bab iv bor

Upload: dian-sikumbang

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    1/18

    BAB V

    SISTEM PERALATAN PENUNJANG YANG LAIN

    DAN

    SISTEM PERALATAN PEMBORAN LEPAS PANTAI

    V.1. DASAR TEORI

    A. System Peralatan Penunjang Yang Lain

    Sistem peralatan penunjang lainnya yang penting dalam operasi pemboran

    adalah :

    A.1. Kunci-Kunci

    a. Kunci Wilson (Make up and Break out Tong)

    Digunakan pada waktu menyambung/melepas sambungan rangkaian pipa bor,

    digantung pada menara bor dan bekerja secara mekanis.

    b. Power Tongs

    Fungsinya sama dengan kunci Wilson, tetapi bekerja secara hidraulis atau

    elektris.

    c. Kunci-kunci rantai

    d. Tali henep

    Merupakan tali yang digunakan untuk memperkeras /melepas sambungan pipa

    rangkaian pipa bor. Tali henep ini dililitkan pada cathead.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    2/18

    A.2. Casing Hanger

    Rangkaian casing yang terletak pada ujung atas berfungsi untuk

    menggantungkan seluruh rangkaian casing yang berada pada lubang bor,

    disamping itu juga berfungsi untuk fondasi dari BOP stack.

    A.3. Fishing Tools (Alat-alat Pancing)

    Operasi Pemancingan

    Operasi pemancingan adalah operasi untuk mengambil benda-benda yang

    tidak diinginkan dari dalam lubang bor, termasuk potongan-potongan logam kecil,

    peralatan atau bagian rangkaian pipa bor.

    Ada 3 (tiga) tipe utama operasi pemancingan, yaitu :

    1. Mengambil kembali benda-benda kecil yang tidak dapat dibor dari dalam

    lubang bor.

    2. Pengambilan bagian dari rangkaian pipa bor yang tertinggal di dalam

    lubang bor akibat twist off (patah terpelintir).

    3. Membebaskan (freeing) rangkaian pipa bor yang terjepit di dalam lubang

    bor.

    Pemecahan Masalah Pemancingan

    Benda-benda kecil di dalam Lumpur bor

    Untuk mengambil benda-benda kecil di lubang bor, ada bermacam-macam

    alat dimana setiap alat mempunyai fungsi yang berbeda-beda, seperti :

    a. Junk Basket

    Junk basket mempunyai jari-jari yang dapat ditekuk disekeliling fish (ikan)

    jika ditekan.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    3/18

    b. Boot Junk Basket

    Dipasang di atas bit (mata bor) dan pada waktu cairan pemboran mengaduk

    benda-benda, maka benda-benda tersebut akan mengendap di sekeliling

    boot yang berfungsi sebagai keranjang (basket).

    c. Jet-Powered Junk Retriever

    Alat ini menggunakan sirkulasi Lumpur untuk mengaduk benda-benda kecil di

    dasar lubang bor, sehingga memungkinkan benda tersebut dapat diambil.

    d. Fishing Magnet

    Magnet dapat menarik benda-benda kecil dari dasar lubang bor.

    Twist-Off (patah terpelintir)

    Jika terjadi twist-off, pipa bagian atas diangkat dari dalam lubang bor.

    Kedalaman twist off harus ditentukan dan bagian atas pipa yang tertinggal di

    bubut dengan alat khusus untuk menghilangkan bagian-bagian yang runcing (A).

    Selanjutnya gunakan Overshot (B) yang berfungsi mencekam bagian

    atas luar pipa atau gunakan Spear (C) yang berfungsi untuk mencekam bagian

    dalam pipa sehingga sisa patahan rangkaian pipa bor dapat diambil kembali.

    Stuck Pipa (Pipa Terjepit)

    a. Pemisahan

    Untuk membebaskan pipa yang terjepit di dalam lubang bor, sebagian

    rangkaian pipa bor dilepaskan.

    Hal ini dilakukan dengan cara menurunkan suatu alat (A) yang disebut Free

    Point Indicator di dalam rangkaian pipa bor untuk menentukan letak titik

    jepit. Kemudian turunkan alat lain (B) disebut String shot yang berisi bahan

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    4/18

    peledak, untuk memundurkan rangkaian pipa bor. Hal ini dilakukan dengan

    meletakkan string shot berlawanan dengan sambungan di atas, kemudian

    diledakkan.

