bab iv

32
 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Trauma Centre Puskesmas Plus Trau ma Centre ter letak di jalan Cipt omangun Kusum o, Kelurahan Se ngk otek Kecamatan Samarinda Seb er ang , Kota Samarinda. Luas wila yah kerj a Pus kes mas Tra uma Cent er sek itar  41 9, 02 km 2 dengan jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Trauma Center 11.050  jiwa dengan juml ah kepala keluarg a sebanyak 2.807 kep ala keluarga, yan g terd iri dar i lak i-lak i seba nyak 5.288 Jiwa dan per empu an seba nyak 5.7 62 Jiwa. Wilayah kerja Puskesmas Trauma Centre terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Tania Aman dan Simpang Tiga. Adapun batas-batas wilayah yaitu Sebelah Ut ara berbatasan dengan Su ngai Mahakam, Sebelah Se latan ber batas an dengan Loa Janan Ul u (Kuta i Ker tan ega ra) , Sebelah Ti mur berbatas an dengan Kel urahan Sen gkotek, dan Sebelah Barat berbatasan den gan Kelurahan Tani Aman. Puskesmas Tr aum a Centr e memiliki dua Posyandu Lansia bernama Posyandu Lansia RT 17 dan Posyandu Lansia Reformasi (Profil Puskesmas Trauma Center, 2010).

Upload: ismailkumis4224

Post on 08-Jul-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 1/32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Trauma Centre

Puskesmas Plus Trauma Centre terletak di jalan Ciptomangun

Kusumo, Kelurahan Sengkotek Kecamatan Samarinda Seberang, Kota

Samarinda.

Luas wilayah kerja Puskesmas Trauma Center sekitar   419,02 km2

dengan jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Trauma Center 11.050

 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.807 kepala keluarga, yang

terdiri dari laki-laki sebanyak 5.288 Jiwa dan perempuan sebanyak 5.762

Jiwa.

Wilayah kerja Puskesmas Trauma Centre terdiri dari 2 Kelurahan yaitu

Kelurahan Tania Aman dan Simpang Tiga. Adapun batas-batas wilayah yaitu

Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam, Sebelah Selatan

berbatasan dengan Loa Janan Ulu (Kutai Kertanegara), Sebelah Timur 

berbatasan dengan Kelurahan Sengkotek, dan Sebelah Barat berbatasan

dengan Kelurahan Tani Aman. Puskesmas Trauma Centre memiliki dua

Posyandu Lansia bernama Posyandu Lansia RT 17 dan Posyandu Lansia

Reformasi (Profil Puskesmas Trauma Center, 2010).

Page 2: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 2/32

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah Kerja

Puskesmas Trauma Centre yaitu di posyandu RT 17 ( Posyandu Rajawali),

maka diperoleh hasil sebagai berikut :

2. Identitas Informan

Masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 24

orang, yaitu terdiri dari 17 orang lansia, 1 orang petugas kesehatan, 6 orang

keluarga lansia.

Identitas informan meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan

pekerjaan.

Tabel 01

Karakteristik Informan

di Wilayah Kerja Puskesmas Trauma Center Samarinda Tahun 2011

 NO Karakteristik informan Jumlah

1 Usia Informan Utama

a. 51 - 60 tahun

b. 61 - 70 tahun

c. 71 - 80 tahun

Usia informan kunci

a. 31 - 40 tahun

Usia informan Pendukung

a. 21 – 30 tahun

b. 31 – 40 tahun

7

13

4

1

4

22 Jenis Kelamin

a. Laki – laki

b. Perempuan

7

24

3 Pendidikan terakhir informan utama

a. Tidak Sekolah

b. SD

7

12

49

Page 3: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 3/32

c. SMP

d. SMA

Pendidikan terakhir informan kunci

a. Strata

Pendidikan terakhir informan pendukunga. SD

 b. SMP

c. SMA

d. Diploma

3

2

1

1

3

1

1

4 Pekerjaan informan utama

a. Swasta

b. Wiraswasta

c. Tidak Bekerja

Pekerjaan informan kunci

a. PNS

Pekerjaan informan Pendukung

a. PNS

b. Swasta

c. Wiraswasta

d. Tidak Bekerja

3

4

17

1

1

2

2

1

3. Hasil Wawancara dengan Informan

.a Informan Utama

Penelitian ini mengenai perilaku lanjut usia terhadap pemanfaatan

posyandu lansia di Puskesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda

Seberang. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan

wawancara mendalam (Indept Interview ).

Dari kegiatan tersebut maka diperoleh hasil penelitian dilapangan sebagai

berikut :

)1 Pengetahuan Lansia tentang Posyandu Lansia

50

Page 4: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 4/32

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi informan dalam bentuk

pengetahuan sehubungan dengan pemahaman Lansia tentang

pengertian, manfaat, kegiatan yang dilakukan.

a. Pengertian Posyandu Lansia

Menurut lansia pengertian posyandu lansia yaitu tempat orang tua

berobat. Hal ini bisa dilihat pada hasil wawancara berikut :

“Namanya aja posyandu lansia,, lansia kan orang tua kaya saya ini,,

 jadi mungkin artinya tempat berobat lansia yah” 

( MRM: April 2011 )

“Posyandu Lanjut Usia, yang pada tuha itunah yang berobat,,,” 

( SDR: April 2011 )

“Ya… itu tempat orang tua berobat” 

