motivasi dan kinerja perawat

109
i PENGARUH PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan Minat Utama Manajemen Rumah Sakit Oleh : Abdul Aziz 14698/PS/IKM/04 Kepada SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA  YOGYAKARTA 2005

Upload: hanifa-bi-barito

Post on 20-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 1/109

i

PENGARUH PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN ASUHANKEPERAWATAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU

Untuk Memenuhi Sebagai PersyaratanDalam Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi Ilmu Kesehatan MasyarakatJurusan Ilmu-ilmu Kesehatan

Minat Utama Manajemen Rumah Sakit

Oleh :

Abdul Aziz14698/PS/IKM/04

Kepada

SEKOLAH PASCA SARJANAUNIVERSITAS GADJAH MADA

 YOGYAKARTA2005

Page 2: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 2/109

ii

Page 3: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 3/109

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, November 2005

Page 4: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 4/109

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan begitu banyak karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tesis ini, sebagai salah satu persyaratan dalam mencapai

derajat S-2 pada Program pascasarjana di Megister Manajemen Rumah sakit

Universitas Gadjah Mada.

Penyusunan tesis ini tidak dapat terlepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak selama penulisan, sehingga pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Sri Werdati, SKM., M.Kes, selaku pembimbing atas bimbingan dan

dorongan yang telah diberikan dari awal hingga selesai penyusunan

tesis ini.

2. dr. Adi Utarini, M.Sc.,MPH,Ph.D, selaku Ketua Minat Utama Megister

Manajemen Rumah Sakit beserta staf, yang telah membantu

memberikan dukungan dan dorongan moril selama perkuliahan hingga

selesai.

3. Direktur RSUD Undata Palu yang telah memberikan izin penelitian.

4. Kepala Bidang Diklit dan Keperawatan serta staf yang telah membantu

dalam penelitian ini

5. Rekan-rekan di Medical Record

6. Rekan-rekan Kelas B Intensif MMM 2004

Page 5: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 5/109

v

7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu persatu.

Tak lupa pula penulis menghaturkan sembah sujud kepada kedua

orang tua yang telah membesarkan dan menjadikan penulis seperti sekarang

ini. Ucapan terima kasih kepada istri tercinta, Nur Afiat Aziz, serta ketiga

anakku : Sinna Zeina Aziz, Ragdah Audyah Aziz dan Arriqz Abyan Aziz

yang dengan keluguan dan ketegaran hati telah memberikan semangat,

motivasi sehingga tesis ini dapat tersusun.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kirtik dari pembaca,

semoga tesis ini bermanfaat.

Yogyakarta, September 2005

Penulis

Page 6: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 6/109

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….KATA PENGANTAR .....................................................................DAFTAR ISI ……………………………………………………………DAFTAR TABEL ………………………………………………….......DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………

INTISARI ………………………………………………………………. ABSTRAC .....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………B. Rumusan Masalah…………………………………….C. Keaslian Penelitian……………………………………D. Tujuan Penelitian …………………………………….E. Manfaat Penelitian ……………………………………..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelatihan ……….……………………………………...B. Motivasi ………………………………………………...C. Kinerja ………………………………………………….D. Perawat…...…………………………………………….E. Landasan Teori ………………………………………..F. Kerangka Konsep……………………………………...

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………B. Lokasi Penelitian ………………………………………C. Populasi dan sampel ………………………………….D. Materi Penelitian ……………………………………….E. Definisi Operasional ……………………………………F. Instrumen Penelitian …………………………………..G. Analisa Data ..........…………………………………...H. Jalannya Penelitan .....…………………………………

iiiivviviiix

xixii

1889

10

111720293132

3434343535363737

Page 7: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 7/109

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 A. Identifikasi Subjek Penelitian....................................B. Hasil Analisa Data....................................................C. Pembahasan ...........................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................B. Saran......................................................................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………

LAMPIRAN ……………………………………………………………...

404254

6363

64

67

Page 8: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 8/109

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi tenaga menurut jabatan per Desember 

2004

Tabel 2. Komposisi tenaga fungsional keperawatan tahun

2004

Tabel 3. Komposisi tenaga Perawat/Bidan per ruangan

RSUD Undata Palu tahun 2004

Tabel 4. Cakupan pelayanan RSUD Undata tahun 2002-2004

Tabel 5. Karakteristik subjek Menurut jenis kelamin

Tabel 6. Karakteristik subjek Menurut Kelompok Umur

Tabel 7. Karakteristik subjek Menurut Lama Bekerja

Tabel 8. Karakteristik subjek Menurut Status Kepegawaian

Tabel 9. Karakteristik subjek Menurut Status Perkawinan

Tabel 10. Hasil Pre tes dan post tes pelatihan Pendokumen tasian

asuhan keperawatan RSUD Undata Palu, Mei 2005

Tabel 11. Analisa variabel pelatihan terhadap pengetahuan

Tabel 12. Analisa variabel pelatihan terhadap sikap

Tabel 13. Analisa variabel pelatihan terhadap motivasi

Tabel 14. Analisa variabel pengetahuan terhadap kinerja

Tabel 15. Analisa variabel terhadap kinerja sikap

Tabel 16. Analisa variabel terhadap kinerja motivasi

Tabel 17. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen

tasian asuhan keperawatan, Seroja, Mei 2005

Tabel 18. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen

tasian asuhan keperawatan,Bogenville, Mei 2005

Tabel 19. Hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan Pendokumen

tasian asuhan keperawatan, Mawar,Mei 2005

3

3

4

5

40

41

41

42

42

43

44

45

45

46

46

47

48

49

51

Page 9: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 9/109

ix

Tabel 20. Rerata hasil evaluasi Pre dan Post pelatihan

Pendokumentasian asuhan keperawatan ruang

penyakit dalam RSUD Undata Palu 52

Page 10: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 10/109

x

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Atribut Kinerja 21

Gambar 2. Faktor-faktor Kinerja 32

Gambar 3. Pengaruh pelatihan terhadap Kinerja 33

Page 11: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 11/109

xi

DAFTAR GRAFIK

Hal.Grafik 1. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang

rawat inap penyakit dalam Seroja RSUD Undata Palu,Juni 2005

Grafik 2. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruangrawat inap penyakit dalam Bogenville RSUD UndataPalu, Juni 2005

Grafik 3. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruangrawat inap penyakit dalam Mawar RSUD Undata Palu,Juni 2005

48

50

51

Page 12: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 12/109

xii

INTISARI

RSUD Undata Palu adalah Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikandengan kapasitas tempat tidur sebanyak 249 tt. Rumah sakit ini memberikanpelayanan rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, gawat darurat, apotikdan pelayanan penunjang lainnya. Indikator pelayanan pada tahun 2004,BOR 71.49 %, dan jumlah kunjungan pasien yang dirawat sebanyak 13.278orang. Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti nyata tentangapa yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien dan merupakan buktihukum bila terjadi penyimpangan dan kelalaian yang dilakukan oleh perawat.Pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata belum lengkap

hanya 50 %, belum dilaksanakannya instrumen A dari Depkes untukmengevaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan.Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatanterhadap motivasi dan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD UndataPalu.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental tanpa kontrol,dengan cara pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan danrancangan  pre test-post test group design. Unit analisis ruang rawat inappenyakit dalam dengan staf perawat 64 orang dan tempat tidur sebanyak67 tt. Cara pengambilan data adalah pre dan pos test pada saat pelatihandan dilakukan evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan. Analisisdata dilakukan dengan rumus paired t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna,pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawatdalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil observasipendokumentasian asuhan keperawatan pada tiga ruang rawat inap, adapeningkatan rerata yang signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan,pendokumentasian asuhan keperawatan RSUD Undata Palu berada padakategori sedang (SAK Depkes RI, 1997).

Kata kunci : Pelatihan, Motivasi, kinerja, dokumentasi keperawatan

Page 13: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 13/109

xiii

ABSTRACT

Background: The Undata District Palu Hospital as B class and non teachinghospital has 249 beds. This hospital services inpatient, outpatient, intensivecare, pharmacy, and other supporting services. Service indicator in 2004 was71.49% for BOR and number of patients who were cared was 13,278patients. Nursing care documentation was activities in evidence regardingthat was done by nurses to patients and the fact if there was deviation andnegligence that were done by nurses. Nursing care documentation was notcompleted, about 50%, there was not implement A- type of instrumentstandard nursing care for evaluating nursing care documentation.

Objectives: The study aimed to explore the influence of training on nursing

care documentation faced to the nurse’s motivation and performance inInpatient installation.

Method: The method of this study was experimental quasi without controlgroup of nursing documentation training with pre test and post test groupdesign. Analysis unit of the study was internal inpatient ward with 64 nursesand 67 beds. Data were collected by pre and post test on training andevaluation to nursing care documentation and the analyzed data by paired t-test.

Result: The result of the study had improved also showed that there wassignificant influence, after the training to knowledge’s improvement, attitudes,nurse’s motivation and nursing care documentation. Based on observation ofnursing care documentation in three inpatient wards, there were significant inthe middle category at the average between pre and post training in Undatadistrict Hospital Palu.

Keywords: Training, Motivation, Performance, Nursing documentation

Page 14: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 14/109

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya menunjang visi Pemerintah Daerah Yaitu “Terwujudnya

tatanan masyarakat madani melalui otonomi daerah dalam format baru

Sulawesi Tengah”. Seluruh perangkat yang mengelola sektor dan sub sektor

pembangunan harus menjabarkan dalam bentuk operasional sesuai

kewenangannya masing – masing.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata merupakan salah satu

perangkat pemerintah pada sektor kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan

pelayanan kesehatan yang tertinggi di Sulawesi Tengah dalam era

kesenjangan (Globalisasi), disatu pihak dihadapkan pada kekuatan-kekuatan

dan masalah–masalah intern yang ada, sedangkan dilain pihak secara

bersamaan juga dihadapkan pada kondisi lingkungan dengan berbagai faktor

peluang dan tantangan yang senantiasa berkembang dinamis.

Oleh karena itu untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

prima bagi masyarakat perlu disusun visi, misi, dan strategi pengembangan

hasil analisis dari lingkungan internal dan eksternal yang dijabarkan dalam

isu–isu pengembangan yang dapat dijadikan bahan mengendalikan arah dan

mutu pelayanan kesehatan agar visi yang telah ditetapkan dapat terwujud.

Rumah Sakit ini diresmikan pada tanggal 07 Agustus 1972 oleh

Gubernur M. Jassin dan Dirjen Yankes Prof. Dradjat Prawiranegara dengan

surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah

No.59/DITTAP/1972 tanggal 7 Agustus 1972. Kapasitas tempat tidur 50

buah dan Rumah Sakit tersebut diberi nama dengan RSUD Undata (Undata

adalah bahasa Kaili dialek RAI yang berarti “ OBAT KITA SEMUA “).

Pada tanggal 22 Pebruari 1979, diakui sebagai RS kelas C dengan

surat penetapan Menteri Kesehatan No.51/Men.Kes/SK/II/79 tanggal

Page 15: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 15/109

2

22 Pebruari 1979. Pada tanggal 30 Agustus 1983 RS mengalami musibah

kebakaran yang menghabiskan sebagian bangunan RS. Pada tahun

1984–1986 direhabilitasi kembali ruangan yang rusak dan dibangun pula

gedung baru (Poliklinik/Administrasi, Laboratorium, Rontgen dan 2 buah

ruang perawatan), dengan bantuan biaya dari Pemerintah Pusat dan Daerah,

kapasitas tempat tidur pada saat itu 175 tt.

RSUD Undata adalah Rumah Sakit Pemerintah Daerah Propinsi

Sulawesi Tengah sebagai unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan

berdasarkan SK Gubernur No.59/DH.TAP/1972, yang secara tekhnis

fungsional bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi

dan secara taktis operasional kepada Gubernur.

Rumah Sakit Umum Daerah Undata dengan Type B Non Pendidikan

sesuai dengan SK Menkes No.93/Menkes/SK/1995, dan menjadi Badan

Usaha Milik Daerah Propinsi Sulawesi Tengah sesuai dengan Peraturan

Daerah No. 2 Tahun 2003 dengan luas banguan 13.064 M2 ,kapasitas

tempat tidur 249 buah yang memberikan pelayanan melalui Instalasi Rawat

Jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawar Darurat, dan menjadi Rumah Sakit pusat

rujukan untuk daerah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

Secara struktural, RSUD Undata Palu dipimpin oleh direktur yang

dibantu oleh kepala bidang, kepala sub bidang dan bagian serta komite

medik dan keperawatan. Jabatan fungsional diisi oleh para dokter umum

spesialis, residen, paramedis dan tenaga kesehatan lainnya. Komposisi

tenaga menurut jabatan adalah sebagai berikut :

Page 16: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 16/109

3

Tabel 1. Komposisi tenaga menurut jabatan di RSUD Undata PaluTahun 2004

JENIS TENAGA JUMLAH ORANG

1. Direktur 1

2. Kepala Bidang/Bagian 6

3. Kepala Sub Bidang/Bagian 18

4. Komite Medik/Keperawatan 2

5. Dokter Umum 26

6. Dokter Spesialis 22

7. Dokter Gigi 4

8. Residen 20

Jumlah 99

Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004

Tabel 2. Komposisi Tenaga Fungsional Keperawatan RSUD Undata PaluTahun 2004

JENIS TENAGA PNS KONTRAK

PEMDA

Perawat/Bidan 159 78

Tenaga Kesehatan lainnya 51 5

Tenaga Administrasi 112 126

Jumlah 322 209

Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004

Page 17: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 17/109

4

Tabel 3. Komposisi tenaga Perawat/Bidan per ruangan RSUD Undata

Palu tahun 2004

PNS Honor Sukarela

Ruangan SPK D III SPK D III SPK D III

Total

 Anggrek

Kenanga

FlamboyanTeratai

 Aster 

Bogenville

Matahari

Catelia

Seroja

K. Bayi

Mawar 

ICU/ICCU

KB

OK

IGD

Poliklinik

1

-

--

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

6

9

9

68

7

10

8

10

11

7

10

8

8

17

8

14

-

-

--

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

3

55

3

7

4

5

8

10

7

3

4

3

8

1

-

-

--

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

4

55

6

3

4

3

5

-

3

8

5

2

7

7

14

16

1618

16

20

16

18

24

17

20

19

17

22

25

28

Jumlah 159 78 69 306

Sumber Data Rekam Medik Tahun 2004

Fasilitas pelayanan rawat inap terdiri dari beberapa ruang rawat inap

seperti ruang kelas vip (Anggrek), kelas I (Kenanga dan Flamboyan), ruang

penyakit dalam (Seroja dan Bogenville), ruang penyakit dalam syaraf

Page 18: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 18/109

5

(Mawar), ruang bedah (Teratai), ruang penyakit mata/THT (Aster), dan ruang

kebidanan (Matahari). Fasilitas tempat tidur tahun 2004 untuk kelas vip 13 tt,

kelas I 65 tt, kelas II 39 tt dan kelas III 132 tt jadi jumlah keseluruhan

sebanyak 249 buah tt.

Sedang untuk cakupan pelayanan RSUD Undata pada tahun 2004

seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Cakupan pelayanan RSUD Undata tahun 2002-2004

TahunIndikator 

2002 2003 2004

Standar 

Kapasitas Tempat tidur 208 208 249

B O R 71.96 80.45 71.49 60-85 %

L O S 4.6 5 5 6-8 hr  

B T O 57.27 59.44 53.3 40-50 X

T O I 1.78 1.20 2 1-3 hr  

N D R 10.65 11.56 16.12 25/000

G D R 24.25 25.80 32.84 45/000

Jumlah pasien dirawat 11.913 12.370 13.278

Jumlah kunjungan poliklinik 60.780 65.291 70.231

Jumlah kunjungan IGD 13.719 15.474 16.083

Sumber data Rekam Medik tahun 2004

RSUD Undata Palu merupakan Rumah Sakit pusat rujukan se

Sulawesi Tengah dengan jumlah kunjungan pasien rawat inap dan rawat

 jalan ada kecenderungan tiap tahun meningkat, sehingga pelayanan yang

harus diberikan tentunya pelayanan yang secara profesional sesuai dengan

visi dan misi Rumah Sakit tersebut.

Menurut Depkes RI (1994), Pelayanan keperawatan mempunyai

peranan penting dalam menentukan baik buruknya pelayanan kesehatan di

Page 19: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 19/109

6

Rumah Sakit secara keseluruhan. Dalam pemberian asuhan keperawatan

tenaga keperawatan berkeyakinan bahwa manusia merupakan individu unik

yang memiliki kebutuhan bio psiko sosial dan spiritual yang selalu

dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan. Tindakan

keperawatan yang dilakukan perlu didokumentasikan/dicatat dan dilaporkan

pada anggota tim keperawatan yang lain. Hal ini dilakukan untuk memvalidasi

kebenaran tindakan dan melindungi perawat dari kelalaian melaksanakan

tugas.

