kajian lingkungan hidup

18
BAB I PENDAHULUAN Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, dilakukan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Berdasarkan pendahluan diatas, maka dilakukanlah praktikum Kajian Lingkungan Hidup, mengingat bahwa lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan yang sangat penting, yang dimana akan dibahas mengenai komponen-komponen Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 1

Upload: putri-pramita

Post on 11-Aug-2015

318 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Kajian Lingkungan Hidup di Kota Palu Khususnya kelurahan besusu barat

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Lingkungan Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap

warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu,

dilakukan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu adalah

upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi

lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum.

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam

kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu

dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-

sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

Berdasarkan pendahluan diatas, maka dilakukanlah praktikum Kajian

Lingkungan Hidup, mengingat bahwa lingkungan hidup merupakan suatu

kesatuan yang sangat penting, yang dimana akan dibahas mengenai komponen-

komponen lingkungan yang terdiri dari komponen fisik kimia, komponen biologi

(keanekaragaman hayati), komponen sosekbud (sosial budaya dan sosial

ekonomi), serta komponen kesmas (kesehatan masyarakat) dan akan dilakukan

dikelurahan besusu barat.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 1

Page 2: Kajian Lingkungan Hidup

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada Bab ini akan memberikan penjelasan mengenai keadaan, luas,

letak dan beberapa keterangan tambahan yang diperlukan untuk mengenal lebih

jauh daerah, tempat yang menjadi objek penelitian.

Secara administratif, Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 km2

adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah yang dibagi dalam 4 kecamatan dan

43 kelurahan dan berada pada kawasan dataran Lembah Palu dan Teluk Palu

yang secara astronomis terletak antara 0°,35″-0°,56″ Lintang Selatan dan

119°,45″-120°,1″ Bujur Timur, tepat berada dibawah garis khatulistiwa dengan

ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut. Batas administrasi wilayah Kota

Palu berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanantovea, Kabupaten

Donggala.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi-

Moutong dan Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Kecamatan

Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Finembani, Kecamatan

kinovaro, dan kecamatan Marawola Barat Kabupaten Donggala.

Kota Palu terbagi dalam 4 wilayah kecamatan dan berdasarkan

urutannya yaitu Wilayah Kecamatan Palu Timur dengan luas wilayahnya

186,55 km2 atau 47,22 % dari seluruh luas Kota Palu dan merupakan wilayah

terluas dari masing-masing kecamatan yang ada. 

Untuk tingkat kependudukannya, dari 4 Wilayah Kecamatan yang ada

yang paling banyak penduduknya adalah  Wilayah Kecamatan Palu Selatan

jumlah penduduknya sebanyak 110.218 jiwa dengan jumlah kepala keluarga

sebanyak 24.444, sedangkan  wilayah kecamatan palu  timur mempunyai jumlah

penduduk sebanyak 69.651 jiwa serta jumlah kepala keluarga sebanyak

17.042 KK. 

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 2

Page 3: Kajian Lingkungan Hidup

Berdasarkan  pada  lokasi  penelitian  ini  didasarkan  pada  wilayah 

Kecamatan  Palu  Timur  atau  tepatnya  Kelurahan  Besusu Barat  mempunyai 

luas  wilayah  seluas  0,87  km/2  atau  hanya  0,47  %  dari  luas  wilayah 

kecamatan. Adapun jumlah RW di Kelurahan Besusu Barat adalah sebanyak 8

RW Dan jumlah RT sebanayak 23 RT.

Kepadatan penduduk pada wilayah Kecamatan  Palu  Timur  atau 

tepatnya  Kelurahan  Besusu Barat 17.832 dengan jumlah penduduk 15.514 dan

jumlah rumah tangga sebnayak 3.218.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 3

Page 4: Kajian Lingkungan Hidup

BAB III

ANALISIS KUALITATIF LINGKUNGAN

a. Komponen Fisik Kimia

Lingkungan hidup merupakan suatu sistem kompleks dalam sebuah

ruang. Sementara itu, ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen

lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling

mempengaruhi (interaksi), saling berhubungan (interelasi) dan saling

ketergantungan (interdependensi).

