m-a kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian tenaga kependidikan laboratorium sekolah

68
Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun 2013 1 KOMPETENSI SOSIAL DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN TENAGA KEPENDIDIKAN LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH A. PENGANTAR Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengab-dikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, menyebutkan tenaga kependidikan di SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang- kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga

Upload: independent

Post on 31-Jan-2023

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 1

KOMPETENSI SOSIAL DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN

TENAGA KEPENDIDIKAN LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

A. PENGANTAR

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa tenaga

kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengab-dikan

diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada

satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola

satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas,

peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi

sumber belajar. PP  No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan, menyebutkan tenaga kependidikan di

SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-

kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 2

administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,

dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.

Permendiknas No. 26 Tahun 2008, tentang Standar

Laboratorium Sekolah/Madrasah, menyebutkan  standar

tenaga laboratorium sekolah/madrasah mencakup kepala

laboratorium sekolah/madrasah, teknisi laboratorium

sekolah/madrasah, dan laboran sekolah/madrasah. Tenaga

laboratorium sekolah adalah tenaga kependidikan yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang kegiatan

proses pendidikan di laboratorium sekolah, meliputi

laboran dan teknisi.

Laboran adalah tenaga laboratorium dengan

keterampilan tertentu yang bertugas membantu pendidik dan

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium

sekolah. Teknisi adalah tenaga laboratorium dengan

jenjang keterampilan dan keahlian tertentu yang lebih

tinggi dari laboran, yang bertugas membantu pendidik dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 3

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium

sekolah.

Fungsi dasar laboratorium adalah memfasilitasi

dukungan proses pembelajaran agar sekolah dapat memenuhi

misi dan tujuannya. Laboratorium sekolah dapat digunakan

sebagai wahana untuk pengembangan penalaran, sikap dan

keterampilan peserta didik dalam mengkonstruksi

pengetahuannya. Keberhasilan kegiatan laboratorium

menurut Sappaile (2007:11) didukung oleh tiga faktor,

yaitu peralatan, bahan dan fasilitas lainnya, tenaga

laboratorium, serta bimbingan pendidik yang diperoleh

peserta didik dalam melakukan tugas-tugas praktik.

Tenaga laboratorium sekolah merupakan salah satu

tenaga kependidikan yang sangat diperlukan untuk

mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran di

sekolah melalui kegiatan laboratorium. Sebagaimana tenaga

kependidikan lainnya, tenaga laboratorium sekolah juga

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 4

merupakan tenaga fungsional.  Oleh karena itu diperlukan

adanya kualifikasi, standar kompetensi, dan sertifikasi.

1. Pengertian Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Menurut M. Noor Syam, 1980. Pendidikan adalah

lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa.

Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang

sanagat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental,

piker (rasio,intelek), kepribadian manusia seutuhnya.

Untuk membina kepribadian memerlukan rentangan waktu yang

relative panjang, bahkan berlangsung seumur hidup.

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Latin “e-

ducere” atau “educare” yang berarti “untuk memimpin atau

memandu keluar”, “terkemuka”, “membawa manusia menjadi

mengemuka”, “proses menjadi terkemuka”, atau “sebagai

kegiatan terkemuka”. Secara leksikal, dalam Kamus

Werbster kata pendidikan atau education diartikan

sebagai: (1) tindakan atau proses mendidik atau menjadi

terpelajar (the action or process of educating or of being educated);

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 5

(2) pengetahuan atau perkembangan yang diperoleh dari

proses pendidikan (the knowledge and development resulting from an

educational process); dan (3) bidang kajian yang berkaitan

dengan metode mengajar dab belajar di sekolah (the field of

study that deals mainly with methods of teaching and learning in schools).

Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses

pembaharuan pengalaman. Proses itu bisa terjadi di dalam

pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan anak-

anak, yang terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk

menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan

pengendalian dan pengembangan bagi orang yang belum

dewasa dan kelompok dimana dia hidup (Sudarwan

Danim, 2010). Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 6

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara.

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan, dimana di dalamnya termasuk

pendidik. Secara lebih luas tenaga kependidikan termaktub

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu sebagai

berikut:

1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik,

pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,

peneliti, dan pengembang, di bidang pendidikan,

pustakawan laboran, teknisi sumber belajar, dan

penguji.

2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar, dan

pelatih.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 7

3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala

sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan

pendidikan luar sekolah.

Termasuk dalam jenis tenaga kependidikan adalah

pengelola sistem pendidikan, seperti kepala kantor dinas

pendidikan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

Secara umum tenaga kependidikan itu dapat dibedakan

menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, penguji,

pengajar, dan pelatih.

2. Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik,

pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang

kependidikan, dan pustakawan.

3. Tenaga teknis kependidikan, tediri atas laboran dan

teknisi sumber belajar.

4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas

kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan

satuan pendidikan luar sekolah.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 8

5. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial

atau administratif kependidikan.

Tenaga kependidikan juga mencakup pimpinan satuan

pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas

satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan,

pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja

sosial, terapis, tenaga kebersihan sekolah, dan tenaga

atau sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada

satuan pendidikan. Profesi tenaga kependidikan

sebagaimana dimaksud mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

1. Pimpinan satuan pendidikan bertugas dan bertanggung

jawab mengelola satuan pendidikan pada pendidikan

formal atau nonformal.

2. Penilik bertugas dan bertanggung jawab melakukan

pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan

pendidikan nonformal.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 9

3. Pengawas bertugas dan bertanggung jawab melakukan

pemantauan, penilaian, dan pembinaan pada satuan

pendidikan anak usia dini jalur formal, satuan

pendidikan dasar, dan pendidikan menegah.

4. Tenaga perpustakaan bertugas dan bertanggung jawab

melaksanakan pengelolaan perpustakaan pada satuan

pendidikan.

5. Tenaga laboratorium bertugas dan bertanggung jawab membantu

pendidik mengelola kegiatan praktikum di laboratorium satuan

pendidikan.

6. Teknisi sumber belajar bertugas dan bertanggung jawab

mempersiapkan,

merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran

pada satuan pendidikan.

7. Tenaga lapangan pendidikan bertugas dan bertanggung

jawab melakukan pendataan, pemantauan, pembimbingan,

dan pelaporan pelaksanaan pendidikan nonformal.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 10

8. Tenaga administrasi bertugas dan bertanggung jawab

menyelenggarakan pelayanan administratif pada satuan

pendidikan.

9. Psikolog bertugas dan bertanggung jawab memberikan

layanan bantuan psikologis-pedagogis pada peserta

didik dan pendidik pada pendidikan khusus dan

pendidikan usia dini.

10. Pekerja sosial bertugas dan bertanggung jawab

memberikan layanan bantuan sosiologis-pedagosis pada

peserta didik dan pendidik pada pendidikan khusus dan

pendidikan usia dini.

11. Terapis bertugas dan bertanggung jawab memberikan

layanan bantuan fisiologis-  kinesiologis pada peserta

didik pada pendidikan khusus dan pendidikan anak usia

dini.

