lapkas - kpd

31
Ketuban Pecah Dini (KPD) Case report Ketuban Pecah Dini (KPD) Andri Dwi Haryadi Jardinia Dian Laili Hasanah Pembimbing: dr. Aranda Trisandyadenta, Sp.OG

Upload: muhammad-thanthawi-jauhari

Post on 08-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kpd

TRANSCRIPT

Ketuban Pecah Dini(KPD)

Case re

port

Ketuban Pecah Dini(KPD)

Andri Dwi Haryadi

Jardinia Dian

Laili Hasanah

Pembimbing: dr. Aranda Trisandyadenta, Sp.OG

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N D

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jln. Pramuka Sari No.03

Tgl. Masuk : 11 September 2015

Dokrer yang Merawat: dr. Aranda T, Sp.OG

KELUHAN UTAMA:

Keluar cairan dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

G2P1A0 Hamil 38 minggu datang ke RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan

keluar cairan dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS. Cairan jernih, tidak berbau.

Cairan keluar cukup banyak dan tidak bisa ditahan pengeluarannya. Pasien

tidak merasakan adanya mules. Tidak ada lendir dan darah. Os masih

merasakan adanya gerakan bayi

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:

Os mengatakan tidak memiliki riwayat Hipertensi, Diabetes

Mellitus, Asma, maupun riwayat operasi.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Os mengatakan di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat diabetes mellitus, ataupun asma tetapi ibu os menderita hipertensi.

RIWAYAT PENGOBATAN:

os mengaku hanya mengkonsumsi vitamin hamil saja.

RIWAYAT ALERGI:

Tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, debu, maupun obat-

obatan.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL:

Os mengaku jarang olahraga. Pola makan teratur, sering mengkonsumsi

buah dan sayur. Selama hamil nafsu makan meningkat. Tidak meminum

minuman beralkohol, tidak merokok, tidak minum kopi, minum teh

jarang.

RIWAYAT OBSTETRI

RIWAYAT PERKAWINAN:

Perkawinan pertama, masih menikah, lama pernikahan 9 tahun.

RIWAYAT HAID:

Menarche : 10 tahun

Lama haid : 6 hari

Siklus haid : 28 hari

HPHT : 8 Desember 2014

Taksiran Persalinan: 15 Oktober 2015

RIWAYAT ANC:

ANC rutin ke klinik.

Riwayat Persalinan

Gravida (2), Aterm (1), Premature (0), Abortus (0), Anak Hidup (1), Sectio

Caesarea (-)

No Tempat berasalin Penolong Thn Aterm Jenis persalinan Penyulit

Anak

JKBB (g)

PB (cm)

1. RS Bidan 2009 Aterm Spontan - LK 3500/49

2. Hamil ini -

PEMERIKSAAN FISIK:

Keadaan Umum:

Tampak sakit sedang

Kesadaran:

Composmentis

BB : 86 kg

TB : 160cm

IMT: 33.5 (Obesitas)

TANDA VITAL

Suhu : 36,4 C

TD : 150/90 mmHg

RR : 19x/menit

Nadi : 89x/menit

reguler, isi cukup

STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal

Mata : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, reflex pupil +/+

Mulut : Kering (-), sianosis (-)

Leher : Pembesaran KGB submandibula -/-, pembesaran kelenjar tiroid -/-

Thoraks : Normochest, gerak simetris

Paru : Vesikular +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-

Jantung : Bunyi I/II murni, regular

Ekstremitas:

Atas : Akral hangat +/+, edema -/-, CRT <2 detik

Bawah : Akral hangat +/+, edema -/-, CRT <2 detik

STATUS OBSTETRITFU : 35 cm

TBJ : 3565 gram

HIS : (-)

DJJ : 145x/menit

PALPASI ABDOMEN:

Inspeksi : linea nigra (+), striae gravidarum (+)

Leopold I : Teraba bagian besar, tidak keras, kesan bokong.

Leopold II : bagian kanan teraba datar memanjang, kesan punggung,

bagian kiri teraba bagian-bagian kecil dari janin, kesan ekstremitas.

