 2.22. Jumlah Kunjungan Wisatawan Macanegara dan Nusatara ------------- 94Tahun 2010 - 2012

    Tabel 2.23. Izin Pengelolaan Limbah B3---------------------------------------------- 96

    Tabel 3.1. Kegiatan Usaha Yang Wajib Dokumen UKL dan UPL dan Telah----------- 101Memperoleh Rekomendasi Kelayakan Lingkungan

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    6/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang v

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1.1. Peta Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang-------------- 5

    Gambar 1.2. Sebaran Hotspot di Kabupaten Ketapang Tahun 2012 ---------------- 7

    Gambar 1.3. Beberapa Jenis Keanekaragaman Flora di Kabupaten Ketapang ----- 12

    Gambar 1.4. Beberapa Jenis Keanekaragaman Fauna di Kabupaten Ketapang ---- 15

    Gambar 1.5. Zonasi Mangrove di Indonesia ----------------------------------------- 40

    Gambar 1.6. Jenis-Jenis Mangrove Yang Dapat Ditemui di Kabupaten Ketapang - 42

    Gambar 1.7. Jenis-Jenis Terumbu Karang Yang Terdapat di Pulau Bawal, --------- 46

    Pulau Cempedak dan Pulau Sawi

    Gambar 1.8. Peta Prakiraan Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Ketapang ---- 52

    Gambar 2.1. Grafik Jumlah Kasus HIV AIDS Kurun Waktu 2006 - 2012 --------- 64

    Gambar 2.2. Grafik Kasus HIV AIDS Pada Laki-Laki dan Perempuan ------------- 64

    Gambar 2.3. Peta Sebaran Izin Pertambangan di Kabupaten Ketapang ------------ 83

    Hingga Tahun 2013

    Gambar 2.4. Aktvitas Pertambangan Bauksit ---------------------------------------- 84

    Gambar 2.5. Aktvitas Pertambangan Emas Rakyat ---------------------------------- 84

    Gambar 2.6. Peta Sebaran Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)----------------- 86

    di Kabupaten Ketapang Hingga Tahun 2013

    Gambar 2.7. Diagram Alir Penanganan Limbah B3 ---------------------------------- 97

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    7/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang vi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perkebunan Yang Sudah Memiliki Izin UsahaPerkebunan (IUP) Hingga Tahun 2013

    Lampiran 2. Data Pemegang Izin Usaha Pertambangan ( IUP ) Di Kabupaten Ketapang

    Lampiran 3. Data Perusahaan Yang Memiliki Dokumen Lingkungan (AMDAL/UKL-UPL)Di Kabupaten Ketapang

    Lampiran 4. Sebaran kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan KABUPATEN KETAPANGTahun 2007 2013

    Lampiran 5. Daftar Luas Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang

    Lampiran 6. Data Potensi Perikanan Budidaya Kabupaten Ketapang Tahun 2013

    Lampiran 7. Potensi Kelautan Dan Perikanan Tahun 2013

    Lampiran 8. Hasil Identifikasi Jenis - Jenis Mangrove

    Lampiran 9. Hasil Identifikasi Fauna Reptil dan Mamalia

    Lampiran 10. Hasil Identifikasi Jenis - Jenis Aves

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    8/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 1

    KONDISI LINGKUNGANHIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

    Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di

    Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0 1926,52 - 3 04 16,59

    Lintang Selatan dan 109 47 36,55 - 111 21 37,36 Bujur Timur. Kabupaten

    ini memiliki luas wilayah 31.588 km. Posisi geografis wilayahnya terletak di

    bagian Selatan Provinsi Kalimantan Barat sehingga cukup strategis sebagai pintu

    gerbang perdagangan keluar-masuk barang dari maupun ke daerah-daerah lain,

    terutama dari kota-kota besar di Pulau Jawa.

    Kabupaten Ketapang memiliki Luas Wilayah 31.588 Km2 atau kurang lebih

    21,52 % dari luas wilayah Kalimantan Barat dan merupakan kabupaten terluas

    di Kalimantan Barat. Selama tahun 2013, kondisi lingkungan hidup di Kabupaten

    Ketapang masih banyak mengalami tekanan. Kondisi lingkungan hidup

    Kabupaten Ketapang Tahun 2013 selengkapnya diuraikan pada pokok bahasan

    sebagai berikut.

    A. Lahan dan HutanDi Provinsi Kalimantan Barat secara umum, termasuk di Kabupaten

    Ketapang, penunjukan kawasan hutan pada awalnya ditetapkan berdasarkan

    Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 757/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12

    Oktober 1982 tentang Rencana Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan

    (RPPH) atau Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). Terbitnya Rencana Tata

    Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan Barat pada tahun 1995

    membawa konsekuensi dilakukannya pemaduserasian antara TGHK dengan

    RTRWP yang kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

    Kehutanan dan Perkebunan No. 259/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000

    tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Provinsi Kalimantan

    Barat.

    Penataan batas kawasan hutan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam

    rangka memberikan kepastian hukum atas status, letak, batas, dan luas

    BABI

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    9/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 2

    kawasan hutan. Kegiatan penataan batas kawasan hutan meliputi proyeksi

    batas, pemancangan patok batas, pengumuman, inventarisasi dan

    penyelesaian hak-hak pihak ketiga, pemasangan pal batas, pengukuran dan

    pemetaan, serta pembuatan Berita Acara Tata Batas. Kawasan-kawasanhutan yang telah dilaksanakan penataan batas tersebut meliputi kawasan

    Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi (HP), serta Hutan Produksi yang dapat

    dikonversi (HPK).

