pemasaran hasil pertanian
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
LAPORAN SURVEY PASAR TRADISIONAL GADANG DAN PASAR
MODERN HYPERMART
“KOMODITAS KENTANG DAN BERAS”
Kelas B
Anggota Kelompok 1:
Ardiyanto Bagus (0810440022)
Qur’anul Ilma (125040100111009)
Ferita Puspa Andarini (125040100111023)
Erwindra Pratama (125040100111030)
Amilatus Shofiyah (125040100111042)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang globalisasi yang semakin canggih pasar
merupakan tempat yang tetap dibutuhkan keberadaannya
oleh masyarakat. Pasar sebagai tempat untuk konsumen
mencari produk barang atau jasa yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari, begitu pula bagi penjual atau
pemasar pasar digunakan sebagai sarana untuk memasarkan
produknya dengan tujuan memperoleh laba. Di pasar
pembeli dan penjual dapat saling bernegosiasi untuk
memperoleh kesepakatan harga yang disetujui oleh kedua
belah pihak. Di masa yang semakin modern seperti
sekarang telah muncul berbagai pasar modern
(supermarket) yang banyak dikunjungi oleh masyarakat
ekonomi menengah ke atas, namun terlepas dari hal itu
keberadaan pasar tradisional tetap mendapat tempat di
mata masyarakat. Pasar tradisional menyediakan berbagai
bahan pokok hasil pertanian yang memiliki harga lebih
terjangkau jika dibanding dengan pasar modern.
Keberadaan pasar tradisional dan pasar modern pasti
memiliki perbedaan baik dari segi produk yang
diperdagangkan, harga produk serta struktur pasarnya.
Oleh sebab itu dalam praktikum Pemasaran hasil
pertanian ini disusun laporan hasil survey pasar untuk
mengetahui perbedaan yang ada pada pasar tradisional
Gadang dan pasar modern (Hypermart) yang ada di Kota
Malang.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana karakteristik produk yang ada di pasar
tradisional Gadang dan pasar modern Hypermart?
b. Bagaimana penentuan harga beras dan kentang yang ada
di pasar tradisional Gadang dan pasar modern
Hypermart?
c. Bagaimana diferensiasi harga antar pasar?
d. Bagaimana struktur pasar yang ada di pasar dengan
ada di pasar tradisional Gadang dan pasar modern
Hypermart menggunakan perhitungan?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik produk
yang dijual di pasar tradisional Gadang dan pasar
modern Hypermart
b. Untuk mengetahui dan memahami penentuan harga
beras dan kentang di pasar tradisional Gadang dan
pasar modern Hypermart
c. Untuk mengetahui dan memahami differensiasi harga
antar pasar
d. Untuk mengetahui dan memahami struktur pasar yang
ada di pasar tradisional Gadang dan pasar modern
Hypermartdengan menggunakan perhitungan
1.2 Manfaat
a. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik produk
yang dijual di pasar tradisional Gadang dan pasar
modern Hypermart
b. Dapat mengetahui dan memahami penentuan harga
beras dan kentang di pasar tradisional Gadang dan
pasar modern Hypermart
c. Dapat mengetahui dan memahami differensiasi harga
antar pasar
d. Untuk mengetahui dan memahami struktur pasar yang
ada di pasar tradisional Gadang dan pasar modern
Hypermartdengan menggunakan perhitungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pasar
Pasar merupakan suatu lapangan atau pelataran yang
sebagian beratap atau sebagian terbuka, seluruhnya
terbuka atau tertutup yang sesuai berdasarkan
peraturan dan ketentuan pemerintah setempat. Menurut
Umar (2005), pasar merupakan tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara
kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu
harga.
Pasar merupakan sebuah perwujudan kegiatan ekonomi
yang telah melembaga serta tempat bertemunya antara
produsen (pedagang) dan konsumen (pembeli) untuk
melaksanakan transaksi dimana proses jual beli
terbentuk yang menurut kelas mutu pelayanan menjadi
pasar tradisional dan pasar modern, dan menurut
pendistribusiannya dapat digolongkan menjadi pasar
eceran dan pasar perkulakan/ grosir (Yogi, 2000).
