ilmu lingkungan

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Poboya adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kini Poboya telah menjadi areal aktifitas pertambangan emas yang tak terkendali. Poboya yang dahulunya merupakan kawasan pertanian dengan hamparan sawah, ladang dan kebun-kebun masyarakat, kini dipenuhi dengan mesin-mesin tromol pengolah emas dan lubang- lubang menganga bekas galian para penambang. Ironisnya, beberapa diantaranya adalah milik sejumlah oknum aparat keamanan dan elit pemerintahan di Palu. Setelah lebih dari beberapa tahun emas Poboya di olah, nyaris tak ada perubahan nasib masyarakat setempat. Malah yang kita saksikan, kejadian signifikan adalah perubahan bentang alam, tindak kriminal, konflik tanah, peralihan kepemilikan lahan, dan ancaman pencemaran, masyarakat beberapa kali melaporkan kasus kematian hewan ternak akibat limbah buangan disekitar sungai Poboya. Celakanya, Poboya adalah water catchment area (daerah tangkapan air) bagi ratusan ribu masyarakat kota Palu termasuk PDAM yang menyuplai kebutuhan air bersih warga. 1

Upload: independent

Post on 21-Jan-2023

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Poboya adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Palu Timur,

Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kini Poboya telah

menjadi areal aktifitas pertambangan emas yang tak terkendali.

Poboya yang dahulunya merupakan kawasan pertanian dengan

hamparan sawah, ladang dan kebun-kebun masyarakat, kini

dipenuhi dengan mesin-mesin tromol pengolah emas dan lubang-

lubang menganga bekas galian para penambang. Ironisnya,

beberapa diantaranya adalah milik sejumlah oknum aparat

keamanan dan elit pemerintahan di Palu.

Setelah lebih dari beberapa tahun emas Poboya di olah,

nyaris tak ada perubahan nasib masyarakat setempat. Malah yang

kita saksikan, kejadian signifikan adalah perubahan bentang

alam, tindak kriminal, konflik tanah, peralihan kepemilikan

lahan, dan ancaman pencemaran, masyarakat beberapa kali

melaporkan kasus kematian hewan ternak akibat limbah buangan

disekitar sungai Poboya. Celakanya, Poboya adalah water

catchment area (daerah tangkapan air) bagi ratusan ribu

masyarakat kota Palu termasuk PDAM yang menyuplai kebutuhan

air bersih warga.

1

Selain itu, berkurangnya debit air sungai Poboya dan

Kawatuna akibat penggunaan air oleh mesin-mesin pengolahan

emas telah mengorbankan sumber-sumber pendapatan dan mata

pencaharian masyarakat. Krisis air ini telah mematikan sumber

kehidupan para petani bawang, padi dan sayur mayur yang sangat

bergantung pada pasokan air sungai ini.

Kini, aktifitas penghancuran bukit dan lahan itutelah

menyebar ke wilayah-wilayah sekitarnya,bahkan mesin-mesin

tromol pengolah emas telah beroperasi di tengah-tengah

pemukiman warga. Pemerintah yang mestinya mengambil posisi

terdepan dalam penyelesaian masalah ini nyaris tak berdaya dan

tak berbuat apa-apa. Dan, konon ini adalah satu-satunya

pertambangan yang dilakukan ditengah-tengah kota dan pemukiman

warga, kekhawatiran itu tidak berakhir disini, perusahaan

besar bernama Bumi Resourches yang memiliki izin konsesi tidak

henti-hentinya berupaya mengeksploitasipotensi emas disini.

Bila ini terjadi maka kemungkinan besar akan ada buyat episode

kedua.

Keprihatinan dan kekhawatiran kian bertambah, setelah

mengingat pernyataan seorang aktifis lingkungan yang

menyodorkan data dan fakta-fakta pertambangan dalam suatu

seminar, dimana belum ada terbukti satupun pertambangan di

dunia ini yang ramahlingkungan dan mensejahterakan masyarakat,

bila emas habis maka masyarakat akan ditinggalkan dalam

kemiskinan dan penderitaan yang akut. Ternyata dibalik kilau

emas ada kisah pilu yang menyertainya.

