bab 4 hasil dan pembahasan 4.1. profil perusahaan€¦ · perkebunan nusantara ix yaitu teh celup,...

33
28 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX pada saat ini melakukan transformasi bisnis dalam unit kebun dan non kebun. Transformasi bisnis pada unit kebun diantaranya adalah penanaman tebu sendiri di lahan HGU hasil konversi dari tanaman karet untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu. PT Perkebunan Nusantara IX juga melakukan budidaya kayu secara monokultur pada lahan yang kurang cocok untuk komoditi pokok dan intercrop di lahan-lahan marjinal untuk pemanfaatan lahan seperti ditepi kanan dan kiri jalan dan lahan yang terlalu curam. Selain itu, PT Perkebunan Nusantara IX juga mengelola budidaya tanaman hortikultura sebagai optimalisasi lahan untuk menambah pendapatan perusahaan seperti tanaman buah-buahan serta tanaman untuk minyak atsiri yaitu sereh wangi (Anonim, 2017). Tranformasi bisnis yang dilakukan dalam unit non kebun yaitu optimalisasi kawasan potensial untuk wisata agro, resort dan cafe, serta produksi dan pemasaran produk hilirnya. PT Perkebunan Nusantara IX saat ini memliki 9 kawasan wisata agro, 4 resort, dan 8 Cafe. Produk hilir yang dikelola PT Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola untuk menjadi perusahaan agribisnis yang memiliki landasan yang kokoh, berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama mitra secara berkelanjutan (Anonim, 2017). 4.1.1 Sejarah PTPN IX Kebun Ngobo Pada tahun 1957 Kebun Ngobo merupakan kebun milik swasta Belanda yang semula dari nama Firma MC.TH.Crone, dan berkantor di Semarang kemudian dinasionalisasi pada tanggal 10 Desember 1957 oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan nama PPN (Perusahaan Perkebunan Negara). Pada tahun 1973 diadakan reorganisasi menjadi PT. Perkebunan XVIII (Persero) tepatnya tanggal 1 Agustus 1973. Kemudian tahun 1980 Kebun Ngobo digabung dengan kebun Jatirunggo-Gebugan menjadi nama baru kebun

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IX pada saat ini melakukan transformasi bisnis

dalam unit kebun dan non kebun. Transformasi bisnis pada unit kebun diantaranya

adalah penanaman tebu sendiri di lahan HGU hasil konversi dari tanaman karet

untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu. PT Perkebunan Nusantara IX juga

melakukan budidaya kayu secara monokultur pada lahan yang kurang cocok

untuk komoditi pokok dan intercrop di lahan-lahan marjinal untuk pemanfaatan

lahan seperti ditepi kanan dan kiri jalan dan lahan yang terlalu curam. Selain itu,

PT Perkebunan Nusantara IX juga mengelola budidaya tanaman hortikultura

sebagai optimalisasi lahan untuk menambah pendapatan perusahaan seperti

tanaman buah-buahan serta tanaman untuk minyak atsiri yaitu sereh wangi

(Anonim, 2017).

Tranformasi bisnis yang dilakukan dalam unit non kebun yaitu

optimalisasi kawasan potensial untuk wisata agro, resort dan cafe, serta produksi

dan pemasaran produk hilirnya. PT Perkebunan Nusantara IX saat ini memliki 9

kawasan wisata agro, 4 resort, dan 8 Cafe. Produk hilir yang dikelola PT

Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan

dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola untuk menjadi perusahaan

agribisnis yang memiliki landasan yang kokoh, berdaya saing tinggi, tumbuh dan

berkembang bersama mitra secara berkelanjutan (Anonim, 2017).

4.1.1 Sejarah PTPN IX Kebun Ngobo

Pada tahun 1957 Kebun Ngobo merupakan kebun milik swasta Belanda

yang semula dari nama Firma MC.TH.Crone, dan berkantor di Semarang

kemudian dinasionalisasi pada tanggal 10 Desember 1957 oleh Pemerintah

Republik Indonesia (RI) dengan nama PPN (Perusahaan Perkebunan Negara).

Pada tahun 1973 diadakan reorganisasi menjadi PT. Perkebunan XVIII (Persero)

tepatnya tanggal 1 Agustus 1973. Kemudian tahun 1980 Kebun Ngobo digabung

dengan kebun Jatirunggo-Gebugan menjadi nama baru kebun

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

29

gobo/Jatirunggo/Gebugan, dengan Dasar Surat No: XVIII/KPTS/135/1980

tanggal 23 April 1980. Tahun 1994 Manajemen PT. Perkebunan XVIII (Persero)

ditangani Direksi PT. Perkebunan XXI-XXII. Tahun 1996 PT. Perkebunan XVIII

di Merger dengan PT. Perkebunan XV-XVI, dengan nama PTP. Nusantara IX

(Persero) (Anonim, 2017)..

Akta Notaris PTPN IX telah mengalami beberapa kali perubahan.

Perubahan terakhir sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2014

tentang penambahan penyertaan modal negara republik indonesia ke dalam modal

saham perusahaan perseroan (persero) PTPN III, 90% saham PTPN IX dialihkan

ke PTPN III (Anonim, 2017). PT. Perkebunan Nusantara IX pada saat ini

memiliki wilayah kerja di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kebun 15 unit, 1

Agrowisata dan 8 unit Pabrik Gula. PT Perkebunan Nusantara IX juga mengelola

empat komoditi utama seperti karet, gula, teh, dan kopi. Di samping itu,

perusahaan juga telah mengembangkan beberapa produk hilir sebagai produk

konsumsi seperti Kopi Luwak, Banaran Kopi Premium, Teh Kaligua, Teh

Semugih, Gula 9, dan Sirup Pala (Anonim, 2017).

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi: Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh

berkembang bersama mitra.

Misi:

1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke

pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan

pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

2. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversitivikasi usaha, yaitu

produk hilir, wisata argo, dan usaha lainnya untuk mendukung hingga

perusahaan.

3. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat

lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

4.1.3 Letak Geografis PTPN IX Kebun Ngobo

PTPN IX Kebun Ngobo terletak di Desa Wringinputih, Kecamatan

Bergas Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kebun Ngobo dengan luas

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

30

kebun total seluas 2.257,44 ha, yang terdiri dari 4 (empat) Afdeling yaitu;

Afdeling Setro dengan luas areal kebun 347,10 ha, Afdeling Klepu dengan luas

areal kebun 702 ha, Afdeling Jatirunggo dengan luas areal kebun 640,34 ha dan

Afdeling Gebugan dengan luas areal kebun 568 ha. Jarak Afdeling dengan

emplasment induk kebun Ngobo yaitu: Afdeling Setro satu tempat dengan kantor

induk, Afdeling Klepu berjarak sekitar 4 km dari kantor induk, Afdeling

Jatirunggo berjarak sekitar 9 km dari kantor induk dan Afdeling Gebugan 10 km

dari kantor induk. Sedangkan jarak antara emplasment dengan kota terdekat yaitu

emplasment Ngobo ke Ungaran berjarak sekitar 8 km dan emplasment Ngobo ke

Semarang berjarak sekitar 30 km.

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi kerja Perkebunan Nusantara IX (Persero) kebu Ngobo

Kabupaten Semarang dipimpin oleh seorang Administratur yang merupakan

pejabat pelaksana tertinggi perusahaan tersebut. Tugas utama dari Administratur

adalah mengkoordinasikan, memimpin, dan mengawasi semua kegiatan dalam

bidang tanaman, proses produksi, administrasi, dan pengembangan wilayah

perkebunan. Administratur yang memiliki tanggung jawab terhadap Direksi

Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berkantor pusat di Semarang Jawa

Tengah.