    Areal berhutan di Kabupaten Ketapang memiliki luas 1.223.606 hektar atau

    sekitar 40,99% dari luas wilayah kabupaten. Areal berhutan tersebut terdiri

    dari Hutan Kering Primer, Hutan Kering Sekunder, Hutan Rawa Primer,

    Hutan Rawa Sekunder, Hutan Mangrove Primer, Hutan Mangrove Sekunderdan Hutan Tanaman. Untuk mengetahui luas lahan berhutan di Kabupaten

    Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.1 .

    Tabel 1.1.

    Luas Areal Berhutan di Kabupaten Ketapang

    Penutupan Lahan

    Luas

    J umlah (Ha)Persen

    ( % )Dalam

    Kawasan

    Luar

    Kawasan

    Hutan Kering Primer 228.026 132 228.158 7,64

    Hutan Kering Sekunder 660.051 70.761 730.812 24,48

    Hutan Rawa Primer - - - -

    Hutan Rawa Sekunder 197.202 64.385 261.588 8,76

    Hutan Mangrove Primer - - - -

    Hutan Mangrove

    Sekunder

    245 2.802 3.048 0,10

    Hutan Tanaman - - - -

    Non Hutan 821.196 940.346 1.761.543 59,01

    Total Luas 1.906.722 1.078.427 2.985.149 100,00

    Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.

    Sedangkan secara khusus untuk luas kawasan hutan dan perairan

    Kabupaten Ketapang memiliki luas 3.021.419,57 hektar, dengan rincian

    menurut fungsinya sebagai berikut :

    (1). Taman Nasional : 21.643,81 Hektar

    (2). Cagar Alam : 142.868,03 Hektar

    (3). Hutan Lindung : 275.876,44 Hektar

    (4). Hutan Lindung Gambut : 21.268,02 Hektar

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    10/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 3

    (5). Hutan Produksi Terbatas : 688.204,39 Hektar

    (6). Hutan Produksi Tetap : 616.858,15 Hektar

    (7). Hutan Produksi Konversi : 153.305,46 Hektar

    (8). Hutan Kota : 93,20 Hektar(9). Kawasan Konservasi Bernilai Tinggi : 1.528,40 Hektar

    (10). Areal Penggunaan Lain : 1.084.409,21 Hektar

    (11). Sungai dan Danau : 15.364,67 Hektar

    Kondisi lahan dan hutan yang terdapat di Kabupaten Ketapang sangat

    dipengaruhi oleh kebakaran hutan dan lahan serta alih fungsi lahan dan

    hutan. Sedangkan khusus untuk kondisi hutan di Kabupaten Ketapangsangat dipengaruhi oleh aktivitas penebangan liar (illegal logging) dan

    perambahan hutan. Untuk mengetahui luas kerusakan lahan di tiap

    kecamatan Kabupaten Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.2 .

    Tabel 1.2.

    Luas Kerusakan Lahan Tiap KecamatanKabupaten Ketapang

    Kecamatan Luas (Ha)

    Kendawangan 243.760

    Manis Mata 18.403

    Marau 5.500

    Singkup 8.911

    Air Upas 8.200

    Jelai Hulu 25.000

    Tumbang Titi 15.500

    Pemahan -

    Sungai Melayu Rayak 598

    Matan Hilir Selatan 42.300

    Benua Kayong -

    Matan Hilir Utara 9.850

    Delta Pawan -

    Muara Pawan 8.500

    Nanga Tayap 45.000

    Sandai 15.300

    Hulu Sungai 75.000

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    11/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 4

    Kecamatan Luas (Ha)

    Sungai Laur 27.500

    Simpang Hulu 98.000

    Simpang Dua 57.522

    To tal Luas 704.844

    Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka 2012.

    Pembalakan Liar ( Illegal Logging)

    Pembalakan liar atau penebangan liar (illegal logging) adalah kegiatan

    penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak

    memiliki izin dari otoritas setempat. Kurun waktu 2006 hingga 2010,

    kegiatan operasi pengamanan hutan menemukan kayu yang ditenggarai

    hasil penembangan secara liar yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang

    dipersyaratkan. Temuan kayu tersebut kemudian disita dan kemudian

    dilakukan pelelangan. Untuk mengetahui Operasi Pengamanan Hutan dan

    Tindak Lanjut Pengamanan Di Kabupaten Ketapang Kurun Waktu 2006

    2010 dapat dilihat padaTabel 1.3 .

    Tabel 1.3.

    Operasi Pengamanan Hutan dan Tindak Lanjut PengamananDi Kabupaten Ketapang Kurun W aktu 2006 2010

    Tahun Barang Bu kti (M ) Hasil Lelang (Rp)

    2006 KO 3.784,8985 4.647.444.000,00

    KB 11,03

    2007 KO 2.755,7600 2.228.530.480,00

    KB -

    2008 KO 2.201,4926 1.854.450.000,00

    KB -

    2009 KO 1.187,9926 1.484.800.000,00

    KB -

    2010 KO 200,8606 163.000.000,00

    KB -

    Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    12/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 5

    Gambar 2.1.

    Peta Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    13/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 6

    Kebakaran Hutan dan Lahan

    Setiap tahun terutama pada saat musim kemarau sebagian besar wilayah

    Kabupaten Ketapang seringkali timbul kabut asap yang berasal dari kegiatan

    pembakaran lahan atau kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan

    lahan sangat sulit dihentikan, oleh karena itu upaya yang dilakukan adalah

    tindakan pencegahan yang diarahkan untuk mengurangi jumlah titik api,

    sehingga tidak berdampak pada kualitas lingkungan di Kabupaten Ketapang.

