pasar modal di aec
TRANSCRIPT
PENGARUH ASEAN ECONOMIC COMMUNITY BAGI INVESTOR LOKAL
AGAR MAMPU BERSAING DENGAN INVESTOR ASING
Disusun oleh :Jabintang Borneo Senja
SMA Negeri 1 Pangkalpinang Prov.Kepulauan Bangka
Belitung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Pada tahun 2007, berdasarakan kesepakatan
anggota anggota ASEAN telah dihasilkan program
yang namanya ASEAN Economic Community Blue Print yang akan
berlaku pada tahun 2015.Ini merupakan acuan utama yang
harus dilaksanakan oleh seluruh anggota negara
Asean.Dalam AEC Blue Print mengatakan bahwa seluruh
negara ASEAN harus melaksanakan liberalisasi
perdagangan barang, jasa, investasi dan tenaga
kerja terampil secara bebas.Artinya bahwa tidak ada
sekat lagi antar anggota negara ASEAN dalam
melaksanakan liberalisasi perdagangan ini.
Satu hal yang sangat mendesak dan harus
dipersiapkan oleh bangsa Indonesia adalah ASEAN
Economic Community. Kerjasama bidang ekonomi dalam
masyarakat ekonomi Asean ini akan menjadi peluang
yang sangat besar, namun disisi lain hal tersebut
juga akan menjadi hal ancaman apabila bangsa ini
tidak mempersiapkannya dengan baik. Karena mulai
tahun 2015, para pesaing kita dalam hal ekonomi
bukanlah warga minang, Kalimantan, Sulawesi ataupun
Jawa, tetapi seluruh warga ASEAN yang terdiri dari
sepuluh negara AEC (Asean Economic Community)
keberadaannya mampu membuka luas pasar arus
eksport-import barang dan jasa ataupun investasi
antarnegara ASEAN.
Orang mulai melakukan transaksi ekonomi melalui
berbagai cara, salah satunya adlah dengan
menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar
modal. Kehidupan yang semakin kompleks akan
mendorong berbagai pihak untuk mencapai segala
sesuatu secar instan, mudah dan terorganisasi.
Dalam hal ini, untuk memepermudah transaksi produk
pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya
sangat membantu berbagai pihak yang terkait.
Masyarakat luas belum mengenal pasar modal
serta instrumennya untuk
berinvestasi.saham,obligasi,reksa dana merupakan
contoh instrumen pasar modal yang tak terjamah oleh
sebagian masyarakat.jangan kan ber
investasi,mengenalnya pun tidak.karena ke tidak
tahuan sebagian masyrakat tentang pasar modal,saham
saham di BEI pun banyak di miliki asing.
Akibat ke tidak tahuan masyarakat ini investor
asing sudah mendominasi pasar modal dengan
presentase aset asing sebesar 56,69%. Pada tahun
2015 akan berlakunya AEC hal ini pun di khawatirkan
karena Investor lokal belum mampu bersaing dengan
investor asing
1.2 . Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian investor?
2. Bagaimana Kondisi investor lokal dan asing
sekarang?
3. Bagaimana Investor lokal agar mampu bersaing
dengan investor asing di
pasar modal?
4. Bagaimana Pengaruh Asean Economy Comunity
terhadap pasar modal?
1.3 . Tujuan Penelitiian
Makalah ini dibuat dengan tujuan menambahwawasan para pembaca tentang PENGARUH ASEANECONOMI COMUNITY BAGI INVESTOR LOKAL AGAR MAMPUBERSAING DENGAN INVESTOR ASING
1.4 . Manfaat Penelitian
Manfaat bagi penulis adalah berlatih menulis
makalah untuk mempersiapkan FINAL OPMN 2014 di
Jakarta.
Manfaat bagi masyarakat adalah dapat menyadari
penting nya berinvestasi di pasar modal.
Manfaat bagi pemerintah adalah sebagai masukan dan
kritik yang dapat membangun pasar modal yang lebih
baik.
BAB II
ANALISA DATA
2.1 . Pengertian Investor
Dalam dunia keuangan, investor adalah orang
perorangan atau lembaga baik domestik atau non
domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk
penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang
dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang.
