lapkas stroke infark ac aterotrombotik sstm karotis dex fr hipelipidemia dan ht revisi

Upload: vera

Post on 08-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asfstuupoujk

TRANSCRIPT

BAB ILAPORAN KASUS

STATUS PASIENI. IDENTITASNama: Tn.AHUsia: 54 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: WiraswastaAlamat: Pagelaran, CianjurMasuk RS: 30 September 2014

II. ANAMNESISDilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 01 Oktober 2014 di ruang rawat inap Gandaria RSUD Cianjur.

Keluhan UtamaLemah anggota gerak kiri.

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan lemah tubuh sebelah kiri (tangan dan kaki kiri lemah) sejak dua hari yang lalu sebelum masuk RS (29 September 2014). Awal kejadian pada dua hari yang lalau di rumah pasien pada pukul 16.00 WIB pasien sedang bersantai dan berjalan-jalan disekitar halaman rumah tiba-tiba mengalami serangan kaki dan tangan sisi kiri terasa lemah, terasa kesemutan namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan dari orang rumah, kemudian kelemahan dirasakan bertambah, tangan dan kaki dirasakan memberat dan tidak bisa digerakkan sama sekali.Pasien juga mengeluhkan bicaranya menjadi pelo dan mulutnya miring ke kanan sejak tangan dan kaki kirinya lemas. Keluhan lainnya seperti sakit kepala, kejang, muntah, sebelum timbul kelemahan disangkal oleh pasien, pandangan berbayang dan penurunan kesadaran disangkal. Keluhan gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar, disangkal riwayat trauma kepala disangkal oleh pasien.Riwayat Penyakit Dahulu Pasien baru pertamakali mengalami hal yang seperti ini. Terdapat riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, pasien tidak rutin minum obat (pasien lupa nama obatnya), tidak rutin kontrol ke dokter. Pasien tidak mengetahui TD tinggi yang peranah dialaminya. Riwayat penyakit jantung tidak diketahui. Riwayat DM, kolesterol tidak diketahui.

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat stroke dalam keluarga disangkal. Riwayat hipertensi tidak diketahui. Riwayat DM tidak diketahui.

Riwayat Pengobatan Pasien sempat mengkonsumsi obat darah tinggi , namun pasien tidak mengetahui jenis obatnya, pasien lupa sudah berapa lama meminum obat tersebut.

Riwayat Psikososial Pasien gemar meminum kopi Tidak merokok lagi sejak 20 tahun yang lalu Konsumsi alcohol disangkal

Riwayat Alergi Obat disangkal Cuaca disangkal Makanan disangkal

III. STATUS GENERALISDilakukan di ruang rawat inap Gandaria (01 Oktober 2014)PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: ComposmentisGCS: E 4 V 5 M 6 = 15Tanda Vital TD: 140/100 mmHg N: 80 kali/menit (reguler) RR: 18 kali/menit (reguler) S: 36,00C

Status GeneralisKepala dan leher1. Kepala: Normochepal1. Mata:Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-), pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+)1. Hidung: Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-)1. Telinga: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)1. Mulut: Mukosa bibir basah (+), bibir tidak simetris mencong ke arah kanan, sianosis (-), lidah simetris ditengah (-), lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T11. Leher: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-)ThoraksParu Inspeksi: Simetris, retraksi dinding dada (-/-) Palpasi: Vokal fremitus kiri = kanan Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar setinggi ICS 6 midclavikularis dextra Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)Jantung Inspeksi: Iktus kordis terlihat pada ICS 5 midclavikula sinistra Palpasi: Iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra Perkusi: Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra Auskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop(-)Abdomen Inspeksi: Bentuk datar Auskultasi: BU (+) normal pada 4 kuadran Perkusi: Timpani pada seluruh abdomen, asites (-) Palpasi: Supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar, lien,tidak terabaEkstremitas Atas: Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-) Bawah: Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),sianosis (-/-)

IV. STATUS NEUROLOGIK Keadaan umum: Tampak sakit sedang, disartria Kesadaran: Composmentis GCS: E4 V5 M6 = 15 Rangsang Meningeal Kaku Kuduk : - Laseque/Kernig sign : tidak terbatas (>700) Brudzinki I/II/III: -/-/- Patrick: -/- Kontrapatrick: -/-

