pertemuan pertama pendahuluan
TRANSCRIPT
1 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
PERTEMUAN PERTAMA
PENDAHULUAN
1.1 Akuntansi dan Lingkupnya
― Saya telah mencoba untuk menghilangkan stigma yang tertanam pada akuntansi dengan
menunjukkan bahwa sejak awal akuntansi adalah sesuatu yang terhormat, bahkan bersifat
akademis, meskipun saat ini tidak dihormati, akuntansi dari waktu ke waktu telah menarik
perhatian dari orang-orang yang memiliki kemampuan intelektual yang tidak perlu
dipertanyakan lagi, ia mampu memberikan bukti lewat dirinya sendiri bahwa ia timbul
untuk memenuhi kebutuhan sosial‖. Fungsinya adalah untuk menunjukkan
pertanggungjawaban, untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud), untuk memandu
industri, untuk menentukan ekuitas, untuk memecahkan teka-teki mendasar di dalam
dunia usaha: ―berapa keuntungan yang telah saya raih?‖; untuk membantu pemerintah di
dalam operasi fiskalnya, untuk memandu manajer bisnis dalam upaya memastikan
efisiensi.
Evolusi Pembukuan Pencatatan Ganda
A. Sejarah awal akuntansi
Kapan akuntansi lahir? Lokasi dan waktu lahirnya sistem pencatatan berpasangan melahirkan
beberapa skenario. Kebanyakan skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu
pelaksanaan pencatatan di sebagian besar kebudayaan sekitar tahun 3.000 tahun sebelum
masehi. Termasuk di dalamnya adalah kebudayaan Chaldean-Babilonia, Asiria dan Sumeria,
yang menemukan permerintahan terorganisasi pertama di dunia, termasuk beberapa naskah
kuno kebudayaan mesir, pada kebudayaan Cina, dimana akuntansi pemerintahannya
memainkan peranan yang vital dan rumit pada masa dinasti Chao (1122-256 SM);
kebudayaan Yunani, dimana Zenon, seorang manajer dari wilayah Appolonius yang luas,
memperkenalkan di tahun 256 SM sebuah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang
terperinci, dan kebudayaan Romawi, dengan hukuman yang mengharuskan para pembayar
pajak membuat pelaporan mengenai posisi keuangan mereka, dan di mana hak – hak sipil
bergantung kepada jumlah harta benda dilaporkan oleh para penduduknya. Kehadiran dari
bentuk-bentuk pembukuan di dunia kuno tersebut dapat dikaitkan kepada beberapa faktor,
termasuk penemuan mengenai aljabar, diperkenalkan angka-angka Arab dan sistem desimal,
penyebaran pengetahuan mengenai aljabar, adanya sarana penulisan yang tidak mahal,
meningkatnya tingkat melek huruf, dan adanya suatu standar alat pertukaran.
A.C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang sistematis:
1) Seni Penulisan (The Art of Writing), karena pembukuan pada intinya adalah sebuah
2 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
catatan. 2) Aritmatika (Arithmetic), karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung
adanya serangkaian penghitungan sederhana. 3) Milik Pribadi (Private Property), karena
pembukuan hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta menganai harta banda dan
hak miliknya. 4) Uang (Money), yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada
dorongan untuk membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan di tempat saat itu
juga, 5) Perdagangan (Commerse), karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan
menciptakan cukup tekanan, 6) size (volume bisnis) untuk merangsang manusia
mengkoordinasikan berbagai pemikiran ke dalam suatu sistem; 7) Modal (Capital), karena
tanpa modal perdagangan tidak akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang tidak
mungkin bisa dibayangkan.
B. Kontribusi Luca Pacioli
Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, memperkenalkan pembukuan
pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya,
Summa de Aritmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita Summa de Aritmetica
Geometria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab - de
Computis et Scripturis - yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Risalahnya
mencerminkan praktik yang berlaku di Venesia pada masa itu, yang kemudian dikenal
sebagai ―Metode Venesia‖ atau ―Metode Italia.‖ Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan
adalah ―untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai
keadaan aktiva dan utang-utangnya. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam
pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan.
B. Perkembangan Pembukuan Pencatatan berpasangan
Metode Italia menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16 dan 17, yang selanjutnya
menerima karakteristik-karakteristikdan perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi
apa yang kita kenal sekarang sebagai model pencatatan berpasangan.Cushing mencatat
serangkaian perkembangan akuntansi:
1. Sekitar abad 16 terjadi perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang
patut dicatat adalah diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai
jenis transaksi yang berbeda.
2. Pada abad ke-16 dann 17 terjadi evolusi pada praktik leporan keuangan periodik. Sebagai
tambahan lagi , di abaf ke-17 dan 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun
dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang
digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubunganya dan abstrak.
3 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi
lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah
untuk jenis barang yang berbeda.
5. Dimuai dari East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tad seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapat
status yan lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya,
dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan,
periodesitas, dan akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad ke – 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan
pada barang dagangan yang tidak terjual. Pada paruh abad ke 19, depresiasi pada industri
rek kereta api dianggap tidak dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai
memiliki kondisi yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
8. Akuntansi biaya muncul pada abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
Akuntansi biaya ini diawali oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke-15. D.R. Scott mencatat
hasil berikut dari perkembangan pabrik di dalam bukunya, The Cultural Significance of
Accounts: sebelum revolusi industri, akuntansi hanyalah sebuah pencatatan atas
hubungan eksternal antara satu unist bisnis dengan unit bisnis lain, pencatatan atas
hubungan yang ditentukan di dalam pasar. Namun dengan munculnya operasi produksi
dalam skala besar....berkembang kebutuhan untuk lebih memberikan penekanan pada
akuntansi untuk kepentingan di dalam unit-unit kompetitif dan pada penggunaan catatan
akuntansi sebagai salah satu cara pengendalian administratif atas perusahaan ....
Munculnya akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur, ... adalah sebuah contoh.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada tteknik-teknik akuntansi
untuk pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan
dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,
akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah
penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial
engineering).
4 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Arti Penting Teori Akuntansi
Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalah-masalah praktis
dan profesional. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan berbagai masalah praktik
lainnya dapat diberikan atas dasar penalaran yang sehat (sound theory) dan atas dasar
taktik cerdik (shrewd tact). Kalau praktik yang baik dan sehat harus dicapai, pemecahan
masalah atas dasar pengalaman saja tidak cukup. Pemecahan masalah praktik harus juga
dilandasi oleh teori yang baik dan sehat. Kam (1990) menyatakan: ― Behind every
practice is a rationale, . ..... Good practice is based on good theory whetever we are
aware of the theory or not. If we can formulate “good” theory, then we will have “good”
practices if the theory is followed (hlm. 45-46).
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik, dan menjadi landasan
memecahkan masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan
ilmiah dapat dipertanggungjawaban. Untuk masalah-masalah yang kompleks dan
berimplikasi luas, pemecahan masalah akan makin bergantung kepada kearifan (wisdom)
dan tilikan (insights) yang terkandung dalam teori yang sehat. Dengan teori, orang akan
melihat masalah dengan perspektif yang lebih luas dan bebas dari hal-hal yang teknis
atau rinci. Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu
teori baik yang melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar
penalaran (causes and reason). Kemajuan profesi dan pengetahuan akuntansi hanya
dapat dicapai dengan kerja sama yang harmonis antara praktisi dan akademisi (pendidik).
Pengembangan Akuntansi
Seperangkat pengetahuan akuntansi (accounting body of knowledge) dapat dilihat dari
dua sudut pandang pengertian, sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang
dipraktikkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu displin pengetahuan yang
diajarkan di perguruan tinggi. Dari segi profesi, akuntansi sebagai serangkaian prosedur,
metode, dan teknik tanpa memperhatikan teori dibalik praktik tersebut. Akuntansi
dipandang sebagai sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun
seperangkat laporan keuangan.
Sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi
sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik berkepentingan
dengan masalah bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan PABU. Bidang teori
berkepentingan dengan penjelasan, diskripsi dan argumen yang dianggap melandasi
praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori
akuntansi. Kebutuhan untuk menjelaskan (to explain) dan membenarkan (to justify)
5 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
praktik dan fenomena akuntansi yang berjalan telah menumbuhkan berbagai gagasan
akademik, teori, dan riset ilmiah di bidang akuntansi dengan maksud untuk
mengembangkan dan memperbaiki praktik akuntansi.
1.2 Pendekatan Teori Akuntansi
Pendekatan Pajak
Pendekatan pajak memberikan pengaruh terhadap praktik akuntansi pajak, misalkan
mengenai penyusutan yang tercakup dalam Excite Act 1909 dan dalam undang-undang
selanjutnya telah menyebabkan digunakannya metode penyusutan yang sistematis,
pencarian konsep-konsep penyusutan yang lebih baik, dan penggunaan metode yang lebih
tepat untuk menghitung biaya penyusutan. Sayangnya, aturan-aturan pajak penghasilan
mempunyai pengaruh yang merugikan pada teori dan prinsip akuntansi dalam banyak
bidang. Kecenderungan untuk menerima ketentuan pajak penghasilan sebagai prinsip
dan praktik akuntansi yang berlaku umum ini patut disayangkan. Contohnya adalah:
1. Setiap metode penyusutan yang dapat diterima untuk keperluan pajak juga
dapat diterima untuk keperluan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah
metode ini mengikuti atau tidak mengikuti teori akuntansi yang baik dalam
situasi yang bersangkutan.
2. LIFO harus digunakan untuk keperluan pelaporan keuangan jika metode itu
digunakan dalam laporan pajak.
3. Pos-pos yang seharusnya dikapitalisasi dalam laporan keuangan jadi
dibebankanpada beban sesuai dengan perlakuan dalam laporan pajak karena
perusahaan mencoba mendapatkan pengurangan pajak sedini mungkin.
4. Karena undang-undang pajak tidak mengizinkan, biasanya tidak dibuat
penyisihan dalam laporan keuangan untuk ―mengakui‖ beban-beban perbaikan
dan pemeliharaan kecuali yang dilakukan secara tidak langsung dan secara
tidak beraturan melalui penyusutan yang dipercepat.
Pendekatan Legal
Pendekatan legal terhadap akuntansi yang banyak dipakai pendatang baru untuk
menganalisa situasi-situasi dengan menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum
(legal). Dalam pendekatan legal, praktik akuntansi merujuk kepada putusan hakim
terkait kasus-kasus yang diselesaikan lewat pengadilan. Pada kasus penggelapan uang
oleh James, hakim berpihak kepada James karena James tidak memiliki penghasilan,
karena seorang yang melakukan penggelapan ―sedikitpun tidak mendapat hak, hak
6 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
milik, atau kepentingan atas barang jarahan.‖ FASB, dalam menetapkan Kerangka
Dasar Konseptual untuk akuntansi, menyelidiki penggunaan hukum untuk
menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
Pendekatan etika
Pendekatan etika pada teori akuntansi menekankan konsep-konsep keadilan,
kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness). Sistem akuntansi yang andal
dikarakteristikan sebagai tidak bias, kejujuran penyajian, netralitas sehingga dapat
meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan. Misalkan, istilah
kebenaran dengan arti ―sesuai dengan fakta‖ yang ekuivalen dengan ―kejujuran
penyajian‖, data yang objektif dan dapat diuji (verifiable).
Pendekatan Ekonomi
Terdapat tiga jalur di dalam Pendekatan ekonomi : makroekonomi, mikroekonomi,
dan sosial korporasi.
Makroekonomi, mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada
pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas daripada
perusahaan,seperti industri atau perekonomian nasional. Salah satu pendekatan adalah
bahwa tujuan melaporkan penghasilan yang stabil dari tahun ke tahun mengesahkan
digunakannya cadangan dan kebijakan penyusutan yang fleksibel.
Mikroekonomi, mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada
pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan. Pandangan
inilah FASB menyusun Kerangka Dasar Konseptual dengan dasar premis bahwa
informasi keuangan memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak dapat dielakan.
Akuntansi Sosial Korporasi, pandangan mikroekonomi terhadap akuntansi tidak
mesti mencakup semua pengaruh perusahaan pada masyarakt. Biaya polusi
lingkungan, pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah sosial lainnya
biasanya tidak dilaporkan oleh perusahaan, kecuali sejauh biaya-biaya itu ditanggung
langsung oleh perusahaan melalui pemajakan dan regulasi. Akuntansi sosial korporasi
mencoba membahas masalh-maslah itu.
7 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Pendekatan Perilaku
Sebuah alternatif selain pendekatan ekonomi dengan mengandalkan diri pada
pandangan-pandangan psikologi dan sosiologi dalam perkembangan teori akuntansi.
Fokus pendekatan ini adalah pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada
para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai
akibat dari disajikannya informasi akuntansi. Pendekatan ini mencoba menjawab
pertanyaan: siapa pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan? Bagaimana sifat
informasi spesifik yang diinginkan oleh beberapa kelompok pemakai?
Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural di kategorikan sebagai pendekatan klasik, dalam menyelesaikan
masalah-masalah dengan mengupayakan konsistensi dalam mencatat dan melaporkan
transaksi. Sebagian besar dasar pemikiran dalam pendekatan ini adalah, khususnya
pada tingkatan lokal, dilakukan analogi. Pendekatan ini mencoba untuk
memperlakukan hal- hal serupa dengan cara serupa. Pada tahun 1941, Committee on
Terminology dalam American Institute of accountants (AIA), cikal bakal American
Institute of Certified Public Accountants(AICPA), merangkum proses pemadatan ini
dalam defenisi yang banyak dikutip.
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan dengan cara yang signifikan
dan berdasarkan nilai uang, transaksi, dan peristiwa, yang paling tidak sebagaian, bersifat keuangan,
lalu mengintepretasikan hasilnya.
8 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
2.1. Latar belakang
Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi
memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling
berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek
akuntansi yang sehat.
Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan untuk menjelaskan
atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut untuk mengukur
risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian
di masa depan.
Peran teori akuntansi. Konsep teori dapat diungkapkan secara luas serta memiliki beragam
fokus yang berasal dari catatan akuntansi keuangan, kita dapat menjelaskan konsep teori
mengacu kepada metodologi penelitian. Metodologi merupakan hasil dari pencarian peneliti
selama bertahun-tahun berupa pengalamannya di dalam menciptakan teori-teori yang berguna
( Watt, R.L & Zimmerman, J.L: 1986:1).
Sifat Teori, tujuan dari teori akuntnais adalah untuk menjelaskan (to explain) dan
memprediksi ( predict) praktik akuntansi.
Menjelaskan artinya menyediakan alasan-alasan terhadap praktik yang terjadi. Sebagai
contoh, teori akuntansi harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan saat ini menggunakan
metode LIFO daripada metode FIFO dalam mengelola persediaan?
Memprediksi praktik akuntansi artinya bahwa teori memprediksi fenomena akuntansi yang
tidak teramati. Fenomena yang tidak teramati perlu untuk fenomena di masa datang; meliputi
fenomena yang terjadi berupa bukti sistimatis yang tidak terkumpul. Contohnya, teori
akuntansi menyediakan hipotesis tentang karakteristik perusahaan yang menggunakan
metode LIFO dan perusahaan yang menggunakan metode FIFO.
Mengapa teori akuntansi penting
Banyak orang yang membuat keputusan dari laporan keuangan yang dipublikasi. Para
manajer perusahaan membuat keputusan melalui prosedur akuntansi khusus dengan memakai
angka-angka yang tertera dalam laporan.
9 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Para akuntan publik secara berkala dihubungi manajer untuk dimintai pendapatnya terkait
prosedur akuntansi yang digunakan dalam pelaporan. Akuntan publik kemudian memutuskan
membuat penjelasan standar akuntansi yang diusulkan dan jika jalan, juga posisi yang
diambil.
Para eksekutif perbankan membutuhkan penilaian terhadap kepercayaan calon debitur
mereka dengan menggunakan prosedur akuntansi yang berbeda. Sebagai pemberi pinjaman
atau investor, mereka membutuhkan pembobotan akibat dari prosedur akuntansi yang
berbeda di dalam memutuskan pemberian kredit atau investasi. Misalkan, secara umum
kesepakatan pinjaman/kredit menetapkan perusahaan-perusahaan harus patuh terhadap
syarat-syarat berdasarkan pada angka-angka (rasio-rasio) akuntansi, jika tidak kredit di
batalkan.
Pada akhirnya, anggota lembaga penyusun standar seperti Financial Accounting Standards
Board (FASB) dan Securities and Exchange Commission (SEC) bertanggungjawab untuk
menyusun standar – standar akuntansi. Mereka memutuskan untuk menyetujui prosedur-
prosedur dengan cara membatasi prosedur-prosedur akuntansi yang tersedia bagi perusahaan.
Mereka juga memutuskan tentang frekuensi perusahaan membuat laporan (bulanan,
seperempat bulanan, tahunan) dan harus diaudit.
Diasumsikan bahwa setiap pihak dalam memilih atau merekomendasikan prosedur akuntansi
dan audit untuk memaksimalkan kesejahteraan. Dengan membuat keputusan pada pelaporan
akuntansi, dan mereka ingin mengetahui sejauh mana dampak pemilihan metode akuntansi
tersebut terhadap kesejahteraan mereka.
