i. pendahuluan 1.1. latar belakang - kementerian...

31
1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet Kerja yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, dengan demikian visi dari Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Misi pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan visi di atas adalah dengan (1) mewujudkan kedaulatan pangan, (2) mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan, (3) mewujudkan kesejahteraan petani dan (4) mewujudkan reformasi birokrasi. Sebagai penjabaran dari visi misi tersebut, maka tujuan pembangunan pertanian yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan, (2) meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian, (3) meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (4) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan (5) meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional. Sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam pencapaian tujuan tersebut di atas adalah dengan (1) swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani dan (6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Pelaksanaan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015 dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Upload: others

Post on 21-Jun-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet Kerja yaitu “Terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong”, dengan demikian visi dari Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya

Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan

Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk

Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.

Misi pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan visi di atas adalah dengan

(1) mewujudkan kedaulatan pangan, (2) mewujudkan sistem pertanian bioindustri

berkelanjutan, (3) mewujudkan kesejahteraan petani dan (4) mewujudkan reformasi

birokrasi.

Sebagai penjabaran dari visi misi tersebut, maka tujuan pembangunan pertanian

yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk

mewujudkan kedaulatan pangan, (2) meningkatkan nilai tambah dan daya saing

produk pangan dan pertanian, (3) meningkatkan ketersediaan bahan baku

bioindustri dan bioenergi, (4) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

dan (5) meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang

amanah dan profesional.

Sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam

pencapaian tujuan tersebut di atas adalah dengan (1) swasembada padi, jagung dan

kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2) peningkatan diversifikasi

pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi

pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan

bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani dan (6) akuntabilitas kinerja

aparatur pemerintah yang baik.

Pelaksanaan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015 dituangkan dalam

Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

2

Tabel 1. Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian 2015

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton

Daging)

73,40 20,31 1,20 2,97 0,55

2 Peningkatan diversifikasi pangan

Skor Pola Pangan Harapan 84,1

3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

10,00

-5,00

4 Peningkatan pendapatan keluarga petani

PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)

8,30

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1.2.1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capain

Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV Tahun 2015.

1.2.2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan

dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV

Tahun 2015.

1.2.3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan

dalam rangka perencanaan Pembangunan Pertanian ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan

Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian

Triwulan IV Tahun 2015.

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

3

II. CAPAIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 merupakan penjabaran

dari sasaran strategis Kementerian Pertanian antara lain sebagai berikut.

2.1. Sasaran Strategis 1: Swasembada padi, Jagung dan Kedelai serta

Peningkatan Produksi Daging dan Gula

2.1.1. Produksi Padi

Indikator kinerja produksi padi ditargetkan sebesar 73,40 juta ton GKG pada triwulan

IV sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) II 2015 dari BPS sebesar 74,99 juta

ton GKG. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yang mendukung

dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 2. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Padi (Ha) 350.000 44.135 215.985 254.905 311.535

2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha) 60.957 80 164 41.817 57.251

3. Pemberdayaan Penangkar (Ha) 3.750 - 2.015 2.314 2.436

4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha) 7.225 - 2.050 4.300 6.709

5. Penerapan Pengelolaan DPI (Ha) 200 10 90 160 165

Berikut adalah rincian dari kegiatan pendukung dari swasembada padi, antara lain:

Gambar 1. Realisasi Kegiatan GP-PTT Padi Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

TW I TW II TW III TW IV

GP-PTT Padi (Ha)

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

4

Kegiatan GP-PTT Padi dengan target 350.000 ha pada triwulan I realisasi 12,61%,

triwulan II realisasi 61,71%, triwulan III realisasi 72,83% dan triwulan IV realisasi

sebesar 311.535 ha (89,01%).

Kegiatan perbanyakan benih sumber pada awal tahun dibebankan target sebesar

212 ha sampai dengan triwulan II, tetapi pada triwulan III target meningkat menjadi

60.957 ha. Realisais triwulan I 37,78%, realisasi triwulan II 57,36%, realisasi triwulan

III 68,60% dan realisasi triwulan IV sebesar 57.251 ha (93,92%).

Gambar 2. Perbanyakan Benih Sumber Padi Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Gambar 3. Pemberdayaan Penangkar Padi Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

TW I TW II TW III TW IV

Perbanyakan Benih Sumber (Ha)

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

TW I TW II TW III TW IV

Pemberdayaan Penangkar (Ha)

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

5

Kegiatan pemberdayaan penangkar dengan target 3.750 ha pada triwulan I belum

ada realisasi, triwulan II realisasi 53,73%, triwulan III realisasi 60,07% dan triwulan

IV realisasi sebesar 2.436 ha (64,96%).

Kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target pada triwulan I sebesar 3.550

ha dan belum terealisasi, pada triwulan II mulai ada realisasi sebesar 53,73%,

triwulan III target meningkat menjadi 7.225 ha dengan realisasi 59,52% dan triwulan

IV realisasi 6.709 ha (92,86%).

Gambar 4. Pemantapan Penerapan PHT Padi Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Gambar 5. Penerapan Pengelolaan DPI Padi Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

TW I TW II TW III TW IV

Pemantapan Penerapan PHT (Ha)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

TW I TW II TW III TW IV

Penerapan Pengelolaan DPI (Ha)

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

6

Kegiatan penerapan pengelolaan DPI dengan target pada triwulan I sebesar 150 ha

realisasi 6,66%, triwulan II realisasi 60%, triwulan III target meningkat menjadi 200

ha dengan realisasi 80% dan triwulan IV realisasi 165 ha (82,50%).