12. Tenaga lapangan dikmas (TLD), yaitu tenaga

pendidikan nonformal (PNF) yang berlatarbelakang

pendidikan sarjana, berstatus sebagai tenaga kontrak

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 11

yang diberi tugas membantu penilik dan berkedudukan di

kecamatan.

13. Fasilitator desa binaan intensif (FDI), yaitu tenaga

kontrak berpendidikan sarjana yang bertugas di

pedesaan (satu sarjana eksakta dan satunya lagi non

eksakta), yang bertugas memberikan layanan PNF yang

merata dan berkhualitas, terutama bagi masyarakat yang

bermukim di desa-desa.

14. Teknisi teknologi informasi, yaitu tenaga yang

memiliki keterampilan dan keahlian pada bidang

teknologi dan informasi yang diberi tugas dan

kewenangan mengelola teknologi dan informasi pada

suatu lembaga penyelenggara satuan PNF.

15. Pekerja sosial kependidikan bertugas dan bertanggung

jawab memberikan layanan bantuan sosiologis-pedagogis

kepada peserta didik dan pendidik pada pendidikan

khusus dan PAUD.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 12

16. Tenaga kebersihan sekolah bertugas dan bertanggung

jawab memberikan layanan kebersihan lingkungan

sekolah.

2. Standar Kompetensi Pengelola Laboratorium

Sekolah/Madrasah

Berdasarkan Permendiknas No 26 Tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah seorang

kepala laboratorium perlu adanya kualifikasi, standar

kompetensi dan sertifikasi. Kualifikasi kepala

laboratorium Sekolah/Madrasah menurut Permendiknas

melalui jalur guru/pengelola laboratorium/ pengelola

laboratorium antara lain: (1) pendidikan minimal sarjana

(S1), (2) berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola

praktikum, (3) memiliki sertifikat kepala laboratorium

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain

yang ditetapkan oleh pemerintah. Kompetensi utama yang

harus dipenuhi sesuai dengan Permendiknas No. 26 tahun

2008 tersebut adalah: (1) kompetensi kepribadian, (2)

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 13

kompetensi sosial, (3) kompetensi manajerial, (4)

kompetensi profesional.

Kualifikasi Pengelola Laboratorium

1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah

Kualifikasi kepala laboratorium Sekolah/Madrasah

adalah sebagai berikut:

a. Jalur guru/pengelola laboratorium

1) Pendidikan minimal sarjana (S1);

2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola

praktikum;

3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga

lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Jalur laboran/teknisi

1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3);

2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau

teknisi;

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 14

3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga

lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah

Kualifikasi teknisi laboratorium sekolah/madrasah

adalah sebagai berikut:

1) Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan

dengan peralatan laboratorium, yang diselenggarakan

oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

2) Memiliki sertifikat teknisi laboratorium

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga

lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

3. Laboran Sekolah/Madrasah

Kualifikasi laboran sekolah/madrasah adalah sebagai

berikut:

1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan

dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah;

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 15

2) Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari

perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Standar Kompetensi Pengelola Laboratorium

KOMPETENSI DAN SUB-KOMPETENSI KEPALA LABORATORIUMSEKOLAH/MADRASAH

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

1. KompetensiKepribadian

1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa,mantap, danberakhlak mulia:

1.1.1 Bertindak secarakonsisten sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budayanasional Indonesia

1.1.2 Berperilaku arif1.1.3 Berperilaku

jujur1.1.4 Menunjukkan

kemandirian1.1.5 Menunjukkan rasa

percaya diri1.1.6 Berupaya

meningkatkan kemampuan diri

1.2 Menunjukkan komitmen terhadap tugas

1.2.1 Berperilaku disiplin

1.2.2 Beretos kerja yang tinggi

1.2.3 Bertanggung jawab terhadap tugas

1.2.4 Tekun, teliti,

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 16

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

dan hati-hati dalam melaksanakantugas

1.2.5 Kreatif dalam memecahkan masalahyang berkaitan dengan tugas profesinya

1.2.6 Berorientasi pada kualitas

2. KompetensiSosial

2.1 Bekerja sama dalam pelaksanaan tugas

2.1.1 Menyadari kekuatan dan kelemahan baik diri maupun stafnya

2.1.2 Memiliki wawasantentang pihak lainyang dapat diajak kerja sama

2.1.3 Bekerjasama dengan berbagai pihak secara efektif

2.2 Berkomunikasisecara lisan dantulisan

2.2.1 Berkomunikasi denganberbagai pihak secarasantun, empatik, dan efektif

2.2.2 Memanfaatkan berbagai

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 17

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

peralatan teknologiinformasi dankomunikasi (TIK)

Kompetensi Administratif

3.1 Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah

3.1.1 Menyusun rencanapengembangan laboratorium

3.1.2 Merencanakan pengelolaan laboratorium

3.1.3 Mengembangkan sistem administrasi laboratorium

3.1.4 Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja laboratorium

3.2 Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah

3.2.1 Mengkoordinasikan kegiatan praktikumdengan guru/pengelola laboratorium

3.2.2 Menyusun jadwal kegiatan laboratorium

3.2.3 Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium

3.2.4 Mengevaluasi kegiatan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 18

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

laboratorium3.2.5 Menyusun laporan

kegiatan laboratorium

3.3 Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah

3.3.1 Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran

3.3.2 Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran

3.3.3 Mensupervisi teknisi dan laboran

3.3.4 Membuat laporan secara periodik

3.4 Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah

3.4.1 Memantau kondisidan keamanan bahanserta alat laboratorium

3.4.2 Memantau kondisidan keamanan bangunan laboratorium

3.4.3 Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan Pemanfaatan laboratorium

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 19

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

3.5 Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratoriumsekolah/madrasah

