penggunaan informasi akuntansi untuk pengambilan...

59
1 PENDAHULUAN Usaha Kecil Menengah berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena Usaha Kecil Menengah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan dapat menyerap jumlah tenaga kerja dalam jumlah besar (Handayani, 2011). Menurut Pinasti (2007:2) di Indonesia, Usaha Kecil Menengah mampu menyerap 88% tenaga kerja pada tahun 2003. Peran penting Usaha Kecil Menengah dalam perekonomian nasional tidak disertai dengan penerapan akuntansi dalam kegiatan usahanya. Akuntansi berperan menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam aktivitas bisnis dan menggambarkan kondisi perusahaan, namun Usaha Kecil Menengah di Indonesia belum semuanya menerapkan akuntansi dalam kegiatan usahanya. Penelitian yang dilakukan Arifin, Kristina dan Putri pada tahun 2010 pada Usaha Kecil Menengah di Magelang dan Salatiga menunjukkan bahwa pencatatan yang dilakukan meliputi pencatatan dari transaksi penjualan yang berkisar antara 44% - 67%, pencatatan pembelian antara 46% - 65%, pencatatan persediaan antara 33% - 53%, serta pencatatan kas masuk dan keluar antara 78% - 98%. Hasil penelitian mengenai laporan yang dibuat, hanya ada 38% - 67% yang membuat laporan penjualan, ada sekitar 24% - 53% yang membuat laporan pembelian, 31% - 53% yang membuat laporan laba rugi, 17% - 24% yang membuat laporan perubahan modal, dan 27% - 28% responden yang membuat laporan neraca. Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Pinasti, 2007 : 2). Informasi akuntansi dapat

Upload: lamnhan

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

1

PENDAHULUAN

Usaha Kecil Menengah berperan penting dalam pembangunan ekonomi

nasional karena Usaha Kecil Menengah memberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional dan dapat menyerap jumlah tenaga kerja dalam

jumlah besar (Handayani, 2011). Menurut Pinasti (2007:2) di Indonesia, Usaha

Kecil Menengah mampu menyerap 88% tenaga kerja pada tahun 2003. Peran

penting Usaha Kecil Menengah dalam perekonomian nasional tidak disertai

dengan penerapan akuntansi dalam kegiatan usahanya.

Akuntansi berperan menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam aktivitas bisnis dan menggambarkan kondisi perusahaan,

namun Usaha Kecil Menengah di Indonesia belum semuanya menerapkan

akuntansi dalam kegiatan usahanya. Penelitian yang dilakukan Arifin, Kristina

dan Putri pada tahun 2010 pada Usaha Kecil Menengah di Magelang dan Salatiga

menunjukkan bahwa pencatatan yang dilakukan meliputi pencatatan dari transaksi

penjualan yang berkisar antara 44% - 67%, pencatatan pembelian antara 46% -

65%, pencatatan persediaan antara 33% - 53%, serta pencatatan kas masuk dan

keluar antara 78% - 98%. Hasil penelitian mengenai laporan yang dibuat, hanya

ada 38% - 67% yang membuat laporan penjualan, ada sekitar 24% - 53% yang

membuat laporan pembelian, 31% - 53% yang membuat laporan laba rugi, 17% -

24% yang membuat laporan perubahan modal, dan 27% - 28% responden yang

membuat laporan neraca.

Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan

usaha, termasuk bagi usaha kecil (Pinasti, 2007 : 2). Informasi akuntansi dapat

Page 2: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

2

menjadi dasar yang handal bagi pengelola usaha kecil dalam pengambilan

keputusan bisnis, antara lain keputusan menetapan harga, keputusan pembelian,

keputusan produksi, dan lain-lain. Informasi akuntansi juga digunakan untuk

menilai kinerja suatu usaha. Kinerja usaha berhubungan dengan kemampuan dan

keberhasilan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk

memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi pengambilan

keputusan-keputusan dalam pengelolaan Usaha Kecil Menengah. Informasi

akuntansi juga digunakan untuk mengukur kinerja suatu usaha. Namun dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Arifin, Kristina dan Putri pada tahun 2010

menunjukkan bahwa sebagian Usaha Kecil Menengah belum menerapkan

akuntansi dalam kegiatan usahanya. Akuntansi belum semuanya diterapkan dalam

Usaha Kecil Menengah karena adanya kendala yang dihadapi oleh pengelola

Usaha Kecil Menengah yaitu dari segi kemampuan yang meliputi latar belakang

pendidikan yang kurang memadai sehingga kurangnya pemahaman akan

pentingnya akuntansi dalam pengelolaan usaha, serta belum pernah mengikuti

pelatihan akuntansi. Padahal apabila akuntansi diterapkan dengan baik, maka

akuntansi dapat menyediakan informasi yang sangat penting bagi kesuksesan

usaha.

Meskipun penerapkan akuntansi dalam kegiatan usaha, menghasilkan

informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis serta untuk

mengukur kinerja usaha, namun pada kenyataanya banyak pengelola Usaha Kecil

Menengah yang tanpa menerapkan akuntansi tetap dapat mengelola usahanya.

Berdasarkan latar belakang teersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Page 3: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

3

bagaimana pengelola Usaha Kecil Menengah memperoleh informasi dan

menggunakannya untuk mengambil keputusan bisnis serta mengukur kinerja

usahanya. Dalam hal ini peneliti mengambil obyek penelitian Usaha Kecil

Menengah (UKM) di Kota Purwodadi karena jumlah UKM di Purwodadi

mengalami peningkatan dari tahun 2010 berjumlah 179 kemudian pada tahun

2011 berjumlah 202 UKM dan peneliti yang bertempat tinggal di Kota Purwodadi

sehingga mudah untuk melakukan penelitian.

Persoalan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja informasi akuntansi yang dimiliki Usaha Kecil Menengah?

2. Bagaimana penggunaan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan

bisnis padaUsaha Kecil Menengah?

3. Bagaimana penggunaan informasi akuntansi untuk penilaian kinerja

padaUsaha Kecil Menengah?

Hasil penelitian ini diharapkan dapat :

1. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan pemahaman mengenai informasi

akuntansi pada Usaha Kecil Menengah di Kota Purwodadi untuk

keputusan bisnis dan menilai kinerja usaha

2. Bagi Usaha Kecil Menengah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi secara tidak langsung dengan memberikan pemahaman

mengenai informasi akuntansi yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan bisnis serta penilaian kinerja usaha

3. Bagi perkembangan ilmu akuntansi, penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi mengenai informasi akuntansi yang dibutuhkan UKM untuk

Page 4: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

4

mengambil keputusan bisnis dan mengukur kinerja pada Usaha Kecil

Menengah.

Page 5: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

5

TELAAH TEORITIS

Informasi Akuntansi

Informasi merupakan data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan

arti (Romney, 2006 : 11). Informasi menjadi sumber daya organisasi yang sangat

penting jika informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan bisnis. Informasi

dapat berupa informasi tertulis dan juga informasi tidak tertulis. Informasi tertulis

dapat diartikan sebagai informasi yang terdokumentasi. Informasi tersebut dapat

berupa dokumen, catatan ataupun laporan. Sedangkan, informasi tidak tertulis

dapat didefinisikan sebagai informasi yang tidak terdokumentasi atau informasi

yang berasal dari pihak lain.

Institute of Chartered Accountants in Australia (ICAA) (2006) dalam

Handayani (2011) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi

kuantitatif dari suatu entitas yang disiapkan sesuai dengan rangkaian aturan atau

standar. ICAA menegaskan bahwa informasi akuntansi bersifat keuangan. Sawers

(2007) dalam Handayani (2011) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai

informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan

keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif

tindakan. Informasi akuntansi diklasifikasikan dalam tiga jenis menurut manfaat

bagi pemakai (Fiorelli, Zifaro : 2008) dalam Handayani (2011) :

1. Statutory Accounting Information, merupakan informasi yang harus

disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada

2. Budgetary Information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam

bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan,

penilaian, dan pengambilan keputusan.

Page 6: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

6

3. Additional Accounting Information, yaitu informasi akuntansi lain yang

disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengambilan

keputusan.

Menurut Tunggal (1997:1) akuntansi berguna untuk memberikan informasi

yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini

merupakan data yang disajikan atau diperoleh perusahaan yang bersifat keuangan

dan dinyatakan dalam unit moneter. Setiap perusahaan memerlukan informasi

tentang perusahaannya antara lain perlu mengetahui berapa nilai perusahaannya,

dan laba atau ruginya. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui

besarnya modal dalam perusahaan, mengetahui maju mundurnya perusahaan,

sebagai dasar perhitungan pajak, menjelaskan keadaan perusahaan sewaktu-waktu

memerlukan kredit dari bank atau pihak lain. Untuk memperoleh informasi

tersebut, pengelola usaha mengadakan catatan yang teratur mengenai transaksi-

transaksi yang dilakukan perusahaan, dinyatakan dengan uang.

Informasi untuk menilai kinerja yang paling dibutuhkan usaha kecil adalah

informasi laba atau rugi usaha, dan posisi keuangan yang terdiri dari harta, utang,

modal. Informasi laba atau rugi dapat diketahui dari laporan laba-rugi, sedangkan

informasi posisi keuangan dapat dilihat pada neraca (Karyawati, 2008 : 77).

Usaha Kecil Menengah

Bentuk UKM dapat berupa perusahaan perseorangan, persekutuan, seperti

misalnya firma dan CV, maupun perseorangan terbatas. Undang-undang Nomor

20 Tahun 2008 mendefinisikan Usaha Kecil Menegah sebagai berikut :

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

Page 7: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

7

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha

Menengah atau Usaha Besar

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 UKM dapat dikategorikan

berdasarkan jumlah aset dan omzet, sedangkan menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) menyusun kategori Usaha Kecil Menegah (UKM) berdasarkan jumlah

tenaga kerja (Irawan, 2007 : 8).

Tabel 1

Kriteria UKM

Uraian

Kriteria

Aset Omzet Tenaga kerja

Menurut UU No.20 tahun 2008 Menurut BPS

Usaha Kecil > 50 Jt – 500 Jt > 300 Jt – 2,5 M 5 – 19 orang

Usaha Menengah > 500 Jt – 10 M > 2,5 M – 50 M 20 – 99 orang

Sumber : UU No.20 Tahun 2008 dan BPS

Akuntansi Usaha Kecil

Menurut Karyawati (2008) perusahaan kecil biasanya melakukan akuntansi

secara sederhana yaitu sering disebut pembukuan. Pembukuan adalah proses

pencatatan secara manual transaksi-transaksi (kejadian) keuangan dalam buku-

buku yang diperlukan, seperti buku pencatatan transaksi harian. Salah satu

manfaat pembukuan adalah untuk alat evaluasi usaha. Dari pembukuan usaha

yang tertata dengan baik, kondisi ekonomi perusahaan lebih mudah dilihat dan

Page 8: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

8

dianalisis. Hal ini akan memudahkan perusahaan mengevaluasi kinerjanya guna

mekakukan perbaikan di masa mendatang.

Tujuan akuntansi sederhana usaha kecil adalah sebagai alat perencanaan dan

penilaian kinerja, untuk kepentingan internal perusahaan, dan mendapatkan dana

dari lembaga keuangan (Karyawati, 2008). Pencatatan akuntansi dalam aktivitas

usaha dengan skala kecil mendekati kepada sistem pembukuan, yaitu dengan tata

buku tunggal dimana hanya catatan-catatan penting saja yang dilakukan

pencatatan secara lengkap. Dalam tata buku tunggal, transaksi-transaksi yang

terjadi pada perusahaan-perusahaan kecil atau menengah dapat dicatat dalam

buku-buku harian dan buku-buku pembantu. Buku-buku harian mencatat buku

penerimaan uang, buku penjualan, buku pembelian, dan buku memorial.

