komunikasi seluler

10
Amri Khoirul Fath しさざじ Seluler 1 DEFINISI SELULER Seluler adalah suatu sistem komunikasi yang dapat memberikan layanan telekomunikasi baik data, voice, maupun video dimana akses pelanggannya dapat dilakukan dalam keadaan bergerak. Dengan adanya konsep seluler ini maka pengguna dapat melakukan hubungan komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung pada media fisik (contoh : kabel) yang dapat membatasi kegiatan mobilitas. Seluler sendiri terbentuk dari kata ‘cell’ yang berarti beberapa wilayah cakupan (sel) kecil-kecil. Dengan adanya pembagian sel itu tadi maka pengguna dapat melakukan komunikasi tanpa khawatir terjadi suatu pemutusan saat melakukan hubungan komunikasi itu sendiri. Pembagian wilayah dalam beberapa sel disebut juga cluster, dalam sistem komunikasi seluler cluster tersebut ada beberapa macam diantaranya 4, 7, dan 12 sel dalam cluster. Wireless Cell KONSEP SELULER Teknologi seluler yang berkembang saat ini memiliki beberapa karakter, antara lain: (1) Transmisi tanpa lewat kabel melainkan dengan gelombang radio. Transmisi sinyal seluler dapat berupa hubungan antar BTS ke MSC atau lewat satelit secara berkala bergantung pada jarak antar penggunanya. (2) Terdapat sistem kompresi digital untuk mempercepat proses transmisi data. Dengan adanya kompresi digital tersebut maka data dapat tersampaikan secara lebih cepat dan aman tanpa memerlukan bandwidth yang terlalu besar. Fixed Mobility WLL Bluetooth WLAN, Hotspot GSM CDMA 3G Single cell = Wi-Fi Multi sel = Seluler Rural Communication Celluler communication

Upload: ingenst

Post on 28-Feb-2023

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 1

DEFINISI SELULER

Seluler adalah suatu sistem komunikasi yang dapat memberikan layanan

telekomunikasi baik data, voice, maupun video dimana akses pelanggannya dapat

dilakukan dalam keadaan bergerak. Dengan adanya konsep seluler ini maka pengguna

dapat melakukan hubungan komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung

pada media fisik (contoh : kabel) yang dapat membatasi kegiatan mobilitas.

Seluler sendiri terbentuk dari kata ‘cell’ yang

berarti beberapa wilayah cakupan (sel) kecil-kecil.

Dengan adanya pembagian sel itu tadi maka pengguna

dapat melakukan komunikasi tanpa khawatir terjadi

suatu pemutusan saat melakukan hubungan komunikasi

itu sendiri. Pembagian wilayah dalam beberapa sel

disebut juga cluster, dalam sistem komunikasi seluler

cluster tersebut ada beberapa macam diantaranya 4, 7, dan 12 sel dalam cluster.

Wireless

Cell

KONSEP SELULER

Teknologi seluler yang berkembang saat ini memiliki beberapa karakter, antara lain:

(1) Transmisi tanpa lewat kabel melainkan dengan gelombang radio. Transmisi

sinyal seluler dapat berupa hubungan antar BTS ke MSC atau lewat satelit

secara berkala bergantung pada jarak antar penggunanya.

(2) Terdapat sistem kompresi digital untuk mempercepat proses transmisi data.

Dengan adanya kompresi digital tersebut maka data dapat tersampaikan secara

lebih cepat dan aman tanpa memerlukan bandwidth yang terlalu besar.

Fixed

Mobility

WLL

Bluetooth

WLAN, Hotspot

GSM

CDMA

3G

Single cell = Wi-Fi

Multi sel = Seluler

Rural Communication

Celluler communication

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 2

Kelemahannya adalah kemungkinan data untuk crash lebih besar akibat adanya

proses kompresi.

(3) Fleksibilitas dalam pergerakan oleh pelanggan sehingga dapat lebih bebas

melakukan komunikasi tanpa dibatasi oleh jarak dan posisi, tidak seperti PSTN.

(4) Mempercepat pelayanan karena tidak bergantung pada instalasi dan maintenance

kabel.

(5) Hubungan bermula dari Mobile Station (MS) BTS BSC MSC PSTN.

(6) Adanya pembagian sel-sel area dalam suatu wilayah yang berkisar antara 1-12

km coverage area untuk tiap sel.

