makalah disentri

16
1 BAB I LAPORAN KASUS I.1. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. T Umur : 70 tahun Status Marital : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Tanggal masuk : 28 November 2013 I.2. DATA DASAR I.2.1. Anamnesis (Subjektif) Autoanamnesis tanggal 28 November 2013. Keluhan Utama : BAB Cair Riwayat Penyakit Sekarang : BAB cair sejak 1 hari yang lalu. BAB cair disertai darah dan lendir yang menyatu dengan kotoran. BAB berbau busuk. BAB > 10 x sehari dan sedikit-sedikit. Pasien menyatakan terdapat nyeri perut saat ingin BAB. Pasien hanya berbaring untuk meringankan keluhannya dan keluhan bertambah buruk ketika pasien beraktivitas. Keluhan Tambahan Lemas dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Lemas dirasakan di seluruh badan. Pusing dirasakan seperti kepala cekot-cekot tidak berputar. Pusing dirasakan sejak 1 hari yang lalu.

Upload: anada-kaporina

Post on 26-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

nbnabbadsjhjdhjhajhdja

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Disentri

1

BAB I

LAPORAN KASUS

I.1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. T

Umur : 70 tahun

Status Marital : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Tanggal masuk : 28 November 2013

I.2. DATA DASAR

I.2.1. Anamnesis (Subjektif)

Autoanamnesis tanggal 28 November 2013.

Keluhan Utama : BAB Cair

Riwayat Penyakit Sekarang :

BAB cair sejak 1 hari yang lalu. BAB cair disertai darah dan lendir yang

menyatu dengan kotoran. BAB berbau busuk. BAB > 10 x sehari dan sedikit-

sedikit. Pasien menyatakan terdapat nyeri perut saat ingin BAB. Pasien hanya

berbaring untuk meringankan keluhannya dan keluhan bertambah buruk ketika

pasien beraktivitas.

Keluhan Tambahan

Lemas dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Lemas dirasakan di seluruh badan.

Pusing dirasakan seperti kepala cekot-cekot tidak berputar. Pusing dirasakan sejak

1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat Penyakit Kencing Manis : Disangkal

Riwayat Hipertensi : Disangkal

Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal

Riwayat Stroke : Disangkal

Riwayat Penyakit ginjal : Disangkal

Page 2: makalah Disentri

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal

Riwayat Penggunaan Obat

Obat – Obatan sakit kepala : Disangkal

Obat Lain : Disangkal

Riwayat Pribadi Sosial dan Ekonomi

Riwayat Makan dan Minum : Pasien makan tidak teratur

Riwayat Olahraga : Pasien Jarang Olahraga

Riwayat Merokok dan Alkohol : Disangkal

Riwayat Pekerjaan : Disangkal

I.2.2. PEMERIKSAAN FISIK (Obyektif)

Tanggal 28 November 2013

Keadaan umum : tampak lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital : TD : 130/70 mmHg, Nadi: 60X/menit, pulsus alternans

Suhu: 36.80C 0C, RR: 20x/menit

Kulit : Sawo matang, ikterik (-)

Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata

Wajah : Simetris, ekspresi gelisah

Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-

Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang lapang, serumen -/-

Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, sekret -/-

Mulut : Mukosa bibir basah, faring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1

Leher : Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada devias

trakhea, tidak teraba pembesaran KGB

Thorak : retraksi suprasternal (-)

Pulmo I : Normochest, dinding dada simetris

P : ekspansi dada simetris

P : Sonor di kedua lapang paru

A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

2

Page 3: makalah Disentri

Cor I : Tidak tampak ictus cordis

P : Iktus cordis tidak teraba, thrill tidak teraba

P : Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra

Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra

Batas kiri bawah ICS IV linea midclavicula

Batas kanan bawah ICS IV linea stemalis dextra

A : BJ I dan II reguler, Gallop -/-, Murmur -/-

Abdomen : I : Perut agak cembung

A : Bising usus (+) 7 x /menit

P : Dinding perut supel, turgor kulit baik, hepatomegali (-),

spleenomegali (-), nyeri tekan (+)

P : Timpani

Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-), sianosis (-),capilary refill

<2detik

I.2.3. ASSESMENT

1. Syndroma Disentry e.c Amebiasis dd Shigellosis dd Enterohemoragic E.Coli

I.2.4. PLANNING

1. Farmakologi

- RL 50 tpm

- Metronidazole 500 mg/8 jam

- Oralit 1 x 1

2. Non Farmakologi

- DL II

3. Usul

- Feses Rutin

- Lab Darah

- Kimia Darah

3

Page 4: makalah Disentri

Tanggal Subjective Objective Assesment Therapy

29/11/2

013

• Diare +

Frekuensi >

10 x

• Tenesmus +

TD : 130/70

N : 96x/menit

RR : 20 x / menit

S : 36.8oC

C/A +/+

Coated Tounge +

Bising Usus +

Nyeri Tekan +

Syndroma

Disentri ec.