3.5.1 Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium

3.5.2 Menilai hasil kerja teknisi dan laboran

3.5.3 Menilai kegiatanlaboratorium

3.5.4 Mengevaluasi program laboratorium untukperbaikan selanjutnya

Kompetensi Profesional

4.1 Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/madrasah

4.1.1 Mengikuti perkembangan pemikiran tentang pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan

4.1.2 Menerapkan hasilinovasi atau kajian laboratorium

4.2 Memanfaatkan laboratorium untukkepentingan pendidikan dan penelitian di

4.2.1 Menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum

4.2.2 Merancang kegiatan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 20

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

sekolah/madrasah laboratorium untukpendidikan dan penelitian

4.2.3 Melaksanakan kegiatan laboratorium untukkepentingan pendidikan dan penelitian

4.2.4 Mempublikasikan karya tulis ilmiahhasil kajian/inovasi

4.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/madrasah

4.3.1 Menetapkan ketentuan mengenaikesehatan dan keselamatan kerja

4.3.2 Menerapkan ketentuan mengenaikesehatan dan keselamatan kerja

4.3.3 Menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun

4.3.4 Memantau bahan berbahaya dan beracun, serta peralatan keselamatan kerja

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 21

2. Kompetensi Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

Kompetensi Kepribadian

1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia

1.1.1 Bertindak secarakonsisten sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budayanasional Indonesia

1.1.2 Berperilaku arif1.1.3 Berperilaku

jujur1.1.4 Menunjukkan

kemandirian1.1.5 Menunjukkan rasa

percaya diri1.1.6 Berupaya

meningkatkan kemampuan diri

1.2 Menunjukkan komitmen terhadap tugas

1.2.1 Berperilaku disiplin

1.2.2 Beretos kerja yang tinggi

1.2.3 Bertanggung jawab terhadap tugas

1.2.4 Tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakantugas

1.2.5 Kreatif dalam memecahkan masalahyang berkaitan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 22

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

dengan tugas profesinya

1.2.6 Berorientasi pada kualitas

Kompetensi Sosial

2.1 Bekerja sama dalam pelaksanaan tugas

2.1.1 Menyadari kekuatan dan kelemahan diri

2.1.2 Memiliki wawasantentang pihak lainyang dapat diajak kerja sama

2.1.3 Bekerjasama dengan berbagai pihak secara efektif

2.2 Berkomunikasi secara lisan dan tulisan

2.2.1 Berkomunikasi dengan berbagai pihak secara santun, empatik, dan efektif

2.2.2 Memanfaatkan berbagai peralatanTIK untuk berkomunikasi

Kompetensi Administratif

3.1 Merencanakan pemanfaatan Laboratorium sekolah/madrasah

3.1.1 Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 23

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

3.1.2 Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium

3.1.3 Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium

3.1.4 Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas untukperawatan dan perbaikan peralatan laboratorium

3.1.5 Merencanakan jadwal perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium

3.2 Mengatur penyimpanan bahan,peralatan, perkakas, dan sukucadanglaboratorium sekolah/madrasah

3.2.1 Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 24

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

komunikasi (TIK)3.2.2 Mengatur tata

letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium

3.2.3 Mengatur tata letak bahan, suku cadang, dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium

Kompetensi Profesional

4.1 Menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah/madrasah

4.1.1 Menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan laboratorium

4.1.2 Menyiapkan paketbahan dan rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum

4.1.3 Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum

Teknisi Laboratorium IPA, Fisika, Kimia, Biologi danProgram Produktif

4.1.4 Membuat peralatan praktikum sederhana

4.1.5 Membuat paket

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 25

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

SMK bahan siap pakai untuk kegiatan praktikum

Teknisi Laboratorium Bahasa

4.1.6 Membuat rekaman audio visual dalamberbagai media untuk kepentingan pembelajaran

Teknisi Laboratorium Komputer

4.1.7 Memelihara kelancaran jaringan komputer (LAN)

4.1.8 Mengoperasikan program aplikasi sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran

4.2 Merawat peralatan dan bahan di laboratorium

4.2.1 Mengidentifikasikerusakan peralatan dan bahan laboratoriumsekolah/madrasah

4.2.2 Memperbaiki kerusakan peralatan laboratorium

4.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

4.3.1 Menjaga kesehatan diri danlingkungan kerja

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 26

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

di laboratoriumsekolah/madrasah

4.3.2 Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

4.3.3 Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun sesuaidengan prosedur yang berlaku

4.3.4 Menangani limbahlaboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku

4.3.5 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

3. Kompetensi Laboran Sekolah/Madrasah

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

Kompetensi Kepribadian

1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia

1.1.1 Bertindak secarakonsisten sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budayanasional Indonesia

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 27

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

1.1.2 Berperilaku arif1.1.3 Berperilaku

jujur1.1.4 Menunjukkan

kemandirian1.1.5 Menunjukkan rasa

percaya diri1.1.6 Berupaya

meningkatkan kemampuan diri

1.2 Menunjukkan komitmen terhadap tugas

1.2.1 Berperilaku disiplin

1.2.2 Beretos kerja yang tinggi

1.2.3 Bertanggung jawab terhadap tugas

1.2.4 Tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakantugas

1.2.5 Kreatif dalam memecahkan masalahyang berkaitan dengan tugas profesinya

1.2.6. Berorientasi pada kualitas

Kompetensi Sosial

2.1 Bekerja sama dalam pelaksanaan tugas

2.1.1 Menyadari kekuatan dan kelemahan diri

2.1.2 Memiliki wawasan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 28

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

tentang pihak lainyang dapat diajak kerja sama

2.1.3 Bekerjasama dengan berbagai pihak secara efektif

2.2 Berkomunikasi secara lisan dan tulisan

2.2.2 Memanfaatkan berbagai peralatanTIK untuk berkomunikasi

2.2.1 Berkomunikasi dengan berbagai pihak secara santun, empatik, dan efektif

Kompetensi Administratif

3.1 Menginventarisasi bahan praktikum

3.1.1 Mencatat bahan laboratorium

3.1.2 Mencatat penggunaan bahan laboratorium

3.1.3 Melaporkan penggunaan bahan laboratorium

3.2 Mencatat kegiatan praktikum

3.2.1 Mencatat kehadiran guru/pengelola laboratorium dan peserta didik

3.2.2 Mencatat penggunaan alat

3.2.3 Mencatat

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 29

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

penggunaan penuntun praktikum

3.2.4 Mencatat kerusakan alat

3.2.5 Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikumsecara periodik

Kompetensi Profesional

4.1 Merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah

4.1.1 Menata ruang laboratorium

4.1.2 Menjaga kebersihan ruanganlaboratorium

4.1.3. Mengamankan ruang laboratorium

4.2 Mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah/madrasah

4.2.1 Mengklasifikasikanbahan dan peralatan praktikum

4.2.2 Menata bahan danperalatan praktikum

4.2.3 Mengidentifikasikerusakan bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium

4.2.4 Menjaga kebersihan alat laboratorium

4.2.5 Mengamankan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 30

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

bahan dan peralatan laboratorium

Khusus untuk laboran biologi:

4.2.6 Merawat tanaman untuk kegiatan praktikum

4.2.7 Memelihara hewanuntuk praktikum

4.3 Melayani kegiatan praktikum

4.3.1 Menyiapkan bahansesuai dengan penuntun praktikum

4.3.2 Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun praktikum

4.3.3 Melayani guru/pengelola laboratorium dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum

4.3.4 Menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum (lembar kerja, lembar rekam data, dan lain-lain)

4.4 Menjaga kesehatan dan

4.4.1 Menjaga kesehatan diri dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 31

DIMENSI KOMPETENSI

KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

keselamatan kerja di laboratorium sekolah/madrasah

lingkungan kerja4.4.2 Menggunakan

peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

4.4.3 Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun sesuaidengan prosedur yang berlaku

4.4.4 Menangani limbahlaboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku

4.4.5 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

B. KOMPETENSI SOSIAL

1. Pengertian Kompetensi Sosial

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 32

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru/pengelola

laboratorium untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara

efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama

guru/pengelola laboratorium, orang tua/wali peserta didik

dan masyarakat sekitar. Arikunto (1993:239) mengemukakan

kompetensi sosial mengharuskan guru/pengelola

laboratorium memiliki kemampuan komunikasi sosial baik

dengan peserta didik, sesama guru/pengelola laboratorium,

kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota

masyarakat.

