jawaban soal kasus mini
TRANSCRIPT
JAWABAN SOAL KASUS MINI
1. A. Menghitung laba taksiran bulan depan seandainya jumlah penjualan memang 5.000 unit dan semua taksiran kos terjadi tanpa ada penyimpangan
Penjualan 5.000 unit x Rp500 Rp2.500.000,-
Kos produksi:
Variabel Cost = 5.000 unit x Rp200 Rp1.000.000,-
Total biaya tetap Rp60.000+
Total kos produksi Rp1.060.000,-
Kos Administrasi dan pemasaran:
Variabel cost = 5.000 unit x Rp150 Rp750.000,-
Total biaya tetap Rp90.000+
Total kos administrasi dan pemasaran Rp840.000+
(Rp1.900.000)
LABA BERSIH Rp600.000,-
B. pesanan khusus terdapat 500 unit dengan harga jual Rp400/unit, pesanan tersebut akan diterima karena dapat memberikan tambahan laba sebesar Rp25.000 dengan pershitungan sebagai berikut:
KeteranganTanpa pesanan
khususDengan pesanan
khususBeda
Penjualan:5.000 x Rp500 Rp2.500.000 Rp2.500.000500 x Rp400 Rp200.000+ Rp200.000Kos Variabel
Produksi5.000 x Rp200 (Rp1.000.000) (Rp1.000.000)5.00 x Rp200 (Rp100.000) (Rp100.000)
Rp1.500.000 Rp1.600.000 Rp100.000Kos Variabel admi
dan pemasaran5.000 x Rp150 (Rp750.000) (Rp750.000)5.00 x Rp150 (Rp750.000) (Rp750.000)
Rp750.000 Rp775.000Kos tetap produksi (Rp60.000) Rp60.000
Kos tetap admin dan pemasaran
(Rp90.000) Rp90.000
Laba bersih Rp.600.000 Rp.625.000 Rp.25.000
C. Saya akan menentukan harga terendah sebesar Rp450, dengan demikian tambahan laba yang diperoleh adalah Rp50.000 sehingga total laba yang diperoleh dari penjualan norman dan pesanan khusus adalah sebesar Rp650.000 dengan perhitungan sebagai berikut.
KeteranganTanpa pesanan
khususDengan pesanan
khususBeda
Penjualan:5.000 x Rp500 Rp2.500.000 Rp2.500.000500 x Rp400 Rp200.000+ Rp225.000
Rp2.500.000 Rp2.725.000Kos Variabel
Produksi5.000 x Rp200 (Rp1.000.000) (Rp1.000.000)5.00 x Rp200 (Rp100.000) (Rp100.000)
Rp1.500.000 Rp1.625.000 Rp125.000Kos Variabel admi
dan pemasaran5.000 x Rp150 (Rp750.000) (Rp750.000)5.00 x Rp150 (Rp75.000) (Rp75.000)
Rp750.000 Rp800.000Kos tetap produksi (Rp60.000) Rp60.000
Kos tetap admin dan pemasaran
(Rp90.000) Rp90.000
Laba bersih Rp.600.000 Rp.650.000 Rp.50.000
D. Jika Pesanan khusus tidak memerlukan kos administrasi dan pemasaran, maka harga terendah yang diterima dari pesanan tersebut adalah tetap Rp400 sehingga memperoleh tambahan laba Rp100.000 dari pesanan khusus. Dengan perhitungan sebagai berikut:
KeteranganTanpa pesanan
khususDengan pesanan
khususBeda
Penjualan:5.000 x Rp500 Rp2.500.000 Rp2.500.000500 x Rp400 Rp200.000+ Rp200.000
Rp2.500.000 Rp2.700.000Kos Variabel
Produksi5.000 x Rp200 (Rp1.000.000) (Rp1.000.000)5.00 x Rp200 (Rp100.000) (Rp100.000)
Kos tetap produksi (Rp60.000) Rp60.000Laba bersih Rp.1.440.000 Rp.1.540.000 Rp.100.000
3. A. Saya akan menentukan membuat suku cadang sendiri karena dengan membuat suku cadang sendiri maka perusahaan akan menghemat biaya sebesar Rp1.000.000 dengan perhitungan sebagai berikut:
Kos yang dikeluarkan
Per unit Total 10.000 unitBuat Beli Buat Beli
Variabel Rp2.000 Rp2.100 Rp.20.000.000 Rp.21.000.000
TetapRp.5.000.00
0Rp.5.000.000 Rp.5.000.000 Rp.5.000.000
Total kos Rp.25.000.000 Rp26.000.000
B. Andaikan separuh dari kos tetap yang dapat dihindarkan jika membuat sendiri suku cadang A. maka hrga maksimum yang diterima dari pihak eksternal adalah Rp2.350/unit
Kos yang dikeluarkan
Per unit Total 10.000 unitBuat Beli Buat Beli
Variabel Rp2.000 Rp2.100 Rp.20.000.000 Rp.21.000.000
TetapRp.5.000.00
0Rp.2.500.000 Rp.5.000.000 Rp.2.500.000
Total kos Rp.25.000.000 Rp23.500.000
Jadi harga per unit yang diterima dari pihak eksternal = Rp23.500 .000
10.000unit = Rp23.350/unit
4. A. Dengan menggunakan analisis dirensial, incremental profit jika produk A diproses lebih lanjut menjadi produk AZ
Analisis produk A menjadi Produk AZ
Harga jual per unit produk A pada titik pemisah Rp500
Harga jual per unit proses lanjut AZ Rp30
Kurangnya harga jual Rp470 dri produk A ke Produk AZ, sedangkan tambahan kos produksi
per unit = Rp 400.00010.000unit
= Rp40
Dengan demikian perusahaan akan mengalami kerugian sebesar Rp470 + Rp40 = Rp510 per unit.
