modul.mercubuana.ac.id · web viewmengetahui sistem informasi pemasaran modern menganalisis...

21
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Pemasaran Sistem dan Informasi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen 03 84009 Erna S. Imaningsih, SE, M.Si Abstract Kompetensi Pertemuan ketiga ini menjelaskan tentang pentingnya riset pemasaran serta peran database data dalam pemasaran, juga menjelaskan tentang kegiatan intelijen pemasaran guna mencari data dari pesaing perusahaan mereka. Mahasiswa mampu memahami tentang system riset pemasaran, data-data yang diperlukan perusahaan dalam operasional mereka serta bagaimana cara kerja intelijen pemasaran. 2015 1 Manajemen Pemasaran Pusat Bahan Ajar dan eLearning Erna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Upload: trancong

Post on 10-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen PemasaranSistem dan Informasi Pemasaran

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen 03 84009 Erna S. Imaningsih, SE, M.Si

Abstract KompetensiPertemuan ketiga ini menjelaskan tentang pentingnya riset pemasaran serta peran database data dalam pemasaran, juga menjelaskan tentang kegiatan intelijen pemasaran guna mencari data dari pesaing perusahaan mereka.

Mahasiswa mampu memahami tentang system riset pemasaran, data-data yang diperlukan perusahaan dalam operasional mereka serta bagaimana cara kerja intelijen pemasaran.

2015 1 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Komponen Sistem Informasi Pemasaran ModernPendahuluan

• Mengetahui Sistem Informasi Pemasaran modern

• Menganalisis Lingkungan Makro Pemasaran

• Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset

Pengembangan dan pengimplementasian rencana pemasaran memerlukan sejumlah

keputusan. Pengambilan keputusan tsb merupakan seni dan ilmu. Untuk memberikan

pengetahuan dan inspirasi bagi pengambilan keputusan pemasaran. Perusahaan harus

memiliki informasi terbaru yang komprehensif tentang tren makro, juga tentang efek mikro

tertentu bagi bisnis mereka. Pemasar holistic menyadari bahwa lingkungan pemasaran

senantias menimbulkan peluang dan ancaman baru, dan mereka memahami arti penting

pengamatan dan penyesuaian berkelanjutan terhadap lingkungan tsb.

Contoh Ilustrasi

Di tahun 1985, yang saat ini kisahnya telah menjadi dongeng pemasaran klasik, Coca-Cola

Company telah melakukan kesalahan besar pemasaran. Setelah mengalami masa

kesuksesan selama 99 tahun, ia mengesampingkan aturan lamanya “Don’t Mess with

mother coke” dan menghentikan formula originalnya! Kemudian masuklah New Coke

dengan rasanya yang lebih manis.

Awalnya, di tengah-tengah gencarnya periklanan dan publisitas, New Coke terjual dengan

baik. Akan tetapi, tidak lama kemudian penjualan menurun drastic bersamaan dengan reaksi

public yang kaget . Coke mulai menerima bertumpuk-tumpuk surat dan lebih dari 1500

telepon masuk setiap harinya dari konsumen yang marah. Sebuah kelompok yang disebut

dengan “Old Cola Drinkers” melakukan protes dengan membagikan T-Shirt dan mengancam

untuk melakukan class action, kecuali jika formula Coca-Cola yang lama dikembalikan.

Setelah hanya tiga bulan , Coca-Cola Company akhirnya menghidupkan kembali Coca-Cola

lama dan menamakannya “Coke Classic” yang dijual secara berdampingan dengan New 201

5 2 Manajemen PemasaranPusat Bahan Ajar dan eLearning

Erna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Coke di rak-rak supermarket . Perusahaan menyatakan bahwa merek New Coke akan tetap

dipertahankan, namun rupanya konsumen mempunyai pemikiran yg lain. Pada akhir tahun

ternyata Classic mengalahkan penjualan New Coke di berbagai supermarket dengan

perbandingan 2:1.