2.2. Metodologi Akuntansi
Metodologi dan Methods
Gaffikin, Michael, (2008:7) menyebutkan metodologi adalah kata yang disalahgunakan dan
kata ini dibingungkan dengan metode-metode. Metodologi adalah rerangka kerja yang berarti
bagi pencarian pengetahuan. Metodologi menginvestigasi dan mengevaluasi metode-metode
yang menyelidiki dan menentukan set keterbatasan pengetahuan. Kadangkala, metodologi
digunakan untuk menunjukkan teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dan
informasi-merupakan metode-metode. Metodologi adalah tentang metode-metode tetapi
bukan sesuatu yang sama.
Pendapat ahli ekonomi, menyatakan bahwa metodologi, diartikan dalam kata yang digunakan
orang, merupakan cabang ilmu philosofi atau Logika... ketidaktahuan mengadopsi kata
10 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
tersebut ketika perhatian dan juga para filsuf tidak berlogika, tetapi secara sederhana adalah
metode.
Dapat dikatakan bahwa metode-metode yang digunakan akan menurunkan metodologi, dan
tergantung pada pengadopsian epistemologi (epistemologi adalah sebuah proses untuk
mendapatkan pengetahuan, sedangkan epistemologi biasanya diserahkan sebagai teori sebuah
pengetahuan dan terdiri dari ―aturan-aturan‖ bagaimana dan mengapa pengetahuan diperoleh.
Epistemologi merupakan suatu teori yang diakui sebagai pengetahuan yang benar) dan
tergantung pada ontologi (komitment ontologi). Ontologi merupakan teori itu sendiri, yang
didesain untuk menentukan sifat dasar sesuatu benda ada. Teori-teori sendiri, memiliki
komitmen ontologi yang disebut sebagai asumsi keberadaan sesuatu dan keberagaman asumsi
tentang keberadaan.
Watts & Zimmerman (1986: 9), mengembangkan teori terdiri atas asumsi-asumsi yang
meliputi defenisi variabel-variabel dan logika yang menghubungkannya, dan set hipotesis
substantive. Asumsi, defenisi dan logika digunakan untuk mengelola, menganalisas dan
memahami fenomena empiris yang diminati, sementara hipotesis merupakan prediksi yang
diturunkan dari analisis.
Pengembangan teori berawal dari pemikiran peneliti untuk menjelaskan sebuah fenomena.
Misalkan, menjelaskan mengapa manajer memilih menggunakan metode LIFO atau FIFO
untuk meminimalkan kewajiban pajak?
11 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
2.3. Klasifikasi Teori Akuntansi
Tingkatan Teori Akuntansi
Teori akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkat utama, yaitu:
1. Teori Sintaksis
2. Teori Interpretasional
3. Teori perilaku (pragmatis)
Ad. 1 Teori Sintaksis
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan
keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan
dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.
Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori praktek
akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model Ijiri, model ini
menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada sistem biaya historis/
harga perolehan (historical cost system). Diperlukan untuk memperoleh pandangan
yang lebih luas tentang praktek yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan
untuk dievaluasi secara lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap
praktek-praktek yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang
berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis
dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan
apa yang dikerjakan akuntan. Pengujian lain menunjukkan bahwa meskipun teori
tradisional tidak lengkap, namun sudah menunjukkan variabel-variabel yang relevan.
Ad. 2 Teori Interpretasional (semantis)
Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan istilah
atau simbol yang menunjukkannya.
Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan untuk
memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkan bahwa
penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan
akuntansi.
12 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Pada umumnya, konsep akuntansi tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai
arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi tertentu. Misalnya, laba akuntansi
merupakan konsep buatan yang mencerminkan kelebihan pendapatan atas beban
sesudah menerapkan aturan tertentu untuk mengukur pendapatan dan beban. Teori
interpretasi memberikan interpretasi yang berguna terhadap konsep buatan dan menilai
prosedur akuntansi alternatif berdasarkan interpretasi. Namun, konsep-konsep umum
sering tidak dapat diinterpretasikan dan diberi pengertian yang berbeda oleh para
peneliti yang berbeda. Misalnya, nilai tidak memiliki interpretasi khusus. Current value
(nilai saat ini/nilai berlaku) akan mempunyai pengertian yang sama, sebelum
menginterpretasikan kita harus melihat subkonsepnya dahulu sehingga terdapat
kesepakatan yang jelas mengenai interpretasinya. Konsep nilai sekarang dari jasa yang
akan datang, arus kas yang didiskontokan (discounted cash flows), harga pasar berlaku
(current market prices), dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)
semuanya merupakan subkonsep dari nilai berlaku (current value) dan masing-masing
dapat diberi aturan interpretasi khusus.
Contoh penerapan teori interpretif adalah sebagai berikut: pengukuran nilai persediaan
pada saat ini, langkah pertama adalah menunjukkan sub konsep untuk menerapkan
aturan interpretasi khusus. Jika harga beli berlaku yang dipilih maka current value dapat
didefinisikan sebagai harga tukar untuk suatu barang di pasar pembelian pada tanggal
neraca. Jika harga pasar tidak ada dapat dianggap harga pasar tidak layak pakai, maka
alternatifnya adalah menilai prosedur akuntansi lain yang tersedia dalam kondisi
interpretasi ini.
Pembuktian teori ini dapat diperoleh dari riset yang dilakukan untuk menentukan
apakah pemakai informasi akuntansi memahami makna yang dimaksudkan oleh
pembuat informasi, apakah telah konsisten dengan teori yang ada.
Ad. 3 Teori Perilaku (pragmatik)
Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku
atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan
orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi
yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai
individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh
laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap
13 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-
pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan
media pelaporannya.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIF
Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan
postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi
penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal dari
penalaran logis, postulat dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya
mendukung atau berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah
diterima. Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan
2. pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi,
politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan
3. seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran
4. suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan
dan diikhtisarkan
5. pengembangan seperangkat definisi
6. perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari
proses logik
7. penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan
prosedural
8. Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda
dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip
yang berbeda pula.
Teori akuntansi harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda, tetapi
cukup ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam laporan keuangan
kepada pemegang saham dan masyarakat umum.
Kendala merupakan pembatasan pengembangan prinsip yang diturunkan dari tujuan dan
postulat. Batasan-batasan ini diperlukan karena beberapa keterbatasan lingkungan, khususnya
yang disebabkan oleh ketidakpastian mengenai masa yang akan datang dan perubahan di
dalam lingkungan, misalnya fluktuasi dalam nilai unit pengukur yaitu uang.
14 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Simbol dan struktur kerja umum diperlukan sebagai sarana pengkomunikasian ide-ide, dalam
akuntansi dapat berupa persamaan akuntansi dan beberapa laporan keuangan turunan. Dalam
struktur ini, laporan-laporan keuangan saling berkaitan guna menjaga konsistensi internal.
Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka
kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk
bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi
aturan-aturan praktis.
PENDEKATAN INDUKTIF
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang
terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan deduktif, karena
pendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan ditelaah.
Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika
terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan,
sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak
dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku.
Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan historis
dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima
dari pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya
diterima pada masa lalu karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya.
Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang
ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap
relevan, generalisasi atau prinsip yang telah dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis
pendekatan deduktif dan pembuktian kesimpulan.
Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat mungkin dipengaruhi oleh ide-ide
di bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati.
Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi
setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik generalisasi
dan prinsip-prinsip dasar. Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok
penjualan mungkin konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti
konsep laba kotor historis merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu
perusahaan pada masa datang dalam seluruh kasus.
15 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha
menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta
dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa yang
seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.
BEBERAPA PENDEKATAN PERILAKU ALTERNATIF
Salah satu langkah pertama dalam pengembangan teori akuntansi adalah pernyataan yang
jelas mengenai tujuan perilaku (behavioral objectives) pemakai laporan. Berberapa alternatif
pendekatan perilaku adalah sebagai berikut:
Teori-teori penilaian investasi
Tujuan utama laporan akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada para
pemegang saham dan para calon pembeli saham guna membantu mereka mengambil
keputusan utnuk membeli atau menjual atau menahan saham biasa perusahaan. Teori ini
mencakup:
Teori-teori nilai intrinsic, untuk menjelaskan harga surat berharga. Nilai intrinsik adalah
nilai yang dianggap investor sebagai nilai yang sesungguhnya dari surat berharga dan nilai
yang akan tercermin dalam harga pasarnya.
Hipotesis pasar yang efisien, menyatakan bahwa pasar surat berharga adalah efisien. Tiga
bentuk pasar efisien yang dikenal secara umum adalah (1) bentuk lemah – harga-harga surat
berharga mencerminkan informasi yang tersirat dalam urutan harga historis; (2) bentuk
semikuat – harga-harga surat berharga mencerminkan sepenuhnya seluruh informasi yang
tersedia bagi publik mengenai perusahaan; (3) bentuk kuat – harga-harga surat berharga
mencerminkan bahkan termasuk informasi khusus.
Teori Portofolio, menyatakan bahwa para investor yang rasional akan lebih suka menyimpan
surat berharga yang memaksimisasi rate of return (tingkat laba) yang diharapkan untuk
tingkat risiko tertentu atau meminimisasi tingkat risiko untuk tingkat laba yang diharapkan.
Teori portofolio bersifat normatif karena menjelaskan bagaimana investor seharusnya
bertindak, teori ini penting karena menunjukkan perlunya membedakan antara risiko
sistematik (variabilitas yang dikaitkan dengan pergerakan harga pasar umum) dan risiko
16 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
nonsistematik (variabilitas tingkat laba suatu surat berharga yang tidak dikorelasikan dengan
tingkat laba untuk pasar secara keseluruhan).
PEMROSESAN INFORMASI MANUSIA
Tujuan telaah ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kemampuan informasi keuangan untuk mencerminkan secara
akurat obyek atau kejadian yang sesungguhnya
2. Untuk memahami bagaimana jumlah, jenis dan format informasi keuangan
mempengaruhi penilaian atau prediksi para pemakai
3. Untuk memahami kemampuan pengambil keputusan untuk bereaksi secara tepat
terhadap persepsi lingkungan (ketepatan reaksi)
4. Untuk memahami bagaimana para individu menangani kerumitan dalam pengambilan
keputusan
5. Indikator prediktif
Ada empat cara untuk mengaitkan data akuntansi dengan masukan model-model keputusan :
1. Prediksi langsung, dibuat oleh akuntan dan pihak manajemen dalam bentuk prakiraan
(forecast) yang dapat diuji akuntan independen.
2. Prediksi tak langsung, merupakan konsep yang paling umum diterapkan. Data masa lalu
dianggap memiliki kemampuan prediktif yang dapat digunakan untuk memperkirakan
obyek atau kejadian masa datang.
3. Penggunaan indikator utama akan menekankan kemampuan akuntansi untuk
meramalkan titik balik.
4. Penggabungan informasi dapat digunakan sebagai indikator prediktif, data akuntansi
tertentu tidak dapat digunakan untuk membuat prediksi, tetapi mungkin akan menjadi
relevan bila digabung dengan informasi lainnya untuk menilai prospek perusahaan di
masa mendatang.
PENDEKATAN KEJADIAN (EVENTS APPROACH)
Tiga masalah dalam pengembangan teori akuntansi adalah:
1. Haruskah laporan keuangan ditujukan pada pemakai tertentu dan kebutuhannya atau
pada berbagai pemakai yang kebutuhannya bermacam-macam.
2. Seberapa rinci jenis informasi akuntansi tertentu harus disajikan
17 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
3. Jenis informasi apa yang harus dipilih untuk disajikan
Kelemahan pendekatan ini adalah:
q Kriteria untuk memilih informasi apa yang harus disajikan tidak jelas, sehingga tidak
mengarah pada teori akuntansi yang berkembang
q Perluasan data mungkin menyebabkan informasi yang berlebihan bagi pemakainya
q Tidak terdapat bukti bahwa pengukuran kejadian lebih dapat diverifikasi daripada
pengukuran obyek, atau penyajian ciri-ciri kejadian membutuhkan prediksi yang lebih
baik daripada penyajian kejadian dan obyek yang dipilih.
PENDEKATAN ETIS
1. Pendekatan etis terhadap teori akuntansi menekankan konsep keadilan, kebenaran, dan
kewajaran. Konsep dasarnya adalah:
2. Prosedur akuntansi harus memberikan perlakuan yang adil (sama rata) bagi semua
pihak yang berkepentingan
3. Laporan keuangan harus menyajikan laporan yang benar dan akurat tanpa kesalahan
penyajian
4. Data akuntansi haruslah wajar, tidak menyesatkan, dan tidak memihak pada
kepentingan tertentu.
Penggunaan teori komunikasi
Penekanan pada faktor-faktor sosiologis perusahaan
Teori akuntansi sosial mensyaratkan suatu pernyataan tujuan, konsep sosial dan metode
pengukurannya, struktur pelaporan dan komunikasi informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Tujuan meliputi biaya dan manfaat internal bagi perusahaan, serta biaya dan
manfaat yang hanya mempengaruhi pihak luar, membuat perbandingan sasaran perusahaan
dan kegiatan yang berkaitan dengan prioritas sosial, dan mempertanggungjawabkan
sumbangan terhadap tujuan sosial kepada masyarakat umum.
18 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
VERIFIKASI TEORI AKUNTANSI
Dalam pengembangan pemahaman akuntansi atau praktek akuntansi, teori akuntansi harus
dapat dikonfirmasi. Konfirmasi harus dapat diterima pada beberapa tingkat:
Premis mengenai dunia nyata harus berdasarkan hubungan antara pernyataan dan gejala yang
dapat diamati
Hubungan beberapa pernyataan didalam teori harus dapat diuji dari segi konsistensi logis
Jika ada premis yang didasarkan pada pertimbangan nilai yang tidak pasti, maka kesimpulan
teori atau hipotesis yang sedang diuji harus tergantung pada verifikasi nilai yang independen.
KONTROVERSI DALAM PENGEMBANGAN PRINSIP DAN PROSEDUR
AKUNTANSI
Setiap pendekatan teori akuntansi berperan membantu penerapan dan pengevaluasian prinsip
dan prosedur akuntansi. Pengembangan dan penerapan teori akuntansi berusaha
menempatkan semua pendekatan teori dalam prespektif yang tepat dengan penekanan khusus
pada proses deduktif yang disertai pembahasan verifikasi empiris dimana temuan penelitian
dianggap relevan.
LINGKUNGAN AKUNTANSI
Lingkungan akuntansi berpengaruh langsung terhadap tujuan akuntansi dan penjabaran
prinsip dan aturan secara logis. Tidak semua aspek masyarakat relevan bagi akuntansi,
beberapa tidak relevan, beberapa lainnya relevan secara tidak langsung. Aspek masyarakat
yang relevan secara langsung adalah aspek ekonomi, sosial, dan politik.
Kesatuan akuntansi (accounting entity)
Definisi kesatuan akuntansi adalah menentukan unit ekonomi yang mengendalikan sumber-
sumber daya, bertanggungjawab untuk membuat dan melaksanakan kegiatan ekonomi.
Kesatuan akuntansi dapat berupa perusahaan perseorangan, firma, atau perseroan terbatas
atau perusahaan konsolidasi yang melaksanakan kegiatan ekonomi untuk mencari laba atau
bukan untuk mencari laba. Pemilihan kesatuan yang tepat dan penentuan batasannya
tergantung pada tujuan laporan dan kepentingan para pemakai informasi yang dilaporkan.
Kesinambungan (continuity)
Unit kesatuan ekonomi akan beroperasi selama periode waktu yang tak terbatas untuk
melaksanakan komitmen yang ada, dan tidak bermaksud untuk melikuidasi atau mengurangi
secara material skala usahanya. Jika likuidasi terpaksa dilakukan maka prosedur akuntansi
yang biasa tidak dapat diterapkan lagi, harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar
yang digunakan harus diungkapkan.
19 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
TUJUAN AKUNTANSI
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai transaksi dan posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang
disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun,
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai
ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut.
Relevansi
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan
masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
KENDALA PEMAKAI
Kendala utama timbul karena para akuntan kurang mampu mengendalikan kemampuan para
pemakai untuk mengelola data yang sangat banyak atau untuk menginterpretasikan data yang
terikhtisar dalam membuat ramalan, tanpa memperhatikan perbaikan laporan keuangan dan
penyajian semua informasi yang perlu untuk membuat keputusan atas ramalan tersebut.
Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dianggap
material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atsa dasar laporan
keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos dan kesalahan yang dinilai sesuai
dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat.
Konsistensi
Konsistensi penggunaan prosedur akuntansi yang sama oleh satu perusahaan dari satu periode
ke periode berikutnya, penggunaan konsep dan prosedur pengukuran yang sama untuk
perkiraan yang bersangkutan dalam laporan perusahaan dalam suatu periode, dan penggunaan
20 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
prosedur yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Jika digunakan prosedur pengukuran
yang berbeda maka sulit untuk memproyeksikan tren atau menjelaskan pengaruhnya terhadap
perusahaan dari periode ke periode yang dipengaruhi faktor eksternal.
Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi harus tepat waktu, artinya informasi yang digunakan investor dan kreditor pada
saat membuat ramalan dan keputusan harus terbaru. Pengumpulan dan pengikhtisaran
informasi akuntansi dan publikasinya harus secepat mungkin guna menjamin tersedianya
informasi yang tepat waktu bagi para pemakai.
PENGUKURAN DI DALAM AKUNTANSI
Pengukuran melibatkan proses penggolongan, pengidentifikasian, serta pengungkapan
informasi yang tidak bersifat kuantitatif. Pengukuran dalam akuntansi diarahkan ke penyajian
informasi yang relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Keterbatasan data yang tersedia
dan ciri-ciri lingkungan membatasi keakuratan dan keterandalan pengukuran. Kendala-
kendala pengukuran tersebut antara lain:
Ketidakpastian (Uncertainty)
Ketidakpastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama:
1. Informasi akuntansi diharapkan tetap beroperasi dimasa mendatang, karena alokasi
dilakukan antara periode masa lalu dan masa datang, maka asumsi harus dibuat
berdasarkan harapan mengenai masa datang.
2. Pengukuran akuntansi sering diasumsikan mengungkapkan kekayaan dalam nilai uang
yang membutuhkan estimasi jumlah mendatang yang tidak pasti.
Obyektivitas dan veriabilitas
Obyektivitas mengandung pengertian yang berbeda, diantaranya ialah:
1. Pengukuran yang bersifat impersonal atau berada di luar pikiran orang yang melakukan
pengukuran
2. Pengukuran didasarkan pada bukti yang dapat diperiksa
3. Pengukuran didasarkan pada kesepakatan para pihak yang kompeten
4. Lebar-sempitnya dispersi statistis dari pengukuran bila dilakukan oleh pengukur yang
berbeda.
5. Bebas dari bias
6. Bebas dari bias atau netral dan wajar merupakan kemampuan prosedur pengukuran
untuk memberikan deskripsi yang akurat atas atribut yang sedang diteliti.
21 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Keterbatasan unit moneter
Unit moneter mempunyai keterbatasan sebagai metode pengkomunikasian informasi. Batasan
atau kendala yang paling serius disebabkan oleh nilai unit moneter yang tidak stabil dengan
berjalannya waktu.
Konservatif
Istilah konservatisme digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan nilai
yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan serta nilai yang
tertinggi untuk kewajiban dan beban. Beban harus diakui sedini mungkin dan pendapatan
diakui selambat mungkin. Jadi pesimisme dianggap perlu dan lebih baik untuk mengimbangi
optimisme yang berlebihan dari manajer dan pemilik.
Argumen kedua, laba dan penilaian yang dinyatakan terlalu tinggi lebih berbahaya bagi
perusahaan dan pemiliknya daripada penyajian yang terlalu rendah. Artinya konsekuensi
kerugian lebih serius daripada keonsekuensi keuntungan.
Argumen ketiga, asumsi bahwa akuntan lebih mampu memperoleh informasi yang lebih
banyak daripada yang dapat dikomunikasikan kepada para investor dan kreditor. Akuntan
dihadapkan pada dua risiko yaitu di satu pihak risiko bahwa apa yang dilaporkan ternyata
tidak benar, di pihak lain terdapat risiko apa yang dilaporkan ternyata benar.
Modul Teori Akuntansi Pertemuan 3
Sejarah Akuntansi dan Pencarian Prinsip
3.1. Sejarah Perkembangan akuntansi
Akuntansi merupakan produk masa Renaisans Itali. Kekuatan-kekuatan yang
memperbaharui semangat manusia di Eropa adalah kekuatan-kekuatan yang sama yang
menciptakan akuntansi.
Masa Renaisans
Kita tidak tahu siapa yang menciptakan akuntansi, namun sejak abad ke-13 dan ke-14
sistem tata buku berpasangan secara bertahap telah mulai digunakan dibeberapa pusat
perniagaan di itali bagian utara. Catatan pertama mengenau tata buku berpasangan yang
lengkap ditemukan didalam catatan kota Genoa, Itali, di tahun 1340. Bagian-bagian
sebelumnya dditemukan dalam catatan Giovani Farolfi & Company, sebuah perusahaan
dagang di Florence, tertanggal dari tahun 1299-1300, dan dalam catatan Rinieri Fini &
Brothers, yang berdagang di pekan-pekan raya yang terkenal pada masa itu di daerah
Champagne, Perancis.
Orang pertama yang mengkodefkasi akuntansi adalah seorang rahip Fransisca bernama
Bruder Luca Pacioli, buku Pacioli yang berjudul Summa de Aritmethica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita merupakan salah satu produk sejati amsa renaiesans. Pada
awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat
pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat
22 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga
diperoleh di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan
sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Beliau mengarang buku yang berjudul
Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita, di mana pada buku
tersebut terdapat ada beberapa bagian yang membahas tentang perhitungan keuangan
untuk para pengusaha.
Asal mula istilah-istilah dalam akuntansi
Debet, kredit, ayat jurnal, bbuk besar, akun, neraca saldo, dan laporan laba rugi semuanya
berasal dari masa Renaisans. Maka dari itu, akunttnansi bisa saja mengaku sebagai istilah
yang sama mulianya seperti senit liberal lain. Istilah-istilah seperti kaya, debt, debtor,
debenture dan debit semuanya diturunkan dari kata dasar debere, yaitu berhutang, yang
disingkat menjadi dr yang dipakai dalam ayat jurnal. Sedangkan kredit datang dari kata
creed yaang berarti sesuatu yang dapat dipercaya, seperti pernyataan kepecayaan agama
kristen yang dikenal sebagai Aposles Creed. Kata ini dapat berarti seseorang yang dapat
dipercaya seseoarang lain.
Anteseden-anteseden akuntansi
Kisah akuntansi mengungkapkan bahwa bagaimana kosmopolitannya nenek moyang kita,
sejarah akuntansi sengan cepat memperlihatkan bahwa kebudayaan kita sendiri hampir
seluruhnya merupakan derivasi dari kebudayaan-kebudyaan lain.
Peradaban Awal
1600 SM Dinasti Shang di Cina sudah mengenal perekonomian yang canggih, sementara itu
di India 2300 SM catatan mengenai kebudayaan yang canggih ditemukan di india. 4000
tahun yang lalu piramida-piramida di mesir yang megah, dan puncak kejayaan peradaban
dialami di Yunani Kuno, filsuf-filsuf seperti Plato dan Aristoteles, penulis seperti Homer dan
Sophocles dan ahli matematika seperti Euklides dan Pitagoras tetap memengaruhi
pemikiran kita. Dan sumpah para dokter yang mengikutinya setelah ribuan tahun untuk
menjunjung tinggi sumpah Hipokrates.
Setelah kejayaan Yunani kuno, muncullah pengikut dan murid Aristoteles seperti Alexander
Agung, di tahun 332 SM mrmbangun kota Alexandria, tempat didirikannya perpustakaan
terbesar dlam dunia kuno, di tahun 235 SM perpus tersebut telah menampung lebih dari
500.000 manuskrip, dan dari sanalah Claudius Ptolemeus seorang cendekiawan hebat
mengambangkan ilmu astronomi dengan menukis buku yang berjudul Almagest, yang
23 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
selama berabad-abad membentuk pemikiran dunia mengenai astronoomi dan dari buku itu
kita menurunkan tanda-tana zodiak seperti Aquarius, Aries, dan Pisces.
Catatan akuntansi di masa dini ini antara lain para petani Mesir di tepian sungai Nil
membayar para juru tagih dengan gandum dan rami untuk pemaian air irigasi. Tanda terima
diberikan kepada para petani dengan menggambarkan banyaknya gandum padamdinding
rumah para petani tersebut. Adanya keyakinan para arkeolog tentng banyaknya kepingan
tanah liat di daerah Mesopotamia yang digunakan sebagai alat keperluan akuntansi. Di Cina
di tahun 2000 SM sudah digunakan sistem akuntansi yang canggih dan referensi-referensi
yang menunjukkan bangsa Cina sudah negenal tata buku berpasangan yang berkembang di
Roma awal masehi. Yang kontroversial, sebagian orang bahkan mengklaim bahwa orang-
orang Romawi sudah mengenal konsep penyusutan.
Pengaruh Bangsa Arab
Serangkaian wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, sejak tahun 650
membuatnya menulis Alqur’an dan mendirikan Islam. Dalam masa satu abad setelah
wafatnya Nabi Muhammad, para pengikutnya telah menaklukkan sebagian besar afrika
bagian utara dan timur tengah dan telah menembus eropa, sebelum akhirnya dihentikan
oleh Charlemagne dan para pendahulunya. Kontribusi bangsa Arab terhadap
perkembangan akuntansi antara lain diperkenalkan konsep angka nol, ahli matematika
Aljabar yaitu Al-Khwarizmi, konsep toleransi
Kemajuan teknologi dan Perubahan Sosioekoonomi
Pada sebuah pertempuran di Samarkan di tahun 751, tentara Arab merebut sebuah paberik
kertas dari orang-orang Cina. Tidak lama kemudian Xativa, sebuah kota kecil di selatan
Valencia menjadi pusat pembuatan kertas bagi erop. Mesiu yang ditemukan di Cina di abad
sembilan, dieksploitasi demi keperluan perang oleh bangsa Mongol dan tidak lama
kemudian memasuki Eropa. Dengan ditemukan kompas di Cina maka Alexander Neckham,
saudara angkat Raja Richard dan kepala biara cirencester menggambar kompas seperti
yang digunakan di Cina. Tidak sampai satu abad kemudian, Alfonso yang Bijak, Raja
Spanyol atas Castile ddan Leon, mewajibkan penggunaan kompas dalam navigasi.
Era Stagnasi
Dimulai pada akhir abad ke-15, kota-kota di Itali mulai menurun baik secara politis maupun
sebagai pusat-pusat perdagangan. Dengan ditemukannya Dunia Baru dan dibukanya rute-
rute perdagangan baru, pusat perniagaan pindah ke Spanyol dan Portugis dan kemudian ke
Antwerpen dan Belanda. Penggunaan tata buku berpasangan ala pacioli menyebar
bersamaan dengan pengaruh perdagangan, pada masa itu di Belanda ahli matematikanya
bernama Simon Stevin mempopulerkan ide-ide Pacioli dalam bukunya Vorstelicke
Boukhounding yang diterbitkan di Leyden tahun 1607 dan kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Perancis.
24 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Era Eksplorasi
Dipicu oleh besarnya kekuasaan kota-kota Itali, yang menghalangi partisipasi bagian Eropa
dalam perdagangan di Mediterania. Bangsa-bangsa Purtugis, Kristifer Columbus, Vasco
daGama, Ferdinan Magellan, joh Cabot mencari jalan baru menuju dunia baru untuk
mencari sumber rempah-rempah dan emas menggunakan caravel-caravel berlayar segitiga
menelusuri pantai Afrika.
Pada masa ekplorasi ini dibutuhkan dana yang tidak sedikit, maka dari itu mulailah dikenal
adanya perusahaan-perusahaan saham bersama (Joint stock company) agar para
penjelajah ini dapat di danai, perusahaan-perusahaan ini merupakan cikal bakal korporasi
modern dan dipandang sebagai perluasan comenda Itali. Orang-orang yang bergabung
membiayai sebuah usaha petualangan (ventura), dan setiap orang diberi lembara-lembaran
saham yang proporsional dengan investasi mereka. Pada akhir setiap ventura, para
pemegang saham itu seharusnya dilunasi secara penuh, sehingga muncullah istilah saham
terminasi.
Revolusi Industri
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang,
mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya
perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut.
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entrymaupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian
yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi
pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
25 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan
profesi akuntan.
5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan
manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan
usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model
organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost
benefit;
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca
Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata
buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari
pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik
pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai
26 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari
sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara
(GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan
public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun
1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang
akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh
bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan
kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia.
Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut
Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-
fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964),
universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan
Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun
itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-
undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran
profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di
dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
3.2. Lahirnya CPA
Dengan dimulainya Revolusi industri, para spesialis akuntansi mulai menampakkan diri.
Edinburgh memimpiin, dengan maemasukkan tujuh akuntan dalam daftar anggota dewan
kota tahun 1773. Pada awl abad ke-19, baru ada kurang dari 50 akuntan publik yang
tercatat di inggris dan skotlandia. Angka ini tumbuh pesat dengan disetujuinya Companies
Act tahun 1844, yang mengharuskan neraca hasil auditan. Dengan semakin banyaknya
kebutuhan tenaga akuntan khususnya pada kasus kepailitan, hal ini membuat hakim Quanin
di tahun 1857 mengeluh bahwa ―seluruh urusan kepalilitan diserahkan kepada sekelompok
orang yang acuh tak acuh yang disebut akuntan‖. Society of accountants, ikatan-ikatan lokal
27 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
lainnya dengan cepat mengikuti sampai, dalam tahun 1880, Institute of Chartered
Accountants di Inggris dan Walles disetujui Ratu Victoria.
American Institute of CPAs
Industrialisasi di Amerika diiringi oleh besarnya aliran modal masuk dari luar negeri dan
khususnya dari Inggrgis Raya, kekuatan ekonomi pada masa itu. Oleh karena itu, wajar jika
para akuntan Ingris sampai Amerika Serikat sebagai auditor. Baik PriceWaterhouse & Co,
dan KPMG Peat Marwick dapat menelusuri akar meraka sampai di Inggris. Haskin dan Sells
(sekarang bagian dari Delloite & Touche) adalah salah satu kantor akuntan tertua yang
semua anggotanya orang amerika, yang didirikan oleh Charles Waldo Haskins dan Ellijah
Watt Sells pada tahun 1895. Di tahun 1887, profesi akuntan di Amerika, membentuk
American Association of Public Accountants, cikal bakal American Institute of Certified
Public accountants modern, dengan Journal of Accountancy sebagai publikasi pembawa
benderanya.
Pengakuan hukum terhadap sebutan akuntan bersertifikat diberikan kepada seseorang
setelah yang bersangkutan menerima sertifikat dari pengawas universitas negara bagian,
sebutan CPA di berikan pertama kali di New York tahun 1896. Persayaratan pendidikan
semakin ketat, dan untuk mencegah penyalahgunaan dan dominansi CPA New York
Tabel 1. Abad CPA
Tahun Peristiwa
1830 Jalur kereta api Liverpool-Manchester
dibuka di Inggris.
1844 Joint Stock Companies Act di Inggris
1886 Rapat Pertama AAPA pada tanggal 22
Desember
1887 AAPA didirikan di New York pada
tanggal 20 agustus
Pembentukan ICC
1890 Sherman Antitrust Act
1906 Hepburn Act mengizinkan ICC
menetapkan aturan-aturan akuntansi
yang seragam
1914 Clayton Antitrust Act.
Pembentukan FTC.
Pembentukan FRB
Pecahnya Perang Duia I
Pembukaan terusan Panama
1916 AAPA menjadi AIA
1917 Uniform Accounting diterbitkan oleh
28 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
FRB
1919 Berakhirnya Perang Dunia I
1926 NYSE mengharuskan laporan tahunan
yang tidak di audit
1929 Hancurnya pasar saham
1933 NYSE mengharuskan laporan tahunan
auditan.
Truth-in-Securities Act.
Glass-Steagal Banking Act
Franklin Roosevelt menjadi presiden
1934 Pembentukan SEC
1936 CAP dibentuk oleh AIA
1959 Pembentukan APB
1965 Aturan 203 diterbitkan
1971 Usaha gagal untuk menerbitkan
kembali APB 2.
1973 APB diganti oleh FASB.
ASR 150 diterbitkan.
Sumber: Hendriksen & Van Breda, 2000:64, alih bahasa Herman Wibowo. Ed: Lyndon
Saputra.
3.3. Pencarian Prinsip
Kata prinsip diturunkan dari kata Latin principe, yang berarti pertama dalam
pengertian tingkat dasar, sehingga apa yang dipelajari mahasiswa akuntansi pada tingkat
dasar adalah mempelajari Dasar—dasar akuntansi (Principles of Accounting) adalah tepat.
Upaya individu menguak apa itu prinsip-prinsip akuntansi, diawali oleh American accounting
association (AAA) pimpinan William Paton dengan menerbitkan seri monograf singkat
tentang prinsip-prinsip akuntansi. Edisi tahun 1936 diberi judul A Tentative Statement of
Accounting Principles Underliying Corporate Financial Statements. (Pernyataan sementara
prinsip-prinsip yang mendasari laporan Keuanga Perusahaan). Hal ini didasari oleh adanya
ketidakpercayaan akademisi terhadao pertimbangan subyektif manajer keuangan dalam
memilih prosedur akuntansi yang tidak mencerminkan kekhasasn industri namun mengikuti
ide dari ahli keuangan dan eksekutif perusahaan mengenai apa yang mungkin tepat, sah
atau persuasif bagi investor pada suatu waktu tertentu.
