lapkas bedah dian fix

Upload: bela-gina-tresnani

Post on 26-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Tumor medula spinalis memang merupakan salah satu penyakit yang

    jarang terjadi dan karena itulah banyak masyarakat yang belum mengetahui

    gejala-gejala serta bahaya dari penyakit ini. Pada umumnya, penderita yang

    datang berobat ke dokter atau ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah (stadium

    lanjut) sehingga cara penanggulangannya hanya bersifat life-saving.1

    Jumah kasus tumor medula spinalis di merika !erikat mencapai 1"# dari

    total jumlah tumor yang terjadi pada susunan saraf pusat dengan perkiraan

    insidensi sekitar $,"-%," kasus per 1$$.$$$ penduduk per tahun. Jumlah penderita

    pria hampir sama dengan &anita dengan sebaran usia antara '$ hingga "$ tahun.

    iperkirakan %"# tumor terletak di segmen serikal, ""# di segmen thorakal dan

    %$# terletak di segmen lumbosakral. !ementara di *ndonesia sendiri, belum ada

    %,'

    Tumor medula spinalis terbagi menjadi dua, yaitu tumor primer dan tumor

    sekunder. Tumor primer merupakan tumor yang berasal dari medula spinalis itu

    sendiri sedangkan tumor sekunder merupakan anak sebar (mestastase) dari tumor

    di bagian tubuh lainnya. Tumor medula spinalis umumnya bersifat jinak (onset

    biasanya gradual) dan dua pertiga pasien dioperasi antara 1-% tahun setelah onset

    gejala. +ejala pertama dari tumor medula spinocerebellar penting diketahui

    karena dengan tindakan operasi sedini mungkin, dapat mencegah kecacatan.1,'

    1

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    2/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 DEFINISI

    Tumor medula spinalisadalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi pada

    daerah cervicalpertama hingga sacral, yang dapat dibedakan atas tumor primer

    dan sekunder. Tumor primer adalah tumor yang jinak yang berasal dari tulang

    ,serabut saraf, selaput otak dan jaringan otak dan tumor yang ganas yang berasal

    dari jaringan saraf dan sel muda seperti Kordoma. Tumor sekunder merupakan

    metastase dari tumor ganas di daerah rongga dada, perut, pelvis dan tumor

    payudara.1

    3.2 EPIDEMIOLOGI

    i *ndonesia. jumlah penderita tumor medula spinalis belum diketahui

    secara pasti. Jumah kasus tumor medula spinalis di merika !erikat mencapai

    1"# dari total jumlah tumor yang terjadi pada susunan saraf pusat dengan

    perkiraan insidensi sekitar $,"-%," kasus per 1$$.$$$ penduduk per tahun. Jumlah

    penderita pria hampir sama dengan &anita dengan sebaran usia antara '$ hingga

    "$ tahun. iperkirakan %"# tumor terletak di segmen serikal, ""# di segmen

    thorakal dan %$# terletak di segmen lumbosakral.%,'

    Tumor intradural intramedular yang tersering adalah ependymoma,

    astrositoma dan hemangioblastoma. pendimoma lebih sering didapatkan pada

    orang de&asa pada usia pertengahan('$-' tahun) dan jarang terjadi pada usia

    anak-anak. *nsidensi ependidoma kira-kira sama dengan astrositoma. ua per tiga

    dari ependydoma muncul pada daerah lumbosakral.

    iperkirakan '# dari frekuensi astrositoma pada susunan saraf pusat

    tumbuh pada medula spinalis.Tumor ini dapat muncul pada semua umur, tetapi

    yang tersering pada tiga dekade pertama. strositoma juga merupakan tumor

    spinal intramedular yang tersering pada usia anak-anak, tercatat sekitar $# dari

    tumor intramedular pada anak-anak diba&ah umur 1$ tahun, dan sekitar $# pada

    remaja. iperkirakan $# dari astrositoma spinalis berlokasi di segmen serikal

    %

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    3/28

    dan serikotorakal.Tumor ini jarang ditemukan pada segmen torakal, lumbosakral

    atau pada conus medularis./emangioblastoma merupakan tumor askular yang

    tumbuh lambat dengan prealensi '# sampai 1'# dari semua tumor intramedular

    medula spinalis. 0ata-rata terdapat pada usia ' tahun, namun pada pasien dengan

    von Hippel-Lindau syndrome (/2!) biasanya muncul pada dekade a&al dan

    mempunyai tumor yang multipel. 0asio laki-laki dengan perempuan 1,3 4 1.5,"

    Tumor intradural ekstramedular yang tersering adalah sch&anoma, dan

    meningioma. !ch&anoma merupakan jenis yang tersering ("',6#) dengan

    insidensi laki-laki lebih sering dari pada perempuan, pada usia 5$-$ tahun dan

    tersering pada daerah lumbal.7eningioma merupakan tumor kedua tersering pada

    kelompok intradural-ekstramedullar tumor.7eningioma menempati kira-kira %"#

    dari semua tumor spinal. !ekitar 3$# dari spinal meningioma terlokasi pada

    segmen thorakal, %"# pada daerah serikal, '# pada daerah lumbal, dan %# pada

    foramen magnum.5,"