( RKY: April 2011 )

b. Kegiatan Posyandu Lansia

Pada umumnya Lansia mengetahui kegiatan yang dilakukan di

posyandu lansia seperti menimbang, periksa tekanan, periksa darah,

dikasikan obat dan di berikan penyuluhan. Hal ini bisa dilihat dari hasil

wawancara berikut :

” Kegiatannya itu setiap tanggal 17 kita di timbang,, di periksa

darahnya, di Tanya-tanya sama dikternya, terus dikasi kartu untuk 

ambil obat, itu aja,,” 

( MRM : April 2011 )

51

Page 5: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 5/32

” Periksa darah, ditimbang dan dikasikan obat, pernah juga sekali di 

kasi pengarahan,,, waktu musim gatal-gatal itu nah,,,,” 

( STH : April 2011 )

“Kontrol tekanan supaya kita sehat,,terus diperiksa dokter, dikasi 

 penyuluhan masalah makan-makanan,,” 

( AN : April 2011 )

c. Penyuluhan kesehatan yang diberikan

Pada umumnya Lansia tahu dan mengikuti kegiatan penyuluhan

kesehatan yang diberikan. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara

berikut :

” Ada, kalau tekanan darah tinggi kan enggak boleh makan daging,

kalau asam urat ndak boleh makan kacang-kacangan kalau gula

darah kan konsumsinya air putih,, ndak boleh minum es yang kayak 

segar sari, pokoknya makanan yang manis-manis lah.” 

( DHS : April 2011 )

” Ada juga,, Yang di kasitau sama dokternya itu kalau tidak boleh

makan sembarangan,” 

( ZKR : April 2011 )

Ada pula informan yang menjawab tidak pernah mengikuti

penyuluhan, seperti hasil wawancara berikut ini :

” Ndak ada,, soalnya aku sehat-sehat aja,, tekananku bagus aja,,,.....” 

( SST: April 2011 )

52

Page 6: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 6/32

” Ndak tau,, mungkin waktu aku ndak turun,, ke sawah,,” 

( SRY: April 2011 )

d. Manfaat dari pelayanan kesehatan

Pada umumnya Lansia menyebutkan manfaat dari pelayanan

kesehatan adalah supaya bisa sehat . Hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara berikut :

”saya bisa jaga kesehatan..” 

( ZKR : April 2011 )

” Manfaatnya banyak,,, supa kita yang tua ini sehat semua” 

( YNA: April 2011 )

” Banyak lah manfaatnya,,, kita bisa ngontrol diri,, tekanan, gula

darah,, supaya penyakitnya ndak tambah parah mmmm,,, supaya kita

sehat lah,,” 

( MRM: April 2011 )

” Manfaatnya bisa jaga-jaga supaya penyakit kita ini tidak tambah

 parah” 

( RKY: April 2011 )

Ada pula informan yang menyebutkan manfaat dari pelayanan

kesehatan karena gak bayar seperti hasil wawancara Berikut ini :

” Mamfaatnya banyak,, bisa berobat gratis” 

( SKR: April 2011 )

53

Page 7: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 7/32

2. Sikap Lansia terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi informan dalam bentuk sikap

sehubungan dengan tanggapan atau pendapat informan mengenai

kegiatan-kegiatan yang didakan oleh posyandu lansia serta alasan Lansia

ikut serta dalam kegiatan posyandu.

a. Manfaat Posyandu Lansia bagi lansia

pada umumnya Lansia menyebutkan manfaat dari posyandu lansia

adalah untuk mengontrol kesehatannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara berikut :

” Bisa tau makan ini nggak boleh soalnya aku kan tekanan” 

( PNT: April 2011 )

“bagus, kalau ada posyandu kita kan bisa control kesehatan kita” 

( STH: April 2011 )

” Kita bisa jaga kesehatan dengan berobat” 

( SKR: April 2011 )

Adapula informan yang menyebutkan manfaat dari posyandu lansia

adalah supaya berobatnya tidak jauh seperti hasil wawancara berikut :

54

Page 8: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 8/32

Membantu disekitar kita bisa sehat, supaya pergi periksa klo tanggal 

17, kan puskesmas jauh tuh jadi kita yang sudah tua ini jarang yang 

mau ke puskesmas. Kalau ada posyandu kan jadi deket berobatnya.

( DHS: April 2011 )

“supaya kita ndak jauh berobat,, itu manfaatnya” 

( YNA: April 2011 )

Adapula informan yang menyebutkan manfaat dari posyandu lansia

adalah bertemu dengan teman-temannya seperti hasil wawancara

berikut :

” Selain bisa berobat bisa silaturahmi jua,, antara yang tua-tua,,” 

( SST: April 2011 )

b. Mengikuti Posyandu Lansia atas dasar kemauan sendiri

Pada umumnya Lansia memiliki sikap yang positif terhadap

keikutsertaannya dalam kegiatan posyandu lansia, lansia

menyebutkan bahwa mereka seneng dan tidak dipaksa dalam

mengukuti posyandu lansia. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara

berikut :

“ Nggak di paksa,, kemauan sendiri” 

( PNT: April 2011 )

“ Sendiri,, kalau orang-orang sudah ngumpul baru saya pergi..” 