Reaksi Coca-Cola yang cepat itu berhasil menyelamatkan perusahaan dari bencana yang

besar. Ia meningkatkan usahanya untuk mendorong Coke Classic dan menempatkan New

Coke sebagai pemeran pendukung. Coke Classic sekali lagi menjadi merek utama

perusahaan, dan menjadi minuman ringan terbesar di Amerika. New Coke menjadi “merek

penyerang”, penghalang Pepsi, dan iklan-iklannya membandingkan rasa New Coke dengan

Pepsi secara berani. Namun tetap saja New Coke hanya mampu menguasai 2 persen

pangsa pasar. Di musim semi tahun 1990, perusahaan mendesain ulang kemasan New

Coke dan melakukan peluncuran kembali sebagai perluasan dari merek tersebut, dengan

nama baru Coke II. Saat ini Coke Classic menguasai lebih dari 20 persen pangsa pasar

minuman ringan Amerika; sedangkan Coke II menguasai hanya 0,1 persen.

Mengapa New Coke diluncurkan pada awalnya?Apa yang salah?Banyak peneliti yang

menyalahkan peranan riset pemasaran yang lemah.

Di awal tahun 80-an, walaupun Coke masih menjadi pemimpin di pasar minuman ringan,

namun perlahan-lahan ia mulai kehilangan pangsa pasarnya karena diambil Pepsi. Selama

bertahun-tahun Pepsi telah berhasil mengkampanyekan “Pepsi Challenge” yaitu

serangkaian uji rasa yang ditayangkan di televise yang menggambarkan bahwa konsumen

lebih memilih rasa Pepsi yang lebih manis. Pada awal tahun 1985, walaupun Coke masih

memimpin pasar secara keseluruhan, Pepsi memimpin penjualan di supermarket sampai 2

persen (angka tersebut secara sepintas lalu kelihatan tidak berarti, namun 2 persen dari

keseluruhan pasar minuman Amerika bernilai lebih dari $1 milyar penjualan eceran) Coca-

Cola memutuskan untuk melakukan sesuatu dalam rangka menghentikan pangsa

pasaranya yang hilang secara perlahan, dan tampaknya solusinya adalah dengan

mengubah rasa Coca-Cola.

Coca-Cola kemudian memulai proyek riset produk baru terbesar dalam sejarah perusahaan

itu. Ia mengeluarkan lebih dari $4 juta untuk riset, sebelum akhirnya memutuskan

menggunakan formula yang baru. Ia melakukan 200 ribu kali uji rasa, 30 ribu pengujian

formula baru itu sendiri. Dalam pengujian tertutup, 60 persen konsumen memilih New Coke

dibandingkan yang lama, dan 52 persen memilih New Coke dibandingkan Pepsi. Riset

menunjukkan bahwa New Coke dapat menjadi pemenang, dan perusahaan akhirnya

memperkenalkannya dengan penuh keyakinan. Jadi, apa yang terjadi?

2015 3 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Jika melihat ke belakang, kita dapat menyimpulkan bahwa Coke merumuskan problem riset

pemasarannya terlalu sempit. Riset tersebut hanya melihat pada rasa; ia tidak menyelidiki

perasaan konsumen akibat pergantian rasa Coke dengan versi yang baru. Ia sama sekali

tidak mempertimbangkan “factor-faktor tak berwujud”, seperti merek Coke itu sendiri,

sejarahnya, kemasan, warisan, budaya dan citra yang selama ini telah dibangun. Bagi

banyak orang, Coke sejajar dengan baseball, hot dog dan kue apel sebagai bagian dari

institusi Amerika; ia merupakan wujud dari struktur dasar masyarakat Amerika . Makna

simbolis Coke bagi konsumen ternyata lebih penting daripada rasanya. Roset yang

mempertimbangkan seperangkat isu yang lebih luas akan dapat mendeteksi perasaan

emosional yang kuat itu.