    3.3 KLASIFIKASI

    8erdasarkan asal dan sifat selnya, tumor pada medula spinalis dapat dibagi

    menjadi tumor primer dan tumor sekunder. Tumor primer dapat bersifat jinak

    maupun ganas, sementara tumor sekunder selalu bersifat ganas karena merupakan

    metastasis dari proses keganasan di tempat lain seperti kanker paru-paru,

    payudara, kelenjar prostat, ginjal, kelenjar tiroid atau limfoma. Tumor primer

    yang bersifat ganas contohnya adalah astrositoma, neuroblastoma, dan kordoma,

    sedangkan yang bersifat jinak contohnya neurinoma, glioma, dan ependimoma.1

    8erdasarkan lokasinya, tumor medula spinalis dapat dibagi menjadi dua

    kelompok, yaitu tumor intradural dan ekstradural, di mana tumor intradural itu

    sendiri dibagi lagi menjadi tumor intramedular dan ekstramedular. 7acam-macam

    tumor medula spinalis berdasarkan lokasinya dapat dilihat pada Tabel 1.

    '

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    4/28

    +ambar %.1 () Tumor intradural-intramedular, (8) Tumor intradural-

    ekstramedular, dan (9) Tumor kstradural

    Tabel 1. Tumor 7edula !pinalis 8erdasarkan +ambaran /istologisnya

    Ekstra dural Itradural !kstra"!dular Itradural #tra"!dular

    9hondroblastoma

    9hondroma

    /emangioma

    2ipoma

    2ymphoma

    7eningioma

    7etastasis

    :euroblastoma

    :eurofibroma

    ;steoblastoma

    ;steochondroma

    ;steosarcoma

    !arcoma

    ertebral

    hemangioma

    pendymoma, tipe

    my

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    5/28

    Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui

    secara pasti. 8eberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam

    tahap penelitian adalah irus, kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang

    bersifat karsinogenik. dapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh sel-

    sel kanker yang menyebar dari bagian tubuh lain melalui aliran darah yang

    kemudian menembus dinding pembuluh darah, melekat pada jaringan medula

    spinalis yang normal dan membentuk jaringan tumor baru di daerah tersebut. 6

    Patogenesis dari neoplasma medula spinalis belum diketahui, tetapi

    kebanyakan muncul dari pertumbuhan sel normal pada lokasi tersebut.0i&ayat

    genetik kemungkinan besar sangat berperan dalam peningkatan insiden pada

    anggota keluarga (syndromic group) misal pada neurofibromatosis.strositoma

    dan neuroependimoma merupakan jenis yang tersering pada pasien dengan

    neurofibromatosis tipe % (:=%), di mana pasien dengan :=% memiliki kelainan

    pada kromosom %%. !pinal hemangioblastoma dapat terjadi pada '$# pasien

    dengan Von Hippel-Lindou Syndrome sebelumnya,yang merupakan abnormalitas

    dari kromosom '.

    3.% MANISFESTASI KLINIS

    7enurut 9assiere, perjalanan penyakit tumor medula spinalis terbagi

    dalam tiga tahapan', yaitu4

    itemukannya sindrom radikuler unilateral dalam jangka &aktu yang lama

    !indroma 8ro&n !e>uard

    ?ompresi total medula spinalis atau paralisis bilateral

    ?eluhan pertama dari tumor medula spinalis dapat berupa nyeri radikuler,nyeri ertebrae, atau nyeri funikuler. !ecara statistik adanya nyeri radikuler

    merupakan indikasi pertama adanyaspace occupying lesion pada kanalis spinalis

    dan disebutpseudo neuralgia pre phase. ilaporkan 3# kasus tumor spinal sifat

    nyerinya radikuler, laporan lain menyebutkan $# berupa nyeri radikuler, %5#

    nyeri funikuler dan 1# nyerinya tidak jelas'. :yeri radikuler dicurigai

    disebabkan oleh tumor medula spinalis bila4

    "

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    6/28

    :yeri radikuler hebat dan berkepanjangan, disertai gejala traktus

    piramidalis 2okasi nyeri radikuler diluar daerah predileksi /:P

    seperti 9"-6, 2'-5, 2" dan !1

    Tumor medula spinalis yang sering menyebabkan nyeri radikuler adalah

    tumor yang terletak intradural-ekstramedular, sedang tumor intramedular jarang

    menyebabkan nyeri radikuler. Pada tumor ekstradural sifat nyeri radikulernya

    biasanya hebat dan mengenai beberapa radiks.'

    Tumor-tumor intrameduler dan intradural-ekstrameduler dapat jugadia&ali dengan gejala TT*? seperti4 hidrosefalus, nyeri kepala, mual dan muntah,

    papiledema, gangguan penglihatan, dan gangguan gaya berjalan. Tumor-tumor

    neurinoma dan ependimoma mensekresi sejumlah besar protein ke dalam likuor,

    yang dapat menghambat aliran likuor di dalam kompartemen subarakhnoid spinal,

    dan kejadian ini dikemukakan sebagai suatu hipotesa yang menerangkan kejadian

    hidrosefalus sebagai gejala klinis dari neoplasma intraspinal primer."

