laporan praktikum kimia analisa kation golongan pertama.docx

30
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA MATERI : Pengenalan Kation Golongan Pertama HARI/TANGGAL PERCOBAAN :Kamis, 28 Maret 2013 KELOMPOK : IV NAMA/NIM :- ANGGOTA : 1. Fitriyatun Nur Jannah (5213412006) 2. Ami Ridowati (5213412034) 3. Mahfud Fauzi (5213412029)

Upload: fitriyatun-nur-jannah

Post on 29-Nov-2015

5.522 views

Category:

Documents


81 download

DESCRIPTION

TUJUAN dari praktikum ini adalah :  Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan I zat organik. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap identifikasi kation golongan I. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang terjadi.

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA

MATERI : Pengenalan Kation Golongan PertamaHARI/TANGGAL PERCOBAAN :Kamis, 28 Maret 2013KELOMPOK : IVNAMA/NIM :-ANGGOTA :

1. Fitriyatun Nur Jannah (5213412006)2. Ami Ridowati (5213412034)3. Mahfud Fauzi (5213412029)

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR TABEL....................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii

I. TUJUAN......................................................................................................1

II. DASAR TEORI...........................................................................................1

III. PROSEDUR KERJA ..................................................................................3

1) Alat...................................................................................................3

2) Bahan................................................................................................3

3) Rangkaian alat..................................................................................4

4) Skema kerja......................................................................................5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................8

a. Hasil Percobaan................................................................................8

b. Pembahasan ...................................................................................11

V. SIMPULAN dan SARAN.........................................................................15

VI. DAFTAR PUSTAKA................................................................................16

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Cara Kerja Kation Golongan Pertama......................................................7

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Rak tabung reaksi..................................................................................4

Gambar I.2 Becker glasS..........................................................................................4

Gambar I.3 Corong...................................................................................................4

Gambar I.4 Kaca Arloji............................................................................................4

Gambar I.5 Pipet Tetes.............................................................................................4

Gambar I.6 Tabung Reaksi......................................................................................4

Gambar I.7 Spatula...................................................................................................4

Gambar I.8 Penangas Spiritus..................................................................................4

Gambar I.9 Botol Aquades.......................................................................................4

Gambar I.10 Botol reagen........................................................................................4

Gambar I.11 Kertas Saring.......................................................................................5

Gambar I.12 Skema Kerja Argentum(Ag+)..............................................................5

Gambar I.13 Skema Kerja Merkuro (Hg2+).............................................................6

Gambar I.14 Skema Kerja Timbel (Pb2+).................................................................7

BAB I

PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN I

I. TUJUAN

Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation

golongan I zat organik.

Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam setiap identifikasi kation golongan I.

Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang

terjadi.

II. DASAR TEORI

Analisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk

mendeteksi keberadaan kandungan suatu unsur kimia pada suatu zat

yang tidak diketahui komposisinya (Harvey, 2000). Analisis kualititatif

merupakan metode efektif yang dapat digunakan untuk mempelajari

kandungan suatu larutan. Metode analisis kualitatif menggunakan

pereaksi golongan/selektif dan pereaksi spesifik.Penggunaan pereaksi

ini bertujuan untuk mengetahui kation dan anion yang terdapat dalam

suatu larutan (Patnaik, 2004).

Reaksi spesifik adalah reaksi khas yang merupakan reaksi antara

bahan tertentu dengan pereaksi spesifik untuk bahan tersebut. Contoh

reaksi ini adalah reaksi pada metode spot test. Reaksi sensitif adalah

reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan yang hanya

berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas.

Pereaksi selektif adalah pereaksi khas (karakteristik) bereaksi dengan

beberapa jenis zat. Misalnya, suatu sampel mengandung beberapa

kation Hg2+, Hg+, Ba2+, Pb2+, Ag+, dan Zn2+ditambahkan larutan NaCl,

terbentuk endapan berwarna putih dari Hg2Cl2, PbCl2 dan AgCl.