Manajer Coke mungkin juga telah menggunakan penilaian yang buruk dalam

menerjemahkan hasil riset dan perencanaan strategisnya. Sebagai contoh, mereka

menggunakan hasil riset yang menyatakan bahwa 60 persen konsumen lebih memilih rasa

New Coke, dan mengartikannya sebagai isyarat bahwa produk baru tersebut akan

memenangkan pasar, seperti halnya seorang kandidat politik memenangkan 60 persen

suara. Namun, sebenarnya angka itu juga berarti bahwa 40 persen dari konsumen masih

manyukai formula lama. Dengan membuang Coke yang lama, perusahaan berarti

menginjak-injak bagian terbesar dari basis peminum Coke yang setia yang tidak

menginginkan adanya perubahan. Perusahaan harusnya lebih bijak untuk membiarkan Coke

yang lama dan menawarkan New Coke sebagai perluasan merek, seperti keberhasilan

Coca-Cola meluncurkan Cherry Coke.

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari orang, peralatan dan prosedur untuk

mengumpulkan, memilih, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang

dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi para pengambil keputusan pemasaran. Sistem

Informasi Pemasaran berawal dan berakhir pada Manajer Pemasaran. Sistem Informasi

Pemasaran berinteraksi dengan manajer dalam rangka menilai kebutuhan informasi.

Kemudian system tersebut mengembangkan informasi yang dibutuhkan dari data internal

perusahaan, aktivitas intelijen pemasaran, riset pemasaran, dan peneliti informasi. Terakhir

system informasi pemasaran mendistribusikan informasi kepada para manajer dengan

bentuk yang tepat, pada saat yang tepat untuk membantu mereka membuat keputusan

pemasaran yang lebih baik.

2015 4 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Menilai Kebutuhan Informasi

Sistem informasi pemasaran yang baik akan menyeimbangkan antara informasi yang ingin

dimiliki oleh manajer dengan apa yang seharusnya mereka butuhkan dan apa yang layak

ditawarkan. Perusahaan mulai dengan mewawancarai manajer untuk mengetahui informasi

apa yang mereka inginkan. Contoh: Para manajer mungkin perlu mengetahui bahwa

seorang pesaing akan merencanakan untuk memperkenalkan produk baru di tahun yang

akan datang. Karena mereka tidak tahu tentang produk baru tersebut, mereka tidak akan

berpikir dan bertanya tentangnya. Sistem informasi pemasaran harus mengamati lingkungan

pemasaran dalam rangka menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan, dengan

informasi yang seharusnya mereka miliki dalam rangka membuat keputusan kunci.

Pada akhirnya, biaya untuk mendapatkan, memproses, menyimpan dan menyampaikan

informasi dapat bertambah dengan cepat. Perusahaan harus memutuskan apakah manfaat

mendapatkan informasi tambahan akan lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan,

seringkali nilai maupun biaya tersebut sangat sulit untuk diukur. Informasi itu sendiri tidak

mempunyai nilai, nilainya berasal dari kegunaannya.

Mengembangkan Informasi

Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer pemasaran bisa didapatkan dari data internal,

intelijen dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi kemudian memproses informasi itu

untuk membuatnya menjadi lebih berguna bagi para manajer.

Data Internal

Terdiri :

2015 5 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

• Siklus Pesanan sampai Pembayaran

• Sistem Informasi Penjualan

Data base, Gudang Data, dan Penggalian Data

Sistem internal memberikan data hasil

Banyak perusahaan membangun database internal yang luas, yang berupa informasi

terkomputerisasi yang didapat dari sumber data di dalam perusahaan. Manajer pemasaran

dapat dengan mudah mengakses dan memanfaatkan informasi dalam database itu untuk

mengindentifikasi peluang dan permasalahan pemasaran , merencanakan program, serta

mengevaluasi kinerja.