    Pada waktu bersamaan diberikan daya putar pada rangkaian pipa bor. Hal ini

    akan menyebabkan pipa terlepas, kemudian turunkan suatu alat yang

    disebut jar atau Buper jar, ke dalam lubang bor dan ulirkan pada ikan,

    dalam usaha untuk membebaskan pipa.

    b. Pencabutan

    dalam hal ini jepitan pipa disebabkan oleh urugan atau potongan-potongan,

    hydraulic jars dapat digunakan untuk mencetak ikan, kemudianm gunakan

    reamer untuk memperbesar lubang bor. Jika penyebabnya adalah karena

    menumpuknya kerak (mud cake) pada dinding atau longsornya dinding lubang

    bor,maka digunakan suatu alat khusus yang disebut washover pipe. Alat

    tersebut terdiri dari sebuah rotary shoe yang dapat membuka kembali lubang

    bor, mencekam pipa yang terjepit dan menariknya dalam lubang bor.

    Penggolongan Fishing Tools

    Secara umum fishing tools yang digunakan dalam operasi pemboran dapat

    digolongkan sebagai berikut :

    a. Alat pancing dari luar (external catch)

    - Over shot

    b. Alat pancing dari dalam (internal catch)

    - Tappered taps

    - Spears

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    5/18

    c. Alat pemukul/penggerak-gerak

    - Jar

    - Bumper sub

    d. Alat keselamatan rangkaian

    - Safety joint

    e. Alat pancing benda-benda kecil

    - Junk basket

    - Magnet

    f. Alat untuk meratakan ikan

    - Milling tool

    - Scrapper

    g. Alat pelengkap pancingan yang lain

    - Washover pipe

    - Inside dan Outside cutter

    - Overshot guide

    - dll

    A.4. Laboratorium Pemboran

    A.5. Sistem Listrik

    A.6. Sistem Penyediaan Air

    A.7. Organisasi Pemboran

    A.8. GudangAlat Alat Pemboran

    A.9. Alat Alat Keselamatan Kerja

    A.10. Dan Lain - Lain

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    6/18

    B. SistemPeralatan Pemboran Lepas Pantai

    Sistem peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah merupakan

    perkembangan dari sistem peralatan pemboran di darat, maka metoda operasi

    lepas pantai membutuhkan teknologi yang baru dan biaya operasi yang mahal,

    karena kondisi lingkungan laut sama sekali berbeda dengan kondisi ligkungan

    darat, dimana mungkin dalam air laut, semakin berat juga kondisi lingkungan laut

    tersebut untuk melaksanakan operasi pemboran lepas pantai.

    Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai

    adalah sebuah struktur anjungan (platform) sebagai tempat untuk meletakkan

    peralatan pemboran.

    Kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis platform.

    Jenis platform secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :

    1. Fixed platform

    2. Mobile platform

    2.1. Bottom Supported Platform

    - Drilling barge

    - Submersible

    - Jack-up

    2.2. Floating platform

    - Semi submersible

    - Drillship

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    7/18

    B.1. Fixed Platform

    Fixed platform (anjungan permanen) merupakan dataran buatan. Rig

    berada di platform sampai operasi pemboran selesai. Semua keperluan peralatan

    dan material berada di platform. Fixed platform ini cukup stabil dan tidak

    terpengaruh cuaca.

    Platform ini banyak digunakan untuk operasi pemboran pada laut dangkal,

    misalnya : Laut Jawa. Tetapi sekarang telah dikembangkan untuk lautdalam,

    misalnya : Laut Utara. Operasi pemboran pelaksanaannya seperti di darat, hanya

    lokasi yang tersedia sangat terbatas. Penyelesaian sumur (well completion)

    dengan conventioanal wellhead dan chrismast tree pada platform.

    B.2. Mobil Platform

    a. Bottom Supported Platform

    Drilling Barge.

    Drilling Barge dioperasikan untuk pemboran di daerah rawa atau laut yang

    sangat dangkal. Barge ini duduk di dasar rawa/laut, stabil, tidak terpengaruh cuaca

    dan pasang surut. Penyelesaian sumur dengan conventional wellhead dan

    chrismast tree pada platform permanen.

    Submersible.

