draft bab ii bps ok

41
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik 2.1.1. Geografis Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Posisinya terletak di antara 11605’ sampai 11624’ Bujur Timur dan 824’ sampai 857’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.208,39 km² (120.839 ha). Dengan batas-batas wilayah seperti terlihat pada tabel 1 dan Ketinggian topografi di Kabupaten Lombok Tengah Cukup bervariasi mulai dari 0 meter diatas permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai dibagian selatan Kabupaten Lombok Tengah hingga 4500 mdpl yang berupa areal pegunungan (Kompleks Rinjani) di bagian utaranya. Sementa Ibu kota Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kota Praya memiliki ketinggian 100 sampai dengan 200 meter dari permukaan laut. Tabel 1.1. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Tengah Sebelah Utara dengan : Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara Sebelah Selatan dengan : Samudera Indonesia Sebelah Barat dengan : Kabupaten Lombok Barat Sebelah Timur dengan : Kabupaten Lombok Timur

Upload: adhi-munajar

Post on 01-Dec-2015

260 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Bab II BPS OK

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH

2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1. Geografis

Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai

pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10

(sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Posisinya terletak di antara 11605’

sampai 11624’ Bujur Timur dan 824’ sampai 857’

Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.208,39 km² (120.839 ha).

Dengan batas-batas wilayah seperti terlihat pada tabel 1 dan Ketinggian

topografi di Kabupaten Lombok Tengah Cukup bervariasi mulai dari 0

meter diatas permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai

dibagian selatan Kabupaten Lombok Tengah hingga 4500 mdpl yang

berupa areal pegunungan (Kompleks Rinjani) di bagian utaranya.

Sementa Ibu kota Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kota Praya memiliki

ketinggian 100 sampai dengan 200 meter dari permukaan laut.

Tabel 1.1. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Tengah

Sebelah Utara dengan

: Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara

Sebelah Selatan dengan

: Samudera Indonesia

Sebelah Barat dengan : Kabupaten Lombok BaratSebelah Timur dengan

: Kabupaten Lombok Timur

Page 2: Draft Bab II BPS OK

Gambar 1. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Tengah

2.1.2. Iklim

Berdasarkan data statistik dari Badan Meteorologi, temperatur

maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan

temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi

terjadi pada bulan April dan Oktober dan terendah ada bulan November.

Sebagai daerah tropis, NTB khususnya Kabupaten Lombok Tengah

mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95

%.

Musim hujan mulai sekitar bulan Oktober/Nopember sampai dengan

bulan April dengan curah hujan pada bulan-bulan tersebut rata-rata di

atas 100 mm, dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yang

mencapai 375 mm. Sedangkan pada bulan Mei sampai September curah

hujan rata-rata di bawah 100 mm bahkan di bawah 50 mm dan curah

hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yakni sebesar 0,58 mm. Hari

hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari 18,16 hari dan hari hujan

terkecil pada bulan Agustus selama 0,58 hari. Untuk memenuhi

kebutuhan air, baik untuk keperluan air bersih maupun keperluan

pertanian banyak terdapat sumber mata air di wilayah bagian Utara

dengan cadangan debit air seluruhnya diperkirakan sekitar 5.162 liter per

detik

Detail dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 2.2 Rata-hujan di Kabupaten Lombok Tengah

Bulan Rata-rata curah Hujan (mm)

Rata-rata Hujan (hari)

Januari 10 165.39Februari 16 174.37Maret 21 198.97April 14 187.43Mei 2.0 143.92Juni 2.0 162.90Juli 1.0 11.0

Page 3: Draft Bab II BPS OK

Agustus 2.0 64.06September 6.0 28.21Oktober 12 132.85November 22 233.64Desember 13 148.95

Sumber: diolah dari data BPS Kab. Lombok Tengah (2011)

Tabel 2.Rata-rata Hari Hujan dan Curah Hujan per Kecamatan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 20

Kecamatan Jumlah Hari Hujan

Curah Hujan (mm)1. Praya Barat 107 1.996

2. Praya Barat Daya

*) *)

3. Pujut 128 1.717

4. Praya Timur 112 1.388

5. Janapria 105 1.576

6. K o p a n g 89 1.039

7. P r a y a 80 1.867

8. Praya Tengah 74 1.139

9. Jonggat 105 1.514

10. Pringgarata 99 1.544

11. Batukliang 134 2.10912. Batukliang

Utara116 2.268

2.1.3. Fisiografi Kabupaten Lombok Tengah

Dalam pemetaan geologi teknik aspek kemiringan lereng pada

suatu perencanaan pengembangan wilayah penting untuk diidentifikasi

karena dapat berpengaruh terhadap stabilitas lereng/bangunan dan biaya

pembangunan.

Secara umum letak ketinggian Kabupaten Lombok Tengah adalah seperti

yang disajikan pada Tabel

TabelLuas Wilayah menurut Ketinggian (Ha)

Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011

Kecamatan

Ketinggian Jumlah0-100 100- 500 500-1000 1000+

Praya Barat

5.421 5.715 4.296 1.841 17.273

Praya Barat Daya

3.614 3.810 2.864 1.226 11.514

Pujut 9.643 6.325 5.305 2.082 23.355Praya Timur

7.679 825 - - 8.504

Page 4: Draft Bab II BPS OK

Janapria 5.064 1.100 293 - 6.457

Ko pa n g 763 2.919 1.049 621 5.352

Praya 3.971 1.273 124 - 5.368

Praya Tengah

5.435 1.743 172 - 7.350

Jonggat 6.826 94 235 - 7.155Pringgarata

2.118 1.460 1.700 - 5.278Batukliang 215 2.480 1.717 1.195 5.607

Batukliang Utara

673 7.797 5.399 3.757 17.626

Jumlah 51.422 35.541 23.154 10.722 120.839 Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)

Tabel 1.3Luas Wilayah menurut Kemiringan Tanah (Ha)

Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010

Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)

Peta Kemiringan :

Page 5: Draft Bab II BPS OK

Sedangkan secara khusus, mengenai aktivitas pembangunan dalam

hubungannya dengan kemiringan lereng, Mabberry (1972) memberikan

arahan seperti pada tabel dibawah ini. Dilihat dari pembangunan

lapangan terbang hanya dapat dilakukan pada kemiringan lereng antara

0 – 3%, sedangkan untuk perumahan kemiringan lereng yang

dipersyaratkan lebih kecil dari 15%. Arahan yang dibuat oleh Mabbery ini

belum memperhitungkan aspek lainnya, seperti aspek geologi atau

geologi teknik.

Tabel 2.Pemanfaatan Sudut Lereng Secara Optimum untuk Berbagai

Keperluan Pembangunan

AKTIVITAS SUDUT LERENG (DALAM %)

0 - 3 3 - 5 5 - 10 10 - 15 15 - 30 30 - 70 > 70

Rekreasi Umum X X X X X X X

Struktur Teknis X X X X X X X

Pemakaian Umum X X X X

Jalan Raya X X X

Saluran Air Kotor X X

Perumahan Rakyat X X X X

Pusat Perdagangan X X

Jalan Tol X X

Lapangan Terbang X

Page 6: Draft Bab II BPS OK

Operasi Alat Berat X X X X X X X

Sumber : Mabbery, 1972

Seperti gambaran data yang disajikan pada Tabel 1.3, Kabupaten

Lombok Tengah dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu :

1. Kemiringan lereng 0 – 2%, merupakan daerah datar, umumnya

merupakan daerah dataran aluvial sungai, rawa dan pantai.

Penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok

Tengah dengan luas daerah 31.142 Ha atau 25,77% dari luas

daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan Pujut yaitu

seluas 9.733 Ha atau 18,78% dari luas daerah dengan kemiringan

0 – 2%.

2. Kemiringan lereng 2 - 15%, merupakan daerah landai sampai agak

miring, umumnya merupakan daerah dataran aluvial sungai.

Penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok

Tengah dengan luas daerah 76.179 Ha atau 63.04% dari luas

daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan Pujut yaitu

seluas 13.522 Ha atau 17.88% dari luas daerah dengan kemiringan

2 - 15%.

3. Kemiringan lereng 15 - 40%, merupakan daerah agak miring

sampai miring, penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di

Kabupaten Lombok Tengah (kecuali Kecamatan Pujut, Praya Timur,

Janapria,Praya, Praya Tengah dan Jonggat) dengan luas daerah

6.870 Ha atau 5,68% dari luas daerah, dengan luasan terbesar

adalah di Kecamatan Batukliang Utara yaitu seluas 4.336 Ha atau

63,11% dari luas daerah dengan kemiringan 15 - 40%.

4. Kemiringan lereng > 40% merupakan daerah sangat miring sampai

curam, penyebarannya meliputi Kecamatan Batukliang dan

Batukliang Utara dengan luas daerah 6.648 Ha atau 5.50 % dari

luas daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan

Batukliang Utara yaitu seluas 5.043 Ha atau 75,85% dari luas

daerah dengan kemiringan > 40%.

2.1.3.1. Geomorfologi

Kondisi geologi dan tektonik daerah Lombok Tengah tidak terlepas

dari kondisi geologi regional Pulau Lombok. Fisiografi Pulau Lombok

Page 7: Draft Bab II BPS OK

termasuk kedalam Busur Bergunung Api. Nusa Tenggara yang

merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda

dalam gunung api sebelah barat

Satuan batuan yang tersingkap di Pulau Lombok terdiri dari batuan

gunung api, batuan sedimen dan batuan terobosan, yang umumnya

berkisar dari Tersier hingga Kuarter. Satuan batuan tertua adalah Formasi

Pengulung berumur Oligosen Akhir - Miosen Awal yang tersusun oleh

endapan produk gunungapi berupa breksi, lava dan tuf dengan lensa

batugamping. Formasi ini menjemari dengan Formasi Kawangan yang

terdiri atas perselingan batupasir kuarsa, batulempung dan breksi.

Keduanya diterobos oleh batuan intrusi yang bersusunan dasit dan basal

yang diduga berumur Miosen Tengah.

Peta 2. ………… Ketinggian Tempat

Formasi Pengulung dan Kawangan tertindih selaras oleh Formasi

Ekas yang berumur Miosen Awal - Miosen Akhir, diendapkan pada

lingkungan laut dalam dan terbuka. Batuan penyusunnya didominasi oleh

batu gamping, setempat hablur. Ketiga formasi tersebut ditindih tak

selaras oleh Kelompok Batuan Gunungapi Lombok yang berumur Pliosen

Akhir - Plistosen Awal. Kelompok batuan ini terdiri dari Formasi

Kalipalung, Formasi Kalibalak dan Formasi Lekopiko. Satuan batuan

Page 8: Draft Bab II BPS OK

termuda adalah aluvial yang menempati bagian barat dan pantai utara-

tirnurlaut Pulau Lombok.

Struktur yang terdapat di Pulau Lombok berupa sesar normal dan

sesar geser jurus, yang umumnya berarah barat laut – tenggara. Gejala

tektonika yang paling tua di daerah ini diduga terjadi pada Oligosen

dengan diikuti oleh kegiatan gunung api bawah laut, bersusunan andesit-

basal yang menghasilkan sedimen gunung api Formasi Pengulung dan

Formasi Kawangan.

Kegiatan ini berlangsung sampai Miosen awal, Hal ini diduga akibat

adanya penunjaman Lempeng Samudera Hindia ke bawah Lempeng

Benua Asia, Pada Miosen Tengah terjadi kegiatan magma ditandai

munculnya sejumlah retas dasit dan basal yang menerobos Formasi

Pengulung dan Formasi Kawangan, Terobosan ini merupakan kegiatan

purna-magmatik yang mengakibatkan proses ubahan dan mineralisasi

bijih sulfida serta hadirnya urat-urat kuarsa pada batuan yang diterobos.

Pada Miosen Akhir dalam kondisi cekungan memungkinkan terbentuknya

endapan batu gamping Formasi Ekas, pada Iingkungan laut dalam

terbuka. Pada Akhir Tersier atau Awal Kuarter terjadi kegiatan tektonika

yang menyebabkan timbulnya sesar geser dan sesar normal. Pada

Pliosen sampai awal Plistosen terjadi kegiatan gunung api dari kelompok

Gunungapi Lombok yang membentuk Formasi Kalipalung dengan

Anggota Selayar, Formasi Kalibabak dan Formasi Lekopiko, Sejak

Plistosen hingga Resen terjadi kegiatan gunung api yang menghasilkan

batuan gunung api tak terpisahkan yang bersurnber dari Gunung Rinjani,

Gunung Pusuk, Gunung Nangi.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas Kabupaten Lombok Tengah

sebagian besar merupakan produk gunung api muda yang terdiri dari

breksi vulkanik tufa pasiran dan endapan lahar. Materi tersusun dari

material lepas berukuran pasir hingga bongkah.

2.1.3.2. Jenis Tanah

Jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari

aluvial, Regosol Kelabu, Regosol Coklat, Brown Forest Soil,

Gromosol Kelabu Tua, Komplek Gromosol Kelabu Tua, dan

Mediteran Coklat Litosol, Komplek Mediteran coklat, Gromosol

Page 9: Draft Bab II BPS OK

Kelabu, Regosol Coklat dan Litosol. Luas dan presentase cakupan

area dari masing-masing jenis tanah diuraikan pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5Luas Wilayah menurut Jenis TanahDirinci per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010

Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)

2.1.3.3. Kondisi Morfologi

Morfologi atau bentang alam suatu wilayah merupakan salah satu

informasi penting yang perlu tersedia dalam pembangunan fisik

maupun dalam pengembangan wilayah. Dengan diketahuinya

kondisi morfologi suatu wilayah maka kegiatan pembangunan fisik

yang akan dilaksanakan dapat disesuaikan dengan karakteristik

morfologi tersebut.

Pembagian satuan morfologi ini didasarkan pada bentuk bentang

alam dan kemiringan lereng. Wilayah Kabupaten Lombok Tengah

dapat dibagi kedalam 3 satuan, yaitu Dataran Rendah, Perbukitan

Bergelombang dan Pegunungan Bertimbulan Kasar.

Page 10: Draft Bab II BPS OK

Peta 2…….. Jenis Tanah

1. Dataran Rendah

Morfologi dataran rendah terdapat di bagian barat dan pantai

utara-timur laut Pulau Lombok yang ditempati oleh aluvial,

batuan gunung api Formasi Lekopiko dan Formasi Kalibalak.

2. Perbukitan Bergelombang

Page 11: Draft Bab II BPS OK

Morfologi perbukitan bergelombang terdapat di bagian selatan

Pulau Lombok dengan ketinggian berkisar 50m hingga 400m

diatas permukaan laut terbentuk oleh Formasi Kalipalung,

Formasi Ekas dan Formasi Pengulung. Pola aliran sungainya

umumnya sejajar.

