gbim lingkungan hidup
DESCRIPTION
Berikut adalah artikel tentang Pedoman Garis Besar Isi Materi Pendidikan Lingkungan HidupTRANSCRIPT
-
PEDOMAN PENGEMBANGAN GARIS BESAR ISI MATERI (GBIM) PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPUTI BIDANG KOMUNIKASI LINGKUNGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur. Gd. B Lt. 5
Telepon / Fax: (021) 858 0087 / 858 00225 TAHUN 2012
-
TIM KLH
PELINDUNG
Prof. Dr. Balthasar M. Ba, Kambuaya, Menteri Negara Lingkungan Hidup
TIM PEMBINA
1. Ir. Ilyas Asaad, MP, Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan
Masyarakat, KLH
2. Chaerudin Chasyim SKM, M. Si, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat, KLH
(Koordinator)
TIM TEKNIS
1. Susi H.R.Sadikin, SE, Kabid Pendidikan Lingkungan Hidup, KLH (Wakil koordinator)
2. Sasmita Nugroho, SE Kasubid Pembinaan, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat,
KLH
3. Drs. Parus, M.Si, Kasubid Evaluasi, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat, KLH
TIM PENYUSUN
No Nama Keterangan
1. Prof. Dr.Rukaesyh Achmad Ketua
2. Prof.Dr.I Made Putrawan Anggota
3. Prof.Dr. Nadiroh Anggota
4. Dr. Setyo Moersidik Anggota
5. Dr. Nurbaity Anggota
6. Ir.Edy Syair, M.Si Anggota
-
KATA PENGANTAR
Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) dalam pasal 28H ayat (1) menyampaikan
bahwa setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, dan dalam pasal 33 ayat (4) disampaikan bahwa perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efesiensi keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Undang undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional dalam pasal 3 menyampaikan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demikian pula
dalam Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang PPLH, dalam Pasal 63 ayat (1) huruf w
ayat (2) huruf q, ayat (3) huruf n, meyampaikan bahwa dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah pusat/ propinsi/ kabupaten bertugas dan
berwenang memberikan pendidikan,pelatihan, pembinaan, dan penghargaan dan dalam
pasal 65 ayat (2), Setiap Orang Berhak Mendapatkan Pendidikan Lingkungan Hidup,
Akses Informasi, Akses Partisipasi, Dan Akses Keadilan Dalam Memenuhi Hak Atas
Lingkungan Yang Baik Dan Sehat.
Ke 3 (tiga) undang-undang tersebut di atas diakomodir dan diwujudkan dalam bentuk
kesepakatan bersama antara Menetri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri
Pendidikan Nasional, Nomor : 03/MENLH/02/2010 dan 01/II/KB/2010 Tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup. Kesepakatan ini bertujuan untuk (a) menumbuhkan dan
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku, dan wawasan, serta kepedulian
lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat (b) meningkatkan mutu sumber daya
manusia sebagai pelaksana pembangunan berkelanjutan dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan kebijakan,
-
pedoman, program, dan materi PLH serta pelasanaan, pembinaan dan pemantauan
terhadap pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup tersebut.
Pendidikan lingkungan hidup yang diwujudkan dalam materi lingkungan hidup
khususnya jalur dan jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah menjadi tuntutan
dan tertuang dalam standar kompetensi kelulusan yang menjadi prasyarat dan harus
dimiliki seriap peserta didik setelah tamat dari jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Materi pendidikan lingkungan hidup mengakomodir masalah ekonomi, sosial, lingkungan
hidup (ekologi) yang merupakan masalah nasional dan local yang harus disosialisasikan,
dilaksanakan dan diselesaikan masalahnya guna mewujudkan pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan.
Panduan materi pendidikan lingkungan hidup ini, dapat menjadikan acuan bagi pihak
terkait (propinsi dan kabupaten/kota) sebagai materi ajar lingkungan hidup dalam
pembelajaran baik secara terintegrasi maupun secara monolitik atau muatan lokal.
Materi lingkungan hidup ini dibuat untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap
dan perilaku ramah lingkungan dan mudah-mudahan dapat ditanamkan pada peserta
didik dan pengelola pendidikan sehingga kecintaan, kepedulian, serta toleransinya
terhadap lingkungan hidup akan meningkat dan berdampak pada peningkatan kualitas
hidup manusia dan lingkungan hidupnya.
Kepada tim penyusun dan tim KLH yang telah mewujudkan buku ini, kami
menyampaikan terima kasih. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amien
Jakarta, 11 Nopember 2011
-
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Landasan Hukum Pendidikan Lingkungan Hidup
B. Rasional Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolahm
BAB II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
A. SKL untuk Tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
B. SKL untuk Tingkat Sekolah Menengah dan Madrasah Tsanawiyah
C. SKL untuk Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah
D. SKL untuk Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Kejuruan
BAB III. GARIS BESAR ISI MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN UNTUK TINGKAT DASAR DAN MENENGAH
A. Tabel 1. Garis Besar Materi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam rangka memenuhi SKL
B. Tabel 2. Garis Besar Materi Pendidikan Lingkungan Hidup Tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
C. Tabel 3. Garis Besar Materi Pendidikan Lingkungan Hidup Tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
D. Tabel 4. Garis Besar Materi Pendidikan Lingkungan Hidup Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliy
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Hukum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Undang undang Dasar 1945 (UUD 1945) :
1. Setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan (UUD 1945 pasal 28H ayat 1).
2. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi keadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional (UUD 1945 pasal 33 ayat 4).
Undang undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) :
1. Pasal 63 ayat 1 butir W, ayat 2 butir Q, ayat 3 butir N, Dalam
PPLH Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten Bertugas Dan
Berwenang Memberikan Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan, dan
Penghargaan.
2. Pasal 65 ayat 2, Setiap Orang Berhak Mendapatkan Pendidikan
Lingkungan Hidup, Akses Informasi, Akses Partisipasi, Dan Akses
Keadilan Dalam Memenuhi Hak Atas Lingkungan Hidup yang Baik
Dan Sehat.
MOU antara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tanggal 1 Februari 2010 tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup.
3. Rasional Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah
-
Secara historis keprihatinan masyarakat dunia terhadap degradasi
lingkungan dimulai sejak 1972, pada saat konferensi Stockholm, dan kemudian
berlanjut dengan dirumuskannya strategi pembangunan terlanjutkan (sustainable
development) oleh Komisi Dunia bagi Lingkungan dan Pembangunan (1987)
yang kemudian dikenal dengan sebutan laporan komisi Brundlant. Kemudian
kembali pertemuan bumi (earth summit) dilaksanakan di Rio, Brasil, pada bulan
Juni 1992, setelah dua puluh tahun sejak konferensi Stockholm, dengan
menghasilkan berbagai rekomendasi melalui Agenda 21. Bahkan sebelumnya
konsep pembangunan terlanjutkan sudah disempurnakan menjadi Sustainable
Development.
Dalam hal ini, konsep pembangunan berwawasan lingkungan adalah
bagaimana setiap negara dapat terus membangun untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia dengan cepat seimbang dengan pertumbuhan penduduk yang
juga bertambah dengan cepat. Salah satu cara adalah melalui industrialisasi.
Tidak ada alternatif lain yang lebih dapat diandalkan selalin industrialisasi.
Pembangunan industri harus berwawasan lingkungan artinya tetap dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk dengan cepat, karena
tingkat pertumbuhan penduduk juga masih tinggi, tanpa mengeksploitasi sumber
daya alam secara irasional.
Oleh karena itu, dalam strategi Sustainable Development, pemenuhan
kebutuhan dasar manusia yang utama meliputi lapangan kerja, pangan, dan
energi, sangat mendesak menjadi prioritas. Antara tahun 1985-2000, di negara
sedang berkembang mempunyai sekitar 60 juta tenaga kerja per tahun. Jadi
sustainable development berarti pula terlanjutkan dalam penyediaan lapangan
pekerjaan (WCED, 1987).
Penyediaan pangan Bumi juga harus naik, karena tingkat kenaikan penduduk
yang masih cukup tinggi. Sumber pangan pokok penduduk di negara sedang
berkembang biasanya adalah karbohidrat. Sedangkan sumber kalori protein di
Afrika baru hanya 5-5,8%, di Amerka Latin hanya 3,4-4,0%, dan di Asia hanya
-
3,5 4,5% kalori dalam protein. Jadi sumber daya akuatik dan laut menjadi
penting untuk penyediaan kalori protein (WCED, 1987). Diperkirakan sekitar 3
milyar penduduk bumi akan memotong kayu di hutan dan jumlah hutan yang
dipotong jauh melebihi daripada laju generasinya, sehingga perlu dipikirkan
sumber energi dari limbah dan sampah (WCED, 1987).
