hubungan tingkat pengetahuan komplikasi

10
439 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI Siti Eka Yanti*, Ahmad Asyrofi, Triana Arisdiani Program Studi Sarjana Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jln Laut 31A Kendal, Jawa Tengah, Indonesia 51311 *[email protected] ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama mortalitas di dunia dan menjadi risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Komplikasi hipertensi dapat sangat berbahaya karena tidak disertai gejala apapun, sehingga perlu adanya pengetahuan penderita hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi. penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan rata-rata umur responden 57,8 tahun, mayoritas jenis kelamin perempuan 50,7%, pendidikan terakhir SD/Sederajat 56,3%, pekerjaan wiraswasta 38,0%, menderita hipertensi rata-rata selama 3 tahun, komorbiditas penyakit adalah diabetes mellitus 62,0%, tingkat pengetahuan rendah 73,2% dan tindakan pencegahan buruk 64,8%. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi dengan tindakan pencegahan komplikasi hipertensi (p=0,0001). Kata kunci: tingkat pengetahuan; tindakan pencegahan komplikasi hipertensi RELATIONSHIP OF LEVEL OF KNIP COMPLICATIONS KNOWLEDGE WITH COMPLICATIONS PREVENTION MEASURES ABSTRACT Hypertension is a cardiovascular disease which is the main cause of mortality in the world and is a risk of heart attack, stroke and heart failure. Complications of hypertension can be very dangerous because they are not accompanied by any symptoms, so there is a need for knowledge of hypertension sufferers to prevent complications. This study used a cross sectional method with a total sample of 71 people. The sampling technique uses consecutive sampling. Data analysis using chi square test. The results obtained an average age of respondents 57.8 years, the majority of female sex 50.7%, the last education elementary / equivalent 56.3%, 38.0% of self-employed, suffer from hypertension for an average of 3 years, comorbidity diabetes mellitus was 62.0%, low knowledge level 73.2% and bad prevention measures 64.8%. There was a significant relationship between the level of knowledge of hypertension complications and prevention of hypertension complications (p = 0.0001). Keywords: knowledge level; prevention of hypertension complications PENDAHULUAN Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama mortalitas baik di dunia khususnya di negara-negara berkembang (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi hipertensi di dunia mencapai 972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara berkembang, termasuk Indonesia (World Health Organization, 2016). Secara nasional prevalensi hipertensi di Jawa Tengah sebesar 34,1% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2019). Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2019 menyebutkan prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 26,90% menjadi 36,40 % di tahun 2018. Jurnal Keperawatan Volume 12 No 3, Hal 439 - 448, September 2020 p-ISSN 2085-1049 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

Upload: khangminh22

Post on 04-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

439

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DENGAN

TINDAKAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI

Siti Eka Yanti*, Ahmad Asyrofi, Triana Arisdiani

Program Studi Sarjana Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jln Laut 31A Kendal, Jawa

Tengah, Indonesia 51311

*[email protected]

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama mortalitas di

dunia dan menjadi risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Komplikasi hipertensi dapat

sangat berbahaya karena tidak disertai gejala apapun, sehingga perlu adanya pengetahuan penderita

hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi. penelitian ini menggunakan metode cross sectional

dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive

sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan rata-rata umur

responden 57,8 tahun, mayoritas jenis kelamin perempuan 50,7%, pendidikan terakhir SD/Sederajat

56,3%, pekerjaan wiraswasta 38,0%, menderita hipertensi rata-rata selama 3 tahun, komorbiditas

penyakit adalah diabetes mellitus 62,0%, tingkat pengetahuan rendah 73,2% dan tindakan pencegahan

buruk 64,8%. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi dengan

tindakan pencegahan komplikasi hipertensi (p=0,0001).

Kata kunci: tingkat pengetahuan; tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

RELATIONSHIP OF LEVEL OF KNIP COMPLICATIONS KNOWLEDGE WITH

COMPLICATIONS PREVENTION MEASURES

ABSTRACT Hypertension is a cardiovascular disease which is the main cause of mortality in the world and is a

risk of heart attack, stroke and heart failure. Complications of hypertension can be very dangerous

because they are not accompanied by any symptoms, so there is a need for knowledge of hypertension

sufferers to prevent complications. This study used a cross sectional method with a total sample of 71

people. The sampling technique uses consecutive sampling. Data analysis using chi square test. The

results obtained an average age of respondents 57.8 years, the majority of female sex 50.7%, the last

education elementary / equivalent 56.3%, 38.0% of self-employed, suffer from hypertension for an

average of 3 years, comorbidity diabetes mellitus was 62.0%, low knowledge level 73.2% and bad

prevention measures 64.8%. There was a significant relationship between the level of knowledge of

hypertension complications and prevention of hypertension complications (p = 0.0001).