55

Page 9: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 9/32

( RKY: April 2011 )

” Seneng,, enggak di paksa ko ikut posyandu,, inisiatif kita sendiri,,” 

( SRY: April 2011 )

c. Mengikuti kegiatan Posyandu lansia menjadi lebih mandiri

Pada umumnya Lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia menjadi

lebih mandiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

” Iya mandiri karena tidak diantar lagi, kan deket aja tuh posyandunya” 

( YNA: April 2011 )

” Mandiri lah,, masih kuat jalan” 

( ZKR: April 2011 )

d. Apakah Lansia setuju ketika diadakan Posyandu Lansia 

Pada umumnya Lansia setuju ketika di adakan posyandu lansia. Hal

ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

  ” setuju sekali itu..”

( ST: April 2011 )

”Setuju, supaya sehat orang tua-tua di kampong kami.” 

( AN: April 2011 )

3)  Tindakan Lansia terhadap Posyandu Lansia 

56

Page 10: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 10/32

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi informan dalam bentuk

tindakan sehubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia.

a. Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Lansia

Pada umumnya Lansia mendapatkan informasi dari teman-temannya.

Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

” Di kasi tau kalau ada posyandu di sana” 

( SDR: April 2011 )

” Dari tetangga kalo kita berobat situ geratis .” 

( DHS: April 2011 )

Ada juga informan yang mendapatkan informasi dari ketua RT, seperti

hasil wawancara berikut :

” Kadang-kadang kalau pak Rt lewat kita di kasi tau kalau besok ada

 posyandu,,, pokonya dapat informasi dari teman-teman juga “ 

( DNA: April 2011 )

“Di kasi tau RT, jadi kami bareng-bareng ma teman-teman datang ke

 posyandu situ” 

( JKN: April 2011 )

Ada juga informan yang aktif menanyakan jadwal posyandu dan tau

 jadwal posyandu seperti hasil wawancara berikut :

“Kalau sudah tanggal 17 pasti ada posyandu,,, tapi kada tahu pang 

lagi klo tanggal 17nya pas kena tanggal merah,,,” 

57

Page 11: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 11/32

( SST: April 2011 )

“Kalau aku sih Tanya sama ibu rukiyahnya,,,kapan ada posyandu 

lagi,,,” 

( PNT: April 2011 )

b. Frekuensi Memeriksakan Kesehatan

Pada umumnya Lansia rutin memeriksakan kesehatannya jika ada

keluhan saja. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

” sering,, udah tuha gini kan banyak penyakitnya” 

( SRY: April 2011 )

” kadang-kadang, kalau kalau sakit berobat” 

( BRY: April 2011 )

” kalau sakit pinggang nih baru ke sana,, soalnya kadang-kadang 

 posyandunya pas kita pergi ke ladang 

( SDR : April 2011 )

c. Selain kegiatan posyandu apakah ada pertemuan rutin diluar 

posyandu misalnya arisan,pengajian rutin dan lainnya.

Pada umumnya Lansia memiliki kegiatan lain selain mengikuti

kegiatan posyandu Lansia seperti mengikuti kegiatan yasinan,

keladang. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

58

Page 12: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 12/32

” Disini kan tiap malem selasa, kemis ada pengajian ma selawatan” 

( RKY : April 2011 )

” selawatn,, kita di sini giliran selawatannya” 

( SKR: April 2011 )

Ada juga informan yang memiliki kegiatan pergi ke kebun atau ke

ladang, Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:

” Ke ladang aja,,, di rumah,, itu aja.” 

( SDR: April 2011 )

” Ke ke kebun.” 

( SRY: April 2011 )

ada juga informan yang menjawab tidak melakukan kegiatan lainnya

selain posyandu seperti dalam hasil wawancara berikut ini :

” kalau aku di rumah aja,,,” 

( ZKN: April 2011 )

d. Pemeriksaan yang diberikan

Pada umumnya Lansia mendapat pemeriksaan rutin, laboratorium dan

penyuluhan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“ Timbang dulu, antri nanti di panggil sama dokternya, di periksa

daranya, di Tanya-tanyain juga sama dokternya baru di kasi obat,,,” 

( RKY: April 2011 )

59

Page 13: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 13/32

“Periksa tekanan, kadang-kadang periksa gula darah,,” 

( AN: April 2011 )

“Periksa tekanan, gula dara ma di kasikan obat” 

( DHS: April 2011 )

b. Informan Kunci

Penelitian ini mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan lanjut usia

terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Trauma Centre

Kecamatan Samarinda seberang. Pengumpulan data primer dalam penelitian

ini dilakukan dengan wawancara mendalam (Indept Interview). Dari kegiatan

tersebut maka diperoleh hasil penelitian dilapangan sebagai berikut :

1) Pengetahuan Informan tentang Posyandu Lansia

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai perilaku

informan dalam bentuk pengetahuan sehubungan dengan pemahaman

informan tentang pengertian Posyandu Lansia.

a. Pengertian Posyandu Lansia

Pada umumnya Petugas Kesehatan memahami dan mengerti tentang

posyandu lansia. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“Di posyandu lansia yang kita bina itu umur 55 tahun keatas sesuai 

dengan juknis lansia,jadi posuandu lansia itu adalah yaitu mereka

60

Page 14: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 14/32

yang berumur 55 tahun ke atas, dengan tujuannya untuk 

memberdayakan lansia biar sehat jasmani dan rohani…” 