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 3. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul padi (Varietas) 5 - - - 5

2. Teknologi tanaman padi (Teknologi) 8 - - - 9

3. Penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) (Ton)

143,5 - 40 129,4 156,49

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi (Teknologi)

1 - - - 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada padi dengan kegiataan pendukungnya antara lain:

a. Penciptaan varietas unggul padi sudah terealisasi 100% yaitu menghasilkan

varietas antara lain:

1) Inpari 38 Tadah Hujan Agritan

2) Inpari 39 Tadah Hujan Agritan

3) Inpari 40 Tadah Hujan Agritan

4) Inpari 41 Tadah Hujan Agritan

5) Inpago 11 Agritan

b. Teknologi tanaman padi telah terealisasi 112,5% antara lain:

1) Teknologi peningkatan produksi padi berbasis tata kelola lahan dan tanaman

yang ramah lingkungan dengan input produksi (pupuk) yang optimal (PHSL)

2) Peningkatan produktifitas melalui perbaikan sistem tanam

3) Teknologi tata kelola air mikro spesifik di lahan rawa

4) Pengendalian penyakit blas di lahan rawa lebak

5) Pengendalian gulma padi gogo di bawah tegakan tanaman

perkebunan/hutan tanaman industri muda

6) Teknologi penggilingan padi

7) Pengendaliam terpadu biointensif penyakit tungro

8) Pengelolaan pestisida dalam pengendalian tungro

9) Pengendalian tungro berdasarkan virulensi dan patogenitas virus tungro di

daerah endemis

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

7

c. Penyediaan benih sumber padi terealisasi 109,05% terdiri dari:

1) BS 29,88 ton

2) FS 48,68 ton

3) SS 77,93 ton

d. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi terealisasi 100% yaitu telah

dipabrikasi 1 prototipe mesin panen padi tipe mini combine untuk lahan rawa

2.1.2. Produksi Jagung

Indikator kinerja produksi jagung ditargetkan sebesar 20,31 juta ton pada triwulan IV

sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) II 2015 dari BPS sebesar 19,83 juta

ton turun dari ARAM I sebesar 0,83 juta ton. Beberapa Eselon I Lingkup

Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 4. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Jagung (Ha) 102.000 11.495 68.044 76.439 92.953

2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha) 19.340 0,12 21 10.186 18.145

3. Bantuan Sarana Pascapanen (Unit) 212 - 90 141 205

4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha) 165 - 90 135 152

Berikut adalah rincian dari kegiatan pendukung dari swasembada jagung, antara

lain:

Gambar 6. GP-PTT Jagung Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

TW I TW II TW III TW IV

GP-PTT Jagung (Ha)

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

8

Kegiatan GP-PTT Jagung dengan target 102.000 ha, triwulan I realisasi 11,27%,

triwulan II realisasi 66,71%, triwulan III realisasi 74,94% dan triwulan IV realisasi

92.953 ha (91,13%).

Kegiatan perbanyakan benih sumber pada triwulan I target sebesar 24 ha dengan

realisasi 0,5%, pada triwulan II realisasi 45,42%, pada triwulan III target meningkat

menjadi 19.340 ha dengan realisasi 52,67% dan triwulan IV realisasi 18.145 ha

(93,82%).

Gambar 7. Perbanyakan Benih Sumber Jagung Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Gambar 8. Bantuan Sarana Pascapanen Jagung Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

TW I TW II TW III TW IV

Perbanyakan Benih Sumber (Ha)

0

50

100

150

200

250

TW I TW II TW III TW IV

Bantuan Sarana Pascapanen (Unit)

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

9

Kegiatan bantuan sarana pascapanen dengan target 212 unit, triwulan I realisasi

belum ada, triwulan II realisasi 42,45%, triwulan III realisasi 66,51% dan triwulan IV

realisasi 205 unit (96,70%).

Kegiatan pemantapan penerapan PHT pada triwulan I dengan target 135 ha belum

ada realisasi, triwulan II realisasi 66,67%, triwulan III target meningkat menjadi 165

ha terealisasi 81,82% dan triwulan IV realisasi 152 ha (91,83%).

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 5. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul jagung (Varietas)

5 - - - 7

2. Teknologi tanaman jagung (Teknologi) 4 - - - 4

3. Penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) (Ton)

35 - 10 24 35,63

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung (Teknologi)

4 - - 2 4

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada jagung dengan kegiataan pendukungnya antara

lain:

a. Penciptaan varietas unggul jagung terealisasi 140% terdiri dari:

1) 4 VUB Jagung Hibrida yaitu JH 27, JH 234, JH 45 URI dan JH 36; 1 VUB

0

20

40

60

80

100

120

140

160

TW I TW II TW III TW IV

Pemantapan Penerapan PHT (Ha)

Gambar 9. Pemantapan Penerapan PHT Jagung Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

10

2) 1 VUB jagung bersari bebas Pulut URI 4

3) 1 VUB gandum guri 6 agritan

4) 1 VUB sorgum suri agritan 5

Permasalahan yang terjadi adalah untuk VUB gandum dan sorgum masih

menunggu SK Mentan.

b. Teknologi tanaman jagung terealisasi 100% terdiri dari:

1) Rekomendasi pemupukan spesifikasi lokasi di Kabupaten Jeneponto dan

Bantaeng

2) Kombinasi Biopestisida Formulasi B. Subtilis dan pestisida nabati

3) Teknologi pembuatan olahan pangan fungsional berbasis jagung ungu

4) Teknologi produksi benih jagung komposit klas Benih Dasar (BD/FS)

c. Penyediaan benih sumber jagung terealisasi 101,8% terdiri dari:

1) BS 5,64 ton

2) FS 23,86 ton

3) F1 6,13 ton

d. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung terealisasi 100% yaitu telah

selesai dipabrikasi paket prototipe mesin budidaya dan pascapanen jagung

antara lain:

1) Mesin penanam

2) Mesin penyiang

3) Mesin pemipil jagung berkelobot

4) Mesin pengering jagung

2.1.3. Produksi Kedelai

Indikator kinerja produksi kedelai ditargetkan sebesar 1,2 juta ton pada triwulan IV

sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) II 2015 dari BPS sebesar 0,98 juta ton

turun dari ARAM I 2015 sebesar 0,01 juta ton. Beberapa Eselon I Lingkup

Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

11

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 6. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Kedelai (Ha) 350.000 19.285 184.975 200.060 244.965

2. Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai (Ha)

131.500 3.866 59.517 68.380 81.149

3. Perbanyakan benih sumber (Ha) 17.764 - 84 9.571 16.432

4. Pemberdayaan penangkar (Ha) 2.500 - 1.071 1.320 1.335

5. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 120 - 70 80 118

Berikut adalah rincian dari kegiatan pendukung dari swasembada jagung, antara

lain:

Kegiatan GP-PTT kedelai dengan target 350.000 ha pada triwulan I realisasi 5,51%,

triwulan II realisasi 52,85%, triwulan III realisasi 57,16% dan triwulan IV realisasi

244.965 ha (69,99%).