Keywords: knowledge level; prevention of hypertension complications

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu penyakit

kardiovaskuler yang menjadi penyebab

utama mortalitas baik di dunia khususnya di

negara-negara berkembang (Kemenkes RI,

2018). Prevalensi hipertensi di dunia

mencapai 972 juta orang atau 26,4% orang

di seluruh dunia mengidap hipertensi,

angka ini kemungkinan akan meningkat

menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta

pengidap hipertensi, 333 juta berada di

negara maju dan 639 sisanya berada di

negara berkembang, termasuk Indonesia

(World Health Organization, 2016). Secara

nasional prevalensi hipertensi di Jawa

Tengah sebesar 34,1% (Dinkes Provinsi

Jawa Tengah, 2019). Dinas Kesehatan

Kabupaten Kendal tahun 2019

menyebutkan prevalensi hipertensi

mengalami peningkatan dari tahun 2017

sebesar 26,90% menjadi 36,40 % di tahun

2018.

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 3, Hal 439 - 448, September 2020 p-ISSN 2085-1049

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

440

Terdapat tujuh wilayah di Kabupaten

Kendal yang memiliki prevalensi hipertensi

tertinggi antara lain Pageruyung dengan

jumlah penderita hipertensi 1828 (16,07%)

orang, Cepiring dengan jumlah penderita

hipertensi 1267 (12,92%) orang, Rowosari

dengan jumlah penderita hipertensi 1471

(11,84%) orang, Patebon dengan jumlah

penderita hipertensi 820 (11,50%) orang,

Weleri dengan jumlah penderita hipertensi

1273 (11,15%) orang, Brangsong dengan

jumlah penderita hipertensi 672 (10,49%)

orang dan Boja dengan jumlah pasien

hipertensi 1703 (10,49%) orang (Dinkes

Kendal, 2019).

Hipertensi dikenal sebagai silent killer

karena gejalanya tanpa keluhan dan nanti

diketahui saat sudah terjadi komplikasi.

Hipertensi berkaitan dengan peningkatan

tekanan darah. Semakin tinggi tekanan

darah, maka semakin besar risiko terjadi

komplikasi. Komplikasi dari hipertensi

adalah stroke, penyakit jantung, infark

miokard, gagal ginjal dan kebutaan

(Kemenkes RI, 2018). Hasil riset Institute

for Health Metrics and Evaluation tahun

2017, stroke merupakan penyebab kematian

pertama di Indonesia, diikuti dengan

penyakit jantung iskemik, diabetes,

tuberkulosa, sirosis, diare, PPOK,

alzheimer, infeksi saluran napas bawah dan

gangguan neonatal serta kecelakaan lalu

lintas (IHME, 2017).

Stroke dapat dicegah dengan pengetahuan

tentang komplikasi hipertensi. Pengetahuan

dapat meningkatkan penderita hipertensi

untuk mencegah terjadinya stroke dengan

perawatan hipertensi. Pengetahuan menjadi

kebutuhan mendasar dalam upaya

meningkatkan perilaku pencegahan

komplikasi hipertensi. Kurangnya

pengetahuan tentang komplikasi hipertensi

dapat mempengaruhi perilaku pencegahan

komplikasi hipertensi yang diakibatkan

oleh perubahan gaya hidup, mengkonsumsi

makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok

dan stress yang tinggi (Susanti, 2019). Hasil

penelitian Setiarini, (2018), tentang

perilaku pencegahan dan pengendalian

hipertensi menunjukkan bahwa mayoritas

wanita pasca menopause yang normotensi

dan hipertensi berumur 55 tahun dan

pendidikan SMA, sebagian besar memiliki

pengetahuan dan sikap yang baik dalam

pencegahan dan pengontrolan tekanan

darah, tetapi masih kurang dalam

prakteknya. Sejalan dengan penelitian

Damanik (2018), tentang hubungan

pemahaman penderita hipertensi tentang

komplikasi salah satunya stroke

menunjukkan penderita hipertensi tentang

stroke mayoritas buruk yaitu 71,4% dengan

perilaku pencegahan komplikasi kategori

buruk yaitu 42,9%.

