laporan tutorial 1.docx

26
BALADA PETAMBAK UDANG TRADISIONAL DI PANTAI TIMUR LAMPUNG (Laporan Tutorial Sains Dasar) Oleh Herliana 1417011053 Tanggal Tutorial : 11 Desember 2014 Tutor : Khoirul Anwar

Upload: ilhan-imanudin

Post on 17-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BALADA PETAMBAK UDANG TRADISIONALDI PANTAI TIMUR LAMPUNG(Laporan Tutorial Sains Dasar)

OlehHerliana1417011053

Tanggal Tutorial : 11 Desember 2014Tutor : Khoirul Anwar

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah Hutan mangrove tergolong salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia yang berpantai landai. Sebagai salah satu ekosistem yang unik. hutan mangrove merupakan sumber daya alam yangpotensial, karena mempunyai fungsi bagi lingkungan hidup. Meskipun demikian, hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat mudah rusak jika terjadi perubahan pada salah satu unsur pembentuknya, sehingga dikenal sebagai fragile ecosystem. Pantai timur Provinsi Lampung yang mempunyai garis pantai sepanjang 270km merupakan wilayah pesisir dengan beragam potensi yang dapat menunjangpembangunan.

Saa t ini pantai timur Lampung mengalami degradasi lingkungan yang cukup parah, terutama akibat adanya kerusakan habitat mangrove yang diperparah dengan terjadinya abrasi pantai. Lebihdari 80% hutan mangrove telah hilang akibatberbagai aktivitas manusia, antara lain pertambakan, pemukiman, urbanisasi,pencemaran pesisir, pengambilan kayu mangrove untuk berbagai kepentingan, dan lain-lain. Hal ini juga diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat akanpentingnya hutan mangrove dan juga ditambah lagi demam tambak udang yang muncul pada dekade 1980-an. Ribuan hutan mangrove dibabat habis menjadi lahanpertambakkan udang. Namun memasuki pertengahan dekade 1990-an petambakbanyak merugi dan pada era milenium ketiga, praktis tidak ada lagi tambak udang rakyat yang berproduksi. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari faktor lingkungan sampai faktor si udang itu sendiri. Hingga akhirnya petambak terpaksa beralih kebudidaya perikanan non udang demi untuk menyambung hidup

1.2 Tujuan

Mengetahui manfaat mangrove,dan dampak akibat pembabatan hutan mangroveBAB IIHASIL DISKUSI

2.1 Prinsip dasar fisika,kimia,dan biologi di lingkungan

Fisika : dimana disuatu lingkungan kita dapat mengetahui gejala alam yang bersifat fisika misalkan saja pada warna air disuatu perairan,atau warna tanah memiliki warna berbeda beda yang dengan warna itu mengindikasikan memiliki kandungan yang berbeda beda pula,an selainwarna kita dapat mengamatiwujud suatu zat misalkan saja kutub yang awalnyagunungan es yang akibat pemanasan global kini mencair perlahan lahan dan semuaperubahan itu yang dapat kita amati secara fisik.

Kimia : gejala alam secara kimia di lingkungan terjadi reaksi kimia di lingkungan sekitar kita seperti siklus terbentuknya nitrogen,siklus terbentuknya air,siklus terbentuknya karbon dan masih banyak lagi. tentu saja siklus tersebut terjadi akibat adanya reaksi kimia,dan gejala kimia di lingkungan dapat kita amati dengan berbagai cara tetapi tidak secara langsung.

Biologi : dimana di suatu lingkungan tentu saja kita dapat amati gejala biologi dimana biologi adalah ilmu kehidupan,contohnya saja disuatu lingkungan akan memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang berbeda serta membentuk suatu kesatuan rantai makanan serta ekosistem yang berbeda pula.