    Data jumlah titik api (hot spot) dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di

    Kabupaten Ketapang disajikan padaTabel 1.4.

    Tabel 1.4.

    J umlah Titik Api dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan

    di Kabupaten Ketapang Tahun 2012

    No Bulan umlah Titik Api

    1 Januari 47

    2 Februari 37

    3 Maret 27

    4 April 19

    5 Mei 19

    6 Juni 81

    7 Juli 85

    8 Agustus 685

    9 September 879

    10 Oktober 33

    11 November 3

    12 Desember 3

    To tal Hotspot Tahun 2012 1896

    Sumber: Brigdalkarhut Manggala Agni Daops Ketapang,

    Tahun 2012.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    14/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 7

    Gambar 1.2.

    Sebaran Hotspot di K abupaten Ketapang Tahun 2012

    Produksi Kayu

    Produksi kayu Kabupaten Ketapang dihasilkan dari 4 (empat) sumber kayu

    legal antara lain berasal dari Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Non HPH, Hak

    Pemungutan Hasil Hutan (HPHH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI).

    Realisasi pemanenan kayu terbesar kurun waktu 2010 dan 2011 berasal dari

    HTI, kemudian diikuti HPH, HPHH dan Non HPH. Untuk mengetahui produksi

    kayu yang dihasilkan dari Kabupaten Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.5 .

    Tabel 1.5.Produksi Kayu Bulat Menurut Asal Kayu

    di Kabupaten Ketapang Tahun 2010 - 2011

    Asal KayuTahun 2010 Tahun 2011

    Target Realisasi Target Realisasi

    Hak Pengusahaan

    Hutan (HPH)

    134.512,15 74.349,28 133.609,68 99.971,33

    Non HPH - - 12.031,60 3.981,92

    Hak Pemungutan

    Hasil Hutan

    14.722,00 9.835,00 3.835,00 7.788,34

    Hutan Tanaman 379.769,31 183.272,14 2.085.191,24 196.259,01

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    15/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 8

    Asal KayuTahun 2010 Tahun 2011

    Target Realisasi Target Realisasi

    Industri

    J umlah 529.003,46 267.484,30 2.234.667,52 308.000,60

    Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka 2012.

    Rehabilitasi Hutan dan Lahan

    Rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan

    dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung,

    produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga

    kehidupan tetap terjaga. Program rehabilitasi hutan dan lahan Dinas

    Kehutanan Kabupaten Ketapang telah memiliki rencana jangka panjang

    hingga Tahun 2026. Perencanaan program yang disusun per 5 tahun, Tahun

    2007 2011, Tahun 2012 2016, Tahun 2017 2021 dan tahun 2022

    2026. Sasaran program tersebut mulai dari Kawasan Hutan Lindung, Hutan

    Produksi, Hutan Lindung APL dan Kawasan Budidaya di APL (Areal

    Penggunaan Lain).

    Realiasasi kegiatan program rehabilitasi hutan dan lahan kurun waktu 2007

    2013 dapat dilihat padaTabel 1.6 . Rencana program program rehabilitasi

    hutan dan lahan kurun waktu 2014 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.7.

    sedangkan perencanaan sasaran program rehabilitasi hutan dan lahan kurun

    waktu 2012 2026 dapat dilihat padaTabel 1.8 .

    Tabel 1.6.

    Realisasi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

    Kurun Waktu Tahun 2007 2013

    Tahun Kecamatan Luas (Ha)

    2007 Nanga Tayap 1.100

    Sungai Melayu Raya 300

    Tumbang Titi 300

    Sandai 25

    Benua Kayong 100

    Total 1.825

    2008 Manis Mata 55

    Nanga Tayap 154

    Marau 835

    Matan Hilir Selatan 505

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    16/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 9

    Tahun Kecamatan Luas (Ha)

    Sungai Laur 70

    Total 1.619

    2009 Hulu Sungai 610

    Simpang Hulu 250

    Simpang Dua 685

    Jelai Hulu 60

    Kendawangan 150

    Total 1.755

    2010 Nanga Tayap 239

    Tumbang Titi 40

    Total 279

    2011 Sungai Laur 18

    Nanga Tayap 18

    Jelai Hulu 18

    Marau 20

    Kendawangan 3,3

    Benua Kayong 3,3

    Total 80,6

    2012 Marau 475,51

    Nanga Tayap 431,10

    Simpang Dua 7,32

    Hulu Sungai 298,62

    Sungai Laur 31.84

    Matan Hilir Selatan 481,29

    Kendawangan 1.611,04

    Matan Hilir Utara 294,36

    Total 4.833,53

    2013 Matan Hilir Selatan 94,24

    Marau 1996,69

    Nanga Tayap 1.011,03

    Matan Hilir Utara 1.203,58

    Simpang Dua 192,25

    Sungai Laur 3,73

    Tumbang Titi 22,65

    Total 4.476,91

    Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    17/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 10

    Tabel 1.7.

    Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan LahanKurun Waktu Tahun 2014 2016

    Kawasanumlah Lokasi

    (UTP)Luas (Ha)

    Tahun 2014

    HL 69 4.811,65

    HP - -

    Lindung APL 18 4.199,56

    Budidaya APL - -

    Total 87 8.931,22

    Tahun 2015

    HL 39 2.799,31

    HP 4 334,50

    Lindung APL 24 2.100,62

    Budidaya APL 13 2.373,32

    Total 80 7.587,74

    Tahun 2016

    HL - -

    HP 4 142,02

    Lindung APL 12 3.158,42

    Budidaya APL 13 4.516,93

    Total 29 7.817,36

    Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.