Berdasarkan fakta tersebut pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) didefinisikan sebagai development that meets the needs of the
present without compromising the ability of future generation to meet their own
needs (Connect, September, 1992). Dalam hal ini perlu dibedakan antara
pembangunan (development) dan pertumbuhnan (growth). Pada umumnya,
pertumbuhan berkaitan dengan berbagai aspek kuantitatif, sedangkan
pembangunan sudah mengarah kepada tujuan (goal) pembangunan itu sendiri
yakni kualitas hidup (Quality of life).
Kualitas hidup ini berkaitan dengan kesehatan dan panjang umur, pekerjaan,
pendidikan, kebebasan dan keamanan, kebudayaan dan menghormati hak-hak
azasi manusia, dan kadang-kadang ditambahkan lagi dimensi estetika. Oleh
karena itu, ahli ilmu lingkungan Kanada, Jacobs dan Sadler (Connect, September,
1992) menawarkan suatu model dalam kaitannya dengan Sustainable
Development seperti tampak pada gambar 1.
Quality of Life
Economic
Ecological Social
-
Gambar 1. Model Sustainable Development
Kualitas hidup manusia merupakan tujuan utama setiap Sustainable
Development dengan menjadikan ketiga parameter yaitu ekologi, ekonomi dan
sosial berada dalam sebuah sistem dan merupakan perspektif pembangunan
berkelanjutan. Model di atas berkembang setelah konferensi bumi di Rio yang
menghasilkan Agenda 21 dan berisi 800 halaman program aksi untuk masa
sekarang sampai abad ke 21. Program aksi tersebut adalah a programme of
action for a sustainable future, for the human family, and a first step toward
ensuring that the word become a more just, secure and prosperous habitat for
all of humanity (dalam connect, Juni 1992).
Salah satu tujuan program aksi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran
publik secara luas sebagai suatu bagian dari upaya pendidikan global dalam
rangka memperkuat sikap, nilai-nilai, dan aksi (actions) yang sesuai dengan
sustainable development. Sebagai dampak dari program aksi ini, maka
dirumuskannya beberapa kurikulum pendidikan lingkungan hidup formal
maupun non formal, khususnya untuk masyarakat ASEAN (Connect, Juni
1993).
Jadi konsekuensinya, pendidikan lingkungan merupakan salah satu
sarana dalam rangka membentuk warga negara yang berwawasan
lingkungan. Hal ini disebabkan oleh berbagai fakta menunjukkan bahwa akar
penyebab krisis lingkungan adalah manusia. Mengubah segala aspek psikologis
manusia tiada jalan lain kecuali melalui pendidikan.
Dalam kaitannya dengan berpikir ekologis, Swan (1974) memberikan
batasan bahwa pendidikan adalah suatu proses, bukan suatu produk, sehingga
semua program-program pendidikan lingkungan harus diarahkan kepada
pengajaran masyarakat tentang what to think daripada how to think.
-
Pendidikan lingkungan, pada awalnya muncul dalam Belgrade Charter
(1975) dan UNESCO mengeluarkan rekomendasi tentang pendidikan lingkungan
pada konferensi Tbilisi pada tahun 1977 (UNESCO, 1980). Sejak itu pendidikan
lingkungan terus berkembang sebagai salah satu mata pelajaran wajib di
sekolah-sekolah (terintegrasi ke beberapa bidang studi atau monolitik) dan
sebagai bidang spesialisasi pada jenjang pascasarjana.
Secara lebih jelas Stapp (1978) mengutip batasan pendidikan lingkungan
sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan suatu penduduk
dunia yang sadar dan peduli terhadap berbagai persoalan lingkungan dan yang
memiliki pengetahuan, sikap, motivasi, komitmen, serta keterampilan untuk
bekerja secara individual atau kolektif dalam rangka memecahkan masalah-
masalah lingkungan dan mencegah timbulnya masalah baru.
Untuk mencapai tujuan tersebut, jelas merupakan tugas berat terutama
bagi para pendidik, khususnya di sekolah-sekolah formal, sehingga diperlukan
strategi yang tepat. Apalagi menyangkut masalah nilai-nilai (human values) yang
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengubah dan membentuknya. Dalam
hal ini belakangan muncul istilah environmental value education sebagai
masukan yang memperjelas tujuan pendidikan lingkungan itu sendiri agar tidak
terfokus pada aspek pengetahuan saja. Oleh karena itu pemilihan metode yang
tepat sebagai bagian dari strategi pendidikan lingkungan sangat membantu
pencapaian tujuan tersebut.
Di samping itu, pendidikan lingkungan juga mampu memberikan informasi
yang akurat, khususnya mengenai biodiversitas, sehingga program aksi yang
direncanakan akan menjadi lebih efektif ((McNeely, et al., 1990). Dalam majalah
Connect (Juni, 1994) secara jelas diungkapkan bahwa melalui pendidikan
lingkungan dan informasi sebenarnya bertujuan untuk mengembangkan
pemahaman, pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang mengarah kepada
perolehan sikap, nilai-nilai, dan mentalitas yang sangat diperlukan secara efektif
dalam memecahkan berbagai isu dan masalah lingkungan.
-
Dalam suatu proses belajar mengajar keterkaitan antara tujuan
instruksional, strategi (di dalamnya terdapat berbagai metode pembelajaran),
isi/materi, dan evaluasi tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, menentukan
tujuan pendidikan lingkungan sebelum menetapkan metode adalah langkah yang
tepat.
Tujuan umum (goal) pendidikan lingkungan yang telah ditetapkan,
didasarkan pada batasan pendidikan lingkungan di atas dan juga didasarkan
pada model sikap-perilaku yang dikembangkan oleh Bennett (1974) seperti
tampak pada gambar 2. Penentuan tujuan itu berkembang setelah diakuinya
akar penyebab krisis lingkungan bukan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
industri, dan juga bukan system politik atau ekonomi, tetapi human attitudes and
values which motivate human decisions (Swan, 1971; dikutip oleh Bennett,
1974).
Pernyataan Swan ini sesuai dengan pandangan Harrison (1993) yang tidak
begitu setuju terhadap pemecahan masalah secara fragmentaris antara
pertumbuhan penduduk dengan lingkungan. Dia menyebutkan terdapat tiga
komponen penting yang perlu mendapat fokus perhatian dalam menanggulangi
krisis lingkungan yaitu jumlah penduduk, tingkat konsumsi, dan teknologi. Ketiga
komponen ini menurut dia merupakan kunci revolusi ketiga setelah revolusi
pertama yaitu pertanian, dan kedua yakni industri.
Pada gambar 2 (model Bennett, 1974) tampak bahwa setiap individu
memiliki kebutuhan psikologi dasar dan dimotivasi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut individu termotivasi
untuk mengembangkan sikap yang berfungsi membantu pencapaian pemenuhan
kebutuhan, sehingga terdapat hubungan dua arah antara sikap dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar. Semua kebutuhan memotivasi individu mengadopsi
sikap tertentu, selanjutnya memuaskan kebutuhan dasarnya. Sikap terdiri atas
komponen kognitif dan afektif yang dipercaya akan membentuk komponen
ketiga yaitu kecenderungan bertindak ( a tendency to act).
-
Sikap akan membentuk nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini yang menuntun
seseorang untuk bertindak (action). Dalam hal ini berpikir merupakan proses
mental yang terkait antara komponen sikap dengan nilai-nilai yang mengarahkan
perilakunya.
Gambar 2. Model Sikap Perilaku
Perilaku (behavior) terjadi karena sikap dan nilai-nilai yang telah teradopsi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dan perilaku ini juga membantu
dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Namun kadang-kadang perilaku juga
menentukan sikap. Demikian sebaliknya.
Dalam model tersebut juga tergambar adanya keterkaitan antara
lingkungan dengan perilaku. Artinya seorang individu mungkin bertindak
terhadap lingkungannya dan kondisi lingkungan juga, sebaliknya, akan
mempengaruhi individu berperilaku. Demikian juga hubungan timbal balik terjadi
antara sikap dengan lingkungan seperti yang ditunjukkan oleh arah anak panah.