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

TW I TW II TW III TW IV

GP-PTT Kedelai (Ha)

Gambar 10. GP-PTT Kedelai Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

12

Kegiatan Pengembangan Areal Tanam (PAT) kedelai dengan target 131.500 ha pada

triwulan I realisasi 2,94%, triwulan II realisasi 45,26%, triwulan III realisasi 52% dan triwulan

IV realisasi 81.149 ha (61,71%).

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

TW I TW II TW III TW IV

Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai (Ha)

Gambar 11. Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai Triwulan I sampai Triwulan IV

2015

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

TW I TW II TW III TW IV

Perbanyakan benih sumber (Ha)

Gambar 12. Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

13

Kegiatan perbanyakan benih sumber kedelai dengan target 17.764 ha triwulan I realisasi

10,56%, triwulan II realisasi 48,17%, triwulan III realisasi 53,88% dan triwulan IV realisasi

16.432 ha (92,50%).

Kegiatan pemberdayaan penangkar kedelai dengan target 2.500 ha pada triwulan I realiasi

belum ada, triwulan II realisasi 42,82%, triwulan III realisasi 50,32% dan triwulan IV realisasi

1.335 ha (53,40%).

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

TW I TW II TW III TW IV

Pemberdayaan penangkar (Ha)

Gambar 13. Pemberdayaan Penangkar Kedelai Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

0

20

40

60

80

100

120

140

TW I TW II TW III TW IV

Pemantapan penerapan PHT (Ha)

Gambar 14. Pemantapan Penerapan PHT Kedelai Triwulan I sampai Triwulan IV 2015

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

14

Kegiatan pemantapan penerapan PHT kedelai dengan target 120 ha pada triwulan I belum

ada realisasi, triwulan II realisasi 63,63%, triwulan II realisasi 66,67% dan pada triwulan IV

realisasi 118 ha (98%).

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 7. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Badan Litbang Pertanian Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul kedelai (Varietas)

4 - - - 2

2. Teknologi tanaman kedelai (Teknologi) 1 - - - 5

3. Penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) (Ton)

53,3 - 15 24 62,73

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai (Teknologi)

4 - - 1 4

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada kedelai dengan kegiataan pendukungnya antara

lain:

a. Penciptaan varietas unggul kedelai terealisasi 50% terdiri dari:

1) VUB kedelai Devon 1

2) VUB kedelai Dega 1

b. Teknologi tanaman kedelai terealisasi 500% terdiri dari:

1) Teknologi pengendalian penyakit kedelai dengan biofungisida

2) Teknologi pengendalian hama kedelai dengan bioinsektisida

3) Teknologi budidaya kedelai di lahan pasang surut tipe luapan C

4) Paket teknologi budidaya untuk lahan sawah

5) Teknologi budidaya kedelai untuk lahan kering masam

c. Penyediaan benih sumber kedelai terealisasi 117,69% terdiri dari:

1) BS 12,5 ton

2) FS 46,13 ton

3) NS 4,1 ton

d. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai terealisasi 100% yaitu telah

selesai dipabrikasi paket prototipe mesin budidaya dan pascapanen kedelai

terdiri dari:

1) Mesin penanam

2) Mesin penyiang

3) Mesin perontok kedelai

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

15

4) Mesin pengering kedelai

2.1.4. Produksi Gula Tebu

Indikator kinerja produksi tebu ditargetkan sebesar 2,97 juta ton pada triwulan IV

terealisasi 2,12 juta ton atau 71,21%. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian

Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Tabel 8. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Ditjen Perkebunan Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Bongkar ratoon (Ha) 2.631 210,48 420,96 631,44 976

2. Rawat ratoon (Ha) 57.061 6.847,32 14.694,64 21.541,96 27.055

3. Perluasan tebu (Ha) 9.588 1.153,56 3.507,12 4.660,68 7.892

4. Pembangunan KBD 2.854 - - - 729

5. Rintisan Kebun Benih Tebu 870 - - - 362

6. Pengawalan rintisan kebun benih tebu 21 - - - 20

7. Pemberdayaan pekebun dan kelembagaan petani tebu (Paket)

61 - - - 55

8. Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan PLP-TKP

553 - - - 547

9. Operasional TKP dan PLP-TKP (Orang)

553 - - - 547

10. Rekruitmen TKP dan PLP-TKP (Paket)

8 - - - 8

11. Pelatihan TKP-PLP-TKP (Paket) 9 - - - 9

12. Pengadaan peralatan: - Traktor (Unit) - Dump truck (Unit) - Truck bak kayu (Unit) - GPS (unit) - Grab loader (Unit) - Pompa air (Unit) - Harvester (Unit) - Fertilizer applicator (Unit) - Handrefactometer (Unit) - Alat pengukur PH tanah (Unit) - Alat tebang (Unit) - Implement traktor (Paket)

514 101 60

351 131 514 93

105 592

4 34

1

41

8 -

27 10 41

8 8

47 - - -

82 16

- 104 20 82 16 16

101 - - -

123 24

- 131 30

123 24 24

148 - - -

508 96 60

313 74

375 31 96

568 4 - 1

13. Pengembangan database tebu online (Paket)

835 67 138 205 779

14. Fasilitasi tim pengawas taksasi dan rendemen (Paket)

11 - - - 9

15. Pengawalan dan monitoring evaluasi tebu (Paket)

310 - - - 300

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat, bahwa Ditjen Perkebunan dalam

mendukung tercapainya peningkatan produksi gula tebu memiliki beberapa kegiatan

pendukung, pada triwulan IV ada beberapa kegiatan pendukung baru. Realisasi

tersebut antara lain: bongkar ratoon realisasi 37,10%; rawat ratoon realisasi 47,41%;