( AMN: April 2011 )

b. Kegiatan Posyandu Lansia

Pada umumnya Petugas Kesehatan mengetahui kegiatan Posyandu

Lansia yaitu, : pemeriksaan kesehatan rutin, pemeriksaan laboratorium

dasar, penyuluhan kesehatan,

. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“kegiatannya pertemuan rutin tiap tanggal 17, untuk Lansia,

  pemeriksaan tiap bulan, pemeriksaan lab. Dasar gula darah, HB,

 penyuluhan kesehatan dari Gizi dan kesling, sekarang yang baru di 

usulkan lagi yaitu senam untuk lansia,, tetapi kendalanya masalah

tempat,,, tidak ada lapangan yang luas untuk tempat kegiatan

senam. ,” 

( AMN: April 2011 )

c. Penyuluhan Kesehatan Yang diberikan

61

Page 15: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 15/32

pada umumnya Petugas Kesehatan menyebutkan penyuluhan yang

diberikan berupa penyuluhan kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara berikut :

“penyuluhan kesehatan yang di berikan yaitu masalah Gizi karna

kebanyakan mereka penyakit hipertensi dan kadang- kadang 

kesehatan lingkungan, karena mayoritas warga di belakang rumahnya

itu kan sungai kecil biasanya mereka gunakan untuk MCK jadi 

kebanyakan juga mereka terserang gatal-gatal dan mereka juga sering 

 pergi ke sawah.

( AMN: April 2011 )

d.  Manfaat dari Pelayanan Kesehatan

Pada umumnya Petugas Kesehatan menyebutkan manfaat dari

pelayanan kesehatan baik untuk kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini

dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“kegiatan yang udah dilaksanakan banyak manfaat fisik, emosi dan

mental…manfaat fisik yaitu bisa ngontrol kesehatannya,,,, , lansia jadi 

tenang yang berpengaruh ke mental rata-rata yang berumur 60 tahun

keatas dengan kegiatan ini jadi agak terhibur, karena kalau sudah di 

 posyandu kan banyak temannya sesama orang tua jadi mereka bisa

berbagi cerita” 

( AMN: April 2011 )

2) Sikap Lansia Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia

62

Page 16: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 16/32

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai perilaku informan

dalam bentuk sikap sehubungan dengan tanggapan atau pendapat informan

mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lansia.

Pada umumnya Petugas kesehatan menyebutkan ada beberapa kendala

lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia dikarenakan faktor 

kesehatan fisik lansia yang menurun dan faktor usia. Hal ini dapat dilihat dari

hasil waancara berikut :

“ada beberapa kendala yang menyebabkan lansia tidak mengikuti 

kegiatan posyandu lansia yaitu karena kemandiriannya sudah

menurun dan tidak bisa jalan, karena umur 55 tahun ngak mau ikut 

kegiatan posyandu karena terbentur dengan kegiatannya sendiri 

seperti mereka masih ke kebun, kalau musim panen pasien di 

 posyandu tersebut sangat kurang,, jadi yang dibina 60 tahun keatas

karena udah ngak ada kegiatan lain lagi dan mengumpulkan lansia

mengalami kendala karena tempatnya yang kecil” 

( AMN: April 2011 )

3) Tindakan Lansia Terhadap Posyandu Lansia

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi informan dalam bentuk

tindakan sehubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia

Pada umumnya Petugas Kesehatan menyebutkan bahwa Lansia

memperoleh informasi dari sesama lansia dan dari petugas kesehatan serta

63

Page 17: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 17/32

pemeriksaan yang diberikan ádalah pemeriksaan rutin dan pemeriksaan

laboratorium. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“sebagian besar informasi dari sesama lansia,,, dan oleh kader,, biasanya

mereka menelpon sebagian tetangga agar di umumkan ke yang lain kalau 

ada posyandu lansia,”.

Adapun beberapa hal pemeriksaan yang diberikan seperti dalam hasil

wawancara berikut ini :

“pemeriksaan yang diberikan kepada lansia ádalah pemeriksaan kesehatan

rutin seperti pengukuran tensi, pemeriksaan laboratorium yang meliputi 

 pemeriksaan gula darah, HB dan penyuluhan,.” 

( AMN April 2011 )

c. Informan Pendukung

Penelitian ini mengenai perilaku lanjut usia terhadap pemanfaatan

posyandu lansia di puskesmas Trauma Center kecamatan samarinda

seberang. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan

wawancara mendalam (Indept Interview). Dari kegiatan tersebut maka

diperoleh hasil penelitian dilapangan sebagai berikut :

1) Pengetahuan Informan tentang Posyandu Lansia

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai perilaku

informan dalam bentuk pengetahuan sehubungan dengan pemahaman

informan tentang pengertian Posyandu Lansia.