Sedangkan pada buku-buku pembantu mencatat piutang, buku utang dan buku

persediaan. Buku-buku tersebut sebenarnya merupakan pengganti dari nama-nama

perkiraan (buku besar) dalam akuntansi biasa (Tunggal,1997 : 24-25).

Keputusan Bisnis

Keputusan bisnis adalah perumusan beraneka alternatif tindakan dalam

menggarap situasi bisnis yang dihadapi serta penetapan piliham yang tepat antara

berbagai alternatif yang tersedia setelah diadakan pengevaluasian mengenai

keefektifan masing-masing untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan

(Radford, 1984:1). Terdapat tiga tipe keputusan menurut Jogiyanto (2005:66)

yaitu :

1. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang

tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.

Page 9: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

9

2. Keputusan semi terstruktur (semistructured decision) adalah keputusan yang

sebagian terstruktur , sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak

terstruktur.

3. Keputusan terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang sifatnya

berulang-ulang dan rutin, dan dapat dipahami sehingga dapat didelegasikan

pada pegawai.

Menurut Romney (2006:12-13) terdapat tiga tipe keputusan bisnis yaitu

keputusan terstruktur, keputusan semi terstruktur, dan keputusan tidak terstruktur.

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang bersifat berulang-ulang, rutin, dan

dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang

paling rendah dalam suatu organisasi. Keputusan semi terstruktur adalah

keputusan yang ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk

mengambil keputusan dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta

pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data formal. Keputusan tidak

terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang dan rutin.

Keputusan bisnis yang akan diambil tentunya akan membutuhkan informasi

yang berhubungan dengan keputusan bisnis tersebut, demikian juga dalam siklus

transaksi yang terdapat dalam setiap kegiatan usaha, dimana dalam setiap siklus

akan memebutuhkan informasi. Siklus transaksi menurut Romney (2006:29)

(transaction cycles) terdiri dari:

Siklus pendapatan (revenue) mencakup kegiatan penjualan dan

menerimaan dalama bentuk uang tunai.

Siklus pengeluaran (expenditure) mencakup kegiatan pembelian dan

pembayaran dalam bentuk uang tunai.

Page 10: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

10

Siklus penggajian sumber daya manusia (payroll) mencakup kegiatan

mengontrak dan menggaji pegawai

Siklus produksi mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh

menjadi produk jadi.

Siklus keuangan mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari

investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.

Aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan untuk setiap siklus transaksi

beserta nama dokumen atau formulir yang dipakai untuk mencatat data

kegiatannya, Romney (2006:31) memberikan contoh dokumen sumber yang

digunakan pada perusahaan dagang, dimana kegiatan bisnisnya hanya ada siklus

pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia seperti yang

disebutkan dalam Tabel 2.

Tabel 2

Kegiatan Bisnis yang Umum dan Dokumen Sumber

Kegiatan Bisnis Dokumen Sumber

Siklus Pendapatan

Menerima pesanan pelanggan

Mengirim pesanan

Menerima uang tunai

Menyimpan tanda terima tunai

Menyesuaikan akun pelanggan

Pesanan penjualan

Tanda pengiriman atau bill of lading

Laporan atau daftar pembayaran (remittance)

Slip penyimpanan

Memo kredit

Siklus Pengeluaran

Permintaan atas barang

Pesanan atas barang

Penerimaan atas barang

Pembayaran atas barang

Daftar permintaan barang (purchase requisition)

Pesanan pembelian (purchase order)

Laporan penerimaan (receiving report)

Cek

Siklus produksi

Desain produk

Perencanaan dan penjadwalan

Operasi produksi

Akuntansi biaya

Daftar bahan baku

Daftar operasi

Perintah produksi

Biaya-biaya

Page 11: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

11

Siklus Sumber Daya Manusia

Kumpulan data iuran pegawai

Catat jam kerja pegawai

Catat waktu yang dihabiskan untuk

pekerjaan tertentu

Formulir pajak (Form W4)

Kartu jam kerja (time card)

Catatan waktu kerja atau lembar waktu kerja

Sumber : Romney, 2006 : 31

Dalam sebuah usaha selalu ada kegiatan bisnis yang dilakukan. Kegiatan

bisnis yang dilakukan pada sebuah usaha akan membuat keputusan utama dari

kegiatan bisnis tersebut dimana akan membutuhkan informasi. Romney (2006:28)

telah membuat kegiatan bisnis, keputusan utama dan kebutuhan informasi yang

terdaftar dalam tabel 3.

Tabel 3

Kegiatan bisnis, Keputusan Utama, dan Kebutuhan Informasi

Kegiatan Bisnis Keputusan Utama Kebutuhan Informasi

Perolehan modal Berapa banyak?

Investasi atau pinjam?

Jika pinjam, ketentuan terbaik?

Proyeksi arus kas

Pro-forma laporan keuangan

Jadwal amortisasi utang

Perolehan gedung dan

peralatan

Ukuran gedung ?

Jumlah peralatan?

Sewa atau bel?

Lokasi?

Bagaimana depresiasinya

Kebutuhan kapasitas

Harga

Studi pasar

Tabel pajak dan peraturan

Mengontrak dan melatih

pegawai

Persyaratan pengamanan?

Bagaimana menilai integritas

dan kompetensi pelamar?

Bagaimana melatih?

Deskripsi kerja

Pengalaman kerja dan keahlian

pelamar

Perolehan persediaan Bagaimana cara membawanya?

Berapa banyak yang perlu

dibeli?

Penjual (vendor) yang mana?

Bagaimana mengelola

persediaan (penyimpanan,

kontrol dan lain-lain)?

Analisis pasar

Laporan status persediaan

Kinerja dan ketentuan

pembayaran vendor

Kegiatan periklanan dan

pemasaran

Media yang mana/

Isi?

Analisis biaya

Jangkauan pasar

Penjualan barang Penaikan (mark up) persentase?

Penawaran kredit in house?

Kartu kredit apa yang diterima?

Pro-forma laporan keuangan

Biaya kartu kredit

Status kredit pelanggan

Pengumpulan

pembayaran dari

pelanggan

Jika menawarkan kredit,

bagaimana ketentuannya?

Bagaimana mengurus

penerimaan uang tunai?

Status akun pelanggan

Laporan jatuh tempo piutang

Pembayaran gaji Jumlah gaji? Penjualan (untuk komisi)

Page 12: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

12

pegawai Pemotongan dan iuran

(withholdings)?

Proses pembayaran in-house

atau menggunakan jasa luar?

Jam kerja (untuk pegawai yang

di bayar per jam)

Formulir pajak (Form W4)

Biaya jasa pembayaran

eksternal

Pembayaran pajak Persyaratan pajak atas gaji

Persyaratan pajak penjualan

Peraturan pemerintah

Total pengeluaran untuk gaji

Total penjualan

Pembayaran penjual Bayar ke siapa?

Kapan membayar?

Berapa banyak yang dibayar?

Faktur dari penjual (vendor)

Utang usaha

Sumber : Romney, 2006 : 28

Penilaian Kinerja

Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama

periode waktu tertentu, merupakan hasil kerja atau prestasi yang dipengaruhi oleh

kegiatan operasional dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki

(Helfert, 1993 : 52). Suatu kinerja sangat berhubungan dengan kredibilitas suatu

perusahaan karena kinerja dapat digunakan untuk melihat kemampuan dan

keberhasilan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk

memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang

dibuat secara terus menerus oleh manajemen (Helfert, 1997 : 67). Kinerja suatu

perusahaan dikatakan mempunyai hasil yang baik apabila perusahaan berhasil

menjalankan kegiatan operasional, dan mampu menghasilkan laba yang

diharapkan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Penilaian kinerja menurut Siagian (2004) merupakan pengukuran dan

perbandingan hasil-hasil kinerja nyata dengan hasil-hasil yang diharapkan akan

tercapai (Iswari, 2011). Pengukuran kinerja menurut Joel G. Siegel dan Jae K.

Shim adalah kuantifikasi dari efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan

dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi (Fahmi 2010 : 7).

Page 13: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

13

Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai teknik analisis,

termasuk dengan menggunakan rasio keuangan. Akan tetapi perlu disadari bahwa

teknik yang berbeda akan sesuai untuk tujuan yang berbeda. Widayanti (2009:46)

menjelaskan beberapa rasio keuangan yang perlu diketahui antara lain :

1. Likuiditas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansial jangka pendek. Rasio ini dihitung berdasarkan data dari laporan

neraca.

2. Leverage

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dibelanjai dengan hutang.

Rasio ini dihitung berdasarkan data dari laporan neraca.

3. Aktivitas

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber

dananya. Rasio ini dihitung berdasarkan data dari laporan laba rugi.

4. Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana

ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Rasio

ini dihitung berdasarkan data dari laporan neraca dan laporan laba rugi.

Page 14: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

14

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan adalah Usaha Kecil Menengah yang berada di

Purwodadi dimana Usaha Kecil Menengah di Kota Purwodadi berjumlah 179

pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 jumlah Usaha Kecil Menengah

menjadi 202 menurut data dari Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan

dan Energi Kabupaten Grobogan. Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah Convenience Sampling dimana peneliti mengambil sampel Usaha Kecil

Menengah dengan pertimbangan kemudahan karena kedekatan dengan beberapa

responden yang memiliki kriteria aset, omzet, dan jumlah tenaga kerja sesuai

dengan kriteria Undang-undang 20 Tahun 2008 dan BPS. Sampel dipilih yang

lokasi usahanya berada di sekitar tempat tinggal peneliti dan yang bersedia untuk

diwawancarai dan mengisi kuesioner. Peneliti mendatangi 40 UKM, namun 2

toko tidak memenuhi kriteria UKM, 5 responden menolak melakukan wawancara

maupun mengisi koesioner sehingga UKM yang menjadi sampel dalam penelitian

ini sebanyak 33 UKM.

Pengambilan sampel yang digunakan minimal 33 UKM yang didasarkan

pada teori yang diutarakan oleh Roscoe, yaitu rules of thumb. Roscoe menyatakan

bahwa sampel yang layak adalah berkisar antara 30-500 (Supramono dan Utami,

2003:64) Dari 40 responden yang disurvei, 2 toko tidak memenuhi kriteria UKM,

5 responden menolak melakukan wawancara maupun mengisi koesioner sehingga

hanya 33 UKM yang diteliti

Page 15: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

15

Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan adalah data primer, yang diperoleh dengan

mengajukan daftar pertanyaan kepada responden melalui wawancara kepada

pengelola Usaha Kecil Menengah (pemilik maupun karyawan) dan pembagian

kuesioner. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengadakan tanya jawab langsung dengan pengelola Usaha Kecil Menengah,

sedangkan kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Teknik wawancara dan

kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi jenis informasi akuntansi yang

dimiliki, dokumen, catatan atau laporan yang dimiliki, informasi akuntansi yang

digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis dan penilaian kinerja yang

dilakukan oleh Usaha Kecil Menengah di Purwodadi dan memberikan kesimpulan

atas data yang diperoleh.

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Deskriptif

Kualitatif dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang selengkap mungkin

mengenai informasi akuntansi yang digunakan oleh pengelola Usaha Kecil

Menengah. Dari wawancara dan kuesioner diharapkan dapat menggali apa saja

informasi akuntansi yang digunakan oleh pengelola Usaha Kecil Menengah

beserta pengambilan keputusan bisnis dan penilaian kinerja yang dilakukan

berdasarkan informasi tersebut.

Langkah Analisis

Langkah – langkah analisis yang dilakukan :

Page 16: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

16

- Mengidentifikasi informasi akuntansi yang dimiliki oleh UKM.

- Mengklasifikasikan dokumen, catatan atau laporan yang dimiliki

oleh UKM.

- Mengidentifikasikan informasi akuntansi yang digunakan untuk

penilaian kinerja pada UKM.

- Mengidentifikasikan informasi akuntansi yang digunakan untuk

melakukan pengambilan keputusan bisnis pada UKM.

