firbroadenoma mammae sinistra

43
1 | Page FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Kampus II Ukrida Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510 Mohamad Yazid bin Zulkepli 102010381 A4 [email protected] Fibroadenoma Mammae Sinistra ABSTRAK Abstrak: Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Dapat diraba sewaktu pemeriksaan payudara sendiri.Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor mammae apapun tepinya tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara makroskopik. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat dan epitel sekresi. 1 | Page

Upload: rionaldo-sanjaya

Post on 13-Jul-2016

94 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fam

TRANSCRIPT

Page 1: Firbroadenoma Mammae Sinistra

1 | P a g e

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAKampus II Ukrida Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510

Mohamad Yazid bin Zulkepli102010381 [email protected]

Fibroadenoma Mammae Sinistra

ABSTRAK

Abstrak: Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Dapat diraba sewaktu pemeriksaan payudara sendiri.Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor mammae apapun tepinya tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara makroskopik. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat dan epitel sekresi.

Kata kunci: fibroadenoma mamae, neoplasma jinak, biopsi, eksisi, stroma padat, proliferative, pemeriksaan payudara

PENDAHULUAN

SKENARIOSeorang wanita berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan terdapat benjolan pada

payudara kirinya yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu.

1 | P a g e

Page 2: Firbroadenoma Mammae Sinistra

2 | P a g e

HIPOTESISSeorang wanita usia 20 tahun dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kirinya yang

semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu dan dapat digerakkan menderita fibroadenoma

mamae sinistra.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Gambar 1: anatomi mamae

Payudara (mammae) wanita terletak pada dinding anterior toraks dan membentang ke

bawah mulai dari tulang klavikula serta iga ke-2 hingga iga ke-6, dan dari sternum melintasi

linea midaksilaris. Umumnya daerah permukaannya lebih berbentuk persegi ketimbang

berbentuk bundar. Payudara berada di atas muskulus pektoralis mayor dan pada margo

inferiornya adalah muskulus seratus anterior.1

Payudara merupakan jaringan yang secara hormonal sensitive dan responsive terhadap

perubahan dalam siklus bulanan dan pertambahan usia. Jaringan kelenjar, yaitu kelenjar

sekretorik tubuloalveolaris serta salurannya membentuk 15-20 buah lobus terdapat banyak

lobules yang berukuran lebih kecil. Lobulus ini mengalirkan ASI ke dalam duktus dan sinus

yang memproduksi ASI serta bermuara pada permukaan areola atau putting susu. Jaringan ikat

fibrosa memberikan dukungan structural dalam bentuk pita-pita fibrosa atau ligamentum

suspensorium yang terhubung dengan kulit maupun fasia di bawahnya. Jaringan adipose atau

2 | P a g e

Page 3: Firbroadenoma Mammae Sinistra

3 | P a g e

lemak membungkus payudara, terutama di daerah superficial dan perifer. Proporsi komponen ini

bervariasi menurut usia, status gizi, kehamilan, penggunaan hormone eksogen dan factor lain.1

Saluran limfatik yang berasal dari sebagian besar payudara mengalirkan getah bening ke

arah aksila. Di antara nodus limfatikus aksilaris, nodus sentralis merupakan kelenjar limfe yang

paling sering teraba. Nodus limfatikus tersebut berada di sepanjang dinding dada, biasanya

terletak tinggi dalam ruang aksila serta di titik tengah antara lipatan aksilaris anterior dan

posterior. Ke daerah ini disalurkan getah bening dari tiga kelompok nodus limfatikus lainnya

yang jarang dapat diraba:

Nodus limfatikus pektoralis: anterior yang terletak di sepanjang tepi inferior muskulus

pektoralis mayor di sebelah dalam lipatan aksilaris anterior. Nodus limfatikus ini

mengalirkan getah bening dari dinding anterior dada dan sebagian besar payudara.

Nodus limfatikus subskapularis: posterior yang terletak di sepanjang tepi lateral scapula,

kelenjar limfe ini teraba dalam (profunda) pada lipatan aksilaris posterior. Nodus

limfatikus ini mengalirkan getah bening dari dinding posterior dada dan sebagian lengan

Nodus limfatikus lateralis: terletak di sepanjang humerus pars superior. Nodus limfatikus

ini mengalirkan getah bening dari sebagian besar lengan.1

Tidak semua saluran limfatik dari payudara mengalirkan getah bening ke dalam aksila. Sel-

sel malignan dari kanker payudara dapat menyebar langsung ke nodus limfatikus

infraklavikularis atau ke dalam saluran limfatik profunda di dalam dada.1

Histologi

Setiap payudara mempunyai 15-20 lobus .Setiap lobus mempunyai lobulus yang lebih

kecil lagi yang bermuara ke dalam satu duktus terminal.

Setiap lobus ini dihubungkan dengan tuba kecil yang dipanggil duktus.Duktus ini akan

menuju ke nipple pada tengah areola.

Lemak mengisi ruang antara lobulus dan duktus.

Setiap payudara mempunyai pembuluh darah dan saluran limfa.Saluran limfe tersebut

kemudian membentuk lymph nodes yang terletak di bawah ketiak, dibawah

supraclavicula dan di beberapa bagian badan yang lain.

Struktur histologi kelenjar ini mengalami sedikit perubahan selama siklus menstruasi,

misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini bertepatan dengan

3 | P a g e

Page 4: Firbroadenoma Mammae Sinistra

4 | P a g e

saat kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya. Bertambahnya cairan jaringan

ikat pada fase pramenstruasi menambah besar payudara.

Fungsi utama payudara adalah mensekresi susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini langsung

dan diperantarai oleh hormon-hormon yang sama yang mengatur fungsi sistem

reproduksi2,3

Neoplasma1. Definisi

Neoplasma diartikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal , khususnya

suatu pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan berrsifat progresif.

2. Klasifikasi

Ditinjau dari segi klinis , neoplasma dibedakan menjadi :

Malignant neoplasm ( tumor ganas )

Resisten terhadap perawatan , terjadi dalam wujud yang parah dan

biasanya fatal, cenderung semakin parah dan mengarah ke

kematian,

Dalam kaitannya dengan neoplasma , memiliki pertumbuhan dan

metastasis yang bersifat invasif dan merusak.

Benign neoplasm ( tumor jinak )

Menunjukkan sifat yang ringan dari suatu penyakit atau sifat non-

malignant dari neoplasma.

Ditinjau dari segi histologi , neoplasma dibedakan menjadi :

Epithelial neoplasm ( carcinoma )

Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel

epitelial yang cenderung berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya dan

menimbulkan metastasis.