Paton dan A.C. Litletton menerbitkan An Introduction to Corporate Accounting Standards
bertujuan agar penyajian kerangka dasar teori akuntansi yang dianggap sebagai badan
29 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
doktrin yang koheren, terkoordinasi dan konsisten, yang mendukung prinsip-prinsip yang
dikemukakan dalam penyataan tahun 1936.
Lebih lanjut, Gilbert Byrne ditahun 1937 dalam makalahnya yang berpengaruh
menekankan bahwa prinsip-prinsip adalah kebenaran mendasar atau seperti yang diurakan
dalam New Internationa Dictionary dari Webster: Suatu kebenaran mendasar suatu hukum,
suatu doktrin menyelusuh daripada yag lain diturunkan, atau kepadanya yang lain
didasarkan, suatu kebenaran umum; suatu dalil (proposition)dasar atau asumsi
fundamental, suatu maksim suatu aksioma, suatu postulat. Selanjutnya pendapat Gilber
Byrne ditanggapi dengan cepat oleh George May bahwa prinsip-prinsip harus merupakan
kebenaran mendasar, dengan menyanggah bahwa defenisi yang lebih sesuai adalah
defenisi dari kamus oxford yang terbaca: ―Suatu hukum atau aturan umum yang diambil atau
diakui sebagai pedoman untuk bertindak: suatu landasan pijakan atau dasar dari perilaku
atau praktik.‖
Beberapa intepretasi May yang diajukan , misalkan:
1. Laba tidak akan diakui sebelum penjualan terjadi.
2. Semua beban seharusnya dibebankan terhadap laporan laba rugi dan tidak terhadap
laba ditahan.
3. Laba ditahan dari suatu perolehan baru, yang dihasilkan sebelum perolehan, tidak
bisa ditambahkan ke laba ditahan pemerolehan, jadi arus digunakan adalah metode
pembelian, dan bukan metode penyatuan.
4. Dividen pada saham perbendaharaan bukanlah laba bagi perusahaan meskipun
saham perbendaharaan bisa diperlakukan sebagai aktiva.
5. Pinjaman kepada pihak mempunyai hubungan khusus seharusnya dipisahkan dari
pinjaman lain.
Enam Postulat Paton:
1. Keberadaan dari suatu satuan usaha yang terpisah. Diasumsikan secara universal
meskipun dalam kenyataannya hanya merupakan kata kiasan.
2. Kelangsungan hidup satuan usaha ini. Asumsi perusahaan berkensinambungan
umumnya merupakan salah satu keleluasaan.
3. Persamaan neraca. Persamaan terjadi hanya karena kita mengisi perbedaan apapun
yang mungkin ada dengan menyesuaikan perkiraan modal pemilik.
4. Postulat moneter. Ini merupakan asumsi yang tidak berdasar bahwa suatu laporan
aktiva dan utang dalam dolar dan sen adalah suatu gambaran menyeluruh dari
kondisi keuangan badan usaha itu pada tanggal laporan.
5. Postulat biaya. Ini adalah asumsi yang tidak berdasar bahwa biaya memberikan nilai
yang sebenarnya untuk tujuan laporan awal.
30 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
6. Postulat pengakuan laba. Ini mengasumsikan bahwa pendapatan bersih atau laba
tiba-tiba muncul, sepenuhnya, pada beberapa kejadian khusus, umumnya dari
penjualan yang tidak benar.
Bangkitnya investor
Pergeseran penting dalam pemikiran dasar akuntansi yang muncul di akhir tahun
1920an dan 1930an adalah perubahan dalam tujuan akuntansi dari menyajikan informasi ke
manajemen dan kreditur menjadi menyajikan informasi keuangan untuk investor dan
pemegang saham. Tekan muncul dari sektor keuangan dan perdagangan saham, dan
bukan dari akuntan. Jumlah saham yang terdaftar pada Bursa Surat Berharga New York
pada tahun 1900adalah sekitar 60 juta, dibandingkan dengan 180 juta pada tahun 1917 dan
1.212 juta pada tahun 1930. Perubahan dalam laporan keuangan menyebabkan: (1)
berkurangnya penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai, (2) konsekwensi
peningkatan penekanan pada laporan rugi laba dan suatu konsep laba yang seragam. (3)
kebutuhan akan pengungkapan menyeluruh mengenai informasi yang relevan, dengan
menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dam meningkatkan penggunaan catatan
kai. (4) penekanan pada konsistensi pelaporan, khususnya sehubungan dengan laporan
rugi laba.
Pencarian dipercepat
Pada Tahun 1948, AAA merevisi Prinsip-Prinsip Sementara yang diberi judul
Accounting Concepts and Standards. Komite AAA pada Prosedur Akuntansi juga
melanjutkan pekerjaannya dan pada tahun 1953 menerbitkan 17 buletin baru. Yang
disayangkan pendekatan AAA sepotong demi sepotong dan tidak dimaksudkan untuk
meneruskan pencarian prinsip-prinsip secara luas.
Accounting Research Division
Tahun 1959, atas rekomendasi Special Committee on Research Program, institute
direorganisasi untuk memajukan ―ekpresi tertulis mengenai apa yang merupakan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum, sebagai pedoman untuk anggota-anggotanya pada
pihak lain. Tujuan dari reorgganisasi adalah untuk dapat menanggulangi masalah luas dari
akuntansi pada empat tingkat: (1) Pembentukan postulat dasar. (2) Perumusan prinsip-
prinsip secara luas. (3) Pengembangan aturan atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip
dalamm situasi-situasi khusus. (4) Penelitian.
Pada fase ini, kontribusi peneliti seperti Profesor Maurice Moonitz dengan menerbitkan
Accoaunting Research Study no. 1 (ARS 1 dan postulat) tentang postulat dasar akuntansi
seperti yang dijelaskan oleh AICPA di tahun 1958:
31 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Postulat sedikit jumlahnya dan merupakan asumsi-asumsi dasar yang menjadi landasan
bagi prinsip—prinsip. Postulat harus diturunkan dari lingkungan dan politik dan dari cara
berpikir dan dari kebiasaan semua segmen komunitas bisnis. Akan tetapi, profesi harus
memperjelas pengertian dan interpretasi mereka menganai apa yang dimaksudkan dengan
itu, untuk memebrikan landasan yang berguna untuk merumuskan prinsip-prinsip dan
perkembangan aturan-aturan atau pedoman-pedoman lain untuk penerapan prinsip-prinsip
dalam situasi-situasi tertentu.
Kritikan dan serangan terhadap pendekatan postulat/prinsip memuncak dari Profesor
Berkeley, William Vatter, ia berpendapat bahwa sebelum seseorang dapat mununjukkan
suatu masalah dalam akuntansi, sesorang harus menetapkan suatu maksud atau tujuan,
oleh karena itu ia menekankan bahwa tujuan-tujuan, bukan postulat-postulat, yang
merupakan blok utama dalam membangun teori akuntansi. Menurut Vatter, Prinsip adalah
alat agar tujuan dapat dicapai. Hal ini akan menjadi subjek dari ―konvensi‖, seperti
kesepakatan untuk membuat laporan keuangan, dan untuk ―Doctrin‖, seperti keinginan untuk
konsistensi dalam pelaporan.,postulat dalam kerangka dasar seperti itu hanya ―pengisi‖
untuk menutup rantai logika yang terputus. Ia mengatakan, dalam teori yang sempurna,
tidak akan ada postulat.
Suatu Penyataan Teori Akuntansi
Pernyataan Vatter dinyatakan dalam dokumen A Statement of basic Accounting Theory
(ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association di tahun 1966. Ia
menegaskan bahwa akuntansi adalah ‖proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi akuntansi untuk memungkinkan pertimbangan dan keputusan
yang terinformasi oleh pemakai informasi tersebut.‖ dengan demikian ASOBAT menamakan
dirinya sebagai pernyataan teori akuntansi baru pertama yang berorientasi pada pemakai,
ini tidak berarti bahwa akuntansi tidak dianggap sebagai berorientasi pemakai sebelumnya.
Paton, sebagai contoh, awal tahun 1922 menekankan bahwa ―Fungsi akuntansi dan
penjelasan prinsip-prinsip dan prosedur akuntansi harus segera dinyatakan dalam
pengertian kebutuhan dan tujuan pemilik.
ASOBAT
Tujuan 1. Membuat keputusan-keputusan mengenai penggunaan sumebr daya yang terbatas, mencakup pengidentifikasian bidang keputusan yang penting sekali, dan penentuan tujuan dan sasaran yaitu kpeutusan oleh pemegang saham, kreditur, dan yang lainnya mengenai investasi.
2. Secara efektif mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan bahan organisasi, yaitu, keputusan oleh manajemen menganai perusahaan.
3. Menyelenggarakan dan melaporkan pemeliharaan sumber daya, yaitu; fungsi pengurusan atau pemeliharaan dari manajeman.
4. Memudahkan pemberfungsian dan pengendalian sosial, yaitu, memudahkan sistem kerja masyarakat yang terorganisasi untuk kesejahteraan bagi semua.
Standar 1. Relevan, yaitu harus dapat dihubungkan secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan.
32 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
2. Dapat diverifikasi yaitu, individu-individu yang berkualitas yang berkerja secara independen seharusnya memberikan hasil yang sama.
3. Bebas dari bias, yaitu, standar tidak boleh membantu satu kelompok pemakai dengan mengorbankan yang lain.
4. Dapat dikuatifikasi, yaitu, pengukuran harus memungkin walaupun tidak harus secara moneter.
Pedoman 1. Kesesuaian dengan pemakai yang diharapkan. 2. Pengungkapan hubungan-hubungan yang penting. 3. Pemasukan informasi yang berhubungan dengan lingkungan. 4. Keseragaman praktik dalam dan di antara unit-unit upaya. 5. Konsistensi pratik sepanjang waktu.
AICPA, lima tahun kemudian menerbitkan APB no 4 dengan judul ―Basic Concepts and
Accounting Principles Underlaying Financial Statement of Business Enterprises.
Pendekatan yang diambil oleh APB no 4 pada dasarnya sama dengan pendekatan yang di
gunakan ASOBAT yaitu pendekatan pemakai yang diperkenalkan ASOBAT, artinya suatu
kegiatan jasa (yang) fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama bersifat
keuangan, mengenai satuan-satuan usaha ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam
keputusan ekonomi. Penegasan tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan
yang berguna dalam mengambil keputusan ekonomi, sehingga mengisyaratkan adanya
persyaratan adanya tujuan kualitatif pelaporan keuangan yang dapat melindungi pemakai
laporan keuangan dalam membuat keputusan. Tujuan kualitatif yang harus terpenuhi adalah
informasi harus relevan, dapat dimengerti, tepat waktu, dan sebagainya. FASB
mengadaptasi tujuan-tujuan kualitatif ini dalam SFAC 2 dengan nama karakteristik kualitatif
pelaporan keuangan.
KERANGKA KONSEPTUAL
4.1. Hirarki Elemen
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement No. 4
Accounting Research Division dari Accounting Princiles Board (APB) dibentuk untuk
memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar akuntansi.
Nanum, Accounting Research Statement (ARS) No. 1 dan 3 sendiri tetap ditolak, meskipun
ARS No 7 diterima, ARS No 7 tidak mengacu kepada suatu pernyataan mengenai prinsip-
prinsip akuntansi secara luas. Setelah itu, APB merekomendasikan didefinisikan tujuan dari
akuntansi dan konsep-konsep, prinsip dan terminologi dasar yang dikenal sebagai prinsip-
prinsip akuntansi berlaku umum untuk dihitung dan diuraikan.
Rekomendasi ini mengakibatkan diterbitkannya APB Statemen No 4, Basic Concepts
andccounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises. APB
33 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Statement No. 4, mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan
kualitatif, serta menenmpatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatas.
1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi,
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya
ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
3. Mengevaluasi kemampuan dakam mememnuhi komitmen-komitmennya
4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam
sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk
memperoleh laba agar dapat:
1. Menyajikan ekspektasi pengembalian dividen kepada para invvestor;
2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan
pemasok, memberikan pekerjaan kepada para karyawan-karyawannya,
membayar pajak, dan menghasilkan danan uantuk perluasan uasaha;
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada
manajemen;
4. Menyajikan profitabilitas jangka panjang.
3. Tujuan Kualitatif dari akuantnasi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
memberikan bantuan kepada kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi
mereka.
b. Dapat dimengerti, tidak hanya informasi itu harus jelas, tetapi para pengguna juga
harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran
yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengujuran yang sama.
d. Netralitas, informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna,
bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari penguna-pengguna spesifik.
e. Ketepatan waktu, komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari
adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
34 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
f. Komparabilitas (daya bandiing), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-
perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan
akuntansi yang diterapkan.
g. Kelengkapan, telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi
persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
Tujuan – tujuan yang ditetapkan melalui penrbitan APB no. 4 telah menjadi langkah-langkah
awal ke arah pengembangan dari struktur akuntansi keuangan yang lebih konsisten dan
kmprehensif serta informasi keuangan yang lebih berguna.
Memorandum Kelompok Studi pada Tujuan-Tujuan Laporan Keuangan, yang juga disebut
Komite Trueblood, dari nama ketuanya, muncul di tahun 1974. Istilah-istilah dalam hirarki
unsur-unsur dalam kerangka dasar konsetual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Hirarki Unsur-Unsur dalam pelaporan suatu Kerangka Konseptual untuk
Akuntansi dan pelaporan keuangan.
TUJUAN – TUJUAN DASAR
TUJUAN – TUJUAN TAMBAHAN
KARAKTERSITIK KUALITATIF INFORMASI YANG DIBUTUHKAN
FUNDAMENTAL AKUNTANSI DARI PELAPORAN
STANDAR-STANDAR INTERPRETASI
PENERAPAN-PENERAPAN PRAKTIK AKUNTANSI UNTUK SITUASI TERTENTU OLEH MANAJEMEN DAN AUDITOR
STANDAR-STANDAR AKUNTANSI DAN PELAPORAN
35 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
1. Tujuan adalah sesuatu ke arahnya upaya diarahkan, sesuatu arahan atau akhir
tindakan, suatu sasaran. Tujuan ini adaah subjek dari SFAC 1.
2. Informasi yang dibutuhkan, mencakup identifikasi kategori yang luas dari informasi
akuntansi keuangan yang dibutuhkan pemakai.
3. Karakteristik kualitatif, adalah ciri-ciri informasi keuangan yang cenderung untuk
menambah kegunaannya. Karakteristik dapat diharapkan: a) dapat bertahan terhadap
pengujian waktu, b) pervasif- yaitu, berlaku bagi semua satuan usaha akuntansi, c)
dapat diterapkan- yaitu, mampu diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan.
4. Fundamental adalah konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran transaksi dan
kejadian dan mengungkapkan dalam cara yang berarti bagi pemakai informasi
akuntansi. Fundamental seperti itu biasa menckup defenisidari suatu satuan usaha,
aktiva, kewajiban, laba, pendapatan, beban, realisasi dan yang lainnya.
5. Standar merupakan pemecahan umum atas masalah-masalah akuntansi keuangan.
6. Interpretasi maksudnya adalah ―menjernihkan, menjelaskan, atau menguraikan secara
panjang lebar standar akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu bagi
penerapannya dalam praktik akuntansi.
7. Praktik adalah sarana untuk encapai tujuan-tujuan dasar laporan keuangan.
Kerangka Dasar Konseptual
SFAC 1
November 1978
Tujuan – tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis. Tujuan dalam
pernyataan ini (dan yang ada dalam SFAC 4) sangat bersandar pada
daftar tujuan yang dikembangkan oleh Komite Trueblood.
SFAC 2
May 1980
Karakteristik – karakteristik kualitatif informasi keuangan.
SFAC 3
Desember 1980
Defenisi unsur-unsur laporan keuangan untuk perusahaan bisnis.
Pernyataan ini digantikan oleh SFAC 6, yang menekankan organisasi
nirlaba di samping perusahaan bisnis.
SFAC 4
Desember 1980
Tujuan-tujuan akuntansi untuk bukan perusahaan bisnis.
SFAC 5 Defenisi konsep-konsep seperti pengakuan, realisasi, dan pengukuran
36 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Desember 1984 untuk perusahaan bisnis memberikan pedoman pada apa yang harus
dicakup dalam laporan keuangan dan kapan. Aturan pengukuran yang
berhubungan dengan pertanyaan pengakuan dibahas.
SFAC 6
Desember 1985
SFAC 6 menggantikan SFAC 3 dengan mendefenisikan unsur-unsur
laporan keuangan untuk semua perusahaan.
4.2. Tujuan Akuntansi
ARS No 1. Menyatakan tujuan akuntansi adalah:
1. Untuk mengukur sumber daya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu.
2. Untuk menunjukan tuntutan-tuntutan terhadap dan keentingan dalam satuan usaha
tersebut.
3. Untuk mengukur perubahan sumber daya, tuntutan dan kepentingan tersebut.
4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan.