    Keterangan : UTP : Unit Terkecil Pengelolaan

    Tabel 1.8.

    Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

    Kurun Waktu Tahun 2012 2026

    Kawasanumlah Lokasi

    (UTP)Luas (Ha)

    Tahun 2012 - 2016

    HL 170 10.694,60

    HP 74 4.568,44

    Lindung APL 74 11.540,73

    Budidaya APL 28 6.943,00

    Total 346 33.746,77

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    18/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 11

    Kawasanumlah Lokasi

    (UTP)Luas (Ha)

    Tahun 2017 - 2021

    HL - -

    HP 145 15.935,01

    Lindung APL 41 3.857,92

    Budidaya APL 11 1.098,15

    Total 197 20.891,07

    Tahun 2022 - 2026

    HL - -

    HP - -

    Lindung APL - -

    Budidaya APL 85 16.319,78

    Total 85 16.319,78

    Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.

    B. Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati merupakan bagian dari komponen yang secara

    ekologis berperan sebagai penentu keseimbangan ekosistem yang penting

    bagi kehidupan, terutama dalam penyediaan jasa lainnya. Dengan demikiankeanekaragaman hayati merupakan salah satu penopang utama

    kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.

    Keanekaragaman hayati adalah keadaan beragamnya ekosistem, jenis

    variabilitas genetika binatang, tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme yang

    hidup. Setiap individu organisme mengandung ribuan gen dengan kombinasi

    yang unik, sementara jenis atau spesies terdiri dari banyak organisme.

    Ekosistem merupakan kumpulan dari banyak spesies yang berinteraksi satusama lainnya dan dengan lingkungan fisik.

    Atas dasar itu pelestarian keanekaragaman hayati menjadi penting demi

    termanfaatkannya keanekaragaman hayati secara benar dan berkelanjutan.

    Kenyataan sekarang pelestarian keanekaragaman hayati masih belum

    terlaksana dengan baik, mengingat ancaman yang dihadapi sangat rumit

    dan sangat sulit diatasi.

    Kabupaten Ketapang sebagai bagian dari Indonesia juga memiliki kekayaan

    alam berupa keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    19/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 12

    tersimpan dalam hutan hujan tropika basah dan ekosistem lainnya. Potensi

    dan keanekaragaman jenis pada dasarnya sangat banyak, akan tetapi

    hingga saat ini belum terpetakan dan terdokumentasi secara baik dan rinci.

    Untuk keanekaragaman hayati tumbuhan, secara umum Kalimantan memiliki

    flora yang terkaya di Kepulauan Sunda, baik jumlah kekayaan maupun

    keragaman jenisnya. Lebih dari 3.000 jenis pohon, termasuk 267 jenis

    Dipterocarpaceae, yang merupakan kelompok pohon kayu perdagangan

    terpenting di kawasan Asia Tenggara; 58% jenis Dipterocarpaceae ini

    merupakan jenis endemik. Kalimantan memiliki 2.500-300 jenis anggrek dan

    1.000 jenis Pakis, dan merupakan pusat distribusi karnivora kantung semar

    (Nepenthes). Tingkat endemisme flora cukup tinggi, yaitu sekitar 34% dariseluruh tumbuhan, tetapi hanya 59 marga di pulau ini unik (dari 1.500

    marga seluruhnya).

    Beberapa jenis anggrek dan kantung semar di Kabupaten Ketapang masih

    dijumpai diantaranya anggrek alam seperti Phalaenopsis sp, Paphiopedilum

    sp, Cymbidium sp, Bulbophylum sp, Grammatophylum sp, Dimorphorchis sp

    yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman anggrek yang merupakan

    family Orchidaceaeyang merupakan family terbesar dari tanaman berbunga

    yang meliputi 850 genus dan 20.000 species, diantaranya 2500 3000 jenis

    anggrek terdapat di hutan Kalimantan (Chairani dkk, 2005).

    Gambar 1.3.Beberapa J enis Keanekaragaman Flora di Kabupaten Ketapang

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    20/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 13

    Fauna Kalimantan menggambarkan sejarah geologi dan hubungannya

    dengan daratan purba. Pulau ini kaya akan fauna yang berasal dari Asia,

    misalnya, keluarga rusa, sapi liar, babi, kucing, monyet dan kera, tupai, dan

    banyak keluarga burung Asia. Banyak fauna Kalimantan yang serupa denganfauna daratan Asia dan pulau-pulau Sunda lainnya, tetapi keserupaan

    dengan Sulawesi dan pulau-pulau di sebelah timur hanya sedikit, karena

    komposisi faunanya agak berbeda.