2.2 Konsep keseimbangan alam

\Keseimbangan alam adalah sebuah keterikatan yang menyatu dari semua unsur yang ada didalamnya dan membentuk sebuah ekosistem yang keberadaannya saling berpengaruh. Suatu konsep sentral dalam ekologi hubungan timbal balik diantara komponen alam yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang sengat teratur. Ekosistem yang ada dengan segala keseimbangannya tidak boleh diganggu atau bahkan dirusak, lalu diperlukan juga pembangunan yang berorientasi pada wawasan kelestarian lingkungan hidup.2.3 Kondisi fisika,kimia,dan biologi yang menyebabkan menurunnya produksi udang setelah tambak beroprasi lebih dari 10 tahun

Tambakudang ialah suatu kolam yang dibangun untuk kepentingan membudidayakan udang air tawar,air laut,maupun air payau yang nantinya bernilai ekonomi.Namun dalam tambak udang terdapat beberapa penyebab yang mampu menurunkan hasil produksi udang yang di budidayakan antara lain : Kimia : Saat melakukan pembersihan tambakdengan bahan-bahan kimia tidak sesuai dengan keadaan tambak yang dapat menyebabkan kehidupan udang menjadi tidak stabil. Misalnya Konsentrasi karbon organik tertinggi (10,36%) terjadi pada petak C (umur tambak10 tahun) dan terendah (0,36%) tercatat pada petak B (umur tambak 3 tahun). Nitrogen yang dianalisis adalah nitrogen total (organik dan inorganik). Konsentrasi nitrogen tertinggi terjadi pada petak C sebesar 0,22% dan terendah pada petak B sebesar 0,03%. Kecenderungan konsentrasi nitrogen yang tinggi terjadi pada petak-petak yang berumur lebih dari 3 tahun. Karbon merupakan unsur penyusun terbesar bahan organik yaitu 58% dan nitrogen sebesar 5,5%. Rasio karbon nitrogen menunjukkan mudah tidaknya bahan organik terurai, semakin kecil rasio C/N maka bahan organik tersebut berarti lebih mudah terurai. Rasio C/N yang biasa ditemukan di kolam adalah 10,5. Dekomposisi bahan organik pada tambak umur 10 tahun berlangsung lambat dengan tingginya bahan organik yang terlihat dari perbandingan C/N yang tinggi. Hasil penguraian bahan organik menjadi sumber nutrien bagi mikroorganisme dalam tanah serta dapat langsung dimanfaatkan oleh plankton.

Biologi : Keadaan tambak ataupun kondisi air yang tidak baik dapat menyebabkan kondisiudang menjadi stres dan sulit berkembang. Misalnya Untuk menumbuhkan fitoplankton (Diatom) yang diinginkan di tambak perbandingan N dan P dari pemupukan menghendaki 30:1. Perbandingan N:P yang mendekati 1:1 menunjukkan pertumbuhan Dinoflagellata. Kecenderungan konsentrasi P yang tinggi terjadi pada petak-petak yang berumur 10 tahun mengindikasikan terjadinya blooming plankton, namun tidak diketahui jenis yang dominan. Blooming fitoplankton yang tidak diharapkan seperti Dinoflagellata yang sering terjadi mendadak. Fitoplankton tersebut memiliki vakuola minyak yang berisi gas dalam tubuhnya sehingga dapat mengapung ke permukaan untuk berfotosintesis bila mengalami kondisi nutrien yang rendah. Vakuola akan dihancurkan fitoplankton dengan adanya tekanan dari luar pada intensitas cahaya yang tinggi dan tenggelam . Vakuola akan dibentuk kembali pada kondisi intensitas cahaya yang rendah. Fosfor merupakan faktor pembatas produksi di tambak, namun konsentrasinya yang tinggi pada petak pengamatan tidak menjamin pertumbuhan produksi primer secara optimal karena fosfor tersebut terikat oleh kalsium. Pada kondisi anaerob, sulfur akan termineralisasi menjadi sulfat dalam bentuk H2S yang toksik bagi udang. Tingkat keracunan H2S sangat tingi sekalipun dalam konsentrasi yang rendah. Asam belerang (H2S) menghambat respirasi aerob karena terikat pada heme cytochrome-C oksidase yang terdapat pada molekul oksigen sehingga udang akan menghindari substrat yang mengandung H2S. Pada kondisi tersebut daya terima pakan lebih rendah dibandingkan pada substrat yang tidak mengandung H2S. Sulfida juga memberikan kontribusi mempengaruhi COD (Chemical Oxygen Demand) yang menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air.