    8agian tubuh yang menimbulkan gejala berariasi tergantung letak tumor

    di sepanjang medula spinalis. Pada umumnya, gejala tampak pada bagian tubuh

    yang seleel dengan lokasi tumor atau di ba&ah lokasi tumor. 9ontohnya, pada

    tumor di tengah medula spinalis (pada segmen thorakal) dapat menyebabkan nyeri

    yang menyebar ke dada depan (girdleshape pattern) dan bertambah nyeri saat

    batuk, bersin, atau membungkuk. Tumor yang tumbuh pada segmen cerical dapat

    menyebabkan nyeri yang dapat dirasakan hingga ke lengan, sedangkan tumor

    yang tumbuh pada segmen lumbosacral dapat memicu terjadinya nyeri punggung

    atau nyeri pada tungkai.6

    8erdasarkan lokasi tumor, gejala yang muncul adalah seperti yang terihat

    dalam Tabel % di ba&ah ini.

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    7/28

    Tabel %. Tanda dan +ejala Tumor 7edula !pinalis

    L&kas# Tada da G!'ala

    F&ra"!

    Ma(u"

    +ejalanya aneh, tidak la@im, membingungkan, dan tumbuh lambat

    sehingga sulit menentukan diagnosis. +ejala a&al dan tersering

    adalah nyeri serikalis posterior yang disertai dengan hiperestesia

    dalam dermatom ertebra serikalis kedua (9%). !etiap aktiitas

    yang meningkatkan T*? (misal A batuk, mengedan, mengangkat

    barang, atau bersin) dapat memperburuk nyeri. +ejala tambahan

    adalah gangguan sensorik dan motorik pada tangan dengan pasien

    yang melaporkan kesulitan menulis atau memasang kancing.

    Perluasan tumor menyebabkan kuadriplegia spastik dan hilangnya

    sensasi secara bermakna. +ejala-gejala lainnya adalah pusing,

    disartria, disfagia, nistagmus, kesulitan bernafas, mual dan muntah,

    serta atrofi otot sternokleidomastoideus dan trape@ius. Temuan

    neurologik tidak selalu timbul tetapi dapat mencakup hiperrefleksia,

    rigiditas nuchal, gaya berjalan spastik, palsi :.*B hingga :.B*, dan

    kelemahan ekstremitas.

    S!r)#kal 7enimbulkan tanda-tanda sensorik dan motorik mirip lesi radikular

    yang melibatkan bahu dan lengan dan mungkin juga menyerang

    tangan. ?eterlibatan tangan pada lesi serikalis bagian atas (misal,

    diatas 95) diduga disebabkan oleh kompresi suplai darah ke kornu

    anterior melalui arteria spinalis anterior. Pada umumnya terdapat

    kelemahan dan atrofi gelang bahu dan lengan. Tumor serikalis yang

    lebih rendah (9", 9, 96) dapat menyebabkan hilangnya refleks

    tendon ekstremitas atas (biseps, brakioradialis, triseps). efisit

    sensorik membentang sepanjang tepi radial lengan ba&ah dan ibu

    jari pada kompresi 9, melibatkan jari tengah dan jari telunjuk pada

    lesi 96, dan lesi 96 menyebabkan hilangnya sensorik jari telunjuk

    dan jari tengah.

    T&rakal !eringkali dengan kelemahan spastik yang timbul perlahan pada

    6

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    8/28

    ekstremitas bagian ba&ah dan kemudian mengalami parestesia.

    Pasien dapat mengeluh nyeri dan perasaan terjepit dan tertekan padadada dan abdomen, yang mungkin dikacaukan dengan nyeri akibat

    gangguan intratorakal dan intraabdominal. Pada lesi torakal bagian

    ba&ah, refleks perut bagian ba&ah dan tanda 8eeor (umbilikus

    menonjol apabila penderita pada posisi telentang mengangkat kepala

    mela&an suatu tahanan) dapat menghilang.

    Lu"*&sakral !uatu situasi diagnostik yang rumit timbul pada kasus tumor yang

    melibatkan daerah lumbal dan sakral karena dekatnya letak segmen

    lumbal bagian ba&ah, segmen sakral, dan radiks saraf desendens

    dari tingkat medula spinalis yang lebih tinggi. ?ompresi medula

    spinalis lumbal bagian atas tidak mempengaruhi refleks perut,

    namun menghilangkan refleks kremaster dan mungkin menyebabkan

    kelemahan fleksi panggul dan spastisitas tungkai ba&ah. Juga terjadi

    kehilangan refleks lutut dan refleks pergelangan kaki dan tanda

    8abinski bilateral. :yeri umumnya dialihkan keselangkangan. 2esi

    yang melibatkan lumbal bagian ba&ah dan segmen-segmen sakral

    bagian atas menyebabkan kelemahan dan atrofi otot-otot perineum,

    betis dan kaki, serta kehilangan refleks pergelangan kaki. /ilangnya

    sensasi daerah perianal dan genitalia yang disertai gangguan kontrol

    usus dan kandung kemih merupakan tanda khas lesi yang mengenai

    daerah sakral bagian ba&ah.