2

B. Tujuan

Mengetahui sumber dan tingkat pencemaran yang berada di

sekitar pertambangan dan Kota Palu

Mengetahui dampak yang di timbulkan pertambangan emas

Mengetahui Upaya-upaya Perbaikan/pengelolaan yang dapat

dilakukan untuk meminimalisir tingkat pencemaran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Merkuri

Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80

sertamempunyai masa molekul relatif (MR =200,59).Merkuri diberikan

simbol kimia Hgyang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani

Hydrargyricum ,yang berarticairan perak .Bentuk fisik dan kimianya

sangat menguntungkan karena merupakansatu-satunya logam yang

3

berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),titik bekunyapaling

rendah (-39°C),mempunyai kecenderungan yang lebih

besar ,mudahbercampur dengan logam lain menjadi logam campuran

(Amalgam/Alloi),juga dapatmengalirkan arus listrik sebagai konduktor

baik tegangan arus listrik tinggi maupuntegangan arus listrik

rendah.Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan

pada prosespemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri

termasuk logam beratberbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat

bersifat racun.

B. Bahaya Merkuri Bagi Kesehatan

>>Masalah Kesehatan Karena Merkuri

Menghirup atau menyerap merkuri dalam jumlah yang sangat

sedikit dapat merusak syaraf, ginjal, paru-paru, dan otak dan

bayi yang lahir cacat. Masalah kesehatan ini membutuhkan waktu

beberapa tahun sebelum dapat terlihat.

>>Keracunan Merkuri Ringan

Menyebabkan kesemutan di bibir, lidah, jari-jari, dan

gemetar pada tangan dan kaki. Dalam beberapa kasus tanda-tanda

ini akan terasa lama sesudah terpapar.Keracunan Merkuri yang

Tergolong Berat menyebabkan sakit kepala, pikun, masalah dalam

koordinasi gerak dan penglihatan, pusing, rasa logam di dalam

mulut, kejang otot, sendi dan otot kaku dan sakit, berdebar-

debar, dan denyut nadi sangat lemah atau sangat kuat.

4

>>Merkuri yang terpapar pada laki-laki

Menyebabkan hilangnya kemampuan hubungan kelamin, dan

sterilitas (mandul).

>>Merkuri yang terpapar pada perempuan

Menyebabkan terhambatnya datang bulan dan dapat membuat

anak-anaknya dikemudian hari ada masalah dalam pertumbuhan

mereka.

>>Bagi wanita hamil

Merkuri dalam jumlah sedikit saja akan menyebabkan

masalah perkembangan pada bayi-bayi mereka

C. Fakta Pencemaran Merkuri Yang Sangat Berbahaya

Di Sulawesi Tenggara, kegiatan penambangan emas sampai

hari ini masih berlangsung adalah kegiatan penambangan emas di

Bombana. Terkuaknya potensi tambang emas di Bombana merupakan

sumber rejeki yang menjanjikan dan menggiurkan pemerintah

daerah dan masyarakat Sulawesi Tenggara. Kendati demikian

dibalik itu semua kegiatan tersebut ternyata telah memberikan

dampak negarif yang mengancam lingkungan dan kesehatan

masyarakat di sekitar penambangan tersebut. Hal telah

dibuktikan denggan hasil penelitian teman-teman dosen di5

fakultas perikanan dan Ilmu Kelauatan Unhalu yang menunjukkan

bahwa kandungan merkuri di perairan laut di sekitar areal

penambangan telah melampaui ambas batas. Ditemukanya Kandungan

merkuri diperairan laut di sekitar areal penambangaan menurut

dugaan kami adalah bersumber dari limbah kegiatan penambangan

emas yang dilakukan oleh penambang. Pertanyaan yang muncul,

adalah mengapa masyarakat harus menggunakan merkuri dalam

kegiatan penambangan emas Bombana? Masyarakat  awam tentunya

akan pertanyaan ini dari sudut pandang untung ruginya dan

bagaimana caranya supaya mereka memperoleh bijh besi emas

sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan resiko dan

penggunaan merkuri tersebut.

Kasus yang serupa juga terjadi di Indonesia, di mana

sejak tahun 1996 Perairan Teluk Buyat di Propinsi Sulawesi

Utara telah dijadikan tempat perbuatan tailing oleh PT Newmont

Minahasa Raya akibatnya masyara yang mengkonsumsi ikan sekitar

di teluk Buyat mengalami gangguan kesehatan terutama penyakit

kulit. Kegiatan penambangan seperti halnya PT NMR merupakan

pengambilan logam dari sumbernya termasuk logam berat dalam

pengambilan emas. Bijih primer yang terbungkus oleh mineral

sufida yang kaya akan logam-logam diekstraksi untuk memperoleh

emas, kemudian sulfida tersebut di buang ke alam.