Saraf Kranial N.I (Olfaktorius) Daya Pembau : normosmia (+/+)

N.II (Optikus ) KananKiriVisus6/6 6/6Lapang Pandangnormal normalFunduskopiTidak dilakukan Tidak dilakukan

N.III (Okulomotorius) Kanan KiriPtosis: - -Gerakan Bola MataAtas: baik / baikBawah: baik / baikMedial: baik / baikPupil: bulat, isokor, ODS 3 mmRefleks cahaya langsung: + / +Refleks cahaya tidak langsung: + / +Akomodasi: baik baik

N.IV (Trokhlearis)Kanan KiriGerakan mata ke medial bawah: baik / baik

N.V (Trigeminus)Kanan KiriMenggigit:normalnormalMembuka Mulut: normalnormalSensibilitas5.1.(oftalmikus): ++5.2.(maksilaris): ++5.3 (mandibularis): ++Reflek kornea: ++Refleks bersin: ++

N.VI (ABDUSENS) Kanan KiriGerakan mata ke lateral: baik / baik

N.VII (FASIALIS) Kanan KiriKerutan kulit dahi: + +Menutup mata kuat: + +Mengangkat alis: normal normalMenyeringai : normal tertinggal (lemah minimal)Daya Kecap Lidah 2/3 depan: Tidak dilakukanKesan : Parese N. VII sinistra sentral

N.VIII (Vestibulochoclearis)KANAN KIRITes Bisik: Tidak dilakukanTidak dilakukanTes Rinne: Tidak dilakukanTidak dilakukanTes Weber: Tidak dilakukanTidak dilakukanTes Schwabach: Tidak dilakukanTidak dilakukan

N. IX (Glosofaringeus) Dan N. X (Vagus)Arkus faring: Gerakan simetrisDaya kecap lidah 1/3 belakang: Tidak dilakukanUvula : Letak ditengah, gerakan simetrisMenelan: NormalRefleks muntah: Tidak dilakukan

N. XI (Aksesorius) Kanan KiriMemalingkan Kepala: baikbaikMengangkat Bahu: baikbaik

N.XII (Hipoglosus)Sikap lidah: Miring ke kiri (+)Atropi otot lidah: (-)Tremor lidah : (-)Kesan : Parese N. XII Sinistra sentral

MotorikKekuatan Otot53

53Kesan : Hemiparesis SinistraTonus otot: NormalAtrofi: Tidak ada

Sensorik Kanan KiriNyeri: Ektremitas Atas: Normal Normal Ekstremitas Bawah: Normal Normal Raba: Ektremitas Atas: Normal Normal Ekstremitas Bawah: Normal Normal

Fungsi VegetatifMiksi: BaikDefekasi: Belum bisa BAB sejak masuk RS

Fungsi luhurMMSE: Tidak dilakukan

Reflek FisiologisRefleks PatologisReflek bisep: ++/++Babinski: -/+Reflek trisep: ++/++Chaddock: -/+Reflek Achilles: ++/++Oppenheim: -/-Reflek patella: ++/++Gordon: -/-PEMERIKSAAN PENUNJANGTanggal 01 Oktober 2014Pemeriksaan HasilRujukan

Pemeriksaan Darah

Hemoglobin15,213,5-17,5 g/dL

Hematokrit43,442,0-52,0 %

Trombosit279150-450 103/l

Leukosit7,74,5-10,6 103/l

Kimia Klinik

Glukosa darah puasa9470-110 mg/%

Kolestrol total202< 200 mg/dl

Kolesterol HDL38,4> 40 mg/dl

Kolesterol LDL 122,6 < 130 mg/dl

Trigleserida 205< 150 mg/dl

Ureum40,010-50 mg%

Kreatinin1,30-1,0 mg%

Asam Urat5,603,4-7,0 mg%

Troponin T< 50 < 50 mg/L

Elektrolit

Natrium (Na)140,3135-148 mEq/L

Kalium (K)2,503,50-5,30 mEq/L

Calcium Ion1,051,15-1,29 mmol/L

EKG S, T elevasi pada V2

V. DIAGNOSISDiagnosis Kerja: Diagnosis Klinis: Stroke infark serebri Diagnosis Etiologi: Infark AterotrombotikDiagnosis Lokalisasi: Sistem karotis kananDiagnosis Faktor Risiko : Hiperlipidemia dan hipertensi