Menurut Undang-undang Guru/pengelola laboratorium

dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan

guru/pengelola laboratorium untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta

didik, sesama guru/pengelola laboratorium, orangtua/wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar”. Surya (2003:138)

mengemukakan kompetensi sosial adalah kemampuan yang

diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan

dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk

keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan

tanggung jawab sosial.

2. Sub Kompetensi Sosial

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 33

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru/pengelola

laboratorium sebagai bagian dari masyarakat, sekurang-

kurangnya meliputi:

1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik memiliki indikator esensial:

berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.

2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

sesama pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

4. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik memiliki indikator esensial:

berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.

5. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

sesama pendidik dan tenaga kependidikan.

6. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

7. Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa,

sejawat dan masyarakat.

8. Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat.

9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

10. Bersikap simpatik dan empatik.

3. Indikator Kompetensi Sosial

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 34

Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi sosial

guru/pengelola laboratorium dalam penelitian ini akan

diukur melalui indikator:

1. interaksi guru/pengelola laboratorium dengan siswa,

2. interaksi guru/pengelola laboratorium dengan kepala

sekolah,

3. interaksi guru/pengelola laboratorium dengan rekan

kerja,

4. interaksi guru/pengelola laboratorium dengan orang

tua siswa, dan

5. interaksi guru/pengelola laboratorium dengan

masyarakat.

4. Hubungan Sosial Guru/pengelola laboratorium

1. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan Peserta

Didik:

a. Guru/pengelola laboratorium berperilaku secara

profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

b. Guru/pengelola laboratorium membimbing peserta didik

untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak

dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan

anggota masyarakat

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 35

c. Guru/pengelola laboratorium mengetahui bahwa setiap

peserta didik memiliki karakteristik secara

individual dan masing-masingnya berhak atas layanan

pembelajaran.

d. Guru/pengelola laboratorium menghimpun informasi

tentang peserta didik dan menggunakannya untuk

kepentingan proses kependidikan.

e. Guru/pengelola laboratorium secara perseorangan atau

bersama-sama secara terus-menerus berusaha

menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana

sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar

yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

f. Guru/pengelola laboratorium menjalin hubungan dengan

peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan

menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang

di luar batas kaidah pendidikan.

g. Guru/pengelola laboratorium berusaha secara

manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat

mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.

h. Guru/pengelola laboratorium secara langsung

mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu

peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan

kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 36

i. Guru/pengelola laboratorium menjunjung tinggi harga

diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan

martabat peserta didiknya.

j. Guru/pengelola laboratorium bertindak dan memandang

semua tindakan peserta didiknya secara adil.

k. Guru/pengelola laboratorium berperilaku taat asas

kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-

hak peserta didiknya.

l. Guru/pengelola laboratorium terpanggil hati nurani

dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian

bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.

m. Guru/pengelola laboratorium membuat usaha-usaha yang

rasional untuk melindungi peserta didiknya dari

kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,

menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.

n. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh membuka

rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan

yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan

pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.

o. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menggunakan

hubungan dan tindakan profesionallnya kepada peserta

didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,

kebudayaan, moral, dan agama.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 37

p. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menggunakan

hubungan dan tindakan profesional dengan peserta

didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan

pribadi.

2. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan

Orangtua/wali Siswa :

a. Guru/pengelola laboratorium berusaha membina

hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan

Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses

pedidikan.

b. Guru/pengelola laboratorium mrmberikan informasi

kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif

mengenai perkembangan peserta didik.

c. Guru/pengelola laboratorium merahasiakan informasi

setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan

orangtua/walinya.

d. Guru/pengelola laboratorium memotivasi orangtua/wali

siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam

memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

e. Guru/pengelola laboratorium berkomunikasi secara

baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan

kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada

umumnya.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 38

f. Guru/pengelola laboratorium menjunjunng tinggi hak

orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin dengannya

berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-

cita anak atau anak-anak akan pendidikan.

g. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh melakukan

hubungan dan tindakan profesional dengan

orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-

keuntungan pribadi.

3. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan Masyarakat

:

a. Guru/pengelola laboratorium melakukan semua usaha

untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan

aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan

peserta didiknya

b. Guru/pengelola laboratorium menjalin komunikasi dan

kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan

masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan

pendidikan.

c. Guru/pengelola laboratorium memberikan pandangan

profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,

hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan

dengan masyarakat.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 39

d. Guru/pengelola laboratorium mengakomodasikan

aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan

meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

e. Guru/pengelola laboratorium berkerjasama secara arif

dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan

martabat profesinya.

f. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh membocorkan

rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada

masyarakat.

g. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menampilkan

diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.

h. Guru/pengelola laboratorium peka terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

4. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan sekolah

a. Guru/pengelola laboratorium memelihara dan

eningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.

b. Guru/pengelola laboratorium memotivasi diri dan

rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam

c. Guru/pengelola laboratorium menciptakan melaksanakan

proses yang kondusif.

d. Guru/pengelola laboratorium menciptakan suasana

kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 40

e. Guru/pengelola laboratorium menghormati rekan

sejawat.

f. Guru/pengelola laboratorium saling membimbing

antarsesama rekan sejawat

g. Guru/pengelola laboratorium menjunung tinggi

martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan

dengan standar dan kearifan profesional.

h. Guru/pengelola laboratorium dengan berbagai cara

harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh

secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang

relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.

i. Guru/pengelola laboratorium menerima otoritas kolega

seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat

profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan

dan pembelajaran

j. Guru/pengelola laboratorium membasiskan diri pada

nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam

setiap tindakan profesional dengan sejawat.

k. Guru/pengelola laboratorium memliki beban moral

untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan

keefektifan pribadi sebagai guru/pengelola

laboratorium dalam menjalankan tugas-tugas

profesional pendidikan dan pembelajaran.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 41

l. Guru/pengelola laboratorium mengoreksi tindakan-

tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah

agama, moral, kemanusiaan, dan martabat

profesionalnya.

m. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh mengeluarkan

pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan

kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon

sejawat.

n. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh melakukan

tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan

merendahkan martabat pribadi dan profesional

sejawatnya

o. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh mengoreksi

tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar

pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan kebenarnya.

p. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh membuka

rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-

pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.

q. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menciptakan

kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak

langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

5. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan Profesi :

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 42

a. Guru/pengelola laboratorium menjunjung tinggi

jabatan guru/pengelola laboratorium sebagai sebuah

profesi

b. Guru/pengelola laboratorium berusaha mengembangkan

dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang

studi yang diajarkan

c. Guru/pengelola laboratorium terus menerus

meningkatkan kompetensinya

d. Guru/pengelola laboratorium menjunjung tinggi

tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan

tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas

konsekuensiinya.

e. Guru/pengelola laboratorium menerima tugas-tugas

sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif

individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan

profesional lainnya.

f. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh melakukan

tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan

merendahkan martabat profesionalnya.

g. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menerima

janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi

keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya

h. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh mengeluarkan

pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 43

tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di

bidang pendidikan dan pembelajaran.