2.2 Definisi Struktur Pasar
Menurut Munir (2008), struktur pasar merupakan
pengelompokan produsen/perusahaan yang terdapat didalam
industri ke dalam beberapa bentuk pasar, yaitu : pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli (persaingan tidak
sempurna), pasar persaingan monopolistik (persaingan
tidak sempurna), dan pasar oligopoli (persaingan tidak
sempurna). Menurut Muslim dan Nurasa (2007) menyatakan
bahwa struktur pasar yang terjadi akan mempengaruhi
perilaku pasar, sementara perilaku pasar akan berdampak
terhadap kinerja perusahaan. Untuk mengetahui
perkembangan dan peran UKM maka struktur pasar menjadi
hal yang sangat penting di dalamnya, karena
identifikasi struktur pasar dapat digunakan untuk
menentukan bagaimana pembentukan harga bisa terjadi.
Istilah struktur pasar menurut Lipsey (1990 : 2)
mengarah pada seluruh aspek pasar, seperti jumlah
perusahaan dan jenis produk yang dijual, yang mungkin
mempengaruhi perilaku dan operasi perusahaan-perusahaan
di pasar tersebut. Maka dapat dikatakan dalam struktur
pasar jumlah penjual dan sifat produknya merupakan
dimensi yang sangat signifikan dari struktur pasar,
kemudian ada juga lainnya seperti mudahnya memasuki
industri, sifat dan jumlah produk perusahaan, dan
kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
melalui periklanan. Hal ini juga sesuai dengan yang
dikatakan oleh Sukirno (2002:225) bahwa berdasarkan
kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan,
banyaknya para penjual dan pembeli dalam kegiatan
menghasilkan barang tersebut, mudah tidaknya perusahaan
baru menjalankan kegiatan untuk memproduksi barang
tersebut dan besarnya kekuasaan sesuatu perusahaan
dalam pasar, maka struktur pasar dalam perekonomian
dibedakan jadi 4 golongan yaitu : pasar persaingan
sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik
dan pasar oligopoli.
a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen
yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras,
gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
Jumlah penjual dan pembeli banyak
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu
sama lain
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran (demand and supply)
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Aplikasi :
1. Produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi
harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan
mengenai jumlah output perusahaan secara individual
tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk
keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan
menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga
dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan.
Dengan demikian maka laba total akan didapat pada saat:
MR = P = MC sepanjang P > AVC.
Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan
Sempurna
a. Permintaan
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual
perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan
rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan
marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus
dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai
dari titik (0,0).
Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output
per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi
(produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam
kualitas dan harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
b. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi
antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu
penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli
atau konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip
(close substitute);
produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar
tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan
perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di
antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-
undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka
pemerintah dapat memberikan hak pada suatu
perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak
dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama
kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu
menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan
kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita
kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam
menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu
daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu
perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan
terhadap suatu bidang usaha.
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi
permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan
pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai
pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan
dapat pula berbeda corak (differentiated product),
seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi
perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price
leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang
terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya
harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk
oligopoli: semen, air mineral.
Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik,
misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral
dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated
oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan,
misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai
oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan
Suzuki
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah
satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni,
sebab produk yang ditawarkan merupakan barang yang
bersifat identik.
d. Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu
jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh:
Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan
Caltex.
e. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi
antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat
sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang
sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki
sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan
unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual
produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki
keunggulan misalnya untuk kecantikan,
kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung
di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan
differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang
produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif
melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih
mudah.
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan
bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong
produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk
selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen,
karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia
dalam pasar monopolistik.
Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan
yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar
dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke
dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di
dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu
berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi
yang akan berimbas pada harga produk yang harus
dibayar oleh konsumen
f. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang
dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal
ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga.
Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu
bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di
mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api
Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat
kereta api.
(Richard,1987)
2.3 Analisis Stuktur Pasar
2.3.1 Market share
Pangsa pasar adalah perbandingan antara hasil
penjualan suatu perusahaan dengan total penjualan
industry. Pangsa pasar menggambarkan struktur pasar
yang relatif lebih baik dibandingkan dengan hanya
melihat jumlah perusahaan yang bersaing didalam
industri yang bersangkutan. Jika kita hanya melihat
jumlah perusahannya saja akan membawa kita pada
penilaian yang keliru mengenai struktur industry.
Elemen ini merupakan indikator dalam menentukan tingkat
kekuasaan pasar (market power) suatu perusahaan.
Semakin tinggi pangsa pasarnya, maka semakin tinggi
pula kekuatan pasar yang dimiliki.
2.3.2 CR4
Rasio konsentrasi merupakan elemen struktur pasar
yang sering digunakan dalam studi ekonomi industri
dalam menganalisa SCP. Seringkali titik awal penelitian
mengenai organisasi industri adalah deskripsi mengenai
struktur pasar, dan rasio konsentrasi merupakan
pendekatan pengukuran yang paling sering digunakan.
