presentasi kel down syndrome

20
Down Syndrome Tugas Pedodonsia 4 PSKG Unsri Nama Anggota : Antika Samantha 041210040 15 Aisyah Humairah 04121004026 Silvia Dwi Gina 041210040 16 Putri Bintang Pamungkas 04121004028 Siti Harwati Desrimelina 041210040 17 Ahdiat Sukmawan 04121004030 Annisa Anggita Putri 041210040 18 Miftah Wiryani 04111004026 Intan Permatasari 041210040 19 Anis Okti Suryani 04111004035 Victorsianus Dwi K. 041210040 20 Sherly Septhimoranie 04111004039 Msy. Rizkika Fathiyah 041210040 21 Fitra Permata 04111004042 Ferianto 041210040 22 Neno Charisma 04101004056 Cindy Hulwani 041210040 23 Vanny Putri Natasha 041210040 25

Upload: independent

Post on 21-Feb-2023

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Down Syndrome

Tugas Pedodonsia 4PSKG Unsri

Nama Anggota :

Antika Samantha 04121004015

Aisyah Humairah 04121004026

Silvia Dwi Gina 04121004016

Putri Bintang Pamungkas

04121004028

Siti Harwati Desrimelina

04121004017

Ahdiat Sukmawan 04121004030

Annisa Anggita Putri

04121004018

Miftah Wiryani 04111004026

Intan Permatasari

04121004019

Anis Okti Suryani 04111004035

Victorsianus Dwi K.

04121004020

Sherly Septhimoranie

04111004039

Msy. Rizkika Fathiyah

04121004021

Fitra Permata 04111004042

Ferianto 04121004022

Neno Charisma 04101004056

Cindy Hulwani 04121004023

Vanny Putri Natasha

04121004025

Definisi

Down SyndromeKelainan genetik yang dikenal sebagai trisomi, karena individu yang mendapat sindrom Down memiliki kelebihan satu

kromosom. Mereka mempunyai tiga kromosom 21 dimana orang normal hanya mempunyai dua

saja. Kelebihan kromosom ini akan mengubah

keseimbangan genetik tubuh dan mengakibatkan perubahan karakteristik fisik dan kemampuan intelektual, serta gangguan dalam fungsi

fisiologi tubuh (Pathol, 2003).

Etiologi

Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom ( Kejadian Non Disjunctional ) adalah :1. Genetik Karena menurut hasil penelitian epidemiologi

mengatakan adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan syndrom down.

2. Radiasi Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30 % ibu yang melahirkan anak dengan down syndrome pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi konsepsi.

3. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan4. Autoimun dan Kelainan Endokrin Pada ibu

Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.

5. Umur Ibu Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non dijunction” pada kromosom. Perubahan endokrin seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon danpeningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selama menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.

Gambaran klinis

Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah : penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.

Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).

Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.

Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.

Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esofagus (esophageal atresia) atauduodenum (duodenal atresia).

Pada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP (bahasa Inggris: amyloid precursor protein) seperti pada penderita Alzheimer.

Manifestasi di oral

Selain tabel diatas, manifestasi rongga mulut lain pada penderita down syndrome adalah adanya gejala klinis berupa xerostomia (mulut kering), halitosis, dan angular chelitis.

Angular Chellitis Scrotal tongue

Scrotal tongueLidah berfisur

disertai geographic tongue

Bibir pecah-pecah dan angular cheilitis

Bentuk palatum pada down syndrome

Contoh salah satu patogenesis pada penyakit rongga mulut

Kandidiasis pseudomembran akut adalah suatu infeksi opportunistik yang disebabkan oleh

pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida

albicans superficial. Tampak sebagai plak mukosa yang putih,

difus, bergumpal yang dapat dihapus dan

meninggalkan permukaan merah, kasar atau

berdarah.

Penanganan gigi dan mulut pada penderita sindroma down

• Pada penderita down syndrome ditemukan perubahan mental dan fisik yang akan berpengaruh pada kesehatan rongga mulut. Untuk itu, doktergigi perlu mengetahui riwayat kesehatan pasien dan ditentukan pula siapa yang akan dimintai informed consent untuk pelaksanaan perawatan pasien down syndrome

Penanganan

Penanganan umum

Penanganan khusus

Tindakan Preventif

Tindakan Kuratif

Tindakan Rehabilitatif

Penanganan secara umum :1.Pathologist dapat menolong untuk mengajari posisi

lidah dan meningkatkan penyesuaian terhadap otot-otot orofacial. Pada kasus-kasus berat, pembedahan lidah dapat diindikasikan

2.Alat orthodonsi diperlukan unutk mengawasi pencabutan gigi pada saat penanganan crowding

3.Ahli anastesi diperlukan pada kasus-kasus tertentu yang memerlukan perawatan yang lebih luas, dengan obat-obatan anastesi, baik sedasi ringan maupun anastesi umum

4.Ahli gizi menginstruksikan kepada orang tua atau penjaga anak tentang makanan siplemen, sehubungan dengan keterbatasan otot-otot pengunyahan anak sindroma down

Penanganan secara khusus :1.Tindakan preventif

a. Pemberian fluor• Sistemik : cairan, tablet maupun obat kumur. • Topikal diberikan setelah pembersihan gigi yang rutin

b. Kontrol PlakKondisi : Anak sindroma down cepat menelan makanannya dan

sedikit mengunyahnya, tetapi sisa makanan sering kali masih terkumpul disekitar giginya, terlebih dengan keadaan hipotonia ototnya, maka sulit dicapai self cleansing yang baik

Terapi : Obat kumur dapat digunakan untuk membantu membersihkan sisa makanan tersebut, disamping obat kumur berperan sebagai antiseptik

c. Penutupan pit dan fissure sealantPenutupan pit dan fissure sealant secara efektif dapat mengurangi karies oklusal.

2. Tindakan kuratifa. Pemberian tumpatanb. Pencabutan gigi

3. Tindakan rehabilitatifa. Perawatan orthdonsib. Pembuatan gigi tiruan

• Pemberian tumpatan, pencabutan gigi, perawatan orthodonsi dan pembuatan gigi tiruan dapat dilakukan sama seperti halnya anak normal.

• Namun hal yang perlu diingat adalah penderita sindrom down mempunyai masalah retardasi mental dan hipotonia otot yang perlu penanganan khusus dalam perawatan.

• Masalah tersebut menyangkut komunikasi, kooperatif anak, mulut yang selalu terbuka, lidah yang menjulur atau saliva yang berlebihan.

• Untuk anak yang masih kecil sering kali dilakukan perawatan dengan knee to knee, yaitu dokter gigi dan

orang tua duduk berhadapan dengan lutut saling beradu dan anak ditidurkan diatas pangkuan sehingga perawatan dapat dilakukan dengan lebih stabil.

• Perawatan ortodontik pada anak-anak sindroma down perlu dipertimbangkan secara hati-hati karena beberapa mungkin menguntungkan sementara yang lainnya tidak.

• Kemampuan dari pasien atau perawat untuk menjaga kebersihan oral hygiene sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perawatan

Catatan

SekianTerima Kasih

Sumber• SAYUTI HASIBUAN . 2002. KELUHAN MULUT KERING DITINJAU DARI FAKTOR PENYEBAB, MANIFESTASI DAN PENANGGULANGANNYA.. Medan: Repository USU

• Anoymous. 2010. SINDROMA DOWN . Medan: Repository USU

• Cawson R. A. Odell E.W. 2008. Cawson’s Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine. London:Elsevier