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

16

perluasan tebu realisasi 82,31%; pembangunan KBD realisasi 25,54%; rintisan

kebun benih tebu realisasi 41,61%; pengawalan rintisan kebun benih tebu realisasi

95,24%; pemberdayaan pekebun dan kelembagaan petani tebu realisasi 90,16%;

Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan PLP-TKP realisasi 98,92%; operasional

TKP dan PLP-TKP realisasi 98,92%; pelatihan TKP-PLP-TKP realisasi 100%;

rekruitmen TKP dan PLP-TKP realisasi 100%; pengadaan traktor realisasi 98,83%;

pengadaan dump truck 95,05%; pengadaan truck bak kayu realisasi 100%;

pengadaan GPS realisasi 89,17%; pengadaan grab loader realisasi 56,49%;

pengadaan pompa air realisasi 72,96%; pengadaan harvester realisasi 33,33%;

pengadaan fertilizer applicator realisasi 91,43%; pengadaan handrefractometer

realisasi 95,95%; pengadaan alat ukur PK tanah realisasi 100%; pengadaan alat

tebang sampai dengan triwulan IV tidak direalisasikan; pengadaan implement traktor

realisasi 100%; pengembangan database tebu online realisasi 93,29%; fasilitasi tim

pengawas taksasi dan rendemen realisasi 81,82% serta pengawalan dan monitoring

evaluasi tebu realisasi 96,77%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 9. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan VUB bibit tebu (Budset) 3.000.000 - - 97 1.100.000

2. Teknologi budidaya tanaman tebu (Teknologi)

5 1 2 4 6

3. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman tebu (Teknologi)

2 - - - 2

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung peningkatan produksi gula dengan kegiataan pendukungnya

antara lain:

a. Penciptaan VUB bibit tebu realisasi 36,67%, dari target 3.000.000 butset tebu

hanya dapat terealiasi 1.100.000 butset, hal ini dikarenakan pada saat bibit

ditanam (bulan Maret 2015) terjadi musim kemarau (el nino) sehingga

pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan walaupun tahapan-

tahapan kegiatan dilapangan sudah dilaksanakan, pertumbuhan tidak maksimal

sehingga hasilnya tidak bisa dijadikan benih.

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

17

Permasalahan yang terjadi pada kegiatan penciptaan VUB bibit tebu adalah

dikarenakan musim kemarau yang panjang, sehingga untuk mengatasinya

dengan meningkatkan target hasil di tahun berikutnya.

b. Teknologi budidaya tanaman tebu realisasi 120% antara lain:

1) Rekomendasi pemupukan berbasis analisis tanah dibeberapa lokasi

pengembangan tebu

2) Teknologi pembuatan dan pemanfaatan Biochar dari serasah tebu untuk

perbaikan kualitas lahan berpasir

3) Dosis pemupukan pada sistem juring ganda untuk meningkatkan

produktifitas dan rendemen tebu

4) Validasi kesesuaian varietas tebu dengan tipologi lahan

5) Pengendalian penyakit utama pada tanaman tebu Ratton Cane (RC-1)

6) Pengendalian hama uret pada tanaman tebu

c. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman tebu realisasi 100% yaitu telah selesai

dipabrikasi antara lain:

1) Mesin panen tebu juring ganda

2) Mesin core sampler tebu siap giling

2.1.5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau

Target produksi daging sapi dan kerbau sesuai dengan Perjanjian Kinerja

Kementerian Pertanian 0,54 juta ton daging. Realisasi sebanyak 0,56 juta ton

daging. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kontribusi dari beberapa Eselon I

Lingkup Kementerian Pertanian yaitu.

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Tabel 10. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Pengembangan usaha budidaya ternak (Kelompok)

570 9 241 448 570

2. Optimalisasi IB (Dosis) 2.104.794 14.101 42.519 270.785 1.545.704

3. Penyebaran pejantan sapi potong dan kerbau (INKA) (Ekor)

2.235 - 617 952 2.479

4. Gertak birahi dan IB (Ekor) 691.000 16.738 50.263 221.574 435.995

5. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT (Ha)

930 152 298 1.059 930

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

18

6. Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok (Ha)

700 60 153 337 700

7. Pengembangan padang penggembalaan (Ha)

700 - - 56 700

8. Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT (Ha)

700 - - - 700

9. Pengembangan integrasi tanaman ruminansia (Kelompok)

638 20 61 113 638

10. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas (Stek)

5.870.000 328.400 632.000 921.687 4.447.897

11. Pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi UPP/LP/PPSK (Kelompok)

88 1 4 24 88

12. Penguatan pakan sapi perah (Ton)

6.300 150 350 2.721 5.856

13. Penguatan pakan sapi potong induk (Ton)

475

63 80 263 475

14. Penguatan pakan sapi potong penggemukan (Ton)

13.530 62 458 3.245 9.166

15. Pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab. Pakan Daerah (Sampel)

8.380 1.439 3.897 7.176 8.844

16. Kesiagaan wabah PHM (Dosis)

9.380.934 137.611 6.872.558 7.755.505 8.758.340

17. Penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter (Dosis)

393.190 7.384 13.751 129.496 306.778

18. Peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik (Dosis)

8.377.775 310.025 5.288.099 5.609.649 7.581.250

19. Penyidikan dan pengujian PHM (Dosis)

265.928 124.259 175.520 300.790 363.302

20. Peningkatan produksi benih (Dosis)

4.803.800 2.372.269 2.911.922 3.334.224 3.731.122

21. Populasi dan produksi bibit (Ekor)

462.774 230.075 248.767 383.591 439.209

22. Penguatan sapi/kerbau betina bunting (Kelompok)

195 5 67 108 194

23. Pengembangan kelompok perbibitan ternak (Kelompok)

56 - 12 14 56

24. Penguatan wilayah pembibitan (Paket)

34 - 5 11 34

25. Fasilitasi peralatan RPH Ruminansia (Unit)

23 - - 1 23

26. Monitoring dan surveilans reisdu dan cemaran mikroba (Sampel)

29.519 5.839 13.964 28.255 29.519

27. Pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet (Orang)

475 - 69 183 515

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

19

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, Ditjen Peternakan dan Kesehatan