    Submersible sebenarnya adalah floating platform. Bila dioperasikan pada

    laut dangkal, submersible ini didudukkan pada dasar laut dan berfungsi seperti

    drilling barge.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    8/18

    Jack-up

    Jack up berbentuk semacam barge, berukuran besar, tidak mempunyai

    propeller sendiri, sehingga untuk menuju ke lokasi harus ditarik dengan kapal

    tunda (tug boat). Jack-up dilengkapi dengan kaki-kaki yang dapat terdiri dari tiga,

    empat, lima kaki atau lebih. Pada posisi pemboran, kapal diangkat dan berdiri di

    atas kaki, cukup tinggi di atas air serta di atas jangkauan ombak. Kedalaman laut

    terbatas, sesuai dengan panjang kaki.

    Hingga tahun 1974 kedalaman laut maximum yang dapat dicapai adalah

    350 ft. Jack-up cukup stabil, tidak terpengaruh oleh cuaca, arus dan ombak.

    Semua peralatan dan material berada di atas kapal. Operasi pemboran seperti di

    atas darat. Pada pemboran pengembangan, biasanya sebelum pemboran dimulai,

    terlebih dahulu dipasang jacket, kemudian dipasang konduktor dan ditumbuk.

    Pada pemboran eksplorasi, biasanya digunakan mudline suspension, dan dari

    mudline suspension casing disambungkan ke atas sampai di platform.casing head

    dan BOP dipasang pada platform. Penyelesaian sumur dapat dengan dengan

    chrismas tree di dasar laut atau di atas platform.

    b. Floating Platform

    Semi-Submersible

    Semi-Submersible berbentuk seperti kapal dan pada umumnya tidak

    mempunyai propeller sendiri sehingga untuk menuju ke lokasi harus ditarik kapal

    tunda. Karena sifatnya mengapung (floating), sehingga sangat dipemharuhi oleh

    alur ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi pengaruh tersebut harus dijangkar.

    Sistem penjangkaranada dua macam, yaitui :

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    9/18

    1. Conventional Mooring System

    2. Dynamic Positioning

    BOP dipasang didasar laut (subsea BOP stack)

    Untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan :

    1. dengan chrismas tree pada platform, tetapi terlebih dahulu harus dipasang

    jacket. Casing disambung sampai permukaan, kemudian dipasang

    convention well head.

    2. dengan chrismas tree di dasar laut (subsea BOP stack).

    Drill Ship

    Drill Ship merupakan bentuk kapal sepenuhnya dan dilengkapi dengan

    propeller sendiri. Karena sifatnya mengapung (floating), sehingga sangat

    dipengaruhi oleh arus, ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi pengaruh

    tersebut harus dijangkar seperti pada semi sub-mersible. BOP dipasang di dasar

    laut dan untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan :

    1. Chrismas tree di dasar laut

    2. Chrismas tree pada platform

    B.3. Peralatan-peralatan khusus

    Peralatan-peralatan khusus yang ada pada platform dapat dikelompokkan

    menjadi dua, yaitu :

    1. Peralatan khusus pada jack-up

    - Mudline suspension system

    2. Peralatan khusus pada floating rig

    - Subsea BOP stack

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    10/18

    - Control System dan Accumulator

    - Riser System

    - Well Head

    - Motion Compensator

    Subsea BOP Stack

    1. BOP Stack

    Biasanya dipakai dengan jumlah yang lebih banyak dari pada di darat,

    dengan maksud untuk safety serta agar tidak memerlukan penggantian RAM pada

    saat menurunkan casing. Ukuran serta pressure rating dinaikkan dan perlu

    diperhitungkan ke dalam laut (tekanan hidrostatik air).

    BOP lebih banyak, berarti lebih banyak fluida untuk buka/tutup. BOP

    lebih banyak, berarti lebih besar pressure drop pada flowline dan hal ini perlu

    diperhitungkan pada proses well control. Untuk menghindari pressure drop pada

    flowline, biasanya cairan/minyak untuk pengoperasian BOP tidak kembali ke

    tanki, tetapi langsung dibuang ke laut.

    Susunan kill dan choke manifold tidak sama dengan di darat. Kill dan

    choke manifold yang panjang, serta laut yang dalam berpengaruh pada operasi

    dan prosedure well control.

    2. Control System & Accumulator

    BOP dan semua keranan dibuka dan ditutup secara hidrolis dan harus

    dapat bekerja dalam waktu singkat. Ada dua cara untuk mengoperasikan BOP,

    ialah secara hydraulic dan electrohidraulic system.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    11/18

    Hydraulic System

    Fluida untuk mengoperasikan BOP stack dicampur, ditekan dan di pompa dari

    hydraulic unit. Cairan mengalir lewat hose bundle ke bawah, ke subsea pod.