Terkadang istilah "investor" ini juga digunakan
untuk menyebutkan seseorang yang melakukan
pembelian properti, mata uang, komoditi, derivatif,
saham perusahaan, ataupun aset lainnya dengan suatu
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan bukan
merupakan profesinya serta hanya untuk suatu jangka
pendek saja.
2.2. Kondisi Investor Lokal dan Investor Asing di
Tanah Air
Dalam transaksi di pasar modal ada 2 jenis
investor berdasarkan asalnya, yaitu dari dalam
negeri (domestik) dan luar negeri (asing). Kedua
investor ini sangat berperan dalam bergeraknya
pasar modal di suatu Negara.
Peraturan kepemilikan saham dalam pasar modal
terhadap investor asing yang awalnya dibatasi
sampai denga 49% kemudian diatur kembali yaitu
sampai dengan 100% dari jumlah saham yang beredar
di bursa memberikan dampak terhadap aktivitas pasar
modal yang hampir dikuasai okeh investor asing.
Kedudukan dan perkembangan investor asing dalam
pasar modal sangatlah dipengaruhi oleh bentuk-
bentuk kebijaksanaan pemerintah sebagai regulator
dan investor asing juga berpengaruh pada keputusan
transaksi investor domestik.
Investor asing yang melakukan penanaman modal
melalui pasar modal berdasarkan kepemilikan saham
di dalam suatu perusahaan yang tercatat dalam bursa
merupakan suatu bentuk penanaman modal/investasi
tidak langsung (indirect investment/portofolio) berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 455/KMK.01/1997
investor asing diperboleh kan untuk memiliki sampai
dengan 100% saham perusahaan go public yang tercatat
di bursa.
Saat ini, investor dapat melakukan transaksi di
hampir semua bursa di dunia. Sehingga dalam suatu
bursa dikenal investor yang terdiri atas institusi
maupun individu, sebagai investor lokal (domestik)
maupun investor asing .
Dalam Keputusan Menteri Keuangan No.
646/KMK.010/1995 dalam Pasal 2 tidak membedakan
pemodal/investor asing dan dalam negeri dalam
kepemilikan saham atau unit penyertaan Reksa
Dana. .Serta di perkuat dengan PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR : 153 /PMK.010/2010 TENTANG KEPEMILIKAN
SAHAM DAN PERMODALAN PERUSAHAAN EFEK pada pasal 3
ayat 1 menyebutkan ” Dalam hal Perusahaan Efek nasional
atau patungan melakukan Penawaran Umum, maka saham
Perusahaan Efek tersebut dapat dimiliki seluruhnya oleh
Pemodal Dalam Negeri atau Pemodal Asing.”
Dengan ada nya peraturan-peraturan di atas
mengakibatkan investor asing semakin leluasa untuk
berinvestasi di pasar modal.Berdasarkan data yang
ada, dominasi investor asing hingga Agustusi 2014
masih cukup tinggi dengan porsi 56,69 persen dari
total Jumlah Aset tercatat Rp 43.066,464 triliun
Hingga saat ini, partisipasi investor lokal di
Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terlihat minim
apabila dibandingkan dengan potensi pasar dengan
jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa. Jumlah
investor lokal yang berinvestasi di BEI telah
mencapai 500 ribu investor, atau hanya 0,0019
persen dari penduduk Indonesia.