Page 17: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

17

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Obyek dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah di Kota Purwodadi

sesuai dengan kriteria Undang-undang 20 Tahun 2008 dan BPS, dimana lokasi

usahanya berada di sekitar tempat tinggal peneliti dan yang bersedia. Dari 40

responden yang disurvei, 2 toko tidak memenuhi kriteria UKM, 5 responden

menolak melakukan wawancara maupun mengisi koesioner sehingga hanya 33

UKM yang diteliti. Pengambilan sampel didasarkan pada teori yang diutarakan

oleh Roscoe, yaitu rules of thumb. Roscoe menyatakan bahwa sampel yang layak

adalah berkisar antara 30-500 (Supramono dan Utami, 2003:64).

Profil Usaha Kecil Menengah

Dari 33 Usaha Kecil Menengah yang bergerak di bidang jasa, dagang dan

manufaktur sebagian besar dikelola oleh pemilik yaitu sebanyak 32 UKM (96%)

dengan bentuk kepemilikan perseorangan,dapat dilihat dari tabel 4.

Tabel 4

Pengelola Usaha

Pengelola usaha Responden

Jumlah %

Pemilik 32 96%

Karyawan 1 4%

Jumlah Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Tingkat pendidikan pemilik sebagian besar adalah SMA yaitu 20 responden

(61%), untuk tingkat pendidikan sampai dengan SMP hanya 7 responden (21%) ,

sedangkan 6 responden (18%) dengan tingkat pendidikan D3 – S2. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden

maka semakin lengkap pencatatan atau pembukuan yang dimiliki semakin

Page 18: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

18

lengkap, sedangkan semakin rendah tingkat pendidikan maka tidak membuat

pencatatan maupun pembukuan (lihat tabel 5).

Tabel 5

Tingkat Pendidikan Dengan Catatan Yang Dimiliki

Tingkat

Pendidikan

Mempunyai Tidak Mempunyai Total Responden

Catatan Catatan

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

D1 – D3 2 100% 0 0% 2 100%

S1-S2 2 50% 2 50% 4 100%

SMA 12 60% 8 40% 20 100%

SD 0 0% 0 0% 0 0%

SMP 1 14% 6 86% 7 100%

Total 17 52% 16 48% 33 100%

Sumber : Data Primer

Dokumen legal yang dimiliki 28 UKM (85%) adalah SIUP dan TDP hanya

17 UKM yang memiliki NPWP (51%), karena pajak dirasa memberatkan bagi

pemilik usaha serta kurangnya kesadaran membayar pajak dari pemilik usaha.

Usaha yang bergerak di bidang jasa dan manufaktur sebagian belum memiliki

NPWP, dengan jumlah 6 responden yang bergerak di bidang jasa dan 5

responden yang bergerak di bidang manufaktur.

Sebagian besar UKM tidak memisahkan entitas usaha dengan entitas

pemilik, yaitu sebanyak 27 UKM (82%). Tidak adanya pemisahan entitas usaha

dengan pemilik disebabkan pemilik menggunakan pendapatan dari kegiatan usaha

untuk biaya hidup sehari – hari, dan pemilik tidak mau direpotkan dengan adanya

pemisahan entitas dengan pemilik. Responden yang melakukan pemisahan entitas

usaha dengan pemilik hanya 6 responden (18%) dengan alasan uang untuk

kegiatan usaha tidak boleh digabung dengan uang pribadi, supaya mudah

mengetahui berapa besar uang yang tersedia untuk kegiatan usaha, lihat lampiran

5.

Page 19: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

19

Sumber pendananan sebagian besar UKM adalah dari modal sendiri

sebanyak 20 UKM (60%), lihat lampiran 5. Pada umumnya pemilik usaha

menggunakan modal sendiri untuk membuka sebuah usaha dikarenakan modal

sendiri yang dimiliki sudah cukup untuk kegiatan usaha. Alasan lain dari 2 (6%)

responden menggunakan modal sendiri tanpa memiliki hutang jangka panjang

karena prinsip tidak mau berhutang dan juga hutang dirasa memberatkan karena

penjualan yang tidak menentu sehingga membuat pengelola usaha tidak dapat

memprediksi pendapatan yang akan diperoleh setiap harinya. Responden yang

menggunakan modal sendiri dan juga hutang jangka panjang dari bank ataupun

lembaga keuangan hanya 13 responden (40%). Responden merasakan manfaat

dari hutang jangka panjang untuk meningkatkan usahanya, karena dengan hutang

perusahaan mereka dapat berkembang. Dari - Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa

UKM yang memiliki hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang

cenderung memiliki pencatatan atau pembukuan yang lebih lengkap dibandingkan

dengan UKM yang tidak memiliki hutang cenderung tidak mempunyai catatan

ataupun pembukuan.

Tabel 6

Hutang Dengan Catatan Yang Dimiliki

Hutang

Mempunyai Tidak Mempunyai Total Responden

Catatan Catatan

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Mempunyai Hutang 10 71% 4 29% 14 100%

Tidak Mempunyai

Hutang 7 37% 12 63% 19 100%

Total 17 52% 16 48% 33 100%

Sumber : Data Primer

Page 20: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

20

Usaha Kecil Menengah yang diteliti, sebagian besar berdiri >10-20 tahun

yaitu 17 UKM (52%). Sedangkan UKM yang berdiri 0-10 tahun yaitu 8 UKM

(24%), lihat tabel 7.

Tabel 7

Lama Usaha

Lama Usaha Responden

Jumlah %

0 -10 Tahun 8 24%

>10 - 20 Tahun 17 52%

>20 - 30 Tahun 5 15%

>30 - 40 Tahun 1 3%

>40 - 50 Tahun 2 6%

>50 Tahun 0 0%

Jumlah Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Dalam Tabel 8 menunjukkan bahwa semakin lama suatu usaha maka

pengelola mempunyai catatan atau pembukuan yang lebih lengkap dibandingkan

dengan usaha yang belum lama berdiri yang sebagian belum mempunyai catatan

atau pembukuan.

Tabel 8

Lama Usaha Dengan Catatan Yang Dimiliki

Lama Usaha

Responden yang

Memiliki Catatan

Responden yang Tidak

Memiliki Catatan

Jumlah

Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

0 -10 Tahun 4 50% 4 50% 8 100%

>10 - 20 Tahun 9 65% 8 35% 17 100%

>20 - 30 Tahun 3 60% 2 40% 5 100%

>30 - 40 Tahun 1 100% 0 0% 1 100%

>40 - 50 Tahun 2 100% 0 0% 2 100%

>50 Tahun 0 0% 0 0% 0 100%

Total 19 58% 14 42% 33 100%

Sumber : Data Primer

Page 21: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

21

Tenaga kerja yang dimiliki oleh sebagian besar UKM rata-rata berjumlah 1–

10 orang yaitu sebanyak 24 UKM (73%), lihat lampiran 5. Jumlah tenaga ini

merata pada usaha jasa, dangang maupun manufaktur. Tenaga kerja yang

jumlahnya paling banyak dimiliki oleh usaha yang bergerak di bidang jasa seperti

catering yaitu antara 30 – 40 tenaga kerja. Pesanan catering dalam jumlah besar

memang membutuhkan tenaga yang banyak, antara lain tenaga kerja di bagian

memasak dan juga tenaga di bagian penyajian. Usaha yang bergerak di bidang

manufaktur seperti produksi tahu dan kecap juga memiliki jumlah tenaga kerja

cukup banyak yaitu antara 25 – 40 tenaga kerja, karena proses produksi pada

perusahaan ini masih menggunakan peralatan yang sederhana sehingga

membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar.

Tabel 9 menunjukkan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang dimiliki

akan mempengahuri ada tidaknya pencatatan atau pembukuan. Jika jumlah tenaga

kerja semakin banyak maka pengelola usaha sebagian besar akan cenderung

memiliki catatan atau pembukuan.

Tabel 9

Tenaga Kerja dengan Catatan yang Dimiliki

Jumlah Tenaga

Kerja

Responden yang

Memiliki Catatan

Responden yang

Tidak Memiliki

Catatan

Jumlah

Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 - 10 orang 9 38% 15 63% 24 100%

>10 - 20 orang 3 75% 1 25% 4 100%

>20 - 30 orang 1 50% 1 50% 2 100%

>30 - 40 orang 3 100% 0 0% 3 100%

>40 orang 0 0% 0 0% 0 0%

Total 16 48% 17 52% 33 100%

Sumber : Data Primer

Page 22: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

22

UKM yang dimiliki total aset kurang dari Rp. 100.000.000,00 sebanyak 20

UKM (60%). Sedangkan UKM yang memiliki total omzet per bulannya rata-rata

Rp. 25.000.000 – Rp.200.000.000,00 sebanyak 26 UKM (78%). Tabel 10

menunjukkan semakin tinggi omzet yang dihasilkan maka pengelola UKM

cenderung akan mempunyai catatan dalam kegiatan usahnaya.

Tabel 10

Omzet dengan Catatatan yang Dimiliki

Omzet

Responden yang

Memiliki Catatan

Responden yang

Tidak Memiliki

Catatan

Jumlah Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

>300 juta - 2,5 M 18 67% 9 33% 27 100%

>2,5 M - 50 M 6 100% 0 0% 6 100%

Total 24 73% 9 27% 33 100%

Sumber : Data Primer

Transaksi yang dilakukan UKM adalah secara tunai maupun kredit.

Sebanyak 20 UKM (61%) memiliki transaksi tunai maupun kredit, sedangkan

sebanyak 13 responden (39%) hanya memiliki transaksi tunai. Transaksi secara

kredit berhubungan dengan piutang yang diberikan pada pelanggan dan juga

hutang kepada pemasok, sedangkan transaksi secara tunai berhubungan dengan

kegiatan penjualan dan pembelian bahan baku maupun persediaan secara tunai.

Pencatatan transaksi pada UKM sebagian besar masih manual yaitu 32

UKM (97%). Pencatatan secara manual dirasakan mudah dilakukan dibandingkan

secara komputerisasi yang dianggap membutuhkan keahlian khusus dan

membutuhkan biaya cukup besar (lihat tabel 11).

Page 23: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

23

Tabel 11

Pencatatan Transaksi Pada UKM

Pencatatan Transaksi Responden

Jumlah %

Manual 32 97%

Komputerisasi 1 3%

Total Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Informasi yang dimiliki Usaha Kecil Menengah

Informasi Akuntansi dapat berupa dokumen, catatan maupun laporan.

Dokumen yang sebagian besar dimiliki responden adalah nota/faktur pembelian

90%, nota/faktur penjualan 54%, dengan periodisasi pembuatan dilakukan setiap

terjadinya transaksi. Nota atau faktur pembelian maupun penjualan digunakan

untuk mengetahui pembelian dan penjualan yang terjadi dalam kegiatan usaha,

yang meliputi jumlah barang, harga, dan nama barang.

Kwitansi dimiliki oleh 8 responden (24%) dimana periodisasi pembuatan

dilakukan setiap terjadi transaksi pembayaran. Kwitansi digunakan sebagai bukti

pembayaran uang muka oleh pembeli dimana dari kwitansi dapat dilihat berapa

uang yang masuk dan berapa sisa pembayaran yang harus dilunasi oleh pembeli.

Kwitansi banyak dipakai oleh usaha yang bergerak dibidang jasa seperti catering,

rias, bengkel besi dimana pembayarannya dapat dilakukan beberapa kali (lihat

tabel 12.