Informasi dalam database bisa datang dari banyak sumber. Departemen akuntansi

menyiapkan laporan keuangan dan menyimpan catatan yang detail mengenai penjualan,

biaya, dan arus kas. Laporan produksi melaporkan jadwal produksi, pengiriman dan

inventori. Laporan penjualan melaporkan reaksi para perantara penjualan dan aktivitas

pesaing. Departemen pemasaran melengkapi informasi itu dengan data demografi

konsumen, psikografi dan perilaku pembelian, dan departemen pelayanan konsumen

menyimpan catatan mengenai kepuasan pelanggan atau permasalahan jasa. Riset untuk

suatu departemen akan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi departemen

lainnya.

Database internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan lebih murah dibandingkan sumber

informasi lainnya, namun database tersebut juga dapat menimbulkan permasalahan. Karena

pada awalnya informasi internal dikumpulkan untuk keperluan lain, bisa jadi akan tidak

lengkap atau memiliki bentuk yang kurang cocok untuk digunakan dalam pengambilan

keputusan. Sebagai contoh, data penjualan dan biaya yang digunakan oleh departemen

akuntansi untuk menyusun laporan keuangan harus diadaptasikan terlebih dahulu agar

dapat digunakan untuk mengevaluasi produk, kekuatan penjualan atau kinerja saluran

distribusi. Informasi database harus terintegrasi dengan baikdan dapat diakses dengan

cepat melalui penggunaan yang mudah bagi pemakai sehingga manajer dapat dengan

mudah menemukan dan menggunakannya secara efektif.

INTELIJEN PEMASARAN (Sistem Intelijen Pemasaran)

Intelijen Pemasaran adalah pengumpulan dan analisis secara sistematis atas informasi

public yang tersedia mengenai pesaing, dan perkembangan lingkungan pemasaran. Sistem

intelijen pemasaran mengumpulkan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi

2015 6 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

mengenai lingkungan persaingan, teknologi, perekonomian, social dan politik serta

peraturan yang dihadapi perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas

pengambilan keputusan, menilai dan melacak tindakan konsumen dan menjadi peringatan

awal bagi adanya peluang dan ancaman. Sistem intelijen pemasaran memberikan data saat

ini (happenings)

Aktivitas pengumpulan informasi intelijen pemasaran telah berkembang secara dramatis,

dengan makin banyaknya perusahaan yang sibuk menyelidiki pesaing mereka. Teknik yang

dilakukan mulai dari memberikan kuisioner kepada karyawan perusahaan itu sendiri dan

melakukan brenchmarking terhadap produk pesaing, sampai dengan melakukan riset di

internet, menyelidiki pesaing secara tidak langsung melalui pameran dagang, dan mencari

informasi dalam keranjang sampah pesaingnya.

Langkah-Langkan Sistem Intelijen Pemasaran

MENGANALISIS LINGKUNGAN MAKKRO

2015 7 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Pemasar menemukan banyak peluang dengan identifikasi :

Fad : sesuatu yang tidak dapat diperkirakan , berumur pendek

dan tanpa signifikansi sosial, ekonomi, dan politik.

contoh : mainan .

Tren (trend) : arah atau urutan kejadian yang memepunyai momentum dan

durabilitas. Tren lebih mudah dan lebih berlangsung lama daripada fad

Contoh : gaya hidup sehat

Megatrend : perubahan besar dalam sosial, ekonomi, politik, dan teknologi

yang lambat terbentuk, dan setelah terjadi perubahan itu mempengaruhi kita

untuk sementara waktu (sepuluh tahunan atau bahkan lebih lama). Contoh :

perubahan teknologi e- book

Lingkungan Demografis

2015 8 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

• Kelompok terdidik

Terbagi lima : kelompok tidak terdidik, tidak lulus SMU, lulus SMU, lulus PT,

dan tingkat profesional.

• Pola Rumah tangga

Terdiri : rumah tangga tradisional dan non tradisional ( bujangan hidup

sendiri, keluarga dengan orangtua tunggal, pasangan menikah tanpa anak

dan pasangan dengan anak sudah keluar rumah, tinggal bersama orang

bukan keluarga, dan struktur keluarga lainnya).