Komponen-komponen lingkungan hidup tersebut terdiri dari dua jenis,

yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah

makhluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan dan manusia. Komponen

abiotik adalah benda-benda tak hidup (mati), antara lain air, tanah, batu,

udara, dan cahaya matahari.

Komponen fisik kimia merupakan unsur abiotik dalam suatu

lingkungan yaitu materi tidak hidup yang ada di lingkungan yang

berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Komponen fisik kimia itu sendiri

terdiri dari tanah / lahan, air dan atmosfir.

1. Tanah / lahan

Lahan atau land dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di

permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat

dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah

wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief,

hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan

oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu

berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat

sekarang dan di masa mendatang.

Lahan di Provinsi Palu, khususnya kelurahan Besusu Barat,

pada Tahun 2013 tidak mengalami perubahan bentuk lahan yang amat

parah, karena penduduk dikelurahan besusu barat yang masih peduli

dengan lahan mereka, sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat

merusak lahan mereka, juga tidak adanya pabrik atau perusahaan-

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 4

Page 5: Kajian Lingkungan Hidup

perusahaan yang menghasilkan limbah-limbah organik menyebabkan

rusaknya lahan di kelurahan besusu barat tersebut.

Pada kelurahan besusu barat, terdapat tumbuhan penutup

yang ditanam lebih dari 75%. Tumbuhan penutup tanah ini adalah

tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah

dari ancaman kerusakan oleh  erosi dan atau untuk memperbaiki sifat

kimia dan sifat fisik tanah. Dan tidak terdapat humus.

2. Air sumur / ledeng

Penduduk di kelurahan Besusu Barat sebagian besar

menggunakan sumur bor atau DAP yaitu sebanyak 82 % dari jumlah

penduduknya, dan sisanya menggunakan air sumur suntik. Penduduk

lebih banyak menggunakan sumur bor meskipun warna air sumur /

ledeng itu terang, rasanya asin dan agak berbau jika dicium langsung

sehingga tidak efisien untuk digunakan sebagai air minum, dan

menggunakan air dari sumur suntik sebagai air minum. Pada musim

kemarau, air sumur mengalami perubahan tapi tak sampai kering.

3. Air sungai

Air sungai di kelurahan besusu barat, setelah ditinjau, air

sungainya berwarna agak coklat, rasanya payau, berbau tanpa dicium

langsung, keruh berlumpur disebabkan karena terdapat endapan tanah,

serta air sungainya saat musim kemaru tidak mengalami kering.

4. Atmosfir

Untuk suhu udara dikelurahan besusu barat, menurut perkiraan

suhu udaranya antara 31°- 35°C, pengukuran suhu ini hanya

diperkirakan oleh peneliti, mengingat bahwa tidak tersedianya alat-alat

yang dapat menunjang kegiatan praktikum ini. Untuk pencahayaannya,

cahaya di kelurahan besusu barat yaitu tembus pandang dan jelas, hal

ini mudah diketahui dengan melihat dengan mata telanjang. Dan

penyinaran mataharinya terlihat lebih dari 10 jam sehari, mengingat

bahwa Kota Palu tepat berada dibawah garis khatulistiwa dengan

ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 5

Page 6: Kajian Lingkungan Hidup

b. Komponen Biologi

Komponen biologi pada umumnya adalah komponen lingkungan

yang terdiri atas makhluk hidup, dan digolngkan berdasarkan jenis-jenis

tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan.

Keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam

suatu ekosistem tertentu, bioma, atau seluruh planet. Keanekaragaman

Hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Di kelurahan besusu barat,

terdapat 6-10 jenis keanekaragaman flora, tumbuhan yang paling dominan

ialah tumbuhan bakau dan ketapang. Jenis tumbuhan lain ialah pisang,

jeruk, kelor, sereh, lidah mertua, jarak merah, jarak pagar, dan srikaya. Dan

sebagian tumbuhan ini memilki manfaat sebagai tanaman yang berkhasiat

obat. Terdapat 3-5 jenis keanekaragaman fauna, jenis fauna yaitu ikan,

buaya, udang, anjing, kucing, ayam, kambing, sapi dan kuda.