Diagnosis banding: Diagnosis Klinis: Stroke hemoragik Diagnosis Etiologi: Perdarahan Intra Serebri Diagnosis Lokalisaasi: Sistem Karotis kanan Diagnosis Faktor Risiko: Hipertensi dan hiperlipidemia

VI. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANGCT-ScanThoraks Foto

VII. RENCANA PENATALAKSANAANTindakan awal ABCs (pemberian oksigen 1-2 L/ menit) Bed rest dengan kepala lebih tinggi 300 Pemasangan infus Mobilisasi miring kanan dan miring kiri Diet rendah garam dan rendah lemak

VIII. PENGOBATAN IVFD RL Piracetam(IV) Citicolin (IV) Gotropil Clopidogrel

IX. PROGNOSA Quo ad vitam: dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonam

FOLLOW UPHari/TglSOAP

Hari-22/10/14

Lemah tubuh sebelah kiri Jari telunjuk kiri terasa sakit ketika mengepal Bicara pelo

KU: sakit sedangKesadaran: cm, disartriaGCS : E4 V5 M6TD: 140/90 mmHg, N: 80 kali/menit, HR : 84 kali/menit, RR: 20 kali/ menit, S: 360CRM (-)SO Parese N. VII kiri sentral dan N. XII kiri sentralMotorik: 54

54

Sensorik: Simetris pada kedua ektermitasF.Veg: baikF.L : baikRF (+)RP : babinski +/-, Chaddock -/+

Stroke NH fr hiperlipidemia, hipertensi IVFD RL Gotropil 3 x 3 gr Citikolin 3x 500 mg IV Clopidogrel 1x1 tab

03/10/14Hari-3

Lemah tubuh sebelah kanan Bicara pelo Kadang-kadang pusing

KU: sakit sedangKesadaran: cm, disartriaGCS : E4 V5 M6TD: 140/100 mmHg, N: 68 kali/menit, HR 75 kali/menit, RR: 18 kali/ menit, S: 360CRM (-)SO Parese N. VII kiri sentral dan N. XII kiri sentralMotorik: 54

54

Sensorik: Simetris pada kedua ektermitasF.Veg: baikF.L : baikRF (+)RP : babinski +/-, Chaddock -/+Stroke NH fr hiperlipidemia, hipertensi IVFD RL Citikolin 3x 500 mg IV Piracetam Clopidogrel 1x1 tab Aspilet 2x1 tab ISDN

X. RESUMESeorang laki-laki usia 54 tahun, bekerja sebagai wiraswasta. Datang ke RSUD Cianjur pada tanggal 30 September 2014.Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 01 Oktober 2014 di ruang rawat inap Gandaria RSUD Cianjur, dengan keluhan :

Keluhan UtamaLemah anggota gerak kiri.

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan lemah tubuh sebelah kiri (tangan dan kaki kiri lemah) sejak dua hari yang lalu sebelum masuk RS (29 September 2014). Awal kejadian pada dua hari yang lalau di rumah pasien pada pukul 16.00 WIB pasien sedang bersantai dan berjalan-jalan disekitar halaman rumah tiba-tiba mengalami serangan kaki dan tangan sisi kiri terasa lemah, terasa kesemutan namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan dari orang rumah, kemudian kelemahan dirasakan bertambah, tangan dan kaki dirasakan memberat dan tidak bisa digerakkan sama sekali.Pasien juga mengeluhkan bicaranya menjadi pelo dan mulutnya miring ke kanan sejak tangan dan kaki kirinya lemas. Keluhan lainnya seperti sakit kepala, kejang, muntah, sebelum timbul kelemahan disangkal oleh pasien, pandangan berbayang dan penurunan kesadaran disangkal. Keluhan gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar, disangkal riwayat trauma kepala disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit DahuluTerdapat riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, pasien tidak rutin minum obat (pasien lupa nama obatnya), tidak rutin kontrol ke dokter. Pasien tidak mengetahui TD tinggi yang peranah dialaminya.Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat stroke dalam keluarga disangkal.Riwayat hipertensi tidak diketahui.Riwayat DM tidak diketahui.