(7) Beberapa kelemahan komunikasi seluler antara lain karena alokasi bandwidth

frekuensi yang tersedia terbatas, interferensinya tinggi, serta jarak akses yang

terbatas.

(8) Komponen dasar seluler adalah sel, MSC, dan MS

ARSITEKTUR UTAMA SELULER

Arsitektur utamanya terdiri dari :

Mobile Station (MS) yaitu perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk

melakukan pembicaraan.

Mobile Equipment (ME) atau handset : perangkat GSM yang berada di sisi

pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan

penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.

Base Station Subsytem (BSS) adalah antarmuka antara MS dengan MSC

(Mobile Switching Centre) pada sistem selular GSM, BSS sendiri terdiri atas:

BTS (Base Transceiver Station) : perangkat GSM yang berhubungan

langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal

dengan tinggi berkisar 15-92 m. hubungan antara BTS dan MSC

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 3

dihubungkan melalui microwave atau kabel dengan kecepetan saluran

2mbps. Power pancar yang digunakan oleh BTS maksimum 100watt.

BSC (Base Station Controller) : perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS

yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

Network Switching Subsytem (NSS) terdiri atas:

MSC (Mobile Switching Center) atau Mobile Telephone Switching Office

(MTSO) : pusat penyambung yang menyatu jalur hubungan antar BSC dan

jenis layanan komunikasi lain (PSTN, operator GSM lain, CDMA, dan

sebagainya).

HLR (Home Location Register) : database untuk menyimpan semua data

dan informasi mengenai pelanggan yang tetap.

VLR (Visitor Location Register) : untuk menyimpan data dan informasi

pelanggan sementara terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada

cakupan area jaringan.

AuC (Authentication Center) : menyimpan data yang dibutuhkan untuk

memeriksa keabsahaan pelanggan yang disimpan dalam bentuk format

kode.

EIR (Equipment Identity Registration ) : memuat data-data pelanggan yang

tidak sah dan untuk validasi IMEI.

SEL

Pembagian sel-sel dalam sistem seluler dimodelkan dlam bentuk hexagonal.

Tiap selnya mengacu pada satu frekuensi kanal dan masing-masing tidak boleh

berfrekuensi berdekatan atau bahkan sama agar tidak terjadi overlapping.

Berdasarkan jari-jari sel, terdapat tiga jenis sel, yaitu:

a) Sel Besar (Makro Cell). Jenis sel ini biasa digunakan pada daerah urban dimana

terdapat gedung-gedung tinggi dan daerah yang padat penduduk agar dapat

menopang konsumsi sel-sel kecil (cell splitting). Jarak sel minimal adalah 1 km

dan biasanya digunakan untuk jari-jari sel di atas 3 km.

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 4

b) Sel Kecil (Mikro Cell). Jari-jari yang digunakan untuk model sel kecil ini akurat

dengan rentang 0,2 km sampai 5 km, biasanya sekitar 3 km. Karakteristik lain

pada sel ini yaitu ketinggian antena yang berkisar 4 m – 50 m

c) Pico Cell dimana sel ini biasanya terdapat didalam suatu gedung atau ruangan

(bersifat indoor) untuk dapat menopang besarnya traffic yang terjadi di dalam

gedung itu dan untuk mengatasi interferensi sinyal akibat pemantulan dari

dinding gedung.

KARAKTERISTIK SISTEM SELULER

a. Frekuensi Reuse

Yaitu penggunaan ulang sebuah frekuensi

pada suatu sel, dimana frekuensi tersebut

sebelumnya sudah digunakan pada satu atau

beberapa sel lainnya. Sistem ini digunakan karena

pelanggan yang banyak dan tersebar, dan

terbatasnya spectrum frekuensi sehingga tidak

banyak macam frekuensi yang data digunakan.

Akibat dari sistem ini adalah adanya interferensi

yang cukup besar, kesulitan dalam pengaturan level transmit BTS, dll.

Untuk mengatasi masalah overlapping atau intererensi, maka frekuensi

yang sama hanya digunakan oleh sel lain yang jarak sel-nya tidak berdekatan.

Jarak minimum yang diperbolehkan dipengaruhi oleh bentuk geografis, tinggi

antenna, jumlah co-channel sel, dan daya yang dipancarkan oleh BS.

b. Cell Splitting

Untuk mengatasi jumlah pelanggan

yang terus meningkat maka digunakan-lah

teknik cell splitting yaitu membelah sel induk

(makro cell) ke dalam beberapa sel kecil dan

masing-masing mempunyai jumlah kanal

yang sama serta dapat melayani jumlah

pelanggan yang sama seperti sel asalnya.

