ekologi kesehatan part 2

25
TUGAS EKOLOGI KESEHATAN Nama : Noor Zahrotul Muniroh NIM :25010114120112 Kelas : B-2014 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014/2015

Upload: biomagister

Post on 21-Apr-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS EKOLOGI KESEHATAN

Nama : Noor Zahrotul Muniroh

NIM :25010114120112

Kelas : B-2014

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014/2015

TUGAS EKOLOGI KESEHATAN

1. Berapa lama perbanyakan mikroba?Jawab :

Proses pembelahan yang terjadi pada mikroba dikenal

dengan pembelahan biner yaitu pembelahan awalnya hanya satu

sel membelah menjadi 2 sel dan seterusnya. Untuk mengetahui

berapa lama mikroba melakukan perbanykan atau membelah yaitu

dngan cara mengetahui waktu generasi. Waktu generasi adalah

waktu yng diperlukan untuk mikroorganisme untuk meningkatkan

jumlah sel menjadi dua kali lipat jumlah semula. Kurva

pertumbuhan mikroorganisme terdiri atas empat fase yaitu fase

penyesuaian (lag phase), fase eksponensial atau fase

logaritmik, fase stationer dan fase kematian. Pada fase

eksponensial terjadi peningkatan jumlah sel dan digunakan

untuk menentukan waktu generasi (Yudhabuntara,2003)

Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah

diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi.

Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya

memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-

jam atau berhari-hari (Sumarsih,2003). Bila bakteri

diinokulasikan ke dalam medium baru, pembiakan tidak segera

terjadi tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan yang

dikenal dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri

(replikasi) dengan laju yang konstan, sehingga akan diperoleh

kurva pertumbuhan. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel

atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa sel semula

disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu

penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia, dari beberapa

menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan

pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan

jumlah atau massa sel per unit waktu (Sumarsih, 2003).

Adapun perhitungan pertumbuhan mikroba (Sumarsih, 2003):

Dari hasil pembelahan sel secara biner: 1 sel menjadi 2 sel 2

sel menjadi 4 sel : 21 menjadi 22 atau 2n 4 sel menjadi 8 sel

22 menjadi 23 atau 2x2x2. Dari hal tersebut dapat dirumuskan

menjadi: N = N0 2n N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal,

n: jumlah generasi .Waktu generasi = t / n , t: waktu

pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi Dalam bentuk

logaritma, rumus N = N0 2n menjadi: log N = log N0 + n log 2

log N – log N0 = n log 2 n = log N – log N0 = log N – log N0

log 2 = 0,301 Contoh: N = 108 , N0 = 5×107 , t = 2

Dengan rumus dalam bentuk logaritma: n = log 108 – log

(5x 107) = 8 – 7,6 =1 Jadi waktu generasi = t/n = 2/1 = 2

jam .Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam

plot semilogaritma kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu

dengan rumus, slope = 0,301/ waktu generasi. Dari grafik

pertumbuhan tersebut diketahui bahwa slope = 0,15, sehingga

juga diperoleh waktu generasi = 2 jam

Sumber

http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MIKROBIOLOGI/

document/Pertumbuhan

2. Contoh energi mekanis ,kimia,listrik dan nuklir (hukum termodinamika)Jawab : Energi mekanis : Energi yang dimiliki benda karena sifat

geraknya. Energi mekanis terdiri dari 2 yaitu eergi

potensial dan energi kinetik. Contoh dari kedua energi

tersebut adalah energi potensial: sebutir kelapa yang ada

di atas pohon jika diberi gaya , maka buah itu akan

jatuh.Kelapa jatuh memiliki energi dengan kata lain

kelapa dapat melakukan kerja. Apabila kita dibawah pohon

kelapa, kepala kita akan akan terasa sakit ketika

tertimpa kelapa yang jatuh, sedangkan kelapa tergeletak

ditanah tidak dapat melakukan kerja.

Energi Kimia: Tabung gas propanna untuk memasak. Ketika

gas propana dibakar untuk memasak diatas panggangan,

energi kimi yang tersimpan dalam ikatan molekul propana

yang rusak dan panas akan dilepaskan untuk mamasak.

Energi Listrik:Perubahan pada alat elektonik seperti

setrika yang apabila dinyalakan akan menghasilkan kalor.

Jadi energi listrik berubah menjadi panas (kalor)

Energi Nuklir:Energi nuklir dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik tenaga nuklir. Energi yang dihasilkan

dari fisi nuklir terkendali dimanfaatkan untuk pembangki

tenaga listrik.