    Kauda

    Eku#a

    7enyebabkan gejala-gejala sfingter dini dan impotensi. Tnda-tanda

    khas lainnya adalah nyeri tumpul pada sakrum atau perineum, yang

    kadang-kadang menjalar ke tungkai. Paralisis flaksid terjadi sesuai

    dengan radiks saraf yang terkena dan terkadang asimetris.

    3.5.1 Tumor Estradural

    !ebagian besar merupakan tumor metastase, yang menyebabkan kompresi

    pada medula spinalis dan terletak di segmen thorakalis. :yeri radikuler dapat

    merupakan gejala a&al pada '$# penderita tetapi kemudian setelah beberapa hari,

    3

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    9/28

    mingguCbulan diikuti dengan gejala mielopati. :yeri biasanya lebih dari 1 radiks,

    yang mulanya hilang dengan istirahat, tetapi semakin lama semakin

    menetapCpersisten, sehingga dapat merupakan gejala utama, &alaupun terdapat

    gejala yang berhubungan dengan tumor primer. :yeri pada tumor metastase ini

    dapat terjadi spontan, dan sering bertambah dengan perkusi ringan pada ertebrae,

    nyeri demikian lebih dikenal dengan nyeri ertebrae.

    a. Tumor 7etastasis ?eganasan kstradural"

    7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4

    !ebagian besar tumor spinal (D3$ #) merupakan metastasis

    keganasan terutama dari paru-paru, payudara, ginjal, prostat, kolon,

    tiroid, melanoma, limfoma, atau sarkoma. Eang pertama dilibatkan adalah korpus ertebra. Predileksi lokasi

    metastasis tumor paru, payudara dan kolon adalah daerah toraks,

    sedangkan tumor prostat, testis dan oarium biasanya ke daerah

    lumbosakral.

    +ejala kompresi medula spinalis kebanyakan terjadi pada leeltorakal, karena diameter kanalisnya yang kecil (kira-kira hanya 1

    cm). +ejala akibat metastasis spinal dia&ali dengan nyeri lokal yang

    tajam dan kadang menjalar (radikuler) serta menghebat pada

    penekanan atau palpasi.

    3.5.2 Tumor !ntradural-Estramedular"

    Tumor ini tumbuh di radiks dan menyebabkan nyeri radikuler kronik

    progresif. ?ejadiannya F 6$# dari tumor intradural, dan jenis yang terbanyak

    adalah neurinoma pada laki-laki dan meningioma pada &anita.

    a. :eurinoma (!ch&annoma)

    7emiliki karakteristik sebagai berikut4

    8erasal dari radiks dorsalis

    ?ejadiannya F '$# dari tumor ekstramedular

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    10/28

    %C' kasus keluhan pertamanya berupa nyeri radikuler, biasanya pada

    satu sisi dan dialami dalam beberapa bulan sampai tahun, sedangkangejala lanjut terdapat tanda traktus piramidalis

    '# lokasinya disegmen thorakal

    b. 7eningioma

    7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4

    F 3$# terletak di regio thorakalis dan F$# pada &anita usia

    pertengahan Pertumbuhan lambat

    Pada F %"# kasus terdapat nyeri radikuler, tetapi lebih sering dengan

    gejala traktus piramidalis diba&ah lesi, dan sifat nyeri radikuler

    biasanya bilateral dengan jarak &aktu timbul gejala lain lebih pendek

    ".#." Tumor !ntradural-!ntramedular",$

    2ebih sering menyebabkan nyeri funikuler yang bersifat difus seperti rasa

    terbakar dan menusuk, kadang-kadang bertambah dengan rangsangan ringan

    seperti electric shoc lie pain (2hermitte sign).

    a. pendimoma

    7emiliki karakteristik sebagai berikut4

    0ata-rata penderita berumur di atas 5$ tahun

    Ganita lebih dominan

    :yeri terlokalisir di tulang belakang

    :yeri meningkat saat malam hari atau saat bangun

    :yeri disestetik (nyeri terbakar)

    7enunjukkan gejala kronis

    Jenis miksopapilari rata-rata pada usia %1 tahun, pria lebih dominan

    b. strositoma

    7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4

    1$

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    11/28

    Prealensi pria sama dengan &anita

    :yeri terlokalisir pada tulang belakang

    :yeri bertambah saat malam hari

    Parestesia (sensasi abnormal)

    c. /emangioblastoma

    7emiliki karakter sebagai berikut4

    +ejala muncul pertama kali saat memasuki usia 5$ tahun

    Penyakit herediter (misal, Von Hippel-Lindau Syndrome) tampak

    pada 1C' dari jumlah pasien keseluruhan.