Struktur organisasi pada tingkat kebun yang di pimpin oleh dua orang

sinder kepala, satu sinder kantor dan pakam (Pasukan Keamanan). Kedua sinder

kepala tersebut memiliki tanggung jawab kepada administratur atau pemimpin

wilayah di kebunnya, serta masing–masing sinder kepala bertugas

mengkoordinasi beberapa afdeling dan unit pengolahan yang dikepalai oleh sinder

afdeling dan sinder teknik. Sinder kantor atau dapat disebut juga kepala tata

usaha, adalah seorang pejabat yang membantu administratur dalam bidang

administrasi dan keuangan, pergudangan umum, dan bertugas sebagai pembantu

teknis administratur dalam menjalankan tugasnya.

Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

31

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kebun Ngobo PTPN IX

Sumber: PTPN IX Kebun Ngobo (diolah)

4.1.5 Proses Produksi Karet

Proses produksi karet di PTPN IX Kebun Ngobo adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Proses Produksi Karet

Sumber : PTPN IX Kebun Ngobo (diolah)

ADMINISTRATUR

SINDER KEPALA

SINDER

TEKNIK

S. KEBUN

KLEPU

S. KEBUN

SETRO

S. KEBUN

JATIRUNGGO

S. KEBUN

GEBUGAN

SINDER

KANTOR

KOORD

M. BESAR M. BESAR M. BESAR M. BESAR M. BESAR

MANDOR M. SADAP M. SADAP M. SADAP

M. PEMEL M. PEMEL M. PEMEL M. PEMEL

M. SADAP

Penyadap Latek Kebun Penyaringan &

Penampungan

Pengenceran &

Pembekuan Penggilinga

n

Pengasapan

Sortasi Pengepakan

& Labelling Siap Kirim

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

32

Pada gambar 4.2 untuk proses produksi karet diawali dengan penyadap

yaitu kegiatan pengambilan latek dari batang pohon karet dan latek tersebut

kemudian disaring dan dikumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH).

Penyaringan dilakukan utuk memisahkan latek yang sudah beku dan yang masih

cair. Latek yang telah terkumpul diangkut ke pabrik kemudian dilakukan

pengenceran dengan mencampurkan air dan pembekuan dengan mencampurkan

asam semut sebanyak 2% dan waktu yang dibutuhkan sekitar 2-3 jam. Setelah

kering dan beku karet kemudian di lakukan penggilingan dengan ketebalan sheet

basah yaitu 3,5-4,5 mm dan ketebalan sheet kering yaitu 2,5-3,5 mm. Setelah

karet digiling kemudian dilakukan pengasapan dengan suhu sebagai berikut; hari

pertama 40-450

C, hari kedua 40-500 C, hari ketiga 50-55

0 C, hari keempat 55-60

0

C, dan hari kelima 600 C hingga turun. Setelah pengasapan karet kemudian

dilakukan sortasi untuk memisahkan kualitas karet, kualitas tersebut antara lain

RSS. 1, RSS 2, RSS. 3 dan RSS. 4. Setelah disortasi karet kemudian dilakukan

pengepakan dan labelling dan produk karet siap untuk dikirim.

4.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan data responden yang di PTPN IX

Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang tentang pengaruh motivasi, pengalaman

kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, keselamatan kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan. Data didapatkan dari karyawan bagian penyadapan karet di PTPN

IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang dengan jumlah sampel sebanyak 60

responden. Hasil penyebaran data berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Lama

Bekerja, Tingkat Pendidikan, Status Pegawai, Jumlah Tanggungan dan Pekerjaan

Sampingan pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tingkat Pendidikan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan

sebagai berikut:

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

33

Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Responden

No. Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

1 SLTA 2 3,3%

2 SLTP 13 21,7%

3 SD 41 68,3%

4 Tidak ada 4 6,7% Jumlah 60 100%

Sumber : Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.1 dapat diketahui penyebaran data deskriptif responden di

PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang. Dari 60 responden didapatkan

data Tingkat Pendidikan terbanyak adalah SD 68,3%, untuk SLTP sebanyak

21,7%, untuk pendidikan SLTA sebanyak 3,3% dan tidak ada pendidikan

sebanyak 6,7%. Di perusahaan pendidikan sangat penting bagi tenaga kerja dan

merupakan salah satu syarat untuk diterima bekerja karena menunjang kualitas

tenaga kerja. Di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang untuk karyawan

penyadap karet tidak ada standar pendidikan yang ditentukan perusahaan tetapi

lebih mengutamakan kemampuan dari karyawan tersebut karena untuk menyadap

karet tidak begitu sulit.

2. Usia Responden

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia responden disajikan

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Usia Responden

No. Usia Frekuensi Presentase (%)

1 50 - 62 Tahun 33 55%

2 40 - 49 Tahun 12 20%

3 30 - 39 Tahun 10 16,7%

4 20 - 29 Tahun 5 8,3% Jumlah 60 100%

Sumber : Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.2 karakteristik usia karyawan penyadap di PTPN IX Kebun

Ngobo, Kabupaten Semarang rata-rata paling banyak berusia 50-62 tahun dengan

jumlah 55% dan terendah usia 20-29 tahun sebanyak 8,3%. Karyawan penyadap

karet didominasi oleh karyawan yang berusia lebih dari 50 tahun hal ini

dikarenakan karyawan masih mampu bekerja dan tidak adanya pekerjaan lain. Di

PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang juga tidak ada batasan maksimal

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

34

usia untuk karyawan penyadap karet sehingga selama karyawan memiliki

kemauan dan kemampuan masih tetap dipekerjakan.

3. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

1 Pria 56 93,3%

2 Wanita 4 6,7% Jumlah 60 100%

Sumber : Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.3 karakteristik responden pada Jenis Kelamin, yaitu untuk

jenis kelamin pria lebih tinggi sebanyak 93,3% dari pada Wanita 6,7% yang

mendominasi pegawai di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang.

Pekerjaan menyadap karet banyak dilakukan oleh pria dibanding wanita, karena

pekerjaan ini cukup berat dimana dilakukan mulai pukul 03:00 pagi hingga pukul

13:00 WIB dan setelah disadap lateks dikumpulkan kemudian diangkut ke tempat

penampungan hasil (TPH).

4. Lama Bekerja

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan lama bekerja disajikan sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Lama Kerja Responden

No. Lama Kerja Frekuensi Presentase (%)

1 30 - 35 tahun 22 36,7%

2 20 - 29 tahun 11 18,3%

3 10 - 19 tahun 8 13,3%

4 1 - 9 tahun 19 31,7% Jumlah 60 100%

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.4 lama kerja responden sebagai karyawan penyadap karet di

PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang paling banyak dengan lama kerja

lebih dari 30 tahun yaitu 22%, lama kerja 20-29 tahun sebanyak 18,3%, lama

kerja 10-19 tahun sebanyak 13,3%, dan lama kerja 1-9 tahun sebanyak 31,7%

5. Status Kepegawaian

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

35

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan status kepegawaian

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Status Kepegawaian

No. Status Pegawai Frekuensi Presentase (%)

1 1A 17 28,3%

2 HLT 8 13,3%

3 HLL 35 58,3% Jumlah 60 100%

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.5 untuk Status pegawai mendominasi dengan status HLL

sebanyak 58,3% dan masing-masing status lainnya seperti 1A sebanyak 28,3%

dan HLT sebanyak 13,3%, di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang.