Konsentrasi merupakan gabungan dari pangsa pasar
beberapa perusahaan terbesar (Leading Firm) di dalam
suatu industri. Biasanya konsentrasi ini diukur minimal
pada dua perusahaan dan paling banyak delapan
perusahaan terbesar.
Pengukuran konsentrasi pasar/industry menurut
Clarkson dan Miller difokuskan pada kelompok perusahaan
di dalam industry sesuai dengan pedoman SIC (Standart
Industrial Classification). Jadi konsentrasi industri
merupakan ukuran tunggal distribusi perusahaan di dalam
industri. Setiap indeks konsentrasi secara khusus
menyoroti aspek-aspek jumlah dan luas distribusi
perusahaan dalam industri.
Dalam pengukuran konsentrasi sangat bervariasi
sesuai dengan maksud penelitian. Adapun pengukuran
rasio konsentrasi pada umumnya didasarkan pada
variabel-variabel kontribusi output, nilai tambah,
penjualan, asset pendapatan, jumlah tenaga kerja, atau
nilai barang yang dihasilakan. Jadi, variable-variabel
yang digunakan adalah variable yang dapat menggambarkan
ukuran suatu perusahaan (firm size).
Dalam berbagi penelitian, rasio konsentrasi yang
sering digunakan adalah indeks parsial. Karakter dari
indeks parsial ini adalah hanya berdasarkan pada
beberapa perusahaan terbesar yang ada dalam industry.
Misalnya hanya berdasarkan 4 atau delapan perusahaan
terbesar. Rasio konsentrasi berdasarkan empat
perusahaan terbesar merupakan ukuran yang paling sering
digunakan. Dalam teori organisasi industri, rasio ini
merupakan pendekatan dari kekuatan monopoli.
Perhitungan konsentrasi untuk mengetahui bagaimana
struktur pasar suatu industry tertentu dapat dilihat
dari penjumlahan nilai penjualan perusahaan tertentu
terhadap total penjualan industry, atau yang lebih
dikenal dengan market share.
Rasio konsentrasi dapat dirumuskan sebagai berikut
CR4= jumlah konsentrasi dari 4 perusahaan yang
mempunyai Market Share terbesar.
Keterangan:
CRx = Concentration ratio dari X perusahaan
terbesar dalam industry
Si = persentase market share perusahaan ke –i
Nilai CR berkisar antara 0 samapai 100. Dimana
bila mendekati 0 berarti bahwa konsentrasi
pasarnya kecil (mendekati pasar persaingan
sempurna) dan bila mendekati 100 berarti bahwa
pasar sudah mulai jenuh (mendekati monopoli
atau oligopoli).
Perhitungan konsentrasi pasar dengan menggunakan
CR memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya
adalah pengukuran akan menjadi lebih mudah karena
didukung oleh data-data. Sedangkan kelemahannya antara
lain pengukuran yang dilakukan hanya menggambarkan
perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar
terbesar saja sehingga tidak menunjukkan distribusi
antar perusahaan dalam industry tersebut, tidak
memberikan informasi mengenai perubahan posisi dan
rangking perusahaan, dan tidak menjelaskan perilaku
perusahaan dalam pasar.
2.3.3 Indeks Hirschman Herfindahl
Alat analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat
konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar, sehingga bisa
diketahui secara umum gambaran imbangan kekuatan posisi
tawar menawar produsen terhadap pembeli.
2.3.4 Indeks Rosenbluth
Indeks Rosenbluth adalah alat analisis untuk
mengetahui tingkat konsentrasi lembaga pemasaran yang
terlibat dalam pemasaran suatu komoditi pada suatu
wilayah pasar. Perhitungan Indeks Rosenbluth didasarkanpada peringkat perusahaan dari segi pangsa pasar (market
share)nya, dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: R= Indeks Rosenbluth
Pi = Pangsa Pasar (market share) perusahaan
ke-i (1=1,2,... n)
Nilai Indeks Rosenbluth berkisar berkisar antara 1/n ≤
R ≤ 1. Jika nilai diperoleh mendekati batas minimum
maka struktur pasar yang terbentuk cenderung pasat
persaingan sempurna, sedangkan apabila mendekati batas
maksimum maka struktur pasar yang terbentuk cenderung
pasar oligopoli.