3. Pegunungan Bertimbulan Kasar

Morfologi pegunungan bertimbulan kasar terdapat di bagian

utara Pulau Lombok yang terbentuk oleh batuan gunung api

tak terpisahkan, dan di bagian barat daya Pulau Lombok yang

terbentuk oleh batuan Formasi Pengulung. Ketinggian berkisar

400 m hingga 3.726 m diatas permukaan laut. Pola aliran

sungainya umumnya radial.

2.1.3.4.Klimatologi

Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson, Kabupaten Lombok

Tengah memiliki iklim D dan E yaitu hujan tropis dengan musim

kemarau kering. Musim hujan mulai sekitar Bulan November

sampai dengan Bulan April/Mei dengan curah hujan rata-rata

tertinggi bulan Januari/Februari dan terendah pada Bulan

Juli/Agustus.

2.1.3.5. Kesesuaian Lahan

Evaluasi lahan adalah proses penilaian potensi lahan untuk

penggunaan tertentu baik untuk pertanian maupun non pertanian.

Evaluasi lahan dianalisis berdasarkan klasifikasi kesesuaian lahan

untuk berbagai jenis penggunaan lahan, khususnya untuk

budidaya pertanian dengan menggunakan metode FAO staff

(1983), dan LPT (1983).

Parameter yang dinilai sebagai dasar untuk evaluasi kesesuaian

lahan untuk berbagai penggunaan lahan adalah :

1. Iklim (temperatur, curah hujan, periode bulan basah/kering).

2. Terrain (kemiringan lereng dan batuan permukaan).

Page 12: Draft Bab II BPS OK

3. Karakteristik tanah (kedalaman perakaran, tekstur tanah,

drainase, KTK, pH, kadar N, P, K, salinitas, dan bahaya

keracunan).

Untuk lebih jelasnya evaluasi lahan di Kabupaten Lombok Tengah

adalah sebagai berikut :

Bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan

daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki gunung

Rinjani yang meliputi Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara,

Kopang, Pringgarata dan sebagian Kecamatan Jonggat. Curah

hujan pada daerah ini relatif tinggi dan dapat menjadi

pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian. Selain itu di

bagian utara terdapat aset pariwisata terutama pariwisata

alam pegunungan dengan pemandangan yang indah dan

udara yang sejuk.

Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya

Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur, Janapria dan sebagian

Kecamatan Jonggat merupakan wilayah dataran rendah yang

memiliki potensi pertanian padi dan palawija, didukung oleh

hamparan lahan sawah yang luas dengan sarana irigasi yang

memadai.

Bagian selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan

sekaligus berbatasan dengan Samudra Indonesia. Bagian

selatan ini meliputi wilayah Kecamatan Pujut, sebagian

Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur.

Karena berbatasan dengan samudra Indonesia, maka wilayah

ini memendam potensi wisata pantai yang indah dengan

gelombang yang cukup fantastik. Wilayah bagian Selatan juga

dilengkapi berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti

hotel, restoran, termasuk sarana jalan yang memadai.

2.1.3.6. Zonasi Agroekologi

Teknologi zona agroekologi adalah evaluasi kesesuaian lahan

untuk penggunaan lahan yang spesifik, khususnya dalam sektor

pertanian. Kesesuaian mencakup arti pendayagunaan lahan yang

berkesinambungan (sustainable agriculture) baik secara fisik

Page 13: Draft Bab II BPS OK

maupun ekonomi. Evaluasi mencakup perbandingan lebih dari satu

penggunaan lahan yang direncanakan. Dalam menilai produk yang

dihasilkan perlu memperhatikan beberapa faktor sosial ekonomi

yang relevan antara lain social acceptability, tingkat agroekologi,

pengolahan hasil, dan pemasaran hasil dalam negeri maupun luar

negeri.

Komponen utama zona agroekologi adalah iklim, fisiografi dan

bentuk wilayah, sumberdaya tanah, vegetasi dan penggunaan

lahan, serta faktor sosial ekonomi. Sistem pertanian, khususnya

pada lahan kering, apabila menggunakan kaidah zona agroekologi

akan dapat mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan

yang ramah lingkungan.

Pertanian dengan mengusahakan tanaman semusim hanya

dianjurkan pada lahan dengan lereng < 8%, apabila lahannya

sesuai. Lahan dengan lereng 8 – 16%, dianjurkan untuk sistem

wanatani (kombinasi antara tanaman semusim dengan tanaman

tahunan). Lahan dengan lereng 16 – 40% sebaiknya digunakan

untuk tanaman permanen seperti tanaman keras, kehutanan atau

padang rumput.

2.2.4 Administrasi

Secara administrasi pemerintahan, wilayah Kabupaten Lombok

Tengah terdiri dari atas 12 Kecamatan, 127 desa dan 12 kelurahan,

dengan jumlah dusun 1.354 dusun dan 59 lingkungan seperti tertera

pada tabel di berikut ini.

Tabel 2.1Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun dan Lingkungan menurut Kecamatan

No Kecamatan Desa Kelurahan

Dusun Lingkungan

1 Praya Barat 10 - 105 -2 Praya Barat 11 - 101 -

Page 14: Draft Bab II BPS OK

Daya3 Pujut 16 - 193 -4 Praya Timur 10 - 131 -5 Janapria 12 - 138 -6 Kopang 11 - 105 -7 Praya 6 9 61 488 Praya Tengah 9 3 102 119 Jonggat 13 - 117 -10 Pringgarata 11 - 94 -11 Batukliang 10 - 125 -12 Batukliang Utara 8 - 82 -Jumlah 127 12 1.354 59

Sumber : Lombok Tengah Dalam Angka 2011

2.2. DEMOGRAFI............................................................................................

2.2.1. KEPENDUDUKAN

Luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah adalah 1.208,39 km² dengan

penduduk berjumlah 860.209 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki

berjumlah 407.079 jiwa, penduduk perempuan 453.130 jiwa dan rumah

tangga berjumlah 256.670 RT. Kepadatan penduduk 712 jiwa/km²,

Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan Praya dengan kepadatan

penduduk 1.688 jiwa/km² dan Kecamatan yang paling rendah tingkat

kepadatannya adalah Kecamatan Batukliang Utara dengan kepadatan

penduduk 260 jiwa/km². Rata-rata laju pertumbuhan penduduk

Kabupaten Lombok Tengah pertahun periode 2000-2010 sebesar 1,45

persen, dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata

laju pertumbuhan penduduk pertahun periode 1990-2000 yaitu sebesar

0,98 persen

Tabel 2. 3

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010

No Kecamatan Luas Wilayah (km²)

Penduduk Kepadatan (Jiwa/ km²)

1 Praya Barat 152,75 69.106 4522 Praya Barat Daya 124,97 51.280 410

3 Pujut 233,55 96.913 415

4 Praya Timur 82,57 62.736 760

5 Janapria 69,05 70.176 1.016

6 Kopang 61,66 75.719 1.228

Page 15: Draft Bab II BPS OK

7 Praya 61,26 103.405 1.688

8 Praya Tengah 65,92 59.891 909

9 Jonggat 71,55 89.362 1.249

10 Pringgarata 52,78 62.841 1.191

11 Batukliang 50,37 71.512 1.420

12 Batukliang Utara 181,96 47.268 260

Jumlah 1.208,39 860.209 712

Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka 2011

Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan akan menghasilkan indikator angka sex ratio. Tahun 2010 angka sex ratio Kabupaten Lombok Tengah terhitung sebesar 89. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 89 orang penduduk laki-laki, dengan kata lain penduduk perempuan masih mendominasi. Jika dilihat menurut kecamatan, angka sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Jonggat yakni sebesar 93 dan yang terendah di Kecamatan Kopang sebesar 85.