Komplikasi hipertensi dapat dicegah

melalui edukasi atau pendidikan kesehatan,

penerapan pola hidup sehat, dan

penggunaan terapi secara farmakologi serta

nonfarmakologi. Penelitian Masruroh,

Roifah, & Yuniarti (2019), menunjukkan

terdapat pengaruh pendidikan kesehatan

dengan menggunakan media animasi

terhadap pengetahuan tentang pencegahan

komplikasi pada penderita hipertensi.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di

Puskesmas Cepiring yang di ambil dari

input data jumlah pasien hipertensi yang

berobat secara teratur sampai bulan Agustus

2019 berjumlah 1948. Sejumlah 976 kasus

terjadi komplikasi diabetes mellitus (Rekam

medis Puskesmas Cepiring, 2019).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,

peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “hubungan antara tingkat

pengetahuan tentang komplikasi hipertensi

dengan tindakan pencegahan komplikasi

hipertensi”. Tujuan penelitian ini untuk

mengidentifikasi karakteristik responden

meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, lama menderita hipertensi, dan

komorbiditas penyakit penyerta hipertensi,

mengidentifikasi tingkat pengetahuan

penderita hipertensi tentang pencegahan

komplikasi hipertens, mengidentifikasi

tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

dan menganalisis hubungan tingkat

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

441

pengetahuan tentang pencegahan

komplikasi dengan tindakan pencegahan

komplikasi hipertensi.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan desain deskriptif

korelasi. Rancangan penelitian

menggunakan cross sectional. Penelitian ini

menggunakan kuesioner karakteristik

responden, tingkat pengetahuan tentang

komplikasi hipertensi dan tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi.

Kuesioner yag digunakan merupakan

kuesioner yang sudah diuji validitas dan

reliabilitas oleh peneliti sebelumnya. Uji

validitas pada skala tingkat pengetahuan

tentang komplikasi hipertensi dari 18 item,

didapatkan hasil 12 item valid dan sisanya

tidak valid (hasil terlampir). Uji validitas

pada tindakan pencegahan komplikasi

hipertensi didapatkan hasil dari 37

pernyataan terdapat pernyataan tidak valid

karena r hitung (0,087) < r yaitu

pernyataan nomer 2 dan r hitung (0,102) < r

tabel (0,444) pernyataan nomer 3, sehingga

hasil akhirnya kuesioner terdiri dari 35 item

pernyataan yang digunakan untuk

penelitian. Setelah dilakukan uji reliabilitas

didapatkan nilai r alpha untuk instrument

skala tingkat pengetahuan tentang

komplikasi hipertensi didapatkan nilai a = >

0,06 yang berarti reliabel. Uji reliabilitas

untuk kuesioner tindakan pencegahan

komplikasi hipertensi sebesar 0,756

mendekati 1 sehingga dapat disimpulkan

pernyataan dalam kuesioner tersebut

reliabel untuk dijadikan pengumpulan data.

Penelitian ini dengan jumlah 71 responden

yang diambil melalui teknik consecutive

sampling. Populasi dan sampel pada

penelitian ini adalah semua penderita

hipertensi di Puskesmas Cepiring. Alat ukur

dilaksanakan pada bulan September 2019 -

Februari 2020. Tempat penelitian di

Puskesmas Cepiring. Analisis data

menggunakan uji chi square guna

mengetahui hubungan antara tingkat

pengetahuan komplikasi hipertensi dengan

tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

nilai alpha sebesar 5 % (0,05).

HASIL

Hasil penelitian meliputi distribusi

frekuensi dan presentase karakateristik

responden, variabel penelitian serta tabulasi

silang dari hubungan variabel independent

tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi

dengan variabel dependent yaitu tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi

dipaparkan sebagai berikut :

Tabel 1 hasil penelitian tentang

karakteristik penderita hipertensi

berdasarkan umur rerata menunjukkan 57,8

tahun dengan ± 8,3. Hasil pada variabel

lama menderita hipertensi rerata

menunjukkan 2.9 tahun dengan ± 1,5. Tabel

2 menunjukkan mayoritas responden

berjenis kelamin perempuan dengan

presentase 50,7%, sedangkan tingkat

pendidikan mayoritas responden lulusan SD

sebanyak 56,3% responden. Klasifikasi

pekerjaan mayoritas bekerja sebagai

wiraswasta sebanyak 38,0%. Komorbiditas

penyakit penyerta hipertensi adalah diabetes

mellitus sebanyak 60,2%

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pengetahuan

yang rendah yaitu 73,2%. Berdasarkan

tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

sebagian besar responden memiliki

tindakan pencegahan buruk yaitu 64,8%.\

Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan pasien hipertensi tentang

komplikasi hipertensi kategori rendah

berdasarkan umur rata-rata berusia 58,8

tahun, sedangkan lama menderita hipertensi

rata-rata selama 3 tahun. Tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi kategori

buruk berdasarkan umur rata-rata berumur

57,4 tahun, sedangkan lama menderita

hipertensi kategori buruk rata-rata

menderita.