• Perubahan Geografis dalam populasi

Terjadi migrasi antar negara dan pergerakan besar manusia dari kota keluar

kota dan sebaliknya

Lingkungan Ekonomi

Lingkungan Sosial Budaya201

5 9 Manajemen PemasaranPusat Bahan Ajar dan eLearning

Erna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Lingkungan alam

Kerusakan lingkungan alam menjadi masalah global utama. Hal ini memukul

industri tertentu dan memberi peluang bagi perusahaan yang menciptakan

solusi yang menggabungkan kemakmuran dan perlindungan lingkungan.

Pemasar menerapkan program pemasaran hijau untuk solusi lebih baik

Lingkungan Teknologi

Pemasar harus memperhatikan tren teknologi:

1. Kecepatan perubahan yang semakin tinggi

2. Peluang inovasi tak terbatas

3. Anggaran R&D yang beragam

4. Semakin banyak peraturan mengenai perubahan teknologi

Lingkungan Politik dan Hukum

Terdiri dari :

Badan hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang mempengaruhi

dan membatasi berbagai organisasi dan perorangan. Pemasar harus bekerja

dalam banyak hukum yang mengatur praktek bisnis, dan bekerja sama

dengan berbagai kelompok kepentingan khusus

2015 10 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

SISTEM RISET PEMASARAN

Selain informasi mengenai pesaing dan peristiwa lingkungan, manajer pemasaran seringkali

membutuhkan studi formal mengenai situasi yang spesifik, Riset Pemasaran adalah desain,

pengumpulan, analisis dan pelaporan data secara sistematis yang relevan untuk situasi

pemasaran yang spesifik yang dihadapi oleh organisasi. Setiap manajer pemasaran

membutuhkan riset. Peneliti pemasaran melakukan berbagai aktivitas yang luas, mulai dari

studi mengenai potensi pasar dan pangsa pasar, sampai penilaian kepuasan dan pSerilaku

konsumen, mempelajari aktivitas penetapan harga , produk, distribusi dan promosi.

• Riset pemasaran : perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data

sistematis serta temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang

dihadapi perusahaan.

• Perusahaan riset pemasaran terbagi :

Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa : mengumpulkan

informasi konsumen dan perdagangan yang dijual . Contoh: Nielsen

Media Research, SAMI/Burke

Perusahaan riset sesuai pesanan : dipekerjakan untuk

melaksanakan proyek khusus, merancang studi dan melaporkan

temuan

Perusahaan riset spesialis lini : memberi layanan riset yang

terspesialisasi. Contoh perusahaan layanan lapangan yang menjual

jasa wawancara/quesioner kepada perusahaan lain

Perusahaan dapat melakukan riset pemasaran dalam departemen risetnya sendiri atau

menyuruh pihak lain melakukannya, tergantung pada keterampilan riset dan sumber daya

yang dimiliki. Walaupun banyak perusahaan besar yang memiilki departemen riset

pemasaran sendiri, mereka seringkali menggunakan perusahaan luar untuk melakukan

tugas riset khusus. Perusahaan yang tidak memilki departemen riset harus membeli jasa

tersebut dari perusahaan riset.

Proses Riset Pemasaran

2015 11 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Langkah 1 :Mendefinisikan masalah: Menentukan sifat Riset yang baik secara

spesifik, eksploratif, deskriptif, atau kausal. Menetapkan permasalahan dan tujuan

riset seringkali menjadi tahapan yang paling sulit dalam proses riset. Manajer

mungkin mengetahui ada sesuatu yang salah, tanpa mengetahui sebab yang

spesifik. Pendefinisian permasalah riset yang hati-hati dapat menghindarkan biaya

yang tidak perlu.