Perilaku Lingkungan
Nilai
Sikap
Pengetahuan Feeling
Kebutuhan Dasar
Action tendency
-
Secara lebih rinci Stapp (1978) merumuskan tujuan khusus untuk
pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah yaitu:
(1) Kesadaran; membantu individu dan kelompok sosial memperoleh kesadaran
tentang sensitivitas terhadap lingkungan dan berbagai masalah yang
berkaitan;
(2) Pengetahuan; membantu individu atau kelompok sosial memperoleh berbagai
pengalaman tentang lingkungan dan pemahaman dasar mengenai masalah-
masalah yang berhubungan;
(3) Sikap; membantu individu atau kelompok sosial memperoleh nilai-nilai sosial,
perasaan kuat, dan kepedulian terhadap lingkungan serta motivasi;
(4) Keterampilan; membantu individu dan kelompok sosial memperoleh
keterampilan dalam pemecahan masalah lingkungan;
(5) Partisipasi; membantu individu dan kelompok sosial mengembangkan rasa
tanggungjawab terhadap berbagai masalah lingkungan dan mencoba
menerapkan tindakan yang tepat untuk membantu memecahkan masalah-
masalah tersebut.
Jadi apa yang dikemukakan oleh Stapp sesuai dengan model sikap-perilaku yang
dikembangkan oleh Bennett di atas yaitu adanya kesadaran dan pengetahuan,
adanya sikap dan nilai-nilai, serta perilaku (keterampilan dan partisipasi).
Berdasarkan Deklarasi Rio, pendidikan lingkungan sudah seharusnya
mengarah kepada perilaku, sebab dalam program aksi yang dipentingkan
adalah action dalam bentuk partisipasi. Oleh karena itu, model-model dalam
menentukan tujuan pendidikan lingkungan diarahkan kepada model perilaku
tersebut. Salah satu model tradisional dalam hubungan timbal balik antara
learning-behavior tampak pada gambar 3. berikut (Orams, 1994).
Gambar 3. Model Tradisional Hubungan Belajar-Perilaku
Belajar Peningkatan
pengetahua
n
Perubahan
Sikap
Perubahan
Perilaku
-
Model linier sederhana tersebut digunakan awal lahirnya bidang
pendidikan lingkungan yaitu sekitar tahun 1960-an dan 1970-an (Hungerford &
Volk, 1990), namun model tersebut belum didukung oleh hasil penelitian empiris.
CONCLUDING REMARK (KESIMPULAN)
Pada dasarnya, kharakteristik umum yang dapat menjelaskan manusia
mempengaruhi perilaku lingkungan dan semua konsekuensi dari pengaruh-
pengaruh ini dapat diidentifikasi. Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan
ini yang disebut key factors, yang secara tidak langsung akan menurunkan
tingkat Biodiversitas ekosistem.
Pengaruh faktor-faktor kunci ini dalam perubahan lingkungan berdampak
pada perubahan-perubahan terhadap pola-pola normal perilaku lingkungan, baik
unsur-unsur biotik maupun abiotik dalam ekosistem. Perubahan-perubahan
dalam energy budget dari suatu ekosistem dapat juga merupakan key factors
penting yang dapat berkaitan dengan perubahan iklim (Dickinson & Murphy,
2007, pp. 169-171).
Variasi dalam input radiasi matahari ke dalam ekosistem merupakan key
forcing factors terhadap perubahan iklim. Karena itu apabila terjadi penurunan
radiasi input yang disebabkan oleh karena polusi atmosfer akan mereduksi
cahaya dan temperatur, sementara terbentuknya greenhouse gases akan
menaikkan temperatur. Perubahan temperatur atmosfer sering dikaitkan dengan
perubahan kelembaban (moisture) atmosfer.
Key factors dalam hal ini adalah human factors seperti:
(1) Besarnya populasi manusia yang diestimasi akan mencapai 7,1 milyar
penduduk dunia dengan perkiraan pertumbuhan 90 juta orang pertahun,
(2) Teknologi dan sumber-sumber alam (resources) dimana batasan
terhadap resources adalah anything that is of use to man, dan
-
teknologi didefinisikan sebagai knowledge required in order to apply
resources to some purpose of human use. . . .,
(3) Dampak terhadap atmosfer bumi dan perubahan iklim juga dipengaruhi
oleh greatest human impact,
(4) Meningkatnya carbon dioxide di atmosfer, seperti meningkatnya
temperatur bumi juga merupakan hasil kegiatan manusia dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya,
(5) Deplesi ozon juga akibat penggunaan chlorofluoro-carbons (CFCs)
secara berlebihan yang merupakan bahan dalam penyejuk ruangan (AC)
dan refrigerator,
(6) Meningkatnya debu (dust) dan aerosol pada atmosfer tidak lepas dari
aktivitas manusia.
Berbagai fakta di atas menunjukkan manusia turut berperan dalam
terjadinya degradasi lingkungan, terutama turunnya tingkat Biodiversitas, secara
langsung maupun tidak langsung, disamping memang karena faktor alami.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh sikap manusia yang menganut
paradigma sosial dominant atau bermental frontier, meminjam istilahnya
Rands (1990) dan Chiras (1991). Oleh karena itu, kehadiran pendidikan
lingkungan sebagai salah satu sarana membentuk sikap secara dini dan
mengubah sikap yang mengarah kepada perilaku bertanggung jawab merupakan
suatu keharusan, sekalipun dampaknya memerlukan jangka waktu yang sangat
panjang, dibandingkan dengan cara-cara lain seperti misalnya pemberian sangsi
hukum.
Berdasarkan model-model di atas dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, maka pendidikan lingkungan diharapkan mampu mengentaskan
ignorance manusia tentang konsep-konsep dasar ekologi.
-
BAB II
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-SP) meliputi:
1. SD/MI/SDLB/Paket A;
2. SMP/MTs/SMPLB/Paket B;
3. SMA/MA/SMALB/Paket C
4. SMK/MAK.
Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yaitu:
1. Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
selengkapnya adalah :
A. SKL untuk Tingkat SD/MI/SDLB/Paket A
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
-
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan
kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan
bimbingan guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8. Menunjukan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan
sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, Negara, dan
tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya
local
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok tolong menolong, dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan
berhitung
B. SKL untuk Tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
-
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas
5. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis dan kreatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya
9. Menunjukkan kemapuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana
-
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan pendidikan menengah.
C. SKL untuk Tingkat SMA/MA/SMALB/Paket C
1. Berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan brtanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokrattis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
-
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai penngetahuan yang diperluakan untuk mengikuti pendidikan
tinggi.
D. SKL untuk Tingkat SMK/MAK
1. Berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
berkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif dan inovatif
-
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Menghargai karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
dimasyarakat
20. Menghargai adanya berbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan
tinggi sesuai dengan kejuruannya.
-
BAB III
GARIS-GARIS BESAR MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN
UNTUK TINGKAT DASAR DAN MENENGAH
Kehadiran pendidikan lingkungan di sekolah sebagai salah satu sarana
dalam membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang mengarah kepada
perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidupnya. Garis-garis besar
materi Pendidikan Lingkungan ini disusun untuk menunjang Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan (SKL-SP) di setiap jenjang pendidikan.
Untuk para guru di sekolah perlu diperhatikan dalam menyusun kompetensi
dasar hendaknya dari setiap materi disesuaikan dengan tingkat kognitif peserta
didik dengan tingkat kognitif dari Taksonomi Bloom (2001) sebagai berikut:
C1 = Mengingat
C2 = Memahami
C3 = Menerapkan
C4 = Menganalisis
C5 = Mengevaluasi
C6 = Menciptakan
Untuk tingkat sekolah dasar mungkin baru sampai tingkat kognitif C3
(Menerapkan) tapi untuk tingkat SMP bisa sampai tingkat kognitif C4 dan C5 dan
untuk tingkat SMA sampai C6, karena diharapkan dari peserta didik tingkat SMA
sudah muncul ide-ide/kreatifitasnya dalam turut serta memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan.
Berikut ini disusun garis besar materi Pendidikan Lingkungan secara urut
untuk tingkat SD, SMP, dan SMA (Tabel 1), dan pada tabel 2, 3, dan 4 berisi
garis besar materi untuk setiap tingkatan pendidikan dan tingkat kelas.
Proses pembelajaran yang dilakukan bisa berbentuk monolitik dan
integratif. Bila mengacu kepada konsep ESD (Education for Sustainable
Development) maka pembelajaran dilakukan secara integratif.
-
TABEL 1.