    Babi Hutan (Sus Barbatus) Kelelawar (Pteropus vampyrus)

    Kancil (Tragulus napu) Landak (Hystrik brachyura)

    Trenggiling (Manis javanicus) Tupai (Rattus spp)

    Biawak (Varanus borneensis) Ular Phiton (Phyton raticulatus)

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    21/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 14

    Burung Kacer (Copsychus saularis) Burung Punai (Treron veman)

    Burung Tiung (Gracula religiosa) Kukang (Nycticebus coucang)

    Bunglon (Calotes jubatus) Belibis (Thalia delbata)

    But-But (Centropus sinensis) Burung Madu (Anthreptessirigalensis)

    Camar Laut (Larus sp) Burung Gereja (Passermontanus)

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    22/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 15

    Kadal (Mabouya multifasciata) Burung Kedidi (Egretta sacra)

    Layang-Layang (Hurindo rustica) Raja Udang (Alcedinidae sp)

    Gambar 1.4.Beberapa J enis Keanekaragaman Fauna di Kabupaten Ketapang

    Secara umum fauna Kabupaten Ketapang yang paling banyak dikenal adalah

    spesies orang utan. WWF 2009, menyebutkan bahwa Kabupaten Ketapang

    memiliki 2 (dua) Sub Spesies orang utan yaitu Pongo Pygmaeus Wurmbidan

    Pongo Pygmaus Pygmaeus. Data beberapa jenis fauna yang dilindungi di

    Kabupaten Ketapang dapat dijumpai di dalam Kawasan konservasi yang ada

    di Kabupaten Ketapang, diantaranya :

    1) CAGAR ALAM MUARA KENDAWANGAN, cagar alam dengan Luas :149,049 Ha yang terletak di Kecamatan Kendawangan Kabupaten

    Ketapang (Penunjukan kawasan : Tahun 1982). Cagar Alam Muara

    Kendawangan memiliki tipe ekosistem hutan pantai, rawa air tawar dan

    tipe hutan dataran rendah. Jenis tumbuhan yang terdapat di dalam

    kawasan diantaranya Cemara Laut (Casuarina equistifolia) dan Ketapang

    (Terminalia catapa), Bakau-bakauan (Rhizophora spp), Api-apian

    (Avisenia spp) dan Brugueira spp, bentangur(Callophyllum spp), Pulai

    (Alstonia spp) dan Jelutung (Dyera cosfulata), Ramin (Gonytylus

    bancanus), Pohon Gelam (Mellaleuca leucadendron) dan Kawi (Shorea

    belangeran) dan Medang (Litsea sp). Pada ekosistem pantai menjadi

    tempat bertelurnya Penyu Belimbing (Dermochellelys coriaceae),beraneka ragam burung pantai dan Kura Gading (Orlitia borneensis).

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    23/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 16

    Pada tipe hutan rawa air tawar menjadi habitat Bekantan (Nasalis

    larvatus) dan beberapa jenis Primata lainnya. Jenis fauna yang dijumpai

    di kawasan ini antara lain : Penyu Sisik (Eretmmochelys imbricata),

    Penyu Hijau (Celonia mydas), Penyu Belimbing (Dermochellyscoreaceae), Tuntong (Batagurbaska) dan Kura-kura Galling (Orlitia

    bornensis), Bekantan (Nasalis larvatus) dan Orang Utan (Pongo

    pygmaeus), Kera Ekor panjang (Macaca pascicularis), Rusa Sambar

    (Cervus unicolor), Pelanduk Kerangas (Tragulusjavanicus), Pecuk Ular

    (Anthingamelanogaster), Cikalang Besar (Fregata minor), Cangak Merah

    (Ardea purpurea), Kuntul Cina (Egreta eulophotes), Cangak Laut (Ardea

    sumatrana), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Kuntul Karang (Egreta sarca),

    Bangau Hutan Rawa (Ciconia storms), Bangau Tongtong (Lepfoptilos

    javanicus).

    2) TAMAN NASI ON AL GUNUNG PALUNG, taman nasional dengan Luas :90.000 Ha yang terletak di Kabupaten Ketapang (Penunjukan kawasan :

    Tahun 1990). Taman Nasional Gunung Palung merupakan kawasan

    Taman Nasional pertama di Kabupaten Ketapang. Secara geografis

    berada pada 1o

    00' - 1o

    20' Lintang Selatan dan 109o

    00' - 110o

    25' Bujur

    Timur. Kekhasan dari Taman Nasional Gunung Palung adalah

    keanekaragaman ekosistem hutan yang ada didalamnya, mulai dari

    ekosistem pantai hingga ekosistem puncak pegunungan. Sehingga

    kawasan tersebut digolongkan sebagai salah satu kawasan yang memiliki

    vegetasi terlengkap di dunia. Jenis fauna yang menjadi primadona

    kawasan ini adalah dari golongan Primata, terutama jenis Orangutan.

    Selain itu terdapat pula beranekaragam jenis burung dan Mamalia besar.

    Potensi lainnya yang dimiliki oleh Taman Nasional Gunung Palung adalah

    panorama alam dan peninggalan budaya masyarakat sekitar kawasan,

    sehingga memungkinkan untuk dijadikan objek kunjungan bagi para

    wisatawan disamping berfungsi untuk kawasan pelestarian, pendidikan,

    penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Taman Nasional

    Gunung Palung memiliki ekosistem terlengkap, mulai dari ekosistem

    pantai, hutan payau (Mangrove), rawa air tawar, rawa gambut, alluvial

    dataran rendah berpasir, dataran rendah berbatu, dataran tinggi dan

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    24/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 17

    puncak pegunungan (hutan lumut). Didalam tipe-tipe habitat tersebut

    terdapat beranekaragam jenis tumbuhan dan satwa liar. Sebagian besar

    habitat didominasi oleh jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae seperti

    Meranti (Shorea spp), Kruing (Dipterocapus spp) dan Kapur(Dryobalanops spp). Jenis-jenis lainnya juga terdapat berbagai pohon

    penghasil buah-buahan yang menjadi sumber makanan berbagai satwa,

    diantaranya jenis Durian (Durio carinatus), Rambutan hutan (Nephelium

    sp), Pluntan (Arthocarpus sp) dan berbagai jenis Ara (Ficus spp). Jenis

    fauna yang dapat dengan mudah dijumpai di dalam kawasan adalah dari

    golongan Primata seperti Kera (Macaca fascicularis), Owa (Hylobathes

    agilis), Kelasi (Hylobathes frontata) dan Orangutan (Pongo pygmaeus).

