invaginasi
DESCRIPTION
InvaginasiTRANSCRIPT
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 1/33
ILMU BEDAH NV G N S
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Invaginasi merupakan suatu bentuk keadaan gawat darurat yang jika tidak
ditangani dengan segera dapat mengakibatkan mortalitas. Invaginasi yang
dimaksud berupa suatu keadaan dimana bagian saluran cerna dimasuki oleh
segmen bagian bawahnya sehingga menimbulkan obstruksi intestinum.
Definisi invaginasi sebagai masuknya satu segmen usus ke segmen lainnya
pertama kali dibuat oleh Paul Barbatte pada pertengahan 16 dan tatalaksana
kesuksesan pembedahan dilaporkan oleh !onathan "utchinson pada 1#$1.
Invaginasi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
sebagian usus yang masuk ke dalam usus berikutnya. Biasanya bagian proksimal
yang memasuki bagian distal dan jarang terjadi sebaliknya. Bagian usus yang
masuk disebut intussusceptum dan bagian yang menerima intussusceptum
dinamakan sebagai intussuscipiens. %leh karena itu& invaginasi disebut juga
intussusception.
Pemberian nama invaginasi bergantung hubungan antara intussusceptum
dan intussuscipiens& misalnya ileo'ileal menunjukkan invaginasi hanya melibatkan
ileum. Ileo'colica berarti ileum sebagai intussusceptum dan colon sebagai
intussuscipiens.
Invaginasi atau intususepsi sering ditemukan pada anak dan agak jarang
pada orang muda dan dewasa. (ebanyakan ditemukan pada kelompok umur )'1)
bulan& dan lebih banyak pada anak lelaki.
Pasien dengan invaginasi memberikan gambaran klinis berupa nyeri perut
dan muntah sehingga kadang'kadang sulit dibedakan dengan gangguan
gastrointestinal yang lain. Penegakkan diagnosis invaginasi dilakukan melalui
anamnesis& pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Penatalaksanaan invaginasi dapat dilakukan secara non'bedah yaitu
dengan penggunaan enema barium atau udara dan juga dapat dilakukan secara
pembedahan bergantung pada indikasi'indikasi tertentu.
1
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 2/33
ILMU BEDAH NV G N S
1.2 Tujuan Penulisan
*ujuannya adalah untuk menguraikan secara singkat mengenai salah satu
kelainan dalam ilmu bedah yakni mengenai invaginasi.
)
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 3/33
ILMU BEDAH NV G N S
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anat!i Usus
+sus adalah bagian dari sistem pencernaan yang bermula dari lambung
hingga anus . Pada usus terdiri dari dua bagian, +sus (ecil Dan +sus Besar. Pada
usus kecil terbagi lagi menjadi duodenum& jejunum& dan ileum& sedangkan usus
besar terbagi menjadi cecum& kolon& dan rektum. -1
2.1.1 Usus Halus
+sus halus merupakan tabung kompleks& berlipat'lipat yang membentang
dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar
1) kaki -)) kaki pada kadaver akibat relaksasi. +sus ini mengisi bagian tengah
dan bawah rongga abdomen. +jung proksimalnya bergaris tengah sekitar /&# cm&
tetapi semakin ke bawah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai menjadi
sekitar )&0 cm. -1&)
ambar ).1. 2natomi +sus "alus
/
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 4/33
ILMU BEDAH NV G N S
3ecara anatomi usus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum&
jejenum& dan ileum. -1&/
a. Du"enu!
Bentuknya melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini
terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum merupakan tempat bermuaranya
saluran empedu -duktus koledokus dan saluran pankreas -duktus pankreatikus&
tempat ini dinamakan papilla vateri. Dinding duodenum mempunyai lapisan
mukosa yang banyak mengandung (elenjar Brunner untuk memproduksi getah
intestinum. Panjang duodenum sekitar )0 cm& mulai dari pilorus sampai jejunum.
b. Jejunu!
Panjangnya )'/ meter dan berkelok'kelok& terletak di sebelah kiri atas
intestinum minor. Dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas
-mesentrium memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesentrika
superior& pembuluh limfe& dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum.
Penampang jejunum lebih lebar& dindingnya lebih tebal& dan banyak mengandung
pembuluh darah.
#. Ileu!
+jung batas antara ileum dan jejunum tidak jelas& panjangnya 45'0 m.
Ileum merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah berhubungan
dengan sekum dengan perantaraan lubang orifisium ileosekalis yang diperkuat
sfingter dan katup valvula ceicalis -valvula bauchini yang berfungsi mencegah
cairan dalam kolon agar tidak masuk lagi ke dalam ileum.
5
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 5/33
ILMU BEDAH NV G N S
2.1.2 Usus Besar
ambar ).). 2natomi +sus Besar
+sus besar merupakan tabung muscular berongga dengan panjang sekitar
0 kaki -sekitar 1&0 m yang terbentang dari sekum sampai kanalisani. Diameter
usus besar sudah pasti lebih besar daripada usus kecil. ata'rata sekitar )&0 inci
-sekitar 6&0 cm& tetapi makin dekat anus diameternya semakin kecil. 7apisan'
lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir& lapisan otot yang
memanjang& dan jaringan ikat. -1&)
+kurannya lebih besar daripada usus halus& mukosanya lebih halus
daripada usus halus dan tidak memiliki vili. 3erabut otot longitudinal dalam
muskulus ekterna membentuk tiga pita& taenia coli yang menarik kolon menjadikantong'kantong besar yang disebut dengan haustra. Dibagian bawah terdapat
katup ileosekal yaitu katup antara usus halus dan usus besar. (atup ini tertutup
dan akan terbuka untuk merespon gelombang peristaltik sehingga memungkinkan
kimus mengalir 10 ml masuk dan total aliran sebanyak 0 ml8hari. -)&/
0
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 6/33
ILMU BEDAH NV G N S
+sus besar terdiri dari tiga bagian utama yaitu sekum& kolon dan rektum
seperti yang berikut, -1&)
a. Seku!
3ekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal apendiks. Pada sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang
melekat pada ujung sekum. 2pendiks vermiform& suatu tabung buntu yang sempit
yang berisi jaringan limfoit& menonjol dari ujung sekum
b. Kln
(olon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. (olon
memiliki tiga divisi,
b.1 Kolon Ascenden: 9erentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di
sebelah kanan dan membalik secara hori:ontal pada fleksura hepatika.
b.) Kolon Transversum, 9erentang menyilang abdomen di bawah hati dan
lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri& tempatnya memutar ke
bawah fleksura splenik.
b./ Kolon Desenden$ 9erentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan
menjadi kolon sigmoid berbentuk 3 yang bermuara di rektum
#. %ektu!
ektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 1)'
1/ cm. ektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
2.2 &isilgi Usus
+sus kecil dan usus besar mempunyai berbagai fungsi yang berbeda dalam
sistem pencernaan seperti yang tertera berikut ini. -5
2.2.1 Usus Ke#il
+sus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pencernaan dan absorbsi
bahan'bahan nutrisi& air& elektrolit dan mineral. Proses pencernaan dimulai dalam
mulut dan lambung oleh kerja ptialin& asam klorida& dan pepsin terhadap makanan
yang masuk. Proses pencernaan dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh
kerja en:im'en:im pankreas yang menghidrolisis karbohidrat& lemak& dan protein
menjadi :at':at yang lebih sederhana. 2danya bikarbonat dalam sekret pankreas
6
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 7/33
ILMU BEDAH NV G N S
membantu menetralkan asam dan memberikan p" optimal untuk kerja en:im ;
en:im. 3ekresi empedu dari hati membantu proses pencernaan dengan
mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan yang lebih luas bagi
kerja lipase pankreas. -5
Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumlah en:im dalam getah usus
-sukus enterikus. Banyak di antara en:im ; en:im ini terdapat pada brush border
vili dan mencernakan :at ; :at makanan sambil diabsorbsi. Isi usus digerakkan
oleh peristaltik yang terdiri atas dua jenis gerakan& yaitu segmental dan peristaltik
yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon. Pergerakan segmental usus
halus mencampur :at':at yang dimakan dengan sekret pankreas& hepatobiliar&
sekresi usus& dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke
ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai
kontinu isi lambung. -5
2bsorpsi adalah pemindahan hasil'hasil akhir pencernaan karbohidrat&
lemak dan protein -gula sederhana& asam'asam lemak dan asam'asam amino
melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel'sel
tubuh. 3elain itu air& elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. -5
7emak dalam bentuk trigliserida dihidrolisa oleh en:im lipase pankreas <
hasilnya bergabung dengan garam empedu membentuk misel. 9isel kemudian
memasuki membran sel secara pasif dengan difusif& kemudian mengalami
disagregasi& melepaskan garam empedu yang kembali ke dalam lumen usus& dan
asam lemak serta monogliserida ke dalam sel. 3el kemudian membentuk kembali
trigliserida dan digabungkan dengan kolesterol& fosfolipid& dan apoprotein untuk
membentuk kilomikron& yang keluar dari sel dan memasuki lakteal. 2sam lemak
kecil dapat memasuki kapiler dan secara langsung menuju ke vena porta. aramempedu diabsorpsi ke dalam sirkulasi enterohepatik dalam ileum distalis. Dari
kumpulan gram'garam empedu yang memasuki kantung empedu& sekitar &0 gram
hilang setiap hari< kumpulan ini bersirkulasi ulang 6 kali dalam )5 jam. -/&5
Protein oleh asam lambung di denaturasi& pepsin memulai proses
proteolisis. =n:im protease pankreas -tripsinogen yang diaktifkan oleh
enterokinase menjadi tripsin& dan endopeptidase& eksopeptidase melanjutkan
proses pencernaan protein& menghasilkan asam amino dan ) sampai 6 residu
$
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 8/33
ILMU BEDAH NV G N S
peptida. *ransport aktif membawa dipeptida dan tripeptida ke dalam sel untuk
diabsorpsi.
(arbohidrat& metabolisme awalnya dimulai dengan menghidrolisis pati
menjadi maltosa -isomaltosa& yang merupakan disakarida. (emudian disakarida
ini& bersama dengan disakarida utama lain& laktosa dan sukrosa& dihidrolisis
menjadi monosakarida glukosa& galaktosa& dan fruktosa. =n:im laktase& sukrase&
maltase& dan isimaltase untuk pemecahan disakarida terletak di dalam mikrovili
>brush border> sel epitel. Disakarida ini dicerna menjadi monosakarida sewaktu
berkontak dengan mikrovili ini atau mereka berdifusi ke dalam mikrovili. Produk
pencernaan& monosakarida& glukosa& galaktosa& dan fruktosa& kemudian segera
diabsorpsi ke dalam darah porta. -/&5
2ir dan elektrolit& cairan empedu& cairan lambung& saliva& dan cairan
duodenum menyokong sekitar #'1 78hari cairan tubuh& kebanyakan diabsorpsi.
2ir secara osmotik dan secara hidrostatik diabsorpsi atau melalui difusi pasif.
?atrium dan klorida diabsorpsi dengan pemasangan :at telarut organik atau secara
transport aktif. (alsium diabsorpsi melalui transport aktif dalam duodenum dan
jejenum& dipercepat oleh hormon parathormon -P*" dan vitamin D. (alium
diabsorpsi secara difusi pasif. -/&5
2.2.2 Usus Besar
+sus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan
proses akhir isi usus. @ungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi
air dan elektrolit& yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. (olon
sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah
dehidrasi sampai defekasi berlangsung.
-/
(olon mengabsorpsi air& natrium& khlorida& dan asam lemak rantai pendek
serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat. "al tersebut membantu menjaga
keseimbangan air dan elektrolit serta mencegah dehidrasi. erakan retrograd dari
kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan dan meningkatkan absorpsi.