64

Page 18: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 18/32

a. Pengertian Posyandu Lansia

Pada umumnya Informan menyebutkan bahwa posyandu lansia

adalah tempaat orang tua yang memeriksakan kesehatannya. Hal ini

dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“Setau saya posyandu lansia itu tempat orang tua berobat,,

(ZN: April 2011)

“Tempat orang tua memeriksakan kesehatannya,,,, supaya mereka

tiap bulan bisa mengontrol kesehatannya,,,,,,” 

(RY: April 2011)

Selain itu ada juga sebagian yang tidak tahu tentang Posyandu Lansia

seperti yang telah diungkapkan informan sebagai berikut :

“ posyandu lansia? Ndak tau tapi sering saya antar ibu saya berobat 

situ” 

(YD: April 2011)

2) Sikap lansia ketika mengikuti Posyandu Lansia

Pada umumnya informan memiliki sikap yang positif terhadap kegiatan

Posyandu Lansia. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

”mama saya seneng-seneng aja ikut posyandu,,, kalau sudah tua

bagusnya sering-sering memeriksakan kesehatannya,karena kalau 

udah tua banyak dah penyakitnya,,,,kalau ke posyandu itu juga untuk 

kepentingan mereka,,,,” 

65

Page 19: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 19/32

(EV: April 2011)

”saya liat seneng-seneng aja,,, ” 

(RN: April 2011)

”seneng,,, rajin dia datang ke Posyandu” 

(YD:April 2011)

3) Tindakan Informan dalam mendukung kegiatan lansia

dalam mengikuti Posyandu Lansia

Pada umumnya informan mendukung kegiatan yang di lakukan oleh

lansia. Adapun bentuk dukungannya seperti mengingatkan jadwal

posyandu dan mengantar lansia ke posyandu. Hal ini dapat dilihat dari

hasil wawancara berikut :

”saya sangat mendukung kegiatan itu,,, saya sellu ingatkan ibu saya

kalau sudah jadwal posyandu,,,,” 

(JM: April 2011)

”dukung...ya kadang-kadang ibu lupa jadwalnya jadi di kasi tau” 

(EV: April 2011)

”medukung lah... nenek kan udah ndak kuat jalan jadi saya anterin,,,” 

(YD: April 2011)

B. Pembahasan

66

Page 20: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 20/32

1. Pengetahuan lansia tentang pemanfaatan posyandu lansia

Posyandu Lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan

pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia

khususnya lanjut usia (Depkes, 2000 ).

Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan utama dilihat dari

karakteristik umur informan yaitu berada pada usia dewasa penuh yakni

antara 25-60/65 tahun dan lanjut usia lebih dari 65 tahun. Sesuai dengan usia

informan utama maka usia 61-75 tahun yang akan mengalami kemunduran

fisiologis bagi lansia seperti penglihatan dan pendengaran berkurang, mudah

lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah dalam mengikuti kegiatan

posyandu lansia (Nugroho, 2000 ). Lansia juga mengalami gangguan

kesehatan lainnya seperti ginjal, hati, saluran cerna, jantung (Depkes,2005 ).

Untuk itu lansia perlu mendapat dukungan dari keluarga.

Dilihat dari karakteristik pekerjaan informan masih ada yang bekerja untuk

mencari nafkah dan hal ini tidak sesuai dengan UU No.4 tahun 1965 yang

menyebutkan bahwa lansia tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri untuk

keperluannya hidupnya sehari-hari.

Dalam hasil wawancara mendalam (indept iterview ) di Wilayah

Puskesmas Trauma Center mengenai pengertian posyandu lansia pada

umumnya informan belum memahami dan mengerti sepenuhnya tentang

posyandu lansia sehingga pernyataan yang diberikan belum sesuai dengan

konsep yang ada. Hal ini juga didukung oleh pernyataan informan pendukung

67

Page 21: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 21/32

lansia yang belum memahami dan mengerti sepenuhnya tentang posyandu

lansia sehingga pernyataan yang diberikan belum sesuai dengan standar 

teori yang ada.

Informan dalam memberikan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan

belum memahami dan mengerti sepenuhnya tentang posyandu lansia

sehingga terjadi perbedaan konsep tentang pengertian posyandu lansia, hal

ini dikarenakan mereka belum tahu tentang pengertian posyandu lansia yang

sesuai dengan ketetapan Depkes RI Tahun 2000. Pernyataan yang mereka

berikan kemungkinan berdasarkan pengalaman Informan saja sehingga

terjadi perbedaan konsep menurut Depkes dengan konsep yang diinginkan.

Sedangkan mengenai kegiatan posyandu lansia, menunjukkan bahwa

informan mengetahui kegiatan yang ada di posyandu lansia, sebagian besar 

informan sudah menyebutkan kegiatan posyandu lansia tetapi ada juga yang

hanya menyebutkan sebagian kecil saja seperti tensi dan pemberian obat.

Sedangkan kegiatan lainnya seperti pemeriksaan kesehatan rutin seperti

menimbang, periksa tekanan, periksa darah, pengobatan dan di berikan

penyuluhan mereka anggap bukan sebagai kegiatan posyandu lansia.

Menurut informan kunci kegiatan posyandu lansia terdiri dari beberapa

macam antara lain pertemuan rutin tiap bulannya, pemeriksaan kesehatan

rutin, pemeriksaan laboratorium, penyuluhan kesehatan.

Sedangkan berdasarkan (Depkes RI 2000) Jenis pelayanan kesehatan

yang dapat diberikan kepada Lanjut Usia yaitu Pemeriksaan aktivitas

kegiatan sehari – hari, Pemeriksaan status mental , Pemeriksaan status gizi

68

Page 22: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 22/32

melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat

pada grafik indeks massa tubuh (IMT), Pengukuran tekanan darah,

Pemeriksaan hemoglobin, Pemeriksaan adanya gula dalam air seni,

Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni, Pelaksanaan

rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan atau ditemukan kelainan pada

pemeriksaan, Penyuluhan, Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas

bagi anggota kelompok usia lanjut yang tidak datang, Pemberian makanan

tambahan (PMT), kegiatan olah raga antara lain senam lansia, gerak jalan

santai, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran.