Tabel 12

Dokumen yang dimiliki UKM

Nama Dokumen

Responden yang

Memiliki Dokumen

Responden yang

Tidak Memiliki

Dokumen

Total Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Nota/Faktur pembelian 30 90% 3 10% 33 100%

Nota Penjualan 18 54% 15 46% 33 100%

Kwitansi 8 24% 25 76% 33 100%

Page 24: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

24

Sumber : Data Primer

Catatan/Buku yang sering dibuat oleh responden adalah catatan, piutang,

kas masuk dan keluar, penjualan, dan biaya gaji (lihat tabel 13). Pencatatan atau

pembukuan piutang dilakukan oleh 8 responden (72%) dari jumlah 11 responden

yang melakukan transaksi secara kredit, dengan periodisasi setiap terjadinya

transaksi. Transaksi penjualan secara kredit sebagian besar dilakukan pada usaha

jasa yaitu sebanyak 6 responden (55%) dan juga usaha manufaktur sebanyak 5

responden (45%). Usaha jasa yang melakukan transaksi secara kredit meliputi

usaha rias, catering, karena pada umumnya pelanggan membayar uang muka

terlebih dahulu dan akan melakukan pelunasan setelah mereka menerima jasa dari

usaha tersebut. Sedangkan pada usaha manufaktur seperti pembuatan sale pisang

dan makanan ringan juga melakukan transaksi secara kredit dengan sistem titip

setor. Dengan adanya catatan ataupun buku piutang akan meminimalisasi

kesalahan dalam pembayaran piutang. Catatan atau buku piutang juga dapat

digunakan untuk mengetahui berapa besarnya saldo piutang tersebut.

Pencatatan kas masuk dan kas keluar dilakukan oleh 21 responden (63%)

dengan periodisasi pembuatan catatan/ buku kas masuk dan kas keluar setiap hari.

Dari catatan/ buku kas masuk dan kas keluar dapat diketahui berapa laba yang

diperoleh dari selisih antara kas masuk dan kas keluar apabila transaksi yang

dilakukan secara tunai.

Responden yang melakukan pencatatan penjualan adalah sebanyak 18

(54%), dengan periodisasi pembuatan catatan setiap terjadinya transaksi. Dari

catatan penjualan responden dapat mengetahui penjualan yang terjadi dalam setiap

transaksi. Catatan penjualan pada umumnya dibuat oleh usaha yang bergerak

Page 25: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

25

dibidang dagang dan manufaktur dengan jumlah responden sebanyak masing –

masing 7 (63%), hanya 4 (36%) responden saja yang membuat catatan penjualan

pada usaha yang bergerak pada bidang jasa. Usaha jasa selain menjual jasanya,

sebagian juga menjual persediaan barang seperti pada usaha bengkel sepeda

motor, salon, dan foto copy.

Biaya gaji dan selain gaji dicatat oleh 19 responden (57%) dengan

periodisasi pembuatan setiap bulan. Dengan mencatat biaya gaji maka dapat

diketahui berapa jumlah gaji, lembur, bonus yang harus dibayar pada karyawan.

Catatan atau pembukuan yang dibuat oleh responden sebagian besar digunakan

untuk kepentingan operasional perusahaan.

Pendapatan dan pengeluaran juga dicatat oleh 14 responden (42%), dengan

periodisasi pembuatan tiap hari. Dari catatan atau buku pendapatan dan

pengeluaran dapat diketahui jumlah pendapatan yang diterima secara tunai dan

jumlah pengeluaran yang dilakukan dari kegiatan usaha.

Tabel 13

Catatan yang dimiliki UKM

Catatan

Responden yang

Memiliki Catatan

Responden yang

tidak Memiliki

Catatan

Total Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Piutang 8* 72% 3 28% 11 100%

Kas masuk/keluar 21 63% 12 37% 33 100%

Penjualan 18 54% 15 46% 33 100%

Biaya 19 57% 14 43% 33 100%

Pendapatan/ Pengeluaran 14 42% 19 58% 33 100%

Ket (*): 8 (72%) dari total 11 responden

Sumber : Data Primer

Dalam tabel 14 dijelaskan bahwa UKM tidak mempunyai informasi yang

dapat digolongkan sebagai statutory accounting information karena UKM yang

menjadi obyek dari penelitian ini bukan anggota dari suatu organisasi tertentu dan

Page 26: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

26

juga adanya telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan

keuangan (www.iaiglobal.or.id).

Catatan/ buku kas masuk dan kas keluar, penjualan dan presensi karyawan

diklasifikasikan sebagai additional acconting information karena catatan/ buku

tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Catatan rincian biaya

dan catatan pesanan termasuk dalam budgetary information karena catatan

tersebut disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pengelola UKM

dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. Catatan rincian biaya

dimiliki oleh usaha manufaktur seperti catering, sedangkan catatan pesanan

dimiliki oleh usaha jasa seperti jasa rias.

Tabel 14

Klasifikasi Informasi Akuntansi

Klasifikasi Informasi

Akuntansi Keterangan

Informasi Akuntansi pada

UKM

1. Statutory Accounting

Information

Informasi yang harus

disiapkan sesuai dengan

peraturan yang ada.

-

2. Budgetary Information Informasi akuntansi yang

disajikan dalam bentuk

anggaran yang berguna bagi

pihak internal dalam

perencanaan, penilaian, dan

pengambilan keputusan.

Catatan rincian biaya

Catatan pesanan

3. Additional Accounting

Information

Informasi akuntansi lain yang

disiapkan perusahaan guna

meningkatkan efektivitas

pengambilan keputusan.

Catatan kas masuk/keluar

Catatan penjualan

Presensi karyawan

Sumber : Data Primer

Laporan yang dimiliki sebagian besar responden adalah laporan laba rugi

yaitu sebanyak 5 responden (15%) dengan periodisasi pembuatan tiap bulan,

sedangkan yang membuat laporan neraca sebanyak 4 responden (12%) dengan

Page 27: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

27

periodisasi pembuatan tiap tahun, sedangkan responden yang memiliki laporan

kas yaitu sebanyak 4 responden (12%) dengan periodisasi pembuatan tiap bulan,

hanya 1 (3%) responden yang membuat laporan persediaan tiap akhir tahun

karena usaha dikelola oleh karyawan, sedangkan 2 (6%) responden membuat

laporan persediaan tiap harinya (lihat tabel 15). Laporan laba rugi, neraca, kas,

dan persediaan dibuat untuk kepentingnan internal usaha dimana dari laporan

tersebut dapat mengetahui perkembangan dari usaha. Laporan laba rugi digunakan

sebagai dasar untuk mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar.

Tabel 15

Laporan yang dimiliki UKM

Laporan

Responden yang

Memiliki Laporan

Responden yang

Tidak Memiliki

Laporan

Total Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Laba Rugi 5 15% 28 85% 33 100%

Neraca 4 12% 29 82% 33 100%

Kas 4 12% 29 82% 33 100%

Persediaan 3 9% 30 91% 33 100%

Sumber : Data Primer

Penggunaan Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan Bisnis

UKM

Informasi sangat berguna bagi pengelola UKM untuk pengambilan

keputusan. Keputusan bisnis yang dilakukan sebagian besar diputuskan oleh

pemilik sendiri yaitu 32 responden (96%), dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16

Pengambil Keputusan Bisnis

Pengambil Keputusan Bisnis Responden

Jumlah %

Pemilik 32 96%

Karyawan 1 4%

Jumlah Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Page 28: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

28

Keputusan bisnis yang sering dilakukan Usaha Kecil dan Menengah

menyangkut penentuan jumlah pembelian persediaan, jumlah produksi, harga

pokok serta harga jual. Pengelola UKM memutuskan membeli persediaan atau

bahan baku dengan menggunakan informasi tidak tertulis yaitu dengan cek

persediaan fisik 26 responden (79%), hanya sebagian saja yaitu 7 responden

(21%) yang mencatat jumlah persediaan yang dimiliki dengan catatan persediaan.

Informasi yang digunakan untuk mengetahui harga pokok adalah nota atau

nota pembelian yaitu 26 responden (79%). Informasi berdasarkan ingatan harga

pokok digunakan oleh 7 respoden (21%) untuk menentukan harga pokok. Harga

pokok akan menjadi dasar menentukan laba yang akan ditetapkan oleh penjual.

Responden dalam menentukan harga jual menggunakan informasi tidak

tertulis yaitu berdasarkan prosentase keuntungan yang diharapkan yaitu sebanyak

28 responden (84%), dan informasi tertulis yaitu berdasarkan harga pasar

sebanyak 5 responden (16%). Prosentase keuntungan yang diharapkan sebagain

besar pengelola UKM anatara 10% – 20%. Informasi mengenai HET (harga

eceran tertinggi) diperoleh dari pihak eksternal yaitu dari pemasok.

Keputusan bisnis untuk memproduksi sesuai pesanan pada usaha

manufaktur dilakukan oleh 11 responden (100%) dimana kegiatan tersebut

dilakukan secara terencana. Informasi yang digunakan pada usaha manufaktur

untuk memutuskan memproduksi sesuai pesanan adalah informasi catatan pesanan

yaitu 6 responden (55%). Sebanyak 5 responden (45%) menggunakan informasi

berdasarkan ingatan pesanan, informasi tersebut bisa melalui telepon ataupun

bertemu langsung dengan pemilik (lihat tabel 17).

Page 29: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

29

Tabel 17

Keputusan Bisnis Yang Sering Dilakukan

NO Keputusan Bisnis Informasi Tertulis Informasi Tidak tertulis

Jumlah

Responden

Ket Jumlah % Ket jumlah % jumlah %

1

Kapan akan membeli

(BB/ persediaan/

BHP dll) dan berapa

jumlahnya

Catatan

persediaan

7 21%

Cek

Persediaan

fisik

26 79% 33 100%

2

Menentukan Harga

Pokok Nota

26 79%

Ingatan

harga

pokok

7 21% 33 100%

3

Menentukan Harga

Jual HET

5 16%

Prosentase

Laba yang

diharapkan

28 84% 33 100%

4

Kapan akan

memproduksi dan

berapa jumlahnya

Catatan

pesanana

6* 55% Ingatan

pesanana 5 45% 11 100%

Ket (*): 6 responden dari 11 total responden

Sumber : Data Primer

Pengambilan keputusan bisnis pada Usaha Kecil Menengah yang sering

dilakukan adalah membeli persediaan/ bahan baku yaitu 27 responden (45%),

dimana keputusan tersebut sebagian besar dilakukan secara terencana yaitu

sebanyak 15 responden (45%) dan juga dilakukan secara spontan yaitu sebanyak

12 responden (36%).

Keputusan menggaji karyawan dilakukan oleh 15 responden (45%) dengan

pengambilan keputusan secara terencana. Sebagian besar responden yang

memiliki usaha dagang melakukan penggajian setiap bulan dengan melihat daftar

presensi karyawan untuk menentukan besarnya gaji maupun bonus yang akan

diberikan. Pada usaha di bidang jasa seperti catering, rias yang sebagian besar

menggunakan tenaga lepas pada umunnya akan memberikan gaji setelah mereka

menyelesaikan pekerjaannya. Usaha yang bergerak dibidang manufaktur pada

umumnya melakukan penggajian setiap minggu seperti pada usaha pembuatan

kecap, tahu, sale pisang, makanan ringan.

Page 30: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

30

Keputusan untuk memberikan diskon penjualan sebanyak 12 responden

(36%) dilakukan secara spontan. Pada umumnya pemilik usaha akan memberikan

diskon kepada pelanggan ataupun kepada relasi. Keputusan memberikan diskon

bisa terjadi apabila adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli apabila

pembeli menawar harga kepada penjual dan terjadi kesepakatan harga.

Keputusan menerima pesanan yaitu sebanyak 7 responden (21%).

Keputusan tersebut biasa dilakukan pada usaha jasa seperti catering, rias,

persewaaan sound system. Dalam memutuskan menerima pesanan pemilik hanya

mengunakan informasi ingatan dan untuk memastikannya mereka melihat pada

buku pesanan.