Pendokumentasian asuhan keperawatan sangatlah penting karena

merupakan bukti nyata tentang apa yang telah dilakukan oleh perawat

terhadapa klien, sehingga dapat dijadikan bukti tanggung jawab dan

tanggung gugat serta merupakan bukti hukum bila terjadi penyimpangan atau

kelalaian yang dilakukan oleh perawat. Dokumentasi asuhan keperawatan

merupakan hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan

evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan (Depkes RI,1997).

Kenyataan yang terjadi perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata

Palu sering melalaikan pencatatan tindakan keperawatan. Pada saat magang

peneliti menerima keluhan dari perawat “kita biasa melakukan tindakan

kepada pasien, lalu pasien lain memanggil sehingga apa yang kita kerjakan

lupa menulisnya lagi“. Hal ini merupakan sikap perawat yang sering

melalaikan pencatatan pada status pasien (Keluhan tgl 03 Desember 2004).

Observasi peneliti pada saat magang tanggal 14 Desember 2004 tentang

sikap dan motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan masih kurang karena tampak adanya perawat lebih memilih

untuk kumpul/ngobrol biasa pada jam–jam tertentu (siang hari).

RSUD Undata sampai saat ini belum pernah mengadakan pelatihan

untuk perawat utamanya pelatihan untuk pendokumentasian asuhan

keperawatan, hal ini menunjukkan belum adanya perhatian tentang pelatihan

yang dapat memberikan suatu penyegaran terhadap pengetahuan, sikap dan

Page 20: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 20/109

7

keterampilan yang memberikan motivasi perawat dalam pendokumentasian

asuhan keperawatan.

Menurut Sitorus (2005), kasus malpraktik sebenarnya tidak hanya

dilakukan oleh dokter, tapi juga perawat. Namun, kejadian itu sering tidak

disadari pasien. Untuk mencegah malpraktik yang dilakukan perawat

diperlukan supervisi dan dokumentasi asuhan keperawatan.

Untuk itu, Sitorus menilai penting upaya preventif, umpamanya membuat

suasana ruangan yang aman dan mendokumentasi asuhan keperawatan

secara baik.

Bidang keperawatan merupakan bagian yang sangat berperanan atas

kebijakan dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan pada instalasi

rawat inap RSUD Undata Palu, akan tetapi sampai saat ini belum

dilaksanakannya instrumen /tools Model A dari Depkes yang dijadikan alat

bantu untuk mengevaluasi hasil pendokumentasian asuhan keperawatan.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Kasub Bidang Pencatatan Pelaporan

dan Rekam Medik mengatakan bahwa status yang masuk

kerekam medik untuk pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang

dan belum lengkap, hanya 50 % lembaran yang terisi.

Dokumentasi keperawatan di RSUD Undata Palu secara keseluruhan

belum dilaksanakan dengan baik dan benar, sementara RSUD Undata

merupakan pusat pelayanan rujukan dari Rumah Sakit kabupaten yang ada

di Sulawesi Tengah. Hal yang sangat penting pula RSUD Undata merupakan

lahan praktek bagi mahasiswa Poltekes yang ada di Sulawesi Tengah.

Dengan demikian selayaknya Rumah Sakit ini memiliki dokumentasi proses

keperawatan, yang dapat menjadi bukti bahwa asuhan keperawatan telah

dilaksanankan dengan baik. Banyak faktor yang menyebabkan

pendokumentasian itu kurang lengkap antara lain adalah kurangnya

sistematika kerja serta dasar ilmiah yang digunakan perawat dalam

Page 21: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 21/109

8

melaksanakan peran, tugas dan fungsinya. Faktor lain yang juga

berpengaruh yaitu sikap, motivasi, dan lingkungan kerja (Depkes RI, 1994).

Keadaan tersebut diatas menggambarkan mutu dan kemampuan

perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit

masih kurang, hal ini diketahui dari keluhan yang disampaikan pasien dan

keluarganya pada saat dirawat pada instalasi rawat inap RSUD undata Palu.

Hal ini merupakan suatu tantangan bagi perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan pada pasien karena disamping harus melayani

secara profesional juga harus mencatat tindakan keperawatan yang

diberikan.

B. Rumusan Masalah

1. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang belum lengkap

hanya 50 % lembaran yang terisi.

2. Belum dilaksanakannya Instrumen A (standar asuhan keperawatan)

dalam mengevaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan.

3. Sikap dan motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan masih kurang.

4. Adanya keluhan dari perawat tentang pencatatan tindakan keperawatan

pada status pasien yang sering terlupakan.

5. Belum pernah diadakan pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu.

Dari rumusan masalah diatas maka dapatlah dibuat pertanyaan

penelitian yaitu “Apakah ada peningkatan motivasi dan kinerja perawat dalam

penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan setelah diadakan

pelatihan di RSUD Undata palu.

Page 22: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 22/109

9

C. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja

perawat di RSUD Undata belum pernah dilakukan khususnya di instalasi

rawat inap RSUD Undata Palu. Penelitian yang pernah dilakukan di RSUD

 Abdul Wahab Syahranie Samarinda oleh Susanto AS (2001), hanya meneliti

hubungan sikap dan motivasi perawat terhadap evaluasi pendokumentasian

asuhan keperawatan.

Hasil dari penelitian tersebut yaitu ada hubungan antara sikap dan

motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan di

instalasi rawat inap RSUD AW.Syahranie Samarinda. Sedangkan peneliti

disini melakukan penelitian tentang pengaruh pelatihan pendokumentasian

asuhan keperawatan terhadap motivasi dan kinerja perawat.

Penelitian yang sejenis pernah dilakukan di RSUD Ternate oleh Fauzi

 Almari (2003), Pelatihan dokumentasi keperawatan. Analisisnya adalah

pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat

dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan di RSUD Ternate.

Perbedaan antara penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti yaitu

peneliti melakukan analisis pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja

perawat pada pendokumentasian asuhan keperawatan.

Penelitian yang sejenis pernah dilakukan di RSUD Pekan Baru oleh

Ennymary (1999), evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan

hubungannya dengan angka kredit kaitannya dengan jabatan fungsional

tenaga keperawatan. Analisisnya adalah dokumentasi pada buku catatan

perawat hasilnya tidak ada hubungan antara kenaikan pangkat dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 23: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 23/109

10

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap motivasi dan kinerja

perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata palu.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengevaluasi hasil pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu

b. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan terhadap sikap perawat di instalasi rawat inap RSUD

Undata palu.

c. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan terhadap pengetahuan perawat di instalasi rawat inap

RSUD Undata palu.

d. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan terhadap motivasi perawat di instalasi rawat inap

RSUD Undata palu.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perawat RSUD Undata sebagai bahan pertimbangan dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan dan sebagai upaya dalam

meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi dan kinerja dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Bagi pihak manajemen keperawatan RSUD Undata Palu penelitian

ini dapat bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam

upaya meningkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan.

3. Bagi RSUD Undata Palu hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya manusia khususnya

tenaga perawat.

Page 24: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 24/109

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelatihan

Menurut Syarif (1991), pelatihan adalah suatu proses untuk membantu

tenaga kerja untuk membentuk, meningkatkan dan mengubah pengetahuan,

keterampilan, sikap dan tingkah lakunya agar dapat mencapai standar

tertentu sesuai dengan apa yang dituntut oleh jabatannya.

Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian

tindak/upaya yang dilakukan dengan sengaja, dalam bentuk pemberian

bantuan kepada tenaga kerja, yang dilakukan oleh tenaga profesional

kepelatihan dalam satuan waktu, yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu, guna

meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi. Tujuan

pelatihan ialah untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta, yang

menimbulkan perubahan perilaku aspek-aspek kognitif, keterampilan dan

sikap (Hamalik, 2000).

Menurut Depkes (1990) pelatihan adalah suatu upaya sistematis untuk

mengembangkan sumber daya manusia baik perorangan, kelompok maupun

organisasi yang diperlukan untuk tugas waktu sekarang dan untuk

mempersiapkan masa depan serta dapat menanggulangi masalah-masalah

yang timbul di kedua waktu tersebut.

Pelatihan adalah suatu upaya untuk memperbaiki penguasaan

berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan

rutin. Program latihan dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja,

mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja.

Metoda terbaik yang dapat digunakan dalam pelatihan adalah sejauh mana

metoda/teknik tersebut memenuhi faktor-faktor : a). Efektifitas biaya, b). Isi

program yang dikehendaki, c). Kelayakan fasilitas-fasilitas,

Page 25: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 25/109

12

d). Preferensi dan kemampuan peserta, e). Preferensi dan kemapuan

instruktur atau pelatih, f). Prinsip-prinsip belajar (Handoko, 1999).

Pelatihan atau training adalah kegiatan yang bertujuan untuk

memantapkan efektifitas pelaksanaan program, melalui penyegaran dan

peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan, serta perubahan

perilaku dengan konteks program yang saat ini ataupun untuk program yang

sedang direncanakan. Pada intinya pelatihan adalah proses pembelajaran

kembali akan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya, walaupun dengan

tingkat yang minimal dengan tujuan meningkatkan kemampuan, melalui

pemahaman komprehensip (Kirpatrick, 1994).

Kebutuhan pelatihan adalah selisih antara sikap dan keterampilan

yang diminta dengan sikap dan keterampilan yang telah dimiliki, atau selisih

antara prestasi yang diminta dan prestasi yang telah dicapai (Syarif,1991).

Pelatihan bertujuan untuk : a). Meningkatkan kemampuan perorangan

meliputi keterampilan dan sikap dikaitkan dengan pengembangan karirnya,

b). Meningkatkan organisasi yang berkaitan erat dengan

kelancaran/keberhasilan pelaksanaan program kerjanya (Depkes,1990).

Menurut Handoko (1999), tujuan pelatihan bagi karyawan adalah : 1).

Untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dan

permintaan jabatan, 2). Program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi dan efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang

telah ditetapkan, 3). Meskipun pelatihan memakan waktu dan mahal, tetapi

akan mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi

lebih produktif, 4). Membantu karyawan dalam menghindarkan diri dari

keusangan dan melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.

Metode pelatihan meliputi : 1). Classical training  atau lebih dikenal

dengan off the job training , yakni pelatihan yang kegiatannya dipusatkan

dalam kelas. Disini para peserta ditarik dari lingkungan kerjanya seperti

Rumah Sakit atau Puskesmas untuk diberi pembekalan

Page 26: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 26/109

13

pengetahuan/teknologi dan ditingkatkan keterampilan serta pembekalan

sikap melalui praktek baik dilaboratorium maupun dilapangan dan,

2). In the system training (kala karya). Dalam kala karya para peserta dilatih

ditempat kerjanya masing-masing. Pembekalan pengetahuan/teknologi dan

keterampilan serta pembekalan sikap diberikan atas kasus-kasus/masalah-

masalah nyata yang ada di tempat kerja (Depkes,1990).

Salah satu unsur yang sangat penting yang mempengaruhi

keberhasilan suatu program pelatihan adalah evaluasi pelatihan. Menurut

Kirkpatrick (1994), ada empat tahap untuk mengevaluasi suatu program

pelatihan, yaitu : 1). Menilai reaksi: pengukuran level ini menunjukkan reaksi

para peserta yang mengikuti proses pelatihan. 2). Mengukur pengetahuan :

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu peningkatan dimana peserta

merubah: (1). Sikap, (2). Pengetahuan, dan

(3). Meningkatnya keterampilan sebagai hasil dari keikutsertaan program. 3).

Mengukur perubahan perilaku : didefinisikan sebagai besarnya perubahan

perilaku yang terjadi akibat menghadiri sutau program pelatihan. 4). Hasil :

sebagai hasil akhir yang terjadi akibat perawat mengikuti pelatihan.

1. Pengetahuan

Proses belajar hakekatnya merupakan suatu proses mencari tahu

dan biasanya dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode

dan konsep baik melalui pendidikan maupun pengetahuan. Hal ini sesuai

dengan pendapat World Health Organization (WHO) yang menyatakan

bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman, pengetahuan juga

dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru,

teman, buku dan media (WHO,1992).

Dalam bidang keperawatan, pengetahuan yang harus dimiliki oleh

seorang perawat, adalah pengetahuan yang menyangkut dengan prinsip-

prinsip merawat berdasarkan pendekatan proses keperawatan.

Page 27: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 27/109

14

Pendekatan proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu : Tahap

pertama : Pengkajian. Kegiatan tahap ini adalah mengumpulkan data

tentang pasien, yang menyangkut data dasar, data terfokus, data

subjektif, data objektif, mentabulasi data dan menganalisa data. Tahap

Kedua : Menegakkan diagnosis keperawatan, yang terdiri dari diagnosis

actual dan potensial. Terdapat tiga komponen dalam merumuskan

diagnosis keperawatan yaitu : masalah/problem (P), penyebab/etiologi

(E), tanda-tanda dan gejala (S). Tahap ketiga: Menetapkan rencana

asuhan keperawatan. Kegiatan dalam tahap ini adalah, menentukan

urutan prioritas masalah, menetapkan tujuan yang akan dicapai,

menentukan rencana tindakan keperawatan, menentukan kriteria hasil.

Tahap keempat : Melaksanakan tindakan keperawatan. Kegiatan dalam

tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana

keperawatan. Tahap Kelima : Mengevaluasi asuhan keperawatan.

Kegiatan dalam tahap ini adalah membandingkan antara tujuan yang

akan dicapai dengan hasil nyata yang dicapai (Doengoes,1998).

2. Sikap

Newcomb (cit.  Azwar,2003) salah seorang ahli psikologi sosial,

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum

merupakan tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah merupakan

“predisposisi” tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

terbuka tingkah laku yang terbuka.

Menurut Robbins (cit.Muchlas,2002) sikap (Attitudes), didefinisikan

sebagai pernyataan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian-penilaian mengenai

obyek, manusia atau peristiwa-peristiwa

Menurut Purwanto (1999), sikap adalah pandangan atau perasaan

yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang

Page 28: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 28/109

15

objek. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu objek.

Tidak ada sikap yang tanpa objek.

Dalam bidang keperawatan, sikap seorang perawat dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, lebih diarahkan pada penerapan kode

etika keperawatan (Ismani,2001).

Kode etika keperawatan menurut Persatuan Perawat Nasional

Indonesia(PPNI,2000), adalah sebagai berikut :

1. Tanggung jawab perawat terhadap klien

a). Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa

berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari adanya

kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

b). Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan,

memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,

adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga

dan masyarakat.

c). Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,

keluarga dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai

martabat dan tradisi luhur keperawatan.

d). Perawat menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan

masyarakat, khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan

upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai

bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas

a). Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai

kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan

masyarakat.

b). Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika

Page 29: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 29/109

16

diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku.

c). Perawat tidak menggunakan pengetahuan dan keterampilan

keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan yang bertentangan dengan

norma-norma kemanusiaan.

d). Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa

berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh

pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,

aliran politik, agama dan kedudukan sosial.

e). Perawat mengutamakan perlidungan dan keselamatan pasien/klien

dalam melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam

mempertimbangkan kemampuan, jika menerima atau mengalih tugaskan

tanggung jawab yang ada hubungannya dengan perawatan.

3. Tanggung jawab perawat terhadap sejawat.

a). Perawat memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan

tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana

lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh.

b). Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan

pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam

bidang keperawatan.

4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi

a). Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara

sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi

perkembangan keperawatan.

b). Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan, dengan

menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

Page 30: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 30/109

17

c). Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan

pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan

dan pendidikan keperawatan.

d). Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu

organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggung jawab perawat terhadap negara

a). Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan

yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan

keperawatan.

b). Perawat berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada

pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan

kepada masyarakat.

B. Motivasi

Menurut Handoko (1999), motivasi adalah keadaan dalam pribadi

sesorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang

merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna

mencapai kepuasan dirinya. Motivasi bukanlah satu-satunya yang

mendukung seseorang melakukan tindakan untuk mencapai tujuan

organisasi selain motivasi adalah faktor nilai pekerjaan, prestasi dan

tanggung jawab (Muchlas, 2002).

 Arti mendasar dari motivasi sebagai inisiatif mengarahkan perilaku

sesorang kearah yang optimal. Ada dua faktor lain yang terlibat yaitu

kemampuan seseorang dan pemahamannya terhadap perilaku apa yang

diperlukan untuk mencapai prestasi yang tinggi menurut Moskowits

(cit . Riyadi,1993).