(Dalam Triliun Rupiah)
No Waktu Lokal Persent
ase
Lokal
(%)
Asing Persent
ase
Asing
(%)
Jumlah
1 Jun-13 1.522,2
88
47,14 1.707,03
5
52,86 3.229,32
3
2 Jul-13 1.470,8
98
47,27 1.640,97
7
52,73 3.111,87
5
3 Agu-13 1.335,0
06
48,84 1.398,14
3
51,16 2.733,14
9
4 Sep-13 1.109,1
60
42,14 1.523,08
0
57,86 2.632,24
0
5 Okt-13 1.152,2
00
42,00 1.590,97
3
58,00 2.743,17
3
6 Nov-13 1.117,6
83
42,75 1.496,49
4
57,25 2.614,17
7
7 Des-13 1.128,4
03
42,96 1.497,94
6
57,04 2.626,34
9
8 Jan-14 1.141,8
79
42,62 1.537,24
4
57,38 2.679,12
3
9 Feb-14 1.172,6
38
42,16 1.608,72
0
57,84 2.781,35
8
10 Mar-14 1.211,9
03
42,07 1.668,60
0
57,93 2.880,50
3
11 Apr-14 1.214,2
10
41,70 1.697,72
1
58,30 2.911,93
1
12 Mei-14 1.224,6
62
41,52 1.725,10
6
58,48 2.949,76
8
13 Jun-14 1.224,4
78
41,29 1.740,79
8
58,71 2.965,27
6
14 Jul-14 1.245,4
08
40,40 1.837,36
6
59,60 3.082,77
4
15 Agu-14 1.273,5
34
40,75 1.851,91
1
59,25 3.125,44
5
Total 18.544,
350
24.522,1
14
43.066,4
64
Rata-Rata 43 56,96
Dengan data di atas sangat jelas investor asing
yang lebih dominan menguasai pasar modal. pasar
modal Indonesia dikuasai oleh investor asing yang
lebih dominan daripada investor lokal. Karena, pada
waktu jumlah transaksi investor asing jauh lebih
besar dibanding investor lokal. Oleh karena itu
mereka disebut dominan. Oleh karena juga, tidak
jarang ketika investor asing melakukan pembelian
besar-besaran, harga saham naik dengan cepat.
Sebaliknya, ketika investor asing melakukan penjualan
besar-besaran, harga saham merosot dengan cepat.
Dulu, aktivitas investor asing seringkali menjadi
barometer karena dianggap memberi pengaruh besar
terhadap harga saham.
pergerakan investor asing tetap menarik
perhatian para pelaku pasar domestik. Mengapa?
Karena mindset “pasar digerakkan oleh investor
asing” sudah cukup mengakar dalam benak setiap
pelaku pasar. Maklum saja, ketika investor asing
melakukan massive buying, IHSG dan banyak saham
yang dulunya stagnan tiba-tiba melompat. Demikian
pula, ketika investor asing melakukan massive
selling, IHSG dengan mudahnya meluncur. Itulah yang
terjadi selama bertahun-tahun di Bursa Efek
Indonesia, investor asing seperti baroeter dalam
perubahan indeks dan arah pasar.
2.3 . Upaya yang di lakukan untuk mendorong investor
lokal agar mampu bersaing dengan investor
Asing
Apabila dicermati dari segi jumlah calon
investor dan calon emiten serta perkembangan
industri yang sangat pesat, pasar modal Indonesia
sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar.
Namun potensi tersebut belum digali dan
dikembangkan secara optimal. Karena itu, menjaring
dan memperluas basis pemodal lokal melalui sebuah
kampanye yang komprehensif dan berkesinambungan
sangat mendesak guna meningkatkan citra pasar
modal. Dikatakan mendesak, karena kedepan pasar
modal lokal akan tumbuh pesat, akses ke pasar yang
lebih besar juga akan disertai dengan daya beli
yang semakin tinggi karena pemodal lebih terdidik
yang didukung oleh teknologi informasi yang kian
berkembang pesat.
Dalam upaya menarik investor pemerintah telah
melakukan langkah langkah yang dinilai tepat
diantara nya yaitu
1.Perubahan Lot saham dan Fraksi harga
Perubahan lot dari 1 lot yang dahulu 500 lembar
menjadi 100 lembar akan memampukan para investor
yang memiliki keterbatasan dana untuk membeli
saham-saham yang memiliki besar.dapat diambil
contoh jika kita ingin membeli saham Bank Mandiri
(BMRI) dengan harga Rp. 10.550/lembar pada saat 1
lot =500 saham maka dana yang dikeluarkan sebesar
Rp. 5.275.000.jika pada posisi sekarang 1 lot =100
saham maka dana yang dikeluarkan sebear Rp
1.055.000 . langkah ini dinilai tepat karena dapat
menarik investor yang memiliki keterbatasan dana
untuk membeli saham-saham yang memiliki nilai yang
besar,langkah ini pun sangat terasa pada saham
saham yang bernilai tinggi.