Proyek riset pemasaran mungkin mungkin memiliki satu atau tiga tipe tujuan. Tujuan

riset eksploratoris adalah untuk mengumpulkan informasi awall yang akan membantu

mendefinisikan permasalahan dan menawarkan hipotesis. Tujuan riset deskriptif

adalah mendeskripsikan hal-hal seperti potensi pasar suatu produk atau demografi

dan perilaku konsumen yang membeli produk mereka. Tujuan riset kausal adalah

menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat. Manajer seringkali memulai

dengan riset eksploratoris dan kemudian diikuti dengan riset deskriptif dan kausal.

• Langkah 2 : Mengembangkan Rencana Riset

• Langkah kedua proses riset pemasaran adalah mendefinisikan informasi yang

dibutuhkan, mengembangkan perencanaan untuk memperoleh informasi tersebut

secara efisien dan mempresentasikan perencanaan tersebut kepada pihak

manajemen pemasaran. Perencanaan tersebut menggambarkan secara garis besar

sumber-sumber daya yang ada dan menyatakan pendekatan riset yang spesifik,

metode kontak yang sesuai, perencanaan pengambilan sampel, dan instrument yang

akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data baru.

– Sumber data : sekunder, primer, atau keduanya

– Pendekatan riset : observasi, etnografi, kelompok fokus, survey, data

perilaku, pengalaman

2015 12 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

– Instrumen riset : kuesioner, pengukuran kualitatif, peralatan teknologi

– Rencana pengambilan sampel : unit pengambilan sampel, ukuran sampel,

prosedur pengambilan sampel

– Metode kontak : kuesioner surat, wawancara telpon, wawancara pribadi,

wawancara online

• Langkah 3 : Mengumpulkan informasi : Merupakan fase termahal dan cenderung

beresiko kesalahan., maju pesat berkat kemajuan teknologi komputer dan

telekomunikasi

• Langkah 4 : menganalisis Informasi : kesimpulan temuan melalui tabulasi data

dan pengembangan distribusi frekuensi, uji hipotesis dan teori, asumsi, dan kekuatan

kesimpulan

Langkah 5 : Mempresentasikan Temuan : menerjemahkan data dan informasi

menjadi pandangan dan rekomendasi. Pada tahap ini, periset pemasaran

seharusnya merangkum perencanaannya dalam sebuah proposal tertulis. Proposal

tersebut harus meliputi permasalahan-permasalahan manajemen yang akan

dipecahkan dan tujuan riset, informasi yang ingin didapat, sumber-sumber informasi

sekunder atau metode pengumpulan data, bagaimana hasil riset dapat membantu

manajemen melakukan pengambilan keputusan dan juga hendaknya memuat biaya

yang diperlukan untuk riset.

• Langkah 6 : Mengambil Keputusan : menggunakan hasil riset sebagai dasar

mengambil tindakan manajerial.

Kebijakan Publik dan Etika dalam Riset PemasaranKebanyakan riset pemasaran menguntungkan perusahaan sponsor dan

konsumennya. Melalui riset pemasaran, perusahaan belajar lebih banyak tentang

kebutuhan konsumen, sehingga menghasilkan produk dan jasa yang lebih

memuaskan. Akan tetapi, kesalahan penggunaan hasil riset dapat juga

membahayakan dan mengganggu konsumen, Dua kebijakan public dan etika yang

besar dalam riset pemasaran adalah gangguan terhadap privasi konsumen dan

penyalahgunaan hasil temuan riset.

