ANALISA KIMIA

BERDASARKAN SIFAT- SIFAT ZAT ATAU

KOMPONEN YANG DISELEDIKI, ANALISA KIMIA

DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI DUA

GOLONGAN.

1. ANALISA KIMIA METODE KLASIK

ADALAH ANALISA KIMIA YANG DILAKUKAN

BERDASARKAN PERBEDAAN SIFAT- SIFAT

KIMIA DARI KOMPONEN ZAT YANG

DISELIDIKI.

CONTOH :

a. ANALISA KIMIA GRAVIMETRI b. ANALISA KIMIA VOLUMETRI

c. ANALISA KIMIA GASOMETRI

2. ANALISA KIMIA METODE PHISIKO KIMIA

ADALAH ANALISA KIMIA YANG DILAKUKAN BERBEDAAN

SIFAT- SIFAT FISIKA, DARI KOMPONEN

ZAT YANG DISELIDIKI.

CONTOH : a. ANALISA METODE REFRAKTOMETRI

b. ANALISA METODE KOLORIMETRI

c. ANALISA METODE

SPEKTROFOTOMETRI

d. ANALISA KIMIA KHROMATOGRAFI

-------------------------------------------------------------------------------------------fo

Metode Perkembangan dalam persen

Analisa kimia 1920-30 1950-55 > 1955

-------------------------------------------------------------------------------------------

Gravimetri 18,7 7,3 6,5

Volumetri 30,8 27,0 22,0

Spektrofotometri 11,1 24,4 37,7

Instrument lain 39,4 41,3 33,7

-------------------------------------------------------------------------------------------

B. BERDASARKAN BESARNYA KOMPONEN YANG

DISELIDIKI, MAKA ANALISA KIMIA DAPAT

DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT:

1. Analisa Makro : Apabila zat yang diselidiki besarnya >

100 mg.

2. Analisa Semimakro : > 10 mg sampai < 100 mg

3. Analisa mikro : apabila > 1 mg sampai < 10 mg

4. Analisa ultramikro : ± 0,001 mg atau 1 mikro (µ) g

5. Analisa submikro : sekitar 0,1 mikrogram

Berdasarkan persentase berat, dari komponen

yang diselidiki, maka analisa kimia kuantitatif

dapat digolongkan menjadi tiga golongan

1. Analisa mayor , adalah analisa dengan besarnya

komponen yang diselediki > 1 %

2. Analisa Makro : Besarnya komponen yang diselediki >

0,1 sampai 1 %.

3. Analisa Mikro : besarnya komponen yang diselidiki <

0,01 %.

ANALISA VOLUMETRI

ANALISA VOLUMETRI ADALAH ADALAH BAGIAN DARI ANALISA

KIMIA KUANTITATIF, BERDASARKAN REAKSI KIMIA DENGAN

MENGGUNAKAN LARUTAN STANDAR DENGAN CARA TITRASI.

PENGGOLONGAN ANALISA VOLUMETRI:

1. NETRALISASI : a. ASIDIMETRI

b. ALKALIMETRI

2. OKSIDIMETRI : a. PERMANGANOMETRI

b. KROMATOMETRI

c. IODOMETRI

3. PENGENDAPAN : ARGENTOMETRI

LARUTAN STANDAR

LARUTAN STANDAR, ADALAH LARUTAN YANG TELAH DIKETAHUI KONSENTRASINYA DENGAN TEPAT. DALAM ANALISA VOLUMETRI LARUTAN STANDAR SANGAT PENTING UNTUK MENETAPKAN LARUTAN YANG TIDAK DIKETAHUI KONSENRASINYA, DENGAN JALAN TITRASI.

PENGGOLONGAN LARUTAN STANDAR

BERDASARKAN TINGKAT KETELITIAN, STABILITASNYA, LARUTAN STANDAR DIGOLONGKAN MENJADI DUA GOLONGAN :

1. LARUTAN STANDAR PRIMER ADALAH LARUTAN STANDAR YANG MEMPUNYAI

TINGKAT KETELITIAN DAN STABILITAS TINGGI,

YANG DIBUAT DARI BAHAN KIMIA YANG

MEMPUNYAI KEMURNIAN TINGGI, STABIL, SERTA

MEMPUNYAI RUMUS MOLEKUL YANG JELAS.

LARUTAN STANDAR YANG DIBUAT DARI BAHAN

KIMIA SEPERTI INI, TIDAK PERLU DISTANDARISASI

LAGI.

CONTOH : BEBERAPA BAHAN KIMIA STANDAR

PRIMER : Borak, asam oksalat, NaCl, Na2CO3

DENGAN GRADE ATAU KUALITAS PROANALISA (

pa), atau standar grade.

SYARAT-SYARAT BAHAN KIMIA SEBAGAI

BAHAN STANDAR PRIMER

1. HARUS MEMPUNYAI TINGKAT KEMURNIAN TINGGI,

ANTARA 99,9 – 100 PERSEN.