Perubahan fraksi harga antara lain kelompok
harga saham kurang dari Rp 500 mengalami fraksi
harga Rp1 dengan maksimum perubahan Rp 20. Lalu
harga saham Rp 500 hingga kurang dari Rp 5.000 maka
fraksi harga sahamnya Rp 5 dengan maksimum
perubahan Rp 100. Sementara itu, harga saham, lebih
dari Rp 5.000 maka fraksi harganya Rp 25 dengan
maksimum perubahan Rp 500. perubahan fraksi harga
juga akan mendorong peningkatan likuiditas. Hal itu
karena dengan adanya perubahan fraksi maka akan
terjadi penurunan immediacy ( biaya transaksi dalam
jumlah dan tingkat harga tertentu dengan segera)
dan penurunan widht (lebar spread yang terjadi di
pasar).
2.Melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk
menarik minat investasi di pasar modal
Pemerintah dalam hal ini bursa efek indonesia
telah mendirikan Sekolah Pasar Modal untuk
memajukan Pasar Modal Indonesia, serta dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan informasi yang benar
dan tepat tentang investasi, PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) mengadakan sosialisasi dan edukasi
Pasar Modal kepada masyarakat. Mengingat pemahaman
masyarakat tentang pasar modal saat ini masih belum
merata dan masih banyak yang belum memahami
bagaimana cara berinvestasi di pasar modal, maka PT
BEI menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang
diharapkan dapat menampung, merangsang, dan
mengarahkan animo masyarakat yang berminat untuk
menekuni pasar modal sebagai media investasinya.
Dengan tujuan
Memberikan edukasi menyeluruh kepada
peserta mengenai investasi di Pasar Modal.
Edukasi yang diberikan dilakukan secara
bertahap, mulai dari Level 1 dan Level
2 Program Reguler serta Level 1 dan Level 2
Program Syariah
Mempersiapkan para peserta Sekolah Pasar
Modal untuk menjadi investor berkualitas di
Pasar Modal
Meningkatkan jumlah investor di Pasar Modal
Indonesia
Tetapi yang sangat di sayangkan dengan program
ini adalah hanya tersedia di jakarta dan surabaya
serta diperuntukan untuk yang sudah mempunyai
KTP.untuk mendaftar SPM kolom KTP harus di isi
untuk melanjutkan proses selanjutnya,sehingga
kalangan anak sma seperti saya tidak bisa mengikuti
program ini.sementara pasar modal telah menjadi
materi pada pelajaran ekonomi di kurikulum 2013 di
tingkat SLTA.sehingga idealnya seluruh daerah di
indonesia bisa memperoleh kesempatan untuk
mengikuti sekolah pasar modal.sangat disayangkan
apabila siswa siswi SLTA di daerah selain surabaya
dan jakarta ingin belajar lebih lanjut tentang
pasar modal ini merupakan sebuah potensi untuk
meningkatkan investor lokal
Lalu untuk memperkenalkan pasar modal kepada
anak muda bangsa BEI mengadakan Olimpiade Pasar
Modal Nasional (OPMN) tingkat SMA/MA se-Indonesia
pertama kali telah diadakan pada tahun 2010. Tahun
2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan acara OPMN.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan
budaya kompetisi yang sehat antar siswa, antar
sekolah dan antar daerah di Indonesia sekaligus
sebagai ajang bagi para siswa SMA/MA untuk mengasah
kemampuan dan pengetahuan tentang pasar modal.
Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan menjadi
pendorong peningkatan pelaku pasar modal di
kalangan generasi muda. Hal dimaksud tidak hanya
menjadi sekedar wacana verbal namun harus disertai
langkah konkrit yang menyentuh seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia. Kegiatan ini juga
diharapkan sebagai salah satu cara mencetak sumber
daya manusia berkualitas di Pasar Modal
Indonesia.OPMN ini sangat efektif memperkenalkan
pasar modal di kalangan SMA mengapa saya katakan
demikian para siswa siswi di sma saya sangat
antusias mendengar adanya OPMN ini.Saya rasa tidak
cukup jika OPMN ini hanya sampai di OPMN
final,butuh adanya kelanjutan di OPMN ini misalnya
dari peserta OPMN FINAL akan mengajarkan lebih
lanjut tentang pasar modal jika perlu dibuat lah
ekstrakurikuler pasar modal di sekolah nya masing
masing sehingga siswa siswi lain dapat mengenal
pasar modal lebih dalam.tetapi harus adanya
kerjasama antara bei dengan pihak sekolah.
