peran perawat
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja.
Perawat sebagi pelaksana juga dapat diartikan pelaksana peran perawat yang menyangkut pemberian pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, atau mayarakat berupa asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi asuhan pencegahan baik langsung maupun tidak langsung.
Tindakan langsung berarti tindakan yang ditanagani sendiri oleh perawat yang menemukan masalah kesehatan klien.
Tindakan tidak langsung atau yang disebut juga delegasi tindakannya diserahkan kepada orang lain atau perawat lain yang dapat dipercaya untuk melakukan tindakan keperawatan klien.
Tugas Perawat sebagai Pelaksana
Melakukan Askep pasien, meliputi : Mengkaji keadaan pasien Membuat rencana keperawatan untuk mengatasi masalah dan membuat langkah/cara pemecahan masalah
Melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana Melakukan evaluasi, dan Pencatatan/dokumentasi Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instansi kesehatan dan lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang berlaku, serta fasilitas yang ada dan penggunaannya
Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan.
Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat ditanggulangi
Peran Perawat Sebagai Pelaksana
Comforter yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien atau pasien.
Protector dan advocat yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya.
Communicator yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya.
Rehabilitator yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan yaitu mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi secara normal.
KELUARGAKeluarga adalah sekumpulan individu yang hidup dibawah seorang KK dan di dalam rumah terdiri suami, istri, anak – anak dan saudara.
PERAN PERAWATCara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang di akui dan di beri kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara profesional sesuai kode etik perofesional.
FASILITATORPerawat harus mampu
menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keluarga, sehingga faktor resiko dalam ketidak pemenuhan kebutuhan
keamanan dapat diatasi.
Penatalaksanaan Perawat Sebagai Fasilitator
Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sitem rujukan, dana sehat).
MENU UTAMA
PERAN PERAWAT SEBAGAI MODIFICATION
Oleh :Oleh :Mahasiswa AKPER LumajangMahasiswa AKPER LumajangKelompok 10Kelompok 10
http://www.lpmp-jatim.org/
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANGDINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG2015
PERAN PERAWAT SEBAGAI MODIFICATION
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
CONTOHCONTOH
Memodifikasi lingkungan untuk mncegah TB Paru1.Menjemur kasur 1x seminggu2.Pisahkan barang yang dipakai klien seperti : gelas, piring, sendok dan lain-lain3.Ventilasi < 10% dari luas lantai4.Lingkungan rumah secara keseluruhan bersih : disapu 2x sehari pagi dan sore5.Buka jendela lebar-lebar
Dipersembahkan Oleh :Dipersembahkan Oleh :Mahasiswa AKPER LumajangMahasiswa AKPER Lumajang
Kelompok 10Kelompok 10Tahun 20Tahun 201155
Peran Perawat Keluarga Sebagai Conselor
KELOMPOK 8:1.AJENG FEBRINA2.EKA DIAH RATNASARI3.IMAM SYAFI’I4.WALIDATUL MAKRIFAH
Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
PeranPeran merupakan
seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan di dalam sebuah sistem.
Conselor
Orang yang memerlukan konseling terhadap masalah yang dialami untuk mengambil keputusan yang dianggap terbaik bagi dirinya.
Konseling kegiatan percakapan tatap muka 2 arah antara klien dengan petugas kesehatan (perawat) yang bertujuan memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penyakit, sehingga klien mampu mengambil keputusan sendiri yang terbaik bagi dirinya.
Tujuan Perawat Sebagai Konselor
Perawat sebagai konselor mempunyai tujuan membantu klien dan keluarga dalam memilih keputusan yang akan diambil terhadap dirinya.