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 5

Dengan metode itulah maka tidak perlu ada penambahan bandwidth seiring

bertambahnya jumlah pelanggan.

Metode yang digunakan pada cell splitting disebut juga sektorisasi yang

biasa dilakukan pada pusat sel atau membagi pusat grup sel menjadi beberapa

sel kecil agar dapat menampung semua pelanggan yang tersebar tersebut.

Dari gambar dapat diamati bahwa dari sel besar yang awalnya berjumlah 4

setelah dilakukan sektorisasi maka akan ada penambahan jumlah sel menjadi 6,

karena pada prosesnya sel besar disektorisasi menjadi 2 buah sel lain yang lebih

kecil.

c. Handover

Handover atau berpindah tangan ini

terjadi apabila MS berganti layanan Base

Station karena bergerak atau variasi radio

channelnya yang berubah. Akibat adanya

proses handover ini sering terjadi interferensi

dan crosstalk jika kita melakukan komunikasi

seluler pada daerah ‘perpindahan sel’.

MODULASI

Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal

pembawa (carrier wave) yang memiliki frekuensi lebih besar. Dengan adanya modulasi

sinyal maka pentransmisian sinyal menjadi lebih mudah, performa pengirimannya lebih

baik, serta mengurangi efek noise dan interferensi. Modulasi dibagi menjadi:

a) Modulasi Analog

Amplitude Modulation (AM) yaitu modulasi yang informasinya

ditumpangakan ke dalam gugus amplitudo dimana sinyal AM ini nantinya

hanya dapat diperkuat dengan penguat linear dan sangat dipengaruhi oleh

noise eksternal selama transmisi.

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 6

Frequency Modulation (FM) yaitu sinyal informasi yang ada ditumpangakan

pada gugus frekuensi dan merupakan jenis modulasi sudut. Dengan FM ini,

sinyal dapat diperkuat tidak harus di daerah linear sertatahan terhadap noise

dari luar.

Phase Modulation (PM) dimana sinyal informasi ditumpangakan pada gugus

fase sinyal carrier.

b) Modulasi Digital

Amplitude Shift Keying (ASK)

Frequency Shift Keying (FSK)

Phase Shift Keying (PSK)

Double Side Band (DSB)

MULTIPLE ACCESS

Multiple access adalah suatu teknik yang memungkinkan suatu titik ( Base

Station ) untuk dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan dengan tidak

saling mengganggu. Fungsinya adalah agar beberapa informasi dapat dikirimkan dalam

satu spectrum secara bersamaan, dibagi menjadi:

FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) yaitu pembedaan antar saluran

yang dilakukan dengan pembedaan frekuensinya (frequency separation).

TDMA (Time Division Multiple Access) yaitu pembedaan antar saluran/kanal

yang dilakukan dengan cara pembedaan waktu per slot.

CDMA (Code Division Multiple Access) digunakan pada saat waktu dan

frekuensi yang sama, pembedaannya hanya dilakukan pada proses pengkodean.

MULTPLEXING

Yaitu penggabungan beberapa kanal/saluran menjadi satu dalam bentuk sinyal

lain yang nantinya akan dikirimkan secara bersamaan tanpa adanya gangguan satu sama

lainnya. Kebalikan dari proses multiplexing adalah demultiplexing yaitu pemisahan

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 7

gabungan kanal menjadi sinyal-sinyal untuk dapat disampaikan ke tujuan masing-

masing. Multiplex terdiri atas:

Time Division Multiplexing (TDM)

Yaitu dengan metode pemisahan atau pergiliran waktu pemakaian saluran

transmisi dengan alokasi satu slot waktu bagi setiap user. Dibagi menjadi dua

jenis yaitu synchronous TDM dan asynchronous TDM.

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Yaitu pentransmisian informasi dalam waktu bersamaan dengan frekuensi

berbeda. Biasanya digunakan pada sinyal analog seperti pada radio dan TV,

serta frekuensi carrier dipisah dengan informasi agar sinyal-sinyal tidak saling

tumpang tindih.

INTERFERENSI

Interferensi adalah suatu gangguan yang terjadi pada proses pentransmisian

sinyal karena adanya kesamaan frekuensi atau frekuensinya yang berdekatan dengan

sinyal lain. Selain interferensi ada juga beberapa gangguan lain yang bisa terjadi pada

sinyal seperti noise (keadaan dimana sinyal pengganggu lebih kuat daripada sinyal

informasi), dan redaman (berkurangnya kuat sinyal).