(ontraksi segmental merupakan pola yang paling umum& mengisolasi segmen
pendek dari kolon& kontraksi ini menurun oleh antikolinergik& meningkat oleh
makanan& kolinergik. -/&5
#
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 9/33
ILMU BEDAH NV G N S
3epertiga berat feses kering adalah bakteri< 1AA'1A8gram dimana bakteri
2naerob lebih banyak dari bakteri aerob. Bacteroides paling umum& =scherichia
coli berikutnya. as kolon berasal dari udara yang ditelan& difusi dari darah& dan
produksi intralumen. Bakteri membentuk hidrogen dan metan dari protein dan
karbohidrat yang tidak tercerna. -/&5
2.' In(aginasi
2.'.1 De)inisi
Invaginasi adalah suatu proses di mana segmen intestin masuk ke dalam
bagian lumen usus yang dapat menyebabkan obstruksi pada saluran cerna.-0
Invaginasi artinya prolapsus suatu bagian usus ke dalam lumen bagian yang tepat
berdekatan.-6
ambar )./. Invaginasi
Bagian usus yang masuk disebut intususeptum dan bagian yang menerima
intususepturn dinamakan intususipiens. %leh karena itu& invaginasi disebut juga
intususepsi.-$
C
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 10/33
ILMU BEDAH NV G N S
ambar ).5. Intussuscipens dan Intussusceptum
2.'.2 E*i"e!ilgi
Insidens penyakit ini tidak diketahui secara pasti& namun kelainan ini
umumnya ditemukan pada anak'anak dibawah 1 tahun dan frekuensinya menurun
dengan bertambahnya usia. +mumnya invaginasi ditemukan lebih sering pada
anak laki ; laki.-# Insiden bervariasi dari 1'5 per 1. kelahiran hidup dengan
perbandingan laki'laki berbanding perempuan adalah 5,1. -C
Insidens pada bulan 9aret'!uni dan bulan 3eptember'%ktober meninggi.
"al tersebut mungkin berhubungan dengan perubahan musim dimana pada saat
tersebut insidens infeksi saluran nafas dan gastroenteritis meninggi& sehingga
banyak ahli yang menganggap bahwa hypermotilitas usus merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya invaginasi. -#
2.'.+ Etilgi
Perbedaan dalam etiologi merupakan hal utama yang membedakan kasus
yang terjadi pada bayi atau anak'anak dimana penyebab intususepsi pada anak
1 tahun tidak dapat diketahui pada kira'kira C0E kasus. 3ebaliknya #E dari
kasus pada dewasa mempunyai suatu penyebab organik& dan 60E dari penyebabnya ini berupa tumor baik benigna maupun maligna.-$
Invaginasi pada anak'anak dengan umur kurang dari 1 tahun& tidak
dijumpai kelainan yang jelas sebagai penyebabnya& sehingga digolongkan sebagai
Invantile Idiophatic Intususeption. Pada waktu operasi hanya ditemukan
penebalan dinding ileum terminal berupa hipertrofi jaringan limfoid -plaFue
payer akibat infeksi virus -limfadenitis. -/&$
1
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 11/33
ILMU BEDAH NV G N S
"ipertrofi Payer>s patch di ileum dapat merangsang peristaltik usus
sebagai upaya mengeluarkan massa tersebut sehingga menyebabkan invaginasi.
Invaginasi sering terjadi setelah infeksi saluran napas bagian atas dan serangan
episodik gastroenteritis yang menyebabkan pembesaran jaringan limfoid.
2denovirus ditemukan pada 0E kasus invaginasi. Invaginasi idiopatik umumnya
terjadi pada anak berusia 6 '/6 bulan karena tingkat kerentanannya tinggi terhadap
virus. -/&$&11
Pada umur /'1) bulan& dimana pada saat itu terjadi perubahan diet
makanan dari cair ke padat& perubahan pemberian makanan ini dicurigai sebagai
penyebab terjadi intususepsi. Intususepsi kadang'kadang terjadi setelah8selama
enteritis akut& sehingga dicurigai akibat peningkatan peristaltik usus.-$
Intususepsi pada dewasa kausa terbanyak adalah keadaan patologi pada
lumen usus& yaitu suatu neoplasma baik yang bersifat jinak dan atau ganas& seperti
yang pernah dilaporkan terdapat perbedaan kausa antara usus halus dan kolon
sebab terbanyak intususepsi pada usus halus adalah neoplasma yang bersifat jinak
-Diverticle 9eckel>s& polip 1)8)0 kasus sedangkan pada kolon adalah bersifat
ganas -adenocarsinoma 15816 kasus.-1&1)
=tiologi lainnya yang frekuensinya lebih rendah seperti tumor eGtra lumen
seperti lymphoma& Irritable Bowel 3yndrome& diare& riwayat pembedahan
abdomen sebelumnya-luka operasi usus halus dan colon& inflamasi pada apendiks
dan intususepsi yang terjadi pada penderita 2ID3.-1)
2.'.,. Patgenesis
Patogenesis dari intususepsi diyakini akibat sekunder dari
ketidakseimbangan pada dorongan longitudinal sepanjang dinding intestinal.
(etidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh adanya massa yang bertindak sebagai Hlead point atau oleh pola yang tidak teratur dari gerakan peristaltik
-contohnya& ileus pasca operasi. angguan elektrolit berhubungan dengan
berbagai masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan motilitas intestinal yang
abnormal& dan mengarah pada terjadinya invaginasi. Beberapa penelitian terbaru
pada binatang menunjukkan pelepasan nitrit oksida pada usus& suatu
neurotransmitter penghambat& menyebabkan relaksasi dari katub ileocaecal dan
mempredisposisi intususepsi ileocaecal. Penelitian lain telah mendemonstrasikan
11
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 12/33
ILMU BEDAH NV G N S
bahwa penggunaan dari beberapa antibiotik tertentu dapat menyebabkan
hiperplasia limfoid ileal dan dismotilitas intestinal dengan intususepsi.-1/
3ebagai hasil dari ketidakseimbangan& area dari dinding usus terinvaginasi
ke dalam lumen. Proses ini terus berjalan& dengan diikuti area proGimal dari
intestinal& dan mengakibatkan intususeptum berproses sepanjang lumen dari
intususipiens. 2pabila terjadi obstruksi sistem limfatik dan vena mesenterial&
akibat penyakit berjalan progresif dimana ileum dan mesenterium masuk ke dalam
caecum dan colon& akan dijumpai mukosa intussusseptum menjadi oedem dan
kaku. 9engakibatkan obstruksi yang pada akhirnya akan dijumpai keadaan
strangulasi dan perforasi usus.-1/&10
Invaginasi akan menimbulkan gangguan pasase usus -obstruksi baik
partial maupun total dan strangulasi. %bstruksi pada pasase isi usus dapat
menurunkan aliran darah ke bagian usus yang mengalami invaginasi tersebut.