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

442

Tabel 1.

Deskripsi Umur dan Lama Menderita Hipertensi (n=71)

Tabel 2.

Deskripsi Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Komorbiditas (n=71)

Variabel f %

Jenis kelamin

Laki-laki

35

49,3

Perempuan 36 50,7

Pendidikan

SD/Sederajat

SMP/Sederajat

SMA/Sederajat

Diploma/Perguruan Tinggi

40

7

18

6

56,3

9,9

25,4

8,5

Pekerjaan

Tidak bekerja

TNI/POLRI/PNS

Wiraswasta

Buruh

21

4

27

19

29,6

5,6

38,0

26,8

Komorbiditas

Stroke

Infark miokard

Diabetes mellitus

22

5

44

31,0

7,0

60,2

Tabel 3.

Deskripsi Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi (n=71)

Tabel 4.

Deskripsi tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan komplikasi berdasarkan karakteristik

responden meliputi umur dan lama menderita hipertensi (n=71)

Variabel Pengetahuan Tindakan

Rendah Tinggi Buruk Baik

f (%) f (%) f (%) f (%)

Umur

Mean

Standar deviasi

58,81

8,93

55,05

5,4

57,46

7,12

58,44

10,2

Lama Menderita Hipertensi

Median

Min – maks

3

1-10

3

1-6

3

1-5

3

1-10

Variabel Mean Standar deviasi Median Min-mak CI 95%

Umur responden (tahun) 57,80 8,278 57,0 43-95 55,84-59,76

Lama Hipertensi (tahun) 2,96 1,535 3,0 1-10 2,59-3,32

Variabel f %

Tingkat pengetahuan

Rendah

52

73.2

Tinggi 19 26,8

Tindakan pencegahan

Buruk

Baik

46

25

64,8

35,2

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

443

Tabel 5.

Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi dengan Pola Hidup, Pola Olahraga/aktivitas,

Manajemen stress dan Pola istirahat (n=71)

Variabel f %

Pola hidup

Kurang

49

69,0

Baik 22 31,0

Pola olahraga/aktivitas

Kurang

Baik

46

25

64,8

35,2

Manajemen stress

Kurang

Baik

29

42

40,8

59,2

Pola istirahat

Kurang

Baik

26

45

36,6

63,4

Tabel 6.

Deskripsi Tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan komplikasi berdasarkan

karakteristik responden (n=71)

Variabel Tingkat Pengetahuan Tindakan Pencegahan

Rendah

f (%)

Tinggi

f (%)

Buruk

f (%)

Baik

f (%)

Jenis kelamin

Laki-laki 25 (71,4) 10 (28,6) 22 (62,9) 13 (37,1)

Perempuan 27 (75,0) 9 (25,0) 24 (66,7) 12 (33,3)

Pendidikan

SD/Sederajat 35 (87,5) 5 (12,5) 30 (75,0) 10 (25,0)

SMP/Sederajat 7 (100,0) - 4 (57,1) 3 (42,9)

SMA/Sederajat 10 (55,6) 8 (44,4) 10 (55,6) 8 (44,4)

Diploma/Perguruan

Tinggi

- 6 (100,0) 2 (33,3) 4 (66,7)

Pekerjaan

Tidak bekerja

TNI/POLRI/PNS

Wiraswasta

Buruh

19 (90,5)

2 (50,0)

16 (59,3)

15 (78,9)

2 (9,5)

2 (50,0)

11 (40,7)

4 (21,1)

16 (76,2)

2 (50,0)

14 (51,9)

14 (73,7)

5 (23,8)

2 (50,0)

13 (48,1)

5 (26,3)

Komorbiditas

Stroke

Infark miokard

Diabetes mellitus

15 (68,2)

4 (80,0)

33 (75,0)

7 (31,8)

1 (20,0)

11 (25,0)

13 (59,1)

3 (60,0)

30 (68,2)

9 (40,9)

2 (40,0)

14 (31,8)

Tabel 7.