3. Membuka Kantor Perwakilan di daerah yang
potensial
Dalam rangka pengembangan pasar, Bursa Efek
Indonesia (BEI) melakukan pendekatan langsung
kepada calon pelaku pasar melalui beberapa jalur.
Salah satunya adalah dengan pendirian Kantor
Perwakilan (KP) BEI di daerah-daerah yang
potensial. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki
17 KP BEI yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Riau,
Batam, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin,
Balikpapan, Makassar, Manado, dan Jayapura. Pada
awalnya pendirian KP BEI dimaksudkan sebagai
perintis / pembuka jalan bagi Anggota Bursa untuk
beroperasi di suatu daerah yang potensial. KP BEI
dapat pula didirikan pada kota-kota yang telah
terdapat perusahaan sekuritas, namun dipandang
masih memiliki potensi besar untuk lebih
dikembangkan lagi. Kegiatan-kegiatan di KP BEI
meliputi berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah
pemodal lokal dan perusahaan tercatat dari daerah
dimana KP BEI berada dan sekitarnya. Jangkauan
kegiatan sosialisasi dan edukasi KP BEI tidak hanya
di kota tempat KP BEI berada, namun juga di daerah-
daerah sekitarnya.
2.4 . Pengaruh Asean Economic Comunity Terhadap Pasar
Modal
Rencana integrasi ASEAN melalui ASEAN Economic
Community (AEC) yang bertujuan untuk dapat mencapai
integrasi ekonomi berdampak pada perubahan bukan
hanya pada perubahan di pemerintahan dan politik
saja, namun juga berdampak pada dunia bisnis dan
ekonomi. Integrasi ekonomi ini akan membuat adanya
satu pasar bebas di ASEAN yang mana tentu akan
meningkatkan tingkat kompetisi perusahaan.
Pemerintah Investor Emiten
Adanya
potensi
peningkatan
penerimaan
pajak
Meningkaynya
inovasi produk
dan jasa
Efisiensi dalam
penggalangan
dana lintas
negara
Meningkat
keluasan dan
kedalaman
pasar
keuangan
Rendah nya biaya
jasa keuangan
karena adanya
kompetisi
Hanya perlu
menyiapkan satu
set dokumen
disclosure untuk
penawaran umum
di bebrapa
negara
Diversifikas
i sumber
pendanaan &
alokasi
modal yg
efisien
Masuknya
persuahaan besar
regional yang
memiliki
prosepek yang
baik sehingga
semkain banyak
pilihan
investasi
-
-Disverfikasi
investasi-
Berikut Dampak Positif adanya AEC 2015
Dampak negatif yang harus dicermati dan
diantisipasi bersama adalah masuknya investor dari
negara anggota ASEAN lainnya yang secara tidak
langsung dapat mengendalikan penguasaan suatu usaha
di Indonesia, ketidaksiapan sumber daya manusia
maupun kurangnya modal usaha akan mengakibatkan
ketidakseimbangan antara penanaman modal asing dan
modal dalam negeri dan dapat menekan kesempatan
kerja maupun usaha para pelaku usaha di Indonesia.
