distribusi pemasaran hortikultura
TRANSCRIPT
MAKALAH
DISTRIBUSI PEMASARAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Hortikultura
Dosen Pengampu : Novianti
Muspiroh, SP, MP
Kelompok : 6
Di susun Oleh :
Dea Rizky Zakia
Intan Ismawati
Melia Rahmah Hidayati
Risma Yuhliawati
JURUSAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan distribusi adalah suatu kegiatan ekonomi
yang berperanan menghubungkan kepentingan produsen
dengan konsumen, baik untuk produksi primer, setengah
jadi maupun produk jadi. Melalui kegiatan tersebut
produsen memperoleh imbalan sesuai dengan volume dan
harga produk per unit yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Hasil pemasaran tersebut
diharapkan dapat memberikan keuntungan yang
proporsional bagi petani atau produsen komoditas yang
bersangkutan sesuai dengan biaya, resiko dan
pengorbanan yang sudah dikeluarkan. Dilain pihak para
pelaku pemasaran diharapkan memperoleh imbalan jasa
pemasaran proporsional dengan pelayanan dan resiko
yang ditanggungnya. Dalam bidang agroindustri, untuk
istilah distribusi lebih sering digunakan istilah
tataniaga atau pemasaran. Banyaknya rangkaian jual
beli yang dialami oleh suatu komoditi sejak di
produksi sampai pada konsumen akhir juga mempengaruhi
efisiensi pemasaran produk-produk yang bersangkutan.
Semakin banyak jumlah transaksi yang dialami suatu
barang sebelum mencapai konsumen akhir semakin besar
biaya pemasaran yang ditimbulkannya, karena setiap
transaksi akan dijadikan sumber keuntungan bagi
pelakunya. Semakin tinggi biaya pemasaran
menunjukkan semakin rendahnya efisiensi sistem
pemasarannya. Efisiensi pemasaran juga sangat
dipengaruhi oleh efisiensi sistem transportasi yang
menghubungkan lokasi produsen dan konsumen. Untuk
komoditas ekspor hal ini menjadi lebih penting karena
biaya transportasi akan mempengaruhi harga penawaran,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi daya saing produk
yang bersangkutan di pasar internasional. Biaya
administrasi di pelabuhan, retribusi dan pungutan-
pungutan lain merupakan tambahan biaya pemasaran yang
cukup mempengaruhi harga penawaran. Hal demikian
mempunyai peranan yang cukup besar terhadap lemahnya
daya saing produk-produk ekspor Indonesia di luar
negeri.
B. Rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Distribusi Pemasaran?
2.Apa saja Fungsi Dari Pemasaran?
3.Apa saja Prinsip-prinsip Pemasaran?
4.Apa saja Aspek yang diperhatikan dalam jaringan
pemasaran?
5.Apa saja Strategi Pengembangan Jaringan Pemasaran?
6.Apa yang dimaksud dengan Distribusi Barang Dalam
Pemasaran?
7.Apa yang dimaksud dengan Mekanisme Distribusi
Pemasaran Produk Hortikultura
C. Tujuan
1. Mengetahui Distribusi Pemasaran
2. Mengetahui apa saja Fungsi Dari Pemasaran
3. Mengetahui Prinsip-prinsip Pemasaran
4. Mengetahui Aspek yang diperhatikan dalam jaringan
pemasaran
5. Mengetahui Strategi Pengembangan Jaringan
Pemasaran
6. Mengetahui Distribusi Barang Dalam Pemasaran
7. Mengetahui Mekanisme Distribusi Pemasaran Produk
Hortikultura
BAB II
PEMBAHASAN
A. Distribusi Pemasaran
Pada dasarnya distribusi adalah bagian dari
proses pemasaran. Dalam melakukan pendistribusian
pada tanaman hortikultura, maka harus memperhatikan
kesegaran tanaman tersebut. Karena dalam
perdagangannya tanaman ini harus selalu terlihat
segar, agar mendapat nilai jual yang tinggi. Dimana
tanaman ini juga dapat disebut sebagai pasaran
sehari-hari, karena itu tanaman hortikultura harus
dipanen secara terus menerus dan tida berumur
panajang, bahkan terkadang hanya dapat dilakukan
sekali panen saja.
Pengertian lain dari distribusi ialah kegiatan
penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa
dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan
manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi
disebut sebagai distributor. Contoh dari kegiatan
distribusi adalah penyaluran hasil panen petani ke
kota-kota.
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang
atau jasa dari produsen ke konsumen dan para
pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa
tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada
dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan
pengalihan hak milik.
