abses periodontal+perikoronitis

10
Nama: Diva Aldila NPM: 160110120082 1. Abses Periodontal Definisi Abses periodontal adalah suatu infeksi yang terletak di sekitar poket periodontal serta dapat mengakibatkan kerusakan ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Abses periodontal seringkali timbul sebagai eksaserbasi akut. Etiologi Bakteri gram positif dan gram negatif, mikroba anaerob Tanda Klinis 1. Abses akut Rasa tidak nyaman Pembengkakan terlokalisir Poket periodontal Mobilitas Gigi terangkat dari soket Eksudasi Suhu meningkat Limpadenopati regional Rasa lunak saat perkusi dan menggigit 2. Abses kronis

Upload: diva

Post on 17-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

abses periodontal

TRANSCRIPT

1. Abses PeriodontalDefinisiNama: Diva AldilaNPM: 160110120082

Abses periodontal adalah suatu infeksi yang terletak di sekitar poket periodontal serta dapat mengakibatkan kerusakan ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Abses periodontal seringkali timbul sebagai eksaserbasi akut.

EtiologiBakteri gram positif dan gram negatif, mikroba anaerobTanda Klinis1. Abses akuta. Rasa tidak nyaman Pembengkakan terlokalisir Poket periodontal Mobilitas Gigi terangkat dari soket Eksudasi Suhu meningkat Limpadenopati regional Rasa lunak saat perkusi dan menggigit2. 3. 4. Abses kronisa. Tidak menimbulkan rasa nyeri atau nyeri tumpul Lesi inflamasi terlokalisir Gigi sedikit terangkat Eksudasi intermiten Saluran fistula Umumnya tidak melibatkan kondisi sistemik

Diagnosis BandingAbses periapikal, kista gingival pada dewasa, actinomycosis, kista papilla palatine, kista nasolabialPerawatan KhususPerawatan abses periodontal terdiri dari dua fase, yaitu: menyembuhkan lesi akut, yang dilanjutkan dengan penatalaksanaan kondisi kronis yang diakibatkan.Tujuan dari perawatan emerjensi terhadap kasus abses periodontal akut1. Meredakan nyeri sakit yang ditimbulkan oleh abses.2. Mengontrol penyebaran infeksi yang menimbulkan komplikasi sistemik.3. Membuat drainase abses.Pilihan Perawatan1. Drainase melalui retraksi poket atau insisi

Drainase melalui Poket PeriodontalDaerah perifer di sekitar abses dianastesi menggunakan anestetik topikal dan lokal agar pasien merasa nyaman. Dinding poket diretraksi perlahan menggunakan probe periodontal atau kuret untuk membuat drainase melalui jalan masuk poket.

Gambar : A. Abses periodontal pada gigi molar satu kiri rahang atas. B, Probe periodontal digunakan untuk meretraksi dinding poket dengan hati-hati.

Tekanan jari ringan dan irigasi dapat digunakan untuk mengeluarkan eksudat dan membersihkan poket. Jika lesi berukuran kecil dan akses sulit diperoleh, dapat dilakukan debridemen dalam bentuk skeling dan root planing..

Gambar : Tekanan jari ringan cukup untuk mengeluarkan purulen.Drainase melalui Insisi Eksternal. Abses dikeringkan dan diisolasi menggunakan gauze sponges. Diaplikasikan anestetik topikal, yang dilanjutkan dengan anestetik lokal yang diinjeksikan pada tepi lesi. Jaringan pada aspek lateral insisi dipisahkan menggunakan kuret atau periosteal elevator. Pada abses yang terlihat mengalami pembengkakan dan inflamasi parah, instrumentasi mekanis agresif sebaiknya ditunda dan melakukan terapi antibiotik sehingga kerusakan jaringan periodontal sehat di sekitarnya dapat dihindari.Bagi pasien yang tidak membutuhkan terapi antibiotik sistemik, perlu diberikan instruksi pasca-perawatan, yaitu pembilasan rutin menggunakan air garam hangat [1 sdt/8 ons. gelas] dan aplikasi periodik klorheksidin glukonat melalui berkumur ataupun secara lokal menggunakan aplikator berujung-kapas.2. Skeling dan root planningJika lesi berukuran kecil dan akses sulit diperoleh, dapat dilakukan debridemen dalam bentuk skeling dan root planing. Terapi antibiotik saja tanpa diikuti drainase dan skeling subgingiva dikontraindikasikan.3. Bedah PeriodontalPembedahan dianjurkan jika ditemukan defek vertikal dan dalam atau defek furkasi yang berada di luar kemampuan terapeutik instrumentasi non-bedah . 4. Antibiotik sistemikIndikasi terapi antibiotic bagi penderita abses akuta. Selulitis tak-terlokalisir, infeksi menyebarb. Poket dalam dan tidak terjangkauc. Demamd. Limfadenopatie. Pasien immunocompromisedPilihan antibiotic untuk infeksi periodontalAntibiotik Pilihan : Amoksilin 500 mg, 1 g dosis awal, kemudian 500 mg tiga kali sehari untuk tiga hari. Evaluasi setelah 3 hari untuk menentukan kebutuhan lanjutan atau penyesuaian terapi antibiotic. Jika alergi penisilin, berikan Klindamisin. Dosis awal 600 mg, kemudian 300 mg 4 kali sehari untuk 3 hari. Atau Azritomisin, Dosis awal 1 g kemudian 500 mg 4 kali sehari untuk 3 hari.5. Pencabutan gigiBila mobilitas gigi besar dan tidak bisa dipertahankan lagi, maka bisa dilakukan ekstraksi.