5. Untuk menyatakan hal-hal di atas dalam nilai uang sebagai satuan umum.
FASB melalui SFAC No 1 Tujuan – tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis yang diringkas
sebagai berikut:
Pelaporan keungan harus menyediakan informasi ynag berguna bagi investor dan
kreditor dan pemakai lainnya yang sekarang dan yang potensial mengambil keputusan
rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa. Informasi tersebut harus dapat dimengerti
oleh mereka yang mempunyai pemahaman yang wajar atas kegiatan bisnis dan ekonomi dan
bersedia memperlajari inforamsi itu dengan cukup tekun.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu investor dan
kreditor dan pemakai lain yang sekaran maupun yang potensial dalam menetapkan jumlah,
waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen ata bunga dan hsil
penjualan, penarikan, atau julah jatuh tempo surat berharga atau pinjaman. Karena arus kas
investor dan kreditor berkaitan dengan arus kas perusahaan.
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi dari
suatu satuan usaha, tuntutan terhadap sumber daya tersebut (kewajiban satuan usaha itu untuk
mentransfer sumberdaya ke satuan usaha lain dan modal pemilik), dan penggaruh transaksi,
kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdaya dan tuntutannya pada sumberdaya.
37 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
4.3. Karakteristik Kualitatif
Karakteristik kualitatif pada mulanya didefinisikan sebagai sifat informasi yang penting agar
membuatnya berguna.
Manfaat dan Biaya
Informasi harus bermanfaat-biaya, yaitu manfaatnya harus melebihi biayanya. Analisis
manfaa-biaya informasi akuntansi sangat sulit dilaukan, bahkan tidak mungkin.
Relevansi
Pembuat keputusan dan karakteristik
mereka (misalnya, pengertian atau
pengetahuan sebeumnya)
Manfaat > Biaya
Dapat dimengerti
Kegunaan Keputusan
Relevan Keandalan
Ketepatan waktu Dapat diperiksa
Nilai Peramalan
Kejujuran Penyajian
Nilai Umpan Balik
Netralitas Daya Banding
(termasuk Konsistensi)
Materialitas
Pemakai Informasi
akuntnasi
Kendala Pervasif
Kualitas Khusus Pemakai
Kualitas Khusus-
Keputusan Utama
Unsur-Unsur
Kualitas Utama
Kualitas Sekunder
dan Interaktif
Ambang Pengakuan
38 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Relevansi didefinisikan sebagai informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang
dihadapi. Informai dapat mempunyai hubungan sedikitnya dalam tiga cara: dengan
mempengaruhi tujuan, dengan mempengaruhi pemahaman, dengan mempengaruhi
keputusan. Konsep keputusan relevan adalah standar utama dalam ASOBAT, dimana
dinyatakan:
Relevansi mensyaratkan bahwa informasi harus berhubungan dengan atau dihubungkan
secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan
hasil yang diinginkan.
Tujuan Relevansi : Tercapai bila informasi memungkinkan tujuan dari pengguna dapat
dicapai.
Relevansi Semantik : Tercapai bila penerima informasi memahami arti sesungguhnya dari
informasi yang dilaporkan. Pada intinya ini merupakan syarat mutlak akan tetapi bukan
tujuan akhir.
Relevansi Keputusan : Tercapai bila asilitas keputusan informasi dibuat untuk pemakai. Hal
ini adalah tujuan akhir dari FASB.
Relevansi sebaga fungsi dari Nilai peramalan, Nilai umoan balik, dan ketepatan waktu.
Nilai Peramalan, Konsep nilai peramalan diturunkan dari model penilaian investasi yang
didefenisikan oleh FASB dalam daftar istilah SFAC No 2 sebagai: Kualitas informasi yang
membantu pemakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar kejadian di
masa lalu atau sekarang. Agar data akuntansi relevan dengan pengambilan keputusan oleh
investor, hal ini harus menyediakan masukkan ke dalam model keputusan investor.
Umpan Balik, informasi juga mempunyai peran penting dalam menguatkan atau mengoreksi
harapan-harapa sebelumnya. Keputusan jarang sekali dibuat secara terpisah. Informasi
mengenai hasil dari suatu keputusan seringkali merupakan masukan kunci dalam
pengambilan keputusan berikutnya. Informais jenis ini sering disebut inforamsi umpan balik.
Ketepatan waktu, informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus
tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya auntuk mempengaruhi
keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi tidaklah meungkin
tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada
publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan dan penyajian selanjutnya informasi
akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang
ditangan pemakai.
39 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Relevansi, Informasi, dan Data, konsep relevansi memungkinkan seseorang untuk membuat
perbedaan yang berguna antara informasi dan data. Data dapat didefinisikan sebagai
pengukuran atau deskripsi dari obyek atau kejadian.jika data ini sudah diketahui, atau tidak
berkepentingan bagi orang dikomunikasikan, maka dat ini bukan informasi. Informasi dapat
didefinisikan sebagai data yang mempunyai pengaruh mengejutkan pada si peneima. Lebih
lanjut, informasi harus menguraikan ketidakpastian, mengkomunikasikan pesan bagi
pengambil keputusan yang mempunyi nilai lebih besar daripada biayanya, dan secara
potensial menimbulkan tanggapan bagi i pengambil keputusan.
Keandalan
Keandalan, karaktersitik khusus-keputusan utama, disefinisikan dalam SFAC 2 sebagai:
Kualitas informasi yang menjamin informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan bias dan
secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk disajikan.
Keandalan menurut FASB, adalah suatu fungsi dari Kejujuran Penyajian, Dapat diperiksa,
dan Netralitas.
4.4. Fundamental
Merupakan konsep-konsep dasar yang benar-benar fundamental bagi akuntansi meliputi:
Satuan usaha, defenisi sastuan usaha (entity) akuntansi penting karena ia mendefenisikan
bidang kepentingan dan dengan demikian mempersempit kemungkinan objek dan kegiatan
dan karakteristik mereka yang bisa dipilih untuk dimasukkan dalam laporan keuangan.
Pendekatan pada defenisi satuan usaha akuntansi adalah menentukan unit ekonomi yang
mempuyai kendali atas sumber daya, menerima tanggung jawab untuk membuat dan
melaksnakan komitmen, dan melaksanakan kegiatan ekonomi. Maka batasanya adalah: 1)
dengan menentukan individu atau kelompok yang berkepentingan, 2) dengan menentukan
sifat kepentingan individu atau kelompok tersebut.
Kelangsungan Hidup Usaha, diasumsikan bahwa setia entitas bisnis didirikan untuk
beroperasi sepanjang suatu periode waktu yang tidak terbatas. (postulat kelangsungan hidup
usaha). Satuan usaha diasumsikan hidup secara berlanjut dalam kurun waktu yang lama untuk
melaksanakan komitmennya.
Periodesitas, konsep ini merujuk kepada kenyataan bahwa akuntan mengukur laba sepanjang
periode kalender yang biasa, seperti satuan satu tahun, satu triwulan, atau sastu baulan.
Seperti dinyatakan ―Luca pacioli‖ ―buku harus ditutup setiap tahun, khususnya dalam
persekutuan, karena akuntansi seringkali untuk persahabatan yang berlangsung lama.
40 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Pentingnya konsep ini berdasar pada kenyataan bahwa laba relatif mudah diukur sepanjang
seluruh masa hidup suatu protek, secara umum, laba seumur hidup priyek sama dengan kas
yang diperoleh sepanjang masa hidup proyek.
Ketidak-pastian dan Konservatisme, ketidak-pastian dalam akuntansi timbul dari dua
sumber utama. Pertama, akuntansi umumnya berhubungan dengan satuan usaha yang
diharapkan mempunyai kelangsungan hidup di masa depan. Karen alokasi seringkali dibuat
antara masa lal dan sekarang, asumsi harus mengenai logika alokasi-alokasi ini berdasarkan
harapan masa depan. Kedua, pengukuran akuntansi seringkali diasumsikan merupakan
pernyataan menoter mengenai kekayaan yang mensyaratkan taksiran jumlah masa datang
yang tidak pasti. Keandalan taksiran-taksiran ini bisa bervariasi; tidak ada kuantifikasi
moneter dari kekayaan dapat diketahui dengan pasti. Jadi setiap pengukuran yang didasarkan
pada taksiran hanya bisa bersifat sementara. Namun, ini tidak berarti bahwa taksiran dan
peramalan tidak harus dibuat seakurrat mungkin bila hal itu relevan.
Istilah konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntansi harus
melaporkan yang terendah dari berberapa nilai yang meungkin untuk aktiva dan pendapatan
dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban. Argumen
konservatisme adalah kecenderungan akuntan terhadap pesimisme ianggap penting untuk
menginmbangi optimisme yang berlebihan dari manajer dan pemilik. Argumen berikutnya
adalah bahwa lebih saji laba dan penilaian lebih berbahaya untuk bisnis dan pemiliknya
daripada kurangsaji. Yaitu konsekwen kerugian atau kebangkrutan lebih serius daripada
konsekwen keuntungan. Karenanya, dikemukan tidak ada alasan bahwa aturan pengukuran
dan pengakuan kerugian sam dengankeuntungan bila konsekwensinya berbeda. Argumen
ketiga adalah bahw akuntan mempunyai akses leih banyak informasi daripada yang dapat
dkomunikaskan kepada investor dan kreditor dan bahwa akuntan dihadapkan pada dua jenis
risiko dalam melaksanakan audit. Risiko bahwa apa yang dilaporkan kemudian menjadi tidak
benar, dan risiko bahwa apa yang tidak dilaporkan bisa menjadi benar.
Unit Moneter, unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik, khususnya di mana
agregasi penting atau diinginkan. Akan tetapi, unit moneter mempunyai kendalanya sendiri
sebagai suatu metode mengkomuniksikan informasi. Kenyataannya bahwa nilai monerter
tidak stabil sepanjang waktu, sehingga membutuhkan penyesuaian.
LINGKUNGAN EKONOMI
5.1. Ekonomi Privat
41 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Perekonomian bersifat swasta ketika sebagian besar individu-individu swastalah, dan bukan
negara yang memiliki usaha-usaha. Karakteristik lainnya adalah bahwa bisnis memproduksi
barang dan jasa untuk dipertukarkan bukan untuk dikonsumsi produsennya.
Proses-proses untuk menghasilkan barang dan jasa ini cenderung panjang dan rumit yang
melibatkan manajer, pegawai, dewan komisaris, pemegang saham, dan pemerintah.
Mekanisme keterlibatan seluruh komponen perusahaan tersebut diatur secara terstruktur
dalam organisasi perusahaan dalam hubungan-hubungan yang profesional. Misalkan proses
produksi diserahkan kepada manajer dan karyawan, tugas komisaris adalah melaporkan
urusan-urusan perusahaan kepada pemegang saham secara teratur termasuk ketika
menawarkan saham ke pasar saham. Pemerintah ikut campur secara langsung dan tidak
langsung dalam perekonomian ini, mesin penggerak utama perekonomian adalah tetaplah
pencarian laba.
Karakteristik perekonomian yang mempraktikkan akuntansi untuk laba yang modern, akan
tetapi tidak berlaku secara universal. Misalkan adanya perbedaan praktik akuntansi antara
kawasan Eropa Timur yang sebagian besar berhaluan komunis dan negara-negara
persemakmuran di bawah Inggris maupun Amerika. Hal-hal yang dianggap wajar pada
perekonomian yang satu tetapi tidak pada perekonomian yang lainnya. Siapa pemilik
perusahaan pada negara komunis tidak jelas, sehingga untuk mendefinisikan ekuitas pemilik
sangat sukar dipastikan. Juga tidak ada properti swasta, sehingga defenisi aktiva dapat
diperdebatkan. Dan karena harga-harga yang dikendalikan pemerintah, maka harga-harga
hampir tidak dapat dikatakan sebagai ukuran nilai dengan pengertian normal kata tersebut.
Kesulitan-kesulitan ini tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga merupakan masalah nyata,
seperti yang diketahui kantor-kantor akuntan ketika mencoba mendirikan usaha di Eropa
Timur.
Dengan karakteristik perekonomian swasta dan kapitalis membuat FASB menyatakan bahwa
‖fungsi pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang
memuat keputusan ekonomi tentang badan usaha dan tentang investasi dalam atau pinjaman
kepada badan-badan usaha‖. Setiap pihak yang akan berpotensi membuat keputusan ekonomi
banyak dan meliputi pemilik, pemberi pinjaman, pemasok, pegawai, dan manajemen.
Maka dari itu, setiap pihak dianggap telah melakukan investasi dalam badan usaha kemudian
mereka merasa ada kepentingan terhadap badan usaha, misalkan pemilik mengharapkan
dividen, pemberi pinjaman mengharapkan bunga, pemasok mengharapkan pembayaran, serta
pegawai mengharapkan gaji dan upah. Perusahan harus menghasilkan cukup kas untuk
memberikan imbalan (return) yang diinginkan atas investasi yang dilakukan. FASB
menyimpulkan bahwa adanya kepentingan yang sama diantara berbagai pemakai potensial
dalam kemampuan badan usaha untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan. Jadi,
―pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu investor, kreditor, dan
pihak-pihak lain dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidak-pastian prospek arus kas masuk
kas bersih ke dalam badan usaha.
42 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Asumsi bahwa pemakai mempunyai kepentingan yang sama telah mengundang kritikkan
implisit yang pada kenyataannya, bahwa kebutuhan setiap pihak adalah berbeda-beda seperti
yang dikritik oleh Profesor Stanford, William Beaver. Beliau mentabulasi berbagai pemakai
informasi akuntansi, memecahkannya menjadi lima kelompok seperti: investor, perantara
informasi, regulator, manajemen, dan auditor. Seperti tabel berikut ini:
Unsur-unsur dalam Ligkungan Pelaporan Keuangan
I. Investor
A. Terdiversifikasi vs Tidak Terdiversifikasi
B. Aktif vs Pasif
C. Profesional vs Nonprofesional
II. Perantara Informasi
A. Analis Keuangan
B. Badan Penentu Peringkat Obligasi
C. Badan Penentu Peringka Saham
D. Pemberi Jasa Penasehat Investasi
E. Perusahaan Pialang
III. Regulator
A. FASB
B. SEC
C. Kongres
IV. Manajemen
A. Perusahaan Besar vs Kecil
B. Perusahaan Terbuka vs Tertutup
V. Auditor
A. Kantor Nasional vs Lokal
B. SEC Practice vs Non-SC Practice.
Beaver menyimpulkan bahwa pemakai bersifat heterogen dan bukan homogen, yang
berdampak kepada jumlah dan jenis pertanyaan yang sukar dan membingungkan bagi para
regulator.
Pemegang saham versus Pemegang penyataan
Para kritikus FASB berpendapat bahwa penekanan FASB pada pemilik tidak sepenuhnya
menghargai kompleksitas perekonmian modern, karena fakta-fakta berikut:
1. Dana-dana pensiun serta perantara keuangan besar lainnya memiliki sebagaian besar
saham perusahaan-perusahaan publik sehingga kepemilikan individual semakin
jarang.
2. Leverage Buyout (LBO) telah memperbesar bagian kewajiban dalam neraca sampai
ke titik di mana para kreditor mungkin dapat melaksanakan lebih banyak kendali
daripada pemegang saham.
3. Badan-badan pemerintah mengendalikan sebagian besar perekonomian dalam
kebanyakan negara.
Pendapat selanjunya, bahwa semua organisasi, bukan hanya perusahaan publik, mempunyai
kewajban untuk melapor bukan saja kepada pada memegang saham, tetapi juga kepada
siapapun yang mempunyau penyertaan (stake) dalam perusahaan – yaitu para pemegang
penyertaan (stakeholders). Menurut mereka bahwa laporan yang disediakan meliputi juga
43 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
laporan-laporan rinci mengenai kepegawaian untuk para pegawai, dan transaksi antara
perusahaan dan badan-badan peerintah agar masyarakat dapat menilai peranan perusahaan
dalam perekonomian.
5.2. Pasar Modal
Fakta bahwa pasar menggabungkan preferensi-preferensi individual menjadikan pasar
indikator yang potensial mengenai permintaan masyarakat akan informasi.di pasar sekuritas
(security market), tempat saham-saham para pemegang saham diperdagangkan, mendapat
perhatian khusus dari para akuntan.pasar ini juga dikenal sebagai pasar modal ekuitas
dikumpulkan. New York Stock Exchange khususnya menarik karena besar dan dominasinya
di Amerika Serikat. Periset tertarik untuk mengamati pasar modal atas reaksi-reaksi pasar
terhadap informasi akuntansi merupakan cara untuk menguji teori-teori akuntansi yang
sebelumnya tidak ada, salah ssatu dilema adalah sulitnya menguji hipotesis secara empiris
kegunaan informasi bagi pengguna individual dalam membuat keputusan. Jadi keputusan
secara individual akan dapat diamati secara agregat sebagai satu kesatuan pada pasar.
Pendekatan pasar ini mengubah fokus teori dari kesejahteraan investor individual menjadi
kesejahteraan masyarakat, ini merupakan contoh yang baik. Teori-teori nilai intrinsik
mengasumsikan bahwa tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi untuk membantu
invevstor menemukan sekuritas yang harganya terlalu rendah (underpriced) yaitu bila nilai
ntrinsiknya lebih besar daripada nilai pasar yang berlaku. Jika memnag terjadi, maka
transaksi sekurutas merupakan transfer kekayaan dari satu individu kapada lainnya. Tetapi
dalam pendekatan pasar, terlihat bahwa investor yang membeli sekuritas yang harganya
terlalu rendah ini akan mendapat keuntungan, dan investor yang menjual akan merugi. Oleh
karena itu tidak ada penambahan kekayaan bagi amsyarakat.
