kimia analisa

31
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KEPERAWATAN PERCOBAAN II : ANALISA KUALITATIF NAMA : LAILATUZ ZAKDIYAH NIM : 11 11 011 056 ASISTEN : RUNKY AYU DIAH DOSEN PEMBINA : ROHIMATUSH SHIFIYAH, S, Si.,M. Si PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 1

Upload: destian-dsaga

Post on 31-Oct-2015

1.341 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KIMIA ANALISA

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA KEPERAWATAN

PERCOBAAN II : ANALISA KUALITATIF

NAMA : LAILATUZ ZAKDIYAH

NIM : 11 11 011 056

ASISTEN : RUNKY AYU DIAH

DOSEN PEMBINA : ROHIMATUSH SHIFIYAH, S, Si.,M. Si

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2011

Page 1

Page 2: KIMIA ANALISA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan

atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari :

1. Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu

zat tunggal atau campuran.

2. Analisa Kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam

suatu zat tunggal atau campuran.

Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam

penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya

(Underwood, 1986). Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari

susunanpersenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.

Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion dan kation bertujuan untuk

menganalisa adanya ion dalam sample. Analisa Anion dominan menggunakan cara yang lebih mudah

dibanding analisa terhadap kation dan berlangsungnya juga sangat singkat sehingga kita dapat secara

cepat mendapatkan hasil percobaan.

Analisa anion - kation dapat juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam

pemeriksaan darah, urine, dan sebagainya.

I.2 Perumusan masalah

I.2.1 apa yang dimaksud kimia analisis?

I.2.2 apa ang dimaksud dengan analisa kualitatif

I.2 .3 bagaimana reaksi pengenalan anion?

I.2.4 bagaimana reaksi pengenalan kation?

I.2.5 bagaimana hasil analisa adanya anion dalam sampel dengan langkah-langkah pendahuluan,?

I.2.6 bagaimana kation-kation setelah direaksikan ?

Page 2

Page 3: KIMIA ANALISA

I.3 Tujuan

I.3.1 Mengetahui tentang teori kimia analisis

I.3.2 Mendapatkan pemahaman tentang analisa kualitatif

I.3.3 Mengetahui tentang reaksi pengenalan kation

I.3.4 Mengetahui tentang reaksi pengenalan anion

I.3.5 Mengidentifikasi anion – anion dengan pereaksi spesifik membentuk endapan.

I.3.6memisahkan kation-kation berdasarkan kelarutannya

Page 3

Page 4: KIMIA ANALISA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar teori

 Metode  dalam  melakukan  analisis  kualitatif  ini  dilakukan  secara

konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujiankelarutan

dilakukan  pertama-tama  dengan  mengelompokkan  ion-ion  yangmempunyai  kemiripan

sifat.  Pengelompokan  dilakukan  dalam  bentuk pengendapan di mana penambahan

pereaksi tertentu mampu mengendapkansekelompok  ion-ion. Cara  ini  menghasilkan  6

kelompok  yang  namanyadisesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan

untuk mengendapkankelompok ion tersebut.

Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel.

Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu

sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya

anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara

penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam

kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

II.1.1 Analisis kualitatif berdasarkan sifat fisis bahan

Sebelum kita melakukan penentuan sifat fisis berupa penentuan titik leleh dan bentuk kristal

untuk sampel padat dan penentuan titik didih dan indeks bias untuk sampel cair, lakukanlah terlebih

dahulu analisis pendahuluan. Untuk sampel padat analisis pendahuluan meliputi: warna, bau, bentuk,

kelarutan, pemanasasan dalam tabung uji serta tes nyala. Sedangkan untuk sampel cair analisis

penaduluan meliputi: warna, bau, kelarutan serta keasaman.

II.1.2 Idetifikasi kation berdasarkan H2S

Kation dalam suatu cuplikan dapat diketahui dengan melakukan uji menggunakan pereaksi-

pereaksi yang spesifik, meskipun agak sulit mendapatkan pereaksi yang spesifik untuk setiap kation. Oleh

karena itu umumnya dilakukan terlebih dahulu penggolongan kation. Sebelum dilakukan pengendapan

golongan dan reaksi identifikasi kation dengan cara basah cuplikan padat harus dilarutkan dahulu. Supaya

Page 4

Page 5: KIMIA ANALISA

mendapatkan larutan cuplikan yang baik, zat yang akan dianalisis dihomogenkan dahulu sebelum

dilarutkan. Analisa kualitatif merupakan analisa yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar

variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-

variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisa kualitatif, peneliti tidak menggunakan

angka-angka seperti pada analisa kuantitatif.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna,

kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada

kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion

berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam

dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.

Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang digunakan untuk kation. Namun

skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam

lebih dari satu golongan.

II.2.3 Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.

b. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-.

c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.

d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion berbasa

banyak seperti oksalat

Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari

asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat,

salisilad, benzoad, dan saksinat.

Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan kation-kation logam berat (kation golongan I, II, III, IV dan

Mg2+ pada golongan skema H2S) maka pemeriksaan anion menggunakan larutan ekstrak soda. Larutan

ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium karbonat 10 menit, lalu

disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstrakselama soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan

ES ini tidak dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditabahkan

dulu asam.

Sebagai contoh:

Page 5

Page 6: KIMIA ANALISA

Analisis terhadap ion-ion preduksi

Warna KMnO4 hilang menunjukkan ion pereduksi positif ada

ES + H2SO4 (4N) + KMnO4

Warna KMnO4 tidak hilang menunukkan ion

Pereduksi tidak ada

Analisis terhadap ion-ion pengoksida

ES + H2SO4 (4N) kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam larutan difenil amin dalam H2SO4

pekat. Bila terjadi warna biru tua menunjukkan ion pengoksida ada. Bila bukan biru tua maka

menunjukkan ion pengoksida tidak ada.

Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan untuk mempertinggi

kelarutan anion.. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3 ion-ion logam diendapkan dalam bentuk

oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat basa.

Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO4 2- yang dapat larut makin banyak. Dari hasil

identifikasi sebelumnya dapat ditehui adanya beberapa anion seperti CO32- dan CH3COO-.

Berikut ini akan dibahas beberapa reaksi identifikasi anion yang lain.

SO32- : Dengan larutan KMnO4 yang diasamkan dengan asam sulfat encer akan terjadi

penghilangan warna ungu KMnO4 karena MnO4 tereduksi menjadi ion Mn2+.

S2O32- : Dengan larutan Ion akan terjadi penghilangan warna iod karena terbentuk

larutan tetrationat yang tak berwarna.

SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang tak larut

dalam HCl encer, asam nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat panas.

NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer akan

dibebaskan iodium yang dapat diidentifikasi dari timbulnya warna biru dalam pasta kanji.

CN- : Denga larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah larut dalam

larutan sianida berlebih karena membentuk ion komplkes [Ag(CN)2]–

SCN- : Dengan larutan FeCl3 membentuk warna merah darah.

[Fe(CN)6]4- : Dengan larutan FeCl3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam larutan

netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali membentuk endapan

Fe(OH)3 yang berwarna coklat.

Page 6

Page 7: KIMIA ANALISA

[Fe(CN)6]3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga, Ag3[Fe(CN)

6] yang larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.

Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dalam air

dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer.

Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning AgBr yang sukar larut dalam

amonia encer, larut dalam amonia pekat, KCN dan Na2S2O3 tetapi tidak larut dalam

sama nitrat encer.

I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI2 yang larut dalam air panas

yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan terbentuk keping-

keping kuning keemasan.

NO3 - : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO4 yang segar ke dalam 2

ml larutan NO3-. Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung.

Terbentuknya cicncin coklat menunjukkan adanya NO3

 

BAB III

METODOLOGI

Page 7

Page 8: KIMIA ANALISA

III.1 Peralatan dan Bahan

III.1.1 Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

Rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, kertas saring dan gelas kimia.

III.1.2 Bahan

Larutan sampel : MgSO4, HgCl2, PbCH3COO, CuSO4 (kation)

: Kristal Na2CO3, K2SO4, NaS2O3, MgSO4,KNO3 (anion)

Larutan reagent : NaCl, NaOH, KI, KBr, NH4OH, K2SO4, K2CrO4, K4Fe(CN)6

(kation

: H2SO4 pekat, BaCl2, HCl encer, KIO3, amilum, NaCl, NaI, NaBr,

H2SO4, FeSO4, Ca(OH)2 (anion)

III.2 Prosedur Kerja

III.2.1 Uji Kation

Dalam reaksi berikut ini hendaknya diperhatikan warna dan endapan yang terbentuk.

1. Reaksi pengenalan kation Ag+

Larutan sampel : AgNO3

Larutan reagent : : NaCl, NaOH, KI, KBr

2. Reaksi pengenalan kation Hg+

Larutan sampel : HgCl2

Larutan reagent : NaOH, NH4OH, KI

3. Reaksi pengenalan kation Pb2+

Larutan sampel : Pb asetat (PbCH3COO)

Page 8

Page 9: KIMIA ANALISA

Larutan reagent : NaCl, NaOH, K2SO4, K2CrO4

4. Reaksi pengenalan kation Cu2+

Larutan sampel : CuSO4

Larutan reagent : NaOH, KI, K4Fe(CN)6, NaCl.

