literatur review : pengetahuan perawat dalam
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
LITERATUR REVIEW : PENGETAHUAN PERAWAT DALAM
PENATALAKSANAAN SYOK DI INSTALASI GAWAT DARURAT
KARYA ILMIAH AKHIR
Sebegai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Profesi (Ners)
Pada Program Studi Ners STIKES Panakkukang Makassar
Disusun Oleh:
RABIATUL ADAWIYA SLAMAT S.Kep
19.04.050
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
PROGRAM STUDI NERS MAKASSAR
2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Rabiatul Adawiya Slamat
Nomor Induk Mahasiswa : 19.04.050
Program Studi : Ners
Dengan ini manyatkan bahwa karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah hasil
penelitian saya sendiri dan terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperolah
gelar profesi di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pemikiran
yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian
atau keseluruhan karya ilmiah akhir ini merupakan hasil karya orang lain, maka
saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi
berupa gelar kesarjanaan yang telah di peroleh dapat di tinjau dan/atau di cabut.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
paksaan sama sekali.
Makassar, Desember 2020
Yang membuat pernyataan
Rabiatul Adawiya Slamat
NIM. 19.04.050
ABSTRAK
RABIATUL ADAWIYA SLAMAT : LITERATURE REVIEW : PENGETAHUAN PERAWAT
DALAM PENATALAKSANAAN SYOK DI INSTALASI GAWAT DARURAT
PEMBIMBING : MAKASSAU PLASSAY
Pendahuluan : Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai tidak
adekuatnya transpor oksigen ke jaringan yang disebabkan oleh gangguan hemodinamik. Angka
kematian pada pasien trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan tingkat
pelayanan yang lengkap mencapai 6%. Sedangkan angka kematian akibat trauma yang mengalami
syok hipovolemik di rumah sakit dengan peralatan yang kurang memadai mencapai 36%. untuk
tahun 2017 angka insidensi syok hipovolemik berdasarkan etiologi hemoragik dan nonhemoragik
mencapai angka 50.000 pasien per tahun, dengan 10 000 diantaranya mengalami syok
hipovolemik hemoragik. Tujuan : Rangkuman literatur ini secara umum bertujuan untuk
diketahuinya pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di Instalasi Gawat Darurat.
Metode Penelitian : metode yang digunakan adalah adalah metode studi literature review dari
artikel-artikel yang telah dipilih dan dianalisis dari berbagai sumber sehingga menjadi bahasan
baru. Hasil : Aspek Pengetahuan dirangkum dari 8 artikel didasarkan oleh pendidikan, usai, lama
kerja. Terlebih pelayanan yang diberikan di gawat darurat yang membutuhkan tindakan yang cepat
dan tepat oleh pendidikan, jenis kelamin, usia dan lama kerja. Kesimpulan : Semakin Baik
pengetahuan perawat maka semakin baik penatalaksanaan syok yang diberikan Perawat.
Kata Kunci : Syok, Pengetahuan Perawat, Instalasi Gawat
Darurat Refernsi : 14 (2015-2020)
Literature Review : Nurse's Knowledge in Shock Management in Emergency Installation
1Rabiatul Adawiya Slamat
2Makkasau plasay
1Profession Student Ners STIKES Panakkukang Makassar
2Lecturer Student Ners STIKES Panakkukang Makassar
Email : [email protected]
ABSTRACT
Introduction: Shock is a circulation disorder that is interpreted as inadequate transport of
oxygen to tissues caused by hemodynamic disorders. The death rate in trauma patients
experiencing hypovolemic shock in hospitals with a complete level of service reached 6%. While
the death rate from trauma that experienced hypovolemic shock in hospitals with inadequate
equipment reached 36%. for 2017 the incidence rate of hypovolemic shock based on hemorrhagic
and nonhemoragic etiology reached 50,000 patients per year, with 10 000 of them experiencing
hemorrhagic hypovolemic shock. Purpose: This literature summary generally aims to know the
knowledge of nurses in the management of shock in emergency installations. Research Method :
the method used is a method of literature review study of articles that have been selected and
analyzed from various sources so that it becomes a new discussion. Result : Aspects of Knowledge
summarized from 8 articles based on education, after, length of work. Moreover, services provided
in the emergency that require prompt and appropriate action by education, gender, age and length
of work. Conclusion: The better the nurse's knowledge, the better the management of shock given
by the Nurse.
Keywords : Shock, Nurse Knowledge, Emergency Installation
Reference : 14 (2015-2020)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah Akhir dengan judul “Literatur Review : Pengetahuan Perawat Dalam
Penatalaksanaan Syok Di Instalasi Gawat Darurat” sebagai persyaratan untuk
memperoleh gelar Profesi (Ners) Keperawatan program Studi Profesi Ners
keperawatan STIKes Panakkukang Makassar.
Penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini tidak terlepas dari doa dan dukungan dari
orang tua Ibundaku tercinta Wulan Rubiati Pelu dan Ayahanda tersayang Hadi
Slamat yang telah memberikan motivasi, nasehat dan harapan serta memfasilitasi
penulis untuk menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir ini. Kepada Suami tercinta Mas
Rian Irianto dan kepada saudara-saudariku yang telah memberikan semangat
kepada penulis. Penulis pun menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak mungkin
dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati
yang tulus dan ikhlas penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM., M.Kes. selaku Ketua Yayasan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar.
2. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes. M.EDM, selaku ketua STIKes
Panakkukang Makassar;
3. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes., M.EDM selaku pembimbing yang
dengan sabar memberikan arahan dan dorongan dalam menyelesaikan Karya
Ilmiah Akhir ini
4. Dosen Prodi Profesi Ners yang telah dengan sabar memberikan pengarahan
yang tiada henti-hentinya dan dorongan baik spiritual maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir ini.