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi (n=71)

Tingkat Pengetahuan Tindakan Pencegahan Total

P OR

Kurang Baik

f % f % f %

Rendah 41 78,8 11 21.2 52 100,0 0,000 10,

4

Tinggi 5 26,3 14 73,7 19 100,0

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

444

Tabel 5 didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki tindakan pencegahan

pola hidup yang kurang dengan presentase

69,0%, sedangkan responden yang

memiliki tindakan pencegahan komplikasi

hipertensi dengan Pola olahraga/aktivitas

kurang dengan presentase 64,8%,

sedangkan sebagian besar responden

memiliki tindakan pencegahan manajemen

stres yang baik dengan presentase 59,2%

dan sebagian besar responden memiliki

tindakan pencegahan pola istirahat yang

baik dengan presentase 63,4%.

Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan tentang komplikasi hipertensi

kategori rendah berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan mayoritas perempuan

berpengetahuan rendah dengan presentase

75%, berdasarkan pendidikan mayoritas

responden yang berpengetahuan rendah

mayoritas berpendidikan SMP/Sederajat

dengan presentase 100%, berdasarkan

pekerjaan mayoritas responden yang

berpengetahuan rendah mayoritas

responden yang tidak bekerja dengan

presentase 90% dan berdasarkan

komorbiditas penyakit penyerta mayoritas

responden yang berpengetahuan rendah

adalah dengan infark miokard dengan

presentase 80%. Tindakan pencegahan

komplikasi hipertensi kategori buruk

berdasarkan jenis kelamin menunjukkan

laki-laki dengan tindakan pencegahan

komplikasi buruk sebanyak 63% sedangkan

perempuan sebanyak 69%, berdasarkan

tingkat pendidikan mayoritas responden

dengan tindakan pencegahan kategori buruk

menunjukkan responden dengan tingkat

pendidikan SD/Sederajat dengan presentase

75%, berdasarkan kategori pekerjaan

responden dengan tindakan pencegahan

kategori buruk mayoritas tidak bekerja

dengan presentase 76% dan berdasarkan

kategori komorbiditas penyakit penyerta

mayoritas responden dengan tindakan

pencegahan buruk yaitu diabetes mellitus

sebanyak 66%.

Tabel 7 hasil analisa bivariat menunjukkan

penderita hipertensi yang berpengetahuan

rendah dan tindakan pencegahannya kurang

sebesar 78,8%, sedangkan penderita

hipertensi dengan pengetahuan tinggi dan

tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

baik sebesar 73,3%. Hasil uji chi-square

diperoleh nilai p=0,0001, karena p ≤ 0,05

maka H0 ditolak yang berarti terdapat

hubungan tindakan pencegahan komplikasi

hipertensi antara penderita yang

berpengetahuan rendah dan tinggi. Hasil uji

juga diperoleh OR=10,4, artinya penderita

hipertensi yang berpengetahuan tinggi

berpeluang sebesar 10,4 kali untuk

melakukan tindakan pencegahan

komplikasi hipertensi dibandingkan dengan

penderita yang berpengetahuan rendah.

PEMBAHASAN

Karakteristik responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-

rata umur responden yang mengalami

hipertensi adalah 57,8 tahun. Hal ini

ditemukan juga dalam penelitian Gerungan

(2016) bahwa diperoleh hasil ada hubungan

yang bermakna antara umur dengan

kejadian hipertensi, umur ≥ 40 tahun

memiliki risiko terkena hipertensi sebesar

11,71 kali dibandingkan dengan umur < 40

Tahun. Hal ini terjadi karena semakin

bertambahnya usia elastisitas pembuluh

darah akan mengecil menyebabkan aliran

darah ke tubuh semakin sedikit sehingga

jantung harus bekerja keras untuk

memenuhi aliran darah sehingga berdampak

pada hipertensi (Aidha & Tarigan, 2019).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 50,7%. Sejalan

dengan hasil penelitian Aristoteles (2018)

yang menunjukkan ada hubungan jenis

kelamin dengan penyakit hipertensi. Hasil

penelitian Aidha & Tarigan (2019)

mendapatkan hasil 56,6% perempuan dan

43,4% laki-laki menderita hipertensi.