Motivasi dapat didefinisikan sebagai kesiapan khusus sesorang untuk

melakukan atau melanjutkan serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk

mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Akan halnya motivasi

Page 31: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 31/109

18

kerja adalah sesuatu hal yang berasal dari internal individu yang

menimbulkan dorongan atau semangat untuk bekerja keras.

Menurut Barelson dan Steiner (1964), mendefinisikan motivasi sebagai

kondisi internal, kejiwaan dan mental manusia seperti : aneka keinginan,

harapan, kebutuhan, dorongan dan kesukaan yang mendorong individu untuk

berperilaku kerja untuk mencapai kepuasan atau mengurangi

ketidakseimbangan (cit . Ilyas,2002).

Teori Ekspektansi dari Victor Vroom (cit . Muchlas,2002) mengatakan

bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk berperilku/bertindak dengan cara

tertentu tergantung pada kekuatan dari ekspektansi dan tindakan itu akan

segera diikuti oleh sebuah hasil dan tergantung pada adanya daya tarik hasil

tersebut kepada individu yang bersangkutan. Ada tiga variabel yang saling

berpengaruh yaitu :

a). Daya tarik (attractivenes) pentingnya daya tarik hasil yang akan diterima

oleh seorang karyawan setelah selesai menyelesaikan tugas/pekerjaanya.

b). Hubungan prestasi kerja dan pengharapan (performance-reward linkage),

derajat kepercayaan karyawan bahwa prestasi kerja pada tingkat tertentu

akan menuju pada perolehan hasil yang diinginkan.

c). Hubungan usaha dan prestasi kerja (effort-performance

linkage),kemungkinan yang dipersepsikan karyawan bahwa besarnya

uasah yang diperjuangkan akan menuju kepada pencapaian prestasi

kerja.

Menurut Lowler dan Porter (1967) motivasi adalah hasil

interaksi (perkalian) antara nilai dan harapan (cit.  As’ad,2003). Jadi apabila

pendokumentasian asuhan keperawatan itu mempunyai nilai untuk

meningkatkan profesi keperawatan, harapannya nilai itu akan terbentuk dan

pengetahuan akan bertambah dengan pelatihan sehingga akan menambah

motivasi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 32: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 32/109

19

Model karakteristik pekerjaan dari Hackman dan oldham

(cit . Muchlas,2002), mengatakan bahwa setiap pekerjaan dapat digambarkan

dalam lima dimensi tugas inti yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

1). Variasi keterampilan yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut

memerlukan aktifitas yang berbeda sehingga seorang karyawan dapat

menggunakan sejumlah bakat dan keterampilan yang berbeda.

2). Identitas tugas yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut

memerlukan penyelesaian menyeluruh dan sejumlah tugas yang dapat

diidentifikasi.

3). Kepentingan tugas yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut

memiliki dampak yang berarti buat kehidupan atau pekerjaan orang lain.

4). Otonomi yaitu suatu tingkatan dimana pekerjaan tersebut dapat

memberikan kekebasan yang berarti dan kemandirian individu untuk

mengatur waktu pekerjaan dan menentukan prosedur pekerjaan.

5). Umpan balik yaitu suatu tingkatan dimana pelaksanaan aktifitas

pekerjaan memerlukan informasi evaluatif secara langsung dan jelas

tentang efektifitas kerja dari orang yang bersangkutan.

Dari sudut pandang motivasi model ini menyatakan bahwa

penghargaan internal yang diperoleh individu ketika dia belajar dari hasil

kerjanya secara tanggung jawab pribadi ternyata baik bernilai dan berguna

buat orang lain. Yang bersangkutan akan meningkatkan motivasi, prestasi

dan kepuasan kerjanya, menurunkan absen kerja dan pindah kerja.

Hubungan antara dimensi pekerjaan dan hasil kerja biasanya

dipengaruhi atau disesuaikan oleh kekuatan dan pertumbuhan yang

bersangkutan yaitu dimana dia menginginkan terpenuhinya harga diri dan

aktualisasi diri. Jika NPM tinggi, model ini dapat memprediksi bahwa

motivasi, prestasi dan kepuasan kerja akan meningkat sedangkan angka

absen kerja dan pindah kerja akan menurun. Akhirnya dapat dinyatakan

bahwa : 1). Orang yang bertugas pada pekerjaan dengan dimensi dimana

Page 33: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 33/109

20

tugas inti yang tinggi pada umumnya lebih termotivasi, puas dan produktif. 2).

Dimensi-dimensi pekerjaan ini beroperasi melalui status psikologi dalam

mempengaruhi variabel-variabel keberhasilan kerja dan pribadi.

Berbagai faktor yang telah dijelaskan diatas akan mempengaruhi

terbentuknya motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini

akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam

pribadi sesorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada

seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu

perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya (Handoko, 2003). Namun

dalam penelitian ini pembahasan hanya terbatas untuk mengetahui motivasi

perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

C. Kinerja

Menurut Marier (cit.  As’ad,2003), bahwa kinerja adalah merupakan

kesuksesan sesorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam buku yang

sama mengutip pendapat Lowler dan Porter (1967), yang menyebutkan

bahwa kinerja atau penampilan kerja adalah Succesful role achievement 

yang diperoleh sesorang dari perbuatan-perbuatannya, dengan kata lain

merupakan suatu kesuksesan sesorang dalam melaksanakan pekerjaanya.

Jadi kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang

menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan atau tugas yang bersangkutan.

Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun

kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan

individu maupun kelompok kerja personel. Menurut Gibson (1987),

menyampaikan model teori kinerja dan melakukan analisis terhadap sejumlah

variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Variabel individu

dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar

belakang dan demografis. Variabel psikologik terdiri dari sub variabel

Page 34: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 34/109

21

persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel organisasi

menurut Gibson berefek tidak langsung terhadap perilaku dan kinerja individu

(cit. Illyas, 2002).

Salah satu teori tentang kinerja adalah Expectancy Theori. Teori

pertama kali dikemukakan oleh Heider (Cit . As’ad (2003), atribut mengenai

kinerja dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 1. Atribut Kinerja (Heider,Cit . As’ad,2003)

Keterangan : P = Performance, M = Motivation,  A =  Ability (Anderson &

Buitzin, (Cit . As’ad,2003). Menurut teori ini performance (kinerja) adalah hasil

interaksi antar motivasi dengan kemampuan dasar.

Hal ini didukung oleh pendapat Syarif (1991) yang menyatakan bahwa

untuk meningkatkan kinerja tergantung dari :

1). Semangat/kesediaan kerjanya yang sangat dipengaruhi oleh sikap dan

tingkah lakunya, 2). Keterampilan yang sangat dipengaruhi oleh

kemampuannya.

Penilaian kinerja adalah suatu proses untuk mengukur hasil kerja yang

dicapai oleh para pekerja dan dibandingkan terhadap standar tingkat prestasi

yang diminta, guna mengetahui sampai dimana keterampilan telah dicapai,

dan kemudian dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk : 1). Menemukan

kelemahan-kelemahan yang ada, 2). Meneliti dan memperbaiki kelemahan-

kelemahan tersebut, 3). Perencanaan karier,

4). Dasar untuk menemukan penghargaan terhadap prestasi, 5). Sebagai titik

tolak usaha pribadi. Untuk menilai kinerja diperlukan cara-cara yang bisa

dipertanggungjawabkan seperti antara lain dari sudut relevansinya,

reliabilitasnya (dapat dipercaya), serta obyektifitasnya (Syarif, 1991).

P = M X A

Page 35: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 35/109

22

Menurut Ibrahim (2001), menyatakan tentang indikator kinerja dari

segala persfektif dan dalam pengamatannya indikator kinerja memegang

peranan utama memperbaiki/meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Maksud dari indikator-indikator kinerja mesti seimbang antara kebutuhan

masyarakat dan tanggung jawab profesional dengan inisatif untuk

meningkatkan perbaikan kualitas pelayanan.

Tujuan penilaian kinerja adalah untuk : 1). Membantu tiap karyawan

agar semakin banyak mengerti tentang peranannya dan mengetahui secara

 jelas fungsi-fungsinya. 2). Merupakan instrumen dalam membantu tiap

karyawan mengerti kekuatan dan kelemahannya sendiri dalam kaitannya

dengan peranan dan fungsinya didalam perusahaan.

3). Membantu mengenali kebutuhan-kebutuhan akan pengembangan

karyawan setiap karyawan berkenang dengan peran dan fungsi-fungsinya. 4)

Menambah kebersamaan antar karyawan dengan pejabat penyelia sehingga

tiap karyawan senang bekerja dengan penyelianya dan sekaligus

menyumbangkan sebanyak-banyaknya kepada organisasi.

5). Merupakan mekanisme komunikasi yang semakin bertambah antara

karyawan dan penyelianya sehingga tiap karyawan dapat mengetahui

harapan-harapan majikannya dan tiap majikan juga dapat mengetahui

kesulitan-kesulitan para bawahannya serta berusaha mengatasinya, dengan

demikian mereka bersama-sama menyelesaikan tugas.

6). Merupakan instrumen untuk memberikan peluang bagi karyawan untuk

mawas diri dan menetapkan sasaran pribadi sehingga terjadilah

pengembangan yang direncanakan dan dimonitor sendiri. 7). Memegang

peranan dalam membantu setiap karyawan menyerap kebudayaan, norma-

norma dan nilai-nilai organisasi sehingga suatu identitas dan keikatan

keorganisasian dikembangkan diseluruh perusahaan.

8). Membantu mempersiapkan karyawan untuk memegang pekerjaan dari

 jenjang yang lebih tinggi dengan cara terus menerus memperkuat

Page 36: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 36/109

23

perkembangan perilaku dan kualitas yang dibutuhkan bagi posisi-posisi yang

tingkatnya lebih tinggi didalan organisasi. 9). Merupakan instrumen dalan

menciptakan sebuah iklim yang positif dan sehat di dalam organisasi yang

mendorong orang berusaha sekuat tenaga dan merasa senang berbuat

sesuatu. 10). Membantu dalam berbagai keputusan kepegawaian dengan

memberikan data tentang tiap karyawan secara berkala (Rae,1990).

1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi adalah pekerjaan mencatat atau merekam jalannya

peristiwa dan obyek yang berharga dan penting agar dapat dilihat dan

dikenang dikemudian hari. Dokumentasi keperawatan adalah sistem

pencatatan sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan,

sehingga terwujud data yang lengkap, nyata dan tercatat, bukan hanya

tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis kualitas dan kuantitas

pelayanan, dalam memenuhi kebutuhan pasien (Fisbach,1999).

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan suatu catatan tentang

standar asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan di suatu Rumah Sakit

dan berfungsi untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah

pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit

sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam

standar asuhan keperawatan (Depkes RI,1997a). Pendokumentasian asuhan

keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik apabila seorang perawat

mengetahui dan mengaplikasikan teori Proses Keperawatan, Asuhan

Keperawatan dan Standar Asuhan Keperawatan.

Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan kegiatan sehari-

hari yang tidak lepas dari asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.

Pencatatan merupakan salah satu komponen yang penting yang memberikan

sumber kesaksian hukum. Betapapun kemahiran dan keterampilan perawat

Page 37: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 37/109

24

 jika tidak dicatat dengan lengkap, tidak akan membantu dalam tanggung

 jawab maupun tanggung gugat (Depkes RI,1994).

Setiap selesai melakukan suatu tindakan perawat harus segera

mencatat secara jelas tindakan yang dilakukan dan respon pasien terhadap

tindakan serta mencantumkan waktu tindakan serta memberikan tanda

tangan. Cara yang tepat mencatat yang diterima secara hukum adalah

sesuai dengan prinsip-prinsip dokumentasi dan standar praktek keperawatan

(Depkes RI,1997a).

Dokumentasi asuhan keperawatan digunakan untuk memantau mutu

pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan kemampuan serta

keterampilan tenaga yang memberikan pelayanan tersebut. Pada

pendokumentasian asuhan keperawatan aspek yang dikaji antara lain : data

dasar, identifikasi masalah kesehatan, evaluasi terhadap tujuan keperawatan

yang dicapai serta mengkaji pengetahuan dan keterampilan dari tenaga

pemberi jasa pelayanan. Kenyataan yang sering terjadi dalam pelayanan

keperawataan adalah sehubungan dengan adanya proses asuhan

keperawatan yang belum sesuai dengan standar yang telah disepakati

(Depkes RI,1994).

Dokumentasi keperawatan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh perawat, berkaitan dengan pencatatan dan penyimpanan informasi yang

lengkap dan benar, tentang keadaan pasien selama dirawat. Kegiatan

konsep pendokumentasian meliputi keterampilan berkomunikasi,

keterampilan mendokumentasikan proses keperawatan dan keterampilan

standar dokumentasi (Nursalam,2001).

1. Keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi yang efektif adalah perawat mampu

mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjalankan apa

yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan oleh perawat.

2. Dokumentasi Proses Keperawatan

Page 38: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 38/109

25

Perawat memerlukan keterampilan dalam mencatat proses

keperawatan. Pencatatan proses keperawatan memerlukan metode yang

tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis,  problem solving  , dan

riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian,

identifikasi masalah, perencanaan dan tindakan. Perawat kemudian

mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang

diberikan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga

kesehatan lainnya. Pengkajian ulang dan evaluasi respon klien terhadap

tindakan keperawatan dan tindakan medis, dapat sebagai petunjuk dan

kesinambungan dalam proses keperawatan, dan dapat sebagai petunjuk

adanya perubahan dari setiap tahap.

3. Standar Dokumentasi

Perawat memerlukan suatu standar dokumentasi untuk memperkuat

pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik

pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan. Fakta tentang

kemampuan perawat dalam pendokumentasian ditujukan pada keterampilan

menuliskan sesuai standar dokumentasi yang konsisten, pola efektif,

lengkap, dan akurat.

The ANA’s Standard of Clinical Nursing Practice (1991), mengarahkan

proses pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi tentang : Data

pengkajian yang relevan, diagnosa keperawatan, tujuan yang dapat diukur,

rencana keperawatan, intervensi, respon klien, perbaikan dalam diagnosa,

hasil dan rencana (Carpenito L.J,1995).

Fisbach (1991), menggambarkan sepuluh standar tindakan

keperawatan dalam pendokumentasian praktik keperawatan yang merupakan

tanggung jawab perawat. Adapun sepuluh standar keperawatan tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebagai mahluk hidup.

b) Melindungi hak pasien

Page 39: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 39/109

26

c) Mempertahankan kompetensi dalam tindakan keperawatan dan mengenal

pasien serta menerima tanggung jawab pribadi terhadap tindakannya.

d) Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan oleh

orang lain yang tidak kompoten, tidak etis dan ilegal.

e) Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima

tanggung jawab dan tugas limpah, dalam tindakan keperawatan kepada

tenaga kesehatan lainnya.

f) Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi

g) Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan

standar praktik /pelayanan keperawatan dan pendidikan.

h) Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan tenaga

perawat lainnya dengan partisipasi dalam kegiatan profesi.

i) Mempromosikan kesehatan dengan bekerjasama terhadap masyarakat

dan tenaga kesehatan lainnya. Menolak untuk memberikan persetujuan,

untuk promosi atau menjual produk komersial, pelayanan atau hiburan

lainnya.

Dokumentasi keperawatan sebagai suatu dokumen rahasia, yang

mencatat semua pelayanan keperawatan klien, dapat diartikan sebagai suatu

catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan

penggunaan. Tujuan utama dari pendokumentasian adalah untuk :

a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat

kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan,

dan mengevaluasi tindakan.

b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika. Hal ini juga

menyediakan :

1). Bukti kualitas asuhan keperawatan

2). Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggung jawaban kepada klien.

3). Informasi terhadap perlindungan individu.

4). Bukti aplikasi standar praktek keperawatan.

Page 40: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 40/109

27

5). Sumber informasi statistik untuk standar dan riset keperawatan.

6). Pengurangan biaya informasi.

7). Komunikasi konsep risiko tindakan keperawatan.

8). Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggung jawab

etik dan mempertahankan kerahasiaan informasi klien.

9). Suatu data yang sesuai.

10). Data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa akan datang.