5. Seluruh Civitas Akademika STIKes Panakkukang Makassar
6. Teman angkatan 2019 Profesi Ners yang telah memberikan semangat, serta
memberikan support dalam penyusunan skripsi ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
penulis dalam menulis, draft Literature Review ini tidak luput dari kekurangan
dan belum sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca akan sangat membantu. Terimakasih atas bantuan, nasehat dan
dorongan dalam penyusunan Literature Review ini. Semoga doa serta dorongan
yang diberikan kepada penulis dengan tulus dan ikhlas mendapatkan rahmat dan
karunia dari Allah SWT, Aamiin.
Makassar, Desember 2020
Peneliti
Rabiatul Adawiya Slamat
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii
Pernyataan Keaslian ........................................................................................... iv
Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia) .............................................................. v
Halaman Abstact (Bahasa Inggris) .................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................... vii
Daftar Isi .............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ......................................................................................................... xi
Daftar Gambar .................................................................................................... xii
Daftar Singkatan ............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II METODE
A. Pencarian Literatur....................................................................................... 6
1. Kata Kunci (Keyword) .......................................................................... 6
2. Database Pencarian ................................................................................ 7
3. Strategi Pencarian (Boolean System) ..................................................... 7
B. Kriterian Inklusi dan Ekslusi ....................................................................... 8
C. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi ............................................................... 9
BAB III HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil ............................................................................................................. 11
B. Analisis ........................................................................................................ 18
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 30
B. Saran ............................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kata Kunci Literature Review ............................................................... 6
Tabel 2.2. Format PICOS dalam Literatur Review ................................................ 9
Tabel 3.1 Hasil .................................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Penjaringan Kata Kunci .......................................................... 6
Gambar 2.2 Prisma Flow Diagram ...................................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai tidak
adekuatnya transpor oksigen ke jaringan yang disebabkan oleh gangguan
hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan
tahanan vaskuler sistemik, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian
ventrikel, dan sangat kecilnya curah jantung. Berdasarkan bermacam-macam
sebab dan kesamaan mekanisme terjadinya, syok dapat dikelompokkan menjadi
empat macam yaitu syok hipovolemik, syok distributif, syok obstruktif, dan
syok kardiogenik (Hardisman, 2013).
Menurut World Health Organization (WHO) cedera akibat kecelakaan
setiap tahunnya menyebabkan terjadinya 5 juta kematian diseluruh dunia.
Angka kematian pada pasien trauma yang mengalami syok hipovolemik di
rumah sakit dengan tingkat pelayanan yang lengkap mencapai 6%. Sedangkan
angka kematian akibat trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah
sakit dengan peralatan yang kurang memadai mencapai 36% (Diantoro, 2014).
Di Indonesia angka insidensi syok hipovolemik belum ada tercatat, Menurut
data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, angka diare pada
balita di Indonesia mencapai 11%, jauh meningkat dibanding tahun 2013
sebanyak 2,4%. Pada syok hipovolemik akibat perdarahan, penyebab utama
terbanyak adalah cedera traumatik. Masih menurut data RISKESDAS tahun
2
2018, persentase terjadinya cedera meningkat dari tahun 2007 sebesar 7,5%
menjadi 9,2% pada tahun 2018.
Syok hipovolemik non hemoragik, tipe ini merupakan tipe syok terbanyak
yang diderita oleh anak-anak. Etiologi tersering adalah dehidrasi akibat diare.
Diperkirakan sekitar 760.000 anak menderita diare setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari the Trauma Registry of the German Trauma Society
(Deutsche Gesellschaft für Unfallchirurgie) untuk tahun 2017 angka insidensi
syok hipovolemik berdasarkan etiologi hemoragik dan nonhemoragik mencapai
angka 50.000 pasien per tahun, dengan 10 000 diantaranya mengalami syok
hipovolemik hemoragik.
Syok hipovolemik juga terjadi pada wanita dengan perdarahan karena
kasus obstetri, angka kematian akibat syok hipovolemik mencapai 500.000 per
tahun dan 99% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Sebagian besar
penderita syok hipovolemik akibat perdarahan meninggal setelah beberapa jam
terjadinya perdarahan karena tidak mendapat penatalaksanaan yang tepat dan
adekuat. Diare pada balita juga merupakan salah satu penyebab terjadinya syok
hipovolemik. Menurut WHO, angka kematian akibat diare yang disertai syok
hipovolemik pada balita di Brazil mencapai 800.000 jiwa. Sebagian besar
penderita meninggal karena tidak mendapat penanganan pada waktu yang tepat
(Diantoro, 2014).
Dalam penanganan syok hipovolemik, ventilasi tekanan positif yang
berlebihan dapat mengurangi aliran balik vena, mengurangi cardiac output, dan
memperburuk keadaan syok. Walaupun oksigenasi dan ventilasi penting
3
kelebihan ventilasi tekanan positif dapat merugikan bagi pasien yang menderita
syok hipovolemik (Kolecki dkk, 2014).
Apabila syok hipovolemik berkepanjangan tanpa penanganan yang baik
maka mekanisme kompensasi akan gagal mempertahankan curah jantung dan
isi sekuncup yang adekuat sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi/perfusi
jaringan, hipotensi, dan kegagalan organ. Pada keadaan ini kondisi pasien
sangat buruk dan tingkat mortalitas sangat tinggi. Apabila syok hipovolemik
tidak ditangani segera akan menimbulkan kerusakan permanen dan bahkan
kematian. Perlu pemahaman yang baik mengenai syok dan penanganannya
guna menghindari kerusakan organ lebih lanjut (Danusantoso, 2014).