GARIS BESAR MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
No Materi SD SMP SMA Keterangan
I Manusia dan Lingkungan
1. Lingkungan Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk
- Untuk SD/MI, No:
3, 4, dan 5
- Untuk SMP/MTS,
No: 4, 5, dan 6
- Untuk SMA/MA,
No: 3, 4, 5, dan 6
1.1. Pengertian lingkungan
hidup
1.2. Manusia sebagai
bagian dari lingkungan
1.3. Hubungan antar
manusia dengan
lingkungan
2. Manusia sebagai makhluk
sosial
2.1. Pengertian manusia
sebagai makhluk
sosial
2.2. Hubungan social
antar manusia (ada
norma yang
mengatur)
3. Lingkungan sosial
3.1. Lingkup lingkungan
sosial
3.2. Peran individu dalam
setiap lingkungan
-
No Materi SD SMP SMA Keterangan
sosial
3.3. Globalisasi dan
perubahan perilaku
3.4. Pencegahan
pengaruh negative
dari globalisasi
(pergaulan bebas,
narkoba, dll)
II Jenis- jenis Lingkungan
Fisik
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL), untuk
- Untuk SD/MI, No:
7, 8, dan 10
- Untuk SMP/MTS,
No: 6, 9, 10, 11,
12, 15,17 dan 20
- Untuk SMA/MA,
No: 3, 4, 9, 10,
12, dan 17
1. Udara Sekitar Kita
1.1. Pengertian/komposisi
1.2. Lapisan udara - -
1.3. Udara untuk
kehidupan
1.4. Iklim dan cuaca -
1.5. Sirkulasi udara lokal
dan regional
-
1.6. Pencemaran udara
2. Tanah dan Lahan
2.1. Pengertian/definisi -
2.2. Tanah untuk
kehidupan
2.3. Pembentukan tanah - -
2.4. Karakteristik fisik -
-
dari tanah
2.5. Udara dalam tanah - -
2.6. Air dalam tanah - -
2.7. Pencemaran tanah - -
3. Lingkungan Air
3.1. Pengertian
3.2. Kegunaan air bagi
manusia dan makhluk
hidup lainnya
3.3. Sumber air
3.4. Siklus air di bumi -
3.5. Kualitas air
3.6. Pencemaran air
-
No Materi SD SMP SMA Keterangan
III Perubahan Lingkungan
Fisik
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL), untuk
- Untuk SD/MI, No:
4, 5, 8, 9, 10 dan
11
- Untuk SMP/MTS,
No: 7, 10, 11,
dan 12
- Untuk SMA/MA,
No: 9, 10, 11, 12,
dan 17
1. Perubahan lingkungan fisik
karena air, udara dan
cahaya matahari
-
2. Jenis-jenis perubahan
lingkungan fisik:
2.1. Erosi
2.2. Abrasi
2.3. Longsor
2.4. Banjir
-
-
-
3. Upaya pemulihan
perubahan lingkungan
fisik:
3.1. Reboisasi -
3.2. Terasering dll
-
4. Pencegahan kerusakan
lingkungan fisik
-
-
IV Memelihara Kebersihan dan
Kesehatan Lingkungan
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk
- Untuk SD/MI, No:
4, 8, 9, 10 dan 13
- Untuk SMP/MTS,
No: 10, 11, dan
15
- Untuk SMA/MA,
No: 10, 11, 12,
dan 17
1. Bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya
- -
2. Cara memelihara anggota
tubuh (mandi, menggosok
gigi, mencuci tangan,
menggunting kuku, dll)
- -
3. Lingkungan fisik rumah
dan sekitar
3.1. Lingkungan sehat
3.2. Lingkungan tidak
sehat
-
-
-
-
4. Pencemaran lingkungan
4.1. Pencemaran
lingkungan air
4.2. Pencemaran
lingkungan tanah
4.3. Pencemaran
lingkungan udara
-
5. Pengelolaan sampah
5.1. Pengertian
5.2. Penggolongan sampah
5.3. Pemanfaatan sampah
-
-
melalui program
3R(Reduce, Reuse,
Recycle)
6. Memelihara kebersihan
lingkungan
6.1. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan rumah
6.2. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan sekolah
6.3. Praktek memelihara
kebersihan
lingkungan
-
V Sumber Daya Alam
1. Pengertian sumber daya
alam
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk
- Untuk SD/MI, No:
5, 7, 9, dan 10
2. Jenis-Jenis sumber daya
alam:
2.1. Sumber daya alam
hayati dan non hayati
-
2.1.a. Sumber daya
hayati:
- Tumbuhan dan
hewan sekitar
sekolah
- Hewan peliharaan
dan hewan liar
- Tumbuhan
pangan, obat-
obatan dan
tumbuhan hias
- Pengolahan
sumber daya alam
hayati
- Pemanfaatan
SDA dan
pelestariannya
2.1.b. Sumber daya non
hayati
- Sumber Daya
Alam Terbarui
- Sumber Daya
Alam Tak Terbarui
-
-
-
-
-
-
-
-
- Untuk SMP/MTS,
No: 6, 9, 10, dan
11
- Untuk SMA/MA,
No: 7, 10, 11,
dan 12
-
VI Air di Bumi
1. Sumber air di bumi
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk;
- Untuk SD/MI, No:
5, 8, 9, 10 dan 13
- Untuk SMP/MTS,
No: 9, 10, 11, 12
dan 17
- Untuk SMA/MA,
No: 11, 12 dan
17
2. Siklus air di bumi (siklus
hidrologi)
-
3. Kegunaan air bagi
manusia:
3.1. Air untuk kehidupan
sehari-hari
3.2. Air untuk kegiatan
pertanian
3.3. Air untuk kegiatan
Industri dan ekonomi
3.4. Air untuk kegiatan
transportasi
-
-
-
4. Kegunaan air bagi mahluk
hidup lainnya
-
5. Pencemaran badan air :
5.1. Air limbah rumah
tangga
5.2. Air limbah industri
5.3. Dampak
pembuangan air
limbah terhadap
badan air
5.4. Dampak air limbah
-
-
-
-
terhadap kesehatan
6. Cara menghemat air
7. PesisirdanLaut:
7.1. Jenis-jenis lingkungan
pesisir dan laut
7.2. Kegunaan lingkungan
pesisir dan laut bagi
manusia
7.3. Pentingnya memelihara
lingkungan pesisir dan
laut.
-
-
-
-
-
-
VII Udara
1. Fungsi udara bagi makhluk
hidup
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL), untuk
- Untuk SD/MI, No:
9,10, dan 13
- Untuk SMP/MTS,
2. Perbedaan udara bersih
dengan udara kotor
-
3. Menjaga kebersihan udara -
-
No: 10, 11, dan
15
- Untuk SMA/MA,
No: 10, 11 dan
17
4. Pencemaran udara -
5. Pencegahan dan
penanggulangannya
-
VIII Tanah dan Lahan
1. Tanah tempat hidup
manusia dan makhluk
hidup lainnya
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk:
- Untuk SD/MI, No:
9, 10, dan 13
- Untuk SMP/MTS,
No: 10, 11 dan 15
- Untuk SMA/MA,
No: 10, 11, dan 17
2. Jenis tanah
3. Kegunaan tanah
4. Proses pembentukan
tanah
-
5. Pencemaran tanah
6. Pengelolaan tanah
-
-
IX Energi
1. Sumber energi
Menunjang
standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk :
- Untuk SD/MI,
No: 9, 10, dan
13
- Untuk
SMP/MTS, No:
10, 11 dan 15
- Untuk SMA/MA,
No: 10, 11, dan
17
2. Jenis-jenis energy
3. Energi dalam kehidupan
sehari-hari
- -
4. Energi alternatif
-
5. Dampak penggunaan
energi fosil
- Terhadap lingkungan
- Terhadap kesehatan
-
-
6. Energi ramah lingkungan
-
7. Menghemat energy
X Hutan
Menunjang
standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk :
- Untuk SD/MI, No:
9, 10, dan 13
- Untuk SMP/MTS,
1. Fungsi hutan
2. Hutan dan
keanekaragaman hayati
-
3. Kerusakan hutan
-
4. Mencegah kerusakan -
-
hutan
No: 10, 11 dan
15
- Untuk SMA/MA,
No: 10, 11, dan
17
-
XI Pemanasan Global
1. Pengertian/Definisi
2. Gas Rumah Kaca
3. Dampak Pemanasan
Global pada Lingkungan
4. Dampak Pemanasan
Global pada Kesehatan
manusia
5. Tindakan mengurangi
terjadinya pemanasan
global
-
-
-
-
-
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk:
- Untuk SD/MI, No:
9 dan 10
- Untuk SMP/MTS,
No: 4, 6, 10 dan
11
- Untuk SMA/MA,
No: 4, 6, 7,
11dan 12
XII Kerusakan Lapisan Ozon
1. Fungsi Lapisan Ozon
2. Bahan Perusak Lapisan
Ozon
3. Dampak kerusakan
lapisan ozon bagi
manusia
-
-
-
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk:
- Untuk SD/MI, No:
9 dan 10
- Untuk SMP/MTS,
No: 4, 6, 10 dan
11
-
4. Penanggulangan
kerusakan lapisan ozon
-
- Untuk SMA/MA,
No: 4, 6, 7,
11dan 12
XIII Bencana Alam
1. Jenis-jenis bencana alam
2. Tindakan Penyelamatan
bencana
-
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL),
untuk:
- Untuk SD/MI, No:
5, 8, 9, dan 10
- Untuk SMP/MTS,
No: 9,10 dan 11
- Untuk SMA/MA,
No: 4, 7,10 dan 11
XIV Bencana Alam Akibat
Kegiatan Manusia
Menunjang standar
kompentensi
lulusan (SKL), untuk
- Untuk SD/MI, No:
3, 5, 9 dan 10
- Untuk SMP/MTS,
No:4, 6, 9 dan 11
- Untuk SMA/MA,
No: 3, 4, 10, dan
1. Jenis-jenis Bencana
- Alih fungsi hutan bakau
- Pencemaran industri
- Pengambilan pasir laut
- Pembalakan kayu di
hutan
- Pemanasan global
-
-
-
-
-
2. Tindakan Penyelamatan
Bencana
-
12
-
TABEL 2.
