kelompok 2

22
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang “PT TIMAH TBK” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah teknik tenaga listrik. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth: 1.        Bpk, Ir.H.Abuamat HAK,MS selaku pembimbing 2.        Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi 3.        Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini  Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.  Palembang, November 2015 Penyusun 1

Upload: ppsunsri

Post on 13-Nov-2023

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang “PT TIMAH TBK” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah teknik tenaga listrik.Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth:

1.        Bpk, Ir.H.Abuamat HAK,MS selaku pembimbing

2.        Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi

3.        Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini 

 

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.

 

Palembang, November 2015Penyusun

1

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................... 1

Daftar Isi.....................................................................................................................................2

Bab I pendahuluan

1.1 Latar Belakang................................................................................................................31.2 Studi Pustaka..................................................................................................................41.3 Metode Penulisan...........................................................................................................5

Bab II Pembahasan

2.1 Sejarah PT.TIMAH TBK................................................................................................6

2.2 Wilayah Operasional PT TIMAH TBK..........................................................................8

2.2.1 luas Wilayah Pertambangan di kepulauan Bangka..............................................9

2.2.2 Izin Wilayah Usaha Pertambangan Timah..........................................................9

2.3 Alat yang digunakan PT Timah Tbk..............................................................................11

2.3.1 Alat Utama Pertambangan..................................................................................11

2.3.2 Alat Pendukung Penambangan...........................................................................11

2.4 Alat Pendukung Pencucian............................................................................................12

2.5 Prinsip Kerja jigging......................................................................................................13

2.6 Kapasitas Listrik Setiap Alat..........................................................................................13

2.7 Penggunaan Energi.........................................................................................................15

2.8 Pemakaian Dan Daur Ulang Air ....................................................................................17

2.9 Masalah yang dihadapi oleh PT TIMAH..................................................................... .17

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................20

3.2 Saran..............................................................................................................................20

LAMPIRAN...............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................22

2

Bab I

Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

Timah sangat dibutuhkan dalam kehidupan di belahan dunia ini.Timah (Tin) adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Ada 2 macam timah yaitu Sn (stnnum) atau  timah putih dan Pb (timbal) atau timah hitam.

Timah putih (sn) adalah unsur kimia dengan eriod Sn (Latin : stannum) dan nomor atom 50, adalah logam golongan utama di kelompok 14 dari erio eriodic. Timah menunjukkan kemiripan kimia untuk kedua kelompok 14 elemen tetangga, germanium dan memimpin dan memiliki dua kemungkinan oksidasi, +2 dan sedikit lebih stabil 4. Timah adalah unsur paling melimpah ke-49 dan memiliki, dengan 10 isotop stabil, jumlah terbesar yang stabil isotop dalam erio eriodic. Tin diperoleh terutama dari mineral kasiterit , di mana itu terjadi sebagai timah dioksida.

Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110°C dan 200°C. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti senyawa holegen asam atau oksidator.

Dengan adanya penambangan timah kita dapat lebih mudah untuk mendapatkan timah tetapi pada hal ini perusahaan pertambangan timah yaitu PT TIMAH,Tbk mengalami kesulitan pasokan lstrik kebutuhan energi listrik yang harus dipenuhi oleh PLTD sebesar 8 MW dengan biaya Rp/Kwh sebesar Rp 4400/kwH

3

1.2 Studi Pustaka

PT Timah sebagai Perusahaan Perseroan didirikan tanggal 02 Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995. PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi juga bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka. Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan serta penambangan non timah.

Pemasokan listrik sangat dibutuhkan sangat diperlukan di berbagai perusahaan pertambangan di Indonesia.Pada PT Timah Tbk itu sendiri Sepanjang tahun 2012, fasilitas PLTD di Unit Metalurgi menghasilkan energi listrik sebesar 14.742.562 kWh (53.069 GJ). Energi listrik yang dihasilkan di 2012 ini turun 12% dari 16.755.554 kWh di tahun 2012. Ini sejalan dengan turunnya jumlah logam timah yang diproduksi di tahun 2013. Sementara itu, total energi listrik yang dihasilkan di Unit Produksi Kundur di tahun 2013 adalah 8.214.537 kWh.Dengan beberapa alat tambang utama dan juga alat tambang pendukung , ikut sebagain pemasokan listrik pula.Alat tambang utama pada PT Timah,Tbk ialah