Penatalaksanaan syok dalam kegawatdaruratan, perawat dituntut untuk
bekerja secara professional dengan mengguanakan metode ilmiah
keperawatan yang berbasis pada evidence based practice of nursing. Oleh
karena itu kemampuan intelektual dan tehnikal dalam tindakan keperawatan
sangat diperlukan dalam upaya memecahkan masalah yang dialami oleh
klien. (Ningsih, 2015)
Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai
Pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di instalasi gawat darurat,
oleh karena itu peneliti ingin merangkum literatur yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan
syok di instalasi gawat darurat.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
rangkuman literatur mengenai “Bagaimana pengetahuan perawat dalam
penatalaksanaan syok di Instalasi Gawat Darurat?”.
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan umum
Rangkuman literatur ini secara umum bertujuan untuk
diketahuinya pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di
Instalasi Gawat Darurat.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya pengetahuan perawat berdasarkan pendidikan perawat
dalam penatalaksanaan syok
b. Diketahuinya pengetahuan perawat berdasarkan jenis kelamin perawat
dalam penatalaksanaan syok
c. Diketahuinya pengetahuan perawat berdasarkan umur perawat dalam
penatalaksanaan syok
d. Diketahuinya pengetahuan perawat berdasarkan lama kerja perawat
dalam penatalaksanaan syok
e. Diketahuinya hubungan pengetahuan perawat dan penatalaksanaan
syok.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah informasi
mengenai Pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di Instalasi
Gawat Darurat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi profesi keperawatan
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas tenaga
keperawatan khususnya yang bekerja di instansi pelayanan.
b. Bagi institusi Pendidikan
Diharapkan dapat bermanfaat sehingga bisa menambah
kepustakaan mengenai Pengetahuan perawat.
6
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pencarian Literatur
1. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean
operator (AND or NOT) yang digunakan untuk menspesifikkan pencarian,
sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang ingin
digunakan. Adapun kata kunci yang digunakan dalam penyusunan
literature review ini terdiri sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review
Pengetahuan Syok Instalasi Gawat Darurat
Knowledge Shock Emergency Department
OR OR OR
Knowledge of Nurses Syok Instalasi Gawat Darurat
OR
Pengetahuan
OR
Pengetahuan Perawat
Gambar 2.1 Proses Penjaringan Kata Kunci Yang Digunakan
Garuda
Pengetahuan AND Syok
AND Instalasi Gawat
Darurat
Proquest
Knowledge AND shock
AND emergency
department
Google Scholar
“Pengetahuan Perawat”
dalam penatalaksanaan
“syok” di instalasi gawat
darurat”
7
2. Database Pencarian
Literature review merupakan rangkuman menyeluruh terkait beberapa
studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu. Pencarian literatur
dilakukan pada bulan Desember 2020. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat
berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan
tema yang sudah ditentukan. Pencarian artikel dalam literature review ini
menggunakan beberapa database dengan kriteria kualitas tinggi hingga rendah
yaitu, ProQuest, Garuda dan Google Scholar.
3. Strategi Pencarian
Strategi yang digunakan dalam pencarian literatur adalah penggunaan
Boolean System yaitu perintah yang digunakan pada mesin pencarian seperti
penggunaan kata AND dan OR pada kata kunci. Kata kunci: Knowledge OR
Knowledge of nurses OR pengetahuan OR pengetahuan perawat AND Shock
OR syok AND emergency department OR Instalasi Gawat Darurat. Di
Database Google Scholar peneliti menambahkan tanda petik dua (“) pada
beberapa kata yaitu “pengetahuan perawat” dalam penatalaksanaan “syok” di
“instalasi gawat darurat”. Dalam menyeleksi artikel dipilih yang berkaitan
dengan judul penelitian dan mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi yang
telah ditentukan
8
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS frame
work (Schardt et al., 2007) yang terdiri dari:
1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis
sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review
2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus
perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi
sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan
sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol
dalam studi yang terpilih.
4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang
sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan
literature review.
9
Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literatur Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population/Problem Perawat Instalasi Gawat
Darurat
Perawat selain Instalasi
Gawat Darurat / Bukan
Perawat Instalasi Gawat
Darurat
Intervention Intervensi pada
penatalaksanaan syok di
Instalasi Gawat Darurat
Tidak terkait mengenai
penatalaksaan syok di
Instalasi Gawat
Comparator Perawat Perawat yang
terpapar Program pendidikan
Perawat yang tidak
terpapar Program
pendidikan
Outcome Pengetahuan perawat tentang
penatalaksanaan syok di
Instalasi Gawat Darurat
Tidak berkaitan tentang
pengetahuan perawat
dalam penatalaksanaan
syok di Instalasi Gawat
Darurat
Study desain and
type publication
Descriptive desain, cross
sectional studi, deskriptif
korelasi, deskritif kuantitatif,
Quasi-Eksperimental
-
Publication years Tahun 2015 sampai 2020 Sebelum tahun 2015
Language Bahasa Indonesia dan Inggris Bahasa selain bahasa
Inggris dan Indonesia
(Schardt et al., 2007)
C. Proses Seleksi Literatur
Hasil pencarian literature melalui publikasi pada tiga database dengan
menggunakan kata kunci yang sudah di sesuaikan, kemudian peneliti
mendapatkan 204 artikel yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil
pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan
terdapat 29 artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 158 artikel.
Peneliti kemudian melakukan skrining berdasarkan judul dan abstrak (n=149)
10
Artikel teks lengkap yang
dinilai kelayakannya
(n=135)
Dikeluarkan (n= 104)
Partisipan:
Tidak berfokus pada pengetahuan
perawat di Instalasi Gawat Dararut
(n=56)
Intervensi:
Tidak berfokus pada pengetahuan
perawat dalam penatalaksanaan syok
(n=48)
Identifikasi artikel berdasarkan
Database ProQuest (n=204),
Garuda (n=3) dan Google
Scholar (n=42) jadi N= 247
Hasil setelah duplikasi
dikeluarkan
(n=135)
Artikel sesuai kriteria inklusi
(n=8)
Serta full text (n=9) yang disesuaikan dengan tema literature review.
Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi
dan eksklusi didapatkan sebanyak 9 artikel yang bisa dipergunakan dalam
literature review.
Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow di
bawah ini:
Gambar 2.2. Diagram Flow Literature Review PRISMA (2009)
11
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil
No Penulis Tahun Volume
Nomor
Judul Metode (Design,populasi,
variabel)
Hasil peneliti Sumber
Database
1. Yelli
Marvitra;
Halimuddin
2018 Volume
IV No. 1
Sikap Perawat
Tentang
Penatalaksanaan
Syok Hipovolemik
Jenis penelitian adalah
Deskriptif kuantitatif
dengan desain cross
sectional.
Sampel penelitian adalah
total sampling 31 perawat
instalasi gawat darurat.
Hasil penelitian di instalasi
gawat darurat didapat bahwa
sikap afektif perawat tentang
penatalaksanaan syok
hipovolemik berada pada
kategori baik sebanyak 23
orang (74,2%), keterampilan
perawat tentang
penatalaksanaan syok
hipovolemik berada pada
katagori baik sebanyak 22
orang (71%), sedangkan
pengetahuan perawat
tentang penatalaksanaan
syok hipovolemik berada
pada katagori baik sebanyak
23 orang (74,2%).
Scholar
12
2. Ivon Kristi
Lupy; Lucky
T. Kumaat;
Mulyadi
2015 Hubungan
Pengetahuan
Perawat Tentang
Syok Hipovolemik
Dengan
Penatalaksanaan
Awal Pasien Di
Instalasi Gawat
Darurat Rsup
Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado
Metode penelitian dengan
pendekatan cross sectional.
Pemilihan sampel dengan
purposive sampling
sebanyak 30 responden.
Hasil penelitian
menggunakan uji chi square
didapatkan nilai p = 0,014 <
a = 0,05.
Hasil menunjukkan bahwa
perawat yang mempunyai
pengetahuan dan
penatalaksanaan dengan
kategori baik ada 19 orang
(63,3%). Sedangkan perawat
yang mempunyai
pengetahuan baik dan
penatalaksanaan kurang ada
4 orang (13,3%). Perawat
yang memiliki pengetahuan
dan penatalaksanaan dengan
kategori kurang ada 5 orang
(16,7%).
Sedangkan Perawat yang
mempunyai Pengetahuan
kurang dan penatalaksanaan
baik ada 2 orang (6,7%).
Scholar
13
3. Ermin 2017 Hubungan Penelitian mengunakan Hasil penelitian menunjukan Google
Wiryani Pengetahuan desain cross sectional, Uji Rank spearman 0,000 (p Scholar
Aprilia Perawat Tentang populasi dalam penelitian = > 0.651 ) sehingga hasilnya
Syok Hipovolemik ini adalah sejumlah 85 di terima yang artinya ada
Dengan responden. pemilihan hubungan pengetahuan
Penatalaksanaan sampel pada penelitian ini perawat tentang syok
Awal Pasien dilakukan dengan hipovolemik dengan
Dehidrasi purposive sampling penatalaksanaan awal pasien
sebanyak 70 responden dehidrasi di RSUD Kota
Surakarta.
4. Yane D 2015 Vol. 5 (3) Hubungan Penelitian menggunakan Hasil penelitian menunjukan Google
Kakunsi, Pengetahuan desain Cross Sectional, Tabulasi silang hubungan scholar
Maykel Perawat Dengan sampel dalam penelitian ini pengetahuan perawat dengan
Killing, Penanganan Pasien berjumlah 20 orang penanganan pasien syok
Deetje Supit Syok Hipovolemik hipovolemik menunjukan
Di Ugd Rsud yang paling besar
Pohuwato presentasinya adalah
penilaian pengetahuan
perawat pada kategori baik
dengan penanganan syok
hipovolemik pada kategori
baik yaitu 80%. Uji statistic
menunjukan Koefisien
Korelasi (r) = 0.667
14
menunjukan tingkat
hubungan yang kuat antara
variabel bebas dan terikat.
Sedangkan signifikan dari
kedua varibel tersebut adalah
(p) = 0.001 yang
menunjukan nilai tersebut
<α = 0.05 dengan demikian
Ha diterima. Kesimpulan
penelitian ini yaitu ada
hubungan pengetahuan
perawat dengan penanganan
pasien syok hipovolemik di
UGD RSUD pohuwato.
5. Dr. Amal
Bakr Abo El-
Ata; Dr. hayat
Mohammed
ahmed;
Nabila Abd
El-aziz
Mohammed
2020 Vol.7,
No. 1
Nurses' Knowledge
And Practice
Regarding Patients
With Posttraumatic
Hypovolemic
Shock
Subjects and Method: A
descriptive research design
was used. Setting: The
study was conducted in
intensive care unit in
Damietta general hospital
and port-said governmental
hospitals Subjects: A
convenient sample of 50
Results: The result of study
indicated that 54% of studied
nurses had satisfactory
knowledge while 66% had
satisfactory practice
Proquest
15
nurses participated in the
study
6. Ali M F.
Hussein,
Hakema S.
Hassan
2019 Effectiveness of
Educational
Program on Nurse's
Knowledge
Concerning
Management of
Cardiogenic Shock
at AL-Mosul
Teaching Hospitals
Methodology: A quasi-
experimental design study
was carried out at AL-
Mosul teaching hospitals
from March 9th 2015 to
July 1st of 2015. The
program and instruments
constructed and developed
by the researcher to
measure the purpose of the
study. Random sample
comprised of (50) nurse
was divided into two
groups, study group
consisted (25) nurse
exposed to the nursing
educational program and
control group consisted
(25) nurse were not
exposed to the program.