6. Hubungan guru/pengelola laboratorium dengan Organisasi

Profesinya:

a. Guru/pengelola laboratorium menjadi anggota

aorganisasi profesi guru/pengelola laboratorium dan

berperan serta secara aktif dalam melaksanakan

program-program organisasi bagi kepentingan

kependidikan.

b. Guru/pengelola laboratorium memantapkan dan

memajukan organisasi profesi guru/pengelola

laboratorium yang memberikan manfaat bagi kepentingan

kependidikan

c. Guru/pengelola laboratorium aktif mengembangkan

organisasi profesi guru/pengelola laboratorium agar

menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan

untuk kepentingan guru/pengelola laboratorium dan

masyarakat.

d. Guru/pengelola laboratorium menjunjung tinggi

tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan

tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab

atas konsekuensinya.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 44

e. Guru/pengelola laboratorium menerima tugas-tugas

organisasi profesi sebagai suatu bentuk

tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas

dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.

f. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh melakukan

tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat

merendahkan martabat dan eksistensis organisasi

profesinya.

g. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh mengeluarkan

pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh

keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.

h. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menyatakan

keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi

tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

7. Hubungan Guru/pengelola laboratorium dengan

Pemerintah:

a. Guru/pengelola laboratorium memiliki komitmen kuat

untuk melaksanakan program pembangunan bidang

pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang

Tentang Guru/pengelola laboratorium dan Dosen, dan

ketentuan Perundang-Undang lainnya.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 45

b. Guru/pengelola laboratorium membantu Program

pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.

c. Guru/pengelola laboratorium berusaha menciptakan,

memeliharadan meningkatkan rasa persatuan dan

kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

berdasarkan pancasila dan UUD1945.

d. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh menghindari

kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan

pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan

pembelajaran.

e. Guru/pengelola laboratorium tidak boleh melakukan

tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada

kerugian negara.

C. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

1. Pengertian Kompetensi Kepribadian

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan

kompetensi kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang

mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta

menjadi teladan peserta didik”. Surya (2003:138) menyebut

kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi personal,

yaitu kemampuan pribadi seorang guru/pengelola

laboratorium yang diperlukan agar dapat menjadi

guru/pengelola laboratorium yang baik. Kompetensi

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 46

personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan

dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri,

dan perwujudan diri.

Dari pengertian diatas disimpulkan kompetensi

kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia,

arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik

diperlukan agar dapat mejadi guru/pengelola laboratorium

yang baik.

Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi kepribadian

guru/pengelola laboratorium dalam penelitian ini akan

diukur melalui indikator (1) sikap, dan (2) keteladanan.

2. Sikap dan Sifat Penting bagi Guru/Pengelola

laboratorium

Guru/pengelola laboratorium sebagai pendidik dan

tenaga kependidikan adalah seorang yang berjasa besar

terhadap masyarakat dan bangsa. Tinggi rendahnya

kebudayaan masyarakat, maju atau mundurnya tingkat

kebudayaan suatu masyarakat dan negara sebagian besar

bergantung pada pendidikan dan pengajaran yang diberikan

oleh guru/pengelola laboratorium. Makin tinggi pendidikan

guru/pengelola laboratorium, makin baik pula mutu

pendidikan dan pengajaran yang diterima anak, dan makin

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 47

tinggi pula derajat masyarakat. Beberapa sikap dan sifat

yang sangat penting bagi guru/pengelola laboratorium

adalah sebagai berikut:

1. Adil

Seorang guru/pengelola laboratorium harus adil dalam

memperlakukan anak-anak didik harus dengan cara yang

sama, misalnya dalam hal memberi nilai dan menghukum

anak.

2. Percaya dan suka terhadap murid-muridnya.

Seorang guru/pengelola laboratorium harus percaya

terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru/pengelola

laboratorium harus mengakui bahwa anak-anak adalah

makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati

sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk

dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk.

3. Sabar dan rela berkorban

Kesabaran merupakan syarat yang sangat diperlukan

apalagi pekerjaan guru/pengelola laboratorium sebagai

pendidik. Sifat sabar perlu dimiliki guru/pengelola

laboratorium baik dalam melakukan tugas mendidik maupun

dalam menanti jerih payahnya.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 48

4. Memiliki Perbawa (gezag) terhadap anak-anak

Gezag adalah kewibawaan. Tanpa adanya gezag pada

pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam

sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya

akan menuruti kehendak dan perintah guru/pengelola

laboratoriumnya karena takut atau paksaan; jadi bukan

karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.

5. Penggembira

Seorang guru/pengelola laboratorium hendaklah

memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan

tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya

bagi seorang guru/pengelola laboratorium, antara lain

akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu

mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat

humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk

memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang

penting lagi adalah humor dapat mendekatkan

guru/pengelola laboratorium dengan muridnya, seolah-olah

tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan.

Dilihat dari sudut psikologi, setiap orang atau manusia

mempunyai 2 naluri (insting) : (1) naluri untuk

berkelompok, (2) naluri suka bermain-main bersama. Kedua

naluri itu dapat kita gunakan secara bijaksana dalam

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 49

tiap-tiap mata pelajaran, hasilnya akan baik dan berlipat

ganda.

6. Bersikap baik terhadap guru/pengelola laboratorium lain

Suasana baik diantara guru/pengelola laboratorium

nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di

luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung

mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan

keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak,

guru/pengelola laboratorium harus menjaga nama baik dan

kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika

ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau

keburukan seorang guru/pengelola laboratorium kepada

guru/pengelola laboratorium lain.

7. Bersikap baik terhadap masyarakat

Tugas dan kewajiban guru/pengelola laboratorium

tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam

masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi

masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa

sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan

mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika

guru/pengelola laboratoriumnya memencilkan diri seperti

siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi

orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 50

atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting

dalam lingkungannya.

8. Benar-benar menguasai mata pelajarannya

Guru/pengelola laboratorium harus selalu menambah

pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari

belajar. Guru/pengelola laboratorium yang pekerjaannya

memberi pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan

kepada muridnya tidak mungkin akan berhasil baik jika

guru/pengelola laboratorium itu sendiri tidak selalu

berusaha menambah pengetahuannya. Jadi sambil mengajar

sebenarnya guru/pengelola laboratorium itu belajar.

9. Suka pada mata pelajaran yang diberikannya

Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilkan

akan lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya

daripada sebaliknya. Di sekolah menengah hal ini penting

bagi guru/pengelola laboratorium untuk memilih mata

pelajaran apa yang disukainya yang akan diajarkannya.

10. Berpengetahuan luas

Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata

pelajaran yang sudah menjadi tugasnya akan lebih baik

lagi jika guru/pengelola laboratorium itu mengetahui pula

tentang segala tugas yang penting-penting, yang ada

hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat.

