Download - MAKALAH TERKAIT MASALH LINGKUNGAN FAJRIii
MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA
TUGAS ILMU LINGKUNGANPENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA
Disusun oleh :
Nama : FAJRI RAHMATULLAH NIM : 1107136582 Kelas : A (ILMU LINGKUNGAN)
UNIVERSITAS RIAUFAKULTAS TEKNIK
2015KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan berkah dan hidayah nya saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan.
Pertama saya ucapkan terima kasih kepada bapak Trimaijon ST.MT
sebagai dosen pengampu. Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan keritik dan sarannya yang dapat membangun saya. Agar
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah berikutnya.
Terimakasih atas perhatian nya, kurang lebih nya saya mohon maaf.
Pekanbaru, 31 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 4
C. Tujuan …………………………………………………………………………….. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup…………………………………………………… 6
B. Penyebab Pencemaran Bagi Manusia ……………………………………………. 7
C. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global………………………………
15
D. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan………………………………..
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………… 20
B. Saran……………………………………………………………………………... 20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut
keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan
ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri
kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita
atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai,
pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan
asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi
zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses
pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami
menyusun makalah yang dengan tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita
dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan
bagaimana cara penanggulangannya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini
adalah :
1.2.1. Apa Definisi dari Lingkungan ?
1.2.2. Jelaskan Pengertian dan Macam-macam Pencemaran
Lingkungan ?
1.2.3. Apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ?
1.2.4. Jelaskan Dampak pencemaran Lingkungan ?
1.2.5. Sebutkan cara penanganan Pencemaran Lingkungan ?
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui Definisi dari Lingkungan?
1.3.2. Mengetahui Pengertian dan Macam-macam Pencemaran
Lingkungan ?
1.3.3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan ?
1.3.4. Dapat menjelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
1.3.5. Dapat menjelaskan cara penanganan Pencemaran
Lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada
baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari
lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan
beberapa defisini tentang lingkungan.
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan
hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup
Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati
posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim
tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan
kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat
bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam
segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan
Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara lain :
Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam
ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap
kelangsungan dan kesejahteraan manusia.
2.2. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
2.2.1. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan
manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan
pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat
dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari
lingkngan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di
sebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah
bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033%dapat
memberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1.Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2.Berada pada waktu yang tidak tepat.
3.Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama,
Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkatyang merusak.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
Pencemaran Air .
Pencemaran Udara .
Pencemaran Tanah .
2.2.2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
A. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi
pencemaran udara, air, dan tanah.
1) Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas
CO2, hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
a) CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin
meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari
pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera
diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutandi
seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal
demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
b) CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya,
menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses
pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu
menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi
ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi
tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur didalam mobil
dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan
kamatian.
c) CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas
khlorofluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai
gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa,
dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya
untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon),
pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer
terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan
pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada
lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi,
menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker
retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi
antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”
yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon
di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi
tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus
dibatasi.
d) SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh
pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi
dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air
hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah
mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat.
Bangunan–bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan
rusak. Demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
e) Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah
asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang
dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi
janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan
perokok pasif.
Perokok aktif : adalah mereka yang merokok.
Perokok pasif : adalah orang yang tidak merokok tetapi
menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih
besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan
bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan
orang lain.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit
pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru-
paru.
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.
Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun
atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau
gas yang bersifat asam. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green
house effect ) yang dapat menaikkan suhu udara secara global
serta dapat mengubah polaiklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga
mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran
oksidanitrogen
2) Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi,
unsur,atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan
kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai
dengan perubahan bau,rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
a) Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau
pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika
biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang
yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar
memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai oleh
mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan
membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut
dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena
air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur
(blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bendungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati
karenanya.
b) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran
air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan
botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat
saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian
dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis
sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan
organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau
yang menyengat. Didalam air got yang demikian tidak ada organisme
hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah
industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
c) Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air.
Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri.
Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan organik
(berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung
asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi
panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan
pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri
harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang kesungai agar tidak
terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena
bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal
tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan,
terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang
mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa
mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan
ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
d) Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba
(racundari tumbuhan atau potas (racun) untuk menangkap ikan
tangkapan, melainkan juga semua biota air.
Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga
hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang
disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada
didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut
mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan
sumber daya perairan.
Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen.
Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air
(eutrofikasi), dan
Pendangkalan Dasar perairan.
Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga
air.
Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
Menjalarnya wabah muntaber.
3) Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah
tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi
mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah
organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit.
Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai.
Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan
bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.
Bahan pencemar itu akan tetaputuh hingga 300 tahun yang akan
datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap
ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua
wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang
ketempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika
pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka
akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual
untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk
pupuk.
Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan
ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue
digunakan lagiuntuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan
untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk
menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan
menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin
dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak
negatifnya atau mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada
lagiupaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan
penguranganbahan/ penghematan (reduce), dan melakukan
pemeliharaan (repair). Dinegara maju, slogan-slogan reuse,
reduce, dan repair, banyak diedarkanke masyarakat.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara laina.
a) Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam
tanah).
b) Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak
baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
c) Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
B. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan
menjdiberikut ini :
1. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr,
Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk
anorganik.
2. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti
Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
3. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik,
karet.
4. Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara
(kebisingan)
Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering
terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya
bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran
tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan
ketenangan manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit
tidur, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan
dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam
kandungan, dan stress.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan
manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan adanya
isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam
kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar
bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misaldi dalam
kamar) agar tidak mengganggu orang lain.
C. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan
menjadisebagai berikut.
1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulka
ngangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan
bermotor.
2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan
penyakitkronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan
seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan
orang didalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
2.3. PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah
pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,
laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah
adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di
desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang
telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami
dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme
yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia
membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula.
Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran
yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan
sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah
kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
Erosi dan curah hujan yang tinggi.
Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman
penduduk.
Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri,
dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal
adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT
digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang
menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-
binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang
sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari
satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan
demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar
oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak,
sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari
akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih
menakutkan. Akibat adanya biological magnification / pembesaran
biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur
sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
2.4. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
a. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota
air dandarat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian
mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama.
Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan
hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang
tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat
adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan
tersebut akan mati.
b. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena
predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
c. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di
dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan
lairan energy menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan
terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
d. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat
menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan
kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.
e. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada
yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker,
kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat
pada keturunan-keturunannya.
f. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh
makhluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya
dikenal sebagai biomagnificition.
g. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah
kacamerupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat
manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar
dan menimbulkan dampak di tempat lain.
2.5. PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Peranan Manusia Mengatasi Pencemaran Lingkungan. Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal
yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran
lingkungan akan diuraikan berikut ini:
a. Melakukan Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran
tanah adalah penghijauan kembali dengan cara memberi humus tanah,
sehingga tanaman kembali subur.
b. Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menanam jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang
sama secara bergantian.
c. Penggunaan Pupuk Seperlunya
Penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang
berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan
eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman tanah.Sebaiknya,
petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk
kandang untuk mengurangi pencemaran tanah.
d. Pembuatan Sengkedan
Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena
erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang
miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
e. Reboisasi adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon
dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air
hujan.
f. Daur Ulang Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa
dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan
sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani.
Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk.
Jika diolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk
alami yang sangat baik untuk tanaman.
g. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
h. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu
sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan
dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian
yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)
Penmcemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan
manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh.
Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh
manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun
sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit
seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan
Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan
–kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang dapat
menyebabkan polusi udara.
3.2. SARAN
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita
bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab
dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah
sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari
lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta
lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
http://grafiensehat.blogspot.com
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1990217-pencemaran-
suara/#ixzz1bat13bXZ