Sikap yang Diperlukan Sebagai Conselor
1. Sabar2. Ramah3. Empati4. Memposisikan dirinya sejajar dengan klien
5. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
PERAN PERAWAT SEBAGAI PENEMU KASUS
Perawat berperan dalam mendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit
Melibatkan diri dalam menemukan kasus di keluarga
FUNGSI
Mengembangkan pengetahuan tentang tanda – tanda dan gejala atau faktor yang berkontribusi dengan kondisi masalah yang akan dicari
Menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi potensi masalah kesehatan atau kondisi tertentu
Menyediakan pelayanan tindak lanjut terhadap kasus yang teridentifikasi
CONTOH:
Perawat puskesmas melakukan identifikasi jentik – jentik nyamuk pada lingkungan keluarga dan memberikan abate untuk mencegah terjadinya wabah demam berdarah.
Peranan Perawat Sebagai Monitoring (Pengamat)
OLEH :BERLIAN DEVAKYDEWINTA ARI H
DINA DWI LESTARIRETNO MAKHTUFIRHULIDA AGUSTIN
Definisi ……Peran perawat sebagai pengamat kes(health monitor ) adalah peran perawat dalam melaksanakan monitoring atau pemantauan terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah kesehatan.
Monitoring terhadap perubahan yg terjadi
pada individu, klg, klp, komunitas masalah kes/kep yg timbul serta dampak thd status kes melalui :
Kunjungan rumahPertemuan-pertemuanObservasiPengumpulan data
Lanjutan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visit atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
Perawat tidak hanya melakukan kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari kunjungan ini.
Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sementara dalam proses keperawatan, perawat sebagai pendidik yakni membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
DEFINISI EDUCATOR/PENDIDIK
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatannya
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya
3. Perawat mendidik klien untuk meningkatkan perubahan perilaku yang sehat
TUGAS PERAWAT SEBAGAI EDUCATOR
Pendahuluan
Advokasi adalah kegiatan memberitahukan dan mendukung individu guna membuat keputusan yg terbaik bagi dirinya.
Merupakan komitmen moral guna meningkatkan otonomi
Sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan klien
Continueeee…………
Pada yankes konsep advokasi sangat diperlukan kebutuhan akan pelayanan berkualitas, lebih responsif dan mudah memperoleh pelayanan .
Peran Perawat sebagai advokasi pasien merupakan bagian dari kode etik pasien.
Patient advocacy merupakan tanggung jawab etik dan mendasar dasar.
Tujuan Advokasi
Membantu agar klien diperlakukan secara manusiawi.
Perawat melindungi klien agar diperlakukan dg baik dan terpenuhi kebutuhan fisik, emosi dan budaya
Terutama klien dlm keadaan tidak sadar dimana diperlukan pengambilan kpts(spokesperson)
Cont……….Perawat tdk dpt bertindak secara efektif sebagai akvokat apabila tdk ada kerjasama diantara anggota tim
Perawat yg berperan sebagai advokat terjadi konflik dengan anggota tim (Profesional kepentingan klien)
Peran Advokasi
The advocate as guardian thd hak2 pasien
The advocate as conservator of the patient’s best interests
The advocate as protector thd otonomi pasien
The advocate as a champion thd keadilan
Jenis kegiatan advokasi
1. Anticipatory guidance - Primary prevention - Membantu klien kemungkinan
mengalami kesulitan - mengantisipasi keluarga dlm
menangani masl2 keterbatasan dan peny. Kronik
Continueeeee………….2. Role Modeling -Perawat menjadi role model dg berperilaku yang benar :berbicara , senyum, penanganan pasien secara profesional,
3. Educational information- Pembelajaran dan pemberian informasi- Membantu memilih dan menentukan pilihan thd info yg diberikan
- Membantu klien mengumpulkan info Dan belajar thd perilaku promosi kesehatan
Cont…………
4. Ongoing support- Memberikan bantuan pada klien dalam membuat keputusan yg beralasan
- Perawat sebagai patner dalam menyelesaikan masalah kebut. Yan kes
5. Collaboration and Referral- Masalah kes. Bersifat multidimensi melibatkan multidisiplin.
Cont……….
Perawat memberikan penjelasan thd masalah yg melibatkan tenaga kes lain terlibat
Pendekatan interdisiplin pada semua anggota tim kes.