Menurut Nursalam (2001), Dokumentasi keperawatan mempunyai

makna penting bila dilihat dari berbagai aspek, seperti :

a. Hukum

Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi

dan bernilai hukum. Bila terjadi sesuatu masalah (misconduct) yang

berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi

 jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan

sewaktu-waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang

bukti di pengadilan. Oleh karena itu data harus diidentifikasi secara lengkap,

 jelas, obyektif dan ditandatangani oleh tenaga kesehatan (perawat), tanggal,

dan perlunya dihindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan

interpretasi yang salah.

b. Jaminan Mutu (Kualitas Pelayanan)

Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan memberi

kemudahan bagi perawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien,

dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien dapat teratasi dan

seberapa jauh masalah baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui

catatan yang akurat. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan.

c. Komunikasi

Dokumentasi keadaan klien merupakan alat “perekam” terhadap

masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain

Page 41: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 41/109

28

akan bisa melihat catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang

dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.

d. Keuangan

Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua tindakan keperawatan

yang belum, sedang, dan telah diberikan dicatat dengan lengkap yang dapat

dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan

bagi klien.

e. Pendidikan

Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut

kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan

sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi

keperawatan.

f. Penelitian

Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian. Data yang

terdapat didalamnya mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai

bahan atau objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.

g. Akreditasi

Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana

peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada

klien.

Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan

pemberian asuhan keperawatan yang diberikan, guna pembinaan dan

pengembangan lebih lanjut. Hal ini selain bermanfaat bagi peningkatan mutu

sendiri, juga bagi individu perawat dalam mencapai tingkat yang lebih tinggi,

(Nursalam,2001).

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah suatu

kegiatan penilaian mutu pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh para

perawat Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan mutu asuhan

Page 42: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 42/109

29

keperawatan dan mengadakan perbaikan bila ada hasil penilaian

menunjukkan bahwa mutu asuhan keperawatan belum optimal.

Manfaat evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah agar

pelayan terhadap semua pasien tetap optimal, memberi kepastian kepada

para pemberi jasa pelayanan kesehatan bahwa mutu pelayanan yang

mereka berikan sudah optimal, meningkatkan pencatatan dalam status

pasien. Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah suatu

rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memantau mutu pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan kemampuan dan

keterampilan perawat (Depkes,1994).

D. Perawat

Menurut Kepmenkes Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001, perawat

adalah seorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun luar negeri

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang

tenaga kesehatan menyebutkan bahwa tenaga keperawatan meliputi perawat

dan bidan.

Menurut Depkes (1999), uraian tugas Pelaksana Perawatan di ruang

rawat inap adalah sebagai berikut :

1). Nama Jabatan : perawat pelaksana diruang rawat inap.

2). Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk

melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang rawat.

3). Persyaratan : Berijazah pendidikan formal keperawatan, semua jenjang

yang disahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.

4). Tanggung Jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana

diruang rawat bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan/Kepala

Instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut : (a). Kebenaran dan ketepatan

Page 43: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 43/109

30

dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar.

(b). Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan

asuhan keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan.

5). Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang

rawat mempunyai wewenang sebagai berikut : (a). Meminta informasi dan

petunjuk kepada atasan, (b). Memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien/keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

6). Uraian Tugas :(a). Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkunganya,

(b). Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang

berlaku, (c). Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar

selalu dalam keadaan siap pakai, (d). Melakukan pengkajian

keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan, sesuai

batas kewenanngannya, (e). Menyusun rencana keperawatan

sesuai dengan kemampuannya, (f). Melakukan tindakan

keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas

kemampuannya, antara lain : (1). Melaksanakan tindakan

pengobatan sesuai program pengobatan, (2). Memberikan

penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya

mengenai penyakitnya.

7). Melatih/membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.

8). Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi,

kolaps, perdarahan, keracunan, henti nafas dan jantung), sesuai protap

yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah

dilakukan kepada dokter ruang rawat/dokter jaga.

9). Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas

kemampuannya.

10).Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang

tepat berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.

Page 44: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 44/109

Page 45: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 45/109

32

E. Landasan Teori

Menurut Vroom (1964) kinerja adalah hasil interaksi antara motivasi

dan kemampuan dasar. Dengan demikian orang yang tinggi motivasinya

tetapi memiliki kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang

rendah. Begitu pula halnya dengan orang yang sebenarnya berability tinggi

tetapi rendah motivasinya. Atas dasar inilah menurut Vroom, karyawan yang

akan training (dilatih) haruslah orang yang bermotivasi tinggi, sedangkan

karyawan yang perlu dimotivasi adalah mereka yang berkemampuan tinggi.

Sesuai dengan Vroom, pada RSUD Undata Palu, rata-rata perawat

telah berpendidikan D III Perawatan, sehingga mereka telah mempunyai

kemampuan dasar yang cukup. Oleh karena itu perlu adanya penyegaran

untuk pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan menambah

motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan jalan diadakan pelatihan. Hal ini

didukung oleh pendapat Syarif (1991) yang menyatakan bahwa faktor-faktor

yang dapat meningkatkan kinerja meliputi sikap, situasi kerja, tingkah laku,

semangat kerja, bakat, pengetahuan, kemampuan serta keterampilan.

Untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan upaya-upaya untuk

meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja, dan salah satu upaya dengan

mengadakan pelatihan asuhan keperawatan bagi perawat, yang akan

meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan tingkah

laku dari perawat yang diharapkan dapat menambah motivasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 46: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 46/109

33

Gambar 2. Faktor-faktor kinerja (Syarif,1991)

F. Kerangka Konsep

Yang akan dijadikan variabel independen (bebas) pada penelitan ini

adalah pelatihan dan variabel dependennya (terikat) adalah sikap,

pengetahuan, motivasi dan kinerja, seperti pada kerangka konsep

dibawah ini :

Situasi

Sikap

Bakat

Pengetahuan

Tin kah Laku

Kemampuan

Motivasi kerja

Latihan

Pengalaman

Keterampilan

Kinerja+

+

+

+

Page 47: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 47/109

34

`

Gambar 3. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep tersebut, dapat disusun hipotesis

penelitian sebagai berikut :

 Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan

motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di

instalasi rawat inap RSUD Undata Palu.

Pengetahuan

Motivasi

Pelatihan

Perawat

S i k a p

Evaluasi

 pendokumentasianasuhan ke erawatan

Kinerja

Page 48: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 48/109

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian quasi Eksperimental

tanpa kontrol dengan rancangan Pre test–post test group design. Perlakuan

yang diberikan berupa pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan

terhadap sejumlah responden.

Dari pelatihan yang dilakukan diharapkan terjadi perubahan atau

pengaruh terhadap variabel yang lain. Metode yang dilakukan adalah

ceramah, tanya jawab, diskusi dan latihan. Evaluasi kegiatan tersebut

dilakukan sebanyak tiga kali yaitu Evaluasi pendokumentasian asuhan

keperawatan sebelum pelatihan, Pre test sebelum kegiatan pelatihan, Post

test setelah pelatihan dan melakukan evaluasi pendokumentasian asuhan

keperawatan sebanyak empat minggu.

B. Lokasi Penelitian

Unit analisis penelitian ini adalah ruang rawat inap RSUD Undata Palu.

Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan berbagai pertimbangan : a). RSUD

Undata sebagai tempat magang sebelumnya, b). Penerapan instrumen A

dari Depkes belum dijalankan untuk mengevaluasi pendokumentasian

asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua instalasi rawat inap RSUD

Undata Palu. Kemudian peneliti mengambil sampel tiga ruangan rawat inap

penyakit dalam yaitu Ruang Seroja, Bogenville dan Mawar.

Dengan jumlah perawat 64 orang. Sampel ini hasil diskusi dengan

Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Bidang Diklit RSUD Undata Palu,

Page 49: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 49/109

36

dengan alasan belum pernah diadakan pelatihan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan ruangan rawat inap tersebut.

D. Materi Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah materi

pelatihan seperti Profesionalisme Keperawatan, Proses Keperawatan sesuai

Standar Asuhan Keperawatan, Dokumentasi Asuhan Keperawatan,

pengenalan Instrumen Evaluasi SAK (A), Latihan Instrumen SAK, Supervisi

dan Bimbingan. Materi pelatihan dibuat atas kerjasama peneliti dengan

dosen Poltekes Sulteng, sedang instrumen kuesioner dan evaluasi

dokumentasi standar asuhan keperawatan yang digunakan adalah milik

Depkes (1997).

E. Definisi Operasional

1. Pengetahuan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah segala

sesuatu yang diketahui perawat, yang berhubungan dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan.

2. Sikap adalah tanggapan dan reaksi perawat terhadap pendokumentasian

asuhan keperawatan.

3. Motivasi adalah Keadaan yang membuat perawat ingin melakukan

pendokumentasian asuhan keperawatan.

4. Kinerja perawat adalah kinerja yang dihasilkan oleh pelaksana perawatan

ruang rawat inap yang dinilai dari evaluasi pendokumentasian asuhan

keperawatan.

5. Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan adalah evaluasi

pencatatan yang dilakukan terhadap setiap pelaksanaan asuhan

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

tindakan, evaluasi dan catatan keperawatan dinilai melalui rekam medik

pasien. Nilai evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan di dapat

Page 50: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 50/109

37

dari persentase total nilai dibagi jumlah berkas dikalikan jumlah aspek

yang dinilai.

6. Pelatihan asuhan keperawatan adalah kegiatan proses belajar mengajar

yang dilakukan oleh tim pelatih dari Poltekes Sulteng kepada

responden/perawat .

7. Perawat adalah pelaksana perawatan di ruang rawat inap RSUD Undata

Palu.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah materi pelatihan,

kuesioner dan chek list untuk mengevaluasi pendokumentasian asuhan

keperawatan. Materi pelatihan akan dibuat peneliti kerjasama dengan dosen

Poltekes Palu tanpa diuji coba. Kuesioner pengetahuan dan sikap yang

digunakan adalah kuesioner SAK milik Depkes (1997) yang telah dimodifikasi

sebagaimana terlampir.

Kuesioner motivasi perawat mengingat berbagai keterbatasan

pengukuran motivasi dalam penelitian pengukuran yang digunakan adalah

nilai potensial motivasi dari Hackman dan oldham (Cit. Muchlas, 2000), Dan

dimodifikasi sesuai dengan tempat penelitian. Kuesioner ini sebelum

digunakan telah diuji coba validitas dan reliabilitas pada perawat di Rumah

Sakit Anuta Pura Palu.

Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 responden perawat di

RSUD Anuta Pura sebanyak 2 (dua) kali dengan responden yang sama. Uji

Validitas dengan korelasi Pearson Product Moment (r). Pada Pengujian

pertama dan kedua terdapat beberapa item yang gugur yaitu pada komponen

pengetahuan, item nomor 10, 12, 14, 16 dan 18, komponen Sikap 13 dan 17,

sedangkan motivasi, item 2, 5, 8, 11, dan 13.

Page 51: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 51/109

38

Setelah diperbaiki dan dicoba kembali hasilnya setiap item

memperoleh skor diatas 0,3 yang berarti cukup valid dan hasil realibilitasnya

rata-rata 0.95 yang berarti cukup tinggi.

 Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Kuesioner pengetahuan perawat diukur dengan angket sebanyak 15 item,

dengan interval skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh terendah ideal 0 dan

tertinggi ideal 15. Pada kuesioner ini diharapkan perawat memberikan

respon dengan menunjukkan apakah benar atau salah. Nilai berikut dapat

digunakan untuk memberi nilai statemen yang benar nilainya 1 dan salah

nilainya 0, (SAK Depkes,1997).

2. Kuesioner sikap perawat terhadap penerapan dokumentasi asuhan

keperawatan dengan menggunakan angket sebanyak 15 item dengan

skor 1 samapi 4, sehingga diperoleh skor terendah ideal adalah 15 dan

skor tertinggi ideal adalah 60. Pada kuesioner ini perawat diharapkan

memberi respon dengan menjawab statemen. Nilai berikut dapat

digunakan dalam memberi nilai statemen yang positif antara lain : Sangat

Setuju:4, Setuju:3, Tidak Setuju:2, Sangat Tidak

Setuju: 1,(SAK Depkes,1997).

3. Kuesioner motivasi perawat terhadap penerapan dokumetasi asuhan

keperawatan dengan menggunakan angket sebanyak 10 item dengan

skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh skor terendah ideal adalah 0 dan

skor tertinggi ideal adalah 10. pada kuesioner ini perawat dharapkan

memberi respon dengan menjawab statemen. Nilai berikut dapat

digunakan dalam memberi nilai statemen yang positif nilainya 1 dan

salah nilainya 0,(NPM, Hackman & Oldham, Cit.Muchlas,2000).

4. Format evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit,

dinilai melalui rekam medis pasien yang dirawat pada saat itu. Dikatakan

sangat rendah bila nilainya 0-19,99, rendah bila nilainya

Page 52: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 52/109

39

20-39,99, sedang bila nilainya 40-59,99, baik bila nilainya 60-70,99, amat

baik nilainya 80-100, ( SAK Depkes RI,1997).

G. Analisa Data

 Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik yaitu

apakah ada pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan

terhadap motivasi dan kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Undata

Palu, dengan menggunakan uji statistik parametrik, dengan rumus Paired

t – test.

H. Jalannya Penelitian

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan pembuatan

proposal, menyusun kuesioner dan konsultasi dengan pembimbing,

untuk melakukan persiapan ujian proposal. Selanjutnya

menyelesaikan izin yang diperlukan untuk penelitian. Peneliti akan

melakukan uji coba kuesioner pada RSUD Anuta Pura Palu dan

membentuk Tim peneliti dan Pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

b. Tahap Penelitian

Penelitian dilaksanakan di RSUD Undata Palu dari tanggal 09

Mei sampai dengan 09 Juli 2005. Yang menjadi unit analisis penelitian

adalah ruangan rawat inap penyakit dalam sebanyak 3 ruang

perawatan yaitu Seroja, Bogenville dan Mawar dengan staf perawat

sebanyak 64 orang.

Kegiatan pelatihan dimulai pada tanggal 25 sampai 27 Mei

2005 ( selama 3 hari ) yang diawali dengan pre test. Para perawat ini

diberikan pelatihan dan perawat dari ruangan lain menggantikan untuk

memberikan pelayanan perawatan pada pasien selama pelatihan

Page 53: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 53/109

40

berlangsung. Sebelum pelatihan dilaksanakan telah dievaluasi status

rekam medik tentang pendokumentasian asuhan keperawatan.

Pemberian materi dengan metode ceramah, tanya jawab,

diskusi dan latihan. Adapun pokok bahasan yang diberikan dalam

kegiatan pelatihan adalah : Profesionalisme Keperawatan, Proses

Keperawatan sesuai Standar Asuhan Keperawatan, Dokumentasi

 Asuhan Keperawatan, pengenalan Instrumen Evaluasi SAK (A),

Latihan Instrumen SAK, Supervisi dan Bimbingan. Seluruh materi yang

diberikan dalam pelatihan dibuat peneliti kerjasama dengan dosen

Poltekes Palu dan dikonsultasikan kepembimbing.

Seluruh kegiatan berlangsung di Aula RSUD Undata Palu,

dengan pemberian materi selama dua hari dan hari ketiga praktek

pendokumentasian asuhan keperawatan. Pada akhir kegiatan

pelatihan akan dievaluasi post test.

Minggu pertama setelah pelatihan dilakukan evaluasi terhadap

status rekam medik, begitu pula dengan minggu II, III dan IV. Dan

selanjutnya data, baik pre test-post tes dan evaluasi

pendokumentasian diolah dan dianalisis.

c. Analisa Data

 Analisa data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah :

1). Editing, memeriksa data dan kesinambungan data.

2). Koding, Mengelompokkan data menurut variabel.

3). Interpretasi, memberikan makna atas data tersebut,

berdasarkan uji statistik parametrik dengan rumus Paired

t-test.

d. Hambatan Penelitian.

 Ada beberapa hambatan yang dirasakan dalam penelitian ini

adalah :

Page 54: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 54/109

41

1). Untuk persiapan pelatihan, peneliti merasa kesulitan dalam

melakukan penyesuaian jadwal pelatihan, karena harus

menyelaraskan jadwal dari tiga pihak, yaitu : pihak pelatih, responden

dan tempat pelatihan.

2). Selama pelatihan ada beberapa responden terpaksa

meninggalkan ruangan pelatihan, karena tidak dapat meninggalkan

pekerjaannya diruangan.

Selain hambatan, terdapat beberapa keterbatasan dan

kelemahan dalam penelitian ini, yaitu :

Pada penelitian ini sampel responden yang dijadikan sampel tidak

berdasarkan kriteria seperti kriteria inklusi tetapi semua staf pada ketiga

ruangan yang dijadikan sampel.

Page 55: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 55/109

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan disajikan dalam bab ini dengan

uraian sebagai berikut : A). Identifikasi Subjek, B). Hasil analisis data, dan

C). Pembahasan.