Informasi pengenai sebaran persentase jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Lombok Tengah 2010

Sumber: Lombok Tengah dalam Angka 2010, Data diolah

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa angka kelahiran di

kabupaten Lombok Tengah masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan

prosentase usia produktif (15 -60 Tahun) dengan komposisi sex ratio

perempuan yang lebih tinggi. Komposisi usia ini akan menjadi modal

pembangunan yang potensial di masa yang akan datang (kurun waktu 5 –

Page 16: Draft Bab II BPS OK

10 Tahun). Namun di lain pihak, jika potensi usia harapan hidup ini tidak

dikelola dengan baik akan menjadi potensi pengangguran terbuka yang

cukup tinggi.

Tabel

Desa-desa dan Kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah

No Kecamatan Desa/Kelurahan No Kecamatan Desa/Kelurahan

1. Praya 1 Kel.Panji Sari 2. Praya Tengah 1 Kel.Jontlak

2 Kel.Leneng 2 Kel.Gerantung

3 Kel.Renteng 3 Kel.Sasake

4 Kel.Praya 4 Lajut

5 Kel.Prapen 5 Batunyala

6 Kel.Tiwu galih 6 Pejanggik

7 Kel.Semayan 7 Kelebuh

8 Bunut Baok 8 Beraim

9 Kel.Gerunung 9 Pengadang

1

0

Kel.Gonjak 1

0

Jurang Jaler

1

1

Jago

1

2

Aikmual

1

3

Mertak Tombok

1

4

Montong Terep

3. Praya Barat 1 Selong Belanak 4. Praya Barat

Daya

1 Montong Sapah

2 Mekar Sari 2 Kabul

3 Banyu Urip 3 Pelambik

4 Kateng 4 Ranggagata

5 Mangkung 5 Ungga

6 Bonder 6 Darek

7 Setanggor 7 Serage

8 Penujak 8 Pandan Indah

9 Batujai 9 Batu Jangkih

1

0

Montong Ajan

Page 17: Draft Bab II BPS OK

5. Pujut 1 Tumpak 6. Praya Timur 1 Kidang

2 Prabu 2 Bilelando

3 Kuta 3 Semoyang

4 Rembitan 4 Ganti

5 Sukadana 5 Beleka

6 Mertak 6 Sengkerang

7 Pengengat 7 Landah

8 Teruwai 8 Marong

9 Gapura 9 Mujur

1

0

Kawo 1

0

Sukaraja

1

1

Segala Anyar

1

2

Sengkol

1

3

Pengembur

1

4

Ketara

1

5

Tanak Awu

7. Janapria 1 Loang Maka 8. Kopang 1 Muncan

2 Langko 2 Monggas

3 Selebung

Rembiga

3 Darmaji

4 Bakan 4 Dasan Baru

5 Durian 5 Kopang

Rembiga6 Pendem 6 Montong

Gamang7 Janapria 7 Lendang Are

8 Saba 8 Bebuak

9 Lekor 9 Wajageseng

1

0

Kerembong

9. Batukliang 1 Beber 10. Batukliang

Utara

1 Mas-mas

2 Pagutan 2 Aik Bukak

3 Barabali 3 Setiling

4 Bujak 4 Aik Berik

5 Peresak 5 Teratak

6 Mantang 6 Lantan

7 Aik Darek 7 Tanak Beak

8 Selebung 8 Karang

Sidemen9 Tampak Siring

11

.

Jonggat 1 Labulia 12. Pringgarata 1 Bilebante

2 Sukarara 2 Bagu

3 Puyung 3 Sintung

4 Gemel 4 Pringgarata

5 Barejulat 5 Murbaya

6 Bunkate 6 Sepakek

7 Nyerot 7 Pemepek

8 Batu Tulis

9 Jelantik

1

0

Ubung

1

1

Bonjeruk

1

2

Perina

1

3

Pengenjek

Sumber : Lombok Tengah dalam Angka Tahun 2010

Page 18: Draft Bab II BPS OK

2.2.2.LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Rata-rata angka laju pertumbuhan penduduk untuk Kabupaten

Lombok Tengah dalam 5 tahun terakhir (2006–201) cukup besar, yaitu

sekitar 0,916%, dimana pertumbuhan terbesar terjadi pada Tahun 2008

sebesar 1,54% (lihat Tabel 1.9 dan Gambar 1.4).

Tabel 1.9Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Pendudukdi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005 – 2010

No. TahunJumlah Penduduk(Jiwa)

Pertumbuhan Penduduk (%)

1. 2006 825.772 0,462. 2007 831.286 0,673. 2008 844.105 1,544. 2009 856.675 1,495. 2010 860.290 0,426. 2011

Rata-rata pertumbuhan (r)0.9160.00916

Sumber : Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2011

2005 2006 2007 2008 2009 2010760000

780000

800000

820000

840000

860000

880000

900000

920000

Dilihat per kecamatan, laju pertumbuhan penduduk (LPP) rata-rata dari

Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 terbesar yaitu di Kecamatan

Pringgarata sebesar 1,54%, kemudian Kecamatan Janapria dan

Batukliang Utara sebesar 1,22%, Kecamatan Praya sebesar 1,19%, Praya

Barat sebesar 1,14%, dan Kecamatan Jonggat sebesar 1,02%. Laju

Gambar 1.4

Laju Pertumbuhan Pendudukdi Kabupaten Lombok Tengah

Page 19: Draft Bab II BPS OK

pertumbuhan per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.10 dan Gambar

1.4.

Tabel 1.10Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005 – 2010

TahunPraya Barat Praya Barat

DayaPujut Praya Timur Janapria Kopang

Jumlah

LPP (%)

Jumlah

LPP (%)

Jumlah

LPP (%)

Jumlah

LPP (%)

Jumlah

LPP (%)

Jumlah

LPP (%)

2005 65306 49540 92507 62100 66050 73848

2006 65606 0,46 49768 0,46 92933 0,46 62386 0,46 66354 0,46 74188 0,46

2007 66044 0,67 50102 0,67 93553 0,67 62804 0,67 66796 0,67 74684 0,67

2008 67063 1,54 50874 1,54 94995 1,54 63773 1,54 67838 1,56 75835 1,54

2009 68823 2,62 51607 1,44 96302 1,38 64637 1,35 68827 1,46 76930 1,44

2010 69106 0,41 51280 -0,63 96913 0,63 62736 -2,94 70176 1,96 75719 -1,57

    1,14   0,70   0,94   0,22   1,22   0,51

Lanjutan ...........