Keputusan membeli persediaan secara tunai atau kredit dilakukan oleh 7

responden (21%). Keputusan membeli persediaan secara tunai maupun kredit

dilakukan secara spontan dengan melihat kas ditangan. Pembelian secara tunai

dilakukan apabila kas ditangan mencukupi, jika tidak mencukupi untuk pembelian

tunai maka pembelian akan dilakukan secara kredit. Usaha yang bergerak di

bidang dagang pada umumnya melakukan pembelian secara kredit dengan jatuh

tempo satu bulan. Keputusan untuk membeli bahan baku dilakukan pada usaha

yang bergerak di bidang manufaktur dimana pembelian bahan baku pada

umumnya dilakukan secara tunai.

Keputusan untuk menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang akan

digunakan dalam usaha yaitu sebanyak 5 responden (15%), keputusan tersebut

dilakukan secara terencana, dan pada umumnya dilakukan pada usaha yang

bergerak dibidang jasa diantaranya usaha catering, rias, persewaan sound system.

Usaha catering, rias banyak menggunakan tenaga kerja lepas dalam usahanya.

Page 31: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

31

Usaha catering dalam menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang akan

digunakan berdasarkan besar kecilnya cara atau banyak sedikitnya tamu yang

diundang dalam sebuah acara. Begitu juga pada usaha jasa rias, semakin banyak

jumlah orang yang akan dirias maka akan membutuhkan lebih banyak tenaga

kerja.

Memutuskan membeli pada pemasok yang mana juga dilakukan oleh 5

responden (15%), keputusan tersebut dilakukan secara terencana. Pemilik ataupun

pengelola akan memutuskan membeli pada pemasok yang menawarkan harga

lebih murah dibandingkan dengan yang lain.

Keputusan untuk menetapkan harga dilakukan oleh 3 (27%) responden, hal

ini terjadi pada usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu catering dan jasa rias

dimana harga ditentukan berdasarkan keinginan dari pelanggan. Keputusan

penetapan harga tersebut dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan dengan

memperhitungkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan (lihat tabel 18).

Tabel 18

Keputusan Bisnis Yang Sering Dilakukan UKM

No Keputusan Bisnis Yang Sering Dilakukan UKM Jumlah %

1 Membeli Persediaan/ Bahan Baku 27 82%

2 Menggaji Pegawai 15 45%

3 Memberi Diskon Penjualan 12 36%

4 Produksi 11 33%

5 Membeli Persediaan secara tunai/ kredit 7 21%

6 Mempekerjakan Tenaga Kerja 5 15%

7 Memutuskan Membeli pada pemasok yang mana 5 15%

8 Membeli tunai/ kredit 4 36%

9 Menentukan Harga 3 9%

Sumber : Data Primer

Dalam tabel 19 menjelaskan pengambilan keputusan bisnis yang sering

dilakukan pada UKM berdasarkan jenis usahanya. Pada usaha jasa keputusan

Page 32: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

32

bisnis yang sering dilakukan adalah keputusan menerima pesanan (64%), membeli

persediaan/ bahan baku (64%), mempekerjakan tenaga kerja (45%). Pada usaha

dagang keputusan yang sering dilakukan yaitu membeli persediaan/ bahan baku

(100%), keputusan memberikan diskon (73%), dan keputusan membeli pada

pemasok yang mana (45%). Pada usaha yang bergerak di bidang manufaktur

keputusan bisnis yang sering dilakukan adalah membeli persediaan/ Bahan baku

(100%), keputusan melakukan produksi (100%), dan keputusan menggaji pegawai

(100%).

Tabel 19 Keputusan Bisnis Yang Sering Dilakukan UKM Berdasarkan Jenis Usaha

No Keputusan Bisnis Yang Sering

Dilakukan UKM

Jenis Usaha

Jasa Dagang Manufaktur

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1

Membeli persediaan/ Bahan

baku 7 64% 11 100% 11 100%

2 Produksi 0 0% 0 0% 11 100%

3 Menggaji pegawai 2 18% 2 18% 11 100%

4 Memberikan diskon 4 36% 8 73% 0 0%

5 Menerima pesanan 7 64% 0 0% 0 0%

6 Mempekerjakan tenaga kerja 5 45% 0 0% 0 0%

7

Memutuskan membeli pada

pemasok yang mana 0 0% 5 45% 0 0%

8 Membeli tunai/ kredit 0 0% 4 36% 0 0%

9 Menentukan harga 3 27% 0 0% 0 0%

Sumber : Data Primer

Terdapat tiga tipe keputusan bisnis menurut Jogiyanto (2005) yaitu

keputusan bisnis terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam tabel 20

dijelaskan bahwa keputusan bisnis terstruktur meliputi keputusan membeli

persediaan/ bahan baku, produksi, menggaji pegawai, memberikian diskon

penjualan, menerima pesanan. Keputusan bisnis dari kegiatan tersebut dikatakan

sebagai keputusan terstruktur diakarenakan sifatnya berulang – ulang dan rutin

dilakukan. Keputusan bisnis semi terstruktur meliputi keputusan memutuskan

Page 33: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

33

membeli pada pemasok yang mana dan membeli tunai atau kredit, karena

sebagian sifatnya rutin dan berulang dan sebagian sifatnya tidak selalu terjadi.

Untuk keputusan tidak terstruktur meliputi keputusan memberikan diskon dan

mempekerjakan tenaga kerja. Keputusan bisnis tersebut dikatakan keputusan tidak

terstruktur karena tidak terjadi berulang – ulang dan tidak selalu terjadi.

Tabel 20

Keputusan Bisnis

Keputusan Bisnis Keterangan Keputusan Bisnis yang

sering Dilakukan UKM

Terstruktur Keputusan yang sifatnya berulang-

ulang dan rutin terjadi, dan dapt

dipahami sehingga dapat

didelegasikan pada pegawai.

Membeli

(persediaan/bahan baku

Produksi

Menerima pesanan

Menentukan harga

Semi Terstruktur keputusan yang sebagian terstruktur,

sebagian berulang-ulang dan rutin

dan sebagian tidak terstruktur.

Promosi

Target pemasaran

Memberikan diskon

Tidak Terstruktur keputusan yang tidak terjadi

berulang-ulang dan tidak selaulu

terjadi.

Menambah investasi

Ekspansi (buka cabang)

Sumber : Data Primer

Dalam tabel 21 menjelaskan tentang keputusan bisnis dan informasi yang

digunakan perusahaan pada umumnya dan pada UKM . Terdapat beberapa

perbedaan dalam menggunakan informasi untuk pengambilan keputusan bisnis

antara perusahaan pada umumnya dan UKM.

Tabel 21

Keputusan Bisnis dan Informasi yang Digunakan UKM

Kegiatan Bisnis Kebutuhan Informasi

Keputusan Bisnis

UKM

Kebutuhan

Informasi

UKM

Perolehan modal

Berapa banyak?

Investasi atau pinjam?

Jika pinjam, ketentuan

terbaik?

Proyeksi arus kas

Pro-forma laporan

keuangan

Jadwal amortisasi

utang

Perolehan modal

Kapan harus

menambah

pendanaan dan

berapa besarnya

(Modal sendiri/

pinjaman bank/

lembaga

keuangan).

Catatan kas

Laporan kas

Perkiraan modal

yang dibutuhkan

Page 34: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

34

Perolehan gedung dan

peralatan

Ukuran gedung ?

Jumlah peralatan?

Sewa atau bel?

Lokasi?

Bagaimana depresiasinya

Kebutuhan kapasitas

Harga

Studi pasar

Tabel pajak dan

peraturan

Perolehan gedung

dan peralatan

Beli kios/ toko

Sewa kios/ toko

Beli peralatan

Pemilihan lokasi

untuk toko

Kas ditangan

Mengontrak dan melatih

pegawai

Persyaratan pengamanan?

Bagaimana menilai

integritas dan kompetensi

pelamar?

Bagaimana melatih?

Pelamar Deskripsi

kerja

Pengalaman kerja dan

keahlian

Mempekerjakan

tenaga kerja

Kebutuhan tenaga

kerja

Perkiraan jumlah

tenaga kerja yang

dimiliki

Perolehan persediaan

Bagaimana cara

membawanya?

Berapa banyak yang perlu

dibeli?

Penjual (vendor) yang

mana?

Bagaimana mengelola

persediaan (penyimpanan,

kontrol dan lain-lain)?

Analisis pasar

Laporan status

persediaan

Kinerja dan ketentuan

pembayaran vendor

Persediaan

Membeli

(persediaan, bahan

baku)

Membeli secara

tunai/ kredit

Buku pesanan

Catatan persediaa

Cek fisik

persediaan

Kas yang tersedia,

Uang di bank

Kegiatan periklanan dan

pemasaran

Media yang mana/

Isi?

Analisis biaya

Jangkauan pasar

Kegiatan periklanan

Media iklan yang

digunakan

Perhitungan Biaya

iklan

Perkiraan media

yang digunakan

Penjualan barang

Penaikan (mark up)

persentase?

Penawaran kredit in

house?

Kartu kredit apa yang

diterima?

Pro-forma laporan

keuangan

Biaya kartu kredit

Status kredit pelanggan

Penjualan barang

Memberikan

diskon

Dasar perkiraan

penjualan

Pengumpulan

pembayaran dari

pelanggan

Jika menawarkan kredit,

bagaimana ketentuannya?

Bagaimana mengurus

penerimaan uang tunai?

Status akun pelanggan

Laporan jatuh tempo

piutang

Piutang

Kapan piutang

akan diterima

Catatan piutang

Buku pesanan

Kwitansi

Page 35: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

35

Pembayaran gaji pegawai

Jumlah gaji?

Pemotongan dan iuran

(withholdings)?

Proses pembayaran in-

house atau menggunakan

jasa luar?

Penjualan (untuk

komisi)

Jam kerja (untuk

pegawai yang di bayar

per jam)

Formulir pajak (Form

W4)

Biaya jasa pembayaran

eksternal

Pembayaran gaji

karyawa

Kapan harus

membayar gaji

karyawan dan

berapa besarnya?

Perhitungan bonus/

lembur

Presensi karyawan

Ingatan gaji dan

bonus yang akan

diberikan

Pembayaran pajak

Persyaratan pajak atas gaji

Persyaratan pajak

penjualan

Peraturan pemerintah

Total pengeluaran

untuk gaji

Total penjualan

Pembayaran pajak

Kapan harus

membayar pajak

dan berapa

besarnya

Catatan Pendapatan

Perkiraan

pendapatan

Pembayaran penjual

Bayar ke siapa?

Kapan membayar

Berapa banyak yang

dibayar?

Faktur dari penjual

(vendor)

Utang usaha

Hutang

Kapan hutang

harus dibayar,

berapa besarnya

dan kepada siapa

Faktur dari penjual

Nota

Kartu hutang

Ingatan hutang yang

dimiliki dan pada

siapa

Sumber : Data Primer

Penggunaan Informasi Akuntansi Untuk Penilaian Kinerja UKM

Informasi yang digunakan oleh 8 responden untuk mengetahui kemampuan

membayar hutang jangka pendek dengan menggunakan catatan penjualan yaitu 6

responden (75%) , 2 responden (25%) menggunakan dasar ingatan mengenai

penjualan yang terjadi. Hutang jangka pendek yang dimaksud di sini adalah

hutang kepada pemasok. Jatuh tempo pelunasan hutang pada pemasok rata – rata

adalah satu bulan. Jika pengelola dapat melunasi hutang kepada pemasok

sebelum/ sampai jatuh tempo maka kinerja usaha baik.

Responden yang mempunyai hutang di Bank sebayak 14 responden. Semua

responden yang berhutang mengatakan bahwa hutang bermanfaat bagi usahanya

karena hutang digunakan untuk kegiatan operasional usaha diantaranya untuk

menambah jumlah persediaan, membeli mesin untuk produksi. Kemampuan

Page 36: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

36

membayar hutang jangka panjang dilihat dari pendapatan yang diperoleh yaitu

sebanyak 10 responden (70%) dengan periode pengembalian hutang antara 2 – 3

tahun. Kinerja usaha dapat dikatakan baik apabila bisa memenuhi kewajiban

jangka panjangnya.