Proses Advokasi
1.Seleksi pasien: yakin bahwa pasien memerlukan
2.Tentukan mengapa perlu dibantu dan bgm penangan
3.Dampingi pasien saat menerima pelayanan.4.Yakinkan bahwa apa yg dilakukan : pengobatan, tindakan prosedur
5.Cek apakah pasien sudah mengetahui atau paham thd prosedur yg dilakukan
Tahapan Proses Advokasi
1. Pengkajian : Apa yang
diyakini klien sebagai masalah
Aspek mana yg terbaik perawat memulai intervensi
Sistem pendukung lain yg ada dan dimanfaatkan
2. Perencanaan Kapan masalah
diidentifikasi
Cont…………
3. Secepatnya gunakan semua sumber.4. Tanggung jawab anggota keluarga terlibat
5. Implementasi6. Independen klien semaksimal mungkin, dan minimalkan dependen
7. Lakukan pemberdayaan (empowerment)8. Perlindungan Kasus malpraktik dan kelalaian.
Peran advokasi
Coach Memberikan bimbingan dan dorongan
Advisor sumber utama yang memberikan saran bagaimana mencapai yang terbaik, bgm mengantisipasi masalah
Referral Sources Menggunakan sumber2 yg tersedia dlm membantu menganalisa masalah dan menanganinya.
Mentor sebagai model perilaku yg mendorong klien, mempertahankan rasa percaya diri, menunjukkan kemampuan dalam menangani masalah.
Prinsip-prinsip advokasi
Advokasi ditujukan pada kebutuhan klien, hak klien dan perhatiannya thd masalah.
Advokasi merupakan nilai2 yg didasarkan pada etika
Advokasi bertujuan mempertahankan prinsip keadilan
Menjadi advokat yang baik bagi klien
1. Percaya thd diri sendiri. Yakin bahwa banyak yang dapat dilakukan
2. Mengatur3. Identifikasi kebutuhan klien yg
tdk terpenuhi atau hak2 klien. Apa masalahnya, dengarkan dg seksama masalahnya dan bantu.
4. Pahami aturan2 yg ada dan dampaknya thd klien
Cont……….
5. Pendekatan secara sistematis :
- Kenali masalahnya- Identifikasi semua faktor yg berhub.
- Perjelas masalahnya- Buat rencana- Laksanakan- Dokumentasikan- Dengarkan klien secara hati2
Cont………..Hasil yg akan dicapai (apa yg dicapai dan tdk dicapai)
Identifikasi kebutuhan pengembangan dan masalah yg dihadapi.
6. Ketahui sumber2 yg tersedia, kaji faktor penghambat dan bgm meminimalkan
7. Terbuka dan berkomunikasi dg baik.8. Lakukan feedback9. Respect thd klien : budaya yg berbeda, keyakinan2 dan ide2. Apabila tdk mampu menyelesaikan sendiri libatkan yg lain.
Peran perawat sebagai koordinator
Peran perawat sebagai koordinator. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien (A. Aziz Alimul Hidayat, 2007).
Lanjutan.. Dalam rumah sakit ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya dijalankan oleh perawat sruktural atau kepala ruangan dan setingkatnya.
Selain itu Adanya berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai menejer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manager (Manthey, 1990). Sebagai menejer, perawat mengoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya (Potter & Perry, 2005).
Peran koordinator pelayanan kesehatan yaitu perawat mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dalam lingkup rumah sakit, puskesmas, maupun tempat layanan kesehatan lainnya dalam mencapai tujuan kesehatan malalui kerjasama dengan tim kesehatan lain sehingga pelayanan yang diberikan merupakan kegiatan yang menyeluruh.
Dalam Keluarga
Peran Koordinasi dimana perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang diterima oleh keluarga, dan bekerja sama dengan keluarga dalam perencanaan pelayanan keparawatan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan lain, supervisi terhadap askep yg dilaksanakan anggota tim.
Tujuan perawat sebagai koordinator:
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :– merencanakan– mengorganisasikan– mengarahkan– mengontrol
Peran Perawat
Peran- Seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam
suatu sistem.Perawat PP No. 32 th 1996 ttg tenaga kesehatan - Seseorang yg telah lulus dan mendapatkan ijazah dr
pendidikan kesehatan yg diakui pemerintah.
Penemu Kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah.
Fungsi perawat dalam menjalankan peran :
Fungsi Independen perawat melaksanakan perannya secara mandiri terpenuhinya bio-psiko-sosil spiritual klien
Fungsi Dependen Peran dilaksanakan atas instruksi tim lain
Fungsi Interdependen kerjasama tim saling ketergantungan
Sasaran Perawatan :
1. Tingkat individuIndividu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu mempunyai masalah kes/kep, karena ketidak mampuan merawat diri sendiri oleh suatu sebabdapat mempengaruhi anggota keluarga lain (fisik, mental dan sosial).
2. KeluargaKeluarga merupakan unit terkecil di masyarakat, terdiri atas KK, anggota klg, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adobsi, saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota klg mempunyai masalah kes/kepberpengaruh terhadap anggota keluarga lain/keluarga lain.
3. Kelompok khususAdalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kes, termasuk :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kes khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan, seperti bayi, balita, pra sekolah, usila, dll.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta askep, seperti :
Penderita penyakit menular (TBC, AIDS, dll).
Penderita yang menderita penyakit tidak menular (DM, PJK, gangguan mental, dll).
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit (WTS, penarkoba, dll).
d. Lembaga sosial, rehabilitasi (panti wredha, panti asuhan, penitipan balita, dll).
4. KomunitasAdalah sekelompok mnusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan bats-batas yang jelassaling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.Masalah kes bermula dari perilaku individu, keluarga atau kelompok :
Kesling (buang sampah, BAB, SPAL, dll).
Gizi (kurang pengetahuan, pengolahan salah, kebiasaan makan, pantangan, ddl).
Personal hygiene kurangPengertian sakitsakit bila tak mampu lagi berbuat sesuatu (pilek, pusing, ggn ringan,belum sakit).
Pemanfaatan fasilitas yankes rendah (pemeriksaan kes, kehamilan, imunisasi, dll).
Budaya yang tak sesuai dengan perilaku sehat.
Intervensi utama perawat kelg: pencegahan primer, sekunder, tersier, direct care.
- Primer -> pro aktif mencegah stresor,mempermudah mendapatkn fasilitas kesehatan
- Sekunder -> screening, vaksinasi -> pengahan/deteksi awal timbulnya penyakit
- Tersier -> rehabilitasi- Direct care -> bekerja sama dg keluarga u menyembuhkan
Daftar Pustaka
Bailon,S.G. & Maglaya ,A. 1978.perawatan kesehatan keluarga :suatu pendekatan proses (terjemahan ).jakarta : pusd Iknakes.
Gunarso,Y. singgihD.1988. psikologis untuk keluarga . Jakarta:PT BPK Gunung mulia .
PPNI.2003.standar praktek keperawatan . http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html http://firwanintianur93.blogspot.com/2012/09/makalah-peran-dan-fungsi-perawat-di.html
PERAN PERAWAT KELUARGA SEBAGAI KOLABORASI
AGUNG JANUARI EMA PERMATASARIMIA KURNIA PUTRIPURNA IRAWANYULIA ASMARA
3B
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing - masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
DEFINISI
Untuk membahas masalah-masalah tentang klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontribusi setiap anggota tim serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien.
TUJUAN
Perawat harus bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.
(1)adanya saling percaya dan menghormati(2)saling memahami dan menerima keilmuan
masing – masing(3)memiliki citra diri positif(4)memiliki kematangan professional yang
setara (yang timbul dari pendidikan dan pengalaman)
(5)mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan, dan
(6)keinginan untuk bernegoisasi
Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada
beberapa kriteria
1) semua profesi memiliki visi dan misi yang sama
2) masing - masing profesi mengetahui batas- batas dari pekerkaannya,
3) anggota profesi dapat bertukar informasi dengan baik
4) masing - masing profesi mengakui keahlian dari profesi lain yang bergabung dalam tim
Kolaborasi dapat berjalan dengan baik jika :