Hewan dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau melalui

beberapa kegiatan pendukung dan sampai dengan triwulan IV sudah ada beberapa

yang terealisasi yaitu: kegiatan pengembangan usaha budidaya ternak 78,60%;

kegiatan optimalisasi IB 12,87%; kegiatan penyebaran pejantan sapi potong dan

kerbau (INKA) 42,60%; kegiatan gertak birahi dan IB 32,07%; kegiatan

pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT

113,87%; kegiatan penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok

48,14%; kegiatan pengembangan padang penggembalaan 8%; kegiatan

pengembangan integrasi tanaman ruminansia 17,71%; kegiatan penanaman dan

pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas 15,70%; kegiatan pengembangan

pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi UPP/LP/PPSK 27,27%;

kegiatan penguatan pakan sapi perah 43,19%; kegiatan penguatan pakan sapi

potong induk 55,37%; kegiatan penguatan pakan sapi potong penggemukan

23,98%; kegiatan pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab. Pakan Daerah

85,63%; kegiatan kesiagaan wabah PHM 82,67%; kegiatan penanggulangan

gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter 32,93%; kegiatan

peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik 66,96%; kegiatan

penyidikan dan pengujian PHM 113,11%; kegiatan peningkatan produksi benih

69,41%; kegiatan populasi dan produksi benih 82,89%; kegiatan penguatan

sapi/kerbau betina bunting 55,38%; kegiatan pengembangan kelompok perbibitan

ternak 25%; kegiatan penguatan wilayah pembibitan 32,35%; kegiatan fasilitasi

peralatan RPH Ruminansia 4,35%; kegiatan monitoring dan surveilans residu dan

cemaran mikroba 95,72% dan kegiatan pengembangan kapasitas SDM bidang

kesmavet 38,53%.

Permasalahan yang terjadi pada kegiatan kertak birahi dan inseminasi buatan yaitu

ada keterlambatan pengadaan hormon dan N2 cair, kurang optimalnya koordinasi

antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan BPTUHPT dan

pertanggungjawaban keuangan utamanya biaya operasional petugas di lapangan

belum dirancang dengan baik. Permasalahan pada kegiatan penanaman dan

pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas yaitu penanaman HPT terkendala

karena musim cuaca/kemarau. Permasalahan pada kegiatan penguatan pakan sapi

potong penggemukan yaitu adanya keterlambatan penetapan pengelola

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

20

keuangan/kegiatan di satker, terbatasnya ULP dimasing-masing Pemda dengan

sistem antrian proses lelang, sebagian besar satker menunggu e-katalog pakan

dalam melakukan pengadaan pakan yang baru tayang 1 Juli 2015, sebagian besar

penyedia barang/jasa yang telah menang tender tidak mau mengambil uang muka

kegiatan meskipun realisasi fisik sudah lebih dari 50%, terbatasnya jumlah SDM

pelaksana satker yang memprioritaskan kegiatan APBD daripada APBN dan

perkirakan sisa anggaran sekitar 15,3% (Rp 12,6 M) hasil efisiensi lelang pengadaan

pakan.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 11. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Bibit unggul ternak sapi dan kerbau (Ekor)

1.000 250 550 970 1.000

2. Inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau (Teknologi)

2 - 1 - 2

3. Inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau (Teknologi)

7 - 3 5 7

4. Inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis (Teknologi)

24 3 12 15 20

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau dengan kegiataan

pendukungnya antara lain:

a. Bibit unggul ternak sapi dan kerbau realisasi 100%, yaitu:

1) Sapi PO 824 ekor

2) Sapi Bali 173 ekor

3) Sapi Madura 208 ekor

b. Inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau realisasi 100%, yaitu:

1) Optimalisasi pemanfaatan leguminosa untuk pakan sapi potong bunting

2) Karakteristik karkas Sapi Bali dan sapi persilangan dengan ransum

penggemukan berbasis sawit

c. Inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau realisasi 100%, yaitu:

1) 3 teknologi reproduksi sapi potong

2) 1 teknologi reproduksi kerbau

3) 4 teknologi reproduksi sapi perah

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

21

d. Inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis realisasi

84,09%, hal ini tidak tercapai 100% dikarenakan sebagian kegiatan penelitian

veteriner masih membutuhkan penambahan waktu pelaksanaan.

Kegiatan pendukung lain swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan

produksi daging dan gula dari Ditjen PSP, Badan PPSDM Pertanian dan Badan

Karantina Pertanian, dengan rincian sebagai berikut.