Lalu bagaimana dengan Poboya, berdasarkan fenomena yang

ada maka kami menduga bahwa kegiatan penambangan bijih emas

oleh masyarakat di areal penambangan emas Poboya dilakukan

dengan cara amalgamasi. Cara tersebut merupakan cara

6

konvesional untuk mengekstraksi bijih emas dengan menggunakan

logam merkuri.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sumber Dan Tingkat Pencemaran Pada Tambang Emas Poboya

Dari survei lapangan yang dilakukan, sumber utama

pencemaran Ialah Merkuri(Hg) yang biasa disebut masyarakat

sekitar dengan air perak.

Merkuri digunakan untuk mengekstraksi bijih emas. Cara

tersebut merupakan cara konvesional untuk mengekstraksi bijih

emas dengan menggunakan logam merkuri. Dengan cara ini ion

Hg22 + dalam bentuk larutan dinteraksikan dengan batuan bijih

emas (Au) sehingga terbentuk suatu amalgam (campuran emas

terlarut dalam merkuri). Emas terlarut dalam amalgam segera

7

terokidasi dengan cepat oleh oksigen di udara membentuk Au

203.

Perlu diketahui bahwa Au3+, pada dasarnya berada dalam

bentuk Au203 dimana Au203 tersebut sangat mudah terdekompsisi

menjadi Au dan O2 pada suhu sekitar 150 C. Jika pemanasan yang

lazim dilakukan penambang emas konvesional pada prinsipnya

mendekomposisi Au203 menjadi Au (emas) dan oksigen (O2) dan

sekaligus menguapkan merkuri yang masih bercampur dengan emas.

Uap merkuri tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan

sebagaimana yang telah diungkapkan di atas.

>>Adapun Tingkat Pencemaran yang terjadi ialah sebagai berikut

:

KANDUNGAN BAHAN KIMIA PADA OBYEK PENELITIAN

Obyek Penelitian Kandungan Konsentrasi

Air PDAM Bak Kotor Merkuri 0,005 ppm

Air PDAM Bak Bersih Merkuri 0,004 ppm

Tanah Permukiman sekitar tambang Merkuri 0,596 ppm

Air Sungai Poboya Hilir-Hulu Merkuri 0,005-0,060 ppm

Sedimen Sungai Poboya Hilir-Hulu Merkuri 0,004-0,580 ppm

Limbah Cair di Area Tromol Merkuri 0,005-0,040 ppm

Limbah Padat di Area Tromol Merkuri 0,808-0,882 ppm

Udara di atas Tong Sulfat 934,73 ug/Nm3

Nitrit 50,47 ug/Nm3

Asam Sianida Tidak Terdeteksi

Karbon Dioksida 3120 ug/Nm3

8

Sumber: Hasil Penelitian Tim Independen Asperi

JUMLAH TROMOL DAN TONG DI POBOYA DAN SEKITARNYA

Waktu Tromol Tong

Per Januari 2010 400 3

Per April 2010 30.000 200

Seorang peneliti dari Balifokus Yuyun Iswahyuni

mengatakan, udara di Kota Palu sudah tercemar dengan merkuri

dengan kisaran 20 hingga 5.900 nanogram/m3

B. Dampak Yang Telah Di Timbulkan

>> Air PDAM Tercemar Merkuri

Air PDAM sebagai sumber air bersih masyarakat kota Palu

ternyata benar telah tercemar merkuri (Hg). Pencemaran air

tersebut telah jauh dari ambang batas yang diperbolehkan,

yakni 0,001 part per million (ppm) untuk air minum.

Demikian kata Ketua Tim Peneliti Asosiasi Pertambagan

Emas Rakyat Indonesia (Asperi) Sulteng, Prof Dr Mappiratu MS

pada diskusi pertambangan di Baruga Deprov, Sabtu (22/5).