Setiap golongan status kepegawaian memiliki kompensasi dan fasilitas yang

berbeda. Berikut merupakan rincian kompensasi dan fasilitas yang diberikan oleh

pihak manajemen PTPN IX Kebun Ngobo kepada karyawan penyadapan karet:

1. Karyawan dengan status kepegawaian Harian Lepas Lainnya (HLL) akan

menerima gaji yang jumlahnya dihitung secara harian namun dapat diambil

perbulan pada tanggal tertentu dan mendapatkan uang lembur.

2. Harian Lepas Teratur/Tetap (HLT) status kepegawaiannya lebih tinggi dari

pada HLL. Kompensasi yang diterima pegawai HLT adalah gaji dengan

patokan tertentu yang diambil setiap bulan, tunjangan hari raya, bonus tahunan

dan asuransi jiwa berupa BPJS.

3. Sesuai dengan ketentuan PTPN IX pegawai PTPN memiliki beberapa golongan

dari golongan I-IV. Namun, untuk karyawan penyadap sendiri hanya ada

hingga golongan IA. Golongan IA menerima kompensasi dari berupa gaji,

THR, bonus tahunan, asuransi jiwa berupa BPJS, jatah untuk mengambil cuti

dan dana pensiun.

6. Jumlah Tanggungan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan

disajikan sebagai berikut:

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

36

Tabel 4.6 Jumlah Tanggungan

No. Tanggungan Frekuensi Presentase (%)

1 0 11 18,3%

2 1 26 43,3%

3 2 17 28,3%

4 3 5 8,3%

5 4 1 1,7% Jumlah 60 100%

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.6 responden yang memiliki tanggungan paling banyak yaitu

4 orang sebanyak 1,7%, tanggungan 3 orang sebanyak 8,3%, tanggungan 2 orang

sebanyak 28,3%, tanggungan 1 orang sebanyak 43,3% dan responden yang tidak

memiliki tanggungan sebanyak 18,3%.

7. Pekerjaan Sampingan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sampingan

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Pekerjaan Sampingan

No. Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

1 Tidak ada 11 18,3%

2 Tani 16 26,7%

3 Ternak 9 15%

4 Warung 11 18,3%

5 Lainnya 13 21,7% Jumlah 60 100%

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Pada Tabel 4.7 responden yang memiliki pekerjaan sampingan paling

banyak sebagai petani yaitu 16 orang atau sebanyak 26,7%, pekerjaan lainnya 13

atau orang sebanyak 21,7%, memiliki warung 11 orang atau sebanyak 18,3%,

tidak ada pekerjaan sampingan 11 orang atau sebanyak 18,3% dan responden

yang memiliki ternak sebanyak 9 orang atau 15%.

Pekerjaan sampingan yang dimiliki oleh karyawan memilliki peranan yang

sangat penting bagi karyawan dalam kehidupan sehari-hari, karena pekerjaan

sampingan ini seperti tani, ternak, warung dan pekerjaan lainnya yaitu: ada yang

budidaya ikan, buruh bangunan dan tukang ojek. Pekerjaan sampingan di Kebun

Ngobo memiliki peran yang sangat penting karena kawasan industri dan banyak

kegiatan yang dilakukan pada kawasan industri, sehingga untuk menambah

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

37

penghasilan karyawan melakukan pekerjaan sampingan untuk mencukupi

kebutuhan rumah tangga mereka selain jadi penyadap.

4.3. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian digunakan untuk memperoleh gambaran awal

mengenai variabel-variabel pada penelitian yang terdiri dari variabel: motivasi

(X1), pengalaman kerja (X2), kepemimpinan (X3), budaya organisasi (X4),

keselamatan kerja (X5), dan kepuasan kerja (Y). Hasil dari deskripsi variabel pada

responden dalam penelitian di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang

adalah sebagai berikut:

1. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi (X1)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel motivasi didasarkan

pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam

kuesioner yang disebarkan pada 60 responden. Variasi jawaban responden untuk

variabel motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi (X1)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 X1.1 0 0 0 0 2 3,3 50 83,4 8 13,3 60 100 4

2 X1.2 0 0 4 6,7 4 6,7 52 86,6 0 0 60 100 4

3 X1.3 0 0 0 0 0 0 47 78,3 13 21,7 60 100 4

4 X1.4 0 0 0 0 0 0 47 78,3 13 21,7 60 100 4

5 X1.5 0 0 0 0 0 0 45 75 15 25 60 100 4

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator X1.1, yaitu Saya menyukai tugas yang diberikan

oleh pimpinan. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan tersebut

adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 50 responden

atau 83,4% menyatakan setuju dan 8 responden atau 13,3% menjawab

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan penyadap menyukai

tugas yang diberikan oleh pimpinan.

2. Pada pernyataan indikator X1.2, yaitu Saya tertarik pada tugas yang lebih

menantang. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan tersebut

adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 52 responden

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

38

3. atau 86,6% menyatakan setuju, 4 responden atau 6,7% menjawab netral

dan 4 responden atau 6,7% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan penyadap lebih tertarik pada tugas yang lebih menantang.

4. Pada pernyataan indikator X1.3, yaitu Saya dapat menyelesaikan pekerjaan

menyadap tepat waktu. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan

tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 47

responden atau 78,3% menyatakan setuju dan 13 responden atau 21,7%

menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan penyadap

dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

5. Pada pernyataan indikator X1.4, yaitu Saya sangat senang dengan pekerjaan

menyadap karet. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan tersebut

adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 47 responden

atau 78,3% menyatakan setuju dan 13 responden atau 21,7% menjawab

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan senang dengan

pekerjaan menyadap karet.

6. Pada pernyataan indikator X1.5, yaitu Saya sangat menikmati pekerjaan ini.

Nilai modus jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau

setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 47 responden atau 78,3%

menyatakan setuju dan 13 responden atau 21,7% menjawab sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan penyadap menikmati pekerjaannya.

Pada pernyataan X1.2 tidak ada responden yang menjawab sangat

setuju karena hanya tertarik pada tugas yang lebih menantang, namun

responden juga takut jika diberikan tugas tersebut tidak bisa dilakukan. Ada

juga responden yang mempertimbangkan bahwa akan sangat setuju jika

mendapatkan tugas yang lebih menantang asalkan diberikan upah yang lebih

dari biasanya diterima. Faktor lain yaitu responden sudah merasa nyaman

dengan pekerjaannya yang rutin sehingga tidak mau diberikan tugas yang

lebih berat lagi.

2. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Pengalaman Kerja (X2)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel pengalaman

kerja didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti

yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada 60 responden. Variasi

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

39

jawaban responden untuk variabel pengalaman kerja dapat dilihat pada Tabel

4.9

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Pengalaman Kerja (X2)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 X2.1 0 0 0 0 1 1,7 58 96,6 1 1,7 60 100 4

2 X2.2 0 0 5 8,3 9 15 46 76,7 0 0 60 100 4

3 X2.3 0 0 0 0 10 16,7 31 51,6 19 1,7 60 100 4

4 X2.4 0 0 0 0 2 3,3 57 95 1 1,7 60 100 4

5 X2.5 0 0 0 0 0 0 52 86,7 8 13,3 60 100 4

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator X2.1, yaitu Semakin lama waktu saya bekerja

semakin meningkatkan kemampuan saya. Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 58 responden atau 96,6% menyatakan setuju, 1 responden

atau 1,7% menyatakan sangat setuju dan 2 responden atau 1,7% menjawab

netral. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama bekerja dapat

meningkatkan kemampuan karyawan.

2. Pada pernyataan indikator X2.2, yaitu Pengetahuan yang saya miliki sangat

membantu dalam melakukan pekerjaan Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 46 responden atau 76,7% menyatakan setuju, 9 responden

atau 15% menyatakan netral dan 5 responden atau 8,3% menjawab tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan yang dimiliki

karyawan dapat membantu dalam melakukan pekerjaan.