    Penurunan sensasi kolumna posterior

    :yeri punggung terlokalisir di sekitar lesi

    3.6 D#a(&s#s+

    !elain dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis tumor medula

    spinalis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan penunjang seperti di

    ba&ah ini.

    a. 2aboratorium

    9airan spinal (9!=) dapat menunjukkan peningkatan protein dan

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    12/28

    c. 9T-scan

    9T-scan dapat memberikan informasi mengenai lokasi tumor,

    bahkan terkadang dapat memberikan informasi mengenai tipe tumor.

    Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter mendeteksi adanya edema,

    perdarahan dan keadaan lain yang berhubungan. 9T-scan juga dapat

    membantu dokter mengealuasi hasil terapi dan melihat progresifitas

    tumor.

    d. 70*

    Pemeriksaan ini dapat membedakan jaringan sehat dan jaringan

    yang mengalami kelainan secara akurat. 70* juga dapat memperlihatkan

    gambar tumor yang letaknya berada di dekat tulang lebih jelas

    dibandingkan dengan 9T-scan.

    3.7 D#a(&s#s Bad#(,

    myotrophic 2ateral !clerosis (2!)

    2umbar (*nterertebral) isk isorders

    7echanical 8ack Pain

    8ro&n-!e>uard !yndrome

    *nfeksi 7edula !pinalis

    9auda >uina !yndrome

    3.- P!atalaksaaa Tu"&r M!dula S#al#s

    a. 7edikamentosa

    Tidak ada terapi yang terbukti dapat meningkatkan angka harapan

    hidup pasien dengan metastasis ke medulla spinalis. Tujuan dari terapi adalah

    untuk kontrol nyeri dan pemeliharaan fungsi.

    1. Terapi nyeri

    !teroid dan anti inflamasi non steroid (:!*), sering digunakan untuk

    terapi nyeri tulang. Pemakaian ortotik spinal dan fisioterapi berguna dalam terapi

    adjuant. Terapi steroid a&al yang digunakan adalah deksametason dosis

    tinggi. 8iasanya digunakan 5-1$ mg tiap jam. !ekitar 5 # pasien dilaporkan

    terjadi pengurangan nyeri antara %5-53 jam setelah terapi dengan steroid dan "6 #

    1%

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    13/28

    mengalami peningkatan fungsi motorik. Pada beberapa pasien pemakaian steroid

    harus tetap dilakukan sampai radioterapi selesai

    %. Terapi nyeri neuropati

    =akta terbaru menunjukkan bah&a obat anti epilepsi efektif dalam

    mengatasi nyeri neuropati. +aba pentin sering digunakan untuk mengobati nyeri

    neuropati. ;bat lain yang dapat digunakan antara lain4 lamotrigine,

    carbama@epine, leetiraetam, tiagabine dan topiramate serta anti depresan

    trisiklik. Preparat topical seperti lidokain temple kurang efektif dibandingkan obat

    di atas. nalgesic opioid sangat berguna. :eurosurgical seperti ri@otomi

    diindikasikan untuk pasien dengan nyeri sakral yang hebat dan

    gangguan 88 dan 8?. 0adioterapi juga efektif untuk mengatasi nyeri.

    '. /iperkalsemi sering ditemukan pada pasien dengan metastasis litik. Pada

    pasien dengan dengan hiperkalsemi biasanya muncul dengan poliuri dan gagal

    ginjal. Terapi a&al yang harus dilakukan adalah rehidrasi dan pemakaian steroid

    b. Terapi bedah

    1. 0adioterapi lebih efektif dalam mengontrol nyeri dibandingkan dengan

    pembedahan.

    0egimen yang umum dipakai adalah '$ grey dalam 1$ fraksi.

    %. Pendekatan bedah

    - !pondektomi radikal dan rekonstruksi

    - 2aminektomi.

    - Transpendicular approach.

    - Posterior approach.

    - 9osto transersectomi dan lateral e

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    14/28

    3./ K&"l#kas#,0-

    ?omplikasi yang mungkin pada tumor medula spinalis antara lain4

    Paraplegia

    uadriplegia

    *nfeksi saluran kemih

    ?erusakan jaringan lunak

    ?omplikasi pernapasan

    ?omplikasi yang muncul akibat pembedahan adalah4

    eformitas pada tulang belakang post operasi lebih sering terjadi

    pada anak-anak dibanding orang de&asa. eformitas pada tulang

    belakang tersebut dapat menyebabkan kompresi medula spinalis.

    !etelah pembedahan tumor medula spinalis pada serikal, dapat

    terjadi obstruksi foramen 2uschka sehingga menyebabkan

    hidrosefalus.

    4.0Pr&(&s#s

    Tumor dengan gambaran histopatologi dan klinik yang agresif mempunyai

    prognosis yang buruk terhadap terapi.Pembedahan radikal mungkin dilakukan

    pada kasus-kasus ini. Pengangkatan total dapat menyembuhkan atau setidaknya

    pasien dapat terkontrol dalam &aktu yang lama. =ungsi neurologis setelah

    pembedahan sangat bergantung pada status pre operatif pasien. Prognosis semakin

    buruk seiring meningkatnya umur (D$ tahun).3

    15

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    15/28

    BAB III

    LAPOAN KASUS

    3.1

    Id!t#tas Pas#!