2khirnya dapat mengakibatkan obstruksi usus dan peradangan mulai dari
penebalan dinding usus hingga iskemia dinding usus.-$
Pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit mengakibatkan
gangguan Venous Return sehingga terjadi kongesti& oedem& hiperfungsi goblet sel
serta laserasi mukosa usus. "al inilah yang mendasari terjadinya salah satu
manifestasi klinis intususepsi yaitu B2B darah lendir yang disebut juga Red
Currant Jelly Stool .-1/&15&10
2.'., Klasi)ikasi
7okasi pada saluran cerna yang sering menyebabkan terjadinya invaginasi
merupakan lokasi segmen yang bebas bergerak dalan retroperitoneal atau segemen
yang mengalami adhesive. Invaginasi diklasifikasikan menjadi 5 kategori berdasarkan lokasi terjadinya, -1
a. =ntero'=nterika, +sus halus masuk ke dalam usus halus
b. Jolo'(olika, (olon masuk ke dalam kolon
c. Ileo'Jolica, Ileum terminal yang masuk ke dalam kolon asendens
d. Ileo'3ekal, Ileum terminal masuk ke dalam sekum di mana lokus
minorisnya adalah katup ileosekal.
1)
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 13/33
ILMU BEDAH NV G N S
Invaginasi umumnya berupa intususepsi Ileo'Jolica yang masuk naik ke
kolon asendens dan mungkin terus sampai keluar dari rektum.-/
ambar ).0. Intussuscipens Ileo'3ekal ambar ).6. Intussuscipens Ileo'Jolica
ambar ).$. Intussuscipens =ntero'=nterica
2.'.- ani)estasi Klinis
2nak atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan keadaan gi:i yang
baik& tiba'tiba menangis kesakitan& terlihat kedua kakinya terangkat ke atas&
penderita tampak seperti kejang dan pucat menahan sakit& serangan nyeri perut
seperti ini berlangsung dalam beberapa menit. Di luar serangan& anak8bayi
kelihatan seperti normal kembali. Pada waktu itu sudah terjadi proses intususepsi.
3erangan nyeri perut datangnya berulang'ulang dengan jarak waktu 10') menit
dengan lama serangan )'/ menit. Pada umumnya selama serangan nyeri perut itu
diikuti dengan muntah berisi cairan dan makanan yang ada di lambung.-15&10
1/
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 14/33
ILMU BEDAH NV G N S
3esudah beberapa kali serangan dan setiap kalinya memerlukan tenaga&
maka di luar serangan si penderita terlihat lelah dan lesu dan tertidur sampai atang
serangan datang kembali. Proses intususepsi pada mulanya belum terjadi
gangguan pasase isi usus secara total& anak masih dapat defekasi berupa feses
biasa& kemudian feses bercampur darah segar dan lendir& kemudian defekasi hanya
berupa darah segar bercampur lendir tanpa feses. B2B darah dan lendir (red
currant jelly stool baru dijumpai sesudah 6'# jam serangan sakit yang pertama
kali& kadang'kadang sesudah 1) jam. B2B darah lendir ini bervariasi jumlahnya
dari kasus per kasus& ada juga yang dijumpai hanya pada saat melakukan colok
dubur.-15
ambar ).#. ed Jurrant !elly 3tool
(arena sumbatan belum total& perut belum kembung dan tidak tegang&
dengan demikian mudah teraba gumpalan usus yang terlibat intususepsi sebagaisuatu massa tumor berbentuk Curved Sausa!e di dalam perut di bagian kanan
atas& kanan bawah& atas tengah atau kiri bawah. *umor lebih mudah teraba pada
waktu terdapat peristaltik& sedangkan pada perut bagian kanan bawah teraba
kosong yang disebut H Dance"s Si!n. "al ini akibat caecum dan kolon naik ke
atas& mengikuti proses intususepsi. -1/&15
3esudah 1#')5 jam serangan sakit yang pertama& usus yang tadinya
tersumbat partial berubah menjadi sumbatan total& diikuti proses oedem yang
semakin bertambah& sehingga pada pasien dijumpai tanda'tanda obstruksi& seperti
perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas& muntah warna hijau
dan dehidrasi.-15
%leh karena perut kembung maka massa tumor tidak dapat diraba lagi dan
defekasi hanya berupa darah dan lendir. 2pabila keadaan ini berlanjut terus akan
dijumpai muntah feses& dengan demam tinggi& asidosis& toksis dan terganggunya
15
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 15/33
ILMU BEDAH NV G N S
aliran pembuluh darah arteri. Pada segmen yang terlibat menyebabkan nekrosis
usus& gangren& perforasi& peritonitis umum& shock dan kematian. -1/&15
Perlu diperhatikan bahwa untuk penderita malnutrisi& gejala'gejala
intususepsi tidak khas. *anda'tanda obstruksi usus baru timbul dalam beberapa
hari. Pada penderita ini tidak jelas tanda adanya sakit berat. Pada defekasi tidak
ada darah. Intususepsi dapat mengalami prolaps melewati anus. "al ini mungkin
disebabkan pada pasien malnutrisi& memiliki tonus yang melemah& sehingga
obstruksi tidak cepat timbul.-15
2.'./ Ana!nesis
Pada penderita yang mengalami invaginasi keluhan'keluhan yang dapat
didapatkan pada saat anamnesis adalah,-15
a. 3ebelum sakit bayi atau anak ada riwayat pijat dan diberi makanan padat
padahal umur bayi dibawah 5 bulan.
b. Bayi yang awalnya sehat mendapatkan serangan nyeri perut yang terjadi
secara tiba'tiba dan berlangsung dalam beberapa menit
c. Serangan nyeri perut yang diikuti dengan muntah berisi cairan dan
makanan
d. 7elah dan 7esu
e. @eses bercampur darah segar dan lendir
2.'.0 Pe!eriksaan &isik
"asil pemeriksaan fisik pada pasien yang mengalami invaginasi adalah
seperti yang tertera berikut,-15
a. Inspeksi− %s kelihatan lemah dan lesu
b. 2uskultasi
− Bising usus terdengar meninggi selama serangan kolik dan menjadi
normal kembali di luar serangan
c. Palpasi
− Perut di bagian kanan atas& kanan bawah& atas tengah atau kiri
bawah teraba suatu massa tumor berbentuk curved sausa!e
10
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 16/33
ILMU BEDAH NV G N S
− Perut bagian kanan bawah teraba kosong yang disebut Hdance"s si!n.
d. Perkusi
− Pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong.
e. Pemeriksaan ectal *oucher
− *onus sphincter melemah& mungkin invaginat dapat diraba berupa
massa seperti portio-pseudoportio
− Bila jari ditarik& keluar darah bercampur lendir .