Secara umum, pendekatan teori berbasis pasar mengajukan dua tujuan akuntansi yaitu:
1. Informasi dibutuhkan dalam alokasi sumber daya yang optimal di antara para
produsen.
2. Informasi dibutuhkan investor untuk memungkinkan mereka dalam memiliki
portofolio sekuritas yang optimal menurut preferensi risiko-imbalan (risk-return
preference) dalam kerangka harga-harga sekuritas yang ada di pasar.
Efisiensi Pasar
Temuan-temuan awal menunjukkan bahwa perubahan-perubahan harga dipasar modal itu
tidak saling berhubungan. Profesor keuangan di Chicago, Eugene Fama, menyatakan bahwa
tidak ada korelasi ini karena pasar efisien dalam arti bahwa harga sekuritas di pasar
sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia dengna cara yang tidak memihak
(unbiased). Tidak ada informasi yang relevan yang diabaikan oleh pasar. Pernyataan ini
dikenal sebagai Hipotesis Pasar Efisien (efficient-Market Hypothesis, EMH). Dalam bentuk
teoritisnya, syarat-syarat yang harus ada dalam pasar efisien adalah:
1. Tidak ada biaya transaksi dalam memperdagangkan sekuritas.
2. Semua informasi yang ada sama tersedia bagi semua pedagang tanpa biaya.
44 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
3. Semua pedagang mempunyai harapan yang homogen mengenai implikasi informasi
yang tersedia.
Fama berpendapat bahwa efisiensi pasar dari sisi informasi digambarkan bahwa informasi
tersebar merata kepada seluruh pelaku pasar dan dengan cepat dan tepat direspon, sehingga
tidak memungkinkan terjadinya abnormal return. Tingkat harga sekuritas merupakan fungsi
dari faktor ekonomi, termasuk tingkat bunga, inflasi, dan harapan mengenai kondisi ekonomi.
Sehingga pasar dikatakan kompetitif jika memungkinkan terjadinya penyesuaian yaitu harga-
harga sekuritas bebas bergerak sedemikian rupa sehiingga harga-harga itu akan mencapai
titik equilibrium bila penawran dan permintaan untuk sekuritas sama besarnya.
Pendapat Fama juga masih bermasalah karena kapan dan bagaimana informasi tercermin
pada harga suatu sekuritas? Jika tidak ada laba abnormal, lalu kemudian apa yang
menyebabkan equilibrium harga? Atas pentanyaan ini maka Beaver mengajukan pendapat
bahwa pasar efisien sehubungan dengan sistem informasi jika dan hanya jika harga-harga
bertingkah laku seakan-akan semua semua orang mengamati tanda-tanda dari sistem
informasi itu. Artinya perekonomian dikatakan efisien jika setiap orang mempunyai akses
terhadap informasi tersebut.
EMH Bentuk Lemah
EMH bentuk lemah menyatakan bahwa harga-harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan
informasi yang disiratkan oleh urutan harga historis. Periset juga tiba pada kesimpulan bahwa
hipotesis telah terbukti sebagai jawaban atas teori random walk yang menemukan bahwa
perubahan harga sekuritas bersifat acak sehubungan dengan informasi yag tersedia sebelum
perubahan. Informasi baru akan segera tertangkap dalam harga-harga sekuritas secara
bertahap, artinya satu arah perubahan harga akan mengindikasikan arah perubahan harga
berikutnya. Perubahan ini independen hanya jika pasar serta merta menyesuikan diri terhadap
informasi.
EMH Bentuk Kuat
EMH bentuk kuat menyatakan bahwa semua informasi relevan yang tersedia tercermin dalam
harga-harga sekuritas. Berarti bahwa, harga-harga sekuritas sepenuhnya mencerminkan
informasi istimewa (orang dalam) dan juga semua informasi yang tersedia bagi publik. Akan
tetapi, bukti sampai saat ini tidak menunjukkan kebenaran hipotesis ini. Oleh karena itu,
dapat diasumsikan bahwa pasar tidak efisien sehubungan dengan informasi orang dalam dan
bahwa penghasilan yang berlebihan dapat dilakukan dengan melakukan jual beli berdasarkan
informasi semacam itu. Namun, asumsi ini sukar dibuktikan karena beberapa alasan:
1. Di Amerika Serika terdapat undang-undang yang melarang orang-orang tertentu
(seperti, analis keuangan dan pejabar perusahaan) serta perusahaan-perusahaan untuk
melakukan jual beli berdasarkan informasi istimewa orang dalam. Catatan: undang-
undang tidak jelas mengenai apa yang dapat dianggap sebagai informasi orang dalam
dan apa informasi publik.
45 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
2. Defenisi informasi orang dalam tidak tersedia bagi publik dan karenanya sukar untuk
diamati dan dipelajari.
3. Tidak jelas bagaimana informasi orang dalam dapat sepenuhnya tercermin dalam
harga-harga sekuritas, karena hanya tersedia bagi sebagian kecil partisipan pasar.
Secara apriori, informasi orang dalam dapat tercakup harga-harga sekuritas paling sedikit
dengan dua cara:
1. Jika mereka mendapat informasi orang dalam melakukan jual beli berdasarkan
informasi itu, tambahan permintaan sekuritas itu saja menaikkan harga sampai
informasi itu diketahui umum atau tidak lagi relevan. Tetapi jika mereka melakukan
jual beli berdasarkan informasi itu memiliki sumber daya yang terbatas, pengaruhnya
pada harga pasar akan minimal. Dengan bertambahnya orang yang menggunakan
informasi itu, informasi itu pada titik tertentu dapat dianggap sudah diketahui umum.
Jadi sukar untuk menilai atas dasar a priori atau empiris pengaruh informasi orang
dalam pada harga-harga sekuritas.
2. Cara kedua informasi orang dalam dapat mempengaruhi harga-harga sekuritas
sebenarnya berkaitan dengan yang pertama. Jika mereka yang diketahui memiliki,
atau kemungkinan memiliki, informasi orang dalam secara signifikan menambah
volume jual beli mereka dalam sekuritas itu, partisipan-partisipan lain dalam pasasr
akan mengasumsikan bahwa ada informasi positif dan negatif yang tersedia bagi
orang-orang yang diduga memiliki informasi itu, jadi partisipan-partisipan lain itu
akan bereaksi terhadap informasi tersebut tanpa mengetahuinya dengan tepat.
Implikasi EMH bentuk kuat bagi akuntansi adalah bahwa, jika akuntansi harus
menjalankan fungsi sosial, akuntansi harus berupaya agar informasi keuangan yang
relevan tersedia bagi publik sesegera mungkin untuk meminimalkan kemungkinan
pemanfaatan informasi orang dalam. Jika informasi orang dalam dimanfaatkan untuk
kepentignan orang-orang tertentu maka partisipan lain di pasar akan merugi, terjadi
transfer kekayaan dari sebagian investor kepada yang lain, alokasi sumber daya tidak
optimal, dan tidak diketahui bagaimana komposisi portofolio optimal bagi investor
individu.
EMH Bentuk Semi Kuat
EMH bentuk semi kuat mengambil posisi di antara bentuk lemah dan kuat. Bentuk ini
menyatakan bahwa harga-harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia bagi
publik. Ini mencakup informasi mengenai harga-harga sekuritas sekarang dan sebelumnya,
tetapi tidak termasuk informasi orang dalam. Pasar efisien bentuk semi kuat, informasi baru
yang tersdia bagi publik akan segera tertangkap dalam harga-harga saham dan dengan cara
yang tidak memihak.
Beberapa Implikasi bagi Akuntansi
46 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Mungkin implikasi EMH bentuk semikuat yang paling provokatif adalah bahwa analisi yang
fundamental tidak mesti suatu kegiatan yang menguntungkan. Analisi fundamental
mengeksplorasi laporan keuangan dengan menghitung semua rasio-rasio relevan untuk
mengetahui sejauh mana nilai-nilai sekuritas yang dilaporkan sesuai dengan harapan investor
dan penasehat mereka. Artinya, nilai sekuritas dalam kondisi pasar EMH semikuat,
memposisikan seluruh pelaku pasar dalam kondisi yang homogen dalam menguasai
informasi, akibatnya tidak ada salah satu investor yang dapat menikmati abnormal retur dari
pada investor lainnya.
Adanya sumber-sumber lain, artinya bahwa akuntansi hanyalah salah satu sumber (dan
mungkin bukan sumber utama) informasi yang tersedia bagi publik mengenai perusahaan-
perusahaan serta sekuritas mereka. Sumber informasi lain yang tersedia berasal dari 1)
informasi dari industri, 2) informasi dari perekonomian secara makro dan mikro, 3) informasi
dari pers perusahaan, 4) laporan jurnal-jurnal ekonomi dan perusahaan, 5) wawancara dengan
pejabat perusahaan dan manajemen, 6) informasi yang datang dari bagian akuntansi suatu
perusahaan, 7) laporan lembaga-lembaga pemeringkat obligasi, laporan–laporan pers tentang
kinerja, 8) informasi-informasi imparsial seperti data produksi atau kepegawaian, sehingga
memungkinkan analis keuangan meramalkan cukup tpat angka-angka penghasilan, dan
penghasilan per saham, sebelum angka-angka itu seluruhnya dihitung.
Para Investor Terlindungi, efisiensi pasar dalam bentuk semi kuat tidak menyiratkan bahwa
semua investor akan memahami dan segera memperhitungkan semua informasi baru. Akibat
wajar dari kenyataan ini adalah bahwa tidak semua investor perlu meyakini bahwa agar
efisien pasar harus effisien. Berarti, investor menganggap bahwa pasar tidak efisien secara
informasi, sehingga mereka mempunyai kesempatan yang sama dalam memberikan reaksi
terhadap informasi baru berupa penyesuaian harapan mereka. Pada kondisi ini, pasar semi
kuat memposisikan seluruh pelaku pasar dalam kondisi yang sama, artinya pengetahuan dan
pengalaman mereka dalam merespon informasi yang tersedia di pasar yang menentukan
apakan mereka untung atau rugi dalam membuat keputusan.
Pasar Sebenarnya Canggih, pasar tidak mudah tertipu oleh permainan dan muslihat
akuntansi. Prinsip fiksasi fungsional menyatkan bahwa investor mengaitkan nilai sekuritas
dengan angka-angka akuntansi tertentu, seperti penghasilan per saham, kandungan informasi.
Pada dasarnya pasar hanya bereaksi terhadap informasi yang memiliki kandungan informasi
bukan pada angka-angka sehingga dapat dikatakan bahwa pasar yang efisien hanya akan
memanfaatkan informasi yang mempunyai penasiran semantis.
5.3. Penilaian Aset
Hipotesis pasar efisien menjelaskan pengaruh informasi yang relevan pada harga-harga
sekuritas. Untuk menguji efisiensi pasar atau relevansi informasi, diperlukan suatu model
teoritis untuk menjelaskan faktor-faktor atau parameter-parmeter apa yang menentukan
harga-harga sekuritas dalam keadaan ekuilibrium. Misal model CAPM (Capital Asset Pricing
Model)
Teori Portofolio
47 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Teori portofolio didasarkan pada dua aumsi dasar menganai keputusan investasi dalam
ketidakpastian:
1. Investor menghindari risiko (risk averse) dan lebih menyukai imbalan yang lebih
besar untuk tingkat risiko tertentu atau risiko yang lebih rendah untuk tingkat imbalan
tertentu.
2. Imbalan sekuritas mempunyai distribusi normal.
Asumsi nomor 2 penting, karena menyiratkan bahwa imbalan sekuritas dapat diukur dengan
angka rata—rata (mean) distribusinya dan risiko dapat diukur dengan variansnya (variance).
Karena setiap investor dapat berinvestasi dalam beberapa sekuritas, yang penting adalah
risiko dan imbalan portofolio dan bukan risiko dan imbalan setiap sekuritas.
Imbalan portofolio adalah angka rata-rata dari imbalan setiap sekuritas; tetapi varians (ukuran
risiko) portofolio tidak sama dengan angka-angka rata-rata variansi setiap sekuritas. Ini
terjadi karena korelasi antara setiap sekuritas dalam portofolio mempengaruhi varian
portofolio.
Model Pasar
Banyak faktor yang mempengaruhi imbalan dan risiko sekuritas tertentu. William F. Sharpe
seorang profesor dari universitas Stanford, yang berdasarkan pekerjaan mentor nya Harry
Markowitz, menyarankan agar faktor-faktor ini dibagi menjadi dua kategori: faktor-faktor
yang khusus bagi perusahaan dan yang dikaitkan denagan pasar.
Ȑit = αi + BiȐMt + ἕt
Dengan:
Ȑit = tingkat imbalan atas aktiva i untuk periode t
ȐMt = tingkat imbalan atas seluruh sekuritas dalam pasar untuk periode t
ἕt = gangguan acak dalam proses tersebut untuk periode t.
Persamaan ini dikenal sebagai model pasar (market model) atau persamaan karakteristik.
Asumsi utama model pasar adalah variasi-variasi dalam masing—masing sekuritas sebagian
besar diakibatkan oleh faktor-faktor yang melanda seluruh pasar.
Model Penetapan Harga Aktiva Modal (Capital Aset Pricing Model)
John Lintner, Jan Mosin, dan William Sharpe, kemudian memperluas pekerjaan ini dan
sampai pada suatu model harga ekuilibrium untuk sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan
dalam pasar yang efisien. Model ini dikenal sebagai Model Penetapan Harga Aktiva Modal
(CAPM). Mereka menunjukkan bahwa imbalan yang diharapkan untuk sekuritas tertentu
sama besarnya dengan imbalan atas suatu aktiva bebas risiko ditambah risiko relatif (disebut
48 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
dengan Beta) sekuritas tersebut. Dikalikan dengan selisih lebih antara hasil imbalan yang
diharapkan dari portofolio pasar dan hasil imbalan atas aktiva bebas risiko.
E(Ȑi) = Rf + ßi[E(RM)- Rf]
Dengan
E(Ȑi) = imbalan yang diharapkan atas sekuritas i
Rf = imbalan atas sekuritas bebas risiko
E(RM) = imbalan yang diharapkan atas portofolio pasar
ßi = risiko relatif sekuritas i.
Sedangkan beta diukur sebagai rasio antara kovariansi imbalan sekuritas dengan imbalan
portofolio pasar, terhadap variansi mereka. Menurut CAPM, risiko relatif suatu sekuritas
(beta) diukur sebagai kovarian imbalan sekuritas itu dengan imbalan portofolio pasar. Beta
merupakan ukuran
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
6.1. Pendekatan Preskriptif
Pengambilan keputusan memainkan peran penting dalam lingkungan ekonomi, sesuai
dengan definisi akuntansi menurut American Accounting Association menyatakan akuntansi
adalah ―...proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan iinformasi ekonomi
untuk memungkinkan dilakukannya pertimbangan dan keputusan yang matang oleh para
pemakai informasi.‖ Sedangkan APB menyatakan fungsi akuntansi adalah untuk
―menyediakan informasi kuantitatif, yag terutama bersifat keuangan, tentang satuan usaha
ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan
FASB menegaskan bahwa peran pelaporan keuangan dalam perekonomian adalah ―untuk
menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi.‖
Terdapat pertanyaan bagaimana orang seharusnya mengambil keputusan, berarti,
suatu pendekatan normatif, yang lainnya adalah menanyakan bagaimana orang sebenarnya
mengambil keputusan, berarti, suatu pendekatan positif. Pendekatan pertama biasanya
dimulai dengan suatu model ekonomi dan mencoba menyimpulkan informasi apa yang
diperlukan agar model itu berfungsi. Dalam pendekatan kedua, yang dipelajari adalah
bagaimana individu memanfaatkan data keuangan yang tersedia. Pendekatan positif penting
untuk dipelajari karena memberikan tentang informasi yang paling berguna. Pendekatan
normatif juga sama pentingnya untuk dipelajari, karena banyak standar akuntansi keuangan
didasarkan pada logika deduktif dari model-model keputusan normatif.
49 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Bagaimana seharusnya orang membuat keputusan? Ada model-model parsial
mengenai pengambilan keputusan yang sudah dikenal misalkan model-model ekonomi yang
lebih umum yang dipelajari para periset akademik dalam upaya menyediakan tiang pokok
untuk model-model parsial, dan masih ada lagi masalah-masalah filosofis yang
memperanyakan pendekatan seseorang dalam menganalisi keputusan.