Pembelian persediaan sebagian besar dilakukan setiap saat, apabila

persediaan mulai menipis atau habis maka akan dilakukan pembelian persediaan,

18 responden (72%) menggunakan informasi tidak tertulis yaitu cek persediaan

fisik yang ada dan 7 responden (28%) menggunakan informasi tertulis berupa

catatan persediaan. Hanya 3 responden yang membeli persediaan setiap minggu.

Kinerja usaha dikatakan baik apabila seringnya melakukan pembelian persediaan.

Dalam tabel 22 dapat disimpulkan bahwa semakin bermacam – macam jenis

persediaan maka pengelola cenderung tidak memiliki catatan persediaan,

dikarenakan keterbatasan kemampuan untuk menghitung, mengelompokkan serta

mencatat persediaan yang dimiliki. Namun pengelola UKM mempunyai antisipasi

untuk menghindari persediaan terhindar dari pencurian yaitu dengan pengawasan

secara langsung oleh pemillik karena pemilik juga berada ditempat usaha dan ada

juga pemilik yang melengkapi gudang penyimpanan persediaan dengan CCTV.

Jika jenis persediaan hanya beberapa macam maka pengelola usaha akan

membuat catatan persediaan, dikarenakan kemudahan dalam mencatatnya.

Tabel 22

Jenis Persediaan Dengan Catatan Yang Dimiliki

Jenis Persediaan

Mempunyai Tidak mempunyai

Catatan Jumlah

Responden Catatan

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

< 50 1 13% 7 87% 8 100%

> 50 5 71% 2 29% 7 100%

Sumber : Data Primer

Page 37: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

37

Usaha yang menerima pembelian secara kredit menetapkan periodisasi

penagihan piutang sebagian besar dilakukan setiap minggu. Dengan alasan supaya

kas yang diterima dari piutang dapat segera digunakan untuk kegiatan operasional

usaha. Untuk mengetahui periodisasi penagihan piutang 8 responden (72%)

menggunakan informasi tertulis berupa catatan piutang dan 3 responden (28%)

informasi tidak tertulis berupa ingatan piutang yang dimiliki.

Rata-rata tingkat balik modal usaha antara 2 – 7 tahun. Semakin cepat

periodisasi balik modal maka dapat dikatakan kinerja usah baik, sebaliknya jika

periodisasi balik modal semakin lama maka dapat dikatakan usaha tidak

berkembang dengan cepat. Cepat maupun lambatnya periodisasi balik modal juga

tergantung pada besar kecilnya modal yang digunakan dalam usaha. Usaha yang

bergerak dibidang manufaktur seperti produksi sale pisang, makanan ringan

periodisasi balik modal sangat cepat yaitu setelah produksi terjual maka modal

langsung dapat kembali, dikarenakan tingkat keuntungannya hampir 50%.

Rata-rata omzet dari UKM berkisar antara Rp. 25.000.000,00 – Rp.

200.000.000,00 sebanyak 23 responden (69%) dengan menggunakan informasi

catatan pendapatan dan penjualan dan informasi tidak tertulis berupa perkiraan

omzet yaitu . Informasi untuk mengetahui peningkatan omzet yaitu sebanyak 23

responden (69%) menggunakan catatan penjualan dan pendapatan.

Informasi untuk mengukur laba rugi dilihat dari kas masuk dan kas keluar

yaitu sebanyak 20 responden (60%), sedangkan untuk mengetahui peningkatan

laba juga melihat dari informasi catatan kas masuk dan keluar, dan menggunakan

informasi tidak tertulis berupa perkiraan laba/ rugi yaitu 13 (40%) responden

(dilihat pada tabel 23).

Page 38: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

38

Tabel 23

Penilaian Kinerja

NO Penilaian Kinerja Informasi Tertulis Informasi Tidak tertulis

Jumlah

Responden

Ket Jumlah % Ket jumlah % jumlah %

1

Kemampuan

membayar hutang

jangka pendek

Catatan

penjualan 6* 75%

Ingatan

penjualan yang

terjadi 2 25% 8 100%

2

Pembelian

persediaan

Catatan

persediaan 7** 28%

Cek persediaan

fisik 18 72% 25 100%

3

Periodisasi

penagihan Piutang

Catatan

piutang 8*** 72%

Ingatan putang

yang dimiliki 3 28% 11 100%

5 Omzet

Penjualan

dan

pendapatan 23 69% Perkiraan omzet 10 31% 33 100%

6 Laba rugi

Kas masuk

dan kas

keluar 20 60%

Perkiraan

laba/rugi 13 40% 33 100%

Ket (*)= 6 dari 8 total responden

(**)= 7 dari 25 total responden

(***)= 8 dari 11 total responden

Sumber : Data Primer

Dalam tabel 24 menjelaskan penilaian kinerja pada UKM. Perusahaan pada

umumnya menggunakan rasio keuangan untuk penilaian kinerja, sedangkan pada

UKM pengelola memiliki tolak ukur tersendiri untuk menilai kinerja usaha.

Tabel 24

Penilaian Kinerja pada UKM

Rasio Keuangan Penjelasan Penilaian Kinerja pada

UKM

Informasi yang

digunakan UKM

Rasio Likuiditas

Rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan

untuk memenuhi

kewajiban finansial

jangka pendek. Rasio ini

dihitung berdasarkan

data dari laporan neraca.

Pada UKM

tidak

menggunakan

rasio likuiditas

melainkan

menggunakan

informasi lain

Kemapuan membayar

hutang jangka pendek

Periodisasi

pembayaran hutang

jangka pendek

Catatan

Penjualan

Ingatan

penjualan yang

terjadi

Rasio Leverage

Rasio ini mengukur

seberapa efektif

perusahaan dibelanjai

dengan hutang. Rasio ini

dihitung berdasarkan

data dari laporan neraca.

Pada UKM

tidak

menggunakan

rasio leverage

melainkan

menggunakan

informasi lain

Hutang jangka panjang

bermanfaat/ tidak bagi

usaha

Hutang jangka panjang

dapat digunakan

dengan baik/ tidak

Kemampuan

membayar hutang

Catatan

penjualan

Catatan

persediaan

Catatan

pendapatan

Page 39: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

39

jangka panjang

Periode pengembalian

hutang

Rasio Aktivitas Rasio ini mengukur

seberapa efektif

perusahaan

menggunakan sumber

dananya. Rasio ini

dihitung berdasarkan

data dari laporan laba

rugi.

Pada UKM

tidak

menggunakan

rasio aktivitas

melainkan

menggunakan

informasi lain

Periode pembelian

persediaan

Periodisasi penagihan

piutang (cepat/ lambat)

Tingkat balik modal

(cepat/ lambat)

Catatan

persediaan

Cek persediaan

fisik

Catatan piutang

Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur

efektifitas manajemen

secara keseluruhan

sebagaimana

ditunjukkan dari

keuntungan yang

diperoleh dari penjualan

dan investasi. Rasio ini

dihitung berdasarkan

data dari laporan neraca

dan laporan laba rugi.

Pada UKM

tidak

menggunakan

rasio

profitabilitas

melainkan

menggunakan

informasi lain

Omzet/ jumlah

penjualan (naik/ turun)

Peningktan omzet

(naik/ turun)

Pengukuran laba

Peningkatan laba

(naik/ turun)

Usaha beroperasi

hemat/ boros

Catatan

penjualan

Catatan

pendapatan

Perkiraan omzet

Catatan kas

masuk dan keluar

Perkiraan

laba/rugi

Sumber : Data Primer

Tabel 25 menjelaskan dasar pengukuran kinerja yang sering digunakan oleh

pengelola UKM dalam menilai perkembangan usahanya. Laba sering digunakan

oleh pengelola UKM untuk menilai kinerja yaitu sebanyak 18 responden (55%).

Jika laba meningkat diasumsikan bahwa kinerja usaha bagus atau meningkat

dibandingkan sebelumnya. Apabila laba menurun menandakan bahwa kinerja

usaha menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Bertambahnya jumlah pesanan juga menjadi dasar penilain kinerja usaha

yaitu sebanyak 9 respoden (27%), jika pesanan semakin bertambah maka kinerja

usaha semakin bagus atau meningkat. Penilaian kinerja berdasarkan jumlah

pesanan pada umumnya dilakukan pada usaha jasa dan manufaktur.

Page 40: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

40

Perputaran persediaan juga sering digunakan pada usaha dagang dalam

mengukur kinerja yaitu sebanyak 5 responden (15%). Jika persediaan lebih cepat

terjual maka kinerja usaha dikatakan baik, sebaliknya apabila persedian lama

terjual maka kinerja usaha dikatakan menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Pengelola UKM pada umumnya menilai kinerja usahanya baik atau menurun

yaitu dengan menggunakan beberapa informasi.

Tabel 25

Penilaian Kinerja Yang Sering Digunakan Pada UKM

No Penilaian Kinerja Responden

Jumlah %

1 Laba rugi (pendapatan, biaya) 18 55%

2 Bertambahnya jumlah pesanan 9 27%

3 Perputaran Persediaan 5 15%

4 Bertambahnya peralatan 1 3%

Jumlah Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Tabel 26 menjelaskan bahwa kinerja usaha dapat diukur dengan

peningkatan kegiatan usaha yaitu sebanyak 25 responden (76%), peningkatan

kegiatan usaha dapat dilihat dari laba maupun pendapatan, jumlah pesanan dan

perputaran persediaan, kewajiban membayar hutang, jumlah pelanggan, jumlah

produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah perlengkapan, pemebelian bahan baku,

pembelian persediaan.

Kinerja usaha juga dapat diukur dengan tingkat kesejahteraan pemilik yaitu

sebanyak 6 responden (18%), kesejahteraan pemilik disini adalah biasa

membiayai kebutuhan hidup dan membiayai anak menempuh pendidikan

perguruan tinggi, penambahan investasi.

Page 41: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

41

Kesejahteraan karyawan juga dapat digunakan sebagai dasar pengukuran

kinerja yaitu sebanyak 2 responden (6%). Kesejahteraan yang dimaksud adalah

pengadaan piknik bagi karyawan.

Tabel 26 Penilaian Kinerja Yang Sering Digunakan Pengelola UKM

No Penilain kinerja yang sering digunakan

Responden

Jumlah %

1 Peningkatan Kegiatan Usaha 25 76%

2 Kesejahteraan Pemilik 6 18%

3 Kesejahteraan Karyawan 2 6%

Jumlah Responden 33 100%

Sumber : Data Primer

Tabel 27 menjelaskan bahwa pada usaha jasa sebagian besar responden

yaitu 64% menggunakan peningkatan kegiatan usaha untuk menilai kinerja baik

atau tidak. Pada usaha di bidang dagang menggunakan peningkatan kegiatan

usaha dan kesejahteraan pemilik yaitu masing – masing 64% dan 36% untuk

menilai kinerja usaha. Usaha pada bidang manufaktur menggunakan peningkatan

kegiatan usaha yaitu 55% dan kesejahteraan pemilik yaitu 45% untuk penilaian

kinerja.

Tabel 27

Penilaian Kinerja Yang Sering Digunakan Pengelola UKM Berdasarkan Jenis

Usaha

No Penilaian Kinerja

Jenis Usaha Total

Jasa Dagang Manufaktur

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Peningkatan

Kegiatan Usaha 7 64% 7 64% 6 55% 20 61%

2

Kesejahteraan

Pemilik 2 18% 4 36% 5 45% 11 33%

3

Kesejahteraan

Karyawan 2 18% 0 0% 0 0% 2 6%

Jumlah Responden 11 100% 11 100% 11 100% 33 100%

Sumber : Data Primer

Page 42: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

42

Tabel 28 menjelaskan bahwa usaha yang bergerak di bidang jasa dalam

mengukur kinerja sering menggunakan pendapatan yang diperoleh dan jumlah

pesanan. Jika pendapatan dan jumlah pesanan meningkat dibandingkan periode

sebelumnya, maka kinerja usaha dikatakan meningkat. Hanya 1 (9%) responden

saja yaitu pada usaha catering yang mengatakan bahwa kinerja usahanya

meningkat jika adanya penambahan peralatan. Pada usaha yang bergerak di

bidang dagang dalam penilaian persediaan menggunakan pendapatan dan

perputaran persediaan. Jika pendapatan meningkat dibandingkan periode

sebelumnya maka kinerja usaha dapat dikatakan baik dan apabila semakin cepat

perputaran persediaan maka kinerja juga dikatakan baik. Usaha di bidang

manufaktur dalam penilaian kinerja menggunakan pendapatan dan juga pesanan.