Sumber : netsains.net/2009

https://poojetz.wordpress.com/2011/02/05/hukum-pertama-

termodinamika-pernyataan-kekekalan-energi

3. Info tentang bisnis karbondioksida( Co2) di dunia

Jawab: Karbon dioksida (CO2) memang menjadi penyebab utama

terjadinya pemanasan global. Efek pemanasan yang ditimbulkan

sesungguhnya lebih kecil daripada yang disebabkan oleh

metana dan dinitrogen oksida. Meski begitu, karena

konsentrasi CO2 di udara jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan konsentrasi metana dan dinitrogen oksida, CO2

diklasifikasikansebagai penyebab utama terjadinya fenomena

pemanasan global.

"Data Energy Information Administration menunjukkan

jumlah emisi karbon dioksida di dunia pada tahun 1990 sebanyak

21,6 juta metrik ton dan meningkat menjadi 23,9 juta metrik

ton pada tahun 2001. Jumlah emisi CO2 ini diproyeksikan

meningkat menjadi 27,7 juta metrik ton pada tahun 2010 dan

menjadi 37,1 metrik ton pada tahun 2025," kata Jumina

Dikatakan Jumina, terjadinya peningkatan emisi CO2 secara

terus-menerus inilah yang menjadi kan para pakar lingkungan

merasa prihatin. Usaha untuk mengurangi pun dilakukan, antara

lain, melalui kesepakatan Protokol Kyoto pada tahun 1999. Dari

Protokol Kyoto ini telah disepakati pula pemberlakuan kredit

karbon yang didefinisikan sebagai hak bagi sebuah negara atau

lembaga industri untuk mengemisikan CO2 ke atmosfer setelah

negara atau lembaga industri membayar sejumlah nominal

tertentu sebagai kompensasi atas volume CO2 yang

diemisikannya.

Pada gilirannya, dana kredit karbon dapat dibayarkan atau

diklaim oleh negara atau lembaga yang telah terbukti melakukan

aktivitas pengurangan emisi CO2 ke atmosfer, di antaranya

dengan melakukan kegiatan penghijauan, penanaman hutan,

penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang ramah

lingkungan, dan tidak menghasilkan emisi CO2, seperti energi

surya, panas bumi, gelombang laut, dan sebagainya.

"Harga kredit karbon ini berkisar antara USD 10-13 per

ton CO2 dan mekanisme pembayaran serta klaimnya

dikoordinasikan oleh sejumlah badan dunia, seperti

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, dan European

Union (EU)," kata Jumina.

Ditambahkannya bahwa masalah kredit karbon ini

sesungguhnya merupakan area bisnis yang menjanjikan. Jika

penghijauan, penanaman hutan dan penyuntikan CO2 ke dalam

perut bumi (geosequestration) dianggap sebagai cara-cara yang

biasa, lambat dan rentan terhadap kebocoran, sesungguhnya

terdapat cara "revolusioner" yang digunakan untuk mengurangi

emisi CO2 ke atmosfer, yaitu melalui pengolahan CO2 menjadi

produk yang bermanfaat.

"Emisi CO2 yang berasal dari sektor transportasi memang

kurang layak untuk dimanfaatkan akibat kesulitan dan kerumitan

proses penampungannya. Namun, emisi CO2 yang berasal dari

sektor industri yang bersifat lebih terkumpul sangatlah

mungkin diolah lebih lanjut," ujar Ketua Task Force Pendirian

Program Studi Kimia Terapan, Jurusan Kimia, FMIPA UGM ini.

Dengan konsumsi solar sebesar 12,2 juta kiloliter pada

tahun 2008, ditambahkan Jumina, sektor industri di tanah air

telah menyumbang emisi CO2 sebesar 29,5 juta ton. "Dengan

harga rata-rata kredit karbon sebesar USD 20 per ton CO2, maka

nilai kredit karbon yang dapat diklaim oleh sektor industri

nasional pada tahun 2008 mencapai USD 590 juta atau sekitar

5,9 triliun rupiah," terangnya.