A. Identifikasi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap 64 orang pelaksana perawatan pada 3

ruang penyakit dalam di RSUD Undata Palu yaitu ruang Seroja, Bogenville,

dan Mawar dengan jenis karakteristik sebagai berikut :

a. Karakteristik subjek menurut Jenis Kelamin

Responden menururt jenis kelamin, dapat disajikan pada tabel berikut

:

Tabel 5, Karakteristik subjek Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki – Laki

Perempuan

12

52

18,75

81,25

Jumlah 64 100

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa, yang menjadi subjek

penelitian ini, ternyata lebih banyak perempuan daripada laki-laki, yaitu laki-

laki 12 orang (18,75%) dan wanita 52 orang (81,25%).

b. Karakteristik subjek menurut Kelompok Umur 

Responden menurut kelompok umur pada Rumah Sakit Umum Daerah

Undata Palu, dapat disajikan pada tabel berikut :

Page 56: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 56/109

43

Tabel 6, Karakteristik subjek menurut Kelompok Umur 

Kelompok Umur Jumlah Prosentase

20 – 25 tahun

26 – 30 tahun

31 – 35 tahun

36 tahun Keatas

24

12

8

20

37,5

18,75

12,5

31,25

Jumlah 64 100

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa, subjek penelitian di RSUD

Undata Palu, berumur antara 20 – 25 tahun merupakan jumlah yang

terbanyak , yaitu 24 orang (37,5%), umur 26 – 30 tahun sebanyak 12 orang

(18,75% ), umur 31 – 35 tahun sebanyak 8 orang (12,5%) dan umur 36 tahun

keatas sebanyak 20 orang ( 31,25%).

c. Karakteristik subjek menurut Lama Bekerja

Responden menurut lamanya kerja, dapat disajikan pada tabel berikut

:

Tabel 7, Karakteristik subjek menurut lama bekerja.

Lama Bekerja Jumlah Prosentase

1 – 5 tahun

6 – 10 tahun

11 – 15 tahun

16 – 20 tahun

21 – 25 tahun

20

24

8

8

4

31,25

37,5

12,5

12,5

6,25

Jumlah 64 100

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 7, terlihat bahwa lamanya bekerja dari subjek

penelitian di RSUD Undata terbanyak 6 –10 tahun sebanyak 24 orang

Page 57: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 57/109

44

(37,5%), lama bekerja 1 – 5 tahun sebanyak 20 orang (31,25%), selanjutnya

lama bekerja 11 – 15 tahun 8 orang (12,5%), lama bekerja

16 – 20 tahun sebanyak 8 orang (12,5%),), dan lama bekerja 21 – 25 tahun

sebanyak 4 orang (6,25 %).

d. Karakteristik subjek menurut Status Kepegawaian

Responden menurut status kepegawaian, dapat disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 8, Karakteristik subjek menurut Status kepegawaian.

Status Kepegawaian Jumlah Prosentase

PNS

Honor 

Sukarela

31

22

11

48,44

34,38

17,18

Jumlah 64 100

Sumber : Data Primer 2005

Dilihat dari tabel 8, bahwa status kepegawaian dari subjek penelitian

yang terbanyak adalah PNS yaitu 31 (48,44%), Honor sebanyak 22 orang(34,38%) dan sukarela hanya 11 orang (17,18%).

e. Karakteristik subjek menurut Status Perkawinan

Responden menurut status perkawinan, dapat disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 9, Karakteristik subjek menurut status Perkawinan.

Status Perkawinan Jumlah Prosentase

Belum Kawin

Kawin

Janda/duda

22

42

0

34,38

65,62

0

Jumlah 64 100

Sumber : Data Primer 2005

Page 58: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 58/109

45

Dari tabel 9, terlihat bahwa subjek penelitian di RSUD Undata palu,

yang terbanyak sudah menikah yaitu 42 orang (65,62%) dan belum menikah

22 (34,38%).

f. Karakteristik subjek menurut Pendidikan

Tingkat Pendidikan dari 64 responden seluruhnya pada penelitian ini

adalah Diploma III/Akper (100%).

B. Hasil Analisis Data

1. Hasil pre tes dan pos tes pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

Hasil penelitian pre tes dan pos tes dari variabel pengetahuan, sikap

dan motivasi dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 10. Hasil pre tes dan pos tes Pelatihan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan RSUD Undata Palu, Mei 2005

Pelatihan Pendokumentasian asuhan keperawatan

Pengetahuan Sikap MotivasiStatistik

Skor

Sebelum

Skor

sesudah

Skor

Sebelum

Skor

sesudah

Skor

Sebelum

Skor

sesudah

Tertinggi

Terendah

Rerata

Median

SD

15

11

12,66

13,00

0,96

15

11

13,22

13,00

0,86

49

38

43,92

44,00

2,62

56

39

45,34

45,00

4,06

9

3

6,53

7,00

1,83

9

4

7,56

8,00

1,27

Sumber : Data Primer 2005

Page 59: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 59/109

46

a. Pengetahuan

Pengetahuan tentang penerapan dokumentasi asuhan keperawatan

pada penelitian ini, diukur dengan angket sebanyak 15 item, dengan interval

skor 0 sampai 1, sehingga diperoleh terendah 0 dan tertinggi ideal 15.

Berdasarkan tabel 10, diketahui skor pre tes pengetahuan diperoleh skor

tertinggi yang dicapai 15, skor terendah 11, rerata 12,66, median 13,00, dan

standar deviasi 0,96. Sementara hasil pos tes pengetahuan diperoleh skor

tertinggi yang dicapai 15, terendah 11, rerata 13,22, median 13,00, dan

standar deviasi 0,86. Dilihat dari perbedaan skor rerata, maka terdapat

peningkatan sebesar 0,56.

b. Sikap

Untuk mengetahui sikap perawat terhadap penerapan dokumentasi

keperawatan di RSUD Undata Palu diukur dengan menggunakan kuesioner

sebanyak 15 item dengan interval skor 1 sampai dengan 4. Skor terendah

ideal adalah 15 dan skor tertinggi ideal adalah 60.

Berdasarkan tabel 10, terlihat bahwa skor pre tes tertinggi yang

dicapai 49, skor terendah 38, rerata 43,92, median 44,00, dan standar deviasi

2,62. Sementara skor pos tes sikap perawat terhadap dokumentasi

keperawatan memperoleh skor tertinggi yang dicapai 56, terendah 39, rerata

45,34, median 45,00, dan standar deviasi 4,06. Dilihat dari perbedaan rerata

pre tes dan pos tes, terdapat selisih sebesar 1,42. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa setelah pelatihan terdapat perubahan sikap perawat

terhadap penerapan dokumentasi keperawatan di RSUD Undata Palu kearah

yang lebih baik.

c. Motivasi

Motivasi perawat diukur dengan kuesioner sebanyak 10 item, skor

terendah ideal 0 dan skor tertinggi ideal 10. Berdasarkan tabel 10, terlihat

bahwa dari 64 responden yang diuji, hasil pre tes terhadap motivasi perawat

dalam penerapan dokumentasi asuhan keperawatan, memperoleh skor

Page 60: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 60/109

47

tertinggi yang dicapai 9, skor terendah 3, rerata 6,53, median 7,00, dan

standar deviasi 1,83. Sedangkan hasil pos tes memperoleh skor tertinggi

yang dicapai 9, skor terendah 4, rerata 7,56, median 8,00, dan standar

deviasi 1,27. Dari hasil skor pre tes dan pos tes terdapat selisih sebesar 1,03,

dengan demikian ada peningkatan motivasi.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : “Ada pengaruh

pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu”.

Hipotesis tersebut adalah hipotesis alternatif (Ha).

Selanjutnya untuk keperluan pengujian hipotesis, diubah menjadi

hipotesis nihil (Ho) menjadi : “Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap

peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu”.

Pada hipotesis tersebut terkandung tiga variabel yang berbeda, yaitu :

pengetahuan, sikap dan motivasi maka pengujian hipotesis dilakukan dengan

uji paired T-Tes.

a. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan

Tabel 11. Analisis variabel pengetahuan

Variabel

Pengetahuan

Mean SD SE P value N

Pre test

Pos test

12.66

13.22

0.96

0.86

0.12

0.110.001 64

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa dari 64 responden yang diuji,

diperoleh skor pre tes rerata pengetahuan sebesar 12,66, dengan standar

deviasi 0.96 sedangkan pos tes rerata pengetahuan sebesar 13,22 dengan

standar deviasi 0.86, terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar

Page 61: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 61/109

48

0.56 dengan standar deviasi 1.28. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.001

dengan signifikansi <0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pelatihan mempunyai

pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan pengetahuan perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

b. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan sikap

Tabel 12. Analisis Variabel sikap

Variabel

Sikap

Mean SD SE P value N

Pre test

Pos test

43.92

45.34

2.62

4.06

0.33

0.510.022 64

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa hasil uji statistik sikap perawat

terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan, diperoleh skor pre tes

rerata sikap sebesar 43,92 dengan standar deviasi 2.62, sedangkan pos tes

rerata sikap sebesar 45,34 dengan standar deviasi 4.06. terlihat nilai mean

perbedaan pre dan pos test sebesar 1.42 dengan standar deviasi 4.85. hasil

uji statistik didapatkan nilai p=0.022 dengan signifikansi <0,05.Dapat disimpulkan ada pengaruh yang bermakna pelatihan terhadap

peningkatan sikap perawat, dalam pendokumentasian asuhan keperawatan

di RSUD Undata Palu.

c. Pengaruh pelatihan terhadap peningkatan motivasi

Tabel 13. Hasil analisis variabel motivasi

Variabel

Motivasi

Mean SD SE P value N

Pre test

Pos test

6.53

7.56

1.83

1.27

0.23

0.160.000 64

Sumber : Data Primer 2005

Hasil pengujian motivasi perawat terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan di RSUD Undata Palu, diketahui skor pre tes rerata motivasi

Page 62: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 62/109

49

sebesar 6,53 dengan standar deviasi 1.83, sedangkan skor pos tes rerata

motivasi sebesar 7,56 dengan standar deviasi 1.27.

Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar 1,03. Hasil uji

statistik didapatkan nilai p=0.000 dengan signifikansi <0,05. Disimpulkan ada

pengaruh yang bermakna pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

d. Pengaruh pengetahuan terhadap peningkatan kinerja

Tabel 14. Analisis variabel pengetahuan

Variabel

pengetahuan

Mean SD SE P value N

Pre test

Post test

23.62

23.18

2.67

2.19

0.39

0.530.545 64

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa 64 responden yang diuji,

diperoleh skor pre test rerata pengetahuan sebesar 23.62, dengan standar

deviasi 2.67 sedangkan pos test rerata pengetahuan sebesar 23.18 dengan

standar deviasi 2.19. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar0.44 dengan standar deviasi 0.48. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.545

dengan signifikansi >0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak ada pengaruh yang

bermakna pengetahuan terhadap peningkatan kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

e. Pengaruh sikap terhadap peningkatan kinerja

Tabel 15. Analisis variabel sikap

Variabel

sikap

Mean SD SE P value N

Pre test

Post test

23.46

23.55

2.49

2.65

0.42

0.490.884 64

Sumber : Data Primer 2005

Page 63: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 63/109

50

Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa 64 responden yang

diuji, diperoleh skor pre test rerata sikap sebesar 23.64, dengan standar

deviasi 2.49 sedangkan pos test rerata sikap sebesar 23.55 dengan standar

deviasi 2.65. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar 0.09

dengan standar deviasi 0.16. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.884

dengan signifikansi >0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak ada

pengaruh yang bermakna sikap terhadap peningkatan kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

f. Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja

Tabel 16. Analisis variabel sikap

Variabel

motivasi

Mean SD SE P value N

Pre test

Post test

21.41

24.60

1.5

2.29

0.32

0.350.000 64

Sumber : Data Primer 2005

Berdasarkan tabel 14, diketahui bahwa 64 responden yangdiuji, diperoleh skor pre test rerata motivasi sebesar 21.41, dengan standar

deviasi 1.5 sedangkan pos test rerata pengetahuan sebesar 24.60 dengan

standar deviasi 2.29. Terlihat nilai mean perbedaan pre dan pos test sebesar

3.19 dengan standar deviasi 0.79. hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.000

dengan signifikansi <0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh

yang bermakna motivasi terhadap peningkatan kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

3. Hasil Observasi

a. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhankeperawatan pada ruang Seroja.

Page 64: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 64/109

51

Pada penelitian ini dilakukan observasi pada status pasien yang telah

dirawat lebih dari tiga hari dan status pasien pulang yang belum dikembalikan

ke medical record. Aspek yang dinilai dalam observasi adalah lima komponen

utama dalam asuhan keperawatan yaitu : Pengkajian keperawatan, diagnosa

keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi

keperawatan.

Tehnik observasi dilakukan dengan cara melihat status pasien yang

telah diintervensi. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian

asuhan keperawatan, Ruang Seroja, Mei 2005

Sesudah pelatihan

Aspek yang dinilai

Sebelum

pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV

Rerata

Sesudah

pelatihan

Pengkajian kep.

Diagnosa Kep.

Perencanaan Kep.Tindakan Kep.

Evaluasi Kep.

50

33.33

34.5425

70.45

64.77

50

34.5425

70.45

61.84

50.87

29.4739.47

57.89

60.71

49.20

27.6140.47

61.90

62.5

51.51

30.9037.5

63.63

62.45

50.39

30.6335.61

63.46

Pencapaian

Rerata42.66 48.95 47.90 47.97 49.20 48.50

Sumber : Data Primer 2005

Page 65: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 65/109

52

Grafik 1. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat inap

penyakit dalam Seroja RSUD Undata Palu, Juni 2005

Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Seroja

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata

Post

Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.

Sumber : Data Primer 2005

Hasil observasi pada status pasien sebelum dilaksanakan pelatihan

seperti pada tabel 14 dan grafik 1, ruangan seroja dengan jumlah status yang

diobservasi 22 status pasien dengan hasil tertinggi evaluasi keperawatan

(70.45%), pengkajian keperawatan (50%), perencanaan keperawatan

(34.54%), diagnosa keperawatan (33.33%) dan tindakan keperawatan (25%)

sehingga pencapaian rata-rata 42.66 % yang berarti kategori sedang.

Hasil observasi sesudah pelatihan selama empat minggu berturut

pencapaian rata-rata minggu I dengan observasi status pasien sebanyak 22

termasuk kategori sedang (48.95%), minggu II pencapaian rata-rata dengan

observasi status pasien sebanyak 19 termasuk kategori sedang (47.90%),

minggu III dengan observasi status pasien sebanyak 21 dengan pencapaian

rata-rata kategori sedang (47.97%), pada minggu IV diobservasi status

pasien sebanyak 22 dengan pencapaian rata-rata kategori sedang (49.20%).

Pencapaian rerata setelah dilaksanakan pelatihan 48.50 % (kategori

sedang), dengan kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (5.84%)

Page 66: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 66/109

53

setelah dilaksanakan pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan

pada ruang Seroja.

b. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhankeperawatan pada ruang Bogenville.

 Aspek yang dinilai pada observasi untuk mengevaluasi ruang

Bogenville adalah : Pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,

perencanaan, Tindakan Keperawatan dan evaluasi keperawatan, seperti data

berikut ini :

Tabel 18. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian

asuhan keperawatan, Ruang Bogenville, Mei 2005

Sesudah pelatihan

Aspek yang dinilai

Sebelum

pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV

Rerata

Sesudah

pelatihan

Pengkajian kep.

Diagnosa Kep.

Perencanaan Kep.

Tindakan Kep.

Evaluasi Kep.

50

33.33

24

25

56.66

64.06

50

36.25

43.75

68.75

60.71

45.23

24.28

48.21

53.57

65.90

48.48

36.36

40.90

72.72

61.36

54.54

34.54

43.18

72.72

63.00

49.56

32.85

44.01

66.94Pencapaian

Rata-rata37.79 52.56 46.4 52.87 53.26 51.27

Sumber : Data Primer 2005

Page 67: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 67/109

54

Grafik 2. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat inap

penyakit dalam Bogenville RSUD Undata Palu, Juni 2005

Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Bogenville

010

20

30

40

50

60

70

80

Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata

Post

Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.

Sumber : Data Primer 2005

Hasil observasi ruangan Bogenville sebelum dilaksanakan pelatihan

dengan jumlah status 15 yang diobservasi, hasil tertinggi evaluasi

keperawatan (56.66%), Pengkajian keperawatan (50%), tindakankeperawatan (25%), perencanaan keperawatan (24%) dan diagnosa

keperawatan (33.33%) sehingga pencapaian rata-rata 37.79% yang berarti

kategori rendah.

Observasi pada ruang Bogenville selama empat minggu berturut-turut

setelah pelatihan, pada minggu I dengan hasil observasi status pasien

sebanyak 16 dengan pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang

(52.56%), minggu II dengan hasil observasi status pasien sebanyak 14,

pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (46.4%), minggu III dengan

hasil observasi status pasien 11, pencapaian rata-rata termasuk kategori

sedang (52.87%), minggu IV dengan hasil observasi status pasien 11,

pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (53.26%). Dengan

Page 68: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 68/109

55

kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (13.48 %) setelah diadakan

pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruang Bogenville.

c. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan pada ruang Mawar.