Analisis Parsial
Pada sebagian besar mahasiswa pasti telah mengenal alat-alat dalam pembuatan keputusan
seperti analisis biaya-volume-laba, analisi biaya relevan, analisi regresi, pemrograman linier,
dan model-model alokasi biaya. Alat-alat ini disebut model-model parsial karena hanya
mencoba menganalisis satu bagian dari masalah yang besar. Sebagian besar dari model-
model ini termasuk dalam kategori normatif karena ditawarkan kepada mahasiswa sebagai
contoh tentang bagaimana keputusan seharusnya diambil. Model – model ini juga
mempertimbangkan tentang risiko, meskipun banyak manajer yang gagal dalam
menggunakan model-model ini. Mungkin model analisi nilai sekarang adalah model yang
paling sering digunakan sejak diperkenalkan di tahun 1960-an. Model nilai sekarang
memasukkan skenario informasi seperti serangkaian arus kas dari waktu ke waktu, kemudian
mendiskonto arus kas dengan tingkat bunga yang sudah disediakan, untuk semua arus kas,
lalu memilih arus kas yang menghasilkan nilai sekarang bersih yang tertinggi. Risiko
diperhitungkan dengan menyesuaikan tingkat bunga ke suatu tingkat yang diperlukan untuk
tingkat risiko tertentu. Atau, aliran dividen yang diharapkan disesuaikan dengan
menggunakan suatu ekuivalen kepastian (jumlah yang mau diterima investor sekarang
dengan kepastian, daripada menunggu hasilnya).
Pada kenyataannya, model-model keputusan yang disederhanakan menggunakan
banyak asumsi-asumsi yang dibuat agar model itu bisa berfungsi, pad sisi lain model yang
minim asumsi justru semakin mengerikan, karena banyaknya ketidakpastian yang melingkupi
sebuah model. Fakta menunjukkan bahwa tidak semua model digunakan oleh para pembuat
keputusan yang dianjurkan oleh peneliti, alasan mungkin ada model yang lebih sederhana
berfungsi sama baiknya dengan model-model yang kompleks untuk data-data kasar yang
mungkin menjadi satu-satunya data yang dimiliki. Dikatakan bahwa tujuan pembuatan model
bukanlah realisme, melainkan prediksi, sehingga pemakai mungkin mendapatkan bagian-
bagian informasi apa yang lebih disukai oleh mereka.
Teori Pilihan
Tujuan teori pengambilan keputusan adalah memberi suatu setting agar kita dapat memeriksa
asumsi-asumsi yang mendasari model-model, juga mensodorkan kerangka dasar dimana kita
dapat mengembangkan model-model baru. Teori pengambilan keputusan di mulai dengan
pemikiran mengenai tindakan (aksi), konsekwensi atas aksi, dan fungsi preferensi untuk
menentukan bagaimana mereka akan memilih diantara aksi-aksi yang terbuka. Misalkan
konsekwensi pemilihan arus kas meski sangat umum. Sehingga, pilihan keputusan terhadap
berbagai pilihan preferensi yang dihadapi sangat bergantung kepada apa pilihan yang paling
disukai oleh pengambil keputusan.
50 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Preferensi masyarakat itu lengkap dan transitif, artinya bahwa mereka dapat membuat
skenario pemilihan terhadap berbagai alternatif, dan mereka dapat mengatur urutan preferensi
ini. Selanjutnya, mereka dapat menyortir semua alternatif berdasarkan aksi mana yang paling
disukai. Misalkan fungsi Utilitas yaitu mengarahkan pilihan kepada fungsi utilitas tertinggi.
Ekonomi Informasi
Agar keputusan semakin baik, maka ekonom memasukkan ketidak pastian, sebagai salah satu
faktor yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan. Pilihan aksi-aksi tidak mempunyai
konsekwensi yang sudah diketahui karena ketidakpastian sekarang ikut campur dalam proses
pemilihan preferensi pembuatan keputusan. Nilai kemungkinan (probabilitas) pada setiap
keadaan dan menghitung nilai yang diharapkan untuk setiap aksi.
Syarat agar pemaksimalan nilai yang diharapkan dari aksi-aksi terpenuhi:
1. Preferensi-preferensi yang lengkap dan transitif.
2. Dengan hasil-hasil yang identik, akan dipilih hasil dengan probabilits yang lebih
tinggi.
3. Situasi yang rumit dapat dipecahkan menjadi situasi-situasi yang lebih sederhana. Hal
ini disebut asumsi tak-ada-enaknya-berjudi (no fun in gambling).
4. Ada perjudian tertentu yang tidak mempengaruhi individu. Hal in disebut asumsi
ekuivalensi-kepastian.
Dengan asumsi-asumsi ini, kita memiliki sebuah model pilihan yang mencakup
ketidakpastian, sekarang ada kebutuhan logis akan suatu teori informasi yang dapat
menjelaskan bagaimana ketidakpastian dipecahkan.
Penghindaran Risiko (Risk Aversion)
Diasumsikan bahwa setiap orang tidak menyukai risiko, kecuali para penjudi, hal ini yang
membedakan sikap pilihan dan mental dalam membuat keputusan. Hal ini, di jumpai
dalam dunis asuransi, dimana pembayaran premi asuransi mempertimbangkan selisih
antara nilai yang diharapkan daripada harga yang sedianya harus dibayar untuk membeli
jasa asuransi, yang disebut sebagai premi risiko.
Kontribusi
Ekonomi informasi meletakkan dasar tentang hal-hal apa saja yang membuat informasi
bernilai dengan menekankan hubungan antara informasi dan para pemakainya, fungsi
utilitas menjadi dasar bagi penentuan seberapa penting nilai informasi ditimbulkan.
Sebaliknya FASB, menekankan serangkaian kualitas yang seharusnya memberi nilai pada
informasi: Kualitas itu mencakup karakteristik-karakteriistik seperti relevansi, ketepatan
waktu, dan keandalan. Pendekatan ekonomi juga berkontribusi dengan memasukkan
unsur fakta ketidakpastian. Selanjutnya, fenomena informasi gratis, yang menunjukkan
bahwa orang akan senang dengan informasi yang banyak daripada kurang informasi,
lebih banyak informasi didefinisikan sebagai ukuran ―fitnesess‖. Satu perangkat informasi
51 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
dikatakan lebih baik (fener) dari pada perangkat ain jika mengandung seluruh informasi
yang terkandung daam perangkat lain.
Teori Agensi (Agency Theory)
Cara untuk memahami ekonomi informasi adalah dengan memperluas model dari satu
individu menjadi dua individu. Satu berindak sebagai agent dan lainnya sebagai
principal. Inilah manjadi dasar judul teori agensi. Dapat dianalogikan sebagai hubungan
antara manajemen (agen) dan pemilik perusahaan (prinsipal). Para pemilik sebagai
evaluator informasi sedangkan agen sebagai pengambil keputusan. Pola interaksi antara
agen dan prisipal ini, dalam konteks peran, pembuat keputusan, utilitas dan kepentingan/
interest. Prinsipal membuat pilihan sistem informasi, agen membuat keputusan yang
memaksimalkan utilitas prinsipal, dilain pihak agen juga berkepentingan terhadap fungsi
utilitas bagi dirinya sendiri, yang menggerakkan aksi-aksi agen. Dalam interaksi ini, agen
akan melaporkan setiap informasi setelah suatu kejadian yang disebut sebagai peranan
pascakeputusan. Peran ini sering disebut sebagai peran pengurusan (stewardship)
akuntansi, dimana seorang agen melaporkan kepada prinsipal tentang kejadian-kejadian
dalam periode yang lalu. Inilah yang memberi akuntansi nilai umpan baliknya selain nilai
prediktifnya.
Asimetri informasi Dalam penelitian terakhir bidang teori agensi memfokuskan pada
masalah-masalah yang ditimbulkan ileh informasi yang tidak lengkap, yaiyu ketika tidak
semua keadaan diketahui oleh kedua belah pihak dan sebagai akibatnyam ketidak
konsekuensi-konsekuensi tertentu tidak dipeertiimbangkan oleh pihak-pihak
tersebut.situasi ini dikenal sebagai asimetri informasi, misalkan pemilik tidak mengetahui
preferensi manajer, sehingga sulit bagi mereka untuk melakukan perhitungan yang
disebutkan diatas. Moral hazard, menjadi suatu keadaan dimana terjadi kesengajaan
penyembunyian informasi dari agen kepada pemilik. Solusinya adalah penugasan auditor
oleh pemilik untuk mengaudit kegiatan yang telah dilakukan manajemen.atau memberian
insentif, seperti saham dalam perusahaan, untuk menyelaraskan preferensi mereka dengan
preferensi pemilik.
Teori Keputusan Multipribadi
Teori ini, dikembangkan berdasarkan preferensi kelompok akan sebuah keputusan, sehingga
kombinasi preferensi beberapa individual ini menjadi dasar pemilihan preferensi bersama.
Pooling/ pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak dalam menentukan preferensi,
namun pilihan preferensi agregat tidak mencerminkan utilitas bersama, inilah yang
menyebabkan pilihan mayoritas tidak konklusif, dengan kata lain pilihan agregat tidak
menghasilkan suatu fungsi utilitas agregat yang berguna bagi regulator dalam membuat
keputusan yang dapat memenuhi keinginan populasi. Tapi adalah bagaimana kita dapat
menentukan urutan pilihan yang tepat, misalkan A daripada B, dan B daripada C, tetapi
mereka mungkin memilih C daripada A.
52 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
6.2. Pendekatan Deskreptif
Pada bagian ini akan difokuskan pada upaya memahami bagaimana keputusan-keputusan
sesungguhnya dibuat. Pembahasannya akan terpusat pada dua pertanyaan yang
dipetimbangkan oleh para periset:
1. Bagaimana perusahaan memutuskan inforamsi mana yang harus diterbtkan?
Bagaimana, dengan kata lain, perusahaan memutuskan kebijakan pelaporan
keuangan?
2. Bagaimana individu meproses inforamsi yang mereka terima dalam mengambil
keputusan? Apakah teknik-teknik pemrosesan secara sistematis berbeda untuk setiap
individu?
Pendekatan yang didasarkan kepada literatur psikologi dan mencoba memahami bagaimana
individu menggunakan perangkat informasi tertentu yang dikenal sebagai pendekatan
akuntansi perilaku (behavioral accounting). Kemudian pemrosesan informasi oleh manusia
(human information precessing) dan teori kognitif. Pendekatan lainnya didasarkan kepada
literatur tentang ekonomi informasi, teori keagenan, dan pasar yang efisien untuk membentuk
hipotesis tentang bagaimana standar akuntansi ditetapkan. Pendekatan ini disebut, pendekatan
akuntansi positif. Kritikan terhadap pendekatan akuntansi positif timbul karena penekanan
terhadap metode riset yang bersifat dekriptif dan sama sekali nonnormatif yang sebenarnya
pendekatan ini didasarkan kepada pertimbangan normatif yang sangat ketat tentang perilaku
individu. Teori ini memandang bahwa individu-individu merupakan pemaksimal utilitas,
dengan semua asumsi yang terlibat.
Kebijakan Pelaporan Korporasi
Bahasa yang digunakan akuntansi positif adalah bahasa kontrak atau perjanjian (covenant).
Para investor, konsumen, manajemen, pegawai dan pihak-pihak lainnya diasumsikan
membuat kontrak-kontrak yang eksplisit ataupun implisit satu sama lainnya. Agar kontrak-
kontrak ini berarti, maka diasumsikan bahwa kontrak-kontrak ini berbiaya mahal dalam
pembuatannya dan pembatalannya, jika tidak, pihak-pihak tersebut akan membuat dan
membatalkan kontrak tanpa ada hukuman. Maka pertanyaannya: 1) Pihak mana dalam
kontrak yang meraup imbalan? 2) Pihak mana yang menaggung risiko? 3) Atas keluaran-
keluaran apa hasil ini didasarkan?
Karena kontrak menetapkan hak-hak, pendekatan ini kadang-kadang disebut sebagai teori
ekonomi hak properti (Property Right). Salah satu sumbangan penting dari akuntansi positif
adalah bahwa peringatan yang tepat waktu bahwa kontrak-kontrak dibuat dalam konteks
pasar. Artinya pasar efisien itu dapat dipercaya, sehingga pasar sangat canggih yang dapat
melakukan penyesuaian terhadap gejala asimerti informasi antara prinsipal dan agen, dan
selanjutnya keputusan investasi mencerminkan keputusan pasar dan bukan mencerminkan
keputusan individu, yang menjamin keamanan semua pelaku pasar. Beragam kontrak yang
terjadi antara lain:
53 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
1. Kontrak antara Manajemen dan Pemilik
2. Kontak antara Manajemen dan Kreditor
3. Kontrak antara manajemen dan Masyarakat
Analisis Keuangan Individual
Bagaimana pemakai menganalisis informasi yang mereka terima dalam mengambil
keputusan? Metode-metode apa yang mereka gunakan dalam membuat keputusan? Apakah
terdapat beda antara investor yang berpengalaman dan yang tidak berpengalaman dalam
menggunakan perangkat informasi? Informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka dalam
membuat keputusan? Salah satu temuan yang konsisten adalah bahwa individu mempunyai
keterbatasan dalam memproses informasi. Namun, pertambahan informasi sampai pada titik
tertentu menjadi kelebihan (Information overload) dan mengganggu pembuatan keputusan,
akhirnya keputusan yang dibuat menjadi buruk. Terdapat fakta bahwa individu menyukai
pembuatan keputusan dengan jumlah informasi yang terbatas, karena adanya keterbatasan
daya ingat jangka pendek, dan selanjutnya terbukti bahwa orang cenderung menghilangkan
informasi, dengan menyatakan bahwa informasi tidak relevan atau tidak signifikan, dan
cenderung menggunakan informasi dalam bentuk agregat, serta individu cenderung membuat
keputusan-keputusan sendiri-sendiri, kerena sejalan dengan sifat keterbatasan manusia,
namun kelebihan informasi tidak hilang, dan dengan begitu penyederhanaan kompleksitas
situasi sesuai yang mereka rasakan dan mengurangi ketidakpastian itu. Dalam proses
pembuatan informasi yang digunakan dalam prediksi, individu melakukan penjangkaran
(anchoring) dan fiksasi fungsional.
6.3. Pendekatan Etika
Bagaimana mengambil keputusan yang benar? Dan bagaimana orang seharusnya hidup
(Socrates) mendahului bisnis dan menciptakan etika, terdapat dua pendekatan yaitu
―Daentologis‖ yang berfokus pada motif untuk mencapai tujuan akhir, dan pedekatan
―Teleologis‖ yaitu pendekatan yang berfokus kepada akhir itu sendiri. Para penganut
daentologis menekankan kepada apa yang benar, motif yang buruk tidak pernah dapat
dibenarkan oleh akhir yang baik, sementara penganut teleologi menekankan apa yang baik,
dan akhir yang buru meniadakan motif yang baik.
Utilitarianisme
Utilitarianisme merupakan contoh teori teleologi karena memfokuskan pada konsekwensi
aksi kita. Utilitas manusia bergantung kepada tingkat kepentingan orang tersebut. Pembatasan
yang sangat penting dalam preferensi konsumen ini disebut sebagai keadaan terjadinya
keegoisan preferensi, yang oleh para ahli etika disebut egoisme. Utilitas sendiri dapat
dikatakan sebagai fungsi dari kekayaan pribadi. Yang dengan jelas mensodorkan model-
model ekonomi tentang kesejahteraan total.
Terkait dengan konsep kesejahteraan sebagai fungsi dari utilitas, maka pemakai model ini
harus memperhitungkan faktor-faktor kualitatif. Selanjutnya, peran regulator sebagai
pemaksimal utilitas seluruh anggota masyarakat mengalami kesulitan, karena ketidak
54 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
mungkinan membandingkan utilitas-utilitas individu, karenanya, muncul konsep optimalisasi
pareto adalah situasi dimana tidak mungkin lagi memperbaiki keadaan individu tertentu tanpa
membahayakan keadaan individu lain.
Hak-Hak Manusia
Dalam teori deontologi menerapkan bagaimana informasi (keuangan dan non keuangan)
harus disediakan kepada pemakai potensional? Dan dikaitkan dengan hak-hak manusia dalam
menerima informasi sebagai waujud teori keadilan. Dengan alasan yang sama masyarakat
memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi keuangan perusahaan, karena
perusahaan bisa berdiri karena ada izin dari mereka. Keadaan ini membuat English
Accounting Standadrs Committee menyimpulkan bahwa ―tujuan dasar laporan—laporan
korporasi adala mengkomunikasikan ukuran-ukuran ekonomi dan informasi tentang sumber
daya dan kinerja satuan usaha pelapor, yang berguna bagi mereka yang mempunyai hak yang
layak atas informasi tersebut. Hak yang layak atas informasi itu ada jika aktivitas suatu
organisasi bersinggungang atau mungkin bersinggungan dengan kepentingan kelompok
pemakai.‖
Keadilan dan Kewajaran
Konsep keadilan (justice) membentuk cabang lain dalam pendekatan deontologi terhadap
etika yang menyatakan bahwa aksi-aksi yang tepat seharusnya diarahkan bukan oleh tujuan
akhir, bukan pula oleh hak para individu, melainkan oleh apakah aksi-aksi itu secara inheren
adil, yaitu apakah aksi-aksi itu wajar (fair) atau tidak. seperti yang digunakan dalam laporan
auditor, istilah wajar hanya berarti jika seorang auditor telah menerapkan prinsip-prinsip
akuntansi yang ditetapkan secara resmi. Dr Scott menyatakan aspek kewajaran harus meliputi
rasa:
1. Keadilan: perlakuan yang adil harus diberikan pada semua kepentingan yang terlibat
dalam situasi keuangan yang dicakup oleh akun-akun.