Tahun

Praya Praya Tengah Jonggat Pinggarata Batukliang Batukliang Utara

Jumlah LPP (%)

Juml

LPP (%)

Juml

LPP (%)

Juml

LPP (%)

Juml

LPP (%)

Juml

LPP (%)

2005 97480 58097 84926 58224 69423 44488

2006 97929 0,46 58364 0,46 85317 0,46 58492 0,46 69742 0,46 44693 0,46

2007 98585 0,67 58752 0,66 85886 0,67 58881 0,67 70208 0,67 44993 0,67

2008 100105 1,54 59658 1,54 87211 1,54 59789 1,54 71289 1,54 45687 1,54

2009 101483 1,38 60462 1,35 88390 1,35 60622 1,39 72298 1,42 46294 1,33

2010 103405 1,89 59891 -0,94 89362 1,10 62841 3,66 71512 -1,09 47268 2,10

    1,19   0,61   1,02   1,54   0,60   1,22

Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2010

Dari data, diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk, yaitu

Kecamatan Pringgata, Janapria, Batukliang Utara, Praya, Praya Barat, dan

Kecamatan Jonggat, cukup tinggi dengan rata-rata sekitar 1%, dan yang

tertinggi terdapat di Kecamatan Pringgarata. Seperti yang telah

disebutkan sebelumnya, perlu perhatian khusus untuk pengendalian laju

pertumbuhan penduduk, karena bila tidak dilakukan dikhawatirkan

jumlah penduduk akan semakin meningkat tajam dan akan

mempengaruhi aspek kehidupan lainnya (a.l. kemacetan, kriminalitas,

dsb.).

Page 20: Draft Bab II BPS OK

Proyeksi penduduk di wilayah perencanaan menggunakan metode

pertumbuhan penduduk bunga berganda dengan rumus sebagai berikut :

Pn = Po (1+r)n

dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n

Po = Jumlah penduduk pada tahun awal

r = angka pertumbuhan penduduk

n = jangka waktu dalam tahun

Proyeksi penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dengan

perhitungan yang menggunakan tahun awal adalah Tahun 2008

sebesar 821.989 jiwa dan rata-rata angka pertumbuhan (r) per

tahun adalah 0,0198 maka jumlah penduduk pada 20 tahun

mendatang dapat dilihat dilihat pada Tabel 1.11 di bawah ini.

Tabel 1.11Proyeksi Penduduk di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2031

Tahun Jumlah Penduduk Registrasi Proyeksi Penduduk

2010* 860.290*2011 866.8572012 873.4742013 880.1412014 886.7422015 893.4822016 900.2722017 907. 1142018 914.0082019 920.9552020 927.9542021 935.0062022 942.1132023 942.2732024 956.4872025 963.7562026 971.0812027 978.4612028 985.8972029 993.3902030 1.000.9402031 1.008.547

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2010

Page 21: Draft Bab II BPS OK

Keterangan : * Penduduk eksisting

Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

Kabupaten Lombok Tengah pada Tahun 2031 adalah 1.008.547 jiwa.

Melihat perkembangan ini diharapkan suatu antisipasi dari pemerintah di

dalam penyediaan sarana dan prasarana umum yang dapat memfasilitasi

kebutuhan publik. Perlunya dipersiapkan sejumlah fasilitas yang memadai

agar tidak terjadi ketimpangan dalam pelayanan pemerintah kepada

publik.

Sedangkan proyeksi penduduk per kecamatan di Kabupaten

Lombok Tengah berdasarkan hasil analisa (lihat Tabel 1.11), terus

mengalami peningkatan. Kecamatan Pringgarata merupakan kecamatan

dengan laju pertumbuhan tertinggi (1,54%) dengan proyeksi jumlah

penduduk pada Tahun 2031 sebesar 85.907 jiwa. Sedangkan Kecamatan

Praya Timur merupakan kecamatan dengan pertumbuhan penduduk

terendah (0,22%). Pada Tahun 2010, jumlah penduduknya 62.736 jiwa,

sedangkan pada Tahun 2031, proyeksi penduduknya adalah 65.699 jiwa.

Dengan melihat jumlah penduduk per kecamatan, maka perkiraan dalam

penyediaan fasilitas publik akan lebih tepat sasaran, tidak akan terjadi

penyediaan fasilitas yang berlebih ataupun kekurangan di suatu

kecamatan. Dengan demikian dapat dihindari suatu pembangunan

fasilitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Tabel 1.12Proyeksi Penduduk per Kecamatan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2031

Tahun

Kecamatan ( Jiwa )

Praya Barat Praya Barat Daya

Pujut Praya Timur Janapria Kopang

2010* 69.106 51.280 96.913 62.736 70.176 75.719

2011 70.073 51.639 97.824 62.874 71.032 76.105

2012 71.055 52.000 98.744 63.012 71.899 76.493

2013 72.049 52.364 99.672 63.151 72.776 76.883

2014 73.058 52.731 100.609 63.290 73.664 77.276

2015 74.081 53.100 101.554 63.429 74.562 77.670

2016 75.118 53.472 102.509 63.569 75.472 78.066

2017 76.170 53.846 103.473 63.709 76.393 78.464

2018 77.236 54.223 104.445 63.849 77.325 78.864

Page 22: Draft Bab II BPS OK

2019 78.317 54.603 105.427 63.989 78.268 79.266

2020 79.414 54.985 106.418 64.130 79.223 79.671

2021 80.525 55.370 107.418 64.271 80.190 80.077

2022 81.653 55.757 108.428 64.412 81.168 80.485

2023 82.796 56.148 109.447 64.554 82.158 80.896

2024 83.955 56.541 110.476 64.696 83.161 81.308

2025 85.130 56.936 111.515 64.838 84.175 81.723

2026 86.322 57.335 112.563 64.981 85.202 82.140

2027 87.531 57.736 113.621 65.124 86.241 82.559

2028 88.756 58.140 114.689 65.267 87.294 82.980

2029 89.999 58.547 115.767 65.411 88.359 83.403

2030 91.259 58.957 116.855 65.555 89.437 83.828

2031 92.536 59.370 117.954 65.699 90.528 84.256

TahunKecamatan (Jiwa)

PrayaPraya

Tengah Jonggat Pinggarata BatukliangBatukliang

Utara2010* 103405 59891 89362 62841 71512 472682011 104.646 60.250 90.256 63.784 71.941 47.8352012 105.902 60.612 91.158 64.740 72.373 48.4092013 107.172 60.976 92.070 65.711 72.807 48.9902014 108.458 61.341 92.990 66.697 73.244 49.5782015 109.760 61.709 93.920 67.698 73.683 50.1732016 111.077 62.080 94.860 68.713 74.125 50.7752017 112.410 62.452 95.808 69.744 74.570 51.3842018 113.759 62.827 96.766 70.790 75.018 52.0012019 115.124 63.204 97.734 71.852 75.468 52.6252020 116.506 63.583 98.711 72.930 75.920 53.2562021 117.904 63.965 99.698 74.023 76.376 53.8962022 119.318 64.348 100.695 75.134 76.834 54.5422023 120.750 64.734 101.702 76.261 77.295 55.1972024 122.199 65.123 102.719 77.405 77.759 55.8592025 123.666 65.514 103.747 78.566 78.226 56.5292026 125.150 65.907 104.784 79.744 78.695 57.2082027 126.651 66.302 105.832 80.940 79.167 57.894

Page 23: Draft Bab II BPS OK

2028 128.171 66.700 106.890 82.155 79.642 58.5892029 129.709 67.100 107.959 83.387 80.120 59.2922030 131.266 67.503 109.039 84.638 80.601 60.0042031 132.841 67.908 110.129 85.907 81.084 60.724

Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2010 & Hasil Analisis

2.3. KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

Besaran angka PDRB dapat dijadikan salah satu tolak ukur tingkat

kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari segi materi. Dengan demikian

dapat dipahami kalau kesejahteraan masyarakat dapat dikatakan

meningkat bila total nilai tambah mengalami peningkatan secara

konsisten tanpa melihat ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini

terjadi karena peningkatan nilai tambah hanya akan tercipta bilamana

produksi barang dan jasa mengalami peningkatan sebagai dampak dari

makin membaiknya kinerja institusi ekonomi, berkembangnya jumlah

institusi ekonomi di berbagai sektor, disamping faktor eksternal yang

makin kondusif.