Sedangkan Pemasaran adalah sejumlah kegiatan
bisnis yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen dari barang atau jasa yang
ditawarkan. Dengan harapan barang atau jasa tersebut
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Sehingga distribusi pemasaran produk hortikultura
adalah suatu kegiatan bisnis yang berfokus pada
proses penyampaian produk hortikultura dari produsen
ke konsumen.
Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat
potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah
hortikultura. Pengembangan agribisnis komoditi
hortikultura banyak diusahakan saat ini didukung
oleh keadaan geografis Indonesia yang sangat
menguntungkan, seperti kondisi lahan yang subur,
klimatologi yang baik, serta ketersediaan air yang
memadai. Peranan hortikultura tentunya sangat
berarti dalam penyerapan tenaga kerja khususnya di
daerah pedesaan.
Produk hortikultura terdiri dari jenis tanaman
buah-buahan, sayuran, tanaman hias, tanaman obat.
Menurut Studi Penawaran dan Permintaan Komoditas
Unggulan Hortikultura, komoditas hortikultura paling
sedikit memiliki tiga peranan yang cukup penting
dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai sumber
pendapatan masyarakat, sebagai bahan pangan
masyarakat khususnya sumber vitamin (buah-buahan),
mineral (sayuran) dan bumbu masak, dan sebagai
sumber devisa negara non migas. Salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam
pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura.
Pengembangan agribisnis komoditi hortikultura banyak
diusahakan saat ini didukung oleh keadaan geografis
Indonesia yang sangat menguntungkan, seperti kondisi
lahan yangsubur, klimatologi yang baik, serta
ketersediaan air yang memadai. Peranan hortikultura
tentunya sangat berarti dalam penyerapan tenaga
kerja khususnya di daerah pedesaan.
B. Fungsi Pemasaran
1. Pembeli dan pengepulan
2. Pemilihan atau sortasi
3. Penyimpanan
4. Penanganan pasca panen
5. Pengangkutan
6. Pembiayaan
7. Informasi pasar
8. Promosi
C. Prinsip-Prinsip pemasaran
1. Produk
2. Harga
3. Promosi
4. Distribusi
5. Selera masyarakat
D. Aspek yang diperhatikan dalam jaringan pemasaran
1. Sifat komoditi yang mudah membusuk sehingga
beresiko tinggi
2. Kelembagaan Pemasaran
Kelembagaan pembanguan pertanian yang kuat
sangat diperlukan agar tercipta iklim yang mempu
mendorong terpenuhinya syarat mutlak dan syarat
pelancar bagi pembangunan pertanian.
a. Sub Terminal Agribisnis (Di Sentra Produsen )
Menurut badan agribisnis Departemen
Pertanian (2000 ). STA merupakan infrastruktur
pemasaran untuk transaksi jual beli hasil –
hasil pertanian, baik untuk transaksi fisik
( lelang, langganan, pasar spot) maupun non
fisik ( kontrak, pesananan, future market). STA
diharapkan berfungsi pula untuk pembinaan
peningkatan mutu produksi sesuai dengan
permintaan pasar, pusat informasi, promosi dan
tempat latihan atau magang dalam upaya
pengembangan peningkatan sumberdaya manusia.
b. Terminal Agribisnis Atau Pasar Induk (Di
Sentra Konsumen )
Pengertian pasar induk adalah suatu tempat
sebagai pemusatan pedagang pedagang besar atau
grosir yang mempunyai peranan aktif dalam
pemasaran barang barang yang sesuai dengan
jenis komoditi, dengan jalan mengatur suplai,
pembentukan harga sesuai dengan permmintaan.
Satu pasar induk akan membawahi atau terdiri
atas beberapa pasar bawahan.
Berbagai permasalahan dan isu yang biasa
dihadapi dalam pemasaran hasil agribisnis
adalah :
1) Belum cukupnya infrastruktur pasar berupa
jalan, pelabuhan, fasilitas penyimpanan,
pengemas-an dan pengolahan.
2) Terjadinya kehilangan pasca panen atau
pemasaran akibat penanganan dan pengemasan
yang tidak sesuai.
3) Kurang tepatnya grading (pengkelasan) serta
standarisasi produk-produk hasil panenan.
4) Terjadinya ketidak stabilan harga akibat
pengaruh musim produksi dan kondisi pasar.
5) Tidak adanya mekanisme penentuan harga yang
berlaku.
6) Tidak cukupnya informasi pemasaran khususnya
dalam rangkaian pengum-pulan, analisa dan
penyebarluasan informasi yang relevan.