Hasil wawancara kepada informan mengenai penyuluhan kesehatan di

posyandu lansia. Sebagian besar informan tahu dan mengikuti kegiatan

penyuluhan kesehatan yang diberikan. Hal ini juga dijelaskan oleh informan

kunci yang menyebutkan sering mengadakan penyuluhan kesehatan sebulan

sekali.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan kepada

informan mengenai manfaat dari pelayanan kesehatan. Sebagian besar 

informan menyebutkan bahwa manfaat dari pelayanan kesehatan adalah

sangat baik agar bisa sehat karena bisa mengontrol diri, tekanan, gula darah,

dan kesehatan lainnya. Informan kunci juga menjelaskan manfaat dari

pelayanan kesehatan baik untuk kesehatan jasmani dan rohani.

Perilaku lansia dipengaruhi oleh pengetahuan lansia mengenai posyandu

lansia. Secara umum informan mengetahui pengertian, manfaat dan kegiatan

69

Page 23: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 23/32

dari posyandu lansia. Pengetahuan yang dimiliki oleh lansia akan dijadikan

sebagai landasan atau dasar dari tindakan yang akan dilakanakan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Sunawar tahun 2008 di Tenggarong

Sebrang Kabupaten Kutai Kartanegara yang menyebutkan bahwa ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat partisipasi Lansia

untuk kunjungan ke posyandu Lansia.

Pengetahuan lansia sebagai salah satu faktor yang mempermudah

(  predisposing factor ) terhadap terjadinya perubahan perilaku khususnya

tentang pemanfaatan posyandu lansia. Hal ini sesuai dengan pendapat L.

Green dalam buku (Notoadmodjo, 2003) yang menyatakan bahwa salah satu

faktor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah adanya faktor pemudah

( predisposing factor ) yang didalamnya termasuk pengetahuan lansia.

Hal ini sejalan dengan pendapat (Soekidjo Notoatmodjo,2003) dahwa

pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (over behavior ).

Menurut WHO (1998 ) dalam Notoadmodjo (2003) bahwa yang

menyebabkan sesorang itu berperilaku karena adanya empat alasan pokok

yaitu pemikiran dan perasaan penting sebagai referensi, sumber-sumber 

daya dan kebudayaan. Bentuk dari pikiran dan perasaan adalah

pengetahuan, kepercayaan, sikap dan nilai. Pengetahuan dapat diperoleh

dari pengaaman sendiri maupun orang lain.

70

Page 24: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 24/32

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo, 1997 ).

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh

pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan

bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran maka akan tidak berlangsung lama (Soekidjo

Notoadmodjo, 2003).

Dari teori-teori tersebut diatas dan dikaitkan dengan hasil penelitian

bahwa pengetahuan lansia tentang posyandu lansia berbeda dengan konsep

tentang pengertian posyandu lansia hal ini dikarenakan keterbatasan

penyampaian yang lengkap mengenai apa dan bagaimana posyandu itu.

Diharapkan pihak petugas kesehatan lebih meningkatkan promosi kesehatan

melalui penyuluhan kesehatan khususnya tentang posyandu lansia agar para

lansia lebih memahami tentang posyandu lansia serta kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dalam posyandu lansia.

2. Sikap lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia

Sikap adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu,

yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan

(setuju – tidak setuju, baik – tidak baik, dan sebagainya). Cambell (1950 )

dalam Notoatmodjo (2005 ) mendefinisikan bahwa sikap adalah kumpulan

71

Page 25: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 25/32

gejala dalam merespon stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan

pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.

Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi mengenai sikap informan

terhadap pemanfaatan posyandu lansia yang meliputi sikap informan

terhadap manfaat posyandu lansia, alasan lansia mengikuti kegiatan

posyandu lansia dan sikap lansia ketika diadakan posyandu lansia.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam di wilayah puskesmas yang

dilakukan pada informan mengenai manfaat posyandu lansia, sebagian besar 

informan berpendapat bahwa manfaat dari posyandu lansia adalah untuk

mengontrol kesehatannya menjadi lebih baik, berobat geratis, serta

silaturahmi dengan teman-teman sehingga ada kesatuan diantara lansia

serta mengikuti kegiatan yang diadakan oleh posyandu lansia seperti

rekreasi. Sedangkan menurut (Depkes RI 2000 ) tentang manfaat posyandu

lansia yaitu kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan tetap bugar,

kesehatan rekreasi tetap terpelihara serta dapat menyalurkan minat dan

bakat untuk mengisi waktu luang. Lansia tidak menganggap bahwa

penyaluran minat dan bakat merupakan salah satu manfaat dari posyandu

lansia. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang disampaikan oleh

petugas kesehatan tentang manfaat dari posyandu lansia itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan mengenai

kemauan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia, sebagian besar 

informan memiliki sikap yang positif terhadap keikitsertaan dalam kegiatan

posyandu lansia, hal ini juga diungkapkan oleh keluarga informan yang

72

Page 26: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 26/32

menyebutkab bahwa informan memiliki sikap yang positif terhadap kegiatan

posyandu lansia. Mereka melihat perubahan yang dialami oleh lansia setelah

mengikuti kegiatan posyandu lansia.