    Biasanya dipasang dua pod, satu sebagai cadangan. Masing-masing pod

    mempunyai banyak pilot valve, yang diopeasikan secara hidrolis. Pilot valve

    inilah yang akan dilaksananakn, fungsi untuk membuka/menutup aliran fluida

    hidrolik tekanan tinggi (power fluid) ke masing-masing.BOP atau yang lain

    dengan perintah dari permukaan. Untuk hydraulic control system perintah ini

    berupa tekanan hidrolis melewati hose kecil-kecil yang diikat menjadi satu (hose

    bundle)

    Electrohydraulic System

    Untuk electrohydraulic system perintah dari atas berupa signal listrik ke solenoid

    valve. Selanjutnya solenoid valve ini akan mengatur aliran fluida hydraulic ke

    pilot valve dan selanjutnya pilot valve ini akan mengatur aliran fluida hydraulic

    dengan tekanan tinggi ke BOP.

    3. Riser System

    Riser system ini meliputi riser pipe, ball joint, slip joint, kill & choke

    manifold dan hydraulic conector.

    Riser Pipe

    Riser pipe digunakan untuk mengalirkan Lumpur ke permukaan di dalam proses

    pemboran, serta memudahkan dalam memasukkan peralatan pemboran seperti

    pahat dan sebagainya ke dalam lubang bor. Riser merupakan bagian yang tetap

    (fixed) dan merupakan bnagian terlemah di atas BOP.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    12/18

    Pada bagian terbawah dari riser dipasang pada ball joint, sedangkan bagian teratas

    dipasang slip joint. Kill & choke manifold dipasang pada riser. Pada riser juga

    sering dipasang tabung pengapung (buoyancy can) untuk mengurangi berat riser

    di dalam air.

    Slip Joint

    Slip joint dipasang pada bagian teratas dari riser pipe, terdiri dari inner Barrel,

    dimanan diatasnya sering dipasang Deverter dan digantung pada kapal dengan

    bantuan riser tensiduer. Diatas riser di bawah slip joint juga sering dipasang ball

    joint.

    Ball Joint

    Ball joint dipasang di bawah riser, diatas BOP stack, berfungsi untuk

    menghilangkan stress pada pipe riser. Ball joint kedua juga sering dipasang di

    bawah slip joint.

    Hydraulic Connector

    Hydraulic Connector berfungsi untuk menyambungkan casing head atau well

    head dengan BOP stack dan BOP stack dengan riser system. Hydraulic connector

    dioperasikan dari permukaan secara hidraulis.

    4. Well Head

    Sebagai pengganti well head dipakai serangkaian casing untuk masing-

    masing casing. Masing-masing casing head mempunyai HUG yaitu tempat

    untuk memasang hydraulic connector dan mempunyai ulir kiri untuk

    menyambung dengan running tool pada waktu menurunkan casing dan juga

    penyemenan.

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    13/18

    5. Motion Compensator

    kapal bergerak vertical secara terus menerus, karena ombak maupun

    pasang surut. Pada bagian bawah atau pahat, gerakan ini harus dinetralisir agar

    berat beban pada pahat (WOB) konstan.

    Untuk meksud tersebut maka dipakai motion compensator atau heave

    compensator. Jadi traveling block dengan seluruh beban tetap tinggal di tempat,

    meskipun kapal bergerak naik turun.

    Ada tiga jenis heave compensator, yaitu :

    Bumper Sub

    Dipakai long stroke bumper sub, yang dipasang pada drill collar. Tempat

    pemasangan diusahakan pada titik netral dari drill collar. Berat drill collar di

    bawah bumper sub inilah yang merupakan beban pada pahat.

    Crown Block Compensator

    Crown block compensator adalah merupakan suatu perangkat tegangan yang

    digunakan untuk menahan crown block dan drill string. Karena yang digunakan

    untuk menahan crown block dengan dikontrol tension pada kompensator, maka

    gerakan naik turun dari crown block dapat dihilangkan. Metode ini telah banyak

    digunakan pada operasi pemboran lepas pantai dan sangat efektif penggunaannya.

    Travelling Block Compensator

    Traveling block compensator adalah merupakan perangkat tensioner utnuk

    menahan drill string, dipasang antara traveling block dan hook. Compensator ini

    dipasang dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh gerakan pada traveling

    block. Dengan pemasangan compensator pada traveling block ini, maka masalah

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    14/18

    pembebanan pad atitik tertinggi dapat dihilangkan, sehingga posisinya lebih

    stabil.