2.3.5 Koefisien Gini (Gini Coefficient)
Pada kurva Lorenz, sumbu X menggambarkan
perusahaan yang diurutkan berdasarkan ukuran (pangsa
pasar) dari yang terkecil hingga terbesar, lalu
dikumulatifkan. Sumbu Y adalah presentase kumulatif
dari output perusahaan-perusahaan tersebut. Semakin
besar penyeimbang dari garis diagonal maka akan semakin
besar ketidakseimbangan dalam ukuran perusahaan.
Koefisien Gini adalah ukuran yang menggambarkan
informasi dalam kurva Lorenz. Ketika semua perusahaan
memiliki pangsa pasar yang sama maka koefisien Gini
dalam industri tersebut adalah 0, sedangkan bila suatu
perusahaan menguasai semua output maka Koefisien Gini
sama dengan 1.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Produk
Sesuai hasil tinjuan kita di “Pasar Gadang dan
Hypermart”. Terdapat beberapa perbedaan pada komoditas
yang kami teliti seperti beras dan kentang.
Contohnya saja seperti beras.
Perbedaan antara beras yang dijual di pasar gadang dan
hypermart
KATEGORI PASAR GADANG HYPERMARTKemasan Pasar hanya menjual Hypermart menjual
beras ecer atau dijual
kiloan,jadi tidak ada
kemasan
khusus.kemasannya
hanya berupa kantong
plastik.ataupun
penjual di pasar
menjual dengan skala
grosir,kemasannya
hanya berupa karung
(dalam skala kuintal)
beras dengan ukuran
minimal sebanyak
5kg-20kg dan tidak
menjual beras
eceran, sehingga
beras di kemas
dengan karung
berbahan plastik dan
berlogokan merek
dari masing-masing
beras
tersebut.sehingga
tampilannya pun bisa
dibilang sangat
menarikKualitas Beras yang di jual di
pasar maksimal hanya
menjual beras dengan 2
kualitas yang berbeda.
Di pasar gadang
pedagang hanya menjual
1 beras bermerek, dan
satunya lagi beras
tanpa merek atau bias
disebut beras
selep.dengan kualitas
yang tidak terlalu
Sedangkan di
Hypermart , beras
yang di jual sangat
beragam dan semuanya
bermerk. Dimulai
dari merek yang
paling murah sampai
merek yang paling
mahal.
bagus.harga Harga beras termurah
yang di jual perkilo
pada pasar adalah Rp
8000, itu merupakan
harga termurah dan
kualitas yang biasa
saja. Sedangkan harga
beras dengan kualitas
yang baik adalah Rp
9000.
Sedangkan beras yang
di jual di Hypermart
dengan contoh harga
termurah dari beras
ukuran 5kg di patok
harga mulai dari Rp
50.000
Sedangkan beras
dengan kualitas yang
baik di patok dari
harga Rp 55.000
sampai Rp 60.000
Perbedaan antara kentang yang dijual di pasar gadang
dan hypermart
KATEGORI PASAR GADANG HYPERMARTKemasan Pedagang kentang di
pasar gadang menggunakan
kemasan berupa kantong
plastic biasa.
Sedangkan di
hypermart
menggunakan
kantong plastic
bening yang biasa
untuk di timbang.
Dan ada pun
kentang yang sudah
dalam kemasan
dalam plastic
dengan merek
sendiri dan dalam
ukuran berat 1kgkualitas Kentang yang di jual d
pasar gadang di jual
dengan ukuran yang
relative kecil daripada
yang ada di supermarket,
dan kentang yang di jual
di pasar di jual dengan
dalam keadaan kotor
belum di bersihkan
Kualitas kentang
yang di jual di
hypermart
cenderung lebih
bagus,dari segi
ukuran yang
relative besar dan
dari
kebersihan,kentang
yang di jual sudah
dibersihkan.Harga Dari harga yang di
tawarkan di pasar gadang
sangat relative murah
dari pasar tradisional
lainnya yang berada
dimalang .karena pasar
gadang merupakan pasar
perkulakan untuk di jual
di pasar-pasar
tradisional
lainnya.harga kentang
perkilo pada pasar
Harga kentang di
hypermart relative
lebih mahal 50%
dari harga pasar.
gadang adalah Rp 6000
3.2 Penentuan Harga Pasar
Penentuan harga pada beras. Di tentukan oleh
pedagang itu sendiri. Tapi semua itu tergantung dari
distributor utama di pasar tersebut. Contohnya saja
pedagang mendapat harga modal perkilo seharga Rp 6500
dan harga tersebut di kalikan 100kg. dan penjual
menjual beras selep seharga Rp 8000,dengan untung Rp
1500.