Leopold III : teraba bagian bulat keras kesan kepala

Leopold IV : Konvergen

PEMERIKSAAN DALAM:

portio tebal lunak, pembukaan 1 cm, ketuban mengalir, darah - , lendir +, presentasi

kepala.

TES LAKMUS: +

PEMERIKSAAN LABORATORIUM11 September 2015

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Hemoglobin 12.4 g/dL 11.7 – 15.5

Eritrosit 4.45 10³/uL 3.80 – 5.20

Leukosit 11.37 10³/uL 3.60 – 11.0

Hematokrit 37 % 35 – 47

Trombosit 223 10³/uL 150 – 440

FAAL HEMOSTASIS

MASA PROTROMBIN

pasien 8.7 detik 9.3 – 11.4

kontrol 10.0 detik

APTT

Pasien 28.6 detik 31.0 – 47.0

kontrol 32.0 detik

IMUNOSEROLOGI

HBsAg (kualitatif) (-) negatif (-) negatif

Protein - Negative (<30) mg/dl

PEMERIKSAAN LABORATORIUM12 September 2015

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 12,8 g/dl 11,7-15,5

RESUME

G2P1A0 Hamil 38 minggu datang ke RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan keluar cairan dari

jalan lahir sejak 4 jam SMRS. Cairan jernih, tidak berbau. Cairan keluar cukup banyak dan

tidak bisa ditahan pengeluarannya. Pasien tidak merasakan adanya mules. Lendir dan darah

belum keluar.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah: 150/90mmHg, RR: 19x/menit, N:

89x/menit Suhu: 36,5⁰C.

Pada pemeriksaan luar didapatkan TFU: 35 cm, TBJ: 3565 gram, letak anak memanjang,

presentasi kepala, punggung kiri, DJJ: 145x/menit.

Tes lakmus (+)

DIAGNOSIS KERJA:

Ibu : G2P1A0, usia 30 tahun, hamil 38 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan KPD

Anak : Janin tunggal, hidup, intrauterin. Presentasi kepala.

RENCANA TINDAKAN:

Observasi TTV

Pemeriksaan CTG

Observasi DJJ

Pemeriksaan USG

Pemberian antibiotic ceftriaxon 1 gr

Pro Induksi

LAPORAN PERSALINAN

Bayi lahir spontan dengan induksi tanggal 11 september 2015, jam 18.48. bayi laki-laki dengan berat 3600 dan panjang 52 cm, apgar score 8/10.

Placenta dilahirkan spontan lengkap, dengan jumlah perdarahan ± 250 cc.

Perineum rupture dijahit dengan jelujur, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat.

Keadaan ibu post partum

KU baik, tekanan darah 130/70mmHg, nadi 82x/menit, pernafasan 20x/menit, Suhu 36.5⁰C, kontraksi baik, perdarahan normal.

Dokter : dr. Aranda Trisandyadenta, Sp.OG

PENGOBATAN Claneksi 3x1

Mefinal 3x1

Osfit DHA 3x1

Laktamor 3x1

11 September 2015, Jam 20:00

- S : Nyeri luka jalan lahir

- O: -TD 150/70mmHg

-HR 88x/menit

- RR 19x/menit

- S 36.7⁰C

- A: Post Partum

- P:

- - Cefixime 3x1

- - Mefinal 3x1

- - Lactamor 3x1

- - Osfit 3x1

12 September 2015

S: Nyeri luka jahitan

O: - TD 130/70mmHg

- HR 82x/menit

-RR 20x/menit

S 36.5⁰C

A : Post Partum

P:

- Cefixime 3x1

- Mefinal 3x1

- Lactamor 3x1

- Osfit 3x1

13 September 2015

S: Tidak ada keluhan

O:

TD 110/80mmHg

HR 84x/menit

RR 20x/menit

S 36.4⁰C

A:

Post Partum

P: Os boleh pulang

TINJAUAN PUSTAKA

KETUBAN PECAH DINI

Ketuban Pecah Dini (amniorrhexis – premature rupture of the

membrane PROM) adalah pecahnya selaput korioamniotik

sebelum terjadi proses persalinan.