2.'. Pe!eriksaan Penunjang
A. Pe!eriksaan Labratriu!
9eskipun hasil laboratorium tidak spesifik untuk menegakkan diagnosis
intususepsi& sebagai proses dari progresivitas& akan didapatkan abnormalitas
elektrolit yang berhubungan dengan dehidrasi& anemia dan atau peningkatan
jumlah leukosit -leukositosis K1.8mm/.-$
B. Pe!eriksaan %a"ilgi -1/&15&16
B.1. &t Pls AB"!en
Didapatkan distribusi udara di dalam usus tidak merata& usus terdesak ke
kiri atas& bila telah berlanjut terlihat tanda'tanda obstruksi usus dengan gambaran
Hair fluid level. Dapat terlihat Hfree air bila terjadi perforasi
ambar ).C ambaran adiologi +sus *erdesak (e (iri 2tas
16
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 17/33
ILMU BEDAH NV G N S
B.2. Bariu! Ene!a
Pemeriksaan dengan barium enema adalah untuk tujuan diagnosis dan
terapi& untuk diagnosis dikerjakan bila gejala'gejala klinik meragukan. Pada
barium enema akan tampak gambaran LCuppin!# Coiled Sprin! Appearance$ .
ambar ).1 ambaran adiologi Coiled Sprin! Appearance
. Ultrasngra*34 Ab"!en
*anda invaginasi yang dapat terlihat pada +3 tampilan transversal
berupa Tar!et %esion atau bisa juga disebut Dou!hnut Si!n.-1$
ambar ).11 ambaran +3 *ransversal, *arget 7esion atau Doughnut 3ign
1$
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 18/33
ILMU BEDAH NV G N S
*anda invaginasi yang dapat terlihat pada +3 tampilan logitudinal
berupa &seudo'idney Si!n -1$
ambar ).1) ambaran +3 7ongitudinal, Pseudokidney 3ign
D. T5S#an
Intususepsi yang digambarkan pada J* scan merupakan gambaran klasik
seperti pada +3 yaitu Tar!et Si!n. Intususepsi temporer dari usus halus dapat
terlihat pada J* maupun +3& dimana sebagian besar kasus ini secara klinis tidak
signifikan.-16&1$
ambar ).1/ ambaran J*'3can Invaginasi berupa *arget 3ign
1#
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 19/33
ILMU BEDAH NV G N S
2.'.16 Diagnsis
Penegakkan diagnosis intususepsi didasarkan pada anamnesis&
pemeriksaan fisik& laboratorium dan radiologi. ejala klinis yang menonjol dari
intususepsi adalah suatu trias gejala yang terdiri dari,-1/&1#
a. ?yeri perut yang datangnya secara tiba'tiba& nyeri bersifat hilang timbul.
?yeri menghilang selama 1') menit& kemudian timbul lagi serangan
baru.
b. *eraba massa tumor di perut bentuk Curved Sausa!e pada bagian kanan
atas& kanan bawah& atas tengah& kiri bawah atau kiri atas.
c. Buang air besar campur darah dan lendir yang disebut Red Currant Jelly
Stool .
The )ri!hton Colla*oration Intussuseption +or'in! ,roup mendirikan
sebuah diagnosis klinis menggunakan campuran dari kriteria minor dan mayor.
3trasifikasi ini membantu untuk membuat keputusan berdasarkan tiga level dari
pembuktian untuk membuktikan apakah kasus tersebut adalah intususepsi.-1/
I. Kriteria a4r
a. 2danya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah
hijau& diikuti dengan distensi abdomen dan bising usus yang
abnormal atau tidak ada sama sekali.
b. 2danya gambaran dari invaginasi usus& dimana setidaknya
tercakup hal'hal berikut ini, 9assa abdomen& massa rectum atau
prolaps rectum& terlihat pada gambaran foto abdomen& +3
maupun J* 3can.
c. Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi
perdarahan rectum atau gambaran feses Hed Jurrant !elly pada
pemeriksaan Hectal *oucherH.
II. Kriteria inr
a. Bayi laki'laki dengan usia kurang dari 1 tahun
b. ?yeri abdomen
1C
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 20/33
ILMU BEDAH NV G N S
c. 9untah
d. 7ethargy
e. Pucat
f. 3yok hipovolemi
g. @oto abdomen yang menunjukkan abnormalitas invaginasi
Berikut ini adalah pengelompokkan berdasarkan tingkat pembuktian ada
tidaknya invaginasi berdasarkan kriteria diatas,
7evel 1 -Definite
7evel ) -Probable
7evel / -Possible
I. Le(el 1 7 De)inite 8Dite!ukann4a Satu Kriteria Di Ba9a3 Ini:
a. (riteria Pembedahan, Invaginasi usus yang ditemukan saat
pembedahan b. (riteria adiologi, 2ir =nema atau 7iFuid Jontrast =nema
menunjukkan invaginasi dengan manifestasi spesifik yang bisa
dibuktikan dan dapat direduksi oleh enema tersebut.
c. (riteria 2utopsi ; Invagination dari usus
II. Le(el 2 7 Prbable 8Sala3 Satu Kriteria Di Ba9a3:
a. Dua kriteria mayor
b. 3atu kriteria mayor dan tiga kriteria minor
III. Le(el ' 7 Pssible
a. =mpat atau lebih kriteria minor
2.'.11 Diagnsis Ban"ing
Beberapa diagnosis banding dari invaginasi adalah seperti yang tertera
berikut ini,-10
)
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 21/33
ILMU BEDAH NV G N S
1. ;astrenteritis
Bila diikuti dengan intususepsi dapat ditandai jika dijumpai perubahan
rasa sakit& muntah dan perdarahan.
2. Di(ertikulu! e#kel
Biasanya dengan perdarahan& biasanya tidak ada rasa nyeri.
ambar ).15 Divertikulum 9eckel
'. Disentri A!eba
Diare mengandung lendir dan darah& serta adanya obstipasi& bila
disentri berat disertai adanya nyeri di perut& tenesmus dan demam.
+. Enterklitis
Pada enterocolitis terdapat feses yang bercampur darah disertai kram
abdomen& namun hal ini dapat dibedakan dari invaginasi karena sakit
cenderung lebih jarang& disertai diare& dan tetap adanya rasa sakit
diantara nyeri.
,. Prla*sus %e#ti Atau %e#tal Prla*s
Dimana biasanya terjadi berulang kali dan pada colok dubur didapatihubungan antara mukosa dengan kulit perianal& sedangkan pada
intususepsi didapati adanya celah.