Sedangkan harga kentang di pasar. Para pedagang
eceran membeli kentang pada tengkulak sebanyak 1
kuintal. Dan pedagang menjaul nya kisaran harga modal
perkilo Rp 4000 – 4500 perkilo nya. Dan pedagang
tersebut menjua lagi pada konsumen seharga Rp 6000 – Rp
7.500
Dapat di simpulkan pedagang mendapat peran penuh
dalam pengambilan keputusan harga dan untung rugi pada
hasil dagangannya.
3.3 Diferensiasi Harga antar Pasar
Deferensiasi merupakan segala upaya yang dilakukan
produsen maupun pedagangang untuk menciptakan perbedaan
diantara pesaingnya dengan tujuan memberikan nilai yang
terbaik pada konsumn. Salah satu komponen yang sering
digunakan dalam membedakan antar pesaing adalah harga
ini dikarenakan konsumen terpusat kepada harga yang
termurah dengan berapa besar tingkat nilai yang
didapatkan. Diferensiasi harga di suatu pasar dapat
menunjukkan tingkt persaingan di dalamya.
Dari hasil survey pasar tradisional “Pasar Gadang”
dan pasar modern “Hypermart” diketahui bahwa
diferensiasi yang mencolok terjadi adalah dalam segi
harga. Pada pasar Gadang terlihat banyak sekali pesaing
yang menjual komoditas sejenis dengan harga yang
relatif sama sedangkan di Hypermart hanya terdapat satu
jenis harga dengan satu komoditas.
Harga yang terdapat di pasar tradisional dengan di
pasar modern sangat berbeda jauh, ini disebabkan adanya
penambahan perilaku khusus seperti pengemasan ulang,
perawatan dan penyimpanan modern pada komoditas yang
dijual di pasar modern sehingga dapat menambah nilai
pada komoditas tersebut sedangkan pasar tradisional
tidak menambahkannya.
3.4 Struktur Pasar
Komoditi Kentang
No. PedagangPengecer
Volume PembelianKentang (kg)
1 Ibu Endah 702 Pak Halim 703 Pak Sardi 604 Ibu Sinap 505 Ibu Sholihah 506 Pak Kardi 507 Ibu Maryam 50
8 Pak Alfan 30Total 8 430
Market share IndeksHerfindahl Concretation for Biggest 4
Kosentrasi
rasio
Nilaimarke
tshare(%)
Kosentrasi
kumulatif darimarketshare(%)
(Kr1)2 +(Kr2)2 +. . . +(Krn)2
IH
Ms1 + . . . + Ms4 x100%Ms CR4
0,1628 16,28 16,28 (0,16282 +
0,1628 16,28 32,56 (0,1628)2 +
0,1628 + 0,1628 +0,1395 + 0,1163 x 100
%1
0,1395 13,95 46,51 (0,1395) 2 +
0,1163 11,63 58,14 (0,1163)2 +
0,1314
58,14%
0,1163 11,63 69,77 (0,1163)2 +
0,1163 11,63 81,40 (0,1163)2 +
0,1163 11,63 93,03 (0,1163)2 +
0,0698 6,98 100,01 (0,0698)2
1,0001 100,01
Indeks RosenbluthR = 1
{2 ((1 x16,28)+( 2 x 16,28)+(3 x 13,95)+(4 x 11,63)+ (5 x 11,63)+(6 x 11,63)+(7 x11,63)+(8 x6,98)}–1
= 1
{ 2 (402,39)} – 1
= 1
(804,78) – 1
= 1
803,78
= 0,0012
Indeks Gini
Kelas Jumlahpedagang
Jumlah volumepembelian
< 50 1 3050 – 60 5 260˃ 60 2 140
8 430
Pedagang Volume Pembelian% Absolut % Kumulatif % Absolut % Kumulatif
12,50 12,50 6,98 6,9862,50 75 60,47 67,4525 100 32,55 100
R = { ((12,50 x67,45) –( 75 x 6,98)) + (( 75 x 100) – (100 x 67,45))} x 1
10.000 = {319,62+ 755} x 1
10.000
= 1074,62 = 0,12
10.000
Struktur pasar pada pedagang besar menurut 4 alat analisis, antara lain:
1) IH : oligopoli2) CR4 : oligopoli3) Indeks Rosenbluth : persaingan sempurna4) Indeks Gini : persaingan sempurna
Beras
No. PedagangPengecer Volume Beras (kg)
1 Bu Sumaidah 502 Bu Kasminah 503 Bu Ida 404 Pak Rohim 305 Pak Karim 306 Bu Irma 307 Bu Ela 208 Pak Ghofur 20
Total 8 270
Market share IndeksHerfindahl Concretation for Biggest 4
Kosentrasi
rasio
Nilaimarket