2.3.1. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah pada tahun

2004 semakin membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan, laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008 adalah

sekitar 6,96 persen. Keseluruhan sektor ekonomi yang ada pada PDRB,

pada tahun 2008 mencatat pertumbuhan yang positif. Bila diurutkan

pertumbuhan PDRB menurut sektor dari yang tertinggi sampai yang

terendah, maka pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor industri

pengolahan sekitar 8,20 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel

dan restoran sebesar 7,44 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan sebesar 7,21 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi

sekitar 6,91 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,81,

bangunan sebesar 6,18 sedangkan tiga sektor lainnya masing-masing

dibawah 5 persen yakni sektor pertanian listrik, gas dan air minum dan

sektor jasa-jasa.

Tabel 1.27

Page 24: Draft Bab II BPS OK

Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral ADH( Atas Dasar Harga) KonstanTahun 2005 – 2008 ( % )

Sektor/Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5)Pertanian 2,23 4,04 2,03 4,76Pertambangan/Penggalian 4,80 5,25 6,81 28,23

Industri Pengolahan 7,43 7,62 8,20 11,35

Listrik, Gas dan Air Bersih 4,69 4,93 4,83 4,78

Bangunan/Konstruksi 6,07 5,70 6,18 9,65

Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,93 7,14 7,44 7,71

Angkutan dan Komunikasi 7,10 7,05 6,91 6,20Bank, Usaha Persewaan & Jasa Perush

6,26 6,44 7,21 7,58

Jasa-jasa 1,63 2,17 2,39 2,44

PDRB 4,30 5,09 4,71 6,96

Sumber : Lombok Tengah dalam AngkaTahun 2010

Gambar 1.10. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten LombokTahun 2004 – 2008 ( % )

2005 2006 2007 20080

5

10

15

20

25

30Pertanian

Pertambangan/Penggalian

Industri

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan/Konstruksi

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Angkutan dan Ko-munikasi

Bank, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan

Jasa-jasa

Data pada Tabel 1.27 dan Gambar 1.10 menunjukkan laju

pertumbuhan yang dicapai setiap sektor dan perkembangannya selama 4

tahun terakhir. Pada tahun 2008, besaran nilai pertumbuhan relatif kecil

untuk semua sektor, kecuali untuk sektor pertambangan/penggalian

mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu dari 6,81% pada tahun

2007 naik menjadi 28,23% pada tahun 2008.. Meskipun secara makro

besaran laju pertumbuhan pada tahun 2008 bernilai positif, akan tetapi di

sektor jasa-jasa laju pertumbuhannya masih negatif. Hal ini disebabkan

Page 25: Draft Bab II BPS OK

oleh kebijakan pemerintah yang mengurangi permintaan kebutuhan

jumlah pegawai. Dalam kurun waktu tahun 2004 hingga 2007, laju

pertumbuhan terus positif sebagai bukti keberhasilan kebijaksanaan

recovery ekonomi yang dijalankan pemerintah. Hal ini menunjukkan

suatu perkembangan pembangunan di bidang ekonomi yang perlu terus

dipertahankan dimasa mendatang.

1. Sektor Dominan

Sektor dominan yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah,

dilihat berdasarkan pada distribusi PDRB atas dasar harga

konstan, dimana diketahui distribusi terbesar antara tahun

2004 dan 2007 yaitu sektor-sektor yang bergerak pada

kegiatan pertanian. Namun sektor ini mengalami penurunan

dari 34,32% pada tahun 2004 menjadi 32,45% pada tahun

2007. Selain itu sektor jasa-jasa menurun dari 16,39% pada

tahun 2004 menjadi 15,16% pada tahun 2007. Kemudian

sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mengalami

peningkatan cukup signifikan yaitu dari 16.34% pada tahun

2004 menjadi 19,66% pada Tahun 2007.

Berdasarkan distribusi PDRB tersebut dinilai bahwa dominasi

sektor di Kabupaten Lombok Tengah adalah sektor pertanian

yang walaupun sedikit mengalami penurunan namun

kondisinya relatif konstan pada tahun 2004 dan tahun 2007

(lihat Tabel 1.28 dan Gambar 1.11).

Tabel 2.Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok Tengah

Menurut Lapangan Usaha ADH Berlaku dan KonstanTahun 2005 - 2008 (%)

Page 26: Draft Bab II BPS OK

Sumber: Lombok Tengah dalam Angka Tahun 2008/09

Gambar 2.Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok TengahMenurut Lapangan Usaha ADH Konstan Tahun 2005 - 2008 (%)

2005 2006 2007 20080

5

10

15

20

25

30

35

40

PertanianPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik,Gas dan Air MinumBangunanPerdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan KomunikasiKeuangan, Persewaan dan Jasa PerusahaanJasa-jasa

2. Sektor Basis

Location Quotient (LQ) merupakan ukuran perbandingan

secara relatif kemampuan suatu daerah terhadap kemampuan

di tingkat wilayah yang lebih luas. Ukurannya dapat

bermacam-macam, misalnya produksi, tenaga kerja, investasi

dan indikator lain yang terkait. Dalam analisis kali ini

digunakan nilai produksi (PDRB) sebagai ukuran.

Xi R / Xt R

LQi =

Xi N / Xt N

Dimana : Xi R = nilai PDRB sektor i di wilayah

Page 27: Draft Bab II BPS OK

Xt R = nilai PDRB total seluruh sektor di

wilayah

Xi N = nilai PDRB sektor i di wilayah yg lebih

luas

Xt N = nilai produksi total seluruh sektor wilayah

yg lebih luas

Berdasarkan analisis LQ, dapat diketahui bahwa dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2006, yang menjadi sektor basis di

Kabupaten Lombok Tengah adalah sektor pertanian, industri

pengolahan, bangunan, keuangan dan persewaan,

perdagangan dan hotel serta sektor jasa-jasa (berdasarkan

nilai LQ yang diperoleh >1). Hal itu menunjukkan bahwa sektor

tersebut lebih terspesialisasi di Kabupaten Lombok Tengah

dibandingkan di Provinsi NTB (lihat Tabel 1.29 dan Gambar

1.12).

Tabel 2.Nilai LQ Sektoral di Kabupaten Lombok TengahTahun 2001 - 2003

Sumber: Hasil Analisa

Gambar 1.12. LQ Sektoral di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2001 – 2003

2001 2002 2003

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00 Pertanian, Peternakan

Pertam-bangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air

Bangunan

Perdagan-gan dan Ho-tel

Tahun

Nila

i LQ

Page 28: Draft Bab II BPS OK

Dilihat dari laju pertumbuhan LQ sektoral di Kabupaten Lombok

Tengah pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2003, sektor yang

mengalami penurunan nilai LQ cukup signifikan adalah sektor

pengangkutan dan komunikasi. Sektor keuangan dan persewaan,

pertanian, pertambangan dan penggalian memiliki nilai LQ yang relatif

stabil. Hal itu menunjukkan bahwa sektor pertanian serta keuangan dan

persewaan merupakan sektor yang kompeten sebagai sektor basis di

Kabupaten Lombok Tengah.