Semakin tinggi jumlah pendapatan dan juga jumlah pesanan dibandingkan dengan

periode sebelumnya maka kinerja dapat dikatakan baik atau meningkat.

Tabel 28

Penilaian Kinerja Yang Digunakan UKM Berdasarkan Jenis Usaha

No Penilaian Kinerja

Jenis Usaha Total

Jasa Dagang Manufaktur

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Pendapatan 6 55% 6 55% 6 55% 18 55%

2 Pesanan 4 45% 0 0% 5 45% 9 27%

3

Perputaran

Persediaan 0 0% 5 45% 0 0% 5 15%

4 Tambah peralatan 1 9% 0 0% 0 0% 1 3%

Jumlah Responden 11 100% 11 100% 11 100% 33 100%

Sumber : Data Primer

Kendala Penggunaan Informasi Akuntansi pada UKM

Dalam tabel 29 menjelaskan bahwa sebagian besar pengelola UKM yaitu

sebanyak 20 responden (61%) tidak mempunyai kendala dalam pembuatan

catatan maupun pembukuan dikarenakan pencatatan maupun pembukuan yang

Page 43: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

43

mereka buat masih sederhana. Responden yang mengalami kendala dalam

pencatatan maupun pembukuan yaitu sebanyak 13 responden (39%), kendala yang

dihadapi pengelola UKM diantaranya kendala tidak ada waktu untuk membuat

cacatan atau pembukuan karena kesibukan dalam pekerjaan. Pengelola juga

merasa tidak membutuhkan pencatatan atau pembukuan dikarenakan pemilik

mengelola sendiri usahanya jadi tahu perkembangan dari usahanya.

Pelaporan akuntansi sangat sedikit dilakukan oleh pengelola UKM. Adapun

kendala yang dialami pengelola UKM dalam pembuatan laporan akuntansi adalah

terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh pengelola UKM, mereka mengangap

bahwa laporan akuntansi itu sangat rumit dan sulit untuk dibuat.

Tabel 29

Kendala Yang Dihadapi Pengelola UKM

Kendala Yang Dihadapi Jawaban Responden Total

Ya % Tidak % Jumlah %

Kendala pencatatan/ pembukuan 13 39% 20 61% 33 100%

Kedala Pelaporan Akuntansi 28 85% 5 15% 33 100%

Sumber : Data Primer

Sebagian besar UKM dikelola oleh pemilik sendiri, sehingga pemilik sudah

mengetahui perkembangan usahanya secara langsung. Dari adanya pengalaman

yang sudah didapat pemilik selama mengelola usahanya menunjukkan

kesimpulan bahwa tanpa menggunakan akuntansi usahanya dapat tetap berjalan,

sebanyak 31 responden (93%) yang mengatakan demikian. Pengelola UKM yang

mengatakan bahwa bisnis bisa berjalan tanpa akuntansi yaitu 93%. Hanya 7%

responden yang mengatakan bahwa bisnis tidak dapat berjalan tanpa akuntansi

karena usaha dikelola oleh karyawan.

Page 44: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

44

Rancangan Pencatatan untuk UKM

Berdasarkan hasil penelitian, setiap UKM menggunakan informasi yang

berbeda-beda sesuai karakteristik usahanya. Untuk menyediakan informasi

akuntansi tersebut, UKM membutuhkan dokumen pendukung. Berdasarkan

analisis yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa dokumen yang harus

dimiliki oleh UKM. Dokumen yang perlu dimiliki untuk usaha jasa, dagang dan

manufaktur adalah nota penjualan, dimana nota tersebut dapat digunakan untuk

pencatatan penjualan (lihat gambar 1).

Gambar 1

Nota

Nota

Toko Radio Sukses

No : 01

Tanggal : 1 April 2013

Nama : Budi

Keterangan Jumlah Barang Satuan Harga Jumlah

Kabel AZ 2 Rp.3.500 Rp.7.000

Lampu 201 3 Rp.15.000 Rp.45.000

Saklar 5 Rp.6.000 Rp.30.000

Kipas Angin XY 2 Rp.250.000 Rp.500.000

Rol Kabel 4 Rp.20.000 Rp.80.000

Total Rp.662.000

Kwitansi merupakan tanda bukti pembayaran sejumlah uang secara tunai,

sedangkan nota merupakan bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.

Pada usaha jasa seperti rias, catering, perlu memiliki kwitansi dan bukti pesanan

pelanggan, lihat gambar 2 dan 3.

Page 45: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

45

Gambar 2

Kwitansi

Kwitansi

No: 01 No: 01

Telah diteriam dari Telah diteriama dari : Susi Susanti

Susi Susanti Uang Sebanyak : Satu juta rupiah

Uang Sebanyak Guna membayar : uang muka pesanan snack 500 dus

Rp.1.000.000

Guna membayar

uang muka pesanan Purwodadi, 1 April 2013

snack 500 dus Terbilang Rp.1.000.000

Gambar 3

Bukti Pesan

Bukti Pesan

Pravita Catering

Nama :

Alamat :

No.Telp :

Keterangan Jumlah Pesanan Harga Jumlah

Pastel 500 Rp.1000 Rp.500.000

Bulo Mandarin 500 Rp.2000 Rp.1.000.000

Lemper 500 Rp.1500 Rp.750.000

Total Rp.1.350.000

Bayar Rp.500.000

Sisa Rp.850.000

Penulis juga mencoba merancangkan desain sederhana pencatatan bagi

UKM, desain tersebut diantaranya catatan kas , catatan hutang, catatan piutang,

persediaan barang, catatan penjualan, dan catatan pembelian. Catatan kas perlu

dibuat oleh usaha yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun manufaktur,

karena dari catatan kas masuk dan keluar maka dapat diketahui dengan jelas

Page 46: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

46

berapa kas yang masuk dan keluar dari kegiatan usaha. Pada usaha yang

melakukan transaksi secara kredit perlu membuat catan hutang dan piutang. Dari

catatan hutang maka akan memudahkan pengelola dalam melihat berapa besar

hutang yang dimiliki dan untuk memperkirakan kemampuan dalam melunasi

hutang. Sedangkan catatan piutang dapat digunakan pengelola untuk mengetahui

kapan piutang akan diterima dan untuk mengetahui kemampuan pembeli dalam

membayar piutang. Usaha yang bergerak di bidang dagang perlu membuat catatan

persediaan jika memiliki persediaan dengan jumlah yang besar dan jenisnya

bermacam – macam, misalnya jika memiliki lebih dari 50 macam jenis

persediaan. Untuk usaha manufaktur yang melakukan produksi sesuai dengan

pesanan perlu memiliki catatan pesanan apabila menerima pesanan lebih dari 10

pelanggan.

Catatan kas digunakan untuk mencatat berapa kas yang masuk dan berapa

kas yang keluar serta keterangan yang menjelaskan kas yang masuk dan kas

keluar. Catatan kas dibuat setiap hari untuk mengetahui saldo kas yang dimiliki

per harinya. Dengan catatan kas pengelola usaha dapat melihat jumlah kas yang

dimiliki secara cepat dari kolom saldo, selain itu juga dapat digunakan untuk

mengawasi pemakian kas agar dapat digunakan secara efektif dengan melihat

selisih kas masuk dan kas keluar. Dalam catatan kas mencatat diantaranya

penjualan dan pembelian yang terjadi dari catatan penjualan dan catatan

pembelian, lihat gambar 4 .

Page 47: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

47

Gambar 4

Catatan Kas

Catatan Kas

Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo

02-Apr-13 Penjualan Rp.662.000 Rp.662.000

02-Apr-13 Pembelian Rp.400.000 Rp.262.000

Catatan hutang dibuat setiap adanya transaksi hutang. Pencatatannya dibuat

per pemasok. Setiap terjadinya pembelian secara kredit maka akan muncul hutang

di kolom kredit dan dikolom saldo. Sedangkan pada saat pembayaran yang

mengakibatkan piutang berkurang maka akan muncul nominal besarnya hutang

pada kolom debit, lihat gambar 5.

Gambar 5

Catatan Hutang

Catatan Hutang

Nama : Toni

Telp : 081xxx

Tanggal Keterangan Hutang Pelunasan Saldo

02-Apr-13 Pembelian Lampu Rp.2.000.000 Rp.2.000.000

10-Apr-13 Pembayaran Rp.1.000.000 Rp.1.000.000

20-Apr-13 Pelunasan Rp.1.000.001 0

Catatan piutang dibuat per pelanggan. Dalam catatan piutang terdapat

identitas pelanggan atau pembeli. Setiap adanya transaksi piutang maka akan

Page 48: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

48

muncul dalam kolom debit beserta dengan keterangan dan saldo piutang. Pada

saat terjadinya pembayaran maka akan muncul pada kolom kredit, lihat gambar 6.

Gambar 6

Catatan Piutang

Catatan Piutang

Nama : Budi

Alamat : Jalan Soponyono No.3

Telp : 081222xxx

Tanggal Keterangan Piutang Pelunasan Saldo

02-Apr-13

Snack 200 dus (@

Rp.7000) Rp.1.400.000 Rp.1.400.000

05-Apr-13 Pembayaran Rp.1.000.000 Rp.400.000

06-Apr-13 Pelunasan Rp.400.000 0

Dalam catatan persediaan didalamnya terdapat tanggal, keterangan, nama

barang, stock, stock masuk, harga beli, stock keluar, harga jual, dan sisa stock.

Catatan persediaan dibuat setiap hari untuk mengetahui berapa jumlah persediaan,

penjualan, dan pembelian pada hari tersebut. Pada saat terjadi pembelian maka

akan muncul dalam kolom stock masuk, kolom harga beli, dan kolom sisa stock.

Sedangkan saat terjadi penjualan maka akan muncul pada kolom stock keluar,

harga jual, dan sisa stock. Dalam catatan persediaan barang diantaranya mencatat

penjualan dan pembelian dari catatan penjualan dan pembelian, lihat gambar 7.

Page 49: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

49

Gambar 7

Catatan Persediaan Barang

Yang dicatat dalam catatan penjualan adalah setiap terjadinya transaksi

penjualan. Setiap terjadinya penjualan maka dicatat dalam catatan penjualan

dengan mengisi tanggal terjadinya penjualan, nama barang, jumlah barang, harga,

dan jumlah. Dengan catatan penjualan maka dapat melihat penjualan produk yang

terjadi, lihat gambar 8.

Gambar 8

Catatan Penjualan

Catatan Penjualan

Tanggal : 2 April 2013

No.Nota Nama Barang Jumlah Barang Satuan Harga Jual Jumlah (Rp)

1 Kabel AZ 2 Rp.3.500 Rp.7.000

2 Lampu 201 3 Rp.15.000 Rp.45.000

3 Saklar 5 Rp.6.000 Rp.30.000

4 Kipas Angin XY 2 Rp.250.000 Rp.500.000

5 Rol Kabel 4 Rp.20.000 Rp.80.000

Rp.662.000

Catatan Persediaan Barang

Tanggal : 2 April 2013

No.Nota Keterangan

Nama

Barang Stock

Stock

Masuk Harga Beli

Stock

Keluar Harga Jual

Sisa

Stock

11 Persediaan Kabel AZ 15 Rp.100.000 15

01 Penjualan Kabel AZ Rp.100.000 3 Rp.110.000 12

12 Pembelian Kabel AZ 12 5 Rp.100.001 17

Page 50: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

50

Catatan pembelian dibuat setiap terjadinya transaksi pembelian. Kegunaan

catatan pembelian untuk mengetahui pembelian yang dilakukan pada waktu

tertentu. Dari catatan pembelian kemudian akan dipindahkan dalam catatan

persediaan barang. Dalam catatan pembelian terdapat tanggal, nama barang yang

dibeli, jumlah barang, harga beli, dan jumlah, lihat gambar 9.

