etiologi disentri

7
1. Disentri Definisi Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron (usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lender (mucus) dan nyeri saat buang air besar (tenesmus). (1) Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah. (2) Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni: - Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, - Berak-berak, dan - Tinja mengandung darah dan lendir. Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnya. (3-4)

Upload: uwi-ugik-wijayanti

Post on 20-Feb-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: etiologi Disentri

1. Disentri

Definisi

Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (gangguan) dan enteron

(usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan

gejala buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume

sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lender (mucus) dan nyeri saat

buang air besar (tenesmus).(1)

Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan

sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus menerus (diare) yang

bercampur lendir dan darah.(2)

Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang

menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang

disebut sebagai sindroma disentri, yakni: 

- Sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, 

- Berak-berak, dan 

- Tinja mengandung darah dan lendir. 

Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa

kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di

bawahnya.(3-4)

Etiologi

Etiologi dari disentri ada 2, yaitu : (1) 

1. Disentri basiler, disebabkan oleh Shigella,s p. 

Shigella adalah basil non motil, gram negatif, famili

enterobacteriaceae. Ada 4 spesies Shigella, yaitu :

- S.dysentriae

Page 2: etiologi Disentri

- S.flexneri

- S.bondii dan 

- S.sonnei. 

Terdapat 43 serotipe O dari Shigella.S.sonnei adalah satu-

satunya yang mempunyai serotipe tunggal. Karena kekebalan tubuh

yang didapat bersifat serotipe spesifik, maka seseorang dapat terinfeksi

beberapa kali oleh tipe yang berbeda. Genus ini memiliki kemampuan

menginvasi sel epitel intestinal dan menyebabkan infeksi dalam jumlah

102-103 organisme. Penyakit ini kadang-kadang bersifat ringan dan

kadang-kadang berat. Suatu keadaan lingkungan yang jelek akan

menyebabkan mudahnya penularan penyakit. Secara klinis mempunyai

tanda-tanda berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tinja, perut

terasa sakit dan tenesmus. Shigella sp merupakan penyebab terbanyak

dari diare invasif (disentri) dibandingkan dengan penyebab lainnya.

2. Disentri amoeba, disebabkan Entamoeba hystolitica. 

E.histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup sebagai

mikroorganisme komensal apatogen) di usus besar manusia. Apabila

kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan cara

membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus

sehingga menimbulkan ulserasi. Siklus hidup amoeba ada 2 bentuk,

yaitu bentuk trofozoit yang dapat bergerak dan bentuk kista.

Bentuk trofozoit ada 2 macam, yaitu trofozoit komensal (berukuran

< 10 mm) dan trofozoit patogen (berukuran > 10 mm). Trofozoit

komensal dapat dijumpai di lumen usus tanpa menyebabkan gejala

penyakit. Bila pasien mengalami diare, maka trofozoit akan keluar

bersama tinja.

Sementara trofozoit patogen yang dapat dijumpai di lumen dan

dinding usus (intraintestinal) maupun luar usus (ekstraintestinal) dapat

mengakibatkan gejala disentri. Diameternya lebih besar dari trofozoit

komensal dapat sampai 50 mm) dan mengandung beberapa eritrosit di

dalamnya. Hal ini dikarenakan trofozoit patogen sering menelan

eritrosit (haematophagous trophozoite). Bentuk trofozoit ini

bertanggung jawab terhadap terjadinya gejala penyakit namun cepat

Page 3: etiologi Disentri

mati apabila berada di luar tubuh manusia. mempunyai tanda-tanda

berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tinja, perut terasa sakit

dan tenesmus.

Bentuk kista juga ada 2 macam, yaitu kista muda dan kista dewasa.

Bentuk kista hanya dijumpai di lumen usus. Bentuk kista bertanggung

jawab terhadap terjadinya penularan penyakit dan dapat hidup lama di

luar tubuh manusia serta tahan terhadap asam lambung dan kadar klor

standard di dalam sistem air minum. Diduga kekeringan akibat

penyerapan air di sepanjang usus besar menyebabkan trofozoit berubah

menjadi kista.(6)

2. Diare Akut

Definisi

Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari

(umumnya kurang dari 7 hari ).Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2

minggu sebelum datang berobat. Akibat diare akut adalah dehidrasi,

sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita

diare.

Etiologi

Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa factor yaitu :

1. Faktor infeksi

a. Infeksi internal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak :

- Infeksi bakteri : Vibrio, Escherechia Coli, Salmonella, Shigella,

Yersina.

- Infeksi Virus : Enterovirus,

- Infeksi parasit : cacing ( Ascaris, Tricuris, Oxyuris, Strongiloides)

- Infeksi protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia lambia,

Thricomonas hominis.

- Infeksi jamur : Candida albicans.

b. Infeksi Parenterial yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat

pencernaan seperti tonsilofaringitis.

Keadaan ini terutama terdapat pada bayi atau anak dibawah tiga

tahun. Makanan dan miniman yang terkontaminasi melalui tangan

Page 4: etiologi Disentri

yang kotor, lalat, dan alat-alat makan yang terkontaminasi juga dapat

menyebabkan seseorang tertular penyakit diare tersebut (Azrul Azwar,

1989). Adapun 8 sumber-sumber penularan penyakit dapat terjadi

melalui : air, makanan, minuman, tanah, tangan dan alat yang

digunakan secara pribadi.

Bila seseorang penderita disentri amoeba sembuh dari

penyakitnya, maka amoeba akan bertukar bentuk menjadi bentuk kista.

Kista ini akan keluar bersama faeces dan dapat hidup terus karena

tahan terhadap segala pengaruh dari luar. Buang air besar sembarangan

akan menjadikan sarang lalat, apabila lalat tersebut hinggap pada

makanan, maka akan terjadi kontaminasi (Depkes RI, 1991).

2. Faktor Malabsorbsi

Faktor malabsorbsi ini meliputi :

a. Malabsorbsi karbohidrat:

- Disakarida (intolerans laktosa, maltosa, sukrosa)

- Monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).

Pada bayi dan anak yang terserang ialah intoleransi laktosa.

b. Malabsorbsi lemak,

c. Malabsorbsi protein

3. Factor makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan,

4. Factor psikologis : rasa takut dan cemas, walaupun jarang tetapi

menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.

Daftar pustaka

1. Sya’roni A., Hoesadha Y., 2006. Disentri Basiler. Buku Ajar Penyakit

Dalam.FKUI:Jakarta.

2. Hembing, 2006. Jangan Anggap Remeh Disentri. Diakses dari

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed. 

Page 5: etiologi Disentri

3. Harris JC, Du Pont HL, Hornick RB. Fecal leuqpcytes in diarrheal ilness. Am Intern

Med 1972; 76 : 697-3.

4. Pickering LK, Du Pont HL, Olarte J, Conklin R, Ericsson C.Fecal leucocytes in

enteric infections. Am J Clin Pathol 1977; 66 :562-5.

5. Vogtlin J, Stalder H, Hurzcler L dkk. Modified Guaiac test may replace search for

faecal leucocytes in acute infectious diarrheal. Lancet 1983; ii : 1204

6. Davis K, 2007. Ameniasis. Diakses dari

http://www.emedicine.com/med/topic116.htm