Kation-kation lainnya Hg+, Ba2+, dan Zn2+ dengan NaCl tidak

mengendap, dalam hal ini larutan NaCl adalah pereaksi selektif untuk

Ag+, Pb2+ dan Hg+. Dalam metode analisis kualitatif, uji-uji identifikasi

dapat digolongkan menjadi pereaksi spesifik, pereaksi sensitif, dan

pereaksi selektif karena pereaksi tersebut digunakan untuk dapat

membedakan endapan yang terjadi antara golongan I dengan golongan

lainnya. Contoh dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji golongan

klorida dimana reaksi selektif yang terjadi dapat memisahkan ion

golongan klorida dengan ion lainnya (Harjadi 1989).

Golongan Kation

Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum

adalah:

1. HCl

2. H2S

3. (NH4)2S

4. (NH4)2CO3

Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan

reagen-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.

Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan

kelarutan dari klorida, sulfat dan karbonat dari kation tersebut. Ciri-ciri

khas golongan I adalah sebagai berikut:

Kation golongan I : Timbel (II), Merekurium (I), dan Perak (I)

Pereaksi golongan : Asam klorida encer (2M)

Reaksi golongan   : endapan putih timbale klorida (PbCl2),

Merkurium(I)   klorida (Hg2Cl2), dan perak klorida (AgCl)

Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang tak larut.

Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbal tak

pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida

encer kepada suatu cuplikan; Ion timbal yang tersisa itu, diendapkan

secara kuantitatif dengan H2S(Hidrogen Sulfida) dalam suasana asam

bersama-sama kation golongan dua.

Nitrat dari kation-kation golongan pertama sangat mudah larut

diantara sulfat -sulfat, timbal praktis tidak larut, sedang perak sulfat

jauh lebih banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara

kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak larut. Sedangkan

pengendapan timbel halida tidak sempurna dan endapan itu mudah

sekali larut dalam air panas. Sulfida tidak larut. Asetat-asetat lebih

mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang

agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan

reagensia yang jumlahnya ekuivalen, tetapi pada reagensia berlebihan,

ia dapat bergerak dengan bermacam-macam cara. Dimana ada

perbedaan dalam sifat-sifat zat ini terhadap ammonia. (Vogel.1990).

III. PROSEDUR KERJA

1) Alat

Tabung reaksi

Rak tabung reaksi

Pipet tetes

Beker glass

Corong

Spatula

Kertas saring

Kaca arloji

Botol reagen

Penangas spiritus

2) Bahan

AgNO3

HCl

NH3

KI

KCN

CH3COOH

K2CrO4

K2CrO7

Hg2(NO3)2

H2SO4

Aquades

3) Rangkaian Alat

Gambar I.1 Rak tabung reaksi Gambar I.2 Becker glass

Gambar I.3 Corong Gambar I.4 Kaca Arloji

Gambar I.5 Pipet Tetes Gambar I.6 Tabung Reaksi

Gambar I.7 Spatula Gambar I.8 Penangas Spiritus

Lar.AgNO3 + lar.HCl

AgCl + sinar matahari AgCl + air panas AgCl + NH4OH

Lar. AgNO3+lar.KI

AgI + air panas AgI + lar. KI

Lar. AgNO3 + lar.NaOH

Ag2O + lar.NaOH berlebihan

Lar.AgNO3 + K2CrO4

Ag2CrO4 +lar. CH3COOH Ag2CrO4 +lar. HNO3 Ag2CrO4 +lar.amonia

Endapan yang terbentuk dibagi tiga

Endapan yang terbentuk dibagi dua

Endapan dibagi menjadi tiga

Endapan ditambahkan

Gambar I.9 Botol Aquades Gambar I.10 Botol reagen

Gambar I.11 Kertas Saring

4) Skema Kerja

1) Argentum (Ag+)

a)

b)

c)

d)

Gambar I.12 Skema Kerja Argentum(Ag+)

Lar. Hg2(NO3)2 + lar. HCl

Hg2Cl2+ air panas Hg2Cl2 + lar. NH3

Lar. Hg2(NO3)2

Lar. Hg2(NO3)2 + lar. KI

Hg2I2 + air panas Hg2I2 + lar. KI berlebihan

Lar. Hg2(NO3)2 + lar.NaOH

Lar. Hg2(NO3)2

Endapan yg terbentuk dibagi dua

Endapan yg terbentuk dibagi dua

Lar.K2CrO4lar.K2CrO4

Lar. NH3

NaOH Berlebihan

2) Merkuro (Hg2+)

a)

ditambahkan

b)

c)

d)

ditambah

e)

ditambahkan

Gambar I.13 Skema Kerja Merkuro (Hg2+)