Berdasarkan wawancara dengan informan kunci tentang sikap lansia

terhadap pemanfaatan posyandu lansia dijelaskan bahwa ada beberapa

kendala terhadap pemanfaatan posyandu lansia yaitu faktor kesehatan fisik

lansia yang menurun dan faktor usia. Kesehatan fisik lansia menurun

sehingga kemauan mereka untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia

menjadi berkurang dikarenakan kondisi fisiologis tersebut.

Menurut (Nugroho 2000 ) adapun perubahan fisiologis yang terjadi pada

lansia yaitu Penglihatan dan pendengaran berkurang, Mudah lelah, gerakan

menjadi lamban dan kurang lincah, Kerampingan tubuh menghilang.

Sedangkan dari segi usia banyak lansia yang mengikuti kegiatan posyandu

lansia setelah berumur 60 tahun keatas dikarenakan mereka yang dibawah

umur 60 tahun masih memiliki kegiatan lain sehingga tidak ada waktu untuk

mengikuti kegiatan posyandu lansia karena waktu pelaksanaan posyandu

bersamaan dengan kegiatan yang mereka lakukan, sedangkan menurut

(Depkes RI 1993) Sasaran penyelengaraan posyandu lansia adalah seluruh

penduduk yang berusia 55 tahun keatas.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan informan

mengenai sikap lansia ketika mengikuti kegiatan posyandu lansia, sebagian

besar informan berpendapat bahwa pada umumnya mengikuti kegiatan

posyandu lansia menjadi lebih mandiri karena dapat melakukan segala

73

Page 27: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 27/32

sesuatunya sendiri tanpa bantuan orang lain dan merasa senang karena

mereka bisa berkumpul bersama dengan teman-temannya. kemandirian

Lanjut Usia dijelajahi dengan kemampuannya untuk melakukan aktivitas

normal sehari – hari. Apakah mereka dapat tanpa bantuan bangun, mandi,

ke WC, kerja ringan , olahraga, pergi kepasar, pakaian rapi, membersihkan

kamar, tempat tidur, lemari, mengunci pintu dan jendela dan lain-lain yang

normal dilakukan olehnya dalam masa muda, potensi seksual juga termasuk

didalamnya (Depkes RI 1993).

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan mengenai sikap

lansia ketika diadakan posyandu lansia, sebagian besar informan

berpendapat bahwa pada umumnya setuju ketika diadakan posyandu lansia.

Perilaku lansia dipengaruhi oleh sikap lansia dalam mengikuti kegiatan

posyandu lansia. Sikap dapat terbentuk dari adanya interaksi yang dialami

individu. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman

pribadi, kebudayaan, pendidikan dan lainnya. Pendidikan, pengalaman dana

pengetahuan yang baik akan berarti bagi tenaga kerja bila didukung dengan

sikap yang positif karena akan menghasilkan perilaku yang baik pula

(Notoadmodjo, 2003).

Dukungan sosial didefinisikan oleh Gottlieb (dalam Kuntjoro, 2002 )

sebagai informasi verbal atau nonverbal, bantuan yang nyata atau tingkah

laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam

lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku

74

Page 28: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 28/32

penerimanya. Dukungan sosial dapat diperoleh dari pasangan hidup,orang

tua, saudara, tetangga dan termasuk teman sejawat ( prawitasari,1994)

Adapun bentuk dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada lansia

yaitu berupa dukungan seperti mengingatkan jadwal posyandu lansia,

mengantar lansia ke posyandu dan menyediakan perlengkapan lansia seperti

menyediakan baju senam dan sepatu.

Sikap seseorang lebih banyak diperoleh melalui proses belajar 

dibandingkan dengan pembawaan atau hasil perkembangan dan

kematangan. Sikap dapat dipelihara atau ditumbuhkan dan dapat pula

dirangsang atau diperlemah. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu

menerima (receiving ), merespon (responding ), menghargai (valuing ), dan

bertanggung jawab (responsible) (Notoadmodjo, 2007 ).

Dari teori-teori tersebut diatas dan dikaitkan dengan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa sikap lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia

dapat mempengaruhi sikap yang positif bagi para lansia. Namun dalam

pemanfaatan posyandu lansia ada kendala yang menghambat lansia untuk

mengikuti posyandu lansia yaitu kondisi fisik lansia yang menurun dan faktor 

usia. Sarannya diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih aktif dalam

mensosialisasikan tentang pemanfaatan posyandu lansia serta kepada

keluarga agar lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada

lansia agar lansia lebih semangat lagi dalam mengikuti kegiatan posyandu

lansia.

3. Tindakan lansia dalam pemanfaatan posyandu lansia

75

Page 29: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 29/32

Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan (praktik), sebab untuk

terwujudnya tindakan perlu faktor lain yaitu antara lain adanya fasilitas atau

sarana dan prasarana (Notoadmojo,2005 ). Berdasarkan hasil wawancara

mendalam yang dilakukan mengenai keikutsertaan kegiatan posyandu lansia.