GARIS BESAR MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
I Manusia dan Lingkungan
1. Lingkungan
1.1. Pengertian
lingkungan
- Lingkungan biotik
- Lingkungan abiotik
- Memelihara lingkungan
biotik
- Pemeliharaan
lingkungan biotik dan
abiotik
1.2. Manusia sebagai
bagian dari
lingkungan
- Hubungan antar
manusia dengan
lingkungan
- Kepedulian manusia
dengan lingkungan
- Pola hidup hemat/
sederhana
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
2. Tim Guru Pecinta
Lingkungan, PLH
untuk SD/MI kelas
I. Erlangga, 2009
3. Tim Guru Pecinta
Lingkungan, PLH
untuk SD/MI kelas
VI. Erlangga, 2009
4. Tim Guru Pecinta
Lingkungan, PLH
untuk SD/MI kelas
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
2. Manusia sebagai
makhluk sosial
2.1. Pengertian manusia
sebagai makhluk
sosial
2.2. Hubungan sosial
antar manusia :
- Tata tertib di
lingkungan rumah
- Tata tertib di
lingkungan sekolah
- Tata tertib di
lingkungan
masyarakat
2.3. Peran Personality
dalam interaksi
manusia dengan
lingkungan
3. Lingkungan sosial
3.1. Lingkup lingkungan
sosial
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan
masyarakat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV, V, VI. Erlangga,
2009
5. Tim Guru Pecinta
Lingkungan, PLH
untuk SD/MI kelas
III. Erlangga, 2009
6. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup,
PPLH Regional
Sumatra, 2009
7. KLH. Undang-
undang RI No 32
Tahun 2009
Tentang
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
8. Suwarman dkk,
IPA SMP Untuk
Kelas VII.
Erlangga, 2007
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
3.2. Peran individu dalam
setiap lingkungan
sosial
3.3. Kerukunan antar
suku bangsa dan
umat beragama
3.4. Globalisasi dan
perubahan perilaku
3.5. Pencegahan
pengaruh negatif dari
globalisasi
(pergaulan bebas,
narkoba, dll)
3.6. Konsep dasar Green
Consumer
(konsumen
berwawasan
lingkungan)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9. Hikam,
Muhammad AS.
Demokrasi dan
Civil Society,
LP3ES, 1999
II Jenis-jenis Lingkungan
Fisik
1. Udara
1.1. Udara sekitar kita
1.2. Udara untuk
-
-
-
-
-
-
1. Tim Guru Pecinta
Lingkungan, PLH
untuk SD/MI
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
kehidupan
1.3. Udara bersih dan
udara kotor
1.4. Pencemaran udara
1.5. Menjaga udara agar
tetap bersih
2. Tanah
2.1. Pentingnya tanah
sebagai tempat hidup
2.2. Kegunaan tanah
- Untuk pertanian
- Untuk perkebunan
- Untuk jalur hijau
2.3. Proses
pembentukan tanah
2.4. Melestarikan
kesuburan tanah
2.5. Pencemaran tanah
2.6. Penanggulangan
pencemaran
lingkungan
3. Air
3.1. Sumber air dan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
kelas III, V, VI.
Erlangga, 2009
2. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup
kelas I, II, III, IV,
V, dan VI, PPLH
Regional
Sumatra, 2009
3. RachmatdanSuna
rto.SainsSahabat
ku, Ganeca
Exact, 2007
4. Tim Bina Karya
Guru, IPA SD
Untuk Kelas V.
Erlangga, 2008
5. Rukaesih dkk,
Aku Senang
Belajar Tematik
untuk SD Kelas I,
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
pemakaiannya
- Sumber air di bumi
- Kegunaan air
untuk kehidupan
sehari-hari
- Pentingnya
menghemat air
3.2. Manfaat air bagi
mahluk hidup
lainnya
3.3. Pencemaran badan
air
3.4. Masalah kekurangan
air (krisis air bersih)
3.5. Memelihara
kelestarian air
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
II, III. Ganesa
Exact, 2007
III Perubahan Lingkungan
Fisik
1. Perubahan lingkungan
fisik karena air, udara dan
cahaya matahari
2. Jenis-jenis perubahan
lingkungan fisik:
- Erosi
-
-
-
-
-
-
1. Sitanala Arsyad,
Konservasi Tanah
dan Air. IPB
Press, 2010
2. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
- Abrasi
- Longsor
- Banjir
3. Pencegahan kerusakan
lingkungan fisik
4. Upaya pemulihan
perubahan lingkungan
fisik
- Reboisasi
- Terasering,dll
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KelasVI , PPLH
Regional
Sumatra, 2009
3. Rukaesih dkk,
Aku Senang
Belajar Tematik
untuk SD Kelas I,
II, III. Ganesa
Exact, 2007
IV Memelihara Kebersihan
dan Kesehatan
Lingkungan
1. Bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya
2. Cara memelihara anggota
tubuh (mandi, menggosok
gigi, mencuci tangan,
menggunting kuku, dll)
-
-
-
-
-
-
1. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik IA,
Ganesa Exact,
2007
2. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
3. Lingkungan fisik rumah dan
sekitar
3.1. Lingkungan sehat
3.2. Lingkungan tidak sehat
4. Pencemaran lingkungan
5. Pengelolaansampah
5.1. Pengertian jenis
sampah
5.2. Penggolongan sampah
5.3. Pengelolaan sampah
5.4. Pemanfaatan sampah
melalui program
3R(Reduce, Reuse,
Recycle)
6. Memelihara kebersihan
lingkungan
6.1. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan rumah
6.2. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan sekolah
6.3. Praktek memelihara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tematik IB,
Ganesa Exact,
2007
3. Tim guru cinta
lingkungan,
PendidikanLingku
ngan Hidup II, III,
IV, V, VI.
Erlangga, 2009
4. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup
Kelas III, IV, V, VI.
PPLH Regional
Sumatra, 2009
5. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik IIA.
Ganesa Exact,
2007
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
kebersihan
lingkungan
- -
-
V Sumber Daya Alam
1. Pengertian sumber daya
alam
2. Jenis-Jenis sumber daya
alam:
2.1. Sumber daya alam
hayati dan non hayati
2.1.a. Sumber daya
hayati:
- Tumbuhan dan
hewan sekitar
sekolah
2.1.b. Sumber daya non
hayati
3. Hewan peliharaan dan
hewan liar
4. Tumbuhan pangan, obat-
obatan dan tumbuhan
hias
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Tim BinaKarya
Guru, Science for
Elementary School
Year IV/SM 2.
Erlangga, 2010
2. Rahmat dan
Sunarto, Sains
Sahabatku.
Ganesa Exact,
2007
3. Tim Guru Cinta
Lingkungan,
Pendidikan
Lingkungan Hidup
untuk SD/MI Kelas
II, IV, V. Erlangga,
2009
4. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
5. Pengolahan sumber daya
alam hayati
6. Pemanfaatan SDA dan
pelestariannya
-
-
-
-
-
-
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
VI Air
1. Air bersih dan
penggunaannya (mandi,
minum, memasak, ibadah,
dsb)
2. Sumber-sumber air :
- Air tanah
- Air sungai
- Air danau
- Air laut
- Air hujan
3. Air untuk aktivitas lainnya :
3.1. Air untuk kegiatan
pertanian
3.2. Air untuk perikanan
3.3. Air untuk kegiatan
Industri dan ekonomi
3.4. Air untuk kegiatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Tim Guru
PencintaLingkung
an,
PendidikanLingku
nganHidupuntuk
SD/MI Kelas IV.
Erlangga, 2009
2. Kusnaedi,
Mengolah Air
Kotor untuk Air
Minum. Penebar
Swadaya, 2010
3. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup.