3. Pada pernyataan indikator X2.3, yaitu Dengan keterampilan yang saya

miliki dapat memudahkan saya melakukan pekerjaan. Nilai modus

jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk

jawaban tertinggi yaitu sebanyak 31 responden atau 51,6% menyatakan

setuju, 19 responden atau 31,7% menjawab sangat setuju dan 10

responden atau 16,7% menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan keterampilan yang dimiliki karyawan dapat memudahkan

karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

40

4. Pada pernyataan indikator X2.4, yaitu Saya dapat menguasai peralatan yang

diberikan oleh perusahaan. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 57 responden atau 95% menyatakan setuju, 2 responden atau

3,3% menjawab netral dan 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat menguasai peralatan

yang diberikan perusahaan.

5. Pada pernyataan indikator X2.5, yaitu Saya dapat menguasai pekerjaan

menyadap karet dengan mudah. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 52 responden atau 86,7% menyatakan setuju dan 8 responden

atau 13,3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan dapat menguasai pekerjaan menyadap karet dengan mudah.

Pada pernyataan X2.2, tidak ada responden yang menyatakan sangat

setuju bahwa pengetahuan yang dimiliki dapat memudahkan dalam

melakukan pekerjaan. Hal ini karena responden memiliki pengetahuan dan

latar belakang pekerjaan yang berbeda jadi responden bisa melakukan

pekerjaan menyadap karet namun tidak mudah dan butuh waktu untuk belajar

dalam melakukan pekerjaan sebagai penyadap. Pada pernyataan ini juga ada 5

responden yang menyatakan tidak setuju karena latar belakang pekerjaan

sebelumnya berbeda sehingga merasa kesulitan ketika bekerja sebagai

penyadap karet.

3. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kepemimpinan (X3)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel kepemimpinan

didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang

terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada 60 responden. Variasi

jawaban responden untuk variabel kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel

4.10

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

41

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kepemimpinan (X3)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 X3.1 0 0 0 0 0 0 37 61,7 23 38,3 60 100 4

2 X3.2 0 0 1 1,7 1 1,7 45 75 13 21,6 60 100 4

3 X3.3 0 0 0 0 1 1,7 38 63,3 21 35 60 100 4

4 X3.4 0 0 0 0 1 1,7 34 56,7 25 41,6 60 100 4

5 X3.5 0 0 0 0 0 0 40 66,7 20 33,3 60 100 4

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator X3.1, yaitu Atasan saya selalu melakukan

pengarahan sebelum memulai pekerjaan. Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 37 responden atau 61,7% menyatakan setuju dan 23

responden atau 38,3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa pimpinan selalu melakukan pengarahan kepada karyawan sebelum

melakukan kerja.

2. Pada pernyataan indikator X3.2, yaitu Atasan selalu mengevaluasi

pekerjaan saya dan rekan kerja. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 45 responden atau 75% menyatakan setuju, 13 responden atau

21,6% menyatakan sangat setuju, 1 responden atau 1,7% menyatakan

netral dan 1 responden atau 1,7% meyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa pimpinan selalu melakukan evaluasi kepada

karyawan.

3. Pada pernyataan indikator X3.3, yaitu Atasan saya selalu mengawasi

pekerjaan saya dan rekan kerja. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 38 responden atau 63,3% menyatakan setuju, 21 responden atau

35% menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan

netral. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan selalu mengawasi karyawan

pada saat bekerja.

4. Pada pernyataan indikator X3.4, yaitu Atasan saya selalu menegur jika

terjadi kesalahan. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

42

tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 34

responden atau 56,7% menyatakan setuju, 25 responden atau 41,6%

menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan netral.

Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan selalu menegur karyawan jika

terjadi kesalahan kerja.

5. Pada pernyataan indikator X3.5, yaitu Komunikasi antara bawahan dan

atasan sangat baik. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan

tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 40

responden atau 66,7% menyatakan setuju dan 20 responden atau 33,3%

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antara

karyawan dan pimpinan sangat baik.

Pada pernyataan X3.2, ada 1 reponden yang menyatakan tidak setuju

jika atasan selalu mengevaluasi pekerjaannya, karena responden merasa jika

pekerjaannya telah baik tidak perlu di lakukan evaluasi dan responden juga

merasa tidak semua karyawan dievaluasi sehingga tidak adil.

4. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Budaya Organisasi (X4)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel budaya

organisasi didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan

seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada 60 responden.

Variasi jawaban responden untuk variabel budaya organisasi dapat dilihat

pada Tabel 4.11

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Budaya Organisasi

(X4)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 X4.1 1 1,7 1 1,7 1 1,7 56 93,2 1 1,7 60 100 4

2 X4.2 0 0 1 1,7 0 0 58 96,6 1 1,7 60 100 4

3 X4.3 0 0 0 0 1 1,7 48 80 11 18,3 60 100 4

4 X4.4 0 0 0 0 2 3,3 57 95 1 1,7 60 100 4

5 X4.5 0 0 0 0 1 1,7 55 91,6 4 6,7 60 100 4

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator X4.1, yaitu Saya bertanggung jawab atas

pekerjaan menyadap karet yang diberikan perusahaan. Nilai modus

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

43

jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk

jawaban tertinggi yaitu sebanyak 56 responden atau 93,2% menyatakan

setuju, 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat setuju, 1 responden atau

1,7% menyatakan netral dan 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bertanggung jawab pada

pekerjaanya.

2. Pada pernyataan indikator X4.2, yaitu Bila terjadi kesalahan maka saya

berani menanggung risikonya. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 58 responden atau 96,6% menyatakan setuju, 1 responden atau

1,7% menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan berani menanggung

risiko atas kesalahan kerja yang mereka lakukan.

3. Pada pernyataan indikator X4.3, yaitu Saya selalu menyelesaikan pekerjaan

menyadap dengan baik. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan

tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 48

responden atau 80% menyatakan setuju, 11 responden atau 18,3%

menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan netral.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan baik.

4. Pada pernyataan indikator X4.4, yaitu Saya selalu datang tepat waktu Nilai

modus jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju.

Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 57 responden atau 95%

menyatakan setuju, 2 responden atau 3,3% menyatakan netral dan 1

responden atau 1,7% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan dapat datang ke tempat kerja tepat waktu.

5. Pada pernyataan indikator X4.5, yaitu Saya selalu mematuhi peraturan

perusahaan Nilai modus jawaban responden pada pernyataan tersebut

adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 55 responden

atau 91,6% menyatakan setuju, 4 responden atau 6,7% menyatakan sangat

setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan netral. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan dapat mematuhi peraturan perusahaan.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

44

Pada pernyataan X4.1, ada 1 responden menyatakan sangat tidak setuju

bahwa harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya menyadap karet,

karena dia merasa pekerjaan ini yang bertanggung jawab hanya pimpinan saja.

Pada pernyataan ini juga ada 1 responden yang menjawab tidak setuju jika

harus bertanggung jawab karena merasa pekerjaan sebagai karyawan sadap ini

sudah cukup berat sehingga takut jika harus dituntut untuk bertanggung jawab.

Pada pernyataan X4.2, ada 1 responden yang menyatakan tidak setuju jika

terjadi kesalahan harus menanggung risikonya, karena responden merasa takut

jika harus menerima hukuman dan dia ingin ditegur saja.

5. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keselamatan Kerja (X5)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel keselamatan

kerja didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti

yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada 60 responden. Variasi

jawaban responden untuk variabel keselamatan kerja dapat dilihat pada Tabel

4.12.