 Aspek yang dinilai pada observasi untuk mengevaluasi ruang

Bogenville adalah : Pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,

perencanaan, Tindakan Keperawatan dan evaluasi keperawatan, seperti data

berikut ini :

Tabel 19. Hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian

asuhan keperawatan, Ruang mawar, Mei 2005

Sesudah pelatihan

Aspek yang dinilai

Sebelum

pelatihan Mg I Mg II Mg III Mg IV

Rerata

sesudah

pelatihan

Pengkajian kep.

Diagnosa Kep.

Perencanaan Kep.

Tindakan Kep.

Evaluasi Kep.

50

33.33

36.36

25

63.63

50

33.33

36

45

70

50

33.33

31.66

35.41

66.66

50

55.55

24.44

44.44

55.55

35

23.33

25

31.25

47.5

46.25

36.38

29.27

39.02

59.92

Pencapaian

Rata-rata41.66

46.86 43.41 45.99 32.41 42.16

Sumber : Data Primer 2005

Page 69: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 69/109

56

Grafik 3. Hasil pendokumentasian asuhan keperawatan ruang rawat

inap penyakit dalam Mawar RSUD Undata Palu, Juni 2005

Evaluasi pre dan post pelatihan ruang Mawar 

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pre Mg I Mg II Mg III Mg IV Rerata

Post

Pengkajian kep.Diagnosa Kep.Perencanaan Kep.Tindakan Kep.Evaluasi Kep.

Sumber : Data Primer 2005

Ruangan Mawar yang diobservasi sebelum pelatihan sebanyak 11

status pasien, hasil yang tertinggi evaluasi keperawatan (63.63%),

pengkajian keperawtan (50%), perencanaan Keperawatan (36.36%),

diagnosa keperawatan (33.33%), tindakan keperawatan (25%) dan

pencapaian rata-rata 41.66%, yang berarti kategori sedang.

Hasil observasi selama empat minggu berturut-turut setelah pelatihan,

pada minggu I dengan hasil observasi status pasien sebanyak 10,

pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (46.86%), minggu II dengan

hasil observasi status pasien sebanyak 12, pencapaian rata-rata termasuk

kategori sedang (43.41%), minggu III dengan hasil observasi status pasien

sebanyak 9, pencapaian rata-rata termasuk kategori sedang (45.99%),

minggu IV dengan pencapaian rata-rata termasuk kategori rendah (32.41%)

dari hasil observasi status pasien sebanyak 20 status. Dengan demikian

kesimpulan ada peningkatan yang signifikan (0.5%) setelah dilaksanakan

pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan pada ruang Mawar.

Page 70: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 70/109

57

d. Rerata hasil evaluasi pre dan post pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan pada tiga ruang rawat inap.

Evaluasi yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pelatihan

pendokumentasian dengan melakukan observasi kepada tiga ruang rawat

penyakit dalam nampak pada tabel dibawah ini :

Tabel 20. Rerata hasil evaluasi pelatihan pendokumentasaian asuhan

keperawatan ruang penyakit dalam RSUD Undata.

Pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan

Ruang Seroja Ruang Bogenville Ruang Mawar  Aspek yang

dinilai Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Pengkajian Kep.

Diagnosa Kep.

Perencanaan

Kep.

Tindakan Kep.

Evaluasi Kep.

50

33.33

34.54

25

70.45

62.45

50.39

30.63

35.61

63.46

50

33.33

24

25

56.66

63.00

49.56

32.85

44.01

66.94

50

33.33

36.36

25

63.63

46.25

36.38

29.27

39.02

59.92

Pencapaian

Rerata42.66 48.50 37.79 51.27 41.66 42.16

Sumber : Data Primer 2005

Kesimpulan yang diambil dari hasil observasi pada tabel 17, adalah

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu

telah dilaksanakan, namun perlu adanya penyempurnaan, hal ini dapat kita

lihat dari dari kelima komponen asuhan keperawatan, komponen tindakan

keperawatan pada evaluasi pre pelatihan yang paling rendah pada ketiga

ruangan (25%). Faktor ini disebabkan sikap perawat yang belum terbiasa

dalam pencatatan dan pelaporan setelah melakukan tindakan keperawatan

dan komitmen yang masih rendah serta belum adanya monitoring dari kepala

ruang sebagai supervisor yang setiap saat melakukan audit keperawatan

utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 71: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 71/109

58

Hasil evaluasi setelah pelatihan pada ruang Mawar, dari kelima

komponen asuhan keperawatan terdapat komponen yang menurun seperti

pengkajian keperawatan, perencanaan keperawatan, evaluasi keperawatan

dan komponen yang meningkat Diagnosa keperawatan, tindakan

keperawatan. Adanya komponen asuhan keperawatan yang menurun pada

ruang Mawar disebabkan kemungkinan staf perawat rata-rata masih

berpendidikan DIII yang masih dominan mengarah ke tindakan keperawatan

(praktek), sehingga perlu adanya pengembangan sumber daya perawat

dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan serta

pelatihan.

Pada ruang Mawar minggu ke empat terjadi penurunan

pendokumentasaian asuhan keperawatan disebabkan salah satunya karena

ruangan tersebut direhab/renovasi sehingga perawat disibukkan dengan

barang inventaris yang akan dipindahkan keruang lain, disamping tetap

menerima pasien yang akan dirawat, sehingga perhatian tidak terlalu fokus

kepasien pada minggu itu. Artinya kemungkinan pencatatan dan pelaporan

pada saat itu kadang terabaikan, sebaliknya adanya komponen asuhan

keperawatan yang tinggi diakibatkan meningkatnya komitmen perawat

terhadap pencatatan dan pelaporan setelah diadakan pelatihan.

C. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil penelitian

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu

diperoleh dari berbagai informasi dan berbagai sumber. Pengetahuan

diperoleh dari pendidikan yang direncanakan dan tersusun secara baik

melalui suatu pelatihan dan pendidikan formal.

Page 72: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 72/109

59

Penelitian ini telah membuktikan bahwa, dengan pelatihan dapat

meningkatkan pengetahuan perawat tentang pendokumentasian asuhan

keperawatan, hal ini dapat kita lihat dari hasil analisis statistik, diketahui nilai

mean pre tes sebesar 12.66 dan pos tes 13.22. Hasil tersebut telah

memberikan gambaran adanya peningkatan sebesar 1.03. Adapun hasil uji

statistik didapatkan nilai sebesar p=0.001 dengan signifikansi <0.05,

sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Namun hasil analisis pengaruh pengetahuan terhadap kinerja seperti

pada hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.545 dengan signifikansi

>0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan

terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di

RSUD Undata Palu.

Meliala (2000), menyebutkan bahwa hasil pengujian statistik terhadap

data kelengkapan rekaman medis, didapatkan peningkatan yang signifikan

dalam kelengkapan rekaman medis, sebelum pelatihan dengan rekaman

medis sesudah pelatihan. Memang tidak dapat disangkal bahwa

pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan bukanlah merupakan materi

yang baru bagi responden, hal ini dapat dilihat dari hasil pre tes, dimana

terdapat responden yang memperoleh nilai tertinggi 15 dari 15 item

pertanyaan.

Purwanto (1999), menyatakan bahwa perubahan-perubahan yang

diperoleh dari suatu proses belajar, dapat berupa sesuatu yang baru yang

segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi, juga

berupa penyempurnaan terhadap hal-hal yang sudah dipelajari.

b. Sikap

Pelatihan tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan, akan tetapi

dapat meningkatakan sikap dan motivasi. Sikap adalah pandangan atau

Page 73: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 73/109

60

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap

dari suatu obyek. Tidak ada sikap tanpa obyek.

Menurut Purwanto (1999), bahwa sikap bukan dibawa sejak lahir,

melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam

hubungan dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap

dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang

bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang

mempermudah sikap pada orang itu.

Pada penelitian ini dapat membuktikan bahwa, dengan proses belajar

melalui suatu pelatihan, dapat meningkatkan sikap perawat dalam

pendokumentasian di RSUD Undata Palu. Hal ini dapat dilihat dari hasil

analisis pre tes dan pos tes. Pada pre tes didapat skor terendah 38 dan

tertinggi 49 sedangkan pada pos tes, skor terendah 39 dan tertinggi 56. Pada

hasil uji statistik diketahui mean pre tes 43.92 dan pos tes 45.34, dengan

demikian terdapat peningkatan 1.42. Adapun nilai p=0.022 dengan

signifikansi <0.05. Dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan pelatihan

terhadap peningkatan sikap perawat terhadap pendokumentasian asuhan

keperawatan di RSUD undata Palu.

Namun hasil analisis pengaruh sikap terhadap kinerja seperti pada

hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.884 dengan signifikansi >0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh sikap terhadap

kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD

Undata Palu.

Hal ini sejalan dengan penelitian Almari (2003), yang menyatakan

bahwa adanya perbedaan yang bermakna sikap perawat sebelum dan

sesudah diberi pelatihan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Astuti Dkk

(2002), menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan sikap

para orang tua terhadap reinfeksi cacing pada anak Sekolah Dasar. Namun

demikian terdapat perbedaan dengan penelitian Fuad, Dkk (1999), yang

Page 74: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 74/109

61

menyatakan bahwa pendidikan kesehatan tidak membawa pengaruh pada

sikap remaja dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS.

Memang pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut

Muchlas (2002), sikap dibentuk melalui suatu proses belajar, seperti

pengalaman pribadi, orang lain yang dianggap penting, dan proses belajar

sosial serta faktor emosi yang ada dalam diri individu. Perubahan sikap bisa

berupa penambahan, pengalihan dan modifikasi. Artinya ada kemungkinan

satu atau dua komponen sikap itu berubah, tapi komponen yang lain sama.

c. Motivasi

Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak hanya membutuhkan

pengetahauan dan sikap, tapi juga motivasi dalam pencatatan dan pelaporan

segala sesuatu tindakan keperawatan. Dalam penelitian ini, dapat

mengungkapkan secara nyata bahwa, pelatihan dapat meningkatkan

pengetahuan, sikap dan juga motivasi perawat dalam pendokumentasian

asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

Dari hasil analisis diperoleh skor motivasi sebagai berikut : Skor pre

tes tertinggi yang dicapai adalah 9 dan terendah adalah 3, sedangkan pos

tes, skor tertinggi yang dicapai 9 dan terendah 4. Pada hasil uji statistik mean

pre tes 6.53 dan pos tes 7.56, dengan demikian terdapat peningkatan 1.03.

 Adapun nilai p=0.000 dengan signifikansi <0.05, maka dapat disimpulkan ada

pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata Palu.

Namun hasil analisis pengaruh motivasi terhadap kinerja seperti pada

hasil uji statistik didapatkan nilai sebesar p=0.000 dengan signifikansi <0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja

perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Undata

Palu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Purwanto (1993), yang melakukan eksperimen peningkatan motivasi

Page 75: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 75/109

62

berprestasi mahasiswa melalui pelatihan atribusi kausal, dan ternyata

mahasiswa yang mendapatkan pelatihan atribusi kausal menunjukkan tingkat

motivasi berprestasi yang lebih tinggi dibanding mahasiswa yang tidak

mendapatkan pelatihan. Hasil analisis kovarians menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan (f = 268.585, P < 0,01), rerata motivasi berprestasi

mahasiswa yang mendapat pelatihan atribusi kausal lebih tinggi dari rerata

motivasi berprestasi mahasiswa yang tidak mendapat pelatihan atribusi

kausal.

Menurut Vroom (1964), orang yang dimotivasi untuk bekerja bila

mereka : 1). Mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan

mengarahkan ke balas jasa tertentu, 2). Menilai balas jasa sebagai hasil dari

usaha-usaha mereka. Pada pendokumentasian asuhan keperawatan perawat

akan termotivasi dalam melakukan asuhan keperawatan karena semua

tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dilaporkan

dan dicatat dengan lengkap dalam dokumentasi asuhan keperawatan yang

dapat dipergunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya

keperawatan bagi klien ( aspek Keuangan) yang nantinya akan kembali

sebagai jasa pelayanan bagi perawat tesebut.

d. Pendokumentasian asuhan keperawatan

Berdasarkan hasil observasi pada ketiga ruang penyakit dalam ada

peningkatan secara signifikan pada setiap ruangan, seperti pada ruang

seroja hasil observasi sebelum pelatihan terdapat rerata 42,66 %, sesudah

pelatihan rerata 48,50 %, ruang Bogenville sebelum pelatihan rerata 42,66 %,

dan sesudah pelatihan rerata 51,27 %, dan ruang Mawar sebelum pelatihan

rerata 41,66 %, dan sesudah pelatihan 42,16%. Namun dari kelima

komponen asuhan keperawatan yang diobservasi pada tiga ruang rawat inap

tersebut masih terdapat komponen yang masuk kategori rendah (< 39,99 %,

SAK Depkes 1997).

Page 76: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 76/109

63

Pada ruang Mawar hasil observasi pada minggu ke IV, pencapaian

rerata 32,41 % (kategori rendah), ini adalah hasil yang terendah diantara

ruang yang diobservasi selama empat minggu, ada kemungkinan disebabkan

karena ruang ini pada minggu tersebut mulai direhab/renovasi sehingga

kegiatan dan pelayanan terhadap pasien agak terganggu demikian dengan

pendokumentasian asuhan keperawatan, perawat tidak terlalu fokus pada

pencatatan dan pelaporan, karena perawat sibuk mengatur dan

memindahkan barang inventaris ruang untuk keperluan pelayanan kesehatan

kepada pasien.

Evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum dan

sesudah pelatihan dengan hasil rerata ada peningkatan yang signifikan pada

ketiga ruang perawatan tersebut dan masih berada pada kategori sedang.

Namun pada ruang Bogenville terjadi peningkatan yang cukup tinggi

(13.48%) dibanding ruang perawatan lainnya. Hal ini disebabkan oleh

pengawasan yang dilakukan oleh kepala ruangan sekaligus sebagai

supervisor ruangan yang memberikan motivasi, memungkinkan komunikasi

antar perawat pelaksana dan kepala sehingga konflik mudah diatasi, rapat

koordinasi ruangan setiap awal bulan pada saat pembagian jasa

pelayanan/insentif. Pada saat pelatihan berlangsung peserta dari ketiga

ruangan perawatan tersebut, kehadiran peserta yang terbanyak setiap

harinya adalah dari ruang Bogenville (95 %).

Untuk ruang Seroja dan Mawar, evaluasi pendokumentasian asuhan

keperawatan sebelum dan sesudah pelatihan ada peningkatan (5.84%) dan

(0.5%). Dari kedua ruangan ini pengawasan oleh kepala ruangan sebagai

supervisor masih rendah, tidak ada evaluasi kegiatan pelayanan

keperawatan pada akhir bulan. Pada saat pelatihan berlangsung peserta dari

kedua ruangan tersebut terkadang meninggalkan tempat pelatihan

berlangsung.

Page 77: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 77/109

64

Berdasarkan hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan

dapat dikatakan bahwa RSUD Undata belum menerapkan standar asuhan

keperawatan dengan baik dan benar. Asuhan keperawatan yang telah

dilaksanakan harus terdokumentasi dengan baik, karena dokumentasi

merupakan salah satu bentuk dari pertanggung jawaban dan pertanggung

gugatan perawat. Dokumentasi keperawatan adalah sistem pencatatan

sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan sehingga terwujud

data yang lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat kesakitan pasien

tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas dalam memenuhi kebutuhan pasien

(Fischbach,1991).

Peningkatan dan perbaikan dalam sistem dokumentasi, juga

diungkapkan oleh Nurjannah, Dkk (2001), bahwa perlu adanya

penyempurnaan format pengkajian dan intervensi keperawatan dalam bentuk

chek list agar mempermudah perawat dalam meningkatkan kemampuan

perawatan dalam menentukan masalah keperawatan.

Standar asuhan keperawatan adalah salah satu faktor penentu baik

buruknya mutu dan citra Rumah Sakit, oleh karena kualitas pelayanan

keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin

utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan. Kehadiran Standar

asuhan keperawatan identik dengan standar profesi keperawatan, berguna

untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan (Depkes,1997).

2. Pembahasan Metodologis

Pada penelitian ini, pembahasan metodologis dengan masalah yang

peneliti jumpai dilapangan, seperti :

a. Pertama pembentukan tim surveyor untuk mengevaluasi hasil

pendokumentasian asuhan keperawatan yang sangat banyak membuang

waktu untuk melakukan pertemuan dan menyatukan persepsi tentang

chek list yang akan diisi.

