ensefalopati metabolik primer

3
1. Ensefalopati metabolik primer 2. Yang tergolong dalam ensefalopati metabolik primer ialah penyakit-penyakit yang memperlihatkan: 3. degenerasi di substansia grisea otak, yaitu: 4. Penyakit Jacob-Creutzfeldt. 5. Penyakit Pick. 6. Penyakit Alzheimer. 7. Korea Huntington. 8. Epilepsi mioklonik progresiva. 9. Penyakit penimbunan lipid. 10. degenerasi di substansia alba otak, yaitu: 11. Penyakit Schilder dan berbagai jenis leukodistrofia. 12. Ensefalopati metabolik sekunder 13. Sebab-sebab ensefalopati metabolik sekunder banyak sekali, sehingga dapat diadakan klasifikasi menurut sebab pokoknya.. 14. Kekurangan zat asam, glukose dan kofaktor-kofaktor yang diperlukan untuk metabolisme sel. a. Hipoksia, yang bisa timbul karena: Penyakit paru-paru. Anemia, Intoksikasi karbon monooksida, Methemoglobinemia. Keadaan setelah insult epileptik berhenti. b. Iskemia, yang bisa berkembang karena: 15. “Cerebral blood flow”. (CBF) yang menurun akibat penurunan “cardiac output”, seperti pada sindrom Stokes-

Upload: lee-east-sea-donghae

Post on 02-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ensefalopati Metabolik Primer

1. Ensefalopati metabolik primer

2. Yang tergolong dalam ensefalopati metabolik primer ialah penyakit-penyakit yang

memperlihatkan:

3. degenerasi di substansia grisea otak, yaitu:

4. Penyakit Jacob-Creutzfeldt.

5. Penyakit Pick.

6. Penyakit Alzheimer.

7. Korea Huntington.

8. Epilepsi mioklonik progresiva.

9. Penyakit penimbunan lipid.

10. degenerasi di substansia alba otak, yaitu:

11. Penyakit Schilder dan berbagai jenis leukodistrofia.

12. Ensefalopati metabolik sekunder

13. Sebab-sebab ensefalopati metabolik sekunder banyak sekali, sehingga dapat diadakan

klasifikasi menurut sebab pokoknya..

14. Kekurangan zat asam, glukose dan kofaktor-kofaktor yang diperlukan untuk metabolisme

sel.

a. Hipoksia, yang bisa timbul karena: Penyakit paru-paru. Anemia, Intoksikasi

karbon monooksida, Methemoglobinemia. Keadaan setelah insult epileptik

berhenti.

b. Iskemia, yang bisa berkembang karena:

15. “Cerebral blood flow”. (CBF) yang menurun akibat penurunan “cardiac output”, seperti

pada sindrom Stokes-Adams, aritmia, infark jantung, dekompensasio kordis dan stenosis

aortae. CBF menurun akibat penurunan resistensi vaskular perifer, seperti pada sinkope

ortostatik atau vasovagal, hipersensitivitas sinus karotikus dan volume darah yang

rendah.

16. CBF menurun akibat resistensi vaskular yang meningkat, seperti pada ensefalopati

hipertensif, sindrom hiperventilasi dan sindrom hiperviskositas.

17. Hipoglikemia, yang bisa timbul karena:

Page 2: Ensefalopati Metabolik Primer

18. Pemberian insulin atau pembuatan insulin endogenik meningkat.

19. Defisiensi kofaktor thiamin, niacin, pyridoxin, dan vitamin B1.

20. Penyakit-penyakit organik di luar susunan saraf.

a. Penyakit non-endokrinologik seperti:

21. Penyakit hepar, ginjal, jantung dan parti.

22. Penyakit endokrinologik: M. Addison, M. Cushing, tumor pankreas miksedema,

feokromositoma dan tirotoksikosis.

23. Intoksikasi eksogenik:

a. Sedativa, seperti barbiturat, opiat, obat antikolinergik, ethanol, dan penenang.

b. Racun yang menghasilkan banyak katabolit asid, seperti paraldehyde,

methylalkohol, dan ethylene.

c. Inhibitor enzim, seperti cyanide, salicylat dan logam-logam  berat.

24. Gangguan keseimbangan air dan elektrolit.

a. Hipo dan hipernatremia.

b. Asidosis respiratorik dan metabolik.

c. Alkalosis respiratorik dan metabolik.

d. Hipo dan Hiperkalemia.

25. Penyakit-penyakit yang membuat toksin atau menghambat fungsi enzim-enzirn serebral,

seperti meningitis, ensefalitis dan perdarahan subaraknoidal.

26. Trauma kapitis yang menimbulkan gangguan difus tanpa perubahan morfologik, seperti

pada kornosio.