1. Tambang Darat

Gravel pump

2. Tambang Laut

Kapal Isap Produksi (KIP)

Kapal Keruk (KK)

Bucket Wheel Dredge (BWD)

Dan alat tambang pendukungnya ialah

1. Alat Gali-Muat (Excavator Backhoe)2. Alat Dorong (bulldozer)3. Roda penggerak karet (wheel tired4. Roda penggerak rantai 5. Alat Angkut ( Dumptruck),dan lain sebagainya

4

1.3 Metode Penulisan

Pada metode penulisan kelompok kami menggunakan metode literatur dari jurnal .Sumber pembuatan makalah ini adalah jurnal yang berasal dari PT Timah Tbk . Sumber Tersebut kami analisa dan kami tarik kesimpulan .

5

BAB II

Gambar 2.1 Skema sejarah singkat PT TIMAH TBK

6

2.1 Sejarah PT.TIMAH TBK

PT Timah (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha pertambangan timah di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun. Sumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun dan Kundur.

Di masa kolonial, pertambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah kolonial "Banka Tin Winning Bedrijf" (BTW). Di Belitung dan Singkep dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) dan NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM).

Setelah kemerdekaan R.I., ketiga perusahaan Belanda tersebut dinasionalisasikan antara tahun 1953-1958 menjadi tiga Perusahaan Negara yang terpisah. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan negara tersebut, pada tahun 1968, ketiga perusahaan negara dan BPU tersebut digabung menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero).

Krisis industri timah dunia akibat hancurnya the International Tin Council (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-1995, yang meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkalpinang, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta penglepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan.

Restrukturisasi perusahaan berhasil memulihkan kesehatan dan daya saing perusahaan, menjadikan PT Timah (Persero) Tbk layak untuk diprivatisasikan sebagian. PT Timah (Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia dan internasional, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan the London Stock Exchange pada tanggal 19 Oktober 1995. Sejak itu, 35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, dan 65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Untuk memfasilitasi strategi pertumbuhan melalui diversifikasi usaha, pada tahun 1998 PT Timah (Persero) Tbk melakukan reorganisasi kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahaan ke dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero) Tbk menjadi induk perusahaan (holding company) dan memperluas cakupan usahanya ke bidang pertambangan, industri, keteknikan, dan perdagangan.

7

Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.

2.2 Wilayah Operasional PT TIMAH TBK

Gambar 2.2 wilayah operasional PT TIMAH

Table 2.1 keterangan wilayah dari gambar 2.2

8

2.2.1 luas Wilayah Pertambangan di kepulauan Bangka

Gambar 2.3 luas wilayah pertambangan timah di pulau Bangka

Di Indonesia sendiri, wilayah cadangan timah mencakup Pulau Karimun, Kundur, Singkep, dan sebagian di daratan Sumatera (Bangkinang) di utara terus ke arah selatan yaitu Pulau Bangka, Belitung, dan Karimata hingga ke daerah sebelah barat Kalimantan. Penambangan di Bangka, misalnya, telah dimulai pada tahun 1711, di Singkep pada tahun 1812, dan di Belitung sejak 1852. Namun, aktivitas penambangan timah lebih banyak dilakukan di Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep (PT Timah, 2006). Kegiatan penambangan timah di pulau-pulau ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang. 

 Dari sejumlah pulau penghasil timah itu, Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Pulau Bangka yang luasnya mencapai 1.294.050 ha, seluas 27,56 persen daratan pulaunya merupakan area Kuasa Penambangan (KP) timah. Area penambangan terbesar di pulau ini dikuasai oleh PT Tambang Timah, yang merupakan anak perusahaan PT Timah Tbk. Mereka menguasai area KP seluas 321.577 ha. Sedangkan PT Kobatin, sebuah perusahaan kongsi yang sebanyak 25 persen sahamnya dikuasai PT Timah dan 75 persen lainnya milik Malaysia Smelting Corporation, menguasai area KP seluas 35.063 ha (Bappeda Bangka, 2000).