Suatu keharusan oleh regulator pasar modal untuk
memberikan suatu pengaturan regulasi yang lebih
kompeherensif, aktual dan perbaikan guna untuk
menunjang dan memberikan rasa aman dan kemudahan
bagi investor baik lokal maupun asing dengan adanya
suatu kebijakan baru yang diimpelementasikan dalam
AEC 2015 ini, seperti ;
1. Kemudahan dan kepastian bagi para investor
untuk listing dan mendaftarkan perusahannya di
pasar efek Indonesia
2. Perihal penyelesaian efek, seperti yang
dicanangkan pada ASEAN Linkages di kawasan
ASEAN dan PAN-ASIA pada AEC 2015 ini akan
berdampak pada semakin kompleksnya peraturan
dan kebijakan yang diberlakukan seperti
kepemilikan suatu transaksi karena
bertransaksi di suatu negara semakin sulit
untuk dikenali, sebab order transaksi
dilakukan oleh Foreign Broker yang diteruskan
kepada Local Broker, sehingga Ownership dari
transaksi tersebut hanya dikenali sebagai
Trade dari Foreign Broker. Juga kebijakan akan
pemilikan aset karena perpindahan aset
investor tidak terjadi antar negara, tetapi
cukup dilakukan melalui Local Central Custodian
yang terhubung dengan Foreign Central Custodian.
Hal ini tentunya akan sulit untuk melakukan
penelusuran aliran aset investor sebab aset
tersebut dicatat secara Nominee sehingga
kepemilikan saham atau dananya sulit dilacak.
Belum AEC banyak perusahaan Indonesia yang di
akusisi asing contoh nya BII (bank international
indonesia) yang diakusisi oleh bank asal malaysia
yaitu maybank. kecap ABC yang telah dikuasai Heinz
dan saat ini dibeli oleh orang terkaya nomor tiga
dunia Warran Buffet. Lalu perusahaan air minum
dalam kemasan Aqua yang telah diakuisisi
Danone.apalagi setelah berlakunya AEC semakin
banyak perusahaan lokal yang di akusisi asing.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pada pembahasan Bab II dapat di tarik kesimpulan yaitu
1. Jumlah Investor asing lebih banyak dibanding
investor lokal sehingga pasar digerakan oleh
asing. ketika investor asing melakukan massive
buying, IHSG dan banyak saham yang dulunya stagnan
tiba-tiba melompat. Demikian pula, ketika investor
asing melakukan massive selling, IHSG dengan
mudahnya meluncur.
2. Pasar modal Indonesia perlu didukung investor
lokal supaya ketika investor asing keluar,
investor lokal tetap bisa mengimbanginya. Tidak
perlu berlebihan atau mendewakan pergerakan /
aktivitas dari para investor asing. Investasi di
pasar modal merupakan bentuk investasi portofolio
yang memiliki karakter khusus. Salah satu karakter
investasi pasar modal adalah begitu cepat,
berjangka pendek, dan mudah untuk sewaktu-waktu
keluar masuk pasar. Ketika investor asing masuk
dengan volume besar, mungkin saja investor ritel
(lokal) akan menikmati keuntungan. Tapi jika
investor asing melepas saham dengan volume besar
dengan cepat dan tanpa diduga, dapat beresiko bagi
ritel.
3. Tantangan pasar saham domestik jauh lebih besar
dibandingkan tahun ini, apalagi pada 2015 nanti
ada integrasi ekonomi 'ASEAN Economic
Community.Dengan berlaku AEC 2015 nanti para
investor asing semakin leluasa berinvestasi di
pasar modal.oleh sebab itu mulai dari sekarang
pemerintah harus menyiapkan semuanya secara
matang.
4. Tantangan selanjutnya adalah belum optimalnya
jumlah investor domestik di pasar modal karena
jumlahnya masih sangat kecil atau hanya 0,2% dari
jumlah penduduk Indonesia.Oleh karena itu
pemerintah gencar melakukan upaya untuk menambah
investor lokal diantaranya perubahan lot dan
fraksi harga,pengedukasian kepada masyarakat luas
untuk mengenalkan pasar modal dan pendirian kantor
perwakilan di daerah yang potensial.
3.2 Saran
Saran saya untuk investor lokal adalah segera
meningkatkan kemampuannyan untuk penanaman modal di
pasar modal agar pasar modal indonesia tak didominasi
asing lagi.saran untuk pemerintah adalah Segera
melakukan persiapan untuk menghadapi AEC,karena bisa
saja AEC ini menjadi Peluang atau boomerang bagi
kita.mengapa saya katakan demikian?karena ini merupakan
sebuah peluang yang sangatt potensial jika pemerintah
segalanya dengan matang.lalu pemerintah seharusnya
memberikan ke istimewaan bagi investor lokal.