Sektor perdagangan dan hotel mengalami peningkatan nilai LQ dari tahun

2001, setelah sempat menurun pada tahun 2002 sektor ini kemudian

meningkat cukup signifikan pada tahun 2003 dimana pada tahun 2001

LQ-nya sebesar 1,29 menurun menjadi 0,93 di tahun 2002 dan meningkat

lagi di tahun 2003 menjadi 1,38. Peningkatan tersebut disebabkan oleh

semakin berkembangnya kegiatan pariwisata yang ada di Kabupaten

Lombok Tengah.

2.4. TATA RUANG WILAYAH

Dari aspek penataan ruang maka berdasarkan RTRW Nasional

Tahun 2008-2028 dan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-

2029, ditetapkan kawasan Perkotaan Praya sebagai Kota Orde II yang

berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.

Sedangkan Kopang, Sengkol, Mujur merupakan kawasan pusat Kegiatan

Lokal (PKL) yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten

atau beberapa kecamatan yang penetapannya merupakan kewenangan

dari pemerintah provinsi.

Tabel 2.Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah

NO

NAMA RENCANA RUANG LOKASI

1

 

 

STRUKTUR RUANG

A.Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)  

Praya

B.Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Kopang, Sengkol dan Mujur

Page 29: Draft Bab II BPS OK

  C.Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)

Puyung, Mantang, Janapria, dan Selong Belanak

2 POLA RUANG

A.KAWASAN LINDUNG 

i. Kawasan hutan lindung Kel. Hutan Gunung Rinjani di Kec. Batukliang Utara dan Pringgarata ,

i. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap

Gunung Rinjani & sekitarnya

ii. Kawasan perlindungan setempat:

 

1. Sempadan pantai Kec. Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, dan Praya Timur

2. Sempadan sungai Seluruh Kecamatan

3. Sempada mata air tersebar di kabupaten

iii. Kawasan pelestarian alam, & kawasan cagar budaya:

 

1. Taman Wisata Alam

Kelompok TWA Tanjung Tampa di Kecamatan Praya Barat dan Pujut,

NO

NAMA RENCANA RUANG LOKASI

2. Taman Nasional Gunung Rinjani

Kec Batukliang Utara dan Kopang

3. Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Tersebar di Seluruh Kabupaten

4. Kawasan Konservasi Perairan:

 

a. Kasasan Konservasi Laut Daerah

Diarahkan di Teluk Bumbang Kec. Pujut

b. kawasan MangroveKec. Praya Timur, Pujut, dan Praya Barat

Iv. Kawasan rawan bencana:

 

1. Rawan Bencana Gunung Api

Kec. Batukliang Utara dan Kopang

2. Rawasn Bencana BanjirSungai Besar yang melintasi Kecamatan Batukliang Utara dan

3. Rawan Gempa Bumi Seluruh Kabupaten

4. Rawan Gerakan Tanah dan Longsor

Kec. Batukliang Utara, Jonggat, Prabarda, Prabar, Pujut, Pringgarata

5. Rawan Gelombang Pasang

Kec. Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, dan Praya Timur

Page 30: Draft Bab II BPS OK

B. KAWASAN BUDIDAYA

i. kawasan peruntukan hutan produksi;

Kelompok Hutan Mareje Bonga meliputi Kecamatan Pujut, Praya

ii. kawasan peruntukan pertanian;

Seluruh Kecamatan

iii. kawasan peruntukan perikanan;

Seluruh Kecamatan

iv. kawasan peruntukan pertambangan;

potensi pertambangan di Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut

v. kawasan peruntukan industri;

Skala besar diarahkan di Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, Pujut dan

vi. kawasan peruntukan pariwisata;

Seluruh Kecamatan

vii. kawasan peruntukan permukiman;

Seluruh Kecamatan, Skala besar diarahkan di Perkotaan Praya dan

viii. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa;

Perkotaan Praya dan masing - masing ibukota kecamatan

ix. kawasan peruntukan lainnya.

Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya

3

 

 

 

KAWASAN STRATEGIS

A. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

kawasan Kuta & sekitarnya, kawasan Selong Belanak & sekitarnya,

B. Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Daya Dukung Lingkungan

Kawasan Benang Setokel dan Benang Kelambu di Kec. Batukliang Utara,

C. Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Sosial Budaya

Situs Batu Rijang dan sekitarnya di Kec. Praya Barat, Makam Srewe dan

Sumber: RTRW Kabupaten Lombok Tengah 2011

PETA

2.5. SOSIAL BUDAYA

2.5.1. Fokus Layanan Pendidikan

Pada fokus layanan urusan wajib, tingkat pendidikan akan

mempengaruhi kualitas SDM di suatu daerah, yang mana seiring dengan

perkembangan kondisi di Kabupaten Lombok Tengah sekarang ini sangat

dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dalam rangka memenuhi

permintaan bursa tenaga kerja yang ada. Melihat fenomena SDM

Kabupaten Lombok Tengah yang berpendidikan tinggi SLTP keatas hanya

26 persen maka diperkirakan banyak pengangguran yang tidak dapat

terserap dalam pasar tenaga kerja yang akan datang. Oleh karenanya

perlu adanya terobosan bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah

Page 31: Draft Bab II BPS OK

untuk menyiapkan SDM yang berkualitas memalui peningkatan jenjang

pendidikan.

Tabel 2Persentase penduduk 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan

yang ditamatkan Tahun 2009 - 2010

Tingkat Pendidikan

2009 2010Tidak/belum pernah sekolah

22,69 22,46Tidak/belum tamat SD Sederajat

25,91 23,88SD Sederajat 25,40 23,06SLTP Sederajat 14,28 15,47SLTA Sederajat 9,19 11,11Perguruan Tinggi 2,53 4,02Total 100,00 100,0

0 Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah 2010 dan BPS Propinsi NTB 2010

Selain itu peningkatan pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah

juga ditandai dengan meningkatnya partisipasi (murni) pada semua

kelompok usia sekolah. Partisipasi untuk melanjutkan pendidikan di

Kabupaten Lombok Tengah dari tahun ke tahun terus meningkat serta

akses masyarakat terhadap layanan pendidikan meningkat terutama

pendidikan dasar meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

Tabel 2Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)menurut jenjang pendidikan Tahun 2006 – Tahun 2010 (Persen)

No TahunSD Sederajat SMP Sederajat SMA SederajatAPK APM APK APM APK APM

1 2006 108,30

92,32 93,80 76,14 47,24 34,21

2 2007 110,60

92,88 93,87 76,18 58,76 40,80

3 2008 110,65

92,93 93,92 76,27 58,81 40,93

4 2009 117,15

98,89 99,42 85,80 59,57 47,42

5 2010 118,11

99,23 99,71 89,91 66,85 48,29

Sumber: Dikpora Kab. Loteng Tahun 2010.

Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, salah satu

pendukung keberhasilan pembangunan pendidikan adalah ketersediaan

Page 32: Draft Bab II BPS OK

sarana dan prasarana seperti sekolah, ruang kelas, dan pengajar yang

memadai.