2.2.2 Izin Wilayah Usaha Pertambangan Timah

Pertambangan timah di Bangka Belitung membawa dampak sosial berupa masalah kemiskinan dan kecemburuan sosial di sekitar wilayah pertambangan. Hal krusial yang

9

memantik masalah itu muncul karena potensi timah yang berlimpah itu belum diatur secara optimal. Sehingga pendapatan berlimpah dari aktivitas penambangan pada akhirnya belum mampu mendukung bagi terwujudnya kemakmuran rakyatnya. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya penyelundupan timah yang dilakukan melalui aktivitas penambangan illegal. Pemberian ijin tambang inkonvesional (TI) di Bangka Belitung telah mengurangi pendapatan negara dan daerah akibat terjadinya penyeludupan, serta mengancam terkurasnya ketersediaan cadangan timah di Bangka Belitung. Pemberian izin TI mungkin mendukung usaha pertambangan PT Timah sebagai BUMN dan PT Kobatin, sebab kedua perusahaan tersebut tidak perlu membuka area penambangan baru. Namun, keberadaan TI ini pada akhirnya justru memperburuk ketersediaan logam timah di Bangka Belitung dan membuat rusak lingkungan wilayah Bangka Belitung karena penambangan dilakukan di semua tempat. Mestinya, pemerintah pusat dan daerah serta BUMN di bidang pertambangan timah berperan lebih besar agar hasil penambangan seluruhnya masuk ke kas negara.

Gambar 2.4 luas wilayah izin pertambangan timah

10

Tabel 2.2 Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Timah

2.3 Alat yang digunakan PT Timah Tbk

2.3.1 Alat Utama Pertambangan

Tambang Darat Gravel pump

Tambang Laut Kapal Isap Produksi (KIP)Kapal Keruk (KK)Bucket Wheel Dredge (BWD)

2.3.2 Alat Pendukung Penambangan

a. Alat Gali-Muat (Excavator Backhoe)

Backhoe adalah alat berat yang multi fungsi yang mampu melakukan pekerjaan menggali (digging), memuat (loading), dan memecah (breaking). Backhoemengaplikasikan hidrolik sebagai sistem penggeraknya, yaitu alat yang dapat bekerja karena adanya tekanan hidrolik pada mesin dalam pengoperasiannya. Konstruksi utamabackhoe terdiri dari boom, arm, dan bucket (Hafid, 2007).

b.   Alat Dorong (bulldozer)

Bulldozer merupakan suatu alat dorong yang biasa digunakan pada kegiatan pembersihan lahan kerja, pengupasan tanah penutup, meratakan timbunan tanah, membuat jalan kerja di daerah tambang, memperkeras jalan pada daerah tambang, mendorong suatu material dan meratakan permukaan bidang rata (finishing). Jenis alat ini banyak membantu pekerjaan-pekerjaan alat muat. Bila ditinjau dari roda penggeraknya, maka terbagi atas dua jenis, yaitu:

a. Roda penggerak karet (wheel tired), bulldozer jenis ini memiliki gerakan lebih lincah dan gesit, namun hanya cocok untuk daerah kerja yang kering dan landasan yang keras.

b. Roda penggerak rantai (crawler tired), bulldozer ini memiliki gerakan lambat namun daya gusurnya meyakinkan dan dapat bekerja pada daerah yang kering maupun berlumpur, hal ini dikarenakan roda penggeraknya mampu mencengkram landasan kerjanya.

c. Alat Angkut ( Dumptruck),Dumptruck digunakan untuk mengangkut material overburden hasil pengupasan ke area penimbunan (dumping area) dan mengangkut kaksa menuju stockpile.

11

 Ada beberapa penggolongan dumptruck  yaitu :a.  Berdasarkan tenaga penggerak (drive)

1)   Front wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas aus bannya.

2)   Rear wheel drive (tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe yang paling umum digunakan.

3)   For wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan dan belakang).

4)   Double Rear wheel drive (tenaga penggerak pada dua pasang roda belakang).

b. Berdasarkan cara dumping

1) End – dump : mengosongkan muatan ke belakang.

2) Side – dump : mengosongkan muatan ke samping

3) Bottom – dump : mengosongkan muatan ke bawah.