    :ama 4 70

    Tanggal 2ahir 4 13 pril 1

    Kmur 4 1 tahun

    Jenis ?elamin 4 2aki-laki

    !uku 4 ceh

    gama 4 *slam

    lamat 4 *di 0aye

    :o. 97 4 1$63'

    Tanggal 7asuk 4 %' ;ktober %$1"

    Tanggal Pemeriksaan 4 %5 ;ktober %$1"

    3.2 Aa"!s#s

    K!lua Uta"a 4 !ulit menggerakkan kaki kanan

    #a4at P!4ak#t S!kara( 4

    Pasien datang dengan keluhan sulit menggerakkan kaki kanannya sejak

    bulan sebelum masuk rumah sakit. ?eluhan bera&al dari rasa kebas pada ujung

    1"

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    16/28

    kaki kanan pasien yang semakin lama rasa kebas tersebut semakin meluas ke atas.

    !emakin lama kaki pasien terasa semakin lemah hingga sulit untuk digerakkan.

    Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung serta tidak mampu menahan 88.

    #a4at P!4ak#t Daulu 4

    Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien tidak

    memiliki ri&ayat trauma ataupun kecelakaan

    #a4at P!4ak#t K!luar(a 4

    ?eluarga pasien tidak pernah mengalami hal yang sama seperti pasien

    #a4at P!((uaa O*at 4

    !ebelum berobat ke rumah sakit, pasien pernah berobat di puskesmas dan

    mendapat obat, namun pasien tidak mengetahui nama obat yang dikonsumsi

    tersebut

    3.3 P!"!r#ksaa F#s#k

    Status G!!ral#s

    ?eadaan Kmum 4 8aik

    ?esadaran 4 9ompos mentis

    Tekanan darah 4 11$C3$ mm/g

    =rekuensi :adi 4 3$ kaliCmenit

    =rekuensi Pernapasan 4 %% kaliCmenit

    Temperatur 4 ',3L9

    Status It!rus

    a. ?ulit

    Garna 4 !a&o matang

    Turgor 4 8aik

    !ianosis 4 Tidak ada

    *kterus 4 Tidak ada

    ;edema 4 Tidak ada

    nemia 4 Tidak ada

    b. ?epala

    1

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    17/28

    0ambut 4 istribusi merata, tidak mudah dicabut, &arna

    hitam bercampur putih

    Gajah 4 !imetris, edema(-C-), deformitas (-C-) tampak

    ulserasi kulit pada kelopak ba&ah mata.

    7ata 4 ?onjungtia pucat (-C-), sklera ikterik (-C-),

    0efleks cahaya langsung (MCM),

    0efleks cahaya tidak langsung (MCM),

    Pupil isokor ' mm C ' mm, diplopia (-)

    Telinga 4 :ormotia, serumen (-C-)

    /idung 4 :apas cuping hidung (-), sekret (-C-)

    7ulut

    8ibir 4 8ibir pucat (-), mukosa basah (M), sianosis (-)

    2idah 4 Tremor (-), hiperemis (-)

    Tonsil 4 /iperemis (-C-), T1CT1

    =aring 4 /iperemis (-)

    c. 2eher

    *nspeksi 4 !imetris

    Palpasi 4 JP 0-% cm /%;, pembesaran kelenjar getah

    bening (-)

    d. Thoraks

    *nspeksi 4 +erakan dinding dada simetris baik statis maupun dinamis

    Palpasi

    !tem =remitus Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal2apangan Paru Tengah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal

    2apangan Paru 8a&ah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal

    Perkusi

    Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas !onor !onor

    2apangan Paru Tengah !onor !onor

    2apangan Paru 8a&ah !onor !onor

    16

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    18/28

    uskultasi

    !uara :afas Pokok Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas esikuler esikuler

    2apangan Paru Tengah esikuler esikuler

    2apangan Paru 8a&ah esikuler esikuler

    !uara :afas Tambahan Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing (-)

    2apangan Paru Tengah0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing(-)

    2apangan Paru 8a&ah0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing (-)

    Thoraks Posterior

    *nspeksi 4 +erakan dinding dada simetris baik statis maupun dinamis

    Palpasi 4

    !tem =remitus Paru ?anan Paru ?iri2apangan Paru tas !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal

    2apangan Paru Tengah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal

    2apangan Paru 8a&ah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal

    Perkusi

    Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas !onor !onor

    2apangan Paru Tengah !onor !onor

    2apangan Paru 8a&ah !onor !onor

    uskultasi

    !uara :afas Pokok Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas esikuler esikuler

    2apangan Paru Tengah esikuler esikuler

    2apangan Paru 8a&ah esikuler esikuler

    !uara :afas Tambahan Paru ?anan Paru ?iri

    2apangan Paru tas

    0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing (-)

    13

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    19/28

    2apangan Paru Tengah0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing(-)

    2apangan Paru8a&ah0honki (-),

    %hee&ing(-)

    0honki (-),

    %hee&ing (-)