    Ada dua tipe traveling block compensator, yaitu :

    1. tension type cylinder

    2. compression type cylinder

    V.2. GAMBAR DAN DESKRIPSI

    (Lihat halaman berikutnya)

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    15/18

    V.3. PEMBAHASAN

    A. Sistem Peralatan Penunjang Lain

    Dalam suatu operasi pemboran juga terdapat peralatan penunjang lain

    yang tidak kalah pentingnya. Alat-alat tersebut antara lain yaitu berbagai macam

    kunci seperti kunci Wilson, Power Tongs, kunci-kinci rantai dan tali henep. Selain

    itu dalam operasi pemboran juga terdapat operasi pemancingan, yaitu operasi

    untuk mengambil benda-benda yang tidak diinginkan dari dalam sumur.

    Untuk mengambil benda-benda tersebut diatas, ada bermacam-macam alat,

    diantaranya adalah :

    1. Junk Basket

    2. Boot Junk Basket

    3. Jet Powered Junk Retriever

    4. Fishing Magnet

    Secara umum fishing tools yang digunakan dalam operasi pemboran dapat

    digolongkan sebagai berikut :

    a. Alat pancing dari luar (external catch)

    b. Alat pancing dari dalam (internal catch)

    c. Alat pemukul penggerak-gerak

    d. Alat keselamatan rangkaian

    e. Alat pemancing benda-benda kecil

    f. Alat untuk meratakan ikan

    g. Alat pelengkap pancingan yang lain

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    16/18

    B. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai

    Sistem peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah merupakan

    perkembangan dari sistem peralatan pemboran di darat, maka operasi lepas pantai

    membutuhkan teknologi yang baru dan biaya operasi yang mahal karena

    lingkungan laut yang berbeda sama sekali dengan lingkungan darat.

    Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai

    adalah struktur anjungan (platform) sebagai tempat untuk meletakkan peralatan

    pemboran dan kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis

    platform. Secara umum platform dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

    a) Fixed Platform

    b) Mobile Platform

    V.4. KESIMPULAN

    A. Sistem Peralatan Penunjang Lain

    1. Casing hanger merupakan rangkaian casing yang berfungsi untuk

    menggantungkan seluruh rangkaian casing yang berada di lubang bor.

    2. Casing hanger juga berfungsi untuk fondasi dari BOP Stack

    3. Sistem peralatan penunjang yang penting dalam operasi pemboran

    adalah :

    a. Kunci-kunci

    b. Casing hanger

    c. Fishing tools

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    17/18

    B. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai

    1. Fixed Platform digunakan pada operasi pemboran laut

    dangkal dan penyelesaian sumur dengan conventional wellhead dan

    Christmas tree pada platform.

    2. Bottom supported platform dibagi menjadi tiga, yaitu :

    - Drilling Barge

    Dioperasikan untuk daerah rawa dan penyelesaian sumur dengan

    conventional wellhead dan x-mastree

    - Submersible

    Adalah floating platform

    - Jack-Up

    Berbentuk semacam barge, berukuran besar, tidak mempunyai

    propeller.

    3. Flotang platform dibagi menjadi :

    Semi-submersible

    Berbentuk kapal dan tidak mempunyai propeler dan dipengaruhi

    oleh arus, ombak dan pasang surut karena terapung. Karenanya

    harus dipasang jangkar.

    Drill ship

    Adalah berbentuk kapal sepenuhnya dilengkapi sendiri dan

    sifatnya sama dengan semi-submersible

  • 7/29/2019 BAB IV BOR

    18/18

    4. Peralatan khusus pada platform dapat dikelompokkan menjadi dua,

    yaitu :

    a. Peralatan khusus pada jack-up

    - mud line suspension system

    b. Peralatan khusus pada floating dan accumulator

    - subsea BOP Stack

    - control system dan accumulator

    - well head

    - motion compresator

    II.5. DAFTAR PUSTAKA

    1. Buku pedoman peragaan peralatan pemboran, Studio peragaan peralatan

    pemboran, Jurusan Teknik Perminyakan, UPN Veteran Yogyakarta,

    2002.

    2. Huffco Indonesia Industri Perminyakan Operasi-operasi dan

    Perlengkapan pengeboran.

    3. Composite Catalog of Oil Field Equipment and Service. Vol. 2, 1994-

    1995.

    4. Composite Catalog of Oil Field Equipment and Service. Vol. 3, 1988-

    1989.

    5. Composite Catalog of Oil Field Equipment and Service. Vol. 2, 1978-

    1979.