Ada beberapa macam interferensi, diantaranya:

1. Interferensi antar jaringan satelit yaitu gangguan yang diakibatkan jarak antar

satelit yg jauh.

2. Interferensi jaringan terrestrial adalah gangguan yang disebabkan frekuensi

kerja yang sama dari suatu sistem.

3. Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan

yang disebabkan dari pengguna frekuensi yang

sama dan power yang dipancarkan.

4. Interferensi Co channel ( antar kanal) adalah

gangguan yang disebabkan oleh frekuensi channel

atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard

band )

5. Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidaksempurnaan instalasi

stasiun bumi yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz.

6. Interferensi Intermodulasi antara Carrier, gangguan ini terjadi karena

ketidaklinearan dari power amplifier bila digunakan untuk multi carrier, terjadi

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 8

karena jarak antar satelit, coverage yang overlapping, dan band frekuensi yang

sama.

DUPLEXING

Yaitu suatu komunikasi yang terjadi antara dua pihak terkait secara bersamaan,

kaitannya dalam telekomunikasi adalah proses komunikasi lewat telepon secara

bergantian.

a) Half Duplex : komunikasi dua arah secara

bergantian dimana pengguna menyampaikan

informasi tidak dalam waktu yang sama

melainkan salah satu pengguna menunggu

kesempatan dari pihak pengguna lain untuk

dapat memulai pembicaraan dan begitu

seterusnya. Contoh : walkie-talkie, radio

amatir.

b) Full Duplex : komunikasi dua arah secara

bersamaan tanpa harus menunggu waktu

pihak lain menyelesaikan pembicaraan.

Contoh : telepon.

LOCATION UPDATE

Location Update (LU) adalah proses pembaruan data di HLR dan MSC/VLR

pada saat MS berpindah lokasi dari satu MSC ke MSC lainnya. Dilakukan pada saat:

MS melakukan perpindahan dari area MSC/VLR yang satu ke area MSC/VLR

yang lain (normal location updating).

Pada saat jaringan membutuhkan informasi updating.

Pada saat IMSI attach/detach (pada saat mematikan atau menghidupkan

handphone)

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 9

BADAN STANDARDISASI

Badan Standardisasi ini berfungsi untuk memberikan pedoman dan persyaratan

minimal agar interworking perangkat bekera secara tepat. Ada beberapa badan/lembaga,

seperti:

Internasional

o ITU (International Telecommunication Union)

CCITT untuk ITU-T

CCIR untuk ITU-R

o IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineering)

Regional

o ETSI (European Telecommunication Standard Institute)

o PASC (Pacific Arean Standards Congress)

o ACCSQ (ASEAN Consltative Committee for Standards and Quality)

Domestik

o USITA (US Independent Telephone Association)

o BSN (Badan Standardisasi Nasional)

Perusahaan

o Telkom

o Bell System

SEKIAN

Amri Khoirul Fath しさざじ

Seluler 10

DAFTAR PUSTAKA

Wibisono, Gunawan, dkk. 2008. Konsep Teknologi Seluler. Bandung: Informatika.

Hasbullah.(2012).“Gangguan Sinyal pada Sistem Telekomunikasi”. [Online].

http://hasbullahmarwan.wordpress.com/2012/10/07/gangguan-sinyal-pada-sistem-

telekomunikasi/ (diakses pada 15 Februari 2013).

Anonim.(2013).”Duplex (Telecommunication)”. [Online].

http://en.wikipedia.org/wiki/Duplex_%28telecommunications%29 (diakses pada 15

Februari 2013).

Afa, Asrori.(2013).”Key Performance Indikator pada Perusahaan

Telekomunikasi”.[Online]. http://sharetelekomunikasi.blogspot.com/ (diakses pada

15 Februari 2013).

Nugroho, Budi.(2012). Location Update dan Mobile Terminating Call yang Melibatkan

HLR Ericsson. Semarang

Modul Mata Kuliah Pengantar Teknik Telekomunikasi IT Telkom

Biografi Penulis

Nama : Amri Khoirul Fath

TTL : Pasuruan, 27 Juni 1994

Jurusan : S1 Teknik Telekomunikasi

NIM : 111122270

Angkatan : 2012

Universitas : Institut Teknologi Telkom (ITT)

Dilarang menyalin tanpa se-izin penulis makalah.

semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya