makalah terkait masalh lingkungan fajriii

28
MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA TUGAS ILMU LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA Disusun oleh : Nama : FAJRI RAHMATULLAH NIM : 1107136582 Kelas : A (ILMU LINGKUNGAN) UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK

Upload: independent

Post on 24-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA

TUGAS ILMU LINGKUNGANPENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA

Disusun oleh :

Nama : FAJRI RAHMATULLAH NIM : 1107136582 Kelas : A (ILMU LINGKUNGAN)

UNIVERSITAS RIAUFAKULTAS TEKNIK

2015KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas

limpahan berkah dan hidayah nya saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun

untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan.

Pertama saya ucapkan terima kasih kepada bapak Trimaijon ST.MT

sebagai dosen pengampu. Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk

memberikan keritik dan sarannya yang dapat membangun saya. Agar

lebih baik lagi dalam penyusunan makalah berikutnya.

Terimakasih atas perhatian nya, kurang lebih nya saya mohon maaf.

Pekanbaru, 31 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang…………………………………………………………………….. 4

B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 4

C.     Tujuan …………………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Lingkungan Hidup…………………………………………………… 6

B.     Penyebab Pencemaran Bagi Manusia ……………………………………………. 7

C.     Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global………………………………

15

D.    Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan………………………………..

16

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan ……………………………………………………………………… 20

B.     Saran……………………………………………………………………………... 20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.           LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang

semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut

keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa

berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan

ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri

kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita

atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai,

pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan

asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi

zat radioaktif, dan sebagainya.

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,

tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses

pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian

pencemaran lingkungan itu sendiri.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami

menyusun makalah yang dengan tema “Pencemaran Lingkungan”  agar kita

dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan

bagaimana cara penanggulangannya.

1.2.           RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini

adalah :

1.2.1.     Apa Definisi dari Lingkungan ?

1.2.2.     Jelaskan Pengertian dan Macam-macam Pencemaran

Lingkungan ?

1.2.3.     Apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ?

1.2.4.     Jelaskan Dampak pencemaran Lingkungan ?

1.2.5.     Sebutkan cara penanganan Pencemaran Lingkungan ?

1.3.           TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.3.1.     Untuk mengetahui Definisi dari Lingkungan?

1.3.2.     Mengetahui Pengertian dan Macam-macam Pencemaran

Lingkungan ?

1.3.3.     Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran

lingkungan ?

1.3.4.     Dapat menjelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?

1.3.5.     Dapat menjelaskan cara penanganan Pencemaran

Lingkungan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP

Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada

baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari

lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan

beberapa defisini tentang lingkungan.

Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup

adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan

hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan

kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan

unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh

dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,

dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup

Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati

posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim

tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan

kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat

bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam

segala aspeknya.

Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan

hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan

Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara lain :

Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam

ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap

kelangsungan dan kesejahteraan manusia.

2.2. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN

2.2.1. PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain

ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas

lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai

dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4

Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan

manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas

beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang

disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan

dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan

pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat

dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,

mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan

kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari

lingkngan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di

sebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila

keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.

Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah

bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033%dapat

memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1.Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2.Berada pada waktu yang tidak tepat.

3.Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat

lingkungan tidak merusak lagi.

2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila

konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama,

Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkatyang merusak.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

Pencemaran Air .

Pencemaran Udara .

Pencemaran Tanah .

2.2.2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan

A.   Berdasarkan Tempat Terjadinya

Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi

pencemaran udara, air, dan tanah.

1)   Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas

CO2, hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

a)   CO2

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin

meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari

pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara,

minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan

pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera

diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutandi

seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal

demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.

b)   CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya,

menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses

pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu

menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi

ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi

tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur didalam mobil

dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari

knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan

kamatian.

c)   CFC

Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas

khlorofluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai

gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa,

dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya

untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon),

pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).

Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer

terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan

pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada

lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi,

menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,

menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker

retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi

antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”

yang disebut sebagai “lubang” ozon.

Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon

di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi

tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus

dibatasi.

d)   SO, SO2

Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh

pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi

dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air

hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah

mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat.

Bangunan–bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan

rusak. Demikian pula bangunan gedung dan jembatan.

e)   Asap Rokok

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah

asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang

dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi

janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan

perokok pasif.

Perokok aktif  : adalah mereka yang merokok.

Perokok pasif : adalah orang yang tidak merokok tetapi

menghirup asap rokok di suatu ruangan.

Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih

besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan

bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan

orang lain.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

         Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit

pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru-

paru.

         Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan

memudarnya warna cat.

         Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun

atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau

gas yang bersifat asam. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green

house effect ) yang dapat menaikkan suhu udara secara global

serta dapat mengubah polaiklim bumi dan mencairkan es di kutub.

Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga

mempengaruhi keseimbangan ekologi.

         Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran

oksidanitrogen

2)   Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi,

unsur,atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan

kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai

dengan perubahan bau,rasa, dan warna.

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,

pencemaran air dapat dibedakan antara lain :

a)   Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau

pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika

biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang

yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar

memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh

hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai oleh

mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan

membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut

dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena

air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur

(blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian

bendungan. bendungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati

karenanya.

b)   Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran

air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan

organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan

manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.

Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan

botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat

saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari

limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit

penyakit, bakteri, dan jamur.