Selain itu juga terdapat 3-5 jenis flora ekonomis dan terdapat 1-2

jenis fauna ekonomis. Flora dan fauna ekonomis yang dimaksudkan disini

adalah jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk

sebagai mata pencaharian merekacontohnya yaitu srikaya, jeruk, dan

pisang. Tetapi produksi dari tumbuhan-tumbuhan yang bernilai ekonomis ini

tidak dilakukan secara masal sehingga tidak menjadi sumber pendapatan

utama dan hanya sebagai sumber pendapatan tambahan. Untuk faunanya

terdapat 3 - 5 jenis fauna yang bernilai ekonomis yaitu ayam, sapi, kambing,

dan kuda. Fauna ini memilki produktivitas yang tinggi dan diproduksi secara

masal oleh warga setempat. Jumlah ayam, sapi, kambing, dan kuda pada

tahun 2010 ialah 6.428, 14, 38 dan 88. Tetapi sebagian besar warga sekitar

menjadikan ikan, udang, sapi, kambing, dan kuda bukan sebagai sumber

pendapatan utama. Karena mayoritas warga setempat bekerja dibidang

perdagangan dan swasta serta pertambangan.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 6

Page 7: Kajian Lingkungan Hidup

c. Komponen Sosekbud

1. Sosial Budaya

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat

kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan

penduduk Kota Palu Tahun 2011 tercatat 781 jiwa/km², dengan luas

wilayah Kota Palu 395,06 km². Jika dilihat dari wilayah per kecamatan

kepadatan Kota Palu terlihat belum merata.

Kecamatan Palu Timur dengan persentase penduduk terkecil

mempunyai kepadatan rata-rata sebesar 373 jiwa per km2 merupakan

wilayah yang terjarang penduduknya ini dimungkinkan karena

Kecamatan Palu Timur mempunyai luas luas wilayah yang paling besar

dari 4 kecamatan yang ada di Kota Palu serta masih kurangnya

dibangun lokasi pemukiman.Pertambahan penduduk total pertahun

selama 10 tahun terakhir adalah lebih dari 3,50 % dengan angka

kelahiran dan kematian bayi per 1000 orang pertahun berturut – turut

adalah kurang dari 20 orang pertahun dan kurang dari 25 orang

pertahun, sedangkan untuk angka kematian kanak – kanak per 1000

orang adalah kurang dari 5 orang pertahun.Di wilayah Kecamatan Palu

Timur memiliki tenaga kerja dalam masyarakat kurang dari 40 %

penduduk yang berumur di bawah 15 tahun.

Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah

penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu yang disebut

dengan ”sex ratio” adalah merupakan indikator untuk mengetahui

komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Komposisi ini sangat besar

kaitannya dengan masalah fertilitas, dimana semakin besar porsi

perempuan maka potensi fertilitas semakin tinggi. Rasio jenis kelamin di

Kota Palu pada Tahun 2011 adalah sebesar 101,56-102 dari 308.726

jiwa penduduk yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan

terdapat 102 penduduk laki-laki atau jumlah penduduk laki-laki relatif

lebih banyak daripada penduduk perempuan. Sedangkan jika dilihat dari

wilayah per kecamatan, maka Palu Utara mempunyai rasio jenis kelamin

103,08, Palu Barat rasio jenis kelaminnya 102,25, Palu Selatan rasio

jenis kelaminnya 101,78 dan Palu Timur rasio jenis kelaminnya adalah

99,54.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 7

Page 8: Kajian Lingkungan Hidup

Di wilayah Kecamatan Palu Timur terdapat lebih dari 5

kesukuan dalam masyarakat, diantaranya adalah suku bugis, jawa, tator,

kaili gorontalo dan poso. Adapun fasilitas pendidikan di wilayah ini hanya

terdapat SD dan SLTP dengan rata – rata jumlah murid sebanyak 30–35

orang per kelas. Jumlah anak umur 7 -12 tahun yang masih sekolah di

wilayanh ini lebih dari 80 %, tetapi kebayakan anak – anak tersebut

hanya bersekolah sampai SD dan tidak melanjutkannya lagi ke jenjang

yang lebih tinggi. Sedangkan untuk jumlah pemuka agama atau guru

berbagai agama per 1000 orang penduduk adalah sebanyak 5-10 orang

yaitu terdapat 112 – 113 guru.