Pada saat yang sama, industri bioetanol berbahan baku

tetes tebu dan singkong di tanah air, yang memiliki kapasitas

produksi sebesar 240 juta liter pada tahun 2008, telah

menyumbang emisi CO2 sebagai produk samping sebesar 180 ribu

ton. Jika emisi CO2 ini dapat dikonversi menjadi produk yang

berdaya guna, maka nilai kredit karbon sebesar 36 miliar

rupiah per tahun akan dapat diklaim oleh perusahaan-perusahaan

bioetanol tersebut. "Sekiranya biaya pengolahan CO2 menjadi

produk-produk olahan tersebut sama dengan nilai jualnya, maka

perusahaan masih akan mendapatkan keuntungan dari penjualan

kredit karbon," jelasnya.

Namun, bila produk-produk yang bernilai ekonomi tinggi

serta terdapat surplus antara nilai jual dengan biaya proses,

perusahaan tentu akan menikmati keuntungan, baik dari selisih

margin maupun penjualan kredit karbon. "Dengan demikian maka

bisnis pengolahan CO2 menjadi produk-produk yang bernilai

ekonomi tinggi ini mestinya merupakan peluang bisnis yang

sangat menjanjikan, khususnya bagi produsen bioetanol di tanah

air maupun sektor industri lain yang menggunakan bahan bakar

industri dalam jumlah besar," pungkas Jumina. (Humas UGM/

Agung)

Sumber:https://ugm.ac.id/id/berita/

1361pengukuhan.prof.jumina:.karbon.dioksida.area.bisnis.yang.m

enjanjikan

4. Apa contoh dari faktor pembatas yang menceritakan hukum toleransi dan hukum minimum?Jawab:

Hukum Toleransi : Suatu organisme mempunyai toleransi yang besar terhadap

satu faktor dan kecil terhadap faktor lainnya

Organisme yang mempunyai toleransi yang besar terhadap

semua faktor memiliki daerah penyebaran yang luas

Bila satu faktor lingkungan tidak optimum untuk suatu

jenis organisme, mak toleransi berkurang terhadap faktor-

faktor lingkungan lainnya. Misalnya Penman (1956)

melaporkan bahwa, bila tanah dengan kandungan Nitrogen

yang terbatas maka daya tahan rumput terhadap kekeringan

berkurang.

Dalam banyak hal, interaksi populasi seperti kompetisi,

predator, parasit dan lainnya mencegah organisme dari

pengambilan keuntungan terhadap kondisi lingkungan fisik

yang optimum

Pembiakan merupakan masa yang kritis bila faktor-faktor

lingkungan menjadi terbatas. Keadaan reproduktif seperti:

biji, telur, embrio, kecambah, dan larva pada umumnya

mempunyai batas toleransi yang sempit

Derajat toleransi dalam ekologi memakai awalan-awalan steno

yang berarti sempit dan eury yang berarti luas, misalnya:

Stenotermal eurytermal berhubungan dengan temperatur

Stenohydric euryhydric berhubungan dengan air

Stenohaline euryhaline berhubungan dengan garam

Stenophagi ceuryphagic berhubungan dengan makanan

Stenoecious euryecious berhubungan dengan seleksi

habitat.

Suatu organisme mempunyai toleransi yang besar terhadap suatu

faktor yang konstan, maka faktor itu tidak merupakan pembatas.

Sebaliknya bila mempunyai toleransi tertentu terhadap suatu

faktor yang bervariasi dalam lingkungan, dapat menjadi faktor

yang membatasi. Sebagai contoh oksigen yang tersedia cukup

banyak dan tetap serta siap untuk digunakan dalam lingkungan

daratan sehingga jarang membatasi organisme daratan. Pada

pihak lain, oksigen jarang dan sangat bervariasi dalam air

sehingga merupakan faktor pembatas pada organisme perairan.

Keadaan lingkungan yang ekstrim mengurangi batas toleransi.

Suatu contoh konsep faktor pembatas dengan membandingkan

telur-telur ikan trout dan telur-telur kodok. Telur-telur ikan

trout berkembang antara 00 C dan 12 0 C dengan optimum 4 0C

sedangkan telur-telur kodok antara 0 0C dan 30 0C dengan

optimum 22 0C. Jadi telur-telur ikan trout adalah stenothermal

dan telur-telur kodok eurythermal. Titik-titik minimum,

optimum dan maksimum berdekatan untuk jenis-jenis yang

stenotermal. Sehingga perbedaan tempratur yang kecil

menyebabkan efek yang kecil pada jenis eurythermal. Jenis-

jenis yang stenotermal ada yang bersifat toleransi tempratur

rendah (oligothermal) dan adapula yang toleransi tempratur

tinggi (polythermal).