Gambar 9

Catatan Pembelian

Catatan Pembelian

Tanggal Nama Barang Jumlah Barang Satuan Harga Beli Jumlah (Rp)

01-Apr-13 Kabel AZ 10 Rp.100.000 Rp.1.000.000

05-Apr-13 Lampu 201 20 Rp.13.000 Rp.260.000

20-Apr-13 Saklar 003 50 Rp.5.000 Rp.250.000

Rp.1510.000

Usaha yang bergerak dibidang manufaktur perlu memiliki catatan pesanan

utuk mencatat pesanan pelanggan. Dalam catatan pesanan terdapat kolom tanggal

pesan, nama, keterangan dari produk yang dipesan, jumlah pesanan, harga,

jumlah, dan paraf , llihat gambar 10.

Page 51: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

51

Catatan 10

Catatan Pesanan

Catatan Pesanan

Tirta Langga

Tanggal Nama Keterangan

Jumlah

Pesanan Harga Jumlah Paraf

01-Apr-13 Ani Tahu Putih 100 Rp.500 Rp.50.000 √

02-Apr-13 Budi Tahu Kuning 200 Rp.500 Rp.100.000 √

03-Apr-13 Susi Tahu besar 10 Rp.20.000 Rp.200.000 √

04-Apr-13 Dodi Tahu Putih 100 Rp.500 Rp.50.000 √

Page 52: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

52

PENUTUP

Kesimpulan

Informasi akuntansi yang dimiliki UKM adalah berupa dokumen, catatan,

dan laporan. Dokumen yang yang banyak dimiliki responden adalah nota/faktur

pembelian yaitu 90%, dari nota/faktur penjualan dapat diketahui pembelian yang

dilakukan dan dapat juga diketahui pula hutang yang dimiliki apabila melakukan

pembelian secara kredit. Nota/ faktur penjualan dimiliki sebanyak 54% responden

dengan periodisasi pembuatan setiap terjadinya transaksi. Nota penjualan bagi

pengelola UKM dapat digunakan untuk mengecek kas masuk dari penjualan dan

mengecek persediaan. Kwitansi dimikiki oleh 8 responden (24%) dengan

periodisasi pembuatan setiap terjadinya transaksi. Bagi pengelola UKM kwitansi

digunakan untuk mengetahui berapa kas yang masuk dan berapa sisa piutang oleh

konsumen. Rekening yang dimiliki seperti rekening listrik, air digunakan untuk

mencatat biaya –biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional usaha.

Catatan/Buku yang sering dibuat oleh responden adalah catatan piutang

(72%), dengan periodisasi pembuatan setiap terjadinya transaksi. Catatan/ buku

kas masuk dan keluar (60%) dengan periodisasi harian. Catatan/ buku biaya gaji

dan selain gaji (54%) dengan periodisasi setiap bulannya. Catatan/ buku

pendapatan dan pengeluaran (42%) dengan periodisasi harian.

Sedangkan laporan yang dibuat oleh sebagian besar pengelola usaha adalah

laporan laporan laba rugi (15%) dengan periodisasi pembuatan tiap bulan.

Laporan neraca (12%) dengan periodisasi pembuatan tiap tahun.Laporan kas 12%

dengan periodisasi pembuatan tiap bulan. Laporan persediaan 3% periodisasi

setiap tahun.

Page 53: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

53

Informasi yang digunakan oleh pengelola UKM untuk pengambilan

keputusan bisnis berupa informasi tertulis dan tidak tertulis. Informasi tidak

tertulis yaitu informasi berdasarkan perkiraan (ingatan) jumlah persediaan yang

tersedia atau dengan melihat persediaan fisik digunakan oleh 79% responden.

Hanya 21% responden yang menggunakan informasi tertulis berdasarkan catatan

persediaan, buku pesanan. Informasi yang digunakan untuk mengetahui harga

pokok adalah nota atau nota pembelian yaitu 26 responden (79%). Informasi yang

digunakan dalam menentukan harga jual menggunakan informasi tidak tertulis

berdasarkan prosentase keuntungan yang diharapakan yaitu sebanyak 84%, hanya

16% responden menggunakan informasi tertulis yaitu harga pasar.

Informasi tertulis dan tidak tertulis juga digunakan dalam penilaian kinerja

usaha pada UKM. Dalam penilaian kinerja usaha, pengelola UKM menggunakan

informasi untuk mengetahui omzet dan juga peningkatan omzet yaitu dengan

informasi tertulis berupa catatan penjualan atau pendapatan digunakan oleh 69%

responden dalam menilai kinerja untuk mengetahui informasi mengenai omzet

dan juga peningkatan omzet. Informasi tertulis yaitu catatan/ buku kas masuk dan

kas keluar digunakan oleh 60% responden untuk mengukur laba rugi dan

peningkatan laba. Dari informasi tertulis mengenai laba maka pengelola usaha

dapat menilai kinerja usahanya meningkat, stabil, ataupun menurun.

Responden yang mengalami kendala dalam pencatatan maupun pembukuan

hanya sebanyak 39%, kendala yang dihadapi pengelola UKM diantaranya kendala

tidak ada waktu untuk membuat cacatan atau pembukuan karena kesibukan dalam

pekerjaan. Pengelola juga merasa tidak membutuhkan pencatatan atau pembukuan

dikarenakan pemilik mengelola sendiri usahanya jadi tahu perkembangan dari

Page 54: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

54

usahanya. Kendala yang dialami pengelola UKM dalam pembuatan laporan

akuntansi adalah terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh pengelola UKM,

mereka mengangap bahwa laporan akuntansi itu sangat rumit dan sulit untuk

dibuat.

Saran

Pengelola UKM perlu membuat pencatatan yang sesuai dengan kebutuhan

dalam kegiatan usahanya. Catatan ini pada akhirnya akan memberikan informasi

akuntansi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis dan

penilaian kinerja usaha. Penulis memberikan saran pada pengelola UKM untuk

memiliki beberapa dokumen dan catatan untuk mendukung kegiatan usahanya

(lihat tabel 30).

Tabel 30

Saran Dokumen, Catatan yang Harus Dimiliki UKM

No Dokumen,

Catatan

Jenis Usaha

Jasa Dagang Manufaktur

1 Nota √ √ √

2 Kwitansi √

3 Bukti Pesanan √ √

4 Catatan Kas √ √ √

5 Catatan Hutang √ √

5 Catatan Piutang √ √ √

6 Catatan Penjualan √

7 Catatan Pembelian √

8 Catatan Pesanan √ √

Sumber : Data Primer

Mengingat terbatasnya kemampuan pengelola UKM dalam melakukan

pencatatan dan pelaporan keuangan maka perlu peran Dinas Koperasi dan UMKM

dalam kegiatan pendampingan dan pelatihan akuntansi. Pelatihan yang

dibutuhkan pengelola UKM antara lain pelatihan pembuatan laporan keuangan,

Page 55: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

55

pembukuan yang sederhana, pembukuan yang cocok untuk UKM dan pencatatan

serta pelaporan yang mudah diterapkan pada UKM.

Keterbatasana Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah mengenai keakuratan data.

Sebagian responden kurang terbuka untuk mengungkapkan secara pasti mengenai

omzet ,asset dan hutang yang mereka miliki. Selain itu keterbatasan penilitian

yang lain yaitu subyektivitas dalam menginterpretasikan jawaban responden.

Page 56: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

56

DAFTAR PUSTAKA

Arifin , 2010, “Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

(UMKM) studi kasus di usaha pertokoan di jalan Jenderal Sudirman

Salatiga”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana.

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kunerja Teori dan Aplikasi. Alfabeta, Bandung.

Handayani, 2011. “Faktor yang mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi

Usaha Kecil Menengah”. Akuntabilitas Vol 11 No 1.

Helfert, 1997, Teknik Analisis Keuangan Petunjuk Praktis untuk Mengelola dan

Mengukur Kinerja Perusahaan, Jakarta : Erlangga.

Irawan, 2007, Kewirausahaan UKM Pemikiran dan Pengalaman, Yogyakarta :

Graha Ilmu

Iswari, D A A Ratih, 2011, Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non Finansial

Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar. Tesis Program Magister Program

Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Jogiyanto, 2005, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta : Andi

Karyawati, Golrida, 2008, Akuntansi Usaha Kecil untuk Berkembang, Jakarta.

Kristina, Linda, 2009, “Akuntansi Usaha Kecil Menengah Studi Kasus di Kec.

Sidorejo kota Salatiga”. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana.

Pinasti, M. 2007. “Pengaruh Penyelenggaraan Dan Penggunaan Informasi

Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi :

Suatu Riset Eksperimen”. Simponsium Nasional Akuntansi X.

Hermawan, Findi Esa Putri Putri, 2010, “Penerapan Akuntansi Pada Usaha Kecil

Studi Kasus Pada Perusahaan Kecil di Magelang”. Skripsi Program S1

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Radford, K, J. 1984, Analisis Keputusan Manajemen, Jakarta : Erlangga

Page 57: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

57

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, 2005, Sistem Informasi Akuntansi,

Jakarta : Salemba Empat.

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, 2006, Sistem Informasi Akuntansi,

Jakarta : Salemba Empat.

Soemarso, S.R., 1992, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta : Rineka Cipta

Supramono, Intiyas Utami, 2003, Desain Proposal Penelitian, Salatiga : FE

UKSW

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, ALFABETA, Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja, 1997, Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil dan Menengah,

Jakarta : PT Rineka Cipta

Undang-undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pdf.http://www.smecda.com diakses pada tanggal 5 Februari 20011, pukul

09:00 WIB

Warren, Carl S., James M., Reeve and Philip E., Fess, 2005, Pengantar Akuntansi,

Jakarta : Salemba Empat.

Widayanti, Rita, dkk. 2009, Manajemen Keuangan, Salatiga : Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya Wacana

Page 58: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mira Kristiani

Tempat/ Tgl lahir : Purwodadi/ 8 Februari 1989

Alamat Asal : Jalan Banyuono 1 No.39B

Nama Orang Tua : Slamet Widodo (Ayah)

Hartini (Ibu)

Judul Skripsi : Penggunaa Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan

Keputusan Bisnis Dan Penilaian Kinerja Pada Usaha Kecil

Menengah (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah Di

Purwodadi)

Riwayat Pendidikan : TK Trisula I Prurwodadi Lulus Tahun 1995

SD Negeri 2 Purwodadi Lulus Tahun 2002

SMP Negeri 3 Purwodadi Lulus Tahun 2005

SMA Kristen Purwodadi Lulus Tahun 2008

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga 2009 –

sekarang

Pengalaman Organisasi

- Panitia seminar Committee The 1st International Student Conference On

Climate Change 2011

Page 59: Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3712/2/T1_232009074_Full... · Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi

59

Pengalaman Seminar

- Seminar Enterpreneurship 2009

- Seminar International Conference SME s Empowerment : Rhetoric And

Reality 2009

- Seminar Nasional On Accounting “Peran Akuntansi Dalam

Pemberantasan Korupsi” 2010

- Seminar Kerohanian Kampus “Free Sex, Is It Tru Love?” 2011

- Seminar How To Build Our Barganing Power On International Joint

Venture Context 2011

- Seminar Peran Perbankan Dan Sektor Bisnis Dalam Era Masyarakat

Ekonomi Asean 2013

- Semianar Kontrak Derivatif Komoditi Dan Peluang Bisnis Perdagangan

Berjangka 2013