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Tabel 12. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Ditjen PSP

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Pengelolaan air irigasi untuk pertanian - Pengembangan jaringan irigasi

(Ha)

2.478.182

282.548

1.101.750

1.565.250

2.458.417

2. Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian - Pengembangan optimasi lahan

(Ha) - Pengembangan SRI (Ha) - Perluasan Sawah (Ha)

951.304

163.833 23.000

47.067

- -

315.086

6.563 -

524.556

55.046 -

927.404

161.705 18.789

3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian a. Alsin Pra Panen

- Traktor Roda 2 (Unit) - Pompa Air (Unit) - Rice Transplanter (Unit) - Traktor Roda 4 Tanaman

Pangan (Unit) - Cultivator - Excavator - Nursery Tray

b. Alsin Pascapanen - Combine Harvester (Unit) - Combine Harvester

Sedang (Unit) - Corn Combine Harvester

(Unit) - Vertical Dryer Padi (Unit) - Vertical Dryer Jagung

(Unit) - Bad Dryer - Dryer - Corn Sealer (Unit) - Pemipil Jagung (Unit) - RT Indojarwo (Unit) - Power thresher (Unit) - RMU (Unit)

27.125 22.635 5.638 1.349

190 30

291.822

3.215 18

11

166 207

6

18 2.088

28 38

1.836 714

3.814 1.482

- -

- - -

- -

-

- -

- - - - - - -

21.813 6.643 1.540

327

- - -

- -

-

- -

- - - - - - -

22.600 6.789 1.943

356

- - -

- -

-

- -

- - - - - - -

27.777 21.605 5.917 1.472

190 30

291.822

3.196 18

11

165 207

6

18 2.088

28 38

1.558 702

Page 22: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

22

4. Fasilitasi pupuk dan pestisida - Unit UPPO (Unit) - Urea - SP-36 - ZA - NPK - Organik

897

4.100.000 850.000

1.050.000 2.550.000 1.000.000

-

641.134 173.368 181.373 433.065 104.426

175

1.697.091 437.557 454.062

1.201.549 362.053

534

2.382.633 540.831 604.642

1.602.676 478.891

897

3.655.477 798.758 944.896 944.896 766.429

5. Pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP - Penyaluran dana PUAP

(Gapoktan) - Pelaksanaan model asuransi

pertanian (Ha)

3.000

1.000.000

-

-

1.581

-

1.991

-

3.000

233.496

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, kegiatan pendukung yang berkaitan dengan

sasaran strategis swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi

daging dan gula dari Ditjen PSP antara lain:

Kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian yaitu pengembangan jaringan irigasi

dengan target 2.478.182 ha realisasi 56,82%. Permasalahan yang terjadi adalah

masih terdapatnya revisi/realokasi kegiatan RJIT antar kabupaten dn propinsi,

adanya kebijakan tidak boleh duplikasi dengan kegiatan lain dari Kementerian

Pertanian mengakibatkan mundurnya transfer dana dan pekerjaan fisik. Tindak

lanjut yang dilakukan adalah pusat melakukan percepatan dan pengawalan untuk

proses revisi tersebut agar dapat segera selesai dan kegiatan dapat segera

dilaksanakan, melakukan koordinasi melalui surat, telepon serta menugaskan tim ke

Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan pengembangan jaringan irigasi untuk

memaksimalkan lahan sawah yang belum mendapatkan perbaikan irigasi dan tidak

duplikasi dengan kegiatan lain.

Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian terdiri dari

pengembangan optimasi lahan, pengembangan SRI dan perluasan sawah.

Pengembangan optimasi lahan target 951.301 ha realisasi 97,49%. Permasalahan

yang terjadi adalah perbedaan unit cost dengan kegiatan lain menjadi salah satu

kendala, dimana kegiatan optimasi lahan tahun 2015 hanya dipergunakan untuk

biaya olah lahan dan pupuk; kekurangan air pada saat pertanaman dan

keterlambatan tanam sebagai akibat dari kemarau panjang. Tindak lanjut yang

dilakukan antara lain diharapkan perbedaan unit cost optimasi lahan dengan

kegiatan lain dapat dilengkapi dengan alokasi kegiatan aspek sarana prasarana di

lokasi kegiatan untuk mendukung optimasi lahan; dalam upaya antisipasi

Page 23: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

23

kekurangan air pada musim tanam, Ditjen PSP mengalokasikan pompa dan

pembuatan embung.

Pengembangan SRI dengan target 163.833 ha realisasi 95,42%. Permasalahan

yang terjadi adalah pengembangan SRI belum optimal dilaksanakan dengan adanya

keterbatasan tenaga kerja, waktu pelaksanaan dan ketersediaan bahan organik.

Tindak lanjut yang dilakukan adalah adanya keterbatasan tenaga kerja untuk tanam

dilakukan dengan mendatangkan tenaga tanam dari luar desa, sedangkan untuk

kekurangan pupuk organik dilakukan dengan penggunaan pupuk organik cair serta

pengembangan pembuatan kompos.

Perluasan sawah dengan target 23.000 ha realisasi 81,69%. Permasalahan yang

terjadi antara lain: (1) rencana anggaran biaya yang disusun masih bersifat umum

dan hanya menggambarkan besaran nilai biaya per tahapan kegiatan, belum terinci

sesuai dengan spesifikasi desain yang dibuat, (2) gambar hasil pembuatan SID

masih belum operasional karena belum dibuat dengan kaidah pemetaan yang

sesuai sehingga masih terdapat lokasi dalam SID yang tidak dapat dilakukan

kegiatan cetak sawah atau masuk dalam lokasi peruntukan lainnya, (3) lahan yang

ditentukan masih ada yang belum clear and clean dan masih ada yang masuk dalam

kawasan hutan, (4) kesulitan dalam mobilisasi alat khususnya untuk lokasi yang sulit

dijangkau transportasi atau lokasi yang harus menyeberang sehingga terdapat

kekurangan alat berat pada beberapa lokasi dan (5) belum adanya komitmen dari

instansi terkait dalam penyelesaian dokumen lingkungan sehingga waktu yang

dibutuhkan beragam bahkan cukup lama dan belum menggunakan SOP yang

seragam antar daerah. Tindak lanjut yang dilakukan meningkatkan pembinaan

dalam penyusunan RAB serta persiapan SID oleh propinsi; meningkatkan kualitas

SID yang disusun pada T-1 dengan mengalokasikan anggaran melalui dana

dekonsentrasi untuk penyusunan SID dan bekerjasama dengan TNI AD untuk

penyediaan alat-alat berat dalam membantu proses konstruksi di lapangan.

Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian

yaitu alsin pra panen dan alsin pascapanen. Alsin pra panen antara lain traktor roda

2 realisasi 102,4%; pompa air realisasi 95,45%; rice transplanter realisasi 104,95%;

traktor roda 4 tanaman pangan realisasi 109,12%; cultivator realisasi 100%;

excavator realisasi 100% dan nursery tray realisasi 100%.

Page 24: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

24

Alsin pascapanen antara lain combine harvester realisasi 99,41%; combine

harvester sedang realisasi 100%; corn combine harvester 100%; vertical dryer padi

realisasi 99,40%; vertical dryer jagung realisasi 100%; bad dryer realisasi 100%;

dryer realisasi 100%; corn sealer realisasi 100%; pemipil jagung realisasi 100%; RT

Indojarwo realisasi 100%, power thresher realisasi 84,86% dan RMU realisasi

98,32%.

Kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida antara lain: unit UPPO realisasi 100%; Urea

realisasi 89,16%; SP-36 realisasi 93,97%; ZA realisasi 89,99%; NPK realisasi

94,30% dan organik realisasi 76,64%.

Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP terdiri dari penyaluran dana

PUAP realisasi 100% dan pelaksanaan model asuransi pertanian 23,35%.

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERTANIAN

Tabel 13. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan PPSDM Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Kelembagaan petani yang meningkat kapasitasnya (Unit)

17.808 278 1.112 1.946 17.808

2. Kelembagaan penyuluhan yang meningkat kapasitasnya (Unit)

4.132 299 1.195 2.090 4.132

3. Penyuluh pertanian yang meningkat kinerjanya (Orang)

48.608 6.859 27.435 48.011 48.608

4. SDM lulusan pendidikan tinggi dan menengah pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)

5.065 2.171 2.171 5.179 5.379

5. SDM pertanian yang tersertifikasi profesi bidang pertanian (Orang)

2.475 150 600 1.050 3.367

6. Aparatur pertanian dan non aparatur pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)

25.760 3.937 15.747 15.747 25.108

Kegiatan di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada triwulan IV

sudah banyak yang mencapai target bahkan melebihi target dan tidak ada

permasalahan yang terjadi.

Page 25: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

25

BADAN KARANTINA PERTANIAN

Tabel 14. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan Karantina Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Sertifikasi karantina tumbuhan (Bulan) 12 3 6 9 12

2. Sertifikasi karantina hewan (Bulan) 12 3 6 9 12

Sertifikasi karantina tumbuhan (KT) per 31 Desember 2015 antara lain:

a. Impor 88.875 kali

b. Ekspor 130.362 kali

c. Domestik masuk 120.675 kali

d. Domestik keluar 235.918 kali

Terdeteksi positif dan tertangkal OPTK pada jagung, padi, kedelai dan komoditas

tumbuhan lainnya yaitu:

a. Peronospora manshurica

b. Pseudomonas syringae pv. syiringae

c. Clavibacter michiganensis pv michiganensis

d. Strawberry latent ringspot nepvirus (SLRSV)

e. Bulkholderia glumae

f. Tilletia indica

g. T. tritici

Sertifikasi karantina hewan (KH) per 31 Desember 2015 antara lain:

a. Impor 35.598 kali

b. Ekspor 21.683 kali

c. Domestik masuk 168.605 kali

d. Domestik keluar 292.112 kali

Terdeteksi positif dan tertangkal HPHK pada sapi:

a. Anaplasmosis

b. Theileriosis

c. Babesiosis

d. Paratuberculosis

Page 26: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

26

e. Infectious Bovine Rinotrakheitis

f. Bovine Viral Diarhea

g. Brucellosis

h. Enzootic Bovine Leukosis

2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Diversifikasi Pangan

Indikator kinerja untuk sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan hanya ada

satu yaitu skor pola pangan harapan yang berdasarkan pada PK Kementerian

Pertanian 2015 ditargerkan sebesar 84,1. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian

Pertanian yang mendukung hal tersebut antara lain.

BADAN KETAHANAN PANGAN

Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam mendukung sasaran strategis peningkatan

diversifikasi pangan telah melakukan Pemantauan Konsumsi Pangan Wilayah dan

Workshop Konsumsi Pangan.

Untuk data konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun

2015 yang akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV), namun sampai bulan

Januari 2016 belum ada data.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Badan Litbang Pertanian dalam mendukung sasaran strategis peningkatan

diversifikasi pangan dengan kegiatan model bioindustri sagu dan jagung mendukung

kemandirian pangan dengan target 2 model realisasi 100% yaitu:

a. Model bioindustri sagu, kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Sorong Selatan

yang dibangun dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain aspek

produksi, ekonomi dan kelembagaan

b. Model bioindustri jagung, kegiatan ini menghasilkan grit (berasan jagung) dan

tepung jagung bermutu tinggi

Page 27: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

27

2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya

Saing dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor

Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar

ekpor dan substitusi impor dengan kegiatan dari beberapa Eselon I yang terkait

adalah sebagai berikut.

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Tabel 15. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama Ditjen Perkebunan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Pengembangan tanaman kopi (Ha) 34.150 2.732 8.538 17.075 34.150

2. Pengembangan tanaman teh (Ha) 3.215 193 804 1.608 3.215

3. Pengembangan tanaman kakao (Ha) 184.910 14.793 46.228 92.455 183.519

4. Pengembangan tanaman lada (Ha) 10.580 635 2.645 6.348 10.450

5. Pengembangan tanaman cengkeh (Ha) 9.770 586 2.443 5.862 9.770

6. Pengembangan tanaman pala (Ha) 10.775 647 2.694 6.465 9.775

7. Pengembangan tanaman tebu (Ha) 66.163 3.970 6.616 19.849 34.111

8. Pengembangan tanaman nilam (Ha) 100 6 10 40 165

9. Pengembangan tanaman kapas (Ha) 7.630 458 763 2.671 7.560

10. Pengembangan tanaman karet (Ha) 19.990 1.199 5.997 9.995 19.440

11. Pengembangan tanaman kelapa (Ha) 35.650 2.139 10.695 17.825 32.600

12. Pengembangan tanaman kelapa sawit (Ha)

7.240 434 2.172 2.172 6.740

13. Pengembangan tanaman jambu mete (Ha)

1.700 102 510 850 1.700

14. Pengembangan tanaman sagu (Ha) 1.100 66 110 550 1.100

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa, Ditjen Perkebunan dalam

mendukung Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing dalam

Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor memiliki beberapa kegiatan