Harga jual produk A = Rp500 x 10.000 =Rp5.000.000
Harga jual Produk AZ = Rp30 x 10.000 = Rp300.000
Jika dilanjutkan ke produk AZ makan akan mengalami kerugian = Rp4.700.000
B. Dengan menggunakan analisis diferensial, incremental profit jika produk B diproses lebih lanjut menjadi produk BZ
Analisis Produk B menjadi Produk BZ
Harga jual per unit produk B pada titik pemisah Rp100
Harga jual per unit proses lanjut BZ Rp600
Harga jual produk B = Rp100 x 5.000 = Rp500.000
Harga jual produk BZ = Rp600 x 5.000 = Rp3.000.000
Jadi tambahan harga jual = Rp600 – Rp100 = Rp500/unit sedangkan tambahan laba jika diproses ke produk BZ adalah Rp500 – Rp100 = Rp400/unit
C. Diantara produk A dan produk B yang akan diproses lebih lanjut adalah produk B menjadi produk BZ karena dengan melanjutkan produk B akan memperoleh laba per unit sebesar Rp400.
RESUME PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah memilih salah satu diantara berbagai alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan ukuran tertentu, apakah profitabilitas atau penghematan cost.
Proses pengambilan keputusan meliputi 4 tahap sebagai berikut:
1. Menentukan masalah dengan penekanan pada tujuan yang hendak dicapai
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan
3. Mendapatkan informasi lerefan dan menyingkirkan informasi yang terlerevan
4. Membuat keputusan
Analisis Diferensial
Analisis diferensial (Differentian analysis) adalah sebuah model keputusan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perbedaan dalam pendapatan dan cost yang berkaitan dengan berbagai alternatif tindakan. Kos-kos yang dipertimbangkan di dalam analisis diferensial bukannya kos-kos yang digunakan di dalam pelaporan keuangan konvensional. Untuk tujuan pengambilan keputusan klasifikasi kos meliputi relevan cost, differential cost, unavoidable cost, sunk cost dan opportunity cost
Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
menerima atau menolak pesanan khusus adalah dua alternatif keputusan yang ada kalanya
dihadapi oleh manajemen. Pesanan khusus adalah pesanan diluar penjualan normal, biasanya
dengan harga yang lebih rendah dari pada harga normal.
Menambah atau memberhentikan departemen atau produk
Keputusan-keputusan menganai penambahan atau pemberhentian produk atau departemen
tertentu harus dilakukan dengan hati-hati. Pertimbangan-pertimbangan dalam keputusan
menambah atau memberhentikan produk adalah apakah produk yang akan datang akan
memberikan peningkatan laba bersih perusahaan.
Membeli dari luar atau memproduksi sendiri
Dalam pengambilan keputusan membeli dari luar atau memproduksi sendiri suatu perusahaan
dapat menggunakan analisis diferensial untuk memecahkan masalah ini, masalah ini biasanya
dihadapi oleh manajemen pabrikasi yang membuat suatu produk dengan menggunakan
beberapa suku cadang
Memproses setelah split-off point atau langsung menjual
Pengalokasian secara adil dan teliti merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya,
salah satu pemecahannya adalah mengalokasikan cost bersama dengan menggunakan nilai
jual relative dari produk-produk tersebut. Split-off point adalah pemisahan produk-produk
dari proses produksi
Memilih produk
Sering kita jumpai perusahaan harus memilih satu jenis produk dengan tujuan untuk
memaksimalkan laba. Agar tujuan ini tercapai, maka perusahaan harus memilih produk yang
paling menguntungkan. Apabila perusahaan menghadapi masalah pemilihan produk yang
harus diproduksi, maka keputusan yang bijaksana adalah memilih produk yang member
margin contribusi total tertinggi.
Kombinasi Produk
Untuk dapat memecahkan kombinasi yang paling optimal yaitu melalui linier programming.
Linier programming memiliki 2 pendekatan yaitu:
1. Pendekan linier programming
Tujuan dari linier programming adalah memaksimalkan margin contribusi.
2. Pendekatan Margin kontribusi per kendala
Dapat digunakan untuk memecahkan masalah ketika terjadi kendala dalam kapasitas.