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian

dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis

sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan

organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna

kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis

(bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah

pemukiman.

Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau

yang menyengat. Didalam air got yang demikian tidak ada organisme

hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah

industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia

mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

c)   Limbah Industri

Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air.

Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri.

Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan organik

(berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung

asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi

panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan

pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri

harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang kesungai agar tidak

terjadi pencemaran.

Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena

bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal

tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan,

terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang

mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa

mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan

ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

d)   Penangkapan Ikan Menggunakan racun

Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba

(racundari tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap ikan

tangkapan, melainkan juga semua biota air.

Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga

hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang

disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada

didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut

mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan

sumber daya perairan.

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

         Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya

kandungan oksigen.

         Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air

(eutrofikasi), dan

         Pendangkalan Dasar perairan.

         Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga

air.

         Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

         Menjalarnya wabah muntaber.

3)   Pencemaran tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah

tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.

Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi

mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah

organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit.

Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai.

Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan

bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.

Bahan pencemar itu akan tetaputuh hingga 300 tahun yang akan

datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap

ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah

ratusan tahun kemudian.

Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua

wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang

ketempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika

pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka

akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual

untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk

pupuk.

Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan

ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue

digunakan lagiuntuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan

untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk

menyimpan air minum.

Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah

terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan

menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin

dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak

negatifnya atau mengendalikannya.

Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada

lagiupaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan

penguranganbahan/ penghematan (reduce), dan melakukan

pemeliharaan (repair). Dinegara maju, slogan-slogan reuse,

reduce, dan repair, banyak diedarkanke masyarakat.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara laina.

a)   Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam

tanah).

b)   Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak

baik untuk pertumbuhan tanaman, dan

c)   Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

B.   Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan

menjdiberikut ini :

1.   Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr,

Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk

anorganik.

2.   Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti

Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.

3.   Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik,

karet.

4.   Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara

(kebisingan)

Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering

terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya

bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran

tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan

ketenangan manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit

tidur, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan

dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam

kandungan, dan stress.

Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan

manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan adanya

isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam

kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar

bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misaldi dalam

kamar) agar tidak mengganggu orang lain.

C.   Berdasarkan Tingkat Pencemaran

Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan

menjadisebagai berikut.

1.   Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulka

ngangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan

bermotor.    

2.   Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan

penyakitkronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.

3.   Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan

seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan

orang didalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.

2.3. PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar

disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah

pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,

laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah

adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di

desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang

telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami

dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme

yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia

membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula.

Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran

yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan

sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah

kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :

         Erosi dan curah hujan yang tinggi.

         Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman

penduduk.

         Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri,

dan sebagainya.

Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal

adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT

digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang

menyerang lahan pertanian.

DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-

binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang

sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari

satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan

demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar

oleh DDT termasuk pada manusia.

DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak,

sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari

akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih

menakutkan. Akibat adanya biological magnification / pembesaran

biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.

a.    Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.

b.    Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan

Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur

sehingga telurnya tidak dapat menetas.

c.    Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

2.4. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

a.    Punahnya Spesies

Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota

air dandarat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian

mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama.

Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan

hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat

beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang

tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat

adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan

tersebut akan mati.

b.    Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena

predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.

c.    Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di

dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan

lairan energy menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan

terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

d.    Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat

menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat

menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan

kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.

e.    Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan

tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada

yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker,

kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat

pada keturunan-keturunannya.

f.     Pemekatan Hayati

Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh

makhluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya

dikenal sebagai biomagnificition.

g.    Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah

kacamerupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat

manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar

dan menimbulkan dampak di tempat lain.

2.5. PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Peranan Manusia Mengatasi Pencemaran Lingkungan. Manusia

memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran

lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal

yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran

lingkungan akan diuraikan berikut ini:

a.    Melakukan Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran

tanah adalah penghijauan kembali dengan cara memberi humus tanah,

sehingga tanaman kembali subur.

b.    Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman adalah  salah satu upaya yang dilakukan

untuk  mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara menanam jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang

sama secara bergantian.

c.    Penggunaan Pupuk Seperlunya

Penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang

berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan

eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman tanah.Sebaiknya,

petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk

kandang untuk mengurangi pencemaran tanah.

d.    Pembuatan Sengkedan

Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena

erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang

miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.

e.    Reboisasi adalah  penanaman kembali lahan-lahan yang gundul.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon

dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air

hujan.

f.     Daur Ulang Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa

dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan

sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani.

Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk.

Jika diolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk

alami yang sangat baik untuk tanaman.

g.    Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah

yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ

(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah

pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih

mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang

tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di

daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.

Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,

kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.

Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian

diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site

ini jauh lebih mahal dan rumit.

h.    Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah

dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi

bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi

bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan

air).

BAB III

PENUTUP

3.1. SIMPULAN

Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu

sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan

dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian

yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)

Penmcemaran Tanah.

Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan

manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh.

Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh

manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun

sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit

seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.

Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan

Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah

yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan

–kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang dapat

menyebabkan polusi udara.

3.2. SARAN

Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita

bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab

dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah

sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari

lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta

lingkungan yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

http://grafiensehat.blogspot.com

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990217-pencemaran-

suara/#ixzz1bat13bXZ

 http://id.wikipedia.org/wikizdvnid.wikipedia.org/

 www.goole.com