2.4 Alat Pendukung Pencucian

a.    Jig

Jig adalah salah satu alat pemisahan mineral antara konsentrat dengan tailing yang memanfaatkan gaya berat jenis mineral dengan menggunakan medium air sehingga membentuk suatu lapisan sesuai dengan berat jenis mineral tersebut.

Tipe – tipe jig adalah :

1.Pan American Jig (P.A. Jig)

Pan American Jig memakai saringan tetap disetiap tangki yang berbentuk cone yang berhubungan dengan membran. Ukuran setiap kompartemen 1050 x 1050 mm. Air tambahan masuk melalui pipa di bawah kerucut dalam tangki dan dapat diatur untuk setiap tangki. Penggeraknya menggunakan esentrik dengan motor listrik dangear box.

2. Yuba Jig

Pada Yuba jig, gerakan membrannya tegak lurus dengan gerakan isapan. Letak membran melekat rapat pada dinding tangki sebelah luar, tipa kompartemen dapat diatur panjang dorongan (stroksinya sendiri-sendiri). Penggeraknya menggunakan pulsator dengan motor listrik dan gear box.

12

2.5 Prinsip Kerja jigging

Konsentrat keluar  dari spigot

Prinsip kerja proses jigging adalah apabila terjadi pulsion pada siklus jigging maka lapisan pemisah (bed) akan terdorong naik, sehingga bijih timah pada lapisan bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat untuk menerobos bed masuk ke dalam tangki Pan American Jig dan keluar melaluispigot sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada saat terjadi suction, bedmenutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke saringan. Jadi mineral berat berukuran besar akan mengendap di atas bed untuk menunggu kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan terbawa dengan aliran arus horizontal.

Sakhan (Sluice Box)

Sakhan yang disebut juga sluice box digunakan untuk mencuci bijih timah. Sebagaimana pemisahan material dengan prinsip gaya gravitasi dengan kemiringan shakan 3-5˚.

Monitor  (Nozzle)

Monitor berfungsi sebagai alat pemberai kaksa pada stockpile dengan cara menyemprotkan air berkecepatan tinggi dan bertekanan sekitar 3 – 4 atm.

 Motor Pompa Semprot

Motor pompa semprot (MPS) adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk menghisap air sebagai air semprot.

Mesin Pompa Air  (MPA)

Mesin Pompa Air berfungsi untuk memompa air yang berasal dari kolong(front kerja) menuju bandar untuk underwater.

Motor Pompa Air  (MPA)

Motor pompa Air  (MPA) ini berfungsi untuk memompa air yang berasaldari kolong (front kerja) menuju bandar keliling yang dibuat mengelilingi daerah kerja (kolong) untuk mengamankan kolong dari limpahan air dari luar yang akan menuju ke kolong (front kerja).

2.6 KAPASITAS LISTRIK SETIAP ALAT

1. BUCKET WHEEL DREDGER

13

Gambar 2.5 Alat Tambang Utama Bucket Wheel dregder

propel motors power 700 kw @ 300 rpm

2. GRAVEL PUMP

Gambar 2.6 Alat Tambang Utama Gravel Pump

14

Max Power:

560 Kw

3. Kapal keruk

Gambar 2.7 Alat Tambang Utama Kapal Keruk

Main/Aux generator 250kva Daihatsu/25kva Denyo. 

Cutter motor: 75kw (100ps) x 22 rpm 200v/50hz/6P. 

Main/Spud winches:  5 ton x triple, 5 ton x double drum, 24m/min x 30kw. 

2.7 PENGGUNAAN ENERGI

15

Tabel 2.3 Penggunaan Energi

Sepanjang tahun 2012, fasilitas PLTD di Unit Metalurgi menghasilkan energi listrik sebesar 14.742.562 kWh (53.069 GJ). Energi listrik yang dihasilkan di 2012 ini turun 12% dari 16.755.554 kWh di tahun 2012. Ini sejalan dengan turunnya jumlah logam timah yang diproduksi di tahun 2013. Sementara itu, total energi listrik yang dihasilkan di Unit Produksi Kundur di tahun 2013 adalah 8.214.537 kWh.(lampiran parameternya)