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keselamatan Kerja

(X5)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 X5.1 0 0 20 33,3 6 10 28 46,7 6 10 60 100 4

2 X5.2 0 0 21 35 7 11,7 32 53,3 0 0 60 100 4

3 X5.3 0 0 0 0 12 20 38 63,3 10 16,7 60 100 4

4 X5.4 0 0 3 5 1 1,7 55 91,6 1 1,7 60 100 4

5 X5.5 0 0 40 66,7 8 13,3 11 18,3 1 1,7 60 100 2

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator X5.1, yaitu Saya merasa aman dalam lingkungan

kebun tempat saya bekerja. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju, 20 responden atau

33,3% menyatakan tidak setuju, 6 responden atau 10% menyatakan sangat

setuju dan 6 responden atau 10% menyatakan netral. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan merasa aman pada saat bekerja di kebun karet.

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

45

2. Pada pernyataan indikator X5.2, yaitu Saya menggunakan alat keselamatan

kerja sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Nilai modus jawaban

responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Dengan nilai

rata-rata jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 3,18. Untuk

jawaban tertinggi yaitu sebanyak 32 responden atau 53,3% menyatakan

setuju, 20 responden atau 33,3% menyatakan tidak setuju, 6 responden

atau 10% menyatakan sangat setuju dan 6 responden atau 10%

menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan telah

menggunakan alat keselamatan kerja sesuai standar.

3. Pada pernyataan indikator X5.3, yaitu Saya selalu berhati-hati saat

menggunakan alat yang ada. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 38 responden atau 63,3% menyatakan setuju, 12 responden atau

20% menyatakan netral dan 10 responden atau 16,7% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu berhati-hati dalam

menggunakan alat penyadap karet.

4. Pada pernyataan indikator X5.4, yaitu Perusahaan telah memberikan

jaminan kesehatan bagi karyawan. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 55 responden atau 91,7% menyatakan setuju, 3 responden atau

5% menyatakan tidak setuju, 1 responden atau 1,7% menyatakan netral

dan 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan telah memberikan jaminan kesehatan

bagi karyawan.

5. Pada pernyataan indikator X5.5, yaitu Saya merasa kelengkapan alat

keselamatan kerja perusahaan telah baik. Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 2 atau tidak setuju. Untuk jawaban

tertinggi yaitu sebanyak 40 responden atau 66,7% menyatakan tidak

setuju, 11 responden atau 18,3% menyatakan setuju, 8 responden atau

13,3% menyatakan netral dan 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum memberikan alat

keselamatan kerja yang baik untuk karyawan.

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

46

Pada pernyataan X5.1, ada 20 responden menyatakan tidak setuju jika

lingkungan tempat bekerja tersebut aman. Karena lingkungan kebun karet di

kebun Ngobo PTPN IX tidak seluruhnya bersih, areal yang tidak rata daerah

perbukitan, pada musim hujan jalannya licin dan masih ada binatang berbisa

seperti ular. Pada pernyataan X5.2, ada 21 responden menyatakan tidak setuju

jika telah menggunakan alat keselamatan kerja sesuai standar, karena

responden bekerja menggunkan pakaian dan peralatan kerja yang seadanya.

Pada pernyataan ini juga tidak ada responden yang menjawab sangat setuju,

karena merasa perusahaan tidak ada memberikan perlengkapan tesebut dan

mereka membelinya sendiri.

Pada pernyataan X5.4, ada 3 responden menyatakan tidak setuju jika

perusahaan telah memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan penyadap,

hal ini karena karyawan dengan status harian lepas lainnya belum

mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan. Pada pernyataan X5.5 ada 40

karyawan yang menyatakan tidak setuju jika kelengkapan alat keselamatan

kerja itu telah baik, hal ini karena perusahaan tidak ada memberikan alat

keselamatan kerja pada karyawan di penyadapan dan karyawan hanya

memakai peralatan seadanya.

6. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel kepuasan kerja

didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang

terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada 60 responden. Variasi

jawaban responden untuk variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel

4.13.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

47

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Pada Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

No. Indikator Jawaban Responden Total Modus

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

F % F % F % F % F % F %

1 Y1.1 0 0 0 0 2 3,3 57 95 1 1,7 60 100 4

2 Y1.2 0 0 4 6,7 17 28,3 31 51,7 8 3,3 60 100 4

3 Y1.3 0 0 33 55 1 1,7 24 40 2 3,3 60 100 2

4 Y1.4 0 0 31 51,7 1 1,7 28 46,6 0 0 60 100 2

5 Y1.5 1 1,7 18 30 8 13,3 33 55 0 0 60 100 4

6 Y1.6 0 0 8 13,3 3 5 49 81,7 0 0 60 100 4

7 Y1.7 0 0 3 5 8 13,3 49 81,7 0 0 60 100 4

8 Y1.8 0 0 0 0 19 31,7 34 56,6 7 11,7 60 100 4

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui:

1. Pada pernyataan indikator Y1.1, yaitu Saya dapat memenuhi peraturan yang

dibuat oleh perusahaan. Nilai modus jawaban responden pada pernyataan

tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 57

responden atau 95% menyatakan setuju, 2 responden atau 3,3%

menyatakan netral dan 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dapat memenuhi peraturan

perusahaan.

2. Pada pernyataan indikator Y1.2, yaitu Sistem administrasi mendukung

aktivitas kerja karyawan penyadapan. Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 31 responden atau 51,7% menyatakan setuju, 17 responden

atau 28,3% menyatakan netral, 8 responden atau 13,3% menyatakan

sangat setuju dan 4 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sistem administrasi perusahaan mendukung aktivitas

kerja karyawan.

3. Pada pernyataan indikator Y1.3, yaitu Saya puas dengan gaji atau upah yang

diberikan oleh perusahaan. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 2 atau tidak setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 33 responden atau 55% menyatakan tidak setuju, 24

responden atau 40% menyatakan setuju, 2 responden atau 3,3%

menyatakan sangat setuju dan 1 responden atau 1,7% menyatakan netral.

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

48

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tidak puas dengan upah yang

diberikan oleh perusahaan.

4. Pada pernyataan indikator Y1.4, yaitu Penggajian selalu tepat waktu. Nilai

modus jawaban responden pada pernyataan tersebut adalah 2 atau tidak

setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu sebanyak 31 responden atau 51,7%

menyatakan tidak setuju, 28 responden atau 46,6% menyatakan setuju dan

1 responden atau 1,7% menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa

upah atau gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan tidak tepat

waktu.

5. Pada pernyataan indikator Y1.5, yaitu Fasilitas yang diberikan oleh

perusahaan sudah cukup baik. Nilai modus jawaban responden pada

pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi yaitu

sebanyak 33 responden atau 55% menyatakan setuju, 18 responden atau

30% menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menyatakan netral

dan 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa fasilitas perusahaan sudah cukup baik.

6. Pada pernyataan indikator Y1.6, yaitu Peralatan yang digunakan dalam

menyadap karet cukup lengkap dan canggih. Nilai modus jawaban

responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban

tertinggi yaitu sebanyak 49 responden atau 81,7% menyatakan setuju, 8

responden atau 13,3% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 5%

menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa peralatan yang digunakan

cukup lengkap dan canggih.

7. Pada pernyataan indikator Y1.7, yaitu Perusahaan memberikan kesempatan

untuk ke jenjang karier yang lebih tinggi. Nilai modus jawaban responden

pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban tertinggi

yaitu sebanyak 49 responden atau 81,7% menyatakan setuju, 8 responden

atau 13,3% menyatakan netral dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menginginkan perusahaan

untuk memberikan kesempatan ke jenjang karier yang lebih tinggi.