2. Kebenaran: akun-akun tidak boleh menjadi alat untuk melakukan kesalahan
penyajian.
3. Kewajaran: aturan akuntansi, prosedur, dan sebagainya tidak boleh hanya melayani
kepentingan tertentu.
Pendekatan Positif terhadap Etika
Kata moral dan etika diturunkan dari kata latin mores dan kata yunani ethos, dan hanya
berarti kebiasaan : yaitu cara orang-orang sebenarnya berperilaku. Etika menajdi pelajaran
yang tentang kebiasaan yang sbenarnya mengatur perilaku masyarakat. teori ekonomi, yang
didasarkan kepada utiliatarianisme, cenderung menyepelekan kebiasaan karena alasan yang
agak historis. Pendekatan positif etika, mengarahkan perilaku masyarakat agar dalam
memaksimalkan utilitarian agar mempertimbangkan aspek etika moral pada setiap individu.
Artinya sumber kewenangan moral harus berada pada setiap individu sesuai dengan
kelompok Whigs, yang menentang kerajaan di Inggris.
55 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
7.1. Konsekuensi Ekonomi dari Kebijakan Akuntansi
Cara suatu perusahaan melaporkan keadaan keuangannya menunjukkan kebijakan
akuntansinya, sebagian kebijakan ditetapkan oleh badan-badan regulator yang berwenang
seperti SEC dan FASB; lainnya ditetapkan oleh perusahaan sendiri. Cara kebijakan akuntansi
ditetapkan cenderung kontroversial; sebagian karena kebijakan mempunyai konsekuensi
ekonomi bagi perusahaan dan pemakai. Sifat dan luas konsekuensi menjadi topik yang
menarik bagi para peneliti.
Kebijakan akuntansi adalah batang tubuh standar akuntansi, pendapat, penafsiran,
aturan, dan regulasi yang digunaan oleh perusahaan-perushaan dalam pelaporan keuangan
mereka. Kebijakan meliputi metode-metode untuk menerapkan prinsip-prinsip yang oelh
manajemen dianggap sebagai prinsip-prinsip yang paliing tepat untuk keadaan saat ini, untuk
menyatakan secara wajar posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil
operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntnais yang berlakuu umum dan yang karenanya
telah dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Pilohan kebijakan misalkan: FASB
menetapkan bahwa piutang dan utang jangka panjajng harus dicatat dengan nilaia sekarang.
Pilihan-pilihan yang dibuat oleh pemerintah dan oleh badan-badan swasta yang resmi
membentuk regulasi keijak akuntansi. Terdapat dua pertanyaan penting yaitu: 1) Siapa yang
seharusnya membuat kebijakan akuntansi? 2) Bagaimana seharusnya kebijakan akuntansi
dibuat?
Pembuatan Kebijakan pada Tingkat Perusahaan
Peristiwa kebangkrutan pasar modal New York di tahun 1929, menjadi tonggak bagi
timbulnya kebutuhan akan standar dengan mencipatakan Special Committe on Corporation
with Stock Exchange dibawah kepemimpinan George O. May, ketua AIA. Korespondensi
anata komite ini dan komite pada Stock List di pasar modal New York diterbitkan pada
tanggal 21 Januari 1934, dalam sebuah pamflet yang berjudul ―Audits of Corporate
Accounts‖. Korespondensi dimulai dengan surat dari komite AIA kepada NYSE tertanggal 22
September 1932, dimana Geroge May, menguraikan saran-sarannya untuk memperbaiki
pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik. Karena ssangant berwawasan dan
mendalam, surat tersebut penting karena meletakkan dasar bagi pelaporan keuangan di
Amerika Serikat. Surat ini juga seperti ramalan karena saran-sarannya baru sekarang, hampir
60 tahun kemudian, mulai dimengerti dan diterima.
56 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Pendapat May antara lain:
- Perlunya masyarakat dididik mengenai signifikansi dan keterbatasan laporan
keuangan, karena mencerminkan keyakinan yang lama dipegang bahwa pernyataan-
pernyataan akuntnasi bukanlah fakta dan bahwa para akuntan tidak terlibat dalam isi
pencarian fakta.
- May menolak pendapat William Ripley yang menyatakan bahwa neeraca adalah foto
karena orang tidak dapat memotret sejarah dan karena analogi itu menyiratkan adanya
akurasi tentang akuntansi yang sama sekali tidak ada.
- May membenci praktik pada saat itu yang ―menyatakan‖ (certify) bahwa laporan
keuangan ―benar‖ (correct). Sebaliknya, beliau berkata, penyataan akuntansi adalah
pendapat dan para akuntan diharuskan untuk menggunakan pertimbangan mereka
untuk sampai pada pendapat itu..
- Nilai aktiva yang sebenarnya adalah merupakan fungsi dari kemampuan aktiva itu
menciptakan penghasilan (earing power), nilai aktiva hanya merupakan pendapat
yang didukung dengan pertimbangan-pertimbangan.
- Setiap korporasi bebas memilih metode akuntansinya sendiri di dalam batas-batas
yang sangat luas yang telah disebut sebeum ini, tetapi diharuskan untuk
mengungkapkan metode-metode yang dipakai selama ini serta konsistensi dalam
penerapannya dari tahun ke tahun.. dalam batas-batas yang cukup luas, bagi investor
relatif tidak penting aturan atau konvensi apa yang sebenarnya dianut oleh suatu
korporasi dalam melaporkan penghasilannya jika tahu ia tahu metode apa yang diikuti
dan merasa yakin bahwa metode itu diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.
George O. May menyarakan tindakan yang harus diambil NYSE, yaitu: 1) Korporasi publik
harus diwajibkan untuk mengungkapkan suatu pernyataan yang rinci mengenai metode-
metode akuntansi yang digunakan. 2)korporasi harus menegaskan bahwa mereka telah
mengikuti metode-metode itu secara konsisten. 3) Auditor harus menegaskan bahwa
korporasi mengikuti metode-metode akuntansi yang mereka ungkapkan sendiri itu.
Pembuatan Kebijakan di Atas Tingkat Perusahaan
Kekuatan dan kelemahan usulan-usulan May terbunuh oleh keruntuhan pasar modal Newe
York. Di tahun 1933, masyarakat membutuhkan obat yang lebih kuat daripada sekedar
pengungkapan. Hasilnya adalah dua Undang-Undang yaitu Truth-in-Securities Act tahun
1933 dan Securities and Exchange Act tahun 1934; serta dibentuknya Securities and
Exchange Commission pada tanggal 26 Juni 1934, dengan keyakinan bahwa pengawasan atas
lembaga-lembaga keuangan akan ―menghasilkan pasar modal yang lebih efisien‖ dengan
57 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
memberikan lebih banyak keyakinan pada ara investor bahwa mereka akan mendapatkan
seluruh informasi. SEC mendelaasikan sebagaian besar penetapan standarnya pada sektor
swasta: pada awalnya Committee om Accounting Procedures, lalu Accounting Principles
Board, dan sekarang Financial Accounting Standards Board.
SEC begitu berpengaruh terhadap proses pencarian standar-standar akuntansi di Amerika
Serikat, seperti:
- Memberikan komentar atas draf-draf APB Opinion dan FASB Statement serta
persetujuan pada draf-draf Opinion dan statement sebelum dipublikasikan.
- Penerbitan regulasi seperti Regulation S-X, Accounting series Release (ASR) dan
keputusan-keputusan resmi lainnya.
- Pernyataan tentang tidak berlakunya sebuah opinion atau statement dan mengancam
akan bertindak sendiri jika perlu. Misalkan, tentang tindakan SEC terhadap pendapat
APB mengenai klasifikasi pajak penghasilan yang ditangguhkan yang berhubungan
dengan piutang cicilan, tetapi untuk menghormati industri eceran APB belum
memutuskan apakah akan mengharuskan klasifikasi yang seragam dalam kasus ini.
SEC menerbitkan ASR 102 sebagai koreksi atas Petisi Arthur Andersen & Co, yang
menetapkan bahwa pajak penghasilan yang ditangguhkan harus diklasifikasikan
secara konsisten dengan klasifikasi piutang terkait. Manuel Cohen ketua SEC
berkomentar bahwa: Suatu pernyataan pendapat yang formal oleh SEC tampaknya
diperlukan, dan kami merasa berkewajiban untuk engeluarkan pendapat itu. Saya
tidak percaya bahwa kami perlu sering menggunakan cara itu – walaupun pilihan itu
selalu terbuka bagi kami.
- Menentang penaikan (write-up) nilai aktiva, sebagai dasar kuat bagi dukungan harga
perolehan dalam akuntnasi di USA.
Konsekuensi Sosial dan Ekonomi Kebijakan Akuntansi
Setiap keputusan terkait kebijakan akuntansi pasti mempunyai konsekuensi ekonommi. Jia
tidak ada konsekuensi ekonomi, tidak ada perlunya keputusan kebijakan itu. Konsekuensi
yang diinginkan meliputi perbaikan informsi yang rersedia bagi investor dan pemakai lain,
sehingga memungkinkannya dihasilkan keputusan ekonomi yang lebih baik atau turuny
abiaya pengumpulan informasi bagi pemakai. Melalui pasar sekuritas, keputusan yang lebih
baik seharusnya menghasilkan alokasi sumber daya yang ebih dekat dengan tingkat optimum
dan adanya peluang untuk memperbaiki pilihan portofolio. Jika keputusan tidak berubah jika
58 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
biatya informasi bagi pemakai tidak berkurang, iini merupakan bukti bahwa keputusan
kebijakan itu tidak diinginkan.
Pemakai yang terkena dampak kebijakan
Kebijakan akuntansi meungkin berdapmpak kepada perilaku individu seperti pelanggam,
pegawai, dan masyarakat umum terhadap perusahaan. Kebijakan ainnya lagi mungkin
berdampak kepada tujuan-tujuan nasional, meungkin mearik perhatian kongres ata badan-
badan adminstratif.
Tabel 1. Konsekuensi-konsekuensi Ekonomi
Pemakai Konsekuesi Ekonomi
Investor dan Kreditor Keputusan keuangan.
Biaya pengumpulan dan analisis informasi
keuangan.
Biaya penyusunan dan nantinya, mungkin,
revisi kontrak yang didasarkan pada angka-
angka akuntansi.
Korporasi Biaya penerbitan laporan-laporan keuangan.
Perubahan harga saham perusahaan melalui
informasi baru atau perbedaan volatilitas
angka penghasilan.
Manajemen Perilaku manajemen
Nasional Alokasi sumber daya
Lain-lain Kebijakan komisi reguler.
Persepsi masyarakat mengenai perusahaan.
Sumber: Hendriksen & Van Breda (2000:261)
Konsekuensi—konsekuensi yang mungkin terjadi akibat pilihan kebijakan akuntansi
misalkan seperti argumen adanya volatilitas penapaian laba akan mengakibatkan risiko yang
semakin tinggi, sehingga kebanyakan manajemen menyukai prosedur perataan laba (smooth).
7.2. Pro Kontra Kebijakan Akuntansi
Regulasi keijakan akuntansi merpakan topik panas diperdebatkan. Tak ada bukti epiris yang
dihasilkan dalam tahun 1934 bahwa regulasi akuntansi oleh SEC akan mencapai sasaran-
sasaran yang ditetapkan dan sejak saat itu hanya sedikit bukti yang terkumpul. Terdapat bukti
bahwa Kongres dalam menciptakan SEC mengira akuntansi adalah auditing – dan auditing
dikira prediksian kecurangan. Catatan historis menunjukkan bahwa kekhawatiran Kongres
yang sebenarny apada saat itu dan juga sekarang adalah kecurangan keuangan, yang
sebenarnya bukan merupakan tujuan yang harus dicapai oleh pelaporan keuangan maupun
auditing. Sejak saat itu terdapat banyak sekali bukti bahwa regulasi pelaoran keuangan belum
menghentikan kecurangan keuangan.
59 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
Kegagalan Pasar
Pasar dianggap gagal dalam menghasilkan jumlah informasi yang secara sosial optimal, oleh
karena itu, regulasi diperlukan untuk melindungi ―kepentingan masyarakat‖. hal ini direspon
dengan dibentuknya Federal Trade Commission pada tahun 1914, menyangkut monopoli.
Tidak adanya kompetisi memungkinkan mereka untuk menaikkan harga-harga yang tinggi
bagi produk-produk mereka, akibatnya, permintaan semakin rendah daripada yang terdapat
dalam perekonomian yang kompetitif. Pasar dikatakan gagal karena kuantitas barang yang
optimal tidak terpasok. Adanya public good dan free rider, artinya bahwa pemerintah yang
harus menyediakan barang publik bagi semua orang yang artinya barang yang dapat
dinikmati oleh seseorang tanpa mempengaruhi kenikmatan orang lain. Seperti halnya
informasi akuntansi dianggap sebagai publik good karena penggunaannya oleh seorang
investor tidak menghalangi informasi ini digunakan oleh yang lainnya. Khususnya,
noninvestor memiliki akses terhadap informasi akuntansi sama besarnya dengan investor.
Daya banding dan kredibilitas, tidak adanya daya banding (komparabilitas) merupakan
argumen ketiga yang digunakan untuk mendukung adanya regulasi. Daya banding antara
perusahaan, akan memudahkan kita dalam menilai kinerja, memudahkan membuat prediksian
dan keputusan keuangan. Keseragaman diyakini meningkatkan kredibiliras laporan keuangan.
Jika ada dua perusahaan yang menghadapai keadaan yang sama melaporkan keadaan itu
degnan dua cara yang sangat berbeda, apa yang dapat disimpulkan orang tentang kebenaran
dan kewajaran dalam akuntansi? Apakah ini menunjukkan adanya banyak kebenaran dalam
akuntansi? Nah, hal–hal inilah yang menjadikan regulasi perlu di terapkan oleh regulator,
agar praktik akuntansi benar dan dapat diterima secara baik serta melindungai semua
stakeholders.
Regulasi diambil ketika telah terjadi krisis, artinya pengaturan-pengaturan akan diambil
ketika telah terjadi huru-hara keuangan yang untuk melindungi investor kecil. Peranan
regulasi setelah bencana ekonomi menimbulkan hasil yang aneh bahwa sifat khusus bencana
itu cenderung mewarnai regulasi yang akan dihasilkan. Misalkan konservatism, sebagai
konsep kehati-hatian setelah terjadi depresi besar di USA (The Great Depresion). Kelemahan
adanya badan regulator adalah banyaknya kepentingan yang mengatas namakan regulasi,
sehingga mereka terperangkap dalam kekuatan-kekuatan yang mengendalikan badan
regulator, sehingga regulasi yang dihasilkan tidak mencerminkan keadilan, namun sekedar
untuk melindungi saja, tanpa ada unsur keadilan. Atau juga adanya desakan untuk membuat
regulasi pada industri tertentu yang sebenarnya tidak mendesak hanya u tuk memenuhi
pencapaian anggaran badan regulator.
60 Ferry Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. (Teori Akuntansi- Utama - - - Kelas e-learning)
7.3. Kebijakan Akuntansi Manajerial
Apa yang dapat disimpulkan dari penetapan standar akuntansi?
1. Informasi akuntansi adalah salah satu sumber informasi keuangan bagi individu dan
pasar. Sumber informasi lain juga harus dipertimbangkan jika keberadaannya lebih
efisien dan berbiaya murah bagi perusahaan dan investor.
2. Kebijakan akuntansi idak dapat dibatasi hanya pada penentuan metode pengukuran,
aturan pengungkapan, serta bentuk penyajian, karena adanya konsekuensi-
konsekuensi ekonomi dan sosial yang berkaitan dengan keputusan alternatif-alernatif,
kebijakan akuntnai juga harus memperhitngkan biaya dan manfaat keuangan, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung.
3. Kebijakan akuntansi tidak dapat dibatasi pada kelompok-kelompok tertentu, seperti
preferensi manajemen, akuntan, individu atau pasar, atau kepentingan kelompok-
kelompok khusus lainnya dalam masyarakat, tetapi untuk kepentingan yang luas.
Tujuan kebijakan akuntansi nasional adalah mempersempit bidang-bidang perbedaan di
antara perusahaan-perusahaan dalam hal pengungkapan, pengukuran, dan metode penyajian
informasi keuangan dalam laporan keuangan dan terbitan keuangan serta mengubah kuantitas
dan kualitas informasi dalam terbitan keuangan yang dipublikasikan. Oleh karena itu,
dampak kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh FASB, SWEC, dan badan-badan lain
adalah membatasi jumlah pilihan dan kebebasan yang tersedia bagi masing-masing
perusahaan dalam laporan dan terbitan keuangan mereka.
Standar-standar yang muncul didasarkan kepada apa yang disebut tiga P,: Preseden yang
ditetapkan sebelumnya, aturan (Precept) yang mengarah penetap standar, dan tekanan
(pressures) dari masyarakat yang lebih luas.
Preseden Precept Pressure
Kebiasaan
Konvensi
Prinsip
Ketentuan
Politik
Masyarakat