Mesenchimal neoplasm ( sarcoma )

Tumor yang terbentuk dari bahan yang mirip jaringan

penyambung embrional, jaringan yang tersusun atas sel-sel yang

terkumpul mampat dan diikat oleh jaringan fibrilar atau

homogen.1,2,3

4 | P a g e

Page 5: Firbroadenoma Mammae Sinistra

5 | P a g e

ANAMNESIS

Pertanyaan tentang payudara wanita mungkin sudah dimasukkan ke dalam riwayat medis atau

dapat ditanyakan pada saat melakukan pemeriksaan fisik. Secara umum, ditanyakan..

Riwayat penyakit sekarang

“apakah anda memeriksan sendiri payudara anda?”

Pada wanita yang sedang haid, tanyakan “Kapan anda lakukan pemeriksaan selama siklus

bulanan anda?”

Tanyakan apakah pasien memiliki benjolan, nyeri atau gangguan rasa nyaman apa pun

pada payudaranya. Lebih kurang 50% wanita memiliki benjolan atau nodularitas yang

dapat diraba pada payudara mereka. Pembesaran dan nyeri prahaid sering dijumpai.

Tanyakan juga tentang setiap pengularan secret dari puting susu dan kapan peristiwa ini

terjadi. Jika pengeluaran secret hanya terjadi setelah putting susu diurut, keadaan ini

dianggap sebagai keadaan yang fisiologis. Jika pengeluaran sekretnya terjadi secara

spontan dan terlihat pada pakaian dalam atau pakaian tidur tanpa stimulasi local,

tanyakan warna, konsistensi dan jumlahnya. Apakah secret tersebut keluar pada kedua

atau salah satu payudara?1

Adakah perubahan siklus menstruasi? Adakah sekret dari puting susu?

Adakah nyeri?

Adakah gejala lain? Limfadenopati? Demam? Benjolan lain? Penurunan berat badan?

Nyeri punggung?1

Kapan pertama kali memperhatikan adanya benjolan?Bagaimana? Sejak saat itu adakah

perubahan ukuran atau sifat?

5 | P a g e

Page 6: Firbroadenoma Mammae Sinistra

6 | P a g e

Riwayat Penyakit Dahulu

Adakah benjolan payudara sebelumnya? Jika ya, terapinya apa (misalnya

mastektomi,eksisi lokal, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi payudara, atau operasi lain

pada payudara)?

Adakah riwayat penyakit serius lain?

Bagaimana riwayat kehamilan? Pernahkah pasien menjalani laktasi atau menarche?1

Riwayat Keluarga

Adakah riwayat kanker payudara atau ovarium dalam keluarga (predisposisi genetik

BRAC1/2)?1

Obat-Obatan

Pernahkah pasien mengkonsumsi estrogen atau tamoksifen?

Pernahkah pasien menjalani kemoterapi?1

PEMERIKSAAN FISIK

Ketika memulai pemeriksaan payudara, kita harus menyadari adanya kekhawatiran yang

mungkin dirasakan oleh wanita dan remaja putri. Bertindaklah dengan sikap yang

menenteramkan perasaan dan mengadopsikan cara pendekatan yang sopan serta lemah lembut.

Sebelum memulai pemeriksaan, beritahukan dahulu anda akan memeriksa payudaranya. Saat ini

merupakan kesempatan yang baik untuk menanyakan apakah pasien sendiri sudah mengetahui

adanya benjolan atau permasalahan yang lain dan apakah ia telah melakukan pemeriksaan sendiri

payudara setiap bulan. Jika belum melakukannya, ajarkan teknik pemeriksaan tersebut dan amati

ketika pasien mengulangi langkah-langkah pemeriksaan dengan mengikuti teknik yang

diperagakan; koreksi yang membantu dapat anda lakukan jika diperlukan.1

INSPEKSI

Lakukan inspeksi payudara ketika pasien berada dalam posisi duduk dan setelah

pakaiannya diturunkan hingga batas pinggang. Pemeriksaan payudara yang saksama meliputi

inspeksi yang cermat terhadap perubahan kulit, kesimetrisan, kontor dan retraksi dalam empat

6 | P a g e

Page 7: Firbroadenoma Mammae Sinistra

7 | P a g e

pandangan- kedua lengan pada sisi tubuh, kedua lengan di atas kepala, berkacak pinggang dan

mencondongkan tubuh ke depan. Ketika memeriksa remaja putrid, lakukan penilaian

perkembangan payudaranya menurut angka maturitas seks dari Tanner.

Pada keadaan kedua lengan pada sisi tubuh,

diperhatikan:

Penampakan kulit yang meliputi

o Warna kulit

o Penebalan kulit dan pori-pori yang

tampak mencolok secara abnormal,

mungkin menyerati obstruksi

saluran limfatik

Ukuran dan kesimetrisan payudara.

Beberapa perbedaan pada ukuran payudara

yang meliputi ukuran areola merupakan

keadaan yang sering ditemukan dan

biasanya normal.

Kontor payudara. Cari perubahan seperti

massa, cekungan (dimpling) atau

pendaratan. Bandingkan payudara yang satu

dengan lainnya.

Karakteristik putting yang meliputi ukuran

dan bentuknya, arah putting itu menunjuk,

setiap ruam atau ulserasi ataupun setiap pengeluaran secret.

o Terkadang bentuk putting terlihat membalik ke dalam (inversion) atau tertekan

(depresi) di bawah permukaan areola mamma. Putting dapat dibungkus oleh

lipatan kulit areola. Inversi putting yang berlangsung lama biasanya merupakan

varian normal tanpa konsekuensi klinis kecuali kemungkinan adanya kesulitan

pada saat menyusui bayi1

Pada keadaan kedua lengan di atas kepala; berkacak pinggang; mencondongkan tubuh ke depan:

7 | P a g e

Gambar 2: pemeriksaan payudara sendiri

Page 8: Firbroadenoma Mammae Sinistra

8 | P a g e

Untuk membuat cekungan dapat dilihat, minta pasien untuk mengangkat kedua belah

tangannya di atas kepala, dan kemudian berkacak pinggang untuk membuat muskulus

pektoralis berkontraksi. Lakukan inspeksi kontor payudara dengan cermat pada setiap

posisi ini. Jika payudara pasien berukuran besar atau menggantung, kita dapat meminta

pasien berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke depan dengan berpegangan pada kursi

atau tangan si pemeriksa untuk menyangga tubuhnya.1

PALPASI

Untuk palpasi payudara sebaiknya dilakukan ketika jaringan payudara diratakan. Pasien

harus berbaring terlentang. Rencanakan untuk melakukan palpasi pada suatu daerah persegi yang

membentangkan dari klavikula hingga plika inframammilaris dan dari linea midsternalis hingga

linea aksilaris posterior serta dalam rongga aksila untuk menemukan bagian kauda payudara.