)1
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 22/33
ILMU BEDAH NV G N S
ambar ).10 ectal Prolaps
-. Hen#35S#3nlein Pur*ura
*erkadang terdapat gejala perdarahan pada pasien "enoch'3chMnlein
purpura& namun yang dapat membedakannya adalah ditemukannya
purpura pada penderita "enoch'3chonlein purpura
2.'.12 K!*likasi
Intususepsi dapat menyebabkan terjadinya obstruksi usus. (omplikasi lain
yang dapat terjadi adalah dehidrasi dan aspirasi dari emesis yang terjadi. Iskemia
dan nekrosis usus dapat menyebabkan perforasi dan sepsis. ?ekrosis yang
signifikan pada usus dapat menyebabkan komplikasi yang berhubungan dengan
HShort )o-el Syndrome. 9eskipun diterapi dengan reduksi operatif maupun
radiografik& striktur dapat muncul dalam 5'# minggu pada usus yang terlibat.-15
2.'.1'. PenatalaksanaanPada bayi maupun anak yang dicurigai intususepsi atau invaginasi&
penatalaksanaan lini pertama sangat penting dilakukan untuk mencegah
komplikasi yang lebih lanjut. 3elang lambung -?asogastric tube harus dipasang
sebagai tindakan kompresi pada pasien dengan distensi abdomen sehingga bisa
dievaluasi produksi cairannya. 3etelah itu& rehidrasi cairan yang adekuat
dilakukan untuk menghindari kondisi dehidrasi dan pemasangan selang catheter
))
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 23/33
ILMU BEDAH NV G N S
untuk memantau ouput dari cairan. Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
darah dapat dilakukan.-$&15
HPneumatic atau (ontras =nema masih menjadi pilihan utama untuk
diagnosa maupun terapi reduksi lini pertama pada intususepsi di banyak pusat
kesehatan. ?amun untuk meminimalisir komplikasi& tindakan ini harus dilakukan
dengan memperhatikan beberapa panduan. 3alah satunya adalah menyingkirkan
kemungkinan adanya peritonitis& perforasi ataupun gangrene pada usus. 3emakin
lama riwayat perjalanan penyakitnya& semakin besar kemungkinan kegagalan dari
terapi reduksi tersebut.-$&1C
I.
Tin"akan Nn5<*erati) 8/=1+=10:
*indakan ?on'%peratif pada kasus invaginasi terdiri dari dua metode
utama yaitu,
a. H4"rstati# %e"u#tin
9etode reduksi hidrostatik tidak mengalami perubahan signifikan sejak
dideskripsikan pertama kali pada tahun 1#$6. eduksi hidrostatik dengan
menggunakan barium di bawah panduan fluoroskopi telah menjadi metode yang
dikenal sejak pertengahan 1C#. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaannya,a. 9asukkan kateter yang telah dilubrikasi ke dalam rectum dan difiksasi
kuat diantara pertengahan bokong.
b. 9elalui kateter& barium dialirkan dari kontainer
c. Pengembangan balon kateter kebanyakan dihindari oleh para radiologis
sehubungan dengan risiko perforasi dan obstruksi loop tertutup.
d. Pelaksanaannya memperhatikan Hule %f *hree yang terdiri atas,
-1 eduksi hidrostatik dilakukan setinggi / kaki di atas pasien
)/
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 24/33
ILMU BEDAH NV G N S
-) *idak boleh lebih dari / kali percobaan
-/ *iap percobaan masing'masing tidak boleh lebih dari / menit.
e. Pengisian dari usus dipantau dengan fluoroskopi dan tekanan hidrostatik
konstan dipertahankan sepanjang reduksi berlangsung.
f. eduksi hidrostatik telah sempurna jika media kontras mengalir bebas
melalui katup ileocaecal ke ileum terminal. eduksi berhasil pada rentang
50'C0E dengan kasus tanpa komplikasi.
Pengobatan dianggap berhasil bila barium sudah mencapai ileum
terminalis& serta pada saat itu& pasase usus kembali normal& norit yang diberikan
akan keluar melalui dubur. 3eiring dengan pemeriksaan :at kontras kembali dapat
terlihat coiled sprin! appearance. ambaran tersebut disebabkan oleh sisa'sisa
barium sepanjang bekas tempat invaginasi.
Berikut merupakan beberap indikasi dan kontraindikasi dalam
penatalaksanaan invaginasi dengan barium enema yakni,
1. In"ikasi
a. *idak terdapat gejala N tanda rangsangan peritoneum
b. *idak terdapat obstruksi yang tinggi
c. *idak dehidrasi
d. ejala invaginasi kurang dari 5# jam
2. Kntrain"ikasia. Distensi abdomen yang berlebihan
b. Invaginasi rekuren
c. ejala invaginasi lebih dari 5# jam
d. Peritonitis
e. Perforasi
)5
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 25/33
ILMU BEDAH NV G N S
ambar ).16 *erapi dengan 9enggunakan Barium =nema
b. Pneu!ati# %e"u#tin
eduksi udara pada intususepsi pertama kali diperkenalkan pada tahun
1#C$ dan cara tersebut telah diadopsi secara luas hingga akhir tahun 1C#.
Prosedur ini dimonitor secara fluroskopi sejak udara dimasukkan ke dalam
rectum. *ekanan udara maksimum yang aman adalah # mm"g untuk bayi dan
11'1) mm"g untuk anak. Penganut dari model reduksi ini meyakini bahwa
metode ini lebih cepat& lebih aman dan menurunkan waktu paparan dari radiasi.
Pengukuran tekanan yang akurat dapat dilakukan& dan tingkat reduksi
lebih tinggi daripada reduksi hidrostatik. Berikut ini adalah prosedure Pneumatic
eduction,
a. 3ebuah kateter yang telah dilubrikasi ditempatkan ke dalam rectum
dan direkatkan dengan kuat.
b. 3ebuah manometer dan manset tekanan darah dihubungkan dengan
kateter& dan udara dinaikkan perlahan hingga mencapai tekanan $'#
mm"g -maksimum 1) mm"g dan diikuti dengan fluoroskopi.
(olum udara akan berhenti pada bagian intususepsi& dan dilakukansebuah foto polos.
c. !ika tidak terdapat intususepsi atau reduksinya berhasil& udara akan
teramati melewati usus kecil dengan cepat. @oto lain selanjutnya dibuat
pada sesi ini& dan udara akan dikeluarkan terlebih dahulu sebelum
kateter dilepas.
