UNIT III PENAPISAN (SKRINING) FITOKIMIA A. Tujuan Setelah melakukan praktikum, praktikan mampu mengidentifikasi: 1. Senyawa golongan flavonoida 2. Senyawa golongan antrakinon 3. Senyawa golongan saponin (steroid dan triterpenoid) 4. Senyawa golongan alkaloida 5. Senyawa golongan fenolik dan polifenolik B. Dasar Teori Pendekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji), terutama kandungan metabolit sekunder yang bioaktif yaitu alkaloida, antrakinon, flavanoida, glikosida jantung, kumarin, saponin (steroid dan hiterpenoid), tannin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), iridoid, dan sebagainya. Adapun tujuan utama pendekatan skrining fitokimia adalah untuk mensurvei tumbuhan untuk mendapatkan kandungan bioaktif atau kandungan yang berguna untuk pengobatan (Robinson, 1995). Pada proses skrinning fitokimia,dilakukan sortasi basah artinya adalah pemisahan kotoran–kotoran atau bahan–bahan asing lainnya yang terdapat pada simplisia.Contohnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, biasanya seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang sudah rusakdan pengotor lainnya harus dibuang(Agoes,2007). Senyawa antrakinon yang berupa kristal yang memiliki titik leleh yang tinggi yang larut dalam pelarut organik.Senyawa ini berwarna kuning sampai coklat.Banyaknya antrakinon yang terdapatsebagai glikosida dengan bagian gula terikat pada salah satu gugus hidroksil fenolik (Trevor,1995). Peneliti bahan alam yang bertujuan untuk mencari tumbuhan atau senyawa kandungan melakukan 2 macam pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan fitofarmakologi 2. Pendekatan penapisan (skrining) fitokimia Pendekatan fitofarmakologi meliputi uji berbagai efek farmakologi terhadap hewan percobaan dengan ekstrak tumbuhan atau bagian tumbuhan. Percobaan