Results: The results of the
study showed that there is
good improvement with
highly significant
differences in study group
between pre and post tests in
overall main domains. for
the nurses' knowledge.
Proquest
7. Dr. Jasim
Mohamed
2018 Vol.6,
No.2,
Assessment of
nurses knowledge
A Correlation study was
performed in the coronary
The results of the study
showed that there was
Proquest
16
Taib AL-
Hayali;
Ahmed
Abdulla Aziz
–AL-samady
and practices
concerning
cardiogenic shock
care unit and emergency
department in Ibn Sena
teaching hospital. The
sample of the study
included (50 subject) of
nurses who work in he
above units.
significant difference
between the knowledge and
practice of nurses in regard
to theoretical mean.. The
level of education . and
duration of employment had
appositive impact on the
knowledge and practices.
While the gender and the
training session had no
significant impact on
knowledge and practice .
8. Hussain
Khalif Kitab
AL-Sultiny;
Hussein Hadi
Atiyah
2019 Effectiveness Of
An Instructional
Program Of Nurses
Knowledge
Concerning
Management Of
Anaphylactic
Shock At
Emergency Units In
Babylon Teaching
Hospitals
A Quasi- Experimental
Design With The
Application Of A Pre-
Test/Post-Test Approach Is
Conducted For The Period
Of October 14th 2018 To
June 1st 2019 On Nurses
Working In Emergency
Units. By Non-Probability
Sampling (Purposive
Sample) Are Chosen, (30)
Nurses Through The
The Results Indicate That
The Study Group At Post
Test Had A High Level Of
Knowledge By The Mean
For All Items, Had A
Moderate Level, The Grand
Mean Of All Items At Post
Test Shows That There Is A
High Level Of Knowledge
Of The Study Group Toward
Anaphylactic Shock The
Mean Was 1.73.
Proquest
17
Verbal Consent Has Been
Taken And The Answering
Of Questions Have Been
Done By Using The Self
Administrative Method.
(Assessment High
Knowledge)
18
B. Analisis
Berdasarkan Jenis penelitian dari 8 jurnal yang didapatkan, 5 jurnal
diantaranya menggunakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional
dengan sampel 31, 30, 70, 20, 50 perawat di Instalasi Gawat Darurat, 1 artikel
menggunakan sebuah desain quasi-experimental dengan populasi 50 perawat
dan 1 artikel dengan pendekatan pre-test/post-test sebanyak 30 perawat. 1
artikel menggunakan studi korelasi dengan sampel 50 perawat. Dari 8 jurnal
variable yang diukur adalah pengetahuan sebanyak 4 jurnal, Pendidikan 5
jurnal, jenis kelamin 8 jurnal, Usia 8 jurnal, lama kerja 5 jurnal dan pengetahuan
perawat dengan penatalaksanaan dibahas dalam 3 jurnal.
1. Pengetahuan perawat
Dari hasil penelitian (Yelli Marvitra, Halimuddin, 2018)
menunjukan bahwa dari jumlah 31 responden didapatkan 23 responden
(74,2%) dengan kategori baik. Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy;
Lucky T. Kumaat; Mulyadi tahun, 2015) menunjukan bahwa menunjukkan
bahwa responden terbanyak adalah responden yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 23 orang (76,7%). Dari hasil penelitian (Ermin Wiryani
Aprilia, 2017) menunjukan bahwa pengetahuan perawat di rsud di kota
Surakarta tentang syok dari 70 responden mayoritas responden dengan
pengetahuan baik. Dari hasil penelitian (Yane D Kakunsi, Maykel Killing,
Deetje Supit. 2015 Vol. 5 (3)) menunjukan bahwa pengetahuan sebagian
besar baik yaitu 16 karakteristik responden berdasarkan orang atau
sebanyak (80%).
19
Aspek Pengetahuan dirangkum dari 8 artikel termasuk pendidikan,
jenis kelamin, usia dan lama kerja.
a. Pendidikan perawat
Dari hasil penelitian (Yelli Marvitra, Halimuddin, 2018)
menunjukan bahwa dari 31 responden didapatkan pendidikan sebanyak
24 perawat (77,4%). Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy; Lucky T.
Kumaat; Mulyadi tahun, 2015) menunjukan bahwa menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah responden yang memiliki pendidikan DIII
– Keperawatan sebanyak 17 orang (56,7%) dan yang paling sedikit
adalah responden yang memiliki pendidikan DIV – Keperawatan
sebanyak 1 orang (3,3%). Dari hasil penelitian (Ermin Wiryani Aprilia,
2017) menunjukan bahwa mayoritas responden dengan tingkat
pendidikan D3 yaitu sebanyak 60 responden (85,7%). Dari hasil
penelitian (Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje Supit. 2015 Vol. 5
no. 3 ) menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir yang paling banyak adalah responden dengan
tingkat pendidikan DIII Keperawatan yaitu 10 responden (50%.). Dari
hasil penelitian (Dr. Amal Bakr Abo El-Ata; Dr. hayat Mohammed
ahmed; Nabila Abd El-aziz Mohammed, 2020 vol. 7 no. 1) menunjukan
bahwa responden berdasarkan pendidikan yang paling banyak adalah
responden dengan tingkat pendidikan D3 Keperawatan yaitu 20
responden (40%).
