refleksi kasus-hipertensi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
1/25
REFLEKSI KASUS Juni 2016
HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
NAMA : Etwien Reskint Pu!us" S#Ke$
STAM%UK : N 111 1& 0'(
PEM%IM%IN) : $*# Su+*ni" S,#)K
$*# Mike I-in. Me/i A-i
DALAM RAN)KA MEN)IKUTI KEPANITERAAN KLINIK
%A)IAN ILMU KESEHATAN MASARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIERSITAS TADULAKO
PALU
2016
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
2/25
%A% I
PENDAHULUAN
Seiring dengan terjadinya transisi epidemiologi saat ini, terjadi perubahan
pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi non infeksi (penyakit degeneratif)
seperti penyakit jantung, hipertensi, ginjal dan stroke yang akhir-akhir ini banyak
terjadi di masyarakat. Penyakit-penyakit diatas digolongkan kedalam penyakit
tidak menular yang frekuensi kejadiannya mulai meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi, perubahan pola makan, gaya hidup serta kemajuan
ekonomi bangsa.
Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 5 juta
kematian pada tahun !""5 (#$%), dan "& kematian tersebut terjadi di negara-
negara yang berpendapatan rendah dan menengah akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah ('"&), penyakit pernapasan kronik dan penyakit kronik lainnya
(&), kanker ('&), *edera (+&), dan diabetes mellitus. PTM seperti hipertensi,
stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif, dan *edera
terutama di negara berkembang, telah mengalami peningkatan kejadian dengan
*epat yang berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan ke*a*atan
(epkes , !"").
$ipertensi adalah suatu penyakit yang kronis dimana tekanan darah
meningkat di atas tekanan darah normal.The seventh report of the Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High BloodPressure (JNC V! menyatakan bah/a seseorang dikatakan hipertensi jika
tekanan darah sistolik 0" mm$g atau lebih atau tekanan darah diastoli* +"
mmhg atau lebih. $ipertensi adalah faktor risiko keempat dari enam faktor risiko
terbesar penyebab penyakit kardio1askular (P23, !"").
Penderita hipertensi sering tidak menampakkan gejala. nstitute nasional
4antung, Paru, dan arah memperkirakan separuh orang yang menderita
hipertensi tidak sadar akan kondisinya. %rang yang sudah menyadari hipertensi
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
3/25
pada dirinya hanya melakukan sedikit tindakan untuk mengontrolnya, dimana
hanya !& pasien hipertensi yang mengontrol tekanan darahnya se*ara adekuat
($ahn 6 Payne, !""').Pasien baru menyadari kondisinya jika hipertensi sudah
menimbulkan komplikasi pada jantug, penyumbatan pembuluh darah, hingga
pe*ahnya pembuluh darah di otak yang berakibat kematian. $al inilah yang
membuat hipertensi dikenal sebagai the silent "iller yang berdampak pada
tingginya angka kematianakibat penyakit dan pembuluh darah (78i8a, !"")
Pre1alensi hipertensi terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya
hidup seperti merokok, inaktifitas fisik dan stres psikososial. ata #orld Health
$rgani%ation (#$%), tahun !""" menunjukkan sekitar +! juta orang atau !,0&
penduduk diseluruh dunia menderita hipertensi. Sebanyak ''' juta (proporsi
'0,!&) berada di negara maju dan '+ juta (5,0&) berada di negara
berkembang termasuk ndonesia (epkes , !"").
$asil Sur1ey 3esehatan umah Tangga (S3T) tahun !""+ menunjukkan
pre1alensi hipertensi di ndonesia mengalami peningkatan dari + per """
penduduk pada tahun !""" menjadi " per """ penduduk pada tahun !""5.
Pre1alensi hipertensi pada golongan umur diatas !5 tahun meningkat dari &
pada tahun !""" menjadi ! & tahun !""+ (epkes , !"")