Fisika : terjadinya perubahan suhu air,serta warna air yang mempengaruhi produksiudang. Misalnya pada percobaan yang mengaplikasikan besi oksida pada tambak sebanyak 1 kg/m2 menunjukkan keragaan udang yang lebih baik daripada tambak yang tidak ditambahkan besi oksida. Analisa korelasi hasil produksi udang dengan beberapa unsur kimia tanah pada 20 petak dari 5 lokasi tambak di Texas yang dilakukan menunjukkan hasil produksi yang tinggi pada konsentrasi Fe yang tinggi. Konsentrasi tersebut tergolong rendah yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pengapuran yang dilakukan

2.4 Mengapa lahan perkebunan dan permukiman penduduk banyak yang tenggelam setelah hutan bakau di buka jadi pertambakan

karena hutan bakau yang seharusnya memiliki peran penting untuk menjaga agar garis pantai tetap stabil,melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi,menahan badai/angin kencang dari laut ,menahan hasil proses penimbunan lumpur,dan menjadi wilayah penyangga, yaitu telah di tebangi sehingga menyebabkan permukiman penduduk manjadi tenggelam akibat lahan yang di ubah menjadi pertambakan dan mengakibatkan kurangnya lahan serapan.

2.5 cara efektif,murah,dan cepat mengembalikan kondisi (kesuburan tambak) seperti keadaan awal pembukaannyaa. APLIKASI DAN PENGEMBANGAN PENGGUNAAN SPONGE DALAM SISTEM BIOREMEDIASI USAHA PERBAIKAN BUDIDAYA TAMBAKBioremediasi merupakan sistem pengembalian kondisi lingkungan yang sudah tercemar kembali pada kondisi awal. Teknik bioremediasi ini pada budidaya tambak dengan sponge untuk menormalkan kembali kondisi budidaya tambak yang telah rusak akibat bakteri yang terdapat dalam tambak tersebut yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme budidaya serta dapat menghilangkan TOC (total Organik Carbon) dalam system budidaya.Pada spons terdapat populasi mikroorganisme simbiotik. Simbion tersebut seperti archaea bakteria, sianobakteri, dan mikroalgae. Dalam usaha melakukan remediasi pada organisme tambak dengan sponge, perlu dilakukan analisa menyeluruh akan kandungan berbagai bahan organik dan anorganik yang terdapat pada lingkungan tambak. Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan jenis sponge yang bisa digunakan dalam melakukan remediasi. Langkah awal dalam penentuan jenis bakteri ini adalah dengan mencari sponge yang cocok untuk dapat melakukan remedisi terhadap sitem budidaya tambak. Dari berbagai jenis sponge yang didapatkan, selanjutnya dapat ditentukan suatu sponge tertentu. sponge ini yang akan diaplikasikan secara langsung ke lingkungan tambak. Spons memiliki kemampuan menyaring 80% kandungan partikel terlarut di perairan. Kemampuan ini menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakan sponge sebagai pengumpul mikroorganisme polutan. Sponge Chondrilla nucula dapat mengakumulasi bakteri dalam jumlah besar. Koloni dengan ukuran satu meter persegi dapat menyaring 14 liter per jam air laut dengan kandungan 7-10 pangkat 10 sel bakteri perjam. Sponge Spongia officinalis var. adriatica (Schmidt) dapat menyaring bacterioplankton. Spons memanfaatkan bakteri sebagai sumber makanan. Konsentrasi bakteri mengalami penurunan yang signifikan, setelah 2 jam percobaan. Biomassa bakteri ngemalami penurunan dari 11.771.4 mgCL menjadi 0.009 mgCl. Hal ini yang menjadi pertimbangan bahwa spons dapat digunakan untuk bioremidiasi..