Guru/pengelola laboratorium merupakan tempat bertanya

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 51

tentang segala sesuatu bagi masyarakat. Guru/pengelola

laboratorium itu mempunyai dua fungsi isitimewa yang

membedakannya dari pegawai-pegawai dan pekerja-pekerja

lainnya di dalam masyarakat. Fungsi yang pertama adalah

mengadakan jembatan antara sekolah dan dunia ini. Fungsi

yang kedua yaitu mengadakan hubungan antara masa muda dan

masa dewasa.

3. Subkompetensi Kepribadian

Subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki

indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma

hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga

sebagai guru/pengelola laboratorium; dan memiliki

konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator

esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak

sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai

guru/pengelola laboratorium.

3. Kepribadian yang arif memiliki indikator

esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada

kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 52

serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan

bertindak.

4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator

esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif

terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang

disegani.

5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki

indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma

religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka

menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani

peserta didik.

6. Menunjukkan sikap demokratis, toleran, tenggang

rasa, jujur, adil, tanggung jawab, disiplin, santun,

bijaksana dan kreatif.

7. Memahami diri (mengetahui kelebihan dan

kekurangan dirinya).

8. Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran.

9. Mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Johnson dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan

kemampuan personal guru/pengelola laboratorium, mencakup

(1) penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan

tugasnya sebagai guru/pengelola laboratorium, dan

terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-

unsurnya, (2) pemahaman, penghayatan dan penampilan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 53

nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang

guru/pengelola laboratorium, (3) kepribadian, nilai,

sikap hidup ditampilkan dalam upaya untuk menjadikan

dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.

Arikunto (1993:239) mengemukakan kompetensi personal

mengharuskan guru/pengelola laboratorium memiliki

kepribadian yang mantap sehingga menjadi sumber inspirasi

bagi subyek didik, dan patut diteladani oleh siswa.

4. Etika Seorang Guru/pengelola laboratorium

Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku

manusia dalam hidupnya. Etika sangat menekankan

pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai

dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan

yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral

itu. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan

terwujud dalam sikap dan pola perilaku manusia, baik

secara pribadi maupun sebagai kelompok. Menurut Magnis

Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.

Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus

hidup adalah moralitas. Sedangkan etika hanya melakukan

refleksi kritis atas norma atau ajaran moral tersebut.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 54

Moralalitas adalah petunjuk kongkret tentang bagaimana

kita harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan

secara kritis dan rasional ajaran moral.

Moralitas adalah sebuah “pranata” seperti halnya

agama, bahasa dan sebagainya yang sudah ada sejak dahulu

kala dan diwariskan secara turun temurun. Sebaliknya,

etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok

masyarakat dalam merealisasikan moralitas itu. Maka tidak

mengherankan bahwa moralitas bisa saja sama, tetapi

sikap etis bisa berbeda antara satu orang dengan orang

lainnya dalam masyarakat yang sama, atau antara satu

masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Karena etika adalah refleksi kritis terhadap

moralitas, maka etika tidak bermaksud untuk membuat orang

bertindak sesuai dengan moralitas begitu saja. Etika

memang pada akhirnya menghimbau orang untuk bertindak

sesuai dengan moralitas, tetapi bukan karena tindakan itu

diperintah oleh moralitas, melainkan karena ia sendiri

tahu bahwa hal itu memang baik baginya. Ia sadar secara

kritis dan rasional bahwa ia memang sudah sepantasnya

bertindak seperti itu. Atau, kalau pada akhirnya

bertindak tidak sebagaimana yang diperintahkan oleh

moralitas, orang itu bertindak tidak sesuai dengan

moralitas bukan karena ikut-ikutan atau sekedar mau yang

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 55

lain, melainkan karena ia punya alasan rasional untuk

itu. Untuk memahami apa yang disebut etika sesungguhnya

kita perlu terlebih dahulu membedakannya dengan

moralitas. Moralitas berasal dari bahasa latin “mos”

(tunggal), “mores” (jamak) dan kata sifat “moralitas”.

Bentuk jamak “mores” berarti: kebiasaan, kelakuan,

kesusilaan. Kata sifat “moralis” berarti susila.

Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita

harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini

terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat,

peraturan, perintah yang diwariskan secara turun-temurun

melalui agama atapun kebudayaan tertentu tentang

bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-

benar menjadi manusia yang baik. Moralitas adalah tradisi

kepercayaan, dalam agama atau kebudayaan, tentang

perilaku yang baik dan buruk. Moralitas memberi manusia

aturan atau petunjuk kongkret tentang bagaimana ia harus

hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup ini

sebagai manusia yang baik, dan bagaimana menghindari

perilaku-perilaku yang tidak baik. Dalam kaitan dengan

nilai dan norma ada dua macam etika:

1. Etika deskriptif,

Etika deskriptif yang berusaha meneropong secara

kritisdan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 56

apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai

sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif berbicara

mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola

perilaku manusia sebagai fakta yang terkait dengan

situasi dan realitas kongkrit yang membudaya. Etika

deskriptif berbicara mengenai kenyataan penghayatan

nilai, tanpa menilai, dalam suatu masyarakat, tentang

sikap orang dalam menghadapi hidup dan tentang

kondisikondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara

etis.

2. Etika normatif

Etika normatif yang berusaha menetapkan berbagai

sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki

oleh manusia, atau apa yang seharusnya dijalankan oleh

manusia, dan apa tindakan yang seharusnya diambil untuk

mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika

normatif berbicara mengenai norma-norma yang menuntun

tingkah laku manusia, untuk bertindak sebagaimana

seharusnya berdasarkan norma-norma. Etika normatif

memberi petunjuk kepada manusia untuk bertindak yang baik

dan menghindari perbuatan yang kurang baik.

Sesuai dengan pola pendekatan etika yang kritis dan

rasional, kedua jenis etika ini pada akhirnya menuntun

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 57

orang untuk mengambil sikap dalam hidup ini. Beda antara

etika deskriptif dan etika normatif adalah etika

deskriptif memberi fakta sebagai dasar untuk mengambil

keputusan tentang perilaku, atau sikap yang mau diambil

sedangkan etika normatif memberi penilaian sekaligus

memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang

akan diputuskan.

Dalam kehidupan umat manusia, kita menemukan banyak

norma yang memberikan pedoman bagaimana kita harus hidup

dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi

dasar penilaian mengenai baik dan buruknya perilaku dan

tindakan. Namun secara umum kita dapat membedakan dua

macam norma, yaitu norma khusus dan norma umum. Norma

khusus ad lah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan

atau kehidupan yang khusus, misal aturan bermain dalam

olah raga, aturan mengunjungi pasien di rumah sakit, dan

sebagainya. Norma umum mempunyai sifat yang lebih umum

dan universal. Norma umum terdiri dari tiga macam, yaitu

norma sopan santun (etiket), norma hukum, dan norma

moral.

1. Norma sopan santun (etiket)

Norma sopa santun yaitu norma yang mengatur pola

perilaku dan sikap lahiriah, misalnya : tata cara

bertamu, tata cara duduk, tata cara makan dan minum, cara

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 58

berpakaian, cara menyapa, cara berbicara, cara

berpakaian, cara bersikap kalau ada tamu dan sebagainya.