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
4/25
%A% II
TINJAUAN PUSTAKA
2#1 Knse, Se3t
7rti kesehatan se*ara harfiah adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kondisi fisik seseorang yaitu orang dikatakan sehat apabila terbebas dari
serangan penyakit atau sebaliknya dikatakan sakit apabila kondisi fisiknya
tidak baik akibat penyakit menular atau penyakit tidak menular.3ondisi ini
dinamakan "onsep sehat&sa"it. Sejak tahun +0 #$%telah mendefinisikan
yang dimaksud sehat sebagai berikut 9Health is a state of ph'sical, mental
and social ell )eing and not merel' the a)sence of disease or
infirmit'*ikatakan bah/a sehat itu adalah keadaan fisik, mental dan sosial
yang baik, tidak hanya terbebas dari penyakit, *a*at atau kelemahan.Menurut
pengertian tersebut definisi sehat mempunyai makna yang sempurna dan
lengkap. Misalnya seseorang yang mengalami sakit lalu ada bekas luka parut,
menurut pengertian #$% belum termasuk kriteria sehat (Suyono, !"")
i ndonesia kriteria sehat ini ditetapkan melalui :ndang-undang ;omor
+" tentang Pokok-pokok 3esehatan dan telah diperbaharui dengan
:ndang-undang ;omor !'Tahun ++! tentang 3esehatan, pasal ayat yang
bunyinya 9 3esehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, ji/a dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif se*ara sosial dan ekonomis
(Suyono, !"")
$endrik < =lummenggambarkan status kesehatan seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut 9 (Suyono, !"")
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
5/25
>ambar .3onsep status 3esehatan menurut $
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
6/25
- Perila"u individu atau mas'ara"at yang positif pada kehidupan
sehari-hari misalnya 9 membuang sampah @ kotoran se*ara baik,
minum air masak, saluran limbah terpelihara, mandi setiap hari
se*ara higienis dll.
- Perila"u petugas "esehatan dalam memberikan pelayanan yang baik
antara lain 9 ramah, *epat tanggap, disiplin tinggi, terapi yang tepat
sesuai diagnosa, tidak malpraktek pemberian obat yang rasional, dan
bekerja dengan penuh pengabdian.
- Perila"u pemerintah Pusat dan Daerah dalam menyikapi suatu
permasalahan kesehatan masyarakat se*ara tanggap dan penuhkearifan misalnya 9 *epat tanggap terhadap adanya penduduk yang
gi8inya buruk, adanya /abah penyakit, serta menyediakan sarana
dan prasarana kesehatan dan fasilitas umum ( jalan, parit, TP7,
penyediaan air bersih, jalur hijau, pemukiman sehat) yang didukung
dengan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan lingkungan hidup dan menerapkan sanksi hukum yang
tegas bagi pelanggarnya.
0. ?aktor
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
7/25
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
8/25
=erdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat diklasifikaskan menjadi
dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder =erikut ini adalah
pembagian hipertensi berdasarkan penyebabnya.
a. $ipertensi Primer
$ipertensi primer disebut juga dengan istilah hipertensi esensial
atau idiopatik. 2tiologi hipertensi jenis ini adalah multifaktorial
yang masing-masing akan saling berinteraksi mengganggu
homeostasis se*ara bersama, sehingga tekanan darah baik sistolik
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
9/25
maupun diastoli* akan mengalami peningkatan (=la*k 6 $a/ks,
!""5). Pada kasus ini terjadi peningkatan kerja jantung akibat
penyempitan pembuluh darah tepi.$ipertensi jenis ini mempunyai
ke*enderungan geneti* yang dan dipengaruhi oleh faktor kontribus,
seperti obesitas, stress, merokok, dan konsumsi garam berlebih
(Sher/ood, !""). $ipertensi jenis ini biasanya diderita oleh +"&
sampai +5& psien yang mengalami peningkatan tekanan darah
($ahn 6 Payne, !"").
b. $ipertensi Sekunder
$ipertensi sekunder disebabkan oleh gangguan sistem lain,misalnya sistem 1askuler (arteriosklerosis), sistem renal (stenosis
arteri renal), sistem endokrin (hipertiroidisme) dan sistem neuron
(peningkatan tekanan intra*ranial).3ehamilan juga dapat
menyebabkan hipertensi sekunder (a1is, !""0).3ejadian
hipertensi sekunder kurang dari 5& pada indi1idu de/asa, tetapi
lebih dari "& pada anak-anak. Menurut irksen, $eitkemper, dan
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
10/25
3ejadian hipertensi khususnya hipertensi primer sangat
dipengaruhi oleh faktor ri/ayat keluarga. ?aktor genetik ini
berkaitan dengan metabolisme pengaturan garam dan renin
membrane sel. Menurut a1idson, bila kedua orang tuanya
menderita hipertensi maka sekitar 05& akan turun ke anak-
anaknya dan bila salah satu orang tuanya yang menderita
hipertensi maka sekitar '"& akan turun ke anak-anaknya.