3) Timbel (Pb2+)

Lar.PbNO3 + lar. HCl

PbCl2 + air panas PbCl2 + lar. CH3COONH4PbCl2 + HCl pekat

Lar. (CH3COO)2Pb + lar. KI

PbI2 + air panas lalu didinginkan PbI2 +lar. KI berlebihan

Lar. (CH3COO)2Pb + lar.NaOH

NaOH berlebihan

Lar. (CH3COO)2Pb

Lar. (CH3COO)2Pb

Endapan yg terbentuk dibagi dua

Endapan yg terbentuk dibagi tiga

Lar. K2Cr2O7

H2SO4 encer

a)

b)

c)

ditambah

d) ditambahkan

e) ditambahkan

Gambar I.14 Skema Kerja Timbel (Pb2+)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Percobaan

Tabel I.1 Cara Kerja Kation Golongan Pertama

Cara kerja Reaksi Ion Pengamatan Kation golongan IAgentum (Ag+)

1. Lar.AgNO3 + lar.HClEndapan yang terbentuk dibagi tiga:

a. Endapan dikenakan sinar matahari

b. Endapan + air panas

c. Endapan + NH4OH

Hasilnya + HNO3

encer2. Lar.AgNO3 + lar.KI

Endapan yang terbentuk dibagi dua:

a. Endapan + air panas

b. Endapan + lar. KI berlebihan

3. Lar.AgNO3 + lar. NaOHEndapan setelah dipisahkan dari filtratnya lalu ditambahkan lar. NaOH berlebihan

4. Lar. AgNO3 + K2CrO4

endapan yang terbentuk dibagi tiga:

a. Endapan + lar. CH3COOH

b. Endapan + lar. HNO3

c. Endapan + lar. Amonia

Ag++Cl- → AgCl↓

uv

2AgCl↓→ 2Ag↓ + Cl2↓

AgCl ↓ + H2O

Ag++OH- →Ag2O↓+ H2O

Ag++I- →AgI↓

AgI↓+ H2O →

AgI+ KI→

Ag++2OH-→Ag2O↓

2Ag++2OH- lebih→ Ag2O↓

2Ag++CrO42-→Ag2CrO4↓

Ag2CrO4 ↓+2H+ →4Ag+

+Cr2O72-+H2O

Ag2CrO4 ↓+2H+ →4Ag+

+Cr2O72-+H2O

Ag2CrO4 ↓+4NH3

→2[Ag(NH3)2]++CrO42-

Larutan keruh endapan putih

Endapan ungu

Endapan putih menggumpal

Tidak ada perubahanTidak ada perubahanKuning keputih-putihan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahanEndapan coklat

Endapan hitam

Endapan merah bata

Larut

Tidak ada perubahanTidak ada perubahan

Merkuro (Hg2+)1. Lar.Hg2(NO3)2 + HCl

Endapan yang terbentuk dibagi dua:

a) Endapan + air panas

b) Endapan + lar.NH3

2. Lar. Hg2(NO3)2 + lar. K2CrO4

3. Lar.Hg2(NO3)2 + lar.KIEndapan yang terbentuk dibagi dua:

a) Endapan + air panas

b) Endapan + lar. KI berlebihan

4. Lar.Hg2(NO3)2 + Lar. NaOH

Lalu ditambahkan NaOH berlebihan

5. Lar.Hg2(NO3)2 + lar. NH3

Hg22++2Cl-→Hg2Cl2↓

Hg2Cl2↓ + H2O

Hg2++CrO42- → Hg2CrO4

2-↓

Hg22++2I- →Hg2I2↓

Hg2I2↓ →HgI2↓+ Hg↓

Hg2I2↓+2I- →[HgI4]2-+Hg↓

Hg22++2OH- →Hg2O↓

Hg22++2OH- →Hg2O↓

Larutan keruh terjadi endapan putih turun kebawah tetapi lama-kelamaan endapan melayang

Larutan keruh(tidak terjadi endapan)