Page 78: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 78/109

65

Salah satu kelemahan pada penelitian ini karena peneliti tidak langsung

memantau pada surveyor yang melakukan observasi baik sebelum

maupun sesudah pelatihan. Disamping observasi hanya dilakukan satu

kali sebelum pelatihan dan tiap minggu selama satu bulan sesudah

pelatihan, waktu ini terlalu singkat untuk melakukan evalusai pada

penelitian ini.

b. Pada waktu pelaksanaan pelatihan hanya dilaksanakan selama tiga hari

dengan metode ceramah dan tanya jawab selama dua hari dan hari ketiga

melakukan praktek, sedangkan pemateri pada pelatihan tersebut peneliti

bekerja sama dengan Bidang Diklit dan Poltekes setempat. Seharusnya

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebagai pemateri/pembicara

pendokumentasian asuhan keperawatan seharusnya peneliti bekerjasama

dengan pihak Rumah sakit untuk mendatangkan pakar atau orang yang

lebih berkompeten pada bidang tersebut.

Walaupun hasil analisis variabel pengetahuan, sikap dan motivasi

sebelum dan sesudah diberi pelatihan ada perbedaan yang bermakna,

tetapi peningkatan pada nilai rerata tidak terlalu menonjol,ada

kemungkinan pelatih tidak memperhatikan hasil pre tes responden, yang

dapat dijadikan sebagai acuan pada saat penyampaian materi pelatihan,

komponen asuhan keperawatan yang masih dianggap kurang oleh

responden sesuai dengan hasil pre tes tersebut.

Hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum

pelatihan pada kategori sedang dan setelah pelatihan tetap berada pada

kategori tersebut, jadi untuk mendapatkan hasil pada kategori baik, waktu

pelatihan perlu ditambah atau dilakukan secara periodik. Pertama

berguna untuk menghadapi akreditasi, kedua sebagai wadah untuk

penyegaran/refreshing karena sebelumnya belum pernah diadakan

pelatihan utamanya pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 79: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 79/109

66

Menurut Kirkpatrik (1994), penilaian program pelatihan dapat

dilakukan dengan empat tahap, sebagai berikut :

1. Reaksi

Pada penelitian ini, pada saat pelatihan akan dilaksanakan peserta

menyambut baik diadakannya pelatihan pendokumentasian asuhan

keperawatan. Walaupun materi ini bukanlah hal yang baru tetapi peserta

menganggap ini adalah suatu penyegaran pengetahuan bagi mereka.

2. Proses Belajar  

Pada saat pelatihan berlangsung, peserta aktif dalam melakukan praktek

pembuatan asuhan keperawatan dan mengambil kasus pada ruang

perawatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ke III pelatihan dan

semua kelompok dapat mempresentasikan asuhan keperawatan yang

mereka buat pada saat itu.

3. Tahap prilaku

Hasil rerata pendokumentasaian asuhan keperawatan pada ketiga ruang

perawatan yang meningkat secara signifikan, telah menunjukkan bahwa

adanya perubahan prilaku perawat kearah yang positif dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan. Peserta pelatihan semakin

menyadari betapa pentingnya melakukan pendokumentasaian asuhan

keperawatan karena berguna sebagai bukti pelayanan keperawatan dan

bukti aspek keuangan yang akan menjadi insentif buat mereka.

4. Tahap Hasil

Pada pre dan post test terdapat peningkatan yang bermakna, ditunjang

dengan hasil rerata evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan

sebelum dan sesudah pelatihan adanya peningkatan. Dari hasil ini dapat

menunjukkan bahwa peserta telah mempunyai motivasi dan komitmen

yang tinggi dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Menurut Kirkpatrik program pelatihan dapat dinilai dengan menggunakan

bahasa psikologis seperti kenaikan motivasi, peningkatan komitmen dan

Page 80: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 80/109

67

perubahan prilaku yang mempunyai arti yang sangat dalam bagi

perubahan kinerja.

3. Pembahasan implikasi praktis.

Hasil pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan tentang

pengetahuan, sikap dan motivasi menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna, sehingga perlu adanya peningkatan ketiga variabel tersebut

dengan jalan selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk

mengikuti pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan seminar tentang

keperawatan dan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan.

Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan pada ruang rawat inap

RSUD Undata Palu berada pada kategori sedang ( < 59,99, SAK Depkes

1997). Untuk pendokumentasian asuhan keperawatan, bagi pihak

manajemen Rumah Sakit haruslah lebih menekankan kepada kepala

ruangan untuk selalu melakukan supervisi/pemantauan, melakukan audit

keperawatan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan tiap bulan.

Memberikan dukungan kepada perawat dan meningkatkan komitmen dalam

pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang benar dengan jalan

pembinaan oleh kepala ruangan kerjasama pihak Poltekes dalam hal

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Ketiga ruang perawatan penyakit dalam RSUD Undata Palu ini,

mempunyai jumlah tenaga perawat yang paling banyak dibanding ruang

perawatan yang lain sehingga dalam menerapkan model asuhan

keperawatan profesional sangatlah memungkinkan, karena selama ini

manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan adalah model asuhan

keperawatan fungsional. Dengan penerapan model asuhan keperawatan

yang profesional diharapkan dapat meningkatkan komitmen dan motivasi

tenaga perawat dalam pelayanan keperawatan terutama pada

pendokumentasian asuhan keperawatan.

Page 81: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 81/109

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan yang

telah dilakukan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan perawat

dalam pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada

pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat di RSUD Undata

Palu.2. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan sikap perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada pengaruh

sikap terhadap kinerja perawat di RSUD Undata Palu.

3. Ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan motivasi perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan namun tidak ada pengaruh

motivasi terhadap kinerja perawat di RSUD Undata Palu.

4. Berdasarkan hasil observasi pendokumentasaian asuhan keperawatan

ada peningkatan setelah pelatihan akan tetapi masih tetap pada kategori

sedang.

B. Saran

1. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan

keperawatan, perlu dilakukan pelatihan bagi pelaksana keperawatan

secara periodik.

2. Perlunya kepala ruangan mengevaluasi kegiatan pendokumentasian

asuhan keperawatan setiap bulan dan melakukan audit keperawatan

pada setiap ruang perawatan.

Page 82: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 82/109

69

DAFTAR PUSTAKA

 Almari, F. (2003). Pelatiahan Dokumentasi keperawatan di Rumah SakitUmum Ternate. Tesis MMR, Jurusan Ilmu-ilmu KesehatanProgram Studi Ilmu Kesehatan Masyrakat, UGM, Yogyakarta.

 As’ad. (2003). Psikologi Industri. Lyberty, Yogyakarta.

 Azwar, S. (2003). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Ed. 2, PustakaPelajar, Yogyakarta.

Carpenito, L.J. (1999). Nursing Care Plans and Documentation. Lippincott,Philadelpia

Departemen Kesehatan R.I. (1990). Pedoman Penentuan Kebutuhan Latihandi Daerah Secara Terpadu. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai,Depkes R.I., Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I. (1994). Pedoman Penerapan ProsesKeperawatan di rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I. (1997a). Standar Pelayanan Rumah Sakit.Depkes R.I., Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I. (1997b). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I. (1999). Pedoman Uraian Tugas TenagaKeperawatan di Rumah Sakit. Depkes R.I., Jakarta.

Ennimay. (1999). Evaluasi Pendokumentasian Asuhan KeperawatanHubungannya dengan Angka Kredit Kaitannya dengan JabatanFungsional Tenaga Keperawatan di RSUD Pekan Baru, Tesis.MMR, UGM, Yogyakarta.

Fischbach,F.T. (1991). Documentation Care Communication, the NursingProcess and Documentation standards. F.A.Davis Company,Philadelpia.

Fuad, C, Radiono,S, Paramastri, I. (1999). Pengaruh Pendidikan SeksualTerhadap Pengetahuan dan sikap Remaja Dalam UpayaPencegahan Penularan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. Madiagama I(3), 30 – 35.

Page 83: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 83/109

70

Hamalik,O. (2000). Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu. Bumi Aksara,Jakarta.

Handoko,T.H.,(2003). Manajemen : Motivasi,ed.II. BPFE, Yogyakarta.

Handoko,T.H.,(1999). Manajemen Personalia dan Sumber daya manusia.BPFE, Yogyakarta.

Ibrahim,J,E.(2001) Performance Indicators from All Perspektives.International Journal for quality in health care, 19Th , volume 13,Oxford University Press.

Ismani, (2001). Etika Keperawatan. Widya Medika, Jakarta.

Ilyas,Y.,(2002). Kinerja,Teori,Penilaian, dan penelitian.Pusat Kajian EkonomiKesehatan FKMUI,Depok.

Kirkpatrick, L. D., (1994). Evaluation Training Program, The Four Levels. SanFransisco, Berrent-Koehler Publisher.

Kepmenkes RI Nomor 1239/Menkes/SK/IX/2001 Tentang Registrasi danPraktik Perawat.

Marilyn, E & Doenges. (1998). Penerapan Proses Keperawatan dan diagnosaKeperawatan. I Made Kariasa (Alih Bahasa), Kedokteran EGC,Jakarta.

Muchlas,M. (2002). Perilaku Organisasi. MMR, UGM, Yogyakarta.

Meliala,A. (2000). Telaah Rekam Medis sebelum dan sesudah PelatihanPeningkatan Mutu Rekaman Medis Pendidikan Dokter spesialis

 Anak di IRNA II, RSUP DR. Sarjito Yogyakarta, Tesis tidakdipublikasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nurjannah, I., Widyawati., & Sunarti (2001). Peningkatan KemampuanPerawat Dalam Menentukan Masalah Keperawatan denganMenggunakan Pedoman Pengkajian dan Penentuan MasalahKeperawatan. Berita Kedokteran Masyarakat XVII (3), 141 – 145.

Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep danPraktek. Salemba Medika,Jakarta.

Page 84: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 84/109

71

Purwanto,H. (1999). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan.

Kedokteran EGC, Jakarta.

Rae,L. (1990). Mengukur Efektifitas Pelatihan. PT. Pustaka BinamanPressindo, Jakarta.

Riyadi,S,.(1993) Motivasi. Buletin Persi No. 42 Th.XI

Sitorus,R,. (2005). Mal Praktek bisa dilakukan Perawat. IKABI HeadlineNews,Kompas(2005Pebruari11).http://www.ikabisurgeon.com/m_inf ormasi.

Susanto, (2001). Evaluasi Pendokumetasian Asuhan Keperawatanhubungannya dengan Sikap dan Motivasi Perawat di Instalasi RawatInap RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda, tesis. MMR, UGM,yogyakarta.

Sugyono, (2004). Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung.

Syarif, R., (1991). Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan. Angkasa,Bandung.

WHO. (1992). Pendidikan Kesehatan, Pedoman pelayanan Kesehatan dasar (terjemahan oleh Ida Bagoes Tjitarso), Penerbit ITB dan UniversitasUdayana, Bandung

Page 85: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 85/109

72

Lampiran 1

HASIL PENGOLAHAN UJI COBA KUISIONER 

1. KUISIONER PENGETAHUAN

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H

A)

Mean Std Dev Cases

1. P1 .6333 .4901 30.0

2. P2 .5000 .5085 30.0

3. P3 .5000 .5085 30.04. P4 .5000 .5085 30.0

5. P5 .5000 .5085 30.0

6. P6 .5000 .5085 30.0

7. P7 .5000 .5085 30.0

8. P8 .5333 .5074 30.0

9. P9 .5000 .5085 30.0

10. P11 .5000 .5085 30.0

11. P13 .5000 .5085 30.0

12. P15 .5000 .5085 30.0

13. P17 .5000 .5085 30.0

14. P19 .5000 .5085 30.0

15. P20 .5000 .5085 30.0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 7.6667 54.8506 7.4061 15

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted

P1 7.0333 50.2402 .6290 .9993

P2 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P3 7.1667 47.5920 .9976 .9954P4 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P5 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P6 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P7 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P8 7.1333 47.9816 .9405 .9961

P9 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P11 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P13 7.1667 47.5920 .9976 .9954

Page 86: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 86/109

73

P15 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P17 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P19 7.1667 47.5920 .9976 .9954

P20 7.1667 47.5920 .9976 .9954

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H

A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 15

Alpha = .9960

2. KUISIONER SIKAP

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H

A)

Mean Std Dev Cases

1. S1 2.5667 1.1351 30.0

2. S2 2.5000 1.1064 30.0

3. S3 2.5667 1.1351 30.0

4. S4 2.5667 1.1351 30.0

5. S5 2.5667 1.1351 30.0

6. S6 2.5333 1.1366 30.0

7. S7 2.5333 1.1366 30.0

8. S8 2.5667 1.1351 30.0

9. S9 2.5667 1.1351 30.0

10. S10 2.5667 1.1351 30.011. S11 2.5667 1.1351 30.0

12. S12 2.5667 1.1351 30.0

13. S14 2.5667 1.1351 30.0

14. S15 2.5667 1.1351 30.0

15. S16 2.5333 1.1366 30.0

N of

Page 87: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 87/109

74

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 38.3333 278.4368 16.6864 15

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted

S1 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S2 35.8333 248.6954 .8172 .9988

S3 35.7667 243.7713 .9416 .9975

S4 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S5 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S6 35.8000 242.1655 .9888 .9970

S7 35.8000 242.1655 .9888 .9970

S8 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S9 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S10 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S11 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S12 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S14 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S15 35.7667 241.9092 .9980 .9969

S16 35.8000 243.0621 .9617 .9973

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H

A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 15

Alpha = .9973

3. KUISIONER MOTIVASI

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H

A)

Mean Std Dev Cases

1. M1 .5000 .5085 30.0

Page 88: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 88/109

75

2. M3 .5000 .5085 30.0

3. M4 .5000 .5085 30.0

4. M6 .5667 .5040 30.0

5. M7 .5000 .5085 30.06. M9 .5333 .5074 30.0

7. M10 .5000 .5085 30.0

8. M12 .5000 .5085 30.0

9. M14 .5333 .5074 30.0

10. M15 .5333 .5074 30.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

SCALE 5.1667 17.4540 4.1778 10

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item

Deleted Deleted Correlation Deleted

M1 4.6667 13.5402 .9766 .9323

M3 4.6667 13.5402 .9766 .9323

M4 4.6667 13.5402 .9766 .9323

M6 4.6000 15.3517 .4680 .9547

M7 4.6667 13.5402 .9766 .9323

M9 4.6333 15.6195 .3932 .9579

M10 4.6667 14.9885 .5605 .9509M12 4.6667 13.5402 .9766 .9323

M14 4.6333 14.7920 .6161 .9485

M15 4.6333 13.7575 .9136 .9352

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 10

Alpha = .9470

Page 89: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 89/109

76

Lampiran 2

Rangkuman hasil pre tes dan pos tes pelatihan dokumentasi keperawatan

di RSUD Undata Palu

Variabel Pengetahuan

Pre tes Pos tes

NO Kegiatan f % f %

1 Pengertian Dokumentasi keperawatan 59 92 64 100

2 Rumusan tujuan . 60 92 64 100

3 Catatan Keperawatan merupakan

dokumen resmi.

55 86 64 100

4 Semua catatan keperawatan bernilai

hukum

56 88 63 98

5 Dokumentasi keperawatan

memudahkan perawatan.

58 90 64 100

6 Dokumentasi keperawatan bukan

sebagai alat komunikasi

55 86 63 98

7 Kriteria rencana tindakan 50 78 61 95

8 Komponen dokumentasi keperawatan. 57 89 61 95

9 Komponen Diagnosa Keperawatan 52 81 64 100

10 Rumusan masalah keperawatan. 54 84 63 98

11 Evaluasi tindakan keperawatan. 51 80 61 95

12 Catatan perkembangan dapat dilihat

dokumentasi.

57 89 63 98

13 Kriteria pengkajian keperawatan. 52 81 64 100

Page 90: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 90/109

77

14 Kriteria perumusan masalah 54 84 64 100

15 Rumusan diagnosa aktual . 54 84 64 100

Page 91: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 91/109

78

Variabel Sikap

Pre TesNO PERNYATAAN

SS

%

S

%

TS

%

STS

%

1 Dokumentasi keperawatan dijaga

kerahasiaannya.

43 41 16 0

2 Dokumentasi keperawatan dapat dibuka

dipengadilan jika diminta,

40 48 9 0

3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti

tanggung jawab

38 32 30 0

4 Dokumentasi keperawatan wajib dilaksanakan 10 60 26 4

5 Dokumentasi keperawatan adalah pekerjaan

yang tidak membawa manfaat

23 40 27 10

6 Rasa empati 24 52 20 4

7 Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai

akreditasi.

36 37 20 7

8 Dokumentasi menambah beban kerja. 37 33 17 13

9 Setiap catatan keperawatan perlu

mencantumkan nama.