Perempuan lebih banyak menderita

hipertensi setelah menopause, hal tersebut

terjadi karena adanya penurunan hormon

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

445

yang menyebabkan penurunan homeostatis

tubuh, setelah usia 45 tahun perempuan

lebih berisiko terkena hipertensi karena

produksi hormon estrogen yang

mempengaruhi kadar High Density

Lipoprotein (HDL). Perubahan hormon

tersebut dapat menyebabkan hipertensi dan

penebalan pembuluh darah atau

aterosklerosis (Chen, Lo, Chang, dan Kuo,

2014).

Hasil penelitian mayoritas responden

dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar

(SD) yaitu sebanyak 56,3%. Distribusi

tingkat pendidikan responden menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memiliki

tingkat pendidikan yang kurang. Hasil

Penelitian Wijayanto & Satyabakti (2014),

menunjukkan terdapat hubungan antara

tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan

angka kejadian hipertensi pada lansia di

Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya.

Pendidikan merupakan indikator tingkat

kemampuan manusia dalam memahami

akses informasi yang diperoleh dari luar,

dalam hal ini kaitnnya dengan informasi

dari kesehatan berkaitan dengan kesadaran

untuk mau memeriksakan diri serta

mengetahui komplikasi-komplikasi lanjutan

dari hipertensi termasuk mengetahui gejala-

gejala awal dari hipertensi (Ferreira et al,

2015).

Hasil distribusi frekuensi menunjukkan

jenis pekerjaan terbanyak sebagai

wiraswasta dengan presentase 38,0%.

Sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan Damanik (2018) menunjukkan

pekerjaan responden mayoritas wiraswasta

yaitu 34,3%. Sesuai dengan hasil penelitian

Hasil penelitian Mara, Sari, & Suhatri

(2019) menunjukkan bahwa 38 orang

(33,3%) responden yang bekerja menderita

hipertensi. sebanyak 44 orang (73,3%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

mayoritas responden menderita hipertensi

rata-rata adalah 3 tahun. Lama responden

menderita hipertensi minimun adalah 1

tahun, sedangkan lama responden yang

menderita hipertensi maksimum pada

penelitian ini adalah 10 tahun. Hasil

penelitian ini sama dengan responden

dalam penelitian Violita, Thaha & Dwinta

(2015) bahwa lama menderita hipertensi

responden sebagian besar telah menderita

hipertensi selama 1-3 tahun yaitu sebanyak

63 orang (47,0%) bahwa terdapat hubungan

antara riwayat lama menderita hipertensi

dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian

Khansa & Partiningrum (2018)

menunjukkan bahwa belum terbukti bahwa

lama hipertensi mempengaruhi kejadian

gambaran EKG HVKi (hipertrofi ventrikel

kiri) dan infark miokard lama. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa lama

menderita hipertensi bukan menjadi faktor

utama yang mempengaruhi tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi. Hal ini

bertentangan dengan kepustakaan yang

menyatakan bahwa membiarkan hipertensi

lebih lama akan menyebabkan gangguan

pada organ lain seperti stroke, infark

miokard, gagal ginjal, enselopati, gangguan

penglihatan dan diabetes mellitus (Smeltzer

& Bare, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan komorbiditas

penyakit penyerta hipertensi pada

responden sebagian besar adalah diabetes

mellitus dengan presentase 62,0%. Sejalan

dengan hasil penelitian Sami'un, Pertiwi &

Rahmawati (2018) didapatkan jumlah 93

pasien dengan hipertensi komplikasi pasien

penderita diabetes sebanyak 85 pasien,

penderita komplikasi jantung sebanyak 5

pasien, penderita komplikasi stroke

sebanyak 3 pasien. Penelitian Fitria,

Christianti & Santoso (2018) menunjukkan

bahwa pasien hipertensi didominasi oleh

perempuan usia 60 tahun ke atas dengan

tekanan darah 120-129 mmHg dan

komorbiditas terbesar untuk kasus stroke

atau Cedera Cerebrovascular (CVA).

Hubungan Tingkat Pengetahuan

Komplikasi Hipertensi dengan Tindakan

Pencegahan Komplikasi Hipertensi

Hasil analisa statistik menggunakan chi-

square, didapatkan nilai p = 0,0001 yang

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

446

berarti signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan tentang komplikasi

hipertensi dengan tindakan pencegahan

komplikasi hpertensi, hal tersebut dapat

dimaknai terdapat perbedaan penderita

hipertensi yang berpengetahuan rendah dan

tinggi. Terdapat perbedaan tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi antara

penderita yang berpengetahuan rendah dan

tinggi.