8. Pada pernyataan indikator Y1.8, yaitu Saya mendapat kesempatan dari

perusahaan untuk menunjukan keahlian saya. Nilai modus jawaban

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

49

responden pada pernyataan tersebut adalah 4 atau setuju. Untuk jawaban

tertinggi yaitu sebanyak 34 responden atau 56,7% menyatakan setuju, 19

responden atau 31,7% netral dan 7 responden atau 11,7% menyatakan

sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mendapatkan

kesempata dari perusahaan untuk menunjukkan keahliannya dalam

bekerja.

Pada peryataan Y1.2 ada 4 responden menyatakann tidak setuju jika

sistem administrasi perusahaan itu mendukung pekerjaan karyawan, hal ini

karena dia merasa sistem administrasi menyulitkan dia dalam bekerja. Seperti

menunggu absen setelah selesai bekerja dan menunggu jam pulang meskipun

pekerjaan telah selesai. Karyawan juga memiliki pekerjaan lain di rumah selain

menyadap karet. Pada pernyataan Y1.3 ada 31 responden tidak setuju jika

merasa puas dengan upah yang diberikan perusahaan, hal ini karena upah yang

responden dapat belum bisa mencukupi kebutuhannya.

Pada pernyataan Y1.4 ada 31 responden yang menyatakan tidak setuju

dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju jika pemberian gaji itu

selalu tepat waktu, karena pada kenyataannya pemberian upah karyawan ada

yang terlambat beberapa hari, namun tidak terlalu lama dan karyawan

menganggapnya hal yang wajar. Pada pernyataan Y1.5 ada 1 responden

menyatakan sangat tidak setuju, 18 responden menyatakan tidak setuju dan

tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju jika fasilitas yang

diberikan perusahaan itu sudah cukup baik. Hal ini karena responden merasa

fasilitas perusahaan tidak baik seperti jalan produksi yang kurang baik dan

TPH yang sudah lama. Karyawan juga menggunakan kendaraan pribadi untuk

mengangkut lateks dari dalam kebun ke TPH.

Pada pernyataan Y1.6 ada 8 responden yang menyatakan tidak setuju jika

peralatan yang digunakan menyadap karet itu cukup lengkap dan canggih. Hal

ini karena peralatan yang karyawan gunakan tidak merata ada yang

mendapatkan peralatan yang baru, namun ada juga yang hanya diberikan

peralatan bekas. Pada pernyataan Y1.7 ada 3 responden yang menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat setuju jika perusahaan

memberikan kesempatan ke jenjang karir yang lebih tinggi. Hal ini karena

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

50

mereka merasa pendidikan dan pengalaman yang mereka miliki tidak

memungkinkan untuk bisa ke jenjang yang lebih tinggi dan pekerjaan sebagai

penyadap akan seterusnya jadi penyadap tidak akan berubah.

4.4. Analisis Data

4.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengukur skala instrumen pada

masing-masing pernyataan atau indikator sehingga data dapat dinyatakan valid

atau tidaknya pada hasil dari kuisioner.

Pengujian validitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14. Uji Validitas

Variabel Item Koefisien

Korelasi

R Tabel (0,05%) Kesimpulan

Motivasi (X1) X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

0,691

0,419

0,887

0,887

0,888

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Pengalaman Kerja (X2) X2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

0,418

0,762

0,721

0,397

0,539

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Kepemimpinan (X3) X3.1

X3.2

X3.3

X3.4

X3.5

0,794

0,786

0,903

0,896

0,817

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Budaya Organisasi (X4)

X4.1

X4.2

X4.3

X4.4

X4.5

0,486

0,539

0,554

0,352

0,586

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Keselamatan Kerja (X5) X5.1

X5.2

X5.3

X5.4

X5.5

0,823

0,786

0,291

0,340

0,744

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

51

Tabel 4.14. Lanjutan

Variabel Item Koefisien

Korelasi

R Tabel (0,05%) Kesimpulan

Kepuasan Kerja (Y) Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

Y1.5

Y1.6

Y1.7

Y1.8

0,355

0,295

0,729

0,701

0,669

0,273

0,283

0,372

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

0,254

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Dari hasil pengujian validitas masing-masing indikator dari variabel

motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, keselamatan kerja

terhadap kepuasan kerja didapatkan nilai hasil uji validitas koefisien korelasi lebih

besar dari r tabel. Dengan N=60 pada tingkat kepercayaan 5% r tabel = 0,254,

sehingga pengujian variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya

organisasi, keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja dapat dinyatakan valid dan

dapat dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini untuk mengukur konstruk pada

variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi,

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja sehingga dapat dinyatakan reliabel.

Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Motivasi (X1) 0,788 Reliabel

Pengalaman Kerja (X2) 0,718 Reliabel

Kepemimpinan (X3) 0,815 Reliabel

Budaya Organisasi (X4) 0,651 Reliabel

Keselamatan Kerja (X5) 0,750 Reliabel

Kepuasan Kerja (Y) 0,691 Reliabel

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Setelah dilakukan pengujian reliabilitas menggunakan SPSS 16. Hasil

keseluruhan indikator dari variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan,

budaya organisasi, keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja mendapatkan nilai

lebih besar dari > 0,6 dan nilai reliabilitasnya tinggi sehingga dapat dikatakan data

reliabel.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

52

4.4.3 Uji t Persamaan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil output SPSS dengan dua model, persamaan tentang

variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi,

keselamatan kerja ditunjukkan dalam tabel 4.16.

Tabel 4.16 Uji t

Uji t t Hitung Sig. t Tabel Keterangan

Motivasi (X1) 2,037 0,047 2,000 Signifikan

Pengalaman Kerja (X2) 0,867 0,390 2,000 Tidak Signifikan

Kepemimpinan (X3) -0,338 0,737 2,000 Tidak Signifikan

Budaya Organisasi (X4) 2,235 0,030 2,000 Signifikan

Keselamatan Kerja (X5) 4,733 0,000 2,000 Signifikan

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Dasar Pengambilan Keputusan Uji t:

Ho diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung<t tabel atau jika sig.> 0,05

(Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan)

Ho di tolak dan H1 diterima jika nilai t hitung > t tabel atau jika nilai sig. <

0,05 (Artinya terdapat pengaruh signifikan)

Pada Tabel 4.16. menyatakan nilai Uji t dibandingkan t tabel dan

signifikant dibandingkan signifikan 0,05 untuk masing-masing variabel pada

motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, keselamatan

kerja terhadap kepuasan kerja. Masing-masing perngaruh variabel dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Motivasi t Hitung 2,037 > t tabel 2,000, dan signifikan 0,047 < 0,05 Hasil

uji t dan Signifikan memenuhi syarat artinya motivasi berpengaruh

terhadap kepuasan kerja.