2.8 PEMAKAIAN DAN DAUR ULANG AIR Air merupakan aspek penting dalam operasional PT TIMAH. Kebutuhan air Perusahaan dipenuhi dari usaha membendung aliran sungai di lokasi penambangan. Unit Metalurgi menggunakan sumber air permukaan dari penampungan air hujan di waduk buatan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, PT TIMAH tidak menggunakan satu sumber air saja untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, jumlah air yang digunakan oleh Perusahaan tidak ada yang melampaui 5% volume masing-masing sumber air. Perusahaan juga memastikan bahwa sumber airnya bukan sumber air yang sensitif atau berpotensi merusak lingkungan.

Gambar 2.8 Pemakaian dan Daur Ulang AirPerusahaan menggunakan air seefisien mungkin, dengan memanfaatkan kembali sebagian atau seluruh air yang telah digunakan sebelumnya pada proses produksi dan penambangannya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di 2013 air yang digunakan Perusahaan di seluruh tambang darat Perusahaan didaur ulang 100% melalui penerapan sistem sirkulasi air tertutup. Sistem ini juga mencegah sedimen air limbah mencemari air sungai. Sebagai hasilnya, tidak ada masyarakat

16

dan Pemerintah yang mengeluhkan atau memberikan pengaduan terkait ketersediaan dan kualitas air yang digunakan Perusahaan. Kegiatan pembendungan air ke dalam waduk yang dilakukan oleh Perusahaan – untuk dialirkan ke lokasi penambangan dan unit-unit produksi melalui parit-parit berukuran besar- telah sesuai dengan Dokumen Lingkungan, yang telah disahkan pejabat berwenang. Penambahan air baru hanya dilakukan apabila volume air dalam sistem sirkulasi tertutup lebih rendah dari ambang batas yang telah ditentukan. Sepanjang 2013, penggunaan air dicatat secara lengkap oleh Unit Metalurgi dan Unit Produksi Kundur, sementara pada unitunit yang lainnya sifat pencatatannya tidak menyeluruh. Di tahun 2013, Unit Metalurgi menggunakan air dengan volume total 448.743 kiloliter, turun 11% dari 502.184 kiloliter di 2012. Seluruh air yang digunakan tersebut diperoleh dari waduk. Sebanyak 152.969 kiloliter (34% dari total) digunakan untuk keperluan sarana produksi, sementara sisanya digunakan untuk keperluan lainnya. Di tahun 2012, jumlah air untuk keperluan sarana produksi adalah 245.672 kiloliter (49% dari total). Sementara itu, Unit Produksi Kundur menggunakan air sebanyak 49.200 kiloliter pada tahun 2013, meningkat 13% dari 43.665 kiloliter di tahun 2012. Untuk kebutuhan Kantor Pusat di Pangkalpinang dan kompleks di sekitarnya, PT TIMAH menggunakan air tanah sebanyak sekitar 87.300 kiloliter ditahun 2013.

2.9 Masalah yang dihadapi oleh PT TIMAH

sejak tahun 2005, PT Timah mengalami krisis energi listrik. Sumber energi listrik PTT i m a h   b e r a s a l   d a r i   P e m b a n g k i t   T e n a g a   L i s t r i k   ( P L T D )   B a t u  R u s a .   P L T D   B a t u   R u s a d iope ra s i kan  un tuk  mens up la i   kebu tuha n   l i s t r i k   di   un i t - un i t   keg i a t an  pe rus ahaan   se pe r t i kan to r -kan t o r ,   f a s i l i t a s   penun ja ng  p roduks i ,   r umah  d inas   dan   ex  pe ruma han  ka ryaw an . w i l a y a h   d i s t r i b u s i   PL T D   B a t u   R u s a   m e l i p u t i   w i l a y a h   K o t a   P a n g k a l p i n a n g   d a n   K o t a Sungailiat. Pembangkit Listrik (PLTD) Batu Rusa milik perusahaan saat ini sudah berusiase k i t a r 60 t ahun , s eh ingga kond i s i i n i mem bua t P LT D Ba tu Rus a suda h t i da k mam pu l ag i untuk mensuplly energi listrik untuk operasional perusahaan secara maksimal. Jumlah mesinyang sudah banyak rusak dari 7 mesin sekarang tinggal 1 mesin, jaringan listrik yang sudahtua yang selama ini tidak ada penggantian tiang dan kabel dan tinggi nya biaya operasional  produksi listrik khusus nya harga BBM (solar) yang tinggi membuat bertambah permasalahanyang dihadapi oleh perusahaan terhadap krisis energi.Ke mam puan kond i s i daya l i s t r i k yang d ibangk i tkan o l eh P LTD Ba t u sa s aa t i n i hanya sebesar 2,5 MW, Sedangkan kebutuhan energi listrik yang harus dipenuhi oleh PLTDBatu Rusa sebesar 8 MW dengan biaya Rp/Kwh sebesar Rp 4400/kwh. Kondisi kekurangan in i  menga k iba t kan   se r ing   t e r j ad inya  penga l ihan   ene rg i   l i s t r i k   da r i  P LTD  Ba tu  Rusa  kekonsumen perusahaan, khusus nya pada siang hari. Belum lagi kondisi jaringan dan sistemdistribusi yang sudah tua.Krisis energi ini tidak hanya untuk