b. Metode Pengelolaan Kualitas Air TambakKegiatan pengelolaan kualitas air tambak pada dasarnya berupa program kegiatan yang mengarahkan perairan tambak pada keseimbangan ekosistem perairan dalam suatu petakan terbatas agar tercipta suatu kondisi perairan yang menyerupai habitat alami udang baik dari segi sifat, behaviour maupun secara ekologinya. Penerapan program pengelolaan kualitas air tambak membutuhkan kemampuan teknis budidaya yang memadai dari para pelakunya melalui metode yang digunakan dengan beberapa aspek yang perlu dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam penerapannya, yaitu antara lain :1. Metode yang digunakan harus mengacu pada tujuan pengelolaan air tambak. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini terbagi dalam 3 kelompok yaitu : (a) Menjaga atau mempertahankan kualitas air yang sudah sesuai dengan tolok ukur berlaku berdasarkan pengamatan lapangan maupun teori; (b) Memperbaiki kualitas perairan yang kurang sesuai ke arah yang lebih baik; (c) Mengganti perairan tambak yang dapat membahayakan bagi udang dengan perairan yang baru untuk menciptakan lingkungan perairan yang lebih sesuai dengan kondisi dan kualitas udang.2. Metode yang digunakan harus tepat sasaran sesuai dengan parameter yang akan dikelola yaitu kecerahan air, warna air tambak, kondisi fisik air tambak dan kondisi dasar tambak. Parameter tersebut membutuhkan pendekatan metode tersendiri yang tetap mengacu pada keterkaitan satu sama lain;3. Metode yang digunakan harus dapat menyentuh akar permasalahan kualitas air yang sebenarnya. Permasalahan kualitas air tambak dapat terjadi antara lain karena :(a) Faktor internal tambak, yaitu permasalahan yang terjadi karena terganggunya salah satu unsur penyusun ekosistem perairan tambak;( b) Faktor eksternal tambak, yaitu permasalahan yang diakibatkan oleh adanya pengaruh dari luar tambak seperti perubahan cuaca yang menyebabkan kestabilan perairan terguncang;(c) Faktor treatment error yaitu permasalahan yang terjadi akibat kesalahan perlakuan teknis budidaya.c. Pemupukan Air TambakKeberadaan plankthon terutama dari jenis phytoplankthon di dalam ekosistem perairan tambak mempunyai peran yang sangat besar terhadap kestabilan dan produktifitas perairan yang sangat dibutuhkan oleh organisme yang berada di dalamnya dalam melakukan aktifitas kehidupannya. Peran dan fungsi utama plankthon (phytoplankthon) di dalam perairan yang dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan pengelolaan kualitas air antara lain :1. Phytoplankthon merupakan produsen utama dalam rantai makanan yang terdapat di dalam ekosistem perairan tersebut, sehingga tingkat produktivitasnya akan berpengaruh pada produktifitas perairan;2. Phytoplankthon merupakan salah satu penyuplai oksigen melalui proses fotosintesa dengan bantuan sinar matahari yang dibutuhkan organisme lainnya untuk melakukan respirasi di dalam perairan;3. Oksigen (O2) yang dihasilkan phytoplankthon dapat menekan terjadinya proses kimiawi perairan yang bersifat racun dan membahayakan bagi udang dan organisme lainnya;4. Phytoplankthon merupakan shelter bagi udang yang bersifat nocturnal dan phototaksis negatif;Seperti telah disebutkan pada uraian di atas sebagai jenis tanaman phytoplankthon mempunyai chlorophyl (zat hijau daun) yang berperan dalam proses fotosintesa di dalam perairan dengan bantuan sinar matahari. Tingkat produktifitas phytoplankthon ditentukan oleh ketersediaan unsur hara yang tersedia di dalam tambak baik yang berasal dari tanah maupun perairan setempat. Pada kondisi tertentu phytoplankthon membutuhkan suplai unsur hara dan zat lainnya baik yang bersifat organik maupun an organik untuk memacu peningkatan produktifitasnya di dalam perairan.