13 43 27 17

10 Prosedur pengobatan dan perawatan tidak

perlu dijelaskan.

30 30 30 10

11 Pelatihan dokumentasi keperawatan sangat

diperlukan

30 40 20 10

12 Yang tidak melakukan dokumentasi

keperawatan, harus dikenakan sanksi

30 40 20 10

13 Perawat mempunyai otoritas, oleh karenanya 10 23 57 10

Page 92: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 92/109

79

pasien/keluarganya harus patuh pada perawat

14 Merencanakan tindakan keperawatan

mempertimbangkan budaya pasien.

17 43 23 17

15 Tugas dan kewajiban perawat adalah

mengamati kebutuhan.

24 30 23 23

Page 93: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 93/109

80

Variabel Sikap

Pos TesNO PERNYATAAN

SS

%

S

%

TS

%

STS

%

1 Dokumentasi keperawatan dijaga

kerahasiaannya.

92 8 0 0

2 Dokumentasi keperawatan dapat dibuka

dipengadilan jika diminta,

77 23 0 0

3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti

tanggung jawab

67 33 0 0

4 Dokumentasi keperawatan wajib

dilaksanakan

62 38 0 0

5 Dokumentasi keperawatan adalah pekerjaan

yang tidak membawa manfaat

60 40 0 0

6 Rasa empati perlu ditampilkan dalam proses

dokumentasi

40 60 0 0

7 Dokumentasi keperawatan mempunyai nilai

akreditasi.

47 53 0 0

8 Dokumentasi menambah beban kerja. 70 30 0 0

9 Setiap catatan keperawatan perlu

mencantumkan nama.

53 47 0 0

10 Prosedur pengobatan dan perawatan tidak

perlu dijelaskan.

64 36 0 0

11 Pelatihan dokumentasi keperawatan sangat

diperlukan

73 27 0 0

12 Yang tidak melakukan dokumentasi

keperawatan, harus dikenakan sanksi

67 33 0 0

Page 94: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 94/109

81

13 Perawat mempunyai otoritas, oleh

karenanya pasien/keluarganya harus patuh

pada perawat

67 33 0 0

14 Merencanakan tindakan keperawatan

mempertimbangkan budaya pasien.

73 27 0 0

15 Tugas dan kewajiban perawat adalah

mengamati kebutuhan.

70 30 0 0

Page 95: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 95/109

82

Variabel Motivasi

Pre Tes Pos Tes

NO PERNYATAAN f % f %

1 Saya menguasai banyak keterampilan

klinis dalam melakukan pekerjaan saya

sehari-hari di RS. 57 89 64 100

2 Menurut saya, saat ini keterampilanasuhan keperawatan yang saya lakukan

sehari-hari di RS cukup bervariasi. 37 58 42 66

3 Saya Memahami dengan jelas uraian

tugas keperawatan yang harus saya

laksanakan di unit kerja saya. 62 97 64 100

4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

keperawatan sesuai dengan identitas

tugas yang dibebankan. 52 81 62 97

5 Pasien dan teman kerja sangat

membutuhkan kehadiran dan

pertolongan saya. 51 80 51 80

6 Menurut saya asuhan keperawatan saat

ini masih dapat ditingkatkan lagi

peranannya terhadap kepentingan

pelayanan pasien.

62 97 64 100

7 Saya tidak berhak melakukan tugas

keperawatan tertentu karena pekerjaan

saya sangat tergantung pada perintah

Page 96: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 96/109

83

dokter. 10 16 7 11

8 Menurut saya, tugas–tugas asuhan

keperawatan saat ini masih kurang

mandiri karena banyak tergantung pada

perintah dokter 35 55 54 84

9 Menurut saya umpan balik pekerjaan

perawat yang saya dapatkan saat ini

cukup baik dan adil 25 39 33 52

10 Saya dinilai atasan dapat mengerjakan

tugas keperawatan dengan baik sesuai

tuntutan. 51 80 50 78

Page 97: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 97/109

84

Lampiran 3

PENGISIAN ANGKET

I. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Status Perkawinan :

Status Kepegawaian :

Lama Bekerja :II. Petunjuk Pengisian Angket.

Berilah tanda v pada jawaban yang menurut anda benar.

Benar (B)

Salah (S)

 A. Pengetahuan

NO PERNYATAAN B S

1 Dokumentasi keperawatan adalah kegiatan mencatat

dan menyimpan informasi tentang keadaan pasien

2 Rumusan tujuan mengandung komponen

pasien/subjek, perubahan, perilaku, kondisi pasien atau

kriteria

3 Semua catatan tentang pasien bukan merupakan

dokumen resmi

4 Semua catatan informasi tentang pasien dapat bernilai

hukum

5 Pengkajian dan pencatatan yang lengkap akan

memudahkan perawatan

Page 98: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 98/109

85

6 Dokumentasi keperawatan tidak dapat dijadikan

sebagai alat komunikasi

7 Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan

kalimat perintah, terinci dan jelas dan atau melibatkan

pasien/keluarga

8 Kegiatan dokumentasi keperawatan meliputi ;

Pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

9 Diangosa keperawatan mencerminkan PE/PES

10 Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan

masalah pasien.

11 Pencatatan dan pelaporan hasil intervensi

keperawatan, merupakan bagian dari kegiatan evaluasi.

12 Catatan perkembangan pasien dapat dilihat dalam

dokumentasi keperawatan.

13 Kriteria pengkajian keperawatan adalah kelengkapandata, sistematis, aktual dan valid.

14 Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma

dan pola fungsi kehidupan dapat dijadikan sebagai

kriteria perumusan masalah

15 Daignosa keperawatan aktual adalah untuk perumusan

status keadaan yang sudah nyata terjadi.

Berilah tanda v pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat

anda dibawah ini.

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Page 99: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 99/109

86

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

B. Sikap

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Catatan tentang keadaan pasien harus

dijaga kerahasiaannya

2 Catatan keadaan pasien dapat dibuka

dipengadilan, jika diminta suatu kesaksian

3 Dokumentasi keperawatan merupakan bukti

pertanggung jawaban keperawatan

4 Dokumentasi keperawatan merupakan

kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam

praktek keperawatan

5 Dokumentasi keperawatan dipandang

sebagai kegiatan yang tidak membawa

manfaat bagi perawat

6 Rasa empati akan mempercepat proses

keterbukaan pasien dalam mengkaji

masalah kesehatan

7 Anda mempunyai hak memperoleh nilai

akreditasi dari kegiatan dokumentasi

keperawatan.8 Dokumentasi keperawatan merupakan

kegiatan yang menambah beban kerja

pekerjaan perawat.

9 Perlu mencantumkan tanda tangan, pada

Page 100: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 100/109

87

setiap proses kegiatan keperawatan.

10 Perawat tidak perlu menjelaskan kepada

pasien dan keluarganya tentang prosedur

perawatan dan program terapi dokter.

11 Menurut pendapat anda, pelatihan

dokumentasi keperawatan sangat diperlukan

12 Bagi perawat yang tidak melakukan

dokumentasi keperawatan, harus dikenakan

sanksi

13 Perawat mempunyai otoritas dalam

perawatan, oleh karenanya

pasien/keluarganya harus patuh pada

perawat

14 Saya merasa perlu, dalam merencanakan

tindakan keperawatan mempertimbangkan

latar belakang budaya pasien.

15 Mengamati keadaan bio, psiko, sosiospiritual pasien adalah merupakan tugas

dan kewajiban perawat.

Berilah tanda v pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat

anda.

C. Motivasi

NO PERNYATAAN ya Tidak

A VARIASI KETERAMPILAN

1 Saya menguasai banyak keterampilan klinis

Page 101: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 101/109

88

dalam melakukan pekerjaan saya sehari-hari

di RS.

2 Menurut saya, saat ini keterampilan asuhan

keperawatan yang saya lakukan sehari-hari

di RS cukup bervariasi.

B IDENTITAS TUGAS

3 Saya Memahami dengan jelas uraian tugas

keperawatan yang harus saya laksanakan di

unit kerja saya.

4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

keperawatan sesuai dengan identitas tugas

yang dibebankan.

C KEPENTINGAN TUGAS

5 Pasien dan teman kerja sangat

membutuhkan kehadiran dan pertolongan

saya.

6 Menurut saya asuhan keperawatan saat inimasih dapat ditingkatkan lagi peranannya

terhadap kepentingan pelayanan pasien.

D OTONOMI

7 Saya tidak berhak melakukan tugas

keperawatan tertentu karena pekerjaan saya

sangat tergantung pada perintah dokter.

8 Menurut saya, tugas–tugas asuhan

keperawatan saat ini masih kurang mandiri

karena banyak tergantung pada perintah

dokter 

E UMPAN BALIK

Page 102: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 102/109

89

9 Menurut saya umpan balik pekerjaan

perawat yang saya dapatkan saat ini cukup

baik dan adil

10 Saya dinilai atasan dapat mengerjakan tugas

keperawatan dengan baik sesuai tuntutan.

Page 103: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 103/109

90

INSTRUMEN EVALUASI DOKUMENTASI PENERAPAN STANDARASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD UNDTA PALU

Petunjuk : Beri tanda “V” bila kegiatan dilakukanBeri tanda “O” bila kegaiatan tidak dilakukan

KODE BERKASPASIENNo. ASPEK YANG DINILAI

1 2 3 4 5

KET.

 A. PENGKAJIAN

1 Mencatat data yang dikaji sesuaidengan pedoman pengkajian

2 Data dikelompokkan(bio, psiko,

sosial dan spiritual)3 Data dikaji sejak pasien masuk4 Masalah dirumuskan berdasarkan

kesenjangan antara statuskesehatan dengan norma dan polafungsi kehidupan

B DIAGNOSA

1 Diagnosa keperawatan berdasarkanmasalah yang telah dirumuskan

2 Diagnosa keperawatan berdasarkanPE/PES

3 Merumuskan diagnosa keperawatanaktual/potensial

C PERENCANAAN

1 Berdasarkan Dx. Keperawatan2 Disusun menurut prioritas

3 Rumusan tujuan mengandungkomponen pasien/subyek,perubahan, perilaku, kondisi pasiendan atau kriteria

4 Rencana tindakan mengacu padatujuan dengan kalimat perintah,

terinci dan jelas dan atau melibatkanpasien dan keluarga

5 Rencana tindakan menggambarkanketerlibatan pasien/kelurga

6 Rencana tindakan menggambarkanKerjasama dengan tim kesehatan lain.

Page 104: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 104/109

91

D TINDAKAN

1 Tindakan dilaksanakan mengacu

pada rencana keperawatan2 Perawat mengobservasi respon

pasien terhadap tindakankeperawatan

3 Revisi tindakan berdasarkan hasilevaluasi

4 Semua tindakan yang telahdilaksanakan dicatat ringkas dan

 jelasE EVALUASI

1 Evaluasi mengacu pada tujuan

2 Hasil evaluasi dicatatF CATATAN ASUHAN

KEPERAWATAN

1 Menulis Pada format yang baku

2 Pencatatan dilakukan sesuai dengantindakan yang dilaksanakan

3 Pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas, istilah baku yang benar 

4 Setiap melakukan tindakan/kegiatanperawat mencantumkan paraf, nama

 jelas, dan tanggal, jam, pada saat

melakukan tindakan5 Berkas catatan keperawatan

disimpan sesuai dengan ketentuanyang berlaku

Page 105: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 105/109

92

Lampiran 4

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Topik : Pelatihan Dokumentasi Asuhan KeperawatanSasaran : Responden (Perawat rawat inap Seroja RSUD Undata)Waktu : Tiga kali pertemuanTempat : Aula RSUD Undata Palu

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU).

Setelah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan,perawat mampu melaksanakan dokumentasi sesuai standar asuhankeperawatan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan,perawat mampu :1. Memahami profesionalisme keperawatan2. Menjelaskan peran dan fungsi perawat3. Menjelaskan kompetensi keperawatan2. Mengetahui konsep asuhankKeperawatan3. Menjelaskan standar asuhan keperawatan4. Menjelaskan proses keperawatan5. Menjelaskan fungsi proses keperawatan6. Menjelaskan tujuan proses keperawatan7. Menyebutkan pengertian dokumentasi keperawatan8. Menjelaskan tujuan dokumentasi keperawatan9. Mengetahui manfaat dan pentingnya dokumentasi keparawatan10. Melaksanakan dokumentasi pengkajian11. Melaksanakan dokumentasi diagnosa keperawatan12. Melaksanakan dokumentasi perencanaan keperawatan13. Melaksanakan dokumentasi intervensi keperawatan14. Mengetahui instrumen evaluasi SAK model A dari Depkes15. Melaksanakan latihan Instrumen evaluasi SAK16. Terbentuknya supervisi dan pembimbing ruangan untuk

pendokuemtasian asuhan keperawatan

Page 106: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 106/109

93

MATERI

a. Profesionalisme keperawatanb. Peran dan fungsi perawatc. Kompetensi Keperawatand. Konsep Asuhan Keperawatane. Standar Asuhan keperawatanf. Proses keperawatang. Fungsi proses keperawatanh. Tujuan proses keperawatani. Pengertian dokumentasi keperawatan j. Tujuan dokumentasi keperawatank. Manfaat dan pentingnya dokumentasi keparawatan

l. Dokumentasi pengkajianm. Dokumentasi diagnosa keperawatann. Dokumentasi perencanaan keperawatano. Dokumentasi intervensi keperawatan p. Dokumentasi evaluasi keperawatan.q. Instrumen evaluasi SAK model A dari Depkesr. Latihan Instrumen evaluasi SAKs. Supervisi dan bimbingan

METODE

1. Belajar di Ruangan2. Diskusi3. Praktek/latihan

MEDIA

1. Papan Tulis2. LCD

PELAKSANAAN PELATIHAN

1. Pre test dilakukan pada saat awal pelatihan2. Responden diberi materi diruangan/Aula pada pertemuan I. II dan III3. Setelah pemberian materi dilakukan post test4. Pertemuan ke IV dilakukan diskusi dan latihan pendokumentasian

asuhan keperawatan, pengenalan instrumen evaluasi dokumentasi,dan pembentukan supervisi dan pembimbing ruangan.

Page 107: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 107/109

94

5. Evaluasi praktek/latihan dokumentasi asuhan keperawatan

EVALUASI

1. Evaluasi Pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum pelatihan2. Pre test dilakukan pada awal pertemuan3. Formatif dilakukan selama proses belajar berlangsung4. Post test segera setelah selesai pelatihan5. Observasi dilakukan pada Minggu I,II,III dan IV

Page 108: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 108/109

95

JADWAL KEGIATAN PELATIHANPENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RSUD UNDATA PALU

Hari/Jam Kegiatan Metode

Hari I08.00 s.d 10.00

10.15 s.d 12.15

13.00 s.d 15.00

15.15 s.d 17.15

PembukaanPemberian Materi tentang :

- Mutu Keperawatan

- Profesionalisme KeperawatanSnack

- Etka Keperawatan- Peran dan Fungsi Perawat- Kompetensi Keperawatan

Break (ISOMA)- Konsep Asuhan Keperawatan- Standar Asuhan Keperawatan- Proses Keperawatan

Snack- Fungsi Proses keperawatan- Tujuan Proses Keperawatan

CTJ

Hari II

08.00 s.d 10.00

10.15 s.d 12.15

13.00 s.d 15.00

15.15 s.d 17.15

Pemberian materi tentang :- Pengertian Dokumentasi Keperawatan- Tujuan Dokumentasi Keperawatan- Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi

KeperawatanSnack

- Dokumentasi Pengkajian- Dokumentasi Diagnosis Keperawatan- Dokumentasi Perencanaan Keperawatan

Break (ISOMA)- Dokumentasi Diagnosis Keperawatan

- Dokumentasi Perencanaan KeperawatanSnack- Dokumentasi Intervensi Keperawatan- Dokumentasi Evaluasi Keperawatan

CTJ

DISKUSI

Page 109: Motivasi Dan Kinerja Perawat

7/24/2019 Motivasi Dan Kinerja Perawat

http://slidepdf.com/reader/full/motivasi-dan-kinerja-perawat 109/109

Hari III08.00 s.d 10.00

10.15 s.d 12.15

13.00 s.d 15.00

15.15 s.d 17.15

Pemberian Materi tentang :- Pengenalan Instrumen Model A dari

Depkes (SAK)- Latihan Pendokumentasian AsuhanKeperawatan

Snack- Latihan Kasus

Break (ISOMA)- Lanjutan Latihan Kasus dan Presentase

Snack- Penutupan Pelatihan

PRAKTEKDI RUANGPERAWATAN

PRESENTASE

Hari IV s/d Juli2005

Observasi ObservasiStatus Pasien