Endapan putihEndapan kuning

Endapan kuning melayang-layang diatas

Endapan kuning mengendap dibawahEndapan kuning (larutan terpisah dengan endapan)

Larutan keruh putih, endapan hitam dibawahEndapan hitam

Endapan putihTimbel (Pb+)

1. Lar. PbNO3 + lar HClEndapan yang terbentuk dibagi tiga:

a) Endapan + air panas Lalu didinginkan

Pb2++2Cl- →PbCl2↓

33,4 gr PbCl2 larut per liter pd 1000C

Endapan putih melayang-layangLar. Jernih,endapan hilang stlh dinginkan Lar. Jernih ada kristal-kristal putih

b) Endapan + HCl pekat

c) Endapan + lar. CH3COONH4

2. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. KIEndapan yang terbentuk dibagi dua:

a) Endapan + air panas setelah itu didinginkan

b) Endapan + lar. KI berlebihan

3. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. NaOH betetes lalu berlebihan

4. Lar.(CH3COO)2Pb + lar. K2Cr2O7

5. Lar.(CH3COO)2Pb + H2SO4 encer

PbCl2↓+ 2Cl- →[PbCl4]2-

PbCl2↓+ CH3COONH4

Pb2++2I- →PbI2↓

PbCl2↓+ H2O →PbO + 2HCl

PbI2+2I- →[PbI4]2+

Pb2++2OH- →Pb(OH)2↓

Pb(OH)2↓+2OH-

→[Pb(OH)4]2+

Pb2++CrO42- →PbCr2O7↓

Pb2++SO42- →PbSO4↓

Lar.jernih endapan pekat dibawahTidak ada perubahanEndapan kuning

Mengendap seperti kristal-kristal kuning setelah didinginkan tidak ada perubahanLar. Keruh, endapan kuningEndapan putih,tidak ada perubahan(jk ditambah NaOH berlebihan)

Endapan kuning keorange-orangeanLar.keruh, endapan putih

b. Pembahasan

Argentum (Ag)

1. Ag+ + Cl- →AgCl↓

Reaksi dengan HCl akan menghasilkan endapan putih keruh Perak Klorida

(AgCl)↓. Jika AgCl↓ ditambahkan air panas maka akan terbentuk endapan

putih yang menggumpal . Kemudian apabila AgCl↓dikenakan sinar

matahari maka akan menguraikan endapan AgCl↓yang menjadi endapan

berwarna ungu karena terbentuknya logam perak .

2AgCl ↓ →h (uv)2 Ag↓+ Cl2 (g)

Kemudian apabila endapan ditambahkan Amonium Hidroksida dan

ditambah lagi HNO3 encer maka akan terbentuk ion kompleks dan

endapan dari AgCl larut dalam larutan amonia dari reaksi tersebut .

AgCl ↓+ 2 NH3 →Ag ( NH3) 2+ + Cl-

Dimana Ag ( NH3) 2+ + Cl- + 2H+ →AgCl↓+ 2 NH4

+

Dan akan terbentuk endapan putih perak klorida (AgCl) .

2. Ag+ + I- →AgI↓

Reaksi dengan KI akan menghasilkan endapan kuning keputih-putihan

AgI↓. Kemudian jika endapan AgI↓ditambahkan dengan air panas , maka

KI↓tidak akan mengalami perubahan. Kemudian , jika endapan KI tersebut

ditambahkan larutan KI berlebihan juga tidak mengalami perubahan

(tetap).

3. 2Ag++2OH- →Ag2O↓Reaksi dengan larutan NaOH membentuk endapan coklat Ag2O↓ .

Kemudian jika endapan dipisahkan dari fitratnya lalu ditambah larutan

NaOH berlebihan maka akan terbentuk endapan hitam Ag2O .

2Ag++2OH- → lebih Ag2O↓(endapan hitam).4. 2Ag++CrO42- →Ag2CrO4↓

Reaksi dengan larutam K2CrO4 membentuk endapan Ag2CrO4 berwarna

merah (Ag2CrO4↓). Kemudian endapan ditambahkan dengan larutan

CH3COOH maka akan larut .

Ag2CrO4+2H+ →4Ag++Cr2O72-+H2O ( larut)

Kemudian jika endapan ditambahkan dengan larutan HNO3 , maka tidak

terjadi perubahan .