Hukum minimum:

1. Temperatur

Beberapa organisme dapat hidup pada temperatur yang

rendah sekali. Sedangkan beberapa mikroorganisme,

terutama bakteri dan algae dapat hidup dan berkembang

pada musim-musim semi yang panas kira-kira 880 C dan

untuk ganggang lainnya 800 C. Dibandingkan untuk

toleransi ikan dan serangga 500 C.

Organisme yang hidup di air pada umumnya mempunyai batas

toleransi yang lebih sempit terhadap temperatur dari pada

binatang yang hidup di darat, sehingga temperatur penting

dan sering kali merupakan faktor pembatas. Temperatur,

cahaya, kelembaban, air, pasang surut umumnya mengontrol

kegiatan-kegiatan harian tumbuhan dan binatang.

Temperatur berperanan dalam pengwilayahan dan sertifikasi

di lingkungan perairan dan daratan. Organisme dipengaruhi

oleh temperatur yang bervariasi yang cendrung tertekan,

terhalang atau terhambat oleh temperatur yang tetap.

Shelford (1929) menemui bahwa telur, larva atau pupa

kupu-kupu berkembang 7 sampai 8 persen lebih cepat di

bawah temperatur yang tetap. Organisme peka terhadap

perubahan-perubahan temperatur, sehingga bersifat sebagai

faktor pembatas.

Tumbuhan dan binatang terutama komunitas sanggup

mengkompensasi atau menyesuaikan terhadap temperatur.

Semua proses-proses kimia dalam metabolisme termasuk

proses-proses fisis seperti difusi, pengendapan pada

pembentukan dinding sel tergantung pada temperatur serta

dipercepat dengan kenaikan temperatur sampai optimum.

Jika temperatur melampaui minimum, maka pernafasan dapat

berhenti dan menyebabkan kematian. Pengaruh temperatur di

dalam metabolisme, tidak hanya tentang lajunya tetapi

juga mengenai produk yang dihasilkannya. Pengaruh

temperatur tampak juga pada perkecambahan dan susunan

jenis vegetasi. Perbedaan dalam penyesuaian temperatur

mengakibatkan adanya zonasi yang horizontal dan vertikal.

2. Cahaya

Protoplasma yang terbuka langsung kena cahaya menyebabkan

kematian cahaya adalah sumber energi, cahaya bukan hanya

faktor yang vital, tetapi juga suatu pembatas pada kedua

tingkat maksimum dan minimum. Oleh karena itu cahaya

sebagai faktor pembatas dan pengontrol.. Energi yang

tinggi dari radiasi gelombang pendek dan cahaya matahari

dapat berperan sebagai faktor-faktor pembatas.

3. Laju fotosintetis

Laju fotosintesis berbeda-beda dengan panjang gelombang

yang berbeda. Intensitas cahaya mengontrol seluruh

ekosistem melalui pengaruhnya pada produksi primer.

Hubungan intensitas dengan proses fotosintetis pada kedua

tumbuhan darat dan air mengikuti pola umum yang sama dari

penambahan linier sampai optimum atau jenuh cahaya yang

diikuti oleh pengurangan intensitas sinar matahari.

Jadi ada dua kepentingan:

– Penyebaran secara buatan akan menghadapi kegagalan

yaitu fotoperiodisitas dibatasi.

– Kalau tumbuhan hari panjang ditanam di tempat yang

siangnya pendek akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif

yang luar biasa. Sebaliknya tumbuhan hari pendek ditanam

di daerah harinya panjang, mengakibatkan pembungaan luar

biasa.

5. Air

Air untuk fungsi fisiologis perlu bagi semua protoplasma.

Dari sudut ekologis terutama sebagai faktor pembatas

curah hujan sebagian besar ditentukan oleh geografi dan

pola gerakan udara yang besar atau sistem iklim. Angin

mengandung kelembaban bertiup dari laut menjatuhkan

kelembabannya pada lereng-lereng yang menghadap ke laut.

Penyebaran curah hujan sepanjang tahun merupakan faktor

pembatas yang sangat penting untuk organisme.

Sumber:https://husnulbiomipa.wordpress.com,

http://faperta.unand.ac.id/?q=system/files/Bahan_Ajar_Pen

gantar_Ekologi.pdf

5. Apakah nyamuk bisa hidup diatas 1000 meter?Jawab: Ada beberapa nyamuk jenis anopheles yang bisa dantidak bisa. Ini penjelasanya

a. Anopheles sundauicus Spesies ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa,Sulawesi, dan Bali. Jentiknya ditemukan pada air payau yangbiasanya terdapat tumbuh–tumbuhan enteromopha, chetomorphadengan kadar garam adalah 1,2 sampai 1,8 %. Di Sumatrajentik ditemukan pada air tawar seperti di Mandailing

dengan ketinggian 210 meter dari permukaan air laut danDanau Toba pada ketinggian 1000 meter. b. Anopheles aconitusDi Indonesia nyamuk ini terdapat hampir di seluruhkepulauan, kecuali Maluku dan Irian. Biasanya terdapatdijumpai di dataran rendah tetapi lebih banyak di daerahkaki gunung pada ketinggian 400–1000 meter denganpersawahan bertingkat. Nyamuk ini merupakan vektor padadaerah–daerah tertentu di Indonesia, terutama di Tapanuli,Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali. c. Anopheles barbirostrisSpesies ini terdapat di seluruh Indonesia, baik di datarantinggi maupun di dataran rendah. Jentik biasanya terdapatdalam air yang jernih, alirannya tidak begitu cepat, adatumbuh–tumbuhan air dan pada tempat yang agak teduh sepertipada tempat yang agak teduh seperti pada sawah dan parit. d. Anopheles kochiSpesies ini terdapat diseluruh Indonesia, kecuali Irian.Jentik biasanya ditemukan pada tempat perindukan terbukaseperti genangan air, bekas tapak kaki kerbau, kubangan,dan sawah yang siap ditanami. e. Anopheles maculatusPenyebaran spesies ini di Indonesia sangat luas, kecuali diMaluku dan Irian. Spesies ini terdapat didaerah pengunungansampai ketinggian 1600 meter diatas permukaan air laut.Jentik ditemukan pada air yang jernih dan banyak kena sinarmatahari.f. Ae.AegeptySpesies jenis ini tidak ditemukan di atas ketinggian 1000meter dari permukaan laut.

Sumber :

- jtptunimus-gdl-anisajamil-5649-3-babii.pdf- www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Aedes.pdf

6. Penyebab berlubangnya ozon, samakah dengan penyebab global warming(pemanasan global)?

Jawab : Pemanasan Global adalah isu lingkungan hidup yang

mengakibatkan perubahan iklim global yang menakutkan,mulai

semarak setelah PBB membentuk Intergovernmental Panel on Climate

Change (IPCC) pada tahun 1988.

Secara umum pemanasan global adalah adanya proses

peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74

± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

global warming atau pemanasan global adalah istilah yang

digunakan untuk mendeskripsikan peningkatan suhu permukaan

bumi akibat meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di

atmosfer. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Seperti yang telah

disebutkan bahwa global warming terjadi akibat meningkatnya

konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca adalah

sebutan yang diberikan untuk jenis gas yang bersifat menahan

panas yang antara lain terdiri dai: CO2 (karbon dioksida),

NH4 (metana), H2O (uap air), sulfur dioksida, dan lain-lain.

Gas-gas ini sebenarnya secara alami dihasilkan oleh proses

alam seperti peristiwa exhalasi(pengeluaran gas)  pada saat

gunung meletus. Namun, apabila konsentrasi gas rumah kaca di

atmosfer terjadi  peningkatan gas-gas ini akan membentuk suatu

selubung gas yang meyelebungi permukaan bumi sehingga radiasi

gelombang panjang yang seharusnya dilepas ke angkasa akan

terhalang dan terperangkap oleh selubung gas rumah kaca yang

kemudian dipantulkan kembali ke permukaan  bumi. Peristiwa

inilah yang menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan

bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak

pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh

meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas

manusia melalui efek rumah kaca. Sehingga dengan adanya

peningkatan intensitas efek rumah kaca disebabkan oleh adanya

peningkatan kadar gas rumah kaca ( GRK ) seperti uap air,

karbondioksida, ozon,metana, CFC, dan lain sebagainya yang ada

di udara.

Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19

- 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang medung

molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai

10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet

Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah

terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran

molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga

konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat

pembunuh jasad renik yang kuat.  Ozon adalah gas beracun

sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila

terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon

di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ia

melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat

menyebabkan kanker.

Lubang ozon sebenarnya adalah istilah kiasan. Pada awal

tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika

mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua

tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon

tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di

Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal

kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada

ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa

persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya

terus menurun .Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga

matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi

itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom

bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang

lain untuk membentuk ozon. Dengan demikian lubang ozon tentu

saja akan merisaukan karena dengan menurunnya kadar ozon,

sinar ultraviolet-B yang akan sampai ke bumi akan bertamah

banyak. Dampak radiasi sinar UV-B sangat berbahaya bagi

kehidupan makhluk hidup di bumi. ‘

Sumber :

https://www.academia.edu/8553649/Global_Warming_dan_Lu

bang_Ozon

http://anapangesti.blogspot.com/2013/10/pemanasan-global-dan-lubang-ozon

7. Bagaimana rantai reaksi ClOX?

Jawab : Penyebab utama dari menipisnya lapisan ozon

stratosfir adalah karena terjadinya reaksi yang berantai

antara bahan-bahan halocarbon (atau secara umum disebut

ODS, Ozone Depleting Substances) dengan ozon. Yang dimaksud

dengan zat-zat halocarbon ialah senyawa-senyawa karbon

dengan halogen, tiga diantaranya adalah khloro 105

fluorokarbon (CFC), karbontetrakhlorid, bromofluorokarbon,

dan metil bromide. Bahan-bahan ini sifatnya sangat stabil

di trofosfir dan dianggap yang paling merusak lapisan ozon.

Dua bahan yang disebut terakhir termasuk kelompok halon..

Sifat stabil dari bahan-bahan ini menyebabkannya terdiffusi

di atmosfir, dan dalam jangka waktu yang cukup lama sampai

di lapisan stratosfir. Di stratosfir akibat radiasi sinar

matahari dengan panjang gelombang yang sesuai, bahan-bahan

ini, terurai melepas radikal khlor dan brom. Radikal khlor

dan brom yang terlepas ini selanjutnya yang menjadi “agen”

perusak ozon.

Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-

bahan kimia buatan manusia, seperti CFC, Halon, Metil

Bromida, dan bahan perusak ozon lain ke udara dapat

menyebabkan rusaknya lapisan pelindung bumi di lapisan

stratosfir. Berjuta-juta molekul ozon mengalami kerusakan

setiap menitnya, sehingga menyebabkan peningkatan

intensitas sinar UV-B berbahaya yang sampai ke permukaan

bumi.

Deplesi oleh CFC

Khlorofluorokarbon (CFC), senyawa ini hasil rekayasa

manusia, jenisnya bermacam-macam, namun selalu terdiri dari

atom-atom Karbon, Fluor, dan Khlor. Rumus kimianya

tergantung pada jenisnya, misalnya CFC-11 adalah trikhloro-

fluorometan dengan rumus kimia CFCl3 , CFC-12 adalah

dikhlorofluorometan, CF2Cl2, dan lain-lainnya. CFC sebelum

ini banyak digunakan sebagai bahan pendingin pada kulkas

dan AC mobil, bahan untuk membuat plastic busa, bahan

pembersih dan pendorong aerosol pada kemasan kosmetik.

Mekanisme proses deplesi yang terjadi dari CFC di Antartika

dapat digambarkan dengan contoh dari dikhlorofluorometan,

CCl2F2 , sebagai berikut :

CCl2F2 mengalami penguraian oleh sinar ultraviolet

bergelombang pendek yang mengandung banyak energi.

Penguraian ini menyebabkan lepasnya atom khlor yang reaktif

(17), selanjutnya atom khlor ini dalam waktu yang sangat

singkat bereaksi dengan ozon membentuk khloromonoksida yang

juga bersifat reaktif (18). Pada siang hari zat ini dalam

beberapa menit akan segera bereaksi dengan atom oksigen

yang ada di stratosfir membentuk gas oksigen dan radikal

khlor lagi (19). Dengan terbentuknya kembali radikal khlor

maka akan terjadi lagi reaksi dengan ozon. Reaksi ini akan

terus berjalan berantai berulang-ulang menghabiskan ozon.

CCl2F2 + uv — > Cl + CClF2 …………………….. (17)

Cl + O3 —> ClO + O2 …………………………..... (18)

ClO + O —> Cl + O2 ………………… ..………….(19)

Rantai reaksi di atas disebut rantai reaksi ClOx . Reaksi

ini baru akan berhenti apabila Cl bereaksi membentuk HCl

dan khloronitrat yang selanjutnya terdiffusi ke lapisan

trofosfir. Apabila zat ini tercuci oleh hujan terhentilah

reaksi berantai ini.

Pada musim dingin di Antartika pembentukan HCl dan

khloronitrat terhenti, tetapi karena suhunya dingin akan

terbentuk awan PSC yang mengandung kristal asam nitrat. dan

es, maka kedua zat tersebut berubah menjadi Cl2 dan HOCl.

Kemudian pada awal musim semi HOCl terurai lagi oleh sinar

ultraviolet membentuk Cl* dan radikal OH*. Radikal ini

kedua-duanya akan bereaksi dengan ozon menghasilkan oksigen

dan HOCl kembali. Selanjutnya reaksi berantai akan terjadi

lagi.

Semua reaksi reaksi di atas merupakan reaksi katalitik yang

berantai, dimana khlor terbentuk kembali sehingga sebuah

atom khlor dapat merusak hingga 100.000 molekul ozon,

berarti pula sebuah molekul CFC dapat merusak 100.000

molekul ozon.

Sumber :

http://blogs.itb.ac.id/duniafantasy/2012/09/18/ozon-menipis-bumi-makin-kritis/

8. Darimana terbentuknya fosil, kapan dan berapa lama?Jawab : Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa

hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau

endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara

menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat

beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:

1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras

2. Mengalami pengawetan

3. Terbebas dari bakteri pembusuk

4. Terjadi secara alamiah

5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit

6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Tempat penemuan fosil

Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan endapan (sedimen)

yang permukaannya terbuka. Batu karang yang mengandung

banyak fosil disebut fosiliferus. Tipe-tipe fosil yang

terkandung di dalam batuan tergantung dari tipe lingkungan

tempat sedimen secara ilmiah terendapkan. Sedimen laut, dari

garis pantai dan laut dangkal, biasanya mengandung paling

banyak fosil.

Proses terbentuknya fosil

Fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan

organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika

tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang

bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam

bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan

mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut

semua sehingga digantikan dengan cetakan.

Waktu dan lama Terbentuknya Fosil

Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman

dahulu (lebih dari 11.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau

pasir dan kemudian jasadnya tertutup

oleh endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut akan mengeras

menjadi batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur

tersebut.

Sumber : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Fosil

9. Apa kaitan BBM dengan global warming?

Jawab :

Seperti yang diketahui bahwa penggunaan energi, baik

energi listrik maupun bahan bakar minyak (BBM)

secaraberlebihan akan menimbulkan dampak yang negatif,

khususnya terhadap kelestarian lingkungan. Kebutuhan manusia

terhadap sumber energi yang semakin meningkattentunya

mempengaruhi tingginya tingkat penambangan sumber-sumber daya

energi di bumi.

Pada saat ini, keadaan lingkungan sebagai tempat hidup

manusia dan mahkluk hidup lainnya berada pada kondisi yang

sangat memperihatinkan. Banyaknya kasus kerusakan lingkungan

yang terjadi disebabkan oleh pemanfaatan sumber daya alam

(SDA) untuk keperluan energi secara eksploratif untuk mencapai

keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan

kemampuan lingkungan dalam menghasilkan sumber daya energi

dalam jangka waktu tertentu. Hutan sebagai suatu ekosistem

ataupun sebagai tempat tinggal mahkluk hidup yang juga

merupakan paru-paru dunia, berfungsi untuk melindungi dan

menyeimbangkan suhu bumi agar tetaphangat serta terhindar dari

radiasi sinar matahari. Saat ini terganggu kelestariannyayang

disebabkan oleh berbagai kegiatan eksploratif sumber daya alam

(SDA) yangtidak ramah lingkungan.

Kerusakan terhadap fungsi hutan sebagai penyeimbang suhu

dan pelindung bumi dari radiasi sinar matahari menyebabkan

peningkatan suhu bumi yang saat ini lebih dikenal dengan

istilah global warming atau pemanasan global. Global warming

disebabkan oleh tingginya tingkat konsentrasi gas-gas, seperti

karbondioksida, metana dan nitrogen oksida di atmosfer bumi.

Hal tersebut merupakan hasil pembakaran bahan bakar minyak

(BBM) yang berasal dari asap kendaraan bermotor maupun

pembakaran batubara (sebagai salah satu bahan baku pembangkit

listrik) yang melampaui batas kemampuan tumbuh-tumbuhan dan

laut untuk menyerapnya.

Berdasarkan perhitungan World Wide Fund (WWF) tahun 2007

bahwa sektor transportasi menyumbang sekitar seperempat dari

total pencemaran yang terhimpun di atmosfer. Maka, semakin

banyak manusia menggunakan bahan bakar minyak(BBM), semakin

besar pula sumbangan manusia terhadap pemanasan global atau

global warming. Meningkatnya jumlah penggunaan energi listrik

saat ini secara langsung akan mempengaruhi potensi

ketersediaan sumber daya alam batubara di bumi. Hal ini

disebabkan karena energi listrik yang selama ini dihasilkan

dari pembangkit listrik menggunakan batubara sebagai bahan

bakarnya. Ditambah lagi tersedianya alat-alat elektronik rumah

tangga yang cenderung kurang ramah lingkungan, seperti AC (Air

Conditioner), kulkas dan sebagainya yang menghasilkan CFC (Chlor

Fluor Carbon),yaitu salah satu gas berbahaya yang apabila di

atmosfer terlalu banyak akan merusak lapisan ozon.

Seperti yang diketahui bahwa batubara merupakan sumber

daya alam yang tidakdapat diperbaharui dan membutuhkan waktu

yang sangat lama dalam pembentukannya. Jika dalam penggunaan

energi listrik tersebut tidak disertai dengan pertimbangan

yang ekonomis dan kurangnya penerapan terhadap perilaku hemat

energi, maka dapat dipastikan akan memberikan sumbangan pada

percepatan terjadinya krisis energi. Selain itu, bertambahnya

jumlah kendaraan bermotor saat ini juga berdampak buruk bagi

kualitas udara di perkotaan karena akan menyebabkan pencemaran

udara yang tinggi dan disamping itu kurang tersedianya tumbuh

tumbuhan hijau sebagai paru-paru kota untuk membersihkan udara

kota (Sunarto,2008).

Sumber :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30272/4/Chapte

r%20I.pdf

10. Efek rumah kaca dan ozon terjadi di lapian mana? Troposfer,stratosfer, mesosfer atau yang lain?

Jawab : Ozon merupakan molekul triatomik, yang tersusun oleh

tiga molekul oksigen dan bersifat lebih tidak stabil bila

dibandingkan dengan oksigen. Ozon terdapat di lapisan atmosfer

bumi, yaitu di stratosfer dan troposfer. Ozon di lapisan

stratosfer, disebut juga sebagai lapisan ozon, berperan

sebagai lapisan pelindung bumi dari sinar ultraviolet yang

berbahaya bila masuk ke bumi dengan intensitas yang tinggi.

Lapisan ozon pada stratosfer terletak diantara 10 sampai

dengan 50 km diatas permukaan bumi. 

Akan tetapi, ozon di lapisan troposfer yang disebut juga

ozon permukaan adalah pencemar sekunder yang terbentuk akibat

reaksi kompleks antara prekursornya, yaitu NOx (nitrogen

oksida) dan hidrokarbon dengan pemanasan sinar matahari.

Reaksi pembentukan ozon ini terutama terjadi di daerah dengan

tingkat polusi tinggi atau bisa juga beberapa kilometer dari

sumber polusi akibat tertiup angin. Ozon bersifat sangat

reaktif dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Ozon adalah

oksidator kuat yang bisa bereaksi dengan senyawa kimia lain

membentuk oksidan yang beracun.

Lapisan troposfer berada sekitar 10 sampai dengan 18

kilometer diatas permukaan bumi dan tersusun oleh banyak

lapisan. Ozon terkonsentrasi lebih besar pada lapisan bawah

dan mejadi masalah karena efek yang buruk pada kesehatan

manusia. Ozon troposfer adalah salah satu komponen gas rumah

kaca. Konsentrasi ozon troposfer meningkat disebabkan oleh

aktivitas manusia, sebagian besar karena pembakaran bahan

bakar fosil.

Mekanisme reaksi fotokimia berperan dalam peningkatan

jumlah ozon di lapisan stratosfer. Sinar matahari mengenai

molekul oksigen di statosfer dan memecahkannya secara

fotolisis menghasilkan dua atom oksigen radikal. Atom oksigen

radikal ini kemudian bereaksi dengan molekul oksigen yang

masih tersisa menghasilkan ozon. Siklus pembentukan ozon ini

kemudian disebut sebagai siklus oksigen-ozon. Reaksinya

seperti berikut:

O2   +    hv           2 O.

O.     +    O2         O3

Net  :    3O2   +   hv       2O3  (reaksi lambat)

Ozon di troposfer berasal 10 % dari transport ozon di

stratosfer. Selain itu, sumber ozon di troposfer juga berasal

dari aktivitas manusia dengan mekanisme yang sedikit berbeda

dengan ozon di stratosfer.

Sumber : http://komposisi.sains.lapan.go.id/htm/kids