20
b. Jenis Kelamin perawat
Dari hasil penelitian (Yelli Marvitra, Halimuddin, 2018)
menunjukan bahwa dari 31 responden didapatkan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 18 responden (58,1%). Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy;
Lucky T. Kumaat; Mulyadi tahun, 2015) menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 22 orang (73,3%). Dari hasil penelitian (Ermin
Wiryani Aprilia, 2017) menunjukan bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan sebanyak 42 responden (60%). Dilihat dari
hasil penelitian ini menunjukan bahwa wilayah kerja rsud kota surakarta
sebagian besar perawat jenis kelamin perempuan. Dari hasil penelitian
(Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje Supit. 2015 Vol. 5 (3))
menunjukan bahwa karaktersitik responden berdasarkan jenis kelamin
yang paling banyak adalah responden perempuan yaitu 16 responden
(70%). Dari hasil penelitian (Dr. Amal Bakr Abo El-Ata; Dr. hayat
Mohammed ahmed; Nabila Abd El-aziz Mohammed, 2020 vol. 7 no. 1)
menunjukan bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah responden
perempuan yaitu 45 responden (90%). Dari hasil penelitian (Ali M F.
Hussein, Hakema S. Hassan, 2019) menunjukan bahwa responden jenis
kelamin perempuan lebih banyak yaitu 14 responden (56%). Dari hasil
penelitian (Dr. Jasim Mohamed Taib AL-Hayali; Ahmed Abdulla Aziz
–AL-samady, 2018 Vol. 6 no. 2) menunjukan bahwa jenis kelamin yang
paling banyak adalah lali-laki sebanyak 44 responden (88%.) Dari hasil
21
penelitian (Hussain Khalif Kitab AL-Sultiny1; Hussein Hadi Atiyah2,
2019) menunjukan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin yang
paling banyak yaitu laki-laki sebanyak 17 responden (56,7%).
c. Usia perawat
Dari hasil penelitian (Yelli Marvitra, Halimuddin, 2018)
menujukan bahwa dari 31 responden didapatkan usia responden
instalasi gawat darurat rata-rata 30,77 tahun dengan standar deviasi 3,72
tahun. Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy; Lucky T. Kumaat;
Mulyadi tahun, 2015) menunjukkan bahwa usia responden terbanyak
adalah 21-30 tahun yaitu 14 responden (46,7%) dan usia responden
yang paling sedikit adalah 41-50 tahun yaitu 1 responden (3,3%). Dari
hasil penelitian (Ermin Wiryani Aprilia, 2017) menunjukan bahwa
mayoritas responden berumur dewasa akhir sebanyak 57 responden
(81,4%). Dari hasil penelitian (Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje
Supit. 2015 Vol. 5 no. 3) menunjukan bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur yang paling banyak adalah responden berumur 23-37
tahun yaitu 10 responden (50%). Dari hasil penelitian (Dr. Amal Bakr
Abo El-Ata; Dr. hayat Mohammed ahmed; Nabila Abd El-aziz
Mohammed, 2020 vol. 7 no. 1) menunjukan bahwa umur yang paling
banyak adalah responden berusia 20-30 tahun yaitu 30 responden
(60%). Dari hasil penelitian (Ali M F. Hussein, Hakema S. Hassan,
2019) menunjukan bahwa umur yang paling banyak adalah responden
berusia 20-24 tahun yaitu 9 responden (40%). Dari hasil penelitian
22
(Dr.Jasim Mohamed Taib AL-Hayali; Ahmed Abdulla Aziz –AL-
samady, 2018 vol. 6 no. 3) menunjukan bahwa umur yang paling
banyak adalah responden berusia 21-30 tahun yaitu 23 responden
(46%). Dari hasil penelitian (Hussain Khalif Kitab AL-Sultiny1;
Hussein Hadi Atiyah2, 2019) menunjukan bahwa berdasarkan
karakteristik usia yang paling banyak adalah responden berusia 21-25
tahun yaitu 15 responden (50%).
d. Lama bekerja perawat
Dari hasil penelitian (Yelli Marvitra, Halimuddin, 2018)
menunjukan bahwa dari 31 responden didapatkan 22 perawat (71%)
lama bekerja di bawah 2 tahun. Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy;
Lucky T. Kumaat; Mulyadi tahun, 2015) menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah responden yang mempunyai masakerja
kurang dari 5 tahun yaitu 17 orang (56,7%). Dari hasil penelitian (Ermin
Wiryani Aprilia, 2017) menunjukan bahwa masa kerja perawat di rsud
kota Surakarta dari 70 responden mayoritas responden dengan masa
kerja 1-5 tahun sebanyak 44 responden (62,9%). Dari hasil penelitian
(Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje Supit. 2015 Vol. 5 no. 3)
menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama kerja
yang paling banyak adalah responden dengan lama kerja > 7 tahun yaitu
10 responden (50%). Dari hasil penelitian (Dr. Amal Bakr Abo El-Ata;
Dr. hayat Mohammed ahmed; Nabila Abd El-aziz Mohammed, 2020
vol. 7 no. 1) menunjukan bahwa responden berdasarkan lama kerja yang
23
paling banyak adalah responden dengan lama kerja < 5 tahun yaitu
sebanyak 24 responden (48%).
2. Hubungan pengetahuan perawat dan penatalaksanaan syok.
Dari hasil penelitian (Ivon Kristi Lupy; Lucky T. Kumaat; Mulyadi
tahun, 2015) menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai pengetahuan
dan penatalaksanaan dengan kategori baik ada 19 responden (63,3%).
Sedangkan perawat yang mempunyai pengetahuan baik dan
penatalaksanaan kurang ada 4 responden (13,3%). Perawat yang memiliki
pengetahuan dan penatalaksanaan dengan kategori kurang ada 5 responden
(16,7%). Sedangkan Perawat yang mempunyai pengetahuan kurang dan
penatalaksanaan baik ada 2 responden (6,7%). Dari hasil penelitian (Ermin
Wiryani Aprilia, 2017) menunjukan bahwa perawat yang mempunyai
pengetahuan dan penatalaksaan dengan kategori baik adalah 47 responden
(67,1%). Dari hasil penelitian (Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje
Supit. 2015 Vol. 5 (3)) menunjukan bahwa yang paling besar presentasinya
adalah penilaian pengetahuan perawat pada kategori baik dengan
penanganan pasien syok hipovolemik yaitu 80%.