PPLH Regional
Sumatra, 2009
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
transportasi
4. Siklus air (siklus hidrologi)
5. Masalah kekurangan air
bersih di kota besar
6. Air limbah :
6.1. Air limbah rumah
tangga
6.2. Air limbah industri
6.3. Dampak
pembuangan air
limbah terhadap
badan air
6.4. Dampak air limbah
terhadap kesehatan
7. Hubungan air dengan
kesehatan
8. Cara menghemat air
9. Pesisir danLaut:
9.1. Jenis-jenis lingkungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4. Rukaesih, Kimia
Lingkungan. Andi
Opset, 2004
5. Ricki M. Mulia,
Kesehatan
Lingkungan.
Graham Ilmu,
2005
6. Rachmat dan
Sunarto,, Sains
Sahabatku,
Ganeca
Exact,2007
7. Indarto, Hidrologi.
Bumi Aksara,
2010
8. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
pesisir dan laut
9.2. Kegunaan lingkungan
pesisir dan laut bagi
manusia
9.3. Pentingnya
memelihara lingkungan
pesisir dan laut
-
-
-
-
-
-
-
-
2007
VII Udara
1. Udara sekitar kita
2. Udara bersih dan udara
kotor
3. Pencemaran udara
- Pengertian
pencemaran udara
- Sumber pencemaran
udara
- Jenis zat pencemar
- Dampak pencemaran
bagi lingkungan
- Dampak pencemaran
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Rukaesih, Kimia
Lingkungan, Andi
Offset, 2004
2. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup.
PPLH Regional
Sumatra, 2009
3. Tim Guru Cinta
Lingkungan,
Pendidikan
Lingkungan Hidup
untuk SD/MI Kelas
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
udara bagi kesehatan
4. Upaya mengurangi
dampak pencemaran
udara bagi kesehatan
-
-
-
I, II, III, IV, V, VI.
Erlangga, 2009
4. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
VIII Tanah dan Lahan
1. Tanah sebagai tempat
hidup
1.1. Manusia bertempat
tinggal di atas tanah
1.2. Tumbuhan hidup di
atas tanah
1.3. Hewan hidup di atas
dan di dalam tanah
1.4. Tanah subur dan
tanaman
2. Penggunaan tanah
- Tanah untuk pertanian
- Tanah untuk
perkantoran dan
industri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Sitanala Arsyad,
Konservasi Tanah
dan Air. IPB
Press, 2010
2. Tim Abdi Guru.
IPA Terpadu untuk
SMP Kelas VII.
Erlangga, 2007
3. Tim IPA
SMP/MTs. Ilmu
Pengetahuan
AlamI. Galaxy
Puspa Mega, 2007
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
3. Pembentukan tanah
4. Erosi tanah
- Pengertian tanah
- Penyebab erosi tanah
- Kegiatan mengurangi
erosi tanah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4. Ricky M, Mulia.
Kesehatan
Lingkungan.
Graham Ilmu,
2005
5. KLH, Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk SMP. PPLH
Regional Sumatra,
2009
6. Rukaesih. Kimia
Lingkungan. Andi
Opset, 2004
7. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
IX Energi
1. Energi dalam kehidupan
sehari-hari
1.1. Matahari sebagai
-
-
-
1. KLH,
PendidikanLingku
nganHidup, PPLH
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
sumber energi
1.2. Kegunaan energi
matahari secara
sederhana
2. Jenis-jenis energi yang
digunakan sehari-hari
2.1. Energi cahaya
2.2. Energi panas
2.3. Energi gerak
2.4. Energi listrik
2.5. Energi kimia
3. Perilaku hemat energi
dalam kehidupan sehari-
hari
4. Energi alternatif
- Jenis energi alternatif
- Energi alternatif untuk
menghemat listrik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Regional Sumatra,
2009
2. Mukhlis Akhadi,
Ekologidan
Sungai, Graha
Ilmu, 2009
3. Kate Ravilions,
Tenaga, Tiga
Serangkai, 2009
4. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
X Hutan
1. Mengenal Hutan
1.1. Hutan tempat hidup
-
-
-
1. Enger Eldon D
and Bradley F
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
tumbuhan dan
binatang
1.2. Jenis tumbuhan
yang ada di hutan
1.3. Jenis binatang yang
ada di hutan
1.4. Manfaat tumbuhan
dan hewan yang ada
di hutan
2. Fungsi hutan
2.1. Fungsi bagi
kelangsungan hidup
makhluk hidup
2.2. Fungsi sebagai
sumber daya alam
(keanekaragaman
hayati)
3. Pemanfaatan hutan
3.1. Hutan konservasi
3.2. Hutan lindung
4. Kerusakan hutan akibat
kegiatan manusia dan
dampaknya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Smith,
Environmental
Science. Mc Graw
Hill, 2010
2. Indriyanto. Ekologi
Hutan, Bumi
aksara, 2010
3. KuncoroSejati,
Global Warming,
Food, and Water,
Gajah Mada
University Press,
2011
4. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
-
NO
MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
I II III IV V VI
5. Upaya pencegahan
kerusakan hutan
-
-
-
-
XI Bencana Alam
1. Jenis-jenis bencana alam
dan penyebabnya
1.1. Gempa bumi
1.2. Gunung meletus
1.3. Tanah longsor
1.4. Banjir
1.5. Tsunami
2. Dampak dari bencana
alam
3. Berbagai upaya
penyelamatan bencana
alam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. KLH, Pendidikan
LingkunganHidup.
PPLH Regional
Sumatra, 2009
2. Tim Guru Cinta
Lingkungan,
Pendidikan
Lingkungan Hidup
untuk Kelas I, II,
III, IV, V, VI.
Erlangga, 2009
3. Rukaesih dkk, Aku
Senang Belajar
Tematik untuk SD
Kelas I, II, III.
Ganesa Exact,
2007
-
SUMBER PUSTAKA/SUMBER BUKU
1. Enger Eldon D and Bradley F Smith.Environmental Science. Boston: Mc
Graw Hill. 2010
2. Indriyanto. Ekologi Hutan.Jakarta: Bumi aksara.2010
3. Hikam , Muhammad AS. Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: LP3ES.
1999
4. Kate Ravilions.Tenaga.Jakarta: Tiga Serangkai. 2009
5. KLH. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk SD Kelas I, II, III, IV, V, VI.
PPLH Regional Sumatra. 2009
6. KLH. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk SMP. PPLH Regional Sumatra.
2009
7. KLH. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
8. Kusnaedi. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta: Penebar
Swadaya. 2009
9. Kuncoro Sejati.Global Warming, Food, and Water. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. 2011
10. Mukhlis Akhadi.Ekologidan Sungai. Jakarta: Graha Ilmu. 2009
11. Rukaesih. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Opset. 2004
12. Rukaesih dkk.Aku Senang Belajar TEMATIK UNTUK sd Kelas I, II,
III.Bandung: Ganesa Exact. 2007
13. Rachmat dan Sunarto. Sains Sahabatku. Bandung: Ganesa Exact. 2007
14. Mukhlis Akhadi.Ekologidan Sungai. Jakarta: Graha Ilmu. 2009
15. Ricky M, Mulia. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: GrahaIlmu. 2005
16. Sitanala Arsyad.Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. 2010
17. Suwarman dkk.IPA SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga. 2007
-
18. Tim Guru Cinta Lingkungan.Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SD/MI
Kelas I, II, III, IV, V, VI.Jakarta: Erlangga. 2009
19. Tim IPA SMP/MTs. Ilmu Pengetahuan Alam I.Jakarta: Galaxy Puspa
Mega. 2007
20. Tim Abdi Guru. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
2007
21. Tim Bina Karya Guru. IPA SD Untuk Kelas V. Jakarta: Erlangga. 2008
22. Tim Bina Karya Guru.Science for Elementary School Year IV/SM 2.
Jakarta: Erlangga. 2010
23. Greenwood, Tracey, et.al, Ecology., Biozone International Ltd, 2006
24. Greenwood, Tracey, et.al, Environmental Scince., Biozone International
Ltd, 2006
-
TABEL 3.
GARIS BESAR MATERI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DAN
MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
I Manusia dan
Lingkungannya
1. Lingkungan
1.1. Pengertian
lingkungan hidup
1.2. Manusia sebagai
bagian dari
lingkungan
1.3. Hubungan antar
manusia dengan
lingkungan
1.4. Manusia dengan
kebutuhannya
(Maslow)
1.5. Paradigma manusia
dalam berinteraksi
dengan lingkungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10. KLH, Pendidikan
Lingkungan
Hidup, PPLH
Regional
Sumatra, 2009
11. KLH. Undang-
undang RI No 32
Tahun 2009
Tentang
Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup.