17

wilayah operasional PLTD Batu Rusa saja yaitukota Pangkalpinang dan Kota Sungailiat, tetapi seluruh wilayah operasional PT.Timah yangada di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung dengan total daya sekitar 25 MW.

Kond i s i  P LTD  Ba tu  Rusa   sa a t   i n i   d i t a mbahka n   juga  da r i   f ak to r   eks t e rna l ,  s e pe r t i Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, lingkungan dan Hukum.Da r i a s pek hukum , ada be be rapa r e gu la s i pem er in t ah yang me mbua t s t a tu s P LTD Batu  Rusa  kes u l i t an  da l a m  menda pa tkan   i z i n   ope ra s iona l   ba ik  da r i  a s pek   t ekn i s maupun dari aspek lainnya. Kondisi PLTD saat ini memang tidak sesuai standart yanga d a   s a a t   i n i   s e h i n g g a   b a n y a k   p a r a m e t e r   p e n i l a i a n   d a l a m   i z i n  o p e r a s i o n a l   t i d a k   memenuhi persyaratan tersebut.Seperti yang dijelaskan diatas, biaya operasional PLTD Batu Rusa yang paling besar  ada l ah b i aya BBM (H S D) . Bes a r b i a ya t e r s ebu t ka r ena u s i a mes in yang s udah t ua sehingga tidak efisien lagi (boros) termasuk biaya perawatan mesin, sistem distribusidan sistem jaringan . T u n t u t a n   d a r i   k o n s u m e n   t e r h a d a p k o n d i s i   l i s t r i k y a n g s e r i n g m a t i   m e m b e r i k a n dampa k  yang  ku rang  ba ik   t e rha dap  P LTD  Ba tu  Rusa   se pe r t i   l apo ra n  mas ya ra ka t manajemen, ke DPRD dan bentuk – bentuk ketidakpuasan konsumen  lainnya. Tahun  2008   t e l ah  d i l a kukan  pembe l i a n  2  un i t  mes in   se t   dengan  gene ra to r  dengan kapasitas 1 MW dengan bahan bakar HSD, tetapi dengan bertambahnya kebutuhanenergi listrik dan kondisi mesin lama yang sudah rusak dan jumlah energi listrik yangdisalurkan untuk perusahaan tetap tidak cukup dan digunakan sebagai mesin cadangandengan total 2 MW.Hasil limbah dari operasional PLTD Batu Rusa berupa oli dan limbah lainnya yangmasih ada dikategorikan oleh dinas lingkungan setempat dan LSM mencemari sungaiBatu Rusa dan tanah disekitar lingkungan operasional PLTD Batu Rusa.Berbagai kondisi yang dialami oleh PLTD Batu Rusa saat ini membuat ada beberapa s i t ua s i   yang   d ihada p i   be rhubungan   dengan   p ihak   penega k hukum  dan  peme r in t a h daerah. Kurangnya pengawasan lapangan terhadap kondisi jaringan memiliki potensikerusakan / putus yang dapat menimbulkan korban jiwa. Begitu juga dengan regulasi da r i   peme r in t a h   pusa t   dan   dae r a h   yang   mem i l i k i hak  menge lua rkan   i z i n   (o tonomi daerah) yang belum atau tidak dilaksanakan oleh PLTD Baru Rusa.Da r i s emua kond i s i t e r s ebu t dan pe rm asa l aha n yang d iha dap i o l eh P LTD Ba tu Rus a , a da  beberapa  alternatif  penyelesaian  yang  dapat  dilakukan  oleh  PT.Timah  dalam  menghadapi krisis energi listrik, yaitu

