bedah ileus fix
DESCRIPTION
jmcndjkfhjsdfkjsTRANSCRIPT
BEDAH ILEUS
BEDAH ILEUSKelompok 7
Anatomi Usus Halus
Duodenum berbentuk seperti huruf C25 sentimetermenghubungkan lambung dengan jejunum.dalam duodenum terdapat muara saluran empedu dan saluran pankreas.Jejunum dan ileum panjangnya sekitar 6 meter2/5 bagian atas merupakan jejunumJejunum mulai pada junctura duodenojejunalis ileum berakhir pada junctura ileocaecalisDuodenumJejunum dan Ileum
Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah enzim dalam traktus gastrointestinalAbsorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan protein melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel sel tubuh.
Selain itu, air, elektrolit dan vitamin juga diabsorbsi.Fisiologi
Kalsifikasi
Ileus Obstruktif
a. Hernia Inkarserata : bila sudah terjadi penjepitan usus, maka dapat menyebabkan obstruksi usus.
b. Non Hernia :i. Penyempitan Lumen UsusIsi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis.Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan.Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.
ii. Adhesi IntestinalAdanya jaringan fibrosa pada usus yang ditemukan saat lahir (kongenital). Namun jaringan fibrosa ini paling sering terjadi setelah operasi abdominal. Usus halus yang mengalami perlengketan akibat jaringan fibrosa ini akan menghalangi jalannya makanan dan cairan.
iii. Invaginasi
iv. Volvulus
v. Malformasi Usus
Adhesi, hernia, dan tumor mencakup 90% etiologi kasus obstruksi mekanik usus halus. Adhesi dan hernia jarang menyebabkan obstruksi pada colon. Penyebab tersering obstruksi pada colon adalah kanker, diverticulitis, dan volvulus.
Etiologi
2. Ileus Paralitik
a. Pembedahan Abdomenb. Trauma abdomenc. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitisd. Pneumoniae. Sepsisf. Serangan Jantungg. Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natriumh. Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi ototi. Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensij. Mesenteric ischemia
Patofisiologi Obstruksi Usus
Obstruksi Mekanik Simple.
Pada obstruksi simple, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik Obstruksi Strangulata.
Pada obstruksi strangulata, kematian jaringan usus umumnya dihubungkan dengan hernia inkarserata, volvulus, intussusepsi, dan oklusi vaskuler.
Strangulasi biasanya berawal dari obstruksi vena, yang kemudian diikuti oleh oklusi arteri, menyebabkan iskemia yang cepat pada dinding usus.
Usus menjadi udema dan nekrosis, memacu usus menjadi gangrene dan perforasi.
Macam ileusNyeri UsusDistensiMuntah borborigmiBising ususKetegangan abdomenObstruksi simple tinggi++
(kolik)++++Meningkat-Obstruksi simple rendah+++
(Kolik)++++
Lambat, fekalMeningkat-Obstruksi strangulasi++++
(terus-menerus, terlokalisir)+++++Tak tentu
biasanya meningkat+Paralitik++++++Menurun-Oklusi vaskuler+++++++++++Menurun+
Diagnosis
1.Konservatif
Penderita dirawat di rumah sakit.Penderita dipuasakanKontrol statusairway,breathingandcirculation.Dekompresi dengannasogastrictube.IntravenousfluidsandelectrolyteDipasang kateter urin untuk menghitungbalancecairan.Lavementjika ileus obstruksi, dan kontraindikasi ileus paralitik.
2.Farmakologis
Antibiotikbroadspectrumuntuk bakteri anaerob dan aerob.Analgesik apabila nyeri.Penatalaksanaan
3.Operatif
Tindakan operatif untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila dekompresi dengan NGT tidak memberikan perbaikan atau diduga adanya kematian jaringan.
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus:Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan operatif by-pass.Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata, dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Ca sigmoid obstruktif, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan anastomosis.
Nekrosis ususPerforasi ususSepsisSyok-dehidrasiAbsesSindrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisiPneumonia aspirasi dari proses muntahGangguan elektrolitMeninggalKomplikasi
Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% sampai 8% asalkan operasi dapat segera dilakukan.
Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar 35% atau 40%.
Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepatPrognosis
1.Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. DalamBuku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 181-192.2. Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle, W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S.http://www.emedicine.com. Last Updated, June 29, 2004.3. Basson, M.D.: Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F., Mechaber, A.J., and Katz, J.http://www.emedicine.com. Last Updated, June 14, 2004.4.Anonym. Mechanical Intestinal Obstruction.http://www.Merck.com.5. Anonym. Ileus.http://www.Merck.com.6. Leaper, D.J., Peel, A.L.G., McLatchie, G.R., and Kurup, V.: Gastrointestinal disease. InOxfordhandbook of clinical surgery. Editor by McLatchie, G.R., and Leape, D. 2ndEdition. London: Oxford University Press, 2002. p: 214-296.7. Hebra, A., and Miller, M.: Intestinal Volvulus. Editor: DuBois, J.J., Konop, R., Li, B.UK., Schwarz, S. and Altschuler, S.http://www.emedicine,com.Last Updated: February 25, 2004.8. Chahine, A.A.: Intussusception. Editor: Nazer, H., Windle, M.L., Li, B.UK., Schwarz, S. and Altschuler, S.http://www.emedicine,com. Last Updated: June 10, 2004.9. Shukia, P.C.: Volvulus. Editor: DuBois, J.J., Konop, R., Piccoli, D., Schwarz, S. and Altschuler, S.http://www.emedicine.com. Last Updated: May 18, 2005.10. Levine, B.A., and Aust, J.B. Kelainan Bedah Usus Halus. DalamBuku Ajar Bedah Sabistons essentials surgery. Editor: Sabiston, D.C. Alih bahasa: Andrianto, P., dan I.S., Timan. Editor bahasa: Oswari, J. Jakarta: EGC, 1992.11. Badash, Michelle.Paralytic Ileus (Adynamic Ileus, Non-mechanical Bowel Obstruction). EBSCO Publishing, 2005.12. Price, S.A.Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Editor: Price, S.A., McCarty, L., Wilson. Editor terjemahan: Wijaya, Caroline. Jakarta: EGC, 1994.13. Browse, Norman, L.An Introduction to the Symptoms and Signs of Surgical Disease. 3rdEdition. London: Arnold, 1997.14. Hamami, AH., Pieter, J., Riwanto, I., Tjambolang, T., dan Ahmadsyah, I. Usus Halus, apendiks, kolon, dan anorektum. DalamBuku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 615-681.15. Anonym.Pedoman Diagnosis dan Terapi. Lab/UPF Ilmu Bedah. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya, 1994.Daftar Pustaka