:mur
isiko hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur.
=la*k dan $a/ks (!""5) menyatakan bah/a seseorang rentanmengalami hipertensi pada umur '"-5" tahun, dimana hipertensi
yang dialami adalah hipertensi primer. Tingginya hipertensi
seiring dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh perubahan
struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi
lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku,
sebagai akibatnya adalah meningkatnya tekanan darah sistolik.
4enis 3elamin
?aktor jenis kelamin mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap kejadian hipertensi. Pria lebih banyak menderita
hipertensi dibandingkan /anita, dengan rasio sekitar !,!+ untuk
peningkatan tekanan dara sistolik. Pria diduga memiliki gaya
hidup yang *enderung dapat meningkatkan tekanan darah
dibandingkan dengan /anita. ;amun, setelah memasuki
menopause, pre1alensi hipertensi pada /anita meningkat.
=ahkan setelah usia 5 tahun, terjadinya hipertensi pada /anitalebih tinggi dibandingkan dengan pria yang diakibatkan oleh
faktor hormonal. Penelitian di ndonesia pre1alensi yang lebih
tinggi terdapat pada /anita.
7# Fkt* .n5 $,t $i+$i4iksi
Selain dipengaruhi faktor yang tidak dapat dimodifikasi, hipertensi
dipengaruhi faktor yang dapat dimodifkasi.Tingkat kejadian
hipertensi dapat diturunkan dengan mengendalikan faktor ini.?aktor
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
11/25
yang dapat dimodifikasi ini terdiri dari kegemukan (obesitas), stress,
konsumsi 8at berbahaya, akti1itas fisik, nutrisi.
3egemukan (obesitas)
3egemukan (obesitas) adalah presentase abnormalitas lemak
yang dinyatakan dalam ndeks Masa Tubuh (=ody Mass ndeD)
yaitu perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan
kuadrat dalam meter.3aitan erat antara kelebihan berat badan
dan kenaikan tekanan darah telah dilaporkan oleh beberapa
studi.isiko relati1e untuk menderita hipertensi pada orang-
orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorangyang badannya normal.Sedangkan, pada penderta hipertensi
ditemukan sekitar !"-'"& memiliki berat badan lebih
(o1er/eight).
Stress
Stress mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap tingkat
kejadian hipertensi. Pada penelitian yang dilakukan oleh 4onas
(!""") dilaporkan bah/a seseorang yang mengalami depresi
berisiko , kali menderita hipertensi dibandingkan dengan
yang tidak mengalami depresi. Seseorang yang berada dalam
kondisi stress telah terjadi proses fisiologis dimana sistem saraf
simpatis terakti1asi yang selanjutnya dapat menstimulus
pengeluaran hormone adrenalin dan kortisol. espon fisiologis
ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan
darah.
3onsumsi Eat =erbahaya
3onsumsi 8at berbahaya adalah faktor lain yang mempengaruhi
kejadian hipertensi dan dapat dimodifikasi. 3onsumsi 8at
berbahaya ini meliputi rokok, konsumsi alkohol berlebih, dan
obat-obatan terlarang.Penggunaan substansi ini se*ara terus-
menerus dapat membuat tekanan darah *enderung tinggi.
;ikotin yang dihisap melalui rokok dapat meningkatkan denyut
jantung dan menyebabkan 1asokonstriksi perifer, yang akan
meningkatkan tekanan darah arteri pada jangka /aktu yang
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
12/25
pendek, selama dan setelah merokok. ;ikotin yang masuk ke
dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh
darah ateri, dan mengakibatkan proses aterosklerosis, dan
tekanan darah tinggi.