a. Gangguan terhadap Privasi Konsumen

Banyak konsumen yang menyambut positif riset pemasaran dan yakin bahwa

riset tersebut memiliki tujuan yang berguna. Beberapa bahkan merasa senang 201

5 13 Manajemen PemasaranPusat Bahan Ajar dan eLearning

Erna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

diwawancara dan memberikan opini mereka. Akan tetapi ada pula pihak yang

merasa sangat terganggu dengan adanya riset pemasaran. Sebagian konsumen

takut jika si peneliti mungkin akan menggunakan teknik yang canggih untuk

menggali perasaan terdalam mereka dan kemudian menggunakannnya untuk

memanipulasi pembelian mereka. Yang lain ada yang memiliki pengalaman yang

buruk akibat “survey riset” sebelumnya, yang ternyata hanya merupakan kedok

untuk menjual produk kepada mereka. Namun ada pula konsumen yang tidak

dapat membedakan antara studi riset yang sebenarnya dengan pemasaran jarak

jauh atau dengan penyusunan database.

b. Penyalahgunaan hasil riset

Hasil riset dapat menjadi alat persuasive yang sangat dahsyat, perusahaan

seringkali menggunakannya sebagai penguat iklan dan promosi mereka. Namun

dewasa ini banyak riset yang tampaknya hanya menjadi alat untuk mengalahkan

produk pesaing. Malahan dalam beberapa kasus, survey riset sengaja didesain

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa pemasang iklan secara

terbuka merekayasa riset mereka atau secara sengaja menyalahgunakan hasil

riset mereka; kebanyakan penyalahgunaan cenderung menjadi persoalan yang

tidak kentara.

Mengukur Produktivitas Pemasaran• Merupakan proses menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan pemasaran

• Pendekatan :

1. Ukuran pemasaran (marketing metrich) untuk menilai pengaruh pemasaran,

terdiri :

• Hasil jangka pendek

• Perubahan ekuitas merek

2. Pemodelan bauran pemasaran untuk mengestimasi pengaruh berbagai

investasi pemasaran secara tepat dan mengukur bagaimana kegiatan

pemasaran mempengaruhi hasil pemasaran

3. Papan Kendali (dashboard) Pemasaran menerapkan proses dan sistem

organisasi untuk memastikan mereka memaksimalkan nilai .

Peramalan dan Pengukuran Permintaan

2015 14 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

Ukuran Permintaan Pasar• Ukuran pasar didasarkan kepada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu

penawaran pasar.

• Terdiri:

Pasar potensial : kumpulaqn konsumen yang berminat tinggi pada

penawaran pasar

Pasar tersedia ; kumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan,

dan akses terhadap penawaran tertentu

Pasar sasaran : bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan

perusahaan untuk dikejar

Pasar terpenetrasi : kumpulan konsumen yang membeli produk perusahaan

Konsep Pengukuran Permintaan

Permintaan Pasar

2015 15 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id

• Merupakan total volume yang dibeli kelompok pelanggan tertentu di wilayah

geografis tertentu dalam periode tertentu pada lingkungan pemasaran tertentu di

bawah program pemasaran tertentu

• Perusahaan harus memperhitungkan :

– Pangsa pasar

– Indeks penetrasi pasar

– Indeks penetrasi pangsa

Permintaan Perusahaan• Pangsa permintaan pasar yang diperkirakan perusahaan pada tingkat alternatif dari

suatu usaha pemasaran perusahaan pada perode tertentu

• Perkiraan Permintaan saat ini:

– total potensi pasar

– Potensi pasar suatu wilayah

– Penjualan industri

– Pangsa pasar

• Perkiraan permintaan masa depan :

– Perusaahn mensurvei maksud pembeli

– Meminta masukan tenaga penjualan

– Mengumpulkan pendapat ahli

– Menganalisis penjualan masa lalu

– Terlibat uji pasar

• Jenis peramalan permintaan dan penjualan menggunakan : model matematik, teknik

ststistik canggih, prosedur pengumpulan data terkomputerisasi

Daftar Pustaka

Kotler, Keller, “Marketing Management, 14th, Pearson Education Limited, England, 2012

M.Suyanto. “Marketing Strategy, Top Brand Indonesia”. Andi. Yogyakarta, 2007

2015 16 Manajemen Pemasaran

Pusat Bahan Ajar dan eLearningErna S. Imaningsih, SE MSi http://www.mercubuana.ac.id