2.6 senyawa yang di perlukan untuk pertumbuhan udang dan fungsinya

a. ProteinKebutuhan udang akan protein akan lebih besar dibandingkan dengan organisme lainnya. Fungsi protein di dalam tubuh udang antara lain untuk : Pemeliharaan jaringan, Pembentukan jaringan, mengganti jaringan yang rusak, pertumbuhan. Umumnya protein yang dibutuhkan oleh udang dalam prosentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Protein merupakan nutrien yang paling berperan dalam menentukan laju pertumbuhan udang. Kebutuhan udang akan protein berbeda-beda untuk setiap stadia hidupnya, pada stadis larva kebutuhan protein lebih tinggi dibandingkan setelah dewasa. Hal ini disebakan pada stadia larva pertumbuha udang lebih pesat dibanding yang dewasa. Disamping itu sumber protein yang didapatkan oleh udang juga berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kebiasaan makan dari udang dimana pada stadia larva mereka cenderung bersifat karnivora. Makanan yang baik bagi udang Vanname adalah yang mengandung protein paling bagus minimal 30% serta kestabilan pakan dalam air minimal bertahan selama 3-4 jam setelah ditebar. Sintesis protein meningkat secara intensif selama proses pematangan gonad dan tentu saja hal ini membutuhkan protein dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Meskipun studi tentang kebutuhan protein untuk induk udang masih kurang, disarankan bahwa profil asam amino pakan hidup dapat menyediakan profil asam amino yang mendekati kebutuhan induk itu sendiri. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada peningkatan kandungan protein ovarium yang dikaitkan dengan perkembangan telur dan pemijahan. Kandungan protein pakan untuk induk berkisar dari 50% hingga beberapa % lebih rendah dari pakan.

b.Lemak Lemak merupakan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan ovarium, terutama asam lemak tidak jenuh tinggi (n-3 HUFA) dan fosfolipid. Konsentrasi lemak dalam pakan komersial untuk induk udang berkisar 10% dan ini 3% lebih tinggi dari pakan komersial untuk jenis grower. Total kandungan lemak dalam pakan dilaporkan tidak begitu penting berpengaruh, namun diyakini bahwa pakan yang kaya akan kandungan n-3 HUFA (asam eicosapentanoat=EPA dan asam docosaheksanoat=DHA) ditemukan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan ovarium, fekunditas, dan kualitas telur. Kandungan asam arachidonat (20:4n-6) ditemukan tinggi dalam ovarium udang dan melimpah dalam cacing darah (polychaete), kerang dan simping. Asam lemak n-6 HUFAs ini sebagai prekursor hormon prostaglandin dan memainkan perananpenting dalam proses reproduksi dan vitellogenesis.Namun pada kenyataannya banyak dijumpai bahwa pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk induk udang masih nampak defisiensi asam arachidonat dan EPA. Rasio n-3: n-6 HUFA sekitar 3:1 dilaporkan menghasilkan tingkat kematangan reproduksi udang yang optimum. Kebutuhan 2% fosfolipid dalam pakan disarankan baik untuk proses pematangan induk udang dan diyakini bahwa komposisi 50% dari total lemak telur adalah fosfolipid. Sumber lemak dalam bentuk trigliserida selama proses pematangan gonad juga meningkat dalam telur, dan diyakini nutrisi ini berperan sebagai sumber energi utama dalam reproduksi dan penentu kualitas telur dan naupli. Lemak mengandung kalori hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat, karena perannya sebagai sumber energi sangat besar meskipun kadarnya dalam makanannya relatif kecil. Fungsi lemak dalam tubuh udang antara lain: -Sumber energi-Membantu penyerapan kalsium dan vitamin A dari makananAsam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat, asam lemak ini banyak terdapat pada bagian kepala udang, didalam tubuh udang kelebihan lemak disimpan dalam bentuk trigliserida. Disamping asam lemak essensial udang juga membutuhkan klesterol dalam makanannya, sebab udang tak mampu mensintesa nutrien itu dalam tubuh udang. Kolesterol berperan dalam proses moulting. Penambahan kolesterol di dalam tubuh udang melalui makanan akan sangat berpengaruh pada kadar kolesterol, kebutuhan kolesterol diperkirakan sebanyak 0,5%.

c. KarbohidratBerbeda dengan hewan lainnya karbohidrat dalam tubuh udang tidak digunakan sebagai sumber energi utama. Kebutuhan udang akan karbohidrat relatif sedikit. Pendayagunaan akan karbohidrat di dalam tubuh udang tergantung dari jenis karbohidrat. Secara umum peranan karbohidrat di dalam tubuh udang adalah : Di dalam siklus krebs, Penyimpanan glikogen, Pembentukan zat kitin, Pembentukan steroid dan asam lemak, Kadar karbohidrat di dalam tubuh udang akan mempengaruhi kandungan lemak dan protein tetapi tidak mempengaruhi kandungan kolesterol di dalam tubuh. Kandungan karbohibrat untuk makanan larva udang diperkirakan lebih rendah 20%.