III.2.2 Uji Anion

1. Reaksi pengenalan anion CO32-

Larutan sampel : Kristal Na2CO3

Larutan reagent : H2SO4 pekat, alirkan gas yang timbul ke dalam larutan Ca(OH)2

2. Reaksi pengenalan anion SO42-

Larutan sampel : K2SO4

Larutan reagent : BaCl2 dan HCl encer

3. Reaksi pengenalan anion S2O32-

Larutan sampel : Na2S2O3

Larutan reagent : HCl encer, gas yang timbul diperiksa dengan kertas saring yang

telah dibasahi larutan KIO3 dan amilum.

4. Reaksi pengenalan anion Cl-, Br-, I-

Larutan sampel : MgSO4

Larutan reagent :NaCl, NaBr, NaI

5. Reaksi Pengenalan anionNO3-

Larutan sampel : KNO3-

Larutan reagent :H2SO4 dan FeSO4

Page 9

Page 10: KIMIA ANALISA

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

IV.1.1 Uji Kation Pb2+

Larutan sampel Larutan reagent Hasil pengamatan

Page 10

Page 11: KIMIA ANALISA

Ada/tdk ada endapan warna

Pb asetat

(PbCH3COO)

NaOH Tidak ada Putih keruh

NaCl Tidak ada Putih bening

K2SO4 Ada Putih keruh

K2CrO4 ada Kuning keruh

IV.1.2 Uji Anion S2O32-

Larutan sampel Larutan reagent Hasil pengamatan

Ada/tdk ada endapan warna

Na2S2O3 HCl encer

Tidak ada

timbul gas

pengujian dg kertas

saring tidak merubah

warna

Putih keruh

IV.1.3 Uji Kation CuSO4

Larutan sampel Larutan reagent Hasil pengamatan

Ada/tdk ada endapan warna

NaOH ada Biru

Page 11

Page 12: KIMIA ANALISA

CuSO4 KI ada Coklat

K4Fe(CN)6 Ada Merah

NaCl Tidak ada Abu-abu

IV.1.4 Uji AnionCl-, Br-, I-

Larutan sampel Larutan reagent Hasil pengamatan

Ada/tdk ada endapan warna

MgSO4

NaCl Tidak ada Bening

NaI ada bening

IV.2 Pembahasan

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur

kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang

paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam

metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan

dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu

larutan.

Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam

klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-

reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan

dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema

yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.

Page 12

Page 13: KIMIA ANALISA

IV.2.1 Golongan Kation

Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :

1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion

golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.

2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan

dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu,

cd, As, Sb, Sn.

3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan

hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan

dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr,

Co, Mn, Zn.

4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk

endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral

atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.

5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia

golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi :

Mg, K, NH4+.

IV.2.2 Golongan anion

Berikut ini akan dibahas beberapa reaksi identifikasi anion yang lain.

SO32- : Dengan larutan KMnO4 yang diasamkan dengan asam sulfat encer akan terjadi

penghilangan warna ungu KMnO4 karena MnO4 tereduksi menjadi ion Mn2+.

S2O32- : Dengan larutan Ion akan terjadi penghilangan warna iod karena terbentuk

larutan tetrationat yang tak berwarna.

Page 13

Page 14: KIMIA ANALISA

SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang tak larut

dalam HCl encer, asam nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat panas.

NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer akan

dibebaskan iodium yang dapat diidentifikasi dari timbulnya warna biru dalam pasta kanji.

CN- : Denga larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah larut dalam

larutan sianida berlebih karena membentuk ion komplkes [Ag(CN)2]–

SCN- : Dengan larutan FeCl3 membentuk warna merah darah.

[Fe(CN)6]4- : Dengan larutan FeCl3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam larutan

netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali membentuk endapan

Fe(OH)3 yang berwarna coklat.

[Fe(CN)6]3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga, Ag3[Fe(CN)

6] yang larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.

Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dalam air

dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer.

Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning AgBr yang sukar larut dalam

amonia encer, larut dalam amonia pekat, KCN dan Na2S2O3 tetapi tidak larut dalam

sama nitrat encer.

I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI2 yang larut dalam air panas

yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan terbentuk keping-

keping kuning keemasan.

NO3 - : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO4 yang segar ke dalam 2

ml larutan NO3-. Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung.