Amebiasis dd

Shigellosis

• RL 30 tpm

• Metronidazole 500 mg/8 jam

• Oralit 1x1

30/11/2

013

• Diare +

Frekuensi <

10

• Tenesmus +

• Nyeri dada

+

TD : 150/80

N : 96x/menit

RR : 20 x / menit

S : 37oC

Nyeri Tekan +

Bising Usus 8

x /menit

• Syndroma

Disentri

• IHD dengan

Angina

Pektoris

• HHD grade 1

Terapi Lanjut

RL 20 tpm

ISDN 3 x 1 tab

I.3. PENELUSURAN (FOLLOW UP)

Date Subjective Objective Assesment Therapy

1/12/2013 • Diare + Frekuensi

4 x

• Tenesmus +

• Nyeri dada +

TD : 150/70

N : 72x/menit

RR : 22 x / menit

S : 36.8oC

C/A -/-

Nyeri Tekan +

Bising Usus 6 x /menit

• Syndroma

Disentri

• IHD dengan

Angina Pektoris

• HHD grade 1

• Terapi Lanjut

2/12/2013 • BAB cair –

• Darah + merengkel

• Tenesmus +

• Mual +

• Muntah -

• Nyeri dada -

TD : 150/90

N : 72x/menit

RR : 20 x / menit

S : 36.7oC

C/A -/-

Nyeri Tekan +

Bising Usus 6 x /m

• Syndroma

Disentri

• IHD dengan

Angina Pektoris

• HHD grade 1

• Terapi Lanjut

• Captopril 2 x ½ tab

4

Page 5: makalah Disentri

Date Subjective Objective Assesment Therapy

3/12/2013 • BAB Cair -

Darah +

Lendir +

• Nyeri dada -

TD : 140/60

N : 72x/menit

RR : 22 x / menit

S : 36.1oC

• Syndroma

Disentri

• IHD dengan

Angina Pektoris

• HHD grade 1

• Terapi Lanjut

4/12/2013 • BAB cair –

• Darah - merengkel

• Tenesmus +

• Mual -

• Muntah -

• Nyeri dada -

TD : 130/90

N : 72x/menit

RR : 20 x / menit

S : 36.8oC

C/A -/-

Nyeri Tekan +

• Syndroma

Disentri

• IHD dengan

Angina Pektoris

• HHD grade 1

• Terapi Lanjut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5

Page 6: makalah Disentri

II.1. Definisi Diare

Diare merupakan keadaan dimana bertambahnya frekuensi defekasi seseorang > 5

x untuk anak dan > 3 x pada dewasa disertai perubahan konsistensi feses menjadi lebih

cair.

II.2. Klasifikasi

Berdasarkan onsetnya, diare dibagi atas diare akut (< 2minggu) dan diare kronik

(>14 hari). Terdapat diare persisten dimana terdapat infeksi didalamnya dan diare

berlangsung selama > 14 hari. Berdasarkan etiologi, diare dibagi atas diare osmotik dan

diare sekretorik.

II.3. Definisi Amebiasis

Amebiasis merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh Entamoba Hystolitica.

Terdapat dua bentuk dari Entamoba hystolitica yaitu bentuk kista dan bentuk tropozoit

II..4. Epidemiologi

Setiap tahunnya sebanyak 30 – 50 juta kasus amebiasis terjadi diseluruh dunia.

Dari kasus tersebut, kurang lebih sebanyak 100 ribu kematian setiap tahunnya. Kasus

tertinggi terdapat pada daerah Asia Tenggara, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan

Sub Sahara Afrika.

II.5. Klasifikasi

• Cyst Passer (Carrier)

Pasien tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkan karena ameba

yang berada di dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi ke dinding usus.