Ag2CrO4 + 2H+ → 4Ag+ + Cr2O72- + H2O

Kemudian jika Endapan ditambahkan larutan Amonia

( NH3 ) juga tidak terjadi perubahan .

Ag2CrO4 + 4NH3 → 2[Ag(NH3)2]+ + CrO42-

Warna kuning merupakan ciri khas adanya ion kromat dalam larutan

sedangkan warna merah merupakan ciri khas adanya ion dikromat.

Larutan yang mengandung ion kromat yang berwarna kuning bila

diasamakan, akan diperoleh larutan yang berwarna merah jingga karena

ion CrO42- berubah menjadi Cr2O7

2-.

2CrO42- + 2H+ → Cr2O7

2- + H2O

Sebaliknya jika larutan yang mengandung ion dikromat dibasakan maka

ion Cr2O72-berubah menjadi ion CrO4

2-.

Cr2O72- + 2OH- → 2CrO4

2- + H2O

Dari percobaan yang dilakukan, pada pencampuran kalium kromat dengan

asam nitrat diperoleh suatu larutan yang disebut larutan Schwerter’s yang

digunakan untuk menguji keberadaan berbagai logam terutama perak.

Perak murni mengubah larutan menjadi merah terang, perak sterling

(paduan 92,5% perak dengan logam lain biasanya tembaga atau emas)

mengubah larutan menjadi merah gelap, larutan menjadi berwarna coklat

bila kandungan tembaga tinggi bahkan menjadi hijau.

Merkuro (Hg2+)

1. Hg22+ + 2Cl-→Hg2Cl2↓

Reaksi dengan HCl akan menghasilkan endapan putih(Hg2Cl2↓)dimana

larutannya keruh dan endapannya turun kebawah tetapi lama-kelamaan

endapan melayang. Jika Hg2Cl2↓ ditambahkan dengan air panas maka

Hg2Cl2↓tidak akan mengalami perubahan (tidak larut), kemudian apabila

Hg2Cl2↓ ditambahkan dengan larutan NH3 maka akan dihasilkan residu

yang berupa endapan dari reaksi tersebut.

Hg2Cl2+2NH3 →Hg↓+ Hg(NH2)Cl↓ + NH4+ +Cl-

Dimana larutan amonia akan mengubah endapan menjadi campuran

merkurium (II) amidoklorida(Hg(NH2)Cl↓)dan logam merkurium (Hg↓)

yang endapannya berwarna Putih dan tidak larut dalam air.

2. Hg22++ CrO42-→ Hg2CrO4↓

Reaksi dengan K2CrO4 akan menghasilkan endapan kuning

merkurium(I)kromat ( Hg2CrO4↓)

3. Hg22++ I- →Hg2I2↓

Reaksi ditambahkan dengan KI akan menghasilkan endapan hijau. Apabila

Hg2I2↓ ditambahkan dengan air panas maka akan menghasilkan endapan

kuning yang mengendap dibawah. Kemudian jika Hg2I2↓ ditambahkan

dengan larutan KI berlebihan maka endapan tetep berwarna kuning tetapi

larutan tidak tercampur dengan endpan yang dibawahnya.

4. Hg22++ 2OH- → Hg2O↓

Reaksi ditambahkan dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) akan

mengahasilkan endapan hitam dibawah dan larutan keruh berwarna putih.

Jika endapan(Hg2I2↓)ditambahkan dengan (NaOH) berlebihan maka akan

menghasilkan endapan hitam dibawah larutan keruh berwarna putih dan

pada tabung reaksi terdapat endapan putih juga diatasnya.

5. Hg22+ ditambahkan dengan Larutan ammonia akan menghasilkan endpan

putih yang mengendap.