Riwayat PengobatanPasien sempat mengkonsumsi obat darah tinggi , namun pasien tidak mengetahui jenis obatnya, pasien lupa sudah berapa lama meminum obat tersebut.

Riwayat PsikososialPasien gemar meminum kopi

Pemeriksaan fisik yang didapatkan pada tanggal 01 Oktober 2014:I.STATUS GENERALIS : dalam batas normalII.STATUS NEUROLOGIK Keadaan umum: Tampak sakit sedang, disartria Kesadaran: Composmentis GCS: E4 V5 M6 = 15 Rangsang Meningeal Kaku Kuduk : - Laseque/Kernig sign : tidak terbatas (>700) Brudzinki I/II/III: -/-/- Patrick: -/- Kontrapatrick: -/- Saraf Kranial N.I (Olfaktorius) Daya Pembau : normosmia (+/+) N.II (Optikus ) KananKiriVisus6/6 6/6Lapang Pandangnormal normal N.III (Okulomotorius) : Tidak ada kelainan N.IV (Trokhlearis): Tidak ada kelainan N.V (Trigeminus): Tidak ada kelainan N.VI (ABDUSENS): Tidak ada kelainan N.VII (FASIALIS) Kanan KiriKerutan kulit dahi: + +Menutup mata kuat: + +Mengangkat alis: normal normalMenyeringai : normal tertinggal (lemah minimal)Daya Kecap Lidah 2/3 depan: Tidak dilakukanKesan : Parese N. VII sinistra sentral N.VIII (Vestibulochoclearis): Tidak ada kelainan N. IX (Glosofaringeus) Dan N. X (Vagus)Arkus faring: Gerakan simetrisUvula : Letak ditengah, gerakan simetrisMenelan: Normal N. XI (Aksesorius): Tidak ada kelainan N.XII (Hipoglosus)Sikap lidah: Miring ke kiri (+)Atropi otot lidah: (-)Tremor lidah : (-)Kesan : Parese N. XII Sinistra sentral MotorikKekuatan Otot53

53Kesan : Hemiparesis SinistraTonus otot: NormalAtrofi: Tidak ada Sensorik Kanan KiriNyeri: Ektremitas Atas: Normal Normal Ekstremitas Bawah: Normal Normal Raba: Ektremitas Atas: Normal Normal Ekstremitas Bawah: Normal Normal Fungsi VegetatifMiksi: BaikDefekasi: Belum bisa BAB sejak masuk RS

Fungsi luhurMMSE: Tidak dilakukan

Reflek FisiologisRefleks PatologisReflek bisep: ++/++Babinski: -/+Reflek trisep: ++/++Chaddock: -/+Reflek Achilles: ++/++Oppenheim: -/-Reflek patella: ++/++Gordon: -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANGTanggal 01 Oktober 2014Pemeriksaan HasilRujukan