Bahkan, Prof Mappiratu mengatakan, sampel air yang diambil

dari bak terbuka PDAM yang ada di Poboya, mengandung merkuri

hingga 0,005 ppm. “Kami mengambil sampel air di bak terbuka

9

yang kotor dan bersih. Setelah dianalisis di laboratorium,

untuk bak kotor mengandung merkuri dengan konsentrasi 0,005

ppm dan air yang bersih 0,004 ppm. Standar air minum maksimal

mengandung Merkuri 0,001 ppm. Hasil analisis ini menunjukkan

ada potensi pencemaran,” terang Mappiratu.

Hasil lain yang juga patut diperhatikan masyarakat adalah

tingkat pencemaran yang cukup tinggi pada sungai Poboya dari

hulu ke hilir (sekitar Talise). Penelitian terhadap air dan

sedimen sungai Poboya menunjukkan pencemaran merkuri berkisar

antara 0,005 hingga 0,580 ppm. Untuk air di bagian hilir,

kandungan merkuri mencapai 0,005 ppm dan pada sedimen mencapai

0,004 ppm.

>> Hewan ternak mati

   

Di Poboya sudah terjadi kasus ternak mati. Seperti yang

telah diberitakan bahwa ternak sapi yang mati tiba-tiba. Sapi

tersebut diduga mati akibat minum limbah penambangan emas.

>>Rusaknya Taman Hutan Raya(Tahura)

Kelurahan bagian timur kota Palu ini, berbatasan langsung

dengan wilayah kabupaten Parimo dimana sebagian wilayahnya

berada dalam wilayah Taman Hutan Raya(Tahura), dengan luas

areal ± 200 hektar, dan seperti yang telah kita lihat bersama

10

keadaan hutan di poboya habis tergunduli oleh penambang-

penambang liar

C. Upaya Pengelolaan/Solusi

>> Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam

kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan

yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun

Instalasi Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah

bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah

lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.

>> Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah

dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat

pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun

(karbon dioksida dan air). untuk zat pencemar merkuri

menggunakan bakteri Pseudomonas pseudomallei ICBB 1512

berdasarkan hasil temuan Dosen Departemen Ilmu Tanah dan

Sumberdaya Lahan IPB, Dwi Andreas Santoso.

>> Pengawasan Yang harus dilakukan oleh Pemerintah, pihak-

pihak berwajib dalam hal ini kepolisian serta dinas-dinas

terkait terhadap penambang penambang yang mengunakan

Merkuri(Hg), dan bila perlu adanya tindakan tegas berupa

Penutupan segala aktivitas pertambangan di Poboya karena

dengan

menutup segala aktivitas pertambangan di Poboya merupakan

11

solusi yang paling efektif untuk menyelamatkan lingkungan.

Walaupun pada kenyataannya sangat dilematis, namun pemerintah

harusnya lebih memikirkan jaminan kesehatan lebih tiga ratus

ribu penduduk kota Palu dibanding mementingkan segelintir

orang yang meraup untung dari kepingan emas Poboya.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber masalah utama yang berada di areal penambangan

emas ialah pencemaran merkuri yang telah melampaui ambang

batas pengunaanya, dimana bayak pencemaran yang telah terjadi

salah satunya ialah tercemarnya sumber air bersih PDAM,

diamana air digunakan oleh masyarakat Kota Palu, dan Solusi

yang harus di tempuh juga harus mementingkan masyarakat

banyak, agar tidak adanya korban dibalik kilau “EMAS POBOYA”

12

B.Saran

Saran yang tim penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air

karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak

Jagalah air di lingkungan sekitar kita agar tetap bersih

dan terhindar dari pencemaran air

Diharapkan kepada LSM dan lembaga pemerintahan lainnya

yang terkait bidang kegiatan yang berbasis lingkungan

maupun kesehatan agar dapat mensosialisasi bagaiman cara

melakukan pertambangan yang sesuai peraturan yang berlaku

dan tidak mencemari lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/54179399/Makalah-Merkuri

http://wacanasainsperikanan.blogspot.com/2010/06/pencemaran-sungai-akibat-aktivitas.html

13

Foto-foto dokumentasi

Pembuangan air dari tromol

15

16

Endapan ampas emas yang terkandung merkuri

Papan peringatan yang terbengkalai

Keadaan sungai Poboya

17

Air bekas pembuangan dari tromol

Keadaan Hewan ternak yang berada di poboya