Terbentuknya cicncin coklat menunjukkan adanya NO3

IV.2.3 Reaksi kation

Golongan I

Ag+

1. Ag+ + HCL → AgCL ↓ putih + H-

Page 14

Page 15: KIMIA ANALISA

2. 2Ag+ + 2 NaOH → 2AgOH + 2Na+ ↓ coklat

3. 2Ag+ + 2NH4 OH → 2 AgOH → NH+

Pb2+

1. Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 Na+

Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4

2. Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 NH4+

3. Pb2+ + 2KI → PbI2

Golongan II

Hg2+

1. Hg2+ + 2KI → HgI2 ↓ merah + 2k+

HgI2 +2 KI → K2 HgI2

2. Hg2+ + 2 NaOH → Hg(OH)2 ↓ kuning +2 Na+

3. Hg2+ +2 NH4OH →Hg(OH)2 ↓ putih + 2NH4+

4. Hg2+ + 2CUSO4 → Hg(SO4 )2 + 2 CU2+

CU2+

1. CU2+ + 2KI → CUI2 + 2K+

2. CU2+ + 2 NaOH → CU(OH)2 ↓ biru + 2nA+

3. CU2+ + 2NH4 OH → CU (OH)2 ↓biru + 2NH

Page 15

Page 16: KIMIA ANALISA

Cd2+

1. Cd2+ + KI →

2. Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 + 2 Na+

Cd(OH)2 + NaOH → Cd(OH04 ↓ putih

3. Cd2+ + 2 NH4OH → Cd(OH)2 + 2 NH+

Golongan III A

Fe2+

1. Fe2+ + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2Na+

2. Fe2+ + 2NH4OH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2NH4+

3. Fe2+ + 2K4Fe(CN)6 → K4 {Fe(CN)6} ↓ biru + 4k+

4. Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+

Fe3+

1. Fe3+ + 3 NaOH → Fe(OH)3 ↓ kuning + 3Na+

2. Fe3+ + 3 NH4 OH → Fe(OH)3 ↓ Kuning + 3NH4+

3. Fe3+ + 3K4Fe(CN)6}2 → K4{Fe(CN)6}2 ↓ biru +3k+

4. Fe3+ + 3KCNS → Fe(SCN)3 + 3K+

Al3+

1. Al3+ + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ putih + 3Na+

2. Al3+ + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ putih + 3NH4+

Page 16

Page 17: KIMIA ANALISA

3. Al3+ + KSCN →

Golongan III B

Zn2-

1. Zn2- + NaOH → Zn(OH)2 ↓ putih + 2Na+

2. Zn2- + Na2CO3 → ZN(CO3)2 ↓ putih + 2Na+

3. Zn2- + K4Fe(CN )6 → Zn4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+

Ni2+

1. Ni2+ + 2NaOH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2Na+

2. Ni2+ + NH4OH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2NH4+

3. Ni2+ + 2Na2CO3 → Ni(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na

4. Ni2+ + K4Fe(CN)6 → Ni4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+

CO2-

1. CO2- + NH4OH → CO(OH)2 ↓ hijau + 2NH4

2. CO2- + 2NaOH → CO9OH)2 ↓ biru + 2Na+

3. CO2- + K4Fe(CN)6 → CO4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+

4. CO2- + 2Na2CO3 → CO(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na

Golongan IV

Ba2-

1. Ba2- + k2 CrO4 → BaCrO4 ↓ kuning

Page 17

Page 18: KIMIA ANALISA

2. Ba2- + Na2CO3 → BaCO3 ↓ putih

Sr2+

1. Sr2+ + K2CrO4 → SrCrO4 Lart. Kuning + 2K

2. Sr2+ + Na2CO3 → SrCO3 + 2Na+

Untuk uji nyala

Sr → merah karmin

Golongan V

Mg2+

1. Mg2+ + 2 NaOH → Mg(OH)2 putih + 2Na+

2. Mg2+ + 2 NH4OH → Mg(OH)2 tetap + 2NH4+

3. Mg2+ + Na3CO(NO2)6 → Mg3{CO(NO2)6} Lart. Merah darah + 3Na

IV.2.4 Reaksi Anion

Anion golongan A

1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-

AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-

Page 18

Page 19: KIMIA ANALISA

2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 putih + 2 CH3COO-

3. Cl- + CuSO4 →

I-

1. I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-

2. I- + Ba(NO3)2 →

3. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 + 2 CH3COO-

SCN-

1. SCN- + AgNO3 → AgSCN putih + NO3

2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-

3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-

Golongan B

S2-

1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2NO3

Ag2S + HNO3

2. S2- + FeCl3 → FeS hitam + HNO3

3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 hitam + 2CH3COO-

Golongan C

CH3 COO-

1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO4

Page 19

Page 20: KIMIA ANALISA

2. CH3COO- + Ba(NO3)2

3. CH3COO- + 3FeCl3 + 2H2O→ (CH3COO)6 + 2HCL + 4H2O