Gunakan permukaan ventral jari tangan ke-2, 3 dan 4 dengan mempertahankan agar

ketiga jari tangan tersebut berada dalam posisi sedikit menekuk. Pemeriksaan ini harus dilakukan

secara sistemik. Lakukan palpasi dengan gerakan melingkar kecil-kecil yang konsentris pada

setiap titik yang diperiksa; jika mungkin, palpasi dilakukan dengan ringan, sedang dan dalam.

Anda akan perlu menekan lebih dalam untuk menjangkau jaringan lebih dalam lagi pada

payudara yang berukuran besar. Pemeriksaan harus meliputi keseluruhan payudara, termasuk

perifer, kauda dan aksila.2,3

Periksa payudara dengan cermat untuk mengetahui:

Konsistensi jaringan. Konsistensi yang normal bervariasi secara luas dan sebagian

bergantung pada proporsi relative jaringan payudara yang lebih kenyal serta jaringan

lemak yang lunak. Nodularitas fisiologik dapat ditemukan dan meningkat dalam masa

prahaid. Mungkin terdapat garis tonjolan transversal yang kenyal dari jaringan

terkompresi di sepanjang margo inferior payudara, khususnya payudara yang berukuran

besar. Garisan tonjolan ini bukan tumor, melainkan tonjolan inframammilaris yang

normal.

Nyeri tekan seperti perasaan penuh saat prahaid

Nodulus. Lakukan palpasi dengan cermat untuk menentukan setiap benjolan atau massa

yang secara kualitatif berbeda dengan jaringan jaringan payudara yang lain atau lebih

besar daripada jaringan payudara tersebut. Keadaan ini adalah massa dominan dan dapat

8 | P a g e

Page 9: Firbroadenoma Mammae Sinistra

9 | P a g e

mencerminkan suatu perubahan patologik yang memerlukan evaluasi melalui

pemeriksaan mammografi, aspirasi atau biopsy.

o Lokasi: dengan menyebutkan kuadran atau pukul berapa dan dalam ukuran

sentimeter dari putting susu

o Ukuran: dalam sentimeter

o Bentuk: kontor yang bundar atau kistik, menyerupai piringan atau irregular

o Konsistensi: lunak, kenyal atau keras

o Delimitasi: batasnya tegas atau tidak

o Nyeri tekan

o Mobilitas: dalam hubungannya dengan kulit, fasia pektoralis dan dinding dada.

Dengan hati-hati, gerakkan payudara mendekati massa dan perhatikan apakah

terjadi cekungan (dimpling)

Puting susu: lakukan palpasi setiap putting dengan memperhatikan elasitisitasnya.2,3

TEKNIK KHUSUS

Pemeriksaan pengeluaran secret yang spontan dari puting

Jika terdapat riwayat pengeluaran secret yang spontan dari putting, coba untuk menentukan

asalnya dengan cara menekan areola dengan jari telunjuk anda yang diletakkan pada posisi rasial

di sekitar putting. Amati apakah terjadi pengeluran secret melalui salah satu orifisium duktus

laktiferus pada permukaan putting. Perhatikan warna secret, konsistensinya dan jumlah setiap

secret yang mengalir keluar serta lokasi sebenarnya yang menjadi tempat keluarnya secret

tersebut.1,2,3

Pemeriksaan pasien mastektomi

Wanita yang pernah melakukan mastektomi memerlukan pemeriksaan khusus. Lakukan inspeksi

terhadap jaringan parut bekas mastektomi dan aksila dengan cermat untuk menilai setiap massa

atau nodularitas yang abnormal. Perhatikan setiap perubahan warna atau tanda inflamasi.

Limfedema dapat ditemukan di daerah aksila dengan lengan atas akibat terganggunya drainase

getah bening pasca bedah. Lakukan palpasi dengan hati-hati di sepanjang jaringan parut.

9 | P a g e

Gambar 3: pelbagai keadaan payudara yang patologis

Page 10: Firbroadenoma Mammae Sinistra

10 | P a g e

Gunakan gerakan sirkular dengan dua atau tiga jari tangan. Berikan perhatian khusus pada

kuadran lateral atas dan aksila. Perhatikan setiap pembesaran nodus limfatikus ataupun tanda

inflamasi atau infeksi.1,2,3

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

1. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)

Digunakan untuk deteksi dini keganasan kanker

payudara.

Mamografi terutama berperan pada payudara yang

mempunyai jaringan lemak yang dominan serta

jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.

Indikasi mamografi sebagai berikut :

1) Adanya benjolan dan rasa tidak enak pada

payudara.

2) Wanita dengan riwayat resiko tinggi untuk

keganasan payudara.

3) Adanya pembesaran kalenjar getah bening aksila yang meragukan.

4) Wanita dengan penyebab metastasis tanpa diketahui tempat ditemukannnya tumor

primer.

5) Penderita-penderita pasca operasi yang melakukan follow-up dengan kemungkinan

terjadinya kekambuhan kolateral.

Dari hasil mammografi dapat diketahui apakah tumor yang ada di payudara

merupakan tumor yang jinak atau ganas. Melalui pemeriksaan yang disebut dengan

mammograms, maka tipe kanker payudara dapat dikategorikan dalam dua bagian

yaitu:

1) Kanker payudara non invasive yaitu kanker yang terjadi pada kantung atau tube

susu penghubung antara alveolus(kalenjar yang memproduksi susu) dan puting

10 | P a g e

Gambar 4: gambaran mamografi yang mempunyai fibroadrenoma

Page 11: Firbroadenoma Mammae Sinistra

11 | P a g e

payudara.Dalam bahasa kedokteran disebut ductal carcinoma in situ (DCIS),

dimana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.

2) Kanker payudara invasive yaitu kanker yang telah menyebar keluar bagian

kantung susudan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan

penyebaran (metastase) ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar limpa dan

lainnya melalui peredaran darah.4,5,6

2. Ultrasonografi/USG

Umumnya digunakan linear array transduser 7.5-10 MHz dengan operator yang

harus mempunyai pengetahuan pemeriksaan USG dan mamografi yang baik dan

benar. Pada pemeriksaan penderita terlentang dengan lengan diangkat keatas dan

diletakkan dibawah kepala, kemudian dilakukan pemeriksaan secara sistematis

sesuai arah jarum jam sampai daerah aksila dan dilakukan tindakan kompresi dan

non kompresi apabila terdapat lesi kanker payudara.