    Jantung

    *nspeksi 4 *ctus cordis tampak di *9! linea midklaikularis sinistra % jari

    ke lateral

    Palpasi 4 *ctus cordis teraba di *9! linea midklaikularis sinistra % jari ke

    lateralPerkusi

    tas 4 *9! *** sinistra

    ?iri 4 2inea midklaikularis sinistra % jari ke lateral

    ?anan 4 2inea parasternal de

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    20/28

    - ?aku kuduk (-)

    - 8rud@insky * (-)

    - 8rud@insky ** (-)

    - ?ernig (-)

    '. Tanda peningkatan tekanan intrakranial 4

    - muntah proyektil (-)

    - sakit kepala progresif (-)

    5. :n ?ranialis 4

    - : * 4 penciuman baik

    - : ** 4 reflek cahaya MCM

    - : ***, *, * 4 pupil bulat, ' mm, gerakan bola mata bebas ke segala arah

    - : 4 bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan

    - : ** 4 bisa menutup mata, mengangkat alis 4 simetris

    - : *** 4 fungsi pendengaran baik, nistagmus tidak ada

    - : *B, B 4 arcus faring simetris, uula di tengah, refleks muntah (M),

    perasaan 1C' lidah baik

    - : B* 4 bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan

    - : B** 4 lidah tidak ada deiasi

    ". 7otorik 4 " " " " " "

    ' ' ' " " "

    3.$. P!"!r#ksaa P!u'a(

    a. Pemeriksaan 0adiologi

    %$

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    21/28

    70* ( %$ ;ktober %$1")

    ?esimpulan 4 2esi intradural e

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    22/28

    3., Tata Laksaa

    ;peratif 4 2aminectomy Tumor 0emoal

    Post ;perasi 4

    - *= :acl $,#

    - *nj.9efota

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    23/28

    kebas pada ujung kaki kanan pasien yang semakin lama rasa kebas tersebut

    semakin meluas ke atas. !emakin lama kaki pasien terasa semakin lemah hingga

    sulit untuk digerakkan. Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung serta tidak

    mampu menahan 88.

    +ambaran klinik dari tumor pada aksis spinal tergantung dari fungsi pada

    daerah anatomis yang terkena. Tumor medulla spinalis dapat menyebabkan gejala

    lokal dan distal dari segmen spinal yang terkena ( melalui keterlibatan traktus

    sensorik dan motorik pada medula spinalis.) akibat organisasi anatomik dalam

    medula spinalis, maka kompresi lesi-lesi diluar medula spinalis biasanya

    menimbulkan gejala diba&ah tingkat lesi. Tingkat gangguan sensorik naik secara

    berangsur-angsur bersama dengan meningkatnya kompresi, dan melibatkan

    daerah yang lebih dalam. 2esi yang terletak jauh didalam medula apinalis

    mungkin tidak menyerang serabut-serabut yang terletak sperfisial, dan hanya

    menimbulkan disosiaasi sensorik, yaitu sensasi nyeri dan suhu yang hilang, dan

    sensasi raba yang masih utuh. ?ompresi medula spinalis akan mengakibatkan

    ataksia karena mengganggu sensasi posisi.5

    +ambaran klinik pada tumor medulla spinalis sangat ditentukan oleh lokasi

    serta posisi pertumbuhan tumor dalam kanalis spinalis. ?ompresi segmen lumbal

    bagian atas akan menghilangkan refle< kremaster dan mungkin menyebabkan

    kelemahan fleksi panggul dan spastisitas tungkai ba&ah. !erta terjadi kehilangan

    refleks lutut, refleks pergelangan kaki dan tanda babinsky bilateral. :yeri

    umumnya dialihkan ke selangkangan. 2esi yang melibatkan lumbal bagian ba&ah

    dan segmen-segmen sacral bagian atas menyebabkan kelemahan dan atrofi otot-

    otot perineum, betis dan kaki. /ilangnya sensasi daerah perianal dan genitalia

    yang disertai gangguan kontrol usus dan kandung kemih merupakan tanda khas

    lesi yang mengenai daerah sacral bagian ba&ah.

    Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda ital dalam batas normal serta

    pada pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Pada pemeriksaan

    radiologi tanggal %$ ;ktober %$1", pada 70* didapatkan kesimpulan lesi

    %'

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    24/28

    intradural e

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    25/28

    merupakan jenis tumor medula spinalis yang paling sering dijumpai (dalam kasus

    tumor medula spinalis).:euroma merupakan tumor intradural ekstramedular yang

    tersering disamping meningioma. Tumor selubung saraf berasal dari sel-sel yang

    membungkus akson di sistem saraf perifer, yaitu sel sch&an, fibroblast, dan

    fibroblast perineural. ;leh karena itu, neuroma disebut juga neurinoma,

    neurilemmoma atau bisa disebut sch&annoma, kadang juga diidentikkan dengan

    neurofibroma yang berasal dari sel fibroblast. Tumor jenis ini terjadi pada serabut

    saraf spinal dan dengan demikian menyebabkan kompresi medula spinalis dan

    menimbulkan gejala karena menekan saraf-saraf. !eperti yang telah disebutkan di

    atas, penekanan pada akar saraf menimbulkan keluhan nyeri, mati rasa, kesemutan

    dan kelemahan. :yeri yang dirasakan biasanya timbul di daerah punggung

    tepatnya di daerah kolumna spinalis tergantung letak neuroma berada. Jika berada

    pada segmen cericalis, keluhan nyeri dirasakan pada daerah leher. !eperti

    diketahui kolumna ertebralis merupakan sebuah struktur yang dibentuk oleh

    sejumlah tulang ertebra. Pada kasus neuroma, segmen yang sering terkena adalah

    segmen torakal ("$#), serikal (%"#), dan lumbosakral (%$#).