d. Vitamin dan MineralKebutuhan udang akan vitamin relatif lebih sedikit, tetapi kekurangan salah satu vitamin dapat menghambat pertumbuhan. Tiap-tiap jenis vitamin mempunyai fungsi yang berbeda-beda, secara umum kegunaan vitamin bagi udang adalah untuk : Pigmentasi, peranan dari vitamin A (karoten) Laju pertumbuhan pertumbuhan peranan dari vitamin CKelebihan vitamin akan bersifat racun atau antagonis terhadap fungsi fisiologis udang.Sumber mineral utama bagi udang adalah air laut. Mineral dalam tubuh udang berperan dalam pembentukan jaringan, proses metabolisme, pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan osmisis cairan tubuh dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca dan P yang optimum bagi udang diperkirakan 1,2 : 1,0. Kelebihan mineral dalam tubuh akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi udang. Kebutuhan mineral dan vitamin secara rinci untuk induk udang tidak diketahui, hanya sedikit studi pada vitamin A, C, dan E. Defisiensi vitamin E berkaitan dengan sperma yang abnormal pada udang putih Litopenaeus setiferus, dan perbaikan laju penetasan telur telah diamati sejalan dengan peningkatan vitamin E dalam pakan yang dikaitkan dengan kandungan yang lebih tinggi dalam telur. Hubungan positif juga diamati antara kandungan alfa-tokoferol dalam pakan dengan kualitas pemijahan induk dan penetasan naupli L. vannamei. Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan alami dalam kuning telur. Vitamin ditemukan terakumulasi dalam ovarium udang selama maturasi, yang menyarankan adanya peran vitamin dalam pakan. Kandungan vitamin C telur udang Fenneropenaeus indicus, dipengaruhi oleh kandungan vitamin C dalam pakan. Tingginya laju penetasan dikarenakan tingginya kandungan asam ascorbat dalam telur. Vitamin D juga diduga berperan penting dalam pakan induk dikarenakan peranannya dalam metabolisme kalsium dan fospor untuk krustase. Mengenai kebutuhan mineral secara spesifik masih jarang dilakukan, kebanyakan diformulasikan dalam pakan dalam bentuk mineral campuran (kalsium, fospor, magnesium, natrium, besi, mangan, dan selinium). Difisiensi atau ketidakseimbangan mineral dapat berpengaruh negatif pada reproduksi krustase dan berperan dalam resorpsi oosit, penurunan daya reproduksi dan kualitas telur. Tubuh induk udang vaname ditemukan memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang lebih rendah juga kandungan magnesium yang lebih rendah dalam hepatopankreas, hal ini mungkin dikarenakan kombinasi defisiensi mineral-mineral tersebut dalam pakan dan hilang saat proses molting dan transfer energi pematangan gonad. Koper juga ditemukan berkurang di hepatopankreas yang diduga ditransfer ke ovarium, meskipun kandungan di dalam tubuh induk udang meningkat. Disimpulkan bahwa masih sangat diperlukan kajian dan berbagai riset dilakukan pada nutrisi mineral dalam pakan buatan untuk induk udang penaeid.Selama proses maturasi induk dibutuhkan energi pakan yang dapat menopang perkembangan sel telur induk udang betina dan sel sperma induk jantan menjadi matang. Sehingga pada tahap perkembangan telur, pakan menjadi penyumbang nutrisi yang terpenting dan esensial. Apalagi jikaablasi mata dilakukan dalam rangka untuk mempercepat maturasi induk. Selain protein, karkohidrat, vitamin dan mineral dalam pakan udang juga membutuhkan Karotenoid. Karotenoid, khususnya astaksantin merupakan antioksidan yang paling kuat dan berperan penting dalam perlindungan cadangan nutrisi induk udang dan perkembangan embrio dari kerusakan karena oksidasi. Karotenoid juga berperan sebagai agen pigmen dalam embrio dan larva bagi perkembangan kromatofor dan mata, dan sebagai prekursor vitamin A.Keberadaan karotenoid dalam pakan sebagai sumber pigmen adalah esensial diperlukan karena ketidakmampuan udang mensintesis karotenoid. Selama proses pematangan gonad, karotenoid terakumulasi dalam hepatopankreas. Selama vitelogenesis, karotenoid diangkut ke dalam hemolimpha sebagai karotenoglikolipoprotein yang terakumulasi dalam telur sebagai bagian dari protein lipovitelin.