Pemeriksaan Darah

Hemoglobin15,213,5-17,5 g/dL

Hematokrit43,442,0-52,0 %

Trombosit279150-450 103/l

Leukosit7,74,5-10,6 103/l

Kimia Klinik

Glukosa darah puasa9470-110 mg/%

Kolestrol total202< 200 mg/dl

Kolesterol HDL38,4> 40 mg/dl

Kolesterol LDL 122,6 < 130 mg/dl

Trigleserida 205< 150 mg/dl

Ureum40,010-50 mg%

Kreatinin1,30-1,0 mg%

Asam Urat5,603,4-7,0 mg%

Troponin T< 50 < 50 mg/L

Elektrolit

Natrium (Na)140,3135-148 mEq/L

Kalium (K)2,503,50-5,30 mEq/L

Calcium Ion1,051,15-1,29 mmol/L

EKG S, T elevasi pada V2 Diagnosis kerjaDiagnosis Klinis: Stroke infark serebriDiagnosis Etiologi: Infark AterotrombotikDiagnosis Lokalisasi: Sistem karotis kananDiagnosis Faktor Risiko : Hiperlipidemia dan hipertensi Diagnosis bandingDiagnosis Klinis: Stroke hemoragikDiagnosis Etiologi: Perdarahan Intra SerebriDiagnosis Lokalisaasi: Sistem Karotis kananDiagnosis Faktor Risiko: Hipertensi dan hiperlipidemia Rencana pemeriksaan penunjangCT-ScanThoraks Foto Rencana terapiTindakan awal ABCs (pemberian oksigen 1-2 L/ menit) Bed rest dengan kepala lebih tinggi 300 Pemasangan infus Mobilisasi miring kanan dan miring kiri Diet rendah garam dan rendah lemakMedikamentosa IVFD RL Piracetam(IV) Citicolin (IV) Gotropil Clopidogrel PrognosaQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad functionam: dubia ad bonam

BAB IIANALISA KASUS

DAFTAR MASALAH2.1 Mengapa pasien ini didiagnosa Stroke Infark ?2.2 Perbedaan stroke hemoragik dan non- hemoragik (Infark) ?2.3 Apa saja faktor risiko pada pasien ini?2.4 Bagaimana sebaiknya penatalaksanaan pada pasien ini ?2.5 Bagaimana pencegahan stroke?

PEMBAHASAN2.1 Mengapa pasien ini didiagnosa Infark ?

Stroke merupakan defisit neurologis yang bersifat fokal atau global yang terjadi secara mendadak, yang disebabkan semata-mata oleh gangguan cerebrovaskular dan gejalanya menetap selama 24 jam atau lebih. Diagnosis Berdasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang A. AnamnesisDari anamnesis data yang menunjang adalah defisit neurologis berupa hemiparese sinistra, bicara pelo, dan bibir miring ke kanan sejak tangan dan kaki kirinya lemas (terjadi tiba-tiba) tanpa didahului trauma, nyeri kepala hebat, muntah-muntah, dan penurunan kesadaran tidak ada.Dari anamnesis juga ditemukan faktor resiko stroke seperti hipertensi yang tidak terkontrol.

B. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik status neurologis yang menunjang ke arah diagnosis kerja adalah pasien tampak sakit sedang, kesadaran composmentis, disartria, bukti hipertensi pada pemeriksaan tanda vital. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab tersering serangan stroke Infark. Dari pemeriksaan nervus kranialis didapatkan kesan parese N.VII sinistra sentral, parese N.XII sinistra sentral. Dari pemeriksaan motorik didapatkan kekuatan otot hemiparese sinistra. Refleks patologis babinski -/+, chaddock -/+.

C. Pemeriksaan penunjang Dari pemeriksaan penunjang yang mendukung faktor risiko terjadinya stroke pada kasus ini adalah adanya hiperlipidemia. Kimia Klinik

Kolestrol total202< 200 mg/dl

Kolesterol HDL38,4> 40 mg/dl

Trigleserida 205< 150 mg/dl

Kreatinin1,30-1,0 mg%

Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke Alogaritma stroke Gadjah MadaPada kasus ini : Penurunan kesadaran (-) sakit kepala (-) refleks babinski (+) INFARK

Siriraj skor

Berdasarkan skor Siriraj dengan Rumus :Skor pasien: (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) - (3 x 0) 12 = -2 Infark Otak

Aterosklerosis adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan adanya penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Penyakit ini mengenai arteri sedang dan besar. Walaupun lesi aterosklerotik dapat ditemukan di sembarang tempat di sepanjang pembuluh darah, lesi ini baru mempunyai makna klinis jika mengenai pembuluh-pembuluh darah penting, diantaranya pembuluh darah otak. Keadaan aterosklerosis ini akan tetap asomtomatik sampai didapatkan satu diantara hal-hal berikut: Penurunan aliran darah yang tiba-tiba ygterjadi pada bagian distal stenosis,trombosis yang superimpose pada plak aterosklerosis, atau Emboli ke arah distal dari plak yang mengalami ulserasi.