share(%)
Kosentrasi
kumulatif darimarketshare(%)
(Kr1)2 +(Kr2)2 +. . . +(Krn)2
IH
Ms1 + . . . + Ms4 x100%Ms CR4
0,1852 18,52 18,52 (0,1852)2 +
0,1852 18,52 37,04 (0,1852)2 +
0,1852 + 0,1852 +0,1418 + 0,1111 x 100
%1
0,1481 14,81 51,85 (0,1418)2 +
0,1111 11,11 62,96 (0,1111)2 +
0,1366
62,33%
0,1111 11,11 74,07 (0,1111
)2 +
0,1111 11,11 85,18 (0,1111)2 +
0,0741 7,41 92,59 (0,0741)2 +
0,0741 7,41 100,00 (0,0741)2
1,00 100,00
Indeks RosenbluthR = 1
{2 ((1 x 18,52)+(2 x 18,52)+(3 x 14,81)+(4 x 11,11)+(5 x 11,11)+(6 x 11,11)+(7 x 7,41)+(8 x7,41))} – 1
= 1
{ 2 (377,79)} – 1
= 1
(755,58) – 1
= 1
754,58
= 0,0013
Indeks Gini
Kelas Jumlahpedagang
Jumlah volumepembelian
< 30 2 4030 – 40 4 130˃ 40 2 100
8 270
Pedagang Volume Pembelian% Absolut % Kumulatif % Absolut % Kumulatif
25 25 14,81 14,8150 75 48,15 62,96
25 100 37,04 100
R = { ((25 x 62,96) –(75 x 14,81) + ( 75 x 100 –100 x62,96))} x
1 10.000
= {463,25 + 1204} x 1 10.000
= 1667,25 10.000
= 0,17
Struktur pasar pada pedagang cabai merah besar menurut 4 alat analisis, antara lain:1) IH : oligopoli2) CR4 : oligopoli3) Indeks Rosenbluth : persaingan sempurna4) Indeks Gini : persaingan sempurna
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pasar yang merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli sehingga terjadinya suatu permintaan dan
penawaran memiliki peranan penting bagi konsumen yang
membutuhkan produk maupun jasa. Struktur pasar sendiri
bermacam-macam tergantung dengan jumlah pembeli dan
penjual, jenis barang yang ditawarkan dan akses
masuknya. Selain itu struktur pasar dapat ditentukan
denagn perhitungan matematis dengan Indeks Gini, Indeks
Rosnbluth, CR4, dan Indeks Herfindahl yng hasil dari
perhitungannya dimasukkan kedlam kategori-kategori
struktur pasarnya.
Pasar Tradisional seperti pasar Gadang memiliki
karakteristik produk tertentu dengan tingkat harga yang
murah ini dikarenakan terjadinya persaingan harga antar
pedagang dan tidak adanya nilai tambah pada produk
tersebut. Pasar yang memiliki penjual yang banyaki
dengn produk hampir sejenis digolongkan kepada struktur
pasar persaingan smpurna sedangkan pasar modern seperti
Hypermart yang tidak memiliki diferensiasi produk
sejenis dan memiliki nilai tambah yang besar maka dapat
digolongkan menjadi pasar monopoli.
4.2 SARAN
Peran pasar sangat kuat di masyarakat sehingga
jika pasar tradisional menginginkan margin keuntungan
yang lebih tinggi maka perlu melakukan perilaku khusus
pada produk yang dijualnya atau melakukan diferensiasi
produk sehingga dapat menambah nilai pada produknya dan
dapat bersaing dengan pasar modern.
DAFTAR PUSTAKA
Andriningdiah. 2007. Analisa struktur pasar. Jakarta.
FE UI
Alistair, A. 2004. Analisis Pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja PadaIndustri Tepung Terigu Di Indonesia Pasca Penghapusan MonopoliBulog [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen.Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Juwita, I. 2004. Analisis Ekonomi Industri Semen dan Undang-UndangPersaingan Usaha (Pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja)[skripsi]. Fakutas Ekonomi dan Manajemen, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Kirana, Wihana. 1993. Pengantar Ekonomi Industri (Pendekatan Struktur,
Perilaku dan Kinerja Pasar). BPFE. Yogyakarta.