)0
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 26/33
ILMU BEDAH NV G N S
d. +ntuk melengkapi prosedur ini& foto post reduksi -supine dan
decubitus8upright views harus dilakukan untuk mengkonfirmasi
ketiadaan udara bebas.
e. eduksi yang sulit membutuhkan beberapa usaha lebih. Penggunaan
glucagon -.0 mg8kg untuk memfasilitasi relaksasi dari usus memiliki
hasil yang beragam dan tidak rutin dikerjakan
II. Tin"akan <*erati) 8/=1,=26:
2pabila diagnosis intususepsi yang telah dikonfirmasi oleh G'ray&
mengalami kegagalan dengan terapi reduksi hidrostatik maupun pneumatik&
ataupun ada bukti nyata akan peritonitis difusa& maka penanganan operatif harus
segera dilakukan.
1. Pre5<*erati)
Penanganan intususepsi melalui tindakan operasi secara umum sama
seperti penangan pada kasus obstruksi usus lainnya yaitu perbaikan keadaan
umum seperti rehidrasi dan koreksi elektrolit bila sudah terjadi defisit elektrolit.
Pembedahan sudah dapat dilakukan jika perfusi jaringan sudah cukup
yang dapat diukur secara klinis dari produksi urin& yaitu &0 ' 1 ml8kgBB8jam
melalui kateter. (riteria lainnya adalah suhu tubuh kurang dari /#OJ& nadi kurang
dari 1) kali per menit& pernapasan tidak lebih dari 5 kali8 menit& turgor kulit
membaik& dan paling utama kesadaran yang baik. Biasanya dengan pemberian
cairan sejumlah 0E dari kebutuhan -untuk koreksi N kebutuhan normal& perfusi
jaringan sudah dapat dicapai.
2. <*erati) a. Insisi
• 2ntibiotik intravena preoperatif profilaksis harus diberikan / menit
sebelum insisi kulit.
• Pasien diposisikan terlentang dan sayatan kulit sisi kanan perut melintang
dibuat sedikit lebih rendah daripada umbilikus. 3ayatan bisa dibuat sejajar&
di bawah atau di atas umbilikus& tergantung pada derajat intususepsi
)6
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 27/33
ILMU BEDAH NV G N S
ambar ).1$ 3ayatan di Inferior +mbilikus
b. Diseksi
• *eknik pemisahan otot dimulai dari eksternal& obliFus internus& dan fascia
transversalis.
• +sus yang mengalami intususepsi secara hati'hati dijangkau dari luka
operasi dan reduksi dilakukan dengan lembut& meremas usus distal ke apeG
bersamaan dengan tarikan lembut dari usus proksimal untuk membantu
reduksi.*raksi yang kuat atau menarik usus intususeptum dari intususipien
harus dihindari& karena ini dapat dengan mudah mengakibatkan cedera
lebih lanjut pada usus besar
ambar ).1# *eknik eduksi 9anual atau .il'in!
)$
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 28/33
ILMU BEDAH NV G N S
• 3etelah reduksi& kondisi umum ileum terminal yang mengalami
intususepsi harus dinilai dengan hati'hati
ambar ).1C =valuasi Ileum *erminal dengan 3eksama untuk 9enilai
iabilitas +sus
#. %eseksi
• (adang'kadang& reseksi usus segmental diperlukan jika reduksi tidak dapat
dicapai atau usus nekrotik diidentifikasi setelah reduksi.
• Batas reseksi pada umumnya adalah 1 cm dari tepi ' tepi segmen usus
yang terlibat& pendapat lainnya pada sisi proksimal minimum / cm dari
lesi& kemudian dilakukan anastosmose end to end atau side to side
)#
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 29/33
ILMU BEDAH NV G N S
ambar ).) eseksi +sus 3egmental dan 2nastomose end to end
• +mumnya& ileum terminal yang direduksi akan muncul kehitaman dan
menebal pada palpasi. Penempatan spons yang hangat dan lembab selama
beberapa menit dapat meningkatkan perfusi jaringan lokal& sehingga&
berpotensi menghindari reseksi bedah yang tidak perlu.
• 2pabila terdapat kerusakan usus yang cukup luas& dan banyak bagian dari
usus itu yang harus diangkat. 9aka pada kasus ini tidak dapat dilakukan
anastomosis end to end& harus colostomy supaya proses digestive tetap
berjalan.
• 2ppendektomi standar dilakukan jika dinding cecal berdekatan adalah
normal.
ambar ).)1 2ppendektomi Insidental
". enutu*
• 3etelah reduksi dicapai atau reseksi dilakukan -jika diperlukan dan
hemostasis dipastikan& penutupan fasia perut dilakukan di lapisan
menggunakan benang absorbable /'.
)C
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 30/33
ILMU BEDAH NV G N S
• (ulit reappro/imated dengan jahitan subcuticular 0' yang diserap
'. Pst5<*erati)
Pada kasus tanpa reseksi& ?asogastric tube berguna sebagai dekompresi
pada saluran cerna selama 1') hari dan penderita tetap dengan pemasangan infus.
3etelah oedem dari intestine menghilang& pasase dan peristaltik akan segera
terdengar. (embalinya fungsi intestine ditandai dengan menghilangnya cairan
kehijauan dari nasogastric tube. 2bdomen menjadi lunak& tidak distensi. Dapat
juga didapati peningkatan suhu tubuh pasca operasi yang akan turun secara
perlahan. 2ntibiotika dapat diberikan satu kali pemberian pada kasus dengan
reduksi. Pada kasus dengan reseksi perawatan menjadi lebih lama . "al'hal yang
perlu diperhatikan setelah dilakukannya operasi pada penderita adalah,
a. "indari Dehidrasi
b. Pertahankan stabilitas elektrolit
c. Pengawasan akan inflamasi dan infeksi
d. Pemberian analgetika yang tidak menggangu motilitas usus
2.'.1+. Prgnsis
(ematian disebabkan oleh intususepsi idiopatik akut pada bayi dan anak'
anak sekarang jarang di negara maju. 3ebaliknya& kematian terkait dengan
intususepsi tetap tinggi di beberapa negara berkembang. Pasien di negara
berkembang cenderung untuk datang ke pusat kesehatan terlambat& yaitu lebih
dari )5 jam setelah timbulnya gejala& dan memiliki tingkat intervensi bedah&
reseksi usus dan mortalitas lebih tinggi.-1C
9ortalitas secara signifikan lebih tinggi -lebih dari sepuluh kali lipat
dalam kebanyakan studi pada bayi yang ditangani 5# jam setelah timbulnya
gejala daripada bayi yang ditangani dalam waktu )5 jam setelah onset pertama. -1C
2ngka rekurensi dari intususepsi untuk reduksi nonoperatif dan operatif masing'
masing rata'rata 0E dan 1'5E.-15
/
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 31/33
ILMU BEDAH NV G N S
BAB III
KESIPULAN
Invaginasi adalah suatu proses di mana segmen intestin masuk ke dalam
bagian lumen usus yang dapat menyebabkan obstruksi pada saluran cerna.