24
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan perawat
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan sebanyak 4 artikel yang membahas tentang
pengetahuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan terhadap suatu objek tertentu,
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat tinggi untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overbehavior) (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan merupakan pangkal dari sikap, keseluruhan pemikiran,
gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki oleh manusia tentang dunia
dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya. Pengetahuan mencakup
penalaran, penjelasan dan pemahaman sedangkan sikap akan mengarah pada
tindakan seseorang (Notoatmodjo,2012).
Pengetahuan seorang perawat bervariasi tergantung pola pendidikan yang
dimiliki. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dari ilmu keperawatan,
kedalaman dan luasnya ilmu pengetahuan akan mempengaruhi kemampuan
perawat untuk berpikir kritis dalam melakukan tindakan keperawatan. Jika
pengetahuan perawat baik maka akan berpengaruh dalam penatalaksanaan
yang di berikan kepada pasien, terlebih penatalaksanaan syok yang merupakan
urgensi pertolongan yang cepat dan tepat.
25
1. Pendidikan perawat
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan sebanyak 5 artikel yang membahas tentang
pendidikan. Pendidikan terbentuk dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal antara lain umur dan intelegensi, sedangkan faktor eksternal yaitu,
pendidikan, lingkungan, pengalaman, informasi dan orang yang dianggap
penting. Pendidikan sebagai faktor eksternal pembentuk pengetahuan.
Semakin rendah pendidikan seseorang maka menghambat perkembangan
sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkannya. Sebaliknya semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin mudah menerima informasi, dan pada akhirnya semakin banyak
pula pengetahuan yang dimilikinya (Bachtiar, 2008).
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka daya serapnya terhadap
informasi semakin baik. Selain itu tingkat pendidikan yang semakin tinggi,
semakin baik pula pola pikirnya. Pola pikir yang baik menyebabkan
seseorang mempunyai kemampuan dalam hal analisis yang lebih baik. Hal
ini sesuai dengan teori yang mengatakan pengetahuan merupakan salah satu
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sebab
perilaku di dasari oleh pengetahuan dan kesadaran lebih baik dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, (Notoatmodjo, 2012).
Pendidikan sangat berhubungan dengan intelektualitas yang
dimiliki perawat. Perawat yang memiliki pendidikan yang tinggi tentu
26
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Pendidikan perawat akan
mempengaruhi bagaimana keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melakukan praktik keperawatan.
2. Jenis kelamin perawat
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan semua artikel membahas tentang jenis kelamin.
Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Depkes (2007) menyatakan bahwa
pengaruh jenis kelamin dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan. Ada pekerjaan yang secara umum lebih
baik dikerjakan oleh laki-laki akan tetapi pemberian ketrampilan yang
cukup memadai pada perempuan juga mendapatkan hasil pekerjaan yang
cukup memuaskan. Ada sisi lain yang positif dalam karakter wanita yaitu
ketaatan dan kepatuhan dalam bekerja sehingga mempengaruhi kerja
personal.
Pengetahuan seorang perawat tidak dipengaruhi Jenis kelamin, dari 8
jurnal tidak ditemukan adanya kaitan antara Jenis kelamin dengan
pengetahuan perawat dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kinerja dalam
penatalaksanaan yang diberikan perawat.
3. Usia perawat
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan semua artikel membahas tentang usia. Penelitian
Gambrill (2005) dan Willingham menunjukkan bahwa pertambahan usia
menunjukkan tingkat kedewasaan dan bertambahnya pengetahuan individu.
27
Dalam bekerja umur mempengaruhi produktivitas, usia rata-rata
perawat tergolong dalam usia produktif sehingga berpeluang untuk
mencapai produktivitas kinerja yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Dessler (2009), yaitu usia produktif adalah 25-35 tahun.
Semakin umur dewasa seorang perawat, makin tinggi tingkat
pengalamannya. Semakin lama masa kerjanya maka pengalamannya
dalam menjalankan tugas dibidang keperawatan akan semakin meningkat.
Usia akan mempengaruhi pemberian praktik keperawatan, dimana usia
semakin dewasa maka semakin banyak pengalaman kerja perawat.
4. Lama kerja perawat
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan sebanyak 5 artikel yang membahas tentang
lama kerja. Penelitian ini diperkuat oleh (Eriawan, 2003, p.77), bahwa
selain tingkat pendidikan faktor yang paling berpengaruh bagi perawat
dalam melaksanakan tindakan keperawatan adalah pengalaman kerja.
Karena itu dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada ilmu yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Irmayanti, et al (2007) mengatakan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman. Menurut
Sastrohadiwiryo (2002) semakin lama seseorang bekerja semakin banyak
kasus yang ditanganinya sehingga semakin meningkat pengalamannya,
sebaliknya semakin singkat orang bekerja maka semakin sedikit kasus
yang ditanganinya (Sastrohadiwiryo, 2002).
28
Lama kerja dapat berpengaruh pada pengetahuan seseorang, Ketika
seseorang mempunyai lama kerja yang lama, maka kemungkinan dari hal
tersebut adalah dia dapat sesering mungkin mengaplikasikan ilmu yang
pernah didapat yang menyangkut dari pekerjaannya. Berbeda dengan
seseorang yang masa kerjanya singkat atau belum lama, tentu kesempatan
untuk mengaplikasikan ilmunya juga sedikit. Karena ilmu yang didapatkan
akan terjaga atau tetap teringat ketika ilmu tersebut dapat diaplikasikan.