→ 3Fe(OH)2

CH3COO- merah + 3CH3COOH +HCL

Golongan D

SO32-

1. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 putih + 2 NO3

Ag2SO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2SO4

2. SO32- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 putih + 2NO3

BaSO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3

3. SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 putih + 2CH3 COO-

PbSO3 + 2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3

CO32-

1. CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2NO3

-

Ag2CO3 + 2NO3- → 2AgNO3 + H2CO3

2. CO32- + Mg(SO4)2 → MgCO3 putih + 2SO4

2-

Golongan E

S2O3

1. S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-

Page 20

Page 21: KIMIA ANALISA

2. Pb(CH3COO)2 → PbS2O3 putih + 2CH3COO-

Golongan F

PO43-

1. PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 putih + 2NO3

-

2. PO43- + FeCl3 → FePO4 putih kuning + 3 Cl-

Golongan G

1. Anion NO32- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P.

2. NO32- + 4H2SO4 + 6FeSO4 → 6Fe + 2NO + 4SO4 + 4H2O

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Pada pelaksanaan praktikum Analisa Kualitatif dapat diambil beberapa kesimpulan:

V.1.1 Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang

terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.

Page 21

Page 22: KIMIA ANALISA

V.1.2. Analisa Kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion

yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.

V.1.3 Ada/tidak adanya endapan dan perubahan warna pada reaksi di larutan kation dan

anion tergantung pada jenis dan perbandingan massa larutan reagent

V.2. Saran

Setelah dilaksanakannya praktikum Analisa kualitatif, terdapat beberapa saran, yaitu:

V.2.1 Diharapkan kepada praktikan agar benar-benar memperhatikan apakah sudah

terbentuk endapan dengan warna yang sesuai dengan prosedur.

V.2.2 Pada saat pengunaan NH4OH hendaklah tidak mencium baunya, dan agar cepat

menutup botol nya agar tidak menyebar dalam ruangan

V.2.3 Diharapkan kepada praktikan agar mencuci setiap peralatan yang akan digunakan seperti

pipet tetes, agar tidak terkontaminasi dengan zat-zat atau larutan yang telah digunakan

sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Mata Kuliah Kimia Keperawatan.2010.PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA

KEPERAWATAN.Universitas Muhammdiyah Jember

Anonim. 2009h. Laporan praktikum http//-sulae.blogspot.com

14 September 2009

Page 22

Page 23: KIMIA ANALISA

Anonim, Ion, http://id.wikipedia.org

Harjadi, W. 1993. Ilmu kimia analitik Dasar. Erlangga. Jakarta.

Jimmo, Analisis Kation, http://blogkita.info

Pasirhanja, Identifikasi Kation, http://pasirhanja.blogspot.com

Sumadji, Analisis Kualitatif, http://wiropharmachy.blogspot.com

Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.

SKEMA KERJA

A. UJI KATION

Reaksi Pengenalan Pb+

Page 23

Larutan Pb asetat

(PbCH3COO)

Page 24: KIMIA ANALISA

Dituang kedalam tabung reaksi(2ml)

Ditetesi (5 tetes)

Diaduk

Reaksi Pengenalan Cu2+

Dituang kedalam tabung reaksi(2ml)

Ditetesi (5 tetes)

Diaduk

B. UJI ANION

Reaksi Pengenalan Anion Na2S2O3 Reaksi Pengenalan Anion MgSO4

Dituang kedalam tebung reaksi

Ditetesi (5 tetes)

Page 24

NaCl NaOH KI KBr

-Tdk ada endapan-warna putih keruh

-Tdk ada endapan-warna putih bening

- ada endapan-warna kuning keruh

- ada endapan-warna putih keruh

NaOH KI K4Fe(CN)6 KBr

-ada endapan-warna biru

- ada endapan-warna coklat

- tidak ada endapan-warna abu-abu

- ada endapan-warna merah

Larutan CuSO4

Larutan Na2S2O3

HCl encer

Larutan MgSO4

NaCl NaI

Page 25: KIMIA ANALISA

Di aduk

Page 25

-tidak ada endapan-warna putih keruh

-tidak ada endapan-warna bening

- ada endapan-warna bening