pendukung yang sampai dengan triwulan IV sudah terealisasi antara lain:

pengembangan tanaman kopi 100%; pengembangan tanaman teh 100%;

pengembangan tanaman kakao 99,25%; pengembangan tanaman lada 98,77%;

pengembangan tanaman cengkeh 100%; pengembangan tanaman pala 90,72%;

pengembangan tanaman tebu 51,56%; pengembangan tanaman nilam 165%;

pengembangan tanaman kapas 99,08%; pengembangan tanaman karet 97,25%;

pengembangan tanaman kelapa 91,44%; pengembangan tanaman kelapa sawit

93,09%; pengembangan tanaman jambu mete 100% dan pengembangan tanaman

sagu 100%.

Page 28: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

28

DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

PERTANIAN (PPHP)

Tabel 16. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing Dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor Ditjen PPHP

Indikator Kinerja Target Realisasi

TW I TW II TW III TW IV

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

10 8,82 21,47 18,26 15,32

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

-5 5,86 -5,36 -9,86 -7,22

Pada pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama yaitu untuk komoditas

kelapa, kelapa sawit, kakao, teh, kopi, manggis, mangga, pala, nanas dan cengkeh.

Pada pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor untuk

komoditas durian, anggur, gula, daging, beras, apel, kentang dan cabe.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Dalam sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing

dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor yaitu pada indikator kinerja

pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama, kegiatan pendukungnya

adalah teknologi pengembangan produk diversifikasi olahan biji kakao dengan target

2 teknologi terealisasi 100%, yaitu:

a. Teknologi fermentasi untuk peningkatan flavour kakao, proses fermentasi kakao

menggunakan starter S. Cirivisiae dan L. Plantarum optimal pada hari kelima,

berdasarkan parameter indeks fermentasi pada hari kelima di atas 1,0 yang

menunjukkan fermentasi sudah sempurna dan kadar lemaknya 22,03%

b. Teknologi pengolahan kakao (bubuk dan coklat bar), telah diperoleh teknologi

pengolahan bubuk kakao yang meliputi:

1) Penyangraian (suhu 1100C selama 30 menit),

2) Pemisahan nib dan kulit ari

3) Pengepresan hidraulik (tekanan 400-500 bar dengan suhu 90-1000C) serta

penghalusan dan pengayakan untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang

seragam.

Teknologi pengolahan coklat bar meliputi proses pelelehan bahan baku (bubuk

dan lemak coklat), pencampuran dengan bahan tambahan dan penghalusan

serta pencetakan.

Page 29: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

29

Sasaran Strategis 4: Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani

Indikator kinerja untuk sasaran empat peningkatan pendapatan keluarga petani

adalah dilihat dari PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian, dimana sesuai

dengan PK Kementerian Pertanian 2015 ditargetkan sebesar Rp 8,30 Juta.

Permasalahan yang terjadi karena data penghitungan realisasi pendapatan

tergantung dari ketersediaan data BPS dan pada triwulan IV PDB belum tersedia di

BPS sehingga angka belum dapat diolah/dihitung.

Page 30: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

30

III. PENUTUP

Tabel 17. Pemantauan PK Kementerian Pertanian 2015 Triwulan IV No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Vol %

1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan

Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau

(Juta Ton Daging)

73,40 20,31

1,20 2,97 0,55

74,9919,83

0,98 2,12 0,56

102,17 97,64

81,67 71,38

101,82

2 Peningkatan diversifikasi pangan

Skor Pola Pangan Harapan 84,1 - -

3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

10,00

-5,00

15,32

-7,22

153,20

144,40

4 Peningkatan pendapatan keluarga petani

PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)

8,30 - -

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada triwulan IV tahun 2015

target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian

Pertanian Tahun 2015 adalah, untuk sasaran strategis swasembada padi, jagung

dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dengan beberapa indikator

kinerja sebagai berikut, untuk produksi padi sesuai dengan Angka Ramalan II BPS

2015 sebesar 74,99 juta ton, produksi jagung sesuai Angka Ramalan II BPS 2015

sebesar 19,83 juta ton, produksi kedelai sesuai dengan Angka Ramalan II BPS 2015

sebesar 0,98 juta ton. Produksi gula tebu sudah terealisasi sebesar 2,12 juta ton dan

untuk produksi daging sapi dan kerbau realisasi sebesar 0,56 juta ton daging. Untuk

target produksi daging sapi dan kerbau berubah dari 0,44 juta ton daging menjadi

0,55 juta ton daging.

Sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan dengan indikator kinerja skor

Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target 84,1 sampai dengan triwulan IV belum

ada data yang masuk. Hal ini dikarenakan data konsumsi (energi, PPH dan protein)

tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan

IV), namun sampai bulan Januari 2016 belum ada data yang keluar dari Bappenas.

Page 31: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Kementerian Pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan... · 2016-08-17 · 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan

31

Sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam

memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor dengan indikator sebagai berikut:

pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama dengan target 10% sampai

dengan triwulan IV sudah terealisasi 15,32%, untuk pertumbuhan volume impor

produk pertanian utama substitusi impor dengan target -5% terealisasi -7,22%.

Sasaran strategis peningkatan pendapatan keluarga petani dengan indikator kinerja

PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian dengan target Rp. 8,30 juta.

Permasalahan yang terjadi karena data penghitungan realsiasi pendapatan

tergantung dari ketersediaan data BPS dan pada triwulan IV PDB sampai dengan

Januari 2016 belum tersedia di BPS sehingga angka belum dapat diolah/dihitung.