2. BIASANYA MEMPUNYAI STNDAR ATAU KUALITAS

pa ( PRO ANALISA ATAU STANDAR GRADE ).

3. MEMPUNYAI RUMUS MOLEKUL YANG PASTI ATAU

JELAS.

4. BERSIFAT STABIL ( TIDAK MUDAH RUSAK)/

BEREAKSI DENGAN BAHAN DISEKITARNYA.

5. MEMPUNYAI HARGA GRAM EKIVALEN ATAU BERAT

EKIVALEN YANG TINGGI.

2. LARUTAN STANDAR SEKUNDER

ADALAH LARUTAN STANDAR YANG DIBUAT DARI

BAHAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI

BAHAN LARUTAN STANDAR PRIMER, ANTARA LAIN

KEMURNIANNYA RENDAH, DAN TIDAK STABIL.

OLEH KARENA ITU, LARUTAN STANDAR SEKUNDER

SEBELUM DIPAKAI, HARUS DISANDARISASI

TERLEBIH DAHULU DENGAN LARUAN STANDAR

PRIMER. Contoh : HCl, H2SO4, KOH, NaOH, AgNO3

I.1. ANALISA VOLUMETRI ASIDIMETRI

ADALAH BAGIAN DARI ANALISA VOLUMETRI

DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN STANDAR

ASAM ( H2SO4, ATAU HCl).

LANGKAH- LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM

ANALISA ASIDIMETRI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

1. MEMBUAT LARUTAN STANDAR SEKUNDER ASAM

( HCl / H2SO4) DENGAN KONSENTRASI 0,10 N

DALAM 500 ml LARUTAN.

APABILA DIKETAHUI bj, DAN KONSENTRASI

LARUTAN HCl DAN H2SO4 SEBAGAI BERIKUT :

HCl BJ = 1,19 KONSENTRASI 37 %

H2SO4 BJ = 1,90 KONSENTRASI 98%

a. MENETAPKAN NORMALITAS / MOLARITAS LARUTAN

STOCK.

MENGGUNAKAN RUMUS SBB:

10 X BJ X K 10 X BJ X K

1. N = M =

BE BM

b. MENETAPKAN BANYAKNYA ml LARUTAN STOCK YANG

DIBUTUHKAN , DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :

N1 V1 = N2 V2

c. MELARUTKAN ml VOLUME LARUTAN STOCK (HCL/ H2SO4)

DALAM LABU UKUR 500 ml DENGAN AKUADES.

KARENA LARUTAN 0,10 N HCl DAN H2SO4 BUKAN MERUPAKAN LARUTAN STANDAR PRIMER, OKI SEBELUM DIPAKAI DALAM ANALISA HARUS DISTANDARISASI TERLEBIH DAHULU 7.10 LARUTAN STANDAR PRIMER ( Na2B4O7. 10 H2O ATAU PAKAI Na2CO3).

2. MEMBUAT LARUTAN STANDAR PRIMER

a. 0,10 N Na2B4O7. 10 H2O DALAM 500 ml

LARUTAN.

b. 0,10 N Na2CO3 DALAM 500 ml LARUTAN

CARANYA :

a. HITUNG BM DAN BE NYA

b. HITUNG BANYAKNYA mg ATAU g BAHAN LARUTAN

STANDAR PRIMER YANG DIBUTUHKAN, DENGAN

MENGGUNAKAN RUMUS :

mg g

------ = N x V ( ml) atau ----- = N x V ( liter)

BE BE

c. MENIMBANG DAN MELARUTKAN

3. STANDARISASI HCl DAN H2SO4 0,10 N

DENGAN LARUTAN STANDAR PRIMER.

LARUTAN H2SO4 ATAU HCl HASIL STANDARISASI BISA

DIPAKAI UNTUK ANALISA MENETAPKAN KANDUNGAN

Na2CO3, NH3 ( PROTEIN ) DAN SEBAGAINNYA.

ALKALIMETRI

ADALAH BAGIAN DARI ANALISA KIMIA VOLUMETRI

DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN STANDAR

ALKALI ( NaOH ATAU KOH).

ADAPUN URUT- URUTAN LANGKAH YANG

DILAKUKAN ADALAH :

1. MEMBUAT LARUTAN STANDAR SEKUNDER

ALKALI ( NaOH ATAU KOH).

SEBAGAI CONTOH MISALNYA MEMBUAT

LARUTAN 0,10 N LARUTAN NaOH ATAU KOH

SEBANYAK 500 ml .

CARANYA

a. TENTUKAN HARGA BM DAN BE NYA

b. TENTUKAN BANYAKNYA mg ATAU g NaOH ATAU

KOH, DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :T

mg g

---- = N X V ( ml) ATAU ------ = N x V ( liter)

BE BE

2. MEMBUAT LARUTAN STANDAR PRIMER ASAM

OKSALAT ( H2C2O4. 2H2O) 0,10 N DALAM 500 ml.