Timbel Hitam (Pb2+)

1. Pb2++ 2Cl-→ PbCl2↓

Reaksi ditambahkan dengan larutan HCl akan menghasilkan endapan putih

yang melayang-layang. Jika endapan PbCl2↓ ditambahkan dengan air

panas larutan akan berwarna jernih dan endapan menghilang lalu jika

endpan yang telah dipanaskan tersebut didinginkan maka larutan akan

berwarna jernih dan terdapat kristal-kristal putih pada endapannya. Jika

endapan PbCl2↓ditambahkan dengan HCl pekat akan terbentuk ion

tetrakloroplumbat(II) yang endapanya pekat dibawah dan larutannya akan

terlihat jernih

PbCl2↓ + 2Cl-→ [ PbCl4]2-

Kemudian jika endapan PbCl2↓ ditambahkan dengan larutan

(CH3COONH4) maka tidak akan mengalami perubahan.

2. Pb2+ + I-→ PbI2↓

Reaksi ditambahkan dengan larutan KI akan menghasilkan endapan

kuning dibawah. Jika endapan PbI2↓ ditambahkan dengan air panas maka

akan menghasilkan endapan kuning seperti kristal kuning setelah itu jika

endapan PbI2↓ yang telah dipanaskan kemudian dinginginkan maka tidak

akan tejadi perubahan pada endapan. Kemudian jika endapan PbI2↓

ditambahkan dengan larutan KI berlebihan maka akan menghasilkan

endapan kuning dan larutan akan berwarna keruh.

3. Pb2+ + 2OH-→ Pb(OH)2↓

Reaksi ditambahkan dengan larutan NaOH bertetes-tetes akan

menghasilkan endapan berwarna putih dan jika reaksi ditambahkan denga

larutan NaOH berlebihan maka tidak terjadi perubahan( endapan putih).

4. Pb2+ + Cr2O7 → Pb Cr2O7 ↓

Reaksi ditambahkan dengan larutan K2 Cr2O7 akan menghasilkan endapan

Pb Cr2O7 ↓ berwarna kuning keorange-orangean.

5. Pb2+ + SO42- → PbSO4↓

Reaksi ditambahkan denga larutan H2SO4 encer maka akan menghasilkan

endapan PbSO4↓ keruh berwarna keputih-putihan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Dari percobaan yang di lakukan telah sesuai dengan dasar teori bahwa

kation golongan I terdiri dari argentum(Ag+),merkuro( Hg2+),dan timbel

hitam(Pb2+) dalam reaksi dengan masing-masing regensianya endapan,

namun untuk timbel tak pernah mengendap sempurna dan endapannya

dapat larut .

Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentuk satu atau lebih ion

stabil yang memiliki orbidal d yang tidak terisi (incompletely filled d

orbitals).

Dalam kation golongan pertama yang termasuk dalam logam transisi

adalan Ag (perak) dan Hg(merkurium) yang termasuk golongan aktanida,

kedua unsur tersebut termasuk logam transisi memiliki tingkat orbital d

yang tidak terisi penuh. Pb bukan termasuk logam transisi karena Pb

bukan golongan aktanida tetapi Pb terasuk golongan IVA. Umumnya

unsur transisi dapat membentuk senyawa dengan berbagai warna. Warna

pada unsur transisi berhubungan dengan bilangan oksidasi dan subkulit d

yang belum terisi penuh. Jika senyawa transisi tersebut tidak berwarna

maka pada subkulit d-nya terisi elektron penuh.

2. Saran

a. Sebelum tabung reaksi digunakan kembali, cucilah agar benar-benar bersih

agar tidak terjadi percampuran zat sisa dan menimbulkan perubahan

warna.

b. Menggunakan perbandingan yang seimbang dalam penambahan reagen

kesetiap larutan dengan perbandingan rasio 1:1

VI. DAFTAR PUSTAKA

SVEHLA G.1990.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis

Anorganik Kulitatif Makro dan Semi mikro edisi ke

lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

http//google.com.

Tim Dosen Praktikum Kimia Analisa 2013 Buku Petunjuk

Praktikum Kimia Analisa Teknik Kimia FT UNNES

Semarang.

roszha.blogspot.com/2011/01/sifat-sifat-pereaksi-

berdasarkan.html

http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-analitik-golongan-

i-dan-ii.html

Semarang, 30 Maret 2013

Mengatahui,

Dosen Pengampu

Catur Rini Widiyastuti

NIP.

Praktikan I Praktikan II Praktikan III

Fitriyatun Nur Jannah Ami Ridowati Mahfud Fauzi

NIM. 5213412006 NIM. 5213412034 NIM. 5213412029