Bila terjadi pada kehamilan < 37 minggu maka peristiwa tersebut

disebut KPD Preterm (PPROM = preterm premature rupture of

the membrane - preterm amniorrhexis)

ANGKA KEJADIAN KPD

KPD merupakan komplikasi kehamilan pada 10% kehamilan

aterm dan 4% kehamilan preterm.

KPD PRETERM menyebabkan terjadinya 1/3 persalinan preterm

dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas

perinatal.

FUNGSI CAIRAN AMNION

Kantung amnion merupakan tempat yang baik bagi gerakan dan

perkembangan muskulo-skeletal janin.

Gerakan pernafasan yang disertai aliran cairan amnion kedalam saluran pernafasan janin penting

bagi perkembangan saccus alveolaris paru.

Selaput ketuban merupakan penghalang masuknya polimikrobial

flora vagina kedalam kantung amnion.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK AWAL

Pada pasien hamil yang datang dengan keluhan “keluar cairan” harus dipikirkan diagnosa KPD.Tujuan umum diagnostik awal adalah :

Konfirmasi diagnosa

Menilai keadaan janin

Menentukan apakah pasien dalam keadaan inpartu aktif

Menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi

DIAGNOSIS

Tes Lakmus USG

Tanda-Tanda Infeksi:- Suhu >38⁰C

- Air ketuban keruh dan berbau- Leukosit darah >15.000/mm3

- Janin takikardia

Pemeriksaan vaginal (vaginal toucher) harus sangat

dibatasi termasuk untuk pemeriksaaan diagnostik awal.

• VT sebelum persalinan meningkatkan kejadian infeksi

neonatus dan memperpendek periode laten.

• Dengan menghindari VT , usaha mempertahankan

kehamilan menjadi semakin lama.

Tanda infeksi yang jelas terdapat pada infeksi lanjut antara

lain : demam, takikardi, uterus tegang, getah vagina berbau dan

purulen

Diagnosa dini infeksi intraamniotik dilakukan dengan

pemeriksaan :

1. Leukositosis > 15.000 plp

2. Protein C-reactive

Deteksi infeksi cairan amnion dilakukan dengan amniosentesis.

PENATALAKSANAAN

KonservatifAktif

Penatalaksanaan KPD tergantung pada sejumlah faktor, antara lain :

1. Pastikan diagnosis2. Tentukan umur kehamilan

3. Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin4. Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat kegawatan janin

PENANGANAN KONSERVATIF

Kehamilan <32 – 34 minggu:Dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak lagi keluar.

Kehamilan 32 – 37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi:Berikan deksametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu.

Kehamilan 32 – 37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi:Berikan tokolitik, deksametason, dan induksi setelah 24

jam.

Kehamilan 32 – 37 minggu, ada infeksi:Berikan antibiotic dan lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterine).

Rawat di Rumah Sakit, berikan antibiotic.

PENANGANAN AKTIF

Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin.

Bila gagal, lakukan seksio sesarea

Dapat pula diberikan misoprostol 25μg - 50μg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.

Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotic dosis tinggi dan lakukan terminasi kehamilan.

Rawat di Rumah Sakit, berikan antibiotic.

KOMPLIKASI

Persalinan prematur

Infeksi

Hipoksia dan asfiksia

Sindrom deformitas janin

PROGNOSIS Tergantung pada usia kehamilan, keadaan ibu dan anak serta adanya

infeksi atau tidak. Pada usia kehamilan lebih muda (13-26 minggu)

memiliki prognosis yang buruk.

Apabila KPD terjadi setelah usia masuk ke dalam aterm maka prognosis

lebih baik terutama bila tidak terdapatnya infeksi.

◦ Ketuban Pecah ≥ 24 jam Resiko kematian perinatal 2 x lipat

◦ Ketuban pecah ≥ 48 jam Resiko kematian perinatal 3 x lipat

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Gary. 2010. Obstetri Williams, Edisi 23. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan, Edisi Keempat. Jakarta:

PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.