Faktor resiko aterosklerosis pada pasien ini adalah : HipertensiMekanisme mengapa hipertensi dapat merangsang aterogenesis tidak diketahui dengan pasti, namun diketahui bahwa penurunan tekanan darah secara nyata menurunkan resiko terjadinya stroke. Diduga tekanan darah yang tingg merusak endotel dan menaikkan permeabilitas dinding pembuluh dara terhadap lipoprotein. Selain itu juga diduga beberapa jenis zat yang dikeluarkan oleh tubuh seperti renin, angiotensin dan lain-lain dapat menginduksi perubahan seluler yang menyebabkan aterogenesis. Dari banyak penelitian, didapatkan bahwa tekanan darah tinggi tidak berdiri sendiri, namun meliputi beberapa penyakit lain, sehingga dikenal dengan istilah sindroma hipertensi yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dapat menjadi faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Yang termasuk dalam sindroma hipertensi adalah gangguan profil lipid, resistensi insulin, obesitas sentral, gangguan fungsi ginjal. LVH dan penurunan kelancaran aliran darah arterial. HiperlipidemiTerdapat banyak bukti yang menyokong pendapat bahwa hiperlipidemi berhubungan dengan aterogenesis. Orang yang menderita kelainan genetis yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam darah biasanya akan mengalami aterosklerosis prematur bahkan tanpa adanya faktor resiko lain pada orang tersebut. Selain itu kolesterol terbukti merupakan komponen utama dalam plak aterosklerosis.Jenis kolesterol yang paling berhubungan dengan aterogenesis adalah LDL, sedangkan HDL dikatakan bersifat protektif terhadap penyakit jantung aterosklerosis karena HDL berfungsi memfasilitasi pembuangan kolesterol. Dari studi Framingham, didapatkan bahwa subyek dengan kadar kolesterol total >265 mg% mempunyai resiko mendapat PJK 5 x lebih besar daripada orang-orang dengan kadar kolesteral total 150 mg% harus dikoreksi sampai batas gula darah sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena kontinu selama 2-3 hari pertama. Hipoglikemia (kadar gula darah < 60 mg% atau < 80 mg% dengan gejala) diatasi segera dengan dekstrosa 40% iv sampai kembali normal dan harus dicari penyebabnya.7. Nyeri kepala atau mual dan muntah diatasi dengan pemberian obat-obatan sesuai gejala. 8. Tekanan darah tidak perlu segera diturunkan,kecuali bila tekanan sistolik 220 mmHg, diastolik 120 mmHg, Mean Arterial Blood Pressure (MAP) 130 mmHg (pada 2 kali pengukuran dengan selang waktu 30 menit), atau didapatkan infark miokard akut, gagal jantung kongestif serta gagal ginjal. Penurunan tekanan darah maksimal adalah 20%, dan obat yang direkomendasikan: natrium nitroprusid, penyekat reseptor alfa-beta, penyekat ACE, atau antagonis kalsium. Jika terjadi hipotensi, yaitu tekanan sistolik 90 mm Hg, diastolik 70 mmHg, diberi NaCl 0,9% 250 mL selama 1 jam, dilanjutkan 500 mL selama 4 jam dan 500 mL selama 8 jam atau sampai hipotensi dapat diatasi. Jika belum terkoreksi, yaitu tekanan darah sistolik masih < 90 mmHg, dapat diberi dopamin 2-20 g/kg/menit sampai tekanan darah sistolik 110 mmHg. 9. Jika kejang, diberi diazepam 5-20 mg iv pelan-pelan selama 3 menit, maksimal 100 mg per hari; dilanjutkan pemberian antikonvulsan per oral (fenitoin, karbamazepin). Jika kejang muncul setelah 2 minggu, diberikan antikonvulsan peroral jangka panjang. 10. Jika didapatkan tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus intravena 0,25 sampai 1 g/ kgBB per 30 menit, dan jika dicurigai fenomena rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan 0,25g/kgBB per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari. Harus dilakukan pemantauan osmolalitas (