2. Pengalaman Kerja t Hitung 0,867 > t tabel 2,000, dan signifikan 0,390 >

0,05, Hasil uji t dan Signifikan tidak memenuhi syarat artinya Pengalaman

Kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

3. Kepemimpinan t Hitung -0,338 > t tabel 2,000, dan signifikan 0,737 >

0,05, Hasil uji t dan Signifikan tidak memenuhi syarat artinya

Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

53

4. Budaya Organisasi t Hitung 2,235 > t tabel 2,000, dan signifikan 0,030 <

0,05, Hasil uji t memenuhi syarat dan Signifikan memenuhi syarat artinya

Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

5. Keselamatan Kerja t Hitung 4,733 > t tabel 2,000, dan signifikan 0,000 <

0,05, Hasil uji t dan Signifikan memenuhi syarat artinya Keselamatan

Kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

4.4.4 Uji F Persamaan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-

sama dari variabel bebas: motivasi (X1), pengalaman kerja (X2), kepemimpinan

(X3), budaya organisasi (X4), keselamatan kerja (X5), terhadap variabel tidak

bebas: kepuasan kerja (Y) seperti ditunjukkan pada Tabel 4.17 sebagai berikut:

Tabel 4.17 Uji F Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan Regresi F Hitung F Tabel Sig. Keterangan

Model 11,956 2,37 ,000b H0 ditolak

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Dari hasil penelitian tentang pengujian anova dengan uji F menggunakan

SPSS 16 dinyatakan berpengaruh secara simultan atau bersama-sama jika nilai F

hitung > dari F tabel. F tabel sebesar 2,37 karena menggunakan lima variabel

independen dan hasil F hitung sebesar 11,956 > 2,37 sehingga dapat dinyatakan

variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi,

keselamatan kerja bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

4.4.5 Koefisien Determinasi R²

Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Nilai koefisien

determinasi dapat diperoleh dari nilai adjusted R². Berdasarkan hasil output SPSS

besarnya nilai adjusted R² dapat dilihat pada Tabel 4.18 sebagai berikut :

Tabel 4.18. Koefisien Determinasi

Persamaan Regresi R R Square Adjusted R Square

Model 0,725a 0,525 0,481

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

54

Dari Tabel 4.18 hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang

diperoleh sebesar 0,525. Hal ini menunjukan bahwa motivasi (X1), pengalaman

kerja (X2), kepemimpinan (X3), budaya organisasi (X4), keselamatan kerja (X5)

terhadap kepuasan karyawan (Y) pada PTPN IX, Kebun Ngobo dipengaruhi

sebesar 52,5%. Selebihnya yaitu sebesar 47,5% diterangkan oleh faktor lain yang

tidak dimasukan ke dalam model penelitian ini.

4.4.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel

penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan

analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk

melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan penyadapan karet di

PTPN IX Kebun Ngobo dengan analisis data menggunakan regresi linier

berganda. Alat analisis menggunakan SPSS 16.0 dengan model, persamaan

tentang variabel motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi,

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja ditunjukkan dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Independen Koefisien T-hitung Sig. Kesimpulan

Intersep -7,720 -0,966 0,338

Motivasi (X1) 0,375* 2,037 0,047 Berpengaruh

Pengalaman Kerja (X2) 0,199ns

0,867 0,390 Tidak Berpengaruh

Kepemimpinan (X3) -0,045ns

-0,338 0,737 Tidak Berpengaruh

Budaya Organisasi (X4) 0,754* 2,235 0,030 Berpengaruh

Keselamatan Kerja (X5) 0,584* 4,733 0,000 Berpengaruh

R2 = 0,525 DW test = 2,253

Adj R2 = 0,481

F hitung = 11,956

Keterangan: * Nyata padataraf kesalahan 5%

ns

non signifikan

Sumber: Data Primer Penelitian 2018

Keterangan tanda * menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh

signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Dari Tabel 4.19 dapat disusun

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = –7,720 + 0,375 X1 + 0,199 X2 – 0,045 X3 + 0,754 X4 + 0,584 X5

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

55

Pada Tabel 4.19 menyatakan hasil motivasi mendapatkan nilai sebesar

0,375 dengan kategori positif, pengalaman kerja mendapatkan nilai sebesar 0,199

dengan kategori positif, kepemimpinan mendapatkan nilai sebesar –0,045 dengan

kategori negatif, budaya organisasi mendapatkan nilai sebesar 0,754 dengan

kategori positif, keselamatan kerja mendapatkan nilai sebesar 0,584 dengan

kategori positif, dimana nilai masing-masing variabel independen terikat dengan

kepuasan kerja artinya nilai setiap masing-masing variabel independent yang

dihasilkan terhadap peningkatakan kepuasan kerja.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diolah menggunakan SPSS 16 tentang

pengaruh motivasi, pengalaman kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, dan

keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan bagian penyadapan karet di

PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang. Setelah data dianalisis dengan uji

validitas dan reliabilitas sehingga data hasil kuesioner dinyatakan valid dan

reliabel. Analisis data juga dilakukan uji asumsi klasik dengan hasil yaitu; pada

uji normalitas, data berdistribusi normal dengan hasil Asymp. Sig (2-tailed)

sebesar 0,978 sehingga nilainya lebih besar dari signifikan 0,05 atau 0,978 > 0,05.

Pada uji multikolinearitas nilai VIF (variance inflation factor) dibawah 10 dan

nilai tolerance di atas 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas

dari masalah multikolinearitas dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

Uji Heteroskedastisitas, Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Dengan demikian maka nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak

terjadi gejala Heteroskedastisitas pada model regresi. Uji autokorelasi dengan

hasil run test menunjukkan bahwa nilai asymp.sig. (2-tailed) yaitu 0,795 lebih

besar dari > 0,05, dengan demikian data terbebas dari masalah autokorelasi dan

dapat dilihat pada lampiran. Pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y) dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.5.1. Pengaruh Motivasi (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Pengujian secara parsial variabel X1 memiliki koefisien regresi sebesar

0,375 dengan nilai t hitung > dari t tabel dan signifikansi < 0,05, sehingga nilai ini

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

56

menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi motivasi akan berdampak

pada peningkatakan kepuasan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian

Widyawatiningrum, dkk (2015) yang menyatakan motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja. Karyawan memiliki motivasi di dalam dirinya

untuk memperoleh kepuasan dalam bekerja.

Karyawan penyadap karet di Kebun Ngobo, sangat tertarik pada pekerjaan

menyadap karet sehingga karyawan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dan

kepuasan kerja tercapai. Motivasi dapat memberikan semangat bagi karyawan

sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan mudah dan efisien serta dapat

mencapai kepuasan kerja. Karyawan yang memiliki motivasi akan merasa senang

dengan pekerjaannya dan akan menikmati pekerjaan sebagai penyadap karet

sehingga kepuasan kerja tercapai. Penelitian ini diperkuat dengan teori motivasi

Hasibuan (2001) yang mengemukakan bahwa motivasi merupakan pemberi daya

penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mau bekerjasama,

bekerja efektif serta terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk mencapai

kepuasan kerja.

Karyawan penyadap karet di Kebun Ngobo sebagian besar memiliki

tanggungan keluarga sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja agar

penghasilannya bertambah. Karyawan juga selain sebagai penyadap sebagian

besar memiliki pekrjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Karyawan penyadap karet di Kebun Ngobo termotivasi bekerja untuk

mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi demi mencukupi kebutuhannya,

dengan kebutuhan yang tercukupi maka kepuasan kerja tercapai.

4.5.2 Pengaruh Pengalaman Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Pengujian secara parsial variabel X2 memiliki koefisien regresi sebesar

0,199, dengan nilai t hitung < dari t tabel dan signifikansi > 0,05, sehingga nilai

ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja tidak memberikan pengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin

tinggi pengalaman kerja tidak akan berdampak pada meningkatkan kepuasan

kerja. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Yudistira (2015) yang

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

57

menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Penelitian ini didukung oleh Wirayani, dkk (2017) dalam penelitianya

menyatakan bahwa pengalaman kerja tidak bepengaruh terhadap produktivitas

kerja. Produktivitas kerja berkaitan dengan kepuasan kerja karena jika kepuasan

kerja karyawan terpenuhi maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat.