12. Suwarman dkk,
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
2. Manusia sebagai
makhluk sosial
2.1. Pengertian
manusia sebagai
makhluk sosial
2.2. Hubungan sosial
antar manusia
(ada norma yang
mengatur)
3. Lingkungan sosial
3.1. Lingkup
lingkungan sosial
3.2. Peran individu
dalam setiap
lingkungan sosial
(kepribadian)
3.3. Globalisasi dan
perubahan
perilaku
3.4. Pencegahan
pengaruh negatif
dari globalisasi
(pergaulan bebas,
narkoba, dll)
-
-
-
-
-
-
IPA SMP Untuk
Kelas VII.
Erlangga, 2007
13. Hikam,
Muhammad AS.
Demokrasi dan
Civil Society,
LP3ES, 1999
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
II Jenis-jenis Lingkungan
Fisik
5. Udara Sekitar Kita
5.1. Pengertian/
komposisi
5.2. Udara untuk
kehidupan/Fungsi
udara
5.3. Pencemaran udara
- Pengertian
pencemaran
udara
- Komponen
pencemaran
udara
- Sumber
pencemaran
udara
- Parameter
pencemaran
udara
5.4. Pengendalian
pencemaran udara
-
-
-
-
-
-
-
1. Rahmat dan
Sunarto.Sains
Sahabatku,
ganeca excact,
2007
2. Rukaesih. Kimia
lingkungan, andi
offset, 2004
3. Ricky M. Mulia.
Kesehatan
Lingkungan,
Graha Ilmu,
2005
4. Slamet
Prawirohartono.
Sains Biologi 1
untuk SMP/MTs
Kelas VII, 1B.
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
- Peran serta
masyarakat
- Peraturan
Pemerintah
6. Tanah dan lahan
6.1. Tanah dan lahan
- Pengertian /
definisi
- Fungsi tanah
dan lahan
6.2. Kerusakan tanah
dan lahan
- Pencemaran
tanah
- Kegiatan yang
merusak tanah
dan lahan
- Dampak
kerusakan
tanah dan
lahan
6.3. Upaya
menanggulangi
kerusakan tanah
dan lahan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bumi Aksara,
2008
5..Suwarman, dll.
IPA SMP untuk
Kelas VII
Semester 2, 1B.
Erlangga, 2007
6. Tim Abdi Guru.
IPA
Terpaduuntuk
SMP Kelas VII,
Jilid 1. Erlangga,
2007
7. Tim IPA
SMP/MTs. Ilmu
Pengetahuan
Alam 1,untuk
SMP/MTs kelas
VII. Galaxy
Puspa Mega,
2007
8. KLH. Undang-
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
7. Lingkungan air
7.1. Sumber air dan
pemanfaatannya
- Sumber air
- Kegunaan air
bagi manusia
dan makhluk
hidup lainnya
7.2. Siklus air di bumi
7.3. Permasalahan air
- Ketersediaan
- Pencemaran
air
- Eutrofikasi
- Drainage dan
banjir
7.4. Pengelolaan air
- Menjaga
kualitas air
bersih
- Penghematan
air
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
undang RI No 32
Tahun 2009
Tentang
Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup.
1. Sitanala Arsyad.
Konservasi
Tanah dan Air,
IPB Press, 2010
2. Tim Abdi Guru.
IPA Terpadu
untuk SMP Kelas
VII, Erlangga,
2007
3. Tim IPA
SMP/MTS.IlmuP
engetahuanAlam
I, Galaxy Puspa
Mega, 2007
4. Ricky M. Mulia.
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
Kesehatan
Lingkungan,
Graha Ilmu,
2005
5. KLH,
PendidikanLingk
unganHidupuntu
k SMP, PPLH
Regional
Sumatra, 2009
6. Indarto.
Hidrologi-Dasar
Teori dan
Contoh Aplikasi
Model Hidrologi,
Bumi Aksara,
2010
7. Tim Abdi Guru.
IPA Terpadu
untuk SMP Kelas
VII, Erlangga,
2007
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
8. Ricky M. Mulia.
Kesehatan
Lingkungan,
Graha Ilmu,
2005
III Perubahan Lingkungan
Fisik
1. Perubahan lingkungan
fisik karena air, udara
dan cahaya matahari
2. Jenis-jenis perubahan
lingkungan fisik:
- Erosi
- Abrasi
- Longsor
- Banjir
3. Upaya pemulihan
perubahan lingkungan
lingkungan fisik
4. Pencegahan kerusakan
-
-
-
-
-
1. Hamparan Dunia
Ilmu (Time-Life),
Bumi dan
Permukaannya,
Tira Pustaka
2. Sitanala Arsyad.
Konservasi
Tanah dan Air,
IPB Press, 2010
3. Agus Martono.
Menangani
Banjir,
Kekeringan, dan
Lingkungan,
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
lingkungan fisik
- Reboisasi
- Terasering, dll
5. Dampak negatif
perubahan lingkungan
fisik terhadap bidang
produksi
pangan/pertanian
6. Dampak negatif
perubahan lingkungan
fisik terhadap kesehatan
-
-
Gadjah Mada
University Press,
2005
IV Ekosistem
1. Komponen ekosistem
2. Interaksi antar
komponen
3. Rantai makanan dan
piramida makanan
4. Siklus biogeokimia
-
-
-
-
-
-
-
1. Slamet Prawira
kertono, dkk.
Sains Biologi 1,
Bumi Aksara,
2008
2. Indriyanto,
Ekologi Hutan,
Hutan Aksara,
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
5. Pelestarian
keanekaragaman hayati
6. Pengaruh kepadatan
populasi manusia
terhadap lingkungan
-
-
-
2010
V Memelihara
Kebersihan dan
Kesehatan Lingkungan
A 1. Pengelolaan Sampah
(Limbah Padat)
1.1. Pengertian sampah
1.2. Sumber dan jenis
sampah
2. Dampak sampah
terhadap manusia dan
lingkungan
2.1. Dampak sampah
terhadap
kesehatan
manusia
-
-
-
-
1. KLH, Pendidikan
Lingkungan
Hidup untuk
SMP, PPLH
Regional
Sumatra, 2009
2. Tim guru cinta
lingkungan.
Pendidikan
Lingkungan
Hidup, Erlangga,
2002
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
2.2. Dampak sampah
terhadap
lingkungan
2.3. Dampak sampah
terhadap fungsi
sosial dan
ekonomi
3. Pengelolaan sampah
3.1. Pengertian
3.2. Penggolongan
sampah
4. Pemanfaatan sampah
melalui program 3R
(Reduce, Reuse,
Recycle)
5. Memelihara kebersihan
lingkungan
5.1. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan rumah
5.2. Perawatan dan
pemeliharaan
lingkungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Kuncoro Sejati.
Pengolahan
Sampah
Terpadu,
Kanisius, 2009
4. Djauhari Noor.
Geologi
Lingkungan,
Graha Ilmu,
2006
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
sekolah
5.3. Praktek
memelihara
kebersihan
lingkungan
5.4. Standar mutu
lingkungan Sehat
-
-
-
-
B Air Limbah Rumah Tangga
1. Pengertian air limbah
Rumah Tangga
2. Sumber air limbah
Rumah Tangga
3. Sistem pembuangan air
limbah
4. Dampak air limbah
5. Menjaga kebersihan
saluran air Rumah
Tangga
-
-
-
-
-
-
-
1. Ricky M,
Kesehatan
Lingkungan,
Graha Ilmu.
2005
VI Sumber Daya Alam
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
1. Pengertian Sumber
Daya Alam
1.1. Jenis sumber daya
alam:
1.1.a. Sumber daya
alam hayati:
- Tumbuhan dan
hewan sekitar
sekolah
- Hewan peliharaan
dan hewan liar
- Tumbuhan pangan
obat-obatan dan
tumbuhan hias
- Pengelolaan
sumber daya alam
hayati
- Pemanfaatan SDA
dan pelestariannya
- Hewan yang
dilindungi
1.1.b. Sumber daya
non hayati
1. Tim Bina Karya
Guru. Science
for Elementary
School Year
IV/SM 2,
Erlangga, 2010
2. KLH,
PendidikanLingk
unganHidup,
PPLH Regional
Sumatra, 2009
3. Kate Ravilions,
Tenaga : Pro
danKontraTenta
ngSumberDayad
anLingkungan,
Tiga Serangkai,
2009
4. Muklis Akhadi,
Ekologi-Energi,
Graha Ilmu,
2009
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
1.1.c. Daya dukung
lingkungan
VII Air
1. Rumus kimia dan sifat-
sifat fisika air dan
kegunaannya
- Air untuk kehidupan
sehari-hari
- Air untuk kegiatan
pertanian
- Air untuk kegiatan
industri dan ekonomi
- Air untuk kegiatan
transportasi
2. Siklus air di bumi (siklus
hidrologi)
- Skema siklus hidrologi
- Perubahan siklus
hidrologi
- Penyebab perubahan
siklus hidrologi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1. Tim Guru
Pecinta
Lingkungan.
