refleksi kasus scrofuloderma

20
REFLEKSI KASUS SCROFULODERMA Pembimbing: Dr. Johny Subandrio Erlan, Sp.KK Prof. dr. Bambang Suhariyanto, Sp.KK (K) Dr. Gunawan Hoestiadi, Sp.KK Roszania Hidayat 062010101066

Upload: ellanindya

Post on 25-Jul-2015

127 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

REFLEKSI KASUSSCROFULODERMA

Pembimbing:

Dr. Johny Subandrio Erlan, Sp.KK

Prof. dr. Bambang Suhariyanto, Sp.KK (K)

Dr. Gunawan Hoestiadi, Sp.KK

Roszania Hidayat

062010101066

Page 2: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Pendahuluan

Scrofuloderma TB kutis murni sekunder, timbul akibat penjalaran perkontinuitatum dari jaringan/organ bawah kulit yg telah terserang penyakit TB

Tersering berasal dr kelenjar getah bening limfadenitis TB

Tempat predileksi tempat yg banyak didapati KGB superfisial, tersering di leher, bisa di ketiak dan lipat paha

Page 3: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Etiologi

Penyebab utama Mycobacterium tuberculosis Bentuk batang

Ukuran 2-4 x 0,3-15 mikron

Tahan asam

Tidak bergerak

Tidak membentuk spora

Aerob

Suhu optimal pertumbuhan 37°C

Page 4: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Patogenesis

LIMFADENITIS TB yang berkonfluens

Pecah membentuk fistel dan ulkus memanjang, tdk teratur, kebiruan

(Livide), dinding bergaung, jaringan granulasi (+)

Mengalami perlunakan menjadi cold abses

Page 5: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Gambaran klinis Pembesaran banyak kelenjar getah bening dg

konsistensi bermacam-macam

Lunak pada perabaan

Tanpa tanda-tanda radang akut

Abses dan fistel yang multipel, supurasi

Bila perforasi akan timbul ulserasi Ulkus2 bentuk oval, pinggir meninggi, tepi tidak rata,

dinding menggaung, dasar kotor, dari sinus2 mengeluarkan cairan encer/mukopurulen, tepi kebiruan

Sekitar ulkus tampak livid, terdapat sikatriks spt pita yang memanjang dan tdk teratur, serta adanya jembatan kulit

Page 6: REFLEKSI KASUS scrofuloderma
Page 7: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan bakteriologikTes tuberkulin (tes Mantoux)Pemeriksaan histopatologiPCR

Page 8: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Diagnosis Banding

Aktinomikosis

Limfadenitis supurativa

Limfogranuloma venereum

Page 9: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Penatalaksanaan

Medikamentosa

• Prinsipnya sama dg pengobatan TB paru

• OAT KDT kategori 1 (2HRZE/4HR3)

Non Medikamentosa

• edukasi

Pembedahan

Page 10: REFLEKSI KASUS scrofuloderma
Page 11: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Prognosis

Umumnya baik selama pengobatan memenuhi syarat

Page 12: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Kasus

Pasien wanita, usia 37 tahun, datang dg keluhan luka pada leher kiri disertai nanah

RPS: 10 bulan yg lalu pasien merasa ada benjolan, makin lama makin membesar, lalu timbul beberapa benjolan lagi di sekitarnya. Benjolan ini tdk hilang, tdk nyeri, terasa keras pada perabaan dan sebagian ada yg lunak. Lalu benjolan pecah membentuk spt borok serta mengeluarkan cairan berwarna kuning. Kelainan ini terus berlangsung sampai saat ini, luka-luka ini sembuh dan diganti dg jaringan parut dan timbul lagi benjolan baru disekitarnya.

Page 13: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

RPD: riwayat batuk-batuk sejak satu tahun yg lalu

RPK: disangkal

RPO: px minum antibiotik, tapi luka tdk sembuh

Riwayat alergi : -

Pemeriksaan Fisik Status generalis: dalam batas normal

Status dermatologi: R. colli (S) tampak dua buah ulkus uk 2x4x0,5 cm bentuk bulat lonjong, batas tegas, tepi ulkus warna merah kebiruan, dinding menggaung, bag dasar tampak jaringan granulasi dan mengeluarkan cairan berwarna seropurulen. Beberapa tampak sikatriks memanjang dan tidak teratur batas tegas uk 10x3 cm

Page 14: REFLEKSI KASUS scrofuloderma
Page 15: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium: LED ↑

Tes tuberkulin: indurasi diameter 17 mm

Pemeriksaan bakteriologik: pewarnaan ZN tampak kuman BTA

Pemeriksaan histopatologis: gambaran granuloma dg berbagai ukuran, beberapa jaringan granuloma terdapat kaseosa ditengahnya

Page 16: REFLEKSI KASUS scrofuloderma
Page 17: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Diagnosis Scrofuloderma

Diagnosis banding Aktinomikosis

Hidradenitis supurativa

Page 18: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

h

Hidradenitis supurativa

Actinomycosis

Page 19: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

Penatalaksanaan

Medikamentosa: OAT KDT kategori 1 (2HRZE/4HR3)

Non medika mentosa: edukasi pasian Informasi penyakit

Pengobatan dlm waktu jangka lama

Menjaga higiene personal

Prognosis Umumnya baik

Page 20: REFLEKSI KASUS scrofuloderma

TERIMA KASIH