Karyawan penyadap di kebun Ngobo PTPN IX sebagian besar telah

bekerja cukup lama yaitu lebih dari 3 (tiga) tahun. Tingkat pengetahuan dan

keterampilan karyawan dalam menyadap cukup baik, namun dari tingkat

pendidikan yang sebagian besar karyawan hanya lulus SD, sehingga pengalaman

kerja karyawan kurang, dari kurangnya pelatihan bagi karyawan sehingga

kemampuan dan keterampilan karyawan dalam bekerja juga kurang. Karyawan

penyadap di Kebun Ngobo juga memiliki latar belakang yang berbeda sehingga

tidak ada pengalaman dalam menyadap karet. Usia karyawan penyadap di Kebun

Ngobo juga sebagian besar sudah tidak produktif sehingga karyawan bekerja

sesuai kemampuannya sehingga kepuasan kerja tidak tercapai.

Karyawan penyadap juga dapat menguasai pekerjaannya dengan mudah

dan dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya. Soetjipto (2007),

mengungkapkan bahwa karyawan dengan pengalaman kerja tinggi akan lebih

mudah melaksanakan pekerjaan, dibandingkan dengan karyawan lama dan baru

tidaklah bisa disamakan. Brown et al (2000) menjelaskan bahwa karyawan

dengan pengalaman kualitas rendah, cenderung tidak puas dengan pekerjaan

mereka, kurang berkomitmen untuk organisasi dan lebih merenungkan

meninggalkan organisasi. Lama masa kerja karyawan penyadap karet di Kebun

Ngobo sebagian besar bekerja cukup lama yaitu lebih dari 30 tahun, semakin lama

karyawan bekerja akan membuat karyawan merasa jenuh atau bosan sehingga

tidak merasa puas dalam bekerja.

Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan penyadap

karet di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang kurang baik dimana

sebagian besar tingkat pendidikan karyawan rendah sehingga kualitas pengalaman

kerja karyawan rendah dan tidak mencapai kepuasan kerja. Penguasaan terhadap

pekerjaan oleh karyawan penyadap karet di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten

Semarang cukup baik, namun karena kurangnya pengetahuan karyawan tidak

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

58

dapat menguasai pekerjaan menyadap karet dengan mudah sehingga diperlukan

pelatihan terlebih dahulu. Kurangnya pengalaman kerja karyawan mengakibatkan

karyawan sulit mendapatkan status karyawan tetap. Sebagian besar karyawan

penyadap karet di Kebun Ngobo berstatus harian lepas sehingga karyawan mersa

tidak puas dengan pekerjaannya.

4.5.3 Pengaruh Kepemimpinan (X3) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Pengujian secara parsial variabel X3 memiliki koefisien regresi sebesar (-

0,045), Negatif dengan nilai t hitung < dari t tabel dan signifikansi > 0,05,

sehingga dinyatakan tidak berpengaruh. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel

kepemimpinan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepemimpinan tidak akan

berdampak pada peningkatan kepuasan kerja. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Widyawatiningrum, dkk (2015) yang menyatakan kepemimpinan tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Aktvitas karyawan dalam sebuah perusahaan sangat tergantung pada

kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan tempat bekerja. Pelaksanaan

aktivitas yang dilakukan oleh kepemimpinan kepada karyawan dapat

menyebabkan seseorang karyawan mencapai kepuasan dalam bekerja, namun

belum tentu dapat membawa pengaruh yang positif dalam pembentukan

kepribadian karyawan untuk bisa bekerja mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan di Kebun Ngobo PTPN IX memiliki inisiatif dalam membantu

karyawan, bertanggung jawab atas karyawannya serta komunikasi antara

pemimpin dan karyawan cukup baik, selalu memberi pengarahan dan teguran

kepada karyawannya.

Menurut Brahmasari dan Suprayetno (2008) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kepuasan

karyawan. Kepemimpinan yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi

belum dapat menciptakan integrasi yang serasi sehingga mendorong gairah kerja

karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal. Aktivitas karyawan di

perusahaan sangat tergantung dari kepemimpinan yang diterapkan serta situasi

lingkungan di dalam perusahaan tempat bekerja.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

59

4.5.4 Budaya Organisasi (X4) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Pengujian secara parsial variabel X4 memiliki koefisien regresi sebesar

0,754 Positif dengan nilai t hitung > dari t tabel dan signifikansi < 0,05, sehingga

dinyatakan berpengaruh. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi

memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi budaya organisasi akan berdampak pada

peningkatan kepuasan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Widyawatiningrum, dkk (2015) yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Budaya organisasi memiliki peran

yang penting dimana secara langsung mampu meningkatkan kepuasan kerja

karyawan. Budaya organisasi di Kebun Ngobo PTPN IX adalah:

1) Integrity (Integritas) yaitu keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam

melaksanakan tanggungjawab.

2) Enthusiasm (Antusias) yaitu mampu menunjukkan semangat yang tinggi

dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban.

Pada budaya organisasi di atas dapat membuat karyawan bekerja dengan

tekun yaitu karyawan selalu masuk kerja baik hari kerja maupun hari libur untuk

mendapatkan hasil yang lebih karena pada hari libur kerja karyawan akan dihitung

borongan. Pada indikator ini karyawan telah menunjukkan antusiasnya untuk

bekerja dengan semangat yang tinggi mencapai hasil yang tinggi. Di Kebun

Ngobo PTPN IX karyawan bekerja dengan disiplin dimana karyawan selalu

datang tepat waktu yaitu pukul 03:00 pagi dan pulang pukul 13:00 setelah

mengumpulkan hasil dan diabsen oleh pimpinan. Karyawan di Kebun Ngobo

PTPN IX bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab yaitu karyawan

mengumpulkan hasil kerjanya berupa lateks karet sesuai dengan yang mereka

dapat dan tidak ditambah dengan bahan apa pun. Karyawan penyadap di Kebun

Ngobo PTPN IX telah bekerja dengan tekun, disiplin dan jujur sehingga karyawan

dapat mencapai target atau basis yang ditentukan perusahaan serta mencapai

tujuan organisasi. Dengan tercapainya tujuan organisasi maka karyawan merasa

puas dengan pekerjaannya.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan€¦ · Perkebunan Nusantara IX yaitu teh celup, teh seduh, kopi bubuk, gula kemasan dan sirup pala. PTPN IX dirancang dan dikelola

59

4.5.5 Pengaruh Keselamatan Kerja (X5) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Pengujian secara parsial variabel X5 memiliki koefisien regresi sebesar

0,584 Positif dengan nilai t hitung > dari t tabel dan signifikansi < 0,05, sehingga

dinyatakan berpengaruh. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja

memberikan pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi keselamatan kerja akan dapat

meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Maulana,

dkk (2015) yang meyatakan bahwa keselamatan kerja memiliki pengaruh

signifikansi terhadap kepuasan kerja.

Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang penting di perkebunan

karena setiap karyawan yang bekerja menginginkan kondisi selamat, seperti yang

dikatakan oleh Wirawan (2015) bahwa keselamatan kerja adalah kondisi di mana

para karyawan bisa bekerja dengan selamat, tidak mengalami kecelakaan atau

cidera dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Lingkungan kerja pada

perkebunan karet di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang yaitu

lingkungan yang bersih dan aman bagi karyawan sehingga kepuasan tercapai.

Mesin dan peralatan kerja pada karyawan dimana peralatan yang digunakan untuk

menyadap karet sudah cukup lengkap dan alat pelindung diri karyawan cukup

baik sehingga karyawan merasa puas. Jaminan keselamatan untuk keryawan

penyadap karet di PTPN IX Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang dimana

perusahan telah memberikan jaminan kesehatan bagai karyawan berupa BPJS

sehingga karyawan merasa puas.