2.7 udang merupakan salah satu sumber senyawa apa dan jelaskan mengenai molekul senyawa tersebut

Udang mengandung senyawa kitin dan kitosin 1. Kitin merupakan polisakarida terbesar kedua setelah selulosa yang mempunyai rumus kimia poli(2-asetamida-2-dioksi--D-Glukosa) dengan ikatan -glikosidik (1,4) yang menghubungkan antar unit ulangnya. Struktur kimia kitin mirip dengan selulosa, hanya dibedakan oleh gugus yang terikat pada atom C2. Jika pada selulosa gugus yang terikat pada atom C2 adalah OH, maka pada kitin yang terikat adalah gugus asetamida (Muzzarelli, 1985)2. Kitosan merupakan senyawa hasil deasetilasi kitin, terdiri dari unit N-asetil glukosamin dan N glukosamin. Adanya gugus reaktif amino pada atom C-2 dan gugus hidroksil pada atom C-3 dan C-6 pada kitosan bermanfaat dalam aplikasinya yang luas yaitu sebagai pengawet hasil perikanan dan penstabil warna produk pangan, sebagai flokulan dan membantu proses reverse osmosis dalam penjernihan air, sebagai aditif untuk produk agrokimia dan pengawet benih (Shahidi et al, 1999).

Sumber VitaminBerbagai vitamin baik jenis larut air dan lemak juga sangat tinggi pada udang sehingga sangat baik dikonsumsi. Kandungannya yang tertinggi berturut-turut sesuai dengan persentase kebutuhan harian (daily value) adalah vitamin D (38%), vitamin B12 (19%), Niacin (13%), vitamin E (5%), vitamin B6 (5%), vitamin A (4%), vitamin C (3%), dan lain-lain.

Sumber MineralUdang juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh. Mineral selenium dalam 100 gr udang segar cukup untuk memenuhi 54% kebutuhan harian, disusul fosfor (20%), zat besi dan tembaga (masing-masing 13%), magnesium (9%), zinc (7%), sodium (6%), potassium dan kalsium (masing-masing 5%), serta berbagai mineral penting lainnya yang dibutuhkan tubuh.Seperti yang sudah diketahui, mineral dari bahan makanan laut lebih mudah diserap tubuh dibandingkan yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia.

Sumber ProteinKandungan protein udang dikategorikan sebagai complete protein karena kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap, dan sekitar 85-95 persen proteinnya mudah dicerna tubuh. 100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %.

2.8 senyawa kimia apa yang terkandung di dalam mangrove gambarkan struktur senyawa tersebut dan digunakan untuk apa senyawa tersebut

1. Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman. Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6 . Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi cincin ini dijadikan erdasar pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya (Hess, tt). Sistem penomoran digunakan untuk membedakan posisi karbon di sekitar molekulnya. Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif flavonoid sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang terdapat pada sereal, sayur-sayuran dan buah, telah banyak dipublikasikan. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida (mengandung rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut aglikon.2. Saponin merupakan jenis glikosida. Glikosida adalah senyawa yang terdiri daro glikon (Glukosa, fruktosa,dll) dan aglikon (senyawa bahan aalam lainya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat dikocok dengan air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin. Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan triterpen. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin.

Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Saponin dapat sebagai anti jamur,dan bahan baku pada proses biosintesis dari obat kartikosteroid

2.9 Nilai ekonomi udang

Udang memiliki nilai ekonomi tinggi,karena dengan rasanya yang enak udang sendiri memiliki nilai jual yang cukup tinggi,selain itu sektor pemasaran udang yang semakin meluas hingga ke luar negri. Hal yang menyebabkan udang memiliki nilaijualyang cukup tinggi yaitu diketahiu bahwa dalam perawatan udang serta sarana dan prasarana tambak udang cukup sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

2.10 kegunaan kincir angin pada tambak udang

Secara mendasar fungsi dari kincir air di dalam operasional tambak udang antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai penyuplai oksigen di dalam perairan tambak. Seperti telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa di dalam suatu ekosistem perairan tambak kebutuhan oksigen telah disuplay oleh phytoplankton, tapi kebutuhan oksigen tersebut tidak akan mencukupi bagi biota dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Oksigen di dalam perairan tambak diperlukan tidak hanya dalam proses respirasi (pernapasan) tapi juga dibutuhkan dalam proses-proses fisika, kimia dan biologi yang terjadi di dalam perairan tersebut.Keberadaan kincir air didalam tambak diharapkan dapat membantu dan mengantisipasi terjadinya kekurangan oksigen yang dapat terjadi pada saat tertentu di dalam perairan tersebut.

2. Membantu dalam proses pencampuran karakteristik antara perairan tambak lapisan atas, dan bawah. Sebagai suatu perairan yang statis dan memiliki ketinggian tertentu, maka suatu perairan tambak jika dalam kondisi diam akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara lapisan atas dan lapisan bawah. Perbedaan karakteristik perairan tersebut, jika tidak segera diantisipasi dapat membahayakan kehidupan udang yang ada didalamnya.Pengoperasian kincir diharapkan dapat membantu mengantisipasi terjadinya perbedaan yang cukup menyolok antar lapisan air tambak, sehingga kualitas air yang dihasilkan relative sama antar lapisan air tambak.

3. Membantu dalam proses pemupukan air. Kegiatan pemupukan air dilakukan sebagai upaya pembentukan kualitas air yang terkait dengan kecerahan air dan warna air tambak dengan cara menstimulasi pertumbuhan phytoplankton kea rah yang lebih stabil.Pengoperasian kincir diharapkan dapat membantu proses penyebaran pupuk secara merata di dalam perairan tambak sekaligus menstimulasi pertumbuhan plankton melalui oksigen yang dihasilkannya.

4. Membantu dalam mengarahkan kotoran dasar tambak ke arah sentral pembuangan, sehingga memudahkan dalam proses pembersihan dasar tambak. Fungsi kincir air terkait hal ini sangat erat hubungannya dengan tata letak kincir di dalam tambak.

5. Pada saat pengoperasian kincir air, putaran-putaran air yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat kestabilan kualitas air di dalam tambak (telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya).Pembahasan terkait peran dan fungsi kincir air seperti penjelasan tersebut di atas diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar tentang kincir air agar pengoperasiannya dapat berfungsi secara optimal dan bukan hanya menjadi aksesoris tambak udang belaka.

BAB IIIKESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari diskusi yang telah di lakukan adalah sebagai berikut :1. Kerusakan hutan mangrove di akibatkan adanya pembabatan hutan mangrove secara besar-besaran yang mengakibatkan abrasi di wilayah tersebut karena tidak adanya penahan ombak air laut2. Penurunan produksi udang di akibatkan karena tercemarnya air diwilayah tersebut misalnya adanya genangan minyak3. Udang merupakan sumber protein,mineral dan vitamin yang sangat baik untuk tubuh4. Mangrove mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang sangat bermanfaat,serta hutan mangrove yang menjaga lingkungan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.http://massofa.wordpress.com/2008/02/03/ruang-lingkup-fisik-kimia-dan-biologi- lingkungan/ diakses pada 17 desember 2014 pukul 2:33 wib.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama Agriultural Experiment Station. Auburn University, Alabama USA. 482p

Cook, N. C. and S. Samman. (1996). Review Flavonoids-Chemistry, Metabolism, Cardioprotective Effect, And Dietary Sources, J. Nutr. Biochem (7): 66-76 Cuppett, S., M. Schrepf and C. Hall III. (1954). Natural Antioxidant Are They Reality. Dalam Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health Effect and Applications, AOCS Press, Champaign, Illinois: 12-24