Indikasi USG payudara adalah :

1) Payudara yang padat pada mamografi.

2) Digunakan untuk pemeriksaan payudara wanita hamil, menyusui dan remaja.

3) Sarana diagnostik utama pada penyakit infeksi payudara.

4) Pemeriksaan utama untuk evaluasi pada wanita dengan implant silikon.

5) Evaluasi lesi berbatas tegas pada temuan mamografi dan penyakit fibrokistik.

6) Penuntun biopsi atau aspirasi.4,5,6

3. CT Scan

Digunakan untuk melihat secara detail letak tumor.

4. MRI ( Magnetik Resonance Imaging )

Digunakan untuk mendeteksi keganasan payudara jenis lobular invasif yang sulit

terdeteksi dengan pemeriksaan mamografi. Wanita dengan risiko tinggi yang

perlu dilakukan skrining MRI adalah :

1)Wanita dengan riwayat kelainan genetik.

11 | P a g e

Page 12: Firbroadenoma Mammae Sinistra

12 | P a g e

2) Wanita dengan mutasi genetik BRCA1atau BRCA2 harus diperhitungkan

dalam kategori risiko tinggi.

3) Wanita yang pernah mendapat terapi radiasi pada dada, contohnya pada

penyakit Hodgkin.

4) Wanita dengan riwayat pribadi seperti LCIS.

5) Jaringan payudara yang padat pada pemeriksaan mammografi.4,5,6

5. Positron emission tomografi (PET)

Digunakan untuk melihat apakah kanker sudah menyebar secara luas. Dalam PET

scan, cairan glukosa yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel

kanker akan menyerap secara cepat cairan glukosa tersebut, dibandingkan dengan

sel normal sehingga akan terlihat perbedaan warna yang kontras. PET scan

biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CT scan, MRI dan

pemeriksaan fisik penderita kanker payudara.4,5,6

6. Foto Thorax

Digunakan untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran ke paru-paru.

7. Bonescan

Digunakan untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar kedalam tulang.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Tes darah

Tes darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Tes-tes itu antara lain:

Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada di dalam sel

darah merah.

Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalam seluruh

badan. Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi.

Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah ).

Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )7,8

2. Jumlah alkaline phosphatase

Jumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke hati, saluran empedu

dan tulang.7,8

3. SGOT & SGPT

12 | P a g e

Page 13: Firbroadenoma Mammae Sinistra

13 | P a g e

Test ini untuk mengevaluasi fungsi hati. Angka yang tinggi dari salah satu test ini

mengindikasikan adanya kerusakan pada hati, bisa jadi suatu sinyal adanya penyebaran ke hati.7,8

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

Pemeriksaan histopatologi ialah dengan prosedur biopsi yaitu mengambil sampel jaringan

payudara untuk menilai jaringan tersebut mengandung sel kanker atau bukan kanker. Biopsi

dapat mengidentifikasikan tipe dan stadium dari kanker yang ditemukan. Ada beberapa metode

dari biopsi payudara, antara lain:

Core needle biopsy

Vacuum-assisted biopsy (Mammotome or MIBB)

Large core surgical (ABBI)

Open surgical (excisional or incisional)

Metode yang diambil untuk melakukan biopsi tergantung pada beberapa faktor antara lain

ukuran, bentuk, dan lokasi tumor, berapa banyak tumor yang ada, riwayat penyakit dahuludari

pasien, keinginan dari pasien, dan kemampuan operator yang melakukan biopsi, serta fasilitas

pencitraan dimana biopsi itu dilakukan. Setiap metode juga memiliki resiko dan efek samping

yang berbeda.3,4

1. Core Needle Biopsy

Prosedur biopsi dengan metode ini mirip dengan FNAB yaitu dengan memasukkan jarum ke

dalam bagian payudara yang tidak normal. Sampel yang diperoleh juga lebih banyak kurang

lebih sepanjang 2 sentimeter dengan diameter 0.16 sentimeter.

Pasien yang akan dilakukan biopsi diberikan pembiusan lokal (anestesi lokal) dengan

menggunakan lidokain kemudian jarum dimasukkan ke dalam payudara. Seperti biopsi dengan

FNAB, operator akan melakukan perabaan benjolan pada payudara untuk menuntun arah masuk

jarum dan apabila benjolan tidak dapat diraba biasanya dibutuhkan alat lain untuk memandu

proses biopsi seperti mammografi atau USG. Prosedur ini dapat menimbulkan bekas pada tempat

biopsi tapi tidak sampai menimbulkan jaringan parut. Prosedur biopsi ini tidak dianjurkan untuk

pasien dengan benjolan yang sangat kecil atau sangat keras.3,4

Prosedur biopsi ini dapat memperoleh hasil yang lebih akurat untuk menilai massa pada

payudara dibandingkan FNAB karena sampel yang diambil lebih banyak dan memungkinkan

pemeriksa untuk mengevaluasi sel-sel yang tidak normal untuk dibandingkan jaringan sekitar sel

13 | P a g e

Page 14: Firbroadenoma Mammae Sinistra

14 | P a g e

yang diambil. Meskipun begitu,core needle biopsy hanya mengambil sampel dan bukan

keseluruhan jaringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis masih dapat terjadi.

2. Vacuum-assisted biopsy (Mammotome)

Mammotome adalah prosedur biopsi melalui kulit payudara yang dilakukan dengan pencitraan

mammografi atau USG sehingga mendapatkan lokasi yang paling tepat untuk memasukkan

jarum. Prosedur ini merupakan metode yang invasifnya minimal dan hanya memasukkan satu

jarum pada payudara pasien melalui kulit yang diiris sedikit.3,4

Prosedur ini semakin sering dilakukan namun membutuhkan keahlian operator yang

mengerjakannya. Ada beberapa kelebihan prosedur ini dibandingkan biopsi dengan operasi

terbuka (Open surgical Biopsy), antara lain:

Tabel 1 : Perbedaan Vacuum-Assisted dan Biopsy Open Surgical Biopsy.