Sebagian besar lansia menjawab mengikuti kegiatan posyandu lansia

memperoleh informasi dari teman-temannya. Ada juga memperoleh informasi

dari petugas kesehatan dan memperoleh informasi dari RT setempat. Hal ini

 juga dibenarkan oleh informan kunci bahwa pada awal berdirinya posyandu

lansia petugas kesehatan sendiri yang menyampaikan informasi tentang

posyandu lansia kepada masyarakat dan petugas kesehatan sendiri yang

datang kepada para lansia untuk mengajak mereka untuk ikut serta dalam

kegiatan posyandu lansia, namun pada akhirnya setelah jumlah lansia yang

mengikuti kegiatan posyandu lansia terus bertambah maka mereka sendiri

yang menyampaikan informasi tersebut kepada teman-temannya untuk ikut

serta dalam kegiatan tersebut sehingga jumlah anggota lansia bertambah.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan mengenai

tindakan lansia dalam hal frekuensi memeriksakan kesehatannya. Dari hasil

wawancara pada umumnya informan rutin memeriksakan kesehatannya jika

ada keluhan saja. Ada juga yang rutin memeriksakan kesehatannya sewaktu

mereka masih kuat berjalan namun sekarang sudah tidak kuat jalan lagi

sehingga untuk datang ke puskesmas jika ada yang mengantar saja.hal ini

disebabkan kondisi mereka yang semakin menurun sehingga mengkibatkan

76

Page 30: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 30/32

adanya perubahan yang terjadi pada lansia seperti perubahan atau

kemunduran biologis (Nugroho, 2000 ).

Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada informan mengenai

kegiatan yang ada diposyandu lansia, selain mengikuti kegiatan posyandu

lansia. Sebagian besar informan menjawab mengikuti kegiatan lain selain

mengikuti kegiatan posyandu seperti mengikuti kegiatan PKK, arisan dan

senam. Ada juga informan yang tidak melakukan kegiatan lain diluar kegiatan

posyandu lansia.

Dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia ada lansia yang sudah tidak

mampu lagi mengikuti kegiatan posyandu lansia seperti mengikuti kegiatan

senam lansia. Hal ini disebabkan kondisi lansia yang sudah menurun karena

kemunduran biologis yang dialami oleh lansia seperti mudah lelah, gerakan

menjadi lamban dan kurang lincah (Nugroho 2000 ) sehingga tidak mampu

lagi mengikuti kegiatan tersebut.

Dukungan sosial didefinisikan oleh Gottlieb (dalam Kuntjoro, 2002 )

sebagai informasi verbal atau nonverbal, bantuan yang nyata atau tingkah

laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam

lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya. Dukungan sosial dapat diperoleh dari pasangan hidup,orang

tua, saudara, tetangga dan termasuk teman sejawat ( prawitasari,1994).

Adapun dukungan yang diberikan oleh keluarga lansia berupa material

seperti memberikan baju senam dan sepatu serta dukungan moril seperti

77

Page 31: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 31/32

mengingatkan jadwal kegiatan posyandu lansia karena daya ingat lansia

tidak berfungsi degan baik sehingga mereka mudah lupa, menandai kalender 

agar lansia tahu jadwal kegiatannya sehingga tidak mudah lupa, serta

mengantar lansia ketika mengikuti kegiatan posyandu lansia.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada informan tentang

tindakan pemeriksaan yang diberikan, sebagian besar informan

mendapatkan pemeriksaan rutin dan laboratorium seperti periksa darah, air 

kencing, tekanan darah. Sedangkan Informan kunci juga menjelaskan bahwa

pemeriksaan yang diberikan adalah pemeriksaan tekanan darah,

pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan gula darah, HB, asam

urat dan kolesterol. Sedangkan menurut (Depkes RI 2000) menyebutkan

bahwa pemerikaan yang diberikan berupa pemeriksaan aktivitas kegiatan

sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, pengukuran

tekanan darah, pemeriksaan Hemoglobin, pemeriksaan gula darah,

pemeriksaan air seni. Lansia hanya menyebutkan sebagian kecil saja

sehingga tidak sesuai dengan standar teori yang ada. Hal ini dikarenakan

kurangnya informasi yang diperoleh oleh lansia tentang pemeriksan yang

diberikan.

Dalam (Notoadmodjo,2007 ) tindakan memiliki tingkatan tingkatan.

Tingkatan-tngkatan tersebut adalah tindakan terpimpin (guided response),

tindakan mekanisme (mechanism), adopsi (adoption). Tindakan lansia

tersebut tercermin dalam tingkat pertama dan ke dua yaitu tindakan terpimpin

(guided response) seperti mengikuti kegiatan posyadu tetapi masih

78

Page 32: bab IV

5/10/2018 bab IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-559dff1e30e9f 32/32

menunggu ajakan dari petugas kesehatan atau teman - temannya, tindakan

mekanisme (mechanism) dimana dalam melakukan sesuatu respon telah

sesuai dengan urutan yang benar seperti kegiatan lansia dalam

memeriksakan kesehatannya, tanpa harus menunggu perintah dari kader 

atau petugas kesehatan.

Dari teori-teori tersebut diatas dan dikaitkan dengan hasil penelitian

bahwa tindakan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dapat

disimpulkan ketika mengikuti posyandu lansia jadi lebih aktif dalam

melakukan kegiatan-kegiatan posyandu dan lainnya yang dilakukan diluar 

kegiatan posyandu dan mereka juga mensosialisasikan kepada teman –

teman mereka yang lainnya agar turut serta dalam kegiatan posyandu.

Sarannya diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih aktif dalam

mensosialisasikan tentang kegiatan posyandu lansia dan diharapkan petugas

kesehatan membuat jadwal kegiatan posyandu menjadi lebih menarik,

sehingga lansia datang ke posyandu bukan hanya untuk memeriksakan

kesehatannya saja tetapi karena mereka senang dengan kegiatan – kegiatan

yang diadakan di posyandu lansia tersebut.

79