trematoda umum trematoda paru

30
TREMATODA TREMATODA PENDAHULUAN PENDAHULUAN Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes Morfologi umum : Pipih seperti daun , tidak bersegmen Tidak mempunyai rongga badan Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut. Mempunyai saluran pencernaan yang menye-rupai huruf Y terbalik dan buntu. Hermafrodit, kecuali Schistosoma.

Upload: siti-nurjanah

Post on 19-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

presentation trematoda

TRANSCRIPT

Page 1: Trematoda Umum Trematoda Paru

TREMATODATREMATODA PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes

• Morfologi umum :– Pipih seperti daun , tidak bersegmen– Tidak mempunyai rongga badan– Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut.– Mempunyai saluran pencernaan yang menye-rupai

huruf Y terbalik dan buntu.– Hermafrodit, kecuali Schistosoma.

Page 2: Trematoda Umum Trematoda Paru

Daur hidupDaur hidup

• Hospes definitif : hewan dan manusia

• Menurut habitat cacing dewasa, dibagi dalam:

1. Trematoda hati (liver flukes) :– Clonorchis sinensis– Opisthorchis felineus– Opisthorchis viverrini– Fasciola

Page 3: Trematoda Umum Trematoda Paru

2. Trematoda usus (intestinal flukes) :

- Fasciolopsis buski

- HETEROPHYIDAE

- ECHINOSTOMATIDAE

3. TREMATODA Paru (lung flukes)

- Paragonimus westermani

4. Trematoda darah (blood flukes :

- Schistosoma japonicum

- Schistosoma mansoni

- Schistosoma haematobium

Page 4: Trematoda Umum Trematoda Paru

Sistem pencernaan, eksresi dan saraf trematodaSistem pencernaan, eksresi dan saraf trematoda

Page 5: Trematoda Umum Trematoda Paru

• Telur – Diletakkan dalam saluran hati, rongga

usus, paru, p. darah atau jaringan tempat hidup.

– Dikeluarkan bersama tinja, urin atau sputum.

– Umumnya berisi sel telur dan bbrp spesies berisi mirasidium (M).

– Menetas dalam air atau menetas setelah ditelan oleh keong (hospes perantara)

Page 6: Trematoda Umum Trematoda Paru

Telur TrematodaTelur Trematoda : :

1. 1. F. buskiF. buski ( (spt telur ayam dgn operculum kecil & tidak nyata), ukuran 130-140 spt telur ayam dgn operculum kecil & tidak nyata), ukuran 130-140 µµm x 80-85 m x 80-85 µµm . m . 2. 2. S. mansoniS. mansoni ( telur agak panjang & mpy duri lateral nyata dekat 1 ujung, ukuran 114-117 ( telur agak panjang & mpy duri lateral nyata dekat 1 ujung, ukuran 114-117 µµm x 45-68 m x 45-68 µµm) m) 3. 3. S. haematobiumS. haematobium (telur agak panjang dgn duri kecil pd ujung, ukuran 112-170 (telur agak panjang dgn duri kecil pd ujung, ukuran 112-170 µµm x 40-70 m x 40-70 µµm). m). 4. 4. S. japonicumS. japonicum (telur agak bulat dgn tonjolan tumpul pd sisi lateral, ukuran 70-100 (telur agak bulat dgn tonjolan tumpul pd sisi lateral, ukuran 70-100 µµm x 50-65 m x 50-65 µµm). m). 5.S. intercalatum5.S. intercalatum (telur agak pjg dgn duri terminal yg lebih pjg & runcing dibdg dg (telur agak pjg dgn duri terminal yg lebih pjg & runcing dibdg dg S. haematobiumS. haematobium, ukuran , ukuran 140-240 140-240 µµm x50-85 m x50-85 µµm).m).6. 6. G. hominisG. hominis (telur lonjong & bbtk kumparan dg operkulum nyata pd satu ujung, ukuran 150-152 (telur lonjong & bbtk kumparan dg operkulum nyata pd satu ujung, ukuran 150-152 µµm x 60-72 m x 60-72 µµm). m). 77. P. westermani. P. westermani (telur ovoid dg operkulum mendatar, ukuran 80-118 (telur ovoid dg operkulum mendatar, ukuran 80-118µµm x 48-60m x 48-60µµm) m) 8. 8. C. sinensisC. sinensis (telur ovoid dg operkulum nyata yg trltk pd bahu, dg tonjolan kecil pd ujung posterior, ukuran (telur ovoid dg operkulum nyata yg trltk pd bahu, dg tonjolan kecil pd ujung posterior, ukuran 27-35 µm x 12-70 µm). 27-35 µm x 12-70 µm). 9. 9. Heterophyes-heterophyesHeterophyes-heterophyes (telur ovoid dg operkulum spt kerucut, ukuran 28-30 µm x 15-17 µm) (telur ovoid dg operkulum spt kerucut, ukuran 28-30 µm x 15-17 µm)

Page 7: Trematoda Umum Trematoda Paru

Perkembangan larva dalam Hp. IPerkembangan larva dalam Hp. I

Page 8: Trematoda Umum Trematoda Paru

• Perkembangan dalam hospes perantara I– M-S-R-Sk : Clonorchis dan

Opisthorchis– M-S1-S2-Sk : Schistosoma– M-S-R1-R2-Sk: trematoda lainnya

• Cara infeksi :– Makan hospes perantara II yg

mengandung metaserkaria– Serkaria menembus kulit.