Tapi ilmu yang jarang atau bahkan tidak pernah diaplikasikan sangat
memungkinkan untuk terlupa akan ilmu tersebut
B. Hubungan pengetahuan perawat dan penatalaksanaan syok
Dalam penyusunan literature review ini terdapat 8 artikel yang
digunakan dan ditemukan sebanyak 3 artikel yang membahas tentang
penatalaksanaan. Salah satu penyebab baiknya pengetahuan perawat tentang
pengetahuan penatalaksanaan syok hipovolemik karena rata-rata umur
perawat 26-35 tahun merupakan dewasa awal. Sehingga pengetahuan
tentang penatalaksanaan syok hipovolemik menjadi lebih baik, serta juga
disebabkan oleh faktor pengalaman kerja mempegaruhi pengetahuan
perawat dalam penanganan pasien syok hipovolemik. Penjelasan ini di
dukung oleh teori bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan oleh karena pengalaman yang diperoleh dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2005).
29
Menurut Notoatmojo pengaruh pengetahuan perawat terhadap
praktik dapat bersifat langsung maupun melalui perantara sikap. Suatu sikap
belum terwujud dalam bentuk praktik. Agar terwujud menjadi suatu
pembuatan yang nyata (praktik) di perlukan factor pendukung atau kondisi
yang memungkinkan.
Dari beberapa jurnal yang telah di telaah pengetahuan sangat
berpengaruh dalam penatalaksanaan syok, dimana pengetahuan didasarkan
oleh pendidikan, usai, lama kerja. Terlebih pelayanan yang diberikan di
gawat darurat yang membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat.
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat yang berpengetahuan baik sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,
pendidikan, umur, usia, lama kerja dan pengalaman. Dimana semakin tinggi
pengaruh tersebut maka akan semakin baik tingkat pengetahuan perawat.
Pengetahuan perawat berpengaruh dalam pemberian pelayanan kepada
pasien, semakin baik pengetahuan perawat maka akan semakin baik pula
pelayanan yang diberikan. Pendidikan perawat akan mempengaruhi bagaimana
keterampilan dan kemampuan perawat dalam melakukan praktik keperawatan.
Pendidikan sangat berhubungan dengan intelektualitas yang dimiliki perawat.
Perawat yang memiliki pendidikan yang tinggi tentu memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi.
Dalam memberikan praktik keperawatan jenis kelamin tidak akan
menentukan tingkat keberhasilan seorang perawat dalam dalam memberikan
praktik keperawatan. Semakin dewasa umur seorang perawat, makin tinggi
tingkat pengalamannya. Semakin lama masa kerjanya maka pengalamannya
dalam menjalankan tugas dibidang keperawatan akan semakin meningkat.
Lama kerja dapat berpengaruh pada pengetahuan seseorang, Ketika seseorang
mempunyai lama kerja yang lama, maka kemungkinan dari hal tersebut adalah
dia dapat sesering mungkin mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat yang
menyangkut dari pekerjaannya.
31
B. Saran
1. Profesi keperawatan
Perlu diterapkan pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di
Instalasi Gawat Darurat.
2. Peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti
terkait pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan syok di Instalasi Gawat
Darurat.
DAFTAR PUSTAKA
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2
0 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
Ali M F. Hussein, Hakema S. Hassan, (2019). Effectiveness of Educational
Program on Nurse's Knowledge Concerning Management of Cardiogenic
Shock at AL-Mosul Teaching Hospitals. Di akses Desember 2020
Danusantoso MM, Pudjiadi AH, Djer MM, Widodo DP, Kaban RK, Andriastuti M
(2014). Pengukuran indeks syok untuk deteksi dini syok hipovolemik pada
anak dengan takikardi: Telaah terhadap perubahan indeks isi sekuncup. Sari
Pediatr
Diantoro, Dimas Gatra. 2014. Syok Hipovolemik. RSUD Margono Soekarjo.
http://www.scribd.com/mobile/doc /217057551?width=602#fullscreen
Dr. Amal Bakr Abo El-Ata; Dr. hayat Mohammed ahmed; Nabila Abd El-aziz
Mohammed, (2020). Nurses' Knowledge And Practice Regarding Patients
With Posttraumatic Hypovolemic Shock. Vol.7, No. 1 Diakses tahun 2020
Dr. Jasim Mohamed Taib AL-Hayali; Ahmed Abdulla Aziz –AL-samady, (2018).
Assessment of nurses knowledge and practices concerning cardiogenic shock.
Di akses Desember 2020
Ermin Wiryani Aprilia, (2017). Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Syok
Hipovolemik Dengan Penatalaksanaan Awal Pasien Dehidrasi
Hardisman (2013). Memahami patofisiologi dan aspek klinis syok hipovolemik:
Update dan penyegar. Jurnal Kesehatan Andalas
Hussain Khalif Kitab AL-Sultiny; Hussein Hadi Atiyah, (2019). Effectiveness Of
An Instructional Program Of Nurses Knowledge Concerning Management Of
Anaphylactic Shock At Emergency Units In Babylon Teaching Hospitals
Ivon Kristi Lupy; Lucky T. Kumaat; Mulyadi, (2015). Hubungan Pengetahuan
Perawat Tentang Syok Hipovolemik Dengan Penatalaksanaan Awal Pasien
Di Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Kolecki P, Menckhoff CR, Talavera F, Kazzi AA, Brenner BE, Dire DJ (2014).
Hypovolemic Shock. http://emedicine.medscape.com/article/760145-
overview#a6.
Ningsih, D.K. (2015). Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Syok Dengan
Pendekatan Proses Keperawatan. Malang: UB Pres.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje Supit , (2015). Hubungan Pengetahuan
Perawat Dengan Penanganan Pasien Syok Hipovolemik Di Ugd Rsud
Pohuwato. Vol. 5 (3) di akses Desember 2020
Yelli Marvitra; Halimuddin, (2018). Sikap Perawat Tentang Penatalaksanaan
Syok Hipovolemik. Volume IV No. 1 Di aksen Desember 2020