    Khusus untuk keberadaan Orangutan di Taman Nasional Gunung Palung,

    telah dilakukan beberapa penelitian oleh Universitas Harvard Amerika

    Serikat di Stasiun Peneliti Cabang Panti. Jenis mamalia darat lainnya,

    terdapat jenis Beruang Madu, Rusa, Babi hutan dan berbagai jenis

    burung.

    C. AirSumber daya air merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi

    kehidupan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan yang dilakukannya,

    termasuk kegiatan pembangunan. Meningkatnya jumlah penduduk dan

    kegiatan pembangunan telah meningkatkan kebutuhan sumber daya air. Di

    lain pihak, ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, hal ini

    disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan,

    kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan, dan

    perubahan fungsi daerah tangkapan air. Di banyak daerah terjadi

    kecenderungan penurunan kuantitas dan kualitas air. Walaupun ketersediaan

    air dari waktu ke waktu relatif tetap karena mengikuti daur hidrologi,

    keadaan dan kualitasnya yang kurang memenuhi syarat menyebabkan

    pemakaian dan pemanfaatannya menjadi terbatas. Dalam rangka memenuhi

    kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan, kelestarian sumber daya air perlu

    dijaga. Prinsip dasar yang berkaitan dengan pemanfaatan air yang efisien

    juga harus mempertimbangkan aspek daya dukung dan konservasi sumber

    daya air.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    25/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 18

    Melihat kepentingan dan ketergantungan masyarakat akan keberadaan

    sungai tersebut peranannya sangat tinggi, namun disisi lain perhatian

    terhadap kualitas dan kuantitas sungai beserta anak-anak sungainya kurang

    mendapat perhatian dalam pemanfaatannya. Akibatnya dapat menurunkankualitas dan kuantitas air sungai tersebut yang pada gilirannya akan

    menurunkan nilai dan fungsi strategisnya, dan pada akhirnya akan

    menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

    Selain itu dalam pemanfaatannya, masyarakat sering melupakan untuk

    menjaga kelestarian fungsi badan air sungai, bahkan menjadikan sungai

    beserta anak sungainya sebagai tong sampah atau terminal akhir dari

    pembuangan limbah domestik dan limbah industri. Disamping itu, berbagaikegiatan lainnya secara tidak langsung juga mempengaruhi kualitas air

    sungai, seperti terjadinya penggundulan hutan, hilangnya tempat-tempat

    perlindungan air tanah serta daerah tangkapan air dan kegiatan pertanian

    yang menggunakan pestisida dan zat-zat kimia lain ke dalam sungai serta

    kegiatan lain yang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas air sungai.

    Wilayah Kabupaten Ketapang dialiri 10 sungai utama dan anak sungai,

    menyebabkan angkutan sungai dapat menjangkau ke tempat-tempat yang

    relatif jauh dari pusat kota. Karena itu pula angkutan sungai sangat penting

    peranannya untuk menjamin kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat.

    Secara umum manfaat sungai bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang

    antara lain adalah:

    1. Sebagai sumber bahan baku air minum2. Sebagai sumber air bersih bagi keperluan rumah tangga dan industri3. Sebagai sumber protein hayati (perikanan) dan irigasi pertanian,

    pertambangan serta perkebunan4. Sebagai tempat rekreasi5. Sebagai sarana transportasi baik oleh penduduk maupun industri.

    Transoprtasi sungai bagi masyarakat pedesaan disamping sebagai

    alternatif, juga merupakan transportasi utama pada daerah tertentu(pedalaman).

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    26/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 19

    Tabel 1.9.Sungai Utama di Kabupaten Ketapang

    SWS Nama SungaiLuas DPS

    (km)

    Panjang

    Sungai(Km)

    Lebar

    Sungai(m)

    Pawan S. Pawan 13.400 228,50 110

    S. Semandang 3.090 103,00 60

    S. Tulak 840 51,50 40

    S. Pesaguan 2.860 138,00 130

    S. Tenger 358 35,50 45

    S. Kendawangan 3.380 130,00 120

    S. Simbar 630 23,70 50

    S. Air Hitam Besar 1.900 95,00 55

    S. Air Hitam Kecil 980 25,00 40

    S. Jelai 5.840 231,00 120

    Sumber: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan

    Umum, 2010.

    Pencemaran Air

    Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalahmasuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, hara, dan/atau komponen

    lain ke dalam lingkungan idup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui

    baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Di dalam Peraturan

    Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

    Pengendalian Pencemaran Air didefinisikan bahwa Pencemaran air adalah

    masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, hara dan atau

    komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehinga kualitas air

    turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat

    berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

    Dari definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna

    pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab

    atau pelaku dan aspek akibat. Walaupun fenomena alam seperti gunung

    berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar

    terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    27/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 20

    Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah ditandai dengan

    adanya perubahan atau tanda-tanda yang dapat diamati melalui : (1)

    Adanya perubahan suhu air, (2) Adanya perubahan nilai pH atau konsentrasi

    ion, (3) Adanya perubahan warna, rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloid,bahan terlarut, (5) Adanya mikroorganisme, dan (6) Meningkatnya

    radioaktivitas air lingkungan.