7lkohol termasuk salah satu substansi berbahaya yang jika
dikonsumsi se*ara berlebihan dapat menimbulkan efek negati1e
bagi tubuh.3onsumsi alkohol dapat meningkatkan angka
kejadian hipertensi, penurunan sensiti1itas tubuh terhadap obat
antihipertensi, dan hipertensi yang sulit disembuhkan.
3opi mengandung kafein yang jika digunakan dalam jumlahadekuatakan bermanfaat bagi tubuh. $al ini didukung oleh
studi-studi yang dilakukan Mayo Alini*, Harvard -chool of
Pu)lic Healthdan institusi-institusi lain yang mengungkapkan
bah/a minum kopi !-0 *angkir sehari dapat menurunkan kanker
kolon, mengurangi risiko penyakit batuu empedu, dan men*egah
sirosis hati. 7kan tetapi, konsumsi kopi yang berlebih yaitu "
*angkir atau lebih per hari dapat menyebabkan ke*emasan,
diare, kelelahan, sulit tidur, pusing, dan palpitasi jantung.
7kti1itas fisik
7kti1itas fisik aerobi* yang adekuat dan teratur akan menjaga
fungsi kardio1askuler yang baik dan menurunkan berat badan
bagi pasien hipertensi dengan obesitas, serta menurunkan risiko
penyakit kardio1askular yang dapat meningkatkan mortalitas.
;utrisi
;utrisi adalah salah satu faktor yang dapat dimodifikasi untuk
mengendalikan kejadian hipertensi.Pola makan yang tinggi
kalori, natrium, dan lemak, tetapi rendah protein dapat
meningkatakn tekanan darah. iet tinggi sodium akan
menstimulasi pengeluaran hormone natriuretik dan mekanisme
1aspresor dalam sistem saraf pusat, yang akan berkontribusi
pada peningkatan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Sugiharto (!"") menunjukkan bah/a seseorang yang terbiasa
mengkonsumsi makanan asin berisiko menderita hipertensi ',+5
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
13/25
kali dibandingkan orang yang tidak terbiasa mengkonsumsi
makanan asin.
iet tinggi lemak jenuh juga berakibat pada peningkatan
tekanan darah. 3onsumsi lemak jenuh berlebih berakibat pada
peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor risiko utam
aterosklerosis. 7terosklerosis dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan penyakit kardio1askular misalnya iskemia
atau infark miokard.
2#2#8 Mni4estsi K!inis Hi,e*tensi
Manifestasi klinis hipertensi antara lain9
Sakit@nyeri kepala
>elisah
4antung berdebar-debar
Pusing
aya $idup
Modifikasi ekomendasi erata penurunan TS
Penurunan berat badan 4aga berat badan ideal (=M 9
,5 F !0,+ kg@m!)
5 F !" mm$g@"kg
ietary 7ppro*hes to Stop
$ypertension (7S$)
iet kaya buah, sayuran,
produk rendah lemak dengan
jumlah lemak total dan lemak
jenuh yang rendah
- 0 mm$g
Pembatasan intake natrium 3urangi hingga G "" mmol ! - mm$g
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
14/25
per hari (!." g natrium atau
5 g natrium klorida atau
sendook teh garam per hari)
7kti1itas fisik 7kti1itas fisik aerobi* yang
teratur (mis 9 jalan *epat) '"
menit seharu, hampir setiap
hari dalam seminggu.
0 - + mm$g
Pembatasan konsumsi al*ohol
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
15/25
7lur tatalaksana hipertensi
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
16/25
Meninggal
Hipertensi
%A% III
LAPORAN KASUS
I$entits Psien
;ama 9 Tn. Muamin
:mur 9 5 Tahun
4enis 3elamin 9 Pria
7lamat 9 esa =aiya, Pantoloan, Palu
Suku 9 3aili
7gama 9 slamPekerjaan 9 Petani
#aktu Pemeriksaan 9 ! 7pril !", 3unjungan rumah petugas :PT
Pantoloan
An+nesis
Ke!u3n Ut+
Sakit kepala, tegang pada belakang leher
Riw.t Pen.kit Sek*n5
Pasien meneluhkan sakit kepala sejak minggu terakhir.Sakit kepala terutama
dirasakan pada seluruh bagian kepala. Pasien juga mengeluhkan leher tegang
sejak minggu, nyeri uluhati sejak ' hari terakhir, mudah lelah saat
melakukan akti1itas ringan, keringat malam dan terkadang berdebar-debar.