2. Sosial Ekonomi

Pada masalah sosial ekonomi yang akan dibahas adalah

ekonomi penduduk yang diantaranya adalah kesempatan kerja. Di

wilayah Kecamatan Palu Timur khusunya Kelurahan Besusu Barat

terdapat lebih dari 10 % tenaga kerja yang mencari pekerjaan.

Sedangkan jumlah penduduk wilayah ini yang bekerja adalah kurang

dari 50 % dengan pendapatan rata – rata perorang Rp. 800.000 – Rp.

1.000.000 perbulan.

d. Komponen Kesmas (Kesehatan Masyarakat)

Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk

menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Pengertian sehat

menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut:

Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik

fisik, mental, dan sosial. Rumah atau bangunan yang dijadikan tempat

tinggal baik yang permanen ataupun tidak merupakan faktor yang

mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik itu keadaan atau kondisi rumah.

Di kelurahan besusu barat, bangunan perumahan penduduk pada umumnya

memiliki keadaan yang setengah permanen dan keadaan rumah yang baik.

Maksud dari setengah permanen adalah rumah yang ditinggali penduduk

dikelurahan besusu barat, pada umumnya hanya bersifat sementara.

Dimana ketersediaan perumahan rata-rata jumlah penghuni per rumah yaitu

5-10 orang.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 8

Page 9: Kajian Lingkungan Hidup

Keadaan kesehatan penduduk, yang diamati seminggu sekali sakit

dalam persentase yaitu lebih dari 10% yang sakit dan tepatnya 32 %,

khususnya penyakit DBD. Dimana cara mengatasi sakit, persentase yang

mendapat pertolongan dokter, rumah sakit, puskesmas, menteri kesehatan

adalah diatas 50%. Di kelurahan besusu barat, juga terdapat petugas

kesehatan, yaitu bidan tetapi hanya 1 orang saja.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 9

Page 10: Kajian Lingkungan Hidup

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum Kajian Lingkungan

Hidup yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah, Kecamatan Palu Timur,

Kelurahan Besusu Barat RT 04 dan RW 02, dapat disimpulkan bahwa :

Komponen fisik kimia merupakan unsur abiotik dalam suatu lingkungan

yaitu materi tidak hidup yang ada di lingkungan yang berpengaruh

terhadap lingkungan hidup, berupa tanah/lahan, air sumur/air ledeng, air

sungai, dan atmosfir.

Komponen biologi pada umumnya adalah komponen lingkungan yang

terdiri atas makhluk hidup, dan digolngkan berdasarkan jenis-jenis

tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan.

Komponen sosekbud terdiri dari komponen sosial budaya yaitu

penduduk, angka kelahiran, angka kematian, tenaga kerja, rasio seks,

jumlah suku, pendidikan masyarakat, fasilitas pendidikan, tingkat

pendidikan, jumlah guru dan pelaksanaan adat istiadat di kelurahan

besusu barat, serta komponensosial ekonomi yaitu tenaga kerja,

pendapatan penduduk, serta keadaan harga bahan kebutuhan pokok.

Komponen kesmas, yaitu meliputi ketersediaan atau keadaan bangunan

perumahan, persentase sakit, dan jumlah tenaga kesehatan dikelurahan

besusu barat.

b. Saran

Disarankan untuk praktikum kajian lingkungan hidup yang selanjutnya

untuk dapat memenuhi alat-alat dalam praktek seperti termometer untuk

pengukuran suhu, agar memperoleh hasil yang akurat.

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 10

Page 11: Kajian Lingkungan Hidup

LAMPIRAN

1. Foto Lokasi

Gambar 1 : Rumah RT. 04 / RW. 02

Gambar 2 : Keadaan Sungai

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 11

Page 12: Kajian Lingkungan Hidup

Gambar 3 : Keadaan Jembatan

Gambar 4 : Keadaan drainase warga

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 12

Page 13: Kajian Lingkungan Hidup

Gambar 5 : Tempat Pembuangan Sampah

Laporan Praktikum Kajian Lingkungan Hidup 13