Tabel 2Ratio Murid Terhadap Guru (PNS) Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 - 2010

Tahun TK RA SD MI SMP Umum

MTs SMA MA SMK

2 0 1 0 68 8 23 10 24 9 32 10 272 0 0 9 74 7 24 8 24 8 32 8 382 0 0 8 80 7 28 10 25 7 35 9 342 0 0 7 9 8 18 10 14 9 15 10 112 0 0 6 9 8 21 8 15 7 14 7 10

Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010

Tabel 2Ratio Murid Terhadap Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 - 2010

Tahun TK RA SD MISMP Umum

MTs SMA MA SMK

2 0 1 0 62 34 163 90 220 89 376 49 2002 0 0 9 54 33 166 87 243 117 378 114 1972 0 0 8 42 32 171 90 260 117 406 114 2912 0 0 7 35 30 174 86 287 114 394 116 2642 0 0 6 42 27 175 87 356 117 396 119 310

Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010

Tabel 2Ratio Guru (PNS) Terhadap Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 -2010

Tahun TK RA SD MISMP Umum

MTs SMA MA SMK

2 0 1 0 1 6 7 11 10 10 12 9 72 0 0 9 1 5 7 11 10 15 12 14 52 0 0 8 1 5 6 9 10 17 12 13 122 0 0 7 4 3 10 8 21 13 26 11 252 0 0 6 4 3 8 11 24 17 28 17 31

Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010

2.5.2. Fokus Layanan Kesehatan

Untuk mendukung meningkatnya derajat kesehatan, tidak terlepas

dari peran tenaga Kesehatan baik medis, paramedis dan non paramedis

serta ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang memadai.

Tabel 2Rasio Puskesmas, Jumlah Polindes, dan Jumlah Pustu

Page 33: Draft Bab II BPS OK

Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010

No Kecamatan

Jumlah Pendud

uk

PuskesmasJumlahPolind

es

Jumlah

PustuJumla

h

Rasio PKM/30.00

0 penduduk

1 Praya Barat 69106 2 0,86 7 52 Praya Barat

Daya51280 2 1,17 9 8

3 Pujut 96913 3 0,92 14 94 Praya Timur 62736 2 0,95 8 85 Janapria 70176 2 0,85 7 76 Kopang 75719 2 0,79 8 67 Praya 103405 2 0,58 11 28 Praya

Tengah59891 2 1,00 8 5

9 Jonggat 89362 3 0,67 11 910

Pringgarata 62841 2 0,95 7 3

11

Batukliang 71512 2 0,83 8 8

12

Batukliang Utara

47268 1 0,63 7 7

Jumlah 860.209 25 0,87 105 77 Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka,Tahun 2010 dan data diolah

Pada tahun 2010, ketersediaan Puskesmas di setiap Kecamatan,

masih belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang

harus dilayani, kecuali di Kecamatan Praya Barat Daya dan Praya Tengah.

Rasio perbandingan antara Puskesmas dengan jumlah penduduk yang

harus dilayanai di Kabupaten Lombok Tengah masih berada pada posisi

0,87.

Tabel 2.20Rasio Dokter, Rasio Perawat dan Bidan serta Jumlah Tenaga Non-Medis

Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010

No

KecamatanJumlah Pendu

duk

Jumlah

Dokter

Rasio dokter/ 10.000

penduduk

Tenaga Perawat dan Bidan

Rasio Perawat

dan Bidan/1.0

00 penduduk

Tenaga Non-Medis

1 Praya Barat 69106 6 0,86 43 0,62 142 Praya Barat

Daya51280 4 0,78 31 0,60 16

3 Pujut 96913 4 0,41 70 0,72 234 Praya Timur 62736 4 0,63 44 0,70 165 Janapria 70176 3 0,42 36 1,01 146 Kopang 75719 4 0,52 46 1,09 157 Praya 10340

55 0,48 44 0,42 16

8 Praya 59891 3 0,50 38 0,63 14

Page 34: Draft Bab II BPS OK

No

KecamatanJumlah Pendu

duk

Jumlah

Dokter

Rasio dokter/ 10.000

penduduk

Tenaga Perawat dan Bidan

Rasio Perawat

dan Bidan/1.0

00 penduduk

Tenaga Non-Medis

Tengah9 Jonggat 89362 3 0,33 61 0,68 2210

Pringgarata 62841 3 0,47 52 0,82 10

11

Batukliang 71512 3 0,41 27 0,38 9

12

Batukliang Utara

47268 2 0,42 27 0,57 7

Jumlah 860.209

44 0,51 519 0,60 176

Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka, Tahun 2010 dan data diolah

Secara umum ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok

Tengah masih belum memadai dengan jumlah penduduk. Rasio

perbandingan Dokter dengan penduduk masih berada pada posisi 0,50.

Sedangkan untuk rasio perbandingan antara tenaga perawat dan bidan

dengan jumlah penduduk masih berada pada posisi 0,60. Ketersediaan

tenaga perawat dan bidan di 10 Kecamatan masih belum memadai,

kecuali di Puskesmas Kopang dan Puskesmas Janapria.

2.5.3. KESEJAHTRAAN SOSIAL

Salah satu indikator sosial ekonomi yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan penduduk adalah perkembangan

penduduk miskin. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di daerah

tergantung dua faktor. Pertama, tingkat pendapatan daerah rata-rata.

Kedua, lebar sempitnya kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang

diperoleh dari perbandingan angka persentase penduduk dan

pendapatan rill tahunan.

Tabel 2.Jumlah dan persentase penduduk miskin serta garis kemiskinan

Tahun 2005-2010 di Kabupaten Lombok Tengah

Tahun Persentase penduduk miskin Garis kemiskinan (Rupiah)2006 27,98 154.2902007 25,74 160.6612008 22,32 178.7402009 20,94 185.0252010 19,92 196.185

Sumber: Inkesra, Tahun 2009, BPS Tahun 2010

Page 35: Draft Bab II BPS OK

Tingkat kemiskinan secara tidak langsung juga bisa digambarkan

dari besarnya Angka Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS).

Pada tahun 2009 PMKS Kabupaten Lombok Tengah sekitar 77.646 jiwa.

Jumlah Keluarga fakir miskin ditaksir sekitar 44.557 KK. Masalah wanita

Rawan Sosial Ekonomi 10.233 jiwa, lanjut usia terlantar berjumlah 7.803

jiwa, anak terlantar di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 5.397 jiwa,

kemudian keluarga yang tinggal di tempat yang tidak layak huni 3.364

KK, disusul penyandang cacat jiwa 2.717 jiwa, anak terlantar balita 1.261

Jiwa (sumber: data pokok perencanaan provinsi NTB).

Tabel 2.Tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Lombok Tengah

Tahun 2006-2010

KecamatanDistrict Pra-Sej KS-I KS-II KS-III KS-III+

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Praya Barat 10.362

7.576

3.145

710

14

2. Praya Barat Daya

9.149

6.802

2.920

407

6

3. P u j u t 20.349

7.289

3.411

1.506

7

4. Praya Timur 9.281 7.554 2.718 3.106 -

5. Janapria 7.642

9.414

7.837

2.081

14

6. K o p a n g 9.559

8.895

6.067

1.798

108

7. P r a y a 11.838

9.456

5.136

5.914

134

8. Praya Tengah 6.048

7.449

4.365

3.293

1

9. Jonggat 9.173

10.810

6.748

3.340

1

10. Pringgarata 6.327

9.221

3.838

1.580

5

11. Batukliang 14.240

8.481

4.119

568

-

12. Batukliang Utara

4.812

8.114

2.499

1.284

-

Jumlah/Total 118.780

101.061 52.803 25.587 290

2 0 0 9 118.386 95.357 50.680 25.146 264

Page 36: Draft Bab II BPS OK

2 0 0 8 118.427 92.447 47.847 22.483 251

2 0 0 7 123.601 92.512 44.728 22.546 361

2 0 0 6 128.817 92.124 39.215 20.004 269

Sumber :Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011Women Empowerment & Family Planning of Lombok Tengah

2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN DAERAH