2. Norma hukum

Norma hukum yaitu norma yang dituntut dengan tegas

oleh masyarakat karena dianggap perlu demi keselamatan

dan kesejahteraan masyarakat. Norma hukum lebih tegas dan

pasti, karena dijamin oleh hukuman terhadap para

pelanggarnya. Walaupun pelaksanaan norma hukum

mencerminkan sikap hati dan pribadi manusia pelakunya,

tetapi norma hukum tidak sama dengan norma moral.

Walaupun pelaksanaan norma hukum ikut menentukan kualitas

pribadi seseorang, norma hukum tidak secara mutlak

menentukan bermoral tidaknya seseorang. Karena bisa

terjadi, seseorang melanggar norma hukum karena menurut

pertimbangan dan alasan yang rasional itulah yang terbaik

baginya dan bagi masyarakat, namun secara hukum ia tetap

dihukum.

3. Norma moral

Norma Moral yaitu aturan mengenai sikap dan

perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral mengacu

pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Norma moral

sebagai tolok ukur yang dipakai oleh masyarakat untuk

menentukan baik buruknya manusia sebagai manusia, dan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 59

bukan dalam kaitannya dengan tugas, bukan dalam kaitan

dengan status sosial dan sebagainya. Wlaupun pada

akhirnya setiap orang dinilai dalam kaitannya dengan

tugas. Norma moral tidak dipakai untuk menilai tepatnya

seorang dokter mengobati sakit seorang pasien melainkan

terutama untuk menilai bagaiman dokter menjalankan

tugasnya.

Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia

menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-

hari. Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan

bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika

pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan

tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan.

Pergaulan

Hubungan antar manusia atau komunikasi akan

melahirkan pergaulan. Dalam bergaul, faktor perhatian

sangat menentukan. Pergaulan biasanya diawali dengan

perkenalan. Dalam pergaulan, orang perlu mengenal etika

dalam pembicaraan tatap muka serta pembicaraan dengan

sarana komunikasi. Komunikasi Kalau sopan santun berlaku

dimana saja dan kapan saja, maka dalam ruang lingkup

komunikasi dengan orang lain dalam pergaulan merupakan

arena yang paling menuntut jatah diterapkannya tata

krama. Karena itu, ada orang yang mengatakan bahwa tata

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 60

tata krama dan komunikasi dalam pergaulan merupakan dua

hal yang tak dapat dipisahkan.

Komunikasi dalam pergaulan adalah kegiatan sehari-

hari kita seperti kegiatan makan dan minum yang tak

terlepas dari kehidupan. Bergaul telah menjadi sisi

kehidupan yang biasa sampai-sampai kita sering lupa bahwa

tidak tidak selamanya gampang. Sekarang coba renungkan !

berapa orang yang dapat digolongkan sebagai sahabat karib

kita ? coba diingat-ingat ! dari yang terhitung sahabat

karib tempat kita merasa leluasa menuangkan isi hati,

menyampaikan masalah pribadi, berapa orang yang

sekeyakinan atau kepercayaan, berapa yang segolongan,

berapa yang sejenis, berapa yang sama tingkat kehidupan

ekonominya dengan kita?.Kalau jawaban menunjukkan bahwa

lebih banyak yang sama latar belakang dengan kita, maka

mungkin kita perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah

saya tergolong orang yang cukup terbuka?

Manusia adalah makhluk Tuhan yang penuh dengan

misteri. Banyak unsur yang masih menjadi rahasia bagi

kita, meskipun informasi demi informasi telah diperoleh

mengenai teman kita. Berapa banyak ilmu telah menyelidiki

tentang manusia, namun hasilnya mengakui bahwa manusia

memang makhluk yang penuh dengan misteri. Hal ini

menyebabkan kita sering menemukan kesulitan dalam

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 61

berkomunikasi dengan teman bahkan dengan sahabat karib.

Kadang-kadang ucapan dan tindakannya di luar dugaan,

belum pernah kita mengalaminya seperti itu. Hal ini

menyebabkan terkadang kita merasa dongkol, jengkel, bosan

bahkan terheranheran. Mengapa bisa begitu ?

Coba berpikir sebaliknya, apakah teman-temanku

sering merasa jengkel, marah, tak enak dengan ucapan dan

tindakan saya ?. Mengapa mereka bersikap demikian dan

mengapa saya pun bersikap serupa ?. Dari perbagai ucapan

dan tindakan yang tak baik dan tak menyenangkan, berapa

ucapan dan tindakan kita yang rata-rata ditimbulkan oleh

kurangnya sopan santun ? ada beberapa kunci pokok yang

mungkin perlu dicamkan pula guna mengatasi masalah

komunikasi itu. Pertama, perlakukanlah orang lain

sebagaimana kita ingin diperlakukan. Ini adalah kunci

pertama dan utama. Ke dua, setiap orang mempunyai

perbedaan-perbedaan perseorangan (individual), bahkan tak

ada anak kembar “satu telor” yang memiliki kesamaan dalam

seluruh segi. Jadi, terimalah sifat tertentu teman kita,

yang mungkin agak aneh dirasakan. Ke tiga, kenal dulu

baru sayang, makin kenal makin sayang !. karena itu, kita

perlu membuka diri agar semakin dikenal. Hal ini banyak

membantu cara orang lain bersikap terhadap diri kita. ke

empat, banyak masalah komunikasi dengan sesama akan

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 62

teratasi jika kepercayaan kepada orang lain, cinta kasih

kepada orang lain, dan kesediaan berkorban melandasi

komunikasi dengan sesama. Kunci-kunci ini memang mudah

dihafal tetapi sulit dilakukan. Karena itu, sebagai insan

yang tidak sempurna, yang penuh cacat dan cela, yang

terlupa akan imbauan bersopan santun, perenungan

(refleksi) diri mungkin dapat membantu untuk membantu

memecahkan persoalan ini.

Berbicara

Coba kita renungkan kira-kira rata-rata berapa

menit kita gunakan dalam sehari untuk berbicara. Berapa

banyak kata atau kalimat yang kita ucapkan setiap hari di

kampus, di rumah. Pepatah mengisyaratkan “berkata

peliharalah lidah”. Hati-hatilah dalam berbicara agar

tidak mendatangkan akibat kurang menyenangkan di kemudian

hari. Sekali terlontar kata-kata yang tak sedap kepada

orang lain, dengan apa kita menangkapnya kembali ?. Waktu

berbicara hendaklah kita tenang dan sekali-kali boleh

ditegaskan dengan gerak tangan secara halus dan sopan.

Gerak tangan hendaknya tidak terlalu banyak dan menunjuk-

nunjuk dengan jari telunjuk kepada lawan bicara hendaknya

dihindari. Jaganlah kita pilih pokok pembicaraan yang

dapat menyinggung perasaan orang lain. Janganlah kita

bicarakan sesuatu yang ingin dilupakan seseorang.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 63

Mempergunjingkan orang lain adalah tindakan yang dapat

merugikan diri sendiri, apalagi dilakukan di banyak

orang. Hendaknya kita hindari kata-kata kotor dalam

pembicaraan serta tak perlu kita menanyakan sesuatu yang

yang dapat memalukan seseorang.