• Amebiasis Intestinal Ringan

• BAB 4-5 x / hari ; Nyeri tekan abdomen minimal

• Demam (-)

• Amebiasis Intestinal Sedang

• Ringan + Demam

• Hepatomegali (+)

• Amebiasis Intestinal Berat

• Diare > 15 x / hari

• Demam 40 – 40.5oC (+), Mual (+), Anemia (+)

6

Page 7: makalah Disentri

• Amebiasis Intestinal Kronik

Gejala menyerupai disentri ameba ringan, serangan-serangan diare diselingi

dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-

bulan sampai bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukkan gejala neurastenia

GEJALA KLINIS

Abses Ameba Abses Hepar Amebiasis Extra Abdominal

Diare disertai lendir

dan darah

Nyeri tekan abdomen

(+)

Demam –

Risiko intusepsi,

perforasi, Peritonitis,

Nekrosis

Demam (+)

Nyeri Perut Kanan

Atas

Leukositosis

Transaminase &

Alkaline Phospatase

Meningkat

Hepatomegaly

Shoulder Pain

Rales Pleural

effusion

Elevated Right

Hemidiapraghma

Pleuropulmonary

amebiasis (10%)

Cerebral Amebiasis

½ - 3 hari dapat

menyebabkan

kematian

Amebic Peritonitis

(2-7%)

Amebic Pericarditis

(3%)

7

Page 8: makalah Disentri

II.6. Patofisiologi

II.5.2

• 44 cysteine proteinase genes è degradasi glikoprotein mukus kolon

• Galatose and N-Acetyl – D – Galactosamine lectin (Gal/GalNAc)

• Activating caspase 3 è Apoptosis sel kolon

• Fosfoglukomutase dan Lizosim è destruksi jaringan

• Aktivasi sistem komplemen è C3a dan C5a è Neutrofil

8

Page 9: makalah Disentri

II.7 Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini, golden standardnya adalah dengan

melakukan pemeriksaan kultur atau biakan feses untuk menemukan bentuk tropozoit

Entamoba hystolitica aktif.

II.8 Penatalaksanaan

Prinsip dari pengobatan penyakit adalah menghilangkan kuman penyebab penyakit ini:

9

Page 10: makalah Disentri

Untuk amebiasis berat perlu ditambahkan Emetin atau Dihydroemetin sebagai amebosid jaringan. Diberikan secara intramuskular.

• Emetin

• 1 mg / kgBB (Max 60 mg/hari selama 3 – 5 hari)

• Dihydroemetin

• 11.5 mg/kgBB (Max 90 mg/hari selama 3 – 5 hari)

BAB III

ANALISA KASUS

S (Subjektif)

BAB cair lebih dari 10 kali disertai lendir dan darah bercampur di dalam feses sejak 1 hari

yang lalu. Berdasarkan keluhan pasien, perlu dipikirkan kemungkinan ke arah infeksi saluran

10

Page 11: makalah Disentri

cerna. Infeksi yang kemungkinan dapat menyebabkan hal ini adalah infeksi Entamoba

hystolitica atau Shigella disentriae. Beberapa bakteri penyebab diare berdarah seperti

Enterohemorragic E.Coli juga dapat menyebabkan keadaan ini

O (Objektif)

Keadaan umu : tampak lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital : TD : 130/70 mmHg,

Nadi: 109 X/menit (pulsus alternans) è khas pada gagal jantung

Suhu: 36.80C

RR: 20x/menit

Thorax : Pulmo (wheezing di seluruh lapang paru) ; Cor (DBN)

Kulit : Kulit tampak pucat

Kepala : Normocephal, rambut putih, distribusi tidak merata

Wajah : Simetris, ekspresi gelisah

Mata : Edema palpebra -/-, conjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-

EKG : Terdapat T inverted pada sadapan prekordial memperkuat kelainan pada

jantung pasien

A (Assesment)

Sindroma Disentri è Diare berdarah lebih dari 10 kali dalam satu hari

Penyakit Jantung Iskemik è Keluhan nyeri dada pada pasien dan terdapat gambaran

T inverted pada beberapa sadapan prekordial pada tanggal 30 November

Hipertensi stage 1 è Observasi tanggal 30 November terlihat kenaikan tekanan darah

menjadi 150/80.

P (Planning)

RL 50 tpm è Untuk mengganti cairan yang hilang berdasarkan skor daldiono

Oralit è Untuk mengganti elektrolit yang hilang akibat diare

Metronidazole 500mg/8jam è Untuk mengatasi E.hystolitica

ISDN è untuk melebarkan pembuluh darah jantung pasien.

11

Page 12: makalah Disentri

DAFTAR PUSTAKA

Goldman L dan Schafer AI. 2011. Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia :

Elsevier-Saunders.

Longo, et al. 2011. Principles of Internal Medicine. 18th ed. USA : The McGraw – Hill. 2011

Rahman AM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Ed.5. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

12