    Metode pemantauan kualitas air yang telah ada dapat digunakan untuk

    menentukan kualitas air, apakah air bersifat tidak tercemar, tercemar

    ringan, tercemar sedang atau tercemar berat. Diantaranya adalah metode

    fisik kimia, di mana metode ini merupakan penentuan kualitas air yang

    didasarkan pada Dissolved Oxygent (DO), Biologycal Oxygent Demand(BOD), Chemical Oxygent Demand (COD) dan sebagainya. Selanjutnya

    pemantauan kualitas lingkungan dapat menggunakan indeks diversitas

    dengan menggunakan kumpulan data makroinvertebrata bentos. Masuknya

    bahan pencemar ke dalam air permukaan merubah struktur komunitas yang

    hidup di dalamnya.

    Indikator atau tanda bahwa air pada lingkungan telah tercemar menurut

    Anonim (2008) terdiri dari tiga jenis, yaitu sumber pencemar yang berasal

    dari sumber fisik, sumber kimia dan sumber biologis. Sumber fisik berasal

    dari kegiatan rumah tangga, pasar jalan dan lain-lain yang biasanya

    membuang sampah di sembarang tempat. Sumber kimia berasal dari

    kegiatan-kegiatan yang membuang limbah industrinya yang mengandung

    bahan-bahan kimia tanpa pengolahan lebih lanjut, atau sudah diolah tetapi

    buangannya tidak sesuai dengan Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan

    Pemerintah. Sedangkan sumber biologis berasal dari adanya kehidupan

    mikroba (jasad renik, mikroorganisme) seperti bakteri, fungi dan algae.

    Adanya kehidupan mikroba tersebut di dalam air, banyak menimbulkan

    kerugian, walaupun juga banyak mempunyai manfaat dan keuntungan.

    Sungai merupakan badan air mengalir (flowing water atau lentik). Lebih

    kurang 69% air sungai ini berasal dari ratusan air tanah (base flow) dan

    sisanya berasal dari hujan yang mengalir sebagai aliran permukaan (surface

    run off). Kondisi kritis sungai dapat dinilai dari parameter kuantitas (debit)

    alirannya dan kualitas airnya.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    28/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 21

    Dampak dari polutan pada sungai sangat tergantung dari sifat alamiah

    polutan dan karakteristik dari sungai itu sendiri. Beberapa yang termasuk

    karakteristik sungai antara lain volume dan kecepatan air yang mengalir

    pada sungai, kedalaman sungai dan jenis dasar sungai. Secara teoritistransport dan polutan dalam lingkungan perairan dikontrol oleh pergerakan

    massa (advection) dan pencampuran atau difusi. Ketika massa bahan kimia

    dibuang ke sungai, pusat massa dari bahan kimia tersebut akan mengalir

    dengan kecepatan rata-rata aliran sungai. Bahan kimia yang mengalir akan

    tersebar dalam badan sungai, akibat difusi turbulen dan kecepatan yang

    tidak seragam sepanjang sungai. Kecepatan aliran air pada sungai biasanya

    bernilai maksimum di dekat pusat sungai dan di bawah permukaan,

    sedangkan air di dekat dasar dan di tepi sungai diperlambat oleh adanya

    friksi sehingga pencampuran akan semakin besar.

    Hasil Pemantauan Kualitas Air

    Sungai Laur

    Sungai Laur merupakan salah satu cabang sungai Pawan, sungai ini

    melintasi Kecamatan Sungai Laur dan Kecamatan Sandai, muara sungai Laur

    terletak di Desa Penjawaan Kecamatan Sandai. Di daerah aliran sungai laur

    terdapat kegiatan perkebunan kelapa sawit antara lain PT. Prakarsa Tani

    Sejati (PTS) dan PT. Swadaya Mukti Prakarsa (SMP).

    Aktivitas yang berada di sepanjang Sungai Laur selain kegiatan perkebunan

    kelapa sawit (yang berada di sekitar Desa Sungai Air Putih), antara lain

    adalah aktivitas dermaga, pemukiman penduduk. Keberadaan Sungai Laur

    selain untuk sarana transportasi sungai, juga berfungsi sebagai aktivitas

    kehidupan sehari-hari bagi masyarakat yang berada di sepanjang sungai

    Laur (mencuci, memasak, sanitasi). Pada daerah hulu Sungai Laur terdapat

    aktivitas kegiatan penambangan illegal (penambangan emas) Daerah Hulu

    dari Sungai Laur.

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    29/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 22

    Tabel 1.10.Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Laur Tahun 2012

    No ParameterUji

    SatuanHasil Uji Kelas Air

    SL-1 SL-2 SL-3 SL-4 SL-5 SL-6 TK-1 TK-2 I I I

    1 Temperatur C 29,9 30 30 30 30 30 25,3 25,4 3 3

    2 TDS mg/L 14,6 14,6 14,7 14,7 14,7 11,4 87,0 63 1000 1000

    3 TSS mg/L - - - - - - 7,62 8 50 50

    4 pH - 6,63 6,55 6,47 6,5 6,39 6,27 5,94 6,11 6 9 6 9

    5 DO mg/L - - - - - - 8,04 8,08 6 4

    6 Salinitas 0/00 0 0 0 0 0 0 - - - -

    7 DHL S/cm 31,8 31,7 31,8 31,9 32 25 - - - -

    8 Turbiditas NTU - - - - - - 18,5 18,2 - -

    9 BOD mg/L 0,8 0,6 0,7 1,3 0,5 0,4 4,20 2,96 2 3

    10 COD mg/L 26 32 37 35 30 51 11,7 14,6 10 25

    11 Arsenic (As) mg/L - - - - - -

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    30/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 23