Vacuum-Assisted Biopsy Open Surgical Biopsy

Invasif minimal, hanya diiris (insisi) sekitar 0.6cm Diiris (insisi) sekitar 3.8cm sampai 5.1cm

Tidak menimbulkan jaringan parut Dapat menimbulkan jaringan parut

Hanya membutuhkan pembiusan lokal Biasanya membutuhkan pembiusan umum

Tidak perlu dijahit Harus dijahit

Waktu yang dibutuhkan kurang dari 1 jam Butuh waktu lebih dari 1 jam

Pasien dapat langsung melakukan aktivitasnya

setelah prosedur

Butuh waktu istirahat minimal 1 hari setelah

prosedur

Biaya lebih murah Metode biopsi yang paling mahal

Biasanya menghasilkan diagnosis yang akurat dari

sampel jaringan

Menghasilkan diagnosis yang akurat dari sampel

jaringan

3. Large Core Biopsy

Prosedur biopsi ini menggunakan teknik operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara

yang tidak normal dengan panduan pencitraan. Prosedur ini lebih tidak invasif dibandingkan

biopsi dengan operasi terbuka. Prosedur ini membutuhkan meja biopsi khusus dimana pasien

menghadap ke bawah. Mammografi yang digunakan berfungsi untuk memandu operator

menentukan lokasi payudara yang akan diperiksa. Biopsi ini dapat mengangkat 5mm sampai

14 | P a g e

Page 15: Firbroadenoma Mammae Sinistra

15 | P a g e

20mm jaringan payudara dan dapat mengangkat seluruh jaringan tidak normal menjadi satu

bagian yang tidak terpisah.

Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan

operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak

mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat

memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien juga tidak

boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur biopsi

dengan metode melewati beberapa langkah. Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan

yang bersih. Prosedur ini menghasilkan luka bekas biopsi yang harus dijahit dan membutuhkan

waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan biopsidengan prosedur melewati kulit payudara.

Prosedur biopsi ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena pada prosedur ini

terjadi pengangkatan jaringan payudara normal yang penting hanya untuk mencapai jaringan

yang tidak normal. Hal ini berbeda dengan biopsi dengan operasi terbuka yang hanya

mengangkat sedikit jaringan payudara untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Oleh karena

alasan ini maka prosedur ini tidak digunakan secara luas pada dunia kedokteran.3,4

4. Open Surgical Biopsy (eksisi atau insisi)

Open surgical biopsy atau biopsi dengan operasi terbuka adalah standart pemeriksaan yang

paling baik (gold standard) dibandingkan metode yang lain. Pada prosedur ini dilakukan

pengirisan (insisi) sepanjang 3.8cm sampai 5.1cm pada payudara. Payudara yang akan dibiopsi

harus dalam keadaan bersih dan ditutup dengan kain operasi khusus. Biopsi ini menggunakan

pembiusan lokal atau bisa juga ditambahkan bahan yang membuat pasien tertidur (sedasi).

Selama proses biopsi eksisional, dokter bedah akan mengangkat daerah yang tidak normal dan

sedikit jaringan normal di sekelilingnya.

Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi

danoperator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak

mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat

memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien harus berpuasa

setelah tengah malam apabila jadwal operasi pada keesokan harinya kecuali kalu harus

mengkonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi atau diabetes. Pasien juga tidak boleh

menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur ini

membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama dibandingkan metode biopsi yang lain.

15 | P a g e

Page 16: Firbroadenoma Mammae Sinistra

16 | P a g e

Jaringan parut yang dibentuk biasanya berukuran

kecil namun bisa saja mengubah bentuk payudara dan hal

ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi jaringan yang tidak

normal, serta jaringan normal sekeliling tumor yang ikut

diangkat. Biopsi dengan operasi terbuka mengambil sampel

payudara yang terbesar dibandingkan biopsi dengan metode

lain dan akurasi diagnosisnya hamper mencapai 100%, oleh

karena itu metode ini menjadi gold standard dari metode

biopsi payudara.

Namun prosedur ini juga memiliki beberapa

kerugian terutama apabila jaringan yang diangkat

menunjukkan tumor jinak bukan kanker karena hasil operasi menimbulkan bekas berupa

jaringan parut yang nantinya akan mengganggu gambaran pada pemeriksaan mammografi.

Komplikasi yang dapat terjadi karenametode ini antara lain kemungkinan bisa terjadi perdarahan,

infeksi atau masalah dalam proses penyembuhan dan resiko terjadinya kematian lebih besar.3,4

5. FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)

Apabila benjolan tidak dapat diraba, prosedur FNAB akan dilakukan dengan panduan

dari system pencitraan yang lain seperti mammografi atau USG. Efektivitas dari pemeriksaan

FNAB sangat dipengaruhi oleh kemampuan operator dan keahlian pemeriksa yang sudah

berpengalaman.

Kondisi dari sampel FNAB memiliki makna yang sangat penting untuk menentukan

apakah hasil tersebut mengandung sel kanker atau tidak. Apabila sampel yang dihasilkan dari

benjolan tersebut tampak bersih, sedikit berwarna, kehijauan atau kecoklatan, putih, kuning,atau

pada kasus yang sangat jarang mengandung darah, pada kebanyakan kasus kemungkinan besar

ini berasal dari tumor yang jinak atau bukan kanker. Sedangkan sampel yang mengandung darah

mengindikasikan sampel tersebut mengandung sel kanker dan dianalisis lebih lanjut. Seorang

wanita sebaiknya tidak menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum dibawah lengan atau

pada payudara sebelum pemeriksaan yang nantinya dapat mengganggu gambaran pemeriksaan

mikroskopis.

Prosedur FNAB memiliki beberapa keuntungan antara lain FNAB adalah metode tercepat

dan termudah dari biopsi payudara dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. FNAB sangat

16 | P a g e

Page 17: Firbroadenoma Mammae Sinistra

17 | P a g e

baik untuk mengkonfirmasi kista payudara dan setelah dilakukan pemeriksaan, pasien dapat

langsung melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kerugian dari FNAB adalah prosedur ini hanya

mengambil sangat sedikit sampel dari jaringan atau sel payudara sehingga hanya dapat

menghasilkan diagnosis berdasarkan keadaan sel (diagnosis sitologi). Hal ini menyebabkan

penilaian yang diambil tidak komplit karena tidak dapat dibandingkan dengan keadaan jaringan

di sekitarnya.3,4

DIAGNOSIS

WORKING DIAGNOSIS (WD)

Fibroadenoma adalah komponen stroma dan epitel

(khas pola pertumbuhan intrakanalikuler). Fibroadenoma

payudara adalah lebih sering terjadi pada usia yang muda.