Hal ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Mujiran,

Setiyawan & Rizqie (2019) menunjukkan

bahwa ada hubungan antara pengetahuan

responden tentang penyakit hipertensi

dengan sikap pencegahan komplikasi

hipertensi pada lansia peserta prolanis pada

UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten

Karanganyar. Hasil penelitian Eriyani &

Shalahuddin (2019), menunjukkan ada

hubungan yang bermakna antara tingkat

pengetahuan pasien hipertensi tentang

upaya pencegahan stroke dengan cara terapi

non-farmakologi di Poli Dalam RSU dr.

Slamet Garut. Sejalan dengan penelitian

Damanik (2018), tentang hubungan

pemahaman penderita hipertensi tentang

komplikasi salah satunya stroke

menunjukkan bahwa pemahaman penderita

hipertensi tentang stroke mayoritas buruk

yaitu 71,4% dengan perilaku pencegahan

komplikasi kategori buruk yaitu 42,9%.

Pengetahuan yang tinggi tentang

komplikasi hipertensi dan bagaimana

tindakan pencegahannya dapat

mempengaruhi perilaku penderita hipertensi

dalam mengontrol pola hidup hidup, pola

olahraga/aktivitas, manajemen stress, dan

pola istirahat yang dapat memicu

peningkatan tekanan darah dan

meningkatkan risiko terjadinya komplikasi

hipertensi. Aspek pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Dimana

semakin tinggi tingkat pengetahuan

seseorang akan dapat mempengaruhi pola

pikir dan sikap terhadap sesuatu hal yang

akhirnya akan mempengaruhi terjadinya

perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2012).

SIMPULAN

Responden rata-rata berusia 57,8 tahun,

mayoritas berjenis kelamin perempuan

sebanyak 50,7%, berpendidikan

SD/Sederajat 56,3%, pekerjaan wiraswasta

38,0%, lama menderita hipertensi rata-rata

3 tahun, komorbiditas penyakit penyerta

hipertensi adalah diabetes mellitus

sebanyak 60,2%. Sebagian besar (73,2%)

penderita hipertensi berpengetahuan rendah

tentang komplikasi dan tindakan

pencegahan sebagian buruk (64,8%)

meliputi tindakan pencegahan pola hidup

yang kurang (69,0%), tindakan pencegahan

pola aktivitas/aktivitas yang kurang

(64,8%), tindakan pencegahan manajemen

stres yang baik (59,2%), tindakan

pencegahan pola istirahat yang baik

(63,4%).

Hasil uji chi-square diperoleh nilai p =

0,0001, karena p ≤ 0,05 maka H0 ditolak

yang berarti terdapat hubungan tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi antara

penderita yang berpengetahuan rendah dan

tinggi. Penderita hipertensi yang

berpengetahuan tinggi berpeluang sebesar

10,4 kali untuk melakukan tindakan

pencegahan komplikasi hipertensi

dibandingkan dengan penderita yang

berpengetahuan rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Almira Khansa & Dwi Lestari

Partiningrum. (2018). Hubungan

Antara Lama Hipertensi Dan

Gambaran Elektrokardiogram

Hipertrofi Ventrikel Kiri Dan Infark

Miokard Lama. Jurnal Kedokteran

Diponegoro Volume 7, Nomor 2

Aprillya M.T. Gerungan, Angela F.C.

Kalesaran, & Rahayu H. Akili.

(2016). Hubungan antara Umur,

Aktivitas Fisik dan Stress Dengan

Kejadian Hipertensi di Puskesmas

Kawangkoan. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sam

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

447

Ratulangi

Aristoteles. (2018). Korelasi Umur Dan

Jenis Kelamin Dengan Penyakit

Hipertensi Di Emergency Center Unit

Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang 2017. Indonesia Jurnal

Perawat Vol.3 No.1

Chen, K., Chiou, C.F., Plauschinat, C.A.,

Frech, F., Harer, A. & Dubois, R..

(2014). Patient Satisfaction with

Antihypertensive Therapy, Journal of

Human Hypertension

Dahroni, Triana Arisdiani, Yuni Puji

Widiastuti. (2017). Hubungan Antara

Stres Emosi Dengan Kualitas Tidur

Lansia. Jurnal Keperawatan Jiwa

Volume 5 No 2 .

DOI:https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2

017.68-71

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

(2019). Buku Saku Kesehatan Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.

(2019). Profil Kesehatan Kabupaten

Kendal DKK Kendal

Eriyani & Shalahuddin (2019).