CARANYA

a. TENTUKAN BM ATAU BE ASAM OKSALAT

b’ TENTUKAN BANYAKNNYA mg ATAU g YANG DIBUTUHKAN :

APABILA DIKETAHUI BENTUK PERSAMAAN REAKSINYA SBB:

H2C2O4 2H+ + C2O4 ISASI

3. STANDARISASI LARUTAN ALKALI ( NaOH/ KOH ) DENGAN LARUTAN STANDAR PRIMER).

LARUTAN STANDAR ANALKALI YANG TELAH DISTANDARISASI DAPAT DIPAKAI UNTUK ANALISA KANDUNGAN ASAM ( ASAM ASETAT DSB).

OKSIDIMETRI

ADALAH BAGIAN DARI ANALISA VOLUMETRI

BERDASARKAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI. YANG

TERMASUK DALAM ANALISA OKSIDIMETRI ANTARA

LAIN ADALAH :

1. PERMANGANOMETRI

2. KHROMATOMETRI

3. IODOMETRI

II.1 PERMANGANOMETRI

ADALAH BAGIAN DARI ANALISA VOLUMETRI

DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN STANDAR

SEKUNDER KALIUM PERMANGANAT :

REAKSI : MnO4 + 8H+ + 5 e Mn2+ + 4 H2O

ADAPUN URUT- URUTAN LANGKAH

SELENGKAPNYA ADALAH SBB:

1. MEMBUAT LARUTAN STANDTAR SEKUNDER

KMnO4 0,10 N DALAM 500 ml LARUTAN.

a. HITUNG BM DAN BE NYA

b. BANYAKNYA mg ATAU g YANG DIBUTUHKAN

DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :

mg

----- = N x V ( ml)

BE

c. MENIMBANG DAN MELARUTKAN

2. MEMBUAT LARUTAN STANDAR PRIMER (0,10 N )

ASAM OKSALAT ATAU NATRIUM OKSALAT

APABILA DIKETAHUI REAKSINYA SBB:

C2O4 2CO2 + 2 e

SELANJUTNYA :

a. TENTUKAN HARGA BM/ BE NYA

b. TENTUKAN BANYAKNYA mg ATAU g YANG

DIBUTUHKAN DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :

mg g

------ = N x V ( ml) ATAU ----- = N X V (L)

BE BE

c. MENIMBANG DAN MELARUTKAN

3. STANDARISASI LARUTAN KMnO4 DENGAN

OKSALAT.

LARUTAN KMnO4 YANG TELAH DISTADARISASI BISA

DIPAKAI UNTUK ANALISA KANDUNGAN Fe dan Ca DSB.

ARGENTOMETRI

ADALAH BAGIAN DARI ANALISA VOLUMETRI DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN STANDAR SEKUNDER AgNO3.

DENGAN BENTUK REAKSINYA SEBAGAI BERIKUT:

Ag+ + X- AgX

DIMANA X- BISA BERUPA Cl- , Br- , I- dan CNS –

ADA DUA METODE ANALISA ARGENTOMETRI:

A. METODE MOHR ( AgNO3 + NaCl)

B. METODE VOLHARD ( AgNO3 + NH4CNS)

AD. A. ARGENTOMETRI METODE MOHR

1. MEMBUAT LARUTAN STANDAR SEKUNDER AgNO3 SEBANYAK 500 ml.

a. HITUNG HARGA BM DAN BE NYA

b. HITUNG BANYAKNYA mg ATAU g AgNO3 YANG

DIBUTUHKAN

c. TIMBANG DAN LARUTKAN

2. MEMBUAT LARUTAN STANDAR PRIMER NaCl 0,10

N SEBANYAK 500 ml.

a. HITUNG BM DAN BE NYA

b. HITUNG BANYAKNYA mg ATAU g NaCl YANG

DIBUTUHKAN.

c. MENIMBANG DAN MELARUTKAN

3. STANDARISASI LARUTAN AgNO3 0,10 N DENGAN

LARUTAN STANDAR PRIMER NaCl 0,10 N,

DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR K2CrO4 5%,

SEBANYAK 0,5 ml SAMPAI 1 ml, SAMPAI TIMBUL

WARNA KUNING KECOKLATAN.

4. LARUTAN AgNO3 YANG TELAH DISTANDARISASI

BISA DIPAKAI UNTUK ANALISA KANDUNGAN

GARAM.

Ad. B. ANALISA ARGENTOMETRI METODE

VOLHARD

METODE VOLHARD DIDASARKAN PADA REAKSI :

AgNO3 + NH4CNS AgCNS + NH4NO3

Indikator yang dipakai untuk menditeksi kelebihan NH4CNS adalah larutan NH4Fe(SO4)2.12H2O. Dan ditambahkan HNO3 pekat ( suasana asam).

CARA KERJA :

1. Membuat larutan AgNO3 0,10 N sebanyak 500 ml

a. Tentukan BM dan BE nya

b. Tentukan banyaknya mg atau g AgNO3 yang

dibutuhkan.

c. Menimbang dan melarutkan menjadi 500 ml.