2. PerikoronitisDefinisi Reaksi inflamasi yang berkembang di jaringan sekitar di gigi erupsi atau impaksi biasanya pada m3 bawah. EtiologiPerikoronitis terjadi akibat penumpukan bakteri, plak, dan sisa makanan pada rongga operkulum gusi dan gigi yang erupsi sebagianTanda-tanda Klinis Bengkak dan merah pada operkulum dan gingiva . Ulserasi operkulum dan abses Pain,trismus,halitosis Demam ringan lymphodenopathy Malaise

KlasifikasiPerikoronitis akutPerikoronitis akut diawali dengan rasa sakit yang terlokalisir dan kemerahan pada gingiva. Rasa sakit dapat menyebar ke leher, telinga, dan dasar mulut. Pada pemeriksaan klinis pada daerah yang terinfeksi, dapat terlihat gingiva yang kemerahan dan bengkak, disertai eksudat, dan terasa sakit bila ditekan. Gejala meliputi limfadenitis pada kelenjar limfe submandibularis, dan kelenjar limfe yang dalam, pembengkakan wajah, dan eritema, edema dan terasa keras selama palpasi pada operkulum gigi molar, malaise, bau mulut, eksudat yang purulen selama palpasi. Demam akan terjadi apabila tidak diobati. Umumnya serangan akut dapat menyebabkan demam dibawah 38,5C, selulitis, dan ketidaknyamanan. Pada inspeksi biasanya ditemukan akumulasi plak dan debris akibat pembersihan yang sulit dilakukan pada pseudopoket sekitar gigi yang erupsi sebagian. Trismus dapat terjadi pada perikoronitis akutPerikoronitis subakutPerikoronitis subakut ditandai dengan timbulnya rasa nyeri terus menerus pada operkulum tetapi tidak ada trismus ataupun gangguan sistemikPerikoronitis Kronis Asimtomatik, ditandai dengan rasa tidak enak yang timbul secara berkala. Rasa tidak nyaman dapat timbul apabila operkulum ditekan. Tidak ada gejala klinis yang khas yang menyertai perikoronitis kronis. Pada gambaran radiologi bisa didapatkan resorpsi tulang alveolar sehingga ruang folikel melebar, tulang interdental di antara gigi molar kedua dan molar ketiga menjadi atrisi dan menghasilkan poket periodontal pada distal gigi molar kedua.Treatment Oral hygieneSystemic treatmentKetiksa berada fase akut: antiseptik lokal dan analgesik. Jika ada demam maka antibiotik direkomendasikan. Surgical removal operculum atau ektraksi dari gigi m3 (jika fase akut sudah berhenti). Operkulektomi atau pericoronal flap adalah pembuangan operkulum secara bedah. Perawatan perikororonitis tergantung pada derajat keparahan inflamasinya Antibiotik seperti metronidazole 250-500 mg 3 x sehari selama 4-6 hari atau erythromisin 500 mg/day selama 4-6 hari atau penicilin 1-2 MIU/hari selama 4-5 hari.

Refernsi: Laskaris, George. 2003. Color Atlas of Oral Disease. Thieme. hal: 176Malik, Neelima Anil. 2012. Textbook Of Oral and Mazillofacial Surgery. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publicher. hal: 700-701.