Waktu pembicaraan bersama, biasakanlah mendengarkan

orang lain dan jangan memotong pembicaraanseseorang yang

sedang asyik berbicara. Berbisik-bisik dengan teman dalam

suatu pertemuan dapat mengganggu suasana hendaknya

dihindarkan. Waktu berbicara, sebaiknya mulut dibuka

secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak terkancing karena

hal ini akan membuat suara kurang terdengar. Waktu

berbicara sebaiknya mengarahkan pandangan kepada lawan

berbicara. Selalu menoleh ke arah lain dapat menimbulkan

kesan kurang menghargai. Berbicara sambik berkecak

pinggang sebaiknya dihindari. Waktu berbicara hendaknya

kita mengambil jarak sesuai dengan orang yang kita ajak

berbicara, dalam arti tidak terlalu dekat. Suara

hendaknya jangan terlalu keras. Kalau hendak batuk atau

bersin hendaknya mulut ditutup.

Penampilan

Warna, corak busana, dandanan, raut wajah, bentuk

tubuh, cara berjalan, dan tata cara makan adalah

beberapa unsur penting yang memberikan ciri-ciri khusus

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 64

terhadap penampilan lahiriah kita. penampilan memberikan

kesan langsung ke dalam penglihatan orang lain.

Berbusana dan berdandan. Cara berbusana dan

berdandan mencerminkan kepribadian kita Setiap hendaknya

berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

kampus. Setiap mahasiswa hendaknya berpakaian sesuai

dengan etika kesopanan, rapi dan pantas. Selain itu,

tampak kurang pantas jika seorang mahasiswa putri memakai

perhiasan berlebihan. Hal itu akan menimbulkan kesan

seolah-olah kita menjadi “etalase” berjalan. Mahasiswa

yang mengatur rambutnya dengan rapi dan pantas akan

memperlihatkan keserasian. Busana dan model aneh-aneh

hanya cocok dipakai untuk pesta atau ulang tahun teman.

Busana apapun yang dipakai hendaknya tidak bertentangan

dengan perasaan yang dijunjung masyarakat kita. Baju

hendaknya penuh, jika tidak akan menimbulkan kesan acak-

acakan. Busana yang dipakai tak perlu mesti berharga

mahal. Yang lebih penting adalah kebersihan, kerapihan,

dan keserasihan busana yang dipakai. Memakai busana yang

cocok dengan dengan situasi dan tempat akan

memperlihatkan bahwa kita mengetahui etika.

Berjalan

Kalau kita perhatikan kenyataan sehari-hari

terlihat banyak orang, bahkan orang yang sudah tua,

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 65

terdidik, atau terpandang, sering menyalahi etika

bersama.

Kesalahan itu dilakukan tanpa disadari. Marilah

kita perhatikan cara berjalan bersama, pria dan wanita,

sesuai dengan kelaziman yang dituntut. Kalau seorang pria

berjalan dengan seorang wanita, hendaknya si pria

berjalan di sebelah kanan. Namun, harus perhatikan arah

lalu lintas. Pada prinsipnya pria berjalan pada bagian

yang berdekatan dengan lalu lintas sedangkan wanita

dilindungi disamping kanan atau kirinya bergantung pada

arah lalu lintas. Kalau ada seorang pria dan dua orang

wanita, maka si pria harus berjalan pada sisi yang

berdekatan dengan lalu lintas. Ia melindungi dua wanita

disampingnya.

Tata cara makan.

Tata cara makan merupakan salah satu unsur yang

penting dalam etika. Tata cara makan berbeda-beda dari

tempat ke tempat. Karena itu, perlu kita menanyakan atau

mempelajari tata cara makan di suatu tempat. Dengan cara

yang demikian, kita akan bertingkahlaku secara luwes,

misalnya dibanyak tempat di Indonesia , makan dengan

tangan dianggap sopan, namun di daerah-daerah tertentu

cara ini dianggap tidak sopan. Pada daerah tertentu,

tidak menghabiskan makanan yang telah diambil dapat

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 66

menyinggung perasaan atau tidak sopan. Pada daerah

tertentu, menghabiskan makanan yang telah diambil dapat

menyinggung perasaan.

Takwa

Takwa berarti waspada, menjaga diri, dan takut.

Menurut istilah syarak takwa berarti menjaga atau

memelihara diri dari murka dan siksa Allah dengan jalan

melaksanakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi

larangan-larangan-Nya.

Takwa menurut tasawuf adalah menghayati dan

mengamalkan amar makruf nahi munkar. Artinya melaksanakan

perinta-perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

Takwa adalah menjaga diri dari azab Allah SWT dengan

menjauhi tindakan maksiat dan melaksanakan tata aturan

yang telah digariskan Allah SWT. Dengan demikian takwa

juga mengandung pengertian mengendalikan diri dari

dorongan emosi dan penguasaan diri dari kecenderungan

hawa nafsu yang buruk. Hawa nafsu yang baik yang membawa

kemaslahatan yang dibenarkan dalam syariat agama

dilaksanakan dalam batas yang wajar. Takwa menjadi

pengendali dan sekaligus menjadi tolok ukur ketaatan

seseorang dalam beribadat kepada Allah SWT.

Takwa harus dihayati dan diamalkan seseorang

sepanjang waktu, kapan saja dan dimana saja ia berada.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 67

Karenanya bila seseorang terlanjur melakukan kejahatan

hendaklah bersegera istighfar atau taubat dan menebusnya

dengan melakukan kebaikan-kebaikan tau amal-amal saleh.

Seseorang yang takwa memiliki kepekaan moral batin yang

amat jauh dan tajam sehingga dia dapat menentukan secara

pasti apakah sesuatu itu akan dikerjakannya atau

ditinggalkannya. Orang yang bertakwa dalam artian ini

berarti melindungi dirinya dari akibat-akibat perbuatan

dirinya sendiri yang buruk dan yang jahat, sekaligus

sifat takwa yang demikian membentuk kepribadian seseorang

yang benar-benar utuh dan integral, sebab dia dapat

menyerap unsur-unsur positif/takwa yang ada pada dirinya.

Begitu tinggi dan esensialnya kedudukan takwa dalam

islam, maka takwa itu merupakan rukun khutbah, baik

khutbah jum'at, khutbah hari raya dan seterusnya.

Ajaran Agama islam membina kehidupan manusia

diawali dengan tauhid. Dari tauhid menumbuhkan iman dan

akidah yang hak dan darinya membuahkan amal ibadat dan

amal saleh. Dari ibadat dan amal saleh ini, yang dijiwai

dengan iman dan dipelihara terus-menerus, akan membuahkan

dan menciptakan suatu sikap hidup seseorang muslim yang

bernama takwa. Orang yang bertakwalah yang akan

mendapatkan kemenangan dan paling tinggi kedudukannya

pada sisi Allah SWT.

Materi Kompetensi Sosial dan Kepribadian PKL UNISMA- KEMENAG Tahun2013 68