Invaginasi artinya prolapsus suatu bagian usus ke dalam lumen bagian yang tepat
berdekatan.
Invaginasi atau intususepsi merupakan salah satu penyebab terbanyak
obstruksi usus pada bayi dan anak kecil. Penyebab invaginasi sebagian besar tidak
diketahui -idiopatik.
Invaginasi paling sering mengenai daerah ileosaekal dan jarang terjadi
pada orang dewasa dibandingkan anak'anak.7okasi terjadinya invaginasi dapat
pada entero'enterika& kolo'kolika& ileokolika& ileosekal. Invaginasi dapat
menyebabkan obstruksi usus sehingga jika tidak ditangani dengan segera dan
/1
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 32/33
ILMU BEDAH NV G N S
tepat akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut berupa perforasi sehingga terjadi
peritonitis.
Penatalaksanaan dapat berupa perbaikan kondisi umum berupa resusitasi
cairan dan elektrolit serta dekompresi& kemudian dilakukan reposisi. eposisi
hidrostatik yang dapat dikerjakan sekaligus sewaktu diagnosis ditegakkan ataupun
reposisi pneumostatik. !ika reposisi konservatif gagal& reposisi operatif dapat
dilakukan. Intususepsi pada bayi yang tidak ditangani akan selalu berakibat fatal.
2ngka mortalitas semakin meningkat jika penanganannya semakin lambat.
DA&TA% PUSTAKA
1. @ai: % dan 9offat D. )/. 2t 2 lance 3eries 2natomi. =rlangga. !akarta
). Qibowo D3. )C. 2natomi *ubuh 9anusia. rasindo. !akarta
/. 3jamsuhidajat & !ong QD. )5. Buku ajar ilmu bedah. )nd ed. =J. !akarta
5. Pearce J=. )C. 2natomi dan @isiologi +ntuk Paramedis. P* ramedia
Pustaka. !akarta
0. Blanco @J. Pediatric intussusceptions. )11. 9edscape eference. 2vailable
from, http,88emedicine.medscape.com8article8C/$#'overview -2ccessed, 11
9ay )15
6. 2nderson D9& et al. )C. (amus kedokteran Dorland. )Cth ed. =J. !akarta.
$. Ignacio J& @allat 9=. )1. Intussusception. In, "olcomb Q& 9urphy !P&
editors. 2shcraft>s pediatric surgery. 0th ed. Philadephia, 3aunders =lsevier< )
#. Blanch 2!& Perel 3B& 2cworth. )$. Pediatric Intususception, =pidemiology
and %utcome. =merg 9ed 2ustralas.
/)
7/21/2019 Invaginasi
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-56dbffd3edfd1 33/33
ILMU BEDAH NV G N S
C. Pickering& 7.(.& 3nyder& !.D.& ). Ileus# Adhesi# Intususepsi# dan 0*stru'si
%in!'ar1Tertutup In, Behrman& .=.& (liegman& .9.& 2rvin& 2nn.9.& Ilmu
Kesehatan Ana' 2elson ed 10& jilid ). =J. !akarta
1. 9arinis 2& Riallourou 2& 3amanides 7& Dafnios ?& 2nastasopoulos &
assiliou 3& et al. )C. Intussusception of the bowel in adults, a review.
Qorld !ournal astroenterology.
11. @ardah 22& anuh & 3udarmo 39. Intususepsi. @akultas (edokteran
+?2I. )6< 2vailable from, http,88www.pediatrik.com8isi/.phpS
pageThtmlNhkategoriTpdtNdirektoriTpdtNfilepdfTNpdfTNhtmlT$11'
d:ti)/1.htm. -Diakses 1 9ei )15
1). 9ayo Jlinic Uhomepage on the InternetV. 2ri:ona, Intussusception& )11
2vailable from,http,88www.mayoclinic.com8health8intussusception8D3$C#
-Diakses 1 9ei )15
1/. Blanco @J. Intussusception. 9edscape eference Userial onlineV )1).
2vailable from, +7, http,88emedicine.medscape.com8article8C/$#'
overviewWshowall& -2ccessed, 11 9ay )15
15. Irish 93. Pediatric intussusception surgery. )11. 9edscape eference Userial
onlineV 2vailable from, +7, http,88emedicine.medscape.com8article8C/$$/'
overviewWshowall. -2ccessed, 11 9ay )15
10. 3antoso 9I!& Rosodiharjo 2 dan =rfan @. )11. "ubungan antara lamatimbulnya gejala klinis awal hingga tindakan operasi dengan lama rawatan
pada penderita invaginasi yang dirawat di 3+P. ". 2dam 9alik 9edan.
+niversitas 3umatera +tara, 9edan.
16. @allan 9=. Intussusception in Pediatric 3urgery& 2shcraft (Q& "older *9
-eds. 5th ed. Philadelphia, QB 3aunders Jompany.
1$. =ken:e 3%& 9gbor 3%. )6.Jhildhood intussusception, *he implications of
delayed presentation. 2fr ! Paediatr 3urg )11<#,10'#.
1#. amachandran P. )C. Intussusception in pediatric surgery diagnosis and
management. Puri P& "ollwarth 9 editors. 3pinger, Dordrecht "eidelberg.
1C. Bines !& Ivanoff B. )# 2cute Intussusception in Infants and Jhildren,
Incidence& Jlinical Presentation and 9anagement, 2 lobal Perspective.
eneva& 3wit:erland, Qorld "ealth %rgani:ation.
). Jhung D". )1. Intussusception. In, 2tlas of eneral 3urgical *echniFues.
*ownsend J9 N =vers. Philadelphia& P2, =lsevier.