Page 9: Trematoda Umum Trematoda Paru
Page 10: Trematoda Umum Trematoda Paru

Ciri-ciri morfologi Trematoda darahCiri-ciri morfologi Trematoda darah

Page 11: Trematoda Umum Trematoda Paru

S. Mansoni waktu kopulasiS. Mansoni waktu kopulasi

Page 12: Trematoda Umum Trematoda Paru

Morfologi cacing dewasa dan larva dari Morfologi cacing dewasa dan larva dari

TrematodaTrematoda

Page 13: Trematoda Umum Trematoda Paru

Patologi dan gejala klinis Patologi dan gejala klinis

• Tergantung :– Lokalisasi cacing dalam tubuh hospes– Rangsangan setempat– Zat toksin yang dikeluarkan oleh cacing

Page 14: Trematoda Umum Trematoda Paru

Diagnosis

• Menemukan telur dalam tinja, urin, sputum atau dalam jaringan biopsi

• Reaksi serologi

PENGOBATAN

• Prazikuantel (biltricide, Distocide)

Page 15: Trematoda Umum Trematoda Paru

TREMATODA PARUTREMATODA PARUParagonimus westermaniParagonimus westermani

• Hospes : Manusia dan binatang spt. kucing,

luak, harimau, anjing, serigala dll.• Penyebaran geografik : Timur jauh, Asia

Tenggara.

Di Indonesia :- bin.autotokhton - ma. impor.

Page 16: Trematoda Umum Trematoda Paru

Morfologi dan daur hidupMorfologi dan daur hidup

• Habitat : saluran pernapasan (paru-paru)• Cacing dewasa :

– Seperti biji kopi, biasanya berpasangan– Warna coklat tua– Ukuran 8-12 x 4-6 mm

• Telur :– Lonjong dgn operkulum agak tertekan ke dlm.– Ukuran 80-118 μ– Matang dlm air dlm wkt 16 hari.

Page 17: Trematoda Umum Trematoda Paru

Daur hidup Daur hidup P. westermaniP. westermani

Page 18: Trematoda Umum Trematoda Paru

Paragonimus muda yang keluar dari metaserkariaParagonimus muda yang keluar dari metaserkaria

Page 19: Trematoda Umum Trematoda Paru
Page 20: Trematoda Umum Trematoda Paru

Stadium telur Paragonimus Stadium telur Paragonimus

Page 21: Trematoda Umum Trematoda Paru

Mirasidium yang dilepaskan telur Mirasidium yang dilepaskan telur ParagonimusParagonimus

Page 22: Trematoda Umum Trematoda Paru

Hospes PerantaraHospes Perantara

• Hospes perantara I : keong air dari jenis– Melania sp., – Semisulcospira, dan – Thiara sp.– Perkembangan dalam HP 1 : M-S-R1-R2-Sk

• Hospes Perantara II: ketam air tawar – Potamon sp.– Eriocheir sp.– Cambarus virilis

Page 23: Trematoda Umum Trematoda Paru

Hospes Hospes PerantaraPerantara

Page 24: Trematoda Umum Trematoda Paru

Potamon sp. Sbg Hp ParagonimusPotamon sp. Sbg Hp Paragonimus

Page 25: Trematoda Umum Trematoda Paru

• Cara infeksi : makan ketam/udang mentah atau kurang masak yang mengandung metaserkaria.

• Eksistasi terjadi di usus halus menembus dinding usus masuk rongga abdomen cacing muda menembus diafragma menjadi cacing dewasa di paru-paru dalam 8-12 minggu.

Page 26: Trematoda Umum Trematoda Paru

Patologi dan Gejala KlinikPatologi dan Gejala Klinik

• Cacing muda tidak menimbulkan gejala klinis• Cacing dewasa membentuk kista di paru-

paru. Di dalam kista cacing terdapat dalam bentuk diploid (berpasangan) maupun triploid

• Gejala : batuk dengan sputum bergaris merah (endemic hemoptysis) disertai nyeri

pleura dan sesak napas(dyspnea).

Page 27: Trematoda Umum Trematoda Paru

• Cacing dewasa dapat bermigrasi ke alat-alat lain dan menimbulkan abses pada alat tersebut (hati, limpa, otak, otot, dinding usus).

• Di otak dapat menimbulkan gejala epilepsi tipe Jackson

Page 28: Trematoda Umum Trematoda Paru
Page 29: Trematoda Umum Trematoda Paru

DiagnosisDiagnosis

• Menemukan telur dalam sputum, juga telur dalam tinja.

• Tes serologis : ELISA dan Western blot

PENGOBATAN

• Praziquantel

• Bitionol.

• Triclabendazol

Page 30: Trematoda Umum Trematoda Paru

Epidemiologi dan PencegahanEpidemiologi dan Pencegahan

• Berhubungan erat dengan kebiasaan makan ketam yang tidak dimasak dengan baik.