3eluhan sesak juga dirasakan dan dapat sesekali timbul.
Mual bila sakit kepala dan tegang pada belakang leher
=7= dan =73 kesan normal.
Riw.t Pen.kit D3u!u
i/ayat hipertensi (H)
Riw.t Pen.kit Ke!u*5
i/ayat hipertensi (H) yaitu tiga orang saudara pasien.i/ayat hipertensi pada
orang tua tidak diketahui.
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
17/25
Riw.t P*i7$i
Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Pasien tinggal
di rumah bersama suaminya. Pasienmemiliki ' orang anak.
umah pasien berada di kelurahan =aiya, yang sebenarnya *ukup dekat
dengan Puskesmas Pantoloan dan Pustu =aiya, namun pasien tidak
pernah mau pergi ke Puskesmas maupun Pustu tanpa alasan yang jelas.
Sumber air yang dipakai untuk sehari-hari adalah dari air gunung yang
dialirkan kerumah menggunakan pipa, dan untuk minum pasien minum
air mentah karena menurut pasien tidak biasa minum air masak.
Pasien merupakan seorang petani dan peternak kambing.
Pasien kurang bergerak dan tidak pernah berolahraga.
Pasien makan ' kali sehari dengan lauk yang beraneka ragam. i/ayat
sering makan makanan bersantan
& Pe+e*iksn Fisik
3eadaan :mum 9 Sakit Sedang
3esadaran 9 Aompos Mentis
Tanda Bital
- enyut nadi 9 D@menit, irama teratur, kuat angkat
- T 9 "@"" mm$g
- 9 !" D@menit
- Suhu 9 ',IA
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
18/25
Status >eneralis
3epala
- 2kspresi /ajah 9 normal
- =entuk dan ukuran 9 normal
- ambut 9 normal
- 2dema 9 (-)
- Malar rash 9 (-)
Mata
- Simetris- 2Dophtalmus 9 (-)
- Ptosis 9 (-)
- Strabismus 9 (-)
- 2dema palpebra 9 (-)
- 3onjungti1a 9 anemis (-@-), hiperemis (-@-)
- Sklera 9 ikterik (-@-), hiperemis (-@-), pterygium (-@-)
- Pupil 9 isokor, bulat, refleks (H@H)
- 3ornea 9 normal
-
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
19/25
= 9 (-)
- Trakea 9 di tengah
- 4BP 9 normal
- Pembesaran otot sternokleidomastoideus 9 (-)
- Pembesaran tiroid 9 (-)
Thoraks
Aor
- nspeksi 9 iktus *ordis tidak tampak
- Palpasi 9 iktus *ordis teraba di AS 5 midkla1ikula sinistra
- Perkusi 9 redup
- 7uskultasi 9 SS!tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
- nspeksi 9 bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris,
penggunaan otot bantu nafas (-), pelebaran sela iga (-), frekuensi
pernapasan !" D@menit.
- Palpasi 9 pergerakan dinding dada simetris, fremitus raba
dan 1o*al simetris, pro1okasi nyeri (-).
- Perkusi 9 sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)- 7uskultasi 9 1esikuler (H@H), rhonki (-@-), /hee8ing (-@-).
7bdomen
- nspeksi 9 distensi (-), skar (-).
- 7uskultasi 9 bising usus (H) normal
- Palpasi 9 nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)
- Perkusi 9 timpani
nguinal-genital-anus 9 tidak diperiksa
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
20/25
2kstremitas atas
- 7kral hangat 9 (H@H)- 3ulit 9 normal
- eformitas 9 (-@-)
- Sendi 9 dalam batas normal
- 2dema 9 (-@-)
- Sianosis 9 (-@-)
- 3ekuatan 9 normal
2ktremitas ba/ah
- 7kral hangat 9 (H@H)- 3ulit 9 normal
- eformitas 9 (-@-)
- Sendi 9 dalam batas normal
- 2dema 9 (-@-)
- Sianosis 9 (-@-)
- 3ekuatan 9 normal
Pe+e*iksn Penun9n5
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
' Di5nsis Ke*9
$ipertensi >r
yspepsia
Pent!ksnn
Aaptopril ! D !5 mg anitidin 'D tab
P*5nsis
ubia
( Knse!in5
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
21/25
3onseling yang diberikan pada pasien ini adalah tentang pola hidup sehat
untuk men*egah dan mengontrol hipertensi, seperti 9
- >i8i seimbang dan pembatasan gula, garam, dan lemak. 7supan garam
maksimal 5 g sehari.
- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
- Menganjurkan gaya hidup aktif@olahraga teratur
- Menganjurkan untuk kontrol rutin di puskesmas
- Menjelaskan kepada pasien tentang komplikasi dari penyakit hipertensi
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
22/25
%A% I
PEM%AHASAN
Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengn hipertensi grade . iagnosis
ditegakkan berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan di Puskesmas
=erdasarkan hasil anamnesis, pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang
mulai dirasakan sejak minggu yang lalu.Sakit kepala terutama dirasakan di
bagian belakang kepala. ;yeri uluhati sejak' hari yang lalu.Pada pemeriksaan
fisik, ditemukan tekanan darah pasien adalah "@"" mm$g. =erdasarkan
klasifikasi menurut 4;A B, pasien ini digolongkan pada hipertensi grade .
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah dengan pemberian terapi
farmakologis dengan menggunakan obat antihipertensi yaitu *aptopril ! D !5 mg
sehari. Selain terapi farmakologis, diberikan juga terapi non farmakologis dengan
pemberian konseling tentang diet untuk pasien hipertensi, gaya hidup aktif,
komplikasi hipertensi, dan menganjurkan pasien kontrol rutin di puskesmas.
Menurut teori $.
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
23/25
HIPERTENSI
Terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga
Usia pasien 56 tahun
GENETIK
PERI!KU
"arang #er$lahraga
Sering mengk$nsumsi santan
Tidak mau #er$#at ke Puskesmas
INGKUNG!N
PE!%!N!N KESEH!T!N
Tersedia tensimeter untuk mengukur T&
Terdapat ' $rang pr$grammer dan #e#erapa kader yang mengurusi masalah PT(
Tersedia media untuk penyuluhan
?aktor lingkungan tidak mempengaruhi terhadap penyakit pasien karena rumah
tinggal pasien yang *ukup dekat dengan P:ST: ataupun Puskesmas.
'. ?aktor perilaku
?aktor perilaku merupakan faktor yang dominan dalam proses terjadinya
hipertensi. Pada pasien ini, didapatkan kebiasaan mengkonsumsi makanan
bersantan.Selain itu, kebiasaan tidak berolahraga dan mau berobat ke
Puskesmas tanpa alasan yang jelas berperan terhadap terjadinya hipertensi pada
pasien.
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
24/25
%A%
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 3esimpulan
. $ipertensi masih merupakan masalah yang dominan dan masuk dalam "
besar penyakit di Puskesmas Pantoloan
!. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi pada
pasien, yaitu 9 faktor genetik, faktor perilaku, dan faktor lingkungan.
'. 3esimpulan terkait hipertensi pada pasien ini adalah menderita hipertensi.
5.! Saran
. Perlu disusun suatu program yang efektif dan berbasis masyarakat untuk
mengelola penyakit hipertensi.
!. Melakukan kerjasama lintas program dengan program gi8i maupun
promkes dalam mengelola penyakit hipertensi.
'. Pemberian penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
-
7/25/2019 REFLEKSI KASUS-Hipertensi
25/25
78i8a, ra/
$ill
P23.(!""). Pedoman Tatala"sana Pen'a"it 1ardiovas"ular di
ndonesia.4akarta 9 okter Spesialis 3ardio1askuler ndonesia
Sher/ood, A
Sudoyo.(!""!* Bu"u 49ar lmu Pen'a"it Dalam. 4ilid . 4akarta 9 =alai Penerbit
?3:
Suyono.1esehatan +ing"ungan. 71ailable in http9@@e-
[email protected]!( 7pril !"5)
http://e-journal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742http://e-journal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742http://e-journal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742http://e-journal.kopertis4.or.id/file.php?file=karyailmiah&id=742