    BAB 5

    KESIMPULAN

    Tumor medula spinalis adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi

    pada daerah cervicalpertama hingga sacral.Tumor medula spinalis dapat dibagi

    %"

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    26/28

    menjadi tiga kelompok, berdasarkan letak anatomi dari massa tumor. Pertama,

    kelompok ini dibagi dari hubungannya dengan selaput menings spinal,

    diklasifikasikan menjadi tumor intradural dan tumor ekstradural.!elanjutnya,

    tumor intradural sendiri dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu tumor yang

    tumbuh pada substansi dari medula spinalis itu sendiri (tumor intramedular) serta

    tumor yang tumbuh pada ruang subarachnoid (ekstramedular).

    Tumor-tumor intrameduler dan intradural-ekstrameduler dapat juga dia&ali

    dengan gejala TT*? seperti4 hidrosefalus, nyeri kepala, mual dan muntah,

    papiledema, gangguan penglihatan, dan gangguan gaya berjalan. Tumor-tumor

    neurinoma dan ependimoma mensekresi sejumlah besar protein ke dalam likuor,

    yang dapat menghambat aliran likuor di dalam kompartemen subarakhnoid spinal,

    dan kejadian ini dikemukakan sebagai suatu hipotesa yang menerangkan kejadian

    hidrosefalus sebagai gejala klinis dari neoplasma intraspinal primer. +ejala umum

    akibat adanya kompresi, antara lain nyeri, perubahan sensori dan gangguan

    motorik.

    9airan spinal, 9omputed Tomographic (9T) myelography, dan 70*

    spinalis merupakan tes yang paling sering digunakan dalam mengealuasi pasien

    dengan lesi pada medula spinalis. 70* merupakan modalitas pencitraan primer

    untuk penyebaran ke medula, reduksi ruang 9!= disekitar tumor. 9airan spinal

    (9!=) dapat menunjukkan peningkatan protein dan !antokhrom, dan kadang-

    kadang ditemukan sel keganasan. alam mengambil dan memperoleh cairan

    spinal dari pasien dengan tumor medula spinalis harus berhati-hati karena blok

    sebagian dapat berubah menjadi blok komplit cairan spinal dan menyebabkan

    paralisis yang komplit.

    Penatalaksanaan untuk sebagian besar tumor baik intramedular maupun

    ekstramedular adalah dengan pembedahan. Tujuannya adalah untuk

    menghilangkan tumor secara total dengan menyelamatkan fungsi neurologis

    secara maksimal.

    %

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    27/28

    DAFTA PUSTAKA

    1. /akim, .. %$$.(ermasalahan serta (enanggulangan Tumor ta dan

    Sumsum Tulang *elaang. 7edan4 Kniersitas !umatera Ktara

    %. /uff, J.!. %$1$. Spinal +ord eoplasma. Nserial onlineO.

    http4CCemedicine.medscape.comCarticleC6636%-print. N'$ ;ctober %$1"O.

    %6

  • 7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix

    28/28

    '. Japardi, *skandar. %$$%. adiulopati Thoraalis. Nserial onlineO.

    http4CCrepository.usu.ac.idCbitstreamC1%'5"63C15C1Cbedah-iskandar

    #%$japardi5'.pdf. N' :oember %$1"O.

    5. merican 9ancer !ociety. %$$.*rain and Spinal +ord Tumor in dults.

    Nserial onlineO. http4CC&&&.cancer.orgCacsCgroupsCcidCdocumentsC

    &ebcontentC$$'$33-pdf. N' :oember %$1"O.

    ". 7umenthaler, 7. and 7attle, /. %$$. /undamental of eurology. :e&

    Eork4 Thieme. Page 15-156.

    . /arrop, .!. and !haran, .. %$$. Spinal +ord Tumors - 0anagement

    of !ntradural !ntramedullary eoplasms. Nserial onlineO.

    http4CCemedicine.medscape.comCarticleC%5'$-print. N'$ ;ctober %$1"O.

    6. :ational *nstitute of :eurological isorders and !troke. %$$".*rain and

    Spinal +ord Tumors - Hope Through esearch. Nserial onlineO.

    http4CC&&&.ninds.nih.goCdisordersCbrainandspinaltumorsCdetailbrainands

    pinaltumors.htm. N' :oember %$1"O.

    3. !atyanegara. %$1$.!lmu *edah Saraf. disi *. Jakarta4 PT. +ramedia

    Pustaka Ktama