Ukurannya bisa sangat besar tapi berbatas tegas. Ukurannya

di dalam lingkungan 1 hingga 5cm, manakala giant

fibroadenoma dapat berukuran seperti buah lemon, dalam

15cm. Gambaran mikroskopiknya adalah dapat ditemukan

stroma halus, selular, dan sering myxoid, menyerupai

stroma intralobular, memagari glandular dan bagian kistik

dengan epitel. Fibroadenoma bisa berkembang menjadi karsinoma lobular invasive namun

jarang.9

Fibroadenoma ini dapat dijumpai pada mammogram. Benjolan dapat tunggal ataupun

muncul berkelompok atau kompleks. Jika pasien mempunyai fibroadenoma yang multiple atau

kompleks, ini akan sedikit meninggikan resiko untuk mendapat kanker payudara.4,9

Semasa wanita melakukan pemeriksaan payudara sendiri, mereka dapat merasa sendiri

fibroadenoma. Benjolan dapat berbatas tegas, bulat, kenyal dan dapat digerakkan. Benjolan dapat

berasa lembut terutama semasa sebelum waktu haid, apabila benjolan berubah menjadi bengkak

sewaktu perubahan hormonal.4,9

17 | P a g e

Gambar 5: fibroadenoma dalam payudara

Page 18: Firbroadenoma Mammae Sinistra

18 | P a g e

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Tabel 2: beberapa penyakit yang mempunyai gejala yang agak sama dengan penyakit fibroadenoma

Penyakit Penjelasan

1. Fibroadenoma Fibroadenoma adalah tumor jinak tersering pada payudara perempuan.

Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan

dalam pembentukannya, dan lesi serupa mungkin muncul bersama

dengan fibroadenosis.

Secara klinis: berbatas tegas, masa soliter, diskret, mudah digerakkan

dan konsistensi padat kenyal. Lesi mungkin membesar pada akhir daur

haid dan masa hamil. Pascamenopause, lesi mungkin mengecil dan

mengalami kalsifikasi.

Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bahwa sel stroma bersifat

monoklonal sehingga mencerminkan elemen neoplastik.3,4

2. Fibrokistik

Payudara

Perubahan nonproliferatif. Merupakan tumor yang tidak berbatas tegas,

konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang

haid, ukuran membesar, biasanya bilateral/multipel.

Ditandai dengan peningkatan stroma fibrosa disertai oleh dilatasi duktus

dan pembentukan kista dengan berbagai ukuran. Stroma mengelilingi

semua bentuk kista, terdiri atas jaringan fibrosa yang kehilangan

gambaran miksomatosa.

Gejala : pembengkakan dan nyeri tekan payudara menjelang menstruasi,

teraba massa yang bergerak bebas, terasa granularitas pasa jaringan

payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak berdarah dari

puting

Sering pada wanita 30-50 tahun, jarang pada postmenopausal yang tidak

mengambil obat penganti hormon3,4

3. Tumor Filoides Tumor ini kecil tetapi sebagian besar tumbuh hingga berukuran besar,

mungkin masif sehingga payudara tampak membesar.

Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik, karena pada potongan

memperlihatkan celah mirip daun, tumor ini disebut tumor filoides.

18 | P a g e

Page 19: Firbroadenoma Mammae Sinistra

19 | P a g e

Perubahan yang paling merugikan adalah peningkatan selularitas stroma

disertai anaplasia dan aktivitas mitotik yang tinggi, disertai oleh

peningkatan pesat ukuran, biasanya dengan invasi jaringan payudara di

sekitarnya oleh stroma maligna.3,4

4. Karsinoma

mammae

Karsinoma mammae merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri

dari sel-sel epithelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya

dan menimbulkan metastasis, di payudara.

Gejala: benjolan atau massa di payudara, rasa sakit,keluar cairan dari

puting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling , kemerahan, ulserasi,

peau de’orange), pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda

metastasis jauh.3,4

5. Mastitis Infeksi peradangan pada mammae, biasanya disebabkan oleh

staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu,

tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah.

Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara

membesar, keras, nyeri, kulit merah dan membisul (abses) dan yang

pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah

bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil.3,4

6. Lipoma Tumor jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak.

Biasanya dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat

dijumpai pada anak-anak.

Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada

tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke

permukaan kulit (superficial) seperti di kepala, leher, bahu, badan,

punggung, atau lengan.

Gejala : bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak

nyeri.3,4

EPIDEMIOLOGI

Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda , yaitu pada usia sekitar remaja

atau sekitar 20 tahun.Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma

19 | P a g e

Page 20: Firbroadenoma Mammae Sinistra

20 | P a g e

umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun , kurang dari 5% terjadi pada usia di atas

50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma .Sedangkan

laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur

antara 15-25 tahun dan lebih dari satu dari enam wanita ( 15% ) mengalami fibroadenoma dalam

hidupnya.Namun kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua

atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil di banding

dengan pada usia muda.2,4 Lebih sering pada wanita di kelas sosial ekonomi lebih tinggi dan

populasi berkulit gelap.

FAKTOR RESIKO

populasi berkulit gelap

Usia menarche, usia menopause, dan terapi hormonal, termasuk kontrasepsi oral

riwayat keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama12

ETIOLOGI

Penyebab Fibroadenoma mamae belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang

mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:

1. Konstitusi genetika

Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu yang menderita kanker. Pada kembar

monozigot terdapat kanker yang sama. Terdapat kesamaan lateralis kanker payudara

keluarga dekat dari penderita kanker payudara.

2. Pengaruh hormone

Fibroadenoma mamae umumnya pada wanita, biasanya ukuran akan meningkat pada saat

menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormone estrogen meningkat. Pada laki-

laki kemungkinannya sangat rendah. Pemakaian kontrasepsi hormonal dalam

perencanaan keluarga berencana juga turut mempengaruhi.

3. Obat- obatan

Pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker.

4. Makanan

Makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia.

20 | P a g e

Page 21: Firbroadenoma Mammae Sinistra

21 | P a g e

5. Radiasi

Terutama pada daerah dada dapat menyebabkan mutasi gen.3,4,10

PATOGENESIS

Tabel 3: Massa dalam payudara yang sering dijumpai

Fibroadenoma Kista KankerUsia lazim 15-25 tahun, biasanya

pada usia pubertas dan dewasa muda, teapi dapat sampai usia 55 tahun

30-50 tahun, mengalami regresi setelah menopause kecuali bila dilakukan terapi estrogen

30-90 tahun, paling sering di atas usia 50 tahun pada wanita yang berusia pertengahan dan lanjut

Jumlah Biasanya tunggal, bisa multiple

Tunggal atau multiple Biasanya tunggal walaupun dapat terjadi bersama nodulus yang lain

Bentuk Bulat, mirip piringan atau lobular

bulat Ireguler atau stelata (menyerupai bintang)

konsistensi Mungkin lunak, biasanya kenyal

Lunak hingga kenyal, biasanya lentur

Kenyal atau keras

Delimitasi Memiliki batas yang jelas Memiliki batas yang jelas Tidak ada batas yang jelas sehingga tidak bisa dibedakan dengan jaringan di sekitarnya

Mobilitas Sangat mobile mobile Dapat terfiksasi pada kulit atau jaringan di bawahnya

Nyeri tekan Biasanya tidak nyeri ketika ditekan

Sering nyeri ketika ditekan Biasanya tidak nyeri ketika ditekan

Tanda retraksi

Tidak ada Tidak ada Mungkin terdapat

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi

yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang

berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,

mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Semua fibroadenoma terdiri dari sel glandular dan

jaringan fibrosa atau sel stroma. Mayoritas pada fibroadenoma adalah tumor ini tidak bertumbuh

21 | P a g e

Page 22: Firbroadenoma Mammae Sinistra

22 | P a g e

lebih dari 1 hingga 3cm, tetapi ada beberapa yang membesar sehingga lebih dari 5cm.