7) Langkanya kegiatan penelitian dan studi
pemasaran.
8) Sulitnya akses petani kecil pada kredit
pemasaran.
9) Langkanya jasa perluasan pasar yang
memadai.
10) Kurangnya dukungan pemerintah dalam
kebijakan dan pengemba-ngan pasar.
c. Pasar Tani ( Pasar Yang Mendekat Ke Konsumen )
Pasar tani adalah tempat berkumpulnya petani
produsen untuk menjual langsung produknya.
Merupakan paradigma pertanian yang semula hanya
sebagai produsen diubah menjadi pemasok atau
supplier. Suatu proses pembelajaran bagi petani
produsen yang aktivitasnya hanya seminggu
sekali.
d. Pasar Lelang
Pasar lelang merupakan sarana bertemunya
penjual atau petani produsen dan pembeli atau
pedagang atau pabrikan secara langsung dimana
pembentukan harga yang terjadi dilakukan secara
transparan tanpa ada kolusi antar pelaku usaha
dan tanpa tekanan dari pihak manapun.
Sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan,
pasar lelang yang dikembangkan dibangun dalam
dua bentuk yaitu :
1) Pasar lelang spot, dimana penjual langsung
membawa komoditas yang akan dijual ke pasar
lelang
2) Pasar lelang forward (penyerahan barang dan
penyelesaian kemudian) dimana penjual cukup
membawa contoh komoditas dengan spesipikasi
produk yang akan dijual ke pasar lelang,
pasar lelang forward tersebut merupakan
pasar fisik karena adanya kewajiban
menyerahkan barang secara fisik sesuai
dengan harga, kwalitas, kuantitas dan waktu
penyerahan yang disepakati dalam kontrak
jual beli.
3. Pengguna atau konsumen seperti, pasar grosir,
pasar tradisional atau pasar modern, catering
atau resto atau hotel, rumah sakit, industri atau
pabrikan, eksportir dan rumah tangga.
4. Pendukung seperti, sortasi, pengepakan, ruang
pendingin, gudang, informasi pasar, jasa
keuangan, dan jasa transportasi.
E. Strategi Pengembangan Jaringan Pemasaran
1. Jalinan ke hulu (backward linkage) secara
kontinyu dengan dua cara. Cara yang pertama,
jalinan kemitraan dengan gapoktan atau poktan
mengenai ketersediaan multi komoditas agar
menjamin keberlanjutan bisnisnya, yang kedua
dengan cara kepastian pasar yang akan membentuk
jalinan sebagai pelanggan.
2. Jalinan ke depan (forward linkage) untuk
kepastian pasar dengan dua cara. Cara yang
pertama, dengan melayani pembeli secara langsung,
yang kedua dengan cara menciptakan ikatan dengan
pedagang besar atau supermarket ( kontrak atau
lelang ).
3. Jalinan horizontal antara STA atau pelaku usaha
untuk menjamin kontinyuitas
Dua Jaringan Pemasaran
1. Vertikal (dari produsen sampai konsumen)
2. Horizontal (antar kelembagaan untuk memenuhi
jumlah volume yanng diinginkan)
F. Distribusi Barang Dalam Pemasaran
Produsen
Distributor
Subdistributor/Agen/Gos
Mekanisme distribusi secara umum
Dalam proses distribusi ada satu hal yang
mempengaruhi proses tersebut, yaitu saluran
distribusi. Saluran distribusi pada dasarnya
merupakan perantara yang menjembatani antara
produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat
digolongkan kedalam dua golongan yaitu : Pedagang
perantara dan agen perantara. Perbedaannya terletak
pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam
pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
Pedagang perantara (merchant middlema), bertanggung
jawab terhadap pemilikan semua barang yang
Super market/minimarket
dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang
mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua
kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara,
yaitu : pedagang besar dan pengecer. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat
bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain
membuat barang juga memperdagangkannya.
Agen perantara (Agent middle man), tidak mempunyai
hak milik atas semua barang yang mereka tangani.
Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan,
yaitu :
1. Agen Penunjang
a. Agen pembelian dan penjulan
b. Agen Pengangkutan
c. Agen Penyimpanan
2. Agen Pelengkap
a. Agen yang membantu dalam bidang financial
b. Agen yang membantu dalam bidang keputusan
c. Agen yang dapat memberikan informasi
d. Agen khusus
Berikut adalah tipe saluran untuk barang
konsumen:
Saluran 1 : Produsen → Konsumen
Saluran 2 : Produsen → Pedagang eceran → Konsumen
Saluran 3 : Produsen → Grosir → Pedagang eceran →
Konsumen
Saluran 4 : Produsen → Agen → Grosir → Pedagang
eceran → Konsumen
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
didalam memilih saluran distribusi, factor tersebut
antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsennya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar sasaran
Sistem distribusi bertujuan agar benda-benda
hasil produksi sampai kepada konsumen dengan
lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen
dan sarana yang tersedia dalam masyarakat, dimana
sistem distribusi yang baik akan sangat mendukung
kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam penyaluran
hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen
dapat menggunakan beberapa jenis distribusi yang
dapat dikelompokkan :
1. Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan
hasil produksinya langsung kepada konsumen.
2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran
barang hasil produksi dari produsen ke konsumen
melalui badan perantara (toko) milik produsen itu
sendiri.
3. Distribusi tidak langsung. Pada sistem ini
produsen tidak langsung menjual hasil
produksinya, baik berupa benda ataupun jasa
kepada pemakai melainkan melalui perantara.
Tujuan saluran distribusi adalah untuk mencapai
pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir
dari kegiatan saluran distribusi.
G. Mekanisme Distribusi Pemasaran Produk Hortikultura
Produk hortikultura terdiri dari jenis tanaman
buah-buahan, sayuran, tanaman hias, tanaman obat.
Menurut Studi Penawaran dan Permintaan Komoditas
Unggulan Hortikultura dalam Khairina (2006),
komoditas hortikultura paling sedikit memiliki tiga
peranan yang cukup penting dalam perekonomian
Indonesia, yaitu sebagai sumber pendapatan
masyarakat, sebagai bahan pangan masyarakat
khususnya sumber vitamin (buah-buahan), mineral
(sayuran) dan bumbu masak, dan sebagai sumber
devisa negara non migas. Salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam
pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura.
Pengembangan agribisnis komoditi hortikultura
banyak diusahakan saat ini didukung oleh keadaan
geografis Indonesia yang sangat menguntungkan,
seperti kondisi lahan yang subur, klimatologi yang
baik, serta ketersediaan air yang memadai. Peranan
hortikultura tentunya sangat berarti dalam
penyerapan tenaga kerja khususnya di daerah
pedesaan.
Cara memperdagangkan tanaman hortikultur sedikit
berbeda dengan hasil pertanian yang lain, pada
hasil holtikultura, dalam pendistribusiannya atau
perdagangannya yang paling diutamakan adalah
kesegarannya. Negara Amerika dan Eropa, perkebunan
ini merupakan sumber devisa yang sangat penting dan
diusahakan dengan modal yang besar, di Negara
Belanda tak segan-segan mengeluarkan uang berjuta-
juta untuk membuat rumah-rumah kaca, yang luarnya
berpuluh-puluh hektar untuk tempat menanam tanaman
hortikultura. Sedangkan di Indonesia sendiri
tanaman hortikultura mempunyai aspek social maupun
ekonomi, karenanya terdapat dalam dua bentuk yaitu
dalam bentuk pekarangan dan dalam bentuk penanaman
khusus
Cara distribusi yang digunakan pada hasil
tanaman hortikultura sangat berpengaruh dalam
perkembangan pemasaran hasilnya kepada konsumen,
jadi sebelum melakukan distribusi maka para
produsen harus benar-benar mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh para konsumen. Kegiatan distribusi
pada hasil tanaman hortikultura keadaan barang
biasanya harus dalam keadaan segar, karena barang
tersebut langsung dikonsumsi oleh para konsumen.
Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura
jarang sekali ada pedagang perantara, karena sifat
barangnya yang sangat mudah rusak dan juga gampang
layu, maka pada umumnya para petani langsung
bertindak sebagai pedagang. Namun untuk beberapa
tanaman tertentu ada juga yang mejadi pedagang
perantara, ini biasanya dilakukan oleh pedagang
besar dan juga pengecer yang langsung membeli dari
para petani.
Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura,
maka yang berperan sebagai ager penunjang adalah
petani, dimana para petani dapat langsung
mengangkut barang sendiri dari lahan ke pasar dan
dapat langsung dijual kepada pedagang perantara
maupun kepada konsumen secara langsung.