    Tingginya unsur-unsur kimia tersebut pada titik-titik pengambilan sampel air

    Sungai laur sangat dipengaruhi oleh kondisi alamiah dan kondisi non

    alamiah. Adapun Kondisi alamiah dapat berasal dari keadaan alam dimana

    keberadaan logam di alam juga dapat berpotensi untuk mempengaruhilingkungan. Sedangkan kondisi non alamiah dapat bersumber dari

    kegiatan/aktivitas dari individu, kelompok yang berada di sepanjang sungai

    yang dapat mencemari lingkungan.

    Hal yang perlu diperhatikan adalah keruhnya air sungai laur di beberapa titik

    pengambilan sampel diakibatkan adanya aktivitas penambangan emas ilegal

    di dalam badan sungai dan anak sungai yang dilakukan oleh masyarakat

    setempat dan pendatang yang pada saat pengambilan sampel air masihditemukan.

    Sedangkan Kadar COD dan fenol dapat disebabkan adanya faktor alamiah

    dan non alamiah. Faktor alamiah dapat berasal dari alam akibat adanya

    pelapukan tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan faktor nonalamiah dapat

    disebabkan adanya akivitas masyarakat disekitar sungai yang berasal dari

    adanya aktivitas masyarakat seperti pembukaaan lahan untuk perkebunan

    dan pertanian.

    Sungai Pawan

    Sungai Pawan merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kabupaten

    Ketapang, dimana sungai ini melintasi Kecamatan Delta Pawan, Benua

    Kayong, Muara Pawan, Nanga Tayap, Sandai dan Hulu Sungai. Aktivitas

    yang berada di daerah aliran sungai Pawan antara lain Perkebunan Kepala

    Sawit (PT. Agrolestari Mandiri, PT. Sepanjang Inti Surya Mulia, PT. SMA, PT.

    GY Plantation), Logpond PT. Suka Jaya Makmur (Alas Kusuma), pemukiman

    penduduk dan pertanian penduduk.

    Tabel 1.11.Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Paw an Tahun 2012

    No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air

    S . PW-1 S .PW-2 I I I

    1 Temperatur C 25,6 25,5 3 3

    2 TDS mg/L 70 53 1000 1000

    3 TSS mg/L 29,5 32,2 50 504 pH - 6,13 6,33 6 9 6 9

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    31/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 24

    No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air

    S . PW-1 S .PW-2 I I I

    5 DO mg/L 7,20 7,48 6 4

    6 Salinitas 0/00 - - - -

    7 DHL S/cm

    - - - -8 Turbiditas NTU 37,6 17,9 - -

    9 BOD mg/L 2 2,72 2 3

    10 COD mg/L 23 16,4 10 25

    11 Arsenic (As) mg/L

  • 7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang

    32/203

    Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013

    Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 25

    berpotensi untuk mempengaruhi lingkungan. Sedangkan kondisi non

    alamiah dapat bersumber dari kegiatan/aktivitas dari individu, kelompok

    yang berada di sepanjang sungai yang dapat mencemari lingkungan.

    Sungai Keriau (Pawan Hulu)

    Sungai Keriau merupakan hulunya Sungai Pawan yang terletak di

    Kecamatan Hulu Sungai. Pada daerah sekitar sungai Keriau masih terdapat

    hutan sekunder dan khususnya daerah sempadan sungai sudah banyak

    ditanami pohon karet oleh masyarakat setempat. Aktivitas yang berada di

    daerah aliran sungai Keriau antara lain : pemukiman dan perkebunan

    masyarakat.

    Pada beberapa lokasi di Sungai Keriau masih terdapat kegiatan

    penambangan emas di dalam aliran sungai Keriau, dengan bentuk ponton

    terapung. Menurut informasi masyarakat setempat (masyarakat

    Menyumbung, Sandai dan sekitarnya) pada daerah hulu sungai Keriau masih

    beroperasi kegiatan penambangan emas ilegal yang dikelola oleh

    masyarakat lokal maupun pendatang.

    Tabel 1.12.

    Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Keriau Tahun 2012

    No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air

    HS -1 HS -2 HS -3 HS -4 HS -5 HS -6 HS -7 HS -8 I I I

    1 Temperatur (T) C 27 27 27 27 26 26 26 26 3 3

    2 pH - - - - - - - - 6 9 6 9

    3 DHL S/cm 40,0 33,7 84,7 87,5 28,4 27,5 19,49 18,5 - -

    4 TDS mg/L 18,5 15,6 40,0 41,4 13 12,6 8,8 8,4 1000 1000

    5 Salinity 0/00 0 0 0 0 0 0 0 0 - -

    6 BOD mg/L 2,0 1,2 1,1 2,9 2,4 1,3 3,4 2,5 2 3

    7 COD NTU 20 24 23 26 23 21 41 33 10 25

    8 TC mg/L 5,4 4,6 5,6 5,0 5,3 5,6 7,8 6,3 - -

    9 IC mg/L 1,6 1,3 1,0 1,4 2,3 1,3 1,2 1,3 - -

    10 TOC mg/L 3,8 3,3 4,2 3,6 3, 4,3 6,6 5,0 - -

    11 Besi (Fe) mg/L 0,10 0,05