1. Me lakuka n  ke r j a   sa ma   se ca ra   r e s mi   (MO U )   an t a r a  P T .T i mah  dengan P LN  da l a m  pemenuhan energi listrik PT.Timah dengan cara membeli listrik PLN berdasarkanRp/Kwh yang dipakai (tarif tertentu).

2 .   Me lakuka n  ke r j a   sa ma   se ca ra   r e s mi   (MO U ) an t a r a P T .T i mah denga n p ihak s w as t a s ebaga i   penggan t i   sum ber   pemba ngk i t   l i s t r i k  

18

sp t   ba tu  ba r a / gas ,   d ima na  P T .T i mah membeli listrik Rp/Kwh dalam jangka waktu yang lama (10 s/d 20 thn).

3. Menggantikan dan membeli mesin baru, menggantikan jaringan baru dengan investasisekitar Rp 30-50 Milyar.4. Membuat PLTD Kecil untuk masing – masing wilayah operasional dengan kapasitas m e s i n   y a n g   s e s u a i   d e n g a n   k e b u t u h a n o p e r a s i o n a l   p e r u s a h a a n   ,   t e t a p i   d i   l u a r   e x komplek perumahan karyawan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

19

Pada pertambangan di PT Timah Tbk dilakukan 2 metode penambangan yaitu

1. Tambang Darat dengan ATUnya ialah Gravel pump 2. Tambang Laut dengan ATUnya ialah Kapal Isap Produksi (KIP),Kapal Keruk

(KK),Bucket Wheel Dredge (BWD)

Dengan total energi listrik yang dihasilkan di Unit Produksi Kundurnya pada PLTD adalah 8.214.537 kWh dengan sumber primernya adalah batubara antrasit,solar industri dan minyak bakar . Dan pada Perusahaan timah ini menggunakan air seefisien mungkin, dengan memanfaatkan kembali sebagian atau seluruh air yang telah digunakan sebelumnya pada proses produksi dan penambangannya.

3.2 SARAN

1. Dalam pemasokan listrik PLTD dimaksimalkan kembali agar pertambangan berjalan lancar.

2. Tingkatkan pengawasan lapangan terhadap kondisi jaringan memiliki potensi kerusakan / putus yang dapat menimbulkan korban jiwa.

3. Penanggulangan limbah dari hasil penanbangan lebih dioptimalkan kembali dan daur ulang lebih dioptimalkan agar mampu memenuhi kebutuhan listrik pada PT Timah

LAMPIRAN

PLTD PARAMETER

20

DAFTAR PUSTAKA

Adityatma,Sigit.2014. Proses Penambangan Timah Alluvial Pada Tambang Besar Nudur Hilir Pt.Timah (Persero) Tbk Kabupaten Ba.(online). http:// kienaar. blogspot. co.id /2014/03/jurnal-proses-penambangan-timah.html,diakses pada tanggal 30 Oktober 2015.

21

Dudy.2013.Strategic Decision Making Pltd Batu Rusapt.TIMAH (PERSERO) Tbk.(online). https://www.academia.edu/7929431/Analisa_Decision_Making_Operasional_PLTD_Batu_Rusa_PT.Timah,diakses pada tanggal 25 Oktober 2015.

Machenery,Sun.2015.Dredges For Sale and Booster Pumps.(online). http:// www. Sunma- chinery .com/dredges_for_sale.html,diakses pada tanggal 29 Oktober 2015.

PT TIMAH,Tbk.2013.Laporan Tahunan 2013 PT Timah,Tbk .(online). http:// www. timah. com/v3/eng/report-annual-report/,diakses pada tanggal 29 Oktober 2015.

22