Tipe saluran konsumen yang terjadi didistribusi
hasil tanaman hortikultura ialah sebagai berikut :
Saluran 1 : Petani → Konsumen
Saluran 2 : Petani → Pedagang Pengecer → Konsumen
Factor-faktor yang dipertimbangkan didalam
memilih saluran distribusi adalah :
1. Jenis hasil tanaman yang dipasarkan
2. Petaninya
3. Pasar sasarannya.
Jenis distribusi yang digunakan dalam hal ini
adalah jenis distribusi yang langsung dan juga
distribusi tidak langsung. Distribusi langsung,
para petani langsung menjual barangnya kepada para
konsumen. Sedangkan distribusi semi langsung, para
petani menjual barang hasil tanaman hortikulturanya
melalui para pedagang pengecer.
Dalam kegiatan distribusi ada yang disebut
dengan distribusi fisik. Maka dalam kegiatan
distribusi hasil tanaman hortikultura ini
distribusi fisik yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Penentuan lokasi dan penyimpanan barang, biasanya
dilakukan apabila barang tersebut akan diekspor
atau dikirim ke beberapa kota terdekat yang ada
disekitar daerah produksi. Contohnya adalah
kentang diekspor ke Malaisya, Singapura, Brunei,
USA. Tomat diekspor ke Malaisya dan Singapura.
Kubis diekspor ke Malaisya, Singapura, Jepang,
Taiwan dan Pakistan. Kubis bunga ke Malaisya,
Singapura dan Hongkong. Wortel ke Malaisya,
Singapura, Pakistan dan Hongkong. Buncis ke
Malaisya, Singapura, Hongkong dan Jepang. Arcis
ke Malaisya dan seledri ke Malaisya dan
Singapura. Tanaman-tanaman tersebut dapat
diekspor karena daya tahannya yang cukup lama
dibanding dengan tanaman hortikultura yang
lainnya.
2. System penanganan barang, pengemasan yang
dilakukan harus sangat hati-hati karena barang-
barang hasil tanaman hortikultura sangat gampang
rusak. Teurutama pengemasan barang-barang yang
akan diekspor keluar negeri harus dengan sangat
hati-hati, karena ini sangat menyangkut
kepeceyaan pikah luar terhadap barang yang akan
kita ekspor dan juga menyangkut pemasukan devisa
Negara tentunya. Pengemasan barang ini biasanya
dilakukan dengan peti kemas yang terbuat dari
kayu, logam dan lain-lain.
3. Pemilihan metode pengangkutan, biasanya yang
sangat berpengaruh adalah jarak dari lahan ke
pasar atau daerah penjualan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saluran distribusi merupakan perantara yang
menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara
tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu:
Pedagang perantara dan agen perantara. Perbedaannya
terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi
dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
Cara memperdagangkan tanaman holtikultura, yang
paling diutamakan adalah kesegarannya. Cara distribusi
yang digunakan pada hasil tanaman hortikultura sangat
berpengaruh dalam perkembangan pemasaran hasilnya
kepada konsumen, jadi sebelum melakukan distribusi maka
para produsen harus benar-benar mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh para konsumen.
Produk hortikultura terdiri dari jenis tanaman
buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat.
komoditas hortikultura paling sedikit memiliki tiga
peranan yang cukup penting dalam perekonomian
Indonesia, yaitu sebagai sumber pendapatan masyarakat,
sebagai bahan pangan masyarakat khususnya sumber
vitamin (buah-buahan), mineral (sayuran) dan bumbu
masak, dan sebagai sumber devisa negara non migas.
Pengembangan agribisnis komoditi hortikultura banyak
diusahakan saat ini didukung oleh keadaan geografis
Indonesia yang sangat menguntungkan, seperti kondisi
lahan yang subur, klimatologi yang baik, serta
ketersediaan air yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. Distibusi Pemasaran [Online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_%28bisnis%29
(5 maret 2015)
Anonym. 2013. Fungsi Produksi Pemasaran [online]. Tersedia:
http://allsdaily.blogspot.com/2013/12/pengantar-
bisnis-fungsi-produksi-dan.html (1 maret 2015)
Anonym. 2010. Prinsip-Prinsip Pemasaran [Online]. Tersedia :
http://konsep-pemasaran.blogspot.com/2010/10/prinsip
-prinsip-pemasaran.html
Anonym. 2013. Distribusi Pemasaran Produk Hortikultura [online].
Tersedia:
https://parkjiyoung.wordpress.com/2013/07/02/pemasar
an/
Dansi. 2014. Strategi Pemasaran [Online]. Tersedia:
http://www.kiatkiat.com/2014/10/strategi-membangun-
kerajaan-bisnis.html
Zakiyah, Rahma. 2012. Sistem Pemasaran Produk Hortikultura
[online]. Tersedia:
http://www.academia.edu/4052518/SISTEM_PEMASARAN_TAN
AMAN_HORTIKULTURA