Pengetahuan Pasien Tentang Upaya

Pencegahan Stroke Dengan Terapi

Non-Farmakologi Di Poli Dalam

Rsu Dr. Slamet Garut. Jurnal Ilmiah

Ibnu Sina,

4(1)DOI:https://doi.org/10.36387/jiis.

v4i1.197.

Ida Lailatul Fitria, Debby Christianti, &

Arif Santoso. (2018). Profil

Penggunaan Antihipertensi Pasien

Rawat Jalan Dengan Atau Tanpa

Komorbiditas Di Rumah Sakit Era

Medka Periode Januari-Maret 2018.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Karya Putra

Bangsa Vol. 1 , No.1

Nascimento-Ferreira, M. V. et al. (2015).

Prevalence Of Cardiovascular Risk

Factors, The Association With

Socioeconomic Variables In

Adolescents From Low-Income

Region doi:

10.3305/nh.2015.31.1.7511.

Hamonangan Damanik. (2018). Hubungan

Pengetahuan Penderita Hipertensi

tentang Stroke dengan Perilaku

Pencegahan Stroke di Puskesmas

Helvetia Medan. Jurnal Keperawatan

Priority, Vol 1, No. 1

Institute For Health Metrics And Evaluation

(2017). Findings from the Global

Burden of Disease Study

Kementrian Kesehatan, RI. (2018).

Hipertensi Membunuh Diam-diam,

Ketahui Tekanan Darah Anda.

https://www.depkes.go.id/

article/view/18051600004/ hipertensi-

membunuh-diam-diam-ketahui-

tekanan-darah-anda.html

Masruroh, Roifah, & Yuniarti. (2019).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan

dengan Menggunakan Media Animasi

Terhadap Pengetahuan tentang

Pencegahan Komplikasi pada

Penderita Hipertensi URI:

http://hdl.handle.net/123456789/633

Mujiran, Setiyawan & Noerma Shovie

Rizqie. (2019). Hipertensi Pada

Lansia Peserta Prolanis UPT

Puskesmas Jenawi Karanganyar.

Jurnal Ilmiah Kesehatan dan

Aplikasinya, Vol.7(2)

DOI:https://doi.org/10.20961/placent

um.v7i2.29734

Samiun, Ajeng Dian Pertiwi & Sri

Rahmawati (2018). Evaluasi

Ketepatan Obat Anti Hipertensipada

Pasien Rawat Jalan Dengan

Hipertensi Komplikasi. Jurnal

Farmasetis Volume 7 No 1. DOI:

https://doi.org/10.32583/farmasetis.v7

i1.308

Smeltzer, Suzanne. C. (2012). Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah Bruner

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

448

and Suddart. Edisi 8. Jakarta : EGC

Setiarini, S. (2018). Hubungan Tingkat

Pengetahuan Dan Sikap Penderita

Hipertensi Di Puskesmas Danguang.

LPPM UMSB

Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Ilmu

Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta

Soekidjo Notoatmodjo. (2012). Metodologi

Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi.

Jakarta : Rineka Cipta

Susanti. (2019). Kepatuhan Diet dengan

Kejadian Komplikasi pada Penderita

Hipertensi di Puskesmas Sidotopo

Wetan Surabaya. Adi Husada

Nursing Journal, Vol. 5, No.1

Wijayanto, W., & Satyabhakti, P. (2014).

Hubungan Tingkat Pengetahuan

Komplikasi Hipertensi dengan

Keteraturan Kunjungan Penderita

Hipertensi Usia 45 Tahun Ke Atas.

Jurnal Berkala Epidemiologi DOI:

10.20473/jbe.v2i1.2014.24-33

Violetta Vincentia, Nurhasanah, & Iklas

Sanubary. (2019). Deteksi Awal

Retinopati Hipertensi Menggunakan

Jaringan Syaraf Tiruan pada Citra

Fundus Mata. Jurnal Fisika 9 (1)

DOI:

https://doi.org/10.15294/jf.v9i1.18508

World Health Organisation (WHO). (2016).

World Health

Statistics.http://www.who.int /topics

/world health statistics.en./

World Health Organization. (2016).

Cerebrovaskuler Accident.

http://www.who.int /topics

/cerebrovaskuler_accident/en

Zuhrina Aidha, Azhari Akmal Tarigan.

(2018). Survey Hipertensi Dan

Pencegahan Komplikasinya Di

Wilayah Pesisir Kecamatan Percut

Sei Tuan. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Uinsu Medan. DOI:

http://dx.doi.org/10.30829/jumantik.v

4i1.4128