Pendidikan
Lingkungan
Hidup untuk
SD/MI kelas IV,
Erlangga, 2009
2. Indarto.
Hidrologi-Dasar
Teori dan
Contoh Aplikasi
Model Hidrologi,
Bumi Aksara,
2010
3. Ir. Indriyanto.
Ekologi Hutan,
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
3. Dampak perubahan
siklus hidrologi
- Kekeringan
- Banjir
4. Air dan Kesehatan
- Jenis-jenis penyakit
akibat kekurangan air
- Jenis-jenis penyakit
karena pemakaian air
tercemar
5. Kegunaan air bagi
makhluk hidup lainnya
6. Pencemaran badan air
- Air limbah rumah
tangga
- Air limbah industri
- Dampak pembuangan
air limbah tehadap
badan air
- Dampak air limbah
terhadap kesehatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bumi aksara,
2010
4. Mohamad
Suryani. Ekologi
Manusia, Pusat
Penelitian
Universitas
Terbuka, 2002
5. Kusnaedi.
Mengolah Air
Kotor untuk Air
Minum,
Swadaya, 2010
6. Ricky M Mulia,
Kesehatan
Lingkungan.
Graha Ilmu,
2005
7. Rukaesih. Kimia
Lingkungan,
ANDI Offset,
2004
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
7. Cara menghemat air
8. Kearifan lokal dalam
mengelola lingkungan
-
-
8. Rahmat dan
sunarto. Sains
Sahabatku,
ganeca excact,
2007
9. Ricky M Mulia,
Kesehatan
Lingkungan.
Graha Ilmu,
2005
10. Gatut Susanta
dan Hari
Sucahyo.
Akankah
Indonesia
Tenggelam
Akibat
Pemanasan
Global?.Penebar
Swadaya. 2008
11. Kusnaedi.
Mengolah Air
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
Kotor untuk Air
Minum,
Swadaya, 2010
VIII Pesisir dan Laut
1. Pengertian ekosistem
pesisir dan laut
2. Komponen ekosistem
pesisir dan laut
3. Interaksi antar
lingkungan pesisir dan
laut
4. Kerusakan dan
pencemaran laut
5. Dampak pencemaran laut
- Dampak bagi biota
laut dan terumbu
karang
- Dampak bagi kegiatan
sosial dan ekonomi
-
-
-
-
-
-
-
1. Mohamad
Suryani. Ekologi
Manusia, Pusat
Penelitian
Universitas
Terbuka, 2002
2. Hadi Alikodra,
Global Warming
: Banjir dan
TragediPerubah
an Hutan,
Nuansa, 2008
3. Muhklis Akhadi,
Ekologi-Energi,
Graha Ilmu,
2009
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
6. Pemeliharaan
lingkungan pesisir dan
laut
- Peran pemerintah
dalam pengelolaan
wilayah pesisir dan
laut
- Peran swasta dan
masyarakat
- Kebijakan/pengaturan
pencegahan dan
pengendalian
kerusakan laut
-
-
-
-
-
IX Udara
5. Udara bagi kehidupan
manusia
6. Komposisi udara
7. Pencemaran udara
- Pengertian
pencemaran udara
-
-
-
-
1. Rukaesih, Kimia
Lingkungan,
Andi Offset,
2004
2. Mukhlis Akhadi,
Ekologi dan
Sungai, Graha
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
- Sumber pencemaran
udara
- Jenis zat pencemar
- Dampak pencemaran
bagi lingkungan
- Dampak pencemaran
udara bagi kesehatan
8. Kebisingan dan
pengaruhnya terhadap
kesehatan
- Pengertian Sumber-
sumber kebisingan
- Gangguan kesehatan
akibat kebisingan
- Pengendalian
kebisingan pada
sumber
- Pengendalian
kebisingan pada
manusia
-
-
-
-
-
-
Ilmu, 2009
3. Ricky M Mulia,
Kesehatan
Lingkungan.
Graha Ilmu,
2005
X Kerusakan Lingkungan
Global Akibat
Pencemaran
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
1. Pengertian lingkungan
global
2. Pencemaran dan
kerusakan lingkungan
global
a. Pemanasan global
- Pengertian
pemanasan global
- Penyebab
pemanasan global
- Dampak
pemanasan global
bagi lingkungan
- Dampak
pemanasan global
bagi kesehatan
manusia
b. Penipisan lapisan
ozon
- Pengertian
penipisan lapisan
ozon
- Penyebab
-
-
-
-
-
-
-
1. Rukaesih, Kimia
Lingkungan,
Andi Offset,
2004
2. Mukhlis Akhadi,
Ekologidan
Sungai,
GrahaIlmu, 2009
3. Hadi Alikodra,
Global Warming
: Banjir dan
Tragedi
Perubahan
Hutan, Nuansa,
2008
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
penipisan lapisan
ozon
- Dampak bagi
lingkungan
- Dampak bagi
kesehatan
manusia
c. Hujan asam
- Pengertian hujan
asam
- Penyebab hujan
asam
- Dampak bagi
lingkungan
- Dampak bagi
kesehatan
lingkungan
3. Upaya pencegahan
kerusakan lingkungan
global
- Upaya
masyarakat/individ
u
- Upaya pemerintah
-
-
-
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
4. Pendekatan holistik
dalam pengelolaan
lingkungan global
- -
XI Energi
1. Pengertian energi
2. Sumber-sumber energi
3. Bentuk dan pemakaian
energi dalam kehidupan
sehari-hari
- Energi cahaya
- Energi panas
- Energi gerak
- Energi listrik
- Energi kimia
4. Sumber energi yang
terbatas dan
pemakaiannya
- Jenis sumber energi
yang terkait
- Upaya penghematan
-
-
-
-
-
-
-
-
5. KLH,
PendidikanLingk
unganHidup,
PPLH Regional
Sumatra, 2009
6. Mukhlis Akhadi,
Ekologidan
Sungai, Graha
Ilmu, 2009
7. Djauhari Noor.
Geologi
Lingkungan,
Graha Ilmu,
2006
8. Kate Ravilions,
Tenaga, Tiga
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
energi
5. Dampak pemakaian
energi
- Dampak terhadap
lingkungan
- Dampak terhadap
kesehatan
6. Energiramah lingkungan
- Pengertian
- Penggunaan teknologi
energi ramah
lingkungan
7. Perilaku hemat energi
dalam kehidupan sehari-
hari
-
-
-
Serangkai, 2009
XII Hutan
6. Ekosistem Hutan
1.1. Pengertian ekologi
hutan
1.2. Manfaat hutan bagi
-
-
5. Indriyanto.
Ekologi Hutan,
Bumi aksara,
2010
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
makhluk hidup
1.3. Manfaat hutan bagi
manusia
- Sumber daya alam
- Hutan sebagai
paru-paru dunia
- Tempat rekreasi
- Reservoir air
7. Kerusakan hutan
- Pengertian
- Kegiatan manusia
yang dapat merusak
hutan
- Pengaruh kenaikan
populasi penduduk
terhadap kerusakan
hutan
8. Dampak kerusakan
hutan
- Dampak terhadap
keanekaragaman
hayati
- Dampak terhadap
kegiatan sosial dan
-
-
-
-
6. KuncoroSejati,
Global Warming,
Food, and
Water, Gajah
Mada University
Press, 2011
7. KLH, Undang-
undang RI No.
32 Tahun 2009
tentang
Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan
HIdup
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
ekonomi
9. Upaya pencegahan dan
membatasi kerusakan
hutan
10. Ketentuan pidana bagi
kerusakan hutan
-
-
-
-
XIII Bencana Alam
4. Jenis-jenis bencana alam
- Gunung meletus
- Gempa
- Tanah longsor
- Banjir bandang
- Tsunami
5. Dampak bencana alam
- Bagi lingkungan
- Bagi manusia
6. Tindakan penyelamatan
bencana
-
-
-
-
1. KLH, Pendidikan
Lingkungan
Hidup, PPLH
Regional
Sumatra, 2009
2. Hadi Alikodra,
Global Warming:
Banjir dan
Tragedi
Pembalakan
Hutan, Penerbit
Nuansa Jakarta,
2005
-
NO MATERI TINGKAT
PENDIDIKAN
(KELAS)
SUMBER
VII VIII IX
3. Agus Martono,
Menangani
Banjir,
Kekeringan, dan
Lingkungan.
Gadjah Mada
University, 2005
XIV Bencana Akibat
Kegiatan Manusia
1. Penyebab bencana
- Alih fungsi hutan
bakau
- Pencemaran ind