Fibroadenoma terbahagi kepada 2 yaitu:

Giant fibroadenoma: pembesaran lebih dari 5cm

Juvenile fibroadenoma: selalu dijumpai pada usia muda.

Secara histologik terbagi pada 2 jenis yaitu:

Fibroadenoma Pericanaliculare : Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi

epitel selapis atau beberapa lapis.

Fibroadenoma intracanaliculare : Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak

sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit

atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit

dan pada saat menopause terjadi regresi.

Fibroadenoma biasanya terbentuk selama menarche (15 -25 tahun), waktu di mana

struktur lobular ditambahkan ke sistem duktal payudara. Lobulus hiperplastik adalah umum

pada waktu itu, dan dapat dianggap sebagai fase normal dari pertumbuhan payudara.

Hiperplastik lobulus secara histologis identik dengan fibroadenomas. Analisis komponen

seluler fibroadenoma dengan menggunakan polymerase chain reaction menunjukkan bahwa

baik stroma dan sel-sel epitel yang poliklonal, mendukung teori bahwa fibroadenoma adalah

lesi hiperplastik terkait dengan penyimpangan pematangan normal payudara, bukan

neoplasma sebenar.

Pola pertumbuhan stroma di fibroadenoma tergantung pada komponen epitelnya:

aktivitas mitosis stroma telah ditemukan lebih tinggi dekat komponen ini. Fibroadenomas

dirangsang oleh estrogen dan progesteron, dan dengan menyusui selama kehamilan, dan

mereka mengalami perubahan atrofik di menopause. Beberapa fibroadenoma memiliki

reseptor dan merespon hormon pertumbuhan dan faktor pertumbuhan epidermal.

Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi merupakan

pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel

dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang

membentuk lobus- lobus, hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang

menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan

rangsangan estrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat hal ini

22 | P a g e

Page 23: Firbroadenoma Mammae Sinistra

23 | P a g e

terlihat saat menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan

tempat pertumbuhan fibroadenoma mamae.3

MANIFESTASI KLINIK

Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara

kebetulan.Antara klinis yang ditemukan pada pemeriksaan fisik payudara adalah :

1. Benjolan bersifat keras

2. Kenyal

3. Tidak mempunyai nyeri tekan

4. Benjolan berbatas tegas

5. Pada palpasi , benjolan mudah digerak-gerakkan

6. Benjolan boleh lebih dari satu

7. Benjolan dalam ukuran 1-3 cm

8. Lesi mungkin membesar pada akhir daur haid dan masa hamil , pasca menopause, lesi

mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi

Daripada gambaran klinis , penting untuk kita membedakan antara fibroadenoma dengan

kanker.Diperlukan eksisi tumor atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus.1,2,3,9

PENATALAKSANAAN

Terapi fibroadenoma tergantung dari beberapa hal :1. Ukuran2. Ada rasa nyeri atau tidak3. Usia pasien4. Hasil biopsi

Disebabkan fibroadenoma adalah jinak, terapinya akan variasi karena bergantung pada

diagnosis yang dibuat. Tiada terapi yang wajib dilakukan sekiranya diagnosis dapat dilakukan

dengan jarum biopsy atau pemeriksaan histopalogi. Eksisi atau vacuum-assisted core needle

removal dapat dilakukan jika pemeriksaan patologis yang dilakukan tidak jelas.4

Jika benjolan adalah kecil, tidak nyeri, tidak bertambah besar ukurannya, dan biopsy

menunjukkan tiada tanda patologis, tidak perlu terapi lanjut, namun harus dipantau dengan USG.

23 | P a g e

Page 24: Firbroadenoma Mammae Sinistra

24 | P a g e

Namun, fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan membesar.3 Terapi FAM

dilakukan dengan pengangkatan tumor , biasanya dengan general anaesthetic

• Setelah disinfeksi beri marker di atas tumor

• Incisi tepat di garis areola mamma (incisi periareoler)

• Incisi diperlebar dan diperdalam dengan gunting kearah tumor

• Tumor di bebaskan secara tajam

• Lapisan operasi ditutup lapis demi lapis

Namun, jika benjolannya besar (lebih dari 3cm), nyeri, membesar atau hasil biopsy

menunjukkan sel yang aktif, pasien perlu membuang benjolan dengan pembedahan cara

lumpectomy.9

Gambaran 6,7: kaedah operasi lumpectomy

. Cara yang lain pula adalah dengan membuang fibroadenoma menggunakan ablasi laser

ataupun cryoablation. Ablasi in-situ fibroadenoma adalah mudah, meninggalkan sikatriks yang

minimal dan penyembuhannya cepat.9,11

Gambar 8,9,10: Kaedah operasi cryoablation

24 | P a g e

Page 25: Firbroadenoma Mammae Sinistra

25 | P a g e

Selalunya tidak mustahil untuk membedakan fibroadenoma besar dengan tumor filoides

berdasarkan hasil jarum biopsy. Tumor filoides adalah fibroadenoma-like tumor dengan stroma

seluler yang membesar perlahan. Tumor ini dapat menjadi ukuran yang besar dan jika tidak

diinsisi dengan baik akan kambuh kembali. Lesi ini dapat menjadi jinak ataupun ganas. Jika

jinak, tumor filoides dapat diterapi dengan lakukan insisi local dengan jaringan payudara sekitar

tumor. Terapi untuk tumor filoides yang malignant adalah lebih kontroversi, tetapi pengangkatan

tumor yang menyeluruh dengan mengangkat juga

jaringan yang normal di sekitar tumor untuk mengelak

kekambuhan. 3

Disebabkan tumor filoides yang besar ini,

mastektomi yang ringkas dapat dilakukan. Diseksi

kelenjar getah bening tidak dilakukan karena bagian

sarcomatosus dari tumor bermetastasis ke paru-paru,

bukannya kelenjar getah bening.3

Jika benjolan tidak diangkat, benjolan perlu

diperhatikan dengan berkala menggunakan:

Mammogram

Pemeriksaan fisik payudara

ultrasound

KOMPLIKASI

25 | P a g e

Gambar 11: simple mastectomy procedure

Page 26: Firbroadenoma Mammae Sinistra

26 | P a g e

Kebanyakan fibroadenoma tidak akan mempengaruhi factor risiko untuk menghidap

penyakit kanker mamae. Namun, resiko untuk mendapat kanker mamae akan lebih meningkat

sekiranya pasien mempunyai fibroadenoma kompleks; yaitu mungkin mengandungi kista

ataupun bagian jaringan yang memadat dan opak disebut kalsifikasi.10

Jika benjolan tidak diangkat dan ditinggalkan, perlu diperhatikan dengan baik karena

benjolan tersebut perlu dibuang sekiranya berubah bentuk payudara, ukuran benjolan bertambah

besar dan tidak menghilang.

Pada kasus yang jarang terjadi, benjolan fibroadenoma dapat berubah jadi kanker dan

memerlukan rawatan yang lebih lanjut.10

PROGNOSIS

Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila

masih terdapat jaringan sisa dari hasil operasi dapat kambuh kembali.3,9

PENCEGAHAN

Terdapat beberapa penelitian tentang beberapa langkah pencegahan tumor payudara atau paling

tidak mengurangi risiko terkena kanker payudara.Antaranya adalah :

1. Berolah raga secara teratur

Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan meningkatnya aktivitas , maka

risiko kanker payudara akan berkurang.

Berolah raga akan menurunkan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga

mengurangi risiko kanker payudara.

2. Kurangi pengambilan lemak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah

kanker payudara.

Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan

kanker payudara.

Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya

bukan jumlah lemak yang dikonsumsi.

26 | P a g e

Page 27: Firbroadenoma Mammae Sinistra

27 | P a g e

Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging,

mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods)

dan asam lemak dalam margarin.

Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak

tak-jenuh dalam minyak Zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan

ikan air dingin lainnya.

Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin

meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam

minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan

kadar estrogen dalam darah.

3. Makan buah dan sayuran

Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko

untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.

Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi,

diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah

kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer

Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling

tidak 5 (lima) kali dalam sehari.

4. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan

Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran , tetapi suatu formular anti-

oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker

payudara.

5. Hindari alkohol

Banyak penelitian menunjukkan bahawa semakin banyak mengkonsumsi

alkohol , maka risiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol

meningkatkan kadar estrogen dalam darah.

6. Menjaga berat badan

Kenaikan berat badan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Dengan bertambahnya lemak tubuh , maka kadar estrogen sebagai hormon

pemicu kanker payudara dalam darah pun akan meningkat.

7. Jangan merokok

27 | P a g e

Page 28: Firbroadenoma Mammae Sinistra

28 | P a g e

Merokok akan meningkatkan risiko kanker payudara

8. Menyusui / memberikan ASI kepada anak anda

9. Pertimbangkan kembali penggunaan terapi pengganti hormon ( Hormon Replacement

Therapy )3,9

10. Sentiasa lakukan pemeriksaan payudara (American Cancer Society Guidelines)

Pemeriksaan sendiri: 20 tahun- setiap bulan.

i. Pada satu minggu dari hari pertama haid

ii. Pada hari yang sama setiap bulan bila sudah tidak haid

iii. Untuk ibu menyusui adalah saat setelah menyusui

Pemeriksaan klinik: 20-40 tahun tiap 3 tahun sekali, 40 tahun ke atas tiap tahun

sekali.

Mamografi untuk di atas 40 tahun: setiap tahun

PENUTUP

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan

fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle

AspirationCytology (FNAC). Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut:

a.Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal

dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;

b.Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk

bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)

c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek

uniform13

KESIMPULAN: Hipotesis diterima. Wanita 20 tahun dengan keluhan benjolan pada payudara kiri yang semakin

membesar sejak 6 bulan yang lalu menderita fibroadenoma mammae sinistra.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono A. Payudara dan aksila. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates. 8th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2009.

28 | P a g e

Page 29: Firbroadenoma Mammae Sinistra

29 | P a g e

2. Davey P. Fibroadenoma mamae. Onkologi. At A Glance Medicine. 2nd ed. Erlangga Medical Series. Jakarta: 2002

3. Doherty G.M, Way L.W. Fibroadenoma of the breast. Breast. Current Surgical Diagnosis and Treatment. 12th ed. Lange Medical Book. Mc Graw Hil: 2006.

4. Sjamsuhidajat R, Jong W.D. Fibroadenoma mamae. Payudara. Tindak Bedah Organ dan Sistem Organ. Buku-Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2005.

5. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Payudara dan tiroid. Radiologi Diagnostik. 2nd ed. FKUI. Jakarta: 1992.

6. Patel P.R. Breast. Lecture Notes Radiologi. 2nd ed. Erlangga Medical Series. Jakarta: 2005

7. Halim S.L, Iskandar I, Edward H, Kosasih R, Sudiono H. Pemeriksaan laboratoirum yang berkaitan dengan penyakit hati. Patologi Kimia Klinik. 1ST ed. UKRIDA: 2011.

8. Sudiono H, Iskandar I, Edward H. Pemeriksaan laboratorium hematologi dasar. Penuntun Patologi Klinik Hematologi. 3rd ed. UKRIDA. Jakarta: 2009.

9. Stephan P. Breast fibroadenomas. Breast and axilarry. About.comGuide. Dikemaskini 27 Januari 2011. Diunduh dari http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/fibroadenomas.htm

10. Valea FA, et al. Benign breast disease. In: Katz VL, et al. Comprehensive Gynecology. 5th ed. Philadelphia, Pa.: Mosby Elsevier; 2007

11. Stephan P. Visica Fibroadenoma Cryoablation Procedure. Cryoablation Treats Benign Breast Lump Quickly And Efficiently. Dikemaskini 29 Januari 2010. Diunduh dari http://breastcancer.about.com/od/breastcancersurgery/tp/cryoablation-procedure.htm

12. Greenberg R, Skornick Y, Kaplan O. Management of breast fibroadenomas. J Gen Intern Med. 1998 September; 13(9): 640–645.13. King T.C. Breast fibroadenoma. Male and Female Genital Tracts and Breast Pathology. Elsevier’s Integrated Pathology. Boston: 2007.

29 | P a g e